2. Bagaimana fungsi yang dijalankan media jejaring sosial Facebook di dalam komunitas DTLS?
|
|
- Iwan Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP Perkembangan teknologi di antaranya telah menghadirkan berbagai bentuk komunikasi yang berbasis media baru. Kehidupan manusia secara individual dan kehidupannya dalam suatu relasi sosial mau tidak mau kemudian banyak bersentuhan dengan media baru ini, termasuk melalui media sosial seperti Facebook, Twiter, Path, Instagram, Line, dan WhatsApp. Bagi manusia dengan indra yang sempurna, kegiatan komunikasi mereka relatif dapat dilakukan dengan mudah. Gangguan (noise) komunikasi biasanya lebih banyak berkait dengan faktor eskternal yang secara teknis lebih mudah dikurangi atau dihilangkan. Namun demikian, rintangan komunikasi menjadi salah satu gangguan komunikasi yang sangat menyulitkan bila gangguan ini bersifat permanen dalam bentuk rintangan fisik karena kemampuan indrawi yang kurang sempurna, indra yang tidak sempurna, serta indra sempurna yang berubah menjadi kurang atau tidak sempurna karena faktor kecelakaan serta usia. Fenomena penting dan menarik terlihat dalam komunitas Dunia Tak Lagi Sunyi (DTLS) yang beranggotakan orang-orang dan anak-anak penyandang keterbatasan dalam mendengar serta sejumlah orang yang memiliki perhatian terhadap orang-orang berkebutuhan khusus untuk mendengar dan berbicara. Komunitas DTLS yang dibuat pada tanggal 14 Februari 2012 kini beranggotakan pengguna Facebook dari Sabang sampai Merauke ini berusaha mengekspresikan kehadirannya dan menjadi wadah penyandang tunarungu atau masyarakat yang memiliki keluarga tunarungu untuk berbagi informasi, pesan, nasihat, tukar menukar pengalaman dan keluhan, serta pemberian bantuan bagi anak-anak difabel pada umumnya dan bagi anak tunarungu khususnya. Keterbatasan kemampuan dalam proses produksi pesan sejumlah anggota DTLS mau tidak mau harus dipandang sebagai persoalan krusial dalam aktivitas komunikasi dengan mengingat adanya keterbatasan yang bersifat fisik permanen 119
2 di antara anggota komunitas DTLS. Keterbatasan kemampuan atau lebih tepatnya ketidakmerataan kemampuan dalam proses produksi pesan untuk berkomunikasi melalui Facebook mengantar pada rumusan permasalahan inti dalam penelitian ini (lihat Bab I), yakni Bagaimana proses produksi pesan yang dilakukan untuk kegiatan komunikasi di kalangan pengguna media jejaring sosial Facebook di dalam komunitas Dunia Tak Lagi Sunyi? yang kemudian ditelusuri dengan menjawab tiga pertanyaan penelitian tentang: 1. Bagaimana proses produksi pesan dalam kegiatan komunikasi dengan media sosial Facebook di antara anggota komunitas DTLS yang berkebutuhan khusus dan yang tidak berkebutuhan khusus? 2. Bagaimana fungsi yang dijalankan media jejaring sosial Facebook di dalam komunitas DTLS? 3. Bagaimana nilai guna pesan di dalam jejaring sosial Facebook bagi anggota komunitas DTLS yang berkebutuhan khusus? Dari hasil pengumpulan dan analisis data (lihat Bab IV) didapati sejumlah hal yang kemudian dapat disimpulkan dan dijadikan rujukan untuk membuat sejumlah saran seperti tersaji di bawah ini: A. Kesimpulan Beberapa titik simpul dari hasil penelitian yang disajikan dan didiskusikan pada bab IV menunjukkan bahwa: 1. Secara umum, pesan-pesan yang diproduksi anggota komunitas DTLS dan ditampilkan di Facebook mencerminkan dinamika komunikasi yang ada di dalam komunitas ini yang mewujud dalam komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi informasi. 2. Pengamatan secara online terhadap pesan-pesan yang diproduksi anggotaanggota komunitas DTLS lebih menunjukkan kecenderungan pada 120
3 komunikasi yang bersifat transaksional, yang terlihat dari cara mereka membentuk makna tentang peneguhan sikap sebagai orang tua dan lebih dalam lagi sebagai upaya untuk mencapai makna kehidupan yang setara (tidak terdiskriminasi) dengan manusia-manusia lainnya. 