BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film dokumenter merupakan rekaman kejadian yang diambil langsung saat kejadian nyata sedang terjadi. Film dokumenter juga berarti menampilkan kembali fakta yang ada dalam kehidupan. Dalam film dokumenter, unsur hiburan memang tidak terlalu ditonjolkan. Hal yang menjadi poin penting tentunya adalah pesan khusus dari tema film dokumenter tersebut. Meski begitu dalam beberapa film dokumenter juga menampilkan unsur entertain yang cukup. Film dokumenter terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu biografi, traveling, ilmu pengetahuan, investigasi, serta sejarah. Salah satu jenis film dokumenter yang hendak penulis angkat ialah dokumenter Sejarah. Adapun yang dimaksud dengan sejarah berisi tentang rekaman kejadian dan peristiwa bersejarah yang terjadi di masa lalu, bisa berupa perang, biografi, musik, kehidupan masa lalu dan lain-lain.pada masa sekarang, film sejarah sudah banyak diproduksi terutama karena kebutuhan masyarakat akan pengetahuan dari masa lalu. Tingkat pekerjaan masyarakat yang tinggi sangat membatasi mereka untuk mendalami pengetahuan tentang sejarah, hal inilah yang ditangkap oleh televisi untuk memproduksi filmfilm musik. Banyak aspek yang bisa dikemas dalam dokumenter sejarah, salah satunya adalah musik. Sementara musik sendiri memiliki lingkup yang bermacam-macam seperti: pop, jazz, dangdut, keroncong, R&B, funk, musik klasik, dan juga musik Timur Tengah seperti Kasidah. Maka dari itu, penulis memilih Kasidah sebagai tema penulisan tugas akhir ini. Pada tahun an, musik dangdut memiliki eksistensi yang luar biasa. Tapi semua itu tidak bertahan lama semenjak raja dangdut mengalami kasus politik. Maka sebagian besar masyarakat ikut terpengaruh dengan adanya rumor yang beredar. Diwaktu yang bersamaan, Nasida Ria yang sedang merintis karirnya di bidang musik kasidah mulai naik daun. Ini semua disebabkan masyarakat melihat kelebihan Nasida Ria dengan keunikannya yang mempunyai 1

2 personil grup wanita dengan membawakan alat musik elektrik. Sehingga Nasida Ria menjadi terkenal pada era tersebut. Penulis melakukan observasi ke beberapa masyarakat, mulai dari usia 18 tahun hingga 50 tahun. Hasil dari observasi yang sudah penulis lakukan, banyak masyarakat zaman sekarang yang belum mengetahui apa itu grup kasidah Nasida Ria. Sebagian besar masyarakat yang mengerti tentang Nasida Ria adalah masyarakat yang memang sudah lahir pada era kejayaan Nasida Ria dan beberapa orang yang memang menyukai musik kasidah. Terbukti dari survey yang penulis lakukan lewat quesioner, yaitu 29 dari 45 orang tidak mengetahui apa itu grup musik kasidah Nasida Ria. Usia yang tidak mengetahui Nasida Ria cenderung pada usia 35 tahun ke bawah. Sedangkan usia 35 tahun keatas adalah mereka yang lebih mengenal grup musik kasidah Nasida Ria. Maka dari itu, penulis memilih Kasidah sebagai tema penulisan tugas akhir ini. Penulis harapkan dengan dibuatnya film dokumenter tentang Nasida Ria The Legend of Qasidah, bisa memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat tentang awal mula lahirnya grup musik kasidah pertama yang memiliki personil wanita semua dengan menggunakan bahasa Indonesia. Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hampir menyerupai irama-irama Timur Tengah dengan diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah dibersihkan bulu-bulunya. Kasidah (qasidah, qasida; bahasa Arab:,"قصيدة" adalah bentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi pujipujian (dakwah keagamaan dan satire) untuk kaum muslim. Awalnya rebana berfungsi sebagai instrument dalam menyayikan lagu-lagu keagamaan berupa pujian-pujian terhadap Allah swt dan rasul-rasul-nya, salawat, syair-syair Arab, dan lain lain. Oleh karena itulah ia disebut rebana yang berasal 2

3 dari kata rabbana, artinya wahai Tuhan kami (suatu doa dan pujian terhadap Tuhan). Lagu kasidah modern liriknya juga dibuat dalam bahasa Indonesia selain Arab. Grup kasidah modern membawa seorang penyanyi bintang yang dibantu paduan suara wanita. Alat musik yang dimainkan adalah rebana dan mandolin, disertai alat-alat modern, misalnya: biola, gitar listrik, keyboard dan flute. Perintis kasidah modern adalah grup Nasida Ria dari Semarang yang semuanya perempuan. Lagu yang top yakni Perdamaian dari Nasida Ria. Pada tahun an, Bimbo, Koes Plus dan AKA mengedarkan album kasidah. Kelompok musik kasidah modern Indonesia Nasida Ria, yang terdiri dari 9 wanita dari Semarang, Jawa Tengah adalah satu-satunya kelompok yang dibentuk pada tahun 1975 dikelola oleh H. Mudrikah Zain yang kemudian dilanjutkan oleh Choliq Zain. Nasida Ria adalah salah satu kelompok kasidah modern tertua di Indonesia. Dulunya Nasida Ria memegang alat musik seperti rebana, ketipung, kendang, tamborin, dan mandolin. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman modern, banyak grup-grup musik yang menggunakan alat musik modern. Dari situlah Nasida Ria mulai melakukan inovasi pada tahun 80 an, dengan menambah alat musik yang digunakan seperti gitar, bass, dan keyboard. Walaupun demikian tidak meninggalkan ciri khas qasidah nya yang menggunakan alat musik rebana, ketipung, dan lainya. Dengan sebutan pencetus utama, memang Nasida Ria menjadi pelopor utama lahirnya grup musik kasidah yang memiliki personil wanita semua. Terbukti dari grup-grup baru yang bermunculan, banyak yang mengikuti gaya Nasida Ria mulai dari personil dan alat musik. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pembahasan pada latar belakang diatas, maka penulis merumuskan suatu masalah yaitu : a. Mengapa banyak khalayak umum di jaman sekarang yang tidak mengetahui apa itu Nasida Ria? 3

4 b. Bagaimana menginformasikan dan mengulas lebih dalam mengenai apa itu Nasida Ria? c. Bagaimana cara seorang DOP (Director of Photography) dapat mengemas sebuah gambar yang menarik dalam film dokumenter Nasida Ria yang bisa dinikmati, diterima, dan pesannya dapat dengan mudah tersampaikan ke masyarakat? 1.3 Tujuan a. Seiring berjalannya waktu dan pesatnya perkembangan di dunia musik, mengakibatkan semakin banyaknya grup grup kasidah yang bermunculan sehingga memiliki daya saing tinggi. b. Maka dari itu penulis mengangkat sebuah film dokumenter sejarah yang berjudul The Legend of Qasidah Nasida Ria dengan tujuan, menjelaskan kepada khalayak umum apa itu pengertian kasidah. Selain itu memberikan informasi adanya pelopor pertama grup kasidah wanita di Indonesia yaitu Nasida Ria. Dengan kemasan film dokumenter, penulis bertujuan memberikan informasi sejarah berkembangnya Nasida Ria secara lebih ringkas, mudah dipahami, dan menarik untuk diketahui, serta karya cipta ini berguna untuk memberitahu bagaimana keadaan Nasida Ria dulu, kini, dan nanti. c. Sebagai DOP (Director Of Photography) penulis tentunya ingin memberikan kesan yang baik terhadap gambar yang disajikan dalam film dokumenter ini, yaitu berupa sketsa foto Nasida Ria yang dianimasikan, yang diharapkan dapat memudahkan audience untuk memahami dan memerhatikan lebih dalam isi film dokumenter The Legend of Qasidah Nasida Ria. 1.4 Batasan Masalah Penulis membatasi karya ini, hanya pada sejarah tentang grup melegenda, yaitu Nasida Ria yang dikemas dalam film dokumenter sejarah dengan penyajian menarik dari sudut pandang pengambilan gambar yang akan lebih variatif dan tidak membosankan. 4

5 1.5 Manfaat a. Manfaat Akademis : Sebagai acuan tolak ukur atas keberhasilan akademis dalam mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan. Sebagai bekal untuk bahan referensi perpustakaan bagi mereka yang ingin mempelajari apa yang telah diterapkan pada karya cipta ini. b. Manfaat Praktis : Dapat menambah dan memperdalam pengetahuan tentang dunia kerja yang sesungguhnya, terutama pada lingkup bidang pertelevisian. Khususnya dalam bidang DOP (Director Of Photography). Menerapkan teori yang diperoleh dari perkuliahan untuk diterapkan dalam pembuatan film dokumenter. Dapat melatih penulis untuk mengetahui bagaimana cara memproduksi film dokumenter sesungguhnya. c. Manfaat Sosial : Dengan kemasan film dokumenter, masyarakat dapat mengetahui sejarah perkembangan Nasida Ria dari generasi pertama hingga saat ini secara lebih mudah dan rinci. 1.6 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan Pembuatan karya cipta ini, penulis menggunakan metode study pustaka, wawancara, serta observasi dalam pengumpulan data Pemilihan Narasumber Dalam film dokumenter yang mengangkat tentang Nasida Ria - The Legend of Qasidah melibatkan narasumber, seperti manager grup, anggota grup, dan yang bersangkutan lainnya Pemilihan Lokasi Adapun lokasi yang penulis pilih untuk pengambilan gambar yaitu : Basecamp Nasida Ria Semarang Lokasi dimana Nasida Ria tampil Asrama awal Nasida Ria di bentuk 5

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PROGRAM TELVISI Jenis - Jenis Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audience, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku (Morrisan, 2011:217). Program televisi sebagai faktor yang paling penting dalam mendukung finansial suatu penyiaran radio dan televisi adalah program yang membawa audience, mengenal suatu penyiaran. Berbagai jenis program televisi tersebut dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu (Morrisan, 2011:217) A. Berita Berita Keras (Hard news) Berita keras (hard news) adalah segala informasi penting dan menarik yang harus segera disajikan oleh media penyiaran karena sifatnya harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu: a. Straight News Straight News berarti berita langsung. Maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencangkup 5W+1H (who, what, where, when, why, dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terkait waktu (deadline) karena informasi nya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audience. b. Feature Program berita yang menampilkan berita - berita ringan misalnya informasi mengenai tempat makan yang enak atau tempat liburan yang menarik semacam ini disebut feature. Dengan demikia, feature adalah berita ringan (soft news) namun menarik. Pengertian menarik disini adalah informasi yang lucu, 6

7 unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. Tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena durasinya singkat (kurang dari lima menit) dan ia menjadi bagian dari program berita, maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Jika feature terkait dengan peristiwa penting atau terkait dengan waktu harus segera disiarkan dalam suatu program berita disebut dengan news feature. c. Infotainment Berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan arena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan, seperti pemain film/sinetron, penyanyi, dan sebagainya. Infotainment adalah salah satu bentuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan. Program berita reguler terkadang menampilkan berita mengenai kehidupan selebritis yang biasanya disajikan pada segmen akhir suatu program berita. Berita Lunak (Soft News) Berita lunak (soft news) adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat segera ditayangkan. Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak adalah : a. Current Affair Program yang menyajikan informasi terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam, cukup terikat dengan waktu. Batasannya adalah bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian khalayak maka current affair dapat disajikan. Misalnya, program yang menyajikan cerita mengenai kehidupan masyarakat setelah ditimpa bencana alam dahsyat, seperti gempa bumi atau tsunami. b. Magazine Diberi nama magazine karena topik atau tema yang disajikan mirip dengan topik-topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah. Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam, dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi lebih panjang, ditayangkan pada program tersendiri yang terpisah dari program berita. 7

8 c. Dokumenter Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya, menceritakan mengenai suatu tempat, kehidupan atau sejarah seorang tokoh, kehidupan atau sejarah suatu masyarakat (misalnya suku terasing) atau kehidupan hewan di padang rumput dan sebagainya. Suatu program dokumenter adakalanya dibuat seperti membuat sebuah film sehingga sering disebut dengan film dokumenter. d. Talk Show Program talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu dipandu seorang pembawa acara (host). Mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka seorang ahli dalam masalah yang tengah dibahas. B. Program Hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik dan pertunjukan. a. Drama Kata Drama berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti bertindak atau berbuat (action). Program drama adalah pertunjukan show yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Dengan demikian, program drama biasanya menampilkan sejumlah pemain yang memerankan tokoh tertentu. Suatu drama akan mengikuti kehidupan atau petualangan para tokohnya. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinema elektronik (sinetron) dan film. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah: - Sinetron (Sinema Elektronik). Telenovela merupakan istilah yang digunakan televisi Indonesia untuk sinetron yang berasal dari Amerika lain. Sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. 8

9 Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. Akhir cerita sinetron cenderung selalu terbuka dan sering kali tanpa penyelesaian (Open-ended). Cerita cenderung dibuat berpanjang-panjang selama masih ada audience yang menyukainya. - Film. Televisi sering menayangkan film sebagai salah satu jenis program yang masuk dalam kelompok atau kategori drama. Adapun yang dimaksud film di sini adalah film layar lebar yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan film. Karena tujuan pembuatannya adalah untuk layar lebar (theater), maka biasanya film baru bisa ditayangkan di televisi setelah terlebih dahulu dipertunjukan di bioskop atau bahkan setelah film itu didistribusikan atau dipasarkan dalam bentuk VCD atau DVD. Dengan demikian, televisi menjadi media paling akhir yang dapat menayangkan film sebagai salah satu programnya. b. Permainan atau Game Show Suatu bentuk atau program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau pun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Menjawab pertanyaan dan atau memenangkan suatu bentuk permainan. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : - Quiz Show, merupakan bentuk program permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab pertanyaan. - Ketangkasan, merupakan peserta dalam permainan ini harus menunjukkan kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan atau rintangan atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan perhitungan dan strategi. - Reality Show, sesuai dengan namanya maka program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya, menyajikan situasi sebagaimana apa adanya. Dengan kata lain, program ini mencoba menyajikan suatu keadaan yang nyata mungkin tanpa rekayasa. Namun pada dasarnya reality show tetap merupakan permainan (game). 9

10 c. Musik Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu video klip atau konser. Program musik ini dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Program musik di televisi sangat ditentukan dengan kemampuan artis yang menarik audien, tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi menarik. d. Pertunjukan Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio, di dalam ruangan ataupun di luar ruangan. Jika mereka yang tampil para musisi, maka pertunjukkan itu menjadi pertunjukkan musik, jika yang tampil justru masak, maka pertunjukkan itu menjadi pertunjukkan memasak, begitu juga pertunjukkan sulap wayang, lenong, dan lain-lain. 2.2 Pengertian Film Sejarah dan Perkembangan Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Film dapat diartikan sebagai selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam bioskop) ( diakses tanggal 23 Desember 2016 jam WIB). Film juga merupakan media elektronik paling tua daripada media lainnya, apalagi film telah berhasil mempertunjukkan gambar-gambar hidup yang seolaholah memindahkan realitas ke atas layar besar. Keberadaan film telah diciptakan sebagai salah satu media komunikasi massa yang benar benar disukai bahkan sampai sekarang. Lebih dari 70 tahun terakhir ini film telah memasuki kehidupan umat manusia yang sangat luas dan beraneka ragam ( lliliweri, 1991 : 153 ). Film atau motion pictures ditemukan dari hasil pengembangan prinipprinsip fotografi dan proyektor. Film yang pertama kali diperkenalkan kepada public Amerika Serikat adalah The Life of an American fireman dan film The Great Train Robbery yang dibuat oleh Edwin S Porter pada tahun Tetapi film The Great Train Robbery yang masa putarnya hanya sebelas menit dianggap 10

11 film cerita pertama, karena telah menggambarkan situasi secara ekspresif, serta peletak dasar teknik editing yang baik. Tahun 1906 sampai 1916 merupakan periode paling penting dalam sejarah perfilman di Amerik Serikat, karena pada dekade ini lahir film Feature, lahir pula bintang film dan pusat perfilman yang kita kenal dengan Holllywood. Periode ini juga disbut dengan The age of Griffith karena David Wark Griffith-lah yang telah membuat film sebagai media yang dinamis. Diawali dengan film The Adventures of Dolly (1908) dan puncaknya film The Birth of a Nation (1915) serta film Intolarance (1916). Griffith mempelopori gaya berakting yang lebih alamiah, organisasi cerita yang makin baik, dan yang paling utama mengangkat film menjadi media yang memiliki karakteristik unik, dengan gerakan-gerakan kamera yang dinamis, sudut pengambilan gambar yang baik, dan teknik editing yag baik. Pada periode ini pula perlu di catat nama Mack Sennett dan Keystone Companynya yang telah membuat film komedi bisu dengan bintang legendaris Charlie Chaplin. Apabila film permulaannya adalah film bisu, maka pada tahun 1927 di Broadway Amerika Serikat muncul film bicara pertama meskipun belum sempurna (Ardianto, 2004:134). Ada pula jenis film dokumenter yang akhir-akhir ini sering muncul di layar kaca televisi Sejarah Film Dokumenter John Grierson adalah orang skotlandia yang dipercaya pertama kali memperkenalkan istilah dokumenter secara ilmiah di Koran New York Sun pada tanggal 8 februari 1926 dengan kutipan kalimat diantara banyak kutipan lainya- A Creative Treatment Of Actuality (perlakuan kreatif terhadap kejadian-kejadian aktual yang ada). Definisi dokumenter dalam perjalannya mengalami perkembangan, sejalan dengan perkembangan film dokumenter dari masa-kemasa mulai dari bentuk yang sederhana hingga menjadi semakin kompleks dengan jenis dan fungsinya yang semakin bervariasi. Film dokumenter beserta perkembangan penciptaannya juga di pengaruhi oleh ruang lingkup serta dinamika negara, idiologi, teknologi dan masyarakat dunia. Seperti halnya Di era 30-an, muncullah teknologi suara yang kemudian berkontribusi terhadap bentuk film dokumenter dengan teknik narasi dan iringan 11

12 ilustrasi musik. Pada era ini film dokumenter mendapatkan dukungan secara besar-besaran dari pemerintah dan swasta. Dukungan tersebut sudah tentu berimbas pada produksi film-film dokumenter secara besar-besaran dan film dokumenter sendiri juga mulai memiliki kepentingan yang beragam. Seperti halnya Triump of the Will (1934) sebagai salah satu film yang berpegaruh karya Leni Riefenstahl, yang di gunakan sebagai alat propaganda Nazi. Begitu juga dengan film Olympia (1936) karya Rienfensthal berikutnya, juga memiliki fungsi yang sama dengan memperlihatkan superioritas bangsa aria ketimbang bangsa lain. Di amerika sendiri, film dokumenter di jadikan sebagai jembatan untuk menjawab era depresi besar, dimana pemerintah mendukung para pembuat film dokumenter melalui medium film di dorong untuk memberikan informasi seputar latar belakang penyebab depresi. Keberhasilan film-film tersebut semakin mengukuhkan pemerintah Amerika untuk mendukung produksi-produksi film dokumenter hingga perang dunia kedua, dimana pemerintah Amerika terus memproduksi film-film propaganda yang mendukung perang, dan bahkan hingga melibatkan pembuat film papan atas Hollywood seperti John Froad, Frank Capra, John Huston dan William yang diminta oleh pihak militer untuk memproduksi film-film perang dan seperti halnya Capra dengan tujuh seri film dokumenter panjang dengan tajuk Why We Fight ( ) dan dianggap sebagai seri film dokumenter propaganda terbaik yang pernah ada. Era pasca perang dunia kedua, banyak pembuat film baru bermunculan, para pembuat film dokumenter senior seperti; Flaherty, Vertov, serta gerson sudah tidak lagi produktif. Kondisi dunia yang makin aman dan damai makin memudahkan film-film mereka di kenal dunia internasional. Satu tendensi yang terlihat adalah dokumenter makin personal dan perkembangan percepatan teknologi juga memungkinkan mereka untuk melakukan inovasi teknik. Tema dokumenter juga semakin meluas dan lebih khusus seperti; observasi sosial, etnografi, ekspedisi dan eksplorasi, seni dan budaya dan masih banyak lagi. ( 12

13 modern#sthash.isal4rce.dpuf/ diakses tanggal 23 Desember 2016 jam WIB) Pengertian Film Dokumenter Gaya dan bentuk film dokumenter memang lebih memiliki kebebasan dalam bereksperimen meskipun isi ceritanya tetap berdasarkan sebuah peristiwa nyata apa adanya. Ketika teknologi audio - visual berkembang salah satunya muncul televisi, maka bentuk dan gaya dokumenter pun ikut berkembang dalam bermacam gaya dan bentuk. Karena produksi program televisi bertujuan komersial seperti halnya barang dagangan, para dokumentaris pun mencoba segala macam cara sehingga ada pula yang mengesampingkan metode dasar bertutur film dokumenter. Akhirnya, bentuk film dokumenter terpecah menjadi dua kategori produksi. Pertama, film dokumenter ; yang kedua, dokumenter televisi. Umumnya film dokumenter berdurasi panjang dan diputar di bioskop atau pada festival. Film dokumenter lebih bebas menggunakan semua tipe shot, sedangkan umumnya dokumenter televisi berdurasi pendek, dan terbatas menggunakan tipe shot seperti close up dan medium shot. Hal ini karena adanya penyesuaian pada perbedaan besar layar bioskop dengan layar kaca televisi. Jika ada yang menanyakan jabaran atau definisi film dokumenter, jawabannya tentu panjang, sementara setiap pengamat maupun dokumentaris akan memberikan jawaban kategori atau kriteria yang sesuai dengan visi dari teori masing masing. Oleh karena itu, untuk menjawabnya dapat dilihat berdasarkan kategori umum mengenai definisi dokumenter, yakni sebagai film nonfiksi yang dibedakan dengan film cerita fiksi. Istilah nonfiksi digunakan untuk dokumenter, karena penggunaan kata kata ini lebih tepat, terutama jika dibandingkan dengan istilah yang dipergunakan insan televisi dan film Indonesia, yakni film non-cerita, non-drama, maupun nonnaratif. Secara logika, film dokumenter pun bercerita atau naratif, selain juga memiliki aspek dramatik, hanya saja isi ceritanya bukan fiktif namun berdasarkan fakta (apa adanya) (Gerzon, 2008 : 22). 13

14 Didalam bukunya Dokumenter dari Praproduksi hingga Produksi Gerzon R Ayawalia (2008) menyebutkan ada empat alasan yang menerangkan bahwa dokumenter adalah film nonfiksi. 1. Pertama : setiap adegan dalam film dokumenter merupakan rekaman kejadian sebenarnya, tanpa interpretasi imajinatif seperti halnya dalam film fiksi. Bila pada film fiksi latar belakang (setting) adegan dirancang, pada dokumenter latar belakang harus spontan otentik dengan situasi dan kondisi asli (apa adanya). 2. Kedua : yang dituturkan dalam film dokumenter berdasarkan peristiwa nyata (realita), sedangkan pada film fiksi isi cerita berdasarkan karangan (imajinatif). Bila film dokumenter memiliki interpretasi kreatif, maka dalam film fiksi yang dimiliki adalah intrepretasi imajinatif. 3. Ketiga : sebagai sebuah film nonfiksi, sutradara melakukan observasi pada suatu peristiwa nyata, lalu melakukan perekaman gambar sesuai apa adanya, 4. Keempat : apabila struktur cerita pada film fiksi mengacu pada alur cerita atau plot, dalam dokumenter konsentrasinya lebih pada isi dan pemaparan. (Anton Mabruri KN, Panduan Penulisan Naskah TV Format Acara Non-Drama, News, & Sport, 2013 : 74) Frank E. Beaver (1994) mengatakan film dokumenter biasanya di-shoot di sebuah lokasi nyata, tidak menggunakan aktor dan temanya terfokus pada subjeksubjek seperti sejarah, ilmu pengetahuan, sosial atau lingkungan. Tujuan dasarnya adalah untuk memberi pencerahan, informasi, pendidikan, melakukan persuasi dan memberikan wawasan tentang dunia yang kita tinggali (Frank Beaver, Dictionary of Film Terms, 1994 :119) Tidak seperti kebanyakan film-film fiksi, dokumenter berurusan dengan fakta-fakta, seperti manusia, tempat dan peristiwa serta tidak dibuat. Para pembuat film dokumenter percaya mereka menciptakan dunia di dalam filmnya seperti apa adanya (Louis Giannetti, Understanding Movies, 2014:339). Kunci utama dalam video dokumenter merupakan penyajian fakta. Video dokumenter berhubungan dengan tokoh, peristiwa dan lokasi yang nyata. Video 14

15 dokumenter merupakan merekam peristiwa yang sungguh sungguh terjadi tidak menciptakan suatu kejadian. Dalam membuat video dokumenter terdapat kriteria dimana video tersebut bagus atau tidak. Berikut ini kriteria video dokumenter yang bisa dikatakan bagus meliputi: a. Merupakan para pelaku yang sesungguhnya. b. Tidak memiliki tokoh protagonis dan antagonis. c. Struktur film sederhana d. Film berisi kenyataan atau fakta bukan rekayasa. ( pada Senin, 19 Juni 2017 pukul WIB) Dalam film dokumenter ada 4 jenis bahasa visual menurut John Corner: 1. Bentuk pengamatan reaktif berfungsi sebagai rekaman aktual yang paling jelas dan tanpa perantara. Atau dengan kata lain pembuatan film dokumenter dengan bahan yang sebisa mungkin diambil langsung subyek yang difilmkan. Hal ini berhubungan dengan ketepatan observasi oleh operator kamera atau sutradara. 2. Bentuk pengamatan proaktif terdiri dari tingkat pilihan yang lebih tinggi tentang apa yang sebenarnya direkam. Pembuatan film dokumenter dengan memilih materi film secara khusus sehubungan dengan observasi terdahulu oleh operator kamera atau sutradara. 3. Gaya ilustratif, pendekatan terhadap dokumenter yang berusaha menggambarkan secara langsung tentang apa yang dikatakan oleh narrator atau voice over. 4. Gaya asosiatif, dalam artian bahwa potongan gambar yang dipakai digunakan secara terbuka untuk tujuan simbolik dan metaforik. Dengan demikian, diharapkan arti metafora dan simbolis yang ada pada informasi harafiah halaman film dapat terwakili. (Anton Mabruri KN, Panduan Penulisan Naskah TV Format Acara Non-Drama, News, & Sport, 2013 : 97) 15

16 Unsur-unsur Video Dokumenter Di dalam video dokumenter terdapat dua unsur utama, yaitu : a. Gambar (Visual) Gambar yang diambil berdasarkan peristiwa tertentu. Orang orang yang direkam dalam video tersebut, benar benar ada dan pernah ada, bukan sebagai pemeran yang menggantikan seseorang dalam video tersebut. b. Kata kata (Verbal) Kata kata dalam video dokumenter berasal dari penuturan langsung dari subjek yang menjadi tokoh dalam video dokumenter tersebut. Kata kata yang dilontarkan biasanya berupa kesaksian atas sejarah maupun peristiwa tertentu. Namun kata kata tersebut juga bisa berasal narator atau narasumber untuk menggambarkan peristiwa maupun memberikan keterangan tertentu pada tempat tempat yang direkam dalam gambar. ( diakses tanggal 26 Desember 2016 jam WIB) Jenis Film Dokumenter Ada banyak tipe, kategori, dan bentuk penuturan dalam karya visual dokumenter. Dalam beberapa hal terlihat adanya kemiripan yang membedakan adalah spesifikasinya. Belakangan banyak juga dokumenter yang menggabungkan gaya dan bentuk dari bermacam pendekatan seni audio-visual. Beberapa contoh yang berdasar gaya dan bentuk bertutur itu, antara lain : laporan perjalanan, sejarah, potret atau biografi, perbandingan, kontradiksi, ilmu pengetahuan, nostalgia, rekontruksi, investigasi, association picture story, buku harian, dan dokudrama (Gerzon R.Ayawalia, 2008). Laporan Perjalanan Penuturan model laporan perjalanan menjadi ide awal seseorang untuk membuat film nonfiksi. Awalnya, mereka hanya ingin mendokumentasikan pengalaman yang didapat selama melakukan perjalanan jauh. 16

17 Bentuk karya visual ini juga dikenal dengan nama travel film, travel documentary, adventure films, dan road movies. Penuturan dokumenter tipe ini mengetengahkan adegan adegan yang serba menantang atau meneganggkan. Pada era 50-an hingga 1960-an, tipe ini mampu bersaing dengan film fiksi, karena dokumenter jenis ini diputar di gedung bioskop, mampu mengetengahkan suatu bentuk baru yang disebut infotaiment dalam artian yang sesungguhnya, yakni penggabungan informasi dengan hiburan, bukan informasi tentang dunia hiburan dan/atau penghibur. Ciri khusus karya visual ini adalah: adegan spontan yang menegangkan mengenai peristiwa perjalanan petualangan dan ekspedisi menjadi daya tarik bentuk film ini. Adopsi laporan perjalanan ke dalam sebuah karya feature akan menjadi karya visual berupa perjalanan wisata ke suatu tempat yang mengetengahkan keunikan suatu tempat wisata dengan kekhasan budaya dan seni. Yang akan dikembangkan menjadi berbagai jenis wisata misalnya wisata kuliner, wisata belanja, wisata air, wisata darat, dan lain sebagainya. Sejarah Umumnya dokumenter sejarah berdurasi panjang. Dengan adanya sejarah di televisi, dokumenter sejarah dapat direpresentasikan secara utuh, mengingat lewat tayangan televisi dokumenter tersebut dapat ditayangkan secara terperinci tanpa terikat waktu sebagaimana film. Misalnya, jika format film bioskop dalam sekali siar berdurasi maksimal empat jam, melalui program televisi dokumenter jenis ini bisa ditayangkan dengan durasi lima hingga 10 jam bahkan lebih, yang biasanya dibagi bagi ke dalam beberapa episode. Ada tiga ciri dalam dokumenter sejarah, yaitu : periode (waktu peristiwa sejarah), tempat (lokasi peristiwa sejarah), dan pelaku sejarah. Disini faktor riset yang mantap dan akurat merupakan tuntutan utama dalam membuat karya visual bertutur sejarah. Dalam film dokumenter, genre sejarah menjadi salah satu yang sangat kental aspek referential meaning-nya (makna yang sangat bergantung pada referensi peristiwanya) sebab keakuratan datanya sangat dijaga dan hampir tidak boleh ada yang salah baik pemaparan datanya maupun penafsirannya. Contoh Film 17

18 Dokumenter Sejarah : Triumph of the Will (1934), Olympia I : Festival of Nations (1937) &Olympia II : Festival of Beauty (1938) yang di sutradari oleh Leni Refensthal Potret / Biografi Sesuai dengan namanya, jenis ini lebih berkaitan dengan sosok seseorang. Mereka yang diangkat menjadi tema utama biasanya seseorang yang dikenal luas di dunia atau masyarakat tertentu atau seseorang yang biasa namun memiliki kehebatan, keunikan ataupun aspek lain yang menarik. Ada beberapa istilah yang merujuk kepada hal yang sama untuk menggolongkannya. Pertama, potret yaitu film dokumenter yang mengupas aspek human interest dari seseorang. Plot yang diambil biasanya adalah hanya peristiwa peristiwa yang dianggap penting dan krusial dari orang tersebut. Isinya bisa berupa sanjungan, simpati, krtitik pedas atau bahkan pemikiran sang tokoh. Contoh Film Dokumenter Potrait : Selain itu ada beberapa film yang berwujud potret seperti Salvador Dali: A Soft Self-Portrait tahun (1970) karya Jean-Christophe Averty, Maria Callas: La Divina A Portrait tahun (1987) karya Tony Palmer dan sebagainya. Kedua, biografi yang cenderung mengupas secara kronologis dari yang secara garis penceritaan bisa dari awal tokoh dilahirkan hingga saat tertentu (masa sekarang, saat meninggal atau saat kesuksesan sang tokoh) yang diinginkan oleh pembuat filmnya. Film The Day After Trinity tahun (1981) karya Jon Else adalah salah satunya. Potret tidak harus mengenai seseorang atau individu, tetapi dapat pula mengenai sebuah komunitas, sekelompok kecil individu atau sebuah lokasi. Sedangkan biografi, jelas ini mengenai seorang tokoh atau individu, selain mengenai profesi atau posisi, juga dikupas dan diketengahkan gambaran sejak masa kecil hingga dewasa. Perbandingan Karya visual ini dapat dikemas ke dalam bentuk dan tema yang bervariasi, selain dapat pula digabungkan dengan bentuk penuturan lainnya, untuk mengetengahkan sebuah perbandingan. 18

19 Dalam bentuk perbandingan umumnya diketengahkan perbedaan suatu situasi atau kondisi, dari satu objek/subjek dengan yang lainnya. Misalnya, perbedaan teknologi industri negara berkembang dibandingkan dengan negara maju. Perbandingan penanganan masalah lalu lintas di Jakarta dengan di Amsterdam, Belanda. Dapat pula mengenai perbandingan masa lampau dan masa kini perihal budaya atau masyarakat, dalam tradisi, kesenian, serta politik. Kontradiksi Dari sisi bentuk maupun isi, tipe kontradiksi memiliki kemiripan dengan tipe perbandingan; hanya saja tipe kontradiksi cenderung lebih kritis dan radikal dalam mengupas permasalahan. Oleh karena itu, tipe ini lebih banyak menggunakan wawancara untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai opini publik. Misalnya kontradiksi mengenai masyarakat kaya dan miskin, demokratis dan otoriter, modern dan tradisional, dan sebagainya. Perbedaan jelas antara tipe perbandingan dan kontradiksi adalah: tipe perbandingan hanya memberikan alternatif alternatif saja, sedangkan tipe kontradiksi lebih menekankan pada visi dan solusi mengenai proses menuju suatu inovasi. Ilmu Pengetahuan Dokumenter Ilmu Pengetahuan adalah jenis film dokumenter berisi film dokumentasi tentang pendidikan dan edukasi yang memberikan informasi bisa dari bidang sains, teknologi, budaya dan lain-lain. Film dokumenter genre ini sesungguhnya yang paling dekat dengan masyarakat Indonesia, misalnya saja pada masa Orde Baru, TVRI sering memutar program berjudul Dari Desa Ke Desa ataupun film luar yang banyak dikenal dengan nama Flora dan Fauna. Tapi sebenarnya film ilmu pengetahuan sangat banyak variasinya lihat saja akhir tahun 1980-an ketika RCTI (pada masa itu masih menjadi televisi berbayar) memutar program Beyond 2000, yaitu film ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan teknologi masa depan. Saat itu beberapa kalangan cukup terkejut sebab pengetahuan yang mereka dapatkan berbeda dari dokumenter yang mereka lihat di TVRI. Jenis ini bisa terbgai menjadi sub-genre yang sangat banyak : - Film Dokumenter Sains 19

20 Film ini biasanya ditujukan untuk publik umum yang menjelaskan tentang suatu ilmu pengetahuan tertentu misalnya dunia binatang, dunia teknologi, dunia kebudayaan, dunia tata kota, dunia lingkungan, dunia kuliner dan sebagainya. Pada beberapa televisi berbayar bahkan beberapa dari yang sudah tersebut di atas telah dibuatkan saluran khusus. Contoh : National Geographic Wild atau Animal Planet yang tentu saja membahas tentang dunia binatang, Asian Food Channel yang banyak mengetengahkan film instruksional dan dokumenter tentang makanan serta dunia di sekitarnya, Home and Health yang membahas masalah kesehatan dalam kehidupan kita, bahkan ada saluran khusus yang membahas tentang dunia mobil, kapal dan pesawat yaitu Discovery Turbo. - Film Instruksional Film ini dirancang khusus untuk memberi pelajaran pada penonton bagaimana melakukan berbagai macam hal mereka ingin lakukan, mulai dari bermain gitar akustik atau gitar blues pada tingkat awal, memasang instalasi listrik, penanaman bungan yang dijamin tumbuh, menari perut untuk menurunkan berat badan, bermain rafting untuk mengarungi arung jeram dan sebagainya. Bahkan ada beberapa film instruksional yang bertujuan lebih serius, contoh : bagaimana menjaga pola untuk hidup lebih lama dan lebih kuat dari HIV / AIDS atau seperti yang banyak berkembang saat ini video motivasi tentang meningkatkan kualitas hidup. Nostalgia Kisah yang kerap diangkat dalam dokumenter nostalgia ialah kisah kilas balik dan napak tilas para veteran perang Amerika yang kembali mengunjungi Vietnam atau Kamboja. Bisa juga dokumenter mengenai orang Belanda yang dulu pernah tinggal di Indonesia, kini mengunjungi tempat mereka pernah dilahirkan dan dibesarkan. Dokumenter nostalgia juga bisa mengenai seorang wartawan perang, yang setelah sekian tahun kemudian kembali ke lokasi tempat dia dulu pernah bertugas meliput cerita peperangan atau revolusi. 20

21 Bentuk nostalgia terkadang dikemas dengan menggunakan penuturan perbandingan, yang mengetengahkan perbandingan mengenai kondisi dan situasi masa lampau dengan masa kini. Rekonstruksi Pada umumnya dokumenter bentuk ini dapat ditemui pada dokumenter investigasi dan sejarah, termasuk pula pada film etnografi dan antropology visual. Dalam tipe ini, pecahan pecahan atau bagian bagian peristiwa masa lampau maupun masa kini disusun atau direkonstruksi berdasarkan fakta sejarah. Pada saat merekonstruksi suatu peristiwa, latar belakang sejarah, periode, serta lingkungan alam dan masyarakatnya menjadi bagian dari konstruksi peristiwa tersebut. Konsep penuturan rekonstruksi terkadang tidak mementingkan unsur dramatik, tetapi lebih terkonsentrasi pada pemaparan isi sesuai kronologi peristiwa. Investigasi Dokumenter Investigasi adalah jenis film dokumenter berisi rekaman penyelidikan dan investigasi secara jurnalistik suatu kasus atau peristiwa yang sedang dibahas dengan tujuan mengetahui lebih dalam. Jenis dokumenter ini memang kepanjangan dari investigasi jurnalistik. Biasanya aspek visualnya yang tetap ditonjolkan. Peristiwa yang diangkat merupakan peristiwa yang ingin diketahui lebih mendalam, baik diketahui oleh publik ataupun tidak. Umpamanya korupsi dalam penanganan bencana, jaringan kartel atau mafia di sebuah negara, tabir dibalik sebuah peristiwa pembunuhan, ketenaran instan sebuah band dan sebagainya. Tipe ini disebut pula investigative journalism, karena metode kerjanya dianggap berkaitan erat dengan jurnalistik. Maka dari itu ada pula yang menyebutnya dokumenter jurnalistik. Metode kerja jurnalistik dilakukan untuk melacak sumber berita atau narasumber, untuk selanjutnya disusun data sesuai dengan kebenaran peristiwa. 21

