Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode"

Transkripsi

1 JUNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -5 Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode Nurseno Aqib Fadwi Adi, Muhammad ivai, Siti Halimah Baki Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief ahman Hakim, Surabaya 60 Abstrak Studi tentang peningkatan efisiensi pada identifikasi kualitas minyak telah lama dilakukan. Metode yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi didasarkan pada spektrum cahaya yang berbeda-beda untuk mengetahui kadar oktan pada bahan bakar minyak. Sistem yang dibuat ini beroperasi berdasarkan kombinasi linier suatu fungsi spektral yang berasal dari sumber cahaya, dalam hal ini merupakan barisan LED. Barisan LED merupakan kunci dari keseluruhan sistem. Barisan LED yang digunakan memiliki panjang gelombang cahaya yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Semakin banyak gelombang cahaya yang digunakan maka semakin banyak kombinasi yang bisa dihasilkan. Gelombang cahaya ini ditembakkan ke bahan uji kemudian serapan gelombang ini yang diukur oleh sensor. Serapan gelombang ini didasarkan pada hukum Beer-Lambert. Pencahayaan dari barisan LED ini diatur bergantian dengan kecepatan tertentu. Cahaya yang telah diatur oleh sebuah mikroprosessor dimasukkan ke dalam fiber optik sebelum ditembakkan ke cairan uji. Penyerapan cahaya pada bahan uji menjadi data untuk diproses. Pengakuisisian data pada objek dilakukan oleh sensor yang kemudian dimasukkan ke dalam ADC. Hasil dari ADC ini dimasukkan ke dalam neural network. Hasil dari neural network menjadi hasil dari pengujian. Keseluruhan metode ini diharapkan akan menjadi metode yang paling cocok digunakan untuk identifikasi kualitas bahan bakar minyak yang diuji. Pada penelitian ini didapatkan bahwa deret LED dan sensor dapat digunakan untuk identifikasi kualitas bahan bakar minyak, dimana pada 6 bahan uji, presentase keberhasilan adalah sebesar 96,67% pada 30 percobaan. Pada metode konvensional, cara yang digunakan adalah dengan mengambil bahan uji dari lapangan dan membawanya ke laboratorium untuk diidentifikasi. Metode ini membutuhkan waktu yang lama dan banyak biaya. Metode yang ditawarkan dalam publikasi ini adalah dengan menggunakan spektrum cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Spektrum cahaya ini didapatkan dari barisan LED yang memiliki panjang gelombang berbeda. Pengaturan cahaya ini akan dikontrol oleh komputer []. Spektrum cahaya ini ditembakkan ke bahan uji setelah dilewatkan pada fiber optik. Sensor akan mendeteksi penyerapan cahaya yang dialami oleh bahan uji. espon setiap cahaya pada panjang gelombang tertentu ini akan berbeda pada bahan uji yang berbeda disebabkan panjang gelombang tertentu akan diserap oleh bahan tertentu pula. Teknik ini akan membuat spektrum yang terbentuk memiliki resolusi yang lebih baik daripada cara konvensional [2]. A. Konsep Spektrofotometri II. METODE PENELITIAN Spektrofotometri adalah pengukuran kuantitatif pada refleksi transmisi dari material sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometri melibatkan penggunaan spektrofotometer. Fitur penting dalam spektrofotometer adalah spektral bandwidth dan pengukuran penyerapan atau pemantulan pada range linier. Kata Kunci barisan LED, Beer-Lamber, kualitas minyak, neural network. I I. PENDAHULUAN dentifikasi kualitas bahan bakar minyak merupakan hal yang penting dilakukan. Banyak kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh oknum tertentu sehingga banyak bahan bakar minyak yang memiliki kualitas kurang baik. Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan peralatan identifikasi bahan bakar minyak yang mudah digunakan dan cepat. Gambar.. Diagram skematik salah satu sistem optik[3]. Spektrofotometer digunakan untuk mengukur penyerapan cahaya pada bahan uji. Sebuah benda memiliki kemampuan

