SUMMARY CHAPTER 9-10
|
|
- Harjanti Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SUMMARY CHAPTER 9-10 Aloysius Aryayuda Kendratama I Gusti Ngurah Rayi Bhimantara W. Muhammad Naufal Z.R. Rayhan Baradi Yunita Orchideni Panuju FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2016
2 Chapter 9: Testing, Assessing, and Evaluating Audit Evidence Proses audit internal dimulai dengan menetapkan tujuan audit, lalu menyusun rencana/langkah-langkah dan pelaksanaan audit, dan terakhir adalah menguji, menilai, dan mengevaluasi hasil audit untuk membuat kesimpulan audit. Proses pengujian, penilaian, dan pengevaluasian bukti audit merupakan hal yang menantang bagi kebanyakan auditor. Sebagai contoh, ketika auditor menemukan satu item yang bermasalah dari seratus item yang diperiksa dalam sample, apakah satu item yang bermasalah ini harus ditindaklanjuti lebih lanjut dan menjadikannya sebagai masalah pengendalian internal secara keseluruhan atau apakah satu sampel bermasalah ini sebaiknya tidak usah ditindaklanjuti saja dan diloloskan? Bab 9 ini akan mengkaji proses pengujian, penilaian, dan pengevaluasian bukti audit. Ini merupakan CBOK auditor internal dalam menentukan langkah apa yang diperlukan untuk melihat sebuah bukti audit dan selanjutnya mengembangkan kesimpulan audit yang sesuai serta rekomendasi berdasarkan bukti audit tersebut dan hal ini merupakan langkah kunci dalam proses audit internal secara keseluruhan. Gathering Appropriate Audit Evidence Auditor internal membuat penilaian mengenai isu-isu audit dan atau menyimpulkan apakah tujuan dari audit telah tercapai berdasarkan peninjauan rinci yang disebut dengan bukti audit. Pada umunya auditor internal tidak melihat setiap item dalam bidang yang menjadi perhatian audit dalam mengembangkan bukti untuk mendukung sebuah audit, namun hanya meneliti beberapa berkas atau laporan (sampel) untuk mengembangkan kesimpulan audit atas seluruh set poulasi data. Pengujian dengan hanya memeriksa sampel data dan mengambil kesimpulan dari keseluruhan populasi data ini diperlukan karena tentunya akan sangat sulit, memakan waktu, dan biaya (cost and benefit) jika harus memeriksa seluruh item dari sebuah perusahaan berukuran besar yang jumlah berkas dan dokumennya bisa mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Ini adalah tantangan yang besar bagi auditor internal. Tantangan auditor internal dari metode pengambilan sampel ini adalah bagaimana mereka mengambil sampel dari populasi item yang ada. Auditor internal memerlukan pendekatan yang konsisten untuk mengambil sebagian item (sampel) dari
3 populasi data yang besar untuk kemudian menarik kesimpulan audit berdasarkan pada sampel data yang terbatas tersebut. Kesimpulan dari hasil audit menggunakan sampling ini akan menunjukan hasil yang benar jika sampel yang diambil merupakan benar-benar perwakilan dari keseluruhan populasi. Selanjutnya, teknik sampling audit dapat membantu auditor internal untuk menentukan ukuran sampel yang sesuai dan mengembangkan pendapat audit. Terdapat dua cabang utama dalam teknik sampling audit, yaitu stastistik dan non stastistik. Sampling statistik adalah metode berbasis matematika yang memilih item sampel yang mencerminkan karakteristik dari keseluruhan penduduk. Dengan menggunakan hasil tes pada item sampel statistik, auditor kemudian dapat menyatakan pendapat atas keseluruhan polulasi. Selanjutnya adalah non statistik sampling atau juga sering disebut dengan judgemental sampling. Metode ini tidak didukung dengan teori matematika dan tidak memungkinkan auditor internal untuk mendapat gambaran statistik yang tepat untuk