PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR YOSI NURHAYATI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR YOSI NURHAYATI"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR YOSI NURHAYATI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan Model Jaringan Syaraf Tiruan Resilient Backpropagation Untuk Identifikasi Chord Gitar adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, November 2013 Yosi Nurhayati NIM G

4 ABSTRAK YOSI NURHAYATI. Pengembangan Model Jaringan Syaraf Tiruan Resilient Backpropagation untuk Identifikasi Chord Gitar. Dibimbing oleh AGUS BUONO. Penelitian ini mengembangkan pengenalan suara untuk mengidentifikasi chord gitar menggunakan metode jaringan syaraf tiruan resilient backpropagation sebagai metode pengenalan pola dan MFCC sebagai metode ekstraksi ciri. Tujuan penelitian ini adalah menemukan parameter-parameter yang dapat menghasilkan akurasi tertinggi. Parameter yang digunakan dalam proses pengenalan pola resilient backpropagation, yaitu hidden neuron, toleransi galat, learning rate, faktor naik, faktor turun, delta0, dan deltamax. Sedangkan parameter yang digunakan untuk proses MFCC adalah sampling rate, time frame, overlap, dan jumlah cepstral coefficient. Total data suara chord yang digunakan pada penelitian ini sebanyak yang diperoleh dari 24 chord. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, akurasi tertinggi sebesar 95.56% diperoleh dengan menggunakan hidden neuron 100, jumlah koefisien cepstral 52, overlap 0.4, dan time frame 100 ms. Kata kunci: chord, jaringan syaraf tiruan resilient backpropagation, mel frequency cepstral coefficients (MFCC). ABSTRACT YOSI NURHAYATI. Resilient Backpropagation Neural Network Model Development To Identify Guitar Chord. Supervised by AGUS BUONO. This study developed a sound recognition to identify guitar chords by using resilient backpropagation neural network as the pattern recognition method and MFCC as the feature extraction method. The aim of this study is to find the parameters that can produce the highest accuracy. The parameters used in the process of resilient backpropagation pattern recognition are the hidden neurons, error tolerance, learning rate, up factor, down factor, delta0, and deltamax. Meanwhile the parameters used for the MFCC are the sampling rate, time frame, overlap, and the number of cepstral coefficient. There were data utilized in this study, which were obtained from 24 different chords. It was found that a highest accuracy of 95.56% can be obtained by using 100 hidden neurons, 52 numbers of cepstral coefficient, overlap score of 0.4, and the time frame of 100 ms. Keywords: chord, mel frequency cepstral coefficients (MFCC), resilient backpropagation neural network.

5 PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR YOSI NURHAYATI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

6 Penguji: 1 Mushthofa, SKom MSc 2 Muhammad Asyhar Agmalaro, SSi MKom

7 Judul Skripsi : Pengembangan Model Jaringan Syaraf Tiruan Resilient Backpropagation Untuk Identifikasi Chord Gitar Nama : Yosi Nurhayati NIM : G Disetujui oleh Dr Ir A Pembimbing MKom Tanggal Lulus: 3 a NOV 2013

8 Judul Skripsi : Pengembangan Model Jaringan Syaraf Tiruan Resilient Backpropagation untuk Identifikasi Chord Gitar Nama : Yosi Nurhayati NIM : G Disetujui oleh Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Pembimbing Diketahui oleh Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen Ilmu Komputer Tanggal Lulus:

9 PRAKATA Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta ala karena dengan rahmat dan hidayah-nya karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2012 ialah ekstraksi ciri dan pengenalan pola, dengan judul Pengembangan Model Jaringan Syaraf Tiruan Resilient Backpropagation Untuk Identifikasi Chord Gitar. Penulis sadar bahwa tugas akhir ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1 Orang tua tercinta Bapak Yoyo, SPdI dan Ibu Yayah atas segala doa dan dukungan yang tiada hentinya. 2 Bapak Dr Ir Agus Buono, MSi MKom selaku pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan saran selama penelitian ini berlangsung. 3 Bapak Mushthofa, SKom MSc dan Bapak Muhammad Ashyar Agmalaro, SSi MKom selaku penguji untuk penelitian ini. 4 Ahmad Somadi, Corry Diana, Mira Della, Bernita, Puspita, Irene, Dania, Mba Dyah, Mba Susan, Krisna dan Kosan Minang Palace atas dukungan, bantuan dan semangat yang diberikan kepada penulis. 5 Teman-teman satu bimbingan Arviani Rizki, Toni Haryono, dan Armen Marta terima kasih atas kerjasamanya. 6 Seluruh teman-teman Ilkomerz Angkatan 5 atas persahabatan, dukungan, bantuan, semangat, dan kekeluargaannya selama ini. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, November 2013 Yosi Nurhayati

10 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 1 Manfaat Penelitian 2 Ruang Lingkup Penelitian 2 METODE PENELITIAN 2 Pengumpulan Data 3 Normalisasi 3 Segmentasi 3 Data Latih 4 Data Uji 4 Ekstraksi Ciri dengan MFCC 5 Pengenalan Pola dengan JST Resilient Backpropagation 6 Perancangan Modul JST 8 Pelatihan 8 Pengujian 8 HASIL DAN PEMBAHASAN 8 Pengumpulan Data 8 Normalisasi dan Segmentasi 9 Ekstraksi Ciri dengan MFCC 9 Pelatihan 10 Hasil Pengujian 10 SIMPULAN DAN SARAN 12 Simpulan 12 Saran 12 DAFTAR PUSTAKA 13 RIWAYAT HIDUP 20

11 DAFTAR TABEL 1 Daftar chord gitar 3 2 Komposisi data chord 4 3 Karakteristik JST 8 4 Perbandingan nilai akurasi antara koefisien dengan hidden neuron 10 5 Rata-rata akurasi koefisien cepstral berdasarkan nilai hidden neuron 11 DAFTAR GAMBAR 1 Alur penelitian proses identifikasi chord gitar 2 2 Proses segmentasi chord C dan G 4 3 Diagram alur MFCC (Buono 2009) 5 4 Arsitektur jaringan (Siang 2009) 7 5 Vektor sinyal suara chord C dan chord G 9 6 Perbandingan akurasi antara koefisien cepstral dengan hidden neuron 11 DAFTAR LAMPIRAN 1 Bentuk chord yang digunakan pada pelatihan dan pengujian 14 2 Algoritme JST propagasi balik resilient (Susanto 2007) 16 3 Confusion matrix kesalahan dalam pengenalan chord pada koefisien 52 dengan nilai hidden neuron

