BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab III diuraikan mulai dari rancangan penelitian, tempat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab III diuraikan mulai dari rancangan penelitian, tempat"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab III diuraikan mulai dari rancangan penelitian, tempat dan subyek penelitian, definisi operasional variabel penelitian, sampai pada pengembangan instrumen penelitian. A. Rancangan Penelitian Penelitian yang telah dilaksanakan menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development), penelitian dan pengembangan merupakan pendekatan penelitian untuk menghasilkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. (Syaodih Sukmadinata, N., 2006: 190). Sejalan dengan pernyataan Borg dan Gall (1989) bahwa penelitian dan pengembangan adalah sebagai a process used to develop and validate educational produk. Penelitian dan pengembangan menghasilkan suatu produk berupa buku teks, film instruksional atau program komputer, juga metode atau model pengembangan program yang terkait dengan kegiatan pendidikan, termasuk didalamnya layanan kegiatan Bimbingan dan Konseling. Produk yang dihasilkan dalam penelitian adalah berupa program Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan sikap positif remaja terhadap kesehatan reproduksi. Teknik analisis data menggunakan kuantitatif kualitatif. Kuantitatif digunakan ketika 62

2 63 menganalisis hasil angket sikap siswa terhadap kesehatan reproduksi, sedangkan kualitatif untuk menyempurnakan hasil dari kuantitatif. Langkah-langkah proses penelitian dan pengembangan menunjukkan suatu siklus, yang diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu (Syaodih Sukmadinata, N., 2006: 165). Tertuang dalam Wahab (2005), langkah-langkah Research and Development (R & D) biasanya dapat diwujudkan dengan siklus R&D yang terdiri atas kegiatan mengkaji hasil penelitian yang terkait, mengembangkan program atau model yang didasarkan atas temuan, uji lapangan dimana studi itu akan dilakukan. Hasil data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif-kualitatif. Pada dasarnya pendekatan penelitian dan pengembangan dalam pelaksanaannya menggunakan sejumlah siklus kegiatan, yang antara siklus kegiatan yang ada sangat terkait dengan siklus kegiatan sebelumnya, yaitu survey, perencanaan, dan pengembangan, sehingga mendapatkan model hipotetik. Menurut (Syaodih Sukmadinata, N., 2006: 173) hasil pengukuran kebutuhan dan studi literatur, belum cukup memberikan dasar-dasar kongkrit bagi pengembangan suatu produk tetapi masih perlu dilengkapi dengan penelitian langsung ke lapangan untuk diuji cobakan bagaimana yang akan diproduksi itu dilaksanakan. Penelitian dengan tujuan penyususnan program Bimbingan dan Konseling Kesehatan Reproduksi Bagi remaja, pelaksanaannya dengan mengadakan uji terbatas. Rangkaian kegiatan penelitian di atas, dapat divisualisasikan di halaman 64 sebagai berikut.

3 64 Pra Survey Perencanaan Pengembangan Kajian Konseptual Sikap siswa terhadap KRR Kondisi Program KRR Faktor Penunjang Faktor Penghambat Analisis hasil need assesment Penyusunan Rancangan Program Rumusan Program BK KRR (Awal) Uji Teoretik Program BK KRR (Pakar dan Praktisi) - Refleksi - Umpan Balik - Revisi Uji Terbatas Program KRR - Refleksi - Umpan Balik - Revisi Hasil Akhir Program BK KRR Bagan 3.1: Desain Prosedur Penelitian Berdasarkan pada desain prosedur penelitian di atas, maka secara operasional prosedur penelitian terdiri dari beberapa langkah-langkah dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling kesehatan reproduksi, sebagai berikut.