seluruh populasi. Meski demikian, nonstastistical atau judgment sampling ini seringkali dipandang berguna dan dipilih oleh auditor sebagai teknik (alat) sampling mereka. Chapter 10: Audit Programs and Establishing the Audit Universe Sebuah divisi audit internal bertujuan untuk meninjau dan memperbaiki kontrol internal dan mendorong keefektifan dan efisiensi operasional. Dengan tujuan tersebut, cakupan area dan aktivitas yang dapat ditinjau oleh divisi audit internal menjadi sangat banyak dan luas, terlebih dengan keterbatasan jumlah staf, anggaran, dan waktu. Oleh karena itu, divisi audit internal perlu menetapkan cakupan area dan aktivitas yang berpotensi untuk ditinjau. Daftar area dan aktivitas yang berpotensi untuk diaudit ini disebut audit universe. Audit universe berfungsi sebagai panduan yang spesifik untuk divisi audit internal merencanakan prosedur audit, melaksanakan risk assessment, serta menetapkan program audit internal yang efektif. Audit universe juga akan membantu divisi audit internal dalam menyajikan rencana audit kepada komite audit serta merencanakan risk-based internal audit. Defining the Scope and Objectives of the Internal Audit Universe
4 Audit universe merupakan gabungan dari semua area yang dapat diaudit dalam sebuah perusahaan. Untuk menetapkan audit universe perusahaan, audit internal harus meninjau dan memahami jumlah entitas yang berpotensi untuk diaudit di antara beberapa unit bisnis atau area operasional, dan jumlah unit atau aktivitas yang dapat diaudit dalam unit bisnis tersebut. Entitas dapat dipisah berdasarkan fungsi atau aktivitas, unit atau divisi dalam organisasi, serta berdasarkan proyek atau program. Terdapat banyak aktivitas atau proses yang terjadi dalam berjalannya suatu perusahaan. Ada proses yang dijalankan secara terpusat, ada juga yang dijalankan oleh entitas spesifik tertentu. Sebaiknya diusahakan agar prosesproses ini ditetapkan sedemikian rupa sehingga audit internal dapat direncanakan dan dilaksanakan. Apabila dilihat dari perspektif unit bisnis, kebanyakan perusahaan pada saat ini memiliki beberapa lini bisnis dengan aktivitas operasional di seluruh dunia, dengan struktur organisasi yang kompleks. Auditor internal dapat membuat sebuah daftar unit yang signifikan untuk diaudit, untuk memisahkan mana unit yang perlu diaudit dan mana yang tidak. Namun, definisi unit yang signifikan bergantung kepada karakteristik organisasi dan apakah struktur perusahaan dipisah berdasarkan fungsi atau produk. Definisi ini tidak boleh terlalu luas, namun juga tidak boleh terlalu sempit. Dalam membuat deskripsi audit universe, Chief Audit Executive (CAE) dan tim audit internal dapat menggunakan struktur organisasi yang detail, namun prosesnya dapat menjadi terlalu kompleks. Hal ini diakibatkan perusahaan memiliki banyak anak, unit internasional, joint venture, serta struktur departemen audit yang kompleks. Oleh karena itu, deskripsi audit universe perlu ditekankan pada unit-unit di mana CAE memiliki tanggung jawab audit internal. Audit internal sebaiknya direncanakan untuk unit-unit dalam organisasi secara menyeluruh, sehingga dapat mencakup seluruh operasi dalam suatu divisi, unit, atau pabrik. Meski demikian, audit internal juga dapat direncanakan sehingga mencakup satu fungsi yang ada di semua divisi. Tim audit internal juga harus menetapkan titik fokus audit untuk memastikan agar pelaksanaan seluruh audit internal konsisten. Titik fokus ini berfungsi sebagai garis besar untuk dokumen perencanaan audit dan program kerja audit, serta membantu pembuatan laporan mengenai status kontrol dalam lingkungan kontrol perusahaan.