2 JUNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -5 2 untuk menyerap gelombang cahaya tertentu dan meneruskan atau memantulkan gelombang cahaya yang lain. Sifat inilah yang dipakai untuk pengukuran pada spektrofotometer. Pada bahan bakar minyak, gelombang cahaya yang diteruskan oleh bahan bakar minyak ini yang akan diukur oleh sensor [4]. Pada metode ini, penyerapan cahaya pada molekul didasarkan pada hukum beer-lambert. Berikut ini merupakan rumus serapan beer-lambert [5]: T = I 0 I = 0 cl () dimana I adalah intensitas cahaya setelah dilewatkan bahan uji, sedangkan I 0 adalah intensitas cahaya yang ditransmisikan dari sumber cahaya, L adalah jarak cahaya merambat, c adalah konsentrasi cairan dan (cm ) adalah koefisien penyerapan. Pada perancangan alat, cahaya yang digunakan untuk spektrofotometri ada pada range ultraviolet dan infrared. Pada spektrofotometri cahaya ultraviolet, molekul yang mengandung n-elektron dapat menyerap energi dari ultraviolet untuk mengeksitasi elektron ini ke orbit molekul yang lebih tinggi. Semakin mudah elektron tersebut untuk dieksitasi, maka semakin besar panjang gelombang cahaya yang dapat diserap. Pada spektrofotometri cahaya infrared, molekul akan menyerap cahaya infrared yang memiliki frekuensi sama dengan frekuensi getar ikatan pada molekul tersebut. B. Gambaran Umum Sistem akan dideteksi dan diukur oleh fotodioda dan dikuatkan oleh rangkaian penguat yang berupa non-inverting amplifier. Hasil penguatan oleh amplifier akan dibaca dan dikirimkan ke PC (personal computer) melalui komunikasi serial USAT. Kontrol nyala deret LED, pembacaan tegangan, dan pengiriman data melalui komunikasi serial USAT akan dilakukan oleh mikrokontroler ATMega 6. ADC yang digunakan adalah ADC 0 bit dan pengiriman data dilakukan dengan cara paketisasi menggunakan start bit untuk memberi tanda pengiriman data dimulai dan stop bit sebagai tanda bahwa pengiriman data selesai dilakukan C. Perancangan Hardware Perancangan hardware terdiri dari supply 2 volt-2 ampere yang didapatkan dari adaptor switching, penyearah, regulator tegangan 5 volt, sistem minimum ATMega 6, decoder, downloader, driver LED, deret LED, penguat non-inverting dan sensor fotodioda. Implementasi sistem spektrofotometri menggunakan deret LED sebagai sumber cahaya dan sensor fotodioda yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur serapan yang dialami bahan uji. Deret LED membutuhkan sebuah driver untuk menjaga arus tetap konstan selama proses identifikasi. Pada sistem, digunakan driver yang menggunakan sebuah regulator, dua buah transistor, dan dua buah resistor untuk menjaga arus tetap konstan. Gambar 3. Driver LED angkaian ini akan mengeluarkan arus yang hanya bergantung pada tegangan regulator dan resistor pada emitor. I e = V b 0.7 (2) Gambar 2. Diagram Blok Sistem dimana V b merupakan tegangan luaran regulator, I e adalah tegangan emitor, dan adalah resistor pada emitor. Pada sistem, tegangan luaran dari regulator diatur menjadi 3,3 volt, sehingga arus hanya bergantung pada saja. Pada sistem identifikasi kualitas bahan bakar minyak ini, sensor utama yang digunakan adalah deret LED dan fotodioda. Deret LED dinyalakan secara bergantian. Tiap nyala LED I e = I e = 2.6 (3)

