Tindakan Persiapan Menghadapi Badai Topan
|
|
- Yulia Vera Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tindakan Persiapan Menghadapi Badai Topan Sebelum badai melanda Pastikan arah dan waktu tiba badai melalui siaran radio atai TV. Periksa saluran pembuangan air di rumah atau disekitarnya dan bersihkan jika tersumbat. Bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir atau longsor, pastikan lokasi tempat perlindungan dan telpon darurat. Pindahkan kendaraan dari lokasi dekat sungai ke lokasi yang aman. Siapkan kebutuhan primer seperti kotak P3K, lampu baterai, air minum, makanan darurat, dll. Mengencangkan ikatan benda-benda yang mudah diterbangkan angin seperti atap, papan reklame, jendela, pintu masuk atau benda di halaman atau di tempat terbuka seperti fasilitas yang sudah tua, peralatan bermain, sepeda, dll. Tidak berpergian ke sekitar lokasi pembangunan karena rawan bahaya. Tidak mendekati atau memegang tiang telkom, lampu jalan, atau lampu lalu lintas. Tidak melakukan perbaikan listrik di dalam atau di luar rumah karena bahaya kortsleting. Untuk mencegah pecahnya kaca jendela bagi warga yang tinggal di gedung tinggi dan besar seperti di apartemen tingkat tinggi, tempelkan koran basah dengan pita perekat pada kaca jendela dan tidak berada dekat-dekat jendela. Tidak berjalan atau mengemudi di jalan yang terendam air. Menutup katup air atau gas dan menurunkan saklar listrik saat pergi berlindung. Memeriksa saluran air di sekitar rumah, ladang atau sawah. Mengikat perahu dengan sebaik mungkin dan tidak melakukan kegiatan menangkap ikan. Membongkar atau mengamankan peralatan perikanan. Antisipasi untuk berlindung jika lokasi di sekitar rumah rawan longsor. Mengamankan lebih dulu jika ada benda-benda berbahaya di sekitar rumah. Memeriksa penapang sawah dan membersihkan saluran irigasi air. Mengikat perahu dengan baik dan memindahkan jaring dan peralatan tangkap ikan ke tempat aman. Dalam keadaan waspada
2 1. Bila Anda berada di daerah perkotaan Antisipasi untuk berlindung bagi warga yang tinggal di dataran rendah atau daerah rawan banjir. Tidak berpergian ke sekitar l o k a s i pembangunan karena rawan bahaya. Tidak mendekati atau memegang tiang listrik, telkom, lampu jalan dan lampu lalu lintas. Tidak melakukan perbaikan listrik di dalam atau di luar rumah karena bahaya kortsleting. Mengemudi dengan kecepatan rendah, jika sedang mengemudi. Berlindung dalam rumah atau ke tempat yang rendah bila ada guntur atau kilat. Mengencangkan ikatan benda-benda yang dapat terbang seperti papan reklame dan jendela. Segera menghubungi 119, kantor kecamatan, kabupaten atau PLN bila ada tiang listrik roboh. Pastikan jendela dan pintu rumah dalam keadaan tertutup. Menutup gas dan air serta mematikan listrik saat mengungsi. Memantau prakiraan cuaca atau keadaan badai lewat radio, TV atau internet. 2. Bila Anda berada di daerah pertanian Antisipasi untuk berlindung bagi warga yang tinggal di dataran rendah atau daerah rawan banjir. Tidak berpergian ke sekitar lokasi pembangunan karena rawan bahaya. Tidak berada di sekitar lokasi kabel listrik tegangan tinggi karena bahaya kortsleting. Tidak melakukan perbaikan listrik di dalam atau di luar rumah. Berlindung dalam rumah atau ke tempat yang rendah bila ada guntur atau kilat. Memeriksa dan mengikat dengan baik benda yang bisa terbang oleh angin seperti atap, jendela, dll. Segera menghubungi 119, kantor kecamatan, kabupaten atau PLN bila ada tiang listrik roboh. Pastikan jendela dan pintu rumah dalam keadaan tertutup. Memantau prakiraan cuaca atau keadaan badai lewat radio dan TV atau internet. Tidak melakukan tindakan memeriksa irigasi di ladang atau sawah. Bagi yang berkemah di pegunungan dan lembah segera mengungsi ke tempat yang aman. Memeriksa fasilitas pertanian seperti rumah plastik, dll.
3 3. Bila Anda berada di daerah tepi pantai Bersiagalah untuk berlindung bagi warga yang tinggal di dataran rendah atau daerah rawan banjir. Tidak memarkir kendaraan di ruang bawah tanah yang diperkirakan terendam air dan warga yang tinggal di rumah bawah tanah bersiaga untuk berlindung. Tidak mendekati atau memegang tiang litrik, telkom, lampu jalan, atau lampu lalu lintas. Tidak melakukan perbaikan listrik di dalam atau di luar rumah. Tidak berpergian ke sekitar lokasi pembangunan karena rawan bahaya. Tidak mengemudi di jalan sepanjang pantai. Berlindung dalam rumah atau ke tempat yang rendah bila ada guntur atau kilat. Memeriksa dan mengikat dengan baik benda yang bisa terbang oleh angin seperti atap, jendela, dll. Segera menghubungi 119, kantor kecamatan, kabupaten atau PLN bila ada tiang listrik roboh. Pastikan jendela dan pintu rumah dalam keadaan tertutup. Memantau prakiraan cuaca atau keadaan badai lewat radio, TV atau internet. Bersiagalah untuk mengungsi bagi warga yang tinggal di sekitar pantai atau dataran rendah. Tidak melakukan aktivitas penangkapan ikan atau mengencangkan ikatan kapal. Tidak melakukan aktivitas membongkar atau memperbaiki peralatan tangkap ikan. Tidak pergi ke tempat mandi umum di tepi laut.
4
5 Dalam keadaan bahaya 1. Bila Anda berada di daerah perkotaan Tidak memarkir kendaraan di ruang bawah tanah yang diperkirakan terendam air; warga yang tinggal di ruang bawah tanah atau rumah yang tua yang dikuatirkan ambruk, segera berlindung ke tempat yang aman. Tidak lewat atau mendekati daerah sekitar papan reklame atau fasilitas yang berbahaya. Menempelkan koran basah dengan pita pada kaca jendela untuk mencegah pecahnya kaca jendela bagi warga yang tinggal di gedung tinggi dan besar seperti di apartemen tingkat tinggi serta tidak berada dekat-dekat jendela. Tidak melakukan perbaikan listrik di dalam atau di luar rumah. Membendung air yang meluap dengan kantung pasir, dll. Mengamankan lebih dulu bila ada benda di sekitar rumah yang bisa terbang oleh angin. Mengemudi dengan kecepatan rendah bagi kendaraan yang berada di jalan. Tidak naik ke ruang atas gedung atau mendekati lubang pembuangan air utama bawah tanah dan saluran air dari gedung tinggi seperti apartemen, dll. Siapkan lampu senter yang bisa dipakai saat aliran listrik putus, dan diskusikan lebih dulu dengan sesama anggota keluarga cara menelpon saat darurat atau cara berlindung. 2. Bila Anda berada di daerah pertanian Mencegah terendamnya lahan pertanian dengan membendung luapan air sungai dengan kantung pasir, dll. Tidak melakukan aktivitas memeriksa penapang sawah atau membetulkan saluran irigasi. Pastikan keamanan jembatan sebelum menyeberang. Tidak mendekati daerah sekitar sisi lereng gunung yang diprediksi bisa terjadi longsor. Pastikan lebih dulu cara menelpon saat darurat atau cara berlindung dengan sesama anggota keluarga atau tetangga. Memindahkan mesin pertanian atau ternak ke tempat yang aman. Mengencangkan ikatan rumah plastik, fasilitas cocok tanam gingseng, dll.
6 3. Bila Anda berada di daerah tepi pantai Tidak mendekati sisi lereng yang berbahaya di tepi pantai. Menamankan lebih dahulu jika ada benda-benda berbahaya di sekitar rumah. Warga yang tinggal di daerah pantai yang rendah harus berlindung ke tempat yang aman. Pastikan keamanan jembatan sebelum menyeberang. Tidak melakukan tindakan mengikat kapal, atau memindahkan jaring, peralatan tangkap ikan, dll. Pastikan lebih dulu dengan sesama anggota keluarga cara berkomunikasi atau berlindung. Setelah badai berlalu Menghubungi kantor RT/RW, kelurahan, kecamatan dan kabupaten apabila ada saluran air atau jalan yang rusak. Tidak sembarang minum air meskipun kehabisan air, namun minum air yang sudah dimasak. Karena rumah yang terendam air bisa penuh gas, masuklah setelah dilakukan pertukaran udara, dan sebelum diperbaiki oleh perusahaan, jangan menyentuh fasilitas listrik, gas dan air. Mengambil foto saat melakukan rehabilitasi atau perbaikan fasilitas swasta, dll. Tidak mendekati daerah sekitar tanggul mengingat tanggul bisa ambruk. Tidak mendekati daerah sekitar tempat jatuhnya kabel listrik karena bahaya kortsleting.
MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI
MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI TSUNAMI ADALAH... Ÿ Serangkaian gelombang laut yang sangat besar, akibat dari gempa bumi yang sangat kuat bersumber di laut. Ÿ Gempa bumi membuat perubahan mendadak pada
Lebih terperinciPenyebab Banjir. Ada beberapa jenis banjir:
Banjir merupakan bencana paling alami yang sering dikaitkan dengan penderitaan manusia dan kerugian ekonomi. Sebanyak 90 persen dari kerusakan yang berhubungan dengan semua bencana alam adalah disebabkan
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.
Lebih terperinci1. SIAGA GEMPA BUMI A. Tanda-tanda terjadinya gempa: B. Saat terjadi gempa, bila berada di dalam bangunan : C. Bila berada di luar bangunan
1. SIAGA GEMPA BUMI Gempa Bumi adalah getaran di tanah yang disebabkan oleh pergerakan permukaan bumi. Episentrum adalah titik di permukaan bumi, tepat ditas pusat gempa. Hiposentrum berada jauh dalam
Lebih terperinci1) Panduan Keselamatan... i
1) Panduan Keselamatan... i 2.1. Keselamatan Lalu Lintas... i 2.2. Bahaya Kebakaran... i 2.3. Bahaya PohonTumbang... i 2.4. Puting Beliung... i 2.5. Gempa Bumi... i 2.6. Letusan Gunung Api... i 2.7. Bahaya
Lebih terperinciNO. RESPONDEN : IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Pendidikan terakhir : 3. Umur : A. PENGETAHUAN
85 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI KAWASAN RAWAN BANJIR DI DESA PENGIDAM KECAMATAN BANDAR PUSAKA KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2013 NO. RESPONDEN
Lebih terperinciAKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR
AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR Cetakan ke-1, 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang IAARD Press, 2012 Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
Lebih terperinciBagaimana menggunakan pemadam api. luruskan selangnya dan arahkan nosel pada api. evakuasi secepat mungkin. Biasakan mengecek tempat pintu darurat
Prosedur darurat bencana Yang harus dilakukan jika terjadi gempa Bagaimana menggunakan pemadam api 1 2 3 Tarik pin safety poin luruskan selangnya dan arahkan nosel pada api Tekan gagang dan pedalnya pencegahan
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Usaha mengurangi resiko bencana, baik pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.4
1. Pernyataan : SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.4 1. lindungi kepala dan badan serta tempat berpijak 2. belajar menggunakan alat
Lebih terperinci5.1.1 Bencana Lainnya A. Bencana Angin Puting Beliung Berdasarkan data yang diperoleh terdapat kejadian bencana yang diakibatkan oleh bencana angin
81 82 5.1.1 Bencana Lainnya A. Bencana Angin Puting Beliung Berdasarkan data yang diperoleh terdapat kejadian bencana yang diakibatkan oleh bencana angin topan juga termasuk angin putting beliung. Angin
Lebih terperinciPENGENALAN. Irman Sonjaya, SE
PENGENALAN Irman Sonjaya, SE PENGERTIAN Gempa bumi adalah suatu gangguan dalam bumi jauh di bawah permukaan yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda di permukaan. Gempa bumi datangnya sekonyong-konyong
Lebih terperinciKESIAPSIAGAAN KESIAPSIA BANJIR
KESIAPSIAGAAN BANJIR Memperkuat kapasitas dan inisiatif lokal dalam pengelolaan risiko bencana secara terpadu di tiga wilayah rawan banjir di DKI Jakarta, yaitu Cipinang Besar Utara, Kampung Melayu, dan
Lebih terperincimakalah tentang angin topan
makalah tentang angin topan Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan, kecuali
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian mitigasi. 2. Memahami adaptasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir sudah menjadi masalah umum yang dihadapi oleh negaranegara di dunia, seperti di negara tetangga Myanmar, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapore, Pakistan serta
Lebih terperinciINFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA
2 Waktu Terjadinya Bencana Alam 2-6 Akses Informasi yang Dapat Diterima Mengenai Bencana Untuk mencegah keadaan mengenai bencana alam, yang pertama adalah mendapatkan info dari badan perkiraan cuaca tentang
Lebih terperinciPengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
Geografi Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan
Lebih terperinciLongsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN MENGENAI STRATEGI ADAPTASI LINGKUNGAN TERHADAP DAERAH RAWAN BANJIR KELURAHAN PEDURENAN KECAMATAN KARANG TENGAH TANGERANG TAHUN
KUESIONER PENELITIAN MENGENAI STRATEGI ADAPTASI LINGKUNGAN TERHADAP DAERAH RAWAN BANJIR KELURAHAN PEDURENAN KECAMATAN KARANG TENGAH TANGERANG TAHUN 2016 NO. RESPONDEN : I. PETUNJUK PENGISIAN 1. Baca dengan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sungai sebagai sumber air sangat penting fungsinya dalam pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciGEMPA BUMI! CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT DESA SAAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA
BUMI! CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT DESA SAAT MENGHADAPI BENCANA Dibuat oleh Yayasan IDEP dengan dukungan dari BAKORNAS PBP, CRS, MPBI, UNESCO, USAID & Masyarakat Indonesia Buku cerita ini adalah bagian
Lebih terperinciPROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT
PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT 1. TUJUAN Untuk memastikan semua personil PT XXXXXXX bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu keadaan darurat. 2. RUANG LINGKUP Prosedur
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1
97 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN CIBEUNYING : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) : IV (Empat) / 2 (Dua) : 3 x 35 menit A. Standar
Lebih terperinciBANJIR (PENGERTIAN PENYEBAB, DAMPAK DAN USAHA PENANGGULANGANNYA)
BANJIR (PENGERTIAN PENYEBAB, DAMPAK DAN USAHA PENANGGULANGANNYA) Delapan kecamatan di Kota Cilegon dilanda banjir, Rabu (25/4). Banjir kali ini merupakan yang terparah karena merata di seluruh kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2000 sampai saat ini, sejumlah bencana di suatu daerah terjadi disebabkan oleh cuaca ekstrim. Cuaca ekstrim di sejumlah daerah terjadi karena suhu permukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi yang luasnya 510 juta km 2, oleh karena itu persediaan air di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara maritim dimana sebagian besar wilayahnya terdiri dari wilayah perairan kurang lebih 70,8 % dari luas permukaan bumi yang luasnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana sosial
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Menurut undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai suatu negara kepulauan yang mempunyai banyak sekali gunungapi yang berderet sepanjang 7000 kilometer, mulai dari Sumatera, Jawa,
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK
TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman
Lebih terperinciPP 35/1991, SUNGAI... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 35 TAHUN 1991 (35/1991)
PP 35/1991, SUNGAI... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 35 TAHUN 1991 (35/1991) Tanggal: 14 JUNI 1991 (JAKARTA) Sumber: LN 1991/44; TLN NO. 3445 Tentang: SUNGAI
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif
Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.
Lebih terperinciFlooding Evacuation Evakuasi terhadap Banjir. Fath, Maret 2007 Achmad Johnny HP
Flooding Evacuation Evakuasi terhadap Banjir Masjid Al-Fath Fath, Maret 2007 Achmad Johnny HP Firman Alloh SWT Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah memperbaikinya dan berdo'alah kepada-nya
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 44, 1991 (PERHUBUNGAN. PERTANIAN. Perikanan. Prasarana. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Lebih terperinciPaket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II
Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II LATIHAN 1 Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Gerak adalah.. 2. Apel yang telah masak dari pohon dapat mengalami gerak. 3. Lapangan
Lebih terperincikuantitas sungai sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan iklim komponen tersebut mengalami gangguan maka akan terjadi perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sungai merupakan sumber air yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia. Sungai juga menjadi jalan air alami untuk dapat mengalir dari mata air melewati
Lebih terperinciJENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di Indonesia banyak sekali terdapat gunung berapi, baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif. Gunung berapi teraktif di Indonesia sekarang ini adalah Gunung
Lebih terperinciBAB II DISASTER MAP. 2.1 Pengertian bencana
BAB II DISASTER MAP 2.1 Pengertian bencana Menurut UU No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, yang dimaksud dengan bencana (disaster) adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion
Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Kali Tuntang mempuyai peran yang penting sebagai saluran drainase yang terbentuk secara alamiah dan berfungsi sebagai saluran penampung hujan di empat Kabupaten yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali daerah yang,mengalami longsoran tanah yang tersebar di daerah-daerah pegunngan di Indonesia. Gerakan tanah atau biasa di sebut tanah longsor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dengan morfologi yang beragam, dari daratan sampai pegunungan serta lautan. Keragaman ini dipengaruhi
Lebih terperinciFaktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana alam tampak semakin meningkat dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh proses alam maupun manusia itu sendiri. Kerugian langsung berupa korban jiwa, harta
Lebih terperinciBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PEMERINTAH KOTA SERANG
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PEMERINTAH KOTA SERANG INFORMASI TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA Terdapat banyak macam bencana yang terjadi dimuka bumi ini seperti gempa bumi, sunami, kebakaran, kekeringan,
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
- 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG JARAK BEBAS BANGUNAN DAN PEMANFAATAN PADA DAERAH SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan
Lebih terperinciPEMANAS AIR GAS INSTAN
BAHASA INDONESIA PEMANAS AIR GAS INSTAN PETUNJUK PEMASANGAN DAN PENGGUNAAN MODEL: REU-5CFC REU-8CFB REU-10CFB SARAN KHUSUS Gunakan regulator gas serta selang gas yang berkualitas baik. Pemanas air tidak
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 1. Penanaman pohon bakau di pinggir pantai berguna untuk mencegah.. Abrasi Erosi Banjir Tanah longsor Jawaban a Sudah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI. Nomor : 01.P/47/MPE/1992. Tanggal.: 07 Februari 1992
PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI Nomor : 01.P/47/MPE/1992 Tanggal.: 07 Februari 1992 PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI REGION..... PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Benua Australia dan Benua Asia serta terletak diantara dua Samudra yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara Administratif Indonesia terletak di antara dua Benua yaitu Benua Australia dan Benua Asia serta terletak diantara dua Samudra yaitu Samudra Pasifik dan
Lebih terperinciTANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa
AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran
Lebih terperinciUJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat!
UJI KOMPETENSI SEMESTER I Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat! 1. Bencana alam yang banyak disebabkan oleh perbuatan manusia yang tidak bertanggung
Lebih terperinciHIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir dan faktor penyebabnya. 2. Memahami
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1.1.1.Sampah Plastik Perkembangan teknologi membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, salah satu aspeknya adalah pada produk konsumsi sehari-hari. Berbagai
Lebih terperinciBAB. Penerapan Energi
BAB 7 Penerapan Energi Ibu guru di sekolah menceritakan tentang kegunaan kincir angin di negeri Belanda. Setelah menerangkan, ibu guru menugaskan siswa Kelas 3 membuat kincir angin dari karton. Nina, Siti,
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR NONDAYA
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR NONDAYA - 2 - CONTOH KEJADIAN AWAL TERPOSTULASI Kejadian Awal Terpostulasi No. Kelompok
Lebih terperinciCONTOH KEJADIAN AWAL TERPOSTULASI. Kejadian Awal Terpostulasi. No. Kelompok Kejadian Kejadian Awal
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR NONDAYA CONTOH KEJADIAN AWAL TERPOSTULASI Kejadian Awal Terpostulasi No. Kelompok
Lebih terperinciBAB IX ASURANSI ANEKA
BAB IX ASURANSI ANEKA Jika di depan telah dipaparkan tentang asuransi jiwa dan asuransi kerugian secara panjang lebar, berikut ini akan dipaparkan asuransi aneka. Uraian-uraian berikut ini mencakup macam-macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung mengganggu kehidupan manusia. Dalam hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bencana alam merupakan suatu fenomena alam yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung mengganggu kehidupan manusia. Dalam hal ini, bencana alam dapat menyebabkan
Lebih terperinciPerkiraan dan Referensi Harga Satuan Perencanaan
Perkiraan dan Referensi Harga Satuan Perencanaan No Bidang kategori 1 Pemerintahan Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran Pemeliharaan Hydrant Pembangunan Hydrant Kering Pemeliharaan pertitik
Lebih terperinciULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar!
ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4 I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar! 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Gaya yang dilakukan pada lomba seperti pada gambar di atas
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas praktikum fisika kami. Tujuan dari praktikum ini adalah membuat alat sederhana berdasarkan konsep fisika untuk kehidupan
Lebih terperinciASHFALL VULKANIK: VERSI BAHASA INDONESIA ABSTRACT. Terjamahn dari dokumen di bawah:
ABSTRACT Terjamahn dari dokumen di bawah: ASHFALL VULKANIK: VERSI BAHASA INDONESIA Dokumen ini telah disiapkan oleh Komisi Jaringan Bahaya Kesehatan Vulkanik Internasional (IVHHN), Kota dan Gunung Berapi,
Lebih terperinciUntuk mengatasi masalah pasokan listrik, ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan, yaitu :
Untuk mengatasi masalah pasokan listrik, ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan, yaitu : Pertama, mengatasi masalah listrik dengan menggunakan bahan bakar minyak. Minyak bumi merupakan bahan bakar
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
66 67 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD Negeri Todanan 01 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : IVb/2 Materi Pokok : Perubahan Lingkungan waktu : 4 x 35 menit
Lebih terperincidua benua dan dua samudera. Posisi unik tersebut menjadikan Indonesia sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang dilewati oleh garis katulistiwa di apit oleh dua benua dan dua samudera. Posisi unik tersebut menjadikan Indonesia sebagai daerah pertemuan
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD/MI... Kelas : III Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Semester : II (dua) Tema : Pekerjaan Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yang terdapat di permukaan bumi, meliputi gejala-gejala yang terdapat pada lapisan air, tanah,
Lebih terperincisiswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium.
6.5 Tekanan Apa kamu pernah mendengar orang terkena penyakit darah tinggi? Hal itu terjadi karena adanya penyempitan pada pembuluh darah. Kejadian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara besar tekanan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN CIBEUNYING : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) : IV (Empat) / 2 (Dua) : 3 x 35 menit A. Standar
Lebih terperinciPENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR Oke, kali ini aku akan nge-jelasin tentang pengendalian daya rusak air, yang sumber asli dari UU No.7 th. 2004 tentang SUmber Daya Air. Semoga bermanfaat! tinggalkan komentar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara
Lebih terperinci3/17/2015 STANDAR PELAYANAN DI PUSKESMAS DESAIN KAMAR OPERASI
STANDAR PELAYANAN DI PUSKESMAS DESAIN KAMAR OPERASI 1 MASALAH KUALITAS/ MUTU PELAYANAN KESEHATAN SAAT INI 2 PENILAIAN KUALITAS/ MUTU PELAYANAN KESEHATAN 3 MUTU Tingkat kesempurnaan SUATU BARANG yang sesuai
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 122 TAHUN 2010 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 122 TAHUN 2010 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG
Lebih terperinciPeristiwa 75. Bab 7. Peristiwa
Peristiwa 75 Bab 7 Peristiwa Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) menanggapi cerita pengalaman teman. 2) melakukan percakapan melalui telepon. 3) membaca teks dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bencana alam agar terjamin keselamatan dan kenyamanannya. Beberapa bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam menimbulkan resiko atau bahaya terhadap kehidupan manusia, baik kerugian harta benda maupun korban jiwa. Hal ini mendorong masyarakat disekitar bencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dan memiliki kurang lebih 17.504 buah pulau, 9.634 pulau belum diberi nama dan 6.000 pulau tidak berpenghuni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak dipengaruhi oleh faktor geologi terutama dengan adanya aktivitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis Indonesia terletak di daerah katulistiwa dengan morfologi yang beragam dari daratan sampai pegunungan tinggi. Keragaman morfologi ini banyak
Lebih terperinciKEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) DESA SEMUDUN KEC. SUNGAI KUNYIT KAB. PONTIANAK
KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) DESA SEMUDUN KEC. SUNGAI KUNYIT KAB. PONTIANAK 1. KMP CINTA RASUL : Normalisasi Drainase Tujuan : - Memperlancar aliran air yang tersumbat - Menanggulangi banjir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda di daerah batu busuk kelurahan lambuang bukit kecamatan pauh kota padang pada hari selasa, 24 Juli 2012 tepatnya pada
Lebih terperinciDefinisi dan Jenis Bencana
Definisi dan Jenis Bencana Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
Lebih terperinciULANGAN HARIAN PENGINDERAAN JAUH
ULANGAN HARIAN PENGINDERAAN JAUH 01. Teknologi yang terkait dengan pengamatan permukaan bumi dalam jangkauan yang sangat luas untuk mendapatkan informasi tentang objek dipermukaan bumi tanpa bersentuhan
Lebih terperinciPerencanaan Evakuasi
Perencanaan Evakuasi Menyelamatkan diri dari tsunami adalah persoalan keluar dari jangkauan gelombang tsunami dan air genangan tepat pada waktunya. Apakah Perencanaan Evakuasi itu? Prinsip-prinsip dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak digenangi air dalam selang waktu tertentu. (Pribadi, Krisna. 2008)
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Banjir adalah sutau kejadian saat air menggenangi daerah yang biasanya tidak digenangi air dalam selang waktu tertentu. (Pribadi, Krisna. 2008) Banjir melanda di beberapa
Lebih terperinciCara cepat untuk membuat terarium padang pasir yang sempurna
1 Cara cepat untuk membuat terarium padang pasir yang sempurna Kita semua pasti tahu kalau di gurun sangatlah panas. Fakta lainnya kurang dikenal, tetapi akan jadi penting jika menyangkut tentang hewan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan manusia dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan manusia dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan menunjukkan bahwa manusia dengan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang rawan akan bencana dapat dilihat dari aspek geografis, klimatologis, dan demografis. Letak geografis Indonesia di antara dua Benua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dialami masyarakat yang terkena banjir namun juga dialami oleh. pemerintah. Mengatasi serta mengurangi kerugian-kerugian banjir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana telah mengakibatkan suatu penderitaan yang mendalam bagi korban serta orang yang berada di sekitarnya. Kerugian tidak hanya dialami masyarakat yang terkena
Lebih terperinciGAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN
GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN Kenapa PEDULI LINGKUNGAN? Kelangsungan hidup manusia bergantung pada keutuhan lingkungannya. Keutuhan lingkungan ergantung pada kearifan manusia dalam mengelolanya. Maka setiap
Lebih terperinciBUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG GARIS SEMPADAN SUNGAI, DAERAH MANFAAT SUNGAI, DAERAH PENGUASAAN SUNGAI DAN BEKAS SUNGAI DENGAN
Lebih terperinciTujuan penggunaan ambulance
pengertian Ambulance adalah kendaraan yang dirancang khusus untuk mengevakuasi/mengangkut orang sakit atau terluka untuk mendapatkan fasilitas medis. Biasanya ambulance adalah kendaraan bermotor. Tujuan
Lebih terperinciStandard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION)
1. KAPAN DIGUNAKAN Prosedur ini berlaku pada saat melakukan pekerjaan menggunakan chainsaw 2. TUJUAN Prosedur ini memberikan petunjuk penggunaan chainsaw secara aman dalam melakukan pekerjaan dimana chainsaw
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2014 KEMENPERA. Bencana Alam. Mitigasi. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciDefinisi dan Jenis Bencana
Definisi dan Jenis Bencana Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
Lebih terperinciMATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana
MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana No / Fokus / Kegiatan Rencana Tahun 2010 Prakiraan Rencana Tahun 2011 Prakiraan Maju I SUMBER DAYA AIR I SUMBER DAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN - 1 -
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Kota Semarang sebagai ibukota propinsi Jawa Tengah merupakan sebuah kota yang setiap tahun mengalami perkembangan dan pembangunan yang begitu pesat.
Lebih terperinciDicetak ulang oleh: UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014
Dicetak ulang oleh: UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014 Teman- teman, Kita belajar yuk, mengapa ya di Indonesia banyak terjadi bencana alam.
Lebih terperinciKeselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Pengetahuan Selama Bekerja Pengetahuan selama bekerja 1. Selalu bekerja dengan
Lebih terperinci