3. Isi pesan dalam bentuk informasi yang diproduksi anggota komunitas DTLS yang tidak berkebutuhan khusus, baik berupa unggahan informasi tertulis ataupun video, pada dasarnya menunjukkan hal-hal sebagai berikut: a. Pesan yang diproduksi antaranggota komunitas DTLS sangat diperlukan dan berguna untuk dapat memperoleh penanganan terbaik bagi orangorang berkebutuhan khusus, termasuk langkah-langkah yang perlu diambil suatu keluarga dalam menangani anggota keluarganya yang berkebutuhan khusus. b. Pilihan waktu malam hari malam hari dalam produksi pesan anggotaanggota komunitas DTLS terkait dengan kesibukan rutin mereka di siang hari. c. Berbagai macam isi pesan yang diproduksi secara naluriah bersifat kekeluargaan yang mengantar pada pemunculan istilah semua anggota DTLS seperti dokter yang sekaligus mencerminkan dinamika anggota komunitas DTLS dalam memproduksi pesan dengan landasan pada kebebasan berpendapat, motivasi untuk memberi saran, dan berbagi informasi. d. Keriuhan dalam memproduksi pesan, dengan mengadopsi konsep Louw (2005) tentang hype making, terlihat saat para anggota komunitas saling berkomentar. Dari hasil penelusuran secara online yang dilanjutkan dengan pengonfirmasian secara offline, pesan yang diproduksi secara tertulis di komunitas DTLS cenderung muncul dalam format dialog atau percakapan. Format dialog ini memunculkan kesan ketidakformalan hubungan dan adanya kedekatan antaranggota komunitas, meskipun pada beberapa kasus melahirkan monoftongisasi, kesalahan penggunaan ejaan, 121
4 dan penggunaan singkatan yang dalam panduan komunitas DTLS sudah disarankan untuk tidak digunakan. e. Wujud pesan berdasar fungsi atau tujuan yang dibuat dapat diketegorikan menjadi langkah untuk menggabungkan diri atau menyatukan diri dalam komunitas DTLS, mencari dan memberi informasi, memberi motivasi atau penguatan semangat dalam menangani orang-orang berkebutuhan khusus, dan saling berbagi kebahagiaan. 4. Gambaran produksi pesan yang berasal dari anggota-anggota berkebutuhan khusus di Facebook komunitas DTLS: a. Memunculkan berbagai jenis pesan yang khas dari mereka yang diakibatkan oleh keterbatasan yang dimiliki anggota-anggota komunitas berkebutuhan khusus. b. Bercerita tentang hal-hal yang mereka alami sebagai tuna rungu, termasuk masa awal gangguan, saat benar-benar kehilangan kemampuan mendengar, dan hal-hal yang mereka lakukan sebagai penderita gangguan pendengaran. c. Terdapat beberapa isi pesan yang isinya pemberian motivasi dan yang kemudian dapat dipakai sebagai inspirasi bagi anggota-anggota komunitas DTLS di Facebook untuk melakukan sesuatu yang sama atau bahkan lebih. d. Terdapat informasi tentang pentingnya mereka yang berkebutuhan khusus untuk menguasai dan menggunakan combination languanges yaitu verbal languages (untuk berkomunikasi secara terbatas dengan orang-orang yang berkebutuhan khusus dan tidak berkebutuhan khusus) serta sign languages (bermanfaat saat berkomunikasi dengan sesama tunarungu). e. Munculnya pengakuan bahwa berkomunikasi di komunitas DTLS di Facebook jauh lebih efektif karena mereka lebih dapat mengomunikasikan pesannya ke lebih banyak orang yang berarti dapat pula meningkatkan intensitas komunikasi orang-orang berkebutuhan khusus. 122
5 5. Perbedaan produksi pesan anggota komunitas DTLS di Facebook antara yang berkebutuhan khusus dan mereka yang tidak berkebutuhan khusus lebih terlihat pada dasar dan tujuan diproduksinya pesan mereka. Bila anggotaanggota komunitas yang berkebutuhan khusus memproduksi pesan berdasar pada hal-hal yang mereka rasakan dan pernah terjadi pada mereka secara langsung, maka anggota-anggota komunitas DTLS yang tidak berkebutuhan khusus lebih berdasar pada hal-hal yang mereka pikirkan sebagai suatu hal yang baik sehingga tujuan yang dilakukan dalam produksi pesan mereka pun menjadi terpilah antara mereka yang berbagi pengalaman langsung dan yang berbagi pemikiran tentang sesuatu yang dianggap baik. 6. Dari lima fungsi media baru seperti yang dijelaskan McQuail, media jejaring sosial Facebook digunakan komunitas DTLS lebih pada fungsinya sebagai media partisipasi sosial, walaupun pada dasarnya tidak bisa ditarik garis tunggal yang tegas antarfungsi media baru ini. Fungsi sebagai media partisipasi sosial ini terlihat dari: a. Komunikasi yang berlangsung di dalam komunitas ini menghadirkan dan mengumpulkan berbagai pemikiran yang berguna bagi anggota-anggota komunitas DTLS pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. b. Partisipasi yang berkembang di dalam ini berhubungan dengan nilai guna dari fungsi media jejaring sosial yang dirasakan dalam sikap dan perilaku para anggota komunitas DTLS. c. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus pada dasarnya merupakan inti dari potret media jejaring sosial Facebook dengan komunitas DTLS. d. Perhatian dan, sesungguhnya, keprihatinan orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus membuat mayoritas anggota komunitas DTLS berusaha terlibat aktif dan berpartisipasi aktif. 123
