PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 203 TAHUN 2011 TENTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 203 TAHUN 2011 TENTANG"

Transkripsi

1 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 203 TAHUN 2011 TENTANG KURIKULUM DAN METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 17 ayat (4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, perlu disusun dan ditetapkan suatu Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Perekayasa sebagai acuan dalam pemberian Pendidikan dan Pelatihan (Diktat) Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219); 3. Peraturan...

2 -2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 7. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 8. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005; 9. Keputusan Presiden Nomor 144/M Tahun 2008; 10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya; 11. Peraturan Bersama antara Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 267/M/PB/VIII/2009 dan Nomor 15 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya; 12. Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 170/Kp/BPPT/IV/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; 13. Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT/1/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya; 14. Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 02/Kp/BPPT/1/2009 tentang Tata Cara Inpassing Jabatan Fungsional Perekayasa; MEMUTUSKAN...

3 -3- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TENTANG KURIKULUM DAN METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA. Pasal 1 Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan (Diktat) Jabatan Fungsional Perekayasa diterbitkan sebagai panduan dan acuan bagi fasilitator dalam menyusun, dan menghasilkan modul atau mated ajar yang berkualitas balk pada Diktat Jabatan Fungsional Perekayasa maupun Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa di seluruh Instansi Pemerintah di Pusat dan Daerah. Pasal 2 Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Perekayasa terdiri dari: a. Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan (Diktat) Jabatan Fungsional Perekayasa; dan, b. Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan (Diktat) Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa. (2). Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Perekayasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas, tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II Peraturan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat siapa saja yang terkait di dalamnya. Pasal 3 Penulisan modul dan pemberian bahan pengajaran dalam kerangka Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Perekayasa agar segera menyesuaikan dengan Peraturan ini terhitung sejak ditetapkannya Peraturan ini. Pasal 4 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal, 2^ Juni 2011 KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, MARZAN A. ISKANDAR.

4 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 203 TAHUN 2011 TENTANG KURIKULUM DAN METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA

5 BABI PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang profesional. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang profesional salah satunya adalah melalui pendidikan dan pelatihan (diktat). Dalam rangka menjaga mutu diktat maka lembaga atau unit pelaksana diklat, atau dalam hal ini Pusbindiklat Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) perlu memfasilitasi pelaksanaan dan pengendalian mutu diklat. Diklat yang terakreditasi akan menjamin peserta memperoleh sertifikat yang diperlukan yang dikeluarkan oleh institusi berwenang dan sesuai dengan suatu standar kompetensi tertentu. Salah satu komponen utama dart suatu diklat yang harus diakreditasi adalah kurikulum. Penyusunan kurikulum yang didasari pada kaidah baku penyusunan kurikulum akan memengaruhi kualitas penyelenggaraan dan hasil dart suatu diklat. Untuk menjaga kualitas pelaksanaan dan hasil dart Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa, maka Kurikulum yang berorientasi pada proses pembelajaran pada diklat penilaian angka kredit Jabatan fungsional perekayasa yang pernah diterbitkan oleh Pusbindiklat BPPT pada tahun 2008 perlu dilakukan penyempurnaan, pemutakhiran dan pengesahan. 2. Tujuan Kurikulum dan GBPP Diklat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa diterbitkan dengan tujuan untuk memandu fasilitator dalam menyusun dan menghasilkan modul atau materi ajar yang berkualitas pada Diklat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa. 3. Sasaran Untuk mencapai tujuan tersebut di atas maka sasaran yang diinginkan untuk dicapai yaitu:

6 a. Tersusunnya modul dan materi ajar Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa sesuai ketentuan, b. Tercapainya kompetensi peserta Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa sesuai standar yang dibutuhkan, c. Tersedianya Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa yang kompeten. 4. Lingkup Bahasan Buku tentang Kurikulum dan Metode Diktat Penilaian Angka Kredit jabatan fungsional perekayasa ini mempunyai lingkup bahasan sebagai berikut : 1. Pendahuluan II. Pengertian Umum III. Kurikulum IV. Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) V. Penutup 5. Manfaat Keberadaan Kurikulum dan Metode Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa ini memberikan manfaat yaitu: a. Bagi penyelenggara diktat, buku ini dapat menjadi dasar untuk alat kontrol kualitas dalam rangka pengembangan kurikulum diktat secara benar, mudah, praktis dan berkelanjutan. b. Bagi fasilitator/ pelatih, buku ini menjadi acuan yang baku dalam memfasilitasi proses pembelajaran dan penyusunan modul sehingga materi pembelajaran dapat disampaikan sesuai dengan tujuan diklat. c. Bagi peserta diklat secara Iangsung/tidak langsung mendapat jaminan mengikuti diktat yang terencana dengan baik untuk mencapai standar kompetensi tertentu. 2

7 BAB II PENGERTIAN UMUM 1. Kurikulum berorientasi pembelajaran Kurikulum diktat berorientasi pembelajaran adalah kegiatan diktat yang ditata dalam bentuk proses pembelajaran dengan penekanan pada penggunaan berbagai metode pembelajaran berkaitan dengan pencapaian tujuan diktat, sehingga setelah mengikuti diktat peserta memperoleh peningkatan kompetensi yang dibutuhkan. 2. Kompetensi Potensi seseorang yang ditampilkan setelah dilatih melalui diktat. Tampilan dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap tersebut dapat dilihat dan diukur. 3. Kurikulum Kurikulum adalah susunan rinci mata ajar diktat dalam kelompok proporsi bobot/waktu antara wawasan, inti, dan aktualisasi serta jumlah keseluruhan jam pelajaran yang dibutuhkan. 4. Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) GBPP adalah uraian dart setiap materi pembelajaran meliputi judul materi pembelajaran, alokasi waktu yang dibutuhkan, tujuan pembelajaran, pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan, metode, media, alat bantu, dan referensi yang digunakan. GBPP ini menjadi kerangka suatu modul atau acuan dalam menyusun modul. 3

8 BAB III PENYUSUNAN KURIKULUM Untuk menjaga obyektivitas penilaian hasil kerja kerekayasaan pejabat fungsional perekayasa diperlukan Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa yang professional. Kesamaan pola pikir dan pola tindak seluruh anggota tim penilai agar hasil penilaian sesuai ketentuan dan tidak merugikan pemangku Jabatan fungsional perekayasa sangat diperlukan. Dan akhirnya, keberhasilan penilaian sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia tim penilai angka kredit. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia tim penilai angka kredit yang profesional adalah melalui diklat penilaian angka kredit jabatan fungsional perekayasa. Kegiatan ini menjamin peserta memperoleh sertifikat sebagai tim penilai angka kredit jabatan fungsional perekayasa yang dikeluarkan oleh Instansi Pembina. Kurikulum dan Metode diklat dalam hal ini menjadi salah satu komponen utama diklat yang sangat menentukan kualitas hasil diklat. Selanjutnya, penyusunan Kurikulum dan Metode Diklat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa dilakukan sesuai dengan tahap dan kaidah penyusunan kurikulum. 1. Judul Kredit C. Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Penilaian Angka 2. Filosofi Peserta Diklat Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa ini diselenggarakan dengan memperhatikan: a. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama diklat peserta berhak untuk: Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai kegiatan kerekayasaan/penilaian kegiatan kerekayasaan. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat sejauh berada di dalam konteks diklat. 4