5 Divisi audit internal dapat menunjukkan rancangan audit universe kepada manajemen untuk melihat apabila terdapat hal yang dirasa kurang sesuai oleh manajemen. Informasi ini akan membantu divisi audit internal untuk membuat audit universe yang merepresentasikan seluruh unit dan aktivitas dalam organisasi yang memiliki prioritas untuk dipertanggungjawabkan oleh audit internal. Yang dimaksudkan dengan prioritas untuk dipertanggungjawabkan bukanlah yang akan diaudit terlebih dahulu, namun lebih kepada unit dan aktivitas apa saja yang benar-benar perlu diaudit oleh divisi audit internal. Kemudian, sebaiknya setiap tahun audit universe selalu ditinjau dan diperbaharui sebagai bagian dari proses perencanaan audit internal tahunan. Assessing Internal Audit Capabilities and Objectives Meski telah terdapat audit universe yang menunjukkan seluruh area yang dapat ditinjau oleh divisi audit internal, akan sia-sia jika divisi audit internal tidak memiliki kemampuan dan sumber daya untuk melakukan audit untuk area-area tersebut. Divisi audit internal harus realistis dalam membuat audit universe, dan harus sangat memahami control risk dan memperkirakan apakah terdapat risiko/kesempatan audit internal dari setiap unit atau aktivitas dalam audit universe yang dibuatnya. Berdasarkan daftar awal dari audit universe, divisi audit internal harus mengembangkan dan memperbaiki daftar sumber daya audit yang dimilikinya. Yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut: 1. Menetapkan objektif kontrol tingkat tinggi untuk setiap unit atau aktivitas Menentukan mengapa sebuah unit atau aktivitas masuk dalam audit universe dan objektif kontrol audit internal yang potensial untuk unit atau aktivitas tersebut. 2. Menilai apakah terdapat risiko tingkat tinggi untuk setiap unit dan aktivitas Mengikuti COSO ERM, audit internal harus meninjau setiap unit dan aktivitas untuk menaksir risiko bagi perusahaan, jika terdapat kegagalan kontrol internal yang berhubungan dengan unit atau aktivitas tersebut. 3. Memastikan aktivitas audit internal sejalan dengan kepentingan audit atau manajemen lainnya
6 Semua rencana kerja audit haruslah dikoordinasikan dengan pihak berkepentingan lainnya. 4. Mengembangkan kontrol objektif audit tingkat tinggi untuk setiap unit dan aktivitas dalam audit universe Objektif audit untuk setiap unit dan aktivitas dalam audit universe untuk memastikan agar strategi, objektif, dan cakupan dari setiap audit memasukkan objektif kontrol yang relevan. 5. Mengembangkan kuesioner awal untuk penaksiran kontrol di setiap audit Biasanya, konten yang terdapat dalam audit universe adalah pengulangan dari audit internal periode sebelumnya. Oleh karena itu, audit universe perlu diperbaharui selama proses bisnis berubah dan dievaluasi untuk audit di masa yang akan datang. Audit internal juga harus mengembangkan kuesioner tingkat tinggi untuk memulai peninjauan audit universe potensial. Audit internal harus mengembangkan daftar audit universe awal untuk menunjukkan area yang perlu ditinjau ulang. Dalam daftar tersebut, akan terdapat area yang memiliki risiko kegagalan kontrol internal yang tinggi dan objektif peninjauan tingkat tinggi lainnya. Pendekatan ini akan memberikan audit internal kesempatan untuk memulai aktivitas perencanaan audit internal regulernya. Audit Universe Time and Resource Limitations Dalam membuat dokumen audit universe, sangat mudah untuk terlalu banyak memasukkan potensi audit internal yang tidak akan pernah dilaksanakan. Divisi audit internal harus menyadari bahwa mungkin terdapat unit atau aktivitas yang tidak akan dapat ditinjau, oleh karena ukuran, cakupan, dan anggaran dari divisi audit internal itu sendiri. Divisi audit internal harus meninjau secara realistis, apa saja yang dapat dimasukkan ke dalam cakupan rencana aktivitas audit internal. Selanjutnya, perlu melihat daftar awal audit universe untuk melihat apakah terdapat audit yang dibutuhkan dalam basis tahunan atau semester, yang harus selesai dilakukan dalam tahun berjalan. Audit internal reguler lainnya tidak diwajibkan, namun diharapkan ada oleh manajemen dan komite audit.
7 Sebagai bagian dari audit universe, divisi audit internal perlu mengasumsikan bahwa tinjauan perlu dilakukan secara reguler dan periodik. Kemudian, perlu dilihat apakah waktu dan sumber daya mencukupi untuk meninjau unit dan aktivitas yang tersisa. Terkadang, sisa unit dan aktivitas yang ada terlalu banyak untuk diselesaikan dalam jangka waktu yang masuk akal. Karena perubahan perusahaan dan pasar yang dialami, jangka waktu sebaiknya tidak lebih dari lima tahun, dan bahkan sebaiknya tiga tahun. Ketika dibutuhkan kemampuan atau sumber daya audit internal tambahan, hal tersebut akan didokumentasikan dan dijadwalkan. Semua data dan asumsi yang telah dikumpulkan akan membantu divisi audit internal untuk membangun dan menerbitkan audit universe awal. Dokumen ini menunjukkan area di mana audit internal berencana untuk melakukan audit di masa mendatang, objektif tingkat tinggi dari audit tersebut, dan risiko terkait. Dokumen ini juga harus mendokumentasikan asumsi seperti audit yang akan dilakukan oleh pengecek kualitas, tinjauan risiko rendah yang belum dipertimbangkan, audit yang tidak jadi dilakukan akibat kesulitan logistik, serta audit yang akan dilakukan oleh badan lainnya. Divisi audit internal harus menyiapkan dokumen audit universe untuk periode berjalan, yang harus ditinjau oleh manajemen dan kemudian disajikan kepada komite audit untuk disetujui. Selling Audit Universe to the Audit Committee and Management CAE dan tim audit internal dapat melalui upaya yang besar untuk membagun dan memelihara semesta audit internal dan mungkin dimintai bantuan dan sarannya oleh menehemen senior dalam isi dan asusmsi alam semesta audit ini. Tetapi komite auditlah yang bertanggung jawab untuk meninjau dan menyetujui dokumen tersebut. Komite audit bertanggung jawab untuk meninjau dan menyetujui dokumen tersebut. Komite audit bertanngung jawab untuk semua kegiatan audit internal dan harus bergantung pada CAE dan anggota lain dari internal audit untuk melakukan audit yang terjadwal dan melaporkan kembali hasilnya ke komite audit Jadwal audit semeta harus dipersiapkan dan diperbaharui secara tahunan untuk ditinjau dan disetujui oleh komite audit. Dalam peninjauannya, komite audit mungkin saja berbeda pendapat mengenai daerah yang menjadi
8 penekanan internal audit dan CAE haruslah membuat perubahan dan penyesuaian dengan jadawal dan rencana audit yang telah dipersiapkan. Menjual mungkin bukanlah kata yang pantas untuk digunakan di sini. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa komite auditlah yang bertanggung jawab untuk semua kegiatan audit internal, namun karena komite audit tidak sering bertumu dan mungkin tidak dekat dengan banyak perubahan dan peristiwa baru, maka CAE adalah individu yang paling dekat dengan semesta audit dan perubahan yang terjadi di dalamnya. CAE adalah orang yang sering mengkomunikasikan perubahan jadawal audit internal atau dalam penekanannya CAE harus menjaga alam semesta audit dan rencana tahunan yang mendukung di depan komite audit dan juga meyakinkan atau menjual persetujuan konsep permintaan ke komite audit untuk persetujuan yang sedang berlangsung. Assembling Audit Programs: Audit Universe Key Components Alam semesta audit dan informasi pendukungnnya menggambarkan tujuan dari tinjauan internal audit di suatu daerah. Audit internal harus diatur dan dilakukan dengan cara yang konsisten dengan tujuan meminmalkan prosedur yang sewenang-wenang atau tidak perlu. Untuk dapat memberikan bantuan dan bimbingan, auditor internal menggunakan program audit untuk melaksanakan prosedur internal audit secara konsisten dan efektif untuk audit sejenis. Program audit adalah alay untuk merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan pekerjaan audit serta cetak biru untuk tindakan, menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memenuhi tujuan audit. Ini merepresentasikan pilihan auditor atas metode terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan dan berfungsi sebagai dasar untuk merekam langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan. Dalam rangka mempersiaplan program ini auditor internal harus terlebih dahulu memiliki pemahaman tentang karakteristik bagaimana program audit yang memadai. a Format Program Audit dan Persiapannya Program audit adalah prosedur yang mendeskripsikan langkah-langkah dan pengujjian yang akan dilakukan oleh para auditor ketika mereka mengunjungi lapangan. Program ini diselesaikan setelah rampungnya survey pendahuluan dan lapangan sebelum memulai kegiatan audit lapangan yang sebenarnya. Program audit ini harus dibangun dengan
9 beberapa kriteria, yang paling penting adalah bahwa program ini harus mengidentifikasi aspek area yang akan diperiksa lebih lanjut dan daerah sensitive yang memerlikan penekanan dalam pemeriksaan. b Tipe dari Program Bukti Audit Auditor sebelum membuat kesimpulan audit haruslah mengumpulkan bukti audit guna memenuhi apa yang disebut dengan standar audit internal yang cukup, kompeten, relevan,dan memadai. Sebuah program audit yang benar haruslah membimbing auditor dalam proses pengumpulan bukti. Auditor internal akan menghadapi beberapa jenis dan berbagai tingkatan bukti audit dan harus berusaha untuk merancang prosedur audit mereka untuk mencari dan bergantung pada bukti audit terbaik yang tersedia. Audit Universe and Program Maintenance Dokumen alam semesta audit merupakan gambaran umum mengenai wilayah atau unit dalam perusahaan yang menjadi ruang lingkup internal audit serta batasan-batasan dari yang dapat dijangkau internal audit. Hal ini dimaksudkan sebagai dasar untuk berkomunikasi dengan komite audit dan untuk perencanaan kegiatan audit internal yang sedang berlangsung. Dokumen alam semesta audit ini tidaklah harus diubah setiap waktu ketika ada perubahan kecil dalam perusahaan, namun audit internal harus memiliki proses untuk menjaga alam semesta audit yang ada saat ini dan terus diperbaharui mungkin dengan dilakukan tinjauan kuartalan untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Auditor senior haruslah memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai bagaimana membangun dan menggunakan alat ini (semesta audit) dan auditor junior haruslah memiliki pemahaman mengenai bagaimana menggunakannya dalam proses audit internal secara keseluruhan atau mungkin semua level internal auditor harus memiliki pemahaman mengenai bagaimana membangun dan menggunakan semesta audit untuk internal audit karena hal ini merupakan salah satu CBOK dari auditor internal.
COSO ERM (Enterprise Risk Management)
Audit Internal (Pertemuan ke-4) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition COSO ERM (Enterprise Risk Management) COSO Enterprise Risk Management adalah
Lebih terperinciCHAPTER 12 INTERNAL AUDIT CHARTER AND BUILDING THE INTERNAL AUDIT FUNCTION
CHAPTER 12 INTERNAL AUDIT CHARTER AND BUILDING THE INTERNAL AUDIT FUNCTION Materi ini memperkenalkan beberapa praktek yang diperlukan untuk membangun fungsi audit internal yang efektif, dimulai dengan
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK
2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI
Lebih terperinciTutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP
Lebih terperinci1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi
Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban
Daftar Pertanyaan Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas dan sandainya Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, kita di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik agar dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi atau
Lebih terperinciRINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS
RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS Hubungan auditor internal dengan board of audit committee menjadi tantangan tersendiri bagi tim auditor internal. Auditor internal bertanggungjawab
Lebih terperinciCHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014
CHAPTER VI Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA Politeknik Negeri Bali 2014 SPAP Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
Lebih terperinciPERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 322 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 33 PENDAHULUAN 01 Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup
Lebih terperinciPENYUSUNAN LAPORAN SURVEI PENDAHULUAN DAN PROGRAM PEMERIKSAAN
PENYUSUNAN LAPORAN SURVEI PENDAHULUAN DAN PROGRAM PEMERIKSAAN Disusun untuk memenuhi tugas Audit Sektor Pemerintah Semester VIII DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2 KELAS 8A ALIH PROGRAM ASRI DWI HATMINI 11 FAJAR
Lebih terperinciPROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang
PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciPROSES AUDIT. Titien S. Sukamto
PROSES AUDIT Titien S. Sukamto TAHAPAN AUDIT Proses audit terdiri dari tahapan berikut : 1. Planning (Perencanaan) 2. Fieldwork and documentation (Kunjungan langsung ke lapangan dan Dokumentasi) 3. Issue
Lebih terperinciStandar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT. Planning and Performing Internal Audit
RMK PENGAUDITAN INTERNAL INTERNAL AUDIT Planning and Performing Internal Audit ANDI SYAHRUL CIBU ( A31111311 ) MUHAMMAD HIDAYAT ( A31111280 ) A. MUHAMMAD ATTHARIQ ( A31111902 ) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Lebih terperinciMENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP.
MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP Abstract Auditor Internal dituntut untuk mampu melaksanakan perannya memberikan
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
INTERNAL AUDIT Materi 1 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1 FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT PERDEBATAN MENGENAI PERAN INTERNAL AUDIT 1. Jenis Usaha 2. Luas Kegiatan Usaha 3. Jumlah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada subbab ini akan dibahas mengenai perencanaan dalam melaksanakan audit sistem dan teknologi informasi. Pembahasan mencakup semua aktivitas dari awal kegiatan hingga hasil
Lebih terperinciStandar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.
SA Seksi 722 INFORMASI KEUANGAN INTERIM Sumber : PSA No. 73 PENDAHULUAN 01. Seksi ini memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan lingkup prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...
Lebih terperinciGLOBAL ADVOCACY PLATFORM
GLOBAL ADVOCACY PLATFORM 2 PENDAHULUAN Platform advokasi global (The Global Advocacy Platform) dibentuk untuk mendukung upaya advokasi yang dilakukan oleh IIA, chapter, sukarelawan, anggota, pemangku kepentingan
Lebih terperinciPRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN
PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN 4.2. Kebijakan Lingkungan Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan bahwa kebijakan tersebut: a) sesuai dengan skala dan karakteristik
Lebih terperinciBadan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)
Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP 207-2007 ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang) Badan Nasional Sertifikasi Profesi DAFTAR
Lebih terperinciCh.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal
Ch.8 Mempertimbangkan Pengendalian Internal Definisi Pengendalian Internal (SA 315.4) Proses yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang bertanggungjawab atas kelola, manajemen, dan
Lebih terperinciKUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD
KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD PERSEDIAAN (Survey Pada Dua Perusahaan BUMN Di Kota Bandung ) A. Pengendalian Intenal Lingkungan
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang
1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang sangat diperhatikan
Lebih terperinciMAKALAH INTERNAL AUDITING
MAKALAH INTERNAL AUDITING SURVEY PENDAHULUAN (PRELIMINARY SURVEY) OLEH : KEVIANTO JESSICA ALAMANDA KWIK KIAN GIE SCHOOL OF BUSINESS 2014 PENDAHULUAN Kompleksitas operasi dalam perusahaan menuntut auditor
Lebih terperinciPiagam Audit Internal. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di
Lebih terperinciKantor Pusat. Lampiran 1. Branch Manager. Internal Auditor. Secretaris. W & D Supervisor Branch Sales Manager
137 Lampiran 1 Kantor Pusat Branch Manager Secretaris Internal Auditor W & D Supervisor Branch Sales Manager Branch Office Manager Section Head Pharma Section Head CG Sales Super visor Sales Super visor
Lebih terperinciPEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk
PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk Guna meningkatkan efektivitas pengawasan, pelaksanaan GCG serta Manajemen Risiko, maka SPI Perseroan telah memiliki Piagam Pengawasan
Lebih terperinciPiagam Komite Audit. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk Juni 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 1. Maksud dan Tujuan Umum 1.1 Komite Audit ( KA ) perusahaan adalah komite independen yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Lebih terperinciCOBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto
COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto The COBIT 5 Framework COBIT 5 membantu perusahaan menciptakan nilai optimal dari TI dengan menjaga keseimbangan antara menyadari manfaat dan mengoptimalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap badan usaha baik yang bertujuan untuk memaksimalkan laba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap badan usaha baik yang bertujuan untuk memaksimalkan laba maupun nirlaba membutuhkan audit. Audit merupakan proses sistematis mendapatkan dan mengevaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otonomi seluas-luasnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan penyelenggaraan otonomi seluas-luasnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan pemberian otonomi
Lebih terperinciManajemen Proyek Minggu 2
Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat memunculkan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat memunculkan adanya persaingan yang terjadi antar entitas dalam berbagai sektor industri. Entitas bersaing untuk
Lebih terperinciKERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)
KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Terkadang tidak jarang bagi seorang manajer untuk melakukan mark up
