Menimbang : a. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

Transkripsi

1 KMNTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RPUBLIK INDONSIA INSTRUKSI TNSPICUR JNDRAL KMNTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RPUBLIK INDONSIA NOMOR : ITJ.KP'07'06-07 TAHUN 2013 TNTANG PNGNDALIAN TRHADAP PNLNGGAM NGARA ANG WAJIB MTAPORKAN HARTA KKAAAN INSPKTUR JNDRAL KMNTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RPUBLIK INDONSIA, Menimbang : a. b. bahwa beberapa substansi dan ketentuan yang tercantum dalam Instruksi Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indnesia Nmr ITJ.KP' Tahun 2013 tentang Pengendalian Terhadap Penyelenggara Negara yang Wajib lvelaprkan Hartl Kekayaan perlu disempurnakan agar dapat diperasinalkan secara efektif dan efisien; bahwa dengan berlakunya Instruksi Inspektur Jenderal ini, maka Instruksi Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Reublik Indnesia Nmr ITJ.KP Tahun 2013 tentang Pengendalian Terhadap Penyelenggara Negara yang Wajib Melaprkan Harta Kekayaan dinyatakan tidak berlaku; bahwa berdasarkan peftimbangan butir a dan b di atas, memandang perlu dilakukan penyempurnaan Instruksi Inspektur Jenderal kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indnesia Nmr ITJ.KP.07.O6-05 Tahun 2Oi-3 tentang Pengendalian Terhadap Penyelenggara Negara yang Wajib Melaprkan Harta Kekayaan, dalam Instruksi Insektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Reublik Indnesia. N4eng ingat : 1. Undang-undang Republik Indnesia Nmr 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari Krupsi, Klusi, dan Neptisme; J Undang-undang Republik Indnesia Nmr 30 Tahun 2002 tentang Kmisi Pemberantasan Tlndak Pidana Krupsi; Peraturan Presiden Republik Indnesia Nmr 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, dan ungsi Kementerian Negara seda Susunan Organisasi, Tugas, dan ungsi seln I Kementerian Negara; Instruksi Presiden Republik Indnesia Nmr 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Krupsi; Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indnesia Nmr M.HH-05.OT Tahun 2010 Tanggal 30 Desember 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM Republik Indnesia; Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indnesia Nmr N.fun-Ot.Xp.OZ.06 Tahun 2011 tanggal 4 Mei 2011 tentang Pejabat di Kementerian Hukum dan HAM yang Wajib Melaprkan Harta Kekayaan; Keputusan

2 7. Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indnesia Nmr M.HH-01.KP Tahun 2012 tanggal 22 Maret 2012 tentang Pejabat di Kementerian Hukum dan HAM yang Wajib lvlelaprkan Harta Kekayaan; 8. Surat daran lvlenteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nmr 5 Tahun 2012, tanggal 28 Maret 2012 tentang Kewajiban Penyampaian dan Sanksi atas Keterlambatan Penyampaian Lapran Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. MNGINSTRUKSIKAN: Kepada Untuk KSATU KDUA KTIGA KIPAT KLIMA KNAM 1. Para Sekretaris Unit seln I Kementerian Hukum dan HAlvl; 2. Kepala Bir Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM; 3. Para Kepala Kantr Wilayah Kementerian Hukum dan HAM; Melakukan pengendalian terhadap Wajib Lapr Harta Kekayaan dengan melakukan Rekapitulasi Daftar Pejabat Wajib Lapr Harta Kekayaan di lingkungan kerjanya masing-masing terhadap pemangku jabatan: 1. Pejabat Struktural seln I; 2. Staf Ahli Kementerian Hukum dan HAM; 3. Pejabat Struktural seln II; 4. Pejabat Struktural seln III; 5. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA); 6. Pejabat Pembuat Kmitmen (PPK); 7. Bendahara dan/atau Pejabat Pengella Keuangan; B. Pejabat dan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa; 9. Pejabat/Kepala Unit Pelayanan Masyarakat; 10. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS); 11. Auditr pada Inspektrat Jenderal; 12. Pemeriksa Paten, Merk dan Desain Industri. Mewajibkan pemangku jabatan sebagaimana tersebut pada Diktum Kesatu di lingkungan kerjanya masing-masing untuk menyampaikan LHKPN kepada Kmisi Pemberantasan Krupsi (KPK) dan menyampaikan ft kpi tanda terima LHKPN dari KPK kepada Sekretaris Unit seln I, Kepala Bir Kepegawaian atau Kepala Kantr Wilayah untuk direkapitulasi sebagai bahan pemantauan dan pengendalian terhadap Penyelenggara Negara yang Wajib Melaprkan Harta Kekaaan. Membuat Rekapitulasi Daftar Pejabat waiib Lapr Harta Kekayaan di lingkungan kerjanya masing-masing dan menyampaikan lapran p"iketbungan rekapitulasinya, yang berupa data sft cpy ke Inspektrat ienderal Kementerian Hukum dan HAM untuk dikmpilasi. (frmat terlampir) Memeriksa daftar pejabat yang sudah dan belum menyampaikan LHKPN kepada KPK, dan memerintahkan kepada pejabat yang belum menyerahkan LHKPN untuk segera memenuhi kewajibannya. Memberikan peringatan para pejabat sebagaimana tersebut pada Diktum Kesatu yang belum menyampaikan LHKPN kepada KPK dan mengenakan sanksi hukuman disiplin sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nmr 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Mewajibkan pemangku jabatan sebagaimana tersebut pada Diktum Kesatu untuk segera melaprkan LHKPN menggun akan rmulir LHKPN KPK-A, bagi yang belum pernah/petama kali melaprkan' KTUJUH.,,