12 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam dunia musik dikenal istilah chord. Chord ini yang dijadikan sebagai acuan pada musik atau lagu. Chord merupakan rangkaian nada yang membangun keharmonisasian pada musik (Wisnudisastra 2009). Salah satu contoh alat musik yang menghasilkan bunyi-bunyian dan memiliki chord sebagai acuan nada adalah gitar. Seorang pemain musik harus mengerti dan mengenali chord apa saja pada lagu yang dimainkannya. Bagi musisi, hal ini sangat mudah dilakukan karena sistem pendengaran dalam mengenali dan memainkan nada chord pada suatu lagu atau musik sudah terlatih. Lain halnya bagi seorang pemula, hal ini akan sulit dilakukan karena sistem pendengaran dalam mengenali dan memainkan nada chord belum terlatih. Solusi untuk menanggulangi masalah tersebut yaitu dengan penggunaan komputer sebagai sistem pengenalan chord pada alat musik gitar. Hal ini dikarenakan karakteristik komputer yang konsisten terhadap eksekusi perintah yang diberikan dan memudahkan pengguna sistem untuk mendapatkan hasil pengenalan chord yang akurat. Pada penelitian sebelumnya, Wisnudisastra (2009) menggunakan metode codebook sebagai pengenalan pola dan menggunakan teknik MFCC sebagai ekstraksi ciri dalam mengenali sebuah chord. Metode dan teknik tersebut menghasilkan rataan akurasi sebesar 91% untuk percobaan menggunakan 13 koefisien cepstral dan sebesar 96% untuk percobaan menggunakan 26 koefisien cepstral. Penelitian lainnya yang terkait dilakukan oleh Susanto (2007) dengan objek dan metode berbeda yaitu identifikasi pembicara menggunakan jaringan syaraf tiruan (JST) resilient backpropagation diperoleh rataan akurasi terbaik sebesar 92.8%. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dibangun sistem dengan menggunakan metode jaringan syaraf tiruan (JST) resilient backpropagation dan menggunakan teknik MFCC sebagai ekstraksi cirinya. Dalam pengenalan suara, MFCC dapat merepresentasikan sinyal lebih baik dibandingkan dengan linear prediction cepstrum coefficient (LPCC) dan teknik lainnya (Buono 2009). Metode LPCC memiliki keunggulan waktu komputasi yang lebih sederhana, namun tingkat akurasinya tidak sebaik MFCC. Penelitian lain menyimpulkan bahwa penggunaan metode wavelet sebagai ekstraksi ciri pada pengenalan pola tidak memberikan hasil yang lebih baik daripada penggunaan metode MFCC (Taufani 2011). Pada JST resilient backpropagation terdapat proses pelatihan yang berulang-ulang dan memiliki tambahan parameter faktor naik juga faktor turun. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1 Mengembangkan metode jaringan syaraf tiruan resilient backpropagation dan teknik ekstraksi ciri MFCC untuk identifikasi chord gitar. 2 Mengidentifikasi dua chord gitar yaitu dari chord satu ke chord lainnya. 3 Mengetahui nilai akurasi dari identifikasi chord gitar.

13 2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tingkat akurasi pengembangan metode jaringan syaraf tiruan resilient backpropagation dalam identifikasi chord gitar. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup dari penelitian ini antara lain: 1 Chord yang dikenali hanyalah chord mayor dan minor. 2 Chord yang dikenali dimainkan dengan cara dipukul serentak dari atas ke bawah maupun sebaliknya dalam satu posisi untuk masing-masing chord. 3 Suara chord yang dikenali hanya suara chord yang dimainkan dengan menggunakan jenis gitar akustik dengan senar string. METODE PENELITIAN Sistem pengenalan suara chord gitar diwujudkan melalui suatu program dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB R2008b. Pembuatan program dibagi menjadi beberapa tahap yaitu perumusan masalah dengan teori-teori terkait, pengambilan data suara gitar, normalisasi, segmentasi, MFCC, pembuatan modul JST, parameter JST, pengujian, analisis dan pembahasan, dokumentasi dan pelaporan. Tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Alur penelitian proses identifikasi chord gitar

14 3 Pengumpulan Data Pada penelitian ini data suara berasal dari 24 chord gitar yang dimainkan dengan cara dipukul serentak dari atas ke bawah. Proses perekaman akan diulang sebanyak 15 kali untuk setiap suara transisi 2 chord gitar dari 24 chord. Total perkalian antara 24 chord pertama, 24 chord kedua, dan 15 kali perekaman yaitu sebanyak yang akan digunakan untuk data latih sebanyak dan data uji sebanyak Proses perekaman data suara chord misalnya dari suara chord C ke D sebanyak 15 kali, lalu suara chord C ke C# sebanyak 15 kali, dan seterusnya sehingga masing-masing chord memiliki 10 data suara untuk data latih dan 5 data suara untuk data uji. File data suara chord direkam selama 3 detik dengan format berekstensi WAV. Setiap perekaman suara menggunakan sampling rate sebesar Hz. Chord yang dipakai ada 24 jenis terdiri dari chord mayor dan chord minor seperti pada Tabel 1. Ke-24 chord mayor dan minor tersebut hanya dimainkan pada satu posisi saja. Bentuk dari 24 chord mayor dan minor yang digunakan untuk proses pelatihan dan pengujian pada penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 1 Daftar chord gitar Chord dasar Mayor Minor C C Cm C# C# C#m D D Dm D# D# D#m E E Em F F Fm F# F# F#m G G Gm G# G# G#m A A Am A A# A#m B B Bm Normalisasi Tahap normalisasi merupakan proses membuat rentang nilai antara Setiap data suara memiliki nilai rentang amplitudo yang berbeda sehingga data suara perlu dinormalisasi terlebih dahulu dengan cara membagi setiap nilai dengan nilai maksimum pada data masing-masing suara agar didapat rentang nilai amplitudo suara yang sama. Segmentasi Tahap segmentasi untuk deteksi jeda pada setiap transisi 2 chord. Tahap ini dilakukan dengan mengabsolutkan setiap nilai chord yang telah dinormalisasi. Dari nilai tersebut ditentukan nilai threshold yang digunakan sebagai batas tinggi sinyal untuk jeda dan bukan jeda. Data kontinyu yang panjang pada bagian jeda

15 4 akan dipotong. Perpindahan chord C ke G akan mendapatkan hasil segmentasi chord C ke G seperti pada Gambar 2. Hasil pemotongan nada transisi 2 chord dari C ke G menjadi 3 bagian, yaitu chord C, jeda, dan chord G. Gambar 2 Proses segmentasi chord C dan G Data Latih Data latih hasil perkalian dari 24 transisi 2 chord dengan 24 jumlah chord mayor dan minor yang masing-masing direkam 10 suara. Kemudian dipilih 10 data suara secara acak dari masing-masing transisi chord untuk dijadikan sebagai data latih. Data latih selanjutnya diproses pada tahap MFCC dan jaringan syaraf tiruan resilient backpropagation untuk menghasilkan suatu model. Model ini berfungsi sebagai alat penentu keputusan dari hasil pengujian. Data Uji Data uji hasil perkalian dari 24 transisi 2 chord dengan 24 jumlah chord mayor dan minor yang masing-masing direkam 5 suara. Data uji ini akan diproses dengan tahap MFCC, selanjutnya akan diuji menggunakan model yang telah terbentuk dari tahap pelatihan. Komposisi data chord yang dipakai dalam penelitian seperti pada Tabel 2. Tabel 2 Komposisi data chord Komposisi Jumlah Jumlah chord 24 Jumlah kombinasi 576 Data latih Data uji Total data 8 640

16 5 Ekstraksi Ciri dengan MFCC Tahapan teknik MFCC lebih jelasnya disajikan pada Gambar 3 (Buono 2009). Sinyal Suara Frame ke t O =, Windowing: t n = t n * w (n, 0 n N-1 w(n) = cos (2 n/(n-1)) dalam domain waktu N = jumlah sampel pada setiap frame, n = frame ke- W = formula hamming window, = nilai data ke n Fast Fourier Transform (FFT): n n a n tu N = jumlah data pada domain frekuensi, j=bilangan imajiner, k = N/2 + 1, i = n x t Mel Frequency Wrapping : mel(f) = 2595 log (1 + f / 700) dari sini diperoleh M filter, dan dihitung spektrum Mel: (k) = nilai filter segitiga ke i, M = jumlah filter, N = banyaknya data Cepstrum Coefficients : Discrete Cosine Transform s, j = jumlah koefisien cepstral M = jumlah filter,, i = jumlah wrapping Gambar 3 Diagram alur MFCC (Buono 2009) MFCC merupakan ekstraksi ciri yang telah banyak digunakan pada pemrosesan suara, terutama pada sistem indentifikasi pembicara. Berdasarkan Gambar 4 ada 5 tahapan proses MFCC yaitu frame blocking, windowing, transformasi fourier (FFT), mel frequency wrapping, dan transformasi kosinus (discrete cosine transform).