3 JUNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -5 3 Driver LED ini akan digunakan untuk mengatur arus pada deret LED yang berjumlah 26 buah. Deret LED ini mengeluarkan cahaya pada range ultraviolet dan inframerah. LED dengan range ultraviolet berjumlah 0 buah, sedangkan LED dengan range inframerah berjumlah 6 buah. Pada tabel, dapat dilihat panjang gelombang, tipe, dan daya pada setiap LED yang digunakan. Tabel Deret LED No. Type Panjang Daya pada 20 Gelombang ma (mw). LED VL LU VL LED405-02V VL LED VL LED LED ELD LED940-06V ELD ELD LED LED ELD LED ELD LED LED ELD LED ELD ELD ELD Pendeteksian dan pengukuran intensitas cahaya pada deret LED akan dilakukan oleh sensor fotodioda. espon pada sensor fotodioda dapat dilihat dari gambar 4. computer. Program dalam mikrokontroler ATMega 6 berisi program untuk mengontrol nyala LED dengan delay, membaca tegangan ADC dari penguat, dan mengirimkan hasil pembacaan ADC melalui komunikasi serial data paket. Pada sistem, pin ADC yang digunakan hanya satu pin dari 8 pin yang ada. Pin yang digunakan untuk ADC ini adalah pin A7. Oleh karena ADC yang digunakan adalah ADC 0 bit, maka nilai LSB : LSB = volt (4) Tegangan referensi yang digunakan untuk ADC ini adalah V ref dimana V ref ini diberikan tegangan 5 volt. Program dalam personal computer berisi program komunikasi serial menggunakan data paket, neural network, dan proses identifikasi bahan bakar minyak. Gambar 5. Neural Network Topologi neural network yang digunakan terdiri dari 4 layer, layer input, hidden layer, dan layer output. Input dari neural network pada sistem adalah hasil pembacaan ADC sebanyak 26, sama dengan jumlah LED pada deret LED. Selanjutnya, ke-26 input ini dimasukkan ke dalam layer input yang berjumlah 0 node. Hidden layer yang merupakan layer kedua menggunakan node berjumlah 0 dan layer terakhir yang merupakan layer output berjumlah 5 node. Input pada neural network ini dinormalisasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam sistem neural yang telah dibuat. Persamaan dari proses normalisasi ini adalah sebagai berikut [6] : norm = ADC min maks min (5) Gambar 4. espon sensor fotodioda D. Perancangan Software Ada dua jenis software yang digunakan dalam sistem, yaitu software pada mikrokontroler dan software pada personal Dimana norm adalah nilai normalisasi yang didapatkan, ADC adalah nilai pembacaan ADC, min adalah nilai minimum dari seluruh pembacaan ADC, dan maks adalah nilai maksimum dari seluruh pembacaan ADC. Selanjutnya, output dari neural network akan didenormalisasi terlebih dahulu menggunakan persamaan [6]. nilai denormalisasi = output maks min+min (6)

