BAB III ISI. 3.1 Minangkabau

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ISI. 3.1 Minangkabau"

Transkripsi

1 BAB III ISI 3.1 Minangkabau Suku Minangkabau yang biasa disingkat minang, merupakan salah satu suku nusantara yang terletak di Sumatera Barat, dan menjunjung tinggi adat Minangkabau, suku ini menganut sistem matrilinear, bahkan penganut sistem Matrilinear terbesar di dunia, suku minangkabau memiliki wilayah penganut kebudayaannya meliputi Sumatera barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, pantai barat Sumatera utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia. Dalam percakapan awam, orang Minang sering disebut orang Padang, merujuk kepada ibukota dari Provinsi Sumatera Barat, namun masyarakat minang sendiri menyebut dirinya maupun kelompoknya sebagai urang awak. Menurut A.A Navis, Minangkabau lebih kepada kultur etnis dari suatu rumpun melayu yang tumbuh dan besar karena sistem monarki, serta menganut sistem adat yang khas, yang dicirikan dengan sistem kekeluargaan melalui jalur perempuan/ibu yang disebut Matrilinear, meskipun budayanya juga sangat kuat diwarnai ajaran agama islam. Sedangkan menurut Thomas Stamford Raffles yang melakukan ekspedisi kepedalaman Minangkabau tempat kedudukan kerajaan Pagaruyung, menyatakan bahwa Minangkabau adalah sumber kekuatan dan asal bangsa Melayu, yang kemudian penduduknya tersebar luas di Kepulauan timur. 1

2 Prinsip adat Minangkabau tertuang singkat dalam pernyataan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah (Adat bersendikan hukum, hukum bersendikan Al-Qur`an) yang mempunyai arti adat berlandaskan ajaran Islam. Tidak hanya Matrilinearnya yang menjadi keidentikan budaya ini, namun kecerdasannya dalam berniaga ataupun kegemaran dalam merantau, menjadikan budaya ini dinamis. Dalam perniagaan maupun perantauannya, suku ini umumnya bermukim di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Medan, Pekanbaru, Batam, Palembang, dan Surabaya, bahkan etnis ini tidak hanya di Indonesia, namun juga di luar wilayah Indonesia yaitu di Malaysia dan singapura. dan hampir separuh jumlah keseluruhan aggota masyarakat Minang berada dalam perantauan. Dalam kuliner pun masyarakat Minang memiliki masakan khas yang populer dengan sebutan masakan Padang, yang sangat digemari di Indonesia, bahkan sampai ke mancanegara. Etimologi Nama Minangkabau berasal dari dua kata, minang dan kabau. Nama tersebut dikaitkan dengan legenda khas minang. Konon pada suatu masa ada satu kerajaan asing (banyak yang mengklaim sebagai kerajaan Majapahit) datang dari laut yang akan melakukan penaklukan, untuk melakukan pencegahan dalam pertempuran, masyarakat setempat mengusulkan untuk mengadu kerbau. Pasukan asing tersebut menyetujui serta menyediakan seekor kerbau yang besar dan agresif, sedangkan masyarakat setempat justru menyediakan anak kerbau yang sangat kelaparan. Dalam pertempuran, anak kerbau yang kelaparan tersebut menyangka bahwa kerbau besar itu adalah induknya, maka anak kerbau tersebut berlari mencari susu dan menanduk perut kerbau besar itu hingga perut kerbau besar itu tercabik-cabik. Kemenangan tersebut menginspirasi rakyat setempat untuk memaknai nama suku Minangkabau. 2

3 Asal-usul suku Minangkabau Masyarakat minangkabau merupakan bagian dari masyarakat deutro melayu (Melayu Muda) yang melakukan migrasi dari daratan China selatan ke pulau Sumatera sekitar tahun yang lalu. Diperkirakan kelompok masyarakat ini masuk dari arah timur pulau Sumatera, menyusuri aliran sungai Kampar sampai ke dataran tinggi yang disebut darek dan menjadi kampung halaman orang Minangkabau. Beberapa kawasan darek ini membentuk semacam daerah kekuasaan yang dikenal dengan nama luhak, yang selanjutnya juga disebut dengan nama Luhak nan Tigo, yang terdiri dari Luhak Limo Puluah, Luhak Agam, dan Luhak Tanah datar. Pada masa Hindia Belanda, daerah tersebut menjadi daerah teritorial pemerintahan yang disebut afdeling, dikepalai oleh seorang residen yang oleh masyarakat Minangkabau disebut dengan Tuan Luhak. 3

4 Dari ketiga Luhak tersebut, masing-masing memiliki warna / bendera yang menjadikan adanya istilah morawa. Ada dua macam morawa yaitu: Morawa Kebesaran Adat Minangkabau, perpaduan empat warna, yaitu warna kebesaran dimasing-masing wilayah Luhak, terdiri dari warna ; Hitam, mempunyai makna tahan banting, mempunyai akal budi, dengan warna kebesaran dari daerah Limo puluah koto. Merah, mempunyai keberanian, dan perhatian, dengan warna kebesaran dari daerah Agam. Kuning, melambangkan keagungan, memiliki undang-undang dan hukum, dengan warna kebesaran dari daerah Tanah datar. Putih, melambangkan kesucian, bersih dan jujur. 4

5 Morawa Kebesaran Alam Minangkabau, Yaitu perpaduan tiga warna yang mengidentifikasi keadaan alam dimasing-masing wilayah Luhak, terdiri dari warna; Hitam, Luhak Lima Puluah Koto, aianyo manih, ikannyo banyak, dan buminyo tawar yang artinya airnya manis, ikannya banyak, tempatnya tawar. Merah, Luhak Agam, aianyo karuah, ikannyo lia, buminyo hangat yang artinya, airnya keruh, ikannya liar, tempatnya hangat. Kuning, Luhak Tanah Datar, aianyo janiah, ikannyo jinak, buminyo dingin, yang artinya, airnya jernih, ikannya jinak, tempatnya sejuk/dingin. Bendera atau Morawa yang biasa digunakan suku-suku Minangkabau 5

6 Rumah Adat Rumah adat Minangkabau disebut dengan Rumah Gadang, yang berarti Rumah Besar, rumah ini dimiliki oleh keluarga induk masingmasing suku secara turun-temurun, rumah ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian depan dan belakang. Umumnya rumah ini berbahan dasar kayu dan sepintas atap rumah gadang ini berbentuk tanduk kerbau yang biasa disebut Gonjong, disamping rumah gadang, juga terdapat Rangkiang, atau tempat penyimpanan padi milik keluarga dari pemilik rumah tersebut. Dalam kesehariannya, rumah gadang ini di huni oleh kaum perempuan dan suaminya beserta anak-anaknya, ini dikarenakan pewaris dari rumah gadang tersebut adalah anak perempuan. Sedangkan kaum laki-laki yang sudah beristri akan tinggal di rumah gadang dari sang istrinya, sedangkan kaum laki-laki yang belum menikah, biasanya tidur di surau, surau biasanya dibangun tidak jauh dari komplek rumah gadang tersebut. Selain itu dalam kebudayaan Minangkabau tidak semua Rumah Gadang di dirikan di kawasan tertentu, hanya pada kawasan yang berstatus nagari saja rumah ini di dirikan. 6

7 Daftar Suku Minangkabau Seperti etnis budaya pada umumnya,dalam etnis Minangkabau banyak terdapat garis keturunan yang disebut persukuan/suku. Ada empat suku induk dari dua keselarasan, suku-suku tersebut adalah. Suku Koto Suku Piliang Suku Bodi Suku Caniago Dua suku keselarasan tersebut adalah keselarasan koto Piliang, dan keselarasan Bodi Caniago, keselarasan disini semacam sistem kekuasaaan, dan dalam perkembangannya keselarasan koto Piliang cenderung kepada sistem aristokrat, atau penganut cita-cita kenegaraan yang berpendapat bahwa negara harus dipimpin oleh kaum bangsawan ataupun orang yang memiliki martabat tinggi, sedangkan kelarasan Bodi Caniago lebih kepada sistem konfederasi, atau penganut paham yang menyatakan bahwa segala sesuatu dibentuk untuk meengatur kepentingan bersama. Berdasarkan etimologi dari nama-nama suku tersebut berasal dari bahasa Sansekerta, sebagai contoh suku Koto, berasal dari kata kotto yang mempunyai arti kubu ataupun benteng, sedangkan suku Piliang berasal dari dua kata, yaitu Phi dan Hyang, yang berarti pilihan Tuhan, sedangkan suku Bodi berasal dari kata bodhi yang mempunyai arti orang yang terbangun, dan Caniago, berasal dari dua kata, yaitu Chana dan ago yang berarti sesuatu yang berharga. 7

8 Matrilinear Matrilinear merupakan salah satu aspek utama dalam mendefinisikan identitas masyarakat Minang. Adat dan budaya mereka menempatakan wanita sebagai pewaris tahta pustaka dan kekerabatan. Garis keturunan berdasarkan garis keturunan ibu yang dikenal dengan Samande (se-ibu). Sedangkan sang ayah disebut oleh masyarakat Minang dengan nama Sumando (ipar) dan diperlakukan sebagai tamu dalam keluarga. Kaum perempuan di Minangkabau memiliki kedudukan yang istimewa sehingga dijuluki dengan Bundo Kanduang, memainakan peranan dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan keputusan-keputusan yang dibuat oleh kaum laki-laki dalam posisi merak sebagai Mamak (Paman atau Saudara dari pihak ibu), dan penghulu (Kepala suku). Pengaruh yang besar tersebut menjadikan perempuan Minang disimbolkan sebagai Limpapeh Rumah nan Gadang (pilar utama rumah). Walau kekuasaan sangat dipengaruhi oleh penguasaan terhadap aset ekonomi namun kaum lelaki dari pihak keluarga perempuan tersebut masih tetap memegang otoritas atau memiliki legitimasi kekuasaan. Matrilinear tetap dipertahankan masyarakat Minangkabau sampai sekarang walau hanya diajarkan secara turun-temurun dan tidak ada sanksi adat yang diberikan kepada yang tidak menjalankan sistem kekerabatan tersebut. 8

9 Kesenian Minangkabau Masyarakat Minangkabau memiliki beberapa kesenian, dari kesenian tari, maupun kerajinan tangan yang khas. Seperti halnya tari tarian yang biasa ditampilkan dalam acara-acara pernikahan. Diantara tari-tarian tersebut misalnya tari persembahan, merupakan tarian yang dimainkan dengan maksud untuk ucapan selamat datang ataupun ungkapan rasa hormat kepada tamu. Ada juga Tari Piring merupakan tarian yang gerakannya menggunakan piring pada telapak tangan masing-masing, serta di iringi lagu yang bernada saluang/suling bambu. Ada pula kesenian yang menjadi identitas dalam budaya Minangkabau, yaitu kerajinan songket. Kerajinan ini telah menjadi mata pencaharian, serta menjadi daya tarik dikarenakan motif-motifnya yang struktural dan makna yang terkandung lebih kepada nasihat-nasihat, dan memiliki makna kesatuan. Masyarakat di tanah Minang mewarisi keahlian khusus untuk menghasilkan tenunan songket yang bagus dan berkualitas, Keindahan serta kualitas tinggi kain songket hanya bisa tercipta dengan adanya ketelitian, ketekunan, dan kesabaran sang pengrajin. Tanpa nilai-nilai tersebut tidak mungkin akan terwujud sebuah tenun songket yang bagus. 9

10 3.2 Gambaran Songket Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau, kain ini dikenal di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan. Songket ditenun dengan ketrampilan tangan dan menggunakan benang emas dan perak. Pada umumnya songket dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun menambah efek kemilau cemerlang pada songket. Songket adalah kain tenun mewah yang biasanya dikenakan saat kenduri, perayaan atau pesta. Songket dapat dikenakan melilit tubuh seperti sarung, disampirkan di bahu, atau sebagai destar atau tanjak, hiasan ikat kepala. Tanjak adalah semacam topi hiasan kepala yang terbuat dari kain songket yang lazim dipakai oleh sultan dan pangeran serta bangsawan Kesultanan Melayu. Menurut tradisi, kain songket hanya boleh ditenun oleh anak dara atau gadis remaja; akan tetapi kini kaum lelaki pun turut menenun songket. Beberapa kain songket tradisional Sumatra memiliki pola yang mengandung makna tertentu. Kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia, yang berarti "mengait" atau "mencungkil". Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya; mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas. Selain itu, menurut kebanyakan orang, kata songket juga berasal dari kata songka / songkok khas Palembang yang dipercaya pertama kalinya menenun dengan benang emas 10

11 dimulai. Istilah menyongket berarti menenun dengan benang emas dan perak. Penenun biasanya dari desa, tidak mengherankan bahwa motifmotifnya pun dipolakan dengan hewan dan tumbuhan setempat. Motif ini seringkali juga dinamai dengan nama kue khas Melayu seperti serikaya, wajik, dan tepung talam, yang diduga merupakan makanan kegemaran raja. http//id.wikipedia.org/wiki/orang_minang 11

12 Sejarah Songket Jika dilihat sejarah, songket mempunyai sejarah yang panjang, ini disebabkan banyaknya pencampuran-pencampuran pada budayabudaya/kebiasaan tertentu, namun pada proses penenunan songket secara sejarah juga dikaitkan dengan kawasan permukiman dan budaya Melayu, dan menurut kebanyakan orang, teknik ini diperkenalkan oleh pedagang India atau Arab. Sedangkan menurut hikayat rakyat Palembang, asal mula kain songket adalah dari perdagangan zaman dahulu di antara Tiongkok dan India. Orang Tionghoa menyediakan benang sutera sedangkan orang India menyumbang benang emas dan perak; maka, jadilah songket. Kain songket ditenun pada alat tenun, pola-pola rumit diciptakan dengan memperkenalkan benang-benang emas atau perak dengan penggunaan sehelai jarum. Tidak diketahui secara pasti dari manakah songket berasal, menurut tradisi Kelantan teknik tenun seperti ini berasal dari utara, yakni kawasan Kamboja dan Siam, yang kemudian berkembang ke selatan di Pattani dan akhirnya mencapai Kelantan dan Terengganu sekitar tahun 1500-an. Industri kecil rumahan tenun songket kini masih bertahan di pinggiran Kota Bahru dan Terengganu. Akan tetapi menurut penenun Terengganu, justru para pedagang Indialah yang memperkenalkan teknik menenun ini pertama kali di Palembang dan Jambi, yang mungkin telah berlaku sejak zaman Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-11). 12

13 Songket adalah kain mewah yang benangnya memerlukan sejumlah emas asli untuk dijadikan benang emas, kemudian ditenun menjadi kain yang cantik. Dari sejarah tambang emas, pertambangan di Sumatera terletak di pedalaman Jambi dan dataran tinggi Minangkabau. Adapun benang emas ditemukan di reruntuhan situs Sriwijaya di Sumatera, bersama dengan batu mirah delima yang belum diasah, serta potongan lempeng emas, hingga kini belum ada bukti pasti bahwa penenun lokal telah menggunakan benang emas seawal tahun 600-an hingga 700-an masehi. Dokumentasi mengenai asal-usul songket masih tidak jelas, kemungkinan persekutuan antar bangsawan Melayu, karena songket yang berharga kerap kali dijadikan maskawin atau hantaran dalam suatu perkawinan. Praktik seperti ini lazim dilakukan oleh negeri-negeri Melayu untuk mengikat persekutuan strategis. Pusat kerajinan songket terletak di kerajaan yang secara politik penting karena bahan pembuatannya yang mahal; benang emas sejatinya memang terbuat dari lembaran emas murni asli. Pusat Kerajinan Songket Di Indonesia, pusat kerajinan tangan tenun songket dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Lombok dan Sumbawa. Di pulau Sumatera, pusat kerajinan songket yang termahsyur dan unggul adalah didaerah Pandai Sikek dan Silungkang, Sumatera Barat, serta di Palembang, Sumatera Selatan. Di Bali, desa pengrajin tenun songket dapat ditemukan di kabupaten Klungkung, khususnya di desa 13