17 6 Frame Blocking Pada tahap ini sinyal suara dibagi ke dalam bentuk frame dan setiap frame memiliki N sample yang direpresentasikan dalam bentuk vektor. Setiap frame yang bersebelahan saling tumpang tindih atau overlap. Hal ini ditujukan agar tidak ada informasi yang hilang. Pada penelitian ini akan digunakan time frame 100 ms, overlap 40%, koefisien cepstral sebesar 13, 26, dan 52. Windowing Proses windowing dilakukan pada setiap frame untuk meminimalkan diskontinyuitas sinyal pada awal dan akhir tiap frame (Do 1994). Transformasi Fourier (FFT) Fast Fourier transform dilakukan untuk mengkonversi N sample setiap frame dari domain waktu ke domain frekuensi. Hal ini dilakukan karena pendengaran manusia didasarkan atas domain frekuensi. Mel Frequency Wrapping Skala mel-frequency merupakan selang frekuensi linear di bawah Hz dan selang logaritmik frekuensi di atas Hz. Mel-frequency wrapping umumnya dilakukan dengan menggunakan filterbank. Transformasi Kosinus (Discrete Cosine Transform) Pada tahap ini akan dikonversi mel-frequency ke dalam domain waktu dengan menggunakan discrete cosine transform (DCT). Hasilnya disebut dengan mel-frequency cepstrum coefficient (MFCC). Pengenalan Pola dengan JST Resilient Backpropagation Pengenalan pola dengan JST resilient backpropagation dilakukan untuk data latih, setelah vektor ciri diperoleh dari proses MFCC. Jaringan Syaraf Tiruan (JST) merupakan suatu sistem pemrosesan informasi yang memiliki karakteristikkarakteristik menyerupai jaringan syaraf biologi (Fausett 1994). Backpropagation merupakan metode pembelajaran terawasi dan biasanya digunakan oleh jaringan multilayer. Gambar 4 menunjukkan arsitektur JST Backpropagation dengan n buah masukan. Unit input atau masukan dilambangkan dengan X, hidden unit dilambangkan dengan Z, dan unit output atau keluaran dilambangkan dengan Y. V merupakan bobot dari unit masukan X ke unit layer tersembunyi Z. Sedangkan W merupakan bobot dari unit layer tersembunyi Z ke unit keluaran Y.

18 7 Y 1 Y k Y m W 10 W k0 W kp W 11 W k1 W m1 W 1j W kj W mj W 1p W mp 1 W m0 Z 1 Z j Z p 1 V 10 V j0 V p0 V 11 V ji V 1i V pi V j1 Vp1 V 1n V pn V jn X 1 X i X n Gambar 4 Arsitektur jaringan (Siang 2009) Pelatihan backpropagation meliputi 3 fase, yaitu: 1 Propagasi maju (feedforward) Setiap neuron pada hidden layer dan output layer dihitung masing-masing nilai aktivasinya sesuai dengan fungsi aktivasi yang digunakan. 2 Propagasi balik galat (propagasi mundur/backward) Setiap output neuron menghitung informasi galat antara nilai output yang dihasilkan dan nilai target. Informasi galat ini dikirimkan ke layer di bawahnya. 3 Penyesuaian bobot Setiap output neuron dan hidden neuron mengubah bias dan bobot-bobotnya sesuai dengan nilai galat. Ketiga tahapan tersebut diulang terus hingga kondisi penghentian dipenuhi. Penghentian terjadi jika jumlah iterasi yang dilakukan sudah melebihi jumlah maksimum iterasi yang ditetapkan atau jika kesalahan yang terjadi sudah lebih kecil dari batas toleransi yang diizinkan (Fausett 1994). Jaringan syaraf tiruan resilient backpropagation merupakan algoritme yang digunakan untuk mempercepat pembelajaran pada pelatihan jaringan syaraf tiruan backpropagation. Algoritme JST resilient backpropagation menggunakan tanda turunan untuk menentukan arah perbaikan bobot. Besarnya perubahan bobot ditentukan oleh parameter faktor naik dan faktor turun. Pada awal iterasi, besarnya perubahan bobot diinisialisasikan dengan parameter detla0. Besarnya perubahan bobot tidak boleh melebihi parameter deltamax. Apabila perubahan bobot melebihi batas maksimum, maka perubahan bobot ditentukan sama dengan maksimum perubahan bobot. Proses propagasi maju pada algoritme JST resilient backpropagation sama dengan algoritme backpropagation, yang berbeda pada proses propagasi mundur. Untuk lebih jelas algoritme JST resilient backpropagation dapat dilihat pada Lampiran 2.

19 8 Perancangan Modul JST Tahap pembuatan modul ini menggunakan JST backpropagation resilient dengan struktur parameter yang ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Karakteristik JST Karakteristik Spesifikasi Arsitektur 1 hidden layer Neuron input 13,26,52 (koefisien hasil ekstraksi ciri) Neuron output 24 (banyaknya chord dasar) Fungsi aktivasi Sigmoid biner Inisialisasi bobot Nguyen widrow Hidden neuron 10, 25, 50, 100 Toleransi galat 10-4 Learning rate 0.01 Faktor naik 1.2 Faktor turun 0.5 delta0 0.1 Deltamax 50 Pelatihan Pelatihan sistem menggunakan modul JST backpropagation resilient dengan parameter yaitu hidden neuron, toleransi galat, learning rate, faktor naik, faktor turun, delta0, dan deltamax. Pengujian Tahap ini dilakukan pengujian menggunakan data uji. Hasil pengujian dianalisis menggunakan tabel confusion matrix. Confusion matrix merupakan sebuah tabel yang terdiri dari banyaknya baris data uji yang diprediksi benar dan tidak benar oleh model klasifikasi. Pengujian model JST dilakukan menggunakan data pengujian yang menghasilkan akurasi. Persentase tingkat akurasi dihitung dengan fungsi berikut: 00 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Pada penelitian ini, data suara 2 chord gitar direkam selama 3 detik. Total data chord yang telah dikumpulkan sebanyak yang terdiri dari untuk data latih dan untuk data uji. Sinyal suara tersebut dikenakan proses