4 JUNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -5 4 III. HASIL PENGUJIAN A. Pengujian Pada Bahan Uji Gambar 6. Pola Penyerapan Pada Premium Murni Gambar 7. Pola Penyerapan Pada Campuran Premium Dan Minyak Gambar 8. Pola Penyerapan Pada Minyak Tanah Gambar 9. Pola Penyerapan Pada Campuran Pertamax Dan Minyak dimana premium mengalami penyerapan cahaya, sedangkan minyak tidak mengalami penyerapan. Pada bahan uji campuran premium dan minyak, sifat dari minyak bisa dilihat pula pada grafik. Pengaruh dari minyak adalah penguatan penyerapan yang dilakukan oleh premium. Pada awalnya premium hanya menyerap sebagian kecil cahaya, tetapi setalah premium ini dicampur dengan minyak, penyerapan yang terjadi semakin besar. Pada bahan uji campuran pertamax dan minyak, yang terjadi bukanlah penguatan penyerapan cahaya, tetapi penyerapan cahaya yang dialami mengalami penurunan. Penyerapan pada tiap panjang gelombang hampir sama dan menurun pada range panjang gelombang infrared. Hal ini hampir sama dengan bahan uji pertamax murni dimana penyerapan pada panjang gelombang infrared menurun. Perbedaan antara keduanya adalah pada bahan uji campuran pertamax dan minyak, penyerapan yang terjadi lebih sedikit. Hal ini dikarenakan adanya bahan uji minyak di dalamnya. Berdasarkan pengujian pada bahan uji minyak dimana penyerapan yang terjadi hanya sedikit, sifat ini terkandung di dalam campuran pertamax dan minyak, sehingga penyerapan yang terjadi berkurang dibandingkan dengan bahan uji pertamax murni. Berdasarkan pola yang dibentuk pada kedua bahan campuran, pola keduanya terlihat hampir sama, hal ini berpotensi menyebabkan kesalahan pada proses pembacaan data. B. Neural Network Pada gambar dapat dilihat grafik error pada saat pelatihan data. Grafik berwarna merah menunjukkan error pada premium murni, grafik berwarna hijau menunjukkan error pada premium campuran, grafik berwarna kuning menunjukkan error pada minyak, grafik berwarna biru menunjukkan error pada pertamax campuran, dan grafik berwarna ungu menunjukkan error pada pertamax murni Gambar 0. Pola Penyerapan Pada Pertamax Murni Kelima grafik di atas menunjukkan pola penyerapan tiap panjang gelombang pada bahan uji. Pada premium murni, minyak tanah, dan campuran premium dan minyak, pola penyerapannya hampir sama dimana panjang gelombang yang bisa dibaca hanya pada LED 3, 4, 5, 7, 8, dan 0. Keenam LED ini adalah LED dengan panjang gelombang 395 nm, 400 nm, 405 nm, 420 nm, 425 nm, dan 435 nm. Pada bahan uji premium murni, penyerapan yang dialami hanya sedikit dibandingkan dengan minyak tanah, dan campuran premium dan minyak. Pada panjang gelombang 395 nm, premium murni hanya mengalami penyerapan sebesar 0,224 volt dimana pada campuran premium dan minyak, mengalami penyerapan sebesar 0,423 volt dan pada minyak mengalami penyerapan sebesar 0,397 volt. Pada bahan uji minyak, pola yang terbentuk hampir sama dengan pola yang dibentuk oleh bahan uji premium murni. Hal yang membuat pola keduanya berbeda adalah kuantitas penyerapan yang dialami, dimana pada premium murni, penyerapan yang dilakukan lebih sedikit dibandingkan dengan kuantitas penyerapan yang dialami oleh minyak. Selain itu, keduanya juga berbeda pada panjang gelombang 425 nm Gambar. Error Pada Proses Pelatihan Data

5 JUNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -5 5 C. Proses Identifikasi Pola Tabel 6 Hasil Pengujian Uji Bahan Uji Hasil Hasil identifikasi ke- threshold 0000 Premium Murni Premium Murni Premium Premium Murni Murni Minyak Premium Murni 0000 Premium + Minyak Premium + Minyak Premium Premium + Minyak Minyak Premium + Minyak Premium + Minyak 0000 Minyak Minyak 3 Minyak 0000 Minyak Minyak Minyak 0000 Pertamax + Minyak Pertamax + Minyak Pertamax Pertamax + Minyak Minyak Pertamax + Minyak Pertamax + Minyak 0000 Pertamax Murni Pertamax Murni Pertamax Pertamax Murni Murni Pertamax Murni Pertamax Murni 000 Unidentified Unidentified 3 Methana 000 Unidentified Unidentified Unidentified DAFTA PUSTAKA [] Laure Fauch, Ervin Nippolainen, Victor Teplov, and Alexei A. Kamshilin, ecovery of reflection spectra in a multispectral imaging system with light emitting diodes Opt. Express, vol 8, no. 22, Oktober 200 [2] V. I. Yuzhakov, and S.V. Patsayeva, Application of fluorescence synchronous spectra for oil pollution identification, Physics Dept of Moscow State University,vol 3, 994 [3] Saleha Bano, Dr. Talat Altaf, and Sunila Akbar, Microcontrolled Based Spectrophotometer using compact disc as diffraction grid, IEEE, 200 [4] David. Caprette, Principles of Spectrophotometry, ice University, September 996 [5] Fajar Budiman, ancang Bangun Sistem Pendeteksi Jenis Cairan Menggunakan Sensor Fotodioda dan Pyroelectric Infrared, Tugas Akhir S Teknik Elektro ITS Surabaya, 200. [6] Mauridhi Hery Purnomo, dan Agus Kurniawan, Supervised Neural Networks dan Aplikasinya, Graha Ilmu, Dari hasil pengujian di tabel 6, dapat dilihat bahwa pada pembacaan bahan uji premium + minyak, minyak, pertamax + minyak, pertamax murni, dan methana tingkat keberhasilannya adalah 00%, sedangkan pada bahan uji premium murni, masih terjadi kegagalan sebesar 20%, sehingga tingkat keberhasilannya adalah 80% pada bahan uji ini IV. KESIMPULAN Dari hasil perancangan, dan pengujian alat pada penelitian tentang identifikasi kualitas bahan bakar minyak menggunakan deret light emitting diode ini dapat disimpulkan bahwa deret LED yang terdiri dari LED ultraviolet dan LED infrared yang dideteksi oleh fotodioda ini mampu mendeteksi kualitas bahan bakar minyak. Tingkat keberhasilan pada lima kali percobaan pada kelima bahan uji menunjukkan angka 00%, kecuali pada bahan uji premium murni yang memiliki tingkat keberhasilan 80%. Tingkat keberhasilan pada 30 kali percobaan adalah sebesar 96,67%. Panjang gelombang pada range ultraviolet memiliki respon yang baik dalam pendeteksian kualitas bahan bakar minyak yang digunakan. Neural network yang digunakan mampu digunakan untuk mengidentifikasi kualitas bahan bakar minyak yang menjadi bahan uji. Sistem mampu mendeteksi campuran bahan bakar minyak kemurnian 50% menggunakan parameter panjang gelombang ultraviolet dengan range nm dan infrared dengan range nm.

Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode

Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode Nurseno Aqib Fadwi Adi 2209100156 Dosen Pembimbing 1 Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. Dosen Pembimbing 2 Ir. Siti Halimah

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pencacah Frekuensi Untuk Sensor Gas Quartz Crystal Microbalance

Rancang Bangun Sistem Pencacah Frekuensi Untuk Sensor Gas Quartz Crystal Microbalance JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-79 Rancang Bangun Sistem Pencacah Untuk Sensor Gas Quartz Crystal Microbalance Brilianda Adi Wicaksono, Muhammad Rivai, Tasripan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pencacah Frekuensi Untuk Sensor Gas Quartz Crystal Microbalance

Rancang Bangun Sistem Pencacah Frekuensi Untuk Sensor Gas Quartz Crystal Microbalance 1 Rancang Bangun Sistem Pencacah Untuk Sensor Gas Quartz Crystal Microbalance Brilianda Adi Wicaksono, Muhammad Rivai, Tasripan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

Perbaikan Sistem Kendali Robot Tangan EH1 Milano Menggunakan Sistem Kendali Loop Tertutup

Perbaikan Sistem Kendali Robot Tangan EH1 Milano Menggunakan Sistem Kendali Loop Tertutup JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-59 Perbaikan Sistem Kendali Robot Tangan EH1 Milano Menggunakan Sistem Kendali Loop Tertutup Muhammad Faris Zaini Fu ad, Achmad

Lebih terperinci

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP Oleh : Armaditya T. M. S. Syahdari Lutfi Akbar 2207030015 2207030057 Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP. 19690529.199512.1.001 Bidang Studi Komputer Kontrol Program Studi D3 Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Telah direalisasikan alat ukur massa jenis minyak kelapa sawit menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan tampilan ke komputer.

Lebih terperinci

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK Oleh; Hadziqul Abror NRP. 1109 100 704 Pembimbing: Dr. Melania Suweni Muntini, M.T Ruang Sidang Fisika, 20 Maret 2012 Outline Pendahuluan Tinjauan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN diperkuat oleh rangkainan op-amp. Untuk op-amp digunakan IC LM-324. 3.3.2.2. Rangkaian Penggerak Motor (Driver Motor) Untuk menjalankan motor DC digunakan sebuah IC L293D. IC L293D dapat mengontrol dua

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan sensor putaran berbasis serat optik dilakukan di Laboratorium Optik dan Fotonik serta Laboratorium Bengkel Jurusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, 41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TE

