UNIVERSITAS INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS INDONESIA"

Transkripsi

1 UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI SISTEM ONLINE TRAINING MENGGUNAKAN METODE RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE, SYSTEM DYNAMICS DAN ECONOMIC VALUE ADDED STUDI KASUS : PT. BANK RAKYAT INDONESIA KARYA AKHIR TEDDIE D FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI JAKARTA JANUARI 2013

2 UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI SISTEM ONLINE TRAINING MENGGUNAKAN METODE RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE, SYSTEM DYNAMICS DAN ECONOMIC VALUE ADDED STUDI KASUS : PT. BANK RAKYAT INDONESIA KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi TEDDIE D FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI JAKARTA JANUARI 2013

3 ii

4 iii

5 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, berkat rahmat-nya penulis berhasil menyelesaikan Karya Akhir dengan judul Kajian Kelayakan Investasi Sistem Online Training Menggunakan Metode Ranti s Generic IS/IT Business Value, System Dynamics dan Economic Value Added tepat pada waktu yang direncanakan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan Karya Akhir ini. Selanjutnya penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Benny Ranti, M.Sc., yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama mengerjakan Karya Akhir ini. 2. Bapak Riri Satria, MM dan Bapak M. Rifki Shihab, M.Sc, selaku penguji yang juga memberikan arahan untuk kesempurnaan Karya Akhir ini. 3. Bapak Dr. Achmad Nizar Hidayanto, M.Kom., selaku dosen dan Ketua Program Studi Magister Teknologi Informasi. 4. Bapak K.R.M.T. Eric Ridwan Putra, SH dan rekan-rekan di Pusdiklat PT. Bank Rakyat Indonesia yang telah memberikan kesempatan serta bantuan dalam pelaksanaan penelitian Karya Akhir ini. 5. Ayahanda Darmizal, BA dan Ibunda Erlimsawati, B.Sc, Kakek dan Nenek tercinta H. Sutan Juri dan Hj. Nurniar Juri, Keluarga Besar di Pekanbaru, Padang dan Jakarta yang telah mendukung penulis diberbagai aspek kehidupan hingga mampu menyelesaikan pendidikan magister seperti yang penulis citacitakan. 6. Ezza Wilona Caulica, S.S.T yang selalu setia dalam doa, dukungan dan harapan selama penulis menempuh pendidikan magister ini. iv

6 7. Teman-teman MTI UI, angkatan 2011SB yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian Karya Akhir ini. 8. Ibu Dewi Ambarwati, Mas Wiryo, Mas Ganda, Mas Syamsul yang telah memberikan bantuan selama penulis menempuh pendidikan magister ini. 9. Univesitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim Riau, yang telah memberikan dukungan dalam masa pendidikan magister ini. 10. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Akhir ini. Akhir kata semoga Karya Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Penulis Teddie D. v

7 HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademika, saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Teddie D. NPM : Program Studi : Magister Teknologi Informasi Fakultas : Ilmu Komputer Jenis Karya : Karya Akhir Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non exclusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Kajian Kelayakan Investasi Sistem Online Training Menggunakan Metode Ranti s Generic IS/IT Business Value, System Dynamics dan Economic Value Added. Dengan Hak Bebas Royalti Non-ekslusif ini berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database) merawat dan mempublikasikan karya akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Jakarta Pada tanggal : 21 Januari 2013 Yang menyatakan (Teddie D.) vi

8 ABSTRAK Nama : Teddie D. Program Studi Judul Karya Akhir : Magister Teknologi Informasi : Kajian Kelayakan Investasi Sistem Online Training Menggunakan Metode Ranti s Generic IS/IT Business Value, System Dynamics dan Economic Value Added PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupaya memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi (TI) sebagai media untuk menunjang sistem pendidikan dan pelatihan mereka. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk akomodasi dan transportasi bagi pegawai yang mengikuti pelatihan, tidak efektivnya kinerja dan tidak efisiennya penggunaan waktu kerja pegawai yang mengikuti pendidikan, serta rendahnya frekwensi pelatihan bagi pegawai adalah permasalahan utama yang muncul akibat penerapan sistem pendidikan dan pelatihan secara konvensional. Berangkat dari permasalah tersebut, Divisi Diklat BRI mengusulkan untuk melakukan investasi TI berupa sistem online training yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kinerja pegawai dan efisiensi waktu kerja beserta efisiensi penggunaan biaya pendidikan melalui peralihan sistem pendidikan dan pelatihan konvensional menjadi sistem pendidikan dan pelatihan berbasis online. Kajian kelayakan dibutuhkan untuk mengukur seberapa besar investasi TI dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Tabel Generic IS/IT Business Value yang dikembangkan oleh Benny Ranti, dikenal dengan Ranti s Generic IS/IT Business Value Table digunkan untuk mengidentifikasi potensi manfaat bisnis yang akan dihasilkan oleh sistem online training, metode System Dynamic untuk mevalidasi manfaat bisnis yang teridentifikasi dan memodelkannya dalam hubungan sebab akibat serta mensimulasikan model dasar sebagai representasi perubahan dalam periode waktu karena adanya manfaat bisnis tersebut, metode Economic Value Added (EVA) untuk mengetahui nilai tambah ekonomis dari investasi TI. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa implementasi sistem online training bermanfaat secara bisnis dan finansial karena dapat meningkatkan efisiensi biaya serta efektivitas kinerja melalui reduksi biaya pelatihan, peningkatan produktivitas pegawai melalui kemudahan analisis dan peningkatan pendapatan perusahaan melalui perluasan segmentasi pasar dengan nilai total manfaat sebesar Rp dan pertambahan nilai EVA sebesar Rp Kata Kunci: Investasi TI, Sistem Online Training, Ranti s Generic IS/IT Business Value, System Dynamic, Economic Value Added (EVA). vii

9 ABSTRACT Name : Teddie D. Study Program Title : Magister of Information Technology : Feasibility Study of Online Training System Investment Using Ranti s Generic IS/IT Business Value, System Dynamics and Economic Value Added Method. PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) attempt to utilize IT (Information Technology) as a media to improve their education and training system. High cost of transportation and accomodation, not effective at performance and not efficient of using working hours and low rate of training frequency are some problems caused by conventional education and training system. Based on these problems, education and training division of BRI plans to take an investment online training system to improve performance effectiveness, education cost efficiency and working hours efficiency through a transition from conventional system to education and training system. Feasibility study is required to measure how much IT investment is needed to the expected level of effectiveness and efficiency. Generic IS/IT Business Table is developed by Benny Ranti, later known as Ranti s Generic IS/IT Business Value is used to identify business values from online training system. System Dynamic is used to validate business values that identified and modelling in causality relationship and simulating based model as representattive of changing in a time period because of business value. Economic Value Added (EVA) is used to calculate value added by IT investment. From the research result, it can be concluded that implementation of online training system is useful to business and financial side because it could increase performance effectiveness and cost efficiency by reducing cost of education and training, improving productivity caused by ease of analysis and increasing revenue caused by widening market statement with total cost of benefit are IDR and economic value added are IDR. Keyword: IT Investment, Online Training Sytem, Ranti s Generic IS/IT Business Value, System Dynamic, Economic Value Added (EVA). viii

10 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Kajian Penelitian Sebelumnnya Kontribusi Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penulisan... 7 BAB II... 9 LANDASAN TEORI Investasi Teknologi Informasi Ranti s Generic IS/IT Business Value Economic Value Added Menghitung Net Operating After Taxes (NOPAT) Menghitung Capital Charge Hasil Perhitungan EVA System Thinking System Dynamics Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Online Pengertian Online Training Fungsi Online Training BAB III METODOLOGI PENELITIAN ix

11 3.1 Kerangka Teori Penelitian Tahapan Penelitian Metode Pengumpulan Data Profil Bank Rakyat Indonesia Divisi Pendidikan dan Pelatihan BRI Struktur Organisasi Divisi Pendidikan dan Pelatihan BRI BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisa Studi Kasus Kondisi Pendidikan dan Pelatihan BRI Rencana Pengembangan Sistem Online Training Analisa Biaya Sistem Online Training Biaya Pembangunan Sistem Biaya Operasional Sistem Identifikasi Manfaat Bisnis Pemodelan Dinamis Manfaat Bisnis Dalam System Dynamic Causal Loop Diagram Sistem Online Training Stock and Flow Diagram Sistem Online Training Hasil Simulasi Model Dasar Sistem Online Training Hasil Pemodelan Manfaat Bisnis Dalam System Dynamic Kuantifikasi Manfaat Bisnis TI Sub Kategori Pengurangan Biaya Pelatihan Pegawai (RCO-07) Sub Kategori Meningkatkan Produktivitas Karena Kemudahan Analisis (IPR-03) Sub Kategori Meningkatkan Pendapatan Melalui Perluasan Segmentasi Pasar (IRE-01) Perhitungan Nilai Total Manfaat Analisa Finansial Investasi TI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A x

12 LAMPIRAN B xi

13 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Gambar 1.1 Fishbone Diagram Permasalahan 2 Gambar 2.1 Proses Pemodelan System Dynamic 17 Gambar 2.2 Contoh Causal Loop Diagram 18 Gambar 2.3 Contoh Stock And Flow Diagram 19 Gambar 3.1 Kerangka Teori Penelitian 24 Gambar 3.2 Tahapan Penelitian 25 Gambar 3.3 Struktur Organisasi Divisi Diklat BRI 31 Gambar 4.1 Deskripsi Umum Sistem Pendidikan & Pelatihan BRI 33 Gambar 4.2 Deskripsi Umum Sistem Online Training 35 Gambar 4.3 Tahap Pembuatan Model Dinamis kedalam Sistem Dynamic 48 Gambar 4.4 Terminologi Hubungan Sebab Akibat Studi Kasus 49 Gambar 4.5 Proses Analisa Keterkaitan Dan Kausalitas 51 Gambar 4.6 Causal Loop Diagram Sistem Online Training 53 Gambar 4.7 Stock and Flow Diagram Sistem Online Training 55 Gambar 4.8 Grafik Simulasi Efisiensi Biaya 56 Gambar 4.9 Grafik Simulasi Efektivitas Kinerja 57 xii

14 DAFTAR TABEL Tabel Halaman Tabel 1.1 Kontribusi Penelitian 6 Tabel 2.1 Ranti s Generic IS/IT Business Value 10 Tabel 4.1 Perbandingan E-Learning dan Online Training 34 Tabel 4.2 Biaya Pembangunan Sistem Online Training 35 Tabel 4.3 Biaya Operasional Sistem Online Training 37 Tabel 4.4 Hasil Identifikasi Manfaat Bisnis 38 Tabel 4.5 Daftar Manfaat Bisnis Relevan dan Signifikan 47 Tabel 4.6 Daftar Variabel Manfaat 49 Tabel 4.7 Hasil Pengelompokan Manfaat Bisnis 58 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Nilai Total Manfaat 66 xiii

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu bank terbesar dan terkemuka di Indonesia dengan jumlah pegawai sekitar orang dan memiliki unit kerja yang tersebar diseluruh wilayah indonesia serta luar negeri (BRI, 2011), PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (disingkat BRI) terus berupaya memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi (TI) sebagai media untuk menunjang sistem pendidikan dan pelatihan mereka. Menurut peraturan Bank Indonesia No: 5/14/PBI/2003 tentang kewajiban penyediaan dana pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan sumber daya manusia bank umum, sebesar 5% dari realisasi biaya Sumber Daya Manusia (SDM) pada tahun sebelumnya harus dialokasikan untuk biaya pendidikan dan pelatihan pegawai untuk tahun berikutnya (BI, 2003). Pada tahun 2011 BRI mengalokasikan biaya biaya SDM sebesar Rp 8,6 Triliun (BRI, 2011), berarti sekitar Rp 429,25 Milyar adalah nilai yang harus dikeluarkan BRI untuk biaya pendidikan dan pelatihan pegawai tahun berikutnya. BRI saat ini memiliki 7 unit kerja yang berfungsi sebagai penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. 1 pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) yang berlokasi di Jakarta dan 6 sentra pendidikan (Sendik) yang masing-masing berlokasi di Padang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar (BRI P., 2011). Dengan luasnya sebaran unit kerja BRI dan jumlah pegawai yang sangat banyak, tentunya berimbas pada besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk akomodasi dan transportasi bagi pegawai yang mengikuti pelatihan. Selain itu, jarak yang cukup jauh antara masing-masing unit kerja dengan Sendik maupun Pusdiklat serta keterbatasan akses transportasi juga berdampak pada 1

16 2 tidak efektivnya kinerja dan tidak efisiennya penggunaan waktu kerja bagi pegawai yang mengikuti pendidikan karena lamanya waktu yang dihabiskan untuk perjalanan dan pelatihan. Sementara itu pada konteksnya, bank merupakan sebuah bisnis dinamis dengan kondisi persaingan yang ketat dimana SDM mereka selalu dituntut untuk terus memperbaharui pengetahuan khususnya yang terkait dengan perkembangan produk, penggunaan aplikasi dan pengetahuan lainnya. Namun dengan kedaaan sistem pendidikan dan pelatihan secara konvensional ini berakibat pada rendahnya frekwensi pelatihan pegawai BRI karena pihak Pusdiklat harus selektif dalam memilih pegawai yang jumlahnya begitu banyak untuk diberikan pelatihan di Pusdiklat dan Sendik. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, permasalahan yang teridentifikasi pada sistem pendidikan dan pelatihan BRI secara keseluruhan akan dijelaskan melalui diagram fishbone pada Gambar 1.1 Gambar 1.1 Fishbone Diagram Permasalahan

17 3 Berikut penjelasan fishbone diagram berdasarkan faktor permasalahan: 1. Biaya Sistem pendidikan dan pelatihan konvensional yang masih diterapakan BRI menyebabkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk perjalanan dari masing-masing unit kerja di seluruh Indonesia menuju Pusdiklat atau Sendik. Dampak utama dari pelaksaan pendidikan konvensional ini adalah besarnya biya untuk pelatihan pegawai secara keseluruhan. 2. Waktu Pelaksanaan pelatihan yang terpusat di Pusdiklat atau Sendik akan berdampak pada banyaknya waktu kerja peserta pelatihan yang terbuang untuk perjalanan dan kegiatan pelatihan. Pelaksanaan ujian secara konvensional menyebabkan proses pemeriksaan ujian teori dilakukan secara manual sehingga memakan waktu yang cukup lama karena dokumen yang diperiksa berjumlah banyak dan pegawai Pusdiklat kerap melakukan lembur untuk pekerjaan ini. 3. Proses Akibat dari tidak adanya pegawai di unit kerja akan menyebabkan beberapa pekerjaan tidak dapat dilakukan sehingga produktivitas serta kinerja mereka tidak maksimal dan efektiv. Proses pelaksanaan dan pemeriksaan ujian teori yang dilakukan secara manual juga rentan terhadap kesalahan data dan penipuan oleh peserta pelatihan maupun oleh staff pemeriksa ujian. 4. Sumber Daya Manusia (SDM) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan konvensional menyebabkan rendahnya frekwensi pelatihan untuk seluruh pegawai BRI karena pihak Pusdiklat harus selektif memilih pegawai yang akan diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan di Pusdiklat atau Sendik. Untuk menangani permasalahan tersebut, bagian e-education Divisi Diklat BRI mengusulkan suatu investasi TI berupa sistem online training yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kinerja pegawai dan efisiensi waktu kerja beserta efisiensi penggunaan biaya pendidikan melalui peralihan sistem

18 4 pendidikan dan pelatihan konvensional menjadi sistem pendidikan dan pelatihan berbasis online. Namun dalam mengambil keputusan investasi khususnya pada bidang TI, sebaiknya juga didahului dengan melakukan kajian mengenai manfaat yang akan diperoleh pihak perusahaan. Ini diperlukan untuk memberi gambaran kepada pihak manajemen mengenai seberapa besar manfaat investasi dari sisi bisnis bagi perusahaan, seberapa besar nilai investasi yang dikeluarkan dan seberapa besar nilai tambah ekonomis yang akan dihasilkan bagi perusahaan. Pertanyaan penelitian: Apakah manfaat sistem online training bagi sisi bisnis dan finansial BRI? 1.3 Kajian Penelitian Sebelumnnya Berikut ini akan dipaparkan beberapa penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya, antara lain: 1. Studi kelayakan investasi mobile commerce dengan metode Economic Value Added (EVA) dan Real Option Valuation studi kasus PT. Kompas Media Nusantara oleh Silvester Wedjo (2007). Dalam penelitian ini ditemukan probabilitas yang rendah pada setiap fase investasi karena belum adanya penanganan potensi resiko yang ada dan nilai EVA dapat digunakan untuk mengetahui pertambahan nilai ekonomis dari investasi yang dilakukan. 2. Identifikasi manfaat bisnis SI/TI menggunakan metode Ranti s Generic IS/IT Business Value studi kasus Dipenda Provinsi Sulawesi Utara oleh Stanley David Sualang (2009). Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana mengidentifikasi dan mengklasifikasikan manfaat bisnis SI/TI generik pada Pemda dari adanya investasi SI/TI yang telah dan akan dilakukan, khususnya di lingkungan organisasi Dipenda Provinsi Sulawesi Utara. Hasil dari penelitian ini adalah klasifikasi manfaat bisnis SI/TI secara generik pada suatu organisasi yang bersifat nirlaba, seperti Pemda tingkat Provinsi.

19 5 3. Analisis investasi teknologi informasi menggunakan metode Economic Value Added dan Ranti s Generic IS/IT Business Value dengan studi kasus PT. Samudera Indonesia oleh Yuzar Muzahry (2011). Hasil dari penelitian ini berupa nilai kelayakan investasi dari aplikasi keuangan CODA dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi manfaat menggunakan tabel Ranti s Generic IS/IT Business Value dan menghitung pertambahan nilai bagi perusahaan menggunakan EVA. 4. Kondisi aktual penerapan sistem informasi pengelolaan surat dalam pemodelan sistem dinamik dengan studi kasus Perum Perhutani Unit II Jawa Timur oleh Dwi Fatrianto (2011). Model aktual yang sudah divalidasi dapat digunakan sebagai dasar penentuan skenario perbaikan sistem informasi pengelolaan surat untuk meningkatkan efektivitasnya. 1.4 Kontribusi Penelitian Dari studi literatur yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa metode evaluasi yang dapat digunakan untuk kajian kelayakan suatu investasi TI. Penelitian menggunakan metode Ranti s Generic IS/IT Business Value yang berkolaborasi dengan metode Economic Value Added (EVA) telah cukup banyak dilakukan sebelumnya, namun dari penelitian-penelitian tersebut terdapat suatu hal yang sampai saat ini masih menjadi pertanyaan, yakni alasan yang mendasari peneliti sebelumnya dalam memilih dan menentukan potensi manfaat bisnis relevan dan signifikan dari suatu investasi TI menurut kategori yang ada pada Tabel Ranti s Generic IS/IT Business Value. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis mencoba memberikan kontribusi melalui penggunaan metode System Dynamic yang berguna untuk: 1. Causal loop diagram yang berguna untuk mevalidasi dan memodelkan hubungan sebab akibat dari manfaat bisnis yang berpotensi memberikan manfaat secara signifikan yang sebelumnya teridentifikasi. 2. Stock and flow diagram untuk menggambarkan simulasi model dasar yang merepresentasikan perubahan dalam periode waktu karena adanya manfaat bisnis tersebut.

20 6 Penjelasan kontribusi penulis pada penelitian dapat dilihat melalui Tabel 1.1. Tabel 1.1 Kontribusi Penelitian Peneliti Metode Objek Studi Jenis Industri Hasil Akhir Silvester Wedjo (2007) Real Option Valuation & EVA Investasi aplikasi mobile commerce Media Cetak Nilai kelayakan investasi Stanley David (2009) Ranti s Generic IS/IT Business Value Investasi TI pada organisasi nirlaba Pemerintah Daerah Pemetaan potensi manfaat bisnis dan usulan strategi TI Yuzar Muzahry (2011) Ranti s Generic IS/IT Business Value & EVA Investasi aplikasi keuangan CODA Transportasi dan logistik Nilai kelayakan investasi Dwi Fatrianto (2011) System Dinamics & COBIT Sistem informasi persuratan Pengelolaan hutan Skenario perbaikan sistem Teddie (2012) Ranti s Generic IS/IT Business Value, System Dinamics & EVA Investasi sistem online training Perbankan Nilai kelayakan investasi 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengkaji manfaat bisnis dan nilai kelayakan dari investasi sistem online training yang akan dilakukan dalam upaya meningkatkan efektivitas kinerja dan efisiensi biaya. Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini diantaranya: 1. Meningkatkan keberhasilan dalam melakukan investasi TI yang dipilih sehingga dapat meningkatkan efektivitas kinerja dan efisiensi biaya. 2. Mengetahui besar nilai manfaat bisnis TI yang diperoleh dari implementasi proyek sistem online training di BRI. 3. Kolaborasi antara beberapa metode yang digunakan akan memperkaya ilmu pengetahuan pada bidang investasi TI.

21 7 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Batasan permasalahan yang menjadi ruang lingkup pada penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini membahas mengenai kajian pra-investasi untuk proyek sistem online training di BRI. 2. Data yang diolah adalah data operasional pendidikan yang berasal dari Divisi Diklat BRI. 3. Penelitian ini tidak membahas mengenai rancangan infrastruktur sistem online training. 4. Karena kompleksitas dalam perhitungan, pendekatan kualitatif digunakan dalam perhitungan manfaat bisnis sehingga data yang disajikan didukung dengan penggunaan asumsi. Manfaat bisnis yang dikategorikan signifikan dan penggunaan asumsi pada proses kuantifikasi diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak Pusdiklat. 5. Penggunaan metode System Dynamics pada penelitian ini dibatasi hingga tahap simulasi model dasar menggunakan stock and flow diagram, namun karena keterbatasan penulis dalam pengoperasian software untuk simulasi System Dynamics, grafik hasil simulasi model dasar tersebut dibuat menggunakan bantuan Ms.Excel. Tahapan pemodelan dinamis studi kasus kedalam System Dynamics menggunakan metodologi System Thinking yang penulis construct ulang disesuaikan dengan studi kasus. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam pembuatan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bagian ini berisi tentang deskripsi umum Karya Akhir yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI

22 8 Bagian ini menjelaskan tentang teori-teori umum, teori-teori khusus yang berhubungan dan digunakan dalam penelitian ini. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode pengembangan sistem, kerangka teori penelitian dan profil organisasi tempat dilaksanakannya penelitian. BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini membahas tentang analisis dan pembahasan penelitian yang dilakukan beserta mengenai hasil akir dari penelitian tersebut. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisi kesimpulan hasil dari semua tahap yang telah dilalui selama penelitian beserta saran untuk penelitian selanjutnya.

23 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Investasi Teknologi Informasi Saat ini hampir semua perusahaan melakukan investasi di bidang teknologi informasi (TI). Dalam mengambil sebuah keputusan investasi yang baik sebaiknya memenuhi semua kriteria keputusan yang diperlukan yaitu dengan analisis yang cermat dan inklusif. Perusahaan dituntut meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi TI (Mahmood & Szewczak, 1998). Tujuan investasi yakni mengharapkan keuntungan finansial yang nyata walau terkadang keuntungan finansial tersebut tidak secara langsung bisa diperoleh. Fakta menyatakan bahwa manfaat yang diberikan oleh sebuah investasi TI dapat berupa manfaat yang terhitung (tangible) dan tidak terhitung (intangible). Manfaat investasi ada yang bisa langsung dirasakan namun juga ada yang baru bisa dirasakan setelah kurun waktu tertentu. Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap sebuah investasi TI adalah bidang yang saat ini cukup diperhatikan oleh kalangan akademisi. Dalam evaluasi investasi TI, ada beberapa metodologi yang sering digunakan diantaranya (Ranti, 2006): 1. Information Economics (IE), 2. Real Option Value (ROV), 3. Balanced Score Card (BSC), 4. Economic Value Added (EVA), 5. Return on Management (ROM), 6. Multi Objective Multi Criteria (MOMC). Nilai nominal investasi TI yang dikeluarkan perusahaan dengan sangat besar harus selaras dengan pencapaian hasil yang diharapkan dari investasi TI

24 10 tersebut. Oleh karena investasi TI menghabiskan biaya yang besar dengan tingkat pengembalian yang terkadang tidak terlihat atau terkadang keuntungan yang diperoleh bersifat tidak nyata atau tidak secara langsung memberi keuntungan finansial bagi perusahaan. Dengan adanya investasi TI dan pengelolaannya dengan baik akan membuka peluang bisnis baru bagi perusahaan tersebut. Ini kenyataan yang sangat menguntungkan karena perusahaan dapat melakukan ekspansi sebagai kegiatan untuk perluasan bisnis mereka. 2.2 Ranti s Generic IS/IT Business Value Manfaat bisnis TI dapat diartikan sebagai manfaat atau hasil yang kemudian diperoleh setelah melakukan investasi sehingga mampu meningkatkan kinerja dari organsisasi tersebut. Manfaat disini didefinisikan dalam keuntungan secara finansial dan juga keuntungan berupa peningkatan keunggulan kompetitif perusahaan tersebut (Ranti, 2008). Tabel Ranti s Generic IS/IT Business Value diciptakan untuk menghitung sebuah nilai manfaat investasi TI secara generik atau hal pokok yang unik untuk kasus di Indonesia (Ranti, 2008). Pembuatan Tabel Ranti s Generic IS/IT Business Value tersebut didasarkan oleh Metode Hermeneutika dengan sumber data dari 60 kasus dengan berbagai macam implementasi proyek SI/TI dan berbagai macam organisasi di Indonesia. Hasil penelitian tersebut berupa kerangka kerja dalam bentuk tabel dengan 13 kategori dan 73 sub kategori manfaat bisnis investasi SI/TI yang digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap manfaat bisnis SI/TI secara generik (Ranti, 2008): Tabel 2.1 Ranti s Generic IS/IT Business Value Kategori Sub Kategori Kode 1. Mengurangi / menekan biaya (dari) 1. biaya telekomunikasi 2. biaya perjalanan 3. biaya operator 4. biaya pertemuan 5. biaya kegagalan layanan 6. biaya distribusi 7. biaya pelatihan per pegawai 8. biaya pengembalian barang yang salah RCO-01 RCO-02 RCO-03 RCO-04 RCO-05 RCO-06 RCO-07 RCO-08

25 11 Kategori Sub Kategori Kode 9. biaya uang (bunga pinjaman) 10. biaya cetak dokumen dan ATK 11. biaya langganan 12. biaya sewa ruangan 13. biaya sewa alat 14. biaya inventori/penyimpanan 15. biaya kesalahan penelitian RCO-09 RCO-10 RCO-11 RCO-12 RCO-13 RCO-14 RCO Meningkatkan produktivitas (karena disebabkan oleh) 3. Mempercepat proses (dari) 4. Mengurangi resiko (dari) 5. Meningkatkan pendapatan (yang disebabkan oleh) 16. restrukturisasi pembagian fungsi kerja 17. mempercepat penguasaan produk 18. kemudahan analisis 19. meningkatkan kepuasan pelanggan 20. proses produksi 21. proses pengadaan barang 22. proses pembuatan laporan 23. proses persiapan data 24. proses pemeriksaan permohonan 25. proses pembayaran hutang/tagihan 26. proses transaksi 27. proses pengambilan keputusan 28. kesalahan hitung 29. piutang tak tertagih 30. kehilangan penyimpanan 31. produk gagal 32. kehilangan data 33. kesalahan data 34. jatuh tempo 35. kehilangan karyawan potensial 36. pemalsuan 37. penipuan/kecurangan administrasi 38. kesalahan pembayaran 39. kesalahan pengelolaan aset. 40. meningkatkan kapasitas bisnis 41. meningkatkan kualitas laporan 42. meningkatkan kepercayaan pelanggan 43. memperluas segmentasi pasar 44. meningkatkan pendapatan lain-lain IPR-01 IPR-02 IPR-03 IPR-04 APR-01 APR-02 APR-03 APR-04 APR-05 APR-06 APR-07 APR-08 RRI-01 RRI-02 RRI-03 RRI-04 RRI-05 RRI-06 RRI-07 RRI-08 RRI-09 RRI-10 RRI-11 RRI-12 IRE-01 IRE-02 IRE-03 IRE-04 IRE Meningkatkan keakuratan (dari) 7. Mempercepat cash-in (disebabkan karena) 8. Meningkatkan layanan eksternal (dari) 9. Meningkatkan image (disebabkan oleh) 45. tagihan 46. analisis 47. data 48. perencanaan 49. keputusan IAC-01 IAC-02 IAC-03 IAC-04 IAC mempercepat pengiriman tagihan ACI mengurangi pembatalan pesanan 52. mengetahui masalah pelanggan 53. penambahan cabang/layanan 54. layanan pribadi 55. kepuasan pelanggan 56. meningkatkan mutu layanan 57. pemberian diskon IES-01 IES-02 IES-03 IES-04 IES-05 IIM-01 IIM-02

26 12 Kategori Sub Kategori Kode 58. kepatuhan pada aturan 59. menggunakan merk terkenal IIM-03 IIM manajemen penyedia/pemasok IQU hasil kerja IQU layanan IQU produk IQU Meningkatkan kualitas (dari) 11. Meningkatkan layanan internal (dari) 12. Meningkatkan keunggulan kompetitif (disebabkan oleh) 13. Menghindari biaya (dari) 64. layanan bersama 65. memenuhi hak & tanggung jawab staf 66. layanan untuk karyawan 67. penjadwalan dan materi pelatihan 68. membentuk kerjasama bisnis 69. mempercepat terbentuknya bisnis baru 70. biaya perpindahan pelanggan 71. dana cadangan 72. biaya pemeliharaan 73. biaya kehilangan dan penundaan IIS-01 IIS-02 IIS-03 IIS-04 ICA-01 ICA-02 ICA-03 ACO-01 ACO-02 ACO Economic Value Added Konsep EVA merupakan suatu konsep penilaian kinerja keuangan perusahaan yang dikembangkan oleh perusahaan konsultan manajemen keuangan Amerika Serikat yakni Stewart & Co. Konsep EVA membuat perusahaan lebih memfokuskan diri kepada upaya penciptaan nilai perusahaan dan menilai kinerja keuangan perusahaan diukur dengan mempergunakan ukuran tertimbang dari modal yang ada (Stewart, 2005). Economic Value Added (EVA) didefinisikan sebagi laba operasional bersih setelah dikurangi pajak dan biaya modal (Tully, 1998). Modal meliputi kas, persediaan beserta piutang (modal kerja), ditambah peralatan, komputer, dan peralatan lain yang dianggap sebagai alat pendukung kegiatan usaha. Biaya modal adalah tingkat pengembalian yang dibutuhkan oleh pemegang saham dan pemberi pinjaman untuk membiayai kegiatan operasional bisnis. EVA merupakan metode yang digunakan untuk mengukur nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan dalam melakukan sebuah investasi. Metode yang digunakan untuk menghitung nilai tambah tersebut dengan cara menghitung Net Operating After Tax (NOPAT) dikurangi dengan Capital Charge. Capital Charge ditentukan melalui biaya rata-rata tertimbang dari hutang dan modal

27 13 (Weight Average Cost of Debt and Enquity). Berikut ini adalah formula untuk memperoleh nilai EVA (Stewart, 2005): EVA = NOPAT - Capital Charge Menghitung Net Operating After Taxes (NOPAT) Laba operasi bersih setelah pajak (Operation Profit after Tax) adalah hal yang diperlukan dalam mengetahui keuntungan ekonomi. Nilai NOPAT diperoleh dari perhitungan sebagai berikut (Stewart, 2005): 1. Menghitung Earning Before Interest and Taxes (EBIT) EBIT merupakan pendapatan operasional perusahaan yang kemudian dikurangi dengan biaya operasional perusahaan, tetapi nilai tersebut tidak termasuk biaya pengeluaran dalam bentuk bunga dan pajak. Berikut ini adalah formula EBIT : EBIT = Pendapatan Operasional Biaya Operasional Pendapatan Operasional diperoleh dari hasil kuantifikasi manfaat yang ada jika investasi SI/TI sudah dilaksanakan dengan diawali proses identifikasi manfaat menggunakan tabel Ranti s Generic IS/IT Business Value. Biaya Operasional diperoleh dari perhitungan biaya operasional setelah investasi dilakukan. 2. EBIT dikurangi dengan Cash Operating Taxes Hasil perhitungan EBIT pada poin pertama dikurangi dengan besar pajak yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, besar nilai pajak yang harus dikeluarkan didapat dari laporan keuangan perusahaan yang kemudian hasilnya merupakan nilai NOPAT Menghitung Capital Charge Capital Charge diperoleh dengan cara Invested Capital dikalikan dengan Weighted Average Cost of Capital (WACC). WACC merupakan komponen

28 14 beban biaya rata-rata atas hutang saham preferen dan saham biasa. Sementara itu, Invested Capital adalah biaya modal yang dikeluarkan untuk melakukan investasi. Cara menghitung Capital Charge adalah sebagai berikut : Capital Charge = Invested Capital * WACC WACC adalah perhitungan biaya modal dengan cara memberi bobot masingmasing kategori modal (modal pemegang saham, pinjaman bank, obligasi dan lainnya). WACC adalah rata-rata tingkat hasil yang diharapkan atas investasi yang dilakukan. WACC merupakan hasil dari penjumlahan weight cost, nilai weight cost merupakan hasil perkalian antara biaya dan share of capital. Formula untuk menghitung WACC adalah (Stewart, 2005): E D WACC Re Rd 1 Tc V V dengan rincian : Re = cost of equity Rd = cost of debt E D V = market value of the firm s equity = market value of the firm s debt = E + D E/V = percentage of financing that is equity D/V = percentage of financing that is debt Tc = corporate tax rate Hasil Perhitungan EVA Nilai EVA yang negatif tidak membuat suatu proyek dibatalkan secara otomatis (Tully, 1998). Proyek dapat dilanjutkan karena prinsip fundamental EVA tidak hanya merefleksikan hasil perhitungan untuk satu waktu. Hasil perhitungan EVA terdiri dari (Kanungo, 2003):

29 15 1. Hasil perhitungan positif, menyatakan bahwa proyek tersebut tidak hanya dapat memenuhi kewajibannya dan memenuhi kepentingan shareholder, namun juga dapat memberikan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan. 2. Hasil perhitungan negatif, menyatakan bahwa proyek tidak layak untuk dijalankan karena akan mengakibatkan kerusakan terhadap modal yang diinvestasikan. 3. Hasil perhitungan nol, menyatakan bahwa proyek tersebut hanya mampu memenuhi kewajibannya dan kepentingan shareholder, namun tidak dapat memberikan nilai tambah dan nilai ekonomis bagi perusahaan. 2.4 System Thinking Systems Thinking adalah suatu disiplin ilmu untuk melihat keseluruhan, mengenali pola-pola dan saling keterkaitan serta pembelajaran bagaimana untuk menstrukturkan keterkaitan ini dengan cara yang lebih efektiv dan efisien. Menurut (Trilestari, 2004), System Thinking merupakan cara pandang menyeluruh dengan memperhatikan keterkaitan variabel (hard variable, soft variable, measurement component variable) yang membentuk jaringan sebab akibat dan berinteraksi dalam lingkungan yang kompleks dan dinamis. Tujuan membuat model Systems Thinking adalah untuk mendapatkan gambaran keseluruhan sistem, mengidentifikasi akar masalah, mendapatkan variabel pengungkit serta memahami dampak dari beberapa alternatif solusi. Metodologi pemodelan dalam Systems Thinking adalah (Trilestari, 2004) : 1. Identifikasi permasalahan dalam alur cerita (story line), bertujuan untuk mendapatkan pemaham mengenai permasalahan dalam suatu urutan alur cerita (story line) yang nantinya akan diidentifikasi kedalam variabel yang saling berkaitan.

30 16 2. Penentuan variabel, bertujuan untuk menentukan elemen yang saling terkait dan dapat diukur dalam sistem. Variabel dalam system thinking terdiri atas: hard dan soft variable, measurement component variable. 3. Analisa keterkaitan dan kausalitas, mengindikasikan hubungan saling terkait antar variabel yang telah ditentukan. Hubungan kausalitas tersebut ditandai dengan positif (+) dan negatif (-). 4. Membuat Model, untuk melihat secara keseluruhan hubungan kausalitas antar variabel yang terlah dianalisa keterkaitannya. Seperti telah dijelaskan diatas bahwa Systems Thinking merupakan gambaran sesuatu secara menyeluruh dimana terdapat keterkaitan antara variabelnya. Hasil dari suatu proses Systems Thinking dapat digambarkan dalam suatu model. Forester dalam jurnal (Trilestari, 2004) mengatakan bahwa model merupakan dasar dari penelitian eksperimental yang relatif murah dan hemat waktu dibandingkan dengan bila mengadakan percobaan pada sistem yang sesungguhnya. Oleh karena itu, observasi dari suatu permasalah organisasi dapat dibuatkan dalam bentuk model sistem. Systems Thinking menghasilkan model yang disebut dengan diagram kausalitas, dimana diagram ini nantinya akan digambarkan menggunakan metode System Dynamic. 2.5 System Dynamics System Dynamics (SD) merupakan metode hasil pemikiran dari Forrester, seorang profesor Massachusetts Institute of Technology untuk menyelesaikan permasalahan manajerial suatu perusahaan. Kemudian digunakan untuk studi ekonomi dalam Econometrica pada tahun Namun, pendekatan ini sebenarnya paling banyak digunakan untuk memodelkan sistem natural dan biologis (Sonka, 1998). SD digunakan untuk membuat model atau representasi dari berbagai macam sistem yang terjadi di dunia nyata dan mempelajari kelakuan dinamisnya (Paul, 2006). Tujuan dari SD adalah memfasilitasi pemahaman hubungan antara perilaku sistem terhadap waktu, struktur yang mendasari kebijakan

31 17 atau keputusan strategis. Metode ini menggunakan simulasi untuk menunjukkan apa yang terjadi dengan sistem tersebut beberapa waktu ke depan dan mengapa hal tersebut terjadi. Metode ini juga dapat mengidentifikasikan kebijakan yang diambil untuk meningkatkan performa sistem (Kanungo, 2003). SD juga dapat digunakan untuk melakukan evaluasi investasi TI walaupun sampai saat ini belum banyak penelitian yang melakukannya. Gambar 2.1 Proses Pemodelan System Dynamic Seperti yang dijelaskan pada Gambar 2.1, tahapan dalam SD terdiri dari beberapa langkah (Paul, 2006), yaitu: 1. The Problem Statement Langkah pertama adalah mengidentifikasi permasalahan atau perilaku yang akan dianalisa. Hanya setelah semua variabel yang mempengaruhi sistem tersebut diidentifikasi, keseluruhan sistem dapat dimodelkan.

32 18 2. Field Studies Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data pada organisasi yang menjadi sumber penelitian, yang kemudian akan diperoleh informasi seperti pihakpihak yang terlibat dalam proses tersebut, sistem ideal yang diharapkan, masukan dan keluaran dari aktivitas, juga sumber daya dan produk yang digunakan oleh sistem tersebut. 3. System Dynamics Model Building Pemodelan SD digambarkan dengan 2 diagram: i. Causal Loop Diagram Diagram causal loop merupakan model dasar dimana model SD dibangun (Penlope, 2007). Diagram ini menggambarkan interaksi dan hubungan sebab akibat setiap parameter pada sebuah sistem. Diagram ini juga akan membantu menyederhanakan representasi terhadap sebuah model. Gambar 2.2 menunjukkan contoh sebuah causal loop diagram untuk studi kasus Purchase Order: Gambar 2.2 Contoh Causal Loop Diagram

33 19 ii. Stock and Flow Diagram Setelah membuat diagram causal loop, kemudian dibuatlah diagram stock and flow. Diagram ini merupakan model kuantitatif formal dari permasalahan yang diutarakan pada tahap pertama: The Problem Statement. Untuk mensimulasikan model tersebut perlu didefinisikan hubungan matematis setiap variabel. Stocks diakumulasikan dan menggambarkan kondisi sistem pada suatu waktu. Stocks berubah secara gradual, yang disebabkan oleh adanya flows. Flows menaikkan dan menurunkan stocks pada setiap waktu. Semua sistem yang berubah terhadap waktu dapat direprensentasikan dengan filosofi stocks dan flows. Gambar 2.3 menunjukkan contoh sebuah diagram stock and flow. Gambar 2.3 Contoh Stock And Flow Diagram 4. Case Study Research Method Pada tahap ini dilakukan penyelidikan empiris terhadap model yang telah dibentuk. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk mevalidasi model simulasi

34 20 SD. Apabila belum valid, prosesnya dapat diulangi lagi mulai dari langkah pertama. 5. Simulation Experiments Model simulasi adalah abstraksi dari sistem yang terjadi di dunia nyata atau permasalahan yang ingin diselesaikan. Model tersebut digunakan sebagai alat untuk melakukan proses trial and error sehingga dapat mendemonstrasikan efek dari berbagai kebijakan. Kebijakan yang menghasilkan hasil terbaik pada simulasi tersebut akan digunakan pada kehidupan nyata. Maka dari itu, simulasi ini merupakan pendekatan yang sangat efektif, berguna dan global untuk semua bidang. Pendekatan ini juga dapat digunakan untuk memperkuat teori yang sudah ada atau untuk mengidentifikasi permasalahan baru. 6. Model Use and Theory Extension Pendekatan SD secara filosofis menggambarkan perubahan pola perilaku pada sistem atau permasalahan yang rumit. 2.6 Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Online Seiring dengan perkembangan teknologi berikut infrastruktur penunjangnya, upaya untuk peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi informasi dalam suatu sistem yang dikenal dengan online training Pengertian Online Training Online training merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi pembelajar untuk belajar lebih luas, lebih banyak, dan bervariasi tanpa terbatas oleh jarak, ruang dan waktu. Materi pembelajaran yang dipelajari lebih bervariasi, tidak hanya dalam bentuk verbal, melainkan lebih bervariasi seperti visual, audio, dan gerak. Online training memerlukan pembelajar dan pengajar berkomunikasi secara interaktif dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI) dan komunikasi, seperti media komputer dengan internetnya, telepon atau fax, Pemanfaatan media ini bergantung pada struktur materi pembelajaran dan tipe-tipe komunikasi yang diperlukan.

35 21 Pembelajaran jarak jauh online menerapkan sistem pembelajaran online berbasis web. Model pembelajaran jarak jauh online diawali dengan perencanaan yang baik, kemudian cara materi pembelajaran disampaikan (delivery content) kepada pembelajar yang harus mengacu pada perancangan tersebut. Pada dasarnya terdapat perbedaan antara desain pembelajaran konvensional secara tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh online. Pengelolaan sistem pembelajaran online berbeda dengan sistem konvensional. Sistem pelatihan berbasis online menuntut keberadaan infrastruktur dan teknologi yang mendukung (technology support), seperti computer, televisi, satelit, video interaktif, dan sebagainya. Pembelajaran online memiliki variasi sesuai dengan modus yang digunakannya, yaitu online sepenuhnya atau kombinasi tatap muka (face to face) misalnya video conferencing. Mengingat online training sebagai metode atau sarana komunikasi yang mampu memberikan manfaat besar bagi kepentingan para peneliti, pengajar, dan pembelajar, maka para pengajar perlu memahami karakteristik atau potensi online training agar dapat memanfaatkannya secara optimal untuk kepentingan pembelajaran para pembelajarnya. Keuntungan online training adalah media yang menyenangkan, sehingga menimbulkan ketertarikan pembelajar pada program-program online. Pembelajar yang belajar dengan baik akan cepat memahami komputer atau dapat mengembangkan dengan cepat keterampilan komputer yang diperlukan, dengan mengakses web Fungsi Online Training Ada 3 fungsi atau potensi online training yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan, yaitu sebagai alat komunikasi, alat mengakses informasi, dan alat pendidikan atau pembelajaran. 1. Fungsi Alat Komunikasi Dengan menggunakan online training, kita dapat berkomunikasi kemana saja secara cepat. Misalnya, berkomunikasi dengan menggunakan atau berdiskusi melalui chatting maupun mailing list serta bertatap muka melalui

36 22 layar komputer dengan teknologi video conference. Berkomunikasi dengan e- mail atau chatting berbeda dan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan menggunakan telepon dan facsimile (fax) yang juga sama-sama mampu menyampaikan informasi sangat cepat. Dengan memanfaatkan teknologi online training, maka komunikasi dari seorang kepada banyak orang (one-tomany communication) dapat dilakukan secara simultan/bersamaan. 2. Fungsi Akses Informasi Pembelajar tidak harus hadir langsung di ruang kelas/kuliah untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, namun cukup hanya duduk saja dari tempat masingmasing di depan komputer (komputer yang terkoneksi ke internet untuk online training) dan menggunakannya. Pembelajar dapat berinteraksi dengan sumber belajar, baik yang berupa materi pembelajaran itu sendiri maupun dengan pengajar yang membina atau bertanggungjawab mengenai materi pembelajaran. 3. Fungsi Pendidikan dan Pembelajaran Perkembangan teknologi online training yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk untuk pendidikan. Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan para pengembang pembelajaran (instructional developers) yang bekerjasama dengan ahli materi pembelajaran (content specialists) dalam mengemas materi pembelajaran elektronik (online training material).

37 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Teori Penelitian Kerangka teori penelitian dibuat untuk merepresentasikan suatu himpunan dari beberapa metode serta hubungan antara metode yang akan diterapkan pada penelitian. Metode Ranti s Generic IS/IT Business Value, System Dynamic dan Economic Value Added adalah 3 metode berbeda yang dapat dikolaborasikan untuk membantu penulis dalam melakukan kajian investasi sistem online training di BRI. Metode Ranti s Generic IS/IT Business Value digunakan untuk melakukan identifikasi manfaat bisnis yang akan diperoleh Perusahaan dari investasi sistem online training. Hasil identifikasi tersebut merupakan daftar manfaat bisnis yang relevan dan signifikan. Daftar manfaat bisnis tersebut selanjutnya akan digambarkan dalam causal loop diagram milik metode System Dynamic yang bertujuan untuk validasi manfaat bisnis yang teridentifikasi dan memodelkannya dalam hubungan sebab akibat. Selanjutnya dibuat stock and flow diagram yang bertujuan untuk menampilkan simulasi model dasar yang merepresentasikan perubahan dalam periode waktu karena adanya manfaat bisnis tersebut. Hasil dari tahapan ini merupakan manfaat bisnis relevan dan signifikan yang akan dikuantifikasi. Hasil tahap kuantifikasi berupa nilai total manfaat, akan dihitung sebagai pendapatan operasional dalam metode Economic Value Added (EVA). Kemudian pendapatan operasional akan dikurangi biaya operasional beserta pajak untuk memperoleh nilai pendapatan operasional setelah pajak (NOPAT). Selanjutnya, selisih antara nilai NOPAT dan biaya modal akan menjadi hasil akhir dari perhitungan EVA. Hasil perhitungan EVA bisa berupa positif, negatif, atau nol. Hasil inilah yang nantinya akan menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi pihak pengambil keputusan untuk

38 24 memutuskan apakah proyek sistem online training ini berpotensi untuk dijalankan atau tidak. Untuk lebih jelasnya, penulis mencoba menggambarkan hubungan antara metode Ranti s Generic IS/IT Business Value, System Dynamic dan Economic Value Added melalui Gambar 3.1. Gambar 3.1 Kerangka Teori Penelitian

39 Tahapan Penelitian Penelitian ini melalui beberapa tahapan sebagai berikut : Input : Data aktual & ekspektasi Identifikasi Masalah Metode : Wawancara & Diskusi Output : Rumusan masalah, fishbone diagram, pertanyaan penelitian Input : Penelitian sejenis, buku, jurnal, artikel terkait Mempelajari metode analisis yang akan digunakan Metode : Studi Literatur Output : Metode analisis yang akan digunakan Input : Data, laporan, dokumen teknis terkait untuk dianalisis Melakukan pengumpulan data Metode : wawancara, diskusi, dan analisa dokumen Output : Data yang akan dianalisis untuk identifikasi manfaat binsis investasi TI Input : Data dari tahapan sebelumnya Identifikasi manfaat bisnis investasi TI Metode : Wawancara, Ranti s Output : Daftar manfaat bisnis Generic IS/IT Business Value terpilih Input : Data hasil identifikasi manfaat bisnis terpilih Pemodelan dinamis manfaat bisnis investasi TI Metode : System Thingking, System Dynamics Output : Hasil simulasi dan daftar manfaat bisnis relevan & signifikan Input : Manfaat bisnis relevan & signifikan yang terpilih Kuantifikasi manfaat investasi TI Metode : Matrik Kuantifikasi Output : Nilai total manfaat Melakukan analisa finansial terhadap investasi TI Metode : Economic Value Output : Nilai hasil kelayakan Input : Nilai total manfaat Added (EVA) finansial investasi Kesimpulan dan Saran Gambar 3.2 Tahapan Penelitian 1. Melakukan identifikasi masalah yang bertujuan untuk menyajikan data aktual dan ekspektasi dari investasi teknologi informasi (TI) di PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), serta menganalisis permasalahan akibat adanya kesenjangan antara aktual dan ekspektasi. Identifikasi permasalahan dilakukan dengan wawancara dan diskusi dengan pihak yang sangat memahami proses bisnis pendidikan Pusdiklat BRI.

40 26 2. Mempelajari metode analisis yang akan digunakan untuk membantu menganalisa investasi yang akan dilakukan pada BRI. Proses ini dilakukan dengan cara studi literatur dari teori terkait, baik dari buku, jurnal, internet, artikel, maupun dari karya akhir yang pernah ditulis sebelumnya. 3. Melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk analisa investasi dengan melakukan wawancara, diskusi dan menganalisa dokumen yang berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan di Pusdiklat. 4. Melakukan identifikasi manfaat yang akan diperoleh perusahaan melalui investasi proyek ini dengan mewawancarai pihak terkait dan berpedoman pada Tabel Ranti s Generic IS/IT Business Value sebagai panduan pertanyaan. Hasil dari tahapan ini berupa daftar manfaat bisnis investasi terpilih. 5. Pemodelan dinamis manfaat bisnis investasi TI dilakukan menggunakan System Dinamics. Pada tahap ini akan dibuatkan causal loop diagram yang bertujuan untuk validasi manfaat bisnis yang teridentifikasi dan memodelkannya dalam hubungan sebab akibat. Selanjutnya dibuat stock and flow diagram untuk menampilkan simulasi model dasar yang merepresentasikan perubahan dalam periode waktu karena adanya manfaat bisnis tersebut. Hasil dari tahapan ini selain simulasi model dasar implementasi sistem ialah pengelompokan daftar manfaat bisnis relevan dan signifikan yang akan dikuantifikasi. 6. Melakukan kuantifikasi terhadap hasil yang diperoleh dari tahapan sebelumnya, ini bertujuan untuk mengetahui nilai total dari manfaat yang akan diperoleh dari investasi TI. Dalam tahapan ini menggunakan beberapa asumsi yang didukung oleh data hasil diskusi dan wawancara dengan pihak terkait di Pusdklat BRI. 7. Analisis dari sisi finansial dengan menggunakan Economic Value Added (EVA) sehingga dapat diketahui nilai tambah ekonomis dari investasi ini bagi perusahaan.

41 27 8. Kesimpulan dan saran, digunakan untuk membuat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk penelitian selanjutnya. 3.3 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Wawancara Proses ini bertujuan untuk memahami kondisi aktual saat ini dan rencana pengembangannya melaui investasi sistem online training. Wawancara dilakukan pada beberapa orang narasumber yang secara detil memahami proses bisnis sistem pendidikan dan pelatihan BRI. Dalam melakukan wawancara, penulis menggunakan Tabel Ranti s Generic IS/IT Business Value sebagai panduan yang membantu narasumber dalam mengenali dan mengidentifikasi potensi manfaat bisnis yang akan dihasilkan dari investasi sistem online training ini. 2. Analisa Dokumen Dokumen yang dianalisa merupakan dokumen internal Pusdiklat BRI yang berisikan tentang materi pelatihan per program beserta dokumen biaya pelatihan tersebut. Data yang terdapat pada dokumen biaya pelatihan ini selanjutnya akan digunakan pada tahap kuantifikasi manfaat bisnis. 3.4 Profil Bank Rakyat Indonesia PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) merupakan bank komersial tertua di Indonesia yang didirikan pada 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah. Berawal dari sebuah badan pengelola dana masjid di Purwokerto yang bertugas mengelola dan menyalurkan dana kepada masyarakat dengan skema yang sederhana. Raden Aria Wiriatmaja mendirikan lembaga dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Lembaga ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi perekonomian masyarakat. Pada tahun selanjutnya lembaga ini mengalami beberapa kali perubahan nama, seperti Hulp-en Spaarbank der Inlandshe Bestuurs Ambtenareen (1895), De Poerwokertosche Hulp Spaar-en

42 28 Landbouw Credietbank atau Volksbank (1912). Pada tahun 1912 kembali mengalami perubahan nama menjadi Centrale Kas Voor Volkscredietwezen Algemene dan berubah menjadi Algemene Volkscredietbank (AVB) pada tahun Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, AVB berganti menjadi Syomin Ginko ( ) (BRI, 2011). Pada tanggal 22 Februari 1946, Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946, mengubah nama Syomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Saat itu BRI, sebagai bank Pemerintah, menjadi ujung tombak dalam pembangunan perekonomian nasional. Pada tahun 1960, Nama BRI kemudian diubah lagi oleh Pemerintah menjadi Bank Koperasi Tani Nelayan (BKTN). Dan berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968, pada tanggal 18 Desember 1968 BRI secara resmi ditetapkan sebagai bank umum pemerintah. Berdasarkan Undang-Undang Perbankan No.7 Tahun 1992, BRI berubah status badan hukum menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Pada tanggal 10 November 2003, BRI menjadi Perseroan Terbuka dan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (Bursa Efek Indonesia / BEI) dengan ticker BBRI. Saat ini, saham BRI tergabung dalam indeks saham LQ-45 dan menjadi salah satu saham unggulan di BEI. Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemilik mayoritas saham BRI, yaitu sebesar 56,75% dan sisanya sebesar 43,25% dimiliki oleh pemegang saham publik. Dengan dukungan pengalaman dan kemampuan yang matang di dalam memberikan layanan perbankan, terutama pada segmen UMKM, BRI selama 7 tahun berturut-turut mampu mempertahankan prestasinya sebagai bank dengan laba terbesar dan berhasil menduduki peringkat kedua dalam hal aset di antara industri perbankan Indonesia. BRI fokus pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dengan potensi pangsa pasar sebanyak 55,21 juta usaha UMKM. Dari jumlah tersebut, sekitar dua-pertiga belum terjangkau oleh layanan perbankan.

43 29 BRI mengoperasikan jaringan kantor pelayanan terbesar di Indonesia. Sebanyak unit kerja hadir melayani masyarakat hingga ke pelosok nusantara dan seluruhnya telah terhubung secara real-time online. BRI hadir dari Sabang hingga Merauke, dari desa hingga kota, dari pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan modern. BRI terus mengembangkan layanan e-channel. ATM bertambah dari unit pada tahun 2007 menjadi unit pada tahun Perkembangan e- channel tersebut diikuti pula dengan penambahan fitur dari 155 fitur pada tahun 2007 menjadi 742 fitur pada tahun BRI memiliki basis nasabah terbesar di Indonesia, yaitu lebih dari 36 juta rekening nasabah hingga akhir tahun 2011, dengan simpanan masyarakat yang didominasi oleh dana murah. Pada tahun 2011, porsi dana murah terhadap dana pihak ketiga mencapai lebih dari 60%, dengan pertumbuhan tertinggi pada produk tabungan. Ditopang oleh SDM prima, sistem teknologi yang handal, jaringan kerja yang luas, basis nasabah yang besar, strategi bisnis yang tepat serta efisiensi yang terjaga, BRI berhasil menjaga profitabilitasnya. Laba bersih BRI pada 2011 tercatat sebesar Rp15,08 triliun atau meningkat 31,47% dari Rp11,47 triliun di tahun 2010 (BRI, 2011) Divisi Pendidikan dan Pelatihan BRI Divisi Pendidikan dan Pelatihan merupakan suatu divisi yang memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia BRI. Saat ini BRI memiliki 7 unit kerja yang berfungsi sebagai penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. 1 pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) yang berlokasi di Jakarta dan 6 sentra pendidikan (Sendik) yang masingmasing berlokasi di Padang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Sendik Padang adalah penyelenggara pendidikan untuk wilayah Sumatera, kecuali Sumatera Selatan dan Lampung, sendik Jakarta untuk

44 30 wilayah DKI, Sumatera Selatan dan Lampung, sendik Bandung untuk Jawa Barat, sendik Yogyakarta untuk DIY dan Jawa Tengah, sendik Surabaya untuk Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, serta sendik Makasar untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Adapun jenis pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh BRI saat ini diantaranya (BRI P., 2011): 1. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Rekrutmen, terdiri dari: a. Pendidikan kaderisasi pimpinan Program Pengembangan Staff (PPS) b. Pelatihan Associate Auditor c. Pelatihan Residence Auditor d. Pelatihan Account Officer e. Pelatihan Funding Officer f. Pelatihan Front Liners 2. Pendidikan dan Pelatihan Aplikasi, bertujuan untuk meberikan penyegaran kembali bagi pegawai sesuai dengan tugas dan jabatan yang sedang dijalankannya, terdiri dari : a. Pelatihan untuk Pimpinan Cabang Pembantu b. Pelatihan untuk Pimpinan Cabang c. Pelatihan untuk Mantri d. Pelatihan untuk Kepala Unit 3. Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan, bertujuan membekali pegawai yang berpotensi untuk promosi ke jabatan yang lebih tinggi, terdiri dari : a. Pelatihan Management Development Program b. Pelatihan Supervisor Development Program c. Pelatihan Assistant Manager Development Program d. Pelatihan Assistant Vice President Development Program

45 31 e. Pelatihan Vice President Development Program Struktur Organisasi Divisi Pendidikan dan Pelatihan BRI Divisi Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) dikepalai oleh seorang Kepala Divisi dan membawahi beberapa bagian beserta 6 sentra pendidikan yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Struktur organisasi Pusdiklat dapat dilihat pada Gambar 3.3 (BRI P., 2011). Instruktur Sendik : 1. Sendik Padang 4. Sendik Bandung 2. Sendik Surabaya 5. Sendik Jakarta 3. Sendik Yogyakarta 6. Sendik Makassar Akademik Kadiv Wakadiv Operasional Seksi Pemasaran Jasa & Pelayanan Keuangan Logistik E-Education Gambar 3.3 Struktur Organisasi Divisi Diklat BRI

46 32 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa studi kasus, identifikasi potensi manfaat dengan Rantis s Generic IS/IT Business Value, pemodelan hubungan sebab akibat manfaat bisnis dengan System Dinamics, kuantifikasi manfaat bisnis, perhitungan total manfaat dan perhitungan nilai Economic Value Added (EVA) yang akan dijadikan sebagai acuan oleh pihak manajemen BRI untuk memutuskan apakah proyek sistem online training ini berpotensi untuk dijalankan atau tidak. 4.1 Analisa Studi Kasus Berikut ini akan dijelaskan mengenai kondisi pendidikan dan pelatihan yang dijalankan BRI saat ini beserta rencana pengembangan kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan sistem online training Kondisi Pendidikan dan Pelatihan BRI BRI sebagai salah satu bank terbesar dan terkemuka di Indonesia menghadapi tantangan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan bagi sumber daya manusianya dengan berbagai macam program pendidikan dan pelatihan dimana tanggung jawab tersebut diemban oleh Divisi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) sebagai pihak penyelenggara pendidikan dan pelatihan. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di BRI saat ini sebagian besar dilakukan secara konvensional melalui proses pembelajaran didalam kelas. Pemanfaatan teknologi secara maksimal merupakan salah satu langkah yang diupayakan untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraannya. Ini telah dimulai dengan penerapan sistem pelatihan berbasis e-learning pada tahun 2009 yang hingga saat ini telah berhasil mengkonversi beberapa materi pelatihan dari paper based ke modul digital multimedia yang interaktif berisikan teks, gambar, suara dan video. Modul digital interaktif ini telah

47 33 disebarkan pada beberapa kantor cabang dan unit BRI dalam bentuk compact disc (CD). Disamping itu, modul ini juga diletakkan pada sebuah aplikasi berbasis web sehingga peserta pelatihan dapat mengakses sistem e-learning tersebut. Deskripsi umum sistem pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan BRI saat ini dapat dilihat melalui Gambar 4.1. Gambar 4.1 Deskripsi Umum Sistem Pendidikan & Pelatihan BRI Pada sistem pendidikan dan pelatihan konvensional, terdapat seorang instruktur yang memberikan materi didalam kelas. Sementara pada sistem pelatihan e-learning, pengampuh materi (course author) akan mengunggah materi yang akan diajarkan pada sistem e-learning untuk selanjutnya diolah dan dipersiapakan oleh pihak Pusdiklat (content manager) untuk dipublikasikan. Setelah materi disesuaikan dengan format yang telah ditentukan, maka selanjutnya peserta pelatihan (learner) dapat mengunduh materi tersebut. Peserta yang dapat mengunduh materi akan diatur oleh Pihak Pusdiklat (training manager) sesuai penjadwalan materi pelatihan Rencana Pengembangan Sistem Online Training Dalam sistem pendidikannya, BRI mengklasifikasikan 6 tingkat pendidikan dengan tujuan akhir yang berbeda-beda. Tingkat pendidikan itu diantaranya (Lampiran A):

48 34 1. C1, bertujuan untuk membuat peserta mampu memahami. 2. C2, bertujuan untuk membuat peserta mampu menguasai. 3. C3, berutujuan untuk membuat peserta mampu melakukan. 4. C4, bertujuan untuk membuat peserta mampu menganalisa. 5. C5, bertujuan untuk untuk membuat peserta mampu mensintesis. 6. C6, bertujuan untuk untuk membuat peserta mampu mengevaluasi. Pada realitanya saat ini, hanya tingkat pendidikan C1,C2, dan C3 yang dapat dipenuhi dengan sistem pelatihan berbasis e-learning. Namun untuk tingkat C4 dan C5, pendidikan berbasis e-learning tidak cukup representatif karena untuk membuat peserta pelatihan mampu menganalisa dan mensintesis secara benar diperlukan pelatihan yang lebih intensif dan komunikatif antara peserta pelatihan dan instrukturnya. Oleh karena itu, Divisi Diklat yang dimotori oleh tim e-education berupaya untuk lebih memaksimalkan pemanfaatan TI dengan mengimplementasikan sistem online training agar tujuan akhir terhadap tingkat pendidikan C4 dan C5 dapat terpenuhi. Sementara untuk tingkat pendidikan C6 memang tidak akan mampu dijangkau sistem online training karena pelatihan pada tingkat pendidikan ini harus dilaksanakan secara rutin dan intensif melalui program in-house training selama beberapa bulan (contoh: program pengembangan staff). Perbandingan sistem pelatihan berbasis berbasis e-learning dan online training dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Perbandingan E-Learning dan Online Training Aspek E-Learning Online Training Tujuan Membuat peserta pelatihan paham mengenai materi yang bersifat teoritis bersifat teoritis dan aplikatif Interaksi Satu arah, peserta hanya melihat layar komputer dan berusaha memahami materi pelatihan dengan membaca materi tersebut tanpa diiringi oleh Instruktur Membuat peserta pelatihan mampu menerapkan materi yang lebih Dua arah, peserta dapat berinteraksi langsung dengan instrukutur pelatihan melalui headset microphone yang digunakan sehingga jika ada kesulitan dapat langsung didiskusikan

49 35 Sistem online training ini akan menggantikan sebagian besar materi pelatihan yang sebelumnnya dilaksanakan di Pusdiklat dan Sendik menjadi pelatihan berbasis online seperti video conference atau aplikasi online meeting. Melalui komputer di unit kerja mereka, peserta pelatihan dapat berinteraksi langsung dengan instruktur layaknya pertemuan face to face. Instruktur pelatihan melalui layar komputernya juga dapat memantau langsung aktivitas peserta pelatihan yang ikut pada sesi tersebut. Beberapa jenis ujian nantinya juga akan dilaksanakan secara online, hal ini akan mengurangi resiko kecurangan pada pelaksanaan ujian dan pemeriksaan hasilnya. Untuk tahap awal implementasi sistem online training ini hanya akan menjangkau unit kerja setingkat Kantor Cabang. Namun ke depannya, sistem ini akan terus dikembangkan hingga menjangkau unit kerja setingkat Kantor Unit, Kantor Kas dan Teras BRI. Deskripsi umum mengenai rancangan pengembangan sistem online training dapat dilihat melalui Gambar 4.2. Gambar 4.2 Deskripsi Umum Sistem Online Training Pada sistem pendidikan berbasis online training, terdapat instruktur yang akan menyampaikan materi layaknya pertemuan didalam kelas. Instrukutur tersebut mengakses aplikasi online training dan peserta pelatihan (learner) pada waktu yang bersamaan juga mengakses aplikasi online training tersebut untuk mengikuti pelatihan. Dengan adanya sistem online training ini akan

50 36 terbentuk sistem pembelajaran yang lebih interaktif dan komunikatif karena instruktur dan peserta pelatihan dapat berinteraksi layaknya didalam kelas Analisa Biaya Sistem Online Training Berikut akan dijelaskan mengenai analisa biaya pembangunan dan biaya opersional sistem online training yang akan diimplementasikan oleh BRI Biaya Pembangunan Sistem Aplikasi untuk sistem pelatihan berbasis online ini nantinya akan tergabung dalam infrastruktur yang telah ada yakni pada application server yang telah dimiliki oleh BRI. Sementara itu, untuk aplikasi yang akan digunakan, BRI akan menggunakan web-based application untuk online training yakni Citrix Go to Training produksi perusahaan Citrix, USA. Dengan asumsi bahwa perangkat komputer instruktur di Jakarta dan peserta pelatihan di masingmasing unit kerja tidak diperhitungkan lagi karena saat ini semua perangkat tersebut telah tersedia di Pusdiklat dan unit kerja, perhitungan biaya pembangunan sistem online training dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Biaya Pembangunan Sistem Online Training (Sumber: citrix.com) No Komponen Biaya Jumah Satuan Harga Total Harga Satuan Software 1 Citrix Go to Training 1 Paket $ * Rp Software 2 Configure, Consulation & 1 Paket $ * Rp User Training Hardware 3 Headset with Microphone - 1 Pusdiklat 10-6 Sendik Kantor Wilayah Kantor Cabang Total Unit Rp Rp Network 4 Penambahan Kapasitas Bandwith Internet 50 Mbps - **Rp Total Rp Keterangan : * $1 = Rp ** Biaya 50 Mbps/bulan = Rp PPN 10% (Sumber: biznetworks.com)

51 Biaya Operasional Sistem Biaya operasional sistem online training dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Biaya Operasional Sistem Online Training (Sumber: citrix.com) No Komponen Biaya Jumlah Satuan Harga Total Harga Satuan Software 1 Dukungan teknis Citrix Go 1 Paket $ Rp to Training Software Hardware 2 Pemeliharaan Headset Unit - * Rp Network 4 Sewa Layanan Internet 50 Mbps - **Rp Total Rp Keterangan : * Biaya pemeliharaan headset diasumsikan 10% dari biaya tahun sebelumnya ** Biaya 50 Mbps/bulan = Rp PPN 10% (Sumber: biznetworks.com) 4.2 Identifikasi Manfaat Bisnis Bagian ini akan memaparkan proses identifikasi manfaat bisnis menggunakan metode Ranti s Generic IS/IT Business Value. Hasil dari tahapan ini berupa daftar manfaat bisnis yang akan diperoleh BRI dengan mengimplementasikan sistem online training. Proses identifikasi dilakukan dengan mewawancarai pihak terkait yang memahami secara detil proses bisnis pada sistem pendidikan BRI menggunakan Tabel Ranti s Generic IS/IT Business Value sebagai panduan. Dari hasil dari wawancara, diperoleh beberapa potensi manfaat bisnis dari investasi sistem online training, disajikan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Identifikasi Manfaat Bisnis No Kategori & Sub Kategori Kode Relevan Signifikan Deskripsi 1 Katergori Mengurangi / menekan biaya (dari) 1. biaya telekomunikasi RCO-01 TIDAK Tidak ada relevansinya karena sistem online training tidak mempengaruhi biaya telekomunikasi. 2. biaya perjalanan RCO-02 YA YA Dengan pelatihan yang bersifat konvensional, bri mengeluarkan biaya perjalanan yang besar dengan komposisi :

52 38 No Kategori & Sub Kategori Kode Relevan Signifikan Deskripsi transportasi menuju pusdiklat, transportasi lokal, dan uang harian 3. biaya operator RCO-03 YA TIDAK Dengan adanya sistem online training akan mengurangi beban kerja operator yang selama ini bertugas, namun tidak signifikan mengurangi jumlah operator yang berasal dari pihak bri sendiri dan pegawai outsourcing 4. biaya pertemuan RCO-04 TIDAK Sistem online training tidak mengurangi biaya pertemuan karena yang dimaksud dengan pertemuan karena oleh bri adalah rapat atau aktivitas lain diluar 5. biaya kegagalan layanan pelatihan. RCO-05 TIDAK Sistem online training tidak mengurangi biaya kegagalan layanan 6. biaya distribusi RCO-06 TIDAK Sistem online training tdak mengurangi biaya distribusi 7. biaya pelatihan pegawai 8. biaya pengembalian barang yang salah 9. biaya uang (bunga pinjaman) RCO-07 YA YA Sistem online training akan mereduksi biaya pelatihan pegawai. Sekitar Rp 429,25 miliar adalah angka yang dikeluarkan bri untuk pendidikan dan pelatihan pada tahun 2011 dengan komposisi: biaya akomodasi, transportasi dan biaya pendidikan. RCO-08 TIDAK Tidak ada relevansinya karena sistem online training tidak mengurangi biaya pengemblian barang yang salah RCO-09 TIDAK Tidak ada relevansinya karena sistem online training tidak mempengaruhi biaya

53 39 No Kategori & Sub Kategori 10. biaya cetak dokumen dan ATK Kode Relevan Signifikan Deskripsi bunga pinjaman. RCO-10 YA YA Sistem online training yang terkomputerisasi akan mengurangi penggunaan media cetak dan atk. 11. biaya langganan RCO-11 TIDAK Sistem online training justru meningkatkan biaya langganan internet 12. biaya sewa ruangan RCO-12 YA YA Dengan berkurangnya tatap muka di kelas juga akan mengurangi frekwensi penyewaan ruangan diluar pusdiklat (jika pusdiklat fully booked oleh siswa pps). 13. biaya sewa alat RCO-13 YA YA Pengurangan frekwensi penggunaan ruangan juga akan diikuti oleh penurunan frekwensi sewa peralatan untuk pelatihan. 14. biaya inventori / penyimpanan 15.biaya kesalahan penelitian RCO-14 YA TIDAK Sistem online training memang mengurangi biaya cetak dokumen dan atk, namun tidak signifikan mengurangi biaya inventori karena masih sangat banyak materi ajar yang di dokumentasikan dalam bentuk modul dan buku. RCO-15 TIDAK Tidak ada relevansinya karena sistem online training tidak berhubungan dengan penelitian 2 Meningkatkan produktivitas (karena disebabkan oleh) 16. restrukturisasi pembagian fungsi kerja 17. mempercepat penguasaan produk IPR-01 YA TIDAK Sistem online training akan merestrukturisasi pelaksana kegiatan akademik, namun tidak mengubah secara signifikan IPR-02 YA YA Sistem online training akan mempercepat proses penguasaan produk berupa materi ajar karena peserta

54 40 No Kategori & Sub Kategori Kode Relevan Signifikan Deskripsi pelatihan akan diberikan metode pelatihan interaktif dan face to face seolah-olah berhadapan langsung dengan instruktur pelatihan melalui layar monitor. 18. kemudahan analisis IPR-03 YA YA Dengan adanya sistem online training, analisa kemampuan peserta semakin cepat dilakukan karena beberapa jenis ujian akan dilaksanakan online dan pemeriksaan secara terkomputerisasi sehingga tidak memerlukan waktu yang lama dan dapat mengurangi lembur 19. meningkatkan kepuasan pelanggan pegawai IPR-04 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan peningkatan kepuasan pelanggan 3 Mempercepat proses (dari) 20. proses produksi APR-01 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan percepatan proses produksi 21. proses pengadaan barang 22. proses pembuatan laporan 23. proses persiapan data APR-02 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan percepatan pengadaan barang APR-03 YA YA Sistem online training akan mempercepat proses pembuatan laporan hasil ujian siswa karena adanya digitasi data. APR-04 YA YA Sistem online training akan mempercepat proses persiapan data ujian karena adanya peralihan sistem ujian menjadi ujian

55 41 No Kategori & Sub Kategori 24. proses pemeriksaan permohonan 25. proses pembayaran hutang/tagihan Kode Relevan Signifikan Deskripsi terkomputerisasi APR-05 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan percepatan proses pemeriksaaan permohonan APR-06 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan percepatan proses pembayaran tagihan 26. proses transaksi APR-07 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan percepatan transaksi 27. proses pengambilan keputusan APR-08 YA YA Sistem online training mempercepat proses pengambilan keputusan pasca ujian program pelatihan karena adanya kemudahan analisis pada proses pemeriksaaan data ujian yang telah terdigitasi. 4 Mengurangi resiko (dari) 28. kesalahan hitung RRI-01 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan kesalahan hitung 29. piutang tak tertagih RRI-02 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan piutang tak tertagih 30. kehilangan inventori RRI-03 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan kehilangan inventori 31. produk gagal RRI-04 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan produk gagal 32. kehilangan data RRI-05 YA TIDAK sistem online training akan mengurangi resiko kehilangan data namun tidak signifikan 33. kesalahan data RRI-06 YA YA Dengan beralih ke sistem komputerisasi dalam memeriksa hasil

56 42 No Kategori & Sub Kategori Kode Relevan Signifikan Deskripsi ujian akan mengurangi resiko kesalahan data 34. jatuh tempo RRI-07 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan pengurangan resiko 35. kehilangan karyawan potensial jatuh tempo RRI-08 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan kehilangan karyawan potensial 36. pemalsuan RRI-09 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan pemalsuan 37.Penipuan / kecurangan administrasi 38. kesalahan pembayaran 39. kesalahan pengelolaan aset. 5 Meningkatkan pendapatan (yang disebabkan oleh) 40. meningkatkan kapasitas bisnis 41. meningkatkan kualitas laporan 42. meningkatkan kepercayaan pelanggan 43. memperluas segmentasi pasar RRI-10 YA YA Sistem online training akan membantu mengurangi resiko kecurangan pada pelakasanaan ujian atau pemeriksaan ujian atau penipuan administrasi RRI-11 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan kesalahan pembayaran RRI-12 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan kesalahan pengelolaan aset. IRE-01 YA YA Perluasan segementasi pasar akan meningkatkan kapasitas bisnis BRI IRE-02 YA Sistem online training akan mempercepat proses pembuatan laporan tapi tidak signifikan meningkatan kualitasnya IRE-03 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan kepercayaan pelanggan IRE-04 YA YA Dengan adanya sistem online training akan

57 43 No Kategori & Sub Kategori 44. meningkatkan pendapatan lain-lain Kode Relevan Signifikan Deskripsi mempercepat pemahaman produk sehingga keputusan bisnis dapat cepat diambil dalam usaha memperluas segementasi pasar IRE-05 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan peningkatan pendapatan lain-lain 6 Meningkatkan keakuratan (dari) 45. tagihan IAC-01 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan keakuratan tagihan 46. analisis IAC-02 YA TIDAK Sistem online training mempercepat proses analisis kemampuan peserta tapi tidak signifikan mempengaruhi keakuratan analisis 47. data IAC-03 YA YA Sistem online training mempercepat proses persiapan data kemampuan peserta dan akan mempengaruhi keakuratan data 48. perencanaan IAC-04 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan keakuratan perencanaan 49. keputusan IAC-05 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan keakuratan keputusan 7 Mempercepat cash-in (disebabkan karena) 50. mempercepat pengiriman tagihan 8 Meningkatkan layanan eksternal (dari) 51. mengurangi pembatalan pesanan ACI-01 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan mempercepat pengiriman tagihan IES-01 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan

58 44 No Kategori & Sub Kategori 52. mengetahui masalah pelanggan 53. penambahan cabang/layanan Kode Relevan Signifikan Deskripsi mengurangi pembatalan pesanan IES-02 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan mengetahui masalah pelanggan IES-03 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan penambahan cabang/layanan 54. layanan pribadi IES-04 TIDAK Tidak ada relevansinya antar sistem online training dengan layanan pribadi 55. kepuasan pelanggan IES-05 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan kepuasan pelanggan 9 Meningkatkan image (disebabkan oleh) 56. meningkatkan mutu layanan IIM-01 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan meningkatkan mutu layanan 57. pemberian diskon IIM-02 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan pemberian diskon 58. kepatuhan pada aturan 59. menggunakan merk terkenal IIM-03 YA TIDAK Sistem online training akan membantu meningkatkan kepatuhan siswa untuk mengikuti pelatihan karena diadakan di unit kerja masing-masing, namun tidak akan signifikan mengurangi tindak pelanggaran terhadap peraturan tersebut IIM-04 YA TIDAK Sistem online training meingkatkan image perusahaan karena mengimplementasikan teknologi informasi pada sistem pelatihan pegawai namun tidak signifikan karena

59 45 No Kategori & Sub Kategori 10 Meningkatkan kualitas (dari) 60. manajemen penyedia / pemasok Kode Relevan Signifikan Deskripsi pelatihan berbasis online ini tidak untuk dipublikasikan kepada pihak umum IQU-01 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan manajemen penyedia / pemasok 61. hasil kerja IQU-02 YA TIDAK Sistem online training membantu memudahkan analisis dan mempercepat kinerja pegawai namun belum signifikan meningkatkan kualitas hasil kerja mereka karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kinerja 62. layanan IQU-03 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan meingkatkan kualitas layanan 63. produk IQU-04 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan meingkatkan kualitas produk 11 Meningkatkan layanan internal (dari) 64. layanan bersama IIS-01 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan peningkatan layanan bersama 65. memenuhi hak & tanggung jawab staf 66. layanan untuk karyawan IIS-02 YA TIDAK Sistem online training akan semakin menyamaratakan hak seluruh pegawai untuk mendapatkan pelatihan, namun pada awal pengembangannya tidak akan terlalu berpengaruh signifikan IIS-03 YA TIDAK Sistem online training akan meingkatkan layanan bagi karyawan dengan mendapatkan

60 46 No Kategori & Sub Kategori Kode Relevan Signifikan Deskripsi pelatihan secara berkala 67. penjadwalan dan materi pelatihan IIS-04 YA TIDAK Jadwal dan materi pelatihan akan lebih baik dalam penyusunannya namun tidak signifikan meningkatkan kualitasnya 12 Meningkatkan keunggulan kompetitif (disebabkan oleh) 68. membentuk kerjasama bisnis 69. mempercepat terbentuknya bisnis baru 70. biaya perpindahan pelanggan ICA-01 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan membentuk kerjasama bisnis ICA-02 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan terbentuknya bisnis baru ICA-03 TIDAK Tidak ada relevansinya antara sistem online training dengan biaya perpindahan pelanggan 13 Menghindari biaya (dari) 71. dana cadangan ACO-01 YA YA BRI menganggarkan 5% sebagai dana cadangan untuk setiap program pelatihan. 72. biaya pemeliharaan ACO-02 YA TIDAK Berkuranganya frekwensi penggunaan ruangan Pusdiklat akan membantu mengurangi biaya pemeliharaan ruangan dan alat namun tidak signifikan karena ruangan masih banyak digunakan untuk pendidikan siswa PPS yang dikarantina selama 6 bulan 73. biaya kehilangan dan penundaan ACO-03 YA TIDAK Berkurangnya frekwensi perjalanan, sewa ruangan, sewa tempat akan berpengaruh terhadap menurunnya biaya kehilangan peralatan pelatihan dan penundaan namun tidak signifikan

61 47 Melalui proses wawancara menggunakan Tabel Ranti s Generic IS/IT Value diperoleh 28 sub kategori manfaat bisnis yang ada relevansinya dengan implementasi sistem online training dengan 16 diantaranya merupakan sub kategori yang berpotensi memberi manfaat secara signifikan. Daftar manfaat yang relevan dan signifikan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Daftar Manfaat Bisnis Relevan dan Signifikan Manfaat Bisnis Kode Potensi Manfaat Relevan Signifikan 2. Mengurangi biaya perjalanan RCO-02 YA YA 7. Mengurangi biaya pelatihan pegawai RCO-07 YA YA 10. Mengurangi biaya cetak dokumen & ATK RCO-10 YA YA 12. Mengurangi biaya sewa ruangan RCO-12 YA YA 13. Mengurangi biaya sewa alat RCO-13 YA YA 17. Meningkatkan produktivitas karena percepatan pemahaman produk IPR-02 YA YA 18. Meningkatkan produktivitas karena kemudahan analisis IPR-03 YA YA 22. Mempercepat proses pembuatan laporan APR-03 YA YA 23. Mempercepat proses persiapan data APR-04 YA YA 27. Mempercepat proses pengambilan keputusan APR-08 YA YA 33. Mengurangi resiko kesalahan data RRI-06 YA YA 37. Mengurangi resiko penipuan RRI-10 YA YA 40. Meningkatkan kapasitas bisnis IRE-01 YA YA 43. Meningkatkan segmentasi pasar IRE-04 YA YA 47. Meningkatkan keakuratan data IAC-03 YA YA 71. Menghindari dana cadangan ACO-01 YA YA 4.3 Pemodelan Dinamis Manfaat Bisnis Dalam System Dynamic Manfaat bisnis relevan dan signifikan yang teridentifikasi adalah manfaat bisnis yang memiliki keterkaitan dan membentuk hubungan sebab akibat dengan manfaat bisnis lainnya. Oleh karena itu, dengan metode System Dynamic (SD) akan digambarkan model dinamis hubungan sebab akibat manfaat bisnis tersebut dalam tujuan mencapai efektivitas kinerja dan efisiensi biaya yang nantinya akan direpresentasikan dalam bentuk diagram dan simulasi model dasar. Dasar pemikiran metodologi SD adalah berpikir serba sistem atau Systems Thinking, yaitu berpikir dimana setiap masalah dipandang sebagai sebuah

62 48 sistem, yaitu keseluruhan interaksi antar unsur-unsur dari sebuah objek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan (Trilestari, 2004). Tahap pembuatan model dinamis kedalam metode SD dilakukan menggunakan metodologi System Thinking yang penulis sesuaikan dengan studi kasus, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Berfikir dalam Terminologi Hubungan Sebab Akibat Analisa Variabel Analisa Keterkaitan dan Kausalitas Pembuatan Model Dinamis Gambar 4.3 Tahap Pembuatan Model Dinamis kedalam Sistem Dynamic Penjelasan dari tahap pemodelan studi kasus kedalam SD pada Gambar 4.3 adalah sebagai berikut: 1. Berfikir dalam Terminologi Hubungan Sebab Akibat Bertujuan untuk memahami permasalahan yang telah diidentifikasi untuk ditranslasikan kedalam variabel yang saling terkait dalam upaya mencapai tujuan investasi dalam sebuah terminologi hubungan sebab akibat. Hal ini sangat penting karena cara berfikir sebab akibat adalah kunci dalam mengorganisir ide-ide dalam studi SD. Permasalahan yang dimaksud adalah kendala yang muncul dari penerapan sistem pendidikan konvensional yang berjalan saat ini dan telah dirangkum menjadi suatu rumusan permasalahan sehingga memunculkan ide untuk melakukan investasi sistem online training. Sementara tujuan investasi adalah meningkatkan efektivitas kinerja dan efisiensi biaya. Varibel adalah elemen-

63 49 elemen yang terkait dalam aktivitas mencapai tujuan investasi dan menjadi solusi untuk mereduksi permasalahan. Terminologi hubungan sebab akibat dalam studi kasus ini dapat dilihat melalui Gambar 4.4. Gambar 4.4 Terminologi Hubungan Sebab Akibat Studi Kasus 2. Analisa Variabel Pada tahap ini akan ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat dalam upaya mencapai tujuan investasi melalui penerapan sistem online training. Varibel pada tahap pemodelan ini didefinisikan menjadi 2 jenis, yaitu: a. Variabel manfaat, merupakan manfaat bisnis relevan dan signifikan yang diperoleh dari hasil identifikasi menggunakan metode Ranti s Generic IS/IT Value. Variabel manfaat merupakan variabel yang menjadi sebab atau mempengaruhi variabel lain. Variabel tersebut dapat dilihat melalui Tabel 4.6. Tabel 4.6 Daftar Variabel Manfaat Manfaat Bisnis Dalam Tabel Ranti s Generic Kode 2. Mengurangi biaya perjalanan RCO Mengurangi biaya pelatihan pegawai RCO Mengurangi biaya cetak dokumen & ATK RCO Mengurangi biaya sewa ruangan RCO Mengurangi biaya sewa alat RCO Meningkatkan produktivitas karena percepatan pemahaman produk IPR Meningkatkan produktivitas karena kemudahan analisis IPR Mempercepat proses pembuatan laporan APR Mempercepat proses persiapan data APR Mempercepat proses pengambilan keputusan APR Mengurangi resiko kesalahan data RRI-06

64 50 Manfaat Bisnis Dalam Tabel Ranti s Generic Kode 37. Mengurangi resiko penipuan RRI Meningkatkan kapasitas bisnis IRE Meningkatkan segmentasi pasar IRE Meningkatkan keakuratan data IAC Menghindari dana cadangan ACO-01 b. Variabel tujuan, merupakan hal yang ingin dicapai dari investasi ini yakni efektivitas kinerja dan efisiensi biaya. Variabel manfaat merupakan variabel yang menjadi akibat atau dipengaruhi karena adanya variabel lain, namun tidak menutup kemungkinan jika variabel ini juga mempengaruhi variabel lainnya. 3. Analisa Keterkaitan dan Kausalitas Bertujuan untuk mengindikasi keterkaitan antara variabel dalam hubungan sebab akibat (kausalitas). Secara umum terdapat 2 jenis tanda dalam hubungan keterkaitan antar variabel yakni positif (+) dan negatif (-). Tanda ini yang menginisialisasikan pengaruh yang ditimbulkan akibat adanya hubungan variabel tersebut. Sementara itu, dalam hubungan sebab akibat (kausalitas) juga dibagi menjadi 2 jenis yakni: a. Positif (+) dan Positif (+) atau Negatif (-) dan Negatif (-), yaitu jika penyebab naik, akibat akan naik (pertumbuhan, penguatan), jika penyebab turun, akibat akan turun. Contoh: b. Positif (+) dan Negatif (-) atau Negatif (-) dan Positif (+), yaitu jika penyebab naik, akibat akan turun, jika penyebab turun, akibat akan naik. Contoh:

65 51 Proses analisa keterkaitan dan kausalitas ini murni menggunakan logika penulis yang disesuaikan dengan kondisi aktual studi kasus. Secara keseluruhan, proses analisa keterkaitan dan kausalitas antar variabel dapat dilihat melalui Gambar 4.5. Gambar 4.5 Proses Analisa Keterkaitan dan Kausalitas

66 52 Dari proses analisa keterkaitan dan kausalitas pada Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa terdapat 2 variabel manfaat yang memiliki peran dominan mempengaruhi variabel manfaat lain (disebut variabel manfaat pendukung) yakni: pengurangan biaya pelatihan dan kemudahan analisis (disebut variabel manfaat utama). Sementara itu akibat yang ditimbulkan jika 2 tujuan investasi yang digambarkan dalam variabel tujuan (efektivitas kinerja dan efisiensi biaya) tercapai adalah munculnya 1 variabel manfaat yang nantinya akan membawa potensi lain bagi BRI yakni memperluas segmentasi pasar. 4. Pembuatan Model Dinamis, merupakan tahap akhir dari penerapan metode SD pada penelitian ini. Pembangunan model dinamis ini bertujuan untuk melihat secara keseluruhan hubungan sebab akibat dari seluruh variabel yang telah dianalisa keterkaitan dan kausalitasnya kedalam diagram milik metode SD. Diagram yang akan dibuat pada tahap ini adalah: a. Causal loop diagram (CLD) yang berfungsi untuk menggambarkan interaksi seluruh variabel dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai tujuan investasi. Penulis menggunakan analogi sendiri yang disesuaikan dengan studi kasus penelitian dalam proses pembuatan CLD. Proses pembuatan dimulai dari menggambarkan variabel tujuan, dilanjutkan variabel manfaat utama yang diketahui sangat berperan mempengaruhi variabel tujuan dan proses terakhir menggambarkan variabel manfaat pendukung yang dipengaruhi variabel manfaat utama. b. Stock and flow diagram (SFD) yang berfungsi untuk mensimulasikan model dasar yang menggambarkan perubahan yang terjadi akibat adanya variabel yang teridentifikasi. Untuk membuat SFD, dari CLD yang telah dibuat selanjutnya dianalisa variabel yang akan menjadi Stock dan variabel yang akan menjadi Flow. Pada studi kasus ini, variabel tujuan yakni efektivitas kinerja dan efisiensi biaya akan dianggap sebagai stock karena kondisinya dipengaruhi oleh variabel manfaat utama yaitu penguranan biaya pelatihan dan kemudahan analisis yang akan dianggap sebagai flow.

67 Causal Loop Diagram Sistem Online Training Causal loop diagram (CLD) berfungsi untuk memodelkan hubungan sebab akibat manfaat bisnis (variabel manfaat dan varibel tujuan) yang teridentifikasi. CLD sistem online training dapat dilihat pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Causal Loop Diagram Sistem Online Training Berikut ini uraian proses causal loop diagram pada Gambar 4.6: Bagi pihak BRI, pengurangan biaya pelatihan pegawai akan membantu mengurangi biaya perjalanan, biaya cetak dokumen dan ATK, biaya sewa ruangan, biaya sewa alat, dana cadangan. Bagi pegawai Pusdiklat, sistem online training akan memberikan kemudahan analisis kemampuan peserta pelatihan karena data ujian telah tersedia dalam bentuk digital sehingga mempercepat proses persiapan datah, mudah untuk diolah secara komputerisasi sehingga mempercepat

68 54 proses pembuatan laporan. Manfaat bisnis kemudahan analisis juga membantu meningkatkan keakuratan data laporan, membantu mengurangi resiko akibat kesalahan data dalam pemeriksaan serta mengurangi resiko penipuan karena pelaksanaan dan pemeriksaan ujian telah diubah menjadi online dan terkomputerisasi. Bagi peserta pelatihan, kemudahan analisis juga membantu dalam mempercepat penguasaan produk atau materi pelatihan sehingga mempercepat proses pengambilan keputusan dalam usaha memperluas segmentasi pasar yang akhirnya dapat meningkatkan kapasitas bisnis. Seiring dengan meningkatnya kemudahan analisis maka akan meningkatkan efektivitas kinerja pegawai Pusdiklat dan pegawai yang menjadi peserta pelatihan. Sementara itu, dengan berkurangnya biaya pelatihan pegawai maka akan mempengaruhi tingkat efisiensi biaya untuk pendidikan BRI. Efektivitas kinerja yang meningkat akan berdampak pada efisiensi biaya. Efektivitas kinerja dan efisiensi biaya adalah variabel yang mempengaruhi kegiatan perluasan segmentasi pasar Stock and Flow Diagram Sistem Online Training Stock (disebut juga dengan level) menggambarkan kondisi sistem pada suatu waktu. Flow menaikkan dan menurunkan stock pada setiap waktu. Stock and flow diagram (SFD) berfungsi untuk menggambarkan simulasi model dasar yang merepresentasikan perubahan yang ditimbulkan oleh manfaat bisnis (variabel manfaat dan varibel tujuan) yang sebelumnya telah digambarkan melalui causal loop diagram. Biaya pelatihan pegawai adalah variabel yang berperan sebagai flow karena sangat mempengaruhi tingkat efisiensi biaya. Kemudahan analisis juga menjadi variabel yang berperan sebagai flow karena sangat mempengaruhi tingkat efektivitas kinerja. Ketersediaan modul online training adalah flow yang saling mempengaruhi tingkat efisiensi biaya dan efektivitas kinerja.

69 55 Untuk lebih jelasnya, SFD sistem online training dapat dilihat melalui Gambar 4.7. Gambar 4.7 Stock and Flow Diagram Sistem Online Training Hasil Simulasi Model Dasar Sistem Online Training Simulasi model dasar diperlukan untuk mengetahui perilaku sistem dalam periode waktu tertentu dalam mencapai tujuan investasi yaitu efisiensi biaya dan efektivitas kinerja. Pada penelitian ini, akan disimulasikan model dasar dari implementasi sistem online training dalam periode 5 tahun menggunakan data sampel. Dalam perhitungan target efisiensi dan efektivitas, penulis menggunakan asumsi yang nilainya berasal dari data materi pendidikan yang terdapat pada Lampiran B. Grafik hasil simulasi untuk efisiensi biaya dapat dilihat melalui Gambar 4.8.

70 waktu (tahun) biaya pelatihan sebelum OT (juta) modul OT (program) efisiensi biaya (juta) biaya pelatihan sesudah OT modul OT (program) biaya pelatihan sebelum waktu (tahun) biaya pelatihan sesudah OT (juta) efisiensi biaya (juta) Gambar 4.8 Grafik Simulasi Efisiensi Biaya Gambar 4.8 memperlihatkan contoh efisiensi biaya pelatihan pegawai untuk pendidikan Program Rekrutmen AO Sales Konsumer dalam kurun waktu 5 tahun sejak dimulainya implementasi sistem online training dengan target efisiensi biaya sebesar 50% per tahun yang berasal dari perhitungan: = Total materi program yang akan dikonversi sistem online training / Total materi program = 10 materi / 20 materi X 100 (Lampiran B) = 50% Matrik perhitungan efisiensi biaya adalah: = Total biaya pelatihan sebelum online training X Target efisiensi biaya. Grafik hasil simulasi untuk efektivitas kinerja dapat dilihat pada Gambar 4.9.

71 waktu (tahun) pemeriksaan ujian sebelum OT modul OT (program) Gambar 4.9 Grafik Simulasi Efektivitas Kinerja pemeriksaan ujian sesudah OT efektivitas kinerja Series Series Series Series Series Gambar 4.9 memperlihatkan contoh efektivitas kinerja pegawai pusdiklat dalam melakukan pemeriksaan ujian pada kurun waktu 5 tahun sejak dimulainya implementasi sistem online training dengan target efektivitas kinerja sebesar 50% per tahun (contoh: Program Rekrutmen AO Sales Konsumer) yang berasal dari perhitungan: = Total materi program yang akan dikonversi sistem online training / Total materi program = 10 materi / 20 materi X 100 (Lampiran B) = 50% Matrik perhitungan efektivitas kinerja adalah: = Total pemeriksaan ujian sebelum online training X Target efektivitas kinerja.

Teddie Darmizal, S.T., M.T.I.

Teddie Darmizal, S.T., M.T.I. ANALISIS INVESTASI ONLINE TRAINING SYSTEM MENGGUNAKAN METODE RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE (STUDI KASUS: PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK.) Teddie Darmizal, S.T., M.T.I. Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Investasi Teknologi Informasi Menurut (Mahmood & Szewczak, 1998), yang dikutip dari karya ilmiah Teddie Darmizal yang berjudul "Kajian Kelayakan Investasi Sistem Online Training

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. PERIODE 2010-2012 Nama : Anita Lestari NPM : 20210888 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE 2005-2013 Disusun Oleh : Nama : Fera Aristiyani NPM : 20207459 Kelas : 4EB05

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Munawir (2010:2) mengungkapkan bahwa: Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Jakarta, 12 November Penulis. vii

Jakarta, 12 November Penulis. vii KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan kemudahan yang diberikan- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan thesis ini dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Economic Value Added (EVA) Economic Value Added (EVA) merupakan sebuah metode pengukuran nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatannya selama periode tertentu.

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI PAYMENT ONLINE SYSTEM (POS) UNTUK PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE RANTI'S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE

ANALISA INVESTASI PAYMENT ONLINE SYSTEM (POS) UNTUK PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE RANTI'S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE ANALISA INVESTASI PAYMENT ONLINE SYSTEM (POS) UNTUK PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE RANTI'S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS MANFAAT BISNIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE PADA PERUSAHAAN RITEL DI INDONESIA

ANALISIS MANFAAT BISNIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE PADA PERUSAHAAN RITEL DI INDONESIA 1 ANALISIS MANFAAT BISNIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE PADA PERUSAHAAN RITEL DI INDONESIA Ni Made Wili Septiarini 1, Frederik Samuel Papilaya 2 1, 2 Program

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Wibowo (2014:7 ), kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulisan karya akhir ini menggunakan metode studi kepustakaan, dimana data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang dianalisis, buku-buku, internet, surat kabar, dan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DI PT. BANK SUMUT

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DI PT. BANK SUMUT PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DI PT. BANK SUMUT DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang kian pesat saat ini menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan harus berjuang untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI PENGUKUR PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA, TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI PENGUKUR PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA, TBK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI PENGUKUR PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA, TBK Indah Febrina 23210493 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Feny

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Kerangka pikir EVA sederhana yaitu suatu perusahaan dikatakan dapat

BAB III METODOLOGI. Kerangka pikir EVA sederhana yaitu suatu perusahaan dikatakan dapat BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir EVA Kerangka pikir EVA sederhana yaitu suatu perusahaan dikatakan dapat meningkatkan kekayaan pemegang sahamnya bila tingkat pengembaliannya lebih besar daripada biaya

Lebih terperinci

Identifikasi Nilai Bisnis SI/TI Menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti: Studi Kasus Disaster Recovery Center Kementerian XYZ

Identifikasi Nilai Bisnis SI/TI Menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti: Studi Kasus Disaster Recovery Center Kementerian XYZ ISSN : 2442-8345 Identifikasi Menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti: Studi Kasus Disaster Recovery Center Kementerian XYZ Program Studi Sistem Informasi, STIMIK ESQ Jl. TB Simatupang Kavling

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana dari dalam perusahaan (internal financing) atau dari luar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari dalam perusahaan (internal financing) atau dari luar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan dana ini perusahaan dapat memperoleh dana dari dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan perhitungan yang mendasari analisis dan pembahasan untuk dapat mengetahui kinerja perusahaan PT United Tractors Tbk, yang diukur dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. UNITED TRACTORS, Tbk. : Nadya Soalagogo NPM :

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. UNITED TRACTORS, Tbk. : Nadya Soalagogo NPM : ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. UNITED TRACTORS, Tbk Nama : Nadya Soalagogo NPM : 25211081 Dosen Pembimbing : Ani Hidayati, SE., MMSI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Sinyal (Signalling Theory) Menurut Wolk dalam Firman Taryana (2013) teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MANFAAT BISNIS SI/TI MENGGUNAKAN METODE RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE (STUDI KASUS: DIPENDA PROVINSI SULAWESI UTARA)

IDENTIFIKASI MANFAAT BISNIS SI/TI MENGGUNAKAN METODE RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE (STUDI KASUS: DIPENDA PROVINSI SULAWESI UTARA) IDENTIFIKASI MANFAAT BISNIS SI/TI MENGGUNAKAN METODE RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE (STUDI KASUS: DIPENDA PROVINSI SULAWESI UTARA) Stanley David Sualang K. 1) Benny Ranti 2) Magister Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE 2008-2012 NAMA KELAS : Anindya Dita Khoirina : 3EB13 NPM : 20210864 FAKULTAS : EKONOMI

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) yang diperdagangkan di Bursa Efek

Lebih terperinci

PENDEKATAN MODEL BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT SEBAGAI SOLUSI PROBLEM PEMASARAN PERUMAHAN DI PT. PROSPEK REALTINDO TESIS

PENDEKATAN MODEL BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT SEBAGAI SOLUSI PROBLEM PEMASARAN PERUMAHAN DI PT. PROSPEK REALTINDO TESIS PENDEKATAN MODEL BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT SEBAGAI SOLUSI PROBLEM PEMASARAN PERUMAHAN DI PT. PROSPEK REALTINDO TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang sebanyak-banyaknya

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang sebanyak-banyaknya 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang sebanyak-banyaknya atau semaksimal mungkin,

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI: KARYA AKHIR

ANALISA FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI: KARYA AKHIR ANALISA FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI: Studi Kasus Sebuah Instansi Pemerintah Bidang Keuangan KARYA AKHIR Rein Nusa Triputra 0706194015 UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan. menjadi tempat kegiatan investasinya. Kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan. menjadi tempat kegiatan investasinya. Kemampuan perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba atau sering disebut perusahaan nirlaba. Tujuan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba atau sering disebut perusahaan nirlaba. Tujuan dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Teoretis 1. Rasio Profitabilitas Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba atau keuntungan. Akan tetapi, ada juga perusahaan yang tujuannya bukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa nilai EVA PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Pada periode

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa nilai EVA PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Pada periode BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan dan hasil analisis pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa nilai EVA PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Pada periode penelitian telah mengalami peningkatan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian kuantitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

PENYEMPURNAAN RANCANGAN INFRASTRUKTUR DISASTER RECOVERY CENTER DALAM MENDUKUNG DISASTER RECOVERY PLAN BANK X TESIS GUNAWAN

PENYEMPURNAAN RANCANGAN INFRASTRUKTUR DISASTER RECOVERY CENTER DALAM MENDUKUNG DISASTER RECOVERY PLAN BANK X TESIS GUNAWAN HALAMAN SAMPUL PENYEMPURNAAN RANCANGAN INFRASTRUKTUR DISASTER RECOVERY CENTER DALAM MENDUKUNG DISASTER RECOVERY PLAN BANK X TESIS GUNAWAN 0706193706 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara lain Taufik (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara lain Taufik (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan kinerja keuangan telah banyak dilakukan, antara lain Taufik (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya kegiatan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED Moses L. Singgih Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, ITS Surabaya Kampus ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya, Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dilakukan oleh Hanifa (2006) dengan objek PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Hasil penelitian tersebut yaitu analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Penilaian Kinerja Informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk menilai pertanggungjawaban kinerja manager karena penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif analisis. Peneltian deskriptif analisis menjelaskan

Lebih terperinci

Raden Muh. Adlan Rahim

Raden Muh. Adlan Rahim PENERAPAN ECONOMIC VALUE ADDED DALAM PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. ASTRA OTOPARTS Tbk. (Periode Akuntansi 2012-2014) Raden Muh. Adlan Rahim 25212843 Latar Belakang Perusahaan Otomotif Kinerja Keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Menurut Ari (2005) pengukuran kinerja keuangan menggunakan metode economic value added (EVA) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun secara

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. antara PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Gresik. Hasil penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. antara PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Gresik. Hasil penelitian BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamonangan (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA dan MVA antara PT. Indocement Tunggal

Lebih terperinci

meneliti catatan laporan keuangan yang berkaitan dengan perpajakan. Demikian juga dengan bad debt reserve, goodwill amortization, interest expense

meneliti catatan laporan keuangan yang berkaitan dengan perpajakan. Demikian juga dengan bad debt reserve, goodwill amortization, interest expense KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas karunia berkat dan rahmatnya, yang memberikan kesehatan, kelapangan, kegigihan kepada penulis untuk meneruskan penelitian dan menyelesaikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kemauan para usahawan untuk memanfaatkan peluang yang ada semaksimal

PENDAHULUAN. kemauan para usahawan untuk memanfaatkan peluang yang ada semaksimal I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang pesat diikuti oleh perkembangan bisnis dan kemauan para usahawan untuk memanfaatkan peluang yang ada semaksimal mungkin. Hal ini menyebabkan semakin

Lebih terperinci

Identifikasi Manfaat Fasilitas New Internet Banking Menggunakan Tabel Generik Ranti pada Bank XYZ

Identifikasi Manfaat Fasilitas New Internet Banking Menggunakan Tabel Generik Ranti pada Bank XYZ ISSN 2356-4393 Identifikasi Manfaat Fasilitas New Internet Banking Menggunakan Tabel Generik Ranti pada Bank XYZ Arie Kusumawati 1), Muhammad Rusli 2) Sistem Informasi, Instiut Teknologi dan Bisnis Kalbis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai suatu organisasi bisnis, tujuan utama dari korporasi adalah profit atau keuntungan. Mengingat banyak pemangku kepentingan terutama pemegang saham yang merupakan

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. ASIA PAPER MILLS Dengan Metode Economic Value Added (EVA)

Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. ASIA PAPER MILLS Dengan Metode Economic Value Added (EVA) Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. ASIA PAPER MILLS Dengan Metode Economic Value Added (EVA) Nama : Ilma Syahida Arofi NPM : 23211509 Kelas : 3EB25 Pembimbing : Radi Sahara, SE., MM Latar Belakang Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

Cost of Equity Cost of Preferred Stock Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC)

Cost of Equity Cost of Preferred Stock Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC) DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR & GRAFIK... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif menurut Robert Donmoyer (dalam Given, 2008: 713),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif menurut Robert Donmoyer (dalam Given, 2008: 713), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk dari penelitian kuantitatif, definisi dari penelitian kuantitatif menurut Robert Donmoyer (dalam Given, 2008: 713), adalah

Lebih terperinci

BAB 1 1. PENDAHULUAN

BAB 1 1. PENDAHULUAN 1 BAB 1 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini, dunia bisnis semakin menyadari pentingnya peranan Teknologi Informasi (TI) dalam menciptakan nilai tambah organisasi. Perusahaan semakin berani membelanjakan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) JURNAL PUBLIKASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja 14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun

Lebih terperinci

Nama : Susi Susanti NPM : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode

Nama : Susi Susanti NPM : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode Nama : Susi Susanti NPM : 21208451 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode 2008-2011 Latar Belakang Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama setiap perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan agar kegiatan operasional perusahaan terus berjalan. Bukan hanya tanggung jawab kepada pemilik, namun

Lebih terperinci

PERBAIKAN KINERJA MANAJEMEN LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SISTEM MANAJEMEN MUTU, LEAN SIX SIGMA DAN BALANCED SCORECARD : STUDI KASUS PT.

PERBAIKAN KINERJA MANAJEMEN LAYANAN  DENGAN MENGGUNAKAN METODE SISTEM MANAJEMEN MUTU, LEAN SIX SIGMA DAN BALANCED SCORECARD : STUDI KASUS PT. PERBAIKAN KINERJA MANAJEMEN LAYANAN E-MAIL DENGAN MENGGUNAKAN METODE SISTEM MANAJEMEN MUTU, LEAN SIX SIGMA DAN BALANCED SCORECARD : STUDI KASUS PT.XYZ KARYA AKHIR Nungky Awang Chandra 0706194394 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN DAN PENGELOLAAN ECONOMIC EXPOSURE PADA PT. ABC TESIS. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S2

ANALISIS PENGUKURAN DAN PENGELOLAAN ECONOMIC EXPOSURE PADA PT. ABC TESIS. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S2 ANALISIS PENGUKURAN DAN PENGELOLAAN ECONOMIC EXPOSURE PADA PT. ABC TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S2 FRANSISCA DWIPUJININGSIH 06061611376 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kegiatan ekonomi bergerak maju seiring dengan. perkembangan jaman. Ekonomi sekarang tidak hanya berkutat pada proses

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kegiatan ekonomi bergerak maju seiring dengan. perkembangan jaman. Ekonomi sekarang tidak hanya berkutat pada proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan kegiatan ekonomi bergerak maju seiring dengan perkembangan jaman. Ekonomi sekarang tidak hanya berkutat pada proses produksi, distribusi, serta konsumsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk memperoleh modal tersebut adalah melalui pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk memperoleh modal tersebut adalah melalui pasar modal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, dunia usaha menjadi semakin kompetitif sehingga menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi agar terhindar dari kebangkrutan dan unggul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya seefisien dan seefektif

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya seefisien dan seefektif 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi kegiatan kinerja perusahaan, baik perusahaan kecil maupun besar. Oleh karena itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data-data keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian dalam penulisan

Lebih terperinci

STRATEGI PENDANAAN MELALUI SEKURITISASI PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PT. ABC FINANCE TESIS

STRATEGI PENDANAAN MELALUI SEKURITISASI PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PT. ABC FINANCE TESIS UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI PENDANAAN MELALUI SEKURITISASI PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PT. ABC FINANCE TESIS AGUNG YUDIVIANTHO 0806432101 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA

Lebih terperinci

ANALISIS MANFAAT BISNIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE UNTUK MENGUKUR INVESTASI SISTEM INFORMASI

ANALISIS MANFAAT BISNIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE UNTUK MENGUKUR INVESTASI SISTEM INFORMASI ANALISIS MANFAAT BISNIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE UNTUK MENGUKUR INVESTASI SISTEM INFORMASI Setiawan Azhar 1, Johan Jimmy Carter Tambotoh 2, Agustinus Fritz Wijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham yang ada di BEI, Jakarta Islamic Index (JII) adalah satu-satunya yang. beroperasi berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. saham yang ada di BEI, Jakarta Islamic Index (JII) adalah satu-satunya yang. beroperasi berdasarkan prinsip syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Index harga saham merupakan indikator perdagangan saham yang dibuat berdasarkan rumusan tertentu mencerminkan tingkat aktivitas dan fluktuasi sebuah bursa efek.

Lebih terperinci

Analisis Jenis Properti Hunian Sebagai Pengembang di Daerah Fatmawati Jakarta Selatan

Analisis Jenis Properti Hunian Sebagai Pengembang di Daerah Fatmawati Jakarta Selatan s UNIVERSITAS INDONESIA Analisis Jenis Properti Hunian Sebagai Pengembang di Daerah Fatmawati Jakarta Selatan TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen Baihaki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penulis menggunakan konsep metode EVA dan FVA untuk mengukur kinerja

BAB III METODOLOGI. Penulis menggunakan konsep metode EVA dan FVA untuk mengukur kinerja BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Konseptual Penulis menggunakan konsep metode EVA dan FVA untuk mengukur kinerja keuangan perusahan-perusahaan go public yang bergerak pada industri perkebunan untuk periode

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS EVA (Economic Value Added) pada PT LMG

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS EVA (Economic Value Added) pada PT LMG PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS EVA (Economic Value Added) pada PT LMG Faradilla Kemaladewi, Arif Makhsun, S.E., M.S.Ak., Eksa Ridwansyah, S.E., M.Buss.Ak.CA. Mahasiswa Jurusan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu pengukuran kinerja yang biasa digunakan adalah analisis rasio financial, namun belakangan ini muncul konsep yang dapat menilai kinerja perusahaan

Lebih terperinci

Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan

Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan M a n a j e m e n K e u a n g a n & P r a k 20 Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan Mahasiswa dapat memahami dan menyebutkan laporan keuangan dasar dalam laporan keuangan tahunan,

Lebih terperinci

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak 1. Konsep laporan keuangan 2. Laba akuntansi dan arus kas bersih 3. Modifikasi data akuntansi untuk pengambilan keputusan manajerial Muniya Alteza Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Return On Assets (ROA) Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pendekatan Metode Economic Value Added (EVA) pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pendekatan Metode Economic Value Added (EVA) pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pendekatan Metode Economic Value Added (EVA) pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Astrid Novelita J 21212228 3EB18 PENDAHULUAN Latar Belakang 1. Perkembangan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED NAMA : FITRI SABRINA NPM : 22210840 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE.,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MOBILE

PENERAPAN METODE MOBILE PENERAPAN METODE MOBILE GOAL QUESTION METRIC (MGQM) UNTUK PENGUJIAN USABILITY PADA APLIKASI MOBILE SAUNG AYAM MANAGEMENT SYSTEM GUNA MENINGKATKAN USER EXPERIENCE TUGAS AKHIR MUH. ZULKIFLI B 1112001031

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah : 60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih

Lebih terperinci

ABSTRACT. The Effect Of Economic Value Added And Market Value Added To The Stock Returns Of Manufacturing Companies

ABSTRACT. The Effect Of Economic Value Added And Market Value Added To The Stock Returns Of Manufacturing Companies ABSTRACT The Effect Of Economic Value Added And Market Value Added To The Stock Returns Of Manufacturing Companies EVA and MVA is a new method that can be used to calculate the company's financial performance.

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Economic Value Added (EVA) 1. Definisi Economic Value Added (EVA) EVA menurut John D.Martin et al (2010:44), menyatakan bahwa: Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added EVA),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi perusahaan-perusahaan asing dapat melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi perusahaan-perusahaan asing dapat melakukan kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi perusahaan-perusahaan asing dapat melakukan kegiatan bisnisnya di Indonesia secara bebas, sehingga akan tercipta suatu kompetisi yang sangat kompetitif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ilmiah yang ditujukan dengan bagaimana kepatuhan peneliti

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ilmiah yang ditujukan dengan bagaimana kepatuhan peneliti III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian memiliki pengertian sebagai cara kerja untuk dapat memahami suatu objek penelitian. Peneliti yang baik harus memenuhi syaratsyarat

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED Moses L. Singgih e-mail: moses@ie.its.ac.id Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, ITS Surabaya Kampus ITS, Keputih, Sukolilo,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan oleh Sony siswanto (2012) dengan tujuan penelitian mengetahui Evaluasi kinerja

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

Bandung, September Ria Puspitasari

Bandung, September Ria Puspitasari KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, karena hanya atas ridho dan rahmat-nya penulisan tugas akhir dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sub sektor Properti & Real Estate

Lebih terperinci

kinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu.

kinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang investor dalam melakukan investasi tentu akan menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki kinerja yang baik. Kinerja yang baik menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN KEBUTUHAN TELLER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ANTRIAN PADA PT. BANK XYZ (STUDI EMPIRIK CABANG UTAMA) TESIS

ANALISIS PERHITUNGAN KEBUTUHAN TELLER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ANTRIAN PADA PT. BANK XYZ (STUDI EMPIRIK CABANG UTAMA) TESIS ANALISIS PERHITUNGAN KEBUTUHAN TELLER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ANTRIAN PADA PT. BANK XYZ (STUDI EMPIRIK CABANG UTAMA) TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S2 JUSTINA SUSILONINGSIH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 KONSEP AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN II.1.1 Pengertian Akuntansi dan Laporan keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam sistem ekonomi, karena akuntansi menyediakan informasi-informasi

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk DENGAN MENGGUNAKANMETODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk DENGAN MENGGUNAKANMETODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk DENGAN MENGGUNAKANMETODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) NAMA : Fairuz Dyasano Putri NPM : 29211081 JURUSAN : Ekonomi PEMBIMBING : Sri Sapto Darmawati,

Lebih terperinci

PUTRI AYU NINGSIH / Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE.,MMSI

PUTRI AYU NINGSIH / Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE.,MMSI ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA INDUSTRI PROPERTI PUTRI AYU NINGSIH / 25212759 Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE.,MMSI LATAR BELAKANG Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI

BAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI BAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI 1 Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang mengukur hasil dari masing-masing pusat pertanggungjawaban

Lebih terperinci

DAFTAR ISI vi. Halaman Judul...i Halaman Pernyataan..ii Persetujuan Pembimbing..iii KATA PENGANTAR..iv ABSTRAK..v

DAFTAR ISI vi. Halaman Judul...i Halaman Pernyataan..ii Persetujuan Pembimbing..iii KATA PENGANTAR..iv ABSTRAK..v ABSTRAK Untuk melakukan penilaian kinerja perusahaan, diperlukan alat bantu. Salah satu alat bantu yang sekarang cukup populer adalah pengukuran kinerja perusahaan berdasarkan Economic Value Added (EVA)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT SEPATU BATA TBK

ANALISIS PENGUKURAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT SEPATU BATA TBK ANALISIS PENGUKURAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT SEPATU BATA TBK Latar Belakang Fungsi akuntansi yang penting adalah mengumpulkan dan melaporkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PT. MULTISTRADA ARAH SARANA TBK KARYA AKHIR

PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PT. MULTISTRADA ARAH SARANA TBK KARYA AKHIR PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PT. MULTISTRADA ARAH SARANA TBK KARYA AKHIR IWAN ELI SETIAWAN 0606147522 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA AGUSTUS

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance

Lebih terperinci