ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN DI TELEVISI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN DI TELEVISI"

Transkripsi

1 ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN DI TELEVISI SUWITO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Abstrak: Fokus penelitian ini adalah bagaimanakah makna gaya bahasa yang digunakan dalam iklan di televisi dan bagaimanakah jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam iklan di televisi. Adapun penelitian yang dilakukan bertujuan mendeskripsikan makna gaya bahasa yang digunakan dalam iklan di televisi dan menemukan jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam iklan di televisi.jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter berupa rekaman iklan di televisi. Jenis iklan yang dipilih adalah iklan-iklan televisi yang dikategorikan sebagai iklan komersial. Iklan tersebut ditayangkan oleh stasiun penyiaran televisi nasional, yaitu RCTI, INDOSIAR, TRANS TV, TRANS 7, SCTV, MNC TV, dan GLOBAL TV. Prosedur pengumpulan data dengan teknik rekam, simak, catat. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi teori dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan model analisis jalinan mengalir yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Tahapan penelitian ada tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyusunan laporan. Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis makna dan gaya bahasa iklan di televisi maka dapat disimpulkan bahasa yang digunakan dalam iklan di televisi mengandung gaya bahasa yang berhubungan dengan perasaan atau nilai rasa. Dalam iklan dijumpai gaya bahasa positif dan gaya bahasa negatif. Pemakaian bahasa asing juga turut mempengaruhi gaya bahasa, karena calon konsumen mempunyai pandangan bahwa produk yang memakai bahasa asing pasti tingkat pemasarannya luas dan mempunayai kualitas yang baik dibandingkan dengan produk luar negeri. Kata kunci: gaya bahasa, iklan televisi Bahasa Indonesia sekarang banyak sekali penyimpangan dari akidah meskipun demikian tetap saja penerapannya sering tidak sesuai.melalui analisis ini diharapkan mampu untuk melihat lebih dalam gaya bahasa iklan di televise.pada bab ini akan dikemukakan mengenai (1) konteks penelitian, (2) fokus penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan ( 5) penegasan istilah. Selengkapnya, menge-nai uraian yang dimaksud, sebagai berikut Untuk menghasilkan iklan yang baik, tentu para pembuat iklan harus pandai dalam memilih katakata yang akan digunakan. Selain pemilihan kata yang mengandung gaya bahasa, makna gaya bahasa NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 Halaman 415

2 juga turut mempengaruhi kesuksesan sebuah tayangan iklan. Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis atau pemakai bahasa Keraf (2009:113). Penggunaan gaya bahasa akan menghindari sifat monoton dalam berbahasa, begitu pula penggunaan gaya bahasa dalam iklan. Keraf (2009:115) menyatakan bahwa sebuah gaya bahasa yang menarik dapat diukur melalui beberapa komponen, yaitu variasi, humor yang sehat, pengertian yang baik dan tenaga yang hidup (vitalitas), dan daya khayal atau imajinasi. Iklan akan lebih menarik dan tidak menjemukan apabila disampaikan dengan gaya bahasa yang menarik dan pemilihan kata yang tepat. Dalam penelitian ini membatasi gaya bahasa dan makna gaya bahasa pada iklan yang sifatnya komersial dan membatasi waktu untuk pengambilan iklan di televisi, tetapi tidak membatasi pada jenis produk yang ditawarkan dalam iklan. Berdasarkan pengamatan, pada waktu-waktu puncak televisi (prime time/ gold time) berkisar antara pukul WIB. Penyaji iklan yang sifatnya komersial ini sangat berhati-hati dalam menggunakan gaya bahasa dengan harapan mereka akan berhasil menarik konsumen untuk membeli atau sekedar mencobanya. Berdasarkan masalah penelitian di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini secara umum, yaitu dapat menemukan makna dan gaya bahasa yang digunakan dalam iklan di televisi. Adapun tujuan khusus adalah sebagai berikut. 1) Menemukan jenis- jenis gaya bahasa yang terdapat dalam iklan di televisi. 2) Mendiskripsikan makna gaya bahasa yang digunakan dalam iklan di televisi. 3) Menemukan tujuan gaya bahasa yang digunakan dalam iklan di televisi. Manfaat praktis penelitian ini menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai gaya bahasa yang terkandung di dalam iklan televisi. Bagi pembuat iklan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pembuatan iklan, yang berkaitan dengan pemakaian gaya bahasa dan kata-kata yang mengandung makna gaya bahasa. Bagi kalangan akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk landasan kajian penelitian sejenis berikutnya. Bagi pengajaran bahasa hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk pengajaran bahasa Indonesia tentang unsu-unsur yang mendukung terciptanya sebuah iklan yang menarik Manfaat teoritis adalah memperluas wawasan dan memperdalam khasanah pengetahuan mengenai unsur pendukung iklan di televisi seperti pemakaian gaya bahasa dan pilihan kata yang mengandung makna gaya bahasa. Untuk menghasilkan iklan yang baik perlu didukung dengan menggunakan elemen-elemen yang tertulis dalam sebuah rumus yang dikenal dengan AIDCA yang terdiri atas: (a) Attention, (b ) Interest, (c) Desire, (d) Conviction, dan (f) Action. Attention, artinya iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar atau pemirsa. Setelah perhatian calon pembeli direbut, NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 Halaman 416

3 persoalan berikutnya adalah Interest, yaitu mencari cara agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh. Perhatian harus dapat segera ditingkatkan menjadi minat sehingga timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci dalam diri calon pembeli. Desire atau keinginan, bahwa tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-kata gembira melalui sebuah iklan, kecuali iklan tersebut berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Conviction atau rasa percaya diri bertujuan untuk menimbulkan rasa percaya diri pada calon pembeli. Usaha yang terakhir adalah Action, yaitu membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melaksanakan suatu tindakan pembelian. METODE Bab III berikut ini, akan menerangkan tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Bab ini meliputi (1) pendekatan dan jenis penelitian, (2) sumber data, (3) setting penelitian, (4) prosedur pengumpulan data, (5) pengecekan keabsahan data, (6) analisis data, dan (7) tahapan penelitian. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu analisis makna dan gaya bahasa iklan di televisi, maka pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu pendekatan penelitian dengan mendeskripsikan atau menggambarkan secara rinci dan mendalam mengenai data yang dikumpulkan berupa rangkaian kata atau kalimat dan bukan urutan angka. Adapun jenis penelitian ini adalah analisis isi (content analysis), yaitu teknik atau strategi yang sistematik untuk menganalisis makna pesan untuk membuat inferensiinferensi yang valid dan dapat diteliti ulang dari data berdasarkan konteksnya dengan mengidentifikasi secara sistematik dan objektif karakteristik-karakteristik khusus dalam sebuah teks. Sumber Data Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter berupa rekaman iklan di televisi. Jenis iklan yang dipilih adalah iklan-iklan di televisi yang dikategorikan sebagai iklan komersial. Iklan tersebut ditayangkan oleh stasiun penyiaran televisi nasional yaitu RCTI, INDOSIAR, SCTV, ANTV, TRANS TV, MNC TV, TRANS 7, GLOBAL TV. Pemilihan stasiun ini karena stasiun televisi tersebut merupakan stasiun televisi milik swasta yang menayangkan iklan. Setting Penelitian Mengingat jenis data yang akan dikaji merupakan dokumentasi iklan dengan kreteria tertentu, maka pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu data yang diambil dari sejumlah iklan yang dinilai mengandung keterwakilan informasi tertentu. Selain menggunakan teknik purposive sampling, juga menggunakan time sampling, yaitu pengambilan data dengan cuplikan waktu yang dipilih dan dipandang tepat untuk pengumpulan data informasi sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Waktu yang tepat untuk pengambilan data dan penelitian ini adalah waktu puncak ( prime time/gold time) NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 Halaman 417

4 televisi, yaitu antara pukul sampai dengan WIB. Prosedur Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini berupa peristiwa kebahasaan yang berwujud wacana lisan. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik rekam, simak, dan catat. Teknik rekam adalah pemerolehan data dengan cara merekam pemakaian bahasa lisan yang bersifat spontan. Teknik simak dan catat dilakukan dengan cara menyimak hasil rekaman kemudian mencatatnya untuk dianalisis gaya bahasa dan makna gaya bahasanya. Pengecekan Keabsahan Data Untuk menjamin validitas data yang diperoleh dalam penelitian ini, menggunakan teknik triangulasi teori dan triangulasi metode. Triangulasi teori dilakukan dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji agar nantinya dapat ditarik kesimpulan lebih mantap dan bisa diterima kebenarannya. Dalam penelitian ini, digunakan beberapa teori untuk memperoleh keabsahan data, yaitu teori tentang gaya bahasa dan makna gaya bahasa. Langkah yang ditempuh dengan menganalisis data dengan menghubungkan beberapa teori yang relevan guna memperoleh keabsahan data. Selain triangulasi teori, juga menggunakan triangulasi metode, yaitu mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan model analisis jalinan/ mengalir ( Flow Model of Analysis) untuk menganalisis data. Analisis model mengalir mempunyai tiga komponen yang saling terjalin dengan baik, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Tahapan dalam anilisis model mengalir adalah: 1) Reduksi data, yaitu suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis. 2) Penyajian data, yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan simpulan data dan pengambilan tindakan. 3) Penarikan kesimpulan yaitu pemikiran kembali yang melintas dalam pemikiran penganalisis selama menulis. Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: 1) Tahap Persiapan, yaitu menyiapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan penelitian, antara lain: (1) perumusan masalah, (2) penuangan peta konsep dalam proposal, (3) persiapan instrumen penelitian, dan (4) persiapan alat penunjang pengumpulan data antara lain televisi, seperangkat video, handrecord, CD-Rom, computer. 2) Tahap Pelaksanaan, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menganalisis dokumen. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dengan cara memeriksa kembali hasil pengumpulan data, mendeskripsikan data, dan menganalisis data. Pada tahap ini yaitu pengumpulan korpus (data bahasa) penelitian berupa iklaniklan televisi yang mengandung NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 Halaman 418

5 gaya bahasa dan makna gaya bahasa. Perekaman iklan dilakukan khususnya pada waktu-waktu puncak televisi ( prime time/gold time) karena pada saat seperti inilah variasi iklan banyak dijumpai dan jumlah iklan dalam satu kali tayang lebih banyak. Perekaman hanya dilakukan pada saat jeda iklan (commercial break) sebab pada saat itulah iklan ditayangkan. Konsekuensinya, dalam sekali perekaman terdapat banyak iklan yang berhasil diperoleh.tak jarang dijumpai iklan yang ditayangkan berulang kali, baik dalam satu iklan jeda maupun antar jeda iklan dalam satu stasiun penyiaran. Selain itu, sebuah iklan juga ditayangkan melalui lebih dari stasiun televisi sehingga iklan tetentu dapat terekam berkali-kali. Oleh karena berbagai alasan di atas, maka iklan yang dinilai mampu mewakili informasi dalam penelitian saja yang dipilih sebagai korpus. Selain itu, kualitas gambar dan keutuhan iklan yang ditayangkan juga menjadi pertimbangan sebuah iklan dipilih sebagai korpus. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data yang berupa rekaman iklan-iklan komersial yang ditayangkan di beberapa stasiun televisi swasta. Dalam bab IV akan dipaparkan hasil penelitian mengenai (1) ) jenis-jenis gaya bahasa iklan di televisi, (2) makna gaya bahasa dalam iklan televisi, dan (3) t ujuan gaya bahasa iklan di televisi. Jenis Gaya Bahasa Para ahli bahasa telah menemukan enam puluh macam gaya bahasa dan diklasifikasikan ke dalam empat kelompok. Keempat kelompok gaya bahasa yang dimaksud adalah: a) gaya bahasa perbandingan; b) gaya bahasa pertentangan; c) gaya bahasa pertautan; d) gaya bahasa perulangan. Dalam penelitian ini tidak bermaksud membahas keempat kelompok gaya gaya bahasa tersebut secara tuntas. Pada kesempatan ini kita membatasi diri, hanya membahas sebagian saja. Makna Gaya Bahasa Abdul Chaer berpendapat bahwa jenis-jenis makna itu terbagi menjadi beberapa jenis Tujuan Gaya Bahasa Iklan di Televisi Dalam beberapa dekade terkhir televisi merupakan satu media siar yang tumbuh pesat untuk melayani kebutuhan informasi dan kepentingan pendidikan,serta hiburan dari banyak pemirsa dalam pasar konsumen maupun bisnis.keragaman stasion tv yang besar ini menjadikan media penyiaran sebagai media yang banyak menarik bagi pengiklan.dengan demikian dalam acara televisi perlu adanya sebuah gaya bahasa yang menarik minat pemirsa untuk selalu mengikuti acara-acara televisi sehingga stasion televisi tidak di tinggal oleh pemirsanya.ada 5 tujuan iklan yaitu pemasaran, komunikasi, pendidikan, ekonomi, dan sosial. 1) Tujaun Pemasaran Iklan bertujuan uuntuk memenuhi permintaan para pemakai/pembeli terhadap barang/jasa serta gagasan yang diperlukan. 2) Tujuan Komunikasi NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 Halaman 419

6 Berkenaan dengan tujuan kedua ini, iklan berisi cerita atau berita mengenai produk sehingga harus memenuhi syarat-syarat pemberitaan. 3) Tujuan Pendidikan Bovee dan Arens (dalam Kusrianti, 2004:5) mengatakan bahwa konsumen dapat belajar berbagai iklan yang ada, baik yang mengandung nilai-nilai positif maupun negatif. 4) Tujuan Ekonomi Iklan mengakibatkan orang semakin tahu tentang produk-produk tertentu, bentuk pelayanan jasa maupun kebutuhan serta memperluas ide-ide yang dapat mendatangkan keuntungan finansial. 5) Tujuan Sosial Iklan berfungsi menggerakkan suatu perubahan standar hidup yang ditentukan oleh kebutuhan manusia. Pembahasan Jenis Gaya Bahasa Iklan di Televisi Jenis gaya bahasa yang digunakan dalam iklan di televisi pada umumnya meliputi: repetisi (anafora, epizeuksis, epistrofa, epanalepsis, mesodiplosis), simile, hiperbola, epitet, asindenton, polisidenton, erotesis, klimaks, antiklimaks, koreksio, aliterasi, dan paralelisme. Gaya bahasa repetisi adalah gaya bahasa yang paling banyak digunakan diantara dua belas gaya bahasa yang ditemukan. Penggunaan gaya bahasa perulangan ini bermaksud untuk menekankan bagian penting dari produk yang ditawarkan sehingga memudahkan pemirsa mengingat produk yang ditawarkan tersebut. Dikatakan mengandung gaya bahasa repetisi jenis epistrofa karena kata-kata itu berwujud perulangan kata terakhir pada tiap baris atau kalimat berikutnya. Teori ini diperkuat oleh pendapat Keraf (2009:127) yang mengatakan bahwa gaya bahasa repetisi adalah gaya bahasa yang berujud perulangan bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Penggunaan gaya bahasa simile terdapat dalam iklan Garnier Eye Roll-On dan Shampo Rejoice yang ditunjukkan dengan kata seperti hal ini diperkuat oleh teori Keraf (2009:138) yang mendefinisikan gaya bahasa simile adalah gaya bahasa perbandingan yang bersifat eksplisit yang langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal lain dan ditandai dengan penggunaan kata seperti, bak, dan bagaikan. Gaya bahasa hiperbola terdapat dalam iklan Sunlight pencuci piring yang ditunjukkan dengan kalimat menghilangkan lemak sekali usap, Gaya bahasa klimaks misalnya terdapat pada iklan Ponds Pure White yang ditunjukkan dengan kalimat membuat kulit lebih bersih, lebih putih, dan tampak lebih cerah, Citra Hazeline White yang ditunjukkan dengan kalimat mencerahkan wajah secara alami, menyamarkan noda hitam, dan melindungi dari sinar matahari. Pada iklan jenis produk tertentu, dalam penayangannya terdapat lebih dari satu jenis gaya bahasa misalnya Ponds Pure White terdapat dua gaya bahasa yaitu gaya bahasa klimaks dan koreksio, Garnier Eye Roll-On terdapat dua gaya bahasa yaitu simile dan koreksio, Shampo Rejoice terdapat dua gaya bahasa yaitu simile dan erotesis, Kartu IM3 terdapat tiga NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 Halaman 420

7 gaya bahasa yaitu epistrofa, anafora, dan paralelisme, Dancow 1+ terdapat dua gaya bahasa yaitu anafora dan epistrofa, Cerelac terdapat gaya bahasa repetisi dan polisidenton, Mie Sedap Kari Spesial terdapat gaya bahasa hiperbola dan repetisi, Anget Sari terdapat gaya bahasa anafora dan asindenton, Makna Gaya Bahasa Iklan di Televisi Gaya bahasa yang terkandung dalam iklan, yaitu gaya bahasa positif dan gaya bahasa negatif. Dalam iklan akan timbul gaya positif apabila iklan tersebut berhasil meraih tempat tersendiri dalam diri pemirsa sehingga ada keinginan dari pemirsa untuk membeli atau sekadar mencoba produk yang ditawarkan. Kalimat atau kata yang menantang calon pembeli untuk sesegera mungkin melaksanakan suatu tindakan pembelian juga sering digunakan dalam iklan, misalnya Buktikan ya!. Dengan pemakaian kata-kata seperti itu pemirsa justru mempunyai keinginan yang kuat untuk membuktikan kebenaran produk yang ditawarkan. Iklan mengandung gaya bahasa negatif apabila iklan tersebut menampilkan kata-kata dan pesan yang tidak segera disampaikan. Selain itu penggunaan kata atau penayangan iklan yang terkesan dibuat-buat atau berlebihan juga membuat jenuh pemirsa untuk menikmatinya. Penayangan iklan yang berupa adegan maupun menampilkan bintang (model) iklan turut mempengaruhi gaya bahasa pemirsa terhadap produk yang ditawarkan. Implikasi Penelitian ini memiliki implikasi terhadap dunia periklanan, yaitu memberikan gambaran bahwa bahasa tumbuh dan berkembang sejalan dengan kemajuan jaman, khususnya teknologi komunikasi. Oleh karena itu, pemakaian bahasa dalam dunia periklanan, terutama pemakaian kata-kata yang yang mengandung gaya bahasa dan makna gaya bahasa dapat dioptimalkan dengan baik dan benar sehingga dapat menghasilkan iklan yang jujur dan bermanfaat bagi masyarakat. Penelitian ini juga berimplikasi pada pengajaran bahasa Indonesia. Dengan adanya pemahaman yang baik mengenai jenis-jenis gaya bahasa dapat membantu siswa memahami pesanpesan yang disampaikan dan jenisjenis gaya bahasa yang digunakan dalam penayangan iklan komersial di televisi. Selain pemahaman mengenai penggunaan gaya bahasa, penting juga untuk untuk memahami penggunaan kata-kata yang mengandung gaya bahasa dalam iklan sehingga dapat dijadikan sebagai referensi cara membuat iklan menarik. SIMPULAN DAN SARAN Dalam bagian ini, dikemukakan simpulan dari analisis data yang telah dilakukan. Kemudian disampaikan juga saran-saran yang relevan dengan hasil penelitian. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis gaya bahasa dan makna gaya bahasa dalam iklan di televisi, maka dapat disampaikan simpulan sebagai berikut. Bahasa yang digunakan dalam iklan di televisi mengandung makna nilai rasa positif dan nilai rasa negatif. Pada makna nilai rasa positif pemirsa televisi cenderung NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 Halaman 421

8 mempunyai keinginan untuk mencoba atau membeli produk yang ditawarkan. Makna didukung dengan pemakaian bahasa. Selain itu katakata yang singkat, jelas, padat, serta penyampaian pesan dengan segera juga mempunyai pengaruh terhadap makna nilai rasa sebuah iklan. Jenis bahasa yang paling banyak digunakan dalam penayangan iklan adalah gaya bahasa repetisi. Penggunaan gaya bahasa perulangan ini bermaksud untuk menekankan bagian penting dari produk yang ditawarkan, sehingga dapat memudahkan produk tersebut diingat oleh pemirsa. Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui mengenai penggunaan kata-kata yang mengandung gaya bahasa dan makna gaya bahasa. Keduanya turut mendukung terciptanya iklan yang baik. Akan tetapi, ada beberapa hal yang patut untuk menjadi pertimbangan, terutama dalam penggunaan bahasa, yaitu bahasa asing. Berikut beberapa saran kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan objek penelitian ini. Bagi Penulis Naskah Iklan Berdasarkan kesimpulan diatas, penting juga menggunakan kata-kata berbahasa asing dalam pembuatan iklan karena hal ini terkait dengan nilai rasa. Oleh karena itu, tidak ada salahnya bila penulis naskah iklan berusaha mencari padanan kata yang sesuai dalam bahasa Indonesia. Penggunaan katakata dalam bahasa Indonesia dapat membantu perkembangan bahasa Indonesia dan menunjukkan bangsa kita sebagai bangsa yang menghargai keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bagi Dunia Pendidikan Guru bahasa Indonesia dapat memberikan pengertian kepada para siswa agar tidak terpengaruh menggunakan bahasa yang tidak baik yang digunakan dalam iklan. Selain itu, diharapkan dapat digunakan sebagai referensi cara membuat iklan yang baik agar dapat menarik konsumen bagi siswa yang menempuh pendidikan yang relevan dengan penelitian ini. Bagi Pemirsa Televisi Pemirsa televisi diharapkan tidak mudah terpengaruh dengan bahasa yang digunakan di dalam iklan sehingga menimbulkan sikap konsumerisme. Pada hakikatnya keterangan yang disampaikan dalam iklan itu tidak sepenuhnya benar, tetapi juga tidak membohongi karena tujuan mereka hanya ingin konsumen mencoba produk yang mereka tawarkan. DAFTAR RUJUKAN Keraf, G Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Johnson & Lee.2011.Prinsip-prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global.Jakarta.Kencana. Djajasudarma, F Semantik 1: Makna Leksikal dan Gramatikal. Bandung: Refika Aditama. Kridalaksana, H Kamus Linguistik. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Mulyana Kajian Wacana: Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta. Tiara Wacana. Utami, S Upaya Koherensi Wacana Iklan Televisi dalam Lingua Jurnal Bahasa dan NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 Halaman 422

9 Sastra Vol.4. Palembang. Balai Bahasa Palembang. Wibowo, W Sihir Iklan: Format Komunikasi Mondial dalam Kehidupan Urban- Kosmopolit. Jakarta. Pustaka Utama. Tarigan, G.H Pengajaran Pragmatik. Bandung. Angkasa. Tarigan,G.H.2009.Pengajaran Gaya Bahasa.Bandung.Angkasa. Chaer.A Pengantar Semantik Bahasa Indonesia.Jakarta.Rineka Cipta. Alya.2009.Kamus Bahasa Indonesia.PT Indah Jaya Adipratama. Kegiatan belajar-2-bahasa-iklanhtml. /post/ Diunduh hari Jumat, 24 Mei 2013 Analisis Gaya Bahasa Iklan Ragam Gaya Bahasa. Tersedia di c.id//. Diunduh pada tanggal 11 Mei Macam-Macam Gaya Bahasa Indonesia. Tersedia di Diunduh pada tanggal 12 Mei NOSI Volume 1, Nomor 4, Agustus 2013 Halaman 423

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memiliki berbagai macam potensi dan kreativitas dalam berimajinasi. Dalam menuangkan kemampuannya, manusia memiliki cara yang bervariasi dan beragam jenisnnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan yang lain, juga untuk

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN ELEKTRONIK PRODUK KOSMETIK. Fadlun Al fitri

ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN ELEKTRONIK PRODUK KOSMETIK. Fadlun Al fitri Telangkai Bahasa dan Sastra, April 2014, 108-116 Copyright 2014, Program Studi Linguistik FIB USU, ISSN 1978-8266 Tahun ke-8, No 1 ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN ELEKTRONIK PRODUK KOSMETIK Fadlun Al fitri

Lebih terperinci

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alasan peneliti memilih judul Penggunaan Campur Kode ceramah ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 November 2013. Peneliti ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu bentuk perwujutan peradaban dan kebudayaan manusia. Dalam kamus linguistik, bahasa adalah satuan lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI NOVIA ESTI NINGSIH A 310 070 021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Dalam iklan, tuturan atau kata-kata adalah paling efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Dalam iklan, tuturan atau kata-kata adalah paling efektif untuk BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Iklan merupakan salah satu contoh pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam iklan, tuturan atau kata-kata adalah paling efektif untuk menggambarkan dan mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pesat di era teknologi saat ini dimana media massa digunakan untuk penyampaian informasi. Informasi saat ini dinilai oleh masyarakat kita sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang dapat bertutur dengan bahasa tertentu secara tiba-tiba dalam situasi penuturan baik bersifat formal maupun yang bersifat informal. Mengganti bahasa diartikan

Lebih terperinci

VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA

VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA 1 VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah FIPIT YULAIKA A.

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan oleh : EMA WIDIYAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan interaksi dengan sesamanya. Interaksi yang terjadi dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan sebagainya. Bahasa dianggap sebagai sarana yang paling utama dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat. Hal ini menyebabkan kemudahan pemerolehan informasi secara cepat dan efisien. Perkembangan tersebut menjangkau dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan sarana informasi dan komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual atau penglihatan. Beberapa iklan dan hiburan disiarkan di dalam

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia saat ini sangat berkembang dengan pesat. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia seperti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana, 1993, 21). Batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Pemasaran sekarang di dalam dunia usaha sangatlah penting.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Pemasaran sekarang di dalam dunia usaha sangatlah penting. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan Pemasaran sekarang di dalam dunia usaha sangatlah penting. Pemasaran sendiri berasal dari kenyataan bahwa manusia memiliki kebutuhan dan keinginan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki tataran tertinggi yang lebih luas cakupannya dari

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki tataran tertinggi yang lebih luas cakupannya dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Linguistik memiliki tataran tertinggi yang lebih luas cakupannya dari kalimat yang disebut wacana. Wacana merupakan satuan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Seperti kita ketahui, media adalah suatu alat yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang sangat menarik dan menantang yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Penyiaran merupakan suatu kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA ANAFORA PADA IKLAN PRODUK UNILEVER INDONESIA DI TELEVISI

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA ANAFORA PADA IKLAN PRODUK UNILEVER INDONESIA DI TELEVISI ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA ANAFORA PADA IKLAN PRODUK UNILEVER INDONESIA DI TELEVISI Jurnal Ilmiah Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A ANALISIS MAKNA PADA STATUS BBM (BLACKBERRY MESSENGER) DI KALANGAN REMAJA: TINJAUAN SEMANTIK Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan manusia yang lain. Ia selalu berhubungan dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Hubungan ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu kebutuhan bagi pengguna atau pemakainya. Iklan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu kebutuhan bagi pengguna atau pemakainya. Iklan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu kebutuhan bagi pengguna atau pemakainya. Iklan digunakan untuk menarik perhatian masyarakat. Iklan merupakan suatu kegiatan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009 PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I PEndidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bahasa dipahami sebagai alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat. Manusia dalam hidup bermasyarakat saling menyampaikan pikiran dan perasaannya. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat khususnya di Indonesia. Televisi memiliki keunggulan yang menyebabkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Besarnya jumlah stasiun televisi di Indonesia, baik secara nasional maupun lokal menunjukkan bahwa perkembangan media massa khususnya media televisi kini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metode riset berasal dari Bahasa Inggris. Metode berasal dari kata method, yang berarti ilmu yang menerangkan cara-cara. Kata penelitian merupakan terjemahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007 PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insert merupakan program infotainment satu satunya yang ada di stasiun televisi Trans TV. Program infotainment yang pernah ditayangkan sampai tiga kali sehari ini,

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya dalam kehidupan. Dalam berinteraksi sosial manusia yang satu dengan lainnya akan mengalami proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana sekarang ini berkembang sangat pesat. Berbagai kajian wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut. Wacana berkembang di berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, perusahaan melakukan berbagai macam kegiatan promosi. Iklan, adalah salah satu cara untuk mempromosikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah sesuatu yang sudah sangat familiar dalam beberapa dekade terakhir ini. Banyak acara dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi atau hanya sekedar

Lebih terperinci

ERIZA MUTAQIN A

ERIZA MUTAQIN A IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA BAHASA IKLAN PRODUK (STUDI KASUS DI RADIO GSM FM) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dalam kehidupan pasti tidak akan terlepas untuk melakukan komunikasi dengan individu lainnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa pada prinsipnya merupakan alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium, merupakan makhuk yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari media massa dapat memberikan aneka sajian yang dapat dinikmati para pembaca setianya. Dalam satu edisi para pembaca mendapatkan berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Era sekarang sering disebut sebagai era informasi, dimana manusiasangat memprioritaskan informasi. Manusia selalu merasa haus akan informasi. Informasi sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat atau berinteraksi dengan orang lain, bahasa menjadi hal yang sangat penting. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan gagasan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif ialah hanya melaporkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi bersifat arbiter yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi bersifat arbiter yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi bersifat arbiter yang digunakan manusia sebagai alat komunikasi atau alat interaksi sosial. Sebagai sebuah sistem maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini manusia tidak lagi hanya berkomunikasi melalui bahasa verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik komunikasi

Lebih terperinci

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS  SKRIPSI PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS HTTP://WWW.LIPUTAN6.COM SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan distribusi yang berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi merupakan hal yang penting untuk menjalin sebuah kerjasama atau untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1962, stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia adalah TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada era informasi ini seakan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat penting bagi masyarakat. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan lama tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan lama tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap digunakan dalam aktivitas ekonomi dalam upaya mengenalkan produk kepada konsumen. Situasi pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyiarkan pertunjukkan berita, informasi, hiburan dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. menyiarkan pertunjukkan berita, informasi, hiburan dan sebagainya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemakaian bahasa dalam masyarakat meliputi berbagai bidang kehidupan, salah satunya dapat ditemukan dalam media elektronika televisi. Televisi sebagai salah satu alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kurangnya 51 tahun. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kurangnya 51 tahun. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penyiaran di Indonesia melalui televisi dimulai sejak lama lebih kurangnya 51 tahun. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang ada di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklan bukanlah sesuatu hal yang asing dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan penjualan dan untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia memperlakukan bahasa sebagai alat komunikasi. Keinginan dan kemauan seseorang dapat dimengerti dan diketahui oleh orang lain melalui bahasa dengan

Lebih terperinci

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi merupakan bentuk karya sastra yang sangat populer di kalangan masyarakat sampai saat ini. Puisi digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena kemajuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari komunikasi. Manusia memerlukan bahasa baik secara lisan maupun tertulis sebagai sarana mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar perusahaan mampu bersaing dan dapat mempertahankan kelangsungan. dengan kebijakan promosi melalui periklanan.

BAB I PENDAHULUAN. agar perusahaan mampu bersaing dan dapat mempertahankan kelangsungan. dengan kebijakan promosi melalui periklanan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perubahan bidang ekonomi menuntut setiap perusahaan untuk dapat menerapkan kebijakan pemasaran yang tepat. Hal ini perlu dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini sangat dirasakan semakin cepat dan menjadi bagian terpenting dari suatu masyarakat, Komunikasi pun dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk mendapatkan informasi terkini, wawasan maupun hiburan. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SKRIPSI. Oleh Bambang Supriyadi NIM

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SKRIPSI. Oleh Bambang Supriyadi NIM ANALISIS KOHESI LEKSIKAL TWITTER @SBYudhoyono SKRIPSI Oleh Bambang Supriyadi NIM 09340152 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mencapai persamaan makna melalui pesan dari komunikator ke komunikan, adapun penyampaian pesan tersebut disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya, bahkan untuk mengetahui hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar manusia perlu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah terlepas dari proses interaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah terlepas dari proses interaksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah terlepas dari proses interaksi dan komunikasi. Alat komunikasi manusia yakni bahasa bersifat manusiawi, dalam arti hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap (organ of

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap (organ of 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana,

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak pemerintah mengeluarkan izin kehadiran televisi swasta untuk mengudara pada tahun 1989. Stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Percakapan atau dialog dalam sebuah tuturan diperlukan suatu kerja sama yang baik antara penutur dengan mitra tutur. Selain kerja sama, faktor kesopanan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill), 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana. Pemilihan kata akan dapat dilakukan

Lebih terperinci