6 e. Hal yang secara tegas ditunjukkan dari ekspresi tertulis mereka tentang nilai penting komunitas DTLS di Facebook. f. Tindakan langsung dalam wujud advokasi bila salah satu anggota komunitas DTLS menghadapi persoalan atau mendapatkan perlakuan yang kurang benar dari pihak-pihak yang sebenarnya ingin membantu mereka. 7. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, keberadaan media baru, kehadiran Facebook sebagai media jejaring sosial, serta di Indonesia munculnya komunitas DTLS di Facebook kemudian dapat dibaca sebagai upaya mempermudah cara berkomunikasi orang-orang berkebutuhan khusus. Nilai guna yang demikian tergambar dari: a. Titik berat pertukaran informasi di komunitas DTLS yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi tertulis yang kemudian diupayakan meningkat ke komunikasi oral dan tidak sekadar komunikasi dengan simbol yang selama ini dilakukan oleh orang-orang berkebutuhan khusus. b. Bertambahnya kesadaran anggota komunitas ini bahwa anak dengan gangguan pendengaran membutuhkan bimbingan dan pendidikan khusus agar mereka dapat berkomunikasi sebagaimana atau setidaknya mendekati anak atau orang yang normal. c. Pengayaan pilihan bagi anggota komunitas, termasuk pengayaan metode pencatatan perkembangan kosa kata contohnya, yang kemudian memungkinkan mereka melakukan pilihan secara rasional serta menggunakan pesan yang dibutuhkan, digunakan, dan memenuhi kepuasan mereka dalam menentukan berbagai penanganan untuk orangorang berkebutuhan khusus. d. Ekspresi saling menghargai kontribusi pesan yang diberikan sesama anggota komunitas, yang kemudian bernilai sebagai penyambung dan penguat produksi pesan yang berkaitan dengan keperluan orang-orang berkebutuhan khusus. 124
7 Benang merah yang dapat ditarik dari berbagai titik simpul penelitian ini adalah pada penciptaan keriuhan dalam dunia cyber di komunitas DTLS di Facebook, yang sekaligus menjadi antitesis dari kekhawatiran yang selalu melekat pada orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran dan bicara. Sesuai nama komunitas ini, komunitas DTLS hadir dan menjadi wadah kebahagiaan dan kegembiraan anggota komunitas, penyatu pengalaman, harapan, dan kekeluargaan anggota-anggotanya, serta menjadi pencetusan posisi atau identitas baru mereka dari yang sebelumnya harus merasa rendah diri, tersisih, disepelekan, bahan gunjingan di belakang punggung, serta dengan kemampuan terbatas ke orangorang yang dapat berkomunikasi dan mengomunikasikan keberadaan mereka secara benar, tertib, beretika dalam berbudaya cyber, serta melengkapi riuhnya komunikasi antarmanusia di dalam masyarakat. B. Saran Dengan berdasar pada sejumlah titik simpulan dan benang merah di atas, sejumlah saran dapat diberikan dari hasil kajian produksi pesan komunitas DTLS di Facebook ini. Beberapa saran ini adalah: 1. Pembentukan makna dalam produksi pesan anggota-anggota komunitas DTLS akan lebih menjangkau banyak anggota komunitas ini, bila komunitas ini dapat memaksimalkan aliran pesan dalam komunikasi antaranggota komunitas DTLS. Inisiatif administrator, pengurus pembantu, serta anggota aktif DTLS di Facebook perlu memberi ransangan pada anggota-anggota lainnya untuk lebih banyak memproduksi pesan yang sedikit banyak pasti akan memiliki nilai guna bagi anggota-anggota DTLS secara keseluruhan. 2. Perbanyakan produksi pesan ini menjadi salah satu cara untuk lebih banyak menciptakan keriuhan di antara anggota-anggota komunitas yang secara fisik dan psikis terkepung oleh kesepian karena gangguan komunikasi permanen pada indra pendengaran mereka, meskipun hal ini tentu berkonsekuensi pada 125
8 meningkatnya kesibukan administrator dan pengurus pembantu dalam mengendalikan arus informasi di komunitas DTLS di Facebook. 3. Dengan menyadari bahwa arus pesan di dalam komunitas DTLS di Facebook lebih banyak berujud pesan tertulis atau terlihat (dalam bentuk video, misalnya), komunitas DTLS juga perlu untuk menghasilkan pesan dengan kontennya yang dapat membangkitkan kemampuan anggota-anggota ini untuk berkomunikasi dengan combination languages atau bentuk-bentuk transaksi informasi lainnya. Bekal ketrampilan berkomunikasi dalam berbagai teknik dan ketrampilan ini akan dapat memperbanyak pilihan bagi anggotaanggota komunitas dalam menentukan metode yang paling tepat, rasional, dan memungkinkan bagi anggota-anggota komunitas ini. 4. Ketidaksunyian atau keriuhan komunikasi di dalam komunitas DTLS tentunya akan semakin bermakna dan berwarna-warni kalau pesan yang diproduksi dan dikomunikasikan justru lebih banyak dilakukan oleh orangorang yang berkebutuhan khusus. Produksi pesan mereka tentunya akan menghasilkan pesan-pesan yang memiliki kekhasan tertentu yang justru diharapkan dapat lebih banyak menginspirasi orang-orang yang tidak berkebutuhan khusus dalam menghasilkan terobosan tindakan untuk lebih mengefektifkan dan memperiuh komunikasi mereka. 5. Hal di atas ini pula yang pada dasarnya perlu diperkuat agar komunitas DTLS di Facebook dapat lebih banyak hadir dalam fungsinya sebagai media partisipasi sosial. Tanpa harus meniadakan fungsi-fungsi media baru lainnya, fungsi sebagai media partisipasi sosial ini harus lebih difokuskan pada anggota-anggota komunitas DTLS yang berkebutuhan khusus. Sejumlah saran di atas pada dasarnya mengarah pada dorongan untuk melakukan sesuatu yang dapat lebih memudahkan anggota-anggota komunitas DTLS berkebutuhan khusus dalam berkomunikasi dan sekaligus untuk menggemakan keriuhan dunia baru mereka melalui media jejaring sosial. Di masa depan, meskipun Undang-Undang Nomor 4 Tahun 197 tentang Penyandang Cacat sudah diberlakukan, orang-orang yang harus dan bertugas menangani mereka 126
9 yang berkebutuhan khusus haruslah dibekali dengan kompetensi yang memadai yang memang sesuai dengan keperluan orang-orang berkebutuhan khusus ini. Selain itu, dengan mencermati isi hasil produksi pesan anggota-anggota komunitas DTLS di Facebook, yang di antaranya berkait pula dengan persoalan gangguan komunikasi pada masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah, sudah saatnya bila Pemerintah dan pemerintah daerah, melalui Kementerian atau berbagai Dinas Sosial, memberikan pendukungan atau fasilitasi yang memadai kepada orang-orang berkebutuhan khusus ini, berikut dengan sosialisasi tentang cara bagi mereka untuk mendapatkannya. Harus diakui, laporan penelitian tentang produksi pesan anggota-anggota komunitas DTLS ini masih memiliki banyak kekurangan baik dikarenakan kekurangcermatan, kesalahan dalam pengambilan dokumen atau literatur pendukung, atau kekurangcermatan dalam penggunaan metode. Untuk lebih dapat menghasilkan laporan penelitian tentang orang-orang berkebutuhan khusus pada umumnya, atau tentang produksi pesan bagi orang-orang berkebutuhan khusus dalam masalah pendengaran, atau tentang dinamika komunitas di media jejaring sosial, penelitian-penelitian sejenis perlu dilakukan dengan menggunakan metodemetode yang lain, seperti survei kepuasan anggota terhadap komunitas DTLS di Facebook, analisis isi metode pendidikan ketunarunguan di dalam isi pesan komunitas DTLS di Facebook, dan analisis jaringan komunitas DTLS di luar komunitas online DTLS di Facebook. Meskipun laporan penelitian tentang produksi pesan anggota komunitas DTLS di Facebook ini memiliki sejumlah kekurangcermatan atau keterbatasan kemampuan eksplorasinya, setidaknya penelitian ini telah menunjukkan dinamika dalam kehidupan manusia dari orang-orang berkebutuhan khusus dalam masalah pendengaran dan yang secara cermat mampu menggunakan kehadiran media jejaring sosial Facebook untuk mengubah kehidupan dari tanpa keriuhan ke kehidupan yang tidak lagi sunyi. 127
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum komunikasi dipahami sebagai suatu proses transaksi informasi yang diharapkan dapat mempermudah hubungan antarmanusia. Proses ini setidaknya mencakup keterlibatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pendengaran merupakan sensori terpenting untuk perkembangan bicara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendengaran merupakan sensori terpenting untuk perkembangan bicara dan bahasa, berkomunikasi dan belajar. 1 Kehilangan pendengaran terjadi sejak lahir, dampaknya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media Sosial adalah interaksi sosial antara manusia dalam berbagi dan bertukar informasi. Media sosial mencakup gagasan dan berbagai konten dalam komunitas virtual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Internet atau interconnection networking telah membentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan arus globalisasi perkembangan informasi dan telekomunikasi di dunia semakin canggih. Salah satu contoh produk teknologi tersebut adalah internet.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi salah satu ruang penting penunjang terjadinya interaksi sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai individu yang berinteraksi dengan individu lain tentu memerlukan ruang, khususnya dalam menjalin relasi sosial, dan lingkungan masyarakat menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut manusia memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Wahyuningtyas 2013). Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal. penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan. Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan ingin diperoleh sesuatu yang akan diwujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak adalah periode yang sangat penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Pertumbuhan dasar yang terjadi pada masa ini akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun-tahun pertama kehidupan, mendengar adalah bagian. terpenting dari perkembangan sosial, emosional dan kognitif anak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun-tahun pertama kehidupan, mendengar adalah bagian terpenting dari perkembangan sosial, emosional dan kognitif anak. Kehilangan pendengaran yang ringan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered
BAB IV PERANCANGAN Pada bab ini dilakukan perancangan model komunitas belajar dengan prinsip psikologis learner-centered sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, berikut penjelasannya. IV.1
Lebih terperinciKONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN
KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN Keterampilan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Melalui komunikasi individu akan merasakan kepuasan, kesenangan atau
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING. telah diperoleh pada saat penelitian berlangsung.
BAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING A. Temuan Penelitian Pada penelitian kualitatif dibutuhkan analisis data berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBab V KESIMPULAN. berbeda dari konsep pasar tradisional. Berjualan bukan lagi dilihat dari
Bab V KESIMPULAN Fenomena munculnya online shop dalam jejaring sosial merupakan suatu tanda bahwa masyarakat semakin cerdas dalam melihat peluang demi meningkatkan kesejahteraan mereka. Tujuan masyarakat
Lebih terperincinegeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Media sosial saat ini sudah menjadi kebutuhan teknologi yang penting bagi kita semua pengguna manfaatnya karena dari media sosial itulah kita bisa mengakses berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari komunikasi massa. Sesuai dengan definisi komunikasi massa yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Media massa merupakan salah satu komponen atau unsur yang tidak dapat dipisahkan dari komunikasi massa. Sesuai dengan definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Religiusitas erat kaitannya dengan keyakinan terhadap nilai-nilai keislaman dan selalu diidentikkan dengan keberagamaan. Religiusitas dalam kehidupan seseorang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Karakter media sosial sebagai teknologi informasi dan perilaku masyarakat
BAB V KESIMPULAN Karakter media sosial sebagai teknologi informasi dan perilaku masyarakat jejaring memiliki hubungan timbal balik dimana setiap masyarakat terjadi perubahan perilaku (berjejaring) maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan teknologi membuat facebook dapat diakses dimana saja, kapan saja dan melalui apa saja. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Melalui komunikasi,
Lebih terperinciIbM TERAPI PRAKTIS BAGI KELUARGA ANAK TUNARUNGU
IbM TERAPI PRAKTIS BAGI KELUARGA ANAK TUNARUNGU Dra. Khoiriyah, M.Pd. 1) dan Dra. Siti Rodliyah 2) 1 Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jember 2 Dosen Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dari tahun ke tahun penggunaan internet semakin penting dan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Dari tahun ke tahun penggunaan internet semakin penting dan menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat. Internet membawa pengaruh yang sangat besar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan dan menginterpretasikan makna (Wood, 2007:3). baik, contohnya adalah individu yang menyandang autisme.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial pasti akan melakukan komunikasi. Komunikasi itu sendiri tentunya merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat terpisahkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, internet menjadi salah satu inovasi teknologi komunikasi yang banyak digunakan. Kehadiran internet tidak hanya menjadi sekadar media komunikasi, tetapi juga
Lebih terperinciKATALOG KASUS PENGGUNAAN. Gunakan Yammer sebagai tempat bersosialisasi dan mulai berkolaborasi, berinovasi, dan ikut terlibat.
KATALOG KASUS PENGGUNAAN Gunakan Yammer sebagai tempat bersosialisasi dan mulai berkolaborasi, berinovasi, dan ikut terlibat. Katalog Kasus Penggunaan Yammer Yammer adalah tempat bersosialisasi yang memudahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam usaha menciptakan masyarakat yang beriman, berakhlak mulia, berilmu serta demokratis dan bertanggungjawab. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP Pada bab terakhir ini peneliti akan memaparkan mengenai kesimpulan dan saran yang terkait dengan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Peneliti akan menjelaskan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI VIRTUAL PADA KOMUNITAS WOSCA. Proses komunikasi virtual pada komunitas women online community
BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI VIRTUAL PADA KOMUNITAS WOSCA A. Analisis Proses komunikasi virtual pada komunitas women online community Surabaya (WOSCA) memiliki dua proses yakni proses komunikasi online
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Whatsapp adalah sebuah aplikasi chatting pada yang biasanya tersedia di bursa smartphone yang memungkinkan penggunanya berbagi gambar dan pesan. Whatsapp adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Perspektif Sosiologis Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan
Lebih terperinciKETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN
KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti
Lebih terperinciTeknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi
7 TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan suatu cara untuk memengaruhi individu agar si pemberi pesan (sender) dan si penerima pesan (receiver) saling mengerti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang semakin modern,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Dasar 2.1 Pembelajaran Think Talk Write Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru. Untuk mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran, maka perlu adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat secara umum. Kebutuhan akan internet sudah sangat tinggi, terutama di kotakota besar yang sudah terfasilitasi
Lebih terperinciPEDOMAN PRAKTIKUM KONSELING
PEDOMAN PRAKTIKUM KONSELING PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 PEDOMAN PRAKTIKUM KONSELING Identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Masalah Penelitian Pada zaman mordernisasi ini, kemajuan dari fungsi telepon genggam semakin berkembang pesat. Tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi
Lebih terperinciMerayakan Ulangtahun Sebagai Strategi Pembelajaran Kosakata Abstrak (Tanggal, Bulan, Tahun) Lisza Megasari, S.Pd
Merayakan Ulangtahun Sebagai Strategi Pembelajaran Kosakata Abstrak (Tanggal, Bulan, Tahun) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Tunarungu kelas 3 SLB Negeri Binjai Oleh: Pendahuluan Anak berkebutuhan
Lebih terperinciLaporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif
Laporan Hasil Penelitian PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif Anak-anak dan remaja yang jumlahnya mencapai hampir sepertiga penduduk yang berjumlah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada anggota komunitas Mobile Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya terhadap tahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, baik fisik maupun mental.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap manusia berharap dilahirkan dalam keadaan yang normal dan sempurna, akan tetapi tidak semua manusia mendapatkan kesempurnaan yang diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut Undang-Undang Sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal (1) dinyatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas delapan hal. Pertama, dibahas latar belakang masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa sekolah dasar. Kemudian, dibahas identifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan semakin beragam, mulai dari jalur pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian setiap orang. Ketika menikah, tentunya orang berkeinginan untuk mempunyai sebuah keluarga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan Hawa sebagai pendamping bagi Adam. Artinya, manusia saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak awal adanya kehidupan manusia, kodrati manusia sebagai makhluk sosial telah ada secara bersamaan. Hal ini tersirat secara tidak langsung ketika Tuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Anak yang dilahirkan secara sehat baik dalam hal fisik dan psikis
14 BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Anak yang dilahirkan secara sehat baik dalam hal fisik dan psikis merupakan harapan bagi semua orangtua yang sudah menantikan kehadiran anak dalam kehidupan perkawinan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. mengenai program Kampung Ramah Anak, lahir melalui proses yang simultan dan
BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Konstruksi sosial yang dibangun oleh warga RW 11 Kampung Badran mengenai program Kampung Ramah Anak, lahir melalui proses yang simultan dan berlangsung secara dialektis yakni
Lebih terperinciPENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU (Studi Kasus di SMK Negeri 30 Jakarta)