TUGAS AKHIR TE TUGAS AKHIR TE 090362 KARTU TOL ELEKTRONIK MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) BERBASIS WEB DOSEN PEMBIMBING PUJIONO, S.T., M.T. PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini dibahas tentang pembuatan dan pengujian komponenkomponen sensor pada konveyor berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Pembahasan meliputi pembuatan sistem mekanik, pembuatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Cara Kerja Sistem Dalam cara kerja sistem dari alat yang akan dibuat dapat di tunjukan pada gambar blok diagram 4.1 sebagai berikut : Gambar 4.1 Diagram Blok Cara Kerja Sistem

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

DAN KONSENTRASI SAMPEL

DAN KONSENTRASI SAMPEL PERANCANGAN SENSOR ph MENGGUNAKAN FIBER OPTIK BERDASARKAN VARIASI KETEBALAN REZA ADINDA ZARKASIH NRP. 1107100050 DAN KONSENTRASI SAMPEL DOSEN PEMBIMBING : DRS. HASTO SUNARNO,M.Sc Jurusan Fisika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN HYBRID MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DAN ULTRABRIGHT LED

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN HYBRID MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DAN ULTRABRIGHT LED RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN HYBRID MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DAN ULTRABRIGHT LED Henri Sukmajaya NRP 2205100148 Dosen pembimbing: Dr. Muhammad Rivai, ST,MT Ir. Harris Pirngadi, MT,ID Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Brilianda Adi WIcaksono Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Brilianda Adi WIcaksono Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Rancang Bangun Sistem Pencacah Frekuensi Untuk Sensor Gas Quartz Crystal Microbalance (DESIGN OF FREQUENCY COUNTER SYSTEM FOR QUARTZ CRYSTAL MICROBALANCE GAS SENSOR) Brilianda Adi WIcaksono 2209 100 014

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8

Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8 Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8 Thiang, Indra Permadi Widjaja, Muliadi Tedjotjahjono Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jalan Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juni 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-50 Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah Bardo Wenang, Rudy Dikairono, ST., MT.,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juli 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang

Lebih terperinci

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA Wildian dan Riki Saputra Jurusan Fisika Universitas Andalas wildian_unand@yahoo.com

Lebih terperinci

Fakta.

Fakta. Fakta http://ecocampus.its.ac.id/?p=46 http://file.upi.edu/direktori http://bisnis.vivanews.com Latar Belakang SOLUSI? Sistem Monitoring dan Kontrol Intensitas Cahaya Pada Ruang Kuliah PROGRAM STUDI D3

Lebih terperinci

Identifikasi Jenis Cairan Dengan Metode Serapan Panjang Gelombang Dan JST- RBF

Identifikasi Jenis Cairan Dengan Metode Serapan Panjang Gelombang Dan JST- RBF Seminar on Intelligent Technology and Its Applications 008 ISBN 978-979-8897-4-5 Identifikasi Jenis Cairan Dengan Metode Serapan Panjang Gelombang Dan JST- RBF Riny Sulistyowati.), Muhammad Rivai ) ) Jurusan

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1 PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 UNTUK MENGUKUR SUHU RENDAH DI MESIN KRIOGENIK Sigit Adi Kristanto, Bachtera Indarto

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum

Lebih terperinci

Asisten : Robby Hidayat / Tanggal Praktikum :

Asisten : Robby Hidayat / Tanggal Praktikum : MODUL 07 KARAKTERISASI LED OLEH IV-METER Devi Nurhanivah, Audia Faza I., Bram Yohanes S., Filipus Arie W, Hanandi Rahmad, Widya Hastuti 10212071, 10212079, 10212011, 10212051, 10212093, 10212068 Program

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

Oleh : Miftahul Kanzil Muhid Irfan Mustofa Dosen Pembimbing : Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng NIP :

Oleh : Miftahul Kanzil Muhid Irfan Mustofa Dosen Pembimbing : Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng NIP : Oleh : Miftahul Kanzil Muhid 2207 030 014 Irfan Mustofa 2207 030 701 Dosen Pembimbing : Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng NIP : 19621005.199003.1.003 D3 Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA

II. KAJIAN PUSTAKA RANCANG BANGUN AVR PADA SISI TEGANGAN RENDAH (TEGANGAN KONSUMEN) BERBASIS ATMEGA8 Syamsir #1, Bomo Sanjaya #2, Syaifurrahman #3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 1 syamsir6788@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendeteksian cahaya merupakan salah satu proses paling mendasar pada bidang optik [1]. Untuk mendeteksi cahaya, diperlukan suatu proses konversi optoelektronik menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Alat 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang berhasil dibuat dalam penelitian ini adalah alat oksimeter berbasis mikrokontroller ATMega16

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN ANALISIS PENGIRIMAN DATA DIGITAL BERBASIS VISIBLE LIGHT COMMUNICATION

PERANCANGAN DAN ANALISIS PENGIRIMAN DATA DIGITAL BERBASIS VISIBLE LIGHT COMMUNICATION PERANCANGAN DAN ANALISIS PENGIRIMAN DATA DIGITAL BERBASIS VISIBLE LIGHT COMMUNICATION Nenggala Yudhabrama 1), Inung Wijayanto 2), Sugondo Hadiyoso 3) 1,) 2) Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori atau hukum rangkaian elektronika dan teori komponen komponen yang digunakan sebagai alat bantu atau penunjang pada proses analisa Photodioda. Pembahasan

Lebih terperinci

ANALISA SPEKTRUM CAHAYA MENGGUNAKAN METODE GRATING BERBASIS MIKROKONTROLER AVR. Disusun oleh : Nama : Gunawan Kasuwendi NRP :

ANALISA SPEKTRUM CAHAYA MENGGUNAKAN METODE GRATING BERBASIS MIKROKONTROLER AVR. Disusun oleh : Nama : Gunawan Kasuwendi NRP : ANALISA SPEKTRUM CAHAYA MENGGUNAKAN METODE GRATING BERBASIS MIKROKONTROLER AVR Disusun oleh : Nama : Gunawan Kasuwendi NRP : 0422152 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Rancang bangun alat akan dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

LIGHT DEPENDENT RESISTANT (LDR) SEBAGAI PENDETEKSI WARNA

LIGHT DEPENDENT RESISTANT (LDR) SEBAGAI PENDETEKSI WARNA Yulian Mirza, Light Dependent Resistant (LDR) Sebagai 39 LIGHT DEPENDENT RESISTANT (LDR) SEBAGAI PENDETEKSI WARNA Yulian mirza 1, Ali Firdaus 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran resistivitas dikhususkan pada bahan yang bebentuk silinder. Rancangan alat ukur ini dibuat untuk mengukur tegangan dan arus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Minimum Sistem 4.1.1. Hasil Pengujian Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Minimum Sistem Tiap Node Node ke-

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI 3.1 Pendahuluan Pada tugas akhir ini akan membahas tentang pengisian batere dengan metode constant current constant voltage. Pada implementasinya mengunakan rangkaian konverter

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot ACTION TOOLS OUTPUT INFORMATION MEKANIK MOTOR MOTOR DRIVER CPU SISTEM KENDALI SENSOR Gambar 1 Bagian-bagian Robot Gambar 1 menunjukkan bagian-bagian robot secara garis besar. Tidak seluruh bagian ada pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan dari bulan Maret 2013, bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan 19 BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Berikut merupakan diagram alur kerja yang menggambarkan tahapantahapan dalam proses rancang bangun alat pemutus daya siaga otomatis pada Peralatan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini memuat hasil pengamatan dan analisis untuk mengetahui kinerja dari rangkaian. Dari rangkaian tersebut kemudian dilakukan analisis - analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

Desain Buck Chopper Sebagai Catu. Power LED Dengan Kendali Arus

Desain Buck Chopper Sebagai Catu. Power LED Dengan Kendali Arus Desain Buck Chopper Sebagai Catu Power LED Dengan Kendali Arus LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : AGUSTINUS BANGKIT HENDRAWAN 12.50.0012 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL KARAKTERISASI LED

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL KARAKTERISASI LED BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL KARAKTERISASI LED 4.1 Kalibrasi DAC Gambar 4.1. Diagram blok proses kalibrasi DAC Gambar 4.1 memperlihatkan diagram blok proses kalibrasi DAC. Komputer dihubungkan

Lebih terperinci

PENGATUR ALIRAN CAIRAN INFUS BERBASIS ATMEGA8535

PENGATUR ALIRAN CAIRAN INFUS BERBASIS ATMEGA8535 PENGATUR ALIRAN CAIRAN INFUS BERBASIS ATMEGA8535 Amanda Amelia & Kiki Prawiroredjo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti Jalan Kiai Tapa No.1, Jakarta Barat 11440 E-mail:

Lebih terperinci

ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN

ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN Henry Prasetyo 1109100060 Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D Department of

Lebih terperinci

PULSE OXIMETER PORTABLE DENGAN ATMEGA 16

PULSE OXIMETER PORTABLE DENGAN ATMEGA 16 PULSE OXIMETER PORTABLE DENGAN ATMEGA 16 Oleh JULIUS HASAN NIM : 612005028 Tugas Akhir Untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh Ijazah Sarjana Teknik Elektro Konsentrasi Teknik Elektronika FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

PEMODELAN PEMANTAU PERSEDIAAN BARANG DAN PEMESANAN BARANG BERBASIS JARINGAN KOMPUTER

PEMODELAN PEMANTAU PERSEDIAAN BARANG DAN PEMESANAN BARANG BERBASIS JARINGAN KOMPUTER TESLA Vol. 9 No. 2, 51 58 (Oktober 2007) Jurnal Teknik Elektro PEMODELAN PEMANTAU PERSEDIAAN BARANG DAN PEMESANAN BARANG BERBASIS JARINGAN KOMPUTER Djoko Hari Nudroho 1), Harlianto T. 1) dan Fredy 2) Abstract

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram alur penelitian Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram alur penelitian 23 24 3.1.1. Penjelasan blok diagram 1. Perancangan

Lebih terperinci

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold Seminar Tugas Akhir Juni 06 Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold (Tera Hanifah Al Islami, Andjar Pudji, Triana Rahmawati ) ABSTRAK Tachometer adalah suatu alat ukur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB Oleh : Eko Junaidi Salam 2208 030 006 Hari Purnawiyanto 2208 030 086 D3 Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki banyak sumber energi alam yang dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk pembangkitan energi listrik.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penalitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sistem sensor infra merah terdiri dari LED infra merah dan fotodioda. Fotodioda merupakan detektor cahaya infra merah yang dibantu penguat transistor. Dalam perancangan ini digunakan untuk mendeteksi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan di uraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan,dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian diawali dengan pembuatan sampel untuk uji serapan panjang gelombang sampel. Sampel yang digunakan pada uji serapan panjang gelombang sampel adalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pendeteksian dan Monitoring Harmonisa Menggunakan Metode DFT

Rancang Bangun Sistem Pendeteksian dan Monitoring Harmonisa Menggunakan Metode DFT Rancang Bangun Sistem Pendeteksian dan Monitoring Harmonisa Menggunakan Metode DFT Disampaikan Oleh, Dimas Okky Anggriawan 2209100195 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Mauridhi Hery Purnomo, M.Eng Dr. Ardyono

Lebih terperinci

Analisa Kadar Glukosa Darah Berdasarkan Perbedaan Temperatur Antara Tragus dan Antihelix

Analisa Kadar Glukosa Darah Berdasarkan Perbedaan Temperatur Antara Tragus dan Antihelix Analisa Kadar Glukosa Darah Berdasarkan Perbedaan Temperatur Antara Tragus dan Antihelix Kemalasari 1, Mauridhi Hery Purnomo Research Group on Biomedical Engineering 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER Bagus Idhar Junaidi 2209039004 Yasinta Fajar Saputri 2209039014 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok Diagram Alat Blok Diagram alat merupakan salah satu hal terpenting dalam perencanaan alat, karena dari blok diagram inilah dapat diketahui cara kerja rangkaian secara

Lebih terperinci