BAHASA INDONESIA SET 14 LATIHAN PRAGMATIK MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAHASA INDONESIA SET 14 LATIHAN PRAGMATIK MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA"

Transkripsi

1 14 BAHASA INDONESIA MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA SET 14 LATIHAN PRAGMATIK 1. Topik karya ilmiah Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Siswa SMA Jakarta. Latar belakang untuk sebuah karya ilmiah yang tepat sesuai dengan topik tersebut adalah (SIMAK UI 2011) A. Pelajaran bahasa Indonesia kurang diminati oleh siswa SMA Jakarta, sehingga mereka tidak menguasainya. B. Nilai bahasa Indonesia siswa SMA Jakarta pada Ujian Nasional 2010 pada umumnya kurang memuaskan. C. Siswa SMA Jakarta dalam menulis tidak memperhatikan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). D. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional kurang diperhatikan siswa SMA Jakarta. E. Pada umumnya siswa SMA Jakarta tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 2. Sejalan dengan pembahasan tentang pola retorika, Wahab (1991:39) menjelaskan bahwa bentuk retorika dilandasi oleh logika yang muncul dalam setiap budaya. Karena itu, retorika suatu budaya berbeda dengan retorika budaya yang lain. Dengan mengutip pendapat Kaplan, Wahab mengumukakan model-model retorika, meliputi (a) retorika model Anglo Saxon, (b) retorika model Semitik (Arab Persia), (c) retorika model Asia, (d) retorika model Franco-Italian, dan (e) retorika model Stanik. PAda bagian simpulan artikel yang berjudul 1

2 Cerminan Budaya dalam Bahasa: Kasus Retorika Indonesia, Wahab mengemukakan temuan penelitiannya bahwa retorika Indonesia menggunakan pencampuradukan bentuk. Dalam karya ilmiah, kutipan tersebut merupakan penggalan dari bagian. (SPMB 2005) A. pendahuluan B. hasil analisis C. pembahasan D. simpulan E. kerangka teori 3. Untuk mengembangkan topik pembinaan anak-anak putus sekolah, kerangka karangan yang baik dan runtut adalah (SNMPTN 2009) A. Sasaran pembinaan anak-anak putus sekolah, bentuk pembinaan anak-anak putus sekolah, bentuk pembinaan anak-anak putus sekolah, pentingmya pembinaan anakanak putus sekolah, saran yang dapat dilakukan untuk pembinaan anak-anak putus sekolah. B. Pentingnya pembinaan anak-anak putus sekolah, sasaran pembinaan anak-anak putus sekolah, bentuk pembinaan anak-anak putus sekolah, langkah pembinaan anak-anak putus sekolah, saran yang dapat dilakukan untuk pembinaan anak-anak putus sekolah. C. Langkah pembinaan anak-anak putus sekolah, saran yang dapat dilakukan untuk pembinaan anak-anak putus sekolah, ssaran pembinaan anak-anak putus sekolah. D. Bentuk pembinaan anak-anak putus sekolah, sasaran pembinaan anak-anak putus sekolah, pentingnya pembinaan anak-anak putus sekolah, saran yang dapat dilakukan untuk pembinaan anak-anak putus sekolah. E. Pentingnya pembinaan anak-anak putus sekolah, langkah pembinan anak-anak putus sekolah, sasaran pembinaan anak-anak putus sekolah, saran yang dapat dilakukan untuk pembinaan anak-anak putus sekolah, bentuk pembinaan anak-anak putus sekolah. 4. Penulis berharap agar para mahasiswa setelah membaca tulisan ini dapat menangkap dan memahami maksud yang tertuang dalam artikel tersebut. Atas dasar pemahaman tersebut, diharapkan mereka dapat menggunakan kaidah-kaidah bahasa Inggris secara baik dan benar sehingga diperoleh keterampilan bahasa, khususnya kemahiran berbahasa Inggris. Kutipan tersebut merupakan petikan bagian kata pengantar tulisan ilmiah, harapan penulis tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa masalah berikut, kecuali (SPMB 2005) 2