9 Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan. b. Berorientasi kepada peserta, di mana peserta berhak untuk: Mendapatkan satu paket bahan belajar tentang system kerja dan mekanisme penilaian di bidang kerekayasaaan. Mendapatkan fasilitator yang professional, yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode, melakukan umpan balik, dan menguasai mated diklat. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara visual, auditorial maupun kinestetik (gerak). Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-masing tentang kerekayasaan. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka c. Melakukan evaluasi dan dievaluasi. 3. Tujuan Diklat ini penting untuk dilaksanakan bertujuan agar: a. Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa mempunyai pola pikir dan pola tindak yang seragam dalam melaksanakan penilaian prestasi kerja pejabat fungsional perekayasa. b. Penilai Angka Kredit mengedepankan profesionalisme dan obyektivitas dalam menilai hasil prestasi kerja perekayasa. c. Penilai memiliki kemampuan yang tegas, cermat, teliti dan bijak dalam melakukan penilaian agar karier perekayasa tidak terhambat. d. Koordinasi antar tim penilai dan institusi yang terkait meningkat agar diperoleh pemahaman dan persepsi yang sama dalam mengimplementasikan peraturan tentang jabatan fungsional perekayasa. e. Kompetensi penilai meningkat secara berkesinambungan. 4. Kompetensi 5

10 kompetensi yang harus dicapai melalui diktat sesuai dengan hasil Analisa Kebutuhan Pelatihan atau melalui cara lain yang dipilih meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Peserta diktat mempunyai kompetensi dalam hal: a. Memahami Sistem Tata Kerja Kerekayasaan. b. Memahami mekanisme penilaian angka kredit jabatan fungsional perekayasa. c. Memeriksa dan menilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK. d. Memeriksa dokumen-dokumen DUPAK. e. Menyusun konsep PAK untuk disampaikan kepada pejabat yang berwenang. 5. Struktur Susunan materi yang akan diberikan dalam proses diktat adalah dalam bentuk matriks yang terdiri dari materi diktat dan alokasi waktunya seperti tertulis di bawah ini: A. Kurikulum Sesuai dengan standar kompetensi yang diperlukan bagi yang telah atau akan menjadi Tim Penilai Pejabat Fungsional Perekayasa, disusun sebagai berikut: maka standar kurikulum KELOMPOK/ BOBOT MATA DIKLAT METODA DAN WAKTU WAWASAN Sistem Tata Kerja Ceramah dan diskusi (6 JP) 25% Kerekayasaan KEMAMPUAN Butir-butir kegiatan JFP Ceramah dan diskusi (8 JP) 50% Mekanisme Penilaian AK JFP Ceramah dan diskusi (4 JP) AKTUALISASI Simulasi Penilaian AK JFP Praktek (6 JP) 25% a. Wawasan ( bobot 25%) Struktur wawasan ini diarahkan pada peningkatan pemahaman dan kemampuan peserta terhadap sistem tata kerja kerekayasaan dan peraturan -peraturannya. Mata diktat yang ada dalam struktur wawasan ini mencakup 25 % dari keseluruhan mata diklat yang mendukung materi Diklat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa. 6

11 b. Intl (bobot 50%) Struktur ini meliputi pemahaman terhadap butir-butir kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa dan kemampuan peserta dalam memahami mekanisme penilaian terhadap kegiatan kerekayasaan yang tercantum dalam butir-butir kegiatan dan angka kredit bagi pejabat Fungsional Perekayasa. Mata diktat yang ada dalam struktur Intl dalam Kemampuan Penilaian Angka Kredit ini mencakup 50% dari keseluruhan mata Diktat yang mendukung mated Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa. c. Aktualisasi (bobot 25%) Struktur ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta di bidang penilaian hasil kegiatan perekayasaan menjadi angka kredit melalui simulasi. Mata Diktat yang ada dalam struktur aktualisasi ini mencakup sebanyak 25 % dari keseluruhan mata Diktat yang mendukung materi Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa. B. Silabi Wawasan ( bobot 25%) 1). Sistem Tata Kerja Kerekayasaan i. Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang organisasi fungsional kerekayasaan, peran dan tugas serta serta Sistem informasi dan pelaporan dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. ii. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang organisasi fungsional, tugas dan peran dalam kegiatan kerekayasaan, serta sistem informasi dan pelaporan kerekayasaan secara balk dan benar. iii. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diklat, diharapkan peserta mampu memahami organisasi fungsional, tugas dan peran, serta kegiatan serta sistem informasi dan pelaporan dalam kegiatan kerekayasaan. 7

12 Inti - (bobot 50%) 2). Butir-butir kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa i. Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang kegiatan kerekayasaan, peran dan tugas serta angka kreditnya dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. ii. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tugas dan peran, kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa dan angka kreditnya secara balk dan benar. iii. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami tugas dan peran, kegiatan serta angka kredit dalam kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa. 3). Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa i. Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang tata kerja dan tata cara penilaian angka kredit kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, 8anya jawab, dan diskusi. i. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tata kerja dan tata cara penilaian angka kredit kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa secara balk dan benar. ii. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diktat ini, diharapkan peserta mampu memahami tata kerja dan tata cara penilaian angka kredit kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa. 8

13 Aktualisasi (bobot 25%) 4). Simulasi Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa i. Deskripsi singkat Mata diklat ini membekali peserta agar mampu menilai DUPAK dan menyiapkan PAK. ii. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu melakukan penilaian DUPAK dan menyiapkan PAK dengan balk dan benar. iii. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diklat ini peserta memahami dan mampu melaksanakan penilaian Angka Kredit kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa. 6. Metode Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai program Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa, maka pendekatan diklat yang paling sesuai dengan proses belajar mengajar adalah pendekatan andragogi. Dalam hal ini peserta diklat dipacu berpartisipasi secara aktif diantara peserta. Dalam persiapan pendekatan andragogi perlu dipahami hal-hal sebagai berikut: a. Para peserta sebagai orang dewasa ingin' diperlakukan sebagai orang dewasa; b. Peserta dilibatkan dalam proses belajar mengajar melalui komunikasi dua arah, sehingga memberi kesempatan untuk mengembangkan pikiran dan pengalamannya serta menunjukkan kemampuan menganalisis masalah; c. Kekayaan pengalaman peserta merupakan potensi positif untuk sumber pembelajaran yang berorientasi pada masalah-masalah aktual yang dihadapi pesert balk sebagai staf maupun pimpinan dalam organisasi untuk dicarikan pemecahannya. 9