3 KTUJUH Mewajibkan pemangku jabatan sebagaimana tersebut pada Diktum Kesatu untuk- melaprkan kembali LHKPN apabila mengalami mutasi atau prmsi jabatan, mengakhiri jabatan atau pensiun, menduduki jabatan selama 2!dua) tahun atau sewaktu-waku atas permintaan KPK dalam rangka pemerikaan kekayaan dengan menggunakan rmulir LHKPN KPK'B dan dengan batas waku selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak penyelenggara Negara memangku jabatan' INSTRUKSI ini disampaikan kepada yang berkepentingan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetakan di : Jakarta Pada Tanggal : 11 Juni

4 .:.t u. "r C c 3 t 'r :t C lg 'c q, fn "-r 6N - i:n. m dq=?hx l9 5 =.- -': -.r Ptr; ii '... lev a ( Z.;= 6 0' S U3,J '1- f3 -C, d. 6 d- J- ) l-a-' 1 (f ar : lr,l =: e6 =ur aat H5 d, 9 ll7 <- = 69 <fi tr =J -. UJ &, e= ax 3n <2 ;g == ^ :3> p- : -jc, grs 5 N.; (g \ s. : \r! uj i: c(g Z ii l N N

5 J PTUNJUK PNGISTAN RKAPITULASI DATAR PJABAT WAJIB LAPOR HARTA KKAAAN NO KOLOM KTRANGAN 1. Klm I Nmr urut pelapr 2. Klm 2 Nama pejabat pelapr 3. Klm 3 NIP Pelapr 4. Klm 4 Jabatan pelapr saat ini/yang paling update/terbaru 5. Klm 5 Unit Kerja pelapr 6, Klm 5 keteransan SUDAH atau BLUM lapr dengan diberikan tanda checkl tick markltanda centang 7. Klm 7 tanggal pelapr metaprkan LHKPN ke KPK (tanda terima dari KPK) 8. Klm 8 ta"sgal dit timanya tanda bukti dari pelapr yang diserahkan unit kerja yang bertanggung jawab melakukan pengendalian 9. Klm 9 frmulir yang digunakan melaprkan LHKPN (rm A/rm B) 10. Klm 10 jabatan apr saat melaprkan LHKPN (tanda terima dari KPK) 11 Klm 11 kiwajiban pelapr untuk mengisi rmulir LHKPN selanjutnya 12, Klm 12 keterangan tambahan jika diperlukan

6 ? e: A 3; < sg ft ==^ =3> ^- ; e9 g; <9. :i 'c 0, J lu uj?t 5 ul th \.r \ tb' { { es <nt -.A a ti gr r.{ A q3 fi!. :t rd! d ui v t cs 9il rl ur -r iltr e3= U[= == 5 6H9 eg LO t, 5 3 A ul d d=q *8f,6 ic, P9c s (, l s : t\ r. e 3 a ;> > 3 ; ;. i; li b; :; N t\ r c{ \ : ; 6.j j i