14 Sidemen dan Gelgel. Sementara di Lombok, desa Sukarara di kecamatan Jonggat, kabupaten Lombok Tengah, juga terkenal akan kerajinan songketnya. Di luar Indonesia, kawasan pengrajin songket didapati di Malaysia; antara lain di pesisir timur Semenanjung Malaya khususnya industri rumahan di pinggiran Kota Bahru, Kelantan dan Terengganu; serta di Brunei. Pandai Sikek merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Nagari ini terletak di dekat Batusangkar, ibu kota dari kabupaten Tanah Datar. Nagari Pandai Sikek juga dikenal sebagai tempat pengrajin tenun, dan ini diapresiasikan oleh pemerintah Republik Indonesia dalam gambar mata uang pecahan rupiah. 3.3 Songket Pandai Sikek Pandai Sikek adalah daerah yang masuk daftar kunjungan wisata ke Sumatera Barat untuk berbelanja. Pandai Sikek merupakan sebuah daerah yang berada di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Di daerah ini ada sebuah kerajinan tenun yang disebut Tenun Songket Pandai Sikek. Pandai Sikek, nagari di kaki Gunung Singgalang yang terletak tak jauh setelah Kota Padang Panjang menuju Bukittinggi. Di Sumatera Barat apabila orang berbicara tentang songket dengan kualitas nomor satu, orang pasti akan menyebut songket Pandai Sikek atau tenunan antik Pandai Sikek. Hal tersebut tidaklah mengherankan karena hampir disetiap upacara adat di Minangkabau kita akan menemukan orang memakai songket Pandai Sikek sebagai pakaian dasar (sarung dan selendang). 14

15 Motif-motif kain tenun Pandai Sikek selalu diambil dari contoh kainkain tua yang masih tersimpan dengan baik dan sering dipakai sebagai pakain pada upacara-upacara adat dan untuk fungsi lain dalam lingkup acara adat, misalnya sebagai tando, dan dipajang juga pada waktu batagak rumah. Motif-motif tenun Pandai Sikek diyakini sebagai motif asli pada kain-kain tenunan perempuan-perempuan Pandai Sikek pada zaman lampau, yang namanya sebagian masih diingat oleh beberapa orang tua yang hidup sekarang. Dalam perkembangannya songket Pandai Sikek juga mengalami kemajuankemajuan. Sekarang, songket Pandai Sikek tidak hanya ditemui dalam bentuk sarung dan selendang saja, tetapi juga bisa ditemui dalam bentuk hiasan dinding bermotif 'rumah gadang', ayat Kursi dan lainlain. Juga bisa ditemui dalam bentuk aksesoris, dompet, sarung bantal, 'bedcover', dan lain-lain. Di nagari/pandai Sikek ini, yang menjadi sumber pendapatan primadona bagi masyarakat setempat adalah sebagai pengrajin tenun atau songket. Motif-motif kain tenun di nagari ini selalu diambil dari contoh kain-kain tua yang masih tersimpan dengan baik dan sering dipakai sebagai pakaian pada upacara-upacara adat dan untuk fungsi lain dalam lingkup upacara adat, misalnya sebagai tando dan dipajang juga pada waktu batagak (mendirikan) rumah. Motif-motif tenun Pandai Sikek diyakini sebagai motif asli pada kain-kain tenunan perempuanperempuan Pandai Sikek pada zaman lampau. 15

16 Motif Songket Pandai Sikek Pucuk Rebung Motif ini memiliki makna bahwa hidup harus mencontoh kehidupan bambu,dimana bambu sangat berguna sejak muda (rebung) untuk dimakan, dan saat tua (bambu) sebagai bahan bangunan. Untuk itulah pucuk rabuang di jadikan falsafah sebagai pedoman Bahwa seseorang harus berguna sepanjang waktu. http//id.wikipedia.org/wiki/orang_minang Sajamba Makan Sajamba makan merupakan lambang kebersamaan dalam menikmati keberhasilan. Maksud dari sajamba makan adalah makan beradat dalam upacara adat di Minangkabau. Sajamba terdiri dari enam orang atau empat orang. http//id.wikipedia.org/wiki/orang_minang 16

17 Tirai Motif ini menggambarkan keindahan dan suasana semarak selayaknya tirai berguna untuk hiasan pada dinding, pintu, dan lainnya. Dan motif ini melambangkan kemewahan dalam upacara adat Minangkabau. http//id.wikipedia.org/wiki/orang_minang Saluak Laka Memiliki arti kekerabatan. Hal ini memberi makna dalam kehidupan masyarakat, bahwa kebersamaan dapat menciptakan kekuatan, sehingga terwujud kekuatan kebersamaan dalam mengahdapi berbagai macam masalah. http//id.wikipedia.org/wiki/orang_minang 17

18 Tampuak Manggih Picak bisa dilayangkan, Bulek bisa digulingkan, batampuak bisa di jinjing, artinya kertas bisa dilayangkan, bola bisa di gulingkan, Batang Manggis bisa di jinjing, yang mempunyai makna bahwa meskipun mempunyai perbedaan, tapi tetap sepakat dalam bermusyawarah. (Sumber: Bapak M. Rizal, sebagai pengelola usaha songket). Saik Kalamai Saik kalamai atau wajik adalah sejenis makanan yang terbuat dari tepung ketan, santan dan gula merah. Dalam proses pembuatan wajik sedemikian rupa, sambil diaduk-aduk sampai menjadi adonan yang pekat atau kental, apabila telah masak dapat dipotong-potong seperti jajaran genjang dan di sajikan bersama dalam sajamba makan. Dari proses pembuatan inilah makna dibalik Saik Kalamai (potongan wajik) yang melambang kerja keras dan kehati-hatian. Maknanya tanpa kerja keras dan hati-hati sesuatu tidak akan dapat dihasilkan dengan baik, selain itu saik kalamai sebagai lambang menghormati tamu. Sumber : Songket Minangkabau, Teknik dan Filosofi (Oleh: Agusti Efi Marthala) 18

19 3.4 Kampanye Definisi Kampanye Kampanye pada prinsipnya merupakan suatu proses penyampaian komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan secara terlembaga dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau dampak tertentu. Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu (Venus, 2004:7). Beberapa ahli komunikasi mengakui bahwa definisi yang diberikan Rogers dan Storey adalah yang paling popular dan dapat diterima dikalangan ilmuwan komunikasi (Grossberg, 1998; Snyder, 2002; Klingemann & Rommele, 2002). Hal ini didasarkan kepada dua alasan. Pertama, definisi tersebut secara tegas menyatakan bahwa kampanye merupakan wujud tindakan komunikasi, dan alasan kedua adalah bahwa definisi tersebut dapat mencakup keseluruhan proses dan fenomena praktik kampanye yang terjadi dilapangan. Maka, dengan kesimpulannya, Kampanye diartikan sebagai media penyampaian suatu pendapat, ide, atau gagasan dengan berbagai cara tertentu, baik lisan maupun tulisan, dengan harapan seseorang tersebut mau mengikuti gagasan atau ajakan yang disampaikan komunikator yang bertujuan mendapatkan suatu pencapaian dukungan. 19

20 Jenis-jenis Kampanye Kampanye dapat dibedakan menurut jenisnya menjadi 4 macam, yaitu 1. Kampanye Sosial. Adalah suatu kegiatan berkampanye yang mengkomunikasikan pesanpesan yang berisi tentang masalah sosial kemasyarakatan, dana bersifat non komersil. Tujuan dari kampanye sosial adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala-gejala sosial yang sedang terjadi. Kriteria penentuan kampanye pelayanan masyarakat adalah : a. Non Komersil. b. Tidak bersifat keagamaan. c. Tidak bermuatan politik. d. Berwawasan nasional. e. Diperuntukan bagi semua masyarakat. f. Dapat diiklankan. g. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima. h. Memiliki dampak dan kepentingan tinggi sehingga mendapat dukungan media lokal maupun nasional. 2. Kampanye Promosi. Adalah kegiatan kampanye yang dilaksanakan dalam rangka promosi untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan dan sebagainya. 3. Kampanye Bisik/penyebaran isu. Yaitu kampanye yang dilakukan melalui gerakan untuk melawan atau mengadakan aksi secara serentak dengan menyiarkan kabar angin. 20