14 Berdasarkan pendekatan tersebut maka metode yang digunakan dalam proses pembelajaran Diklat Perekayasa adalah sebagai berikut: a. Ceramah, yang dikombinasikan dengan tanya jawab, diskusi dan latihan. Pendalaman materi, dimana peserta diberi latihan untuk sating bekerjasama dan berkomunikasi secara aktif, berpikir, mengidentifikasi, membahas dan memecahkan masalah yang menjadi topik pembahasan, serta dapat mempresentasikan hasilnya di kelompoknya atau klas. Pemilihan dan penggunaan metode dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan pada diktat di dalam kelas antara lain yaitu: Ceramah singkat/presentasi Curah pendapat Diskusi Studi kasus Simulasi Role play Demonstrasi Permainan/game Latihan/exercise Coaching/fasilitasi/pembimbingan Praktik model Seminar/semiloka/lokakarya 7. Media pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan pada diktat di dalam kelas antara lain sebagai berikut: LCD, Komputer dan Software (perangkat lunak) Buku referensi Modul Panduan diklat (petunjuk diskusi/kasus/latihan/protap) Lembar balik 10

15 8. Alokasi waktu, Alokasi waktu yaitu jumlah waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu materi serta proporsinya antara teori dengan penugasan/praktik. Alokasi waktu menggambarkan kegiatan diktat yakni: Teori sebesar 70% Praktik sebesar 30 % yang disesuaikan dengan bobot dari mated diktat tersebut. Dalam proses pembelajaran, aokasi waktu untuk teori sebanyak 70 % disampaikan dengan menggunakan metode yang lebih mengarah pada terciptanya peran serta aktif peserta, sementara dari fasilitator lebih banyak memberikan contoh dan kasus yang terjadi di lapangan. 9. Peserta Peserta Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa adalah Pejabat Struktural atau pejabat Fungsional Perekayasa yang secara aktif mengelola dan atau melaksanakan kegiatan kerekayasaan, memiliki kemampuan untuk menilai prestasi kerja Perekayasa dan dapat aktif melakukan penilaian di instansinya balk di instansi pusat maupun di daerah. Calon peserta Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa diusulkan oleh unit kerja/instansi masing-masing sesuai dengan ketentuan/syarat yang berlaku kepada instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa yaitu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Jumlah peserta ditentukan berdasarkan tujuan diktat. Apabila tujuan diktat lebih mengarah ke aspek manajemen maka jumlah ideal peserta adalah sebanyakbanyak orang, sedangkan apabila tujuan diklat lebih mengarah ke aspek teknis (praktis) maka jumlah ideal peserta sebaiknya tidak lebih dari 20 orang atau menggunakan proporsi 1 fasilitator memandu penuh maksimal 5-7 orang peserta. 11

16 BAB IV Garis -Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1 Judul Diktat DIKLAT PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA Judul Mata 2 Diktat Sistem Tata Kerja Kerekayasaan Deskripsi Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang organisasi 3 singkat modul fungsional kerekayasaan, peran dan tugas Berta serta sistem informasi dan pelaporan dengan menggunakan metoda diklat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi I Tujuan Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan pembelajaran tentang organisasi fungsional, tugas dan peran dalam kegiatan kerekayasaan 4 Umum Berta sistem informasi dan sistem pelaporan kerekayasaan secara balk dan benar No Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Sub Pokok Metoda Media Estimasi Daftar Bahasan Bahasan Pengajaran pengajaran waktu pustaka Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu: 1 Memahami 1. Organisasi 1. Filosofi dasar, Ceramah, LCD/WB/FC 6 45 Kep organisasi fungsional tujuan dan tanya jawab menit MenPAN fungsional, tugas metode 219 dan peran, serta pembentukan kegiatan serta organisasi sistem informasi fungsional dan sistem pelaporan kerekayasaan dalam kegiatan kerekayasaan 2. Bentuk Ceramah, LCD/WB/FC Juklak 267, organisasi tanya jawab 15 tahun fungsional Peran dan 1. Deskripsi Ceramah, LCD/WB/FC Juknis Ka. Tugas tugas/pekerjaan tanya jawab BPPT setiap peran 01/ Sistem 1. Jenis dan Ceramah, LCD/WB/FC informasi dan Format Sistem tanya jawab Pelaporan Informasi dan Pelaporan 12

17 kerekayasaan 2. tata kerja dan Ceramah, LCD/WB/FC tata cara tanya jawab pelaksanaan sistem informasi dan Pelaporan 13

18 GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1 Judul Diktat DIKLAT PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA 2 Mata Diktat Butir-butir kegiatan kerekayasaan JFP 3 Deskripsi Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang kegiatan singkat modul kerekayasaan, peran dan tugas serta angka kreditnya dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi 4 Tujuan : Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan pembelajaran tugas dan peran, kegiatan kerekayasaan dan angka kreditnya secara balk dan Umum benar No Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Sub Pokok Metoda Media Bahasan Bahasan Pengajaran pengajaran Estim asi w aktu Daftar pustaka Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu: i 1 Memahami tugas 1. Kegiatan 1. Dasar, tujuan, Ceramah, LCD/WB/FC 8 Kep dan peran, kegiatan kerekayasaaan jenjang tanya jawab 45 MenPA serta angka kredit jabatan dan menit N 219 dalam kegiatan pangkat kerekayasaan perekayasa 2. Rumpun Ceramah, LCD/WB/FC Juklak jabatan dan tanya jawab 267, 15 kedudukan tahun jabatan 2009 fungsional 2. Angka Kredit 1. Lingkup Ceramah, LCD/WB/FC Juknis JFP kegiatan, tanyajawab Ka. unsur dan sub BPPT unsur 01/200 kegiatan 9 perekayasa dan angka kreditnya 14

19 GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1. Judul Diktat: 2. Judul Mata Diktat: 3. Deskripsi singkat modul: 4. Tujuan pembelajaran Umum: DIKLAT PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA Penilaian AK JFP Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang tata kerja dan tata cara penilaian angka kredit kegiatan kerekayasaan dengan menggunakan metoda diklat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tata kerja dan tata cara penilaian angka kredit kegiatan kerekayasaan secara balk dan benar N 0 Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metoda Pengajara n Media pengajar an Estim asi waktu Daftar pustaka Setelah mengikuti mata diklat, diharapkan peserta mampu: 1. Memahami tata kerja dan tata cara penilaian angka Tata Kerja Penilaian Tim Penilai, Tim Teknis, Pejabat Ceramah, tanya jawab LCD/WB/FC 4 45 menit Kep MenPAN 219 kredit kegiatan Penetap AK kerekayasaan 2 Mekanisme Juklak 267,15 penilaian & tahun 2009 penetapan AK Juknis Ka. BPPT 01/ Tata Cara 1 Pengertian Ceramah, LCD/WB/FC Penilaian Angka Kredit, tanyajawab DUPAK dan PAK 2 Proses DUPAK & PAK 3 Persyaratan penilaian 4 Penilaian inpassing Etika Norma-norma Ceramah, LCD/WB/FC Penilaian penilaian tanya jawab 15