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjualan merupakan kekuatan utama yang perlu diperhatikan dalam dunia usaha. Dengan meningkatnya penjualan, berbanding lurus dengan profit yang diperoleh.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA IV.1 Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit operasional di PT Bangunreksa Millenium Jaya akan dimulai dari tahap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
Lebih terperinciSurat Balasan Riset. Lampiran i. Universitas Sumatera Utara
Surat Balasan Riset Lampiran i Lampiran ii Struktur Organisasi Satuan Pengawasan Intern (SPI) Tabel Nilai r Lampiran iii Contoh Formulir Pre Audit Lampiran iv Contoh Formulir Pengujian Data Lapangan
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI Konglomerasi
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN Tabel 5.1 Tabel Rata-Rata Persentase Hasil Pengolahan Data Keterangan Frekuensi Persentase(%) Jawaban Pelaksanaan Audit Planning the Audit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)
DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat
Lebih terperinciRISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT
SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan
Lebih terperinciPT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT A. PENDAHULUAN A.1 TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT a. Memenuhi Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28
Lebih terperinciTHE RECOMMENDATION PHASE. Titien S. Sukamto
THE RECOMMENDATION PHASE Titien S. Sukamto THE RECOMMENDATION PHASE (FASE REKOMENDASI) Setelah arah SI jelas, penting untuk mendokumentasikan perincian Roadmap sebagai pedoman bagaimana mencapai kondisi
Lebih terperinciI. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) dalam perusahaan saat ini tidak lagi dipandang hanya sebagai penyedia layanan saja, tetapi lebih jauh lagi penerapan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III dalam Perencanaan Information Technology Service Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang dilakukan dari awal kegiatan sampai akhir. Gambar
Lebih terperinciTUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL
TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN
Lebih terperinciInternal Audit Charter
SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan di segala bidang agar mampu bersaing dengan negaranegara
Lebih terperinciPIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL
PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi
Lebih terperinciPT Wintermar Offshore Marine Tbk
PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain
Lebih terperinciSA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.
SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH Sumber: PSA No. 62 PENDAHULUAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini berisi standar untuk pengujian
Lebih terperinciManajemen Integrasi Dalam Proyek Chapter 3. Heru Lestiawan, M.Kom
1 Manajemen Integrasi Dalam Proyek Chapter 3 Heru Lestiawan, M.Kom Learning Objectives 2 Menggambarkan suatu kerangka keseluruhan untuk manajemen integrasi proyek yang berkaitan dengan bidang pengetahuan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor didukung oleh data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan kuisioner yang telah dilakukan,
Lebih terperinciSTANDAR PERIKATAN AUDIT
EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: Internal Audit, Internal Control System
ABSTRACT Bankruptcy is not a rare occurrence, especially in times of unstable economic condition. Such condition may mess up a company s internal system, and so as a countermeasure, having an adequate
Lebih terperinciKebijakan Manajemen Risiko
Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung
Lebih terperinciBAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko
BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI 7.1 Rangkuman dan Simpulan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko yang akan mengganggu kegiatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi
46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi Underwriting atau juga disebut proses seleksi risiko atau penseleksi risiko adalah proses untuk menyelesaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan
Lebih terperinciTinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan. tedi last 09/16
Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan tedi last 09/16 TINJAUAN KONSEPTUAL PERENCANAAN AUDIT Alasan utama auditor harus merencanakan penugasannya dengan tepat: 1. Memudahkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PT Jasa Raharja sebagai salah satu BUMN di Indonesia telah dapat menerapkan tata kelola perusahaan
Lebih terperinciPEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)
TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) Oleh JUMRATUL JANNAH 14121035 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciPROGRAM AUDIT SISTEM INFORMASI. Titien S. Sukamto
PROGRAM AUDIT SISTEM INFORMASI Titien S. Sukamto MANFAAT DAN PENTINGNYA PROGRAM AUDIT Program audit penting agar pelaksanaan audit dapat efektif dan efisien. Program berisi daftar pengujian yang harus
Lebih terperinciChapter 11 Assuring the quality of software maintenance components
Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Bagian utama dari siklus hidup perangkat lunak adalah periode operasional, biasanya berlangsung selama 5 sampai 10 tahun, meskipun beberapa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal Penelitian ini mengevaluasi efektivitas pengendalian internal aktivitas penjualan pada PT Terang Dunia Internusa (PT
Lebih terperinciTinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci
Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci tedi last 09/17 TINJAUAN KONSEPTUAL PERENCANAAN AUDIT Alasan
Lebih terperinciATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N
Atestasi Kepatuhan SAT Seksi 500 ATESTASI KEPATUHAN S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk memberikan panduan bagi perikatan
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciDr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA
Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa
Lebih terperinciPEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN
PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER
Halaman : 1 dari 5 I. PENDAHULUAN Tujuan utama Piagam ini adalah menentukan dan menetapkan : 1. Pernyataan Visi dan Misi dari Divisi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank Woori Saudara 2. Tujuan dan ruang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan perekonomian. Boynton dan Johnson (2006) dalam bukunya mengutip Committee on Basic
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
39 BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 4.1 Analisa terhadap Fungsi Personalia Pada bagian ini, akan dipaparkan hasil analisa atas fungsi
Lebih terperinciRISK ASSESSMENT DAN UPAYA PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI DI BIDANG MANAJEMEN RISIKO. oleh : Slamet Susanto, AK)
RISK ASSESSMENT DAN UPAYA PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI DI BIDANG MANAJEMEN RISIKO oleh : Slamet Susanto, AK) Latar Belakang Dalam upaya mengembangkan metodologi Risk Management Based Audit (RMBA) di BPKP
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Dalam memasuki era globalisasi, laju perekonomian di Indonesia harus
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi, laju perekonomian di Indonesia harus terus ditingkatkan. Indonesia memiliki sumber daya dan kekayaan alam yang cukup banyak dan potensial
Lebih terperinciKUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN
KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pernyataan SS S N TS STS I. Kualifikasi Pemeriksaan Internal Independensi, Kompetensi, Integritas, Objektivitas, dan Keberhasilan
Lebih terperinciSURVEI PENDAHULUAN. Hariri, SE., M.Ak Universitas Islam Malang
SURVEI PENDAHULUAN Hariri, SE., M.Ak Universitas Islam Malang Pendahuluan Survei pendahuluan digunakan auditor untuk memperoleh pemahaman mengenai tujuan, proses, risiko, dan kontrol yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri Perbankan merupakan suatu industri yang memiliki risiko usaha yang sangat tinggi, terutama karena melibatkan pengelolaan keuangan masyarakat. Jatuhnya industri
Lebih terperinciBAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan
BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-37PJ/2010 TENTANG : KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas
INSTRUMEN KAJI BANDING BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS NO ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas 2 Apakah tersedia informasi tentang jenis pelayanan 3 Apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan produk perusahaan yang merupakan jendela informasi bagi pihak-pihak diluar manajemen suatu perusahaan yang memungkinkan mereka untuk mengetahui
Lebih terperinciKERTAS KERJA DAN LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
KERTAS KERJA DAN LAPORAN AUDIT MANAJEMEN Pola Relasi Pengendalian Internal dan Jenis Audit SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL JENIS DAN RUANG LINGKUP AUDIT untuk membangun dan memastikan Alat Manajemen untuk
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis sangat cepat sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis sangat cepat sehingga menimbulkan persaingan dan tantangan bagi manajemen. Tantangan manajemen untuk bersaing
Lebih terperinciPedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu
DPLS 19 rev.0 Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu Issue Number : 000 Desember 2013 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok
Lebih terperinciSMK3. MIM-HSE-P.Ol PROSEDUR
Sistem Manajemen Kesehatan. Keselamatan Kerja SMK3 MIM-HSE-P.Ol PROSEDUR Pelaksanaan Tanggungjawab M anajemen 2012 ( MASTER DOCUMENT ) PT. MULTIPANEL INTERMITRA MANDIRI JI. Industri Utara 4 Blok SS No.6C
Lebih terperinci