20 normalisasi dan proses segmentasi chord terlebih dahulu sebelum diekstraksi ciri dengan menggunakan MFCC. Normalisasi dan Segmentasi Proses normalisasi yaitu membagi setiap nilai dengan nilai maksimum pada data masing-masing suara agar didapat rentang nilai amplitudo suara yang sama yaitu antara Sedangkan proses segmentasi dilakukan dengan mengabsolutkan nilai chord setelah dinormalisasi, kemudian membuat batas theshold antara sampai Dari batas theshold tersebut akan diseleksi rentang nilai chord terpanjang yang kurang dari rata-rata dimana rentang tersebut antara sampai Rentang terpanjang tersebut yang dinamakan jeda dan akan dipotong. Hasil yang digunakan dalam proses pengolahan MFCC merupakan data berupa vektor, sehingga sebelum diolah data yang berisi sinyal chord gitar tersebut harus dikonversi. Proses konversi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB R2008b yang mengubah nilai sinyal tersebut menjadi vektor. Gambar 5 merupakan contoh vektor dari sinyal chord C dan chord G. Proses dilanjutkan dengan tahap MFCC setelah semua data dalam bentuk vektor yang diharapkan. 9 Gambar 5 Vektor sinyal suara chord C dan chord G Ekstraksi Ciri dengan MFCC Proses MFCC dilakukan dengan membuat fungsi pada auditory toolbox Matlab. Fungsi MFCC tersebut diperoleh dari Buono (2009). Pada proses MFCC digunakan 4 parameter yaitu sampling rate, time frame, overlap, dan cepstral coefficient. Pada penelitian ini akan digunakan time frame 100 ms, overlap 0.4, koefisien cepstral sebesar 13, 26, dan 52. MFCC mengubah sinyal suara ke dalam suatu matriks yang sesuai dengan ukuran koefisien yang digunakan dikali dengan banyaknya frame suara yang terbentuk. Matriks ini menunjukkan ciri spectral dari

21 10 sinyal suara tersebut. Masing-masing data suara yang telah diproses dengan MFCC memiliki jumlah frame berbeda-beda. Pelatihan Parameter JST yang optimal sangat diperlukan untuk mendapatkan model JST yang baik. Karakteristik JST yang digunakan merupakan parameter dari resilient backpropagation, yaitu hidden neuron, toleransi galat, learning rate, faktor naik, faktor turun, delta0, dan deltamax. Pencarian parameter JST optimal dapat dilakukan dengan kombinasi hidden neuron. Penelitian ini menggunakan kombinasi jumlah hidden neuron 10, 25, 50, dan 100. Sedangkan parameter lain dibuat sesuai nilai default-nya, yaitu nilai toleransi galat 0.01, nilai learning rate , nilai faktor naik 1.2, nilai faktor turun 0.5, nilai delta0 0.1, dan nilai deltamax 50. Hasil Pengujian Tahap pengujian dilakukan dengan menggunakan kombinasi parameter yang berbeda sehingga terlihat perbandingan akurasi dan diperoleh hasil yang baik. Parameter yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Time frame sebesar 100 ms 2 Overlap Koefisien cepstral 13, 26, dan 52 4 Hidden neuron 10, 25, 50, dan Toleransi galat Learning rate Faktor naik Faktor turun delta deltamax 50 Tabel 4 menunjukkan perbandingan akurasi penggunaan koefisien cepstral 13, 26, dan 52 terhadap nilai hidden neuron 10, 25, 50, dan 100. Rataan akurasi terendah diperoleh dengan koefisien cepstral 13, yaitu sebesar 44.43% pada hidden neuron 10. Sedangkan rataan akurasi tertinggi diperoleh dengan koefisien cepstral 52, yaitu sebesar 95.56% pada hidden neuron 100. Tabel 4 Perbandingan nilai akurasi antara koefisien dengan hidden neuron Koefisien cepstral Hidden neuron % 51.15% 52.60% 53.37% % 77.71% 79.83% 80.97% % 93.47% 94.76% 95.56% Pada penelitian ini, nilai hidden neuron berbanding lurus dengan akurasi yang dihasilkan sistem. Nilai hidden neuron 10 menghasilkan nilai akurasi terendah untuk masing-masing koefisien ceptral. Sedangkan akurasi tertinggi diperoleh pada hidden neuron 100. Nilai hidden neuron mempengaruhi kenaikan

22 akurasi dan lama waktu pelatihan. Meskipun nilai hidden neuron tinggi tetapi tidak dapat dijadikan acuan untuk memperoleh nilai akurasi yang tinggi. Penggunaan nilai hidden neuron lebih dari 100 akan mempengaruhi peningkatan nilai akurasi tetapi tidak signifikan. Sebaliknya, jika digunakan nilai hidden neuron lebih kecil dari 100, maka diperoleh nilai akurasi kecil tetapi waktu pelatihan lebih cepat. Representasi data dari Tabel 4 dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar Akurasi (%) Hidden neuron Koefisien cepstral Gambar 6 Perbandingan akurasi antara koefisien cepstral dengan hidden neuron Kecenderungan peningkatan jumlah koefisien cepstral dan hidden neuron terhadap nilai akurasi diperoleh dengan menggunakan nilai overlap 0.4 dan time frame 100 ms. Akurasi tertinggi diperoleh sebesar 95.56% yaitu pada koefisien cepstral 52 dan jumlah hidden neuron sebanyak 100. Sedangkan akurasi terendah diperoleh sebesar 44.43% ketika nilai koefisien cepstral 13 dan jumlah hidden neuron sebanyak 10. Analisis Percobaan Pengujian identifikasi chord gitar dengan koefisien cepstral 13, 26 dan 52 menghasilkan nilai akurasi yang berbeda, dapat dilihat pada Tabel 5. Tingkat akurasi tertinggi diperoleh pada koefisien 52 dan hidden neuron 100 sebesar 95.56%. Sedangkan akurasi terendah diperoleh pada koefisien 13 dengan nilai hidden neuron 10 sebesar %. Tabel 5 Rata-rata akurasi koefisien cepstral berdasarkan nilai hidden neuron Hidden neuron Koefisien 13 Koefisien 26 Koefisien % 70.28% 88.78% % 77.71% 93.47% % 79.83% 94.76% % 80.97% 95.56% Rata-rata 50.37% 77.20% 93.14%

23 12 Berdasarkan Tabel 5, dapat disimpulkan bahwa koefisien cepstral 52 menghasilkan akurasi yang lebih baik dari koefisien cepstral 13 dan 26 untuk masing-masing nilai hidden neuron yang telah ditentukan. Selain itu rata-rata akurasi yang dihasilkan koefisien cepstral 13, 26, dan 52 adalah 50.37%, 77.20%, dan 93.14%. Analisis Kesalahan Pengembangan JST resilient backpropagation untuk identifikasi chord gitar pada koefisien 52 dengan nilai hidden neuron 100 mampu menghasilkan hasil rata- rata akurasi yang baik. Confusion matrix koefisien 52 dengan nilai hidden neuron 100 dapat dilihat pada Lampiran 3. Kesalahan identifikasi chord gitar pada koefisien 52 dengan nilai hidden neuron 100 diperoleh sebanyak 20 kesalahan. Kesalahan terbanyak sebesar 33 kesalahan identifikasi dihasilkan pada chord ke-10 atau chord C#m. Dari 120 data uji, terindentifikasi kesalahan sebagai chord C#, chord F#, chord G#m, chord A#m dan chord G#. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa penilitian ini telah berhasil mengembangkan implementasi metode jaringan syaraf tiruan resilient backpropagation dan teknik ekstraksi ciri MFCC dalam identifikasi chord gitar. Selain itu, penelitian ini mampu mengidentifikasi campuran nada gitar. Akurasi tertinggi diperoleh sebesar 95.56% dengan penggunaan time frame 100 ms, overlap 0.4, koefisien cepstral 52, dan hidden neuron sebanyak 100. Saran Pada penelitian ini, parameter yang digunakan masih sesuai nilai defaultnya. Untuk penelitian selanjutnya, nilai default tersebut dapat diganti agar diperoleh hasil akurasi yang lebih baik. Selain itu, pada penelitian berikutnya dapat dilakukan penambahan jumlah chord gitar.