20 GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1 Judul Diktat: DIKLAT PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA 2 Mata Diklat: Simulasi penyusunan DUPAK dan PAK 3 Deskripsi Mata diktat ni membekali peserta agar mampu menilai DUPAK dan menetapkan AK singkat modul: 4 Tujuan Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu melakukan penilaian pembelajaran DUPAK dan menetapkan AK dengan balk dan benar. Umum: No Tujuan Pembelajaran Khusus hus Pokok Sub Pokok Metoda Media Estimasi Bahasan Bahasan Pengajaran pengajaran waktu Daftar pustaka Setelah mengikuti mata diktat, peserta mampu: Melaksanakan 1. Simulasi Formulir Simulasi Formulir 6 45 Peraturan Bersama penilaian Angka penilaian DUPAK praktek DUPAK dan menit Ka. BPPT dan KA. Kredit kegiatan DUPAK penilaian PAK. LCD BKN Nomor Jabatan Fungsional Angka Kredit dan komputer 267/Kp/BPPTNIII/2009 Perakayasa JFP dan Nomor 15 tahun Simulasi Formulir PAK Juknis No. Penetapan 01 /Kp/l/2009 AK 16

21 BAB V PENUTUP Untuk menjaga kualitas pelaksanaan dan hasil dart Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa, maka Kurikulum dan Metode Diktat Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa ini sangat diperlukan. Selain itu, Kurikulum dan GBPP tersebut merupakan acuan untuk penyusunan modul dan mata ajar diktat angka kreditjabatan fungsional perekayasa., Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia maka perubahan dan perbaikan secara berkala terhadap Kurikulum dan Metode Diktat di atas jika dipandang perlu akan dilakukan untuk penyempurnaannya. Segala sesuatu yang belum diatur dalam buku ini akan diatur kemudian oleh penyelenggara saat diktat berlangsung sesuai kebutuhan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal, 21" Juni 2011 KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, MARZAN A. ISKANDAR. 17

22 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LAMPIRAN I PERATU RAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 203 TAHUN 2011 TENTANG KURIKULUM DAN METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA

23 BABI PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang profesional. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang profesional salah satunya adalah melalui diklat. Dalam rangka menjaga mutu diklat maka lembaga atau unit pelaksana diktat, atau dalam hal ini Pusbindiklat perlu memfasilitasi pelaksanaan dan pengendalian mutu diktat. Diklat yang terakreditasi akan menjamin peserta memperoleh sertifikat yang diperlukan yang dikeluarkan oleh institusi berwewenang dan sesuai dengan suatu standar kompetensi tertentu. Salah satu komponen utama dari suatu diktat yang harus diakreditasi adalah kurikulum. Penyusunan kurikulum yang didasari pada kaidah baku penyusunan kurikulum akan mempengaruhi kualitas penyelenggaraan dan hasil dari suatu diktat. Untuk menjaga kualitas pelaksanaan dan hasil dari diktat Jabatan Fungsional Perekayasa, maka kurikulum yang berorientasi pada proses pembelajaran pada diklat Jabatan fungsional perekayasa yang pernah diterbitkan oleh Pusbindiklat BPPT perlu dilakukan penyempurnaan dan pemutakhiran.. 2. Tujuan Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan (Diktat) Jabatan Fungsional Perekayasa diterbitkan dengan tujuan untuk memandu fasilitator dalam menyusun dan menghasilkan modul atau materi ajar yang berkualitas pada Diklat Jabatan Fungsional Perekayasa. 3. Sasaran Untuk mencapai tujuan tersebut di atas maka disusun sasaran yang ingin dicapai yaitu: a. Tersusunnya modul dan materi ajar Diklat Jabatan Fungsional Perekayasa sesuai ketentuan sebagaimana tertulis pada buku ini, 1

24 b. Tercapainya kompetensi peserta Diktat Jabatan Fungsional Perekayasa sesuai standar yang dibutuhkan, c. Tersedianya Pejabat Fungsional Perekayasa yang kompeten. 4. Lingkup Bahasan Buku ini mempunyai lingkup bahasan sebagai berikut : 1. Pendahuluan 11. Pengertian Umum III. Kurikulum IV. Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) V. Penutup 5. Manfaat Keberadaan Kurikulum dan Metode Diktat Jabatan Fungsional Perekayasa ini memberikan manfaat yaitu: a. Bagi penyelenggara diktat, buku ini dapat menjadi dasar untuk alat kontrol kualitas dalam rangka pengembangan kurikulum diktat secara benar, mudah, praktis dan berkelanjutan. b. Bagi fasilitator/ pelatih, buku ini menjadi acuan yang baku dalam memfasilitasi proses pembelajaran dan penyusunan modul sehingga materi pembelajaran dapat disampaikan sesuai dengan tujuan diktat. c. Bagi peserta diklat secara langsung/tidak langsung mendapat jaminan mengikuti diktat yang terencana dengan balk untuk mencapai standar kompetensi tertentu. 2

25 BAB 11 PENGERTIAN UMUM 1. Kurikulum berorientasi pembelajaran Kurikulum diktat berorientasi pembelajaran adalah kegiatan diktat yang ditata dalam bentuk proses pembelajaran dengan penekanan pada penggunaan berbagai metode pembelajaran berkaitan dengan pencapaian tujuan diktat, sehingga setelah mengikuti diktat peserta memperoleh peningkatan kompetensi yang dibutuhkan. 2. Kompetensi Potensi seseorang yang ditampilkan setelah dilatih melalui diktat. Tampilan dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap tersebut dapat dilihat dan diukur. 3. Kurikulum Kurikulum adalah susunan rinci mata ajar diktat dalam kelompok proporsi bobot/waktu antara wawasan, inti, dan aktualisasi serta jumlah keseluruhan jam pelajaran yang dibutuhkan. 4. Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) GBPP adalah uraian dart setiap materi pembelajaran meliputi judul materi pembelajaran, alokasi waktu yang dibutuhkan, tujuan pembelajaran, pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan, metode, media, alat bantu, dan referensi yang digunakan. GBPP ini menjadi kerangka suatu modul atau acuan dalam menyusun modul. 3

26 BAB III PENYUSUNAN KURIKULUM Untuk menghasilkan produk inovatif yang dilakukan berdasarkan pada system tata kerja kerekayasaan yang balk dan benar maka diperlukan pejabat fungsional perekayasa yang professional. Seluruh perekayasa diarahkan untuk memiliki kesamaan pola pikir dan pola tindak dalam kegiatan kerekayasaan sesuai dengan ketentuan yang ada pads Jabatan fungsional perekayasa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia perekayasa yang profesional adalah melalui diktat jabatan fungsional perekayasa. Diktat wajib ini menjamin peserta untuk memperoleh sertifikat dan Iayak diangkat sebagai pejabat fungsional perekayasa oleh kepala Instansi Pembina atau pejabat berwenang di instansi pemerintah terkait. Salah satu komponen utama diktat adalah tersedianya kurikulum diktat, karena kurikulum diktat akan sangat menentukan kualitas hasil diktat. Selanjutnya, penyusunan kurikulum diktat Jabatan fungsional perekayasa dilakukan sesuai dengan tahap dan kaidah penyusunan kurikulum. 1. Judul Kurikulum dan Metode Pendidikan dan Pelatihan (Diktat) Jabatan Fungsional Perekayasa. 2. Filosofi Diktat Peserta diktat Jabatan fungsional perekayasa ini diselenggarakan dengan memperhatikan: a. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama diktat peserta berhak untuk: Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai kegiatan kerekayasaan/ penilaian kegiatan kerekayasaan. Dipertimbangkan setiap ide, dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks diktat. Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan. b. Berorientasi kepada peserta, di mana peserta berhak untuk: 4

27 Mendapatkan satu paket bahan belajar tentang system kerja dan mekanisme di bidang kerekayasaaan. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode, melakukan umpan batik, dan menguasai mated diklat. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, balk secara visual, auditorial maupun kinestetik (gerak). Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing -masing tentang kerekayasaan. Melakukan refleksi dan memberikan umpan batik secara terbuka c. Melakukan evaluasi dan dievaluasi. 3. Tujuan diktat Diktat ini penting untuk dilaksanakan dengan tujuan agar: a. Perekayasa mempunyai pola pikir dan pola tindak yang seragam dalam melaksanakan system tata kerja kerekayasaan. b. Perekayasa mengedepankan inovasi dan profesionalisme dalam kegiatan kerekayasaan. c. Perekayasa bekerja dalam tim dengan pemahaman dan persepsi yang sama dalam mengimplementasikan ketentuan dalam jabatan fungsional perekayasa. Kompetensi perekayasa meningkat secara berkesinambungan. 4. Kompetensi kompetensi yang harus dicapai melalui diktat sesuai dengan hasil TNA atau melalui cara lain yang dipilih meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Peserta diklat mempunyai kompetensi dalam hal: a. Memahami tupoksi dan karir Jabatan Fungsional Perekayasa secara balk dan benar,. b. Memahami memahami dan menerapkan pengetahuan tentang inovasi teknologi secara balk dan benar, c. Memahami Sistem Tata Kerja Kerekayasaan Jabatan Fungsional Perekayasa secara balk dan benar, d. Memahami cara penyusunan program manual sesuai kaidah dan aturan yang telah ditetapkan secara balk dan benar. 5

28 e. Memahami sistem informasi, pelaporan dan teknik membuatnya di dalam sistem tata kerja Kerekayasaan secara balk dan benar, f. Memahami butir-butir kegiatan kerekayasaan dan angka kreditnya secara balk dan benar, 5. Struktur Susun materi yang akan diberikan dalam proses diktat dalam bentuk matriks yang terdiri dart materi dan alokasi waktu. A. Kurikulum Perekayasa, Sesuai dengan standar kompetensi yang diperlukan bagi pejabat Fungsional maka standar kurikulum disusun sebagai berikut: a. Wawasan (15 %) Struktur wawasan ini diarahkan pada peningkatan pemahaman peserta dalam maksud dan tujuan diklat, ruang Iingkup pembinaan karir perekayasa, dan inovasi teknologi. Mata diklat yang ada dalam struktur wawasan ini mencakup 15 % dart keseluruhan mata diklat yang mendukung materi diklat perekayasaan. 2. I nti (85 %) Struktur ini meliputi pemahaman dan kemampuan bekerja dalam sistem tata kerja kerekayasaan, pemahaman dan kemampuan menyusun rencana kerja yang tertuang pada Program Manual Kerekayasaan, kemudian pemahaman pada kemampuan menyusun laporan-laporan kerekayasaan pada tahap awal, pelaksanaan dan akhir serta pemahaman pada butir-butir kegiatan angka kredit serta mekanisme penyusunan dupak. Mata diklat yang ada dalam struktur ini mencakup 85% dart keseluruhan mata diklat yang mendukung materi diklat perekayasaan. No. Mata Diktat JP WAWASAN (15%) 1. Pembinaan Karir JFP 4 6

29 2. Inovasi Teknologi 4 INTI (85%) 3. Sistem Tata Kerja Kerekayasaan 4 4. Program Manual 4 5. Penyusunan Sistem Informasi dan pelaporan 8 6. Butir-butir Kegiatan dan Angka Kreditnya 8 Jumlah: Silabi a. Pembinaan Karir Jabatan Fungsional Perekayasa Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang sistem dan administrasi pembinaan karir dalam jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/712008, Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13/M/PBNIII/2008 dan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan, dan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT /I/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya. dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang sistem dan administrasi pembinaan karir dalam jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008, Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13/M/PBNIII/2008 dan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan, dan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT/I/2009 tentang Petunjuk

30 Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya. secara balk dan benar. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami sistem dan administrasi pembinaan karir dalam jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008, Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13/M/PBNIII/2008 dan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan, dan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT/1/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya. b. Inovasi Teknologi Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang pengertian inovasi teknologi, pengembangan iptek, manajemen teknologi dan inovasi teknologi - daya saing dan ekonomi dalam kegiatan kerekayasaan dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang pengertian inovasi teknologi, pengembangan iptek, manajemen teknologi dan inovasi teknologi - daya saing dan ekonomi dalam kegiatan kerekayasaan secara balk dan benar. - Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami pengertian inovasi teknologi, pengembangan iptek, manajemen teknologi dan inovasi teknologi - daya saing dan ekonomi dalam kegiatan kerekayasaan. c. Sistem Tata Kerja Kerekayasaan - Deskripsi singkat s

31 Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang organisasi fungsional kerekayasaan, peran dan tugas serta serta mekanisme sistem informasi dan pelaporan dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. - Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang organisasi fungsional, tugas dan peran dalam kegiatan kerekayasaan, serta mekanisme sistem informasi dan pelaporan kerekayasaan secara balk dan benar. - Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diklat, diharapkan peserta mampu memahami organisasi fungsional, tugas dan peran, serta kegiatan serta mekanisme sistem informasi dan pelaporan dalam kegiatan kerekayasaan. d. Program Manual - Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang metodologi penyusunan program manual (lingkup kerja, pembuatan organisasi kerekayasan, pengaturan SDM, pengaturan pendanaan, jadwal kegiatan dan pelaporannya).dengan menggunakan metoda diklat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang metodologi penyusunan program manual (lingkup kerja, pembuatan organisasi kerekayasan, pengaturan SDM, pengaturan pendanaan, jadwal kegiatan dan pelaporannya) secara balk dan benar. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diklat, diharapkan peserta mampu memahami metodologi penyusunan program manual (lingkup kerja, pembuatan organisasi kerekayasan, pengaturan SDM, pengaturan pendanaan, jadwal kegiatan dan pelaporannya). e. Sistem Informasi dan Pelaporan 9

