ANALISIS KEGIATAN PERSONAL SELLING PADA PT APLIKANUSA LINTASARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEGIATAN PERSONAL SELLING PADA PT APLIKANUSA LINTASARTA"

Transkripsi

1 ANALISIS KEGIATAN PERSONAL SELLING PADA PT APLIKANUSA LINTASARTA Nastassya Dean Fierdharany, Amia Luthfia, S. P., M.Si. Jurusan Marketing Communication Bina Nusantara University Jl. Kebun Jeruk Raya No.27, Jakarta Barat Abstrak TUJUAN PENELITIAN untuk mengetahui strategi yang digunakan pada PT Aplikanusa Lintasarta, tahapan-tahapan dalam kegiatan personal selling yang digunakan oleh perusahaan, standarisasi karakteristik dari sales person yang dijadikan acuan, dan tantangan serta hambatan dalam pelaksanaan strategi personal selling. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semistruktur dan observasi lapangan. ANALISIS dilakukan dengan mencari informasi dari narasumber dengan menggunakan wawancara dan observasi di lapangan, kemudian membandingkan jawaban dari narasumber, menggabungkan jawaban untuk disederhakan dan mengambil kesimpulan dari jawaban para narasumber tersebut. HASIL YANG DICAPAI adalah ada tujuh tahapan personal selling dalam proses penjualan, karakteristik yang dijadikan standarisasi ada tiga jenis, dan didalam penerapan personal selling terdapat tantangan dan hambatan. SIMPULAN, yang didapat yakni personal selling merupakan strategi yang efisien digunakan, dibandingkan dengan strategi lainnya, bagi PT Aplikanusa Lintasarta sebagai strategi untuk mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama. (NDF) Kata kunci: Personal selling, karakteristik sales person, tantangan,dan hambatan personal selling Abstract RESEARCH GOAL aims to determine the strategy that used in PT Aplikanusa Lintasarta, the stages of personal selling activities that used by the company, and standardization characteristics from the sales person, and the challenges and obstacles in the implementation of personal selling strategy. METHODS using descriptive qualitative method with techniques of data collection through interviews, observations. ANALYSIS is done by looking for sources by using information from interviews and observations, and then compare the answers of the interviewees, combining for a simplified answer and draw conclusions from the answers of the interviewees. RESULT ACHIEVED there are seven stages of personal selling that used in PT Aplikanusa Lintasarta, there are three kinds of characteristic of sales person, and there are challenges and obstacles of personal selling. CONCLUDE, that personal selling is an efficient strategy that used by PT Aplikanusa Lintasarta to acquire new customers and retain existing customers, compared with other strategies. (NDF) Keywords: Personal selling, characteristics of the sales person, challenge and obstacles of personal selling PENDAHULUAN Setiap perusahaan selalu berusaha untuk tetap hidup, tumbuh, berkembang, dan menjadi yang terbaik di bidangnya. Oleh karena inilah setiap perusahaan harus menetapkan strategi yang akan diterapkan dalam memasarkan produk atau jasanya. Salah satu strategi yang penting dalam pemasaran adalah IMC (Integrated Marketing Communication), termasuk didalamnya konsep yang lebih mendalam yakni, bauran promosi atau promotion mix.

2 Integrated Marketing Communication atau komunikasi pemasaran terpadu adalah proses perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan komperhensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum (Duncan, 2004). Seperti yang telah dijelaskan oleh Duncan, Integrated Marketing Communication, biasa disebut IMC atau komunikasi pemasaran, adalah sebuah strategi yang digunakan dalam hal mengelola hubungan bisnis dengan konsumen untuk mendapatkan hasil penjualan yang maksimal. Salah satu konsep di dalam IMC yang digunakan dalam proses pemasaran agar lebih efisien, yaitu bauran promosi atau promotion mix. Prmotion mix memiliki enam elemen penting yang biasa digunakan untuk mempromosikan barang atau jasa agar diketahui keberadaannya oleh masyarakat, diantaranya personal selling (penjualan personal), sales promotion (promosi penjualan), public relation (hubungan masyarakat), direct marketing (pemasaran langsung), online marketing (pemasaran online) dan advertising (periklanan) (Belch & Belch, 2009). Personal Selling adalah salah satu elemen penting dari promotion mix atau marketing communication mix. Unsur bauran promosi (promotion mix) terdiri atas lima perangkat utama, yaitu 1. Iklan (advertising): merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produk atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar. 2. Sales Promotion: berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. 3. Public Relation and Publicity: berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citera perusahaan atau produk individualnya. 4. Personal Selling: interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan. 5. Direct Marketing: penggunaan surat, telepon, faksimil, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan. (Kotler, 2005) Defnisi umum dari personal selling ialah proses langsung bertemunya penjual dan calon pembeli dengan cara tatap muka untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya (Hermawan, 2012). Sedangkan menurut Belch & Belch (2009), Personal selling is a form of person-to-person communication in which a seller attempts to assist and/or persuade prospective buyers to purchase the company s product or service or to act on an idea. Personal selling akan membentuk komunikasi langsung yang terjalin diantara penjual untuk membujuk calon pembeli yang prospektif dalam pembelian produk atau jasa yang ditawarkan. Penjualan personal atau personal selling adalah suatu bentuk komunikasi langsung yang terjadi diantara seorang penjual dengan calon pembelinya (person-toperson communication), dalam hal ini penjual berupaya untuk membantu dan membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan (Morissan, 2012:34). Personal Selling sebagai subelemen promosi, memiliki dampak yang berbeda dengan subelemen promosi lain, personal selling digunakan agar para calon konsumen lebih dapat mengetahui produk yang akan dibeli, dampak bagi perusahaan yaitu menjadi sumber informasi perusahaan yang dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen (Yudhiartika & Haryanto, 2012:143). Adanya interaksi berupa presentasi tentang barang atau jasa yang ditawarkan antara penjual dan calon pembeli, akan mempengaruhi keputusan pembelian kelak (Purnama, 2002). Sales people yang efektif lebih dari sekedar memiliki naluri dalam penjualan, namun mereka dapat dilatih sehingga memiliki kemampuan dalam metode-metode analisis dan manajemen pelanggan. Sales people fokus pada komunikasi interpersonal, memahami kebutuhan dan karakteristik konsumen, membentuk dan menjaga hubungan dengan konsumen, dan unit analisisnya ada pada tim penjualan. Semakin baik cara penyampaian oleh sales people mengenai produk atau jasa yang ditawarkan, semakin tinggi kemungkinan pembelian oleh calon pembeli (Hermawan, 2012). Selain untuk mendapatkan calon pelanggan, personal selling juga digunakan untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan lama. Dengan komunikasi langsung yang dinamis, langsung, interaktif dan sesuai porsinya, pelanggan lama akan merasa dihormati dan dipedulikan, sehingga

3 mereka akan tetap loyal untuk menggunakan produk atau jasa yang diberikan oleh penjual (Purnama, 2002). Tidak seperti iklan, personal selling melibatkan kontak langsung antara pembeli dan penjual, baik tatap muka atau melalui beberapa bentuk telekomunikasi seperti melalui telepon. Interaksi ini memberikan fleksibilitas komunikasi pemasar, penjual dapat melihat atau mendengar reaksi dan potensi pembeli serta memodifikasi pesan yang sesuai (Belch & Belch, 2009). Dunia bisnis di Indonesia dewasa ini memiliki persaingan yang sangat ketat, terutama yang bergerak dalam sektor informasi dan komunikasi. Era globalisasi yang semakin maju dan berkembang pesat menuntut perusahaan untuk berpikir keras agar tetap bertahan dan eksis di dunianya. Munculnya teknologi yang semakin canggih membuat perusahaan harus terus meningkatkan performanya dibidang informasi dan komunikasi, karena dengan memanfaatkan teknologi tersebut akan membuat aktifitas perusahaan semakin efektif dan efisien. Bergerak disektor informasi dan komunikasi, PT Aplikanusa Lintasarta atau lebih dikenal dengan Lintasarta, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memberikan layanan kepada perusahaan lain yang membutuhkan sarana dalam penyimpanan data, koneksi internet dan data komunikasi untuk memudahkan kegiatan operasional perusahaan tersebut. Berbagai strategi dan inovasi-inovasi baru dilakukan oleh Lintasarta untuk mendapatkan pelanggan baru maupun mempertahankan pelanggan yang telah menggunakan jasanya. Perjuangan untuk menambah pelanggan harus terus diupayakan agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang secara dinamis. Lintasarta adalah perusahaan yang menghasilkan produk untuk industri (business-to-business), dalam memasarkan produknya, Lintasarta menggunakan beberapa strategi komunikasi pemasaran yang diyakini akan menambah jumlah pelanggannya dan tetap mempertahankan pelanggan lamanya. Strategi yang digunakan antara lain promosi melalui penyebaran press release ke media, mengadakan seminar, dan juga pameran. Komunikasi pemasaran memiliki peranan penting dalam berjalannya suatu bisnis di perusahaan, jika komunikasi yang terjalin antara perusahaan dan calon konsumen tidak optimal, maka produk yang dipasarkan tidak diketahui keberadaanya oleh masyarakat. Lintasarta sadar akan pentingnya pendekatan personal kepada calon pelanggan, oleh karena itu pendekatan personalpun lebih digunakan dalam mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lamanya. Selain itu, Lintasarta tidak hanya fokus kepada calon pelanggannya yang berlokasi di Jakarta, tetapi juga kepada calon pelanggannya yang berlokasi di luar Jakarta atau regional. Selain Jakarta, kota besar yang menjadi wilayah jaungkauan Lintasarta tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tantangan untuk melakukan pendekatan personalpun lebih besar, namun hal ini tidak membuat Lintasarta berhenti untuk mengembangkan bisnisnya ke kota lain. Untuk itu, sangat dibutuhkan kerjasama dari seluruh pihak yang menjadi bagian perusahaan dalam memperbaiki kualitasnya sebagai salah satu perusahaan teknologi informasi dan komunikasi yang terbaik di Indonesia. Menurut Pickton & Broderick (2005), semua karyawan, terutama di posisi marketing, memiliki peranan penting dalam komunikasi pemasaran. Walaupun diantara mereka tidak terjun langsung untuk menemui calon pelanggan tetapi mereka tetap memberi kontribusi untuk memperbaiki kualiatas dari sales person yang terjun langsung kepada calon pelanggan. Berdasarkan gambaran dan latar belakang diatas, maka saya sebagai penulis ingin melakukan penelitian dan menulis skripsi terkait dengan strategi personal selling yang dilakukan oleh Lintasarta dalam menarik pelanggan dengan judul Analisis Kegiatan Personal Selling pada PT Aplikanusa Lintasarta. Fokus penelitian dalam pembahasan ini adalah untuk menelaah tahapan personal selling dan karakteristik dari sales person yang melaksanakan strategi tersebut dalam konteks komunikasi pemasaran. Penelitian hanya dilakukan terhadap sales person yang menangani penjualan pada perusahaan business-to-business, terutama yang bergerak disektor teknologi dan komunikasi. Penelitian juga hanya dilakukan pada Marketing Department dan CAM Finance and Supply Chain Industry pada PT Aplikanusa Lintasarta. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini berdasar pada pendekatan interpretif (subjektif), yang memiliki dua varian, yaitu konstruktivis dan krisis. Penelitian yang menggunakan metode kualitatif membahas secara mendalam untuk lebih mengetahui opini sikap, tanggapan, keinginan, motivasi, dan kemauan seseorang atau kelompok secara deskriptif sehingga bersifat menyeluruh. Dalam proses penelitian akan dijelaskan fenomena yang terjadi sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data yang mendalam. Pada riset kualitatif tidak

4 mengutamakan besarnya populasi atau sampling, bahkan sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bias menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya, karena yang ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data, bukan banyaknya (kuantitas) data (Kriyantono, 2012:57). Pendekatan subjektif muncul karena menganggap manusia berbeda dengan suatu benda, manusia dianggap bebas dan aktif dalam berperilaku dan memaknai realitas sosial. Pandangan subjektif menekankan penciptaan makna, artinya individu melakukan pemaknaan terhadap segala perilaku yang terjadi (Kriyantono, 2012:55). Metode penelitian kualitatif dipilih karena penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan data yang mendalam dan lebih mengutamakan kualitas. Penelitian ini juga diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan atau mendeskripsikan kenyataan dengan mengemukakan keadaan mengenai objek penelitian sebagaimana adanya secara lengkap. Penelitian kualitatif deskriptif bertujuan untuk membut deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu (Sugiyono, 2011). Metode penelitian kualitatif memiliki beberapa metode riset, seperti focup group discussion, wawancara mendalam, studi kasus, dan observasi (Kriyantono, 2012:62-65). Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Wawancara Semistruktur dan metode observasi lapangan. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara dan observasi, sedangkan yang sekunder dengan meninjau penelitian yang telah dilakukan dan referensi. Teknik analisis data dilakukan dengan mengumpulkan informan, reduksi data, penyajian data menggunakan teks naratif dan verifikasi. Teknik keabsahan data menggunakan authenticity, triangulasi sumber dan triangulasi metode. HASIL DAN BAHASAN Dari hasil penelitian yang didapat, personal selling adalah penjualan personal yang dilakukan oleh sales person, dengan melakukan pendekatan langsung, baik melalui panggilan telepon maupun tatap muka, dengan penjualan personal ini akan mendekatkan hubungan antara sales person dengan pelanggan dan meningkatkan penjualan serta mempertahankan pelanggan. Hal tersebut sesuai teori yang dikemukakan oleh Klarisa, Hidayati, & Kuleh (2013), yakni: Kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya, dengan kontak langsung diharapkan akan menjalin hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dan calon konsumennya. Lintasarta adalah perusahaan business-to-business, artinya produk atau jasa yang ditawarkan ditujukan untuk perusahaan lain, bukan individual. Oleh karena itu, strategi umum yang digunakan oleh Lintasarta adalah personal selling dan kemitraan. Namun pada saat ini, strategi kemitraan belum digunakan secara optimal. Dalam melakukan penjualan, Lintasarta lebih mengoptimalkan penggunakan strategi personal selling, karena strategi ini dianggap sebagai yang paling efektif dan efisien dalam mendapatkan dan mempertahankan pelanggan. Dengan pendekatan personal yang dilakukan kepada pelanggan oleh sales person, kebutuhan pelanggan dapat dengan mudah diketahui sehingga dapat dengan cepat dan tepat dalam memberikan solusi. Personal selling yang dilakukan oleh sales person memiliki beberapa tahapan dalam proses penjualan. Tahapan pertama yang dilakukan adalah prospeksi, yakni mencari data calon pelanggan, memperbarui data yang sudah ada, dan menganalisis data tersebut. Pencarian data pelanggan umumnya menggunakan internet, Yellowpages, dan diberikan oleh bagian Marketing. Namun, sales person yang menangani pelanggan pada kategori pasar Platinum (M-1) atau pelanggan yang berbelanja dengan jumlah diatas lima ratus juta rupiah, menggunakan cara bertukar informasi dengan provider lain untuk mendapatkan data pelanggan. Hal ini dianggap unik, karena Lintasarta dan kompetitornya dapat bekerjasama untuk mencari pelanggan. Memperbarui data pelanggan juga dimudahkan dengan adanya aplikasi yang dibangun oleh Lintasarta untuk menyimpan dan menjaga data pelanggan, yakni ISCS. Aplikasi tersebut juga dapat digunakan untuk memantau jaringan yang dimiliki oleh kompetitor. Aplikasi ini sangat membantu berjalannya penjualan di Lintasarta.

5 Tahap kedua adalah persiapan, dalam mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk bertemu dengan pelanggan, sales person melihat kebutuhan dari pelanggannya. Pelanggan seringkali meminta untuk dibawakan souvenir, seperti jaket, kaos, atau goodie bag. Materi presentasi disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Sales person tidak membawa seluruh materi, karena sebelum melakukan pertemuan dengan pelanggan, sales person mencari tahu terlebih dahulu apa yang dibutuhkan oleh pelanggan melalui telepon. Tahap ketiga tahap pendekatan. Pendekatan pertama yang dilakukan oleh sales person adalah melalui telepon. Tatap muka dilakukan setelah melakukan perjanjian terlebih dahulu. Dalam menghadapi pelanggan, sales person melakukan pendekatan yang berbeda-beda, berdasarkan dari karakter pribadi pelanggannya, sales person harus bisa menyesuaikan diri untuk melakukan pendekatan. Cara pendekatan yang dilakukan sales person terhadap pelanggan berbeda-beda. Jika pelanggan tersebut tertutup dalam menyampaikan kebutuhannya, sales person akan memberikan barang-barang yang dianggap akan meluluhkan hati pelanggannya. Tahap keempat adalah presentasi. Sales person di Lintasarta tidak melakukan presentasi sendirian, biasanya sales person membawa seseorang dari bagian Presale atau Solution Architect untuk mempresentasikan materi kepada pelanggan. Hal ini bertujuan agar informasi yang diberikan lebih rinci dan jika pelanggan memiliki pertanyaan mengenai teknis, akan langsung memperoleh jawaban dari ahlinya. Sales person membawa Solution Architect karena pelanggan yang ditemui biasanya adalah seorang IT Manager yang mengerti masalah teknis. Tahap kelima adalah mengatasi ketidakpuasan calon pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Jika terjadi kekukarang pada produk yang telah dimiliki dan digunakan oleh pelanggan, biasanya pelanggan menghubungi sales person. Karena sales personlah yang berhubungan langsung dengan mereka. Hal ini mengharuskan seorang sales person bertindak cepat dalam memberikan solusi alternatif untuk pelanggannya, agar pelanggannya tidak merasa diacuhkan. Lintasarta juga memiliki help desk, yakni sesorang yang ditugaskan untuk mengontrol masalah teknis di perushaan yang telah menjadi pelanggan. Jika ada gangguan teknis, sales person dapat langsung meminta bantuan pihak help desk untuk mengatasi masalah tersebut. Tahap keenam adalah penutupan. Penutupan yang dimaksud yakni bernegosiasi, menekan calon pelanggan dalam mengambil keputusan pembelian, dan melakukan penjualan yang komplit. Dalam bernegosiasi, sales person seringkali menambahkan hal-hal humoris agar suasana tidak terlalu tegang. Cara sales person dalam menekan pelanggan untuk mengambil keputusan pembelian biasanya hanya melalui telepon, agar terkesan lebih santai. Penekanan tidak dilakukan dalam waktu yang berdekatan, untuk mempertahankan ketertarikan pelanggan terhadap produk yang ditawarkan. Jika negosiasi telah berlangsung dan pelanggan memutuskan pembelian, maka proses penjualan tersebut dianggap komplit. Tahap terakhir dari kegiatan sales person dalam melakukan personal selling adalah follow up. Tahap ini adalah yang paling krusial, karena sales person diharuskan tetap menjaga hubungan baik dengan pelanggan setelah penjualan berlangsung. Dalam menjaga hubungan baik dengan pelanggan, sales person melakukan kunjungan terhadap pelanggan secara rutin. Selain itu, kunjungan dilakukan juga secara informal, yakni dengan makan bersama, olah raga bersama, bahkan pergi ke tempat hiburan malam bersama. Jika customer intimacy yang terjalin antara sales person dengan pelanggan terbina dengan baik, akan memberikan loyalitas dari pelanggan. Meninjau dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, kegiatan personal selling yang terjadi di lapangan sesuai dengan teori yang sebelumnya diungkapkan oleh Donadson (1990) dalam Pickton & Broderick (2005), bahwa kegiatan personal selling secara tradisional dilakukan dengan tahapan prospeksi, persiapan, pendekatan pelanggan, prentasi, mengatasi ketidakpuasan pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, penutupan dan yang terakhir follow up. Personal Selling memiliki keunggulan-keunggulan, yaitu: a. Personal Contact, menjaga hubungan baik dengan pelanggan, baik hubungan penjualan, hubungan pelayanan, dan hubungan pengawasan. Hubungan ini berguna untuk memastikan kepuasan pelanggan dalam mencapai level yang lebih tinggi. b. Relationship Enhancement, Frekuensi pertemuan dan transaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli sangat penting dalam meningkatkan hubungan dengan pelanggan. c. Cross-selling, Mampu menjual jenis produk lain yang ada di perusahaan.

6 Karakteristik sales person yang dianggap memenuhi kriteria yang ditetapkan perusahaan adalah seorang sales yang memiliki pengetahuan tentang produk yang baik, mampu memahami konsumennya, memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan pelanggan secara profesional baik dengan tutur kata yang formal maupun tidak formal, memiliki kemampuan dalam menjalin hubungan interpersonal dengan pelanggan yang dapat mempertahankan loyalitas pelanggan, memiliki rasa humoris dalam berkomunikasi dengan pelanggan, menjadi pendengar yang baik bagi pelanggan dan mampu memenuhi target revenue yang diberikan oleh perusahaan. Akan tetapi, sales person dalam menjalankan strategi personal selling sering menghadapi tantangan dan hambatan. Sales person harus menghadapi kepribadian yang berbeda-beda dari calon pelanggannya yang tidak dapat diterka sebelum bertatap muka secara langsung. Pada akhirnya pendekatan extra pun harus dilakukan sales person demi mendapatkan keintiman yang diinginkan. Untuk membujuk calon pelanggan yang telah menggunakan produk dari kompetitor, juga merupakan tantangan yang harus dihadapi seorang sales person. Selain itu, seringkali terjadi hambatan yang dihadapi pula oleh sales person dalam menjalankan tugasnya, diantaranya adalah budget yang dimilki oleh calon pelanggan untuk menunjang pembelian produk atau jasa yang ditawarkan oleh sales person, persetujuan dari bagian yang lebih tinggi dari perwakilan yang bertemu langsung dengan sales person, dan keberadaan calon pelanggan diluar jalur optik yang dimiliki Lintasarta. Berdasarkan hasil penelitian, personal selling memiliki ciri-ciri khusus, yakni adanya komunikasi yang aktif dari sales person kepada pelanggannya, mulai dari hubungan melalui telepon antara sales person dengan pelanggan, bertemu langsung dan berdiskusi, serta mempresentasikan solusi yang dibutuhkan pelanggan. Ciri selanjutnya adalah dalam strategi personal selling hubungan antara sales person dengan pelanggannya lebih erat dibandingkan dengan strategi marketing lainnya, seperti advertising atau sales promotion. Personal selling lebih mengutamakan pendekatan interpersonal yang memiliki keuntungan bukan hanya saat proses penjualan, namun dalam waktu yang akan datang, dengan membuat loyalitas pelanggan. Selain itu ciri lain dari personal selling adalah adanya rasa hormat dari pelanggan kepada sales person, karena dalam melakukan penjualan, sales tersebut dapat dilihat kegigihan dan profesionalisme kerjanya saat melakukan penjualan. Hal ini sangat sesuai dengan teori sebelumnya yang diungkapkan oleh Hermawan (2012) dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Pemasaran, yakni penjualan personal memiliki tiga ciri khusus, antara lain konfrontasi personal, mempererat, dan respons. SIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan penelitian terhadap kegiatan personal selling yang digunakan pada PT Aplikanusa Lintasarta, kesimpulan yang dapat ditarik mengacu pada pertanyaan penelitian, yakni: 1. Personal selling sangat efisien dalam menambah dan mempertahankan pelanggan, terutama bagi perusahaan business-to-business. Karena customer intimacy yang terjalin antara sales dengan pelanggan dapat meningkatkan nilai belanja pelanggan dimasa yang akan datang dan menjaga loyalitas pelanggan. 2. Proses berlangsungnya kegiatan personal selling pada PT Aplikanusa Lintasarta memiliki tahapan yang sesuai dengan konsep yang digunakan, yakni prospeksi, persiapan, pendekatan pelanggan, preentasi, mengatasi ketidakpuasan pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, penutupan dan yang terakhir follow up. 3. Karakter sales person sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan perusahaan adalah memiliki pengetahuan tentang produk yang baik, mampu memahami konsumennya, memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan pelanggan secara profesional baik dengan tutur kata yang formal maupun tidak formal, memiliki kemampuan dalam menjalin hubungan interpersonal dengan pelanggan yang dapat mempertahankan loyalitas pelanggan, memiliki rasa humoris dalam berkomunikasi dengan pelanggan, menjadi seorang pendengar yang baik bagi pelanggannya dan mampu memenuhi target revenue yang diberikan oleh peruahaan. 4. Menghadapi pelanggan dengan kepribadian yang berbeda-beda, menghadapi calon pelanggan yang menolak untuk bertemu, menghadapi pelanggan yang telah menggunakan produk dari kompetitor, menghadapi calon pelanggan dengan daya beli dibawah harga produk atau jasa yang ditawarkan, menghadapi penolakan dari calon pelanggan, dan menghadapi calon pelanggan yang berpotensi untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan namun berada diluar jalur optik

7 Lintasarta adalah beberapa jenis tantangan dan hambatan yang sering terjadi serta ditemui oleh sales person. Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari penelitian, saran yang bisa diberikan oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki kegiatan yang dilakukan oleh sales person dalam strategi personal selling adalah sebagai berikut: 1. Sistem perekrutan sales person di PT Aplikanusa Lintasarta harus lebih dibina dan ditingkatkan lagi kualitasnya. Seleksi yang dilakukan diperketat guna mendapatkan sales person yang memiliki karakteristik dan kemampuan menjualnya sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan. 2. Memberikan pelatihan kepada para sales person untuk menjadi pribadi yang kreatif dan berbeda dari sales pada umumnya dalam menarik calon pelanggan yang memiliki kepribadian keras sehingga sulit untuk melakukan pendekatan. 3. Lintasarta sebaiknya memberikan informasi kepada sales person mengenai batasan kawasan yang berada di dalam atau di luar jalur optik Lintasarta, sehingga pada saat ada calon pelanggan yang berada diluar jalur, tidak lagi dijadikan prioritas untuk didekati dan sales person tidak membuang waktu dengan percuma karena calon pelanggan tersebut tetap tidak bisa menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. REFERENSI Assauri, S. (2010). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Belch, G. E., & Belch, M. A. (2009). Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective. McGraw-Hill. Cant, M., & Heerden, C. v. (2004). Pesonal selling. Lansdowne: Juta and Co Ltd. Dissanayake, D. M. (2012). Integrated Communication, Integrated Marketing Communications and Corporate Reputation: Evidences from Dell Computer Corporation. Researchers World, 3, Duncan, T. (2004). IMC: Using Advertising and Pomotion to Build Brand. New York, USA: McGraw- Hill. Duncan, T. (2005). Principles of Advertising & IMC. New York: McGraw-Hill College. Estaswara. (2008). Think IMC!: Efektivitas Komunikasi untuk Mningkatkan Loyalitas Pelanggan dan Laba Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hasan, A. (2013). Marketing dan kasus-kasus pilihan. Yogyakarta: CAPS (Center fo Academic Publishing Service). Hermawan, A. (2012). Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Kriyantono, R. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Morissan, M. (2012). Periklanan (Komunikasi Pemasaran Terpadu). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Percy, L. (2008). Strategic Integrated Marketing Communication. Burlington: Elsevier Inc. Pickton, D., & Broderick, A. (2005). Integrated Marketing Communication. Barcelona, Spain: Financial Times Management.

8 Purnama, L. C. (2002). Strategic Marketing Plan. Jakarta: Gramedia. Shakeel, U. R., & Ibrahim, M. S. (2011). Integrated Marketing Communication and Promotion. 2, Soemanagara, R. (2006). Strategic Marketing Communication. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, D. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA. Widyaningrum, S. T. (2012). Analisis Ekuitas Merk Melalui Komunikasi Pemasaran Terpadu Pada PT Nasmoco Majapahit Semarang. Administrasi Bisnis, 1, Yudhiartika, D., & Haryanto, J. O. (2012). Pengaruh Personal Selling, Display, Promosi Penjualan Terhadap Kesadaran Merek dan Intensi Membeli Pada Produk Kecantikan Pond's. Buletin Studi Ekonomi, 17,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha untuk tetap hidup, tumbuh, berkembang, dan menjadi yang terbaik di bidangnya. Oleh karena inilah setiap perusahaan harus menetapkan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of Art) Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya No Nama Penulis Judul Penelitian Metodologi Penjelasan dan Hasil Penelitian 1. Shakeel-Ul- Rehman; Ibrahim,

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Komunikasi Pemasaran Terpadu Integrated Marketing Communication atau Komunikasi Pemasaran Terpadu yang diterapkan dalam perusahaan merupakan sebuah proses yang melibatkan koordinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langkah selanjutnya adalah melakukan proses penawaran produk serta

BAB I PENDAHULUAN. langkah selanjutnya adalah melakukan proses penawaran produk serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses kegiatan perusahaan setelah memproduksi barang ataupun jasa, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penawaran produk serta distribusi produk agar sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis semakin maju di era globalisasi saat ini sehingga membuka berbagai peluang bisnis termasuk di Indonesia. Di satu sisi era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. usaha saat ini adalah dengan mempertahankan loyalitas pelanggannya.

Bab I PENDAHULUAN. usaha saat ini adalah dengan mempertahankan loyalitas pelanggannya. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang tidak lepas dari persaingan saat ini menuntut perusahaan untuk kreatif dan berinovasi agar dapat bertahan. Hal ini memacu para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi ini,dimana kegiatan bisnis diwarnai dengan intensitas persaingan yang semakin tinggi antara perusahaan satu dengan lainnya. Terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Distribution Outlet (distro) dan clothing kini menjadi salah satu bisnis yang sangat pesat perkembangannya di industri kreatif. Tak kurang dari 1000 distro

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran (Marketing) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan jasa,

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Sejarah Komunikasi

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum

Integrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum BAB 1 PENDAHULUAN Modul ini merupakan kerja Tim yang tergabung dalam tim Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran). Marketing communication merupakan salah satu unsur penting dalam proses pemasaran

Lebih terperinci

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat BAB 14 PROMOSI Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Mengingat kondisi persaingan yang dihadapi sekarang

Lebih terperinci

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang memegang peranan penting dalam perusahaan. Bidang pemasaran berupaya untuk mengindentifikasi keinginan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2007: 204) Komunikasi Pemasaran adalah sarana

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2007: 204) Komunikasi Pemasaran adalah sarana BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.2 Komunikasi Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2007: 204) Komunikasi Pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9 KOMUNIKASI PEMASARAN Pertemuan 9 Komunikasi Pemasaran Sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (2) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id PROSES

Lebih terperinci

MAKNA INTEGRASI DALAM INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

MAKNA INTEGRASI DALAM INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION MAKNA INTEGRASI DALAM INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Sarah Santi Fikom Universitas Esa Unggul,Jakarta Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510 aci_us@gmail.com Abstrak Komunikasi pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Strategi Komunikasi Pemasaran pada Sales Promotion melalui Event di Cafe Tiga Tjeret Surakarta Terhadap Minat Beli Konsumen)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Merumuskan Tujuan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas 121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kehidupan masyarakat modern yang memasuki era globalisasi, komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan penting terutama dalam sebuah proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan usaha di bidang penjualan mobil yang semakin pesat dapat kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di Indonesia. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian akan dilakukan pada perusahaan GadgetCiti.com yang merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan difokuskan pada bagian bauran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran menjadi komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena melalui pemasaranlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan

Lebih terperinci

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal.

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal. KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal. 1 PENGERTIAN Menurut American Association of Advertising Agencies, IMC adalah

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi telekomunikasi saat ini membawa perubahan yang sangat drastis dalam segala aktivitas manusia baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk atau jasa nya melalui berbagai program promosi yang ada. Dengan menggunakan program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di dalam customer relationship management adalah komunikasi yang bersifat interaktif. CRM tidak seperti iklan di televisi yang bersifat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bukunya Services Marketing: People, Technology, Strategy (2012:29),

BAB I PENDAHULUAN. bukunya Services Marketing: People, Technology, Strategy (2012:29), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat pesat. Menurut Lovelock dan Wirtz dalam bukunya Services Marketing:

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION MODUL PERKULIAHAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 1 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN Pengertian periklanan dan Manajemen Periklanan DESKRIPSI Pembahasan pada modul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan bauran pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam menjalankan suatu bisnis pemasaran menjadi suatu komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena melalui

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi perkembangan perekonomian di Indonesia karena dapat menghasilkan sumber penerimaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari data yang penulis dapatkan di lapangan, baik melalui wawancara dengan narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan wirasusaha di Indonesia memicu persaingan antar perusahaan untuk berlomba-lomba agar dapat mencapai tujuannya sebaik mungkin.

Lebih terperinci

PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (IMC) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA DI KOTA LAMONGAN

PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (IMC) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA DI KOTA LAMONGAN PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (IMC) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA DI KOTA LAMONGAN SKRIPSI Oleh : SYA RONI YUSUF FARID 09510149 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Industri kendaraan bermotor merupakan industri yang sangat cepat perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan manusia akan kendaraan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. advertising, sales promotion, public relation and publicity dan direct

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. advertising, sales promotion, public relation and publicity dan direct BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan 1. Gambaran mengenai program komunikasi pemasaran yang dilakukan Miko Mall berada pada kategori tinggi. Hal tersebut menunjukan bahwa advertising, sales

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran (Marketing) Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting bagi setiap perusahaan yang ingin mengembangkan usaha mereka. Dengan melakukan kegiatan

Lebih terperinci

F.SMP3.05 Versi : 3 (2012) Tanggal Revisi : 7 Juni 2012 Revisi : 3 Tanggal Berlaku: 3 September 2012 KONTRAK PERKULIAHAN. Deskripsi Mata Kuliah

F.SMP3.05 Versi : 3 (2012) Tanggal Revisi : 7 Juni 2012 Revisi : 3 Tanggal Berlaku: 3 September 2012 KONTRAK PERKULIAHAN. Deskripsi Mata Kuliah F.SMP3.05 Versi : 3 (2012) Tanggal Revisi : 7 Juni 2012 Revisi : 3 Tanggal Berlaku: 3 September 2012 KONTRAK PERKULIAHAN Jurusan : Manajemen Kode Mata kuliah : 4703 Nama Mata kuliah : Integrated Marketing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT. Gaya Makmur Mobil yang bergerak dalam penjualan alat berat heavy

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT. Gaya Makmur Mobil yang bergerak dalam penjualan alat berat heavy BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Gaya Makmur Mobil yang bergerak dalam penjualan alat berat heavy duty truck impor dari china, jepang dan korea. PT. Gaya Makmur Mobil menjadi perusahaan pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangat fundamental dan berperan. Komunikasi adalah sebagian dari kehidupan manusia, karena dalam melaksanakan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang berkembang, memberikan dampak positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan timbulnya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh bidang kehidupan, terutama di bidang bisnis. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas tinggi dengan harga murah tetapi juga perlu adanya komunikasi mengenai keberadaan

Lebih terperinci

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal:

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: Matakuliah Tahun : 2009 : Pengantar Pemasaran Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: 114-265 Learning Objective Mengkomunikasikan nilai pelanggan dan pemasaran terintegrasi Mendefinisikan

Lebih terperinci

Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI

Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI I. PENGERTIAN Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 GAMBARAN SECARA UMUM. Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga yang berwawasan

STIKOM SURABAYA BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 GAMBARAN SECARA UMUM. Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga yang berwawasan 42 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 GAMBARAN SECARA UMUM Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga yang berwawasan lingkungan dan berorientasi habitat satwa pada alam bebas. Taman ini terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk

BAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk kegunaan pribadi atau keluarga konsumen.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran memiliki banyak arti secara sederhana ialah pengelolaan hubungan pelanggan yang mengutungkan. Secara luas definisi pemasaran adalah proses sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini pemasaran tidak hanya mengembangkan produk yang baik, Menetapkan harga dan membuat produk itu secara mudah dijangkau oleh konsumen

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Analisis Data Analisis data merupakan tahap di mana data yang diperoleh akan dibahas oleh peneliti baik data yang berasal dari informan (wawancara), pengamatan lapangan

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan barang/ jasa yang yang ditawarkan kepada konsumen.

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication

Integrated Marketing Communication Modul ke: 01Fakultas FIKOM Integrated Marketing Communication Pengenalan Periklanan dan Promosi Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Pemasaran Proses perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Menurut Abdullah dan Tantri (2012:14) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berkembang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TEORI MARKETING MIX DALAM STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

BAB IV ANALISIS TEORI MARKETING MIX DALAM STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAB IV ANALISIS TEORI MARKETING MIX DALAM STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN A. Temuan Penelitian Dari hasil mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui wawancara, observasi maupun dokumentasi peneliti selama

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

Mata Kuliah - Media Planning & Buying Mata Kuliah - Media Planning & Buying Modul ke: Faktor Strategi & Bauran Media Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Faktor strategi

Lebih terperinci

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif RINGKASAN STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (IMC) DALAM MEMBANGUN EKUITAS MEREK MOBIL TOYOTA AVANZA (Studi pada PT. Astra International, Tbk AUTO 2000 Toyota Cabang Sukun Malang) PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pembangunan perumahan merupakan salah satu bagian dari rangkaian upaya pembangunan nasional khususnya di bidang kesejahteraan rakyat yang diarahkan

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

IMC 2. Penerapan tujuan IMC menjadi rangkaian program jangka panjang dan jangka pendek. Berliani Ardha, SE, M.Si

IMC 2. Penerapan tujuan IMC menjadi rangkaian program jangka panjang dan jangka pendek. Berliani Ardha, SE, M.Si Modul ke: IMC 2 Penerapan tujuan IMC menjadi rangkaian program jangka panjang dan jangka pendek Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication Pink flowers

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Berdasarkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnnya untuk berkembang.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif. 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang hanya

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : )

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : ) MEMBANGUN BRAND IMAGE PRODUK MELALUI PROMOSI EVENT SPONSORSHIP DAN PUBLISITAS Th. Susetyarsi Dosen PNS DPK STIE Semarang Abstraksi Perusahaan dalam kegiatannya tidak bisa lepas dengan merk produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang telah memasuki era globalisasi,

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Bauran Promosi/ Bauran Komunikasi Pemasaran (Promotion Mix/Marketing Communication Mix) Adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Internet Marketing A. Pengertian Internet Marketing Internet Marketing atau yang lebih dikenal dengan istilah online marketing menggambarkan usaha perusahaan untuk memasarkan

Lebih terperinci

PENENTUAN JENIS PROMOSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM)

PENENTUAN JENIS PROMOSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) bidang TEKNIK PENENTUAN JENIS PROMOSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) ANNA DARA ANDRIANA Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat,

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat, BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat, banyaknya produk produk sejenis dengan segmentasi pasar yang sama menambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini kendaraan sudah menjadi salah satu kebutuhan yang di anggap penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. grafik penjualannya nyaris tak pernah turun, tak terpengaruh tren kenaikan harga

BAB I PENDAHULUAN. grafik penjualannya nyaris tak pernah turun, tak terpengaruh tren kenaikan harga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini kendaraan sudah menjadi salah satu kebutuhan yang di anggap penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi

Lebih terperinci