REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK
|
|
- Ridwan Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial pemasok jasa asing dapat berbentuk sebagai berikut : - Suatu usaha patungan dengan satu atau lebih penanam modal dalam negeri Laos, - Suatu perusahaan yang secara keseluruhan dimiliki oleh asing 1 - Suatu kantor cabang atau perwakilan Kehadiran komersial pemasok jasa asing wajib mendapat persetujuan dari otoritas yang berwenang dan perijinan yang diberikan oleh komite Pengelolaan Penanaman Modal Asing Laos 3) Pemasok jasa asing di Laos dapat menyewa tanah di Laos dan dapat memindahkan hak sewa tersebut ; dan mereka dapat memiliki hasil pengembangan pada lahan dan properti bergerak lainnya dan memindahkan kepemilikan mereka. Perusahaan asing yang tunduk pada Undang-Undang Promosi dan Pengelolaan Penanaman Modal Asing Laos wajib membayar pajak penghasilan tahunan, yang dihitung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Laos. Usaha patungan didirikan dan didaftarkan berdasarkan peraturan perundang-undangan Laos. Dimiliki dan dijalankan bersama oleh satu atau lebih pemasok jasa/penanam modal asing dan oleh satu atau lebih penanam Pajak, kewajiban, dan biaya lainnya yang berlaku di Laos wajib juga dibayar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Laos. 1 Perusahaan yang diinvestasi oleh asing 100% 1
2 modal dalam negeri Laos yang sah. Aktifitas dan hubungan para pihak wajib diatur melalui kontrak antara para pihak dan Anggaran Dasar Usaha Patungan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan Laos. Pemasok jasa/penanam modal asing dalam usaha patungan harus berkontribusi minimal 30% bagian dari total modal investasi dalam usaha itu. Perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh asing adalah suatu penanaman modal/pemasok jasa asing yang terdaftar berdasarkan peraturan perundang-undangan Laos. Oleh satu atau lebih penanam modal asing yang sah tanpa partisipasi penanam modal Laos yang sah. Perusahaan yang didirikan di Laos dapat merupakan perusahaan baru atau kantor cabang atau kantor perwakilan suatu perusahaan asing. Penyatuan dan pendaftaran suatu penanam modal asing wajib sesuai dengan 2
3 Undang-undang Perusahaan/Usaha Laos. Persyaratan pengoperasian usaha dengan kepemiliki modal asing dan kontrak kerjasama suatu usaha wajib dirinci dalam perijinan penanaman modal setiap proyek sesuai dengan peraturan perundang-undangan Laos. Kantor cabang atau perwakilan perusahaan asing wajib mempunyai anggaran dasar yang harus konsisten dengan peraturan perundang-undangan dan Undang-Undang Usaha Laos dan wajib mendapatkan persetujuan dari Komite Pengelolaan Penanaman Modal Asing Laos. 4) Orang asing yang bekerja di Laos wajib tunduk pada Undang-Undang Promosi dan Pengelolaan Penanaman Modal Asing dan peraturan keimigrasian di Laos Namun demikian, perusahaan asing mempunyai hak untuk mempekerjakan tenaga ahli asing dan tenaga terampil jika perlu dan dengan persetujuan dari otoritas 4) Pemasok jasa asing dan pekerja asingnya yang bekerja di Laos wajib membayar pajak penghasilan pribadi kepada Pemerintah Laos, yang dihitung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Laos. 3
4 Pemerintah Laos yang berkompeten. Fasilitasi untuk masuk, bepergian di dalam, tinggal didalam, dan keluar dari wilayah Laos bagi penanam modal /pemasok jasa asing, pekerja asingnya dan anggota keluarga dari para penanam modal tersebut, pemasok jasa dan orang-orang tersebut akan diberikan oleh Pemerintah Laos. Seluruh orang tersebut harus tunduk dan patuh pada peraturan perundangundangan yang disebutkan diatas selama mereka berada di wilayah Loas. Penanam modal/pemasok jasa asing mempunyai kewajiban untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja warganegara Laos, melalui metoda seperti pelatihan di Laos atau di luar negeri. 4