32 Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang pembuatan dokumen dalam sistem informasi dan pelaporan kegiatan kerekayasaan dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. - Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang pembuatan dokumen dalam sistem informasi dan pelaporan kegiatan kerekayasaan secara baik dan benar. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami pembuatan dokumen dalam sistem informasi dan pelaporan kegiatan kerekayasaan dalam kegiatan kerekayasaan. f. Butir-butir Kegiatan dan Angka Kreditnya - Deskripsi singkat Mata diktat ini membekali peserta dengan pemahaman tentang butir-butir kegiatan dan angka kredit dalam kegiatan kerekayasaan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya, cara pembuatan dan pengajuan DUPAK ( Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit) dan PAK (Penetapan Angka Kredit) dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang butir-butir kegiatan dan angka kredit dalam kegiatan kerekayasaan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya, cara pembuatan dan pengajuan DUPAK (Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit) dan PAK ( Penetapan Angka Kredit) secara baik dan benar. Tujuan Pembelajaran Khusus 10

33 Setelah mengikuti mata diklat, diharapkan peserta mampu memahami butir-butir kegiatan dan angka kredit dalam kegiatan kerekayasaan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya, cara pembuatan dan pengajuan DUPAK (Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit) dan PAK (Penetapan Angka Kredit). 6. Metode Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai program diklat Jabatan Fungsional Perekayasa, maka pendekatan diklat yang paling sesuai dengan proses belajar mengajar adalah pendekatan andragogi. Dalam hal ini peserta diklat dipacu berpartisipasi secara aktif diantara peserta. Dalam persiapan pendekatan andragogi perlu dipahami hal-hal sebagai berikut: a. Para peserta sebagai orang dewasa ingin diperlakukan sebagai orang dewasa; b. Peserta dilibatkan dalam proses belajar mengajar melalui komunikasi dua arah, sehingga memberi kesempatan untuk mengembangkan pikiran dan pengalamannya serta menunjukkan kemampuan menganalisis masalah; c. Kekayaan pengalaman peserta merupakan potensi positif untuk sumber pembelajaran yang berorientasi pada masalah-masalah aktual yang dihadapi pesert baik sebagai staf maupun pimpinan dalam organisasi untuk dicarikan pemecahannya. Berdasarkan pendekatan tersebut maka metode yang digunakan dalam proses pembelajaran Diklat Perekayasa adalah sebagai berikut: a. Ceramah, yang dikombinasikan dengan tanya jawab, diskusi dan latihan. b. Pendalaman materi, dimana peserta diberi latihan untuk saling bekerjasama dan berkomunikasi secara aktif, berpikir, mengidentifikasi, membahas dan memecahkan masalah yang menjadi topik pembahasan, serta dapat mempresentasikan hasilnya di kelompoknya atau klas. 11

34 Pemilihan dan penggunaan metode dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan pada diklat di dalam kelas antara lain yaitu: Ceramah singkat/presentasi Curah pendapat Diskusi Studi kasus Simulasi Role play Demonstrasi Permainan/game Latihan/exercise Coaching/fasilitasi/pembimbingan Praktik model Seminar/semiloka/lokakarya 7. Media pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan pada diklat di dalam kelas antara lain sebagai berikut: LCD, Komputer dan Software (perangkat lunak) Buku referensi Modul Panduan diklat (petunjuk diskusi/kasus/latihan/protap) Lembar balik 8. Alokasi waktu, Alokasi waktu yaitu jumlah waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu materi serta proporsinya antara teori dengan penugasan/praktik. Alokasi waktu menggambarkan kegiatan diklat yakni: Teori sebesar 70% Praktik sebesar 30 % yang disesuaikan dengan bobot dari materi diklat tersebut. Dalam proses pembelajaran, alokasi waktu untuk teori sebanyak 70 % disampaikan dengan menggunakan metode yang lebih mengarah pada terciptanya peran serta aktif 12

35 peserta, sementara dari fasilitator lebih banyak memberikan contoh dan kasus yang terjadi di lapangan. 9. Peserta Peserta diktat Jabatan Fungsional Perekayasa adalah calon atau pejabat fungsional Perekayasa yang secara aktif melaksanakan kegiatan kerekayasaan balk di instansi pusat maupun di daerah. Calon peserta diktat Jabatan Fungsional Perekayasa diusulkan oleh unit kerja/instansi masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku ke instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa yaitu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Jumlah peserta ditentukan berdasarkan tujuan diktat. Apabila tujuan diktat lebih mengarah ke aspek manajemen maka jumlah ideal peserta adalah sebanyak-banyak orang, sedangkan apabila tujuan diktat lebih mengarah ke aspek teknis (praktis) maka jumlah ideal peserta sebaiknya tidak lebih dari 15 orang atau menggunakan proporsi I fasilitator memandu penuh maksimal 5 orang peserta. 13

36 BAB IV Garis -Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1. JUDUL DIKLAT DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA 2. MATA DIKLAT Pembinaan Karir Jabatan Fungsional Perekayasa 3. DESKRIPSI Pemahaman tentang sistem dan administrasi pembinaan karir dalam SINGKAT jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri MODUL Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M. PAN/7/2008, Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13/M/PB/VIII/2008 dan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan, 4. TUJUAN Mampu menjelaskan tentang sistem dan administrasi pembinaan karir PEMBELAJARA dalam jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri N UMUM Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M. PAN/7/2008, Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Badan Kepegawaian Negara Nomor 267/M/PB/VII/2009 dan nomor 15 TAHUN 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan, dan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT/1/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya. secara balk dan benar. N 0 Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metoda Pengajara n Media pengajara n Estimas i waktu Daftar pustaka Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu: 1. mampu 1 Karir PNS I Pengertian, Ceramah, LCD/WB/F 4 Kep memahami sistem Karir PNS, tanya c 45 menit MenPAN dan administrasi Jabatan PNS, jawab 219/200 pembinaan karir 8 dalam jabatan fungsional perekayasa 2 Tujuan dan Manfaat Jabatan fungsional 2 Jabatan 1 Definisi, Ceramah, LCDNVB/F Juklak fungsional Lingkup Kerja, tanya c 267/200 Perekayas Jenjang jawab 9, 15 a Jabatan dan tahun tunjangan Pembinaa 1 Pengangkatan Ceramah, LCDNVB/F Juknis n Karir pertama, tanya c Ka. JFP Kenaikan jawab BPPT Jabatan, 01/2009 kenaikan 14

37 pangkat, pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian 2 Usia pensiun Ceramah, LCDM/B/F tanya c jawab 3 Pola karir JFP Ceramah, LCDM/B/F dalam OFK tanya c jawab 4 Penilaian Ceramah, LCDM/B/F prestasi kerja tanya c melalui angka jawab kredit 15

38 GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1 JUDUL DIKLAT FUNGSIONAL PEREKAYASA DIKLAT 2. MATA : Inovasi Teknologi DIKLAT 3. DESKRIPS : Pemahaman tentang pengertian inovasi teknologi, pengembangan iptek, I SINGKAT manajemen teknologi dan inovasi teknologi - daya saing dan ekonomi dalam MODUL kegiatan kerekayasaan dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. 4. TUJUAN : Mampu menjelaskan tentang pengertian inovasi teknologi, pengembangan iptek, PEMBELA manajemen teknologi dan inovasi teknologi - daya saing dan ekonomi dalam JARAN kegiatan kerekayasaan secara baik dan benar. UMUM No Tujuan Pokok Sub Pokok Metoda Media Estima Daftar Pembelajar Bahasan Bahasan Pengajaran pengajar Si pustaka an Khusus an waktu Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu: 1 mampu 1 Pendahuluan 1 Persepsi, filsafat Ceramah, LCD/WB/F 6 JP 1 Konsep memahami teknologi tanya jawab C Teknologi 45 inovasi menit Purwasasmi teknologi to M, 1996, ITB Bdg 2 memahami 1 Pengembang 1 Proses Ceramah, LCD/WB/F 2 Introduction pengembanga an iptek pencitraan,tekn tanya jawab C To Industrial n iptek ologi, proses & System produksi, dan pasar 3 memahami 3 Manajemen 1 HOTI, tahapan Ceramah, LCD/WB/F manajemen Teknologi litbang produk, tanya jawab C teknologi pendanaan, litbang orientasi pasar Memahami 1 Intepretasi inov, Ceramah, LCD/WB/F inovasi komersialisasi, tanya jawab C teknologi - 4 pilar inovasi, daya saing kebijakan inov, dan ekonomi dalam kegiatan kerekayasaan 16

39 GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Judul 1. Diklat DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA 2. Mata Diklat Sistem Tata Kerja Kerekayasaan Deskripsi singkat 3. modul pemahaman tentang organisasi fungsional kerekayasaan, peran dan tugas serta serta sistem informasi dan pelaporan dengan menggunakan metoda diktat orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tujuan pembelajar 4. an Umum Setelah mengikuti mata diktat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang organisasi fungsional, tugas dan peran dalam kegiatan kerekayasaan, serta sistem informasi dan pelaporan kerekayasaan secara baik dan benar. No Tujuan Pembelajar an Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metoda Pengajara n Media pengajar an Estima si waktu Daftar pustaka Setelah mengikuti mata diklat, diharapkan peserta mampu: memahami 1 Organisasi 1 Filosofi dasar, organisasi fungsional tujuan dan fungsional, metode tugas dan pembentukan peran, serta organisasi kegiatan serta fungsional sistem informasi dan pelaporan dalam kegiatan kerekayasaan Ceramah, tanya jawab LCD/WB/F C 6 45 menit Kep MenPAN Bentuk organisasi fungsional 2 Peran dan Tugas 1 Deskripsi tugas/pekerja an setiap peran Ceramah, tanya jawab Ceramah, tanya jawab LCD/WB/F C LCD/WB/F C Juklak 267, 15 tahun 2009 Juknis Ka. BPPT 01/

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KARIR PNS (PENELITI) Pusbindiklat Peneliti. Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama

MODUL PENGEMBANGAN KARIR PNS (PENELITI) Pusbindiklat Peneliti. Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama MODUL PENGEMBANGAN KARIR PNS (PENELITI) Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama Pusbindiklat Peneliti LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2017 C Pusbindiklat Peneliti-LIPI PENDAHULUAN Mata diklat

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMORj /Kp/BPPT/111/2010

PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMORj /Kp/BPPT/111/2010 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMORj /Kp/BPPT/111/2010 TENTANG KEWAJIBAN PENGUMPULAN ANGKA KREDIT KUMULATIF PEJABAT FUNGSIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1504, 2014 BPKP. Pendidikan dan Pelatihan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sistem penjaminan mutu internal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi. Dengan diundangkannya

Lebih terperinci

SOSIALISASI PERATURAN LIPI NOMOR 3 TAHUN 2018 Cibinong, 10 April 2018

SOSIALISASI PERATURAN LIPI NOMOR 3 TAHUN 2018 Cibinong, 10 April 2018 SOSIALISASI PERATURAN LIPI NOMOR 3 TAHUN 2018 Cibinong, 10 April 2018 PROGRAM OUTLINE PAPARAN LATAR BELAKANG PERATURAN LIPI NO 03 TAHUN 2018 IMPLEMENTASI 2018 I. LATAR BELAKANG DASAR HUKUM PP 11 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.08/MEN/V/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.08/MEN/V/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.08/MEN/V/2007 TENTANG PEDOMAN POLA KARIR DAN POLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGGERAK SWADAYA MASYARAKAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 41 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 41 TAHUN 2012 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENYELENGGARAAN DIKLAT (TRAINING OFFICER COURSE / TOC) KEPALA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.448, 2012 KEMENTERIAN AGAMA. Penyelenggaraan. Pendidikan. Pelatihan. Teknis. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1711, 2014 KEMENHAN. PNS. Angka Kredit. Jabatan Fungsional. Assessor. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P No.1877, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LKPP. Pejabat Fungsional. Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa. Pengembangan dan Pembinaan Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PENELITI

JABATAN FUNGSIONAL PENELITI MODUL Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Lanjutan PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENELITI Pusbindiklat Peneliti Updating Peraturan LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2017 C Pusbindiklat Peneliti-LIPI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1955, 2015 BKN. Diklat. Assessor SDM Aparatur. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 05/E/2009 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENELITI

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 05/E/2009 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENELITI Menimbang PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 05/E/2009 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENELITI KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, : a. bahwa untuk mendapatkan

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 20 TAHUN 2005 NOMOR : 14A TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.950, 2011 SEKRETARIS NEGARA. Diklat Fungsional. Penerjemah. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1264, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Jabatan Fungsional. Pamong Budaya. Pedoman Formasi. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi No.1115, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Widyaiswara. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Penilaian. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1994 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1994 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1994 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pengembangan profesionalisme dan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.331, 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. Pengangkatan. Sertifikasi. Perpindahan. Fungsional Auditor. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN TIM PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN ANALIS KEPEGAWAIAN

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN TIM PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN ANALIS KEPEGAWAIAN MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN TIM PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN ANALIS KEPEGAWAIAN Penulis: 1. Drs. Mamat, MM 2. Rihard Hasugian, S.Sos PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang: a. bahwa dengan