22 Association Picture Story Disebut juga sebagai film eksperimen atau film seni. Sejumlah pengamat film menganggap bentuk ini merupakan film seni atau eksperimen. Gabungan gambar, musik, dan suara atmosfer (noise) secara artistik menjadi unsur utama. Biasanya, karya visual tipe ini tidak pernah menggunakan narasi, komentar, maupun dialog. Disini dapat dilihat dan dirasakan bahwa anasir (bagian) musik memiliki fungsi penting, yakni memberi nuansa gerak kehidupan yang dapat membangkitkan emosi. Gambar pun kadang ditampilkan dengan gerak lamban (slow motion picture) dengan tujuan memberikan efek dramatik. Buku Harian Karya visual jenis ini disebut juga diary film. Dari namanya, buku harian, jelas bahwa bentuk penuturannya sama seperti catatan pengalaman hidup sehari hari dalam buku harian pribadi. Hal ini sebenarnya sama seperti seseorang membuat dokumentasi video secara sederhana tentang kegiatan keluarga atau acara internal lainnya. Bentuk diary dapat dikombinasikan dengan bentuk laporan perjalanan (travel documenter) atau nostalgia. Dokudrama Ini merupakan bentuk dan gaya bertutur yang memiliki motivasi komersial. Karena itu subjek yang berperan, di sini adalah artis film. Dalam dunia pariwara, dokumenter pun memiliki peluang, antara lain yang dikenal dengan sebutan profil niaga atau company profile. Bentuk penuturan macam ini bertujuan komersial dengan menampilkan profil suatu produk atau profil sebuah perusahaan untuk kepentingan promosi. Karenanya tak mengherankan bila isi cerita tak sepenuhnya otentik berdasarkan realita. Pada umumnya pembuatan dokumenter tipe ini lebih sering ditangani rumah produksi khusus untuk jasa periklanan. 2.3 Pegertian Musik Menurut David Ewen, musik ialah suatu ilmu pengetahuan dan seni tentang sebuah kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal ataupun instrumental, yang 22

23 meliputi sebuah melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama pada aspek emosional. Sementara menurut Dello Joio menyatakan bahwa mengenal musik bisa memperluas pengetahuan dan pandangan selain juga mengenal banyak hal lain di luar musik. Pada pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan suatu rasa penghargaan akan nilai seni, selain menyadari akan dimensi lain dari sebuah kenyataan yang selama ini tersembunyi. ( diakses pada Selasa, 16 Mei 2017 jam WIB) 2.4 Jenis Jenis Aliran Seni Musik Ditinjau dari perkembangannya, seni musik memiliki aliran atau genre yang dibagi ke dalam dua kategori, yakni seni musik tradisional dan seni musik modern. 1. Seni Musik Tradisional Musik tradisional adalah musik yang hidup dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat secara turun-temurun. Seni musik tradisional tidak hanya dipertahankan sebagai sarana hiburan, tetapi juga banyak disertakan dalam berbagai ritual kepercayaan, pengobatan, dan bahkan menjadi sarana komunikasi antara manusia dan dewa-dewa. Seni musik tradisional merupakan perwujudan dari seni dan kebudayaan masyarakat lokal. Di Indonesia, jenis seni musik tradisional contohnya adalah musik gamelan, keroncong, gambang kromong, dan marawis. Secara umum, seni musik tradisional memiliki beberapa karakteristik seperti di bawah ini: Tidak Memiliki Notasi Seni musik tradisional biasanya disebarkan secara lisan. Hal tersebut membuat adanya partitur notasi musik bukanlah suatu hal yang penting. Tidak adanya partitur notasi dalam musik tradisional ini terkadang menyulitkan orang lain untuk memelajari dan melestarikannya. Bersifat Informal Musik tradisional biasanya tercipta dari kegiatan atau ungkapan hati masyarakat atas kesulitan dan kegembiraan mereka di kehidupan sehari-hari. Oleh 23

24 karenanya, musik tradisional lazim diperdengarkan atau dimainkan dalam suasana santai. Lirik Lagu Berbahasa Daerah Musik tradisional biasanya tumbuh dan berkembang di wilayah pelosok. Hal itu menyebabkan lirik dan irama yang ada dalam musik tradisional biasanya berbahasa daerah dan mencerminkan ciri khas daerah tersebut. Alunan melodi yang ada pun sering menggunakan nada-nada dari tangga nada slendro dan pelog. 2. Seni Musik Modern Berbeda dengan seni musik tradisional, aliran musik modern atau populer tidak tercipta dari tradisi atau kebudayaan masyarakat tertentu. musik modern tercipta berdasarkan aturan komposisi yang jelas dan terwujud dalam partitur notasi, tangga dana, dan instrumen musik yang sudah banyak dikenal masyarakat luas. Di samping itu, seni musik modern memiliki komposisi dan gaya yang dipengaruhi pengalaman musik dari masa musik tersebut diciptakan. Berdasarkan alirannya, seni musik modern dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berikut ini: Pop Musik populer memiliki dua karakteristik: musik yang banyak digemari masyarakat dalam kurun waktu tertentu, serta melodinya yang mudah diterapkan dengan bebagai karakter syair. Karakteristik tersebut membuat musik pop terbilang mudah untuk diaplikasikan dengan jenis musik lain sebab susunan harmoninya yang tidak terlalu rumit, penggunaan ritme bebas, tempo bervariasi, dan komposisinya mudah dipahami. Jazz Musik jazz dikembangkan pertama kali oleh masyarakat Afrika-Amerika pada awal abad 20. Karakteristik utama yang dimiliki musik jazz yakni improviasasi dan gaya yang telah dipilih pemainnya. Instrumen pada musik jazz di antaranya adalah saxophone, drum, bass, trombon, terompet, dan piano. Rythm & Blues (R&B) Musik R&B merupakan aliran yang lahir dari musik populer. Aliran musik lainnya yang dimiliki musik R&B terdiri dari soul, disco, funk, dan rap. Musik 24

25 R&B cenderung lebih mengutamakan kemampuan improvisasi melodi dari vokalisnya serta harmoni yang progresif dari instrumen-instrumen yang digunakan. Rock Aliran musik rock juga merupakan perkembangan dari jenis musik populer yang mulai banyak digemari pada pertengahan tahun 1950-an. Musik rock juga terinspirasi dari gaya musik lainnya seperti folk dan jazz. Musik rock memiliki karakteristik bunyi khas yang berasal dari instrumen gitar listrik dan penggunaan backbeat dan rythm sistem yang amat kentara, terutama dari bass, gitar, dan drum. Musik rock di era 1960-an cenderung beraliran rock and roll yang memiliki perpaduan dengan musik folk. Sementara, musik rock masa kini lebih beraliran grunge yang mengandalkan kemampuan vokal prima serta alunan musik yang keras dan menggebu-gebu. ( diakses pada Selasa, 16 Mei 2017 jam WIB) 2.5 Perkembangan Qasidah Seperti ada kesepakatan tak tertulis bahwa setiap Ramadan tiba selalu menjadi bulannya Bimbo, trio musik pop asal Bandung yang identik dengan lagulagu nasyid atau religi. Terhitung sejak 1975, saat merilis album Irama Qasidah Iin & Bimbo volume 1, dominasinya nyaris tidak tergoyahkan sampai sekarang. Beberapa lagu yang tetap abadi antara lain Qasidah Anak Bertanya Pada Bapaknya, Rindu Kamu Padamu, Jangan Tolak Kenikmatan, Sajadah Panjang, Rasul Menyuruh Mencintai Anak Yatim dan tentu saja Tuhan. Di tangan Bimbo, musik religi yang disampaikan dalam sentuhan irama flamenco menjadi terasa ringan dan sangat mudah dicerna, namun tetap memiliki kedalaman karena lirik lagu-lagu mereka umumnya ditulis bareng sastrawan Taufiq Ismail. Bebunyian tabla atau rebana tidak lagi menjadi simbol. Bimbo langsung bicara tentang pesan.nasyid berasal dari bahasa Arab, ansyadayunsyidu, artinya bersenandung.dalam hubungannya dengan kesenian, nasyid adalah senandung yang berisikan syair-syair keagamaan.penyanyinya disebut 25

26 munsyid.sederhananya, nasyid merupakan salah satu sarana dalam berdakwah.dalam konteks ini Bimbo berada dan tegak sebagai pioneer. Sebenarnya sebelum peluncuran Irama Qasidah Iin & Bimbo, kelompok musik underground AKA dari Surabaya telah lebih dulu merilis album Pop Qasidah (1974). Sayang, AKA hanya menghasilkan satu album, sehingga terkesan hanya coba-coba atau sekedar menyiasati pasar komersial.koes Plus juga merilis album Qasidahan (1974).Sedangkan intensitas Bimbo pada album religi sudah menjurus pada sikap bermusik. Di titik ini pula posisi Aunur Rofiq Lil Firdaus atau Opick, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai penyanyi rock balada.pada album Istigfar, Opick berkolaborasi dengan Almarhum Jeffry Al Buchori dalam lagu Ya Robbana dan Gito Rollies di lagu Cukup Bagiku.Sebelumnya, Haddad Alwi dan Emha Ainun Nadjib sempat mendapat tempat di hati masyarakat pencinta lagu religi. Jika lagu nasyid atau religi di identikan sebagai sarana berdakwah, seharusnya lirik lagu-lagu yang ditulis Rhoma Irama dan Ebiet G Ade termasuk kategori ini.melalui lirik-lirik kontemplatif Ebiet G Ade banyak sekali mengingatkan kita pada keesaan. Rhoma Irama bahkan secara tegas mengibarkan apa yang disebutnya sound of Moslem. Meriahnya lagu religi dalam kemasan pop tidak bisa dilepaskan dari persaingan dagang para label. Setiap menjelang bulan Ramadan tiba hampir tidak ada label yang tidak memproduksi album religi. Sebagian dipersiapkan secara matang, sebagian semata-mata mengejar moment. Terlihat, misalnya, lagu yang bernafaskan religi diselipkan begitu saja ke dalam album pop standar.salah satu yang digarap secara serius adalah Ketika Kaki Dan Tangan Berkata oleh Chrisye atau Dengan Menyebut Nama Allah dari Novia Kolopaking. Booming lagu religi di Indonesia semakin menjadi dengan masuknya Raihan, kelompok nasyid asal Malaysia. Seperti Bimbo, Raihan menghilangkan peran instrumen tabla mau pun rabana dan menggantinya dengan konsep acapela. Kemudian muncul kelompok sejenis seperti Snada, Izzatul Islam dan 26

27 Qatrunnada.Pada 2004 demam album religi dibangkitkan kembali oleh GIGI diikuti Ungu, Nidji, D masiv serta Wali. Kemudian datang juga, John Paul Ivan, mantan gitaris Boomerang, band metal asal Surabaya, yang berkolaborasi dengan Goesi merilis single Silaturahmi. Satu lagi Glenn Fredly dengan album berjudul Hidayah.Keberhasilannya masih belum teruji oleh waktu.yang sudah teruji oleh waktu tentu adalah para pendahulunya seperti Bimbo, Opick, Wali serta GIGI. Kiprah GIGI bahkan secara konsisten diikuti oleh acara Ngabuburit ke sejumlah kota di Indonesia. Sementara itu keberhasilan Maher Zain, solis Swedia asal Lebanon, merupakan ujian lagi bagi John Paul mau pun Glenn Fredly. Tiga album yang sudah beredar di Indonesia adalah Thank You Allah (2009), Insha Allah dan Thank You Allah (Platinum edition, 2011). Karena masih bersifat musiman inilah, hingga kini perkembangan musik religi di Indonesia belum memiliki akar yang kuat dalam percaturan industri rekaman pop. Para pelantun lagu religi akan selalu datang dan pergi. Hanya mereka yang konsisten dan telah teruji oleh waktu yang mampu bertahan. Di antaranya adalah kelompok Nasida Ria yang mempopulerkan lagu Jilbab Putih, Suasana di Kota Santri, Suasana Kota Santri atau Perdamaian yang pernah di daur ulang dengan berhasil oleh GIGI. Didirikan pada 1975 oleh seorang tokoh pesantren di Semarang bernama H Mudrikah Zain, popularitas Nasida Ria berhasil hingga ke luar negeri. Tercatat mereka pernah mengadakan konser di Malaysia dan dua kali diundang ke Jerman dalam rangka memeriahkan Die Garten des Islam (Pameran Budaya Islam) dan Festival Heimatklange. Inilah salah satu legenda dalam sejarah musik religi di Indonesia.( pada Senin, 19 Juni 2017 pukul WIB ditulis oleh Denny MR) 2.6 Nasida Ria Beberapa tahun terakhir, belantika musik tanah air diramaikan oleh banyak pilihan lagu religi menjelang bulan Ramadhan. Sejarah musik di tanah air juga 27

28 mencatat ada jajaran grup musik religi yang bisa dikatakan paling sukses. Inilah beberapa grup musik religi Islami : Nasida Ria, Bimbo, Soneta, GIGI, Ungu, dan Wali. Nasida Ria Umat muslim di Indonesia pastinya tidak asing dengan lagu-lagu qasidah semacam Jilbab Putih, Suasana di Kota Santri, Perdamaian, Tahun Dua Ribu, dan masih banyak lagi. Adalah grup musik Nasida Ria yang mempopulerkan tembang-tembang legendaris tersebut. Nasida Ria adalah salah satu kelompok musik pelopor qasidah modern di Indonesia yang dibentuk pada Di masa awal berdirinya, Nasida Ria beranggotakan 9 perempuan, yaitu Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain. Para anggota Nasida Ria tersebut diasuh oleh Haji Mudrikah Zain, seorang tokoh pesantren di Semarang. Seiring perjalanan waktu, Nasida Ria pun beberapa kali mengalami pergantian atau penambahan personel. Di era 1970 hingga 1990-an, Nasida Ria sangat populer, bahkan hingga ke luar negeri. Mereka pernah konser di Malaysia dan dua kali diundang ke Jerman untuk memeriahkan Die Garten des Islam (Pameran Budaya Islam) dan Festival Heimatklange. Bahwa Nasida Ria telah menjadi salah satu legenda dalam sejarah musik religi di Indonesia mungkin benar adanya. ( nasida-ria/ diakses pada Selasa, 16 Mei 2017 jam WIB) 2.7 Jobdesk Jobdesk utama dalam film dokumenter Nasida Ria - The Legend Of Qasidah ini adalah Sutradara, Script writer, dan DOP (Director Of Photography) dari ketiga jobdesk ini, yang penulis pilih yaitu DOP (Director Of Photography) atau biasa disebut dengan pengarah kamera Pengertian DOP DOP atau Director Of Photography adalah seorang seniman yang melukis dengan cahaya. Dia harus familiar dengan komposisi dan semua aspek teknik pengendalian kamera dan biasanya dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan 28

29 teknis yang muncul selama perekaman film.dop sangat jarang mengoperasikan kamera.kerja DOP sangat dekat dengan sutradara untuk mengarahkan teknik pencahayaan dan jangkauan kamera untuk setiap pengambilan gambar. Seorang DOP bertanggung jawab secara penuh terhadap sinematografi/fotografi, disana termasuk penataan cahaya dan angle kamera yang kesemuanya terhimpun pada koridor estetika gambar (keindahan gambar).dop harus memiliki kemampuan secara teknis dan non teknis.dop biasanya mempunyai beberapa kerabat kerja pembantu, mulai dari camera operator sampai clapper. DOP harus mendukung visi dari sutradara dan script writer, karena yang disampaikan kepada penonton adalah semua informasi dalam bentuk visual yang sesuai dengan visi sutradara dan script writer.dop bertanggung jawab untuk semua hal yang berkaitan dengan fotografi pencahayaan film, exposure, serta komposisi kamera. DOP juga menciptakan jiwa dan perasaan dalam gambar dengan pencahayaan. Sutradara dan DOP secara konstan berdiskusi tentang angle kamera, warna, perncahayaan, blocking, dan pergerakan kamera. Tugas seorang DOP adalah : Tabel 2.1 Tugas seorang DOP (Director Of Photograph) dalam sebuah film dokumenter No Tahap pra Produksi Tahap Produksi 1. Menganalisa skenario dan Mempelajari breakdown membahasnya bersama sutradara dan penata artistik agar mencapai kesesuaian penafsiran untuk mewujudkan gagasan penulis skenario dan sutradara dalam bentuk nyata, dengan menciptakan konsep look dan mood yang disepakati script dan shooting script dimana seorang sinematrografer dapat mengembangkan checklist di setiap harinya dan merencanakan beberapa set up perharinya. Dalam setiap set up sinematografer harus memperhatika lingkungan 29

30 bersama untuk menunjang penceritaan. 2. Membentu, memilih, dan menentukan team work yang dianggap memenuhi persyaratan. 3. Menjabarkan konsep visual dalam pencapaian look dan mood (mencakup warna, pencahayaan, karakter visual, komposisi yang juga menghasilkan gerak) lebih baik dengan referensi foto atau gambar yang selanjutnya didiskusikan dengan personil kamera dan pendukungnya. 4. Menentukan kebutuhan dan menjamin semua peralatan dengan spesifikasi sesuai dengan desain visual. Kemudian mengkoordinasikan tugas personil kamera dan pendukungnya untuk menyiapkan dan memilih serta menentukan sarana peralatan dan bahan baku yang diperlukan dalam dan masalah pencahayaa. Memberikan pengarahan tegas kepada personil kamera sesuai dengan treatment yang sudah dibuat. Pada saat sutradara mengarahkan aktornya, seorang DOP menyiapkan sudut pengambilan gambar, komposisi sesuai dengan blocking sutradara. Selalu mengingatkan tanggung jawab keselamatan personil dan seluruh sarana peralatan dan bahan baku yang dipergunakan dalam produksi. 30

31 menjalankan tugasnya (membuat breakdown kebutuhan alat sesuai dengan desain treatment) 5. Ikut serta memeriksa hasil realease copy untuk koreksi kualitas. ( diakses pada Sabtu, 14Jan 2017 jam wib) 31

32 BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA 3.1 Deskripsi Karya Dalam seminar karya cipta kali ini penulis akan memproduksi sebuah film dokumenter yang berjudul Nasida Ria - The Legend of Qasidah Judul Program : Nasida Ria - The Legend of Qasidah Media : Televisi dan Sosial Media (Youtube) Kategori Program : Soft News (Berita Lunak) Format Program : Dokumenter Format Produksi : indoor outdoor Target Audience : remaja dewasa (usia tahun) Jenis Kelamin : pria dan wanita Strata Ekonomi Sosial : beragam (heterogen) dengan S.E.S : A,B, C sampai D; Pendidikan, mulai dari lulus SLTP, SLTA, hingga perguruan tinggi. Durasi : 23 menit 3.2 Obyek Karya dan Analisa Obyek Dalam karya ini penulis mengangkat tema tentang kebudayaan musik yang tersebar di Indonesia. Salah satunya adalah Nasida Ria yang sudah lama berdiri namun masih tetap ada walaupun sudah ada pergantian personil. Eksistensi yang masih tetap berjalan, dengan pewarisan budaya melewati musik secara turuntemurun hingga generasi saat ini, membuat penulis memutuskan untuk membuat sebuah film dokumenter dengan judul Nasida Ria - The Legend of Qasidah Nasida Ria adalah sebuah kelompok musik kasidah modern Indonesia yang terdiri dari 9 wanita berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Kelompok yang dibentuk pada tahun 1975 dikelola oleh H. Mudrikah Zain yang kemudian dilanjutkan oleh Choliq Zain. Nasida Ria merupakan salah satu kelompok kasidah modern tertua di Indonesia, yang dibentuk di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 1975 oleh H. 32

33 Muhamad Zain. H. Muhamad Zain sendiri adalah seorang guru qira at, yang sebelumnya pernah berpengalaman denggan kelompok campur Assabab kemudian mengumpulkan kesembilan siswinya untuk membentuk suatu kelompok musik kasidah yaitu : Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain. Pada awalnya, kelompok musik ini hanya rebana sebagai alat musik yang digunakan. Setelah walikota Semarang Imam Soeparto Tjakrajoeda yang merupakan penggemar mereka menyumbangkan organ untuk membantu Nasida Ria, serta mendukung mereka agar memperlancar pelajaran musik, setelah itu kemudian mereka mendapatkan dan menggunakan gitar, biola, dan gitar bass. Album debut Nasida Ria, Alabaladil Makabul, dibuat tiga tahun kemudian dan dipasarkan oleh Ira Puspita Records. Lagunya berdasarkan dakwah dan menarik ilham dari musik Arab. Tiga album berikutnya menggunakan tema yang sama dan kebanyakan berbahasa Arab. Setelah disarnkan oleh kyai Ahmad Buchori Masruri bahwa lagu Nasida Ria akan lebih efektif jika semuanya berbahasa Indonesia, kemudian gaya Nasida Ria diubah. Kyai Ahmad Buchori Masruri juga menulis lagu untuk Nasida Ria dengan nama samaran Abu Ali Haidar. Nasida Ria mencampurkan gaya Arab klasik dengan instrumen Barat modern. Penulis lagu untuk kelompok musik Nasida Ria sering mengadaptasi irama Arab tradisional. Lagunya, biarpun terkait dengan dakwah, juga menyinggung isu-isu pers, keadilan, lingkungan, bencana, judi, dan perang; Masruri menyatakan bahwa bahkan lagu dengan tema duniawi masih berdasarkan Al-Qur an. Gaya Nasida Ria yang baru ternyata juga cukup popular, dengan beberapa lagu mereka seperti Pengantin Baru, Tahun 2000, Jilbab Putih, Anakku, dan Kota Santri, banyak diputar di radio, baik di pedesaan maupun kota. Nasida Ria juga muncul di televisi nasional dan melakukan tur di seluruh Indonesia. Nasida Ria telah menang dengan beberapa penghargaan, termasuk dari Persatuan Wartawan Indonesia atau PWI pada tahun Lagu Nasida Ria berjudul Perdamaian yang ditulis oleh Masruri ini sering ditayangkan di radio pada musim Lebaran selama sepuluh tahun, dan dicover oleh band Gigi pada album mereka 33

34 Raihlah Kemenangan. Kemudian lagu Nasida yang dicover selanjutnya berjudul Kota Santri oleh Krisdayanti dan Anang Hermansyah. Koran Republika mencatat bahwa Nasida Ria diikuti berbagai pemusik kasidah modern pada tahun 1990-an, termasuk Haddad Alwi dan Sulis, sementara di Malaysia genre tersebut menjadi terkenal dengan grup seperti Raihan, Rabbani, Hijjaz, dan Saujana. Pada tahun 1988 Nasida Ria mengadakan konser di Malaysia untuk merayakan Tahun Baru Islam pada tanggal 1 Muharram. Enam tahun kemudian, pada tahun 1995 mereka diundang ke Berlin, Jerman untuk bermain di Die Garten des Islam (Pameran Budaya Islam) oleh Haus der Kulturen der Welt. pada bulan juli 1996, Nasida Ria kembali ke Jerman untuk Festival Heimatklange di 3 kota yaitu Berlin, Mulheim, dan Dusseldorf, kemudian tahun 2009 Nasida Ria diundang ke Hongkong. Seiring berjalanannya waktu Nasida Ria saat ini dikelola oleh Choliq Zain yang di markaskan di Kecamatan Tugu kota semarang dengan di Manajeri oleh Choliq Zain anak dari H. Muhamad Zain. (Sumber : Dokumen Nasida Ria) 3.3 Komparasi Program Setiap program acara televisi pasti mempunyai daya tarik tersendiri untuk menarik minat pemirsanya, baik dari host maupun acara. Selain itu setiap program acara harus memiliki ciri khas agar mudah diingat pemirsanya, sehingga program acara yang ditayangkan memiliki banyak pemirsa yang setia melihat. Dalam membuat karya ini penulis terisnpirasi dari dua film dokumenter, yaitu: A. Film Lokananta: Harta Karun Musik Indonesia (dokumenter, 2013) Lokananta: Harta Karun Musik Indonesia adalah sebuah mini dokumenter persembahan teman-teman mahasiswa Akademi Komunikasi (Broadcasting), Bina Sarana Informatika, tentang studio musik & pusat duplikasi rekaman tertua di Indonesia, Lokananta. Meski sebuah dokumenter keluaran 2013, namun informasinya masih sangat relevan. Sejak tahun 2013 Lokananta kembali aktif, dengan membuka kembali layanan duplikasi kaset mereka, yang banyak dikonsumsi oleh scene indie/underground nasional. 34

35 Lokananta berdiri pada tahun 1956, dan mulai melayani pesanan duplikasi piringan hitam/vinyl pada Kemudian, studio-pabrik duplikasi yang berlokasi di kota Solo ini pada tahun 1983 mulai melayani duplikasi kaset video VHS & Betamax. Sayangnya, pada tahun 1985 Lokananta berhenti beroperasi. Hingga akhirnya pada tahun 2013 mulai kembali beroperasi, dengan membuka kembali layanan duplikasi kaset mereka. B. Film Dokumenter Indonesian Extreme Scene, Episode EKSTRIM INDIE LABEL JAKARTA. Film kedua yang menjadi komparasi penulis dalam membuat film dokumenter adalah Indonesian Extreme Scene, Episode Ekstrim Indie Label Jakarta. IDE : Serap kreatifitas dari militansi ekstrim indie label Statement : Program short dokumenter yang berdurasi 11 menit : 30 detik ini memaparkan dinamika musik Underground yang tengah berkembang secara intens. Jakarta sebagai kota Urban, yang juga menjadi pusat event musik metal besar maupun bertaraf internasional, tak luput dari adanya peran aktif militansi para ekstrim indie label yang tetap konsisten sebagaimana musik Metal /Underground harus dipertahankan ditengah geliat kaum muda, konsumsi merchandise dan rilisan musisi sebagaimana bentuk dukungan nyata terhadap para musisi. Obyek dalam film dokumenter ini adalah Extreme Indie Labels Jakarta. TOR (Term of Reference) pada film ini adalah sebagai berikut: a. Masalah Musik Metal /Underground kini semakin digemari dari berbagai kalangan profesi, juga bermacam golongan generasi. Generasi muda yang bahkan terhitung dibawah remaja /dibawah 17 tahun, tak sulit untuk kita tenemukan dalam kesempatan gigs (pertunjukan) musik ekstrim. Musik dan konsumsi alkohol atau semacamnya, saat gigs berlangsung seperti menjadi keharusan oleh sebagian pecandu muda musik ekstrim, padahal banyak hal positif dan kreatifitas yang dapat diambil dari genre musik ini daripada huru-haranya semata. Namun daripada itu, indie label 35

36 ekstrim tetap pada jalurnya sebagai salah satu poros penggerak yang berperan penting dalam militansi pergerakan musik ini. b. Fokus Konsistensi sebagaimana harusnya musik Metal/Underground harus dipertahankan ditengah geliat kaum muda dan menjamurnya event besar/kecil di penjuru daerah, dan Jakarta sebagai salah satu kota yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan scene metal tanah air, baik dari segi musisi maupun label. c. Angle Alasan dan cara para pelaku ekstrim indie label tetap konsisten berkarya guna bertahan di jalur Underground. Militansi ekstrim indie label Jakarta ditengah semangat para pecandu muda musik Metal /Underground yang bergerak secara dinamis dalam perkembangan musik tanah air. d. Sinopsis Pekembangan intens musik Metal dalam negeri tak terelakkan dari militansi para ekstrim indie label beberapa kota besar di Indonesia, Jakarta salah satunya. Sebagai kota Urban, Jakarta juga menjadi tujuan para metalhead Indonesia menyaksikan band mancanegara yang berkunjung menggelar konserya disini. Di Jakarta pula, banyak indie label ekstrim yang tetap bertahan sebagaimana perkembangan musik Metal ditengah geliat kaum muda dan industri musik secara nasional. Tak menepis perhatian, event era sekarang telah mengalami perbedaan dengan era tahun 90-an. Namun dua tahun terakhir, di Jakarta khususnya, event musik ekstrim tengah mengalami penurunan akibat beberapa masalah, diantaranya perizinan dan venue yang berbelit untuk layaknya sebuah pertunjukkan musik. Era sekarang ini telah mengalami perbedaan dengan era tahun 1990, dimana musik ekstrim telah mengalami perkembangan yang pesat. Namun, dua tahun terakhir, khususnya di jakarta acara musik ekstrim telah mengalami penurunan dikarenakan beberapa permasalahan diantaranya menyangkut perizinan dan venue. Selain harus melihat peluang kualitas band, sebagai distributor karya para musisi pula harus dapat memasarkan produknya dengan caranya sendiri dalam lingkup 36

37 lokal, nasional, bahkan internasional. Disisi lain, ekstrim indie label juga harus mampu mengatur geliat para metalhead muda yang mulai mengenali budaya dalam musik Metal. Dengan latar belakang kecintaan terhadap scene musik ekstrim tanah Indonesia dalam keterbatasan dan perkembangan teknologi berbasis internet, tidak mempengaruhi ekstrim indie label untuk terus bertahan di jalur Underground sebagai pacuan untuk berkarya. Para pendahulu pelaku ekstrim indie label mampu melahirkan generasi muda yang kompeten. Selain menciptakan kemandirian dan kreatifitas kaum muda, perkembangan musik ekstrim akan tetap bertahan dengan regenerasi yang ada. C. Kedua film tersebut, Film Lokananta: Harta Karun Musik Indonesia (dokumenter, 2013) dan Film Dokumenter Indonesian Extreme Scene, Episode EKSTRIM INDIE LABEL JAKARTA memiliki kelemahan. Secara umum kelemahan pada kedua film tersebut sama sama monoton dalam pengambilan gambar, editing, maupun alur ceritanya. Wawancara yang dilakukan terus menerus hampir di setiap scene membuat penonton jadi bosan. Tidak ada selingan atau suatu video yang merefresh penonton. Film dokumenter dengan durasi panjang memiliki resiko yang cukup besar karena potensi bosan pada penonton itu juga cukup besar. Maka dalam film dokumenter yang berdurasi panjang sebaiknya dibuat beberapa segment. Kelemahan lainnya, dalam melihat film dokumenter Lokananta: Harta Karun Musik Indonesia dan Film Dokumenter Indonesian Extreme Scene, Episode EKSTRIM INDIE LABEL JAKARTA sebagai penonton harus benar benar fokus karena dengan banyaknya wawancara membuat penonton sulit memahami pesan yang disampaikan. Bila penonton lengah sedikit, akan buyar dan harus mengulangi dari awal supaya paham dengan isi film tersebut. D. Terkait dengan dua komparasi program diatas, penulis membuat ide film dokumenter yang berbeda dan belum ada sebelumnya. Program dokumenter ini berjudul Nasida Ria - The Legend of Qasidah. Penulis terinspirasi dari kemasan film dokumenter Lokananta dan "EKSTRIM INDIE LABEL JAKARTA" yang menceritakan secara mendetail tentang apa itu musik lokananta dan apa itu Extrim Indie Label Jakarta. Pada film ini penulis juga akan 37

38 mengungkap apa itu grup kasidah Nasida Ria dan sejarah perjalanan kesuksesan Nasida Ria. Terkait dengan kelemahan yang ada pada film Lokananta: Harta Karun Musik Indonesia (dokumenter, 2013) dan Film Dokumenter Indonesian Extreme Scene, Episode EKSTRIM INDIE LABEL JAKARTA, penulis membuat suatu inovasi baru dengan membuat film dokumenter yang tidak monoton dan tidak membosankan. Walaupun durasi waktu cukup panjang, penulis akan membuat film dokumenter dalam dua segment disertai cuplikan gambar atau dokumentasi asli dari Nasida Ria selain itu penulis memberikan sedikit selingan sebuah sketsa gambar personil Nasida Ria yang dianimasikan. 3.4 Peranan Konsep Kreatif dan Konsep Teknis Konsep Kreatif Ide Film dokumenter yang penulis produksi dikemas dengan penyajian gambar yang dapat dinikmati oleh audience. Konsep kreatif penulis sebagai DOP (Director Of Photography) dalam film dokumenter ini adalah sebuah pengambilan gambar modern yang terkesan natural dengan memberikan sedikit selingan sebuah sketsa gambar personil Nasida Ria yang dianimasikan. Dimana seorang DOP (Director Of Photography) bertugas untuk menyusun shooting list yang akan direalisasikan melalui camera person, membuat storyboard sebagai pandangan camera person dan memberikan arahan kepada camera person agar mendapatkan angle yang indah, sesuai yang diinginkan, serta dapat mudah diterima dan dipahami oleh audience. Maka dari itu, diharapkan film yang penulis produksi ini bisa memberi pengetahuan serta dapat menghibur masyarakat di Indonesia yang mencakup usia remaja hingga dewasa, juga di luar negeri yang ingin mempelajari warisan musik budaya khususnya kasidah Konsep Visual Nasida Ria adalah grup musik kasidah yang berjaya di era 70 an. Sayangnya, kejayaan itu mulai pudar seiring berkembangnya zaman. Banyak anak muda yang kurang mengetahui apa itu kasidah. Maka dari itu penulis tertarik untuk memproduksi sebuah film tentang Nasida Ria dan dikemas dalam format dokumenter. Penyajian yang menarik akan membuat pemirsa mendapatkan 38

39 informasi secara mendetail dan sesungguhnya sesuai fakta yang ada. Gaya penyajian ini dipilih untuk menghindari acara yang membosankan. Konsep visual yang penulis tuangkan dalam karya cipta ini adalah sebuah program dokumenter dengan gaya penyajian yang menarik seperti opening film menggunakan teaser yang diperankan oleh seorang gadis pecinta Nasida Ria, Sebagai DOP (Director Of Photography) Dalam menyajikan gambar yang dapat dinikmati oleh audience penulis memberikan kesan natural pada film dokumenter sejarah musik Nasida Ria ini, dengan memberikan cuplikan gambar atau dokumentasi asli dari Nasida Ria maupun melalui courtesy youtube, yang di imbangi dengan perpaduan pengambilan gambar modern yang natural. Dalam film dokumenter ini juga penulis memberikansketsapersonil Nasida Ria yang dianimasikan. Selain itu film dokumenter ini menggunakan pihak ketiga yaitu seorang dubber yang menceritakan Nasida Ria melalui narasi agar lebih mudah dipahami. Peristiwa dituturkan oleh dubber secara berurutan dari awal hingga akhir Sinopsis Seiring berjalannya waktu, jenis musik pasti juga akan mengalami perkembangan. Hal ini membuat jenis musik kasidah yang merupakan irama musik berisikan syiar agama Islam memiliki beberapa saingan di era sekarang. Seperti hal nya jenis musik jazz, musik pop, musik dangdut, RnB, dan jenis lainnya. Jaman sekarang banyak anak muda yang kurang mengerti apa itu musik kasidah karena telah banyak bermunculan jenis-jenis musik tersebut. Akhirnya grup kasidah Nasida Ria yang merupakan salah satu musik kasidah pertama yang lahir di Indonesia dan jaya pada era 70 an kurang booming di telinga anak muda jaman sekarang. Musik kasidah yang masih bertahan hingga saat ini sampai pada generasi ketiga, mulai tergeser oleh group-group musik yang baru bermunculan. Namun walaupun demikian, Nasida Ria masih tetap mempertahankan eksistensinya lewat penampilan-penampilan setiap eventnya. Bahkan ada beberapa personil yang bertahan dari generasi pertama sampai saat ini. 39

40 Walaupun banyak pendatang baru, Nasida Ria masih bertahan hingga sekarang dengan konsistensinya menghibur masyarakat serta fans setia Nasida Ria. Banyak prestasi yang diukir grup kasidah pertama di Indonesia ini, tidak hanya itu perjuangan demi perjuangan dilewati hingga menjadi grup kasidah yang sukses dan bertahan sampai sekarang. Jarang sekali ada grup musik yang bertahan dari tahun 70 an sampai sekarang. Warisan budaya dari nenek moyang ini berhasil dilestarikan oleh Abdul Choliq Zain selaku Manager Nasida Ria yang juga keturunan dari sang pendiri Nasida Ria yaitu H. Muhammad Zain Treatment Tabel 3.1 Treatment Dokumenter Nasida Ria - The Legend of Qasidah SCN GAMBAR AUDIO / NARASI SEGMENT 1 1 OPENING TEASER 2 TEASER 3 TEASER BLANK SCENE 4 VOX POP STATEMENT TITTLE The Legend of Qasidah 5 CLOSE UP PENGAMAT MUSIK STATEMENT 6 INSERT VIDEO BAND GIGI NASIDARIA NARASI PERDAMAIAN 7 CLOSE UP STATEMENT MANAGER NASIDA RIA 8 SKETSA NASIDA RIA VO WAWANCARA 9 CLOSE UP NARASUMBER (PENGAMAT STATEMENT MUSIK) 10 CLOSE UP NARASUMBER ( GENERASI 1 NASIDARIA) STATEMENT 11 SUASANA BASECAMP NASIDARIA VO.WAWANCARA 40

41 (KAUMAN) 12 CLOSE UP NARASUMBER ( GENERASI 2 SATEMENT NASIDARIA ) 13 SHOOT ALAT MUSIK NASIDARIA VO.WAWANCARA 14 CLOSE UP GENERASI 3 NASIDARIA STATEMENT 15 SUASANA PANGGUNG DAN PENONTON VO.WAWANCARA NASIDARIA 16 CLOSE UP FANS NASIDARIA STATEMENT 17 DOKUMENTASI FOTO DAN VIDEO FANS NASIDARIA VO.WAWANCARA 18 CLOSE UP PENGAMAT MUSIK DARI STATEMENT AMERIKA 19 CLOSE UP PENCIPTA LAGU + VIDEO KLIP STATEMENT NASIDARIA 20 CLOSE UP PENCIPTA LAGU STATEMENT TIMELAPSE 21 WAWANCARA MANAGER NASIDARIA + STATEMENT INSERT VIDEO NASIDARIA SHOW LUAR NEGRI 22 WAWANCARA MANAGER NASIDARIA STATEMENT 23 INSERT VIDEO NASIDARIA KLIP DULU NARASI DAN SEKARANG 24 CLOSE UP PENCIPTA LAGU STATEMENT 25 CLOSE UP PENGAMAT MUSIK STATEMENT 26 CLOSE UP GENERASI 1-3 NASIDARIA ( HARAPAN ) STATEMENT 27 CLOSE UP MANAGER NASIDARIA + STATEMENT INSERT AUDISI 28 INSERT VIDEO QASIDAH EZZURA DAN WISH BAND STATEMENT 41

42 29 INSERT GAMBAR NASIDARIA NARASI 30 TEASER PENUTUP BLANK SCENE Full Script THE LEGEND OF QASIDAH NASIDARIA Tabel 3.2 Full Script The Legend of Qasidah Nasida Ria SC VISUAL AUDIO NARASI KETERANGAN N 1 TEASER MUTE SUASANA DI KAMAR, INT. KAMAR TIDUR SEORANG GADIS SEDANG MENGERJAKAN TUGAS DENGAN LAPTOP DAN BANYAK BUKU BERSERAKAN DI KASURNYA. KEMUDIAN TERDENGAR BUNYI ALARM YANG MENUNJUKKAN PUKUL WIB. ALARM TERSEBUT MENGINGATKAN GADIS INI UNTUK SEGERA BERGEGAS MENUJU KONSER NASIDA RIA. SI GADIS INI LANGSUNG MERAPIKAN BUKU BUKU NYA DAN MENUTUP LAPTOP 42

43 2 TEASER INT. KAMAR TIDUR EXT. HALAMA N RUMAH 3 TEASER INT. DALAM MOBIL SFX: MEMAS UKKAN CD KE DALAM DVD KEMUDIAN BERDANDAN DAN GANTI BAJU UNTUK BERSIAP SIAP MELAKUKAN PERJALANAN DEMI MENONTON KONSER NASIDA RIA. KELUAR DARI KAMAR SAMPAI MENUTUP PINTU, GADIS INI LANGSUNG MENUJU MOBIL SANG GADIS MEMBUKA TAS DAN MENGAMBIL CD NASIDA RIA KEMUDIAN MEMASUKKANNYA KE DALAM DVD YANG ADA DI MOBILNYA. SETELAH ITU (MUSIK MENYALA), GADIS YANG MERUPAKAN SALAH SATU FANS NASIDA RIA LANGSUNG MENYALAKAN MOBIL DAN BERANGKAT DITEMANI DENGAN ALUNAN MUSIK NASIDA BLANK SCENE 4 VOX POP MENANYAKAN KEPADA RIA MASYARAKAT DARI SEMUA KALANGAN 43

44 JUDUL SOUND THE LEGEND OF EFFECT QASIDAH NASIDA RIA 5 WAWANC ARA AUDIO ON MUSIK KASIDAH / ITU KITA TIDAK BISA LEPAS DARI PERKEMBANGAN MUSIK MELAYU / KITA SEBELUM BICARA TENTANG KASIDAH ATAU NASID / ADA 3 FASE // YANG PERTAMA ADALAH / FASE ATAU ERANYA MUSIK MUSIK MELAYU / PADA WAKTU ITU BANYAK DI DUKUNG OLEH KERABAT KERABAT YANG ADA DI NEGARA NEGARA TETANGGA KITA SEMENANJUNG / KEBETULAN SATU RUMPUN YAITU MALAYSIA // BAMBANG ISS PENGAMAT MUSIK KOTA SEMARANG GBR = TANR SCENE 5 MENIT KE LANJUT MENIT KE MUSIK DANGDUT SAMPAI SEKARANG BERJAYA / MASIH DENGAN SEMANGAT INDUSTRI // KOMERSIALISME NYA TINGGI SEKALI // TAPI DI ERA ITU TIBA - TIBA MUNCUL SEMANGAT LAIN YAITU SYIAR AGAMA // AGAMA ISLAM // PADA WAKTU ITU / BANYAK KELOMPOK MUSIK KASIDAH // YANG PERTAMA ADALAH TAHUN 60 AN / TOKOH KASIDAH ROFIKOH DARTO WAHAB // 44

45 MESKI TIDAK BEGITU BOOMING / SEMANGAT ROFIKOH DITERUSKAN OLEH NASIDA RIA // KEBETULAN NASIDA RIA ADALAH KELOMPOK MUSIK DARI KOTA SEMARANG // LAHIR TAHUN 75 YANG DIBENTUK OLEH BAPAK MOHAMMAD ZAIN DAN IBU MUDRIKAH ZAIN // SEKARANG DITERUSKAN OLEH PUTRANYA YAITU MAS CHOLIQ ZAIN // QASIDAH MUSIC / IT COMES FROM THE DEVELOPMENT OF THE MALAY MUSIC/ BEFORE TALKING ABOUT QASIDAH OR NASYID/ THERE WERE THREE PHASES/ FIRST.../ THE MALAY MUSIC PHASE OR ERA/ THE NASIDA RIS WAS SUPPORTED BY MANY RELATIVES AND FANS FROM THE NEIGHBOR COUNTRIES/ ONE OF THEM WAS MALAYSIA// DANGDUT MUSIC IS FAMOUS UP TO NOW/ 45

46 HAVING INDUSTRY SPIRIT/ ALSO COMMERCIAL/ SUDDENLY/ THERE WAS A NEW SPIRIT THAT WAS../ RELIGION MAGNIFIENCE/ ISLAM/ THERE WERE MANY QASIDAH GROUPS/ THE FIRST ONE CAME IN 1960 S / THE QASIDAH FIGURE WAS ROFIKOH DARTO WAHAB/ EVENTHOUGH IT WASN T BOOMING ROFIKOH SPIRIT WAS EXTENDED BY NASIDA RIA// FORTUNATELLY NASIDA RIA IS A MUSIC GROUP CAME FROM SEMARANG// BORN IN 1975/ FORMED BY MR. MOHAMMAD ZAIN AND MRS MUDRIKAH ZAIN// LED BY MR. CHOLIQ ZAIN NOW// 6 VIDEO DUBBIN KETIKA MENDENGAR MENGAMBIL CUPLIKAN CLIP G LAGU PERDAMAIAN VIDEO BAND GIGI DILANTUNKAN/ PERDAMAIAN LALU SOLVE SEBAGIAN ORANG NASIDARIA PERDAMAIAN PASTI LANGSUNG (COURTESY YOUTUBE) 46

47 TERBAYANG WAJAH ARMAN MAULANA// MEMANG LAGU PERDAMAIAN INI DIPOPULERKAN OLEH BAND GIGI/ NAMUN TERNYATA LAGU LEGENDARIS INI ADALAH MILIK NASIDA RIA / YA / GRUP MUSIK KASIDAH PERTAMA YANG SELURUH PERSONILNYA ADALAH WANITA // GBR = TANR SCENE 6 WHEN THE PERDAMAIAN SONG WAS SUNG/ MOST OF THE LISTENER IMAGINATING ARMAN MAULANA S FACE// THE PERDAMAIAN SONG WAS WELL KNOWN AFTER BEING SUNG BY GIGI/ THE RALITY IS THAT THE PERDAMAIAN SONG WAS NASIDA RIA POSSESS/ ALL MEMBER OF NASIDA RIA ARE 47

48 WOMEN// 7 WAWANC STATE NASIDA RIA ADALAH NAMA : GUS. CHOLIQ ZAIN ARA MENT TERDIRI DARI DUA GENERAL MANAGER KATA NASID DAN RIA/ NASID ITU LAGU GBR = TANR SCENE 7 INT. LAGU ATAU MVI 0804 (CAMERA RUANG NYANYIAN / RIA ITU MASTER) MENIT KE 0.00 TAMU YANG BERGEMBIRA 1.19 RIA UNTUK GAMBAR INSERT BAPAK HAJI NYA DIAMBIL YANG ADA MUHAMMAD ZAIN FOREGROUND ALMARHUM / SELAKU FOREGROUND DAN PENDIRI NASIDA RIA EXTREME CLOSE UP TANGAN SUDAH 42 TAHUN NASIDA RIA SEJAK INSERT MVI 0988 MENIT BERDIRINYA SAMPAI KE (SEJAK 42 SEKARANG 42 TAHUN / TAHUN...) EKSIS KARENA MANAGEMENT INSERT FOREGROUND KEKELUARGAAN // MVI 0988 MENIT KE JADI NASIDA RIA YANG LALU KEMBALI KE DULU SENIOR ITU KAMERA MASTER BERAWAL DARI REMAJA REMAJA YANG HIDUP DALAM ASRAMA NASIDA RIA JADI SAMPAI 48

49 SEKARANG PUN SEPERTI KELUARGA SENDIRI NASIDA RIA CONSIST OF TWO WORDS NASYID AND RIA/ NASYID MEANS SONG/ RIA MEANS HAPPY// MR H. MUHAMMAD ZAIN/ FOUNDER OF NASIDA RIA 8 SKETSA STATE MENT IT HAS BEEN 42 YEARS/ IT CAN BE EXIST BECAUSE OF FAMILY MANAGEMENT SYSTEM // THE SENIOR OF NASIDA RIA WERE TEENAGERS WHO STAYED IN BOARDING IN NASIDA RIA/ THEY ARE FAMILY UP TO NOW// AWAL MULA PENDIRI NASIDA RIA YAITU BAPAK H.MUHAMMAD ZAIN ALMARHUM / ITU MEMBUAT KASIDAH KOK BUKAN JAZZ GBR = TANR SCENE 8 FOTO DI EFFECT JADI SKETSA AUDIO = TANR SCENE 8 RECORD

50 BUKAN ROCK BUKAN DANGDUT DAN LAIN2/ KARENA LATAR BELAKANG BAPAK H.MUHAMAD ZAIN ALMARHUM SEBAGAI GURU QIROAH// YANG NOTABENE NYA ADALAH LAGU2NYA / MENCERMINKAN KE IRAMA KASIDAH // BELIAU MEMPUNYAI MURID-MURID QORIAH / ADA YANG MASIH TINGKAT KECAMATAN / KABUPATEN SAMPAI TINGKAT NASIONAL // SEHINGGA UNTUK TIDAK BOSAN SELAMA MENGAJI DI ASRAMA ITU / BELIAU MEMBUAT KEGIATAN YAITU REBANA // AUDIO = TANR SCENE 8 - RECORD AWAL MULA SEKALIAN UNTUK MEMBANTU ANAK YATIM UNTUK BISA BERKEMBANG LEBIH LANJUT DALAM 50

51 BIDANG EKONOMI // KEDUA DALAM KEPENGELOLAAN ANAK YATIM / ORANG YANG KURANG MAMPU ITU LEBIH ENAK DARIPADA ORANG YANG SUDAH KAYA ATAU BERPUNYA // YANG PENTING DALAM HAL INI VOKAL / ATAU SUARA YANG DIBUTUHKAN // AUDIO = TANR SCENE 8 - RECORD 8 MENIT KE THE BEGINNING OF FOUNDING NASIDA RIA IS MR. H. MUHAMMAD ZAIN HE CHOSE QASIDAH MUSIC NOT JAZZ MUSIC/ ROCK MUSIC OR DANGDUT/ THE BACKGROUND ART OF MR MUHAMMAD ZAIN IS QIRA AH/ THE SONGS.../ REFLECT THE QASIDAH RHYTME// HE HAS QORIAH 51

52 STUDENTS STARTED FROM SUB DISTRICT TO NATIONAL GRADE/ FOR LOSING THE STUDENT S BORENESS/ WHILE THEY ARE LEARNING AL-QUR AN IN THE BOARDING HOUSE/ HE HAS REBANA MUSIC ACTIVITY/ THE MAIN PURPOSE IS TO HELP THE ORPHAN S ECONOMY/ THEN/ IN MANAGING THE ORPHAN/ THE POOR PEOPLE IS BETTER THAN THE RICH// THE MOST IMPORTANT IS VOCAL/ OR VOICE// 9 WAWANC STATE JUJUR SAJA SAYA NAMA : BAMBANG ISS ARA MENT TIDAK TERIMA / PENGAMAT MUSIK KOTA ANGGAPAN BAHWA SEMARANG INT. SELAMA INI KOTA RUANG SEMARANG TIDAK GBR : TANR - SCENE 9 - TAMU MASUK DALAM PETA MENIT KE MUSIK NASIONAL // BUKTINYA APA?// PILIH INSERT GAMBAR DI BUKTINYA TOLONG FOLDER INSERT 2 DAN LIHAT PEMUSIK / INSERT 3 52

53 MUSISI / DIKAUMAN SEMARANG ITU TELAH TUMBUH SEJAK TAHUN 75 ADALAH NASIDA RIA / ASLI SEMARANG // JADI PERLU DIKETAHUI JUGA HAMPIR SEMUA MUSISI DAN PENGAMAT MUSIK SIAPA YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUSIK / BAHWA SEMARANG ITU MASUK DALAM PETA MUSIK DI INDONESIA // HONESTLY/ I DONT LIKE/ PEOPLE S OPINION THAT SEMARANG IS NOT INCLUDED IN THE NATIONAL MUSIC MAP// WHAT IS THE PROVE?// THE PROVE IS THE MUSICIAN/ MUSICIAN/ ON THE KAUMAN AREA IN SEMARANG IN 1975/ THE NASIDA RIA WAS FORMED/ THE ORIGIN 53

54 OF SEMARANG// IT MUST BE KNOWN BY MUSICIAN AND MUSIC MONITOR/ SEMARANG MUSIC IS ALSO IN INDONESIAN MUSIC MAP// VIDEO GR NASIDA RIA DI MASJID ISTIQLAL EST. AUDIO ON (SUARA ASLI) AUDIO GBR = TANR NARASI SCENE 9 KE 10 GR NR DI ISTIQLAL JKT 0004 (GAMBAR UTAMANYA) BISA PILIH GAMBAR INSERT DI TANR - NARASI SCENE 9 KE 10 GR NR DI ISTIQLAL JKT GR / / / GBR = TANR NARASI LANGIT GR SCENE 9 KE 10 - GR NR DI ISTIQLAL JKT - GR MAKE UP BACK GBR = TANR NARASI DI SOUND SCENE 9 KE 10 MAKE UP KAMAR MVI 4948 / 4953 / 4959 / WAWANC STATE SEBELUM NASIDA RIA HJ. RIEN JAMAIN ARA MENT / REBANA // KALAU PERSONIL NASIDARIA PAGI NGAJI // NGAJI DI GENERASI 1 INT. KAUMAN / TERUS ADA RUANG NGAJI JUGA DI USTAD GBR = TANR SCENE 10 TAMU HAFID // KITA BELAJAR MVI 0795 MENIT KE MENGAJI / BELAJAR KITAB / LALU ADA / PILIH INSERT GAMBAR DI HARI - HARI TERTENTU MVI 0976 / 0977 / 0978 UNTUK NGAJI KITAB / 54

55 NGAJI QUR AN/ JUGA SENI // SENI UNTUK KESENIAN / SENI BACA AL-QUR AN / DAN SENI KASIDAH // BEFORE NASIDA RIA/ REBANA MUSIC// GO TO LEARN AL-QUR AN IN THE MORNING/ LEARNING AL-QUR AN ON KAUMAN/ ALSO LEARN AL-QUR AN AT MR. HAFID HOUSE// WE LEARN AL-QUR AN/ BOOK/ ON A SPECIAL DAY/ LEARN ART/ ART OF READING AL- QUR AN/ AND ART OF QASIDAH// 11 SUASANA AUDIO JADI KITA AUDIO = SCENE 10 MVI BASEMEN WAWA DITENTUKAN HARI MENIT KE T NASIDA NCARA HARI UNTUK LATIHAN RIA DENGA // KEGIATAN NYA ITU / BISA PILIH GAMBAR N HJ. TERUS LAMA INSERT DI RIEN KELAMAAN KITA GBR = TANR SCENE 11 JAMAIN TERUS KOK BISA / KAUMAN OKE ORANG ORANG BISA PERSON TERSENTUH DENGAN IL DATANGNYA NASIDA NASIDA RIA // SEHINGGA KITA 55

56 RIA GENER ASI 1 DIRUTINKAN LATIHAN SATU MINGGU DUA KALI / UNTUK LATIHAN DI KAUMAN // UNTUK MENGEMBANGKAN LAGU LAGU / KARENA BAPAK INI PENCIPTA LAGU JUGA / SANG PENDIRI NASIDA RIA INI // LALU KITA DILATIH / MUSIK DAN LAGU // WE ARRANGE THE DAYS FOR PRACTISING MUSIC/ DAY BY DAY/ WE CAN PLAY MUSIC WELL/ PEOPLE ARE TOUCHED AFTER LISTENING TO NASIDA RIA MUSIC/ WE PRACTISE MUSIC TWICE A WEEK/ THE PLACE FOR PRACTISING MUSIC IS KAUMAN/ FOR IMPROVING THE SONGS/ IT IS BECAUSE HE IS SONG WRITER/ THE FOUNDER OF 56

57 NASIDA RIA// THEN WE ARE TRAINED/ MUSIC AND SONGS BACKS OUND GAMBAR SUASANA ASRAMA KAUMAN DAN TUGU GBR=TANR SCENE 11 KAUMAN OKE DAN TUGU OKE NANTI VIDEONYA YANG KAUMAN OKE PAKAI TULISAN ASRAMA NASIDA RIA KAUMAN ( ) NASIDA RIA LATIHAN DI TUGU DUBBIN G BANYAK RINTANGAN YANG TELAH DILALUI PERSONIL NASIDA RIA LALU YANG VIDEO TUGU OKE ASRAMA NASIDA RIA TUGUREJO (2014- SEKARANG) BISA PILIH GAMBAR INSERT DI GBR = TANR INSERT NR BERSAMA SAMA / LATIHAN NR LATIHAN HAL ITU MEMBUAT MVI 0801 / 0802 MEREKA MENJADI SAAT DUBBING / AUDIO SEMAKIN AKRAB DAN LATIHAN DI MUTE // AUDIO LIVE DEKAT // DENGAN KELEBIHAN DAN KEMUDIAN KETIKA KEKURANGAN MASING DUBBING MULAI SELESAI / MASING PERSONIL / AUDIO LATIHAN MULAI MEREKA BISA SALING FADE IN // AUDIO ON VO: BU AFUAH MELENGKAPI SATU SAMA LAIN // BEBERAPA DETIK SEBELUM MASUK KE VO BU AFUAH// SO MUCH INTERFERES 57

58 WERE PASSED VO BU AFUAH TENTANG THROUGH BY THEM/ IT JOB DESK MAKES THEIR AUDIO = TANR SCENE 11 RELATION BEING MVI 0797 MENIT KE CLOSER/ THERE IS MORE AND LESS THAT THEY HAVE/ THEY CAN COMPLETE EACH OTHER 12 WAWANC STATE WAKTU ITU JUGA WAWANCARA DENGAN ARA MENT LAGI MEMBUTUHKAN HJ.AFUAH PERSONIL REGENARASI YANG NASIDA RIA GENERASI 2 INT. MEMBUTUHKAN RUANG UNTUK PEGANG GBR = TANR SCENE 12 TAMU KENDANG JADI MVI 0797 MENIT KE OTOMATIS LANGSUNG BERLATIH PEGANG PILIH INSERT GAMBAR DI KENDANG// MVI 0980 KEBETULAN RE - GENERASI PERTAMA YANG PEGANG KENDANG MUNDUR / JADI LANGSUNG BISA MASUK DAN LANGSUNG BELAJAR DI KENDANG NASIDA RIA NEEDS A KENDANG PLAYER BECAUSE THE 58

59 FORMER KENDANG PLAYER RESIGN AT THE MOMENT // FORTUNATELY THE KENDANG PLAYER FIRST GENERATION RESIGNED/ SO I COULD JOIN DIRECTLY AND PRACTICED IT // 13 EXT. VO: BU AWAL MULANYA GBR = TANR SCENE 13 PANGGUN AFUAH KARNA PERNAH NASIDARIA MANGGUNG G NASIDA WAKTU ITU LIHAT SIAP DIPILIH RIA SAAT NASIDA RIA SHOW / *PILIH GAMBAR YANG DI DAN DISITU JUGA DI LUMAYAN JANGAN YANG JAKARTA UMUMIN / DISIARIN TERLALU BANYAK GERAK MENCARI RE GENERASI // JADI AUDIO = TANR SCENE 12 MEMBERANIKAN DIRI - MVI 0797 MENIT KE UNTUK MENDAFTAR DI MARKAS NASIDA RIA *AMBIL AUDIONYA AJA DI KAUMAN WAKTU ITU / YAITU BAPAK HAJI MUHAMMAD ZAIN SHOOT AT FIRST/ BECAUSE ALAT WE EVER WATCHED MUSIK THE NASIDA RIA SHOW/ IT WAS PILIH INSERT GAMBAR DI ANNOUNCED/ GBR = TANR SCENE 13 LOOKING FOR 59

60 REGENERATION// I DARE TO ENROLL AT NASIDA RIA BASECAMP ON KAUMAN AREA/ THAT IS H. MUHAMMAD ZAIN ALHAMDULILLAH DI TERIMA // TAHUN 83 // ITU DI TES UNTUK SENI BACA AL QURAN / ITU YANG UTAMA MEMANG / DAN YANG KEDUA JUGA DI TES UNTUK MENYANYI YANG JELAS // GOD BLESS I WAS ACCEPTED// IN 1983/ I WAS TESTED IN THE ART OF READING AL- QUR AN/ THE SECOND/ I WAS TESTED IN SINGING 14 WAWANC STATE ALHAMDULILLAH WAWANCARA DENGAN ARA MENT SAMPAI SAAT INI / NAZLA ZAIN PERSONIL SAYA BERTEMU NASIDA RIA GENERASI 3 INT. DENGAN ORANG RUANG ORANG YANG GBR = TANR SCENE 14 TAMU MEMANG MEREKA MVI 0799 MENSUPPORT NASIDA MENIT KE 60

61 RIA / YANG TIDAK NASIDA RIA INI GIMANA GIMANA GITU // ALHAMDULILLAH ENGGA / KITA MENDAPAT INTERAKSI YANG POSITIF DARI FANS NASIDA RIA / DARI PENDUDUK SEKITAR YANG MENGERTI LAH APA ISI LAGU NASIDA RIA / APA MAKNA ISI LAGUNYA // DILANJUT MENIT KE GOD BLESS/ UP TO NOW I MEET PEOPLE WHO SUPPORTING NASIDA RIA/ GOD BLESS WE GET POSITIVE INTERACTION FROM NASIDA RIA FANS/ FROM RESIDENCE SURROUNDING WHO THE CONTENT OF THE SONG/ THE MEANING OF THE SONG// 61

62 15 EST. DUBBIN ANTUSIASME ANTUSIASME PENONTON PENONTO G PENONTON YANG ADA DI JAKARTA N NASIDA MERUPAKAN SALAH DAN LUMPIA JAZZ RIA SATU PENYEMANGAT BAGI NASIDA RIA // EXT. AUDIO NASIDA RIA FANS PILIH INSERT GAMBAR DI PANGGUN ON CLUB / FANS SETIA GBR = TANR SCENE 15 G NASIDA (SUARA NASIDA RIA YANG PENONTON / PENONTON RIA ASLI) SELALU MENGIKUTI LUMPIA JAZZ KEMANAPUN NASIDA ANTUSIAS RIA TAMPIL // TANPA DIAMBIL SAMPAI DUBBING ME MEREKA / NASIDA RIA SELESAI DAN DILANJUT PENONTO BUKANLAH APA APA SEDIKIT GAMBAR N ANTUSIASME PENONTON THE AUDIENCE S ENTHUSIASM IS ONE OF SPIRIT FOR NASIDA RIA// NASIDA RIA FANS CLUB/ THE FAITHFUL FANS WHO ALWAYS FOLLOW WHEREVER NASIDA RIA PERFORMS// WITHOUT THEM/ NASIDA RIA IS NOTHING// 16 WAWANC STATE FANS CLUB NASIDA FATHUL AMIN FANS ARA MENT RIA SAAT INI ADA NASIDA RIA BANYAK SEKALI / INT. SAYA MASUKNYA DI GBR = TANR SCENE 16 RUANG NASIDA RIA OUT BOX / WAWANCARA TAMU DISITU DIKETUAI OLEH FANSFATULAMIN NEW 62

63 BAPAK INSYA ANSHORI DARI KALIMANTAN // NASIDA RIA OUTBOX ADALAH PERKUMPULAN ANGGOTA FANS FANS NASIDA RIA DARI SELURUH INDONESIA UNTUK MENJALIN SILATURAHMI ANTAR SESAMA PENGGEMAR NASIDA RIA // FANS CLUB NASIDA RIA SERING MENGADAKAN GATHERING TERUTAMA DI DAERAH JAKARTA // DI DAERAH LAIN ADA YANG IKUT NASIDA RIA OUTBOX / MEREKA JUGA MENGADAKAN GATHERING DI DAERAH MEREKA MASING MASING // THERE ARE MANY MEMBER OF NASIDA RIA FANS CLUB/ IAM IN OUT BOX OF NASIDA RIA/ THE LEADER IS MR. INSYA ANSHORI FOLDER MASTER MENIT KE PILIH INSERT GAMBAR DI SCENE YANG SAMA MVI / /

64 FROM KALIMANTAN/ NASIDA RIA OUT BOX IS THE MEMBER OF NASIDA RIA FANS CLUB FROM ALL OVER OF INDONESIA// THE PURPOSE IS FOR TOGETHERNESS AMONG THEM// NASIDA RIA FANS CLUB OFTEN HOLD GATHERING ESPECIALLY JAKARTA// NASIDA RIA FANS CLUB ALSO HOLDS GATHERING IN EVERY TOWN// 17 VIDEO VO : PENGALAMAN PALING AUDIO = TANR SCENE 16 DAN FATULA BERKESAN SAAT WAWANCARA FANS FOTO MIN NONTON NASIDA RIA FATULAMIN NEW FOTO PADA SAAT NASIDA FOLDER MASTER MVI NASIDA RIA TAMPIL DI Q MENIT KE RIA ACADEMY INDOSIAR / BERSAMA TAHUN 2015 // KARNA FANS DISITU ITU GBR = TANR SCENE 17 LIGHTINGNYA KEREN MVI DSC BANGET / TERUS PENONTONNYA IKUT NYANYI BARENG DITAMBAH FOTO FOTO SAMA ITU PERTAMA FANS NASIDA RIA ADA DI KALINYA NASIDA RIA FOLDER SCENE 17 64

65 LAGI TAMPIL DI TV SETELAH BERTAHUN TAHUN TIDAK TAMPIL DI TV // THE MOST IMPRESSING EXPERIENCE WHEN WATCHING NASIDA RIA PERFORMANCE AT Q-ACADEMY IN INDOSIAR/ IN 2015// THE LIGHTING IN INDOSIAR IS EXCITING/ THE AUDIENCES JOINED TO SING// IT HAD BEEN HAPPENED AFTER NASIDA RIA HASN T PERFORMED ON TV FOR LONG TIME 18 WAWANC STATE KALAU NASIDA RIA WAWANCARA DENGAN ARA MENT ITU GRUP KASIDAH DR.ANNE K. RASMUSSEN MODERN YANG PENGAMAT SENI MUSIK INT. PALING / MUNGKIN DARI AMERIKA RUANG YANG PALING TAMU TERKENAL DI GBR = TANR SCENE 18 INDONESIA / OLEH WAWANCARA BULE KARENA MEREKA MENIT KE SEJARAHNYA SUDAH HAMPIR 40 TAHUN YA 65

66 // DAN PERTAMA KALI SAYA KE INDONESIA ITU PADA TAHUN 1995 DAN SAYA SUDAH PERNAH DENGAR NAMA NASIDA RIA / DAN SAYA SUDAH MULAI MENGUMPULKAN KASET KASET NASIDA RIA // MENIT KE BAGAIMANA MEREKA BERCERITA SEJARAH NASIDA RIA JUGA JUDUL DAN TUJUAN LAGU SEPERTI PERDAMAIDAN / DAN ADA TENTANG PALESTINA / TENTANG HAK HAK PEREMPUAN / DAN TENTANG KEADILAN / JADI SEMUA SUBJECTS / ALL OF THE SUBJECT OF THE SONGS NASIDA RIA SANGAT PENTING DAN PASTI ITU MUSIK KEAGAMAAN TAPI MENJADI LUAS DARI PADA KEAGAMAAN // 66

67 NASIDA RIA IS A MODERN QASIDAH GROUP WHICH IS THE MOST.../ MAYBE THE MOST WELL KNOWN IN INDONESIA/ BECAUSE THEY HAVE BEEN A MUSIC GROUP FOR ALMOST 40 YEARS// IN 1995/ I CAME TO INDONESIA FOR THE FIRST TIME AND I HAD EVER HEARD NASIDA RIA/ I AM COLLECTING NASIDA RIA CASSETTES// THE WAY THEY TOLD THE HISTORY OF NASIDA RIA INCLUDED THE TITLE OF THE SONG AND THE AIM OF THE SONG IS LIKE PERDAMAIAN/ AND ABOUT PALESTINA/ ABOUT WOMAN RIGHT ABOUT JUSTISY ALL OF SUBJECTS OF NASIDA RIA IS VERY IMPORTANT AND 67

68 RELIGION MUSIC BUT MORE DR. ANNE DUBBIN NAMA NASIDA RIA WAWANCARA DR ANNE R. R. G TIDAK HANYA GBR = TANR SCENE 18 LATIHAN DIKENAL DI WAWANCARA BULE BERSAMA KALANGAN DAERAH / / / NASIDA SAJA / TERBUKTI DR. M2U04428 RIA / DI ANNE RASMUSSEN / SAMBUNG SEORANG PENELITI DENGAN DALAM BIDANG SENI FOTO ALM H. MUHAMMAD FOTO MUSIK / JAUH JAUH ZAIN LAWAS DATANG DARI GBR = TANR FOTO NASIDA AMERIKA UNTUK LAWAS NASIDA RIA RIA MENELITI MUSIK KASIDAH NASIDA RIA // SEMUA TAK LEPAS DARI KERJA KERAS ALM. H. MUHAMMAD ZAIN / YANG MEMBENTUK GROUP KASIDAH TERNAMA INI // NASIDA RIA IS WELLKNOWN NOT ONLY IN THIS AREA/ DR ANNE RASMUSSEN IS THE PROVE/ SHE IS A MUSIC OBSERVER/ SHE COMES FROM 68

69 AMERICA FOR RESEARCHING QASIDAH OF NASIDA RIA MUSIC/ IT BECAUSE OF THE LATE MR. MUHAMMAD ZAIN WHO FOUNDED A WELLKNOWN QASIDAH MUSIC GROUP// BACKS TANR - SCENE 19 - OUND KHALAMUN KHODIN 19 WAWANC STATE SAYA DEKAT DENGAN WAWANCARA DENGAN ARA MENT PAK ZAIN / SEPERTI H.BUCHORI MASRURI INT. SAYA DENGAN SAYA PENCIPTA LAGU NASIDA RUANG SENDIRI / DEKAT RIA TAMU SEKALI SAYA // DEKAT GBR = TANR SCENE 19 DISELINGI BUKAN TEMAN / MASTER FOTO DEKAT YA AKRABNYA MENIT KE FOTO / YA LAGUNYA / YA ALM. H. APA APA NYA ITU / PILIH INSERT GAMBAR DI MUHAMM DEKAT / DEKAT SCENE YANG SAMA AD ZAIN SEKALI DENGAN MBAH GBR = PAK BUCHORI ZAIN ITU // JADI GAK ARDY / AFI SEPERTI SAYA DENGAN ORANG LAIN / FOTO MBAH ZAIN DEKAT SEKALI GBR = TANR SCENE 19 1 DENGAN PAK ZAIN ITU / 2 / 3 / 4 // I AM CLOSE TO MR. 69

70 STATE MENT ZAIN/ IT IS LIKE ME AND MY SELF/ SO CLOSE/ CLOSE BUT NOT ONLY FRIEND/ HIS SONGS/ I AM SO CLOSE WITH MR. ZAIN// SOSOK PENDIRI NASIDA RIA ADALAH SATU SATUNYA BAPAK HAJI MUHAMMAD ZAIN / ITU KAN PEGAWAI DEPAK / DAN BELIAU INI JURI / DEWAN JURI NASIONAL QIROATIL QURAN / JADI BELIAU INI ORANGNYA SENI SEKALI / MEMANG MENDIRIKAN GRUP INI KARNA BELIAU INI ADALAH SENI / PINTER MENCARI LAGU LAGU ITU / JADI ORANGNYA MEMANG PINTAR // WAWANCARA DENGAN BU RIEN TENTANG SOSOK MBAH ZAIN GBR = TANR SCENE 10 MENIT KE PILIH INSERT GAMBAR DI SCENE YANG SAMA MR. MUHAMMAD ZAIN WAS THE ONLY MAN FOUNDED NASIDA RIA/ HE WAS A RELIGIOUS DEPARTMENT 70

71 WORKER/ HE WAS A JUDGE/ JUDGE OF QIROATIL QUR AN NATIONAL/ MR. ZAIN FORMED THIS MUSIC GROUP BECAUSE HE WAS AN ART WORKER/ HE WAS A SMART MAN/ VIDEO GBR = TANR SCENE 19 CLIP VIDEO CLIP NASIDA RIA NASIDA RIA DIAMBIL CUPLIKAN PER 15 JAMAN DETIK DARI 4 VIDEO CLIP DULU 20 WAWANC STATE SAYA GAK INGAT WAWANCARA DENGAN ARA MENT BERAPA LAGU // LAGU PAK BUCHORI PENCIPTA YANG NGETOP YA LAGU NASIDARIA INT. PERDAMAIAN / TAHUN RUANG 2000 / MERDEKA GBR = TANR SCENE 20 TAMU MEMBANGUN / MACAM MASTER MENIT KE MACAM ITU YANG BANYAK DITANGGAPI ORANG // SAMPAI PILIH INSERT GAMBAR DI SEKARANG SCENE YANG SAMA PERDAMAIAN ITU GBR = PAK BUCHORI MASIH TETAP EKSIS // ARDY / AFI LAGU ITU MASIH DIPAKAI TERUS DISELINGI GAMBAR KASET KATANYA / INI GAK KASET KOLEKSI NASIDA AKAN BERHENTI OLEH RIA 71

72 WAKTU // GBR = TANR SCENE 20 INSERT GAMBAR KASET I DON T REMEMBER HOW MANY SONGS// THE MOST FAVORITE SONG IS PERDAMAIAN / IN 2000/ FREEDOM INNOVATION / SO MANY KINDS OF THINGS THAT PEOPLE COMMENT // PERDAMAIAN SONG IS STILL EXIST UP TO NOW/ THE SONG WILL BE LONG LASTING/ 21 WAWANC STATE PENGALAMAN PAK CHOLIQ MANAGER ARA MENT WAKTU DI LUAR NASIDA RIA NEGERI TAHUN 1988 DI VO = AUDIO MANAGER - INT. KERAJAAN MALAYSIA RECORD 8 RUANG // DALAM RANGKA MENIT KE TAMU SATU HIJRIAH ATAU MA AL HIJRIAH // TERUS TAHUN 1994 DISELINGI GAMBAR ADA FESTIVAL SENI NASIDA RIA TAMPIL DI ISLAM DI SELURUH LUAR NEGERI DAN DUNIA // ITU BERADA BERBAGAI TEMPAT DI BERLIN GERMANY // (ACARA SPEKTAKULER) NASIDA RIA TAMPIL 2 GBR = TANR SCENE 21 KALI // TERUS TAHUN NASIDARIA LUAR NEGERI 1996 / NASIDA RIA NB : DURASI DIAMBIL 15 72

73 TAMPIL LAGI DI GERMAN LAGI / TAPI MERAMBAH LAGI / TAMPIL DI BERLIN 5 KALI // TAMPIL LAGI DI RECKLING HAUSEN SEKALI / MULHEIM SEKALI / DAN / DUSSELDORF/ SEKALI // TAHUN 2009 NASIDA RIA TAMPIL SATU GRUP DI HONGKONG // DETIK PER VIDEO YANG DI LUAR NEGERI LALU DILANJUT SELINGAN GAMBAR SHOOT PIAGAM PENGHARGAAN GBR = TANR SCENE 21 PIAGAM IN 1988/ WE PERFORMED IN A MALAYSIA KINGDOM/ THE FIRST HIJRIAH OR MA AL HIJRIAH/ IN 1994 ISLAMIC ART IN THE WORLD// IT WAS IN BERLIN GERMANY // NASIDARIA PERFORMED TWICE// IN 1996/ NASIDARIA PERFORMED IN GERMANY AGAIN/ PERFORMED 5 TIMES/ PERFORMED IN RECKLING HAUSEN ONCE/ DUSSELDORF ONCE/ IN

74 NASIDARIA PERFORMED IN HONGKONG// 22 VIDEO DUBBIN RODA KEHIDUPAN COURTESY YOUTUBE CLIP G TERUS BERPUTAR // VIDEO JAMAN DULU LALU NASIDA MEMPERTAHANKAN DI SOLVE VIDEO JAMAN RIA UNTUK TETAP BERADA SEKARANG SAAT NASIDA DI ATAS BUKANLAH RIA SHOW HAL YANG MUDAH // 42 GBR = TANR SCENE 23 TAHUN KESUKSESAN NASIDA RIA PATUT DIAKUI // THE LIFE ALWAYS UP AND DOWN/ IT WAS NOT EASY TO BE ON THE TOP/ NASIDARIA HAD BEEN SUCCESS FOR ABOUT 42 YEARS// 23 WAWANC STATE KALAU BISA SAMPAI DR. ANNE K.R PENGAMAT ARA MENT GENERASI KE LIMA / MUSIK DARI AMERIKA ENAM / KE TUJUH // INT. LUAR BIASA BAGUS / GBR = TANR SCENE 18 RUANG SAYA SENANG SEKALI TAMU ADA TRADISI YANG MENIT KE BISA TETAP KUAT / TETAP ME REPRESENTASIKAN PEREMEPUAN DALAM SENI / TANPA TERLALU 74

75 BANYAK PENGARUH PENGARUH DARI BARAT // IF IT COULD BE UNTIL THE FIFTH GENERATION/ SIXTH/ SEVENTH/AMAZING/ I LIKE THERE IS A TRADITION THAT IS STRONG/ REPRESENT WOMAN IN ART WORK/ WITHOUT GETTING SO MUCH INFLUENCES// 24 WAWANC STATE MEMPERTAHANKAN HARAPAN PERSONIL ARA MENT ITU KITA MENGAJARI NASIDA RIA GENERASI 1-3 UNTUK INT. REGENERASINYA // GBR = TANR SCENE 26 - RUANG KITA TETAP MENCARI MVI 0795 TAMU PENERUSNYA // LALU KITA MELATIH JUGA / MELATIH SEGALANYA // BUKAN HANYA MUSIK SAJA / KESOPANANNYA / YA CARA BICARANYA / GBR = TANR SCENE 26 - SEMUANYA KITA MVI 0795 HARUS BISA // ITU MENIT KE TIDAK MUDAH // BAGAIMANA BISA 75

76 TETAP NASIDA RIA BERJAYA SEPANJANG MASA / KARNA DAKWAH LEWAT SENI INSYAALLAH // TO MAINTAIN MEANS TO TEACH FOR REGENERATION// WE ARE LOKING FOR THE NEXT GENERATION/ TRAIN/ NOT ONLY THE MUSIC/ GOOD MANNERS/ HOW TO SPEAK WELL/ WE MUST BE ABLE TO DO ANYTHING// IT IS NOT EASY// HOW CAN NASIDARIA BE SUCCESS FOR LONG TIME/ BECAUSE OF DOING SPEECH BY ART// 25 WAWANC STATE GENERASI NASIDARIA PAK CHOLIQ MANAGER ARA MENT ADA/ NAMANYA KITA NASIDA RIA INT. BUAT WADAH GBR= TANR - SCENE 7 - MVI RUANG NAMANYA UNTUK MENIT KE TAMU TRANSISI DARI GENERASI GENERASI YANG MASUK / KITA SELINGAN GAMBAR AUDISI / ITU NAMANYA AUDISI NASIDA RIA 76

77 WADAHNYA KASIDAH EZZURA // THERE IS A NEW GENERATION OF NASIDARIA / IT IS FOR TRANTITION FOR GENERATION / IT IS EZZURA QASIDAH// 26 JADI GENERASI KETIGA INI SUDAH ADA WADAH SENDIRI YAITU EZZURA // SO THE THIRD GENERATION HAS A NEW GROUP THAT IS EZZURA// 27 PERSONIL BACKS NASIDA OUND RIA MASUK KE DALAM ELF DUBBIN PERJALANAN NASIDA G RIA DALAM MENCIPTAKAN GROUP BAND MUSIK QASIDAH WANITA PERTAMA TIDAK LAH MUDAH // SEBUT SAJA / FROM GAMBAR EZURA DAN WISH BAND GBR= TANR - SCENE 7 - MVI 0804-MENIT KE GBR = TANR SCENE 29 PERJALANAN NR SAAT DI BIS GAMBAR NASIDA RIA SHOW DI TEGAL (VIDEO KAKAK NITIP) GBR = TANR SCENE

78 ZERO TO HERO / DAN MENJADI TELADAN UNTUK GENERASI GENERASI MUDA SAAT INI / ITULAH YANG MENJADI TUJUAN DILAHIRKANNYA NASIDA RIA // DENGAN LIRIK YANG MENDIDIK / MEMBUAT ANAK MUDA LEBIH MENGERTI AKAN MAKNA HIDUP SESUNGGUHNYA // BUKAN SEKEDAR LAGU / BUKAN SEKEDAR NYANYIAN / NAMUN AMANAT KEHIDUPAN YANG DISAMPAIKANNYA LEWAT DENDANGAN LAGU YANG DINYANYIKAN // NASIDA RIA... DULU... KINI... DAN NANTI... AKAN TETAP ADA // THE WAY NASIDARIA IN FORMING WOMAN QASIDAH MUSIC 78

79 BLANK SCENE 28 TEASER INT. DALAM MOBIL GROUP BAND WAS NOT EASY// MENTION/ FROM ZERO TO HERO/ AND BECOMING MODEL FOR YOUNG GENERATION NOW/ IT IS THE MAIN PURPOSE OF FOUNDING NASIDARIA// WITH LYRIC WHICH EDUCATES/ MAKE THE YOUNG PEOPLE UNDERSTAND THE LIFE/NOT ONLY A SONG/ BUT ALSO TRUSTEESHIP OF LIVING WHICH IS DELIVERED BY SONG// NASIDARIA/ IN THE PAST/ NOW/ NEXT // WILL EXIST TULISAN MUNCUL - A GOOD THINGS NEVER ENDS MICK JAGGER ADEGAN PENUTUPAN YAITU GADIS PULANG DARI KONSER NASIDA RIA / DAN MENGELUARKAN CD DARI DVD MOBIL // 79

80 BLANK SCENE CREDIT TITTLE NASIDA RIA KEMUDIAN DI AMBIL DAN DIMASUKKAN KEMBALI KE DALAM KASET DAN DITUTUP // CD NASIDA RIA DIMASUKKAN KE DALAM TAS / LALU KELUAR DARI MOBIL // SAAT MENUTUP PINTU MOBIL DAN BERJALAN GADIS MENINGGALKAN JEJAK TULISAN THE LEGEND OF QASIDAH 3.5 Konsep Teknis Pemilihan Alat dan Bahan (Software) Dalam pembuatan sebuah program acara hendaklah terlebih dahulu memperhatikan alat dan bahan yang akan digunakan, agar nantinya tidak menghambat proses kerja produksi. Begitu juga dalam pembuatan tugas akhir ini, yang menggunakan beberapa peralatan yang di gunakan selama proses produksi. Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : Table 3.3 Pemilihan Alat dan Bahan JENIS PERALATAN NAMA JENIS JUMLAH KAMERA 1. CANON DSLR 1 EOS 7D 80

81 2. SONY 1 MIRRORLESS A CANON 1 MIRRORLESS M LUMIX MIRRORLESS GF8K RECORDER ICD - BX140 1 BOOM MIC RODE MIC 1 GLIDE CAMERA VIDEO STABILIZER 1 LENSA KAMERA CANON RING RED MM KLIP ON SENNHEISER Sistem Kerja atau Produksi Sistem kerja yang digunakan saat produksi berlangsung adalah : a. Berkoordinasi dengan kru kamera sebelum proses pengambilan gambar dimulai. b. Pengambilan gambar dengan berpegang pada treatment,shootinglist, serta storyboard meskipun ada pengembangan angle dilapangan. c. Menggunakan sistem multi cam (menggunakan lebih dari satu kamera). Satu kamera DSLR menjadi kamera master, satu kamera mirrorless untuk insert- insert close up maupun detail-detail, dan satu kamera mirrorless lainnya untuk pengambilan establish dan back up insert dan pengambilan detail. d. Melihat ulang hasil gambar dan mengoreksi gambar yang telah diambil oleh masing masing kru kamera. Setelah memilih gambar yang diinginkan, kemudian gambar di backup dan dikumpulkan menjadi satu file. 81

82 e. Memilih gambar untuk nantinya masuk ke tahap editing bersama dengan sutradara. f. Membuat Full Script yang berfungsi untuk memudahkan sekaligus menjadi panduan editor Shooting List Nasida Ria - The Legend of Qasidah Tabel 3.4 Shooting List No Gambar Shot Keterangan 22 FEBRUARI 2017 JAKARTA 1. Monas 2. Istiqlal Till Up Low Angle Panning Low Angle Medium Shot Dari bawah monas sampe pucuk monas Full shot monas, posisi kamera dari bawah Kamera dibalik tembok, terus panning kearah bangunan masjid Full shot salah satu sudut bangunan istiqlal, dengan posisi kamera dari bawah Kearah kubah istiqlal 3. Cek Sound di Istiqlal Low Angle Timelapse waktu Nasida 4. Wawancara Fans Nasida Ria di lobby hotel Ria cek sound, full shot dengan posisi kamera dari bawah Medium shot Kamera master still Low Panning Angle, untuk medium shot kearah narasumber Kamera gerak 1 ambil insert narasumber gambar 82

83 Close Up, Kamera gerak 2 ambil Extreme Close insert gambar pergerakan Up mulut, tangan, dll 5. Make Up di kamar hotel Extreme Close Ambil gambar kearah Up, Medium personil Nasida Ria saat Shot, Panning sedang Make Up atau membernarkan kerudung 6. NR Naik ke panggung Close Up Gambar kaki personil Nasida Ria saat naik tangga atau panggung, dan close up muka ambil ekspresinya Full Shot Kamera master ambil full shot didepan panggung Close up Close Up muka, alat musik, muka personil NR, tangan personil NR 7. Suasana manggung di Istiqlal Low Angle Low angle dari sudut kiri bawah panggung Panning panning dari belakang personil NR, dan tulisan Nasida Ria yang ada di alat music 8. Full Shot Muterin area show Nasida Ria dari sudut panggung kiri, muterin penonton sampe sudut panggung kanan 9. Penonton Close up, Long Shot, Two Shot Ambil gambar penonton, ekspresi dll 83

84 6 APRIL 2017 SEMARANG 10. Masyarakat Medium Shot Voxpop 11. Medium shot Kamera master still untuk medium shot Wawancara kearah narasumber Pak Buchori & Pak Low Angle, Kamera gerak 1 ambil Bambang Iss Panning insert gambar narasumber Close Up, Kamera gerak 2 ambil Extreme Close insert gambar pergerakan Up mulut, tangan, dll 12 APRIL 2017 BASECAMP NASIDA RIA (TUGUREJO) 12. Suasana Latihan di Close up, Close up Alat musik, Basecamp Nasida Ria Medium Shot, muka personil NR, (Tugurejo) Long Shot tangan personil NR, Long Shot ruangan latihan Nasida Ria 13. Medium shot Kamera master still untuk medium shot kearah narasumber Wawancara Manager Low Angle, Kamera gerak 1 ambil Nasida Ria (Chaliq Zain) Panning insert gambar narasumber Close Up, Kamera gerak 2 ambil Extreme Close insert gambar pergerakan Up mulut, tangan, dll 16 APRIL 2017 BASECAMP NASIDA RIA (TUGUREJO) 14. Nasida Ria mencari Medium shot, Medium Shot kearah Regenerasi di Basecamp Nasida Ria (Tugurejo) Close Up, Long Shot peserta audisi dan juri, close up ekspresi peserta 84

85 15. Opening dan Closing Teaser di Bukit Wahid audisi, long shot suasana audisi 21 APRIL 2017 BUKIT WAHID Medium Shot, Medium shot ekspresi Long Shot, talent saat mengerjakan Follow, Close tugas, Long Shot suasana up kamar, Close up alarm Handphone, Follow talent dari tempat tidur ke meja rias, close up dari pantulan kaca saat membenarkan kerudung, follow saat keluar kamar Follow, Close Follow talent waktu mau Up, Long Shot masuk mobil, Long Shot didalam mobil ketika talent masuk, Close Up kaset Nasida Ria saat dimasukkan ke tape mobil 20 MEI 2017 TAMAN BUDAYA RADEN SALEH 16. Perform Nasida Ria di Long Shot, Close Up muka, alat Loenpia Jazz TBRS Close Up musik, muka personil NR, tangan personil NR, Long Shot suasana panggung dan penonton 85

86 3.5.4 Storyboard Tabel 3.5 Storyboard Gambar

87 Storyboard scene 1-4 Gambar 3.2 Storyboard scene

88 Gambar 3.3 Storyboard scene

89 Gambar 3.4 Storyboard scene

90 Gambar 3.5 Storyboard scene

91 3.6 Teknik Berkarya Sebagai DOP (Director Of Photography) dalam pembuatan film dokumenter proyek akhir ini, ada beberapa langkah atau teknik yang dilakukan, yaitu : a. Menentukan ide untuk pengambilan gambar mulai dari angle kamera, membuat shooting list yang berisikan jadwal pengambilan gambar, lokasi atau perencanaan gambar yang akan diambil, serta storyboard sebagai pandangan kru kamera. b. Setelah ide telah ditentukan, kemudian melakukan riset atau hunting lokasi yang akan digunakan untuk tempat pengambilan gambar. c. Kemudian menentukan kamera apa saja yang akan digunakan, bersama dengan kru kamera. d. Tahap selanjutnya adalah berkoordinasi dengan kru kamera sebelum pengambilan gambar dimulai. Kemudian menentukan tata letak kamera dan lighting yang akan digunakan di lokasi shooting e. Mengarahkan kru kamera untuk tetap berpanduan dengan shooting list, meskipun adanya pengembangan gambar diluar shooting list. f. Mengoreksi ulang hasil pengambilan gambar kru kamera bersama dengan sutradara, yang kemudian di kumpulkan menjadi satu file untuk di pilih gambar mana yang akan digunakan. g. Setelah produksi selesai, akan masuk ketahap editing, dibuat full naskah untuk mempermudah editor dalam mengedit. Dalam full naskah di jelaskan bentuk ilustrasi musik, naskah wawancara, serta nama file gambar hingga menitan wawancara yang akan dimasukan ke editing. 3.7 Proses Berkarya Suatu produksi program film dokumenteryang melibatkan peralatan, orang, dan juga biaya yang tidak sedikit, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga diperlukan suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efesien.setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan tahap sebelumnya. Proses produksi meliputi tiga bagian yaitu : 91

92 1) Pra Produksi 2) Produksi 3) Pasca Produksi 3.7.1Pra Produksi Tahapan ini merupakan tahapan pembuatan konsep. Selain itu, juga mempersiapkan berbagai keperluan yang divisualkan dalam video musik mulai dari jalan cerita, penentuan model, setting property, lighting, dan sebagainya Kerabat Kerja Tabel 3.6 Daftar Crew Pembuatan Film Dokumenter NO NAMA JOBDESK 1 Nazla Nailul Muna Sutradara 2 Nydia Elvaretta Penulis Naskah 3 Alifa Maulidina DOP 4 Ardy Riski Darmawan Camera Person 5 Nugraha Fitrianta Camera Person 6 Afianza Putra Kadamba TD 7 Ade Imat R. Editor 8 Dyanara A.P.P. Dubber Rencana Anggaran Belanja (RAB) a. Jumlah Crew : 7 orang b. Hari Produksi : 7 hari c. Jumlah Tallent : 6 orang d. Sewa Alat : kamera, Lensa, Clip on, Rode. 92

93 Working Schedule Project Title : Nasida Ria - The Legend of Qasidah Durasi : 23 Menit Tabel 3.7 Development No Tahap Aktifitas 1 Penemuan Ide Target Per Minggu Desember Developme Pengembangan Gagasan nt Pembuatan Proposal 3 Seminar Karya Cipta Tabel 3.8 Pra Produksi No Tahap Aktifitas Target Per Minggu Maret Penulisan Naskah 2 Pra Produksi Story Board 3 Shooting List 93

94 Perencanaan jadwal shooting Tabel 3.9 Perencanaan jadwal shooting TANGGAL LOKASI KEGIATAN 22 Februari 2017 Masjid Istiqlal, Jakarta Pengambilan gambar show nasidaria 6 april 2017 Rumah narasumber dan jalanan 12 april 2017 Basecamp nasidaria (tugurejo 16 April 2017 Basecamp Nasidaria (Tugurejo) Wawancara narasumber (pak bukhori) dan voxpop Pengambilan gambar latihan Nasida Ria Pengambilan gambar nasidaria mencari regenerasi 21 April 2017 Perumahan bukit Wahid Take talent untuk teaser 20 Mei 2017 Taman Budaya Raden Pengambilan gambar Saleh, show nasidaria di loenpia jazz Produksi Tahap dimana kita merekam semua visual yang diperlukan dalam sebuah tampilan di video musik. Tahap ini dikenal dengan shooting. Tabel 3.10 Produksi Target Per Minggu No Tahap Aktifitas April Pengambilan Gambar 1 2 Produksi Pengambilan Gambar 2 3 Pengambilan Gambar 3 94

95 4 Evaluasi Shooting 3.7.3Pasca Produksi Pada proses pasca produsi ini terdiri dari proses editing. Disini peran sutradara dalam proses editing tidak begitu menonjol kana editor lah yang berperan penting. Meski begitu, sutradara tetap memantau kerja editor sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Adapun proses Pasca Produksi antara lain : Tabel 3.11 Pasca Produksi Target Per Minggu No Tahap Aktifitas Mei Editing 2 Pasca Produksi Dubbing 3 Editing Final 4 Preview crew 5 Preview Presentasi UAS 95

96 BAB IV IMPLEMENTASI KARYA DAN ANALISA KARYA 4.1 Implementasi Karya Dalam produksi film ini, penulis menitikberatkan pada Director Of Photography sangat berperan penting karena bertanggungjawab terhadap gambar dan sebuah karya yang dihasilkan berjudul The Legend of Qasidah Nasida Ria. Berikut print out karya serta keterangannya : Tabel 4.1 Print out karya SCENE PRINT OUT KARYA KETERANGAN ANGLE KETERANGAN - Extreme Close Up Extreme Close Up handphone yang menunjukan alarm show Nasida Ria sebagai opening teaser Gambar 4.1 Opening Teaser Gambar 4.2 Voxpop Medium Close Up Footage - Medium Close Up menampilkan masyarakat umum untuk Voxpop, dengan menanyakan Apa itu Nasida Ria? - Footage menampilkan judul Film Dokumenter The Legend of Qasidah Nasida Ria Gambar 4.3 Judul Film 96

97 Gambar 4.4 Narasumber Bambang Iss Gambar 4.5 Video Clip Nasida Ria Perdamaian Gambar 4.6 Narasumber Chaliq Zain Gambar 4.7 Sketsa Personil Nasida Ria Low Angle COURTESY YOUTUBE Medium Close Up Sketsa - Low Angle Medium Shot menampilkan narasumber yang sedang di wawancara dengan framelow Angle sebagai salah satu variasi gambar dari 3 kamera yang di gunakan. - Courtesy Youtube menampilkan video clip Nasida Ria dengan judul perdamaian - Medium Close Up menampilkan narasumber yang sedang di wawancara dengan tambahan Foreground. Shot ini sebagai salah satu variasi gambar dari 3 kamera yang di gunakan - Sketsa sebagai pemanisdenganmenampilkan satu per satu personil Nasida Ria sebagai pengenalan personil Nasida Ria dari generasi pertama sampai ke tiga, yang kemudian di animasikan. 97

98 Gambar 4.8 Cek Sound Nasida Ria Gambar 4.9 Narasumber Hj. Rien Jamain Gambar 4.10 Est. BasecampNasida Ria pertama di Kauman Gambar 4.11 Latihan Nasida Ria Two Shot Medium Close Up Full Shot Medium Shot - Two Shot menampilkan dua personil Nasida Ria yang sedang melakukan Cek Sound dimasjid Istiqlal Jakarta - Medium Close Up menampilkan narasumber personil Nasida Ria dengan tambahan Foreground untuk mempermanis gambar, shot ini adalah salah satu variasi gambar dari 3 kamera yan di gunakan - Full Shot menampilkan basecamp awal Nasida Ria sebagai establish, yang berada di Kauman Semarang. Shot ini menunjukan suasana kamar asrama Nasida Ria dengan pergerakan kamera panning left. - Medium Shot menampilkan salah satu personil Nasida Ria yang sedang latihan di basecamp terkini Nasida Ria di Tugu Semarang. Dengan tambahan Foreground, Shot ini menampilkan ekspresi personil saat bernyanyi 98

99 Gambar 4.12 Narasumber Hj. Afuah Gambar 4.13 Suasana Show Nasida Ria Gambar 4.14 Narasumber Nazla Zain Gambar 4.15 Suasana Penonton Nasida Ria Gambar 4.16 Narasumber Fathul Amin Medium Shot Full Shot Close Up Establish Medium Shot - Medium Shot menampilkan salah satu personil Nasida Ria dengan tambahan Background gitar sebagai pemanis dan menunjukan bahwa film dokumenter ini bertemakan musik. - Full Shot - High angle menampilkan Full personil Nasida Ria saat berada diatas panggung dengan frame High Angle menampilkan betapa megahnya suasana panggung. - Close up pergerakan tangan salah satu personil Nasida Ria yang yang sedang memainkan alat musik saat show Nasida Ria - Establish suasana penonton yang antusias dengan pertunjukan Nasida Ria di atas panggung, Shot ini menunjukan betapa megahnya acara tersebut. - Medium Shot wawancara salah satu Fans Nasida Ria, Shot ini sebagai salah satu variasi gambar dari 3 kamera yang di gunakan. 99

100 - Medium Shot wawancara narasumber Medium Shot Gambar 4.17 Narasumber Dr. Anne Rasmussen Pengamat Musik Gambar 4.18 Narasumber Buchori Masruri Pencipta Lagu Nasida Ria Gambar 4.19 Timelapse Gambar 4.20 Perjalanan Pulang Nasida Ria Gambar 4.21 Closing Teaser Close Up Low Angle Establish Medium Shot - Close Up menampilkan narasumber yang sedang di wawancara, shot ini menunjukan emosi dengan pergerakan tangan pak Buchori Masruri saat bercerita tentang Alm. H. Muhammad Zain - Low Angle menunjukan betapa megahnya masjid Istiqlal Jakarta sebagai establish yang di buat menjadi Timelapse - Establish menunjukan Nasida Ria yang akan menuju tempat istirahat setelah melakukan Cek Sound di masjid Istiqlal Jakarta. - Medium Shot menunjukan pemeran di teaser film ini yang sedang mengambil CD Nasida Ria sebagai Closing Teaser. 100

101 4.2 Analisa Karya Dalam proyek akhir ini penulis membuat sebuah karya berformat film dokumenter musik yang mengangkat sebuah cerita perjalanan grup musik kasidah melegenda di Indonesia berasal dari kota Semarang dengan jumlah personil 13 orang wanita. Dengan konsep dokumenter yang nyata dan menghadirkan narasumber yang berkompeten sebagai pendukung materi yang diangkat, penulis menyajikan sebuah karya dokumenter perjalanan dan perkembangan sebuah grup musik kasidah Nasida Ria. Dengan alur cerita yang disampaikan oleh narator dan narasumber dengan diikuti oleh visual diantara statement yang diberikan dapat dinikmati oleh para penontonnya. Program dokumenter musik yang berjudul THE LEGEND OF QASIDAH NASIDA RIA akan dianalisis lebih lanjut agar mampu menjadi program yang layak dijadikkan tontonan yang informatif dan edukatif. Berikut analisa karya penulis melalui SWOT (Strength / kekuatan, weakness / kelemahan, Opportunity / peluang, Threat / Ancaman) Strength (Kekuatan karya) Kekuatan pada karya film dokumenter THE LEGEND OF QASIDAH terletak pada unsur kisah perjalanan dan perkembangan grup musik kasidah yang mulai terlupakan pada era jaman sekarang. Dimana grup musik kasidah Nasida Ria adalah grup nasyid perempuan pertama kali yang sudah menginjak 4 dekade dengan jumlah 13 orang dan sudah melakukan pergantian anggota turun temurun. Personilnya pun tidak hanya bisa bernyanyi, tapi juga bisa memainkan alat musik. Dokumenter ini akan menyampaikan informasi yang berbau pengetahuan kepada penonton dengan penyajian gambar yang bercerita dan bervariatif dari bermacam macam angle. Selain itu dalam film dokumenter ini juga menyertakan subtitle bahasa inggris dengan tujuan mempermudah orang asing untuk memahami film dokumenter ini. 101

102 4.2.2 Weakness (Kelemahan) Tidak dapat dipungkiri bahwa didalam karya film dokumenter THE LEGEND OF QASIDAH ini tetap memiliki beberapa hal yang menjadi kekurangan khususnya pada pengambilan gambar. Seperti tidak bias mendapatkan gambar terdahulu, kurangnya foto foto lawas Nasida Ria, dan sedikitnya dokumentasi pendiri Nasida Ria Opportunity (Peluang) Film dokumenter dengan judul THE LEGEND OF QASIDAH ini memiliki potensi yang besar untuk diterima di masyarakat karena menampilkan kebudayaan seni musik yang ada di Semarang. Ditambah dengan datangnya Dr. Anne Rasmussen pengamat musik dari Amerika yang tertarik untuk meneliti grup musik kasidah Nasida Ria bisa dikatakan Nasida Ria masih bisa eksis dan berkembang, serta dapat memberi peluang bagi film dokumenter ini agar dapat diperkenalkan ke mancanegara. Dengan adanya media sosial seperti youtube, instagram dan lainnya sebagai sarana pengenalan musik lokal yang dapat memungkinkan untuk film dokumenter ini banyak ditonton oleh masyarakat Indonesia Threat (Ancaman) Dalam era digital ini memang memungkinkan adanya pihak lain yang memproduksi film dokumenter serupa terutama dalam pembahasan spesifik mengenai kasidah Nasida Ria. Kebanyakan masyarakat Indonesia saat ini tidak peduli dengan musik lokal yang jika itu terjadi menyeluruh, kedepannya Nasida Ria akan di tinggalkan. Oleh karena itu karya film dokumenter ini adalah salah satu cara untuk mempertahankan budaya musik Indonesia seperti Nasida Ria yang selama ini menghias musik tanah air. Dengan durasi yang panjang dan dikemas dengan menampilkan banyak statement, hal ini dapat menjadi ancaman karena kemungkinan penonton menjadi jenuh, namun karena film dokumenter ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan tambahan informasi tentang kebudayaan warisan Indonesia bagi penontonnya.selain itu dapat dipastikan bahwa dokumenter ini original dan dapat dipertanggung jawabkan. 102

103 4.2.5 Prospek Film dokumenter The Legend of Qasidah memiliki berbagai macam kelebihan dan kekurangan, meski begitu film ini memiliki peluang yang begitu besar untuk ditayangkan di televisi lokal maupun nasional, karena dikemas dengan variatif. Dengan cerita yang cenderung tidak mudah ditebak karena informasi penting yang menyatakan bahwa perjalanan Nasida Ria sudah menginjak 4 dekade dan masih menikmati eksistensinya hingga saat ini. Selain itu penyampaian informasi dari narasumber dibuat seperti bercerita, sehingga penonton dapat menangkap dan memahami informasi dengan mudah.sebagaimana penulis jelaskan di atas bahwa film dokumenter The Legend of Qasidah ini layak untuk ditayangkan di televisi lokal maupun nasional.jika film ini nantinya ditayangkan di televisi, maka film dengan tema mengenai grup musik kasidah ini, kedepannya dapat dijadikan sebagai salah satu episode dalam program dokumenter televisi karena film ini termasuk yang dapat mempertahankan kearifan lokal Indonesia.Karya ini juga dapat diikut sertakan dalam ajang kompetisi lomba film dokumenter yang mengangkat tema tentang kebudayaan seni musik. 4.3 Laporan Penciptaan Perubahan Penciptaan Dalam pelaksanaan proses produksi karya film dokumenter The Legend of Qasidah penulis mengalami beberapa kendala dan perubahan penciptaan karya yang telah direncanakan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Perubahan penciptaan No Perubahan Konsep Awal Proses Kendala Produksi 1. Jadwal Produksi di Produksi di Produksi lebih awal Produksi bulan Maret bulan Februari karena mengejar event show Nasida Ria di Masjid Istiqlal, Jakarta. 103

104 6 hari 7 hari Event tambahan pada bulan Mei di Loenpia Jazz Semarang 2. Tallent Dhyanara Tamara Adi Tallent awal tidak bisa A.P.P Riswati menyesuaikan jadwal shooting. 3. Narasumber 7 orang 8 orang Penambahan satu naraasumber dari Amerika. 4. Treatment 29 scene 30 scene Penambahan satu statement. Ada Tidak ada stopmotion stopmotion Objek yang akan dibuat stopmotion kurang menarik. 5. Naskah Adanya masukan tentang pilihan kalimat pada narasi Perubahan Budget Dalam pelaksanaan produksi karya film dokumenter yang berjudul The Legend of Qasidah penulis mengalami perubahan budget yang sudah direncanakan. Berikut perubahan budget tersebut: Anggaran Produksi : Tabel 4.3 Perubahan budget No Perlengkapan/Kebutuhan Jumlah Harga Total Dana 1. Transportasi Kereta 4 orang Rp Rp Transportasi Mobil 2 hari Rp Rp

105 3. Konsumsi 7 hari Rp Rp Persewaan Alat 4. Sewa Lensa Wide Canon Ring Red 1 Rp Rp mm 5. Sewa Rode Mic 1 Rp Rp Sewa Clip On 1 Rp Rp Total Biaya Rp Perubahan Anggaran Produksi : Tabel 4.4 Perubahan anggaran produksi No Perlengkapan/Kebutuhan Jumlah Harga Total Dana Transportasi Kereta 1. - Tiket Berangkat Rp orang - Tiket Pulang Rp Rp Transportasi Mobil 2 hari Rp Rp Konsumsi 7 hari Rp Rp Bingkisan untuk narasumber Rp Rp Penginapan 1 malam Rp Rp Persewaan Alat 6. Sewa Lensa Wide Canon Ring Red 1 Rp Rp mm 7. Sewa Rode Mic 1 Rp Rp Sewa Recorder 1 Rp Rp Sewa Clip On 1 Rp Rp Batrai 1 Rp Rp Total Biaya Rp

106 4.4 Karya Pendukung dan Strategi Promo Sebuah karya yang diciptakan untuk di publikasikan atau ditunjukkan kepada khalayak umum dengan baik untuk dapat menyampaikan maksud karya tersebut diciptakan.dalam hal ini media promosi menjadi bagian terpenting. Sebagus apapun dokumenter ini akan sia sia jika tidak didukung dengan teknik promosi yang baik, untuk itu penulis memiliki beberapa teknis promosi yang sudah dikenal masyarakat dengan baik, yaitu : a. Sosial Media 1. Youtube Media internet yang sedang berkembang pesat membuat penulis memilih jaringan sosial media video yaitu youtube, sebuah jaringan sosial media dengan format video yang sangat populer di Indonesia dengan pengguna terbanyak membuat karya penulis dapat dilihat dari penjuru dunia. Jika penonton ingin menyaksikan sebuah film dokumenter yang mengangkat tentang grup musik kasidah wanita pertama di Indonesia dapat meilhatnya di youtube dengan cara mengetikkan kata kuci atau keyword judul film dokumenter, sehingga penonton dapat melihat karya ini kapan saja dan dimana saja Gambar 4.22 Nasida Ria on Youtube 2. Facebook Facebook merupakan salah satu media social yang juga diminati banyak masyarakat dari kaula muda sampai tua. Maka dari itu dengan karya 106

107 dokumenter THE LEGEND OF QASIDAH ini untuk kepentingan promosi akan diunggah di facebook Nazla Zain, Nydia Elvaretta, Alifa Maulidina. Dan juga @Nydia_Elvaretta2 berupa poster sebagai bahan promosi. b. Poster Poster merupakan salah satu karya pendukung dalam segi promosi yang penulis ciptakan untuk menunjang karya dokumenter ini. Karena media poster ini merupakan media yang cukup efektif untuk mempromosikan dokumenter grup musik kasidah Nasida Ria. Gambar 4.23 Poster Film The Legend Of Qasidah Nasida Ria 107

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film dokumenter merupakan rekaman kejadian yang diambil langsung saat kejadian nyata sedang terjadi. Film dokumenter juga berarti menampilkan kembali fakta yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film dokumenter merupakan rekaman kejadian yang diambil langsung saat kejadian nyata sedang terjadi. Film dokumenter juga berarti menampilkan kembali fakta yang ada

Lebih terperinci

Dokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep

Dokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep Dokumenter Episode ke 3 Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep Menemukan Ide Untuk mendapatkan Ide, dibutuhkan kepekaan dokumentaris terhadap lingkungan sosial, budaya, politik, dan alam semesta Rasa INGIN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PROGRAM TELVISI 2.1.1 Jenis - Jenis Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan video art adalah solusi logis yang lahir dari pensiasatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan video art adalah solusi logis yang lahir dari pensiasatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan video art adalah solusi logis yang lahir dari pensiasatan mahalnya teknologi film yang mendesak film art, sekaligus menunjukkan bagaimana inovasi teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PROGRAM TELVISI 2.1.1 Jenis - Jenis Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Budaya atau kebudayaan merupakan identitas suatu bangsa. Identitas ini yang membedakan kebiasaan, sifat, dan karya-karya seni yang dihasilkan. Indonesia memiliki berbagai

Lebih terperinci

Pengertian Program Dokumenter Televisi

Pengertian Program Dokumenter Televisi Pengertian Program Dokumenter Televisi Modul ke: 01 Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Program Dokumenter TV Merupakan Dasar Produksi Program Televisi ; 1. Dapat diproduksi

Lebih terperinci

Referensi DOKUMENTER. dari Ide sampai ProduksI. Gerzon R. Ayawaila 2008 FFTV IKJ PRESS

Referensi DOKUMENTER. dari Ide sampai ProduksI. Gerzon R. Ayawaila 2008 FFTV IKJ PRESS Referensi DOKUMENTER dari Ide sampai ProduksI Gerzon R. Ayawaila 2008 FFTV IKJ PRESS DOKUMENTER PERTEMUAN 1 Dokumentaris Umumnya sineas dokumenter merangkap beberapa posisi : produser, sutradara, penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

2 perubahan yang terjadi di dalam media penyiaran itu sendiri meliputi segi sistem pemberitaan dan sistem informasi yang sifatnya lebih terbuka. Salah

2 perubahan yang terjadi di dalam media penyiaran itu sendiri meliputi segi sistem pemberitaan dan sistem informasi yang sifatnya lebih terbuka. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan komunikasi massa saat ini sangat pesat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik Televisi merupakan perkembangan dari berbagai penemuan di dunia sebelumnya, yang mulai di awali dari penemuan teleskop, telegraf, telefon

Lebih terperinci

merupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pada jaman sekarang, musik sudah menjadi nafas dan teman sejati tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi bagian dari momen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu elemen yang tidak bisa dilepaskan dalam keseharian. Musik juga memberi ketenangan ketika seseorang sedang mengalami permasalahan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media yang dapat memberikan kepada khalayak penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang didapat ketika melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, media massa menjadi sangat penting. Berbagai fungsi dan berbagai macam jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Musik dapat dikatakan sebagai bahasa universal. Musik merupakan sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik melalui unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, masyarakat lebih moderen ditandai dengan adanya perkembangan teknologi secara besar-besaran. Komunikasi manusia tidak mengenal jarak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini di dalam komunikasi massa, baik media cetak maupun elektronik di Indonesia ini sudah demikian pesat. Informasi yang bisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sejarah Istilah sejarah berasal dari bahasa arab, yaitu syajaratun yang berarti pohon. Menurut bahasa arab sejarah sama artinya dengan sebuah pohon yang terus berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai suku bangsa dan budaya yang beraneka ragam. Budaya maupun kesenian di setiap daerah tentunya berbeda beda.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini sangat dirasakan semakin cepat dan menjadi bagian terpenting dari suatu masyarakat, Komunikasi pun dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik

BAB I PENDAHULUAN. jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat keberagaman jenis aliran musik yang ada didunia, seperti pop, jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik tersebut salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia Menurut (Munir, 2012) secara umum, multimedia berhubungan dengan penggunaan lebih dari satu macam media untuk menyajikan informasi. Misalnya, video musik adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

Seni budaya (rock dan dangdut)

Seni budaya (rock dan dangdut) Seni budaya (rock dan dangdut) Sejarah Rock Tahun 70an: Adanya pengaruh band-band God Bless, Gang pegangsaan, Gypsy. Namun jauh sebelumnya band yang sudah booming adalah The Rollies band beraliran Jazz

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan antara unsur audio dan visual. Dengan adanya unsur tersebut

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan antara unsur audio dan visual. Dengan adanya unsur tersebut BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah Media bagaikan nadi bagi manusia. Kehadirannya sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia. Informasi yang biasa didapatkan dari media tidak hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film 2.1.1 Pengertian Film Kehadiran film sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan adalah salah satu media visual auditif yang mempunyai jangkauan

Lebih terperinci

Analisis: penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb).

Analisis: penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). DAFTAR ISTILAH A Akurasi: kecermatan, ketepatan. Analisis: penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Regulasi bidang penyiaran yang membawa berbagai perubahan memberikan tantangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bermacam jenis musik berada di dalam kehidupan. masyarakat sebagaimana dapat kita alami bahwa musik selalu

I. PENDAHULUAN. Bermacam jenis musik berada di dalam kehidupan. masyarakat sebagaimana dapat kita alami bahwa musik selalu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bermacam jenis musik berada di dalam kehidupan masyarakat sebagaimana dapat kita alami bahwa musik selalu hadir menawarkan setiap bentuknya untuk dinikmati sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI Ditulis oleh : Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi Pada 08 November 2015 publikasi film SMART? dalam screening mononton pada rangkaian acara Kampung Seni 2015 pukul 20.30

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media komunikasi yang dapat mencangkup banyak penerima pesan biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media yang didukung dengan majunya teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

John Grierson pertama-tama menemukan istilah dokumenter dalam suatu pembahasan mengenai film karya Robert Flaherty, Moana (1925).

John Grierson pertama-tama menemukan istilah dokumenter dalam suatu pembahasan mengenai film karya Robert Flaherty, Moana (1925). John Grierson pertama-tama menemukan istilah dokumenter dalam suatu pembahasan mengenai film karya Robert Flaherty, Moana (1925). Dia mengacu pada kemampuan suatu media untuk menghasilkan dokumen visual

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana informasi yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia saat ini. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk sebagai kesenian tradisional Jawa Timur semakin terkikis. Kepopuleran di masa lampau seakan hilang seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik sebagai hasil karya manusia dalam bentuk bunyi memiliki fungsi untuk menghibur atau untuk memenuhi kepuasan batin. Ketika berbicara tentang komposisi musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harold D. Lasswell menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect? (siapa mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Di jaman modern ini, masyarakat dapat dengan mudah dan menerima suatu informasi dari berbagai media massa. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi

Lebih terperinci

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5 FEATURE-DOKUMENTER RISET OBSERVASI Pertemuan 5 1 Vincent Monnikendam Sineas Belanda, pembuat film dokumenter Mother Dao. Membutuhkan waktu dua tahun lebih untuk mengumpulkan dan menyeleksi materi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat menjadikannya sebagai sarana hiburan utama. Hampir di setiap rumah memiliki televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan dan memiliki peran untuk menyampaikan apa yang disebut dengan pesan. Pesan bisa menjadi sebuah informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia penyiaran khususnya televisi, telah menyebabkan perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat, khususnya anak-anak di perkotaan. Meningkatnya

Lebih terperinci

Materi Perkuliahan I BERITA TV

Materi Perkuliahan I BERITA TV Materi Perkuliahan I Fakultas : FISIP Program Studi : Ilmu Komunikasi Mata Kuliah : Jurnalistik Televisi Pengajar : Panji Dwi A. BERITA TV Sifat Media TV Jenis Media Cetak Audio Audiovisual SIFAT Dapat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia Definisi dari multimedia menurut Rosch dalam (Darma, Jarot, & Ananda, 2009), multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video, atau multimedia secara umum merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika Barat) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara luas. Tidak dapat dipungkiri lagi, televisi saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara luas. Tidak dapat dipungkiri lagi, televisi saat ini telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Film merupakan suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari hari, film memiliki

Lebih terperinci

menyaksikan pertunjukan musik tersebut secara langsung atau live.

menyaksikan pertunjukan musik tersebut secara langsung atau live. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dunia entertainment memiliki pasar yang sangat luas dimana pasar hiburan ini memiliki daya tarik yang tidak terbatas karena memiliki sifat yang universal. Musik

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Antonime, Film Pendek, Film Pendek Bisu, Pantomime, Produser

ABSTRAK. : Antonime, Film Pendek, Film Pendek Bisu, Pantomime, Produser 1 ABSTRAK Film pendek memiliki banyak genre mulai drama cerita, documenter, kartun, bisu, animasi, boneka, stop-motion, dll, dengan waktu yang pendek. Film ANTOMIME bergenre bisu atau silent movie. Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai agar data yang dikirim oleh pengirim bisa sampai ke penerima. Media yang dipakai bisa melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat persaingan antara media massa televisi tidak terelakkan lagi. Sebagai media audio visual, televisi

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menonton film merupakan kegemaran hampir semua orang dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menonton film merupakan kegemaran hampir semua orang dari berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menonton film merupakan kegemaran hampir semua orang dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dan juga kalangan menengah kebawah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan salah satu bentuk dari media massa yang sudah tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan salah satu bentuk dari media massa yang sudah tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film merupakan salah satu bentuk dari media massa yang sudah tidak asing lagi. Banyak orang yang mengisi waktu senggangnya atau untuk mencari hiburan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perfilman di Indonesia akhir-akhir ini berkembang sangat pesat seiring dengan majunya era globalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia memiliki orang-orang kreatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi media penyampaian informasi yang paling digemari oleh masyarakat. Melalui televisi, masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi tetapi juga pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencipta musik tersebut. Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa

BAB I PENDAHULUAN. pencipta musik tersebut. Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik tidak hanya sebagai penghibur, namun kini musik juga telah dijadikan sebagai alat penyampaian pesan tertentu dari sang pemusik atau pencipta musik tersebut.

Lebih terperinci

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Film adalah salah satu bentuk media komunikasi dengan cakupan massa yang luas. Biasanya, film digunakan sebagai sarana hiburan yang cukup digemari masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan gambar, namun juga mampu menampilkan suara, atau bisa disebut sebagai media audio visual. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis

Lebih terperinci

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang- Undang No 33 tahun 2009 dalam pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. Televisi adalah sebuah media elektronik yang menjadi benda warisan ciptaan manusia, yang

Lebih terperinci