3 A. Kemampuan bahasa Inggris mahasiswa belum sesuai dengan yang diharapkan. B. Kemahiran bahasa Inggris mahasiswa masih rendah. C. Mahasiswa kurang menguasai kaidah bahasa Inggris yang benar. D. Penulis berharap mahasiswa bisa memahami isi artikel yang ditulisnya. E. Penguasaan kaidah bahasa Inggris berpengaruh terhadap kemahiran berbahasa Inggris. 5. Seseorang akan mengembangkan karangan yang bertema upaya mengatasi kekurangan gizi pada balita. Berdasarkan tema tersebut, topik untuk kerangka karangan yang runtut adalah (SNMPTN 2009) A. Masalah yang timbul akibat kekurangan gizi pada balita, pentingnya mengatasi kekurangan gizi, langkah mengatasi kekurangan gizi, saran yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan gizi. B. Pentingnya mengatasi kekurangan gizi, masalah yang timbul akibat kekurangan gizi, langkah mengatasi kekurangan gizi, saran yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan gizi. C. Langkah mengatasi kekurangan gizi pada balita, pentingnya mengatasi kekurangan gizi, masalah yang timbul akibat kekurangan gizi, saran yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan gizi. D. Latar belakang timbulnya kekurangan gizi pada balita, langkah mengatasi kekurangan gizi, masalah yang timbul akibat kekurangan gizi, saran yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan gizi. E. Pentingnya saran yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan gizi pada balita, latar belakang timbulnya kekurangan gizi, masalah yang timbul akibat kekurangan gizi, saran yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan gizi. 6. Berikut ini identitas buku yang dapat digunakan sebagai sumber untuk menulis karangan. Judul buku Penulis Thn Penerbit Kota Potret Kehidupan Penduduk Miskin B. Setiawan 2009 Jaya Maya Yogyakarta Ide Jenius Lahirnya BLT di Indonesia Jalaludin Rakhmat 2009 Remaja Jaya Bandung Pengentasan Kemiskinan di Indonesia Prof. Arif Muntaha 2009 Harapan Jaya Yogyakarta Miskin Harta Kaya Hati Harsono Suwandi 2010 Sinar Harapan Surabaya Daftar pustaka yang relevan dan tepat untuk laporan penelitian berjudul Manfaat BLT bagi Masyarakat Miskin adalah (SNMPTN 2010) 3

4 A. Arif Muntaha Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. Yogyakarta: Harapan Jaya. B. Setiawan Potret Kehidupan Penduduk Miskin.Yogyakarta: Jaya Maya. Jalaluddin Rakhmat. 2009, Ide Jenius Lahirnya BLT di Indonesia. Bandung: Remaja Jaya. Harsono Suwardi Miskin Harta Kaya Hati. Surabaya: Sinar Harapan. B. Muntaha, A Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. Yogyakarta: Harapan Jaya. Setiawan, B Potret Kehidupan Penduduk Miskin. Yogyakarta: Jaya Maya. Suwandi, Harsono (2010). Miskin Harta Kaya Hati. Surabaya: Sinar Harapan. C. Arif Muntaha. (2009). Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. Yogyakarta: Harapan Jaya. B. Setiawan. (2009). Potret Kehidupan Penduduk Miskin.Yogyakarta: Jaya Maya. Harsono Suwardi. (2010). Miskin Harta Kaya Hati. Surabaya: Sinar Harapan. Jalaluddin Rakhmat. (2009). Ide Jenius Lahirnya BLT di Indonesia. Bandung: Remaja Jaya. D. Muntaha, A Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. Yogyakarta: Harapan Jaya. Rakhmat, J Ide Jenius Lahirnya BLT di Indonesia. Bandung: Remaja Jaya. Setiawan, B. 2009, Potret Kehidupan Penduduk Miskin.Yogyakarta: Jaya Maya. E. Muntaha, Arif Pengentasan Kemiskinan di Indonesia.Yogyakarta: Jaya Maya. Rakhmat, Jalaudin Ide Jenius Lahirnya BLT di Indonesia. Bandung: Remaja Jaya. Suwardi, Harsono Miskin Harta Kaya Hati. Surabaya: Sinar Harapan. 7. Seseorang akan mengembangkan karangan ilmiah yang bertema pembiasaan cuci tangan. Berdasarkan tema tersebut, kerangka isi karangan yang paling runtut berdasarkan pola umum-khusus adalah (SNMPTN 2009) A. Pentingnya pembiasaan cuci tangan, manfaat pembiasaan cuci tangan, bentuk pembiasaan cuci tangan, sasaran pembiasaan cuci tangan, langkah pembiasaan cuci tangan. B. Manfaat pembiasaan cuci tangan, pentingnya pembiasaan cuci tangan, sasaran pembiasaan cuci tangan, langkah pembiasaan cuci tangan, bentuk pembiasaan cuci tangan. C. Pentingnya pembiasaan cuci tangan, sasaran pembiasaan cuci tangan, manfaat pembiasaan cuci tangan, bentuk pembiasaan cuci tangan, langkah pembiasaan cuci tangan. D. Sasaran pembiasaan cuci tangan, manfaat pembiasaan cuci tangan, pentingnya pembiasaan cuci tangan, bentuk pembiasaan cuci tangan, langkah pembiasaan cuci tangan. E. Bentuk pembiasaan cuci tangan, pentingnya pembiasaan cuci tangan, langkah pembiasaan cuci tangan, sasaran pembiasaan cuci tangan, manfaat pembiasaan cuci tangan. 4

5 8. Dalam buku Jangan Serahkan Anak kepada Pembantu halaman 11 karya Imron Zamani yang terbit tahun 2008 terdapat kutipan berikut. Anak, pada hakikatnya, titipan Tuhan. Sebagai pemegang titipan, tidak selayaknya orang tua menitipkan anak kepada pembantu. (Nurudin, 2007) Jika Nunung mengutip pendapatnya Nurudin yang dikutip dalam buku Imron Zamani, penulisan kutipan yang benar adalah (SNMPTN 2010) A. Nurudin (dalam Zamani, 2007:11) menyatakan bahwa sebagai pemegang titipan, tidak selayaknya lagi orang tua menitipkan anaknya kepada seorang pembantu. B. Nurudin (Imron Zamani, 2008:11) menyatakan bahwa sebagai pemegang titipan, tidak selayaknya lagi orang tua menitipkan anaknya kepada seorang pembantu. C. Nurudin (2007) menyatakan bahwa sebagai pemegang titipan, tidak selayaknya lagi orang tua menitipkan anaknya kepada seorang pembantu (dalam Zamani, 2008). D. Sebagai pemegang titipan, tidak selayaknya lagi orang tua menitipkan anaknya kepada seorang pembantu (Nurudin, 2007). E. Menurut Nurudin dalam bukunya Zamani (2008) menyatakan bahwa sebagai pemegang titipan, tidak selayaknya lagi orang tua menitipkan anaknya kepada seorang pembantu. 9. (1) Persebaran penduduk di Indonesia sejak dahulu tidak merata. (2) Sejak tahun 1930, sebagian besar dari penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, padahal luas kepulauan itu kurang dari 7% dari luas total wilayah daratan Indonesia. (3) Berikut adalah tabel persebaran penduduk Indonesia di tiga wilayah. Tabel Jumlah Penduduk (dalam juta) No Wilayah Jawa dan Madura Sumatera Kalimantan (4) Namun, secara perlahan persentase penduduk Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa menurun, yakni dari sekitar 59.1% pada tahun 2000 menjadi 55,4% pada tahun (5) Sebaliknya persentase penduduk yang tinggal di pulau-pulau lain meningkat, seperti 5

6 penduduk di Pulau Sumatera naik dari 20,7% hingga 22,7% dan penduduk di Kalimantan naik dari 5,5% menjadi 6,5% pada periode yang sama. (6) Selain itu, pertumbuhan alami di pulau-pulau tersebut memang lebih tinggi dari pertumbuhan alami di Pulau Jawa, faktor arus perpindahan yang mulai menyebar ke pulau-pulau tersebut juga menentukan distribusi penduduk. Pernyataan berikut yang paling sesuai dengan isi tabel tersebut adalah (SNMPTN 2011) 1) Perkembangan jumlah penduduk di Jawa dan Madura pada tahun lebih besar dibandingkan dengan periode yang lain. 2) Perkembangan jumlah penduduk di Kalimantan pada tahun lebih kecil dibandingkan dengan periode yang lain. 3) Perkembangan jumlah penduduk di seluruh wilayah dri periode-periode reltif tidak jauh berbeda. 4) Perkembangan jumlah penduduk di Sumatera pada tahun lebih besar dibandingkan dengan periode yang lain. 10. Rumusan masalah berikut ini yang tidak relevan untuk penelitian yang berjudul Hubungan Kebiasaan Berbahasa Indonesia dengan Kemampuan Menggunakan Bahasa Indonesia Siswa SMA dalam Menulis adalah (SPMB 2006) A. Bagaimanakah menciptakan kebiasaan berbahasa Indonesia siswa SMA agar dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan dengan baik? B. Bagaimana kebiasaan berbahasa Indonesia siswa SMA dalam berkomunikasi seharihari? C. Bagaimana kemampuan siswa SMA dalam menggunakan tata tulis untuk menulis karangan berbahasa Indonesia? D. Bagaimanakah kemampuan siswa SMA dalam mengembangkan gaya penulisan untuk menulis karangan berbahasa Indonesia? E. Adakah hubungan antara kebiasaan berbahasa Indonesia dan kemampuan mengembangkan kalimat dalam menulis karangan berbahasa Indonesia? 6

7 11. Bacalah diagram berikut dengan cermat! Diagram Perkembangan Jumlah produksi Rempah-Rempah Di Kecamatan Sapta Pesona (dalam Ton) Lada Pala Cengkih Pernyataan berikut yang sesuai dengan isi diagram tersebut adalah dari tahun ke tahun (SNMPTN 2010) A. Petani cengkih hendaknya dibina lebih intensif karena jumlah produksi cengkih karena jumlah produksi cengkih paling rendah. B. Perlu pembinaan kepada petani pala karena jumlah produksi pala semakin merosot. C. Perlu peningkatan penyuluhan pertanian bagi petani lada karena jumlah prduksi lada merosot. D. Perlu pengintesifan kembali program pertanian karena jumlah produksi rempahrempah terbanyak hanya terjadi pada tahun E. Perlu pembinaan kepada petani pala karena jumlah produksi pala cenderung menurun. 12. Setiap komunitas social masyarakat tutur etnik memiliki bahasa dan budaya. Mereka melakukan praktik berbahasa yang sekaligus juga menjalankan praktik berbudaya. Aktivitas tersebut terwujud dalam praktik sosial budaya. Dalam menjalankan praktik sosial budaya ini, komunitas social menciptakan produk bahasa dan produk budaya. Salah satu bentuk produk tersebut adalah lagu-lagu daerah. Untuk meneliti masalah lagu daerah tersebut menggambarkan budaya komunitas sosial, judul penelitian yang paling tepat adalah (SPMB 2006) A. Lagu-lagu Daerah sebagai Cerminan Budaya Komunitas Sosial Masyarakat Tutur. B. Komunitas Sosial Masyarakat Tutur dan Budayanya dalam Lagu-lagu Daerah. 7

8 C. Ekspresi Budaya Komunitas Sosial Masyarakat Tutur dalam Lagu-lagu Daerah. D. Ekspresi Budaya dalam Lagu-lagu Daerah dari Komunitas Sosial Masyarakat Tutur. E. Lagu-lagu Daerah sebagai Produk Budaya Komunitas Sosial Masyarakat Tutur. 13. Pekerjaan analisis ini dimaksudkan untuk mengenali retorika penulis Indonesia, yang terwujud dalam artikel (khususnya yang diterbitkan di harian Kompas). Retorika yang dimaksud dalam tulisan ini adalah pola berpikir dalam mengungkapkan gagasan untuk menghasilkan karya tulis dalam bentuk artikel harian Kompas, diharapkan dapat dikenali pola retorika Indonesia. Berdasarkan isinya, kutipan tersebut merupakan penggalan dari karya ilmiah, khusunya penggalan dari bagian. (SPMB 2005) A. kata pengantar B. pendahuluan C. kerangka teori D. pembahasan E. penutup 14. Pembelajaran berbasis teknologi komputer perlu segera disosialisasikan sampai ke sekolah-sekolah di pelosok tanah air. Pernyataan tersebut terdapat dalam buku Pembelajaran Berbasis TIK halaman 32 karya Rahma Arif yang diterbitkan oleh Penerbit Fantasi pada tahun Teknik pengutipan teks tersebut yang betul adalah (SNMPTN 2009) A. Menurut Arif (2009:32) adalah Pembelajaran berbasis teknologi komputer perlu segera disosialisasikan sampai dengan sekolah-sekolah pelosok tanah air. B. Pembelajaran berbasis teknologi komputer perlu segera disosialisasikan sampai dengan sekolah-sekolah pelosok tanah air (Arif, 2009:32) C. Arif (2009:32) menyatakan Pembelajaran berbasis teknologi komputer perlu segera disosialisasikan sampai dengan sekolah-sekolah pelosok tanah air. D. Menurut Arif (2009:32) bahwa Pembelajaran berbasis teknologi komputer perlu segera disosialisasikan sampai dengan sekolah-sekolah pelosok tanah air. E. Pembelajaran berbasis teknologi komputer perlu segera disosialisasikan sampai dengan sekolah-sekolah pelosok tanah air (dalam Arif, 2009:32). 8

9 15. Berikut ini identitas buku yang digunakan sebagai sumber untuk menulis karangan. Judul buku Penulis Kota Penerbit Tahun Mengentas Anak Putus Sekolah Rahman P. Jayapura Bintang 2008 Berbagai Teknologi Tepat Guna P. Puspitasari Medan Cahaya 2007 Perkembangan Mental Masa Remaja Andy Sugentar Ambon Cemerlang 2008 Membina Keterampilan Remaja Dr. Suaendah Rohe Jayapura Gemerlap 2009 Berdasarkan data pustaka tersebut, penulisan daftar pustaka yang relevan dan tepat untuk karangan yang berjudul Pembinaan Remaja Putus Sekolah adalah. (SNMPTN 2009) A. Rahman P Mengentas Anak Putus Sekolah. Jayapura: Bintang. Rohe, S Membina Keterampilan Remaja. JAyapura: Gemerlap. Sugentar, A Perkembangan Mental Masa Remaja. Ambon: Cemerlang. B. Puspitasari, P Berbagai Teknologi Tepat Guna. Medan: Cahaya Rahman P Mengentas Anak Putus Sekolah. Jayapura: Bintang. Rohe, S Membina Keterampilan Remaja. Jayapura: Gemerlap. Sugentar, Andy Perkembangan Mental Masa Remaja. Ambon: Cemerlang. C. Puspitasari, P Berbagai Teknologi Tepat Guna. Medan: Cahaya Rahman P Mengentas Anak Putus Sekolah. Jayapura: Bintang. Rohe, Suaendah Membina Keterampilan Remaja. Jayapura: Gemerlap. D. Andy Sugentar Perkembangan Mental Masa Remaja. Ambon: Cemerlang. P. Puspitasari Berbagai Teknologi Tepat Guna. Medan: Cahaya Rahman P Mengentas Anak Putus Sekolah. Jayapura: Bintang. Suaendah, Rohe Membina Keterampilan Remaja. Jayapura: Gemerlap. E. Rahman P Mengentas Anak Putus Sekolah. Jayapura: Bintang. Rohe, Suaendah Membina Keterampilan Remaja. Jayapura: Gemerlap. Sugentar, Andy Perkembangan Mental Masa Remaja. Ambon: Cemerlang. 16. Halaman 25 buku Pengantar Sastra modern yang ditulis oleh Maman Mahayama pada tahun 1998 tertulis kalimat berikut. Dunia sastra dengan berbagai kerumitannya mencoba pula menyediakan pemakaian dan kesadaran mengenai situasi dan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. Manakah penulisan kutipan yang tepat untuk teks tersebut? (SNMPTN 2009) A. Dunia sastra dengan berbagai kerumitannya mencoba pula menyediakan pemakaian dan kesadaran mengenai situasi dan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia (Mahayama, 1998:25) 9

10 B. Mahayama (1998:25), dunia sastra dengan berbagai kerumitannya mencoba pula menyediakan pemakaian dan kesadaran mengenai situasi dan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. C. Menurut Mahayamadalam bukunya yang diterbitkan tahun 1998, dunia sastra dengan berbagai kerumitannya mencoba pula menyediakan pemakaian dan kesadaran mengenai situasi dan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. D. Dunia sastra dengan berbagai kerumitannya mencoba pula menyediakan pemakaian dan kesadaran mengenai situasi dan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia (dalam Mahayama, 1998:25). E. Mahayama mengatakan bahwa dunia sastra dengan berbagai kerumitannya mencoba pula menyediakan pemakaian dan kesadaran mengenai situasi dan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia (1998:25). 17. Perhatikan tabel berikut! Tahun Jumlah Angkatan Kerja Jumlah Pengangguran Jumlah Lapangan kerja Simpulan yang tepat dari seluruh isi tabel berikut adalah (SIMAK UI 2012) A. Jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja. B. Jumlah pengangguran mengalami penurunan pada tahun C. Jumlah angkatan kerja tidak pernah mengalami penurunan. D. Jumlah angkatan kerja sesuai dengan jumlah lapangan kerja. E. Jumlah angkatan kerja dan lapangan kerja tidak stabil setiap tahunnya. 18. UMR (Upah Minimum Regional) merupakan upah terendah yang diberikan kepasa setiap buruh menurut peraturan pemerintah daerah. Namun, sering para pengusaha tidak memberikan upah kepada buruhnya sesuai dengan UMR. Di samping itu, setiap sektor usaha juga berbeda upah yang diberikan kepada buruhnya. Hal ini tentu tidak menjadi masalah sepanjang upah itu tidak di bawah UMR. Menurut Badan Koordinator Pengupahan Sektor Usaha di Kota X, upah yang diberikan kepada buruh berbeda setiap sektor usaha. Dari tahun 2008 hingga 2010, sektor usaha, seperti pertanian, bangunan, angkutan, pertambangan, dan industri memiliki perbedaan upah yang diberikan kepada buruhnya setiap bulan. Hal itu disebabkan perbedaan resiko, beban, dan jenis pekerjan yang dilakukan. Dalam perkembangannya, setiap tahunnya ada peningkatan UMR yang diberikan masing-masing sektor sebagaimana terlihat pada tabel berikut. 10

11 Tabel Upah Minimum Per Sektor Usaha Tiap Bulan di Kota X No. Sektor Tahun Pertanian , , ,00 2. Bangunan , , ,00 3. Angkutan , , ,00 4. Industri , , ,00 Pernyataan manakah yang paling sesuai dengan isi tabel tersebut? (SNMPTN 2012) A. Peningkatan jumlah UMR yang paling stabil terjadi pada sektor industri. B. Peningkatan jumlah UMR yang paling stabil terjadi pada sektor pertanian. C. Peningkatan jumlah UMR yang paling tidak stabil terjadi pada sektor bangunan. D. Setiap tahun sektor industri di Kota X selalu mengalami kenaikan UMR. E. Setiap tahun sektor angkutan selalu memiliki UMR paling tinggi 19. Bacalah tabel berikut dengan cermat! No. Jenis Tenaga Penunjang Jumlah Orang Menurut Kualifikasi S-2 Ke atas S-1 Diploma SMU/ SMK SLTP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Pustakawan Laboran Teknisi Administrasi Lain-lain Total Perumusan yang tidak tepat dari tabel tersebut adalah (SIMAK UI 2009) A. Jumlah karyawan dengan tingkat pendidikan pascasarjana tidak ada. B. Jumlah karyawan dengan tingkat pendidikan sarjana lebih banyak daripada karyawan dengan tingkat pendidikan lainnya. C. Jumlah karyawan bidang administrasi lebih banyak daripada karyawan bidang lainnya. 11

12 D. Tabel ini merupakan gambaran tingkat pendidikan karyawan suatu perusahaan. E. Jumlah karyawan bidang laboran paling sedikit di antara jumlah karyawan bidang lainnnya. 20. Bacalah diagram berikut dengan teliti! Diagram Perkembangan Jumlah Produksi Buah-buahan di Kecamatan Panca Indah (dalam ton) Semangka Mangga Anggur Pernyataan berikut yang sesuai dengan isi diagram tersebut adalah tahun ke tahun (SNMPTN 2010) A. Perlu peningkatan penyuluhan pertanian untuk petani semangka karena jumlah produksi semangka merosot. B. Perlu pembinaan kepada para petani mangga karena jumlah produksi mangga semakin merosot. C. Petani anggur hendaknya dibina lebih intensif karena jumlah produksi anggur paling rendah. D. Petani anggur hendaknya dibina lebih intensif karena jumlah produksi anggur cenderung menurun. E. Perlu pengintesifan kembali program pertanian karena jumlah produksi buah-buahan terbanyak hanya terjadi pada

Latihan Soal Snmptn 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kode Soal : 734 Gunakan PETUNJUK A untuk menjawab soal nomor 16 sampai dengan nomor 30! 16. Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia akan meninjau

Lebih terperinci

336

336 Simulasi Soal Snmptn 2011 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kode Soal : 336 Gunakan PETUNJUK A untuk menjawab soal nomor 16 sampai dengan nomor 30! 16. Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH, TABEL, GRAFIK. Tujuan Pembelajaran

KARYA ILMIAH, TABEL, GRAFIK. Tujuan Pembelajaran bahasa indonesia 18 Kurikulum 2013, Kelas XII SMA, Umum/MIA dan IISSesi dan IIS KARYA ILMIAH, TABEL, GRAFIK Semester 1 (Kurikulum 2013, kelas XII SMA, Umum/MIA dan IIS). Standar Kompetensi Menulis 2. Memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai. Untuk itu kemampuan menulis perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran

Lebih terperinci

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA (SIMAK-UI) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tanggal : 01 Maret 2009 Kode Soal : 921

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA (SIMAK-UI) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tanggal : 01 Maret 2009 Kode Soal : 921 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA (SIMAK-UI) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tanggal : 01 Maret 2009 Kode Soal : 921 www.studycosts.com Gunakan Petunjuk A dalam menjawab soal nomor 21 sampai nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan bahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan empat aspek keterampilan tersebut,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman manusia dalam bentuk adegan dan latar pada naskah drama. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman manusia dalam bentuk adegan dan latar pada naskah drama. Dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Standar Kompetensi KTSP, kompetensi dasar dari aspek menulis, di sekolah menengah pertama kelas XI terdapat kompetensi dasar tentang mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, serta dalam berbagai keperluan yang beragam yang disesuaikan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alasan peneliti memilih judul Penggunaan Campur Kode ceramah ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 November 2013. Peneliti ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas delapan hal. Pertama, dibahas latar belakang masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa sekolah dasar. Kemudian, dibahas identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Kita dapat menyatakan pendapat, perasaan, gagasan yang ada di dalam pikiran terhadap orang lain melalui

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni serta dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan

Lebih terperinci

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK PENGARUH STRATEGI 3M (MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Beatriz Lasmaria Harianja

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan kebahasaan yang memegang peran penting dalam dinamika peradaban manusia. Dengan menulis orang dapat melakukan komunikasi, mengemukakan gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun menjadi satu kesatuan dengan suatu kesesuaian yang kemudian membentuk paragraf-paragraf, sehingga

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANGSARI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting disekolah yang pada dasarnya menekankan siswa untuk mampu berbahasa dan bersastra, akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas dan terstruktur pula pikirannya. Keterampilan hanya dapat

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP Mata kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : TIS2612 SKS : 3 Waktu Pertemuan : 16 kali Pertemuan Deskripsi : Mata kuliah Bahasa Indonesia ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai. Untuk itu kemampuan menulis perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa Indonesia, khususnya bahasa tulis, termasuk siswa kelas XI Program Percepatan Belajar (Akselerasi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung pada kemampuan dan keterampilannya dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa terdiri dari empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik serta mampu menggunakannya sebagai alat komunikasi yang

Lebih terperinci

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN)

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tanggal : 01 Juli 2009 Kode Soal : 185 Area : Jakarta, Metro, Palembang, Bogor, Pekanbaru, Lampung 185 Gunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) mempunyai kedudukan yang sangat penting. Tujuan diadakannya pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu agar peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang, telah mendorong berbagai upaya lapisan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS VI SD PABELAN III TAHUN AJARAN 2009 SKRIPSI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS VI SD PABELAN III TAHUN AJARAN 2009 SKRIPSI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS VI SD PABELAN III TAHUN AJARAN 2009 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Jenjang S-1 Oleh HARI HIDAYAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan sebaik-baiknya guna mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan sebaik-baiknya guna mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik itu berasal dari aspek bahasa yaitu bahasa Indonesia. Banyak yang

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik itu berasal dari aspek bahasa yaitu bahasa Indonesia. Banyak yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia mempunyai daya tarik sendiri bagi orang asing. Salah satu daya tarik itu berasal dari aspek bahasa yaitu bahasa Indonesia. Banyak yang datang ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa berhubungan erat dan saling melengkapi dengan pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah berkaitan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Azmayunira Muharramah Sabran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Pengalaman Belajar

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Pengalaman Belajar Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Purworejo Kelas/Program : XII/ IPA IPS Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan SILABUS PEMBELAJARAN 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun. Menyusun suatu gagasan menjadi rangkaian bahasa tulis yang teratur,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran, 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, ide, dan keinginan kepada orang lain. Bahasa juga merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan yang ditunjukkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana menumbuh kembangkan potensi kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut Sahertian (2008: 26) pendidik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk yang bersifat individu juga sebagai makhluk yang bersifat sosial. Sebagai makhluk sosial manusia cendrung hidup berkelompok, misalnya

Lebih terperinci

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Mendengarkan : 1. Memahami informasi dari berbagai laporan PEMAN KEGIATAN PEMAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan/ informasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam

Lebih terperinci

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A ) 0 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF NARASI DENGAN METODE BERLATIH MENULIS KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 7 BANYUDONO, BOYOLALI Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH. Nurismilida Dosen Koopertis Medan Surel:

ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH. Nurismilida Dosen Koopertis Medan Surel: ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH Nurismilida Dosen Koopertis Medan Surel: eminuris@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah mahasiswa

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, kemampuan berbicara atau bercerita, keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, kemampuan berbicara atau bercerita, keterampilan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, kemampuan berbicara atau bercerita, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Pembelajaran berbasis

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Pembelajaran berbasis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan Kurikulum 2013 dirancang ke dalam pembelajaran berbasis teks, dalam pembelajaran tersebut siswa diharapkan mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi inti dari pengajaran Bahasa Indonesia secara umum.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi inti dari pengajaran Bahasa Indonesia secara umum. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dengan sesamanya untuk menyampaikan pengalaman, perasaan

Lebih terperinci

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) 279 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan 1 BAB I PENDAHULUAN peserta didik agar dapat mengenali siapa dirinya, lingkungannya, budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan perasaannya. Penggunaan bahan ajar yang jelas, cermat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan 522 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan dan saran dipaparkan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab rumusan masalah yang dijabarkan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan. Bahasa dijadikan sebagai alat komunikasi untuk melakukan sosialisasi satu sama lain. Melalui bahasalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang

Lebih terperinci

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan Laporan Mencatat pokok-pokok antara fakta Laporan kegiatan isi laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas dan terstruktur pula pikirannya. Keterampilan hanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek dari keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki oleh siswa. Melalui menulis siswa bisa mengekspresikan kekayaan ilmu, pikiran,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan berbicara terjadi dalam komunikasi secara lisan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan dalam setiap jenjang pendidikan di Indonesia, baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu mengungkapkan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Kelas/Program : XII/IPS Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan SILABUS PEMBELAJARAN 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan bahasa meliputi kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Tugas guru dalam proses pembelajaran adalah membantu, membimbing, dan memimpin. Melalui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA). Keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru tersebut, maka badan bahasa bertindak menjadi agen perubahan

BAB I PENDAHULUAN. baru tersebut, maka badan bahasa bertindak menjadi agen perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat terlepas dari peran pentingnya bahasa Indonesia. Sesuai dengan kebijakan Kurikulum 2013 yang tidak hanya mempertahankan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), standar kompetensi bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan berbahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai siswa SMA. Sebab, keterampilan menulis argumentasi sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan menulis, sesuai dengan proses pemerolehannya merupakan keterampilan yang paling akhir dan masih dipandang sulit dan kompleks oleh sebagian besar siswa.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025 KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017/2018 KEMAMPUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak akan melanjutkan hidup ini dengan baik dan teratur tanpa adanya bahasa. Tanpa adanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses yang cukup panjang. Selain sebagai motivator dan fasilitator, guru dituntut professional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah faktor yang kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan secara khusus adalah mampu menguasai empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan secara khusus adalah mampu menguasai empat aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan terus menjadi masalah utama di berbagai belahan dunia, khususnya di Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang. Kemiskinan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju dan bersaing dengan negara negara lainnya. Tujuan pendidikan pada hakekatnya adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan. terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan. terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di arahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

FORMAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Oleh: Lia Yuliana, M.Pd

FORMAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Oleh: Lia Yuliana, M.Pd FORMAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Oleh: Lia Yuliana, M.Pd CIRI-CIRI ILMIAH Dari pembicaraan sehari-hari kita sudah dapat dengan cepat menandai, sesuatu itu ilmiah atau bukan, terutama diamati dari alur penalarannya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ide, gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam bentuk tulisan. Kegiatan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. ide, gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam bentuk tulisan. Kegiatan tersebut BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa bertujuan untuk menumbuh kembangkan keterampilan berbahasa siswa. Terampil berbahasa berarti terampil dalam menyimak, berbicara, membaca, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu topik yang menyibukkan ahli-ahli yang mengkaji bahasa dan pikiran

BAB I PENDAHULUAN. Suatu topik yang menyibukkan ahli-ahli yang mengkaji bahasa dan pikiran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu topik yang menyibukkan ahli-ahli yang mengkaji bahasa dan pikiran ialah hubungan antara bahasa dan pikiran, khususnya pengaruh bahasa terhadap pikiran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memprihatinkan. Guru dengan lancarnya menerangkan berbagai macam teori,

BAB 1 PENDAHULUAN. memprihatinkan. Guru dengan lancarnya menerangkan berbagai macam teori, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah masih terlihat memprihatinkan. Guru dengan lancarnya menerangkan berbagai macam teori, sementara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa

I. PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan proses multidimensional yang melibatkan perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa dan lembaga nasional

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN Emianna Tumanggor Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki peran sangat penting untuk diajarkan dalam kehidupan manusia. Dengan keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menerangkan bahwa mata kuliah bahasa Indonesia adalah mata kuliah wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan potensi diri manusia dalam berekspresi, menyampaikan pendapat, ide, gagasan, dan menuangkan hasil karya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang paling sulit. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah cerita fiksi atau rekaan yang dihasilkan lewat proses kreatif dan imajinasi pengarang. Tetapi, dalam proses kreatif penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan yang disampaikan secara langsung, dan bahasa tulisan

Lebih terperinci

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) 32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain Eni Sukaeni, 2012 Penggunaan Model Penemuan Konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas kehidupan, serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Selanjutnya dalam Bab 1 ini, penulis juga menjelaskan tentang identifikasi masalah, pembatasan

Lebih terperinci