5 1. JASA USAHA A. Jasa Profesi (b) Jasa akuntansi, audit, dan pembukuan (CPC 862) (1) Tidak terikat (1) Tidak terikat (3) Pemasok jasa asing dapat memperoleh ijin praktek sebagai Akuntan Publik atau Konsultan Akuntansi Bersertifikasi di Laos disediakan sepanjang suatu perjanjian atau kontrak ditandatangani dengan negaranya terkait hal tersebut. (3) Tidak Terikat Namun demikian, berdasarkan ijin sementara, Profesi Badan Akuntansi dapat mengijinkan orang asing untuk praktek sebagai Akuntan Publik atau Konsultan Akuntansi Bersertifikasi bila negaranya merupakan anggota Komite Standar Akuntansi Internasional. Untuk memperoleh suatu ijin di Laos, akuntan profesional asing wajib memperoleh sertifikasi berdasarkan 5
6 persyaratan berikut : a) Kesetaraan diploma sebagaimana diberikan untuk akuntan profesional Laos. Sertifikat dimaksud wajib dikeluarkan melalui persetujuan dari Komisi Kualifikasi Kesetaraan. b) Asisten tenaga kerja berkewarganegaraan Laos dengan persentase tidak kurang dari yang diberikan kepada sektor profesi c) Komitmen untuk menyediakan pelatihan yang diperlukan dan berkelanjutan bagi pekerja berkewarganegaraan Laos. d) Persyaratan moralitas dipersyaratkan oleh Dewan Pimpinan Akuntan Profesi. e) Persetujuan laporan keuangan oleh staf berkewarganegaraan Laos. Sebagai tambahan, pemasok jasa asing wajib melaksanakan hak dan kewajiban yang sama dengan anggota Badan Akuntan 6
7 Publik, meskipun mereka tidak merupakan anggota dari Badan dimaksud. - Untuk jasa audit: pemasok asing hanya boleh mengaudit perusahaan swasta. Semua Akuntansi dan pembukuan harus dilakukan oleh Akuntan Laos bersertifikasi. (4) Tidak Terikat (4) Tidak terikat 7
8 (c) Jasa Konsultasi Pajak (Bagian dari CPC 863) (3) Tidak terikat (4) Tidak terikat (4) Tidak terikat (d) Jasa Arsitektur (CPC 8671) (4) Sebagaimana diindikasikan dalam (4) Sebagaimana diuraikan dalam (e) Jasa rekayasa (CPC 8672) (f) Jasa rekayasa terpadu - Jasa rekayasa terpadu untuk proyek infrastruktur angkutan konstruksi terimajadi (CPC 86731) - Jasa rekayasa terpadu dan pengelolaan proyek (CPC (3) a) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal b) Tidak berlaku untuk proyek yang dibiayai publik dan hibah asing. diuraikan (3) Tidak terikat 8
9 86732) dalam.. - Jasa rekayasa terpadu untuk proyek konstruksi pada pembuatan konstruksi terima-jadi (CPC 86733) (g) Jasa perencanaan kota dan arsitektur tata ruang (CPC 86742) - Jasa perencanaan kota (CPC 86741) - Jasa arsitektur tata ruang (CPC 86742) (3) Usaha patungan dengan pemasok jasa Laos diperlukan dan keikutsertaan modal asing dibatasi sampai 2/3. (4) Sebagaimana diuraikan dalam. (3) a) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal b) Tidak berlaku untuk proyek yang dibiayai publik dan hibah asing. (4) Sebagaimana diuraikan dalam (3) Tidak terikat, kecuali 9
10 B. Jasa Komputer dan Jasa yang Terkait dengan Komputer Jasa konsultasi terkait dengan pemasangan perangkat keras komputer (CPC 841) Jasa Pemasangan Perangkat Lunak (CPC 842) Jasa Basis Data (CPC 844) (4) Ini harus konsisten dengan Undang-undang Perburuhan dan Undang-undang Promosi dan Pengelolaan Penanaman Modal Asing 1) Tidak ada 2) Tidak ada 3) Sama seperti disebutkan pada Akses Pasar 4) Sama seperti disebutkan pada Akses Pasar dan Undang- Undang Perpajakan. Jasa pemrosesan data, tidak termasuk data sensitif dan untuk tujuan non-komersial (CPC 843) Lainnya : Jasa pemeliharaan dan perbaikan komputer (Bagian dari CPC 84500) 1) Tidak ada 2) Tidak ada 3) Sama seperti disebutkan pada akses pasar 4) Tidak terikat, kecuali. 10
11 C. Jasa Penelitian dan Pengembangan - Jasa R&D untuk ilmu alam dan rekayasa (CPC 851) - Jasa penelitian dan pengembangan percobaan (CPC 852) - Jasa R&D antardisiplin (CPC 853) (3) Usaha patungan dengan pemasok jasa Laos diperlukan. (3) Tidak terikat E. Jasa Penyewaan dan Sewa- Beli tanpa Operator - Jasa penyewaan/sewa-beli terkait dengan kapal (CPC 83103) - Jasa penyewaan/sewa-beli terkait dengan mesin konstruksi dan peralatan tanpa operator (CPC 83107) - Jasa penyewaan/sewa beli terkait dengan mesin dan peralatan lainnya (CPC ) (4) Sebagaimana diuraikan dalam (4) Sebagaimana diuraikan dalam 11
12 F. Jasa Usaha Lainnya a. Jasa Periklanan (CPC 871) Isinya wajib disetujui oleh Kementrian Informasi dan Kebudayaan Laos (3) Wajib didaftar sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal Promosi dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya. b. Jasa penelitian pemasaran (CPC 86401) c. Jasa konsultasi pengelolaan - Jasa konsultasi pengelolaan umum (CPC 86501) - Jasa konsultasi pengelolaan pemasaran (CPC 86503) (3) Wajib didaftarkan sesuai dengan peraturan perundangundangan Laos. (3) Tidak terikat 12
13 m. Konsultasi ilmiah dan teknis terkait - Jasa geologi, geofisika, dan jasa ilmiah yang prospektif lainnya (CPC 86751) - Jasa survei bawah tanah (CPC 86752) o. Jasa kebersihan bangunan (CPC 874) (3) Wajib didaftarkan sesuai dengan peraturan perundangundangan Laos (3) Tidak terikat p. Jasa fotografi (CPC 875) q. Jasa pengepakan (CPC 876) (3) Usaha patungan dengan pemasok jasa Laos diperlukan sebagaimana diraikan dalam (3) Tidak terikat 13
14 r. Pencetakan dan Penerbitan (CPC 88442) (3) Usaha patungan, dengan minimum 49% modal saham asing (3) Tidak terikat, kecuali 14
15 2. JASA KOMUNIKASI B. Jasa Kurir Jasa kurir multi-moda (CPC 75121) (3) Tidak ada (3) Tidak ada (4) Sebagaimana diuraikan dalam (4) Sebagaimana diuraikan dalam C. Jasa Telekomunikasi Jasa-jasa berikut ini dapat dipasok hanya berdasarkan fasilitas, penggunaan publik, untuk jasa jarak jauh lokal dan nasional. (3) Sebagaimana ditetapkan dalam (3) Sama seperti disebutkan pada akses pasar (a) Jasa telepon suara (CPC 7521) (e) Jasa telegrap (CPC 7522) (f) Jasa faksmili (CPC 7529) Persyaratan untuk mengadakan jasa diluar kota Vientiane. (4) Harus konsisten dengan Undang-undang Perburuhan dan Undang-undang Promosi dan Pengelolaan Penanaman Modal Asing 4) Sama seperti disebutkan pada Akses Pasar dan Undang- Undang Perpajakan. 15
16 (d) Jasa Teleks (CPC 7523**) (h) Surat elektronik (CPC 7523**) (i) Surat Suara (CPC 7523**) (j) Penelusuran informasi dan basis data secara online (CPC 7523**) (3) Usaha patungan dengan pemasok jasa Laos dibutuhkan dan hanya melalui penguasaan operator yang sudah ada Persyaratan untuk mengadakan jasa diluar kota Vientiane. (2) Tidak terikat (3) Tidak terikat, kecuali Jasa Telepon umum berbayar (CPC 75211) Jasa pesan dan informasi elektronik (CPC 75232) 1) Tidak ada 2) Tidak ada 3) Usaha patungan dengan pemasok jasa Laos diperlukan. 1) Tidak ada 2) Tidak ada 3) Tidak terikat Persyaratan untuk mengadakan jasa diluar kota Vientiane. 4) Tidak terikat, kecuali 4) Tidak terikat, kecuali 16
17 Jasa penyeranta (CPC 75291) (3) Tidak ada (3) Tidak ada (4) Sebagaimana diuraikan dalam (4) Sebagaimana diuraikan dalam Jasa pengiriman data dan pesan (CPC 7523) Jasa konsultasi telekomunikasi (CPC 75440) (3) Usaha patungan dengan pemasok jasa Laos diperlukan 1) Tidak ada 2) Tidak ada 3) Sama seperti disebutkan pada Akses Pasar (4) Harus konsisten dengan Undang-undang Perburuhan dan Undang-undang Promosi dan Pengelolaan Penanaman Modal Asing 4) Sama seperti disebutkan pada Akses Pasar dan Undangundang Perpajakan. 17
18 Jasa Audiovisual Jasa produksi dan distribusi gambar hidup dan video tape (CPC 9611) - Produksi Gambar Hidup (CPC tidak termasuk video tape) - Distribusi Gambar Hidup (CPC tidak termasuk video tape) (3) Usaha patungan, dengan minimum 49% modal saham asing. (3) Tidak terikat, kecuali Jasa proyeksi gambar hidup (CPC 9612) Jasa Radio dan Televisi (CPC 9613) - Jasa Radio hanya untuk pembuatan acara radio (CPC 96131) - Jasa Televisi hanya untuk pembuatan acara TV (CPC 96132) (3) Tidak terikat, kecuali 18
19 3. JASA KONSTRUKSI DAN YANG BERKAITAN DENGAN REKAYASA Pekerjaan Konstruksi untuk Bangunan 1) Tidak ada (CPC 512) 2) Tidak ada Pekerjaan Konstruksi Untuk Rekayasa Sipil (CPC 513) Perakitan dan Pemasangan Konstruksi Prafabrikasi (CPC 514) Pekerjaan Pemasangan (CPC 516) (4) Harus konsisten dengan Undang-undang Perburuhan dan Undang-undang Promosi dan Pengelolaan Penanaman Modal Asing 3) Sama seperti disebutkan pada Akses Pasar 4) Sama seperti disebutkan pada Akses Pasar dan Undangundang Perpajakan. Pekerjaan Penyelesaian dan Pengakhiran Bangunan (CPC 517) Pekerjaan Prapemasangan pada Konstruksi Lapangan (CPC 511) Konstruksi Perdagangan Khusus (CPC 515) Jasa penyewaan berhubungan dengan perlengkapan untuk pekerjaan konstruksi atau penghancuran bangunan atau pekerjaan rekayasa sipil dengan operator (CPC 518) komitmen horizontal pengalihan kerjasama intra dan sebagaimana pada 1) Tidak ada 2) Tidak ada 3) Sama seperti disebutkan pada Akses Pasar 4) Sama seperti disebutkan pada Akses Pasar dan Undangundang Perpajakan. 19
20 4. JASA DISTRIBUSI A. Jasa agen komisi - Penjualan tekstil, pakaian dan alas kaki berdasarkan komisi atau kontrak (Bagian CPC 621) B. Jasa perdagangan grosir - Jasa perdagangan grosir tekstil, pakaian dan alas kaki berdasarkan komisi dan kontrak ( Bagian CPC 622) (3) Usaha patungan dengan penyedia jasa Laos dipersyaratkan. Keikutsertaan modal asing dibatasi sampai 49%. Memenuhi uji kebutuhan ekonomi. (4) Tidak terikat (3) Tidak terikat (4) Tidak terikat D. Waralaba hanya untuk tekstil, pakaian, dan alas kaki (Bagian CPC 8929) 20
21 5. JASA PENDIDIKAN - Kurikulum dan materi pendidikan wajib disetujui oleh Kementerian Pendidikan Laos dan Menteri terkait - Terkait dengan C dan D di bawah, cakupan komitmen hanya mengenai teknis, ilmu alam dan teknologi, administrasi usaha dan ilmu usaha, ekonomi, akuntansi, hukum internasional, pariwisata dan pelatihan bidang bahasa. - Ruang lingkup jasa pendidikan swasta hanya mengenai jasa yan sepenuhnya didanai swasta. Jasa pendidikan swasta A. Jasa pendidikan dasar (CPC 921) B. Jasa pendidikan sekunder Jasa Pendidikan Sekunder yang lebih tinggi (CPC 9222) C. Jasa pendidikan tinggi Jasa pendidikan teknis dan kejuruan post secondary (CPC 92310). (3) Tidak terikat, kecuali 21
22 Jasa pendidikan swasta B. Jasa pendidikan sekunder - Jasa pendidikan sekunder umum (CPC 9221) - Pelatihan teknis dan kejuruan (Bagian CPC 922) C. Jasa pendidikan tinggi (CPC 923) D. Jasa pendidikan dewasa (CPC 924) dan tunduk pada uji kebutuhan ekonomi (3) Tidak terikat E. Jasa pendidikan lainnya Pelatihan bahasa asing jangka pendek (bagian dari CPC 929) 22
23 6. JASA LINGKUNGAN HIDUP Lingkup komitmen diperluas hanya sampai jasa Modal Vientiane Tidak termasuk jasa yang didanai secara publik Jasa Pembuangan Limbah (CPC 9401) Jasa Pembuangan Sampah (CPC 9402) Jasa sanitasi dan yang sejenis (CPC 9403) Pembersihan gas buangan (Bagian dari CPC 9404) Jasa penanggulangan kebisingan (Bagian dari CPC 9405) Jasa Perlindungan Alam dan Tata Ruang (CPC 9406) (3) Tidak terikat, kecuali 23
24 8. JASA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN DAN SOSIAL Jasa medis dan gigi (CPC 9312) - Jasa Umum dan Medis (CPC 93121) - Jasa Medis Spesialis (CPC 93122) Jasa rumah sakit swasta (Hanya untuk rumah sakit dengan lebih 100 tempat tidur dan fasilitas modern) (Bagian dari CPC 93110) (3) a. Usaha patungan dengan pemasok jasa Laos dan keikutsertaan modal asing dibatasi sampai 49% b. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam negeri (4) Tidak terikat (3) Tidak terikat (4) Tidak terikat 24
25 9. JASA PARIWISATA DAN YANG TERKAIT DENGAN PERJALANAN Jasa penginapan hotel, bintang 3 atau lebih (Bagian dari CPC 641) untuk pengalihan kerjasama intra bagi manajer umum dan manajer-manajer dan tunduk pada persetujuan dari otoritas Laos yang berwenang. (3) Tidak terikat Jasa Penyajian Makanan dengan layanan restauran lengkap (CPC 64210) Jasa Penyajian Minuman tanpa Hiburan (CPC 64310) untuk pengalihan kerjasama intra bagi manajer dan tunduk pada persetujuan dari otoritas Laos yang berwenang (3) Tidak terikat, kecuali 25
26 Jasa agen perjalanan, hanya untuk jasa ke dalam (Bagian dari CPC 74710) (3) Diterapkan dengan persyaratan sebagai berikut : (3) Tidak terikat a) penanaman modal asing wajib sebagai agen perjalanan; b) usaha patungan dengan satu atau lebih pemasok jasa Laos; c) Keikutsertaan modal asing dibatasi sampai 70% d) sesuai dengan peraturan perundang-undangan Laos. untuk manajer dan tunduk pada persetujuan otoritas Laos yang berwenang Lainnya : Jasa konsultasi pariwisata (3) Tidak terikat Sesuai hasil uji kebutuhan ekonomi 26
27 untuk manajer dan tunduk pada persetujuan otoritas Laos yang berwenang. 27
28 11. JASA ANGKUTAN A. Jasa Angkutan Laut Angkutan penumpang (CPC 7211) Angkutan barang (CPC 7212) Penyewaan kapal dengan awak (CPC 7213) Jasa tarik dan dorong (CPC 7214) Pemeliharaan dan perbaikan kapal (CPC 8868) Jasa Penyelamatan dan Pengangkatan Kembali Kapal (tidak berlaku di pelabuhan) (CPC 7454) B. Jasa Angkutan Perairan Internal Angkutan penumpang (CPC 7211) Angkutan barang (CPC 7212) Penyewaan kapal dengan awak 28
29 (CPC 7213) Pemeliharaan dan perbaikan kapal (CPC 8868) F. Jasa Angkutan Darat Pemeliharaan dan perbaikan perlengkapan angkutan darat (CPC ) H. Jasa penunjang untuk semua moda angkutan Jasa penyimpanan dan pergudangan yang berkaitan dengan angkutan laut (Bagian dari CPC 742) Jasa pengangkutan barang Jasa broker perkapalan 29
30 JASA LAINNYA YANG TIDAK TERMASUK DI TEMPAT LAIN Jasa pelatihan keahlian (CPC 97090) dan tunduk pada uji kebutuhan ekonomis (4) Tidak terikat, sebagaimana diuraikan dalam Komitmen Horisontal (3) Tidak terikat 30
PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA
PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN SPESIFIK UNTUK SEKTOR KEUANGAN
Lebih terperinciMYANMAR JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa
I.KOMITMEN HORIZONTAL Semua Sektor; Untuk pemasok jasa pihak lain yang merupakan orang perseorangan dari pihak tersebut, tapi bukan berkewenagaraan dari pihak tersebut untuk mode 1, 2, 3, 4: Tidak terikat
Lebih terperinciREPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS. Komitmen Jadwal Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama)
PERSETUJUAN ASEAN-KOREA MENGENAI PERDAGANGAN JASA LAMPIRAN/SC1 REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS Komitmen Jadwal Spesifik (Untuk Paket Komitmen Pertama) pkumham.go 1 LAOS- Jadwal Komitmen Spesifik Moda
Lebih terperinciI. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Tidak terikat untuk kebijakan yang berkaitan dengan modal asing atau kepentingan dalam perusahaan yang didirikan atau bermaksud untuk mendirikan
Lebih terperinciPersetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN MYANMAR
Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN MYANMAR Horizontal Semua Sektor; Untuk pemasok jasa dari pihak lain yang merupakan
Lebih terperinciMALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK
Moda Pasokan: Pasokan Lintas Batas Konsumsi di Luar Negeri Kehadiran Komersial 4) Kehadiran orang I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG TERMASUK DALAM JADWAL INI KECUALI DINYATAKAN SEBALIKNYA 3) Akuisisi,
Lebih terperinciKAMBOJA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa
A. KOMITMEN HORIZONTAL Subsidi (3), (4) Tidak terikat untuk subsidi, termasuk untuk penelitian dan pengembangan. Kebijakan Pajak (1), (2), dalam kaitannya dengan Pajak Tanah (3) Orang perseorangan dan
Lebih terperinciModa Pasokan: Pasokan Lintas Batas Konsumsi di Luar Negeri Kehadiran Komersial 4) Kehadiran orang perseorangan I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG TERMASUK DALAM JADWAL INI KECUALI DINYATAKAN SEBALIKNYA
Lebih terperinciBRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa
KOMITMEN HORIZONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Tidak terikat untuk kebijakan yang berkaitan dengan modal asing atau kepentingan dalam perusahaan yang didirikan atau bermaksud untuk mendirikan
Lebih terperinciBRUNEI DARUSSALAM. Jadwal dari Komitmen Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama)
PERSETUJUAN ASEAN-KOREA MENGENAI PERDAGANGAN JASA ANNEX/SC1 BRUNEI DARUSSALAM Jadwal dari Komitmen Spesifik (Untuk Paket Komitmen Pertama) pkumham.go 1 I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM
Lebih terperinciINDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa
I. KOMITMEN HORIZONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DI DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial penyediapenyedia jasa asing bisa dalam bentuk perusahaan patungan dan/atau kantor perwakilan, kecuali jika disebutkan
Lebih terperinciI. KOMITMEN HORISONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 4) Kehadiran dari orang perseorangan tidak mengikat kecuali untuk perpindahan didalam perusahaan (lihat di bawah) 4) Perpindahan sementara
Lebih terperinciAFAS 7 / INDONESIA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa
I. KOMITMEN HORIZONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DI DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial penyediapenyedia jasa asing bisa dalam bentuk perusahaan patungan dan/atau kantor perwakilan, kecuali jika disebutkan
Lebih terperinciMALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa
Moda Pasokan: Pasokan Lintas Batas Konsumsi di Luar Negeri Kehadiran Komersial 4) Kehadiran orang perseorangan I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG TERMASUK DALAM JADWAL INI KECUALI DINYATAKAN SEBALIKNYA
Lebih terperinciFILIPINA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa
I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Dalam kegiatan-kegiatan yang dilindungi secara jelas oleh Hukum untuk kewarganegaraan Filipina (seperti modal asing hanya terbatas pada
Lebih terperinciI. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Dalam kegiatan-kegiatan yang dilindungi secara jelas oleh Hukum untuk kewarganegaraan Filipina (seperti modal asing hanya terbatas pada
Lebih terperinciVIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa
I. KOMITMEN HORIZONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI, kecuali: Kecuali ditetapkan sebaliknya dalam setiap sektor atau sub-sektor spesifik dalam Jadwal ini, perusahaan asing diijinkan mendirikan
Lebih terperinciTHAILAND JADWAL KOMITMEN SPESIFIK
I. KOMITMEN HORISONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM DAFTAR INI 3) Kehadiran komersial di sektor atau subsektor dalam daftar ini diperbolehkan hanya melalui perusahaan perseroan terbatas yang terdaftar
Lebih terperinciSINGAPURA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa
I. KOMITMEN HORISONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 4) Kehadiran dari orang perseorangan tidak mengikat kecuali untuk perpindahan didalam perusahaan (lihat di bawah) 4) Tidak terikat 4)
Lebih terperinciVIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa
I. KOMITMEN HORIZONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI Tidak ada, kecuali: Kecuali ditetapkan sebaliknya dalam setiap sektor atau sub-sektor spesifik dalam Jadwal ini, perusahaan asing diijinkan
Lebih terperinciPROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA
PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Sektor
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinci-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan
Lebih terperinci3) Tidak terikat kecuali yang berkaitan dengan kehadiran komersial yang telah ada :
I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Tidak terikat untuk kebijakan yang berkaitan dengan modal asing atau kepentingan dalam perusahaan yang didirikan atau bermaksud untuk mendirikan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-321/PJ/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-
Lebih terperinciPersetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN SELANDIA BARU
Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN SELANDIA BARU www.djpp.de.id 1. Komitmen Selandia Baru di bawah Bab Perpindahan
Lebih terperinciPersetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas. ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN JASA SPESIFIK SELANDIA BARU
Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN JASA SPESIFIK SELANDIA BARU www.m.go.id I. KOMITMEN HORIZONTAL 1 SEMUA SEKTOR yang TERMASUK DALAM JADWAL
Lebih terperinciMODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK
MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK (UU 2/2017 & PP 29/2000 Jo PP 54/2016) admikon2@gmail.com MODUL BIMBINGAN TEKNIS ADMINISTRASI KONTRAK KONSTRUKSI Modul 1 : Kebijakan Penyusunan Dok. Kontrak
Lebih terperinci2018, No Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.39, 2018 KETENAGAKERJAAN. Tenaga Kerja Asing. Penggunaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L
No.394, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Terminal Khusus. Terminal untuk Kepentingan Sendiri. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 20 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciPROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA
PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA KAMBOJA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Pola
Lebih terperinciPROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA THAILAND
PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA THAILAND JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS I. KOMITMEN
Lebih terperinciPROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA
PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA MYANMAR JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS I. HORISONTAL
Lebih terperinci2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te
No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)
Lebih terperinci2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mendukung perekonomian
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
L 1 KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 466/KMK.04/2000 TENTANG PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN BAGI SELURUH PEGAWAI DAN PENGGANTIAN ATAU IMBALAN SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN ATAU JASA YANG
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK
I. UMUM PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa asurans dan hasil pekerjaannya
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPresiden Republik Indonesia,
PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK YANG DILAKUKAN OLEH PEDAGANG BESAR DAN PENYERAHAN JASA KENA PAJAK DISAMPING YANG DILAKUKAN OLEH PEMBORONG Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor:
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN
Lebih terperinciK14. Konvensi Istirahat Mingguan (Industri), 1921
K14 Konvensi Istirahat Mingguan (Industri), 1921 2 K-14 Konvensi Istirahat Mingguan (Industri), 1921 K14 Konvensi Istirahat Mingguan (Industri), 1921 Konvensi mengenai Penerapan Istirahat Mingguan dalam
Lebih terperinci2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2
No.1052, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Visa Tinggal Terbatas. Permohonan dan Pemberian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN
Lebih terperinciPROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN
Lebih terperinciPersetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN FILIPINA
Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN FILIPINA www.djpp.de.id 1. Jadwal ini berlaku untuk semua sektor tertentu
Lebih terperinciPROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA
PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA FILIPINA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Pola
Lebih terperinciKuesioner Variabel Independen Peranan Audit Internal
Kuesioner Variabel Independen Peranan Audit Internal NO Pertanyaan Ya 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi perusahaan secara tertulis? 2 Apakah dalam struktur organisasi perusahaan tercantum
Lebih terperinciPERATURAN PEMERIN TAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERIN TAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciUPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM
UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM UPAH MINIMUM Upah Bulanan Terendah : UPAH POKOK TERMASUK TUNJANGAN TETAP MASA KERJA KURANG DARI 1 (SATU) TAHUN (PASAL 8 PERMENAKER NO.
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan
No.289, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Kegiatan. Penilai. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6157) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Lebih terperinciPemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Ukraina
PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH UKRAINA TENTANG PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA DAN PENCEGAHAN PENGELAKAN PAJAK ATAS PENGHASILAN Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah
Lebih terperinci2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.146, 2015 Sumber Daya Industri. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5708). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 Tahun 2015
Lebih terperinciSOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JADWAL SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciAdministrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original
Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.363, 2016 EKONOMI. Penyediaan Infrastruktur. Prioritas. Percepatan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011 TENTANG PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011 TENTANG PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.662, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS Kerjasama Pemerintah. Badan Usaha. Infrastruktur. Panduan Umum. PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Percepatan
Lebih terperinciNo. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015
Lebih terperinciFREQUENTLY ASKED QUESTIONS
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/11 1 11/DKSP TANGGAL 1 JUNI 2015 PERIHAL KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA A. UMUM 1. Apa saja pertimbangan
Lebih terperinci2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
No. 304, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Penunjang Minyak dan Gas Bumi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG KEGIATAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciKLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997
KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KODE KETERANGAN 000 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA 012 PETERNAKAN 013 KOMBINASI PERTANIAN
Lebih terperinci- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinci1 ORANG DAN BADAN YANG TERCAKUP DALAM PERSETUJUAN
PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN KONFEDERASI SWISS MENGENAI PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA DAN PENCEGAHAN PENGELAKAN PAJAK YANG BERKENAAN DENGAN PAJAK ATAS PENGHASILAN BERHASRAT untuk
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 20152014 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : Mengingat : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/9/PADG/2017 TENTANG LEMBAGA PENDUKUNG PASAR UANG YANG MELAKUKAN KEGIATAN TERKAIT SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1311, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Konstruksi. Proyek Kerja Sama. Infrastruktur. Dukungan Kelayakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Infrastruktur. Perusahaan. Pembiayaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Infrastruktur. Perusahaan. Pembiayaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/PMK.010/2009 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciWALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk
Lebih terperinciKODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL
KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL MISI APACMED: Misi kami adalah meningkatkan standar perawatan melalui kolaborasi inovatif di kalangan pemangku kepentingan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.891, 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Proyek Infrastruktur. Rencana. Penyusunan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 155 TAHUN 1998 (155/1998) TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH UKRAINA TENTANG PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA
Lebih terperinci2 e. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.01/2008 tentang Jasa Penilai Publik dipandang sudah tidak relevan dengan perkembangan profesi sehi
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.719, 2014 KEMENKEU. Publik. Penilai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101/PMK.01/2014 TENTANG PENILAI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1998 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA SWASTA DALAM PEMBANGUNAN DAN ATAU PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciMenimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 313 ayat 3
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA ^ PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 30 TAHUN 2015 TENTANG PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.389, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Penyediaan Air Minum. Sanitasi. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciUSAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 18
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan
Lebih terperinciKode Etik Insinyur (Etika Profesi)
Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (ABET) Kode Etik Insinyur ATAS DASAR PRINSIP Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat profesi engineering
Lebih terperinciRancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik
Departemen Keuangan RI Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Panitia Antar Departemen Penyusunan Rancangan Undang-undang Akuntan Publik Gedung A Lantai 7 Jl. Dr. Wahidin No.1 Jakarta 10710 Telepon:
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1955, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Dari Dan Ke Kapal. Bongkar Muat. Penyelenggaraan dan Pengusahaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 152 TAHUN
Lebih terperinci