58 Penyesuaian Sosial Siswa Tunarungu PENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU (Studi Kasus di SMK Negeri 30 Jakarta) Karina Ulfa Zetira 1 Dra. Atiek Sismiati Subagyo 2 Dr. Dede Rahmat Hidayat, M.Psi 3 Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan Internet memengaruhi cara orang-orang menghabiskan waktu luang. Internet merupakan salah satu cara mudah, relatif murah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Persepsi keluarga terhadap anak dengan ID Keluarga dapat memiliki persepsi yang benar maupun salah terhadap anak dengan ID, khususnya terkait dengan disabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terencana melalui pendidikan. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan merupakan domain yang penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana melalui pendidikan.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar
1 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang di dalam hidupnya selalu memerlukan dan membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keterbatasan, tidak menjadi halangan bagi siapapun terutama keterbatasan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Keterbatasan, tidak menjadi halangan bagi siapapun terutama keterbatasan fisik, tidak menjadi halangan bagi wanita penyandang tuna rungu, Irena Cherry, untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk hidup sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain, selain makhluk sosial manusia juga membutuhkan yang namanya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. berbeda jenis dan sistem penanganan anak jalanan gelandagan dan pengemis,
BAB V PENUTUP Kesimpulan Dalam Bagian Kesimpulan ini penulis ingin menegaskan mengenai pola relasi yang terjalin antara Lembaga Sosial Hafara sebagai institusi informal dan Pemerintah Kabupaten Bantul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah secara umum agar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah secara umum agar peserta didik terampil berbahasa Indonesia dengan benar, yaitu dalam kecakapan menyimak, berbicara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi merupakan suatu hal yang mendasar bagi semua orang. Banyak orang yang menganggap bahwa berkomunikasi itu suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Namun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Masyarakat seakan acuh pada keadaan orang yang memiliki kekurangan didalam dirinya. Banyak orang yang merasa dikucilkan dan merasa dirinya tidak di anggap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, pola interaksi sosial antar individu dalam hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada waktu dan tempat yang kadang sulit untuk diprediksikan. situasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap individu pasti mengalami kesulitan karena individu tidak akan terlepas dari berbagai kesulitan dalam kehidupannya. Kesulitan dapat terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu fenomena menarik dalam perkembangan teknologi adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fenomena menarik dalam perkembangan teknologi adalah adanya internet yang dapat memberi kemudahan baik setiap individu untuk berhubungan dalam jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak dikalangan anak-anak, remaja, bahkan orang tua sekalipun. Hal ini, membuktikan bahwa
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi merupakan hal terpenting yang dilakukan oleh manusia dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi merupakan hal terpenting yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya kita menggunakan komunikasi agar bisa menyampaikan pesan kita
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, masyarakat pengguna smartphone lebih banyak dibandingkan handphone biasa. Survei yang dilakukan perusahaan komunikasi CloudTalk menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah internet. Menurut data
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
113 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan di lapangan, diperkuat dengan teori serta wawancara mengenai penggunaan akun anonim dan identitas samaran pada jejaring sosial Twitter
Lebih terperinciPanduan Praktik Terbaik Google+ Rahasia dan Milik Google
Panduan Praktik Terbaik Google+ Rahasia dan Milik Google Daftar Isi Bangun kehadiran Anda di Google+ Buat profil Google+ pribadi Buat +Laman Sesuaikan +Laman Anda URL Khusus Lingkaran Ikut terlibat bersama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah Republik Indonesia memberikan perlindungan, pengakuan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Republik Indonesia memberikan perlindungan, pengakuan, dan penentuan status pribadi dan status hukum khususnya yang berhubungan dengan kependudukan serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial manusia tidak lepas dari bantuan orang lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial manusia tidak lepas dari bantuan orang lain dalam kehidupannya. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak lepas dari hubungan
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, mempunyai rasa peduli terhadap sesama makhluk hidup lainnya, serta manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk berkomunikasi dan
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman modern ini, internet merupakan sebuah kebutuhan yang dapat dikatakan wajib bagi setiap orang. Menurut Shelly dan Campbell (2012) internet merupakan jaringan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Komunitas merek berbasis media sosial memiliki pengaruh positif terhadap hubungan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH
PENERAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH Devita Vuri Guru SDN Karawang Kulon II Kabupaten Karawang Abstrak Pembelajaran bahasa di SD kelas rendah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan penampilan yang memprihatinkan seperti muka memelas, pakaian kumal, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengemis merupakan suatu fenomena yang ada di masyarakat. Mereka selalu ada dan kemungkinan akan tetap ada di masa yang akan datang. Pengemis dicirikan dengan
Lebih terperinciMenjadi Humas yang Bernas
Menjadi Humas yang Bernas Assalaamu alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh Salam sejahtera bagi kita semua Yang saya hormati: 1. Gubernur Jawa Barat 2. Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut dengan perilaku konsumen. keras seseorang mempunyai kemauan untuk mencoba. Apabila seseorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar yang semakin intensif tingkat persaingannya disertai dengan adanya tuntutan konsumen yang semakin tinggi dan ingin diperlakukan secara khusus, maka dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media yang dibutuhkan di segala bidang terutama dibidang pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan sebuah teknologi yang di gunakan untuk menyampaikan segala macam informasi secara menarik dan mudah di mengerti. Teknologi informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013 prevalensi nasional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Banyak sekali penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai etnografi komunikasi. Untuk mendukung penelitian ini, penelitian yang sudah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada bab ini terdapat empat kesimpulan berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan. Kesimpulan pertama berkaitan dengan kenyataan yang dialami keluarga,
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga RINGKASAN
RINGKASAN Penelitian ini bertujuan mengkaji partisipasi remaja dalam komunitas baca online dan memetakan peran komunitas baca online dalam mendorong pengembangan kemampuan literasi remaja. Pada akhirnya,
Lebih terperinciAnda dapat mengirimkan video.
Bahkan dengan ratusan juta orang mengunjungi jaringan sosial setiap hari, dan media sosial menjadi sebuah kata kunci bisnis, email tetap merupakan cara no. 1 untuk kita berkomunikasi secara online sekarang
Lebih terperinciBAB V P E N U T U P. Shoppy, maka dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut :
BAB V P E N U T U P Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian tentang Internet Marketing Sebagai Strategi komunikasi Pemasaran pada Nolza Key Shoppy, maka dapat disampaikan beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling bertukar informasi baik secara langsung ataupun tidak langsung, interaksi yang paling
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki interaksi yang kuat antar sesama, interaksi yang dilakukan bisa berupa komunikasi, tindakan dan perbuatan yang bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilihat dari fisik, tetapi juga dilihat dari kelebihan yang dimiliki.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan dengan kesempurnaan yang berbeda. Kesempurnaan tidak hanya dilihat dari fisik, tetapi juga dilihat dari kelebihan yang dimiliki. Umumnya seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyandang tuna rungu adalah bagian dari kesatuan masyarakat Karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyandang tuna rungu adalah bagian dari kesatuan masyarakat Karena adanya keterbatasan atau kekurangan pada fisiknya, membuat individu umumnya kurang mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media sosial telah mengubah serta menggeser segala aspek kehidupan masyarakat yang menggunakan media sosial tersebut, sekarang masyarakat berada pada arus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sempurna, baik jasmani maupun rohani. Kondisi ini adalah kesempurnaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang paling sempurna, baik jasmani maupun rohani. Kondisi ini adalah kesempurnaan yang dianugerahkan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian mengenai strategi penggunaan media sosial Instagram Humblezing dalam
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang telah disajikan hasil penyajian data dan analisis data pada bab sebelumnya. Maka kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam hidup kita. Seperti halnya bernafas, banyak orang beranggapan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan simbol yang paling rumit, halus, untuk digunakan manusia berkomunikasi antar sesama manusia. Komunikasi merupakan keterampilan paling penting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan atau organisasi yang baik untuk berkembang tentu membutuhkan adanya peran komunikasi yang lancar. Komunikasi adalah sebuah elemen penting yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengguna situs media sosial saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media sosial mendominasi
Lebih terperinciPERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG
Elsa Puji Juwita, Peran Media Sosial terhadap Gaya Hidup Siswa PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG Elsa Puji Juwita 1, Dasim Budimansyah 2, Siti Nurbayani 3 1 SMA PGRI Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi kini dapat mengaksesnya melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal belakangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal belakangan ini. Pertumbuhan penggunaan internet yang pesat juga terjadi di Indonesia, beberapa
Lebih terperinci