Lebih terperinci

KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 2015

KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 2015 KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan tata pemerintahan

Lebih terperinci

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : 1. Undang-Undang Nomor 5 Th 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional;

Lebih terperinci

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS ORGANISASI DAN TATA KERJA TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

a. bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional khususnya pembentukan Tim Penilai Arsiparis perlu di lakukan oleh tenagatenaga

a. bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional khususnya pembentukan Tim Penilai Arsiparis perlu di lakukan oleh tenagatenaga PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 08.B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TIM PENILAI ARSIPARIS KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI SINGARAJA, 23 / 10 / 2012 MANAJEMEN PNS Diarahkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.409, 2016 KEMENPAN-RB. Jafung. Perekayasa. Angka Kredit. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2007 SERI D NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA 2008 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR : PER.07/MEN/V/2007 TENTANG PEDOMAN POLA KARIR DAN POLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGANTAR KERJA

PERATURAN NOMOR : PER.07/MEN/V/2007 TENTANG PEDOMAN POLA KARIR DAN POLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGANTAR KERJA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.07/MEN/V/2007 TENTANG PEDOMAN POLA KARIR DAN POLA PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Penilaian Angka Kredit. Calon Widyaiswara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Penilaian Angka Kredit. Calon Widyaiswara. No.424, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Penilaian Angka Kredit. Calon Widyaiswara. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang: a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1877, 2014 KEMENKES. Jabatan Fungsional. Pembinaan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN DALAM

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 7 Tahun 2005 NOMOR : 17 Tahun 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.897, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LIPI. Jabatan Fungsional. Peneliti Berjenjang. Diklat. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara. No.31, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

Dasar Hukum Jabatan Fungsional

Dasar Hukum Jabatan Fungsional Dasar Hukum Jabatan Fungsional 1 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang No. 43 Tahun 1999 2 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.863A, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Auditor. Jafung. Angka Kreditnya. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1994

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1994 PRESIDEN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 16 TAHUN 1994 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN, Menimbang bahwa dalam rangka pengembangan profesionalisme dan pembinaan karier Pegawai Negeri

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

XX. TEKNISI LITKAYASA

XX. TEKNISI LITKAYASA XX. TEKNISI LITKAYASA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 22/MEN/2010 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 22/MEN/2010 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 22/MEN/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN DAN ANGKA KREDIT PENYULUH PERIKANAN MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.14/MEN/XI/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN

Lebih terperinci

NOMOR 011SKBIMEN.PP/X NOMOR 04 TAHUN 2007 NOMOR 821KEP12007 NOMOR 440 TAHUN 2007 NOMOR H K.1021PERKA

NOMOR 011SKBIMEN.PP/X NOMOR 04 TAHUN 2007 NOMOR 821KEP12007 NOMOR 440 TAHUN 2007 NOMOR H K.1021PERKA PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 19/PER/M.KOMINFO/8/2006 NOMOR : 18 A TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA

Lebih terperinci

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN - 1 - LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI DAN PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI PEDOMAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN IV. ANALIS KEPEGAWAIAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

Peningkatan profesionalisme pustakawan

Peningkatan profesionalisme pustakawan Peningkatan profesionalisme pustakawan Alih jalur dari pustakawan tingkat terampil ke pustakawan tingkat ahli Suharyanto Suharyanto_m@yahoo.com Librarian National Library of Indonesia Abstrak Profil pustakawan

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 45 2012, No.1287 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. NOMOR : 20/PER/M.K0MlNF0/ 4 / 2009 TENTANG

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. NOMOR : 20/PER/M.K0MlNF0/ 4 / 2009 TENTANG MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 20/PER/M.K0MlNF0/ 4 / 2009 TENTANG KEBIJAKAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA TIM PENILAI DAN TATA CARA PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGAA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEJABAT

Lebih terperinci

> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA > MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DI DAERAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Prof. dr Ali Ghufron Mukti., MSc., PhD NIP

Prof. dr Ali Ghufron Mukti., MSc., PhD NIP KATA SAMBUTAN Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan ditetapkan dalam rangka pengembangan karier dan peningkatan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan pengelolaan laboratorium

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENULISAN MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENULISAN MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENULISAN MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA, 2009 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

PENTINGNYA WORKSHOP DAN PELATIHAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIDYAISWARA DALAM MEMBUAT KARYA TULIS ILMIAH

PENTINGNYA WORKSHOP DAN PELATIHAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIDYAISWARA DALAM MEMBUAT KARYA TULIS ILMIAH PENTINGNYA WORKSHOP DAN PELATIHAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIDYAISWARA DALAM MEMBUAT KARYA TULIS ILMIAH Oleh : Alfian Jamrah Widyaiswara Ahli Madya pada Bandiklatprov Sumatera Barat A Pendahuluan Widyaiswara

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik I BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.73, 2015 KEMENKES. Sasaran Kerja Pegawai. Penyusunan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.IV 2) Mata Diklat :Integritas 3) Alokasi Waktu : 18 Jp 4) Deskripsi Singkat : Mata Diklat ini membekali peserta dengan kemampuan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI SEKRETARIS

Lebih terperinci

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PANDUAN PENYELENGGARAAN DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2011 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT (PAK) DAN PENGAJUAN DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT (DUPAK) ARSIPARIS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : PB. 01/MEN/2009 NOMOR : 14 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN SERTIFIKASI AUDITOR APARAT PENGAWASAN INTERN

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang No.1648, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Jabatan Fungsional. Pranata Hubungan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.375, 2017 KEMENKEU. Jabatan Fungsional. Pelelang. Juknis. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PMK.06/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER

PROSEDUR PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER PROSEDUR PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 1 PENDAHULUAN I. Latar Belakang Dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENGANGKATAN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PERPINDAHAN JABATAN DENGAN PERLAKUAN KHUSUS

Lebih terperinci

Bagian PJKSE Litbang Kemendagri

Bagian PJKSE Litbang Kemendagri Bagian PJKSE Litbang Kemendagri Kedudukan Strategis Litbang dalam Menunjang Urusan Pemerintahan UU NO 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL LITBANG DAN PENERAPAN IPTEK Pasal 8 Ayat 1 Pasal 8 Ayat 2 Litbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: KEP. 1106/Ka/08/2001 NOMOR: 34 A Tahun 2001

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: KEP. 1106/Ka/08/2001 NOMOR: 34 A Tahun 2001 KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: KEP. 1106/Ka/08/2001 NOMOR: 34 A Tahun 2001 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA

Lebih terperinci

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 1 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.IV 2) Mata Diklat : Integritas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/2/M.PAN/3/2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.688, 2017 KEMENKEU. Jabatan Fungsional. Analis Anggaran. Juknis. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PMK.02/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA Disampaikan pada Sosialisasi Pembinaan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Makassar,

Lebih terperinci

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.200, 2017 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Penguji Perangkat Telekomunikasi. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci