BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Veronika Sasmita
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini hampir terasa disetiap bidang kehidupan, khususnya pembangunan sarana dan prasarana. Pembangunan sarana dan prasarana merupakan salah satu bidang yang terus ditingkatkan di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini akan melibatkan semua sumberdaya yaitu tenaga kerja, material, peralatan, modal dan waktu untuk menyelesaikan proyek tepat pada waktunya. Biaya merupakan salah satu faktor penting dalam proyek, karena biaya proyek merupakan biaya yang digunakan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan proyek, dengan tersedianya biaya maka pihak perencana atau pemilik berdasarkan pengalaman dan pertimbangannya dapat menentukan besarnya biaya proyek. Biaya proyek merupakan penjumlahan dari berbagai biaya item-item pekerjaan, keuntungan dan biaya pajak. Biaya item pekerjaan diperoleh dari hasil perkalian antara volume dan analisa harga satuan item pekerjaan. Analisa harga satuan item pekerjaan berdasarkan penjumlahan seluruh biaya sumberdaya yang digunakan dalam satu pekerjaan, biaya sumberdaya-sumberdaya ini salah satunya adalah biaya material. Biaya material merupakan biaya yang digunakan untuk pengadaan material. Pengadaan material membutuhkan biaya yang terbentuk dari aktivitas yang terkait seperti: pengiriman atau transportasi, pemaketan, penanganan selama angkut, perawatan, pergudangan, ansuransi dan jaminan. Aktivitas pengadaan berupa pengangkutan material membutuhkan biaya yang besarnya didapat dari penjumlahan biaya angkut dari sumber material ke lokasi pekerjaan atau penampungan sementara (base camp) dan biaya Cost Infreight (CIF) di penambangan atau harga dasar material. Biaya angkut ini digunakan untuk membiayai alat angkut material sampai di lokasi pekerjaan. Biaya angkut ini dihitung dalam satuan waktu (jam), maka lamanya penggunaan alat tersebut untuk mengangkut material harus diketahui yang disebut waktu siklus. Besar kecilnya waktu siklus tergantung dari waktu perjalanan dan waktu tetap. Untuk menentukan waktu perjalanan perlu mengetahui jarak angkut, karena besar kecilnya waktu perjalanan tergantung dari jarak angkut. Semakin panjang jarak angkut maka waktu perjalanan yang dibutuhkan semakin lama begitu juga sebaliknya semakin lama waktu

2 perjalanan maka semakin jauh jarak yang akan ditempuh pada suatu kecepatan tertentu, yang akan berpengaruh pada harga material yang diangkut. Oleh karena itu waktu-waktu di atas harus diperhatikan, karena banyak alat tidak beroperasi secara efektif, selama waktu enam puluh menit dalam satu jam, sehingga pengurangan waktu ini akan mengurangi hasil kerja dalam satu jam atau produksi yang dihasilkan akan menurun dan berpengaruh pada biaya material. Faktor ini merupakan perbandingan antara waktu kerja efektif per-jam dengan waktu yang tersedia dalam satu jam (60 menit) yang disebut dengan faktor kondisi operasi atau efisiensi operasi. Biaya material pada suatu kawasan atau daerah akan sangat berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena kondisi medan pada suatu kawasan yang berbeda-beda sehingga waktu pengoperasian alat akan berbeda-beda pula selain itu jarak angkut yang berbeda sehingga produksi yang dihasilkan akan berbeda-beda dan mengakibatkan biaya material pada suatu kawasan atau daerah akan berbeda. Misalnya untuk Kota Kupang biaya material (tanah putih) dari sumber material (Manulai 1) ke Naikoten 1 lebih murah dibandingkan dengan biaya material ke Oeba. Karena jarak angkut ke Naikoten 1 lebih dekat daripada jarak angkut ke Oeba dan kondisi medan yang berbeda sehingga waktu pengoprasian alatpun berbeda, ini akan mengakibatkan produksi berbeda sehingga biaya angkutpun berbeda-beda. Karena biaya angkut berbeda maka, biaya material di Naikoten 1 dengan biaya material di Oeba akan berbeda. Oleh karena itu, maka dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya biaya material tergantung dari jauh dekatnya jarak angkut dan penggunaan waktu dalam mengoperasi alat. Karena kedua variabel ini berhubungan dengan produksi yang akan berpengaruh pada biaya angkut, dari biaya angkut dapat menentukan besar kecilnya biaya material. Dari uraian di atas sehingga merasa tertarik untuk meneliti dan menganalisa masalah hubungan jarak angkut dan pemanfaatan waktu kerja terhadap biaya material lokal sehingga dipilihlah judul HUBUNGAN JARAK ANGKUT DAN VARIASI EFISIENSI OPERASI TERHADAP BIAYA MATERIAL TANAH PUTIH Rumusan Masalah Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana waktu siklus dari dump truck dengan jarak angkut tertentu? 2. Bagaimana produksi dump truck dengan memvariasikan efisiensi operasi (E1) untuk setiap jarak angkut?

3 3. Bagaimana hubungan jarak angkut dan variasi efisiensi operasi terhadap biaya material lokal? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam studi ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui waktu siklus dari dump truck untuk setiap jarak angkutnya. 2. Mengetahui produksi dump truck dengan memvariasikan efisiensi operasi (E1) untuk setiap jarak angkutnya. 3. Mengetahui hubungan jarak angkut dan variasi efisiensi operasi terhadap biaya material 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini antara lain : 1. Mendapatkan gambaran tentang siklus perjalanan tertentu yang berpengaruh terhadap biaya angkut. 2. Produksi dump truck yang tinggi akan mengurangi biaya angkut yang berpengaruh pada biaya material. 3. Mengetahui biaya material dari tiap-tiap jarak angkut, yang telah divariasikan efisiensinya pada tiap-tiap jarak angkutnya Batasan Masalah Objek penelitian ini dilakukan pada : 1. Jenis material yang diangkut dalam penelitian ini adalah: 2. Lokasi penelitian : sumber material tanah putih dari Manulai 1 dan sepanjang jalan angkut dari sumber material ke lokasi pekerjaan. 3. Kondisi jalan dan tingkat keramaian lalulintas yang tidak sama pada tiap jalan angkut menyebabkan pengamatan kecepatan sulit dilakukan sehingga dalam penelitian ini yang diamati adalah waktu perjalanan dari tiap jalan angkut untuk mendapat kecepatan rata-rata. 4. Evisiensi operasi yang akan divariasikan antara lain : 30 menit sampai 60 menit dengan jarak interval 5 menit.

4 5. Harga dasar material adalah harga CIF yaitu harga material di penambangan yang termasuk dengan biaya muat yang besarnya ditetapkan oleh pemilik material setempat. 6. Dump truck yang akan dipakai dalam penelitian adalah : a. Merek dump truck : Mitshubisi Cold Diesel b. Daya Mesin : PS 125 c. Kapasitas : 3,35 *1,85 * 0,90 = 5, 58 m3. d. Umur dump truck berkisar : 0 tahun sampai 7 tahun. e. Harga setempat alat : Dealer PT. Bosowa Berlian Motor 1.6. Keterkaitan dengan Peneliti Terdahulu Adapun keterkaitan dengan peneliti terdahulu akan disajikan dalam bentuk Tabel 1.1. Tabel 1.1. Keterkaitan dengan Peneliti Terdahulu Nama Persamaan Perbedaan 1. Nur Wedyawati Suwedin Tahun 1999 Judul : Hubungan Jarak Angkut Dan Variasi Ukuran Dump Truck Terhadap Biaya Material Lokal. 1. Menganalisa pengaruh jarak angkut terhadap biaya material lokal. 1. Lokasi penelitian. 2. Material yang diteliti peneliti terdahulu agregat 5/7, sedangkan peneliti sekarang meneliti material 3. Peneliti terdahulu memvariasikan ukuran dump truck, sedangkan peneliti sekarang memvariasikan efisiensi operasi. 2. Kristoforus K. Talu Hayon Tahun 2014 Judul : Hubungan Jarak Angkut Dan Variasi Efisiensi Operasi Terhadap Biaya Material Lokal. 1. Menganalisa pengaruh jarak angkut terhadap biaya material lokal. 2. Peneliti memvariasikan efisiensi operasi. 1. Lokasi penelitian. 2. Material yang diteliti peneliti terdahulu pasir, sedangkan peneliti sekarang meneliti material

dokumen-dokumen yang mirip

TUGAS AKHIR NOMOR : 933/WM/FT.S/SKR/2016

TUGAS AKHIR NOMOR : 933/WM/FT.S/SKR/2016 HUBUNGAN JARAK ANGKUT DAN VARIASI EFISIENSI OPERASI TERHADAP BIAYA MATERIAL TANAH PUTIH DISUSUN OLEH : MARKUS MANGAN NOMOR REGISTRASI : 211 09 091 PROGRAM STUDI