Kumpulan Abstrak Jurnal Psikologika Nomor 1 Tahun I Psikologi dan Seni : Sebuah Perjumpaan

Transkripsi

1 Kumpulan Jurnal Psikologika Nomor 1 Tahun I Psikologi dan Seni : Sebuah Perjumpaan Hanna Djumhana Bastaman Universitas Islam Indonesia Tulisan ini bermaksud mencari titik temu antara dunia seni dan disiplin psikologi. Secara umum tulisan ini berusaha mengungkap bagaimana seni menggambarkan perilaku dan pengalaman manusia dan bagaimana psikologi meninjau hakikat seni dan karya-karya seni. Bagi psikologi, seni, kreasi seni dan pertunjukan seni sebagai ungkapan nilainilai dan rasa estitika (1) dapat dijadikan bahan telaah psikologi dan (2) dapat dipakai sebagai salah satu sumber pengembangan hidup bermakna dan kesehatan jiwa. Sebaliknya, bagi pengembangan seni, psikologi dapat dimanfaatkan berkenaan dengan (a) proses kreatif dalam penciptaan karya seni, (b) upaya menganalisis karakter tokoh-tokoh cerita, (c) pemahaman dan pengembangan pribadi seniman, dan (d) upaya memahami karakteristik perilaku penonton. Kata kunci: psikologi, seni

2 The Basic For Islamic Oriented Tertiary Education Curriculum in Psychology Wismaningsih Sudrajat Kusdwiratri Setiono Universitas Padjadjaran The goal of higher education of psychology is to produce psychologists capable of conducting research and assisting people to solve their psychological problems. Psychology as a scientific dicipline originated from Western countries. The use of Western psychological concept and theories has met with much criticsm, because not all fit in the Islamic world. Based on the above, it is proposed that the curriculum for tertiary education in Psychology should consist of 60% Western Psychology (Contemporary Psychology) and 40% Islamic adaptation. This strategy will give the opportunity for psychologists graduating from this program to keep up with the state of the art Contemporary Psychology, as well as getting the opportunity to do research to adapt psychological concepts an theories to the Islamic world view. The rationale and elaboration of the proposed Indonesian Islamic psychology Curriculum will be discussed as a model. Keywords: Islamic Oriented Tertiary Education, Curriculum in Psychology

3 Fase-fase Perkembangan Psikologi Islami Fuad Nashori Universitas Islam Indonesia Tulisan ini bermaksud memetakan fase-fase perkembangan psikologi islami. Secara umum, perkembangan psikologi islami dapat dibagi menjadi empat fase, yaitu (1) fase terpesona, (2) fase kritik, (3) fase perumusan dan pengembangan, serta (4) fase penelitian, dan (5) fase penerapan. Saat ini, psikologi Islami berada dalam fase perumusan dan pengembangan, setelah sekian lama tersungkur dalam fase terpesona an fase kritik. Dalam tulisan ini digambarkan pula alasan-alasan yang mendasari kelahiran dan pengembangan psikologi islami, pengertian psikologi islami, serta sikap-sikap para psikolog terhadap psikologi islami. Kata kunci: fase perkembangan, psikologi Islami

4 Education : Quality VS Quantity A Challenge to Link an Match Policy Emi Zulaifah Universitas Islam Indonesia The issue on Indonesia s Education has mostly been looked upon from quantitative point of view. Many report on human resources development, especially through the education agents, relied their analysis on educational development quantitative. Later in this writing, I refer this orientation as quantity oriented education. As an agent of people development, quantity orientation in education is facing a critical point regarding its ability to prepare human resources for a new era of international competition. Kata kunci: Indonesia s education, quality, quantity

5 Pengaruh Manajemen Interpersonal Kelompok Efektif Objektif (MIKEO) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Perusahaan di Jawa Timur Asip F. Hadipranata Universitas Gadjah Mada MIKEO (Manajemen interpersonal Kelompok Efektif Objektif) adalah sebuah gagasan intervensi bagi peningkatan prouktivitas karyawan. Dalam penelitian ini diasumsikan pendekatan MIKEO berpengaruh secara positif terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Penelitian ini melibatkan 300 subjek penelitian, yang terdiri atas karyawan perusahaan besar berstatus BUMN yang berjumlah 180 orang dan karyawan perusahaan kecil berstatus BUMS yang berjumlah 120 orang, keduanya di jawa Timur. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa karyawan yang dikenai perlakuan MIKEO menunjukkan peningkatan produktivitas kerja yang lebih tinggi dibandingkan karyawan yang tidak dikenai MIKEO. Kata kunci: MIKEO, produktivitas kerja

6 Hubungan Kepadatan dan Kesesakan dengan Stress dan Intensi Prososial pada Remaja di Pemukiman Padat Lilih Cholidah Djamaludin Ancok Haryanto Universitas Gadjah Mada Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara kepadatan dan kesesakan dengan stres dan intensi prososial pada remaja di pemukiman padat. Sebagai variabel bebas adalah kepadatan jumlah penghuni dan kesesakan sedangkan sebagai variabel tergantung adalah stres dan intensi prososial. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : (1) Ada hubungan positif antara kepadatan dan kesesakan dengan stres, (2) Ada hubungan negatif antara kepadatan dan kesesakan dengan intensi prososial. Subjek penelitian adalah 80 remaja penghuni pemukiman di Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi regresi ganda (multiple regression). Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) ada hubungan positif antara kepadatan dan kesesakan dengan stres pada remaja, kepadatan dan kesesakan memberikan sumbangan secara bersama-sama terhadap stres sebesar 17%, (2) tidak ada hubungan antara kepadatan dan kesesakan dengan intensi prososial pada remaja. Kata kuci: kepadatan, kesesakan, intensi prososial

7 Peranan Orientasi Nilai Budaya pada Kepuasan Kerja Bagus Riyono Universitas Gadjah Mada Penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan orientasi nilai budaya pada kepuasan kerja. Subjek penelitian ini adalah karyawan berkebangsaan Indonesia yang bekerja pada perusahaan swasta asing di bidang administrasi di bawah pimpinan seorang atau tim yang berlatar belakang individualisme, yang berdomisili di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) skor orientasi nilai budaya pada kelompok karyawan perusahaan asing mempunyai distribusi normal, (2) orientasi nilai buaya mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja pada karyawan perusahaan asing, (3) orientasi nilai budaya inividualisme subjek penelitian ternyata tidak significant pengaruhnya terhadap kepuasan secara keseluruhan, kepuasan terhadap upah dan kepuasan terhadap promosi, (4) orientasi nilai budaya individualisme dan kolektivisme pada karyawan perusahaan asing mempunyai hubungan yang positif, dan (5) secara keseluruhan kepuasan kerja subjek penelitian cukup tinggi. Kata kunci: orientasi nilai budaya, kepuasan kerja