4 65 1. Tahap pra survey, peneliti menelaah gambaran umum tentang sikap siswa SMA Negeri 19 Bandung terhadap kesehatan reproduksi, dengan cara menyebarkan angket sikap remaja terhadap kesehatan reproduksi; selanjutnya untuk memperoleh gambaran nyata pelaksanaan Bimbingan dan Konseling kesehatan reproduksi yang berlangsung di SMA Negeri 19 Bandung, maka dilakukan observasi, studi dokumentasi dan wawancara terhadap guru/ koordinator dan siswa. 2. Tahap perencanaan, peneliti membuat program Bimbingan dan Konseling Kesehatan Reproduksi hipotetik yang sesuai dengan kondisi nyata, yaitu berdasarkan analisis perolehan data angket dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. 3. Tahap pengembangan, peneliti melakukan uji teoretik terhadap program Bimbingan dan Konseling hipotetik tentang kesehatan reproduksi siswa SMA oleh pakar dan praktisi. Penilaian pakar dan praktisi mendasari langkah peneliti dalam merevisi program Bimbingan dan Konseling Kesehatan Reproduksi hipotetik yang selanjutnya diujicobakan secara terbatas. Berdasarkan hasil uji coba terbatas, dilakukan revisi sehingga diperoleh hasil akhir dari program Bimbingan dan Konseling Kesehatan Reproduksi bagi Remaja, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa SMA 19 Bandung. B. Tempat dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 19 Bandung. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada adanya karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan

5 66 pencapaian tujuan penlitian ini, yaitu usia siswa SMA rata-rata tahun termasuk remaja madya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal ditemukan adanya kecenderungan berpacaran dengan teman sekelas dan kecenderungan melihat gambar-gambar porno. Selain itu, pelaksanaan Bimbingan dan Konseling masih dilaksanakan berdasarkan penanganan sesaat sebagai respon pada masalah yang terjadi saat itu. Selanjutnya subyek dalam penelitian ini adalah: a. Siswa Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan cara purposif yakni menentukan langsung subyek yang sesuai karakteristik subyek pada penelitian; yaitu remaja madya. Subyek yang dipilih adalah siswa SMA Negeri 19 Bandung kelas XI dengan pertimbangan bahwa kelas XI dapat mewakili rentang kematangan usia madya antara usia siswa kelas X dan XII. Sampel pada uji terbatas dilaksanakan pada kelas XI IS-3, mengingat banyaknya siswa dengan sikap netral dan negatif pada hasil pre-test terhadap aspek hubungan seksual sehat dan perencanaan hidup berkeluarga berada di kelas XI IS-3. Ketika pengambilan data wawancara, dilakukan pada sebagian siswa IPA dan IPS secara acak sebanyak 10 orang. Subyek wawancara tidak ada penambahan karena cukup diperoleh data yang menggambarkan kondisi. b. Konselor sekolah/guru pembimbing atau koordinator Data mengenai pelaksanaan Bimbingan dan Konseling yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi diperoleh melalui wawancara terhadap konselor sekolah atau koordinator Bimbingan dan Konseling.

6 67 C. Definisi Operasional Variabel Penelitian Judul dari penelitian adalah Bimbingan dan Konseling Kesehatan Reproduksi bagi Remaja, yang merupakan studi Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling untuk Mengembangkan Sikap Positif Siswa terhadap Kesehatan Reproduksi di SMA Negeri 19 Bandung. Selanjutnya dijelaskan mengenai variabel penelitian yang meliputi pengertian sikap, remaja, kesehatan reproduksi dan bimbingan dan konseling. 1. Sikap Menurut Berkowitz (1972) dalam Azwar (2007: 4-5) berdasarkan kerangka pemikiran dari Louis Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood; sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut. Berdasarkan uraian Mar at (1984: 9) Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsang yang diterima. Sikap positif dalam penelitian adalah kecenderungan siswa SMA Negeri 19 Bandung yang memihak dan bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksi. 2. Remaja Remaja merupakan salah satu tahapan dalam perkembangan manusia yang mempunyai peranan sangat penting dalam perkembangan individu, yaitu masa awal organ-organ fisik (seksual) mencapai kematangan dan mampu bereproduksi, dengan kata lain masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa.

7 68 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Sarwono S Wirawan (2004: 10) menetapkan usia tahun sebagai usia remaja (youth). Usia siswa SMA berkisar antara tahun, menurut Konopka (Pikunas, 1976) yang dipaparkan LN Syamsu Y (2005: 184) adalah termasuk remaja madya. Pada usia remaja individu sedang mengalami transisi yang ditandai adanya pertumbuhan dan perkembangan fisik secara cepat dan labilitas emosi berkenaan dengan peningkatan aktivitas hormonal dan perubahan tuntutan lingkungan sosial. Pengertian remaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 19 Bandung baik putri maupun putra yang berada di kelas XI. 3. Kesehatan Reproduksi Secara sederhana istilah reproduksi berasal dari kata re yang artinya kembali dan kata produksi yang artinya membuat atau menghasilkan; jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia. Menurut uraian dalam buku Badan Keluarga Berencana Kota Bandung (2007: 5) yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem reproduksi ( fungsi, komponen dan proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental dan sosial. Sejalan dengan pendapat B.Sampurno, H (2006: 3), bahwa : Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental, serta sosial kultural.

8 69 4. Program Bimbingan Dan Konseling Program bimbingan (guidance program) yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi, dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun ajaran (S. Winkel, W & Sri Hastuti, M. 2006: 91). Dalam penelitian, yang dimaksud dengan program Bimbingan dan Konseling kesehatan reproduksi bagi remaja adalah serangkaian kegiatan pemberian bantuan kepada siswa SMA Negeri 19 Bandung secara terorganisir dan terkoordinasi dalam suatu periode tertentu, untuk mengembangkan kecenderungan remaja untuk bersedia atau mendukung (memiliki sikap positif) terhadap kesehatan reproduksi. D. Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Alat Pengumpul Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan berbagai teknik seperti tercantum pada tabel berikut. Tabel 3.1 ALAT PENGUMPUL DATA No Jenis Data Subyek Teknik Pengumpulan Data 1 Sikap remaja terhadap Siswa Angket kesehatan reproduksi 2 Deskripsi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA 19 Guru pembimbing atau koordinator BK, dan siswa Studi dokumentasi, observasi dan wawancara Selanjutnya diuraikan penyusunan angket sikap remaja terhadap kesehatan reproduksi dan pedoman wawancara, studi dokumentasi serta observasi untuk

9 70 mengetahui gambaran pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 19 Bandung. a. Pembuatan Angket Sikap Remaja terhadap Kesehatan Reproduksi Angket sikap remaja terhadap kesehatan reproduksi dibuat berdasarkan skala Likert (Method of Summated Ratings). Skala tersebut memuat seperangkat pernyataan sebagai pendapat mengenai subyek sikap. Sebagian dari pernyataanpernyataan itu pendapat yang positif atau menyenangkan tentang subyek sikap itu, sebagian lagi negatif atau tidak menyenangkan. Pada angket responden memilih salah satu pilihan jawaban dari lima pilihan yang disediakan, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. 1) Pola Penyekoran Tabel 3.2 POLA PENYEKORAN Arah Pola Skor Pernyataan SS S R TS STS Positif (+) Negatif (-) Keterangan: SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju R = Ragu-ragu 2) Definisi Operasional Sikap Remaja terhadap Kesehatan Reproduksi Mengacu pada definisi operasional variabel penelitian di atas, maka dapat disimpulkan secara operasional yang dimaksud dengan sikap dari pernyataan di atas adalah kecenderungan remaja untuk berperilaku berdasarkan penilaiannya pada situasi atau stimulus sesuai dengan pengkondisian yang diterimanya, dimana

10 71 kecenderungan ini relatif menetap. Penilaian remaja ini dapat secara positif menunjang terhadap tercapainya kesehatan reproduksi atau sebaliknya. Kesehatan reproduksi yang dimaksudkan dengan penilaian remaja dalam pernyataan di atas adalah berhubungan dengan perawatan organ reproduksi bagian luar, perawatan organ reproduksi bagian dalam, hubungan seksual sehat, serta mempunyai perencanaan hidup berkeluarga. Selanjutnya, maka berdasarkan uraian tersebut di atas, disusun definisi secara operasional dari sikap remaja terhadap kesehatan reproduksi, yaitu kecenderungan siswa berperilaku berdasarkan penilaiannya terhadap perawatan organ repproduksi bagian luar, perawatan organ reproduksi bagian dalam, hubungan seksual sehat, serta perencanaan hidup berkeluarga. 3) Kisi-Kisi Angket Sikap Remaja terhadap Kesehatan Reproduksi Sebelum menuangkan ke dalam pernyataan angket sikap siswa (remaja) terhadap kesehatan reproduksi, maka disusun terlebih dahulu kisi-kisi angket sikap remaja terhadap kesehatan reproduksi sebagai berikut. Tabel 3.3 KISI-KISI ANGKET SIKAP REMAJA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI No Aspek Indikator Nomor item Jumlah Positif Negatif 1 Perawatan Organ Reproduksi Bagian Luar 1. Membersihkan alat kelamin secara benar 1,3,6 2,4, Penggunaan pakaian dalam 7,9,12 8,10, Menggunakan pembersih alat kelamin yang tepat 14,16,18 13,15, Manipulasi alat kelamin 19,21,23 20,22, Membersihkan alat kelamin 25PL, 26PL,27P 6

11 72 saat menstruasi/ setelah mimpi basah 28PL, 29PL L,30PL 2 Perawatan Organ Reproduksi Bagian Dalam 1. Memilih makanan yang sehat 31,33,35 32,34, Menggunakan obat-obatan yang tepat 38P,37L, 39L,40P, 42P 38L,37P, 39P,40L, 41PL 6 3. Menghindari NARKOBA 43,45,48 44,46, Menghindari hubungan seksual diusia remaja 50,52,54 49,51, Hubungan Seksual Sehat 1. Menghindari seks bebas 56,57,59 55,58, Menolak ajakan negatif 61,64,66 62,63, Perencanaan hidup berkeluarga 3. Menghindari pengaruh negatif media 4. Konsultasi pada orang yang tepat 1. Merencanakan berkeluarga diusia yang cukup matang 2. Memilih hubungan seksual setelah menikah 67,70,71 68,69, ,76,78 74,75, ,81,83 80,82, ,87,89 86,88,90 6 4) Validitas dan Reliabilitas Angket a) Rekapitulasi Hasil Uji Coba Validitas Item Sikap Remaja terhadap Kesehatan Reproduksi Uji validitas setiap butir pernyataan dilkerjakan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara skor yang diperoleh setiap responden pada butir pernyataan yang bersangkutan dengan skor total yang diperoleh responden dari keseluruhan komponen angket. Untuk menghitung koefisien korelasi ini digunakan teknik korelasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas

12 73 setiap item pernyataan adalah rank-difference correlation yang dalam buku-buku statistik dikenal dengan Spearman's rho, rumusnya sebagai berikut. (Arikunto, 1998: 260) Keterangan : rho xy D N = Koefisien korelasi tata jenjang = Difference, sering digunakan juga B singkatan dari Beda. D adalah beda antara jenjang setiap subjek = Banyaknya subjek Pengujian validitas yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Packages for Social Sciences) versi Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari 90 butir pernyataan pada instrumen yang diujicobakan, sebanyak 69 dinyatakan valid dengan ketentuan p-value < 0,05. Sejumlah 21 item dinyatakan unvalid sehingga harus direvisi atau tidak dipakai. Tabel 3.4 REKAPITULASI HASIL UJI COBA VALIDITAS ITEM SIKAP REMAJA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI No. Item Koefisien p-value Keterangan Rekomendasi Validitas 1 0,305 0,002 Valid Dipakai 2 0,297 0,003 Valid Dipakai 3 0,243 0,013 Valid Dipakai 4 0,377 0,000 Valid Dipakai 5 0,441 0,000 Valid Dipakai 6 0,113 0,151 Unvalid Tidak dipakai 7 0,290 0,004 Valid Dipakai 8 0,262 0,008 Valid Dipakai 9 0,222 0,021 Valid Dipakai 10 0,191 0,040 Valid Dipakai 11 0,085 0,219 Unvalid Tidak dipakai 12 0,219 0,022 Valid Dipakai 13 0,312 0,002 Valid Dipakai 14 0,506 0,000 Valid Dipakai

13 74 No. Item Koefisien p-value Keterangan Rekomendasi Validitas 15 0,395 0,000 Valid Dipakai 16 0,188 0,042 Valid Dipakai 17 0,194 0,037 Valid Dipakai 18 0,420 0,000 Valid Dipakai 19 0,033 0,382 Unvalid Tidak dipakai 20 0,181 0,049 Valid Dipakai 21 0,288 0,004 Valid Dipakai 22 0,343 0,001 Valid Dipakai 23 0,282 0,005 Valid Dipakai 24 0,436 0,000 Valid Dipakai 25 0,298 0,003 Valid Dipakai 26 0,184 0,046 Valid Dipakai ,002 Valid Dipakai 28 0,220 0,022 Valid Dipakai 29 0,229 0,003 Valid Dipakai 30 0,272 0,006 Valid Dipakai 31 0,321 0,001 Valid Dipakai 32 0,541 0,000 Valid Dipakai 33 0,319 0,001 Valid Dipakai 34 0,667 0,000 Valid Dipakai 35 0,328 0,001 Valid Dipakai 36 0,528 0,000 Valid Dipakai 37 0,292 0,003 Valid Dipakai 38 0,463 0,000 Valid Dipakai 39 0,233 0,016 Valid Dipakai 40 0,251 0,010 Valid Dipakai 41 0,441 0,000 V alid Dipakai 42 0,078 0,239 Unvalid Tidak dipakai 43 0,423 0,000 Valid Dipakai 44 0,406 0,000 Valid Dipakai 45 0,242 0,013 Valid Dipakai 46 0,505 0,000 Valid Dipakai 47 0,531 0,000 Valid Dipakai 48-0,098 0,186 Unvalid Tidak dipakai 49 0,335 0,001 Valid Dipakai 50-0,192 0,040 Unvalid Tidak dipakai 51 0,682 0,000 Valid Dipakai 52-0,058 0,299 Unvalid Tidak dipakai 53 0,497 0,000 Valid Dipakai 54-0,238 0,014 Unvalid Tidak dipakai 55 0,022 0,420 Unvalid Tidak dipakai 56-0,025 0,410 Unvalid Tidak dipakai 57 0,280 0,005 Valid Dipakai

14 75 No. Item Koefisien p-value Keterangan Rekomendasi Validitas 58 0,132 0,114 Unvalid Tidak dipakai 59 0,040 0,359 Unvalid Tidak dipakai 60 0,350 0,001 Valid Dipakai 61-0,110 0,158 Unvalid Tidak dipakai 62 0,290 0,004 Valid Dipakai 63 0,327 0,001 Valid Dipakai 64 0,269 0,006 Valid Dipakai 65 0,399 0,000 Valid Dipakai 66 0,173 0,057 Unvalid Tidak dipakai 67 0,156 0,077 Unvalid Tidak dipakai 68 0,377 0,000 Valid Dipakai 69 0,581 0,000 Valid Dipakai 70 0,145 0,092 Unvalid Tidak dipakai 71 0,074 0,250 Unvalid Tidak dipakai 72 0,432 0,000 Valid Dipakai 73 0,162 0,069 Unvalid Tidak dipakai 74 0,321 0,001 Valid Dipakai 75 0,456 0,000 Valid Dipakai ,000 Valid Dipakai 77 0,436 0,000 valid Dipakai 78 0,109 0,161 Unvalid Tidak dipakai 79 0,406 0,000 Valid Dipakai 80 0,245 0,012 Valid Dipakai 81 0,225 0,019 Valid Dipakai ,239 Unvalid Tidak dipakai 83 0,277 0,005 Valid Dipakai 84 0,229 0,018 Valid Dipakai 85 0,325 0,001 Valid Dipakai 86 0,47 0,000 Valid Dipakai 87 0,147 0,086 Unvalid Tidak dipakai 88 0,548 0,000 Valid Dipakai 89 0,489 0,000 Valid Dipaki 90 0,548 0,000 Valid Dipakai Berdasarkan tabel 3.4, maka dapat disimpulkan bahwa item instrumen yang valid untuk mengukur sikap remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah 70 item dari 90 item; Nomor-nomor yang tidak dipakai adalah 6, 11, 19, 42, 48, 50, 52, 54, 55, 58, 59, 61, 66, 67, 70, 71, 73, 78, 82, dan 87.

15 76 b) Hasil Uji Reliabilitas Sikap Ramaja Terhadap Kesehatan Reproduksi Menghitung koefisien reliabilitas perangkat instrumen penelitian dengan rumus Alpha Cronbac. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. (Arikunto, 1998: 260) Keterangan: r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pernyataan 2 Σσ b = Jumlah varians butir = Varians total σ 1 2 Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi Hasil pengujian menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas pada skala Alpha sebesar 0,764. Selanjutnya untuk menafsirkan hasil perhitungan koefisien reliabilitas, digunakan klasifikasi dari Rakhmat, C dan Solehuddin, M (1988) yang menyebutkan bahwa: Kurang dari 0,20 : hubungan dapat dianggap tidak ada 0,20 0,40 : hubungan rendah 0,40 0,70 : hubungan cukup 0,70 0,90 : hubungan tinggi 0,90 1,00 : hubungan sangat tinggi Dengan merujuk pada klasifikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas sebesar 0,764 termasuk pada kategori tinggi.

16 77 b. Pedoman Wawancara, Observasi, dan Studi Dokumentasi Gambaran pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 19 Bandung diperoleh dengan menggunakan pedoman wawancara, observasi, dan studi dokumentasi sesuai indikator-indikator pada tabel berikut. Tabel 3.5 PEDOMAN WAWANCARA, OBSERVASI, DAN STUDI DOKUMENTASI TENTANG PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 19 BANDUNG ASPEK SUB-ASPEK INDIKATOR Program Bimbingan dan Konseling Kesehatan Reproduksi Perencanaan A. Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling Kesehatan Reproduksi 1. Landasan penyusunan program 2. Identifikasi kebutuhan siswa 3. Strategi yang digunakan Pengorganisasian B. Perancangan Program Bimbingan dan Konseling Kesehatan Reproduksi 1. Pemetaan petugas layanan/ nara sumber 2. Sosialisasi program Pelaksanaan C. Proses Pemberian Layanan Kesehatan Reproduksi 1. Jenis layanan 2. Prioritas layanan 3. Strategi pelaksanaan 4. Waktu pemberian layanan bimbingan 5. Wujud partisipasi seluruh staf pendidik di SMAN 19 Bandung

17 78 Evaluasi D. Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Kesehatan Reproduksi. 1. Proses 2. Hasil 3. Analisis faktor pendukung dan penghambatan program Bimbingan dan Konseling Kesehatan Reproduksi di SMA Negeri 19 Bandung E. Harapan terhadap pentingnya dilaksanakan Program Bimbingan da Konseling Kesehatan Reproduksi di SMAN 19 Bandung. F. Jenis atau bentuk Program Bimbingan G. dan Konseling terhadap kesehatan reproduksi yang disarankan. H. Potensi yang mendukung terhadap pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Kesehatan Reproduksi. 2. Pengolahan Data Prosedur pengolahan data hasil penyebaran angket remaja terhadap kesehatan reproduksi di olah secara kuantitatif, meliputi: verifikasi, penyekoran, pengelompokkan data, tabulasi skor, dan persentase. Proses pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan komputer melalui program SPSS (Statistical Packages for Sosial Science). Dari perhitungan ini diketahui aspek-

18 79 aspek yang masih kurang dalam mengembangkan sikap positif siswa terhadap kesehatan reproduksi. Sementara itu, data kualitatif yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi akan menggambarkan kondisi nyata pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 19 Bandung sehingga dapat diketahui jenis program, kapan dan oleh siapa yang memungkinkan program Bimbingan dan Konseling Kesehatan Reproduksi dilaksanakan agar mencapai hasil yang optimal dan sesuai kebutuhan. Berdasarkan perolehan data hasil uji statistik diperoleh aspek-aspek yang perlu diprioritaskan dalam mengembangkan sikap positif siswa terhadap kesehatan reproduksi dan dipadukan dengan hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi maka disusunlah program hipotetik Bimbingan dan Konseling Kesehatan Keproduksi yang sesuai bagi siswa SMA Negeri 19 Bandung. Program ini selanjutnya direvisi sesuai penilaian pakar dan praktisi. Selanjutnya program diujikan secara terbatas dan direvisi kembali sehingga diperoleh rumusan akhir program Bimbingan dan Konseling kesehatan Reproduksi bagi Remaja. 3. Analisis Data Data yang diperoleh selanjutnya dianalis secara kuantitatif dengan menggunakan statistika deskriptif berupa rata-rata hitung, dan simpangan baku. Selanjutnya untuk melihat gambaran umum karakteristik variabel penelitian dilakukan kategorisasi dengan menggunakan kriteria skor ideal sebagai berikut: X + Ζ (Sd ideal ) (Cece Rakhmat dan Solehuddin, 1988:77)

19 80 Kemudian untuk kategorinya dibagi ke dalam skala lima dengan modifikasi sebagai berikut: X ideal + 1, 5 SD X ideal + 0, 5 SD X ideal 0, 5 SD X ideal - 1, 5 SD Sangat positif Positif Netral Negatif Sangat negatif X = rata-rata ideal dan SD = simpangan baku ideal. Selanjutnya berdasarkan uraian Arikunto (2002: 275) untuk menganalisis hasil pre- test dan post- test one group design, rumusnya adalah t = N Md X d 2 ΣX d Md ΣX d 2 N ( N 1 ) = Jumlah siswa = Mean dari perbedaan Pre test dengan Post tes (post tes pre tes) = Deviasi masing-masing subjek (d Md) = Jumlah kwadrat deviasi Keseluruhan proses perhitungannya dilakukan dengan menggunakan paket program SPSS for Windows. Print out hasil pengujian korelasi dan regresi melalui bantuan program SPSS (Statistical Packages for Social Sciences).

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pendahuluan dalam babi secara garis besar memuat penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pendahuluan dalam babi secara garis besar memuat penjelasan BAB I PENDAHULUAN Sebagai pendahuluan dalam babi secara garis besar memuat penjelasan penelitian mulai dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan permasalahan, dan tujuan penelitian, pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu 72 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Sugiyono disebut sebagai metode positivistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Alasan pemilihan lokasi penelitian karena peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif sebagai pendekatan ilmiah yang didesain untuk menjawab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif sebagai pendekatan ilmiah yang didesain untuk menjawab 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan ilmiah yang didesain untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena diperlukan hasil penelitian mengenai motivasi berprestasi siswa. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam peneltian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam peneltian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan 101 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam peneltian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif mengutamakan objektivitas disain

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Hal-hal yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 21 Bandung bertempat di Jl. Rancasawo Ciwastra Bandung 40286

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

Lebih terperinci

4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik Tes Kemampuan Koneksi Matematis Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46

4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik Tes Kemampuan Koneksi Matematis Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46 43 Contents 4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik... 45 Tes Koneksi Matematis... 45 Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46 Tes Pemecahan Masalah Matematis... 46 Tabel 3.3 Intrepretasi Koefisien Korelasi...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Negeri 5 Bandung yang berlokasi di Jl. Sumatra No. 40 Bandung. Sekolah Menengah Pertama () 5 Bandung

Lebih terperinci

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, variabel penelitian, subjek populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian, juga instrumen penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Alasan pengambilan pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Penelitian mengambil lokasi di SMA Ciledug Al Musaddadiyah Garut yaitu sekolah bernuansa islami yang berlokasi di Jl. Mayor Syamsu No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk eksperimen dengan hanya mengambil satu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk eksperimen dengan hanya mengambil satu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berbentuk eksperimen dengan hanya mengambil satu kelompok eksperimen sebagai sampel, tanpa mengambil kelompok kontrol. Dengan alasan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-experimental. Alasan penggunaan metode ini dikarenakan keadaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang menghasilkan data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandung yang beralamat di Jalan H. Alpi Cijerah No.40 Kota Bandung. Populasi penelitian adalah peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Kerlinger (2000:483) rancangan penelitian merupakan rencana dan stuktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif didasari oleh filsafat

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan ilmiah yang dirancang untuk menjawab pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional yaitu korelasi parsial. Menurut Arikunto (2002:23) penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen dengan one group pre-test and post-test design, (desain kelompok tunggal dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan instrumen penilaian sikap ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Pada penelitian ini populasi penelitiannya adalah siswa kelas VIII SMP Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung tahun ajaran 2012/201, hal ini merujuk pada pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development) dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka disusun suatu metode penelitian dan desain penelitian, sehingga apa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka disusun suatu metode penelitian dan desain penelitian, sehingga apa BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Melihat kepada latar belakang dan rumusan masalah yang diajukan, maka disusun suatu metode penelitian dan desain penelitian, sehingga apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan locus of control internal dalam pembelajaran pada siswa kelas XI SMA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Sebuah penelitian membutuhkan suatu obyek yang diteliti sebagai sumber data, yang mana objek disesuaikan dengan masalah-masalah yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, untuk selanjutnya dideskripsikan agar mendapatkan gambaran keterampilan penyesuaian sosial peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Agar tidak adanya kesalahan dalam penafsiran dan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian, ada beberapa istilah yang akan dijelaskan berkenaan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rentang kehidupan individu mengalami fase perkembangan mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Rentang kehidupan individu mengalami fase perkembangan mulai dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rentang kehidupan individu mengalami fase perkembangan mulai dari masa pranatal, bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, dan masa tua. Masing-masing fase memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung Tahun Ajaran sebanyak 145 siswa yang terbagi ke dalam empat

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung Tahun Ajaran sebanyak 145 siswa yang terbagi ke dalam empat 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI I Bandung yang beralamat di Jalan Sukagalih No. 80 Bandung. Populasi dalam penelitian adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang. terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang. terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, yaitu: 1. Variabel bebas (Independent Variabel),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre experimental design) dengan desain kelompok tunggal pretes dan postes (one group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kerja review ahli, hasil uji coba kelompok kecil dan hasil uji coba empiris.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kerja review ahli, hasil uji coba kelompok kecil dan hasil uji coba empiris. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil pengembangan inventori kesiapan kerja yang meliputi: hasil penelitian dan pembahasan pengembangan inventori kesiapan kerja review

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif. 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif yaitu penelitian yang memungkinkan dilakukannya observasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang terdiri dari BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, yaitu: 1. Variabel bebas (Independent Variabel),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitan Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada tahun pelajaran 013/014. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan bentuk evaluasi dari kurikulum Cambridge

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memungkinkannya pencatatan dan analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 46 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di STM Negeri Tasikmalaya berdiri pada tanggal 20 September 1961 yang beralamat di jalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian kemitraan yang dilakukan Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. Metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pada penelitian pengembangan ini telah dikembangkan instrumen penilaian afektif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperiment (eksperimen semu). Metode ini digunakan karena pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 20 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, tujuan dari metode deskriptif adalah untuk mendeskripsikan tingkat penguasaan kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengembangan (research and development) dalam upaya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitiannya adalah lapangan (Field Research). Yaitu penelitian yang terjun langsung ke lapangan untuk menggali, data dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan model pelayanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan model pelayanan 83 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan model pelayanan bimbingan dan konseling karir berbasis internet di sekolah menengah kejuruan (SMK). Kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Terpilihnya metode kuasi eksperimen karena peneliti tidak memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial dalam kelompok teman sebaya dengan kemandirian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN Keberhasilan suatu penelitian dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya adalah penggunaan medotologi yang tepat. Dalam bagian ini akan dirinci metodologi yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang pendekatan dan metode penelitian, definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang pendekatan dan metode penelitian, definisi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang pendekatan dan metode penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel penelitian, pengembangan data dan instrumen penelitian, uji coba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun 80 Bab III akan membahas BAB III METODE PENELITIAN pokok bahasan pada Bab III ini dimulai dari populasi rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun desain penelitian yang digunakan, dan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penelitian, dengan pokok bahasan utamanya yaitu: Metode dan Pendekatan Penelitian, Desain Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (Syaodih, 2005:164)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode Penelitian 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Adapun pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode ini merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan one group pre-test and post-test design. Pada metode ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan III. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, serta hal yang penting dalam suatu penelitian. Metode penelitian menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jl.Cipadung No. 57 Cibiru. Alasan pemilihan lokasi yaitu belum tersedianya suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jl.Cipadung No. 57 Cibiru. Alasan pemilihan lokasi yaitu belum tersedianya suatu 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di MAN 2 Kota Bandung yang terletak di Jl.Cipadung No. 57 Cibiru. Alasan pemilihan lokasi yaitu belum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional melalui pendekatan kuantitatif. Metode penelitian korelasional adalah

Lebih terperinci