21 4. Kampanye Politik. Yaitu kampanye yang menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat agar masyarakat memperoleh informasi tentang apa dan bagaimana suatu partai, program maupun visinya. Dengan demikian masyarakat dapat memahami maksud dan tujuan dari partai tersebut untuk menentukan dipilih atau tidak. ( Venus Antar, 2004: 20) Sumber : Songket Minangkabau, Manfaat Kampanye Kampanye mampu memberikan manfaat yang sangat besar dalam penanggulangan suatu masalah, sebab kampanye merupakan salah satu jenis komunikasi massa yang memiliki kelebihan mampu menyampaikan pesan secara sistematis untuk mencapai khalayak yang luas dan tersebar. Dalam strategi penyampaian pesan yang tepat dan kemudian dilaksanakan dengan sungguh-sungguh maka pesan yang disampaikan bisa diterima dan dicerna dengan baik oleh khalayak, sehingga tujuan dari kampanye pun akan tercapai. 3.5 T-shirt/Kaos Kaos adalah pakaian sederhana yang biasa digunakan sehari-hari, sebuah kaos umumnya tidak dilengkapi kancing dan kerah, dengan leher bulat, dan lengan pendek. Kaos biasanya terbuat dari serat kapas atau polyter (atau dari dua campuran), dan umumnya kaos dilengkapi dengan teks atau gambar, dan kadang digunakan untuk promo iklan. Kaos atau t-shirt memang pakaian yang sangat nyaman untuk digunakan dalam berbagai kesempatan, apalagi pada cuaca musim panas. Selain itu, kaos ini banyak sekali digemari oleh masyarakat mulai dari pria, wanita, dewasa, maupun anak-anak. Selain nyaman untuk dipakai, kaos ini juga tersedia dalam beragam warna. Untuk itu, orang-orang tidak lagi bosan untuk memakai kaos, 21

22 kaos jenis ini akan selalu menjadi trend walaupun berbagai macam jenis pakaian sudah menjadi trend busana yang terus silih berganti. Faktanya, dengan selih bergantinya trend fesyen yang terjadi di masyarakat, kaos tetap saja selalu menjadi salah satu busana yang paling digemari. Malahan, banyak orang lebih memilih kaos karena nyaman di pakai terkesan casual dan minimalis. Kaos juga bisa di padukan dengan beragam aksesoris untuk menunjang penampilannya. Misalnya, biasanya wanita menambah aksesoris kalung atau bros untuk mempercantik kaosnya. Sementara itu, biasanya pria menggunakan kaos ini sebagai baju dalaman sebelum memakai kemeja, jaket, blazer, atau bahkan jas. Atau mereka membiarkan saja memakai kaos tanpa embel-embel aksesoris apapun untuk menonjolkan sisi minimalisnya. Tak ada yang lebih nyaman dari memakai kaos dengan dipadankan dengan celana pendek, apalagi dalam suasana musim kemarau atau ketika sedang berlibur. Kenyamanan dari memakai kaos ini karena bahannya yang sangat nyaman digunakan, mengandung serat yang tinggi sehingga dapat menyerap keringat. Selain itu, bahan kaos ini tidak panas untuk dipakai, bahkan bahan kaos dengan kualitas tinggi sangat nyaman dan sejuk untuk dikenakan. Karena tingginya minat masyarakat untuk menggunakan kaos, maka semakin banyak juga produsen atau vendor yang menyediakan stok kaos yang cukup banyak untuk dijual dan siap dipasarkan, khususnya untuk penggemar kaos. ( 22

23 T- Shirt Media Komunikatif Munculnya kaos oblong yang juga disebut T-Shirt pertama kali pada dekade 1950-an, ternyata membuat kegemparan. Pasalnya, pakaian jenis ini semula merupakan jenis pakaian dalam pria, tetapi tiba-tiba saja aktor film Marlon Brando berani mengenakannya secara terbuka di depan publik. Panggung Broadway kontan menjadi gempar, karena Brando tampil dengan kaos warna abu-abu melekat di tubuhnya, sehingga kekar dan lekuk tubuhnya terlihat di balik kaos oblong yang dikenakannya. Saat itu ia tampil memerankan tokoh Stanley Kowalski dalam ''A Streetcar Named Desire'' karya Tennesse William. Sebagian penonton berdecak kagum, tapi sebagian lagi menganggap penampilan Brando tak sopan dan keterlaluan. Setelah peristiwa itu, muncul lagi poster Marlon Brando mengenakan kaos oblong dipadu dengan celana panjang blue jeans dan jaket kulit pada 1954.Penampilan ini menyebabkan Brando terlihat begitu jantan.rupanya penampilan Brando dalam poster membuat daya tarik tersendiri bagi anak-anak muda, sehingga banyak kaum muda meniru penampilannya. Sejak itulah mulai muncul dukungan terhadap penggunaan kaos oblong di depan umum. Aktor film James Dean kemudian tercatat menggunakan kostum kaos oblong dalam film "Rebel Without A Cause". Lembaga Baju Dalam (Underwear Institute) pada 1961 juga turut ambil bagian dalam mengkampanyekan kaos oblong, agar masyarakat bisa menerima kaos oblong tidak hanya sebagai baju dalam, tetapi juga sebagai baju luar. Hasilnya bisa dilihat sekarang, kaos oblong ini tidak lagi hanya digunakan sebagai seragam kerja para kelasi angkatan laut Amerika saat PD II, tetapi di mana-mana orang sudah tidak malu lagi menggunakan kaos oblong untuk berolah raga, rekreasi, berbelanja, 23

24 bahkan untuk kuliah di kampus. Dalam kegiatan kampanye pemilu, partai-partai politik juga menggunakan kaos oblong sebagai seragam kampanye, lengkap dengan lambang partainya. Kaos oblong kini banyak digemari, karena sifat pakaian ini tidak formal, bisa digunakan pada waktu santai dan sportif, karena menampilan postur tubuh pemakai apa adanya di balik kaos oblong yang dikenakannya. Dan yang tidak kalah pentingnya, pakaian jenis ini sangat cocok dikenakan dalam hidup di iklim tropis seperti di Indonesia.Karena itulah pakaian jenis ini bisa digunakan dari waktu ke waktu, bahkan bisa menyesuaikan dengan trend mode yang berkembang di masyarakat. Berbagai desain sekarang, kaos oblong sudah tidak lagi berwarna abu-abu atau putih saja, tetapi sudah dengan beragam warna pilihan.dari segi desain, kaos oblong yang juga disebut T-shirt karena bentuknya seperti huruf "T", desainnya tidak lagi sesederhana di awal kemunculannya. Kini, kaos oblong sudah muncul dalam berbagai desain, seperti diberi tali temali di lengan atau di depan dada. Kaos oblong dengan berbagai pilihan warna dan desain kini menjadi sangat digemari sebab bahan baku kainnya dihasilkan dari teknik rajutan. Teknik rajutan inilah yang menyebabkan kain kaos oblong menjadi plastis.keplastisan kain rajutan ini kemudian menyebabkan kaos oblong memberi kesan membungkus dan mengikuti lekak-lekuk tubuh pemakainya, sehingga pemakainya terlihat seksi.selain itu, keplastisan kain ini menyebabkan pemakainya mudah bergerak. Teknik rajutan ini merupakan pengembangan dari desain struktur tekstil, yang berkaitan dengan gubahan yang dibuat pada cara penyusunan benang, sehingga dapat membentuk kain 24

25 sesuai dengan desain struktur yang diinginkan. Tetapi di kalangan desainer atau pengusaha kaos oblong, bukan desain strukturnya yang dikembangkan, tetapi desain di permukaan kainnya.gubahan di permukaan kainnya relatif lebih muah dibuat, karena prosesnya dibuat setelah kaos jadi.para desainer maupun pengusaha kaos oblong banyak membuat desain permukaan kaos oblong dengan teknik cetak saring atau lebih dikenal dengan teknik sablon. Pada umumnya teknik cetak saring ini menggunakan alat penyaring (screen) dari bahan sutera, nylon, polyster, dan sebagainya, yang fungsinya untuk menyaring cat untuk diteruskan pada permukaan kaos oblong. Agar tinta bisa merembes pada screen, maka digunakan rakel atau penekan tinta cetak. Sebelum gambar atau teks dicetak, terlebih dahulu gambar maupun teks tersebut dirancang di meja gambar sesuai dengan konsep yang diinginkan.konsep desain permukaan kaos oblong dapat berupa pengungkapan pesan, baik yang disampaikan lewat tulisan-tulisan maupun gambar atau foto-foto secara visual. Desain permukaan kaos oblong tersebut dapat membuat si pemakai kaos oblong terlihat sedang mengkomunikasikan sesuatu, seperti misalnya keprihatinan saat terjadinya ledakan bom di Kuta, 12 Oktober 2002.Selain berkaitan dengan keprihatinan, desain permukaan kaos juga bisa mengkomunikasikan kelompok pencinta musik atau klub sepak bola tertentu. Desain permukaan juga bisa membangkitkan kebanggaan kelompok, seperti kelompok pencinta motor atau mobil tua, bahkan kebanggaan terhadap partai politik pilihannya. ( 25

26 T- Shirt Sebagai Komunikasi Visual Kaos atau t-shirt kini memang ngetrend dan fungsinya sudah banyak berubah.dulu kaos memang merupakan pakaian dalam pria yang tidak perlu dipertontonkan. Tetapi sejak aktor film Marlon Brando pada 1954 menggunakan kaos yang dipadu dengan celana blue jeans tampil secara terbuka dan menarik perhatian kaum muda, maka kaos pun menjadi sangat digemari. Kini tidak hanya kaum muda saja yang menggunakan kaos, tetapi juga kaum tua, wanita dan anak-anak. Jadi, kaos sangat terbuka bagi siapa saja.melalui media kaos dapat diangkat fenomena yang terjadi di masyarakat pada desain permukaannya.seperti para aktivis yang menyuarakan suara hatinya, seperti para suproter sepak bola yang bangga mengenakan kaos kesebelasan pujannya, atau para pecinta musik mengenakan kaos grup musik kebanggaannya yang sedang pentas.termasuk para simpatisan partai yang fanatik dengan kaos partai pilihannya.serta para pengusaha, dapat memanfaatkan kaos sebagai media promosi produk yang dijualnya. Sedangkan bagi para desainer dan seniman, dapat memanfaatkan kaos oblong sebagai media untuk mengekspresikan ide-ide atau gagasannya pada permukaan kaos untuk berkarya.karena itulah kaos merupakan salah satu media untuk mengekspresikan kreativitas desain komunikasi visual. ( 26

27 3.6 Karakteristik Visual Warna Warna adalah kualitas dari mutu cahaya yang dipantulkan oleh suatu objek ke mata manusia sehingga bisa membangkitkan perasaan manusia. Warna juga dapat di definisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, secara obyektif warna juga dapat diperkirakan oleh panjang gelombang, sedangkan secara subyektif/ psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan. Warna memiliki fungsi penting bagi suatu perancangan. Maka dari itu warna sangatlah penting peranannya dalam dunia desain grafis. Dalam pemilihan warna harus hati-hati sesuai dengan fungsi komunikasi yang akan disampaikan. a. Fungsi Warna Beberapa hal yang perlu diketahui tentang fungsi warna dalam desain grafis yaitu : Fungsi Identifikasi Warna dapat menjadi suatu tanda pengenal terhadap sesuatu. Misalnya warna biru identik dengan langit dan laut, warna merah identik dengan api, kuning identik dengan matahari, hijau identik dengan tumbuhan, dan lain sebagainya. Fungsi Psikologis Warna mampu mempengaruhi suasana, perasaan, dan kepribadian manusia. Warna-warna tertentu dapat memberi pengaruh yang berbeda-beda. Misalnya biru menunjukan rasa tenang dan nyaman, merah menimbulkan kesan berani, dan lain sebagainya. 27

28 Fungsi Isyarat Warna tertentu yang berdiri sendiri maupun yang dikombinasikan memiliki fungsi yang telah disepakati sebagai suatu tanda, misalnya warna merah sebagai tanda. Fungsi Estetik Warna memiliki nilai keindahan, penggunaan warna yang tepat pada suatu benda akan mampu memberi nilai lebih pada benda tersebut. Fungsi Alamiah Warna diklasifikasikan menjadi 3 golongan warna yaitu, Hue, Value dan Chrom. ( b. Kekuatan Warna Semua orang pasti menyukai warna. Warna mampu mempengaruhi kejiwaan seseorang. Bahkan secara visual, warna mampu memberikan respons secara psikologis kepada orang yang melihatnya. Berikut kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respons secara psikologis kepada orang yang melihatnya sebagai berikut : Merah : Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, cahaya, enerjik, semangat, terbuka, berani, penuh tekad, mandiri. Biru : Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah, inspirasi, spiritual, segar, tenaga, bijaksana, mencintai, senditif, sabar. 28

29 Hijau : Alami/natural, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan, pembaruan, optimis, enerjik, menyegarkan, harmonis., tenang. Kuning : Optimis, harapan, filosofi, menggembirakan, menghidupkan, kaya, mewah, cerdas, ekspresif, kemasyuran, bijaksana, ketidak jujuran/kecurangan, pengecut, penghianatan. Ungu : Spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan, idealis, bercita-cita tinggi, penyembuhan, protektif, terhormat, berharga, keadilan, magis. Orange : Energi, keseimbangan, kehangatan, menantang, memberi tenang, intelek, percaya diri, bekerja keras, setia, tabah. Coklat : Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan. Abu-abu : Intelek, futuristik, modis, kesenduan, merusak. Putih : Kemurnian/suci, bersih, kecermatan, inocent (tanpa dosa), steril, kematian. Pink : Romantis, misterius, menggairahkan, membangkitkan minat, lemah lembut, kalem, menyejukan, menenangkan, feminin, sehat, bahagia, rasa kasihan, manis, suka melucu, kelemahan, kewanitaan, ketidak dewasaan. Hitam : Kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri, ketakutan, ketidakbahagiaan, keanggunan. (Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : Penerbit Andi.) 29

30 3.7 Tipografi a. Pengertian Tipografi Tipografi (dalam bahas inggris : Typography) adalah perpaduan antara ilmu seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada sebuah bidang desain. Tipografi juga bisa dikatakan sebagai visual language atau dapat berarti Bahasa yang dapat dilihat. Tipografi (typography) menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsurunsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak. Tipografi Menurut Stanley Marrison Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu; seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi, dan menata/menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Typography merupakan cara hemat untuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh karena menikmati polapola, jarang sekali menjadi tujuan utama. 30

31 b. Anatomi Huruf Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf m dengan p atau C dengan Q. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada pattern seeking dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah gamabar dapat dianalsisi dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dan teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau membaca sebuah gambar diperluakan adanya kontras atara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatis yang disbut dengan ground. c. Jenis Jenis Huruf Script Huruf sambung atau script bisa juga Anda sebut huruf tulis tangan (handwriting) karena menyerupai tulisan tangan orang. Atau bisa juga disebut huruf undangan karena hampir selalu hadir di kartu-kartu undangan karena dipandang indah dan anggun. Ada berbagai macam huruf script dan handwriting, mulai dari yang kuno hingga modern, dari yang agak lurus hingga miring dan amat melingkarlingkar. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab. French Script MT Brush Script Edward Script ITC Miscellaneous/Decorative merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. 31

32 Jokerman Magneto Snap ITC d. Tipe/Type Face atau Font Huruf A atau a di sebuah tulisan bisa berbeda dari huruf A dan a yang lain. Keduanya adalah abjad alfabet yang sama, tapi jenis hurufnya berbeda. Bisa jadi yang satu lebih tebal atau gemuk dari yang lain, bisa jadi kaki-kaki hurufnya ada yang memiliki tangkai, atau lebih pendek atau lebih panjang, dan sebagainya. Sebuah jenis huruf yang sama kadang diberi nama tertentu (misalnya: Times New Roman). Jenis huruf ini disebut typeface, atau singkatnya tipe. Sekarang orang juga sering menyebut jenis huruf dengan font, karena file yang berisi informasi sebuah typeface di komputer diberi istilah font (misalnya, di Windows, informasi untuk menggambar tipe Arial disimpan dalam file ARIAL.TTF). Di dalam dunia tipografi tradisional (nondigital), yaitu saat huruf dicetak menggunakan balok-balok logam, font memiliki arti lain kumpulan balok-balok huruf logam yang memiliki satu typeface dan satu ukuran tertentu. Belakangan barulah orang-orang komputer memakai kembali istilah font untuk bidang tipografi digital. Kedua istilah typeface/tipe dan font dalam artikel ini akan dipakai bergantian. ( e. Prinsip Tipografi Legibility Kualitas pada huruf membuat huruf tersebut dapat dibaca. Readibility Penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf lain sehingga terbaca. Visibility 32

33 Kemampuan suatu huruf, kata, kalimat dalam suatu karya komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak tertentu. Clarity Kemampuan huruf-huruf dalam karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh pengamat yang dituju (materi perkuliahan huruf dan tipografi) 3.8 Layout a. Pengertian Layout Layout didalam bahasa memiliki arti tata letak. Sedangkan menurut istilah, layout merupakan usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan elemenelemen atau unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dll) menjadikan komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik. Di sini diperlukan pertimbangan ketika sedang mendesain suatu infomasi yang seefektif mungkin. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. b. Prinsip-prinsip yang Berhubungan dengan Layout Kesederhanaan Prinsip ini berhubungan dengan kemampuan daya tangkap ratarata manusia di dalam menerima informasi. Secara insting manusia menginginkan kesederhanaan dalam menerima informasi. Namun dalam penyederhanaan juga harus memperhatikan segmen kepada siapa informasi itu akan disampaikan. 33

34 Kontras Amat diperlukan guna menarik perhatian, memberi penekanan terhadap elemen atau pesan yang ingin disampaikan. Berikut ini tips yang dapat menarik perhatian terhadap pesan yang akan disampaikan, yaitu menggunakan style bold dan italic pada body teks, memilihkan huruf display yang lebih atraktif, gunakan kontras warna, ada tekstur dalam latar belakang, memperbesar bagian tertentu yang ingin ditonjolkan. Keharmonisan maksud dari harmoni ialah memiliki keselarasan antara satu elemen dengan elemen grafis yang lain. Harmoni dapat diwujudkan dalam 2 bentuk, yaitu: Harmoni dari segi bentuk harmoni yang dilihat dari bentuk ialah dimana adanya keserasian dalam penempatan elemen grafis. Hal itu dapat dilihat dari segi bentuk dan ukurannya apakah itu kartu nama, stiker, poster dan sebagainya. Pemilihan bentuk huruf juga memiliki peranan yang penting sebagaimana untuk tujuan apa desain itu dibuat. Harmoni dari segi warna warna memiliki pengaruh yang amat besar, karena tiap-tiap warna memiliki sifatnya masing-masing, seperti merah yang memiliki arti berani, biru yang memiliki kesan tenang dan lain sebagainya. Lihat kembali tujuan dari desain yang telah dibuat, karena ketepatan dalam memilih warna dapat membuat informasi yang didalamnya menjadi lebih efektif. Keseimbangan Suatu hal yang amat penting dalam penyampaian suatu 34

35 informasi. Keseimbangan dapat merupakan keseimbangan yang formal, dengan susunan yang simetris. Susunan yang simetris mampu memberi kesan yang formal, seimabang, dapat dipercaya dan mapan. Sebaliknya susunan yang asimetris sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu dinamika, energi serta pesan yang tidak formal. Stressing Dalam pengertian bahasanya disebut sebagai sebuah penekanan, memiliki fungsi untuk memberikan titik-titik tertentu yang memperoleh fokus perhatian. Streesing lebih mengarah kepada titik perhatian atau eye catching dalam suatu publikasi. Pada sebuah karya grafis memungkinkan adanya lebih dari satu stressing, namun harus dibedakan mana yang akan dijadikan fokus utama agar tidak mengesankan berebut perhatian yang akhirnya membuat pesan didalamnya menjadi tidak efektif. c. Grid pada Layout Grid System Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik. 35

36 The Golden Section Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan prinsip tersebut dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk menghadirkan proporsi yang sangat sempurna dan indah. Membagi sebuah garis dengan perbandingan mendekati rasio 8 : 13 berarti bahwa jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya akan sama dengan pembagian panjang garis utuh sebelum dipotong dengan garis yang lebih panjang tadi. Proporsi agung juga dikenal dalam istilah deret bilangan fibonacci yaitu deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua bilangan sebelumnya dan di mulai dari nol. Deret bilangan ini memiliki rasio 8 : 13 yaitu rasio proporsi agung. Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran bangunan, arsitektur, karya seni, huruf hingga layout sebuah halaman karena proporsinya yang harmonis The symetrical grid Dalam grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti bayangan cermin dari halaman kiri. Ini memberikan dua margin yang sama baik margin luar maupun margin dalam. Untuk menjaga proporsi, margin luar memiliki bidang yang lebih lebar. Layout klasik yang dipelopori oleh Jan Tschichold ( ) seorang typographer dari Jerman ini didasari ukuran halaman dengan proporsi 2:3. 36

37 d. Mengorganisir Layout Layout yang baik mudah untuk mengikuti dan memberikan fokus jelas kepada khalayak untuk membantu agar mudah menemukan cara mereka melalui publikasi, presentasi, atau halaman web. Mengatur dan menekankan informasi Anda untuk membuat pesan Anda sebagai jelas mungkin. Memutuskan apa yang ingin pembaca untuk melihat atau membaca posisi pertama dan itu yang sesuai, kemudian memutuskan apa yang ingin pembaca untuk membaca atau melihat berikutnya. Kualitas tata letak Anda menentukan seberapa cepat pembaca Anda akan diarahkan melalui publikasi cepat dan bagaimana mereka akan dapat membacanya. Pedoman untuk Mengorganisir Layouts: Menggunakan berbagai jenis ukuran untuk berbagai elemen. Membentuk suatu hirarki dari jenis ukuran untuk utama, subheads, teks, dan lain-lain sesuai dengan format. Semua format utama sama, semua teks harus diformat sama, dll Membuat elemen yang paling pentingagar khalayak bisa menemukan hal yang besar pada hal-hal yang kecil. Menggunakan rules (baris) untuk memisahkan informasi ke dalam grup. Menggunakan berbagai jenisketebalan font. Gunakan spasi kosong untuk tujuan desain dalam publikasi. Informasi posisi penting di sudut kiri atas. Di sudut kiri atas biasanya membaca terlebih dahulu. Menempatkan kotak sekitar informasi penting. Berikan bullet pada item-item yang penting. 37

38 Gunakan warna kebalikan (jenis putih pada latar belakang gelap) untuk memisahkan atau menekankan. ( 3.9 Data Teknis Perancangan Bahan Kaos a. Katun ada 2 macam berdasarkan spesifikasi benang: 1. COTTON COMBED Serat benang lebih halus. Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata Dibakar hanya menyisakan abu 2. COTTON CARDED Serat benang kurang halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata. Sifat kedua jenis bahan tersebut dapat menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas. b. TC (TETERON COTTON) Campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan.kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan shrinkage (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali. c. CVC ( COTTON VISCOSE) Campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose.Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih 38

39 kecil dari bahan Cotton.Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat. d. POLYESTER / PE Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil olahan minyak bumi untuk dibuat serat poly fiber dan untuk produk biji plastik.karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan dipakai serasa panas. e. HYGET Jenis bahan ini juga terbuat dari plastik, namun lebih tipis.banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai Ukuran standar kaos dan anatomi kaos Skala pengukuran kaos pada umumnya adalah SML (Small, Medium, Large).Standar ukuran kaos untuk tiap negara, dan tiap produksi merek bisa berbeda. Tidak ada standar ukuran kaos yang baku dan berlaku umum. Selaim skala SML, ada juga beberapa produsen kaos di negara di Eropa dan Amerika yang menggunakan angka (0-22). Apapun skalanya, pada umumnya untuk mengukur kaos digunakan 2 patokan yaitu panjang & lebar. Panjang = Ukuran dari titik bahu atas sampai ke ujung bawah kaos Lebar = Ukuran dari ujung kiri sampai ujung kanan kaos Selain panjang dan lebar, ada juga ukuran lingkar leher (round neck), lingkar lengan (round sleeve), dan panjang lengan (long sleeve).ukuran tersebut berbeda untuk masing-masing model kaos. Misalkan model kaos pria, akan berbeda dengan model kaos wanita. Dikarenakan sifat bahan kaos yang bisa melar atau menyusut, maka ukuran kaos selalu plus minus 2 cm. Berikut ini adalah standar ukuran kaos pada umumnya. 39

40 KAOS PRIA UKURAN PANJANG LEBAR S M L XL XXL XXXL KAOS WANITA UKURAN PANJANG LEBAR S M L XL XXL Teknik cetak sablon untuk tekstil Dalam Industri sablon kaos, selain desain yang baik, ada juga hal yang terpenting yaitu teknik cetaknya.ada beberapa teknik cetak sablon dan ini sangat terkait dengan strategi bisnisnya. Saya berharap bahwa hal inilah yang akan menjawab berbagai pertanyaan anda seputar pengembangan teknik sablon untuk bisnis anda. Sebenarnya sih sangat sederhana sekali untuk menentukan teknik mana yang paling cocok untuk bisnis anda, karena masing2 teknik ini berbeda kegunaannya dilihat dari segi banyaknya warna yang akan dicetak, waktu yang diperlukan, kuantitas atau jumlah produksi dan tentunya biaya yang diperlukan. Tinggal anda yang memilih, mana yang paling anda butuhkan. 40

41 Menggunakan screen / kain saring palelo.wordpress.com Metode ini adalah metode yang paling umum dalam dunia percetakan sablon kaos. Dengan menggunakan screen atau kain saring untuk mencetak warna desain ke kaos, 1 screen 1 warna. Artinya, jika anda ingin menyablon gambar dengan desain 3 warna, maka harus menggunakan 3 screen. Teknik ini menciptakan hasil yang berkualitas tinggi, lebih terlihat professional dan tahan lama. Banyak juga yang beranggapan bahwa sablon menggunakan screen ini akan menhasilkan cetakan yang berantakan. Maka dari itu ketelitian benar-benar dibuthkan untuk teknik menggunakan screen ini. 41

42 Direct To Garment (DTG) Inkyts.com Sementara teknik sablon kaos dengan menggunakan screen banyak diketahui orang, maka teknik sablon ini terbilang masih sangat baru. Printernya pun mahal.tapi bisa dijamin, kualitas sablon-nya sangat baik.dengan menggunakan DTG ini, desain langsung dicetak ke media seperti kaos, topi mouse pad dan lainlain. Jika anda memiliki desain dengan warna yang full color dan warna yang tak terbatas, pastinya akan susah jika dikerjakan dengan menggunakan screen saja, maka dengan menggunakan DTG hal tsb sangat mudah dilakukan. Pilihan yang tepat untuk mencetak foto dengan gambar yang sangat detail.kelemahannya DTG ini tidak bisa mencetak di bahan berwarna dasar hitam. 42

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1. Gambaran Media Produksi Berdasarkan dari pengamatan penulis, selama ini industri tersebut belum menggunakan media komunikasi yang memadai yang dilakukan oleh pemilik industri

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya zaman, fungsi busana mengalami sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. PENGANTAR... 1

DAFTAR ISI BAB I. PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR ISTILAH... viii DAFTAR TABEL DAN GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB I. PENGANTAR... 1

Lebih terperinci

Ahli Tipografi disebut TIPOGRAFER (ahlinya tipografi gitu...)

Ahli Tipografi disebut TIPOGRAFER (ahlinya tipografi gitu...) PENDAHULUAN TIPOGRAFI adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata HURUF dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca

Lebih terperinci

Gambar Cover buku

Gambar Cover buku BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format Teknis Buku 5.1.1 Ukuran buku Ukuran buku adalah 15 X 21 cm. 5.1.2 Binding & Cover Binding yang digunakan adalah jilid jahit, agar memberikan kesan home made

Lebih terperinci

4.1 Keterlibatan Praktikan Dalam Proyek Kreatif Peranan Praktikan Dalam Proyek Kreatif

4.1 Keterlibatan Praktikan Dalam Proyek Kreatif Peranan Praktikan Dalam Proyek Kreatif BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTIK 4.1 Keterlibatan Praktikan Dalam Proyek Kreatif 4.1.1 Peranan Praktikan Dalam Proyek Kreatif Penulis sebagai praktikan ditempatkan sebagai Junior Desainer Grafis di PT.

Lebih terperinci

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Buku merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal penyampaian informasi. Diantara faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB II PRODUK DAN JASA

BAB II PRODUK DAN JASA BAB II PRODUK DAN JASA 2.1 Spesifikasi Produk Dari segi bahan KetoBatik menggunakan bahan Cotton Combed 20s dan kemeja menggunakan bahan Teteron Cotton. Bahan batik yang KetoBatik gunakan adalah batik

Lebih terperinci

Kain Sebagai Kebutuhan Manusia

Kain Sebagai Kebutuhan Manusia KAIN SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA 1 Kain Sebagai Kebutuhan Manusia A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari kain sebagai kebutuhan manusia. Manusia sebagai salah satu makhluk penghuni alam semesta

Lebih terperinci

Ragam Hias Tenun Songket Nusantara

Ragam Hias Tenun Songket Nusantara RAGAM HIAS TENUN SONGKET NUSANTARA 115 Ragam Hias Tenun Songket Nusantara A. RINGKASAN Dalam bab ini kita akan mempelajari kebiasaan masyarakat Nusantara dalam membuat hiasan, khususnya menghias dengan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar )

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Fotografi Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) Dalam buku Basic Lighting for Beauty yang ditulis oleh Adimodel menjelaskan bahwa agar foto yang

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN. tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan

BAB III KONSEP PERANCANGAN. tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Sintesis Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan yang merupakan tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan inti dari semua proses yang berhubungan

Lebih terperinci

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Pemakaian busana kini telah menjadi trend di dunia remaja, dengan

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif PENGGUNAN HURUF DISPLAY. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN

Tipografi Aplikatif PENGGUNAN HURUF DISPLAY. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN Modul ke: PENGGUNAN HURUF DISPLAY 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf DISPLAY DISPLAY DISPLAY DISPLAY Adalah memamerkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, kebutuhan teknologi komputer sangat dibutuhkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, kebutuhan teknologi komputer sangat dibutuhkan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi ini, kebutuhan teknologi komputer sangat dibutuhkan oleh manusia. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan, yang biasanya selalu dilakukan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 TATA LETAK Tata letak atau disebut Layout (manajemen bentuk dan bidang) yaitu : penyusunan elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Di zaman yang sudah modern saat ini dan masuknya budaya asing kedalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi Di Indonesia gaya bohemian ini sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Minangkabau (Minang) adalah kelompok etnis Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah kebudayaannya Minang meliputi daerah Sumatera Barat, separuh

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat adalah mengenai tentang media informasi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas sebelumnya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org) BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori dan Komunikasi. A. Desain Komunikasi Visual Salah satu fungsi Desain Komunikasi Visual itu sendiri seperti yang pernah dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

Sabtu, 1 Desember 2012

Sabtu, 1 Desember 2012 BlanKonf #4 Desain Grafis Sabtu, 1 Desember 2012 princeofgiri@di.blankon.in @princeofgiri Komponen Desain Grafis Garis Bentuk (Shape) Warna Ilustrasi / Gambar Huruf (Teks) / Tipografi Ruang (Space) Garis

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

TUGAS PRAKARYA: SABLON

TUGAS PRAKARYA: SABLON TUGAS PRAKARYA: SABLON Pengertian Sablon Kata sablon berasal dari bahasa Belanda yaitu schablon yang merupakan suatu teknik cetak-mencetak suatu desain grafis dengan menggunakan kain gasa atau biasa disebut

Lebih terperinci

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis 8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan

Lebih terperinci

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara RAGAM HIAS TENUN IKAT NUSANTARA 125 Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari sejarah teknik tenun ikat pada saat mulai dikenal masyarakat Nusantara. Selain itu, akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI

BAB III KERANGKA TEORI BAB III KERANGKA TEORI 3.1 Pengertian Desainer Grafis Pekerjaan desain grafis menuntut pemahaman terhadap esensi dunia visual dan seni (estetika). Sebab desain grafis menerapkan elemen-elemen dan prinsipprinsip

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula halnya untuk perhiasan khas suku

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal) BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan terdiri dari dua kata yaitu strategi dan perancangan, yang masing-masing kata mempunyai pengertian tersendiri.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada

Lebih terperinci

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti rok, dress, atau pun celana saja, tetapi sebagai suatu kesatuan dari keseluruhan yang

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain produk 3.1.1 Pengertian Desain Produk Desain produk dapat didefinisikan sebagai generasi ide, pengembangan konsep, pengujian dan pelaksanaan manufaktur (objek fisik)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Desain Grafis Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang beraneka ragam, salah satu hasil budaya tersebut adalah batik. Batik merupakan warisan

Lebih terperinci

DESAIN GRAFIS. Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah tampilan yang menarik.

DESAIN GRAFIS. Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah tampilan yang menarik. 1 DESAIN GRAFIS Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah tampilan yang menarik. Perancang tampilan selain harus mempunyai jiwa seni yang memadai, juga harus mengerti selera pengguna secara

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN, Menimbang : a. bahwa dengan dimekarkannya Kabupaten Pasaman berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

Penerapan karakter huruf pada media [ POSTER ]

Penerapan karakter huruf pada media [ POSTER ] Penerapan karakter huruf pada media [ POSTER ] Adalah sebuah karya desain komposisi gambar dan huruf yang dirancang sedemikian rupa untuk menarik perhatian sehingga dapat menyampaikan suatu informasi secara

Lebih terperinci

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.3 Desain Grafis Menurut Blanchard (1986) mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikasi yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan berbagai informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis ( unsur grafis, ilustrasi,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku The Fundamentals of Creative Design disebutkan bahwa layout adalah penempatan posisi dari elemenelemen baik itu teks maupun gambar pada

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Agar permasalahan bisa diatasi dan tujuan dapat dicapai maka dibutuhkan strategi. Permasalahan yang ditemukan mengenai pengetahuan

Lebih terperinci

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi Oleh: Nyoman Tri Ratih Aryaputri Mahasiswa Program Studi Seni Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Denpasar Email: triratiharyaputri3105@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Cetak Saring Desain Motif Karakter Visual Ragam Hias Flora Fauna Perancangan Desain Motif Tekstil Cinderamata dengan Penerapan Ragam hias relief candi

Lebih terperinci

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TIPOGRAFI JUDUL FILM HOROR INDONESIA PADA MEDIA POSTER

BAB IV TINJAUAN TIPOGRAFI JUDUL FILM HOROR INDONESIA PADA MEDIA POSTER BAB IV TINJAUAN TIPOGRAFI JUDUL FILM HOROR INDONESIA PADA MEDIA POSTER 1.1 Tipografi Pada Judul Film Horor Film merupakan media komunikasi dari berbagai teknologi dan unsur-unsur kesenian. Bentuk imaji

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Ilustrasi Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang bersifat mitologi dan fantasi tidak memiliki model yang dapat dijadikan

Lebih terperinci

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki moto atau semboyan Bhineka Tunggal Ika, artinya yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun pada hakikatnya bangsa

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 63 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Judul Seri Prangko Gambar 5.1 Judul Seri Prangko Font yang digunakan dalam judul seri prangko antara lain: Pada tulisan Kampung Betawi menggunakan font Aquiline

Lebih terperinci

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Pengertian Warna Warna adalah suatu aspek yang dapat menghidupkan ruang dan membentuk/menciptakan kesan pada ruang. Merupakan sifat dasar visual yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Definisi Buku

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Definisi Buku BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Pengertian buku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Kamus Oxford (Oxford Dictionary),

Lebih terperinci

Nama jenis produk kerajinan tekstil beserta gambar dan komentarnya

Nama jenis produk kerajinan tekstil beserta gambar dan komentarnya Nama jenis produk kerajinan tekstil beserta gambar dan komentarnya kerajinan batik,batik merupakan warisan budaya indonesia. kerajinan pahat, kerajinan yang membutuhkan ketekunan. kerajinan ukir, adalah

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Pendekatan Komunikasi a. Visual Pendekatan komunikasi dengan visual yang dilakukan dalam perancangan media informasi Gaya Kebaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pelestarian budaya bukan hanya yang berhubungan dengan masa lalu, namun justru membangun masa depan yang menyinambungkan berbagai potensi masa lalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan adalah momen yang sangat penting dalam hidup seseorang karena akan dikenang sepanjang hidup. Pernikahan menyatukan dua manusia menjadi satu keluarga. Pernikahan

Lebih terperinci

Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif

Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif Selain bentuk, kesan yang ada pada sebuah huruf dapat pula timbul dengan penambahan warna karena warna membantu huruf untuk membangun

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Setelah mengetahui bahwa PT. Earth Color tidak memiliki Graphic Standard Manual, Penulis melakukan riset dan menanyakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya merupakan suatu pola hidup yang berkembang dalam masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, budaya memiliki kaitan yang sangat erat

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang diiringi dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, telah membawa manusia kearah modernisasi dan globalisasi.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pada perancangan desain peta dan buku wisata diperlukan keterkaitan antara rancangan produk dengan lingkungan disekitarnya. Hasil rancangan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurysta Tresna Sundi, 2014 Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurysta Tresna Sundi, 2014 Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pangandaran merupakan salah satu Kabupaten yang baru terbentuk pada tahun 2012. Terbentuknya Kabupaten Pangandaran sebagai pemekaran dari kabupaten Ciamis-Jawa

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. a. Pesan Utama atau Keyword. Sederhana dan Solid

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. a. Pesan Utama atau Keyword. Sederhana dan Solid BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1. Strategi Komunikasi a. Pesan Utama atau Keyword Dengan menganalisa visi yang dimiliki oleh LIPI yaitu ingin menjadi lembaga

Lebih terperinci

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam macam budaya. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN III.1 Pendekatan Komunikasi Strategi dalam pendekatan komunikasi wisata Pantai Gedambaan ini dibuat dengan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim yang besar dan memiliki berbagai macam kebudayaan, mulai dari tarian, pakaian adat, makanan, lagu daerah, kain, alat musik, lagu,

Lebih terperinci

4. Simbol dan makna tari

4. Simbol dan makna tari 4. Simbol dan makna tari Pernahkah Anda mengalami kondisi, melihat tari dari awal sampai akhir, tetapi tidak dapat mengerti maksud dari tari yang Anda amati?. Kondisi tersebut dapat terjadi karena dua

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL 4.1 Tema Karya Tema dari karya tugas akhir ini adalah Geometrical Forest, sesuai dengan image board yang digunakan sebagai sumber inspirasi selain ragam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni Pengertian Seni Rupa Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL KARYA DAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB VI HASIL KARYA DAN SPESIFIKASI TEKNIS BAB VI HASIL KARYA DAN SPESIFIKASI TEKNIS 6.1. Hasil Karya Digital 1. POSTER ALBUM EMAS ANUGERAH DANGDUT INDONESIA Gambar 6.1: Karya Poster Album emas Dangdut Indonesia Jenis Media: Dalam Ruang Ukuran:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu

Lebih terperinci

typos = bentuk grapho = menulis

typos = bentuk grapho = menulis TypoGrafi INTRODUCTION Sejarah huruf, sama tuanya dengan peradaban manusia itu sendiri, sejak manusia mengenal bentuk visual untuk berkomunikasi dan merekam peristiwa, sejak itulah sejarah huruf mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa serta budaya. Keanekaragaman kebudayaan ini berasal dari kebudayaan-kebudayaan

Lebih terperinci

: Campuran merah dan hitam membentuk suasana yang tegas dan. : Memperkuat gaya kontemporer dan oriental.

: Campuran merah dan hitam membentuk suasana yang tegas dan. : Memperkuat gaya kontemporer dan oriental. MERAH - Menebarkan keberanian dan energy. - Membuat suasana menjadi cerah, meriah dan penuh pesona. - Secara psikologis warna merah mempercepat aliran darah karena memicu detak jantung. - Menjadi daya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.3 Landasan Teori 4.3.1 Kampanye Sosial Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan kampanye promosi produk dan jasa. kampanye isu sosial merupakan

Lebih terperinci

TIPOGRAFI. Menggabungkan Teks dalam Sajian Multimedia

TIPOGRAFI. Menggabungkan Teks dalam Sajian Multimedia TIPOGRAFI Menggabungkan Teks dalam Sajian Multimedia Pengantar Pada materi Design berikut ini, terdapat penggambaran konsep tipografi untuk lebih memperdayagunakan huruf sebagai element grafis, agar sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bercerita memang mengasyikkan untuk semua orang. Kegiatan bercerita dapat dijadikan sebagai wahana untuk membangun karakter seseorang terutama anak kecil. Bercerita

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi Perancangan dalam pembuatan media informasi snorkeling sebagai promosi wisata alam bawah laut Pantai Teluk Limau ini adalah

Lebih terperinci

Kajian Pakaian penghulu Minangkabau

Kajian Pakaian penghulu Minangkabau Kajian Pakaian penghulu Minangkabau Oleh : Diskadya Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, Universitas Telkom. Abstrak Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku dan bangsa, dimana didalamnya terdapat berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sejarah, budaya, dan kekayaan alamnya. Sejak masih jaman Kerajaan, masyarakat dari seluruh pelosok dunia datang ke

Lebih terperinci

KOMPAS.com - Ungu itu bukan warna jomblo. Malah sebaliknya. Ungu itu membuat tubuh menjadi lebih rileks?

KOMPAS.com - Ungu itu bukan warna jomblo. Malah sebaliknya. Ungu itu membuat tubuh menjadi lebih rileks? Warna sejuk: Biru, Hijau, Ungu, Pirus dan Perak adalah warna-warna sejuk. Warna-warna sejuk cenderung berpengaruh memberikan perasaan tenang bagi yang melihatnya. Meskipun digunakan sendiri, warna-warna

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. Ide atau Gagasan Dalam pembuatan desain buku ilustrasi Toi.let diperlukan banyak cara untuk menyelesaikannya menjadi sebuah buku yang utuh, yang bisa membuat orang penasaran untuk

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1Teori Branding Branding adalah "personifikasi" dari suatu produk, layanan, atau bahkan perusahaan. Seperti setiap orang, merek, memiliki "tubuh" fisik: dalam

Lebih terperinci