PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015"

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemudahan dari Alloh SWT atas Hidayah dan InayahNya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2015 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang ini mencakup hasil hasil pencapaian pembangunan bidang kesehatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang pada tahun Informasi yang dapat kami sajikan dalam Buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2015 ini bersumber dari berbagai unit kerja di lingkungan kesehatan maupun dari lintas sektor. Buku Profil Kesehatan ini diharapkan dapat digunakannsebagai sebagai sarana untuk perencanaan pembangunan kesehatan maupun monitoring dan evaluasi capaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Rembang. Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan dan penerbitan Buku Profil Kesehatan kabupaten Rembang tahun 2015 ini, kami sampaikan banyak terima kasih. Semoga Profil Kesehatan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Dr. ALI SYOFII Pembina Tk. I NIP

3 i

4 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel v Daftar Grafik vi Daftar Peta viii Daftar Tabel Lampiran BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Sistematika Penyajian Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk A. Gambaran Umum 1. Letak Geografis Topografi Daerah Geologi dan Iklim Kependudukan B. Pembangunan Kesehatan Kabupaten Rembang 1. Visi dan Misi Tujuan Sasaran Strategi SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Angka Kematian (Mortalitas) 1. Angka Kematian Bayi Kematian Balita Kematian Ibu Maternal B. Angka Kesakitan (Morbiditas ) 1. Angka kesakitan Tuberkulosis ParuBTA Accute Flaccid Paralysis Anak Usia < 15 tahun Balita dengan Pneumonia Penyakit HIV / AIDS Kasus Diare yang dtangani Kusta Demam Berdarah Dengue (DBD) Malaria ii

5 C. Status Gizi Balita 1. Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) Status gizi balita BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan 1. Kunjungan Ibu Hamil Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten Pelayanan ibu nifas Cakupan neonatus dengan komplikasi Cakupan pemberian vitamin A pada Bayi dan balita Persentase peserta KB baru dan KB aktif Kunjungan neonatus dan kunjungan bayi Pencapaian cakupan desa / kelurahan UCI Persentase Bayi yang Mendapat ASI eksklusif Cakupan penjaringan dan pelayanan kesehatan siswa SD/ setingkat Cakupan pelayanan kesehatan Usia Lanjut Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan pelayanan kesehatan (RS) di Kabupaten Penanganan Kejadian Luar Biasa ( KLB ) B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 1. Cakupan kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar Cakupan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap masyarakat miskin Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan poned di sarana pelayanan kesehatan Indikator kinerja pelayanan di rumah sakit C. Perilaku Hidup Masyarakat 1. Rumah Tangga ber - PHBS D. Keadaan Lingkungan 1. Persentase Rumah Sehat Persentase Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas Penduduk yang memiliki akses terhadap sarana sanitasi yang layak iii

6 4. Persentase Tempat tempat umum dan pengelolaan Makanan sehat BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan 1. Sarana pelayanan kesehatan menurut kepemilikan / pengelola Sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan dan memiliki 4 spesialis dasar Posyandu menurut strata Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) B. Tenaga Kesehatan 1. Persebaran tenaga kesehatan menurut unit kerja Jumlah dan rasio tenaga medis (dokter umum, spesialis, dokter gigi) di sarana kesehatan Jumlah dan rasio tenaga keperawatan (bidan dan perawat) di sarana kesehatan Jumlah dan rasio tenaga kefarmasian (apoteker, asisten apoteker) di sarana kesehatan Jumlah dan rasio tenaga gizi di sarana kesehatan Jumlah dan rasio tenaga kesehatan masyarakat (kesmas dan sanitarian) di sarana kesehatan Jumlah dan rasio tenaga teknisi medisdan fisioterapi di sarana kesehatan C. Pembiayaan Kesehatan BAB VI KESIMPULAN A. Hasil Akhir (derajat kesehatan) B. Indikator Proses dan masukan C. Indikator Hasil Antara D. Kesimpulan Umum Lampiran - lampiran iv

7 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 : Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Rembang th Tabel 3.2 : Jumlah kasus AFP di Kabupaten Rembang tahun Tabel 3.3 : Cakupan penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia Balita di Kabupaten Rembang tahun Tabel 3.4 : Jumlah Kasus HIV / AIDS di Kab. Rembang tahun Tabel 3.5 : Jumlah kasus penyakitmalaria di Kab. Rembang Th Tabel 4.1 : Jumlah Peserta KB Baru dan KB AktifMenurut PuskesmasTh Tabel 4.2 : Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Jaminan di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 4.3 : Kunjungan Pasien di Puskesmas, RS & fasyankesdi Rembang th Tabel 4.4 : Kunjungan Pasien di Puskesmas Kabupaten Rembang th Tabel 4.5 : Kunjungan Pasien Menurut Jenis Pembiayaan di Puskesmas th Tabel 4.6 : Indikator Kinerja di Rumah Sakit Kabupaten Rembang tahun Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 5.1 : Jumlah Penduduk Memiliki Akses Terhadap Air Minum Kabupaten Rembang tahun : Penduduk dengan Akses Sanitasi yang Layak di Kabupaten Rembang Tahun : Persentase tempat-tempat umum dan pengolah makanan yang sehat di Kabupaten Rembang Tahun : Jumlah Sarana pelayanan kesehatan di kabupaten Rembang menurut kepemilikan tahun Tabel 5.2 : Strata Desa Siaga di Kabupaten Rembang tahun Tabel 5.3 : Jumlah dan Jenis tenaga kesehatan menurut unit kerja di kabupaten Rembang tahun Tabel 5.4 : Anggaran Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang th v

8 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 2.1 Grafik 3.1 : Jumlah penduduk Kabupaten Rembang menurut umur dan jenis kelamin tahun : Jumlah kematian Bayi per Puskesmas di Kabupaten Rembang tahun Grafik 3.2 : Angka kematian Bayi di Kab. Rembang tahun Grafik 3.3 : Jumlah kematian Balita di kabupaten Rembang tahun Grafik 3.4 : Penyebab Kematian Ibu di Kab. Rembang tahun Grafik 3.5 : Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Rembang tahun Grafik 3.6 : Cakupan Penemuan Penyakit TB Paru BTA (+)di Kab. Rembang tahun Grafik 3.7 : Presentase Kesembuhan Penderita TB Paru di Kab. Rembang th Grafik 3.8 : Jumlah Penderita kasus HIV/ AIDS per Puskesmas th Grafik 3.9 : Penemuan Kasus Diare di Kab. Rembang tahun Grafik 3.10 : Perkembangan jumlah kasus & kematian penyakit DBD Di Kabupaten Rembang tahun Grafik 3.11 : Perkembangan BBLR di Kabupaten Rembang tahun Grafik 3.12 : Perkembangan Balita Gizi buruk (BB/TB) di Kabupaten Rembang tahun Grafik 4.1 : Persentase Kunjungan K-1 dan K-4 di Kab. Rembang th Grafik 4.2 Grafik 4.3 Grafik 4.4 : Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 dan K-4 di Kab. Rembang tahun : Persentase persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan yang berkompeten menurut Puskesmas di Kab. Rembang th : Jumlah dan persentase persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten di Kab. Rembang tahun Grafik 4.5 : Persentase pelayanan Ibu Nifas di Kab. Rembang th Grafik 4.6 : Persentase penemuan komplikasi neonatal di Kab. Rembang tahun vi

9 Grafik 4.7 Grafik 4.8 Grafik 4.9 : Persentase penemuan komplikasi neonatal di Kab. Rembang tahun : Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita di kabupaten Rembang tahun : Persentase pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita Di Kabupaten Rembang tahun Grafik 4.10 : Persentase peserta KB Aktif di Kab. Rembang tahun Grafik 4.11 Grafik 4.12 : Persentase kunjungan neonatus dan kunjungan bayi di kab. Rembang tahun : Persentase kunjungan neo dan kunjungan bayi di Kab. Rembang Tahun Grafik 4.13 : Cakupan desa/ kelurahan UCI di Kab. Rembang th Grafik 4.14 : Cakupan ASI Eksklusif di Kab. Rembang th Grafik 4.15 Grafik 4.16 Grafik 5.1 Grafik 5.2 Grafik 5.3 : Persentase penjaringan kesehatan siswa SD/MI di Kabupaten Rembang tahun : Jumlah kejadian luar biasa (KLB) di kabupaten Rembang tahun : Persentase Strata posyandu di Puskesmas di Kab. Rembang tahun : Jumlah desa siaga dan PKD di puskesmas Kabupaten Rembang th : Jumlah dan persentase anggaran kesehatan terhadap APBD Kab. Rembang tahun vii

10 DAFTAR PETA Peta2.1 : Jumlah Penduduk Kab. Rembang tahun Peta3.1 : Jumlah kematian bayi di Kabupaten Rembang th Peta3.2 : Jumlah kematian balita di Kabupaten Rembang tahun Peta3.3 : Jumlah kematian ibu di Kab. Rembang tahun Peta3.4 : Cakupan CDR TB Paru BTA + di Kab. Rembang tahun Peta3.5 : Jumlah kumulatif kasus AFP di Kab. Rembang th Peta3.6 : Jumlah penderita HIV / AIDS di Kab. Rembang tahun Peta3.7 : Jumlah penderita kusta PB dan MB di Kab. Rembang th Peta3.8 : Jumlah kasus DBD di Kab. Rembang tahun Peta3.9 : Jumlah kasus malaria di Kab. Rembang tahun Peta3.10 : Persentase BBLR di Kab. Rembang tahun Peta3.11 : Jumlah balita gizi buruk (BB/TB) per puskesmas di Kab. Rembang tahun Peta4.1 : Persentase kunjungan ibu hamil K4 di Kab. Rembang th Peta4.2 : Persentase komplikasi kebidanan ditangani terhadap perkiraan di Kab. Rembang tahun Peta4.3 : Persentase persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten di Kab. Rembang tahun Peta4.4 : Persentase pelayanan ibu nifas di Kab. Rembang th Peta4.5 : Cakupan ASI ekslusif di Kab. Rembang tahun Peta4.6 : Cakupan pelayanan kesehatan USILA di Kab. Rembang th Peta4.7 : Cakupan rumah tangga ber-phbs di Kab. Rembang th Peta4.8 : Cakupan rumah sehat di Kab. Rembang th Peta4.9 : Cakupan penduduk memiliki akses air minum memenuhi syarat di Kab. Rembang th Peta4.10 : Cakupan penduduk dengan akses sanitasi (jamban) yang layak di Kab. Rembang th viii

11 DAFTAR LAMPIRAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015 Tabel 1 : Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 2 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 3 : Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf dan Ijazah Tertinggi yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 4 : Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 5 : Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 6 : Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, dan Puskesmas Tabel 7 : Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus Tb, Kasus Tb Pada Anak, dan Case Notification Rate (CNR) Per Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 8 : Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus Tb Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Tabel 9 : Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap Tb Paru BTA+ Serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Tabel 10 : Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 11 : Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 12 : Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 13 : Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 14 : Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Tabel 15 : Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 16 : Jumlah Kasus danangka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 17 : Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/ RFT) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 18 : Jumlah Kasus Afp (Non Polio) Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 19 : Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 20 : Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 21 : Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (Dbd) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 22 : Kesakitan dankematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 23 : Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 24 : Pengukuran Tekanan Darah Penduduk 18 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 25 : Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 26 : Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode Iva dankanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (Cbe) Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 27 : Jumlah Penderita dankematian Pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Rembang Tahun 2015

12 Tabel 28 : Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan yang Ditangani < 24 Jam di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 29 : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, danpelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 30 : Persentase Cakupan Imunisasi Tt Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 31 : Persentase Cakupan Imunisasi Tt Pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 32 : Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3 MenurutKecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 33 : Jumlah danpersentase Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 34 : Proporsi Peserta Kb Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 35 : Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 36 : Jumlah Peserta KB Baru dankb Aktif Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 37 : Bayi Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 38 : Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 39 : Jumlah Bayi yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 40 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danpuskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 41 : Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan danpuskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 42 : Cakupan Imunisasi Hepatitis B < 7 Hari danbcg Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danpuskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 43 : Cakupan Imunisasi DPT-Hb3/DPT-Hb-Hib3, Polio, Campak, danimunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danpuskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 44 : Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi dananak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danpuskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 45 : Jumlah Anak 0 23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 46 : Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danpuskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 47 : Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danpuskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 48 : Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danpuskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 49 : Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD dansetingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danpuskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 50 : Pelayanan Kesehatan Gigi danmulut Menurut Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 51 : Pelayanan Kesehatan Gigi danmulut Pada Anak Sd dansetingkatmenurut Jenis Kelamin, Kecamatan,dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 52 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin,Kecamatan,dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 53 : Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan danjenis Kelamin di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 54 : Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dankunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 55 : Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 56 : Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 57 : Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dansehat (BerPHBS) Menurut kecamatandan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015

13 Tabel 58 : Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatandan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 59 : Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatandan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 60 : Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum yangmemenuhi Syarat Kesehatan di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 61 : Penduduk dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan,dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 62 : Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 63 : Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatandan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 64 : Tempat Pengelolaan Makan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 65 : Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dandiuji Petik di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 66 : Persentase Ketersediaan Obat danvaksin di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 67 : Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 68 : Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) dengan KemampuanPelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I di Kabupaten Rembang Tahun 2015 di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 69 : Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan,dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 70 : Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 71 : Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 72 : Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 73 : Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 74 : Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas Kesehatan di Kab Rembang Tahun 2015 Tabel 75 : Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dankesehatan Lingkungan di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 76 : Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 77 : Jumlah Tenaga Keterapian Fisik Di Fasilitas Kesehatan di KabRembang Th Tabel 78 : Jumlah Tenaga Keteknisian Medis Di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 79 : Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan di KabRembang Th Tabel 80 : Jumlah Tenaga Non Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan di Kab Rembang Th Tabel 81 : Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Tabel 82 : Persentase Desa/ Kelurahan dengan Garam Beryodium yang Baik Menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun 2014

14 PROFIL KESEHATAN Kabupaten Rembang Tahun 2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang

15

16 L a m p i r a n

17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan diperlukan adanya kesadaran, kemauan dan kemampuan semua komponen bangsa untuk mewujudkan rakyat sehat sebagai sumber kekuatan dan ketahanan bangsa yang menjadi landasan dalam membentuk negara yang kuat. Negara yang kuat dari aspek kesehatan dapat diartikan sebagai NKRI yang memiliki ketahanan yang tangguh dengan basis utamadalam wujud semua rakyat yang sehat secara fisik, mental dan sosial serta memiliki produktivitas yang tinggi. Salah satu ukuran untuk menggambarkan tingkat pencapaian hasil pembangunan suatu negara, termasuk pembangunan bidang kesehatan digunakan suatu indikator yang dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). HDI ditentukan oleh beberapa indikator berupa kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Dari segi kesehatan, indikator yang digunakan adalah indikator derajat kesehatan, indikator indonesia sehat dan indikator standart pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan. Dalam rangka menyediakan data dan informasi program pembangunan kesehatan di Kabupaten Rembang perlu diterbitkan Buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang. Buku Profil kesehatan Kabupaten merupakan buku statistik kesehatan untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di kabupaten Rembang. Profil ini berisi data / informasi yang menggambarkan derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan pencapaian indikator pembangunan kesehatan lainnya. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 1

18 B. Sistematika Penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2015 ini terdiri dari 6 bab yaitu : Bab I : PENDAHULUAN. Menyajikan acuan diterbitkannya Profil Kesehatan ini serta sistematika penyajiannya. Bab II : GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK. Bab ini menyajikan gambaran umum Kabupaten Rembang yang meliputi uraian tentang letak geografis, demografis, dan informasi umum lainnya serta beberapa hal terkait kebijakan pembangunan kesehatan di kabupaten Rembang. Bab III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN. Bab ini berisi uraian tentang hasil-hasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2015 yang mencakup tentang angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi. Bab IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN. Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2015, untuk tercapai dan berhasilnya program-program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar, persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan, perilaku hidup masyarakat dan keadaan lingkungan. Termasuk di dalamnya Indikator Kinerja Standar Pelayanan Kesehatan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Bab V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun 2015 mencakup keadaan tenaga, sarana dan fasilitas kesehatan yang ada serta anggaran kesehatan. Bab VI : KESIMPULAN Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 2

19 BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK KABUPATEN REMBANG A. Gambaran Umum 1. Letak geografis Kabupaten Rembang terletak diantara bujur timur dan lintang selatan. Luas wilayah daratan sebesar ha, dan lautan sepanjang 62,5 km.berada di posisi ujung timur propinsi Jawa Tengah dengan batas wilayah : Sebelah utara : Laut Jawa Sebelah selatan : Kabupaten Blora Jawa tengah Sebelah timur : Kabupaten Tuban Jawa timur Sebelah barat : Kabupaten Pati Jawa tengah Secara administrasi kabupaten Rembang terbagi menjadi 14 kecamatan, 287 desa dan 7 kelurahan. 2. Topografi Daerah Sebagian besar berupa dataran rendah (46,39 %) di bagian utara sedangkan bagian selatan relatif tinggi. Kemiringan bervariasi mulai dari bergelombang hingga sangat curam. Luas lahan yang relatif datar mencapai ha dan lahan curam sampai sangat curam seluas ha. 3. Geologi dan Iklim Keadaan tanah di Kabupaten Rembang sebagian besar adalah tanah tegalan (35 %) dan sawah (29 %). Sedangkan sisanya terbagi atas hutan (23 %), bangunan (8 %), tambak (1 %) dan lainnya (4 %). Keadaan iklim berjenis tropis dengan suhu maksimum tahunan sebesar 33 0 C dan suhu rata-rata 23 0 C dengan bulan basah selama 3 4 bulan sedangkan selebihnya termasuk kategori bulan kering. Curah hujan relatif rendah hanya sekitar 380,8 mm/ tahun. Kondisi wilayah umumnya dimanfaatkan untuk pertanian lahan Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 3

20 kering terutama wilayah bagian selatan yang meliputi kecamatan Sumber, Bulu, Gunem, Sulang, Sale, Sedan dan Pamotan. 4. Kependudukan Jumlah penduduk di Kabupaten Rembang dari tahun ke tahun mengalami pertambahan hingga kini sebesar jiwa pada tahun 2015 dari sebelumnya pada tahun 2014 dengan kepadatan penduduk rata rata 612 jiwa/km 2. Sedangkan dilihat dari rasio penduduk laki laki dan perempuan di Kabupaten Rembang pada tahun 2015 sebesar 0,99 dengan jumlah penduduk laki laki sebesar jiwa dan jumlah penduduk perempuan jiwa. Untuk Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak dan kepadatan tertinggi ada di kecamatan Rembang sebanyak jiwa dengan kepadatan jiwa/ km 2.Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk paling kecil terdapat di kecamatan Gunem sebanyak jiwa dengan kepadatan 296,51 jiwa/km 2. Untuk melihat struktur penduduk berdasarkan golongan umur di Kabupaten Rembang pada tahun 2015dapat dilihat pada piramida penduduk di bawah ini. Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Kab. Rembang menurut Umur & Jenis Kelamin Tahun Perempuan Sumber data : BPS Kab. Rembang Laki- laki Dilihat dari Struktur penduduk tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk nampak besar mulai dari kelompok umur dibawah 50 tahun dan kemudian mengecil pada usia lebih dari 50 tahun. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 4

21 berikut: Adapun jumlah penduduk menurut kecamatan dapat dilihat dalam peta Peta 2.1 Jumlah Penduduk Kab. Rembang Th 2015 Kab= Target KAL SUM REM1 REM SUL BUL SLU KRG2 LAS KRG1 PAN SED PAM GUN Kab. Blora SAR < Jawa Timur SAL LEGENDA B. Pembangunan Kesehatan Kabupaten Rembang 1. Visi dan Misi Visi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang adalah Menjadi Institusi Kesehatan yang Handal dan Profesional Untuk Terwujudnya Rembang Sehat. Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan lima misi pembangunan kesehatan sebagai berikut : a. Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan. b. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. c. Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat dalam mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. d. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. e. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya. f. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan. g. Mewujudkan sistem pembiayaan kesehatan masyarakat. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 5

22 2. Tujuan Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang secara umum adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasilguna dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Adapun tujuan khusus yang akan dicapai adalah : a. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta penanganan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana. b. Meningkatkan kualitas lingkungan. c. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta kemandirian individu, keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan. d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia bidang kesehatan e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan. f. Menurunkan prevalensi gizi buruk pada anak balita. g. Meningkatkan pembinaan, pengendalian dan pengawasan dalam rangka ketersediaan, pemerataan, mutu dan pelayanan di bidang farmasi termasuk obat asli Indonesia, makanan minuman dan perbekalan kesehatan. h. Mengoptimalkan fungsi dinas kesehatan sebagai regulator dalam pengelolaan pelayanan kesehatan berbasis kinerja. i. Mewujudkan pembiayaan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat khususnya masyarakat miskin dan rentan. 3. Sasaran Sasaran strategis dalam pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai tujuan tersebut diatas yang akan dicapai dalam kurun waktu selama lima tahun (2010 s/d 2015), yaitu : a. Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit serta KLB. b. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang sehat. c. Meningkatnya kemandirian dan peran serta masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. d. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia bidang kesehatan. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 6

23 e. Meningkatnya akses masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. f. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat. g. Meningkatnya ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan serta mutu dan pelayanan di bidang farmasi termasuk obat asli Indonesia, makanan minuman dan perbekalan kesehatan. h. Terwujudnya pelayanan kesehatan berbasis kinerja sesuai peraturan yang berlaku. i. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya masyarakat miskin dan rentan melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). 4. Strategi Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang dalam periode adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan Mendorong kerjasama antar masyarakat, antar kelompok serta antar lembaga dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan, memantapkan peran masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan, meningkatkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat, menerapkan promosi kesehatan yang efektif, memobilisasi sektor lain untuk sektor kesehatan. b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan berkeadilan, serta berbasis bukti dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar kuratif termasuk layanan kesehatan rujukan bagi seluruh masyarakat yang didukung dengan kemudahan akses baik jarak maupun pembiayaan, mengutamakan upaya promotif dan Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 7

24 preventif untuk meningkatkan kualitas manusia yang sehat (fisik, mental, sosial) dan mengurangi angka kesakitan, meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan melalui kajian, penelitian, pengembangan dan penerapan, menyediakan biaya operasional untuk Puskesmas sehingga mampu melaksanakan pelayanan preventif dan promotif di Puskesmas, menuju inovasi upaya pelayanan kesehatan berkelanjutan melalui reformasi upaya kesehatan sehingga tercapai pelayanan kesehatan yang berdayaguna dan berhasil guna. c. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan Memantapkan penataan sub sistem pembiayaan kesehatan kearah kesiapan konsep, kelembagaan dan dukungan terhadap penerapan jaminan kesehatan sosial menuju universal coverage, menyusun perencanaan pembiayaan dengan menjamin ketersediaan data District Health Account (DHA) dan sinkronisasi kebijakan dan alokasi anggaran, menghimpun sumber sumber dana baik pemerintah pusat dan daerah, juga peningkatan peran masyarakat termasuk swasta untuk menjamin tersedianya pembiayaan kesehatan dalam jumlah cukup, utamanya dalam menjalankan upaya preventif dan promotif dan terlaksananya program program prioritas daerah. d. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang merata dan bermutu Pemenuhan SDM kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta terdistribusi secara efektif sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara adil, mengedepankan upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang berkualitas dan berdaya saing dengan lebih memantapkan Sistem Mutu (upaya pengawasan audit), standarisasi dan sertifikasi serta mempermudah akses SDM kesehatan terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan, mengembangkan kode etik profesi serta meningkatkan pembinaan dan pengawasan SDM kesehatan yang diringi dengan Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 8

25 upaya mensejahterakan dalam rangka meningkatkan profesionalisme SDM kesehatan. e. Meningkatkan manajemen kesehatan yang dinamis, akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab Meningkatkan manajemen kesehatan melalui pembenahan perencanaan kebijakan dan pembiayaan serta hukum kesehatan dengan dukungan data dan informasi yang lengkap, akurat dan mutakhir, penerapan kebijakan pembangunan kesehatan juga meliputi swasta dan masyarakat, memantapkan penyelenggaraan Sistem Kesehatan Daerah, melaksanakan reformasi birokrasi dan good governance termasuk akuntabilitas pembangunan dan mengedepankan tata kelola yang efektif dan efisien. f. Program dan Kegiatan Mengacu pada visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi, maka program program Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang yang disusun untuk periode tahun , adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. 2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 4. Program Pengawasan Obat dan Makanan 5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 8. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 10. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 11. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya 12. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 13. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 14. Program Peningkatan Kesehatan Lansia 15. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 16. Program Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 9

26 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Pada Bab III ini akan diuraikan hasil hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai pada tahun 2015 sebagai berikut : A. Angka Kematian (Mortalitas) Angka kematian (Mortalitas) berikut ini terdiri dari kematian bayi, kematian balita dan kematian ibu. 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Kematian Bayi adalah kematian yang terjadi pada bayi sebelum mencapai usia 1 tahun. Angka Kematian Bayi adalah jumlah bayi berumur < 1 tahun yang meninggalselama kurun 1 tahun yang dinyatakan sebagai angka per kelahiran hidup. Pada tahun 2015, jumlah kelahiran hidup sebanyak bayi. Jumlah bayi yang meninggal sebanyak 134 bayi dengan Angka Kematian bayi (AKB) tahun 2015sebesar14,86/1.000 KH. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, AKB di Kabupaten Rembang cenderung naik dari 125 kasus (13,89/1000 KH) tahun 2014 menjadi 134 kasus (14,86/1000 KH) di tahun Peta 3.1 Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 10

27 Sumber Bulu Gunem Sale Sarang Sedan Pamotan Sulang Kaliori Rembang I Rembang II Pancur Kragan I Kragan II Sluke Lasem KAB Jumlah terbanyak kematian bayi terdapat di wilayah Puskesmas Sarang dan Puskesmas Sedan masing-masing sebanyak 15 bayi. Dari evaluasi yang telah dilaksanakan pada Puskesmas tersebut tahun 2014 juga ditemukan kasus kematian yang tinggi. Adapun jumlah kematian bayi terendah ada di wilayah Puskesmas Gunem sebanyak 3 kasus dan Puskesmas Rembang II sebanyak 2 kasus. Untuk melihat angka kematian bayi dan jumlah kasus kematian bayi (AKB) menurut puskesmas tahun 2015 adalah sebagai berikut. Grafik 3.1 Jumlah Kematian Bayi per Puskesmas di Kab. Rembang Tahun ,87 40,0 % 30,0 % 20,0 % 10,0 % 0,0 % Jml Kematian AKB/1000KH Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Sedangkan jumlah kematian bayi menurut kelompok umur secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut: Kelompok usia 0 6 hr = 38,1 % ( 51 ks). Kelompok umur kematian neonatal 7 28 hr =31,34 % ( 42 ks ) Kelompok umur kematian bayi 29 hr 12 bl =30,59 % ( 41 ks). Dari kelompok data tersebut di atas menunjukkan bahwa persentase terbesar kematian bayi adalah pada kelompok usia 0-6 hari, hal ini dapat diartikan bahwa kasus kematian bayi erat kaitannya juga dengan kesehatan ibu dan janin di masa kehamilannya. Adapun dilihat dari Penyebab kematian bayi di Kabupaten Rembang pada tahun 2015 sebagian besar karena Berat Bayi Lahir Rendah / BBLR sebesar 29,1 % ( 39 kasus) diikuti Asfiksia sebesar 15,67 % (21 kasus) dan kelainan kongenental 14,18 % ( Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 11

28 Jumlah kematian 19 kasus). Untuk melihat lebih terinci penyebab kematian bayi di Kabupaten Rembang padav tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Rembang tahun 2015 No Penyebab Jumlah % 1 BBLR 39 29,1 2 Asfiksia 21 15,67 3 Kelainan Kongenental 19 14,18 4 Sepsis 10 7,46 5 Kelainan jantung 8 5,97 6 Febris 6 4,48 7 Diare 5 3,73 8 Aspirasi 4 3,0 9 Sumbatan empedu 3 2,24 10 Pneumonia 2 1,49 11 Radang otak 2 1,49 12 Susp leukimia 2 1,49 13 Kelainan paru 2 1,49 14 Encelopati 2 1,49 Lain-lain (serotisnus, gangg cerna, k racun air ktb, ca 15 rahang, perdarahan otak, herlequin) 9 6,72 Jumlah ,0 Adapun perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) selama lima tahun terakhir adalah sebagaiberikut : Grafik 3.2 Kasus Kematian Bayi di Kab. Rembang th , ,61 17,12 13,89 14, Jml Kematian AKB / LH 22,00 16,61 17,12 13,89 14,86 30,0 % 20,0 % 10,0 % 0,0 % Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 12

29 Grafik di atas menunjukkan bahwa selama lima tahun terakhir angka kematian bayi cenderung menurun dari tahun , hal ini berkaitan berbagai upaya / kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka menekan angka kematian bayi diantaranya peningkatan kualitas SDM kesehatan ( Dokter, Bidan, Perawat) dengan pendidikan dan pelatihan manajemen keterampilan BBLR, Penanganan neonatal dan asfeksia. 2. Angka Kematian Balita( 0 59 bulan ) Kematian balita adalah jumlah kematian yang terjadi pada bayi dan anak balita ( 0 59 bl) di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Dilihat dari definisi tersebut diatas angka kematian Balita adalah jumlah kematian bayi ditambah dengan kematian anak balita dalam kurun waktu 1 tahun yang dinyatakan sebagai angka per kelahiran hidup. Pada tahun 2015, jumlah kematian balita sebesar 164 kasus (18,2/1.000 LH) terdiri dari kematian bayi 135 kasus dan kematian anak balita (12 59 bln) sebanyak 29 kasus. Jumlah kematian balita terbanyak di Puskesmas Sedan (18 kasus) dan terendah di Puskesmas Rembang II sebanyak 3 kasus. Peta 3.2 Dari peta tersebut diatas, terlihat bahwa kasus kematian balita sangat berkaitan dengan kasus kematian bayi, dimana untuk kasus kematian bayi Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 13

30 Jumlah kematian ditemukan di semua Puskesmas tetapi untuk kasus kematian anak balita ada puskesmas yang tidak ditemukan kasus kematian anak balita puskesmas Sale (0 kasus). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah kematian balitacenderung menurun dan statis dari tahun 2010 s/d 2014 namun cenderung meningkat pada tahun Adapun perkembangan selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 3.3 Jumlah Kematian Balita di Kab. Rembang th Jml Kematian Kematian Ibu Maternal (AKI) Indikator Angka Kematian Ibu Maternal pada tingkat Kabupaten menggunakan satuan jumlah kasus bukan AKI hal ini dikarenakan cara penghitungan AKI menggunakan konstanta KH sedangkan jumlah lahir hidup di tingkat Kabupaten kurang dari dengan demikian satuan AKI yang digunakan adalah jumlah kasus kematian ibu. Pada tahun 2015 jumlah kasus kematian ibu maternal di Kabupaten Rembang sebanyak 8 kasus. Jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya yaitu 14 kasus pada tahun Kasus kematian ibu terbanyak terdapat di Puskesmas Sarang sebanyak 3 kasus kematian ibu. Sedangkan untuk Puskesmas Sumber, Sedan, Pamotan, Kaliori dan Rembang II masing masing terdapat 1 kasus kematian ibu. Adapun puskesmas yang lain tidak ada kasus kematian ibu. Secara lengkap jumlah kematian ibu menurut Puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut : Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 14

31 Peta 3.3 Sumber : Bidang Kesga DKK Apabila dilihat dari penyebabnya kematian ibu adalah karena perdarahan sebanyak 3 ks (37,5 % ), eklamsia sebanyak 3 ks ( 37,5 %) dan sebab lain-lain 2 ks (25%). Grafik 3.4 Penyebab Kematian Ibu di Kab. Rembang th Perdarahan Eklamsia Sebab lain Perkembangan jumlah kasus kematian ibu selama lima tahun berturut turut di Kabupaten Rembang bersifat fluktuatif artinya kasus yang terjadi meningkat dan menurun. Untuk lebih jelasnya kasus kematian ibu selama lima tahun berturut turut dapat dilihat pada grafik berikut: Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 15

32 Jumlah kematian Grafik 3.5 Jumlah Kematian Ibu di Kab. Rembang th Jml Kematian Untuk menekan kasus kematian ibu, Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang telah melakukan berbagai program dan kegiatan Pelayanan Kesehatan ibu di antaranya adalah : - Penjaringan Pasangan Usia Subur (PUS) yang berisiko tinggi dan Tindak lanjutnya dalam penanganan berbagai penyakit kronis yang diderita dan penanganan faktor resiko serta perencanaan kehamilannya. - Pengoptimalan kelas ibu hamil dengan pemberian pelayanan Konseling, Informasi serta Edukasi (KIE), pemeriksaan kesehatan ibu hamil, penatalaksanaan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis ( KEK) serta penanganan resiko tinggi. - Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia ( Dokter, Bidan dan Perawat) melalui Pendidikan dan Pelatihan diantaranya manajemen Asfiksia, Manajemen BBLR, dan Stimulasi Dini Intervensi Deteksi Tumbuh Kembang (SDIDTK). Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 16

33 B. Angka Kesakitan (Morbiditas) Angka kesakitan diperoleh dari facility based data yaitu data diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin dan insidental. 1. TB Paru BTA + Pada tahun 2015, penemuan penderita baru TB paru BTA+ sebanyak 427 kasus dari perkiraan kasus sebanyak 652 kasus. Angka penemuan penderita atau Case Detection Rate (CDR) sebesar 64,9 %. Cakupan CDR tertinggi adalah Puskesmas Rembang II (92,3 %) dan terendah puskesmas di Puskesmas Pancur (16,7 %). Capaian CDR TB Paru BTA + menurut puskesmas tahun 2015 adalah sebagaimana peta berikut ini. Peta 3.4 Cakupan CDR TB Paru BTA (+) di Kab. Rembang Th 2015 Kab Target KAL 60,47 SUM 70,27 65 % 70 REM1 REM2 49,09 90 SUL 53,66 BUL 42,86 DINAS KESEHATAN REMBANG SLU 58,62 LAS 82,69 PAN 16,67 PAM 72,92 GUN 92 Kab. Blora KRG2 50 KRG1 45,71 SED 54,39 SAR 55,22 Jawa Timur SAL 42,5 LEGENDA < 60 % 60 % 70 % Adapun perkembangan CDR penyakit TB Paru di Kabupaten Rembang dari tahun 2011 s/d tahun 2015 mengalami peningkatan dari 48,7 % menjadi 65% sebagaimana pada grafik berikut ini. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 17

34 Kaliori Sluke Sulang Kragan II Bulu Rembang I Pamotan Kragan I Rembang II Sale Sarang Lasem Sumber Gunem Sedan RSUD RSI KAB. Grafik 3.6 Cakupan Penemuan Kasus TB Paru BTA+ di Kab. Rembang th ,76% 50,14% 59,66% 66,56% 65% BTA+ baru % CDR 48,76% 50,14% 59,66% 66,56% 65% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Sumber : Bidang P2Sumber : Bidang P2 Adapun persentase kesembuhan penderita TB paru BTA+ dihitung dari jumlah penderita yang diobati pada tahun 2014 sebanyak 431 orang dan penderita yang dinyatakan sembuh sebanyak 343 orang (kesembuhan 79,58%). Dibandingkan dengan tahun 2013, maka angka kesembuhan TB Paru menurun dari semula 80,51% (2013) menjadi 79,58% (2014). Sedangkan pengobatan TB paru tahun 2015 masih dalam proses penyembuhan sehingga belum dapat dihitung angka kesembuhannya. Berkaitan dengan persentase kesembuhan terdapat 3 puskesmas dengan persentase angka kesembuhan mencapai 100%, yaitu Puskesmas Sumber, Gunem dan Sedan. Puskesmas yang lain telah mencapai lebih dari 70% namun ada pula yang masih di bawah 45 % yaitu puskesmas Kaliori dan Pancur. Angka kesuksesan (Success Rate) diperoleh dari angka kesembuhan ditambah dengan cakupan pengobatan lengkap. Pada tahun 2014 angka kesuksesan sebesar 87,94 % sedikit menurun dari tahun sebelumnya sebesar 90,0 % Grafik 3.7 Persentase Kesembuhan Penderita TB Paru th ,0 % ,0 % ,0 % ,0 % ,0 % ,0 % 0,0 % Diobati Sembuh Persentase Sumber : Bidang P2 Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 18

35 Accute Flaccid Paralysis (AFP) anak usia < 15 tahun Angka kesakitan AFP dihitung pada anak usia < 15 tahun per anak. Pada tahun 2014 ditemukan penderita AFP sebanyak 3 orang (AFP rate 1,86/ anak usia < 15 th). Tabel 3.2 Jumlah kasus AFP di Kabupaten Rembang per Puskesmas Tahun No Puskesmas Tahun Kumulatif Jml Kejadian Sarang Sedan Sumber Bulu Gunem Pamotan Sale Pancur Rembang I Sulang Rembang II Kaliori Kragan I Kragan II Sluke Lasem JUMLAH Sumber : Bidang P2 DKK Rbg Tabel di atas menunjukkan bahwa perkembangan kasus AFP berbedabeda dari tahun ke tahun. Apabila diamati jumlah kasus AFP yang ditemukan dari tahun 2007 s.d maka tercatat puskesmas yang terbanyak kejadian adalah puskesmas Sarang (6 kasus), Sedan dan Sumber. Sedangkan puskesmas yang belum ditemukan kasus AFP adalah puskesmas Kragan II, Sluke dan Lasem. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 19

36 Peta Balita dengan Pneumonia Pada tahun 2015 terdapat balita, sedangkan kasus pneumonia yang ditemukan sebanyak 7 kasus sedangkan perkiraan kasus ditemukan sebanyak kasus. Angka penemuan penderita pneumonia tahun 2015 sebesar 0,16 %. Adapun persentase penanganan mencapai 100%, semua kasus pneumonia yang ditemukan telah ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan medis. Tabel 3.3 Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia Balita di Kabupaten Rembang Tahun Tahun Pneumonia Balita ditemukan % Penemuan Kasus Pneumonia % Penanganan Kasus ,19 % 100 % ,13 % 100 % ,37 % 100 % ,16 % 100 % Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 20

37 Tabel 3.3 menunjukkan bahwa cakupan penemuan dan penanganan kasus pneumonia berbeda-beda dari tahun ke tahun namun semua kasus telah ditangani 100%. 4. HIV/ AIDS Pada tahun 2015 di Kabupaten Rembang ditemukan 60 kasus HIV/ AIDS terdiri dari kasus HIV sebanyak 26 kasus dan kasus AIDS sebanyak 34 kasus. Keseluruhan kasus tersebut telah ditangani. Persebaran kasus HIV / AIDS pada tiap puskesmas di tahun 2015 adalah sebagaimana grafik berikut. Peta 3.6 Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Rembang diawali pada tahun 2004 dengan jumlah satu kasus AIDS. Dalam sebelas tahun terakhir perkembangan kasus HIV/AIDS di kabupaten Rembang (th ) meningkat pesat menjadi 266 kasus dengan jumlah kematian 114 orang. Perkembangan kasus HIV/AIDS dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagaimana pada tabel berikut. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 21

38 Tabel 3.4 Jumlah Kasus HIVAIDS Di Kabupaten Rembang Tahun 2004 s.d NO TAHUN Kasus HIV (+) Kasus AIDS Jenis Kelamin TOTAL MENINGGAL L P Kumulatif Selama sebelas tahun terakhir jumlah kasus meningkat dari tahun ke tahun termasuk jumlah kematian karena AIDS. Grafik Jumlah Kasus HIV / AIDS di Kab. Rembang Th Jml HIV Jml AIDS Kematian Sumber : Bidang P2 Grafik di atas menunjukkanpeningkatan kasus HIV/ AIDS mulai pada tahun 2008 dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 ditemukan 60 Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 22

39 kasus terdiri dari HIV sebanyak 26 ks dan AIDS sebanyak 34 kasus. Sedangkan kematian HIV/ AIDS pada tahun 2015 sebanyak 13 orang. Beberapa upaya yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang untuk menekan kasus HIV/AIDS diantaranya adalah: Survailance pada kelompok resiko tinggi Konseling Informasi dan Edukasi (KIE) pada masyarakat dalam pencegahan dan Penanganan Penderita Penyakit HIV/AIDS. Advokasi pada Stakeholder dalam Forum Komisi Penanggulangan AIDS Daerah. Peningkatan Penata laksanaan Penderita HIV/AIDS melalui Klinik Visite dan layanan pemberian obat ARV di fasilitas Kesehatan. 5. Kasus Diare yang Ditangani Penemuan penderita diare pada tahun 2015 di Kabupaten Rembang sebanyak kasus dari perkiraan kasus dan semua telah ditangani. Adapun perkembangan angka penemuan kasus Diare tahun 2010 s/d tahun 2015 dapat dilihat pada grafik berikut. Grafik3.9 Angka Penemuan Kasus Diare di Kab. Rembang Th ,00% 40,00% 20,00% 0,00% Penemuan kasus thd sasaran ,32% 13,80% 12,12% 44,60% 54,60% Sumber : Bidang P2 6. Kusta Pada tahun 2015 penderita kusta kasus baru cukup banyak ditemukan yaitu mencapai 71 kasus terdiri dari kusta PB (kusta kering) sebanyak 5 kasus dan kusta MB (kusta basah) sebanyak 66 kasus. Kasus penemuan penderita kusta tersebut Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 23

40 ditemukan hampir di semua Puskesmas, hanya ada 2 Puskesmas yang tidak ditemukan kasus kusta yaitu Puskesmas Bulu dan Puskesmas Rembang I. Angka penemuan kasus baru kusta tahun 2015 sebesar 11,51/100rb pendd. Dan penderita terbanyak ditemukan di Sarang 18 kasus dan penemuan 1 kasus di Puskesmas Sulang, Pancur dan Lasem. Adapun persebaran kasus kusta tahun 2015 adalah sebagaimana peta berikut ini. Peta 3.7 Dari 71 penderita tercatat ada 11 penderita usia 0-14 th (15,49%) dan cacat tk 2 sebanyak 18 kasus (25,35%). 7. Demam Berdarah Dengue (DBD) Jumlah penderita demam berdarah pada tahun 2015 tercatat sebanyak 698 kasus dan meninggal 7 orang dengan Angka kejadian DBD / Insedent Rate sebesar 113,15/100rb penduduk dan CFR sebesar 1,0 %. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka kasus DBD di tahun 2015 meningkat sangat tajam dari 211 kasus (IR 34,2/ pdd) pada tahun 2014 menjadi 698 kasus (IR 113,15/ pdd) pada tahun Jumlah kasus tertinggi masing-masing terdapat di Puskesmas Pamotan sebanyak 100 kasus, Lasem 92 kasus, Rembang sebanyak 90 kasus. Sedangkan Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 24

41 Puskesmas dengan jumlah kasus di bawah 15 terdapat di Puskesmas Sale sebanyak 7 ks, sedangkan untuk Puskesmas Gunem, Sedan, Kragan I dan Kragan II masingmasing 1 kasus. Persebaran kasus penyakit DBD dapat dilihat pada peta berikut. Peta 3.8 Sumber : Bidang P2 Adapun perkembangan jumlah kasus penyakit DBD selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut : Sumber : Bidang P2 Grafik 3.10 Perkembangan Penyakit DBD di Kab. Rembang Th ,90 59,40 54,80 34,20 113, Jml Kasus Meninggal IR/100rb 15,90 59,40 54,80 34,20 113,50 % CFR 2,84 1,54 1,12 1,40 1,00 120,0 % 100,0 % 80,0 % 60,0 % 40,0 % 20,0 % 0,0 % Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 25

42 Grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD meningkat tajam pada tahun 2012 sebanyak 388 kasus, menurun di tahun dan kembali meningkat menjadi 698 kasus pada tahun Berbagai upaya tetap dilakukan dalam rangka menekan kasus DBD diantaranya : Peningkatan kemampuan Petugas Kesehatan dalam Penata laksanaan Penderita DBD melalui kegiatan ceramah klinik. Peningkatan Survailance aktif di Rumah sakit, Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam Upaya Pencegahan, penanggulangan dan pemberantasan penyakit DBd melalui PSN. Pemantapan dan pengelolaan Manajemen Penanganan dan Pelayanan Penderita DBD 8. Malaria Penyakit malaria di Kabupaten Rembang sebagaimana tahun-tahun sebelumnya bukan berasal dari penduduk asli karena Kabupaten Rembang bukan termasuk daerah endemis, namun berasal dari penduduk atau pendatang yang pernah tinggal dan tertular malaria dari daerah endemis misalnya adalah di luar jawa. Jumlah kasus malaria tahun 2015 tercatat sebanyak 6 kasus. Angka kesakitan malaria (API) tahun 2015 sebesar 0,01 / penduduk dimana angka tersebut sedikit menurun bila dibandingkan API 2014 sebesar 0,03/1.000 pddk. Sedangkan jumlah kematian karena malaria tidak ditemukan. Persebaran kasus malaria tahun 2015 adalah sebagai berikut : Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 26

43 Peta 3.9 Adapun perkembangan API di Kabupaten Rembang terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : selama lima tahun Tabel 3.5 Jumlah Kasus Penyakit Malaria di Kabupaten Rembang Periode Tahun Tahun Jml Penduduk JumlahKasus API/1000 Pddk Sumber: Bidang P ,070 0, ,060 0,04 0,07 0,09 0,01 0,03 0,01 Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 27

44 C. STATUS GIZI BALITA Untuk mengetahui Status Gizi pada balita digunakan beberapa indicator diantaranya adalah : 1. Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) BBLR adalah bayi dengan berat badan kategori rendah pada saat lahir yaitu kurang dari gram yang ditimbang pada saat kelahiran sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. BBLR di Kabupaten Rembang pada tahun 2015 mengalami kenaikan dari 443 bayi ( 4,9%) pada tahun 2014 menjadi 470 bayi (5,2 %) pada tahun Masih tingginya kasus BBLR di Kabupaten Rembang sangat berkaitan dengan masih tingginya kasus Kekurangan Energi Kronis pada ibu hamil, dan kejadian anemi pada remaja putri yang nantinya akan menjadi calon ibu. berikut. Persebaran BBLR tahun 2015 per Puskesmas dapat dilihat pada peta Peta 3.10 Jumlah Kasus BBLR di Kab. Rembang Tahun 2015 Kab= 470 Target KAL 28 SUM 47 REM1 REM SUL 25 DINAS KESEHATAN REMBANG BUL 22 SLU LAS PAN 35 PAM 34 GUN 10 Kab. KRG2 23 KRG1 30 SED 37 SAR 46 Jawa Timur SAL 25 LEGENDA < Adapun perbandingan kasus Bayi dengan BBLR selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 28

45 Grafik Perkembangan BBLR di Kab. Rembang Th Jml BBLR % BBLR 4,20 % 4,54 % 5,44 % 4,90 % 5,20 % 8,0 % 7,0 % 6,0 % 5,0 % 4,0 % 3,0 % 2,0 % 1,0 % 0,0 % Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Dari grafik tersebut diatas terlihat bahwa selama lima tahun, kasus BBLR di Kabupaten Rembang tidak mengalami penurunan yang bermakna dan masih relatif cukup tinggi diatas 4 % dan tingginya kasus BBLR tersebut juga berkaitan erat dengan masih tingginya angka kematian bayi di Kabupaten Rembang. 2. Status Gizi Balita Pengukuran status gizi balita didapatkan dengan cara membandingkan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Pada akhir tahun 2015 di Kabupaten Rembang ditemukan balita gizi buruk (BB/TB) sebanyak 80 balita. Dari perkembangan gizi buruk (BB/TB) di Kabupaten Rembang pada akhir tahun 2014 tercatat jumlah balita gizi (BB/TB) sebanyak 30 balita, namun dalam perjalanan di tahun 2015 secara keseluruhan jumlah balita gizi buruk adalah 80 balita. Dengan berbagai upaya dan intervensi untuk program penanggulangan gizi buruk maka jumlah balita gizi buruk dapat ditekan menjadi tersisa 30 balita pada akhir tahun Adapun untuk melihat sebaran gizi buruk balita pada akhir tahun 2015 menurut puskesmas dapat dilihat pada peta berikut : Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 29

46 Peta 3.11 Jumlah balita Gizi buruk (BB/TB) per Puskesmas di Kab. Rembang Th 2015 Kab= 80 Target KAL 10 SUM 4 REM1 REM2 8 3 SUL 2 DINAS KESEHATAN REMBANG BUL 11 SLU 3 LAS 4 PAN 3 PAM 3 GUN 2 Kab. Blora KRG2 6 KRG1 1 SED 14 SAR 6 Jawa Timur SAL 0 LEGENDA < Dari peta tersebut terlihat bahwa pada akhir tahun 2015 beberapa Puskesmas jumlah balita gizi buruk kurang dari 3 yaitu Puskesmas Kragan I, Sulang, Gunem, dan Sale. Sedangkan sisa gizi buruk yang terbanyak adalah di Puskesmas Sedan sebanyak 14 balita. Adapun perkembangan persentase kasus Balita Gizi Buruk dari tahun dapat dilihat pada grafik berikut ini. Grafik 3.12 Jumlah Balita Gizi Buruk (BB/TB) di Kab. Rembang th ,23% 0,22% 0,21% ,16% ,19% Jml Balita Gizbur % Gizbur 0,23% 0,22% 0,21% 0,16% 0,19% 0,25% 0,23% 0,20% 0,18% 0,15% 0,13% 0,10% 0,08% 0,05% 0,03% 0,00% Sumber: Bidang Kesga & Masy. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 30

47 Intervensi dan upaya yang telah dilaksanakan untuk Balita penderita Gizi Buruk (BB/TB) dan Gizi Kurang oleh Dinas Kesehatan diantaranya adalah : 1. Pembinaan kelas ibu balita gizi buruk dan balita gizi kurang di Desa 2. Pemantapan system rujukan untuk balita gizi buruk antaralain : pemberian living cost pada keluarga penderita gizi buruk di Fasilitas kesehatan rujukan. 3. Peningkatan Kualitas SDM Gizi ( Petugas Gizi) mellaui Pendidikan dan Pelatihan Tata Laksana Gizi Buruk dan Proses Asuhan Gizi Tersandart ( PAGT) 4. Penanganan kasus BBLR secara lintas program dan lintas sektoral. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 31

48 BAB IV UPAYA KESEHATAN Pada bab ini akan diuraikan berbagai upaya kesehatan yang telah dilaksanakan dengan melihat capaian beberapa indikator dan sub bab antara lain pelayanan kesehatan, akses mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat serta keadaan kesehatan lingkungan. A. Pelayanan Kesehatan Upaya pelayanan kesehatan yang terus dilakukan di kabupaten Rembang diselenggarakan secara terpadu dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. 1. Kunjungan ibu hamil Untuk melihat pelayanan pada ibu hamil salah satu indikator yang digunakan adalah cakupan kunjungan ibu hamil yang meliputi kunjungan ibu hamil K-1 dan Cakupan kunjungan ibu hamil K-4. Pada tahun 2015 jumlah sasaran ibu hamil di Kabupaten Rembang sebanyak bumil. Adapun jumlah ibu hamil mendapatkan pelayanan sesuai standart pertama kali pada masa kehamilannnya (K-1) sebanyak bumil (97,7%). Dan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali pada masa kehamilannya (K-4) sebanyak bumil (88,97%). Persentase kunjungan K4 tahun 2015 adalah sebagai berikut: Peta 4.1 Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 32

49 Persentase kunjungan K-1 pada sebagian besar Puskesmas telah mencapai lebih dari 87% bahkan mencapai 100%. Sedangkan persentase kunjungan K-4 berkisar antara 76% hingga 100%. Cakupan K4 tertinggi terdapat di Puskesmas RembangII sebesar 102,6 % dan terendah di Puskesmas Sarang sebesar 76,4 %. Adapun perkembangan cakupan kunjungan K1 dan K4 di Kabupaten Rembang selama kurun waktu dapat dilihat pada grafik di bawah ini : 120,0 % 100,0 % 80,0 % 60,0 % 40,0 % 20,0 % 0,0 % Grafik 4.2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 & K-4 di Kab. Rembang th K-1 92,98 96,93 94,42 97,0 97,67 K-4 84,73 86,97 80,81 86,0 88,97 Sumber : Bidang Kesga & Masy. Grafik diatas nampak bahwa lima tahun terakhir cakupan kunjungan ibu hamil baik K1 maupun K4 cenderung mengalami kenaikan sehingga perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan. 2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Adapun komplikasi kebidanan yang ditangani adalah Ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Jumlah ibu hamil di Kabupaten Rembang pada tahun 2015 sebanyak bumil, sedangkan yang terdeteksi mempunyai komplikasi kebidanan sebanyak bumil (21,93 %) dan secara keseluruhan semua ibu hamil yang mempunyai komplikasi kebidanan sudah ditangani (100 %). Apabila dibandingkan dengan jumlah perkiraan bumil resti maka persentase ibu hamil yang mempunyai komplikasi kebidanan menurut Puskesmas di Kabupaten Rembang adalah sebagai berikut: Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 33

50 Peta 4.2 Persentase Komplikasi Kebidanan terhadap Sasaran di Kab. Rembang Tahun 2015 Kab= 109,6 % Target KAL 88,37 SUM 100 REM1 REM2 90,06 129,91 SUL 94,59 BUL 84,15 SLU 140,43 KRG2 LAS 92,08 69,28 KRG1 PAN 137,5 160 SED PAM 91,21 SAR 119,08 157,66 GUN 92,19 Kab. Blora Jawa Timur SAL 87,63 LEGENDA < 70,0 % 70,0 % 95,0 % Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat 3. Persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di Kabupaten Rembang pada tahun 2015 telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 %. Dari Ibu bersalin yang ada tercatat sebanyak ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan yang berkompeten (99,9%). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, cakupan pertolongan persalinan pada tahun 2015 meningkat menjadi 100 % dari sebelumnya 94,33% pada tahun Adapun cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten menurut Puskesmas dapat dilihat pada peta berikut. Peta 4.3 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 34

51 Untuk melihat jumlah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten menurut Puskesmas dan cakupannya dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Berkompeten di Kab. Rembang tahun ,0 % 100,0 % 98,0 % 96,0 % 94,0 % 92,0 % 90,0 % Linakes % Hampir semua Puskesmas telah mencapai 100% dan hanya 2 Puskesmas yang kurang dari 100% yaitu puskesmas Sarang (99,7%) dan Sedan (99,9%). Sedangkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut. Grafik 4.4 Jumlah dan Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Berkompeten di Kab. Rembang th ,92 99,85 92,66 94,3 99, Bulin Linakes % 91,92 99,85 92,66 94,3 99,96 110,0 % 100,0 % 90,0 % 80,0 % 70,0 % 60,0 % 50,0 % Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa pada tahun 2015 ada peningkatan cakupan dari 94,3 % menjadi 100 %. Hal ini juga berkaitan dengan program peningkatan puskesmas menjadi puskesmas PONED dan puskesmas rawat jalan mampu persalinan. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 35

52 4. Pelayanan Ibu Nifas Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk pemberian Vitamin A 2 kali serta persiapan dan atau pemasangan KB Pasca Persalinan. Cakupan pelayanan Ibu nifas di kabupaten Rembang pada tahun 2015 sebesar 98,4 % (8.907 bufas). Cakupan ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 90,9%. Peta 4.4 Cakupan Pelayanan Nifas di Kab. Rembang Tahun 2015 Kab 98,4 % Target KAL 88,29 SUM 110,87 REM1 REM2 96,88 97,61 SUL 97,12 BUL 97,94 SLU 99,11 KRG2 LAS 99,79 98,46 KRG1 PAN 102,11 98,21 SED PAM 94,32 SAR ,68 GUN 92,2 Kab. Blora Jawa Timur SAL 102,8 LEGENDA < 80,0 % 80,0 % 90,0 % Cakupan pelayanan ibu nifas tertinggi di Puskesmas Sumber sebesar 110,9% dan terendah di Puskesmas Kaliori sebesar 88,29%. Adapun perkembangan cakupan pelayanan ibu nifas selama tahun di Kabupaten Rembang adalah sebagaimana grafik berikut. Grafik 4.5 Persentase Pelayanan Ibu Nifas di Kab. Rembang th ,44% 98,40% ,74% 90,04% 90,90% 95,0% ,0% ,0% ,0% Bufas YanBufas 8843, % Yan Bufas 90,04% 97,44% 92,74% 90,90% 98,40% Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 36

53 5. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi Neonatus komplikasi adalah Neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian, terdiri dari asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat badan lahir rendah < gr), sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital. Sedangkan Neonatus komplikasi yang ditangani adalah neonatus komplikasi yang mendapatkan pelayanan oleh tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan. Pada tahun 2015 jumlah bayi lahir hidup sebanyak bayi. Sedangkan neonatus dengan komplikasi sebanyak bayi (82,8 % dari perkiraan by) dan keseluruhannya telah ditangani ( 100 %) Gun em Lase Sula Krag m ng an II Grafik 4.6 Persentase Penemuan Komplikasi Neonatal di Kab. Rembang th 2015 Sale Bulu Kalio ri Krag an I Rem bang II Seda n Sara ng Sum ber Rem Pam bang otan I Panc Sluk Kab ur e Neo Resti ditangani % 16,0423,4441,3245,7848,6353,2564,9994,2294,91101,6104,6105,2108, ,4122,782,76 Dari grafik tersebut diatas penemuan komplikasi neonatal tertinggi adalah di Puskesmas Sarang sebanyak 147 kasus dan terendah adalah di Puskesmas Gunem dengan penemuan sebanyak 7 kasus. Adapun perkembangan penemuan komplikasi neonatal selama tahun menunjukkan bahwa cakupan penemuan kasus komplikasi neonatal masih di kisaran angka % dari jumlah kasus perkiraan. Semua kasus komplikasi neonatal di Kabupaten Rembang telah ditangani (100%) namun demikian masih perlu upaya peningkatan penemuan kasus sehingga tidak ada kejadian komplikasi neonatal yang lepas dari pemantauan. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 37

54 Grafik 4.7 Persentase Penemuan Komplikasi Neonatal di Kab. Rembang th Komp Neo % Penemuan Komp Neo 27,4 57,4 47,2 51,3 82,8 100,0 % 80,0 % 60,0 % 40,0 % 20,0 % 0,0 % 6. Cakupan Pemberitan Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita Cakupan Bayi yang mendapatkan kapsul vit A adalah cakupan bayi yang berumur 6 11 bln yang mendapatkan kapsul mendapat kapsul vitamin A dosis 100 µa 1 kali per tahun. Sedangkan cakupan anak balita mendapat kapsul Vit A 2 kali/ tahun adalah: Cakupan anak balita umur kapsul vitamin A dengan dosis µa 2 kali yang diberikan pada bulan Februari dan Agustus. Pada tahun 2015 jumlah bayi umur 6 11 bulan sebanyak bayi dan yang mendapat vitamin A sebanyak anak (100,0 %). Sedangkan jumlah anak balita umur 1-4 tahun sebanyak anak dan yang mendapatkan vitamin A 2 kali sebanyak anak (100,0 %). Grafik 4.8 Cakupan Pemberian Vit A pada Bayi & Balita di Kab. Rembang th ,0 % 80,0 % 60,0 % 40,0 % 20,0 % 0,0 % Su m Bul Gun Sal Sar Sdn Pa m Slg Kal Rb1 Rb2 Pcr Kr1 Kr2 Slu Lsm Kab. % Bayi (6-11 bl) 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, % Balita (12-59 bl) 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, 100, Cakupan pemberitan vit A 2 kali mencapai 100 % yang artinya keseluruhan balita di Kabupaten Rembang sebanyak anak telah mendapatkan vitamin A 2 kali. Adapun perkembangan cakupan pemberian Vit A periode tahun adalah sebagai berikut. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 38

55 Grafik 4.9 Persentase Pemberian Vit A pada Bayi dan Anak Balita di Kab. Rembang th Vit A bayi (6-11 bl) 99,9 99,4 103,3 77,9 100,0 Vit A an balita (12-59 bl) 99,4 100,0 100,0 98,1 100,0 102,0 % 99,0 % 96,0 % 93,0 % 90,0 % Dilihat dari Grafik diatas, Cakupan pada tahun 2015 meningkat sehingga perlu dipertahankan cakupan tersebut untuk mendukung kesehatan bayi dan anak balita. 7. Persentase Peserta KB Baru dan KB Aktif Cakupan peserta Aktif KB adalah jumlah pasangan usia subur yang sedang menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi baik MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang yang meliputi IUD, MOP/MOW, dan implan) maupun non MKJP (metode kontasepsi bukan jangka panjang yang meliputi suntik, pil, kondom, dan obat vagina). Peserta KB baru adalah pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi dan/atau pasangan usia subur yang menggunakan kembali salah cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Persentase peserta KB Aktif dan KB baru tahun 2015adalah sebagaimana pada tabel berikut : Tabel 4.1 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Puskesmas tahun 2015 NO PUSKESMAS JUMLAH PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF PUS JUMLAH % JUMLAH % Sumber , ,6 2 Bulu , ,8 3 Gunem , ,2 4 Sale , ,6 5 Sarang , ,1 6 Sedan , ,9 Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 39

56 NO PUSKESMAS JUMLAH PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF PUS JUMLAH % JUMLAH % Pamotan , ,1 8 Sulang , ,0 9 Kaliori , ,3 10 Rembang I , ,8 11 Rembang II , ,7 12 Pancur , ,3 13 Kragan I , ,3 14 Kragan II , ,8 15 Sluke , ,6 16 Lasem , ,9 KABUPATEN , ,1 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Sedangkan perkembangan cakupan peserta KB Aktif periode adalah sebagaimana grafik berikut. Grafik 4.10 Persentase Peserta KB Aktif di Kab. Rembang th Jml PUS Peserta KB Baru 14,10 11,90 12,80 17,90 12,5 Peserta KB Aktif 83,14 84,06 88,23 98,08 82,1 120,0 % 100,0 % 80,0 % 60,0 % 40,0 % 20,0 % 0,0 % 8. Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi Cakupan kunjungan neonatus meliputi KN 1 dan KN lengkap. KN 1 adalah Pelayanan kesehatan neonatal dasar, kunjungan ke-1 pada 6-24 jam setelah lahir. Sedangkan KN lengkap adalah Pelayanan kesehatan neonatal dasar meliputi ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis B1 bila tidak diberikan pada saat lahir, dan manajemen terpadu bayi muda. Dilakukan sesuai standar sedikitnya 3 kali, pada 6-24 jam setelah lahir, pada 3-7 hari dan pada Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 40

57 Sumber Bulu Gunem Sale Sarang Sedan Pamotan Sulang Kaliori Rembang I Rembang II Pancur Kragan I Kragan II Sluke Lasem KAB. -28 hari setelah lahir yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah. Adapun kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 29 hari 11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio 1-4, Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Penyuluhan perawatan kesehatan bayi meliputi : konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan pertumbuhan dan pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6 11 bulan. Pada tahun 2015, jumlah bayi sebanyak by dan cakupan kunjungan neonatus KN 1 sebesar bayi (99,8 %) dan kunjungan KN3 sebesar sejumlah bayi (99,0 %). Sedangkan cakupan kunjungan bayi sebanyak by (93,9 %). Persentase kunjungan neonatal dan kunjungan bayi adalah seperti pada grafik berikut ini. Grafik ,0 % 120,0 % 100,0 % 80,0 % 60,0 % 40,0 % 20,0 % 0,0 % Persentase Kunjungan Neonatus & Kunjungan Bayi di Kab. Rembang tahun 2015 Kunj Neo Kunj Bayi Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 41

58 Sedangkan perkembangan persentase kunjungan neonatal dan kunjungan bayi sebagaimana pada grafik berikut ini. Grafik Persentase Kunjungan Neo dan Kunj. Bayi di Kab. Rembang th ,0 % 94,30 94,59 87,94 89,05 90,0 % 93,90 70,0 % 50,0 % 30,0 % % Kunj Neo 98,60 98,90 98,47 97,2 99,00 % Kunj Bayi 87,94 94,30 89,05 94,59 93,90 Dari grafik di atas diketahui bahwa kunjungan bayi sedikit menurun dari 94,59 % menjadi 93,9 % pada tahun Pencapaian Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Desa / Kelurahan UCI adalah Desa / Kelurahan dimana 80 % dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Cakupan Desa / Kelurahan UCI pada tahun 2015 mencapai 100,0% artinya semua desa dan kelurahan untuk imunisasi dasar sudah mencapai 80 %., hal ini juga sama dengan cakupan desa UCI pada tahun 2014 sebesar 100 %. Data perkembangan cakupan desa / kelurahan UCI tahun dapat dilihat pada grafik berikut. Grafik 4.13 Cakupan Desa / Kelurahan UCI di Kab. Rembang Th ,12 93,20 97,96 99,66 100,00 100, Jml Desa UCI % UCI 89,12 93,20 97,96 99,66 100,00100,00 110,0 % 100,0 % 90,0 % 80,0 % Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 42

59 10.Persentase Bayi yang Mendapat ASI Ekslusif Bayi yang mendapat ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai dengan usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2015 jumlah sasaran ASI bayi di kabupaten Rembang sebanyak bayi dan yang mendapatkan ASI Ekslusif sebanyak bayi (70,2 %). Persentase cakupan ASI eksklusif tertinggi adalah di Puskesmas Sedan (101,9 %) dan terendah di Puskesmas Sarang (19,3%). Peta 4.5 Adapun perkembangan cakupan ASI Ekslusif tahun adalah sebagai berikut. Grafik 4.14 Cakupan ASI Ekslusif di Kab. Rembang Th , , , Baduta ASI Eks % ASI Eks 60,22 80,95 70,20 100,0 % 80,0 % 60,0 % 40,0 % 20,0 % 0,0 % Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 43

60 11. Cakupan Penjaringan dan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas I SD/MI yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga kesehatan terlatih lainnya termasuk guru dan dokter kecil. Pada tahun 2015, jumlah siswa kelas 1 SD/MI di Kabupaten Rembang sebanyak siswa, sedangkan yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak siswa ( 100 % ). Adapun perkembangan penjaringan kesehatan siswa kelas I SD/MI periode tahun adalah sebagai berikut. Grafik 4.15 Persentase Penjaringan Kesehatan Siswa SD/MI di Kab. Rembang th ,0 % 100,0 % ,0 % ,0 % 25,0 % ,0 % Jml siswa penjar kes % Penjar Kes 20,05 97,58 97,29 96,56 100,0 100,0 12. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Pelayanan kesehatan usia lanjut adalah: Pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada pada pedoman pada usia lanjut (60 tahun ke atas), di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kesehatan bagi usia lanjut di Kabupaten Rembang tahun 2015 dilakukan terhadap orang (27,82 %) dari usila yang tercatat. Cakupan pelayanan kesehatan tertinggi di puskesmas Lasem sebesar 94,68 % dan terendah di Puskesmas Pamotan sebesar 5,02 %. Pelayanan kesehatan usia lanjut ini dilaksanakan di beberapa Posyandu lansia dengan berbagai kegiatannya diantaranya pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan diabetes melitus, konseling gizi dan penyuluhan serta senam lansia. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 44

61 Peta Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Pelayanan Kesehatan (RS) di Kabupaten Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat level 1 adalah tempat pelayanan gawat darurat yang memiliki Dokter Umum on site (berada di tempat) 24 jam dengan kualifikasi GELS dan/atau ATLS + ACLS, serta memiliki alat trasportasi dan komunikasi. Pada tahun 2015 jumlah sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan gawat darurat level 1 sebanyak 2 buah yaitu di RS Dr. R. Soetrasno Rembang serta RSI Arofah Rembang. Disamping itu untuk memberi pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan maka pelayanan gawat darurat juga diberikan oleh puskesmas rawat inap sebanyak 11 puskesmas. 14. Penanganan Kejadian Luar Biasa ( KLB ) Kejadian luar biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologispada suatu desa/kelurahan dalam waktu tertentu. Selama kurun waktu tahun 2015 tercatat ada 9 kejadian KLB di 8 desa yang mengalami kejadian luar biasa (KLB). Jenis KLB yang terjadi adalah penyakit DBD di 6 desa dan keracunan di 2 desa. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 45

62 Jumlah penduduk yang terancam pada saat KLB berlangsung diperkirakan total sebanyak orang dengan jumlah penderita sebanyak 91 orang. Adapun jumlah korban jiwa meninggal dalam kejadian ini sebanyak 8 orang dalam KLB DBD dan keracunan. Adapun periode waktu penanganan semua kejadian luar biasa telah ditangani kurang dari 24 jam. Perkembangan kasus KLB di Kabupaten Rembang dari tahun 2008 s/d tahun 2015 dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik Jumlah Kejadian Luar Biasa di Kab. Rembang Th DBD Kerac PD3I Suspek Antraks Diare Chikung Pada grafik di atas nampak bahwa jenis penyakit yang sering terjadi pada kejadian KLB adalah Keracunan makanan dan penyakit DBD. Terkait dengan penanganan KLB bahwa sesuai standar operasional semua kejadian KLB harus ditangani kurang dari 24 jam makadinas Kesehatan Kabupaten Rembang segera menindaklanjuti semua KLB dalam waktu kurang dari 24 jam (100%). Hal ini dilakukan melalui koordinasi secara langsung dengan masyarakat secara lintas program maupun lintas sektor. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 46

63 B.AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN 1. Cakupan Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada tahun 2015 di Kabupaten Rembang terdapat beberapa jaminan pemeliharaan kesehatan, diantaranya adalah melalui program Jamiman Kesehatan Nasional (JKN) yang meliputi: Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Non Penerima Bantuan Iuran ( Non PBI) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Jumlah peserta masingmasing jenis jaminan pemeliharaan kesehatan tersebut adalah sebagai berikut : NO Tabel 4.2 Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar Per Jenis Jaminan di Kabupaten Rembang pada akhir Desember 2015 JENIS JAMINAN KESEHATAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN JUMLAH % Jaminan Kesehatan Nasional Penerima Bantuan Iuran (PBI) Non Penerima Bantuan Iuran (Non PBI) ,37 % ,3 % ,1 % 2 Jamkesda ,09 % JUMLAH ,47 % Jumlah penduduk Dari tabel tersebut terlihat bahwa cakupan kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat baik dari Program JKN maupun Jamkesda di Kabupaten Rembang adalah 80,47 %. Terdiri dari jaminan pemeliharaan kesehatan dari Program JKN sebesar 68,37 % dan dari Program Jamkesda sebesar 12,09 %. 2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan dan Rawat Inap Masyarakat Miskin Cakupan penduduk Kabupaten yang telah memiliki Jaminan kesehatan sebanyak jiwa ( 80,47 %) dari total penduduk Kabapaten Rembang. Dari jumlah tersebut sebanyak jiwa (68,32 %) merupakan peserta JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Sedangkan sisanya sebanyak jiwa atau Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 47

64 sebesar 12,09 % merupakan peserta Jamkesda yang dikelola oleh Bapel JKRS Kabupaten Rembang. Untuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan dari peserta terbanyak adalah PBI APN sejumlah jiwa atau sebesar 84,82 % dari jumlah peserta JKN atau 58,00 % dari total penduduk Kabupaten Rembang. Urutan Kedua peserta JKN adalah pekerja penerima upah (PPU) sebanyak jiwa atau 12,57 % dari peserta JKN atau 8,59 % dari total penduduk Kabupaten Rembang. Sedangkan untuk peserta Mandiri dan bukan pekerja sebanyak jiwa atau 2,17 % dari peserta JKN atau 1,49 % dari total penduduk Kabupaten Rembang. Premi peserta PBI preminya dibayarkan oleh pemerintah sebesar Rp /jiwa/bulan. Premi pekerja penerima upah (PPU) yang terdiri dari PNS, TNI/Polri, Pekerja Pemerintah non PNS sebesar 5 % dari gaji pokok dengan perincian 3 % ditanggung pemerintah dan 2 % ditanggung yang bersangkutan. Premi pekerja non pemerintah (BUMN, BUMD dan swasta) preminya 5 % dengan ketentuan 4,5 % ditanggung pemberi kerja dan 0.5 % ditanggung pekerja yang berangkutan. Sedangkan untuk peserta mandiri dan bukan pekerja preminya masing - masing sebesar Rp /orang/bulan untuk klas 3, Rp /orang/bulan untuk kelas 2 dan Rp /orang/bln untuk kelas 1. Sedangkan untuk Jamkesda Kabupaten Rembang (JKRS) jumlah pesertanya sebanyak jiwa yang pengelolaannya dilakukan oleh Bapel JKRS. Sampai dengan tahun 2015 pelayanan kesehatan JKRS dilayani di Puskesmas, RSUD Dr. R. Soetrasno Rembang, RSJ Dr. Amino Gondo Hutomo Semarang dan RSUP Dr. Karyadi Semarang. Total Anggaran JKRS th sebesar Rp yang digunakan untuk pembayaran klaim 2015 dan Namun demikian rencana tahun 2016 JKRS Kabupaten Rembang akan terintegrasi dengan Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan. Hal ini dilakukan untuk efektifitas dan efisiensi mengingat data kepesertaan JKRS sebanyak jiwa merupakan hasil pendataan tahun 2011 dan belum pernah dilakukan validasi data yang dimungkinkan sudah banyak peserta JKRS yang telah terdaftar sebagai peserta PBI APBN, sudah mampu atau menjadi peserta PPU. Oleh karena itu Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 48

65 diperkirakaan peserta JKRS yang benar-benar belum memiliki jaminan kesehatan tinggal sekitar jiwa. 3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap pada tahun 2015 adalah hanya jumlah kunjungan di sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah yaitu di Puskesmas dan di RSUD Dr. R.Soetrasno. Pada tahun 2015 jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap mengalami kenaikan dari kunjunganpada tahun 2014menjadi kunjungan di tahun 2015 yang terdiri dari kunjungan di Puskesmas sebanyak kunjungan, di RS dan kunjungan di sarana kesehatan lain sebanyak kunjungan. Secara terinci jumlah kunjungan tersebut dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.3 Kunjungan Pasien di Puskesmas dan RSUD Rembang Tahun 2015 Jenis Kunjungan PUSKESMAS RSUD & RSI SARKES LAIN Rawat jalan kunj kunj kunj Rawat inap kunj kunj 186 kunj JUMLAH kunj kunj kunj Sedangkan kunjungan rawat jalan dan rawat inap per puskesmas serta kunjungan per jenis pembiayaan pada tahun 2015 adalah sebagaimana tabel di bawah ini. NO Tabel 4.4 Kunjungan Pasien Rawat Jalan, Rawat Inap dan PONED di Puskesmas se- Kabupaten RembangTahun 2015 PUSKESMAS Rawat Jalan Rawat Inap PONED/ Rajal Mampu Persalinan JUMLAH 1 Sumber Bulu Gunem Sale Sarang Sedan Pamotan Sulang Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 49

66 NO PUSKESMAS Rawat Jalan Rawat Inap PONED/ Rajal Mampu Persalinan JUMLAH 9 Kaliori Rembang Rembang Pancur Kragan Kragan Sluke Lasem JUMLAH Tabel 4.5 Kunjungan Rawat Jalan Menurut Jenis Pembiayaan di Puskesmas Th NO PUSKESMAS UMUM JKN JKRS JUMLAH 1 Sumber Bulu Gunem Sale Sarang Sedan Pamotan Sulang Kaliori Rembang Rembang Pancur Kragan Kragan Sluke Lasem JUMLAH % 42,43% 56,26% 1,31% 100% Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 50

67 Tabel 4.6 Kunjungan Rawat Inap Menurut Jenis Pembiayaan di Puskesmas Th NO PUSKESMAS UMUM JKN JKRS JUMLAH 1 Sumber Bulu - 3 Gunem - 4 Sale Sarang Sedan Pamotan Sulang Kaliori Rembang Rembang Pancur - 13 Kragan Kragan Sluke Lasem JUMLAH % 42,13% 56,44% 6,43% 100% Jumlah kunjungan umum = kunj, JKN = kunj, Jamkesda = kunj Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase kunjungan terbesar adalah dari kunjungan JKN sebanyak 56 %, kunjungan dengan bayar sendiri sebanyak 42,13 % dan kunjungan JKRS sebanyak 6,43 %. Hal ini menandakan bahwa masyarakat di Kabupaten Rembang sudah secara mandiri menyediakan dana untuk pelayanan ksehatan. 4. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit Pelayanan kesehatan rujukan yang disediakan di kabupaten Rembang turut memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. RSUD Dr. R.Soetrasno Rembang dan RSI Arofah merupakan rumah sakit pilihan yang dapat dipergunakan masyarakat yang memerlukan perawatan lanjutan apabila perawatan dasar tidak mampu menangani. Indikator yang digunakan dalam melihat kinerja di Rumah sakit adalah BOR, LOS dan TOI dengan nilai sebagai berikut. Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 51

68 Tabel 4.6 Indikator Kinerja di Rumah Sakit Kabupaten Rembang Tahun 2015 Jumlah Pasien Jumlah Jml Nama Pasien Keluar Hari No Rumah JML Pasien Lama BOR BTO TOI Keluar Mati Pera dira- % (Kali) (hari) Sakit a Tmp Keluar (Hidup 48 Jam Tidur Mati watan wat + Mati) Dirawat ALOS 1 RSUD Dr. R. Soetrasno ,2 78,61 0,64 1,0 2 RSI Arofah ,0 82,43 1,4 1, ,7 79,1 0,7 0,96 Keterangan : BOR : (Bed Occupancy Rate) Persentase pemakaian tempat tidur pada satu-satuan waktu tertentu TOI : (Turn Over Interval) Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya LOS : (Length of Stay) Rata-rata lama rawatan (dalam satuan hari) seorang pasien C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT 1. Rumah tangga ber PHBS Indikator PHBS tatanan rumah tangga adalah suatu alat ukur atau merupakan suatu petunjuk yang membatasi fokus perhatian untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan di rumah tangga. Indikator PHBS tatanan rumah tangga diarahkan pada aspek program prioritas yaitu KIA, Gizi, kesehatan lingkungan, Gaya Hidup dan Upaya Kesehatan Masyarakat. Indikator PHBS tatanan rumah tangga yang digunakan di Jawa Tengah terdapat 16 variabel terdiri dari 10 indikator nasional dan 6 indikator lokal Jawa Tengah. Keenambelas indikator PHBS tersebut meliputi: 1) Persalinan oleh Tenaga Kesehatan, 2) Memberikan ASI ekslusif, 3) Gizi seimbang, 4) Menggunakan air bersih, 5) Menggunakan jamban sehat, Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 52

69 6) Memeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilan, 7) Lantai kedap air, 8) Aktifitas fisik/olah raga, 9) Bebas asap rokok, 10) Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, 11) Menimbang balita, 12) Membuang sampah, 13) Mencuci tangan pakai sabun, 14) Menggosok gigi, 15) Tidak menyalahgunakan Miras/Narkoba, dan 16) Melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Hasil penilaian indikator PHBS rumah tangga dikategorikan menjadi empat strata yaitu sehat pratama, sehat madya, sehat utama dan sehat paripurna. Sedangkan rumah tangga sehat ber-phbs adalah rumah tangga dengan kriteria sehat utama ditambah sehat paripurna. Hasil survey indikator PBHS di kabupaten Rembang pada tahun 2015 terhadap rumah tangga diperoleh data bahwa rumah tangga ber-phbs sebanyak rumah tangga (68,3 %). Apabila dilihat dari jumlah rumah tangga ber PHBS maka terjadi penurunan dari 73,4 menjadi 68,3 % sedangkan jumlah rumah tangga yang dipantau meningkat dari rumah menjadi rumah. Peta 4.7 Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 53

70 D. KEADAAN LINGKUNGAN Untuk menggambarkan keadaan kesehatan lingkungan, dilihat dari jumlah sarana yang diperiksa oleh petugas dengan jumlah yang memenuhi syarat (sehat), tetapi diharapkan cakupan tersebut telah dapat menggambarkan/ menunjukkan cakupan pembinaan kesehatan lingkungan secara keseluruhan. Hasil pembinaan kesehatan lingkungan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Persentase Rumah Sehat Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah (Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan). Jumlah seluruh rumah di Kabupaten Rembang sampai dengan tahun 2015 sebanyak rumah. Pada tahun 2015 dilakukan pembinaan terhadap rumah (52,84 %) dan yang memenuhi syarat sebanyak rumah (36,88 %). Dari tahun 2014 dan tahun 2015 jumlah rumah yang memenuhi syarat sebanyak rumah (67,2 %) dan yang belum memenuhi syarat sebanyak rumah (35 %) Untuk melihat persentase rumah yang memenuhi syarat menurut puskesmas di Kabupaten Rembang sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada peta berikut : Peta 4.8 Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 54

71 Dari peta tersebut terlihat bahwa persentase tertinggi wilayah dengan rumah memenuhi syarat adalah di Puskesmas Kragan II (96,48 %) dan terendah adalah di Puskesmas Sarang (32,21 %). 2. Persentase Penduduk dengan Akses BerkelanjutanTerhadap Air MinumBerkualitas Pada tahun 2015, jumlah penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas sebanyak jiwa (67,48 %). Untuk melihat jenis sumber air minum untuk masyarakat di Kabupaten Rembang tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: No. Tabel 4.7 Jenis sumber air minum dan jumlah Penduduk yang mendapatkan Akses Terhadap Air Minum Di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Jenis Sumber Air Minum Jumlah Sarana Jumlah Sarana Jml Pendk Pengguna Sarana Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Jml Pend Pengguna 1 Sumur Gali Terlindung Sumur Gali dg Pompa Sumur Bor dg Pompa Terminal Air Mata Air Penamp Air Hujan Perpipaan (PDAM,BPSPAM) JUMLAH Jumlah Penduduk dg Akses Berkelanjutan thd Air Minum Layak (Jiwa) (67,48 %) Sumber : Bidang P2 Dari tabel tersebut jenis sumber air minum yang terbanyak dipakai oleh masayarakat adalah perpipaan dan dan diikuti oleh sumur gali terlindung. Untuk melihat cakupan penduduk yang memiliki akses air minum menurut Puskesmas dapat dilihat pada peta berikut : Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 55

72 Peta Penduduk yang Memiliki Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi yang Layak Jumlah sarana jamban di kabupaten Rembang tahun 2015sebanyak buah. Penduduk yang menggunakan sarana tersebut sebanyak jiwa. Dari jumlah tersebut yang memenuhi syarat sebanyak buah dengan pengguna sebanyak jiwa (57,8 %). Sedangkan total masyarakat yang memiliki akses terhadap sarana sanitasi jamban yang layak sebesar jiwa (63.0 %). No. Jenis Sarana Jamban Tabel 4.8 Penduduk dengan Akses Sanitasi yang Layak Di Kabupaten Rembang Tahun 2015 Jumlah Sarana Jumlah Sarana Jml Pendk Pengguna Sarana Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Jml Pend Pengguna 1 Komunal Leher Angsa Cemplung Plengsengan JUMLAH JUMLAH Pend Akses Sanitasi Layak (62,96 %) Sedangkan untuk melihat cakupan penduduk yang memiliki jamban menurut puskesmas adalah sebagai berikut : Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 56

73 Peta Persentase Tempat-tempat Umum dan Pengolah Makanan (TUPM) Sehat Jumlah Tempat tempat umum dan tempat pengolah makanan (TUPM) di kabupaten Rembang tahun 2015 sejumlah 565 TTU dan TPM. Jumlah tersebut terdiri dari sarana pendidikan, sarana kesehatan, hotel, jasa boga, rumah makan/ restoran, depot air minum, serta makanan jajanan. Adapun hasil pemeriksaan sanitasi TUPM adalah sebagai berikut : Tabel 4.9 Persentase Tempat Tempat Umum dan Pengolah Makanan yang Sehat di Kabupaten Rembang tahun 2015 No Jenis TU & PM Jumlah Sarana Diperiksa Memenuhi Syarat Sarana Pendidikan (SD-SLTA) Sarana Kesehatan Hotel JUMLAH TTU ( 79,92 %) 4 TPM Jasa boga 69 2 Rumah makan 37 4 Depot air minum Makanan jajanan JUMLAH TPM (56,43 %) Sumber : Bidang P2 DKK JUMLAH TTU & TPM (58,44 %) Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 57

74 BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN Berbagai sumberdaya kesehatan diperlukan untuk mendukung keberhasilan pembangunan. Sumber daya di sini dikelompokkan dalam dua kategori yaitu Sarana Kesehatan dan Tenaga kesehatan. A. Sarana Kesehatan 1. Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/ Pengelola Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau perlu sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang memadai. Sampai dengan tahun 2014, di kabupaten Rembang terdapat beberapa sarana pelayanan kesehatan baik yang dimiliki oleh Pemerintah maupun swasta. Adapun jumlah sarana dan prasarana pelayanan kesehatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.1 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Rembang Menurut Kepemilikan tahun 2015 NO FASILITAS KESEHATAN Jumlah Keterangan RUMAH SAKIT UMUM 2 Pem. Kab (1) swasta (1) 2 PUSKESMAS PERAWATAN 11 Pemkab 3 PUSKESMAS NON PERAWATAN 5 Pemkab 4 PUSKESMAS RAWAT JALAN MAMPU PERSALINAN 5 Pemkab 5 PUSKESMAS PEMBANTU 69 Pemkab 6 Klinik Utama Rawat Inap / RUMAH BERSALIN 2 Swasta 7 Klinik Pratama Rawat Jalan / BALAI PENGOBATAN 1 Swasta 8 Klinik Pratama Rawat Inap 3 Swasta 9 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 106 Swasta 10 POSKESDES 166 Swasta / peran serta masy 11 POSYANDU Swasta / peran serta masy 12 APOTEK 41 Pem. Kab (1) swasta (32) 13 TOKO OBAT 2 Swasta 14 GFK 1 Pemkab 15 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 3 Swasta 16 Laborat kesehatan 6 Swasta 17 Bidan praktek mandiri Unit Tranfusi darah 1 Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 58

75 2. Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Pada tahun 2015 sarana pelayanan kesehatan yang meliputi RSUD Dr. R. Soetrasno Rembang, RSI Arofah Rembang dan Puskesmas di Kabupaten Rembang (16 puskesmas) telah memiliki Laboratorium, serta terdapat 6 laboratorium swasta yang terdapat di kabupaten Rembang. Adapun pelayanan 4 jenis spesialis dasar (kandungan dan kebidanan, bedah, penyakit dalam dan anak) juga terdapat di RSUD Dr. R. Soetrasno Rembang dan RSI Arofah Rembang. 3. Posyandu menurut Strata Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, dan cakupan lima kegiatan utamanya (KIA, KB, Gizi, imunisasi dan penanggulangan diare) lebih dari 50% KK, dan sudah adanya program tambahan misalnya PMT bagi balita. Posyandu Mandiri adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat telah menjangkau 50% KK. Adapun posyandu aktif adalah Posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan frekuensi >8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader bertugas 5 orang atau lebih, cakupan kegiatan utama (KIA, KB, Gizi, imunisasi dan penanggulangan diare) >50%, dan sudah ada satu atau lebih program tambahan serta cakupan dana sehat < 50 % KK. Pada tahun 2015jumlah posyandu di Kabupaten Rembang sebanyak buah. Dari jumlah tersebut yang termasuk kategori posyandu pratama sebanyak 104 psy ( 8,47%); posyandu madya sebanyak 571 Psy ( 46,50 %); posyandu purnama sebanyak 456 Psy (37,13 %); dan posyandu mandiri sebanyak 97 Psy ( 7,90 %). Sedangkan persentase jumlah posyandu pada tiap kecamatan di kabupaten Rembang tahun 2015 adalah seperti pada grafik berikut : Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 59

76 Sumber Bulu Gunem Sale Sarang Sedan Pamotan Sulang Kaliori Rembang I Rembang II Pancur Kragan I Kragan II Sluke Lasem KAB Sumber Bulu Gunem Sale Sarang Sedan Pamotan Sulang Kaliori Rembang I Rembang II Pancur Kragan I Kragan II Sluke Lasem KAB Grafik Persentase Strata Posyandu di Puskesmas Kab. Rembang tahun 2015 % Madya % Pratama % Purnama % Mandiri 4. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) Beberapa upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat di Kabupaten Rembang tahun 2015 diantaranya Posyandu, Desa Siaga dan Pos Kesehatan Desa (PKD). Jumlah desa siaga sebanyak 294 dari 294 desa/ kelurahan di kabupaten Rembang (100%). Poskesdes sebanyak 166 buah dan posyandu berjumlah buah. Grafik 5.2 Jumlah Desa Siaga dan PKD di Puskesmas Kab. Rembang tahun 2015 Jml PKD Jml Ds Siaga Profil Kesehatan Kab. Rembang th Page 60

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar belakang Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan diperlukan adanya kesadaran, kemauan dan kemampuan semua komponen bangsa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang. Dr. ALI SYOFII NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang. Dr. ALI SYOFII NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2013 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2013 telah dapat

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang H. SUTEDJO, SKM, MKes. Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang H. SUTEDJO, SKM, MKes. Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas Rachmat dan HidayahNya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2011 telah dapat diterbitkan. Profil Kesehatan Kabupaten Rembang

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 8,972 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1557 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 5,932,601

Lebih terperinci

Juknis Operasional SPM

Juknis Operasional SPM DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 214 Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0 RESUME PROFIL KESEHATAN 0 TAHUN 0 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 148,640 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1034 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 9 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 7 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 113.883 115.084

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012 PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman tingkat persaingan di bidang kesehatan semakin meningkat demikian

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR : Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat Misi : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH Sasaran No. Strategis 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi swasta, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan bahwa Kesehatan merupakan urusan wajib dan dalam penyelenggaraannya

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Drs. H. Naziruddin, M.Si NIP P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h.

KATA PENGANTAR. Drs. H. Naziruddin, M.Si NIP P r o f i l K e s e h a t a n K a b. S u m b a w a T h. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia dan limpahan rahmatnya Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016 ini dapat tersusun. Profil Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN 3.1. TUJUAN UMUM Meningkatkan pemerataan, aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama kepada masyarakat miskin dengan mendayagunakan seluruh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LOMBOK BARAT TAHUN 2015 NO INDIKATOR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 3.538 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 135 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 128.162

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci