BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian target costing menurut Garrison dkk, (2006:541) adalah sebagai berikut:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian target costing menurut Garrison dkk, (2006:541) adalah sebagai berikut:"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Definisi Target Costing Dalam menentukan harga jual suatu produk perusahaan dapat menggunakan suatu pendekatan perhitungan biaya target (target costing). Pengertian target costing menurut Garrison dkk, (2006:541) adalah sebagai berikut: Perhitungan biaya target adalah proses penentuan biaya maksimum yang dimungkinkan untuk suatu produk baru dan kemudian mengembangkan sebuah contoh yang dapat dibuat dengan menguntungkan berdasarkan angka biaya target maksimum terebut. Sedangkan Blocher dkk, (2000:167) menyatakan bahwa yang disebut dengan target costing adalah kondisi dimana perusahaan menentukan biaya yang harus dikeluarkan berdasarkan harga pasar kompetitif, dengan demikian perusahaan dapat memperoleh laba yang diharapkan. Menurut Hansen dkk, (2004:40) Biaya (cost) adalah Kas atau nilai ekuivalen yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa datang bagi organisasi Sementara menurut Mulyadi (2005:8) Biaya (cost) adalah Pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi, untuk tujuan tertentu Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa target costing merupakan metode perencanaan laba dan manajemen biaya yang difokuskan pada produk sebagai dasar perancang dalam menentukan produk dan proses desain untuk mencapai perbaikan usaha dan pengurangan biaya operasional produk di masa depan. B. Tujuan dan Alasan Menggunakan Target Costing

2 Target costing bertujuan untuk merancang biaya produk pada tahap perencanaan, sehingga tidak harus mengurangi biaya selama tahap manufaktur. Target costing dikembangkan berdasarkan pengakuan atas dua karakteristik penting yaitu pasar dan biaya. Menurut (Garrison dkk, 2006) alasan menggunakan perhitungan target costing yaitu: a. Banyak perusahaan mempunyai pengendalian yang kurang atas harga daripada yang mereka kira. Pasar benar-benar menentukan harga, dan perusahaan yang mencoba mengabaikannya berarti mengambil risiko bahaya. Oleh karena itu, harga pasar yang diantisipasi dalam perhitungan biaya target sudah merupakan ketentuan. b. Kebanyakan biaya produk ditentukan pada tahap perancangan. Sehingga setelah produk dirancang dan masuk pada tahap produksi, tidak banyak yang dapat dilakukan untuk menurunkan biaya secara signifikan. Sebagian besar kesempatan untuk mengurangi biaya berasal dari perancangan produk sehingga produk tersebut mudah dibuat, menggunakan bahan yang murah, dan kuat serta andal. C. Tahap Implementasi Target Costing Sesuai dengan lingkungan perusahaan saat ini dimana persaingan global, peningkatan ekspektasi pelanggan, dan harga jual yang kompetitif dalam banyak industri memaksa perusahaan untuk mencari berbagai cara agar dapat menurunkan biaya dari tahun ke tahun, dan pada saat yang sama menghasilkan produk dengan kualitas serta fungsi yang lebih baik. Perhitungan biaya berdasarkan target, dimana perusahaan menentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk barang atau jasa, berdasarkan harga yang kompetitif, dengan demikian dapat meperoleh laba yang diharapkan

3 Perusahaan mempunyai dua pilihan untuk menurunkan biaya sampai level biaya target : a. Dengan mengintegrasikan teknologi baru, menggunakan teknik-teknik manajemen biaya yang canggih seperti perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing), dan mencari produktivitas yang tinggi. b. Dengan melakukan desain ulang terhadap barang atau jasa. Metode ini menguntungkan bagi banyak perusahaan karena mengakui banyak keputusankeputusan atas desain sangat mempengaruhi total biaya selama siklus hidup produk. Dengan memberi perhatian yang cermat pada desain, menurunkan biaya total secara signifikan adalah hal yang mungkin. Pendekatan perhitungan biaya berdasarkan target ini terutama dihubungkan dengan perusahaan-perusahaan manufaktur Jepang. Banyak perusahaan menggunakan kedua pilihan tersebut, yaitu usaha untuk mencapai keuntungan peningkatan produktivitas dan perhitungan biaya berdasarkan target untuk merancang produk dengan biaya rendah. Program perbaikan produktivitas, perhitungan biaya berdasarkan target mempunyai tujuan yang lebih terbatas, yaitu level biaya yang lebih spesifik. Karena lebih jelas, maka tujuannya akan tampak lebih mudah dapat dicapai oleh karena itu lebih dapat memotivasi. Perhitungan biaya berdasarkan taget, yang berdasarkan analisis trade off fungsionalitas/biaya, merupakan alat manajemen yang cocok untuk perusahaan. Dengan posisinya pada tahap hulu dari siklus hidup biaya, perhitungan berdasarkan target secara jelas dapat membantu perusahaan menurunkan biaya total. Industri Jepang dan semakin banyak perusahaan didunia menggunakan perhitungan biaya berdasarkan target. Banyak perusahaan menyadari bahwa menurunkan hal yang sulit untuk sukses dalam persaingan jika hanya bertumpu pada biaya (cost leadership) atau

4 differensiasi, mereka harus bersaing dalam hal harga maupun fungsionalitas. Perhitungan biaya berdasarkan target merupakan cara yang sangat berguna untuk mengelola kebutuhan akan trade off antara fungsionalitas dan biaya. Tahapan implementasi pendekatan target costing menurut Blocher dkk, (2000:185) terdiri dari lima tahapan yaitu: a. Menentukan harga pasar b. Menentukan laba yang diharapkan c. Menghitung target biaya pada harga pasar dikurangi laba yang diharapkan d. Menggunakan rekayasa nilai untuk mengidentifikasi cara yang dapat menurunkan biaya produk e. Menggunakan kaizan costing dan pengendalian operasional untuk terus menurunkan biaya. Penjelasan dari lima tahap implementasi tersebut, adalah sebagai berikut: a. Menentukan harga pasar Harga jual yang ditentukan untuk suatu produk harus merupakan harga yang kompetitif, sehingga dapat bersaing di pasaran. b. Menentukan laba yang diharapkan Tujuan setiap perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal. Untuk itu, dalam menentukan harga jual produk harus pula diperhitungkan berapa besar laba yang diharapkan perusahaan dari penjualan produk tersebut. c. Menghitung target biaya pada harga pasar dikurangi laba yang diharapkan Target costing dapat dihitung dengan mengurangi harga jual produk yang kompetitif dikurangi laba yang diharapkan. Target Costing = Harga kompetitif Laba yang diharapkan

5 d. Menggunakan rekayasa nilai untuk mengidentifikasi cara yang dapat menurunkan biaya produk. Peranan rekayasa nilai (value engineering) dalam target costing yaitu untuk menurunkan biaya produk dengan cara menganalisis trade off antara jenis dan level yang berbeda dalam fungsionalitas produk dan biaya produk total. Hal terpenting dalam rekayasa nilai adalah dengan melakukan analisis konsumen terhadap produk baru atau produk yang telah direvisi selama tahap desain. Jenis rekayasa nilai yang digunakan tergantung pada fungsionalitas produk. Banyak produk elektronik seperti kamera dan peralatan audio dan video, fungsionalitas dapat dengan relatif mudah dan dikurangi. Produk-produk ini merupakan produk yang sering berubah model. Dampak dari hal tersebut produsen harus selalu mempunyai sesuatu yang baru yang bisa dimasukan dalam setiap model baru. Perhitungan biaya berdasarkan target lebih bermanfaat untuk produk pada perusahaan elektronik. Jenis rekayasa nilai yang pada umumnya digunakan pada perusahaanperusahaan ini adalah : a. Analisis fungsional (functional analysis) yaitu proses pengkajian kinerja dan biaya dari setiap fasilitas atau fitur utama produk. Tujuan analisis ini adalah keseimbangan yang diinginkan antara kinerja dan biaya. Tingkat pencapaian kinerja yang diharapkan secara keseluruhan untuk setiap fungsi berbeda dicapai, sementara biaya untuk semua fungsi dipertahankan lebih rendah dari biaya target. b. Analisis desain (design analysis) merupakan bentuk umum dari rekayasa nilai untuk produk industri dan produk khusus. Tim desain menyiapkan beberapa desain produk yang mungkin, yang masing-masing mempunyai fasilitas yang serupa dengan tingkat kinerja dan biaya yang berbeda-beda. c. Teknologi kelompok (group technology) merupakan metode untuk mengidentifikasi kesamaan suku cadang yang sama yang dapat digunakan untuk dua produk yang

6 dihasilkan perusahaan sehingga suku cadang yang sama dapat digunakan untuk dua atau lebih serta dapat menurunkan biaya e. Menggunakan kaizan costing dan pengendalian operasional untuk terus menurunkan biaya. Kaizen memiliki arti perbaikan secara terus menerus. Hal tersebut merupakan cara untuk menurunkan biaya dalam proses pemanufakturan produk dengan desain dan fungsionalitas yang ada. Kaizen costing terjadi pada tahap pengolahan, sehingga dampak rekayasa nilai dan desain langsung sangat terasa. Peranan penurunan biaya pada tahap pengolahan yaitu dengan mengembangkan metode pemanufakturan baru dan menggunakan teknik-teknik manajemen baru seperti pengendalian operasional, manajemen kualitas total, dan teori kendala. D. Definisi Biaya Menurut Hansen dkk, (2004:40) Biaya (cost) adalah Kas atau nilai ekuivalen yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa datang bagi organisasi Sementara menurut Mulyadi (2005:8) Biaya (cost) adalah Pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi, untuk tujuan tertentu Biaya merupakan ukuran jumlah rupiah atau satuan moneter atas sumber daya yang digunakan dalam mencapai tujuan-tujuan tertentu yang berkaitan dengan proses bisnis perusahaan. Dalam melakukan penghitungan biaya, diperlukan perhitungan yang teliti dan selektif untuk dapat mengetahui dan menganalisa aktifitas atau pemicu biaya apa saja yang perlu dikurangi, dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.

7 E. Klasifikasi Umum Biaya Dalam akuntansi biaya, biaya dapat digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya klasifikasi biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan klasifikasi tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep different cost for different purposes Garrison dkk, (2006:51) mengklasifikasikan biaya ke dalam dua kelompok, yaitu Biaya Produksi dan Biaya Non Produksi yang merupakan biaya yang berhubungan dengan sesuatu yang dibiayai. 1. Biaya Produksi Biaya produksi merupakan biaya yang digunakan selama proses produksi suatu produk berlangsung, yaitu dari awal terjadinya produksi hingga produk tersebut menjadi barang dan siap untuk dipasarkan. Biaya produksi dibagi kedalam tiga kategori, yaitu bahan langsung (direct material), tenaga kerja langsung (direct labor), dan biaya overhead pabrik (manufacturing overhead). a. Bahan Langsung (direct material) Menurut pendapat Henry (2004:42) Adalah bahan baku yang menjadi integral produk jadi perusahaan dan dapat dimasukan langsung dalam kalkulasi biaya. Produk bahan baku ini menjadi bagian fisik produk, dan ada hubungan langsung antara masukan bahan baku dan keluaran dalam bentuk produk akhir atau jadi. Bahan langsung merupakan bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi. Bahan langsung dapat juga disebut bahan baku atau bahan mentah (raw material). b. Tenaga Kerja Langsung (direct labor) Menurut pendapat Henry (2004:43)

8 Adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara fisik kedalam pembuatan produk, dan bisa pula ditelusuri dengan mudah atau tanpa memakan banyak biaya, pekerja yang mengubah bahan baku mentah menjadi sebuah produk atau pekerja yang memberikan jasa kepada pelanggan, diklasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung. Biaya tenaga kerja di dalam perusahaan pabrikasi umumnya berhubungan dengan operator mesin pabrik. Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Biaya tenaga kerja langsung meliputi biaya tenaga kerja bagian perakitan. c. Biaya Overhead Pabrik (manufacturing overhead) Menurut pendapat Henry (2004:43) Biaya overhead pabrikasi (manufacturing overhead cost) meliputi semua biaya pabrikasi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi 3 jenis biaya, yaitu : bahan penolong, tehaga kerja tidak langsung, dan pabrikasi lain-lain. Biaya bahan penolong (indirect material cost), biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi, namun bukan merupakan bagian integral produk jadi tetapi tidak signifikan, biaya diklasifikasikan sebagai biaya penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost) adalah biaya personalia yang tidak bekerja secara langsung atas produk, namun jasanya dibutuhkan untuk proses produksi. Biaya overhead pabrik mencakup seluruh biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik ini meliputi biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi, listrik dan penerangan, pajak properti, depresiasi, dan asuransi fasilitas-fasilitas produksi.

9 2. Biaya Non Produksi Biaya non produksi merupakan biaya yang terjadi diluar proses produksi. Biaya ini biasanya disebut juga biaya penjualan, administrasi, dan umum. Biaya non produksi ini meliputi biaya pemasaran atau penjualan, dan biaya administrasi. a. Biaya pemasaran atau penjualan Biaya ini merupakan biaya yang diperlukan untuk menangani pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada konsumen.biaya pemasaran dan penjualan meliputi biaya pengiklanan, pengiriman, perjalanan dalam rangka penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, dan biaya penyimpanan produk jadi. b. Biaya administrasi Biaya administrasi meliputi pengeluaran eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan dengan manajemen umum organisasi. Contoh dari biaya administrasi ini adalah gaji eksekutif, akuntansi umum, kesekretariatan, humas, dan biaya sejenis yang terkait dengan administrasi umum organisasi secara keseluruhan. Klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan volume produksi menutut Henry (2002:43) yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel. 1. Biaya Tetap (Fixed Cost) Adalah biaya yang jumlah totalnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan. 2. Biaya Variabel (Variable Cost) Adalah biaya yang jumlah totalnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan. 3. Biaya Semivariabel (Semivariable Cost)

10 Adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. Klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan departemen pabrikasi, proses dan segmen lainnya, yaitu biaya bersama dan biaya gabungan. 1. Biaya Bersama (Common Cost) Menurut pendapat Henry (2002:56) adalah biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa dua operasi atau lebih. Biaya bersama ini pada umumnya timbul dalam organisasi yang mempunyai banyak departemen, semakin banyak departemen pada organisasi tersebut, makin besar kecenderungan biaya untuk menjadi biaya bersama. 2. Biaya Gabungan (Joint Cost) Menurut pendapat Henry (2002:56) adalah biaya gabungan terjadi bila proses produksi pasti akan menghasilkan satu atau lebih jenis produk yang diproduksi pada waktu yang sama seperti industri minyak dan gas. Sementara klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan periode akuntansi yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. 1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) Menurut pendapat Mulyadi (2005:16) adalah pengeluaran yang memberikan manfaat dimasa yang akan datang lebih dari satu periode akuntansi dan golongan sebagai aktiva. 2. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure) Adalah biaya yang hanya memberikan manfaat dalam periode akuntansi saat terjadi pengeluaran tersebut dan dibukukan sebagai biaya (Expenses). F. Pengertian Harga Jual Penentuan harga jual produk atau jasa merupakan kebijaksanaan yang berkaitan dengan seluruh aspek kegiatan perusahaan. Harga jual produk atau jasa selain mempengaruhi

11 volume penjualan atau jumlah pembeli produk atau jasa tersebut, juga akan mempengaruhi jumlah pendapatan perusahaan. Dalam transaksi jual beli selalu dipertimbangkan harga dari barang atau jasa yang diperjualbelikan. Agar penjualan dapat terjadi harus ada kesesuaian harga yang diminta oleh penjual dan harga yang bersedia dibayar oleh pembeli. Menurut Sulastiningsih (2004:106) harga jual adalah cost ditambah markup sebesar prosentase tetentu dari cost tertentu. G. Metode Penentuan Harga Jual Keputusan penentuan harga jual memainkan peranan penting dalam keberhasilan perusahaan. Apabila produk dikenakan harga terlalu rendah atau terlalu tinggi, perusahaan mungkin tidak dapat memaksimalkan laba, atau malah menanggung rugi. Informasi biaya yang digunakan untuk menetapkan harga umumnya dibuat berdasarkan satu dari empat metode berikut : a. Biaya produksi penuh ditambah markup Dalam metode ini perusahaan menentukan biaya produksi penuh (total biaya produksi tetap dan variabel) dan menambah prosentase markup untuk menutup biaya operasi ditambah laba. b. Biaya selama siklus hidup ditambah markup Pendekatan siklus hidup untuk penetapan harga menggunakan siklus hidup penuh bukan hanya biaya produksi. Keuntungan dari pendekatan siklus hidup adalah bahwa semua biaya diikutsertakan, sehingga prosentase markup dapat secara langsung dapat ditetapkan pada tingkat laba yang diinginkan. c. Biaya produksi penuh dan prosentase margin kotor yang diinginkan

12 Dalam variasi ini, harga ditentukan sedemikian rupa sehingga dapat dicapai suatu prosentase margin kotor yang diinginkan. Metode ini dapat digunakan untuk mencapai prosentase imbal hasil yang diinginkan atas biaya selama siklus hidup. d. Tingkat imbal hasil aktiva yang diinginkan Pendekatan penetapan harga lainnya yang umunya digunakan adalah dengan menetapkan harga untuk mencapai tingkat imbal hasil atas aktiva yang diinginkan. H. Contoh Perhitungan Target Costing Misalnya dalam suatu perusahaan produsen barang elektronik kamera perekam, setelah melakukan penelitian pasar untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, serta melihat harga pesaing yang ada maka perusahaan menetapkan harga US$ 250 (harga jual sebelum value engineering adalah US$ 300). Volume produksi yang dijalankan perusahaan yaitu sebesar 1000 pcs dengan mengharapkan laba 30% atas penjualan. Perhitungan biaya yang diperkenankan (allowable cost) menurut Blocher dkk, (2000:185) adalah sebagai berikut, Harga jual sebelum Value Engineering (VE) : Target Biaya = harga jual target laba = US$ 300 (25% x US$ 300) = US$ 300 US$ 75 = US$ 225 Harga jual sesudah VE : Target Biaya = harga jual target laba = US$ 250 (25% x US$ 250) = US$ 250 US$ 62.5 = US$ Biaya material sebelum VE :

13 Biaya material = US$ 150 x 1000 = US$ 150,000 Biaya material sesudah VE : Biaya material = US$ 125 x 1000 = US$ 125,000 Mateial costdown US$ 25,000 dengan mengganti supplier yang lebih murah tapi kulaitasnya tetap baik atau melakukan penggantian part (replacement part). Biaya tenaga kerja langsung sebelum VE : Biaya tenaga kerja langsung = US$ 75 x 1000 = US$ 75,000 Biaya tenaga kerja langsung sesudah VE : Biaya tenaga kerja langsung = US$ 50 x 1000 = US$ 50,000 Direct labor costdown US$ 25,000 Biaya tenaga kerja tidak langsung sebelum VE : Biaya tenaga kerja tidak langsung = US$ 50 x 1000 = US$ 50,000 Biaya tenaga kerja langsung sesudah VE : Biaya tenaga kerja langsung = US$ 25 x 1000 = US$ 25,000 Indirect labor costdown US$ 25,000 dengan mengurangi karyawan menjadi setengahnya. Biaya overhead sebelum VE : Biaya overhead = US$ 75 x 1000 = US$ 75,000 Biaya overhead sesudah VE :

14 Biaya overhead = US$ 50 x 1000 = US$ 50,000 Overhead costdown US$ 25,000 dengan melakukan pengurangan biaya listrik, telepon dan maintenance. I. Contoh Perusahaan yang Menggunakan Target Costing Salah satu perusahaan yang menggunakan metode target costing adalah Caterpillar. Setelah perusahaan memiliki perangkat dan sistem di tempat untuk mendukung target costing, mereka sering mengembangkan pendekatan standar untuk mencapai target costing. Caterpillar menawarkan ilustrasi yang baik untuk menyoroti proses target costing untuk salah satu produk baru. Untuk kendaraan khusus, manajemen menetapkan target biaya sebesar 94,6% dari model yang sebanding, menciptakan perbedaan awal sebesar 5,4%. Biaya model sebanding didasarkan pada kemampuan manufaktur saat ini. Oleh karena itu, untuk mencapai target, biaya harus dikurangi sebesar 5,4%. Kini biaya untuk model dibandingkan 100%. Target biaya untuk produk baru adalah 94,6%. Maka perbedaan biaya (cost gap) 5,4%. Dilakukan pembentukan tim dalam rangka perbaikan manajemen biaya. Dari desain produk, teknik manufaktur, produksi, pemasaran, dan pembelian untuk menentukan bagaimana untuk menutup cost gap. Pada awalnya, kelompok mengevaluasi substitusi bagian komponen yang akan mengurangi biaya tapi masih menyediakan fitur produk dan manfaat yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kelompok ini juga mempertimbangkan peluang untuk mengurangi biaya melalui peningkatan efisiensi dan mengidentifikasi evaluasi awal peluang penghematan biaya sebesar 4,6%. Setelah mengurangi cost gap sebesar 4,6%, tim harus menemukan 0,8% tambahan nilai untuk mencapai target pengurangan biaya 5,4%. Pada tahap ini, tim melakukan survey terhadap kelompok operasional untuk mengidentifikasi potensi penghematan biaya peluang. Tanggapan untuk kuesioner tidak menyarankan solusi yang spesifik, tetapi mereka

15 mengidentifikasi peluang perbaikan mana yang lebih mungkin berhasil. Setiap responden menjawab "ya" pada kuesioner, hal ini menunjukkan peluang bagi pengurangan biaya, dan kategori bagian komponen (taksi, mesin, hidrolika hidrolika, cabang teknik terutama berkaitan dengan cairan bergerak. Istilah ini digunakan umumnya untuk mempelajari sifat mekanik air, cairan lain, dan bahkan gas ketika efek pemampatan kecil., dll) yang memiliki jumlah terbesar tanggapan positif dipandang sebagai memiliki potensi terbesar untuk pengurangan biaya. Dalam hal ini, biaya hidrolika mencapai persentase tertinggi (50%) dari penghematan biaya yang dibutuhkan. Oleh karena itu, biaya hidrolika harus dikurangi 0,4% (0,50 * 0,08). Contoh perusahaan lain adalah DaimlerChrysler yang memiliki lima tim platform meliputi mobil besar, mobil kecil, mini van, truk, dan jeep. Setiap tim lintas-fungsional dan termasuk anggota dari design engineering dan manufacturing engineering. Kegiatan engineering yang terlibat dalam penciptaan dan pengoperasian proses teknis dan ekonomi yang mengubah bahan baku, energi, dan barang yang dibeli ke dalam komponen untuk dijual kepada perusahaan lain atau menjadi produk akhir untuk pembelian, produksi, dan keuangan. Sistem target costing bertujuan menentukan biaya dan kinerja untuk setiap tim platform, dan pencapaian tujuan ini merupakan komponen penting dari review tahunan anggota tim. Sistem target costing di DaimlerChrysler membuat penggunaan "toolbox" inisiatif manajemen untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya. Toolbox termasuk value engineering / nilai analisis, desain untuk perakitan manufaktur, metode kaizen dan lean manufacturing. Lean manufacturing adalah produksi barang menggunakan kurang dari segala sesuatu dibandingkan dengan produksi massal: usaha manusia kurang, ruang manufaktur kurang, dikurangi penyertaan pada alat-alat, dan kurangnya waktu engineering untuk mengembangkan produk baru.

16 Setiap inisiatif dilakukan melalui workshop yang terdiri dari tim multifungsi. Tim bervariasi dari lima sampai 30 individu dan bertemu di mana saja dari satu sampai lima hari. Workshop ini merupakan sesi di mana peserta melakukan brainstorm untuk mengetahui mengapa sesuatu tidak bekerja dan untuk memperbaiki masalah. Mengatasi masalah komputer dengan menentukan apakah masalah ini disebabkan perangkat keras malfungsi atau buggy atau out-of-date software. Pada umumnya workshop ini mencoba untuk memecahkan masalah dan meningkatkan proses operasi. Value engineering / design engineering digunakan untuk meningkatkan nilai produk DaimlerChrysler untuk konsumen. Mengubah desain bagian itu bisa sangat mahal karena biasanya membutuhkan peralatan baru. Oleh karena itu, manfaat dari desain baru ke konsumen harus lebih dari mengimbangi biaya peralatan baru. Desain untuk manufaktur dan assembly (DFMA) terjadi di seluruh desain produk tapi sebelum kendaraan percontohan pertama dibuat. Pada dasarnya, DFMA mengevaluasi efektivitas desain berkaitan dengan operasi perakitan. Salah satu acuan adalah untuk meminimalkan jumlah komponen kendaraan dan untuk menyederhanakan proses perakitan. Hasilnya adalah kesalahan perakitan lebih sediki dan peningkatan mutu dan service kendaraan. Kaizen adalah istilah yang digunakan untuk mempromosikan konsep perbaikan terusmenerus. Hal ini paling efektif dilakukan segera setelah part baru dirancang tapi sebelum proses produksi dimulai. Selama tahap dalam siklus hidup produk, setup workstation, langkah-langkah perakitan, dan arus proses yang disimulasikan dan dioptimalkan di atas kertas sebelum pengeluaran tersebut telah terjadi. Lean manufacturing terjadi setelah peluncuran produk dan melebihi supply chain. Manfaat dari aliran material "hands-on" workshop termasuk peningkatan dan penghapusan pergerakan persediaan yang tidak perlu,

17 Selain operasi internal, perusahaan mengandalkan praktek terbaik peluang penghematan biaya dari supply chain untuk memenuhi target biaya. Pada DaimlerChrysler sekitar 75% nilai produk mereka berasal dari pembelian bahan baku dan komponen. Dalam lingkungan ini, tujuan target costing akan hampir mustahil untuk mencapai tanpa partisipasi dari pemasok mereka. Untuk mendorong perbaikan proses antara pemasok, tarif DaimlerChrysler kinerja setiap pemasok secara tahunan. Komponen utama dari sistem penilaian adalah "SCORE" (Supplier Cost Reduction Efforts) program. Setiap pemasok diminta untuk mencapai setara dengan penurunan biaya 5% tahunan berdasarkan total penjualan tahunan DaimlerChrysler. Tujuan penghematan biaya mencakup saran pemasok yang menghasilkan biaya yang lebih rendah untuk DaimlerChrysler. Misalnya, salah satu pemasok disarankan mengubah rel depan sebuah kendaraan sistem dari beberapa bagian per unit. Sementara desain baru tidak mengurangi biaya pemasok, hal itu meningkatkan kualitas unit dan mengurangi biaya perakitan DaimlerChrysler's. Di bawah sistem DaimlerChrysler's SCORE, pemasok menerima kredit untuk inovasi ini. Perusahaan-perusahaan terbaik dalam penggunaan target costing menunjukkan kesamaan tertentu dalam operasi mereka dan cara di mana mereka mendukung proses target costing. Mereka semua memiliki struktur organisasi yang sangat efektif, menanggapi suara pelanggan, mempersingkat proses pengembangan produk mereka, dan secara aktif terlibat dalam proses supply chain mereka untuk mencapai tujuan target costing.

18

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. menggunakan suatu pendekatan perhitungan biaya target (target costing).

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. menggunakan suatu pendekatan perhitungan biaya target (target costing). 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. KAJIAN PUSTAKA 1. Definisi Target Costing Dalam menentukan harga jual suatu produk perusahaan dapat menggunakan suatu pendekatan perhitungan biaya target

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada suatu

BAB II LANDASAN TEORI. produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada suatu 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Target Costing Target costing digunakan selama tahap perencanaan dan menuntun dalam pemilihan produk dan proses desain yang akan menghasilkan suatu produk yang dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Akuntansi Biaya II.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain: Rayburn yang diterjemahkan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, non-bisnis, manufaktur, eceran dan jasa. Umumnya, berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II TARGET COSTING

BAB II TARGET COSTING 9 BAB II TARGET COSTING 2.1 Konsep Biaya Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Panasonic Shikoku Electronics Indonesia didirikan pada tanggal 20 Mei 1991

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Panasonic Shikoku Electronics Indonesia didirikan pada tanggal 20 Mei 1991 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Aktivitas Perusahaan PT Panasonic Shikoku Electronics Indonesia didirikan pada tanggal 20 Mei 1991 dengan mengambil lokasi di Kawasan Industri MM2100 Blok O-1, Cibitung,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntasi Biaya Secara garis besar Akuntasi berarti pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian dari transaksi-transaksi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 11 BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 2.1. Pengertian dan Manfaat Analisis Profitabilitas Pelanggan Kondisi lingkungan yang baru menyebabkan perusahaan harus berfokus kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencatatan. 2.1.1 Pengertian Pencatatan pada suatu saat tertentu suatu usaha pasti memerlukan suatu alat untuk dapat mengukur hasil operasi arus kas dan posisi keuangan dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi sebagai salah satu ilmu terapan mempunyai dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Salah satu yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Setiap usaha, baik usaha kecil maupun usaha besar membutuhkan informasi akuntansi yang berguna bagi pihak manajemen. Informasi akuntansi dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan komponen terpenting dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi. Setiap perusahaan yang bertujuan mencari laba (profit oriented) ataupun tidak mencari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya berikut : Menurut Mulyadi (2000: 6) pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,

Lebih terperinci

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI BAB II HARGA POKOK PRODUKSI Bab ini berisi teori yang akan digunakan sebagai dasar melakukan analisis data. Mencakup pengertian dan penggolongan biaya serta teori yang berkaitan dengan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya Rayburn, L. G. yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999) menyatakan, Biaya mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk suatu produk,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Ada beberapa penafsiran mengenai pengertian Akuntansi Biaya seperti yang dikemukakan oleh : Menurut Mulyadi (2005:7) dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi baik organisasi bisnis, non bisnis, manufaktur, dagang dan jasa. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing dan Variable Costinguntuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing dan Variable Costinguntuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu tentang analisis perhitungan harga pokok produksi pada UKM telah dilakukan dan menunjukkan bahwa sebagian besar UKM belum menerapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya Terdapat pemahaman yang berkembang bahwa biaya (cost) adalah sama pengertiannya dengan beban (expense). Hal ini dikarenakan terdapat pengertian kalau biaya dan

Lebih terperinci

Unit yang diproduksi Biaya bahan baku total ( Rp) Per unit ( Rp )

Unit yang diproduksi Biaya bahan baku total ( Rp) Per unit ( Rp ) KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA KLASIFIKASI BERDASARKAN TINGKAH LAKU BIAYA BIAYA VARIABEL adalah biaya yang bervariasi langsung (proporsional) dengan kuantitas (volume) produksi (penjualan) apabila kuantitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Dalam kegiatan perusahaan ada banyak keputusan yang harus diambil oleh manajemen untuk kelangsungan hidup perusahaan. Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2011:47) Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Pengertian biaya yang dikemukakan oleh Mulyadi, dalam bukunya akuntansi Biaya ialah sebagai berikut : - Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang

Lebih terperinci

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) Karakteristik Perusahaan Manufaktur Dalam perusahaan manufaktur ada tiga kegiatan atau fungsi utama yaitu kegiatan produksi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Pada dasarnya informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, baik pihak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Informasi biaya dapat mempengaruhi perhitungan harga pokok produksi, penentuan harga jual dan perencanaan laba perusahaan. Hal ini dikarenakan apabila perusahaan ingin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Penentuan tarif merupakan salah satu bagian dari tujuan akuntansi biaya yaitu perencanaan dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, oleh karena itu sebelum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya, Biaya, dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Siklus perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir

Lebih terperinci

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Financial Accounting 2015-12-21 Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam keadaan siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dijual

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management 13 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management Accounting Practices (MAP) Comittee adalah: proses identifikasi, pengukuran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Produksi Tahu Pas (Putra H.

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Produksi Tahu Pas (Putra H. Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2017-01-07 Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu,

Lebih terperinci

LIFE-CYCLE COSTING 6.1 PENDAHULUAN

LIFE-CYCLE COSTING 6.1 PENDAHULUAN 6 LIFE-CYCLE COSTING 6.1 PENDAHULUAN Siklus hidup produk (product life cycle) harus diperhatikan dalam dua aspek yaitu: biaya selama siklus hidup produk (cost life cycle) dan penjualan selama siklus hidup

Lebih terperinci

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH 3.1 Biaya 3.1.1 Pengertian Biaya Biaya memiliki dua pengertian baik pengertian secara luas dan pengertian secara sempit. Dalam arti luas, biaya adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Definisi akuntansi manajemen menurut Abdul Halim (2012:5) adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Definisi akuntansi manajemen menurut Abdul Halim (2012:5) adalah BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Akuntansi Manajemen 1. Pengertian Akuntansi Manajemen Definisi akuntansi manajemen menurut Abdul Halim (2012:5) adalah suatu kegiatan yang menjadi bagian

Lebih terperinci

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TUNJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Bastian (2006:137) Biaya adalah suatu bentuk pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan entitas.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memasukkan bagian-bagian akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan tentang bagaimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENELITIAN TERDAHULU Telah ada beberapa penelitian-penelitian terdahulu mengenai penetapan harga pokok produk dengan metode biaya yang mempunyai kaitan dengan penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena biaya sangat berpengaruh dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi, baik untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Sistem Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya marupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya sangat berperan penting dalam kegiatan perusahaan. Salah satu peranan akuntansi biaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu faktor yang sangat penting yang harus mendapat perhatian dalam menentukan biaya produksi. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan bukan merupakan tipe akuntansi

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya menurut Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999), Biaya (cost)

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya menurut Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999), Biaya (cost) BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Biaya II.1.1 Definisi Biaya Biaya menurut Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999), Biaya (cost) adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut Jogiyanto (2005), aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Pokok Produksi 2.1.1 Pengertian harga pokok produksi Harga pokok produksi adalah harga pokok produk yang sudah selesai dan ditransfer ke produk dalam proses pada periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia bisnis menuju era pasar bebas, membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam menetapkan kebijakan-kebijakan terutama dalam memasarkan produknya.

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ABC DI PT TMG. SURABAYA

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ABC DI PT TMG. SURABAYA PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ABC DI PT TMG. SURABAYA Anang Fachroji Teknik Industri-FTI-UPN Veteran Jawa Timur INTISARI Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menerapkan sistem Activity

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memiliki peranan penting bagi manajemen perusahaan agar dapat memiliki pemahaman dalam

Lebih terperinci

Pengelompokan Biaya. 1-konsep akuntansi biaya 04/01/14

Pengelompokan Biaya. 1-konsep akuntansi biaya 04/01/14 PENGELOMPOKAN BIAYA Pengelompokan Biaya Biaya dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam kelompok biaya sesuai dengan kebutuhan pemakai. pengelompokan menurut objek pengeluaran, pengelompokan menurut fungsi-fungsi

Lebih terperinci

CHAPTER 2 COST CONCEPTS AND THE COST ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM. i. The Cost Concept Cost: Harga perolehan (pengorbanan) untuk mendapatkan manfaat.

CHAPTER 2 COST CONCEPTS AND THE COST ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM. i. The Cost Concept Cost: Harga perolehan (pengorbanan) untuk mendapatkan manfaat. Hal 2-1 CHAPTER 2 COST CONCEPTS AND THE COST ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM i. The Cost Concept Cost: Harga perolehan (pengorbanan) untuk mendapatkan manfaat. Expense: Jumlah penurunan asset / kenaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka ini menjelaskan mengenai pengertian yang mendasari dari perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari buku ilmiah, laporan penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Studi sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. Yang dimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memiliki peranan penting bagi manajemen perusahaan agar dapat memiliki perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING II.1. Harga Jual Penentuan harga jual suatu produk atau jasa merupakan salah satu keputusan penting manajemen karena harga yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Akuntansi Biaya Akuntansi dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan (financial accounting) dan akuntansi manajemen

Lebih terperinci

Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat

Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat MANAJEMEN BIAYA LATAR BELAKANG Aktivitas manajemen terfokus pada perencanaan dan pengendalian, untuk menjamin tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk melaksanakan kedua tugas pokok tersebut

Lebih terperinci

Semua expense adalah cost, tetapi tidak semua cost adalah expense.

Semua expense adalah cost, tetapi tidak semua cost adalah expense. Carter and Usry: Cost Accounting 13 th ed. Ch 2 Cost Concepts and the Cost Acc. Information System Hal 2-1 CHAPTER 2 COST CONCEPTS AND THE COST ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM A. The Cost Concept Cost: Harga

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2007:8), Pengertian biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Cost Accounting, Cost Concept Dan Cost Information System. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S,Ak.

Akuntansi Biaya. Cost Accounting, Cost Concept Dan Cost Information System. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S,Ak. Modul ke: Akuntansi Biaya Cost Accounting, Cost Concept Dan Cost Information System Fakultas FEB Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S,Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Cost Accounting

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2 PENDAHULUAN KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR Konsep biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda (different costs are used for different

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Unsur - Unsur Biaya Produksi 1. Pengertian Biaya Produksi Sebelum membahas mengenai biaya produksi, terlebih dahulu dijelaskan pengertian dari biaya itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya dan Penggolongan Biaya 1. Pengertian Biaya Sebelum mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana biaya, berikut pengertian biaya menurut Horngren dan Foster (2000;

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. II.1.1. Konsep Biaya Identifikasi Biaya Definisi biaya menurut Krismiaji (2002), Cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 6 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi (2011:8) Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu: 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-3 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

PERTEMUAN KE-3 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN PERTEMUAN KE-3 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 3.1. Mahasiswa mengetahui tentang pembebanan biaya. 3.2. Mahasiswa mengetahui tentang harga pokok produk, dan jasa. 3.3. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan bersaing tidak hanya pada perusahaan domestik saja, tetapi juga pada perusahaan internasional. Oleh karena

Lebih terperinci