24 13 DAFTAR PUSTAKA Buono A Representasi nilai HOS dan model MFCC sebagai ekstraksi ciri pada sistem identifikasi pembicara di lingkungan ber-noise menggunakan HMM [disertasi]. Depok (ID): Universitas Indonesia. Do MN Digital signal processing mini-project: an automatic recognition system. Laussane (CH): Federal Institute of Technology. Fausett L Fundamentals of Neural Networks: Architectures, Algorithms, and Applications. New York (US): Prentice-Hall. Siang JJ Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya Menggunakan MATLAB. Yogyakarta (ID): Penerbit ANDI. Susanto N Pengembangan model jaringan syaraf tiruan resilient backpropagation untuk identifikasi pembicara dengan praproses MFCC [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Taufani MF Perbandingan pemodelan wavelet dan MFCC sebagai ekstraksi ciri pada pengenalan fonem dengan teknik jaringan syaraf tiruan sebagai classifier [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Wisnudisastra E Pengenalan chord pada alat musik gitar menggunakan codebook dengan teknik ekstraksi ciri MFCC [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

25 14 Lampiran 1 Bentuk chord yang digunakan pada pelatihan dan pengujian

26 Lampiran 1 Lanjutan 15

27 16 Lampiran 2 Algoritme JST propagasi balik resilient (Susanto 2007) Langkah 0. Inisialisasi bobot Langkah 1. Selama syarat henti salah, lakukan langkah 2 9 Langkah 2. Untuk setiap pasangan pelatihan (masukan dan target), lakukan langkah 3 8 Langkah 3. Setiap unit masukan (X i, i = 1,...,n) menerima sinyal masukan x i dan meneruskannya ke seluruh unit pada lapisan diatasnya (hidden unit) Langkah 4. Setiap unit tersembunyi (Z j, j = 1,...,p) menghitung total sinyal masukan terbobot, n 0 n lalu menghitung sinyal keluarannya dengan fungsi aktivasi, n, dan mengirimkan sinyal ini ke seluruh unit pada lapisan atasnya (lapisan output). Langkah 5. Setiap unit output (Y k, k = 1,...,m) menghitung total sinyal masukan terbobot, n w 0 w lalu menghitung sinyal keluaran dengan fungsi aktivasi, n. Langkah 6. Setiap unit output (Y k, k = 1,...,m) menerima sebuah pola target yang sesuai dengan polamasukan pelatihannya. Unit tersebut menghitung informasi kesalahan, t - ) n l l kemudian menghitung koreksi bobot (digunakan untuk mengubah w jk nanti), w l 0 w w l 0 w l 0 w n w, lta a w w 0 w hitung juga nilai koreksi bias (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai b )

28 17 Lampiran 2 Lanjutan b b b l 0 b l 0 b l 0 n b, lta a 0 a b, lta n 0 b 0 b b Langkah 7. Setiap unit tersembunyi (Z j, j = 1,...,p) menghitung selisih input (dari unit-unit pada layer atasnya) n w lalu mengalikannya dengan turunan fungsi aktivasi untuk menghitung informasi errornya n n l l kemudian hitung koreksi bobot (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai v ij ) l 0, l 0 l hitung juga koreksi bias (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai ) b l 0 b b b l 0 b l 0 n b, lta a 0 a b, lta n 0

29 18 Lampiran 2 Lanjutan b b 0 b Langkah 8. Setiap unit output (Y k, k = 1,...,m) mengubah bias dan bobot-bobotnya (j=0,...,p) w n w w l w b n w b l b Setiap unit tersembunyi (Z j, j = 1,...,p) mengubah bias dan bobotbobotnya (i=1,..,n) n w l b n w b l b Langkah 9. Uji syarat henti : Jika besar mean squared error n t - n lebih kecil daripada toleransi yang telah ditentukan atau jumlah epoch pelatihan sudah mencapai epoch maksimum, selesai; jika tidak, kembali ke Langkah 1.

30 19 Lampiran 3 Confusion matrix kesalahan dalam pengenalan chord pada koefisien 52 dengan nilai hidden neuron 100 Chord A Am A# A#m B Bm C Cm C# C#m D Dm D# D#m E Em F Fm F# F#m G Gm G# G#m Akurasi(%) A % Am % A# % A#m % B % Bm % C % Cm % C# % C#m % D % Dm % D# % D#m % E % Em % F % Fm % F# % F#m % G % Gm % G# % G#m % Rataan akurasi 95.56%

31 20 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sumedang tanggal 22 Maret 1987 dari Ibu Yayah dan Bapak Yoyo. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 2006, penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) YZA 2 Bogor dan pada tahun yang sama diterima di Direktorat Program Diploma IPB Program Keahlian Teknik Komputer melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Pada tahun 2009 penulis lulus dari Diploma IPB dan pada tahun 2010 melanjutkan pendidikan di Program Alih Jenis Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB.

PENGEMBANGAN MODEL PROBABILISTIC NEURAL NETWORK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR ARVIANI RIZKI

PENGEMBANGAN MODEL PROBABILISTIC NEURAL NETWORK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR ARVIANI RIZKI PENGEMBANGAN MODEL PROBABILISTIC NEURAL NETWORK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR ARVIANI RIZKI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PERNYATAAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL CODEBOOK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR TONI HARYONO

PENGEMBANGAN MODEL CODEBOOK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR TONI HARYONO PENGEMBANGAN MODEL CODEBOOK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR TONI HARYONO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

Lebih terperinci

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz Data yang pada awalnya berupa chanel stereo diubah ke dalam chanel mono. Kemudian data tersebut disimpan dengan file berekstensi WAV. Praproses Pada tahap ini dilakukan ekstraksi ciri menggunakan metode

Lebih terperinci

Perbandingan Sistem Perhitungan Suara Tepuk Tangan dengan Metode Berbasis Frekuensi dan Metode Berbasis Amplitudo

Perbandingan Sistem Perhitungan Suara Tepuk Tangan dengan Metode Berbasis Frekuensi dan Metode Berbasis Amplitudo Tersedia secara online di: http://journal.ipb.ac.id/index.php.jika Volume 2 Nomor 1 halaman 29-37 ISSN: 2089-6026 Perbandingan Sistem Perhitungan Suara Tepuk Tangan dengan Metode Berbasis Frekuensi dan

Lebih terperinci

PENERAPAN LVQ DENGAN INISIALISASI K-MEANS UNTUK PENGENALAN NADA GITAR DENGAN EKSTRAKSI CIRI MFCC ARIF BUDIARTO

PENERAPAN LVQ DENGAN INISIALISASI K-MEANS UNTUK PENGENALAN NADA GITAR DENGAN EKSTRAKSI CIRI MFCC ARIF BUDIARTO PENERAPAN LVQ DENGAN INISIALISASI K-MEANS UNTUK PENGENALAN NADA GITAR DENGAN EKSTRAKSI CIRI MFCC ARIF BUDIARTO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Manusia dianugrahi oleh Tuhan dua telinga yang memiliki fungsi untuk menangkap sinyal-sinyal suara. Namun untuk mengoptimalkan dari fungsi telinga tersebut manusia harus belajar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Genre musik adalah pengelompokan musik sesuai dengan kemiripan satu dengan yang lain, seperti kemiripan dalam hal frekuensi musik, struktur ritmik, dan konten harmoni. Genre

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK

IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK Ade Fruandta dan Agus Buono Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Tujuan Latar Belakang Ruang Lingkup Manfaat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Nada dan Chord Gitar

PENDAHULUAN Tujuan Latar Belakang Ruang Lingkup Manfaat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Nada dan Chord Gitar PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem pendengaran manusia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menangkap dan mengenali sinyal suara. Dalam mengenali sebuah kata ataupun kalimat bukanlah hal yang sulit

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN METODE CODEBOOK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI CIRI MFCC ARMEN MARTA

PEMBANGUNAN METODE CODEBOOK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI CIRI MFCC ARMEN MARTA PEMBANGUNAN METODE CODEBOOK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI CIRI MFCC ARMEN MARTA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Karakteristik Spesifikasi

Karakteristik Spesifikasi Sinyal yang masuk difilter ke dalam sinyal frekuensi rendah (low-pass filter) dan sinyal frekuensi tinggi (high-pass filter) Lakukan downsampling pada kedua sinyal tersebut Low-pass frekuensi hasil downsampling

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pengenalan Suara

TINJAUAN PUSTAKA. Pengenalan Suara Pengenalan Suara TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peacock (1990), pengenalan suara merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan. Terdapat 5 faktor yang dapat mengontrol dan menyederhanakan

Lebih terperinci

Digital Signal Processing To Identify chords Singer Using Mel Frequency Cepstral Coefficients (MFCC) and Neural Network Backpropagation Methods

Digital Signal Processing To Identify chords Singer Using Mel Frequency Cepstral Coefficients (MFCC) and Neural Network Backpropagation Methods Pemrosesan Sinyal DigitalUntuk Mengidentifikasi Akord Dasar Penyanyi Dengan Metode Mel Frequency Cepstral Coeficients (MFCC) Dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Digital Signal Processing To Identify

Lebih terperinci

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN:

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: Perintah Suara Berbahasa Indonesia untuk Membuka dan Menutup Aplikasi dalam Sistem Operasi Windows Menggunakan Metode Mel Frequency Cepstrum Coefficient dan Metode Backpropagation Zakaria Ramadhan 1, Sukmawati

Lebih terperinci

PENGENALAN CHORD PADA GITAR DENGAN MFCC SEBAGAI METODE EKSTRAKSI CIRI DAN JARINGAN SARAF TIRUAN SEBAGAI METODE PENGENALAN POLA FAUZI SISWOYO

PENGENALAN CHORD PADA GITAR DENGAN MFCC SEBAGAI METODE EKSTRAKSI CIRI DAN JARINGAN SARAF TIRUAN SEBAGAI METODE PENGENALAN POLA FAUZI SISWOYO PENGENALAN CHORD PADA GITAR DENGAN MFCC SEBAGAI METODE EKSTRAKSI CIRI DAN JARINGAN SARAF TIRUAN SEBAGAI METODE PENGENALAN POLA FAUZI SISWOYO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Pengenalan fonem adalah implementasi dari speech to teks yang merupakan bagian dari speech recognition atau pengenalan ucapan. Pengenalan ucapan lebih dikonsentrasikan pada ekstraksi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CODEBOOK UNTUK TRANSKRIPSI SUARA KE TEKS DENGAN EKSTRAKSI CIRI MEL-FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS (MFCC) MEGGA DARA NINGGAR SUHARTO

PENERAPAN MODEL CODEBOOK UNTUK TRANSKRIPSI SUARA KE TEKS DENGAN EKSTRAKSI CIRI MEL-FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS (MFCC) MEGGA DARA NINGGAR SUHARTO PENERAPAN MODEL CODEBOOK UNTUK TRANSKRIPSI SUARA KE TEKS DENGAN EKSTRAKSI CIRI MEL-FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS (MFCC) MEGGA DARA NINGGAR SUHARTO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

PENERAPAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

PENERAPAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION PENERAPAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DAN EKSTRAKSI CIRI MENGGUNAKAN MEL- FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS (MFCC) UNTUK TRANSKRIPSI SUARA KE TEKS LAKSMI NIRMALA SARI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK ABSTRAK PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN Dosen Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem pengenalan suara manusia dengan

Lebih terperinci

SISTEM PENILAIAN BERDASARKAN TEPUK TANGAN MENGGUNAKAN MFCC DAN CODEBOOK PUSPITA KARTIKA SARI

SISTEM PENILAIAN BERDASARKAN TEPUK TANGAN MENGGUNAKAN MFCC DAN CODEBOOK PUSPITA KARTIKA SARI SISTEM PENILAIAN BERDASARKAN TEPUK TANGAN MENGGUNAKAN MFCC DAN CODEBOOK PUSPITA KARTIKA SARI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN

Lebih terperinci

Pengenalan Chord pada Alat Musik Gitar Menggunakan CodeBook dengan Teknik Ekstraksi Ciri MFCC

Pengenalan Chord pada Alat Musik Gitar Menggunakan CodeBook dengan Teknik Ekstraksi Ciri MFCC Pengenalan Chord pada Alat Musik Gitar Menggunakan CodeBook dengan Teknik Ekstraksi Ciri MFCC Elghar Wisnudisastra, Agus Buono Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Wing 20 Lv.V,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Genre Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, genre adalah jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya. Jadi genre musik merupakan pengelompokan musik berdasarkan kemiripan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan melalui blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Suara Burung Burung Kacer Burung Kenari Pengambil an

Lebih terperinci

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar.

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar. BAB II DASAR TEORI 2.1 Suara (Speaker) Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitudo tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun

Lebih terperinci

PEMODELAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN KATA PADA BERBAGAI KONDISI KESEHATAN PEMBICARA BAYU INDRAYANA

PEMODELAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN KATA PADA BERBAGAI KONDISI KESEHATAN PEMBICARA BAYU INDRAYANA PEMODELAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN KATA PADA BERBAGAI KONDISI KESEHATAN PEMBICARA BAYU INDRAYANA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM

PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM Agustina Trifena Dame Saragih 1, Achmad Rizal 2, Rita Magdalena 3 Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Jl.

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG

PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG TUGAS AKHIR MUHAMMAD AGUNG NURSYEHA 2211100164 Pembimbing: Dr. Muhammad

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Membuat aplikasi pengenalan suara untuk pengendalian robot dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan sebagai algoritma pembelajaran dan pemodelan dalam pengenalan suara.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMODELAN WAVELET DAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI PADA PENGENALAN FONEM DENGAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN SEBAGAI CLASSIFIER

PERBANDINGAN PEMODELAN WAVELET DAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI PADA PENGENALAN FONEM DENGAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN SEBAGAI CLASSIFIER PERBANDINGAN PEMODELAN WAVELET DAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI PADA PENGENALAN FONEM DENGAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN SEBAGAI CLASSIFIER MUTIA FIJRI TAUFANI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENERAPAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS

PENERAPAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS PENERAPAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS (MFCC) SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI PADA PENGENALAN FONEM DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) SEBAGAI CLASSIFIER CLARA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENERAPAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS ENDRIK SUGIYANTO

PENERAPAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS ENDRIK SUGIYANTO PENERAPAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS ENDRIK SUGIYANTO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PENGENALAN SUARA MENJADI TEKS MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PENGENALAN SUARA MENJADI TEKS MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION ANALISIS DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PENGENALAN SUARA MENJADI TEKS MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION ANALYSIS AND IMPLEMENTATION OF SPEECH TO TEXT APPLICATION USING BACKPROPAGATION

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA CHORD DENGAN TIGA NADA PENYUSUN PADA INSTRUMEN PIANO MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION SARAH RAHMANIA HANIF

PENGENALAN SUARA CHORD DENGAN TIGA NADA PENYUSUN PADA INSTRUMEN PIANO MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION SARAH RAHMANIA HANIF PENGENALAN SUARA CHORD DENGAN TIGA NADA PENYUSUN PADA INSTRUMEN PIANO MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION SARAH RAHMANIA HANIF DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENGENALAN JENIS ALAT MUSIK BERDASARKAN SUMBER SUARANYA

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA Pembimbing: Desi Fitria Utami M0103025 Drs. Y. S. Palgunadi, M. Sc

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terliat pada Gambar 3.1. Suara Manusia Rekam suara Hasil rekaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengambilan Database Awalnya gitar terlebih dahulu ditala menggunakan efek gitar ZOOM 505II, setelah ditala suara gitar dimasukan kedalam komputer melalui

Lebih terperinci

PENGENALAN CHORD PADA ALAT MUSIK GITAR MENGGUNAKAN CODEBOOK DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI CIRI MFCC ELGHAR WISNUDISASTRA

PENGENALAN CHORD PADA ALAT MUSIK GITAR MENGGUNAKAN CODEBOOK DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI CIRI MFCC ELGHAR WISNUDISASTRA PENGENALAN CHORD PADA ALAT MUSIK GITAR MENGGUNAKAN CODEBOOK DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI CIRI MFCC ELGHAR WISNUDISASTRA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

Jurnal Komputer Terapan Vol. 1, No. 2, November 2015, Jurnal Politeknik Caltex Riau

Jurnal Komputer Terapan Vol. 1, No. 2, November 2015, Jurnal Politeknik Caltex Riau Jurnal Komputer Terapan Vol. 1, No. 2, November 2015, 121-132 121 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Aplikasi Pengenalan Ucapan Dengan Ekstraksi Ciri Mel- Frequency Cepstrum Coefficients

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1. Analisa Sistem 3.1.1. Sejarah Umum Perusahaan Binus Learning Community adalah komunitas belajar binus yang berada dibawah sub unit mentoring Student

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Perangkat Lunak Dalam mengetahui perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan metode yang dipakai maka dilakukan pengujian terhadap masin-masing komponen perangkat.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Perangkat Lunak Dalam mengetahui perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan metode yang dipakai maka dilakukan pengujian terhadap masing-masing komponen perangkat.

Lebih terperinci

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi, LAMPIRAN 15 Lampiran 1 Algoritme Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Standar Langkah 0: Inisialisasi bobot (bobot awal dengan nilai random yang paling kecil). Langkah 1: Menentukan maksimum epoch, target

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

APLIKASI SPEECH RECOGNITION BAHASA INDONESIA DENGAN METODE MEL-FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT

APLIKASI SPEECH RECOGNITION BAHASA INDONESIA DENGAN METODE MEL-FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT APLIKASI SPEECH RECOGNITION BAHASA INDONESIA DENGAN METODE MEL-FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT DAN LINEAR VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENDALIAN GERAK ROBOT Anggoro Wicaksono, Sukmawati NE, Satriyo Adhy,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan penelitian di dunia telekomunikasi sangat pesat beberapa tahun terakhir ini. Salah satunya adalah penelitian di bidang suara. Suara adalah salah satu cara manusia

Lebih terperinci

Pengenalan Pembicara dengan Ekstraksi Ciri MFCC Menggunakan Kuantisasi Vektor (VQ) Yoyo Somantri & Erik Haritman dosen tek elektro fptk UPI.

Pengenalan Pembicara dengan Ekstraksi Ciri MFCC Menggunakan Kuantisasi Vektor (VQ) Yoyo Somantri & Erik Haritman dosen tek elektro fptk UPI. Pengenalan Pembicara dengan Ekstraksi Ciri MFCC Menggunakan Kuantisasi Vektor (VQ) Yoyo Somantri & Erik Haritman dosen tek elektro fptk UPI. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wicara atau ucapan adalah cara berkomunikasi yang paling sederhana dan sering digunakan oleh manusia. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, proses komunikasi

Lebih terperinci

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV Marianus Hendra Wijaya 1), Linggo Sumarno 2) 1) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universtas Sanata Dharma Yogyakarta

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) 177-183 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone IDENTIFIKASI SUARA MANUSIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN Decy Nataliana [1], Sabat Anwari [2], Arief Hermawan [3] Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Suara Manusia Menurut Inung Wijayanto (2013), produksi suara manusia memerlukan tiga elemen, yaitu sumber daya, sumber suara dan pemodifikasi suara. Ini adalah dasar dari teori

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 SPEAKER IDENTIFICATION DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SARAF

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN TINGKAT USIA MUDA, DEWASA DAN TUA MENGGUNAKAN METODE MFCC DAN FUZZY LOGIC BERBASISKAN SPEECH RECOGNITION

PENDETEKSIAN TINGKAT USIA MUDA, DEWASA DAN TUA MENGGUNAKAN METODE MFCC DAN FUZZY LOGIC BERBASISKAN SPEECH RECOGNITION PENDETEKSIAN TINGKAT USIA MUDA, DEWASA DAN TUA MENGGUNAKAN METODE MFCC DAN FUZZY LOGIC BERBASISKAN SPEECH RECOGNITION DETECTION OF THE LEVEL OF YOUTH, ADULTS AND ELDERLY BY USING MFCC METHOD AND FUZZY

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Suara. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker recognition. Speech recognition adalah proses yang dilakukan

Lebih terperinci

PENGENALAN KATA BERBASISKAN FONEM DENGAN PEMODELAN RESILIENT BACKPROPAGATION PRAMESWARI

PENGENALAN KATA BERBASISKAN FONEM DENGAN PEMODELAN RESILIENT BACKPROPAGATION PRAMESWARI PENGENALAN KATA BERBASISKAN FONEM DENGAN PEMODELAN RESILIENT BACKPROPAGATION PRAMESWARI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 PENGENALAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3 Contoh data Shorea hasil kodefikasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3 Contoh data Shorea hasil kodefikasi 8 disajikan contoh data Shorea hasil kodefikasi dari beberapa karakter yang bernilai nominal. Tabel 2 Karakter daun yang bernilai nominal Karakter Nilai Kode Bentuk tulang Tidak menempel 1 daun Permukaan

Lebih terperinci

vii MODEL FONEM DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL UNTUK PENGENALAN KATA MENGGUNAKAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI ADITYA DWI HAPSARI

vii MODEL FONEM DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL UNTUK PENGENALAN KATA MENGGUNAKAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI ADITYA DWI HAPSARI vii MODEL FONEM DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL UNTUK PENGENALAN KATA MENGGUNAKAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI ADITYA DWI HAPSARI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION

DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION No Makalah : 299 Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012 DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION Ratri Dwi Atmaja 1,

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

Penerapan Metode Mel Frequency Ceptral Coefficient dan Learning Vector Quantization untuk Text-Dependent Speaker Identification

Penerapan Metode Mel Frequency Ceptral Coefficient dan Learning Vector Quantization untuk Text-Dependent Speaker Identification Jurnal Telematika, vol. 11 no. 1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Penerapan Metode Mel Frequency Ceptral Coefficient dan Learning Vector Quantization untuk Text-Dependent Speaker

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROTOTIPE. Bab ini menguraikan tentang analisis penelitian mencakup metode yang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROTOTIPE. Bab ini menguraikan tentang analisis penelitian mencakup metode yang BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROTOTIPE Bab ini menguraikan tentang analisis penelitian mencakup metode yang digunakan untuk ekstraksi fitur sinyal musik digital serta metode klasifikasi dengan Neural

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK ADE FRUANDTA

IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK ADE FRUANDTA IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK ADE FRUANDTA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 IDENTIFIKASI CAMPURAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

BIOMETRIK SUARA DENGAN TRANSFORMASI WAVELET BERBASIS ORTHOGONAL DAUBENCHIES

BIOMETRIK SUARA DENGAN TRANSFORMASI WAVELET BERBASIS ORTHOGONAL DAUBENCHIES Agustini, Biometrik Suara Dengan Transformasi Wavelet 49 BIOMETRIK SUARA DENGAN TRANSFORMASI WAVELET BERBASIS ORTHOGONAL DAUBENCHIES Ketut Agustini (1) Abstract: Biometric as one of identification or recognition

Lebih terperinci

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK Naskah Publikasi disusun oleh Zul Chaedir 05.11.0999 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan dalam penelitian

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan dalam penelitian BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan dalam penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan satu set komputer dengan prosesor berkecepatan 1,18 GHz,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari voice recognition. Voice recognition dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker

Lebih terperinci

Pengenalan Digit 0 Sampai 9 Menggunakan Ekstraksi Ciri MFCC dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengenalan Digit 0 Sampai 9 Menggunakan Ekstraksi Ciri MFCC dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation 1 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 1, JANUARI 2017 Pengenalan Digit 0 Sampai 9 Menggunakan Ekstraksi Ciri MFCC dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Sitti Amalia Institut Teknologi Padang, Padang

Lebih terperinci

ANALISA DAN PENGENALAN SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET DAN JST DALAM MENGKLASIFIKASIKAN JENIS KELAINAN KATUP JANTUNG PADA MANUSIA

ANALISA DAN PENGENALAN SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET DAN JST DALAM MENGKLASIFIKASIKAN JENIS KELAINAN KATUP JANTUNG PADA MANUSIA ANALISA DAN PENGENALAN SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET DAN JST DALAM MENGKLASIFIKASIKAN JENIS KELAINAN KATUP JANTUNG PADA MANUSIA Sidang Tesis S2 Teknik Sistem Pengaturan FTI-ITS Surabaya EDY SETIAWAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PROBABILISTIC NEURAL NETWORK BERTINGKAT MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA. Oleh : VICKY ZILVAN G

PENGEMBANGAN MODEL PROBABILISTIC NEURAL NETWORK BERTINGKAT MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA. Oleh : VICKY ZILVAN G PENGEMBANGAN MODEL PROBABILISTIC NEURAL NETWORK BERTINGKAT MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA Oleh : VICKY ZILVAN G64103043 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Klasifikasi Burung Berdasarkan Suara Kicau Burung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik

Klasifikasi Burung Berdasarkan Suara Kicau Burung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Klasifikasi Burung Berdasarkan Suara Kicau Burung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Lorencius Echo Sujianto Putera 1, C. Kuntoro Adi 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, FST, Universitas

Lebih terperinci

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI Putri Khatami Rizki 1), Muchlisin Arief 2), Priadhana Edi Kresnha 3) 1), 2), 3) Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

Verifikasi Suara menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dan Ekstraksi Ciri Mel Frequency Cepstral Coefficient

Verifikasi Suara menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dan Ekstraksi Ciri Mel Frequency Cepstral Coefficient 32 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 0(207) On-line : http://ejournalundipacid/indexphp/jsinbis Verifikasi Suara menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dan Ekstraksi Ciri Mel Frequency Cepstral Coefficient Andi

Lebih terperinci

Identifikasi Pembicara dengan Menggunakan Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) dan Self Organizing Map (SOM)

Identifikasi Pembicara dengan Menggunakan Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) dan Self Organizing Map (SOM) Pembicara dengan Menggunakan Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) dan Self Organizing Map (SOM) Inggih Permana 1, Benny Sukma Negara 2 1 Universitas Sultan Sarif Kasim Riau 2 Universitas Sultan Sarif

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BANYAKNYA JUMLAH KELAS POLA YANG DIKENALI DAN TINGKAT KERUMITAN POLANYA

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BANYAKNYA JUMLAH KELAS POLA YANG DIKENALI DAN TINGKAT KERUMITAN POLANYA ISSN: 1693-6930 159 ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BANYAKNYA JUMLAH KELAS POLA YANG DIKENALI DAN TINGKAT KERUMITAN POLANYA Iwan Suhardi, Riana T. Mangesa Jurusan

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERBAGAI METODE UKURAN JARAK UNTUK PENGENALAN FONEM DENGAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI YULIANA SURI

PERBANDINGAN BERBAGAI METODE UKURAN JARAK UNTUK PENGENALAN FONEM DENGAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI YULIANA SURI PERBANDINGAN BERBAGAI METODE UKURAN JARAK UNTUK PENGENALAN FONEM DENGAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI YULIANA SURI DAPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI INSTRUMEN GAMELAN JAWA MENGGUNAKAN JARINGAN FUNGSI BASIS RADIAL DENGAN METODE PELATIHAN EXTENDED KALMAN FILTER

IDENTIFIKASI INSTRUMEN GAMELAN JAWA MENGGUNAKAN JARINGAN FUNGSI BASIS RADIAL DENGAN METODE PELATIHAN EXTENDED KALMAN FILTER Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 283 IDENTIFIKASI INSTRUMEN GAMELAN JAWA MENGGUNAKAN JARINGAN FUNGSI BASIS RADIAL DENGAN METODE PELATIHAN EXTENDED KALMAN FILTER

Lebih terperinci

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF Asti Rahma Julian 1, Nanik Suciati 2, Darlis Herumurti 3 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, ITS

Lebih terperinci

EVALUASI PENGARUH FUNGSI AKTIFASI DAN PARAMETER KEMIRINGANNYA TERHADAP UNJUKKERJA PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

EVALUASI PENGARUH FUNGSI AKTIFASI DAN PARAMETER KEMIRINGANNYA TERHADAP UNJUKKERJA PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN EVALUASI PENGARUH FUNGSI AKTIFASI DAN PARAMETER KEMIRINGANNYA TERHADAP UNJUKKERJA PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (Studi Kasus pada Pengenalan Karakter Angka Tulisan Tangan) Iwan Suhardi Jurusan Teknik

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA IRIS MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

IDENTIFIKASI POLA IRIS MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION JURNAL MANUTECH 43 IDENTIFIKASI POLA IRIS MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Yoan Elviralita 1, Asrul Hidayat 2 1 Program Studi Teknik Mekatronika-Politeknik Bosowa 2 Program Studi Perawatan dan Perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Suara adalah suatu alat komunikasi paling utama yang dimiliki oleh manusia. Dengan suara, manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lainnya. Melalui suara,

Lebih terperinci

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA Iwan Suhardi, Toleransi Jaringan Syaraf Tiruan TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA Iwan Suhardi Jurusan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BUNYI DALAM PEMBELAJARAN NADA DASAR PERMAINAN SULING BATAK MENGGUNAKAN METODE MEL-FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT SKRIPSI

IDENTIFIKASI BUNYI DALAM PEMBELAJARAN NADA DASAR PERMAINAN SULING BATAK MENGGUNAKAN METODE MEL-FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT SKRIPSI IDENTIFIKASI BUNYI DALAM PEMBELAJARAN NADA DASAR PERMAINAN SULING BATAK MENGGUNAKAN METODE MEL-FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT SKRIPSI MUHAMMAD WARDANA 121402024 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan alir seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram Alir Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan JURNAL TEKNIK POMITS 1-7 1 Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Dhita Azzahra Pancorowati, M. Arief Bustomi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci