BAB II LANDASAN TEORI. (Price) Menggunakan Cost Volume Profit diperlukan pemahan terhadap analisa dari

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. (Price) Menggunakan Cost Volume Profit diperlukan pemahan terhadap analisa dari"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI Dalam melakukan pembuatan aplikasi desktop Penentuan Harga Per Unit (Price) Menggunakan Cost Volume Profit diperlukan pemahan terhadap analisa dari Cost Volume Profit dan Beberapa hal penjualan. 2.1 Analisa Cost Volume Profit Pengertian Analisis Cost Volume Profit Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Garrison, dkk (2006:322) Analisis biaya-volume-laba adalah satu dari beberapa alat yang berguna bagi manajer dalam memberikan perintah. Alat ini membantu manajemen suatu perusahaan untuk memahami hubungan timbal balik antara biaya, volume dan laba organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antarlima lima elemen berikut: harga jual produk, volume atau tingkat aktivitas, biaya variabel per unit, total biaya tetap, dan bauran produk yang dijual. Menurut Garrison, dkk (2006:350), ada beberapa asumsi yang mendasari analisis cost volume profit yaitu: 1. Harga jual konstan. Harga jual produk atau jasa tidak berubah ketika volume berubah. 11

2 12 2. Biaya adalah linear dan dan dapat secara akurat dibagi menjadi elemen variable dan tetap. Elemen variable adalah konstan per unit dan elemen tetap adalah konstan secara total dalam rentang yang relevan. 3. Dalam perusahaan dengan berbagai produk, bauran penjualan adalah konstan. 4. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak berubah. Jumlah unit yang diproduksi sama dengan jumlah unit terjual. Analisis cost volume profit memiliki manfaat yang sangat banyak bagi manajemen suatu perusahaan. Manfaat dari penggunaan analisis ini adalah untuk membuat kalkulasi perencanaan laba dan anggaran penjualan dari suatu perusahaan menjadi akurat. Dengan mengunakan analisis cost volume profit akan dapat diketahui berapa jumlah penjualan impas agar perusahaan tidak mengalami kerugian maupun untung, untuk mengetahui berapa jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mencapai target laba tertentu, Analisis cost volume profit juga dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar penjualan yang dapat membuat penurunan sebelum mengalami kerugian, serta dapat digunakan untuk menentukan kombinasi penjualan dari setiap jenis ukuran yang diproduksi untuk mencapai target laba yang telah ditetapkan Margin Kontribusi Margin kontribusi menurut Garrison, dkk (2006:324) adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban variabel. Margin kontribusi merupakan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya tetap dan memberikan keuntungan. Margin

3 13 kontribusi juga dapat disajikan dalam bentuk persentase. Hansen & Mowen (2005:280) menyatakan bahwa rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Adapun rumus rasio margin kontribusi adalah: Analisis Titik Impas Menurut Garrison, dkk (2006:325) Titik impas adalah tingkat penjualan dimana laba adalah nol. Jadi dapat dikatakan bahwa titik impas merupakan titik di mana biaya dan pendapatan sama besarnnya sehingga tidak terjadi laba maupun rugi. Analisa terhadap titik impas ini digunakan untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan agar semua biaya yang terjadi dalam periode tersebut dapat tertutupi. Titik impas dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan (equation method) dan metode margin kontribusi (contribution method). 1. Metode Persamaan Metode persamaan menggunakan data-data dari laporan laba rugi yang disusun dengan format kontribusi. Format laba rugi dapat disajikan dengan persamaan sebagai berikut:

4 14 Laba = (Penjualan Beban Variabel) - Beban Tetap Persamaan tersebut dapat diubah menjadi: Harga Jual Per Unit = Beban Variabel + Beban Tetap + Laba (Garrison, Noreen, Brewer, 2006:334) Berdasarkan contoh sebelumnya, maka titik impas dapat dihitung sebagai berikut: Harga Jual Per Unit = Beban Variabel + Beban Tetap + Laba X = 0,6X + Rp Rp 0 0,4X = Rp X = Rp di mana: X = Total penjualan 0,6 = Rasio beban variabel (beban variabel + penjualan) Rp = Total beban tetap Titik impas dalam unit yang terjual adalah sebagai berikut: Rp /Rp 250 per unit = 350 unit. 2. Metode Margin Kontribusi Metode margin kontribusi pada dasarnya hanyalah versi jalan pintas dari metode persamaan yang telah dijelaskan. Pendekatan ini memusatkan pada ide bahwa setiap unit yang terjual memberikan margin kontribusi tertentu yang dapat digunakan untuk menutupi biaya tetap. Untuk menentukan berapa unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas, total biaya tetap dibagi dengan margin kontribusi per unit.

5 15 Dalam contoh di atas, perhitungan titik impas dengan mengguanakan metode margin kontribusi adalah sebagai berikut: Analisis Target Laba Target laba juga dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan (equation method) dan metode margin kontribusi (contribution method). 1. Metode Persamaan Harga Jual Per Unit = Beban Variabel + Beban Tetap + Laba 2. Metode Margin Kontribusi

6 16 Berdasarkan contoh sebelumnya, misalkan target laba yang ingin dicapai perusahaan adalah Rp Maka jumlah penjualan total yang harus dicapai adalah: Jadi target laba dapat dicapai dengan menjual 750 unit per bulan, yang berarti dalam total penjualan berjumlah Rp (Rp 250 per unit x 750 unit). 2.2 Analisis Perilaku Biaya Pengertian Biaya Hansen dan Mowen (2006:40) menyatakan biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa datang untuk organisasi. Dalam penggunaan analisis cost volume profit untuk menyusun dan menetapkan anggaran penjualan, sangat diperlukan pemahaman yang baik tentang pola prilaku biaya. Menurut Garrison, dkk (2006:256) Perilaku biaya (cost behavior) adalah bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah dengan adanya perubahan tingkat aktivitas bisnis. Secara umum pola perilaku biaya ada 3 yaitu biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost), dan biaya semivariabel (mixed cost).

7 Biaya Tetap Carter dan Usry (2006:58) mendefinisikan biaya tetap sebagai biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat dan menurun. Dengan kata lain, biaya tetap per unit semakin kecil seiring dengan bertambahnya aktivitas dalam rentang relevan. Biaya tetap akan konstan dan jumlah totalnya akan berubah bila produksi berubah atau produksi bertambah dan sebaliknya bila produksi turun maka biaya tetap per unitnya akan naik. Contoh biaya tetap adalah biaya depresiasi aktiva tetap, biaya asuransi, biaya sewa, gaji manajer pabrik, pajak properti, dan biaya tetap lainnya. Biaya tetap dapat dibagi menjadi dua bagian. Untuk tujuan perencanaan, biaya tetap dipilah menjadi biaya yang telah ditentukan (committed) dan biaya yang dikeluarkan berdasarkan kebijakan manajemen (disretionary). Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Contoh biaya ini meliputi penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan, asuransi, gaji manajemen puncak dan karyawan operasional. Terdapat dua faktor yang berkaitan dengan biaya tetap yang telah ditentukan yaitu: 1. Biaya ini sifatnya jangka panjang. Biaya-biaya ini merupakan committed fixed costs karena keputusan manajemen dalam jangka pendek tidak sanggup mengubah kembali biaya-biaya tersebut.

8 18 2. Biaya ini tidak dapat dikurangi menjadi nol meskipun pada jangka pendek tanpa mengganggu tungkat profitabilitas atau tujuan jangka panjang organisasi. Meskipun kegiatan operasi dihentikan, biaya ini tetap akan terjadi Biaya Variabel Carter dan Usry (2006:59) mendefinisikan biaya variabel sebagai biaya yang secara total meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan aktivitas. Biaya variabel per unit jumlahnya akan tetap pada saat terjadi perubahan tingkat aktivitas. Aktivitas tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk, seperti unit yang dihasilkan, unit yang dijual, jam mesin yang dioperasikan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, biaya variabel menunjukkan jumlah per unit yang relatif konstan dengan berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan komisi penjualan. Beberapa biaya variabel berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau varibel proporsional (proportionately variable) dan memiliki pola bertahap (step-variable). 1. Biaya variabel sejati (true variable) Bahan langsung dianggap sebagai biaya variabel sejati karena jumlah yang digunakan selama satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat aktivitas produksi. Lebih jauh lagi, bahan langsung yang dibeli tetapi tidak digunakan dapat disimpan di gudang dan digunakan lagi pada periode mendatang.

9 19 2. Biaya variabel bertahap (step-variable) Upah tenaga kerja pemeliharaan biasanya dianggap variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku yang sama dengan biaya bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan langsung, waktu kerja bagi tenaga pemeliharaan biasanya ditentukan dalam bentuk borongan tidak dapat disimpan dan digunakan. 2.3 Analisis Biaya Semivariabel Pengertian Biaya Semivariabel Carter dan Usry (2006:60) mendefinisikan biaya semivariabel sebagai biaya yang memperlihatkan baik karakteristik-karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel. Biaya semivariabel merupakan biaya yang mengandung unsur biaya variabel dan juga unsur biaya tetap. Biaya semivariabel terjadi karena hubungan jumlah biaya dengan basis aktivitas atau fungsi biaya memiliki unsur yang tetap dan unsur yang variabel terhadap perubahan volume aktivitas. Sebagian dari biaya semivariabel berubah seiring dengan volume aktivitas dan sebagian lagi berperilaku tetap selama periode tertentu. Contoh biaya semivariabel adalah biaya listrik, air, telepon, dan biaya pemeliharaan. Dalam penerapan analisis cost volume profit, biaya semivariabel harus dapat dibagi ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Hal ini menjadi asumsi utama yang harus dipenuhi dalam penerapan analisis cost volume profit.

10 20 Beberapa metode yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya semivariabel ke dalam unsur biaya tetap dan biaya variabel adalah High-low Method, Scattergraph Method, Least Squares Regression Method, Stand by Cost Method High-low Method Garrison, dkk (2006:279) Analisis biaya semivariabel dengan menggunakan metode tinggi rendah (high-low method) dimulai dengan mengidentifikasikan periode dengan tingkat aktivitas yang paling rendah dan yang paling tinggi. Perbedaan biaya pada kedua biaya tersebut dibagi dengan perubahan aktivitas antara kedua periode ekstrem tersebut untuk memperkirakan biaya variabel per unit aktivitas Scattergraph Method Carter dan Usry (2006:65) mengatakan bahwa metode scattergraph dapat digunakan untuk menganalisis perilaku biaya. Dalam metode ini, biaya yang dianalisis disebut biaya variabel dependen dan diplot di garis vertikal atau yang disebut sumbu y. Metode ini lebih akurat dibandingkan dengan high-low method karena metode ini memperhitungkan semua data biaya yang tersedia, bukan hanya dua titik data. Metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan apakah biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu dan apakah hubungannya mendekati linear.

11 Least Squares Regression Method Menurut Garrison, dkk (2006:282) Metode regresi kuadrat terkecil (leastsquares regression) adalah metode yang memisahkan biaya semivariabel menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan seluruh data. Metode ini merupakan metode yang paling akurat dibandingkan dengan metode lainnya karena metode ini menggunakan perhitungan matematis. Metode leastsquares regression untuk membuat estimasi hubungan linier didasarkan pada persamaan linier: Y = a + bx Rumus berikut ini digunakan untuk menghitung nilai titik potong pada sumbu x (a) dan kemiringan (b) yang meminimkan kuadrat residual. di mana : X = Tingkat aktivitas (variabel independen) Y = Total biaya semivariabel (variabel dependen) a = Total biaya tetap (titik potong pada sumbu vertikal ) b = Biaya variabel per unit aktivitas (kemiringan) n = Jumlah pengamatan Σ = Jumlah seluruh n Selain dengan metode manual, metode least-squares regression juga dapat dihitung dengan dengan program komputer seperti Microsoft Excel. Dengan menggunakan contoh sebelumnya, pemisahan biaya semivariabel dengan menggunakan least-squares regression method dapat dihitung dengan menggunakan

12 22 program Microsoft Excel pada komputer. Titik potong atau nilai a dapat dihitung dengan mengguanakan fungsi INTERCEPT, kemiringan atau nilai b dihitung dengan menggunakan fungsi SLOPE, dan nilai R2 dihitung dengan fungsi RSQ Stand by Cost Method Metode biaya bersiap (stand by cost method) atau metode biaya berjaga adalah metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menghitung besarnya biaya pada keadaan perusahaan atau pabrik ditutup untuk sementara tetapi dalam keadaan siap berproduksi. Besarnya biaya pada keadaan perusahaan ditutup untuk sementara disebut biaya bersiap dan dianggap sebagai total biaya tetap. Setelah total biaya tetap diketahui, langkah berikutnya adalah menentukan besarnya biaya variabel. 2.4 Anggaran Penjualan Pengertian Anggaran Penjualan Menurut Hansen & Mowen (2006:358) Anggaran penjualan (sales budget) adalah projeksi yang disetujui oleh komite anggaran, yang menjelaskan penjualan yang diharapkan dalam satuan unit dan uang. Oleh karena anggaran penjualan adalah dasar bagi semua anggaran operasional lainnya dan sebagian besar dari anggaran keuangan, maka anggaran penjualan yang seakurat mungkin sangatlah penting.

13 23 Pada dasarnya anggaran penjualan ini akhirnya akan menggambarkan berapa revenue yang diterima sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjualan pada periode yang akan datang. Anggaran penjualan ini meliputi data: a. Jenis produk yang dijual b. Volume produk yang dijual c. Harga produk per satuan d. Wilayah pemasaran Anggaran penjualan akan menjadi dasar untuk penyusunan anggarananggaran lainnya. Dengan kata lain anggaran-anggaran lainnya disusun dengan terlebih dahulu memperhatikan rencana kegiatan penjualan. Perusahaan tidak boleh begitu saja menyusun rencana produksinya. Apabila tidak diperhitungkan, maka kemungkinan sebagian besar produk tidak dapat terjual. Dalam pelaksanaannya, penyusunan anggaran penjualan ini agak sulit dilakukan, karena harus mempertimbangkan beberapa faktor pembatas, seperti kemampuan menjual yang dimiliki perusahaan. Akibatnya penyusunan anggaran penjualan memerlukan teknik forecasting (peramalan) yang tepat, yang membuat estimasi kegiatan masa depan, dengan mendasarkan diri pada pengamalan-pengamalan masa lalu. Tentu saja perlu diperhatikan pula kemungkinan terjadinya perubahanperubahan di masa yang akan datang seperti: a. Perubahan selera konsumen b. Perubahan tingkat harga c. Penemuan-penemuan baru (kemajuan teknologi)

14 24 Kesalahan penyusunan anggaran penjualan akan berakibat anggaran-anggaran lain juga ikut mengalami kesalahan-kesalahan yang akhirnya merugikan perusahaan. Oleh karena itu anggaran penjualan harus disusun oleh manajemen perusahaan dengan akurat. Anggaran penjualan juga dapat disusun dengan menggunakan alat bantu analisis cost volume profit. Analisis cost volume profit akan menguraikan parameter analisis impas (break even point), target laba, dan margin keamanan (margin of safety). Dengan analisis ini anggaran penjualan dapat disusun dengan mengetahui berapa jumlah penjualan pada titik impas atau jumlah penjualan dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan, jumlah dimana penjualan dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi, dan berapa jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mencapai target laba yang telah ditetapkan manajemen perusahaan. Dengan demikian anggaran penjualan dapat disusun secara akurat dan terperinci. Contoh : Seorang klien menyewa fasilitas pabrik untuk memproduksi sebuah produk baru. Berdasarkan survey diketahui bahwa besarnya taksiran biaya untuk penjualan unit, adalah : Taksiran biaya : Jumlah per unit Bahan baku Rp.400 Tenaga kerja langsung Overhead pabrik

15 25 Administrasi Jumlah Biaya penjualan diperkirakan sebesar 15% dari penjualan dan laba perunit Rp.102 Diminta : Hitunglah harga jual per unit? Proyeksikan laporan rugi laba selama periode setahun? jawab Dengan P berarti price ( harga jual )maka P 0,15P 680 = 102 0,85P = ,85P =782.. Sehingga P = 782 : 0 = 920 Harga jual yang ditentukan sebesar Rp.920,- per unit. Penjualan = @ 920 = Biaya Variabel : Bahan baku = Tenaga kerja = Biaya penjualan =

16 26 Margin kontribusi Biaya Tetap : Overhead Administrasi laba netto

17 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan mengenai rancangan sistem untuk pembuatan aplikasi desktop Penentuan Harga Jual per Unit (price) menggunakan cost volume profit. Perancangan sistem pada bab ini akan dibagi kedalam dua pokok bahasan yaitu: analisa sistem dan perancangan sistem. 3.1 Analisa Sistem Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai analisa dan perancangan sistem yang terdapat pada Penentuan Harga Jual per Unit (price) menggunakan cost volume profit. Pada sistem ini tidak hanya memberikan informasi terhadap user, melainkan juga memberikan tampilan yang bersahabat sehingga user lebih mudah untuk menggunakan dan memahami dari aplikasi ini. Dalam perancangan sistem aplikasi ini, penulis menekankan pada analisa cost volume profit dalam perhitungan hasil data akhir. Pada rancangan awal terdapat beberapa hak akses untuk membedakan admin dan user lain, masing-masing memiliki hak yang berbeda. Pada admin diberikan hak akses yang lebih luas dibandingkan dengan user lain, pada hak akses user lain diberikan hak akses yang dibatasi, hanya bias mengakses data penjualan, input data. Dan untuk selebihnya hak akses dipegang oleh Admin. 27

18 Perancangan Sistem Pada bab perancangan sistem ini dibahas mengenai rancangan sistem aplikasi penjualan yang akan dibuat, mulai dari hardware dan software yang dibutuhkan, alur sistem, flowchart dan penjelasan, sampai dengan desain sistem yang akan dibuat. Semua itu merupakan tahap awal dalam pembuatan aplikasi penjualan menggunakan cost volume profit. suatu tampilan berdasarkan permintaan yang up to date, misalnya penulis bisa menampilkan isi database ke dalam form aplikasi. 3.3 Flowchart Alur Sistem Berikut ini adalah gambar flow alur perjalanan sistem aplikasi penjualan yang menggambarkan suatu proses interaksi antar pemegang hak akses (admin, pimpinan dan mahasiswa). Dari penggambaran tersebut adalah supaya alur perjalanan interaksi menjadi jelas dan dapat dimengerti oleh para pemegang hak akses. Penggambarannya dapat dilihat pada Flowchart di bawah ini:

19 Flowchart Pada Sistem Gambar 3.1 Flowchart Pada Sistem User/pengguna melakukan proses input data,. Yang di dalam sistem sebagai input data produksi dalam proses input data yang ddimulai dengan cek data tanggal suntuk memastikan sudah pernah input apa belum untuk tanggal yang telah dicek.

20 Flowchart Penambahan User admin pada Sistem Gambar 3.2 Flowchart Alur Penambahan User Pada Sistem Aplikasi ini bisa melakukan penambahan user yang berfungsi sebagai kasir, disini admin memberikan pembatasan terhadap hak akses dari seorang kasir. Sehingga kasir hanya bisa melakukan aktivitas penjualan barang saja dan tidak bisa melakukan halhal lain yang memungkinkan pemalsuan data laporan seperti menghapus backup hasil penjualan.

21 Conteks Diagram Context Diagram merupakan pendekatan terstruktur yang mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar (disebut dengan top level) dan memecah-mecahnya menjadi bagian yang lebih terinci. Context diagram ini menggambarkan hubungan input/output antara sistem dengan kesatuan luar. Gambar 3.3 Context Diagram Penerapan dalam sistem penjualan menggunakan cost volume profit Pada gambar diatas dijelaskan bahwa entinity sistem ini terdiri dari penjualan dan admin. Admin nantinya dapat mengakses semua sistem. Admin disini sebagai pengolah data yang akan diproses oleh sistem dan akan digunakan oleh user dalam proses penjualan DFD (Data Flow Diagram) Data flow diagram atau biasa disebut dengan DFD adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur

22 32 dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. Data flow diagram adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Berikut ini Data Flow Diagram yang menjelaskan proses yang ada pada sistem penjualan menggunakan analisa cost volume profit adalah sebagai berikut : DFD Level 1 1 Admin Admin Admin Admin login admin verifikasi login admin input master user analisis laba Proses Login Admin + 2 Proses Input Master User + 3 Proses Hitung Analisis Laba + verifikasi admin data user user verifikasi user 4 Proses Login User + verifikasi login user data produksi User produksi login user User input produksi 5 produksi Proses Input Produksi + User Gambar 3.4 Data Flow Diagram (DFD) level 1 Dari gambar 3.4 menjelaskan tentang alur proses kerja dari admin dan user, dimana admin login menuju proses login trus input data login setelah itu di simpan di stored login terus menvefikasi data login user atau admin. Kemudian admin sebagai

23 33 input data untuk user kemudian disimpan dan diteruskan mengkonfirmasi user tentang input data yang sudah dilakukan admin. User sebagai input data produksi dalam proses input data produksi kemudian disimpan dalam dua bentuk yaitu produksi dan detail dari produksi tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan proses penghitungan analisa data. Gambar 3.5 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses Login Proses diatas yaitu olah data dari admin yaitu admin login terus masuk ke proses login dimana admin harus memasukkan username dan password kemudian proses pengecekan username dan password dari login tersebut dan kemudian admin memberikan level hak akses dari admin tersebut dan berakhir dengan verifikasi login.

24 34 Gambar 3.6 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses Input User Proses input user yang dilakukan oleh admin yang masuk ke proses input dan memasukan id user baru yang dilanjutkan dengan proses cek dari data user kemudian proses simpan dari data yang sudah valid tersebut, dan memverifikasi proses cek dari data tersebut. Admin Input tanggal 1 Proses Input Data Yang Diinginkan tanggal 2 Proses Cek Data Produksi analisis laba Bulan data produksi harian data rugi laba 3 Proses Hitung Laba + data produksi produksi rugilaba Gambar 3.7 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses Input data Proses input data oleh admin yang dimulai dengan input tanggal pada proses input data, dan masukkan data yang ada setelah itu proses hitung laba, semua data yang

25 35 diambildari proses produksi, data detail produksi dankemudian berahkir di hasil laba dan rugi dan konfirmasi data ke admin. Gambar 3.8 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses Login user Proses user login. User input data login dan dilanjutkan proses pengecekan data login jika benar dan cocok maka user akan mendapatkan verifikasi kebenaran data login tersebut. User input produksi 1 Proses Input Tanggal produksi tanggal produksi Input Data Produksi 2 Proses Cek Tanggal 3 Proses Simpan Data Produksi produksi verifikasi tanggal produksi Gambar 3.9 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses input data user User disini sebagai input data produksi untuk dua proses yaitu sebagai input data dari tanggal produksi dan sebagai data jumlah dari produksi yang dihasilkan.

26 Entity Relationship Diagram(ERD) Entity Relationship Diagram di gunakan untuk menginterpretasikan, menentukan, dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Dalam ERD data tersebut digambarkan dengan simbol entitas. Dalam perancangan sistem ini, ada entinitas yang saling terkait untuk menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem yang disajikan dalam bentuk conceptual data model (CDM) dan Physical data model (PDM). ERD dalam bentuk CDM dapat dilihat pada gambar 3.10 # o o o o o master_user userid nama passwd nip aktif jabatan/group Characters (15) Characters (30) Characters (15) Characters (15) Characters (1) Characters (15) mempunyai # o o data_groups groups nama_groups levels Characters (15) Characters (30) Float memiliki input o o nama_menu akses master_groups Characters (15) Characters (1) # o o o o o o o produksi tanggal produksiunit bahanbaku biayatenagakerja overheadpabrik baiayapenjualan labaperunit administrasi Date & Time Float Float Float Float Float Float Float menghasilkan # o o labanetto tanggallaba laba hargasatuan Date & Time Float Float Gambar 3.10 CDM dari proses cost volume profit PDM (Physical Data Model). PDM merupakan gambaran secara detail basis data dalam bentuk fisik. Penggambaran rancangan PDM memperlihatkan struktur

27 37 penyimpanan data yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya. Dan terdapat pada gambar dibawah ini. userid groups nama passwd nip aktif jabatan/group master_user char(15) char(15) char(30) char(15) char(15) char(1) char(15) <pk> <fk> FK_MEMPUNYAI groups nama_groups levels data_groups FK_MEMILIKI char(15) char(30) float <pk> FK_INPUT groups nama_menu akses master_groups char(15) char(15) char(1) <fk> produksi tanggal userid produksiunit bahanbaku biayatenagakerja overheadpabrik baiayapenjualan labaperunit administrasi datetime char(15) float float float float float float Float <pk> <fk1> FK_DIHASILKAN FK_MENGHASILKAN tanggallaba laba hargasatuan labanetto datetime float float <pk> Gambar 3.11 PDM proses dari cost volume profit 3.7 Structur Database Berikut ini adalah rancangan seluruh tabel dalam tabel estimasi berikut ini. a. Tabel Master User Pada Tabel ini berisikan data para user agar mudah digunakan untuk menyimpan barang.

28 38 Tabel 3.1 Struktur Tabel master User Name Code userid Jabatan/group nama passwd nip aktif USERID JABATAN_GROUPS NAMA PASSWD NIP AKTIF Tabel 3.2 Data groups groups Nama_groups level Name Code GROUPS NAMA_GROUPS LEVEL Table 3.3 Master Groups groups Nama_menu akses Name Code GROUPS NAMA_MENU AKSES Tabel 3.4 Produksi Name tanggal userid tanggallaba Produksiunit Bahanbaku Biayatenagakerja Overheadpabrik Biayapenjualan Labaperunit Administrasi Code TANGGAL USERID TANGGALLABA PASSWORD BAHANBAKU BIAYATENAGAKERJA OVERHEADPABRIK BIAYAPENJUALAN LABAPERUNIT ADMINISTRASI

29 39 Tabel 3.5 Labanetto tanggallaba laba hargasatuan Name Code TANGGALLABA LABA HARGASATUAN

30 BAB IV IMPLEMENTASI APLIKASI Pada bab ini akan membahas tentang implementasi program dari hasil analisa dan perancangan sistem pada bab III, serta bagaimana cara sistem tersebut dijalankan. Dalam implementasi ini berisi langkah-langkah untuk membuat aplikasi menghitung harga per unit dan laba dengan metode Cost Volume Profit secara terstruktur sehingga memberikan gambaran kepada pengguna bagaimana kinerja dan alur dalam menjalankan program agar menghasilkan data yang diinginkan. 4.1 Lingkungan Pemrograman Kebutuhan Perangkat keras Perangkat keras yang digunakan pada saat pembuatan aplikasi ini memiliki spesifikasi sebagai berikut: - Processor AMD Turion X2 M520 - RAM 1Gb DDR2 - Hard Disk 320Gb - Monitor LED LCD - VGA ATI Radeon HD4200 Graphics 256mb 40

31 Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan pada aplikasi ini sebagai berikut: a. Delphi 7. b. MySQL c. Power Designer 15 sebagai perancangan database 4.2 Implementasi Proses Pada bagian bab ini membahas mengenai implementasi bagian dari program, form aplikasi, tampilan serta layout yang digunakan Implementasi Template Layout Aplikasi Pada Implementasi Layout ini, terdapat beberapa desain diantara layout utama. Berikut adalah beberapa screenshot pembuatan layout. 1. Menu Utama. Gambar 4.1 Form Layout Utama help Tampilan form utama menu yang berisikan file, master, laporan, utility dan

32 42 Gambar 4.2 form menu yang menampilkan isi dari menu file berisi Login, Logout, Exit Menu tersebut berfungsi sebagai tombol untuk melakukan login yaitu dengan cara memasukkan username dan password. Logout berfungsi sebagai tombol untuk keluar dari username yang telah dimasukkan tadi dan tanpa harus keluar dari aplikasi ini. Tombol exit berfungsi untuk menutup aplikasi tetapi user harus melakukan logout dahulu baaru bisa melakaukan proses exit Gambar 4.3 form menu yang menampilkan isi dari menu master berisi groups, user, produksi Groups digunakan untuk menambah kan group pengguna yang didalamnya berisikan pembatasan dari kinerja para user dari masih-masing group, User digunakan untuk menambah dan menghapus data user yang ada. Produksi sebagai menambahkan data produksi yang ada.

33 43 2. Menu Login Gambar 4. 4 Form Layout Login Tampilan form login, user/admin harus melakukan input username dan password untuk masuk ke program ini sehingga dapat mengakses semua menu. Menu login berfungsi untuk login setiap pengguna aplikasi, hanya user yang terdaftar saja yang bisa menjalankan aplikasi. 3. Menu Master Group Gambar 4.5 Form Layout Master Group Menu ini berfungsi untuk input master group yang diinginkan, setiap master group akan mendapatkan hak akses sesuai dengan kewenangannya.

34 44 Gambar 4.6 Form Layout Auntentifikasi Group Menu ini berfungsi untuk mengatur autentifikasi group, group tertentu hanya bisa mengakses menu tertentu diatur didalam menu ini. 4. Menu Karyawan Gambar 4.7 Form Layout Karyawan Menu karyawan atau user ini berfungsi untuk input user yang dapat mengakses aplikasi. Sehingga tidak semua orang bisa akses aplikasi. Setiap user atau karyawan memiliki group sendiri sendiri.

35 45 Gambar 4.8 Form Layout Input Karyawan Form insert user berfungsi sebagai memasukkan data dari pengguna sehingga akan tersimpan didatabase. Gambar 4.9 Form Layout Edit Karyawan Form message box ini berfungsi sebagai peringatan jika salah satu label bertanda * tidak diisi, Sehingga akan muncul peringatan yang berisi nip tidak boleh kosong

36 46 Gambar 4.10 Form Layout Hapus Karyawan Menampilkan pesan konfirmasi ya/tidak untuk meneruskan proses hapus salah satu data dari database karyawan. 5. Menu Produksi Gambar 4.11 Form Layout Produksi Form insert data produksi, Form berguna sebagai memasukan, menghapus dan merubah isi data dari proses produksi.

37 47 Gambar 4.12 Form Layout Input Produksi Form input data produksi, berguna sebagai input data biaya dari proses produksi. Gambar 4.13Form Layout Edit Produksi

38 48 Digunakan untuk edit data dari database, sehingga lebih memudahkan dalam proses produksi dan menggurangi tikat kesalahan dalm penghitungan. Gambar 4.14 Form Layout Hapus Produksi Menghapus data dari database produksi dan akan muncul pesan peringatan untuk konfirmasi ya/tidak untuk merneruskan proses dari penghapusan data tersebut. Inti dari aplikasi ini berada di menu ini. Di menu ini produksi diinputkan dan setelah di simpan maka penghitungan laba dengan metode cost volume profit dilakukan.

39 49 6..Menu Laporan Menu ini menampilkan rekap laporan laba dari produksi selama periode yang diinginkan. Gambar 4.15 Form Layout Laporan laba produksi Form ini berisi tentang data hasil input dari form master produksi yang isinya berupa rekap data dari hasil input dan suda terdapat hasil dari harga pokok penjualan dan laba netto. Form ini berisi tentang data hasil input dari form master produksi yang isinya berupa rekap data dari hasil input dan suda terdapat hasil dari harga pokok penjualan dan laba netto. Gambar 4.16 Form Layout Preview Laporan laba produksi

40 50 Form diatas berupa isi laporan dan print preview dari hasil input data dari master produksi dansudah terdapat total dari laba netto Implementasi Database Yang Digunakan a. Tabel Data Group Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data group yang digunakan pada aplikasi ini. Gambar 4.17 Implementasi Tabel Data Group

41 51 b. Tabel Master Group Tabel ini berfungsi untuk menyimpan hak akses setiap group. Karena setiap group mempunyai hak akses sendiri-sendiri. Gambar 4.18 Implementasi Tabel Master Group c. Tabel Master User Tabel ini berfungsi menyimpan data user yang bisa menggunakan aplikasi atau yang hanya bisa mengakses aplikasi ini. Gambar 4.19 Implementasi Tabel Master User

42 52 d. Tabel produksi Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data produksi yang akan dihitung laba nettonya. Gambar 4.20 Implementasi Tabel Produksi e. Tabel Laba Netto Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data penghitungan laba netto dari produksi. Gambar 4.21 Implementasi Tabel Laba Netto

43 BAB V UJI COBA DAN EVALUASI Pada bab ini membahas tentang ujicoba dan evaluasi program yang menerangkan bagaimana jalannya program secara detail dan akan dijelaskan pada sub bab dibawah ini: 5.1 Uji Coba Sistem Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai proses uji coba dari aplikasi yang telah dibuat berdasarkan dari desain sistem yang telah dijelaskan sebelumnya. Uji coba ini dilakukan untuk melihat dari aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan yang diharapkan, mulai dari awal proses input (masukan) data yang dilakukan oleh administrator sampai dengan hasil output (keluaran). 5.2 Uji Coba Penginputan Sample Data Sebelum menguji metode yang dijalankan pada proses ini, maka akan dilakukan pengisian data terlebih dahulu, data yang diisi adalah semua data pada tabel yang diperlukan, ada beberapa data yang harus diisikan yakni: a. Data Master user, user berfungsi untuk menjalankan program. b. Data Master Produksi yang berfungsi untuk mengetahui laba yang dihasilkan setiap melakukan produksi. 53

44 54 Dalam pengisian data tersebut nantinya digunakan sebagai bahan untuk mengetahui hasil dari laba yang diperoleh dari setiap produksi barang. Untuk lebih detail tentang proses pengisian data, akan dijelaskan pada sub bab berikut: Proses Pengisian Data Master Ada beberapa tabel yang berkaitan didalam aplikasi ini,berikut pengisian data tabel: a. Tabel Master Group Dalam tabel Master Group diisikan 2 user yaitu IT/admin dan user, berikut hasil dari proses penginputan ke dalam tabel Master Group: Gambar 5.1 Master Group b. Tabel Master Penjualan Dalam Tabel Master Penjualan didalamnya terdapat banyak kolom antara lain tanggal, produksi unit, bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik, biaya penjualan, laba/unit, administrasi. Kolum tersebut

45 55 berfungsi sebagai input data untuk memperoleh nilai dari laba netto yang dicari. c. Gambar 5.2 Tabel Master Produksi Uji Coba Transaksi Dan Validasai Transaksi Dalam uji coba ini, adalah menguji bagaimana program berjalan, berikut adalah langkah-langkah pengujian melakukan input Master group: a. Login User Gambar 5.3 Login

46 56 Dalam percobaan login ini, di-input-kan username IT dengan password IT. Setelah login akan muncul keberhasilan login sebagai berikut: Gambar 5.4 Menu Utama Login yang berhasil akan dimasuk pada halaman utama, dimana akan ditambahkan akan ada tambahan menu Master dan Laporan. b. Master Group Dalam Form Master Master Group ini mencakup 3 yaitu simpan, edit dan hapus. 1. Tambah Master Group Gambar 5.5 Input User

47 57 Jika semua data sudah diinput dan tekan tombol simpan maka data akan tersimpan. 2. Edit Data Group. Gambar 5.6 Edit Data Group Jika ingin mengedit data isikan user data group pada inputan nama setelah itu save kembali. c. Menambah Master User 1. Tabel Master User Gambar 5.7 Tambah User Tabel diatas adalah form yang digunakan untuk insert, update dan delete dari master user. Berfungsi sebagai penambahan pengguna dari edit data sampai dengan hapus data yang ada.

48 58 2. Tambah User Gambar 5.8 Menambah data User Form diatas berfungsi untuk menambah data karyawan. Pengisian data tersebut harus sesuai dan pengguna harus mengisikan data dengan benar sesuai kolom yang ada. Jika kolom yang bertanda * atau bintang tidak diisi maka akan muncul messagebox yang berisikan peringatan untuk harus mengisi data tersebut. Seperti gambar dibawah ini. Gambar 5.9 Tampilan peringatan

49 59 3. Edit Data User Gambar 5.10 Tampilan Edit User Proses untuk mengedit data arah ke data yang akan diedit kemudian masukan data yang baru tekan save. maka data akan otomatis terupdate 4. Hapus Data User Proses Hapus hampir sama dengan proses edit namun tombol yang dipilih adalah hapus. Setelah ditekan tombol hapus makan akan muncul konfirmasi sebagai berikut : Gambar 5.11 Tampilan Konfirmasi hapus data

50 60 d. Master Produksi Dalam Form Master data produksi ini mencakup 3 yaitu tambah, edit dan hapus. 1. Input data produksi Gambar 5.12 Input data produksi Jika semua data sudah diinput dan tekan tombol simpan maka data akan tersimpan. Proses penghitungannya seperti jawaban dibawah ini : Dengan P berarti price ( harga jual )maka P 0,15P 680 = 102 0,85P = ,85P =782.. Sehingga P = 782 : 0 = 920 Harga jual yang ditentukan sebesar Rp.920,- per unit.

51 61 Penjualan = @ 920 = Biaya Variabel : Bahan baku = Tenaga kerja = Biaya penjualan = Margin kontribusi Biaya Tetap : Overhead Administrasi laba netto Edit data produksi Gambar 5.13 Edit Data Produksi Proses mengedit data ini yaitu dengan cara tekan button edit kemudian edit data yang ada kecuali tanggal tidak bias diedit. Setelah prose edit selesai lalu tekan tombol Update maka data akan tersimpan.

52 62 3. Hapus Data Produksi Gambar 5.14 Hapus Data Produksi Proses Hapus hampir sama dengan proses edit namun tombol yang dipilih adalah hapus. Setelah ditekan tombol hapus maka akan muncul konfirmasi.jika kita pilih ok maka data akan terhapus dan jika dipilih cancel maka data tidak jadi dihapus. e. Tampilan penghitung Harga per unit dan Labanetto Tampilan penghitungan harga per unit dan labanetto bisa menampilkan data yang sudah dinput dari data produksi sehingga form labanetto ini bisa menampilkan hasil dan laba dari setiap proses produksi. Di form ini dilengkapi dengan tanggal input data sehingga pengguna bisa mengetahui data yang ada. Dengan memasukan tanggal input misal dari sampai dengan Form ini juga dilengkapi dengan print preview dari data labanetto.

53 63 Gambar 5.15 Penghitung Harga per Unit Labanetto Form diatas menampilkan hasil data setelah menginput data produksi maka akan keluar hasil dari hara per unit dan labba netto. Seperti yang ada dalam kotak merah tersebut. e. Tampilan Laporan Form laporan ini berfungsi untuk menampilkan labanetto dari proses yang telah dilakukan dari proses input data produksi. Menghasil kan data laporan seperti dibawah ini. Gambar 5.16 Tampilan Laporan

54 BAB VI PENUTUP Pada bab terakhir ini, beberapa kesimpulan dan saran yang bisa diberikan berdasarkan Penerapan Metode Cost Volume Profit sebagai penentu harga per unit dan laba. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penerapan dan uji coba metode Cost volume Profit, bahwa metode ini memberikan informasi data yang cukup membantu dalam penganalisaan laba dalam proses penjualan. Metode yang digunakan dalam pembuatan Penerapan Metode Cost volume Profit dengan hasil yang cukup mudah untuk mencari hasil laba dari penjualan, hal ini dapat dilihat pada penggunaan dalam melakukan perhitungan laba, sehingga dapat mempermudah penggunanya untuk mengetahui hasil laba dari proses penjualan yang dilakukan. 6.2 Saran Program ini dapat di kembangkan untuk proses jual beli dan stock barang. Program ini dapat dikembangkan untuk menentukan laba rugi dari hasil penjualan dalam kurun waktu tertentu. 64

55 DAFTAR PUSTAKA Carter, W. K., dan Usry. (2009). Cost Accounting, 14th edition. South-Western Cengage Learning. Gudono Akuntans Dan Manajemen. Gramedia utama. Jakarta Hansen, Don. R. dan M. Mowen, Mayane. Manajemen Biasa Akuntansi dan Pengendalian. Buku Dua. Edisi Kesatu. Salemba Empat. Jakarta Hansen dan Mowen Management Accounting. Buku 2. Edisi ke 7. Salemba Empat. Jakarta. Hammer, L. H. dan M. F. Usry. (1999). Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian. Edisi ke-10. Diterjemahkan oleh: Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo. Penerbit Erlangga. Jakarta. Mulyadi Akuntansi Manajemen,konsep, manfaat dan rekayasa. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta. Simamora, H. (1999). Akuntansi Manajemen. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. 65

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Cost Volume Profit a. Pengertian Analisis Cost Volume Profit Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit analysis)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Laba Perencanaan laba yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang semaksimal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

PERILAKU BIAYA AKTIVITAS PERILAKU BIAYA AKTIVITAS A. Konsep Dasar Perilaku Biaya Aktivitas Perilaku biaya (cost behavior) mengacu pada reaksi biaya terhadap aktivitas perusahaan. Aktivitas adalah pengorbanan waktu dan input untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tinjauan penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ade Zulfikar Abraham Iqbal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Analisis Perilaku Biaya (Cost Behaviour Analysis) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Analisis Perilaku Biaya (Cost Behaviour Analysis) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Analisis Perilaku Biaya (Cost Behaviour Analysis) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Analisis Perilaku Biaya BAB

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 11 BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 2.1. Pengertian dan Manfaat Analisis Profitabilitas Pelanggan Kondisi lingkungan yang baru menyebabkan perusahaan harus berfokus kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pembuatan tugas akhir ini. Teori-teori yang digunakan adalah:

BAB II LANDASAN TEORI. pembuatan tugas akhir ini. Teori-teori yang digunakan adalah: BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan dasar-dasar teori yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini. Teori-teori yang digunakan adalah: 2.1. Akuntansi Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja.

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifkasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. dan pencatatan kasus Perselisihan Hubungan Industrial (PHI).

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. dan pencatatan kasus Perselisihan Hubungan Industrial (PHI). 30 4.1 Observasi BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Melakukan survey dan wawancara secara langsung di Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya. Wawancara dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja Praktik ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu dalam satu minggu, 8 jam sebanyak 20 kali. Dalam kerja Praktik ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan). BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan dan penyelesaian masalah dalam kerja praktek ini, dilakukan dengan magang selama kurang lebih

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada PT.Bioli lestari,sistem yang dipelukan adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan dalam pihak manajemen yang terkomputerisasi dengan baik sehingga setiap informasi

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk merancang dan membuat Sistem Informasi Jurnal Penerimaan Siswa Baru jenjang Sekolah Menengah Atas di Kabupaten X untuk menggantikan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa Sistem Pada tahap ini penulis melakukan 2 langkah, yaitu prosedur penelitian dan identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 4.2 Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama ini pengelolaan pencatatan masuk dan keluar bahan baku pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini akan dijelaskan analisis dan perancangan sistem dalam pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Transaksi Keuangan Pada Klinik Graha Amani

Lebih terperinci

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun.

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun. 1 BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam merancang, membangun dan mengimplementasikan aplikasi yang dibuat dengan aplikasi sistem informasi pencatatan perilaku siswa menjadi satu kesatuan yang utuh, maka terdapat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Permasalahan Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat berbagai masalah terkait proses penggajian karyawan. Berbagai masalah yang ada di perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen di dalam melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek ini, pendekatan terhadap permasalahan yang dilakukan adalah dengan mempelajari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah. 25 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis sistem Tahap ini merupakan tahap awal dalam pembuatan aplikasi dimulai dari tahap perencanaan yang membahas mengenai proses pengumpulan informasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan bahan kimia. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk memberikan solusi atas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di BADAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di BADAN BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 Prosedur Kerja Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di BADAN PERENCANAAN DAERAH KAB.MADIUN, secara garis besar permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sistem Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang selama

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem 1. Permasalahan yang timbul

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem 1. Permasalahan yang timbul BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem Analis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian atau komponenkomponen dengan maksud

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat Break

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 69 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun tampilan hasil dari penelitian yang dilakukan adalah sebuah perangkat lunak sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada TB. Salemba

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 4.1 Pengamatan dan Analisis 4.1.1 Pengamatan Setelah dilakukan pengamatan langsung di CV. Universal Teknik Utama, diperoleh data langsung dari petugas yang mengelola pengadaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam penyelesaian tugas akhir ini, mengikuti beberapa tahap SHPS yang terdiri atas: 1. Identifikasi masalah 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem 3. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan obat. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1. Analisa Sistem Pelaksanaan kerja praktik dilakukan pada CV ALFA tepatnya pada Toko Alfa Komputer yang berlokasi di Jalan Dr. Soetomo No.01 (Ruko Mutiara Blambangan)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas perusahaan. Biaya didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Uraian Permasalahan Identifikasi masalah yang ada di Pusdalops-PB Jawa Timur adalah penilaian bahaya terhadap bencana. Penilaian bahaya ini digunakan untuk menyusun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Installasi Program Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus sudah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada saat kerja praktik ini, saya mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam hal ini dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 1.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis adalah tahap awal dalam membuat sistem baru. Langkah awal adalah melakukan wawancara dan pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK PT. Layindo Surya Gemilang adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang perdagangan umum dan jasa. Perusahaan ini memiliki beberapa lingkup usaha meliputi kafe, franchise

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktik, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam merancang dan membangun aplikasi web Bincang Santai dengan menggunakan konsep System Development Life Cycle

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. dilakukan adalah identifikasi permasalahan yang terdiri dari survei, wawancara

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. dilakukan adalah identifikasi permasalahan yang terdiri dari survei, wawancara BAB IV DESKRIPSI SISTEM 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum proses analisa dilakukan, tahapan yang terlebih dahulu dilakukan adalah identifikasi permasalahan yang terdiri dari survei, wawancara kepada pihak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja Praktek di unit IS SSM PT. TELKOM Surabaya, maka dapat diketehui

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja Praktek di unit IS SSM PT. TELKOM Surabaya, maka dapat diketehui BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan Kerja Praktek di unit IS SSM PT. TELKOM Surabaya, maka dapat diketehui proses-proses pencatatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan tahap yang bertujuan untuk memahami kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan sistem, menentukan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi perhitungan gaji karyawan pada Koperasi Udara Jawa meliputi tahap implementasi, uji

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak bagian DPP Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi jawa Timur pada saat kerja praktek, dimana proses pencatatan inventaris yang ada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Identifikasi Masalah Untuk melakukan identifikasi masalah maka dilakukan wawancara di departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003), perangkat atau teknik

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003), perangkat atau teknik BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Menganalisis sistem merupakan tahapan dalam menganalisis kebutuhankebutuhan sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003), perangkat atau teknik untuk menentukan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. harus menyerahkan data kompetensi siswa kepada pihak staff PSG untuk

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. harus menyerahkan data kompetensi siswa kepada pihak staff PSG untuk BAB IV PERANCANGAN SISTEM Aplikasi yang dibangun adalah Aplikasi Penjadwalan Pendidikan Sistem Ganda berbasis web di SMK Negeri 1 Cerme. Aplikasi pengolahan data ini diharapkan mampu memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada puskesmas Kupang, sistem yang diperlukan oleh puskesmas adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan semua proses yang ada secara terkomputerisasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB VI IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB VI IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB VI IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Implementasi program adalah implementasi dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Aplikasi akan diterapkan berdasarkan kebutuhan.

Lebih terperinci

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. maka dapat dinyatakan bahwa sistem berjalan pada arsitektur desktop aplikasi

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. maka dapat dinyatakan bahwa sistem berjalan pada arsitektur desktop aplikasi 4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem (Konstruksi Sistem) Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem pada bab sebelumnya, maka dapat dinyatakan bahwa sistem berjalan pada arsitektur

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada bab ini dijelaskan tentang hasil pengerjaaan sistem serta metode penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI. 4.1 Prosedur Penelitian Dalam

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk merubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Indonesia Tbk. diperoleh data secara langsung dari manager operasional yang

BAB IV SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Indonesia Tbk. diperoleh data secara langsung dari manager operasional yang BAB IV SISTEM DAN IMPLEMENTASI 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan pengamatan secara langsung di perusahaan PT. Telkom Indonesia Tbk. diperoleh data secara langsung dari manager operasional yang meliputi:

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. PT. INKA menggunakan prosedur pembuatan work instruction (WI) secara

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. PT. INKA menggunakan prosedur pembuatan work instruction (WI) secara BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN PT. INKA menggunakan prosedur pembuatan work instruction (WI) secara manual dengan cara memproses secara bertahap dengan menulis. Kerja praktek ini dilakukan selama 160 jam dengan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Menganalisis sistem merupakan tahapan dalam menganalisis kebutuhankebutuhan sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003: 13), perangkat atau teknik untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. merancang dan membangun aplikasi menggunakan konsep System Development

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. merancang dan membangun aplikasi menggunakan konsep System Development BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang tahapan yang dilakukan dalam merancang dan membangun aplikasi menggunakan konsep System Development Life Cycle. Berikut adalah tahapan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENENTUAN HARGA JUAL PER UNIT (PRICE) MENGGUNAKAN COST VOLUME PROFIT Disusun Oleh : EDY ALI SLAMET SUBAGYO NPM : 0734010080 Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Tugas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Studi kasus pada kerja praktik ini pada Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. kegiatan kerja praktik di PT DBL Indonesia, didapatkan beberapa permasalahan

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. kegiatan kerja praktik di PT DBL Indonesia, didapatkan beberapa permasalahan BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Setelah melakukan observasi dan wawancara yang dilakukan pada kegiatan kerja praktik di PT DBL Indonesia, didapatkan beberapa permasalahan yang ditemukan. Pihak Human Resource

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen ( 2009 : 47 ) biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum membuat aplikasi penjualan pada PT. Bahtera Citra Abadi, perlu dilakukan identifikasi masalah yang ada pada perusahaan. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey saat Kerja Praktik di PT Salemba Emban Patria, secara garis besar permasalahan yang ada pada gudang PT Salemba Emban Patria ini adalah proses pencatatan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI Prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, menginstal, memulai, serta menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem, implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya yaitu proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari rancangan sistem informasi biaya operasional berbasis akuntansi pada PT. Pasar Property yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi akuntansi biaya produksi benang pada PT. Bintang Mas. IV.1.1 Tampilan Menu Admin Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 61 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Kendaraan Dan Gedung Berdasarkan Persentase Rata-Rata Pada UPT. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data yang baik. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan saat Kerja Praktik di Rush Kurir, secara garis besar permasalahan pada Rush Kurir adalah kurangnya informasi jasa pengiriman dan report

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS IV.A. TAHAP INVESTIGASI AWAL Tahap investigasi awal merupakan tahapan pertama dalam mengetahui jalannya sebuah proses bisnis yang berlangsung di toko kelontong Putra Jaya.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. proses perhitungan dan pemberian gajikepada para pegawai PT. Wijaya Sakti.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. proses perhitungan dan pemberian gajikepada para pegawai PT. Wijaya Sakti. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di PT. Wijaya Sakti, secara garis besar permasalahan yang ada dalam perusahaan ini adalah belum adanya penggunaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan suatu komponen yang sangat penting di dalam pelaksanaan aktivitas suatu perusahaan.menurut Mulyadi (2009:10), Tanpa informasi biaya, manajemen tidak memiliki

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI..Net 2005 dan menggunalan SQL Server 2005 sebagai database.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI..Net 2005 dan menggunalan SQL Server 2005 sebagai database. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Impementasi Sistem Tahap implementasi program merupakan suatu tahap penerapan dari analisa dan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Aplikasi uang dibangun,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI SISTEM KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI SISTEM KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Dalam pengembangan teknologi informasi saat ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolahan data yang baik. Sistem pengolahan data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Sistem Menganalisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat sistem baru. Langkah pertama adalah melakukan wawancara dan pengamatan, dalam hal ini sistem informasi

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. baru. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. baru. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan langkah awal untuk membuat suatu sistem baru. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan, dan perancangan sistem dalam Sistem Informasi Penjulan pada Toko

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Excel tanpa proses lebih lanjut. Sehingga dalam pencatatannya dapat terjadi

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Excel tanpa proses lebih lanjut. Sehingga dalam pencatatannya dapat terjadi BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Membuat Prosedur Kerja Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di PT. Acatya Gading Bimata Surabaya, secara garis besar permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada saat kerja praktek di CV. Lancar Jaya, secara garis besar permasalahan dalam perusahaan ini berada pada bagian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM 4841948 BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM 3.1 Analisis Sistem Penilaian kinerja karyawan merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Hal ini disebabkan karena apabila penilaian kinerja

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem pelayanan pengelolaan obat. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Sesuai dengan siklus hidup pengembangan sistem, tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi yang merupakan lanjutan dari analisa dan perancangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 81 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan proses untuk melakukan pembuatan perangkat lunak yang telah disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang dibangun

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Berdasarkan hasil survey dan pengamatan yang dilakukan pada Laboratorum STIKOM Surabaya, maka didapatkan proses-proses yang terjadi dalam peminjaman ruang kelas.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Setiap perusahaan pada dasarnya mempunyai tujuan yaitu untuk mendapatkan laba. Laba perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu harga jual, volume penjualan dan biaya oleh karena itu perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Observasi Melakukan survey dan wawancara secara langsung di Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC Surabaya. Dari wawancara tersebut diperoleh data secara langsung

Lebih terperinci