P E N G A N T A R. Jakarta, Maret 2017 Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "P E N G A N T A R. Jakarta, Maret 2017 Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng"

Transkripsi

1 P E N G A N T A R Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Hujan diterbitkan setiap bulan September dan Prakiraan Musim Kemarau setiap bulan Maret. Prakiraan Musim Kemarau 2017 ini memuat informasi Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017, Perbandingan antara Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 terhadap Rata-Rata atau Normalnya selama 30 tahun ( ), dan Prakiraan Sifat Hujan selama periode Musim Kemarau Berdasarkan pengelompokan pola distribusi curah hujan rata-rata bulanan di seluruh wilayah Indonesia, maka secara klimatologis wilayah Indonesia terdiri atas : a. Daerah-daerah yang mempunyai batas yang jelas secara klimatologis antara periode musim hujan dan periode musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Zona Musim (ZOM). b. Daerah-daerah yang tidak mempunyai batas yang jelas secara klimatologis antara periode musim hujan dan musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Non Zona Musim (Non ZOM). Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data periode 30 tahun (tahun ), wilayah Indonesia terdiri atas 342 Zona Musim (ZOM), yaitu Sumatera 54 ZOM, Jawa 150 ZOM, Bali 15 ZOM, Nusa Tenggara Barat 21 ZOM, Nusa Tenggara Timur 23 ZOM, Kalimantan 22 ZOM, Sulawesi 42 ZOM, Kepulauan Maluku 9 ZOM dan Papua 6 ZOM. Dari 342 Zona Musim, sebanyak 10 ZOM memiliki pola hujan monsunal tipe 2, dimana saat daerah dengan pola hujan monsunal tipe 1 mengalami musim hujan, di 10 ZOM tersebut mengalami musim kemarau, dan demikian sebaliknya. Kesepuluh ZOM tersebut meliputi 8 ZOM di Sulawesi dan 2 ZOM di Maluku. Selain memuat informasi Prakiraan Awal musim dan sifat hujan pada Musim Kemarau 2017 untuk 342 ZOM, juga menyajikan informasi Prakiraan Curah Hujan Periode April - September 2017 untuk 65 daerah di luar Zona Musim (Non ZOM). Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2017 ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung kegiatan di berbagai sektor pembangunan. Atas kerjasama dari semua pihak serta peran serta pengguna informasi iklim BMKG, kami ucapkan terima kasih. Jakarta, Maret 2017 Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng i

2 DAFTAR ISI PENGANTAR..i DAFTAR ISI.ii DAFTAR TABEL.... iii DAFTAR GAMBAR.... iv DAFTAR LAMPIRAN.... vii I. PENDAHULUAN... 1 Fenomena yang Mempengaruhi Iklim/ Musim di Indonesia... 1 II. RINGKASAN... 3 A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut... 3 B. Prakiraan Musim Kemarau 2017 pada 342 Zona Musim (ZOM)... 5 C. Prakiraan Hujan Kumulatif Periode April - September 2017 di Luar Zona Musim (Non ZOM)... 6 III. PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 PADA ZONA MUSIM DI INDONESIA A. Sumatera B. Jawa C. Bali D. Nusa Tenggara Barat E. Nusa Tenggara Timur F. Kalimantan G. Sulawesi H. Maluku dan Papua IV. PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIF APRIL SEPTEMBER 2017 DAERAH NON ZONA MUSIM (NON ZOM) A. Prakiraan Curah Hujan Kumulatif April September B. Prakiraan Sifat Hujan Kumulatif April September 2017 Terhadap Rata-Ratanya ( ) V. LUAS ZONA MUSIM TERHADAP PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU A. Luas Zona Musim Terhadap Prakiraan Awal Musim Kemarau B. Luas Zona Musim Terhadap Prakiraan Maju/ Mundur Awal Musim Hujan Kemarau C. Luas Zona Musim Terhadap Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan Kemarau LAMPIRAN - LAMPIRAN ii

3 DAFTAR TABEL Tabel 1 : Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Sumatera Tabel 2 : Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Jawa Tabel 3 : Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Bali Tabel 4 : Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Nusa Tenggara Barat Tabel 5 : Prakiraan Musim Musim Kemarau 2017 di Nusa Tenggara Timur Tabel 6 : Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Kalimantan Tabel 7 : Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Sulawesi Tabel 8 : Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Maluku dan Papua Tabel 9 : Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Kumulatif Periode April - September 2017 Daerah Non Zona Musim Tabel 10 : Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Kemarau Tabel 11 : Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Maju/ Mundur Awal Musim Kemarau Tabel 12 : Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau iii

4 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 di Indonesia... 7 Gambar 2 : Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Indonesia... 8 Gambar 3 : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Indonesia... 9 Gambar A.1.a : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Aceh dan Sumatera Utara Gambar A.1.b : Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata- ratanya Zona Musim di Aceh dan Sumatera Utara Gambar A.1.c : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Aceh dan Sumatera Utara Gambar A.2.a : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Sumatera Barat, Riau dan Jambi Gambar A.2.b : Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Sumatera Barat, Riau dan Jambi Gambar A.2.c : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Sumatera Barat, Riau dan Jambi Gambar A.3.a : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, dan Bangka Belitung Gambar A.3.b : Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, dan Bangka Belitung Gambar A.3.c : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, dan Bangka Belitung Gambar B.1.a : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat iv

5 Gambar B.1.b : Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat Gambar B.1.c : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat Gambar B.2.a : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Jawa Tengah dan Yogyakarta Gambar B.2.b : Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Jawa Tengah dan Yogyakarta Gambar B.2.c : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Jawa Tengah dan Yogyakarta Gambar B.3.a : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Jawa Timur Gambar B.3.b : Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Jawa Timur Gambar B.3.c : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Jawa Timur Gambar C.1 : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Bali Gambar C.2 : Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Bali Gambar C.3 : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Bali Gambar D.1 : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat Gambar D.2 : Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Nusa Tenggara Barat Gambar D.3 : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat Gambar E.1 : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur Gambar E.2 : Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Nusa Tenggara Timur v

6 Gambar E.3 : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur Gambar F.1 : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Kalimantan Gambar F.2 : Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Kalimantan Gambar F.3 : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Kalimantan Gambar G.1.a : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Sulsel, Sulbar, dan Sultra Gambar G.1.b: Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Sulsel, Sulbar, dan Sultra Gambar G.1.c : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Sulsel, Sulbar, dan Sultra Gambar G.2.a : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng Gambar G.2.b : Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng Gambar G.2.c : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng Gambar H.1 : Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Maluku dan Papua Gambar H.2 : Perbandingan Awal Musim Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Maluku dan Papua Gambar H.3 : Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Gambar I.1 Gambar I.2 Zona Musim di Maluku dan Papua : Prakiraan Curah Hujan Kumulatif Periode April - September 2017 Daerah Non Zona Musim : Prakiraan Sifat Hujan Kumulatif Periode April - September 2017 Daerah Non Zona Musim vi

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Istilah dan Pengertian dalam Prakiraan Musim Lampiran 2 : Normal Musim Kemarau Periode Tahun Zona Musim (ZOM) di Indonesia Lampiran 3 : Rata-rata Curah Hujan Dasarian Periode (milimeter) Zona Musim (ZOM) Di Indonesia Lampiran 4 : Grafik Rata-rata Curah Hujan Bulanan (milimeter) Periode Zona Musim (ZOM) Di Sumatera Lampiran 4 : Grafik Rata-rata Curah Hujan Bulanan (milimeter) Periode (Lanjutan) Zona Musim (ZOM) Di Jawa Lampiran 4 : Grafik Rata-rata Curah Hujan Bulanan (milimeter) Periode (Lanjutan) Zona Musim (ZOM) Di Bali dan Nusa Tenggara Barat Lampiran 4 : Grafik Rata-rata Curah Hujan Bulanan (milimeter) Periode (Lanjutan) Zona Musim (ZOM) Di Nusa Tenggara Timur Lampiran 4 : Grafik Rata-rata Curah Hujan Bulanan (milimeter) Periode (Lanjutan) Zona Musim (ZOM) Di Kalimantan dan Sulawesi Lampiran 4 : Grafik Rata-rata Curah Hujan Bulanan (milimeter) Periode (Lanjutan) Zona Musim (ZOM) Di Maluku Lampiran 4 : Grafik Rata-rata Curah Hujan Bulanan (milimeter) Periode (Lanjutan) Zona Musim (ZOM) Di Papua Lampiran 5 : Rata-Rata Curah Hujan Bulanan Periode (Milimeter) Luar Zona Musim (Non ZOM) Lampiran 6 : Grafik Rata-Rata Curah Hujan Bulanan Periode Luar Zona Musim (Non ZOM) vii

8 I. PENDAHULUAN Posisi geografis Indonesia yang strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis khatulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap fenomena perubahan cuaca/ iklim. Kondisi iklim indonesia dipengaruhi fenomena El Nino/La Nina yang bersumber dari wilayah timur Indonesia (Ekuator Pasifik Tengah/Nino 3.4) dan Dipole Mode yang bersumber dari wilayah barat Indonesia (Samudera Hindia barat Sumatera hingga timur Afrika), disamping dipengaruhi oleh fenomena regional, seperti sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia. Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang memiliki daerah pegunungan, daerah berlembah, serta banyak pantai, merupakan topografi lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data periode 30 tahun terakhir ( ), secara klimatologis wilayah Indonesia memiliki 407 pola iklim, dimana 342 pola merupakan Zona Musim (ZOM) dimana terdapat perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau (umumnya pola Monsun), sedangkan 65 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya memiliki 2 kali puncak hujan dalam setahun (pola Ekuatorial) atau daerah dimana sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia 1. El Nino dan La Nina El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang ditandai dengan memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4) atau anomali suhu permukaan laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara, dampak pengaruh El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh terhadap pengurangan curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat, El Nino tidak menyebabkan kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan anomali suhu permukaan laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4). Fenomena La Nina secara umum 1

9 menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat apabila dibarengi dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Seperti halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia. 2. Dipole Mode Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Indeks (DMI). Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak terhadap meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat. 3. Sirkulasi Monsun Asia Australia Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia umumnya menaikan pola monsun, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia. 4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ) ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan posisi selalu berubah mengikuti pergerakan posisi matahari ke arah utara dan selatan khatulistiwa. Wilayah Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa, maka pada daerah-daerah yang dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan. 5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin berpotensi sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu permukaan laut berpotensi menimbulkan banyaknya uap air di atmosfer. 2

10 II. RINGKASAN A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktivitas fenomena alam, meliputi : El Nino / La Nina, Dipole Mode, Sirkulasi Monsun Asia - Australia, ITCZ, dan Suhu Permukaan laut Indonesia. Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut dimaksud yang akan terjadi pada Musim Kemarau 2017, adalah : 1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena El Nino / La Nina dan Dipole Mode a. El Nino La Nina Sejak awal Juli 2016 kondisi anomali suhu muka laut di wilayah Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4) dalam kondisi La Nina Lemah dan kondisi ini terus berlanjut hingga akhir Desember Pada awal Maret 2017, indeks Nino 3.4 masih berada pada kondisi Netral dengan indeksnya bernilai Beberapa analisis menunjukkan bahwa kondisi ENSO Netral ini akan berpeluang menguat dengan kategori El Nino Lemah memasuki pertengahan tahun 2017 (periode JJA). Dalam kaitan ini memberikan indikasi, bahwa Awal Musim Kemarau 2017 di Wilayah Indonesia akan berada pada kisaran mundur dan sama dari normalnya di beberapa wilayah. Indeks Osilasi Selatan (SOI) sejak Desember 2016 sampai dengan Februari 2017 bernilai kurang dari -10, nilai ini menunjukan kondisi Normal. Kondisi demikian memberikan indikasi bahwa aktivitas sirkulasi angin pasat tidak berpengaruh signifikan ke wilayah Indonesia. b. Dipole Mode Nilai Dipole Mode Indeks (DMI) dalam 3 bulan terakhir adalah : (Desember 2016) ; (Januari 2017) dan (Februari 2017). Kondisi ini mengindikasikan Dipole Mode dalam kategori Netral dan diprediksi bertahan hingga November Dengan demikian, pada Musim Kemarau 2017, uap air dari Samudera Hindia menuju wilayah Indonesia tidak berpotensi bertambah maupun berkurang. 3

11 2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia- Australia, ITCZ, dan Suhu Permukaan Laut Indonesia a. Sirkulasi Monsun Asia Australia Hingga awal Maret 2017 sirkulasi monsun di Indonesia umumnya masih dalam kisaran normal. Sirkulasi angin pada lapisan 850 mb untuk wilayah Indonesia didominasi dari arah barat, sedangkan di wilayah Sumatera bagian Utara, Kalimantan bagian Utara, Sulawesi Utara dan Maluku Utara angin bertiup arah timur laut. Diprakirakan bahwa monsun Asia diprediksi akan menguat hingga April b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ) Posisi ITCZ pada awal Maret 2017 masih berada di sekitar ekuator dan cenderung bergerak ke arah utara mengikuti pergerakan tahunannya. Jika dibandingkan terhadap posisi rataratanya, posisi tersebut cukup sesuai dengan kisaran rata-rata, sehingga potensi sifat musim kemarau tahun 2017 di beberapa wilayah diprakirakan akan cenderung normal sesuai kondisi ratarata wilayah masing-masing. c. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Hingga awal Maret 2017, kondisi suhu permukaan laut di perairan Indonesia, pada umumnya berada pada kondisi netral cenderung dingin dengan anomali suhu berkisar -1 C s/d +1 C. Daerah dengan suhu permukaan laut relatif hangat berada di perairan Selatan Jawa, perairan Barat Sulawesi dan perairan Maluku Utara yang anomali suhu permukaan lautnya mencapai +1 C. Suhu permukaan laut di Indonesia selama Musim Kemarau 2017 diprakirakan sebagai berikut : 1) Wilayah perairan di Utara Sumatera dan Utara Papua diprakirakan akan tetap hangat hingga Juli 2017 dengan anomali suhu berkisar C s/d +0.5 C. 2) Wilayah perairan Indonesia lainnya diprakirakan akan cenderung normal dan mulai terjadi anomali negatif memasuki bulan Agustus 2017 terutama di wilayah perairan Sumatera bagian selatan, Selatan Jawa dan Papua dengan anomali suhu permukaan laut berkisar antara -0.5 o C s/d C. 4

12 B. Prakiraan Musim Kemarau 2017 Pada 342 Zona Musim (ZOM) 1. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Bulan Luas Januari ZOM, Luas: 3.485,33 Km 2 (0,3% dari ,9 Km 2 ) Februari ZOM, Luas: ,5 Km 2 (3,3% dari ,9 Km 2 ) Maret ZOM, Luas: ,4 Km 2 (1,4% dari ,.9 Km 2 ) April ZOM, Luas: ,9 Km 2 (6,4% dari ,9 Km 2 ) Mei ZOM, Luas: ,4 Km 2 (24,9% dari ,9 Km 2 ) Juni ZOM, Luas: ,6 Km 2 (34,6% dari ,9 Km 2 ) Juli ZOM, Luas: ,4 Km 2 (26,6% dari ,9 Km 2 ) Agustus ZOM, Luas: ,8 Km 2 (1,8% dari ,9 Km 2 ) September ZOM, Luas: 9.002,5 Km 2 (0,7% dari ,9 Km 2 ) Oktober ZOM, Luas: Km 2 (0,1% dari ,9 Km 2 ) 2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-Ratanya (Periode ) - Maju dari rata-ratanya : 65 ZOM (19,0% dari 342 ZOM) Luas ,3 Km 2 (22,9% dari ,9 Km 2 ) - Sama dengan rata-ratanya : 120 ZOM (35,1% dari 342 ZOM) Luas ,6 Km 2 (37.0% dari ,9 Km 2 ) - Mundur dari rata-ratanya : 157 ZOM (45,9% dari 342 ZOM) Luas ,1 Km 2 (40,1% dari ,9 Km 2 ) 3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau Atas Normal (AN) : 66 ZOM (19,3% dari 342 ZOM) Luas ,4 Km 2 (18,2% dari ,9 Km 2) - Normal (N) : 199 ZOM (58,2% dari 342 ZOM) Luas ,4 Km 2 (58,2% dari ,9 Km 2) - Bawah Normal (BN) : 77 ZOM (22,5% dari 342 ZOM) Luas ,1 Km 2 (23,6% dari ,9 Km 2) Prakiraan Musim Kemarau 2017 secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Awal Musim Kemarau 2017 di 342 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya mulai bulan Mei 2017 sebanyak 108 ZOM (31,6%) dan Juni 2017 sebanyak 91 ZOM (26,6%). Sedangkan beberapa daerah lainnya awal Musim Kemarau terjadi pada Januari 2017 sebanyak 1 ZOM (0,3%), Februari 2017 sebanyak 8 ZOM (2,3%), Maret 2017 sebanyak 14 ZOM (4,1%), April 2017 sebanyak 75 ZOM (21,9%), Juli 2017 sebanyak 34 ZOM (9,9%), Agustus

13 sebanyak 8 ZOM (2,3%), September 2017 sebanyak 2 ZOM (0,6%) dan Oktober 2017 sebanyak 1 ZOM (0,3%) 2) Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun ( ), Awal Musim Kemarau 2017, sebagian besar daerah yaitu 157 ZOM (45,9%) mundur jika dibandingkan dengan rata-ratanya dan 120 ZOM (35,1%) sama terhadap rata-ratanya. Sedangkan yang maju terhadap rata-rata 65 ZOM (19,0%). 3). Sifat Hujan selama Musim Hujan 2017 di sebagian besar daerah yaitu 199 ZOM (58,2%) diprakirakan Normal dan 77 ZOM (22,5%) Bawah Normal. Sedangkan Atas Normal yaitu sebanyak 66 ZOM (19,3%). C. Prakiraan Hujan Kumulatif Periode April - September 2017 di Luar Zona Musim (Non ZOM) 1. Curah hujan (CH) kumulatif selama periode April sampai dengan September 2017 di daerah Non Zona Musim, diprakirakan pada umumnya berkisar antara mm dan mm, terjadi Sumatera Utara, Sumatera Barat bagian utara, Bengkulu bagian timur Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Bangka Belitung, Bogor, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, sebagian besar wilayah Non Zona Musim di Sulawesi, Maluku Utara, Papua barat, Papua bagian utara dan selatan. Beberapa wilayah dengan curah hujan kumulatif yang cukup tinggi yaitu > 2000 mm diprakirakan terjadi di Aceh Barat bagian barat, Papua bagian Tengah. 2. Sifat hujan kumulatif selama periode April sampai dengan September 2017 di daerah Non Zona Musim, merupakan perbandingan antara curah hujan yang diprakirakan terhadap rata-rata periode tahun pada masing-masing daerah dalam periode yang sama. Sifat hujan tersebut dibagi dalam tiga kategori yaitu Atas Normal, Normal, dan Bawah Normal. Sifat hujan kumulatif di daerah Non Zona Musim, diprakirakan umumnya Bawah Normal (BN) dan Atas Normal (AN). Wilayah dengan sifat hujan Bawah Normal (BN) berada di Sumatera Barat, Rokan Hilir, Bengkulu bagian timur laut, Lampung, Bangka Belitung, Bogor, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Nabire, Papua bagian tengah dan selatan. Sedangkan untuk wilayah yang diprakirakan Atas Normal (AN) adalah sebagian besar wilayah Non Zona Musim di Aceh, Sumatera Barat bagian barat laut, Pesisir Selatan Sumatera Barat, sebagian Non Zona Musim di Sulawesi Tengah, Papua bagian tengah dan utara. 6

14 Gambar 1. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 di Indonesia 7

15 Gambar 2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-Rata

16 Gambar 3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau

17 III. PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 PADA ZONA MUSIM (ZOM) DI INDONESIA A. SUMATERA (ZOM nomor 1 s/d 54). A.1. Awal Musim Kemarau 2017 pada 54 Zona Musim (ZOM) di Sumatera, sebagian besar wilayah diprakirakan berkisar pada bulan Mei Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Januari 2017, meliputi Langkat, Deli Serdang, Kota Medan bagian Utara. Sebanyak 8 ZOM, awal musim hujan antara dasarian I III Februari 2017, meliputi Kota Sabang, Banda Aceh, sebagian besar Aceh Besar, Pidie utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa, Serdang Bedagai, Medan bagian selatan, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Toba Samosir, Rokan Hilir bagian barat laut, Langkat, Deli Serdang, Karo bagian timur, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbahas, Mandailing Natal. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III April 2017, meliputi Lampung Selatan bagian utara dan Lampung Timur bagian selatan. Sebanyak 23 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Mei 2017, meliputi Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbahas, Labuhan Batu, Tapanuli bagian barat, Rokan Hilir bagian selatan, Bengkalis bagian barat daya, Siak bagian tengah/barat laut/selatan, Kampar, Pekanbaru bagian utara, Kuantan Singingi bagian tengah/barat/utara, Palelawan bagian tengah/utara/selatan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi, Muba, Musi Banyuasin, Kota Jambi, Batanghari, Tebo bagian tenggara, Sarolangun bagian tenggara, Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian utara dan tengah, OKI, Palembang bagian Timur, OKU Timur bagian timur laut, Ogan Ilir bagian tenggara, Way Kanan, Tulangbawang, Mesuji, Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Timur, Metro, Pringsewu, Bukit Barisan, Lampung Barat bagian selatan dan utara, Tanggamus, Pesawaran, Bandar Lampung bagian barat, Lampung Selatan bagian selatan. Sebanyak 21 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Juni 2017, meliputi Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya bagian timur, Gayo Lues, Aceh Utara bagian selatan, Aceh Timur bagian tengah, Aceh Tamiang bagian barat, Dairi, Karo, Pematang Siantar, Simalungun, Toba Samosir, Sergai, Humbahas, Asahan, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Pasaman bagian utara, Rokan Hulu, Kampar, 50 Kota bagian timur, Kota Payakumbuh, Tanah Datar, sekitar Danau Singkarak, Solok, Sijunjung, Dharmasraya, Kuantan, Singingi, Indragiri Hulu bagian barat, Tebo, Bungo, Kampar bagian tenggara, Pekanbaru bagian selatan, Indragiri Hulu, Palewalan bagian tengah dan barat, Merangin, Batanghari bagian barat, Sarolangun, Musi Rawas, Kota 10

18 Sawahlunto, Kota Solok, Solok Selatan bagian barat, Kerinci bagian barat/timur/selatan, Muko selatan bagian timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara bagian barat, Kepahiang, Palembang bagian tengah dan barat, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, Prabumulih, Ogan Ilir, OKI bagian barat, Lahat, OKU, Empat Lawang bagian tengah dan selatan, Pagar Alam, Lampung Barat bagian timur, Tanggamus bagian utara, Way Kanan bagian selatan, Lampung Utara bagian barat, Lampung Tengah bagian barat, Bangka. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode , maka sebanyak 11 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, 22 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 21 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-rata. A.2. Sifat Hujan Musim kemarau 2017 pada 54 Zona Musim di Sumatera, diprakirakan umumnya Normal (N). Sebanyak 6 ZOM, sifat hujan Musim kemarau 2017 Atas Normal, meliputi Tanjung Jabung Barat bagian timur, Tanjung Jabung Timur bagian tengah dan timur, Muaro Jambi bagian timur, Muba bagian timur laut, Musi Banyuasin, Langkat/ Deli Serdang/Kota Medan bagian utara, Solok Selatan bagian timur, Dharmasraya, Kuantan Singingi bagian selatan, Indragiri Hulu bagian barat, Tebo bagian selatan/tengah/utara, Bungo bagian timur laut dan utara, Musi Rawas bagian timur, Lahat bagian utara, Muara Enim bagian tengah, Prabumulih bagian barat daya, Ogan Ilir bagian barat daya, OKU bagian utara, Dairi, Karo, Pematang Siantar, Simalungun, Toba Samosir, Sergai, Humbahas, Asahan, Tapanuli Utara, Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian utara dan tengah. Sebanyak 28 ZOM, sifat hujan Musim kemarau 2017 Normal, meliputi Lampung Selatan, Lampung Timur bagian selatan, Tanggamus, Pesawaran, Bandar Lampung bagian barat, Bangka, Aceh Besar, Pidie utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya bagian timur, Gayo Lues, Labuhan Batu, Tapanuli Selatan, Tapanuli bagian barat, Rokan Hilir, Pasaman bagian utara, Rokan Hulu, Kampar, Pekanbaru bagian selatan, Singingi bagian tengah dan timur, Indragiri Hulu, Palewalan, Bungo, Tebo, Merangin, Batanghari, Sarolangun, Musi Rawas, Kerinci bagian barat/timur/selatan, Muko selatan bagian timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara bagian barat, OKU Timur bagian timur laut, Ogan Ilir bagian tenggara, OKI bagian barat daya, Lampung Barat, Tanggamus, Way Kanan bagian selatan, Lampung Utara, Lampung Tengah, OKU Selatan bagian tengah, Tulangbawang Barat bagian selatan, Bukit Barisan, Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Kota Sawahlunto, Kota Solok, Solok, 50 Kota bagian timur, Kota Payakumbuh, Tanjung Jabung Barat bagian barat daya, Muba bagian barat, Musi Banyuasin bagian barat laut, Langkat bagian timur, Serdang Bedagai, Medan bagian selatan, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan, Toba Samosir, Tanah Datar, sekitar Danau Singkarak, Sijunjung, Kota Langsa. 11

19 Sebanyak 20 ZOM, sifat hujan Musim kemarau 2017 Bawah Normal, meliputi Bengkalis bagian barat daya, Siak bagian tengah/barat laut/selatan, Kampar, Pekanbaru bagian utara, Way Kanan, Lampung Utara bagian utara, Palembang, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, Prabumulih bagian timur laut, Ogan Ilir bagian utara, OKI bagian barat, Lampung Tengah, Lampung Timur, Bangka bagian selatan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbahas, Kuantan Singingi bagian tengah/barat/utara, Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur bagian barat, Tanjung Jabung Barat bagian tengah dan selatan, Muaro Jambi bagian selatan/tengah/utara, Batanghari, Muba bagian utara, Kepahiang, Musi Rawas bagian tengah, Metro, Tanggamus utara bagian timur, Pringsewu, Pesawaran bagian utara, Empat Lawang bagian tengah dan selatan, Lahat bagian tengah dan selatan, Pagar Alam, OKU Selatan, OKU, OKU Timur bagian barat daya, Langkat, Deli Serdang, Karo bagian timur, Asahan, Labuhan Batu, Toba Samosir, Mandailing Natal. Prakiraan Musim kemarau 2017 pada 54 Zona Musim di Sumatera, secara rinci disajikan pada Tabel 1. Peta Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 di Nangro Aceh Darussalam dan Sumatera Utara disajikan pada Gambar A.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan awal Musim kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar A.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim kemarau 2017 disajikan pada Gambar A.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 di Sumatera Barat, Riau, dan Jambi disajikan pada Gambar A.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar A.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim kemarau 2017 disajikan pada Gambar A.2.c. Peta Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 di Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, dan Bangka Belitung disajikan pada Gambar A.3.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 Terhadap rata-ratanya disajikan pada Gambar A.3.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim kemarau 2017 disajikan pada Gambar A.3.c. Tabel 1 : Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Sumatera NO ZOM Daerah / Kabupaten Awal Musim Kemarau Antara Perbanding an Thd Rata- rata (Dasarian) Sifat Hujan *) 5 1 Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar bagian utara Feb I - Feb III +1 N 2 Aceh Besar bagian timur, Pidie utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe Feb I - Feb III 0 N 12

20 *) Aceh Utara bagian timur, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya bagian timur, Gayo Lues bagian utara Bener Meriah bagian timur, Aceh Utara bagian selatan, Aceh Timur bagian tengah, Aceh Tamiang bagian barat, Gayo Lues bagian timur Langkat/ Deli Serdang/Kota Medan bagian utara Langkat bagian timur, Serdang Bedagai, Medan bagian selatan, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan Asahan, Simalungun, Labuhan Batu, Toba Samosir, Rokan Hilir bagian barat laut Langkat, Deli Serdang, Karo bagian timur Feb I - Feb III +4 N Mei III - Jun II 0 N Mei III - Jun II +1 N Jan II - Feb I +1 A Jan III - Feb II +3 N Jan III - Feb II +3 N Jan III - Feb II +3 B 10 Dairi bagian barat Jun II - Jul I +1 B Dairi, Karo, Pematang Siantar, Simalungun, Toba Samosir, Sergai, Humbahas, Asahan, Tapanuli Utara Asahan, Labuhan Batu, Toba Samosir, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbahas Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbahas Labuhan Batu, bagian tengah tapanuli Selatan, Tapanuli bagian barat, Rokan Hilir bagian selatan Tapanuli Selatan, Pasaman bagian utara, Rokan Hulu, Kampar bagian barat laut Mei III - Jun II +2 A Jan III - Feb II +3 B Mei II - Jun I 0 B Mei II - Jun I 0 N Jun I - Jun III 0 N 16 Tapanuli Selatan, Mandailing Natal Jan III - Feb II +3 B 17 Bengkalis bagian barat daya, Siak bagian tengah/barat laut/selatan, Kampar bagian tengah, Kampar bagian timur laut, Pekanbaru bagian utara Mei I - Mei III -2 B 13

21 *) Kota bagian timur, Kota Payakumbuh Kampar bagian tengah dan selatan, Kuantan Singingi bagian tengah/barat/utara Mei III - Jun II +2 N Mei I - Mei III 0 B 20 Tanah Datar, sekitar Danau Singkarak, Solok, Sijunjung, Kampar bagian barat daya Jun I - Jun III +3 N Solok Selatan bagian timur, Dharmasraya, Kuantan Singingi bagian selatan, Indragiri Hulu bagian barat, Tebo bagian selatan/tengah/utara, Bungo bagian timur laut dan utara Kampar bagian tenggara, Pekanbaru bagian selatan, Singingi bagian tengah dan timur, Indragiri Hulu, Palewalan bagian tengah dan barat Palelawan bagian tengah/utara/selatan, Indragiri Hulu bagian utara dan timur Indragiri Hulu, Indragiri Hilir Tanjung Jabung Barat bagian timur, Tanjung Jabung Timur bagian tengah dan timur, Muaro Jambi bagian timur, Muba bagian timur laut, Musi Banyuasin bagian timur laut dan utara Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur bagian barat, Tanjung Jabung Barat bagian tengah dan selatan, Muaro Jambi bagian selatan/tengah/utara, Batanghari, Musi Banyuasin utara bagian timur, Muba bagian utara. Tanjung Jabung Barat bagian barat daya, Tebo bagian tenggara, Batanghari bagian utara/tengah/selatan, Sarolangun bagian tenggara, Muba bagian barat, Musi Banyuasin bagian barat laut. Bungo bagian timur, Tebo bagian barat daya, Merangin bagian timur, Batanghari bagian barat, Sarolangun bagian utara dan selatan, Musi Rawas bagian utara Jun I - Jun III +1 A Mei III - Jun II 0 N Mei II - Jun I 0 N Mei II - Jun I 0 A Mei II - Jun I 0 B Mei II - Jun I +2 N Mei III - Jun II 0 N 28 Kota Sawahlunto, Kota Solok, Solok Selatan bagian barat Jun I - Jun III +1 N 14

22 *) Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian utara dan tengah Bungo bagian barat dan selatan, Merangin bagian tengah dan barat, Kerinci bagian barat/timur/selatan, Sarolangun bagian barat, Musi Rawas bagian barat, Muko selatan bagian timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara bagian barat Kepahiang, Musi Rawas bagian tengah Palembang bagian tengah dan barat, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim bagian timur laut, Prabumulih bagian timur laut, Ogan Ilir bagian utara, OKI bagian barat Musi Rawas bagian timur, Musi Banyuasin bagian barat daya, Lahat bagian utara, Muara Enim bagian tengah, Prabumulih bagian barat daya, Ogan Ilir bagian barat daya, OKU bagian utara Empat Lawang bagian tengah dan selatan, Lahat bagian tengah dan selatan, Pagar Alam, Muara Enim bagian selatan, OKU Selatan bagian barat laut, OKU bagian barat daya OKI bagian barat, Palembang bagian Timur, Banyuasin bagian tenggara OKU Timur bagian timur laut, Ogan Ilir bagian tenggara, OKI bagian barat daya OKU Selatan bagian timur, OKU Timur bagian barat daya, OKU bagian tenggara Mei II - Jun I +2 A Jun I - Jun III 0 N Jun I - Jun III 0 B Mei III - Jun II -1 B Mei III - Jun II +1 A Jun I - Jun III +1 B Mei II - Jun I -1 B Mei II - Jun I 0 N Mei III - Jun II +1 B 38 Way Kanan Mei I - Mei III -1 B 39 Lampung Barat bagian timur,tanggamus bagian utara, Way Kanan bagian selatan, Lampung Utara bagian barat, Lampung Tengah bagian barat, OKU Selatan bagian tengah Mei III - Jun II 0 N 40 Lampung Utara bagian selatan Mei I - Mei III 0 N 41 OKI bagian tenggara, Tulangbawang Barat bagian utara, Tulangbawang, dan Mesuji Apr III - Mei II 0 B 15

23 *) Way Kanan bagian selatan, Lampung Utara bagian utara Tulangbawang Barat bagian selatan, Lampung Tengah bagian utara, Lampung Utara bagian timur Lampung Tengah bagian timur, Lampung Timur bagian timur Lampung Tengah bagian selatan, Metro, Lampung Timur bagian barat Lampung Tengah bagian barat, Tanggamus utara bagian timur, Pringsewu, Pesawaran bagian utara Bukit Barisan Lampung Barat bagian selatan dan utara,tanggamus bagian barat Tanggamus bagian tengah dan selatan, Pesawaran bagian barat dan selatan Pesawaran bagiantengah, Bandar Lampung bagian barat Mei I - Mei III -2 B Mei I - Mei III 0 N Apr III - Mei II -1 B Mei I - Mei III 0 B Apr III - Mei II 0 B Mei I - Mei III 0 N Mei I - Mei III -1 N Mei II - Jun I -1 N 50 Lampung Selatan bagian selatan Apr III - Mei II +1 N 51 Lampung Selatan bagian utara, Lampung Timur bagian selatan Apr II - Mei I -2 N 52 Bangka bagian selatan Mei III - Jun II -1 B 53 Bangka bagian barat Mei III - Jun II -1 N 54 Bangka bagian utara Mei III - Jun II 0 N 4*) Keterangan : 0 : Awal Musim kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim kemarau maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim kemarau mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +3 : Awal Musim kemarau mundur 3 s.d 5 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +4 : Awal Musim kemarau mundur 3 s.d 5 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya 16

24 Gambar A.1.a. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 ZOM di Aceh dan Sumatera Utara 17

25 Gambar A.1.b. Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-Ratanya ZOM Aceh dan Sumatera Utara 18

26 Gambar A.1.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 ZOM di Aceh dan Sumatera Utara 19

27 Gambar A.2.a. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 ZOM di Sumbar, Riau dan Jambi 20

28 Gambar A.2.b. Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-Ratanya ZOM di Sumbar, Riau, dan Jambi 21

29 Gambar A.2.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 ZOM di Sumbar, Riau, dan Jambi 22

30 Gambar A.3.a. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 ZOM di Bengkulu, Sumsel, Lampung dan Babel 23

31 Gambar A.3.b. Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-Ratanya ZOM di Bengkulu, Sumsel, Lampung, dan Babel 24

32 Gambar A.3.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 ZOM di Bengkulu, Sumsel, Lampung, dan Babel 25

33 B. J A W A (ZOM nomor 55 s/d 204) B.1. Awal Musim Kemarau 2017 pada 150 Zona Musim (ZOM) di Jawa, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Mei Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Maret 2017, meliputi Serang bagian timur laut, Tangerang bagian utara, Karawang bagian tengah, Bekasi utara bagian timur. Sebanyak 36 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III April 2017, meliputi Jakarta Utara, Jakarta Timur/Jakarta Barat bagian utara, sebagian besar Bekasi, sebagian besar Karawang, sebagian Subang, sebagian Indramayu, sebagian Demak, sebagian Kudus, Pati, Jepara, sebagian Rembang, Kulon Progo/Bantul bagian Selatan, sebagian Wonogiri, Ponorogo bagian barat laut, Magetan bagian selatan, Blora, Grobogan bagian timur, Bojonegoro bagian barat laut, sebagian Tuban, Gresik, Lamongan bagian tengah, Jombang bagian tengah, Mojokerto, Kediri bagian Timur Laut, Surabaya bagian barat, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso bagian utara, Banyuwangi, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kepulauan Kangean. Sebanyak 66 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Mei 2017, meliputi Kota Cilegon, Kota Serang, Serang bagian timur, Tangerang bagian tengah, Kota Tangerang, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat, Karawang/Bekasi bagian selatan, Bogor utara bagian timur, Purwakarta bagian utara, Cianjur, Sukabumi bagian selatan, Subang, Indramayu, Cirebon, Sumedang, Garut, Bandung Utara bagian timur, Tasikmalaya bagian utara, Kuningan, Ciamis bagian utara, Majalengka, Brebes, Tegal, Pekalongan, Pemalang, Batang, Kendal bagian utara dan tengah, Semarang bagian utara, Demak bagian barat, Kebumen, Purworejo. Sebanyak 43 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Juni 2017, meliputi Pandeglang, Lebak, Serang, Jakarta Timur/Jakarta Selatan bagian selatan, Kota Tangerang/Kab Tangerang bagian selatan, Depok, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Subang bagian selatan, Sumedang bagian barat, Purwakarta bagian selatan, Kota Bandung, Garut, Tasikmalaya, Brebes, Banyumas, Cilacap, Ciamis, Kebumen, Purbalingga, Tegal bagian selatan, Pemalang bagian barat daya, Pekalongan bagian timur, Batang bagian tengah, Kendal, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, Magelang, Semarang, Boyolali bagian barat daya, Salatiga bagian Utara, Kendal, 26

34 Malang bagian tenggara, Lumajang bagian barat daya, Jember bagian timur, Banyuwangi bagian barat. Sebanyak 3 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Juli 2017, meliputi sebagian besar Purbalingga, Banyumas bagian utara, Pemalang bagian tenggara, Pekalongan bagian selatan, Banjarnegara bagian barat laut, Banyuwangi bagian tengah. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode , maka sebanyak 18 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, 51 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 81 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. B.2. Sifat Hujan Musim kemarau 2017 pada 150 Zona Musim di Jawa, diprakirakan umumnya Normal (N) hingga Bawah Normal (BN) dan Atas Normal (AN). Sebanyak 39 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Atas Normal, antara lain yaitu Karawang/Bekasi bagian selatan, Bogor, Purwakarta, Sukabumi utara bagian timur, Cianjur, Subang bagian selatan, Sumedang, Bandung bagian utara, Indramayu Timur, Cirebon, Majalengka, Garut bagian selatan, Kuningan, Ciamis bagian utara, Tasikmalaya bagian utara, Brebes bagian selatan, Banyumas bagian tengah dan selatan, Purbalingga bagian barat, Semarang, Boyolali, Magelang, Demak bagian selatan, Grobogan bagian barat daya, Sukoharjo, Sragen bagian barat, Klaten bagian utara, Sleman, Purworejo bagian timur, Kulon Progo bagian utara, Gresik, Lamongan bagian tengah, Pacitan bagian utara, Ponorogo bagian selatan, Trenggalek, Tulungagung bagian utara, Nganjuk bagian tengah, Surabaya bagian tengah dan timur, Sidoarjo bagian utara/tengah/ timur, Mojokerto bagian selatan, Pasuruan bagian selatan, Daerah sekitar Gunung Arjuno, Kediri bagian tenggara, Blitar, Malang, Kota Malang, Lumajang bagian tengah, Probolinggo bagian tenggara, Daerah sekitar Gunung Argopuro, Bondowoso, Situbondo bagian tenggara, Jember, Sampang/PamekasanSumenep bagian utara, Pulau Bawean. Sebanyak 79 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Normal, meliputi Lebak, Pandeglang, Serang, Kota Cilegon, Kota Serang, Tangerang, Kota Tangerang, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur/Jakarta Barat bagian utara, Lebak, Bekasi bagian utara, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Subang, Karawang, Indramayu Barat, Kota Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang bagian selatan, Cirebon bagian timur, Brebes, Tegal, Kuningan bagian timur, Banyumas Barat Daya, Cilacap, Ciamis, Pemalang, Pekalongan, 27

35 Batang, Kendal, Semarang, Demak, Purbalingga, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, Magelang, Salatiga bagian Utara, Kudus, Pati, Jepara, Rembang, Grobogan, Klaten bagian selatan dan tengah, Wonogiri, Ponorogo, Magetan, Sukoharjo bagian timur, Karanganyar, Ngawi, Grobogan, Sragen bagian utara, Bojonegoro, Blora, Tuban, Lamongan bagian tengah dan timur, Madiun bagian Selatan, Pacitan bagian selatan bagian selatan, Trenggalek bagian timur, Tulungagung, Blitar, Malang, Kediri, Daerah sekitar Gunung Wilis, Jombang bagian tengah, Mojokerto, Surabaya bagian barat, Gresik bagian selatan, Sidoarjo, Pasuruan, Kota Pasuruan, Daerah sekitar Gunung Bromo dan Semeru, Probolinggo bagian barat dan selatan, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang bagian barat dan selatan, Sumenep bagian tenggara dan timur. Sebanyak 32 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Bawah Normal, meliputi Serang, Pandeglang bagian timur laut, Jakarta Timur/Jakarta Selatan bagian selatan, Kota Tangerang/Kab Tangerang bagian selatan, Lebak, Depok, Bogor bagian Utara dan timur laut, Karawang bagian tengah, Bekasi utara bagian timur, Sukabumi, Cianjur, Subang, Purwakarta, Bandung bagian timur, Garut bagian tengah, Tasikmalaya, Kuningan bagian barat, Majalengka bagian tengah, Ciamis bagian tengah, Brebes Barat Daya, Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purbalingga bagian barat laut, Kendal bagian Tenggara, Semarang bagian barat daya, Boyolali bagian tenggara, Sragen bagian selatan, Kulon Progo/Bantul bagian Selatan, Wonogiri, Gunung Kidul, Pacitan bagian barat daya, Pasuruan bagian timur laut, Probolinggo, Bondowoso bagian utara, Situbondo, Banyuwangi, Daerah sekitar Pegunungan Ijen, Jember bagian selatan, Sampang bagian tengah, Pamekasan, Sumenep bagian barat, Kepulauan Kangean. Prakiraan Musim kemarau 2017 pada 150 Zona Musim di Jawa, secara rinci disajikan pada Tabel 2. Peta Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta disajikan pada Gambar B.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan awal Musim kemarau 2017 Terhadap Rataratanya disajikan pada Gambar B.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim kemarau 2017 disajikan pada Gambar B.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta disajikan pada Gambar B.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar B.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim kemarau 2017 disajikan pada Gambar B.2.c. 28

36 Peta Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 di Jawa Timur disajikan pada Gambar B.3.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 Terhadap rata-ratanya di Jawa Timur disajikan pada Gambar B.3.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim kemarau 2017 disajikan pada Gambar B.3.c. Tabel 2 : Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Jawa NO ZOM Daerah / Kabupaten Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian) Sifat Hujan *) Pandeglang dan Lebak bagian barat Pandeglang bagian utara, Serang bagian barat daya Jun I - Jun III +1 N Jun I - Jun III +2 N Serang bagian selatan, Pandeglang bagian timur laut, Lebak bagian utara Kota Cilegon, Kota Serang, Serang bagian timur, Tangerang bagian tengah, Kota Tangerang, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat Serang bagian timur laut, Tangerang bagian utara Jakarta Utara, Jakarta Timur/Jakarta Barat bagian utara, Bekasi/Karawang utara bagian barat Jakarta Timur/Jakarta Selatan bagian selatan, Kota Tangerang/Kab Tangerang bagian selatan, Serang bagian tenggara, Lebak, Depok, Bogor bagian Utara dan timur laut Jun I - Jun III +1 B Mei I - Mei III +3 N Mar II - Apr I +1 N Apr I - Apr III +2 N Mei III - Jun II 0 B 62 Lebak bagian tengah Jun II - Jul I 0 B 63 Lebak bagian selatan Jun I - Jun III 0 N 64 Karawang/ Bekasi bagian utara Mar III - Apr II +2 N 65 Karawang bagian tengah, Bekasi utara bagian timur Mar II - Apr I +1 B 29

37 *) 5 66 Karawang/Bekasi bagian selatan, Bogor utara bagian timur, Purwakarta bagian utara Mei II - Jun I 0 A 67 Sukabumi bagian barat Jun I - Jun III -1 N 68 Cianjur/Sukabumi bagian selatan Mei II - Jun I 0 B 69 Sebagian Sukabumi tengah dan Cianjur bagian tengah Mei III - Jun II -1 B 70 Sukabumi bagian utara Mei III - Jun II +2 N Sukabumi utara bagian timur, Cianjur tengah, Bandung bagian barat Bogor Selatan bagian timur, Sukabumi utara bagian timur, Cianjur utara bagian barat Cianjur bagian utara, Bandung bagian utara Subang bagian selatan, Sumedang bagian barat, Bandung bagian utara, Purwakarta bagian selatan Subang bagian tengah, Purwakarta bagian utara Subang bagian utara, Karawang bagian barat Indramayu Barat bagian utara, Subang Utara bagian timur Mei III - Jun II +1 N Mei III - Jun II -1 A Mei III - Jun II 0 N Mei III - Jun II -2 A Mei II - Jun I 0 B Mar III - Apr II -1 N Mar III - Apr II +2 N 78 Indramayu Timur bagian utara Apr I - Apr III +1 A Indramayu Timur bagian selatan, Cirebon bagian utara Indramayu Barat bagian selatan, Subang Tengah bagian barat Majalengka bagian utara, Cirebon bagian utara Sumedang bagian tengah dan utara, Kota Bandung, Bandung bagian utara Apr III - Mei II +1 A Mei II - Jun I +2 N Mei I - Mei III 0 A Mei II - Jun I 0 A Mei III - Jun II +1 N 30

38 *) 5 84 Bandung bagian tengah Mei III - Jun II +1 B Bandung bagian selatan, Garut bagian selatan, Cianjur bagian selatan Garut bagian selatan, Cianjur bagian selatan Garut Selatan bagian timur, Tasikmalaya bagian selatan, Ciamis bagian selatan Bandung bagian timur, Garut bagian tengah,tasikmalaya bagian barat Bandung Utara bagian timur, Garut bagian utara, Tasikmalaya bagian utara, Sumedang bagian selatan Kuningan bagian selatan, Ciamis bagian utara, Majalengka bagian selatan, Sumedang bagian timur Kuningan bagian barat, Majalengka bagian tengah Cirebon bagian tengah, Kuningan bagian utara Tasikmalaya bagian utara, Ciamis bagian utara Ciamis bagian tengah, Tasikmalaya Tengah bagian barat Cirebon bagian timur, Brebes bagian tengah, Tegal bagian barat Kuningan bagian timur, Brebes bagian utara Brebes Barat Daya, Cilacap Barat Laut Banyumas Barat Daya, Cilacap bagian tengah Ciamis selatan bagian Timur, Cilacap bagian selatan Mei III - Jun II -1 N Mei II - Jun I +1 A Jun II - Jul I -3 N Mei III - Jun II +2 B Mei I - Mei III +1 N Mei II - Jun I +1 A Mei II - Jun I +1 B Mei I - Mei III +1 A Jun I - Jun III -1 A Mei III - Jun II 0 B Mei II - Jun I +2 N Mei II - Jun I +2 N Jun I - Jun III +3 B Jun I - Jun III +3 N Jun II - Jul I 0 N 31

39 *) Tasikmalaya bagian tengah, Ciamis bagian selatan, Garut selatan bagian timur Mei III - Jun II 0 N 101 Cilacap bagian barat daya Jun I - Jun III +3 N Banyumas bagian tenggara, Kebumen bagian barat Brebes bagian selatan, Banyumas bagian tengah dan selatan, Purbalingga bagian barat Purbalingga bagian barat laut, Banyumas bagian utara Brebes bagian tenggara, Tegal bagian selatan, Pemalang bagian barat daya Tegal bagian tengah, Pekalongan bagian barat Jun I - Jun III +2 B Jun I - Jun III +2 A Jun III - Jul II +1 B Jun I - Jun III 0 N Mei I - Mei III 0 N 107 Pemalang bagian tengah Mei I - Mei III +1 N 108 Tegal bagian utara, Pemalang bagian utara, Pekalongan bagian utara, Batang bagian barat laut Apr III - Mei II 0 N 109 Batang bagian timur laut, Kendal bagian utara dan tengah, Semarang bagian utara, Demak bagian barat Mei II - Jun I 0 N Pekalongan bagian timur, Batang bagian tengah, Kendal bagian barat daya Pemalang bagian tenggara, Pekalongan bagian selatan, Purbalingga bagian utara, Banjarnegara bagian barat laut Banjarnegara bagian barat daya, Purbalingga bagian timur, Purbalingga bagian selatan Mei III - Jun II -1 N Jun III - Jul II 0 N Jun II - Jul I 0 N 113 Temanggung bagian barat, Wonosobo bagian utara dan timur, Banjarnegara bagian timur laut Mei III - Jun II +2 N 32

40 *) Wonosobo bagian barat dan selatan, Banjarnegara bagian timur, Purworejo bagian utara Banjarnegara bagian tenggara, Kebumen bagian utara Cilacap bagian timur, Kebumen bagian selatan Kebumen bagian tenggara, Purworejo bagian selatan Kebumen bagian timur, Purworejo bagian tengah dan barat Mei III - Jun II 0 N Jun I - Jun III 0 N Mei III - Jun II +1 B Apr III - Mei II +2 N Apr III - Mei II +1 N 119 Purworejo bagian barat laut Mei III - Jun II +1 N Magelang bagian tengah dan barat, Wonosobo bagian tenggara Semarang bagian barat daya dan selatan, Boyolali bagian barat daya, Magelang bagian timur Temanggung bagian selatan, Magelang bagian utara Semarang bagian barat laut, Salatiga bagian Utara, Temanggung bagian timur Kendal bagian selatan, Temanggung bagian utara Kendal bagian Tenggara, Semarang bagian barat daya Semarang bagian tenggara, Demak bagian selatan, Semarang bagian timur laut, Grobogan bagian barat daya, Boyolali bagian barat laut Demak bagian tengah, Kudus bagian tengah dan selatan, Pati bagian barat Demak bagian utara, Jepara bagian barat/utara/selatan, Kudus bagian utara Mei III - Jun II +1 N Mei III - Jun II +2 A Jun I - Jun III +3 N Jun I - Jun III 0 N Jun I - Jun III 0 N Mei III - Jun II +3 B Mei II - Jun I +1 A Apr II - Mar I 0 N Apr II - Mar I 0 N 129 Jepara bagian timur Mei I - Mei III -3 N 33

41 *) Jepara bagian timur laut, Pati bagian utara Pati bagian timur laut, Rembang bagian utara Apr I - Apr III +1 N Apr I - Apr III 0 N 132 Pati bagian tengah Apr II - Mei I 0 N 133 Pati bagian selatan, Rembang bagian tengah dan selatan, Grobogan bagian timur laut Apr III - Mei II 0 N 134 Grobogan bagian utara dan barat Apr III - Mei II +1 N 135 Semarang bagian Tenggara, Boyolali bagian tengah, Sukoharjo bagian utara, Sragen bagian barat Mei II - Jun I +2 A 136 Boyolali bagian selatan, Magelang bagian tenggara, Klaten bagian utara, Sukoharjo bagian tengah dan selatan, Sleman bagian utara Mei I - Mei III +2 A 137 Boyolali bagian tenggara, Sragen bagian selatan Mei I - Mei III +2 B 138 Klaten bagian selatan dan tengah. Apr III - Mei II +1 N 139 Purworejo bagian timur, Kulon Progo bagian utara, Sleman bagian barat Mei I - Mei III +1 A 140 Kulon Progo/Bantul bagian Selatan Apr II - Mei I 0 B Wonogiri bagian barat, Gunung Kidul bagian utara Wonogiri bagian selatan, Gunung Kidul bagian selatan, Pacitan bagian barat daya Apr III - Mei II 0 B Apr III - Mei II +1 B 143 Wonogiri bagian tengah Apr II - Mei I 0 N 144 Wonogiri bagian timur, Ponorogo bagian barat laut, Magetan bagian selatan Apr II - Mei I 0 N 34

42 *) Sukoharjo bagian timur, Karanganyar bagian barat, Wonogiri bagian utara Apr III - Mei II +1 N 146 Karanganyar bagian timur, Wonogiri bagian timur laut, Magetan bagian barat, Ngawi bagian selatan Mei I - Mei III +1 N Grobogan bagian selatan, Sragen bagian utara, Ngawi dan Bojonegoro bagian barat daya Blora bagian utara dan tengah, Grobogan bagian timur, Bojonegoro bagian barat laut, Tuban bagian barat daya Rembang bagian timur, Blora bagian selatan, Tuban bagian utara Gresik bagian Utara dan Timur, Lamongan bagian tengah Apr III - Mei II +1 N Apr II - Mei I 0 N Apr II - Mei I +1 N Apr II - Mei I +1 A 151 Lamongan bagian tengah dan timur Apr III - Mei II +1 N 152 Bojonegoro bagian selatan Apr III - Mei II +1 N Ponorogo bagian utara, Magetan bagian Timur dan Selatan, Madiun bagian Selatan Pacitan bagian utara, Ponorogo bagian selatan, Trenggalek bagian barat Pacitan/Trenggalek bagian selatan bagian selatan Trenggalek bagian timur, Tulungagung bagian selatan, Blitar bagian selatan, Malang bagian barat daya Trenggalek/Tulungagung bagian utara Tulungagung bagian timur, Kediri bagian selatan, Blitar bagian barat Apr III - Mei II +1 N Mei I - Mei III +1 A Mei I - Mei III +1 N Mei I - Mei III +2 N Apr III - Mei II 0 A Apr III - Mei II +1 N 159 Daerah sekitar Gunung Wilis Mei I - Mei III 0 N 35

43 *) Nganjuk bagian tengah Apr III - Mei II +1 A Jombang bagian tengah, Mojokerto bagian barat, Kediri bagian Timur Laut Surabaya bagian barat, Gresik bagian selatan, Sidoarjo bagian barat laut dan selatan, Mojokerto bagian utara, Pasuruan bagian tengah Surabaya bagian tengah dan timur, Sidoarjo bagian utara/tengah/ timur Sidoarjo bagian selatan, Pasuruan bagain utara, Kota Pasuruan Mojokerto bagian selatan, Pasuruan bagian selatan Apr II - Mei I 0 N Apr II - Mei I 0 N Apr III - Mei II 0 A Apr II - Mei I 0 N Mei I - Mei III +1 A 166 Daerah sekitar Gunung Arjuno Apr III - Mei II +1 A 167 Kediri bagian tenggara Mei I - Mei III +1 A 168 Blitar bagian timur, Malang bagian barat Apr III - Mei II +1 A 169 Malang bagian selatan Apr III - Mei II +1 N Blitar bagian timur laut, Malang bagian tengah Kota Malang, Malang bagian timur dan tenggara Daerah sekitar Gunung Bromo dan Semeru Probolinggo bagian barat dan selatan, Lumajang bagian utara Pasuruan bagian timur laut, Probolinggo bagian utara Malang bagian tenggara, Lumajang bagian barat daya Lumajang bagian selatan, Jember bagian Barat daya Apr III - Mei II 0 A Mei I - Mei III +1 A Mei I - Mei III +1 N Apr II - Mei I 0 N Apr I - Apr III +1 B Jun II - Jul I -1 N Apr II - Mei I 0 N 177 Lumajang bagian tengah Apr III - Mei II +1 A 36

44 *) Probolinggo bagian tenggara Mei I - Mei III 0 A 179 Daerah sekitar Gunung Argopuro Apr III - Mei II -1 A Bondowoso bagian utara dan tengah Probolinggo bagian timur laut, Situbondo/Bondowoso bagian utara Situbondo bagian timur laut dan timur, Banyuwangi bagian timur laut Apr III - Mei II +1 A Mar III - Apr II 0 B Mar III - Apr II +2 B 183 Situbondo bagian tenggara Apr III - Mei II -1 A Probolinggo bagian timur, Situbondo bagian barat Bondowoso bagian selatan, sebagian Jember bagian timur laut Mar III - Apr II 0 B Apr III - Mei II +1 A 186 Daerah sekitar Pegunungan Ijen Mei I - Mei III +2 B 187 Jember bagian utara Apr III - Mei II +1 A 188 Jember bagian barat laut Apr III - Mei II -1 A 189 Jember bagian tengah Apr III - Mei II 0 A 190 Jember bagian selatan Apr II - Mei I 0 B 191 Jember bagian timur, Banyuwangi bagian barat Mei III - Jun II +1 N 192 Banyuwangi bagian tengah Jul I - Jul III -1 B 193 Banyuwangi bagian timur Apr III - Mei II 0 N 194 Banyuwangi bagian selatan Mar III - Apr II +2 B 195 Bangkalan bagian selatan Apr II - Mei I +1 N 196 Bangkalan bagian tengah dan utara Apr II - Mei I -2 N 197 Sampang bagian barat dan selatan Apr I - Apr III 0 N 37

45 *) Sampang bagian tengah Apr I - Apr III 0 B 199 Pamekasan bagian selatan Apr I - Apr III -1 B 200 Pamekasan bagian tengah, Sumenep bagian barat Apr II - Mei I -1 B Sampang/PamekasanSumenep bagian utara Sumenep bagian tenggara dan timur Apr II - Mei I +1 A Apr II - Mei I 0 N 203 Kepulauan Kangean Apr II - Mei I -1 B 204 Pulau Bawean Mei I - Mei III 0 A 4*) Keterangan : 0 : Awal Musim kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim kemarau maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim kemarau mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +3 : Awal Musim kemarau mundur 3 s.d 5 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya 38

46 Gambar B.1.a Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 ZOM di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat 39

47 Gambar B.1.b Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Banten, DKI Jakarta, dan Jabar 40

48 Gambar B.1.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 ZOM di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat 41

49 Gambar B.2.a Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 ZOM di Jawa Tengah dan Yogyakarta 42

50 Gambar B.2.b Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Jawa Tengah dan Yogyakarta 43

51 Gambar B.2.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 ZOM di Jawa Tengah dan Yogyakarta 44

52 Gambar B.3.a Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 ZOM di Jawa Timur 45

53 Gambar B.3.b Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Jawa Timur 46

54 Gambar B.3.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 ZOM di Jawa Timur 47

55 C. B A L I (ZOM nomor 205 s/d 219) C.1. Awal Musim Kemarau 2017 pada 15 Zona Musim (ZOM) di Bali, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Maret, April, Mei dan Juni Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Maret 2017, meliputi Nusa Penida, Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan dan karangasem bagian selatan Sebanyak 3 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III April 2017, meliputi Buleleng bagian barat dan timur, Karangasem bagian utara, Tabanan bagian selatan, Badung bagian selatan, Kodya Denpasar. Sebanyak 8 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Mei 2017, meliputi Jembrana bagian barat dan utara, sebagian besar Tabanan, Badung/Gianyar bagian utara dan tengah, Bangli bagian utara, dan Karangasem bagian tengah dan timur. Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Juni 2017, meliputi Buleleng bagian utara dan Tabanan bagian utara. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode , maka sebanyak 1 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 4 ZOM sama dari rata-ratanya dan sebanyak 10 ZOM di Pulau Bali mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. C.2. Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 pada 15 Zona Musim di Bali, diprakirakan umumnya Normal (N) hingga di Atas Normal (BN). Sebanyak 7 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Normal, meliputi Jembrana bagian barat, Buleleng bagian barat dab utara, Gianyar bagian utara dna selatan, karangasem bagian timur dan selatan, Klungkung bagian selatan dan Nusa penida. Sebanyak 5 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 di Atas Normal, meliputi Jembrana bagian utara dan selatan, Bangli bagian utara, Bangli bagian utara, Buleleng bagian timur, Karangasem bagian utara, Tabanan bagian selatan, Badung bagian selatan dan Kodya Denpasar. Sebanyak 3 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Bawah Normal, meliputi Tabanan bagian barat laut dan tengah dan Karangasem bagian tengah. 48

56 Prakiraan Musim Kemarau 2017 pada 15 Zona Musim di Bali, secara rinci disajikan pada Tabel 3. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 di Bali disajikan pada Gambar C.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar C.2., dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 disajikan pada Gambar C.3. NO ZOM Tabel 3. Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Bali Daerah / Kabupaten Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian) Sifat Hujan *) Jembrana bagian barat Apr III - Mei II +1 N 206 Buleleng bagian barat Apr I - Apr III +1 N 207 Buleleng/Jembrana bagian utara Mei I - Mei III +2 AN 208 Jembrana/Tabanan bagian Selatan Apr III - Mei II +1 AN Tabanan/Badung/Gianyar bagian utara Tabanan/Gianyar/Badung/Bangli bagian tengah Mei III - Jun II 0 N Mei I - Mei III +2 BN 211 Tabanan/Bangli bagian barat laut Mei I - Mei III +1 BN 212 Buleleng bagian utara Mei III - Jun II 0 N 213 Bangli bagian utara Apr III - Mei II +1 AN 214 Buleleng bagian timur, Karangasem bagian utara Apr II - Mei I +1 AN 215 Karangasem bagian tengah Mei II - Jun I -1 BN 216 Karangasem bagian timur Apr III - Mei II 0 N Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan, Karangasem bagian selatan Tabanan bagian selatan, Badung bagian selatan, Kodya Denpasar Mar II - Apr I +1 N Apr I - Apr III 0 AN 219 Nusa penida Mar II - Apr I +1 N 4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Kemarau mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya 49

57 Gambar C.1 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 ZOM di Bali 50

58 Gambar C.2 Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Bali 51

59 Gambar C.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 ZOM di Bali 52

60 D. NUSA TENGGARA BARAT (ZOM nomor 220 s/d 240) D.1. Awal Musim Kemarau 2017 pada 21 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Barat, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Maret, April dan Mei Sebanyak 3 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Maret 2017, meliputi Bima dan Dompu bagian utara, Dompu dan Bima bagian timur. Sebanyak 17 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III April 2017, meliputi P. Lombok, Bima bagian selatan, sebagian besar Sumbawa Besar dan Sumbawa Barat bagian utara dan selatan. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Mei 2017, meliputi Lombok Barat bagian tengah dan LOmbok Tengah bagian utara. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode , maka sebanyak 4 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 10 ZOM sama dengan dari rata-ratanya dan sebanyak 7 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. D.2. Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 pada 21 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat, diprakirakan umumnya Atas Normal (AN), Normal (N) dan Bawah Normal (BN) Sebanyak 4 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Atas Normal, meliputi Lombok Timur bagian utara dan sebagian besar P. Sumbawa Besar Sebanyak 16 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Normal, meliputi Kota Mataram, sebagian besar P. Lombok dan sebagian besar P. Sumbawa, sebagian Bima dan Dompu. Sebanyak 1 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Bawah Normal, meliputi Lombok Utara bagian barat. Prakiraan Musim Kemarau 2017 pada 21 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat, secara rinci disajikan pada Tabel 4. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 di Nusa Tenggara Barat disajikan pada Gambar D.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rataratanya disajikan pada Gambar D.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 disajikan pada Gambar D.3. 53

61 NO ZOM Tabel 4. Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Nusa Tenggara Barat Daerah / Kabupaten Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian) Sifat Hujan *) Lombok barat/lombok tengah bagian selatan Mar III - Apr II -1 N 221 Lombok bagian tengah Apr II - Mei I 0 N 222 Kota Mataram, Lombok Barat bagian barat Apr I - Apr III -1 N 223 Lombok Utara bagian barat Mar III - Apr II 0 BN 224 Lombok Utara bagian utara Apr I - Apr III 0 N 225 Lombok Timur bagian utara Mar III - Apr II +1 AN Lombok Barat bagian tengah, Lombok Tengah bagian utara Lombok Timur bagian barat, Lombok Tengah bagian timur Apr III - Mei II -1 N Apr I - Apr III 0 N 228 Lombok Timur bagian timur Mar III - Apr II +1 N 229 Lombok Timur bagian selatan Mar III - Apr II +1 N 230 Sumbawa Barat bagian selatan Apr I - Apr III 0 AN 231 Sumbawa Barat bagian utara Mar III - Apr II 0 N 232 Sumbawa Besar bagian barat Apr I - Apr III 0 AN 233 Sumbawa Besar bagian barat laut Apr I - Apr III 0 N 234 Sumbawa Besar bagian tengah Apr II - Mei I +1 N 235 Sumbawa Besar bagian timur laut Mar III - Apr II 0 AN 236 Sumbawa Besar bagian selatan dan timur Mar III - Apr II +1 N 237 Bima dan Dompu bagian utara Mar II - Apr I -1 N 238 Dompu Mar II - Apr I +1 N 239 Bima bagian selatan Apr I - Apr III +2 N 240 Bima bagian timur Mar II - Apr I 0 N 4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Kemarau mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya 54

62 Gambar D.1 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 ZOM di Nusa Tenggara Barat 55

63 Gambar D.2 Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Nusa Tenggara Barat 56

64 Gambar D.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 ZOM di Nusa Tenggara Barat 57

65 E. NUSA TENGGARA TIMUR (ZOM nomor 241 s/d 263) E.1. Awal Musim Kemarau 2017 pada 23 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur, diprakirakan berkisar pada bulan Maret, April dan Mei Sebanyak 6 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I - III Maret 2017, meliputi Sikka bagian utara, Sebagian besar Flores, Adonara, Solor, Lembata, Alor, Pantar dan Sebagian besar Sumba. Sebanyak 16 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I - III April 2017, meliputi sebagian besar Manggarai, Nagekeo, Sikka bagian barat, Sikka bagian Selatan, Ende bagian selatan, sebagian besar Timor Tengah, sebagian besar bagian Kupang, Sebagaian besar Sumba, Sabu, Rote Ndao. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I - III Mei 2017, meliputi Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur dan Ngada bagian utara. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode , maka sebanyak 4 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 14 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 5 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. E.3. Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 pada 23 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur, diprakirakan umumnya Normal (N) dan Bawah Normal (BN). Sebanyak 1 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Atas Normal, meliputi Sumba Barat Daya dan Sumba Tengah bagian barat. Sebanyak 18 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Normal, meliputi Manggarai Barat bagian utara dan tenggara, Manggarai, Nagekeo, Ende bagian selatan, Sikka bagian Selatan, Adonara, Sebagian besar Sumba, Alor, Sabu, Rote Ndao, Sebagian besar Kupang, Timor Tengah bagian Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu bagian utara. Sebanyak 4 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Bawah Normal, meliputi Sikka bagian utara, sebagian Flores Timur bagian utara, Sumba Timur dan Timor Tengah Selatan. Prakiraan Musim Kemarau 2017 pada 20 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur, secara rinci disajikan pada Tabel 5. Peta Prakiraan Awal Musim 58

66 Kemarau 2017 di Nusa Tenggara Timur disajikan pada Gambar E.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rataratanya disajikan pada Gambar E.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 disajikan pada Gambar E.3. Tabel 5. Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Nusa Tenggara Timur NO ZOM Daerah / Kabupaten Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian) Sifat Hujan *) Manggarai Barat bagian barat Apr II - Mei I 0 N 242 Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada bagian utara Apr III - Mei II -1 N 243 Manggarai Barat bagian tenggara, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada bagian selatan dan tenggara, Nagekeo bagian selatan Apr I - Apr III +1 N 244 Ngada bagian tengah, Nagekeo bagian tengah, Ende bagian barat Apr II - Mei I 0 N 245 Nagekeo/Ende bagian utara, Sikka bagian barat Apr I - Apr III 0 N 246 Ende bagian selatan Apr I - Apr III 0 N Sikka bagian selatan, Flores Timur bagian barat daya Sikka bagian utara, Flores Timur bagian barat laut Apr II - Mei I +1 N Mar II - Apr I +1 BN 249 Flores Timur bagian utara Mar II - Apr I +1 BN 250 Adonara, Solor, Lembata Feb III - Mar II 0 N 251 Alor, Pantar Mar I - Mar III 0 N 59

67 *) Sumba Barat Daya dan Barat, Sumba Tengah bagian barat Sumba Tengah bagian Timur, Sumba Timur bagian tengah Sumba Timur/Sumba Tengah bagian utara Apr II - Mei I -1 AN Apr II - Mei I 0 N Feb III - Mar II -1 BN 255 Sumba Timur bagian Selatan Mar II - Apr I -2 N 256 Sabu Mar III - Apr II 0 N 257 Rote Ndao Mar III - Apr II 0 N 258 Kota Kupang, Kupang bagian barat Mar III - Apr II 0 N 259 Timor Tengah Selatan/Belu bagian selatan Apr I - Apr III +1 BN 260 Timor Tengah Selatan bagian utara Apr I - Apr III 0 N Kupang bagian timur, Timor Tengah Selatan bagian barat Kupang bagian utara, Belu bagian barat Timor Tengah Utara, Belu bagian utara Apr I - Apr III 0 N Apr I - Apr III 0 N Apr II - Mei I 0 N 4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Kemarau maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya 60

68 Gambar E.1 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 ZOM di Nusa Tenggara Timur 61

69 Gambar E.2 Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Nusa Tenggara Timur 62

70 Gambar E.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 ZOM di Nusa Tenggara Timur 63

71 F. KALIMANTAN (ZOM nomor 264 s/d 285) F.1. Awal Musim Kemarau 2017 pada 22 Zona Musim (ZOM) di Kalimantan, diprakirakan berkisar pada bulan Juni, Juli dan Agustus Sebanyak 11 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Juni 2017, meliputi Sukamara, Sebagian besar Hulu Sungai, Sebagian besar Barito, sebagian besar Banjar, Kapuas bagian tengah, Tanah laut bagian selatan, Tabalang, Balangan bagian utara, Pasir bagian barat, sebagian Kutai. Sebanyak 10 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Juli 2017, meliputi Sukamara bagian tenagh dan utara, Kotawaringin Barat bagian tengah, Seruyan bagian tengah, Kotawaringin Timur bagian tengah, sebagian besar Kutai, Kota Palangkaraya, Pulau Pisau dan Malinau. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Juni 2017, meliputi Pulau Laut. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode , maka sebanyak 3 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 4 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 15 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. F.2. Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 pada 22 Zona Musim di Kalimantan, diprakirakan Atas Normal (AN), Normal (N) dan Bawah Normal (BN) Sebanyak 6 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Atas Normal, meliputi Hulu Sungai Selatan/Tapin bagian timur, Banjar bagian timur laut, Tanah Bumbu bagian barat laut, Pulau Laut, Kutai Timur bagian timur, Berau bagian tenggara, Berau/Kutai Timur bagian tengah. Sebanyak 12 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Normal, meliputi sebagian besar Kalimantan. Sebanyak 4 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Bawah Normal, meliputi Sebagian besar Barito, Tanah Bumbu bagian utara, Pasir bagin tenggara, Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, Malinau, Bulungan dan Kutai Barat bagian utara. Prakiraan Musim Kemarau 2017 pada 22 Zona Musim di Kalimantan, secara rinci disajikan pada Tabel 6. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 di Kalimantan disajikan pada Gambar F.1, Peta Perbandingan 64

72 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar F.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 disajikan pada Gambar F.3. Tabel 6. Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Kalimantan NO ZOM Daerah / Kabupaten Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian) Sifat Hujan *) Sukamara bagian selatan, Kotawaringin Barat bagian selatan, Seruyan bagian selatan, Kotawaringin Timur bagian selatan Jun II - Jul I -3 A 265 Sukamara bagian tengah dan utara, Kotawaringin Barat bagian tengah, Seruyan bagian tengah, Kotawaringin Timur bagian Tengah, Katingan Jun III - Jul II -2 A 266 Kota Palangka Raya, Pulang Pisau Jun III - Jul II +1 N 267 Kutai Barat bagian barat daya Jul I - Jul III +2 N 268 Kapuas bagian tengah, Barito bagian timur Jun II - Jul I +1 N 269 Barito Kuala bagian barat laut Jun I - Jun III +4 N 270 Barito Kuala bagian utara, Barito Kuala bagian tengah, Barito Kuala bagian selatan, Banjar bagian barat, Tapin bagian selatan Jun I - Jun III +3 B 271 Tanah Laut bagian selatan Jun II - Jul I +1 N Banjar bagian tengah, Banjar bagian timur, Banjar bagian selatan, Kota Banjarbaru, Tanah Laut bagian utara Hulu Sungai Selatan/Tapin bagian timur, Banjar bagian timur laut, Tanah Bumbu bagian barat laut Jun II - Jul I +2 N Jun II - Jul I 0 A 65

73 *) Hulu Sungai Tengah bagian selatan, Hulu Sungai Selatan bagian barat, Tapin bagian utara, Hulu Sungai Utara bagian selatan Hulu Sungai Utara/Hulu Sungai Tengah bagian utara, Hulu Sungai Tengah bagian tengah, Kotabaru bagian barat, Balangan bagian selatan Jun II - Jul I +4 N Mei III - Jun II +2 N 276 Pulau Laut Jul III - Agt II 0 N Tanah Bumbu bagian utara, Pasir bagian tenggara Tabalong, Balangan bagian utara, Pasir bagian barat, Kutai Barat bagian tenggara Jul I - Jul III +3 B Mei III - Jun II +3 A 279 Kota Balikpapan, Pasir bagian utara Jul I - Jul III 0 A 280 Kutai Kertanegara bagian timur, Kota Samarinda Jun III - Jul II +1 B 281 Kutai timur bagian timur, Berau bagian tenggara Jul I - Jul III +1 N 282 Kutai Kertanegara bagian barat, Kutai Timur bagian selatan Jun II - Jul I +3 N 283 Kutai Barat bagian tengah Jul I - Jul III 1 N 284 Malinau, Bulungan/Kutai Timur bagian barat, Kutai Barat bagian utara Jun III - Jul II 0 B 285 Berau/Kutai Timur bagian tengah Jun III - Jul II -1 A 4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Kemarau maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Kemarau mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +3 : Awal Musim Kemarau mundur 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +4 : Awal Musim Kemarau mundur 4 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya 66

74 Gambar F.1 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 ZOM di Kalimantan 67

75 Gambar F.2 Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Kalimantan 68

76 Gambar F.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 ZOM di Kalimantan 69

77 G. SULAWESI (ZOM nomor 286 s/d 327) G.1. Awal Musim Kemarau 2017 pada 42 Zona Musim (ZOM) di Sulawesi, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus dan Oktober Pada 8 ZOM yang memiliki pola hujan kebalikan dengan pola hujan monsun, Awal Musim Kemarau umumnya pada bulan Juni, Juli, Agustus dan Oktober Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Maret 2017, meliputi Janeponto tengah dan timur. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III April 2017, meliputi Gowa.. Sebanyak 6 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Mei 2017, meliputi sebagian Maros/Gowa, Makassar, sebagian Gowa, Janeponto bagian barat, sebagian Soppeng bagian barat, Selayar, Pinrang bagian timur, Enrengkang bagian barat, Majene bagian selatan, Polewali bagian barat, Donggala dan sebagian Mamuju. Sebanyak 8 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Juni 2017, meliputi Gowa bagian tengah, Janeponto bagian utara, sebagian Takalar bagian timur, sebagian Pinrang Pare-pare, Barru bagian utara, Sidrap bagian barat, Soppeng bagian utara, Pinrang bagian barat, Polewali bagian tengah dan timur, Tana Toraja, Kolaka, Buton, Poso, Kota Kotamubagu, sebagian Bolaang Mongondow. Sebanyak 19 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Juli 2017, meliputi sebagian Bantaeng, sebagian Bulukumba, sebagian besar Soppeng, Gowa bagian timur, Sinjai bagian barat dan tengah, Maros bagian timur, sebagian Bone, sebagian Sidrap, sebagian Wajo, Luwu bagian timur, Bone bagian utara, sebagian Mamuju, Mamasa, Pinrang dan Tanatoraja, Majene bagian utara, Enrengkang bagian timur, Luwu bagian selatan, Kota Kendari, Sigi, Gorontalo utara Sebagian besar Minahasa, Kota Bitung dan Kota Manado. Sebanyak 6 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Agustus 2017, meliputi sebagian besar Bone, Sinjai bagian timur, Rumbia, Bombana, Konawe Selatan, Muna dan Buol. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Oktober 2017, meliputi sebagian Bolaang Mongondow selatan dan Bolaang Mongondow utara bagian selatan. 70

78 Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode , maka sebanyak 16 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 11 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 15 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. G.2. Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 pada 42 Zona Musim di Sulawesi, diprakirakan berkisar Atas Normal (AN), Normal (N) dan Bawah Normal (BN). Sebanyak 3 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Atas Normal, meliputi sebagian Pinrang, Pare-Pare, Barru bagian utara, Sidrap bagian barat, Soppeng bagian utara, Enrekang bagian Timur dan Polewali bagian tengah dan timur. Sebanyak 31 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Normal, meliputi sebagian besar Sulawesi Selatan, Bulukumba, Majene, Tanatoraja, Mamuju, Janeponto, Bantaeng, Selayar, P. Buton, Donggala, Buol, Sigi, Poso, Tana Toraja, Sidrap, Kotamubagu, Kota Kendari, Donggala, Enrengkang, Kota Bitung, Gorontalo Utara, Minahasa. Sebanyak 8 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Bawah Normal, meliputi sebagian Gowa, Janeponto, Takalar, Soppeng, Bone, Kolaka, Rumbia, Bombana, Konawe, Muna, sebagian Bolaang Mongondoow, Buol, Kota Manado dan Minahasa. Prakiraan Musim Kemarau 2017 pada 42 Zona Musim di Sulawesi, secara rinci disajikan pada Tabel 7. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara disajikan pada Gambar G.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar G.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 disajikan pada Gambar G.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah disajikan pada Gambar G.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar G.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 disajikan pada Gambar G.2.c. 71

79 Tabel 7. Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Sulawesi NO ZOM Daerah / Kabupaten Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian) Sifat Hujan *) Gowa/Takalar bagian barat Mar III - Apr II -1 N 287 Barru/Pangkep/Maros bagian barat, Makassar, sebagian Gowa/Takalar bagian tengah, Jeneponto bagian barat Apr III - Mei II +1 N 288 Sebagian Soppeng bagian barat, Barru bagian tengah dan selatan, Pangkep bagian timur, Maros/Gowa bagian tengah, Bone bagian barat Mei II - Jun I +1 N 289 Gowa bagian tengah, Jeneponto bagian utara, sebagian Takalar bagian timur Mei III - Jun II -1 BN 290 Jeneponto tengah dan timur Feb III - Mar II +1 N 291 Bantaeng bagian timur, Bulukumba bagian barat Jul II - Agt I 0 N 292 Bulukumba bagian timur Jul II - Agt I -1 N 293 Selayar Mei II - Jun I -1 N Bone bagian selatan, Gowa bagian timur, Sinjai bagian barat dan tengah, Bantaeng bagian utara, sebagian Bulukumba bagian utara Bone bagian selatan, Sinjai bagian timur Jul II - Agt I -1 N Agt I - Agt III 0 N 296 Maros bagian timur, Bone bagian tengah Jul II - Agt I -1 N 297 Bone bagian timur Agt I - Agt III +1 N 72

80 *) Bone bagian timur Agt I - Agt III 1 N 299 Soppeng bagian selatan, Bone bagian tengah Jul I - Jul III +3 BN Sidrap bagian selatan, Soppeng bagian utara, Wajo bagian barat Sidrap bagian tengah, Wajo bagian timur dan tengah, Luwu bagian timur, Bone bagian utara Pinrang bagian selatan, Pare-pare, Barru bagian utara, Sidrap bagian barat, Soppeng bagian utara Jul II - Agt I 0 N Jul II - Agt I -1 N Mei III - Jun II -1 AN 303 Sidrap bagian tengah Jul I - Jul III +1 N Pinrang bagian timur, Enrekang bagian barat Pinrang bagian barat, Polewali bagian tengah dan timur Majene bagian selatan, Polewali bagian barat. Mei I - Mei III -3 AN Jun I - Jun III 0 AN Apr III - Mei II -1 N 307 Mamuju/Mamuju utara bagian barat, Majene bagian utara, Mamasa bagian barat, Polewali bagian utara. Jul II - Agt I -1 N Tanatoraja bagian barat, Pinrang bagian utara, Mamuju bagian selatan, Mamasa, Tanatoraja bagian barat, Pinrang bagian utara Enrekang bagian timur, Sidrap bagian utara, Luwu bagian selatan Jul I - Jul III -2 N Jul II - Agt I -2 N 310 Tana Toraja Jun II - Jul I 0 N 311 Kolaka Jun II - Jul I 0 BN 312 Kota Kendari Jul I - Jul III +2 N 313 Rumbia, Bombana, Konawe Selatan Jul III - Agt II +2 BN 73

81 *) Muna Jul III - Agt II -3 BN 315 Buton Jun II - Jul I +4 N 316 Donggala, Luwu utara/mamuju bagian utara, Mamuju utara bagian timur Mei I - Mei III 0 N 317 Sigi Jul I - Jul III 0 N 318 Poso Jun II - Jul I 0 N 319 Bolaang Mongondow selatan, Bolaang Mongondow utara bagian selatan Sep III Okt II -3 BN 320 Buol Jul III - Agt II 0 BN 321 Gorontalo utara Jun III - Jul II +1 N Kota Kotamubagu, Bolang Mongondow, Bolaang Mongondow utara, dan Bolaang Mongondow timur bagian barat laut Minahasa tenggara bagian selatan, Bolaang Mongondow timur Kota Tomohon/Minahasa utara bagian selatan, Minahasa bagian tengah,minahasa selatan, Minahasa tenggara bagian utara, Bolaang Mongondow bagian timur Kota Bitung, Minahasa utara bagian timur, Minahasa bagian selatan Kota Manado, Minahasa utara bagian barat, Kota tomohon/minahasa/minahasa selatan bagian utara Jun II - Jul I +2 N Jun III - Jul II 0 N Jul II - Agt I +2 N Jun III - Jul II +1 N Jul I - Jul III +2 BN 327 Minahasa utara bagian utara Jun III - Jul II -3 N 4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Kemarau maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -3 : Awal Musim Kemarau maju 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Kemarau mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +3 : Awal Musim Kemarau mundur 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya 74

82 Gambar G.1.a. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 ZOM di Sulsel, Sulbar, dan Sultra 75

83 Gambar G.1.b Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Sulsel, Sulbar, dan Sultra 76

84 Gambar G.1.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 ZOM di Sulsel, Sulbar, dan Sultra 77

85 Gambar G.2.a Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 ZOM di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng 78

86 Gambar G.2.b Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng 79

87 Gambar G.2.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 ZOM di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng 80

88 H. MALUKU DAN PAPUA (ZOM nomor 328 s/d 342) H.1. Awal Musim Kemarau 2017 pada 15 Zona Musim (ZOM) di Maluku dan Papua, diprakirakan umumnya pada bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus dan September Pada 2 ZOM di Maluku yang memiliki pola hujan kebalikan dengan pola hujan monsun, Awal Musim Kemarau umumnya pada bulan September Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I - III April 2017, meliputi Buru bagian utara. Sebanyak 3 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Mei 2017, meliputi meliputi Sorong bagian Timur Laut, Manokwari bagian Barat, Kota Manokwari, Kota Jayapura, Keerom bagian utara, Jayapura bagian timur laut dan Merauke. Sebanyak 6 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian Mei II Jun I 2017, Halmahera, Sebagian Maluku Tenggara, Manokwari agian Selatan, Teluk Bintuni bagian Timur, Jayapura Sarmi bagian Selatan dan tenggara, sebagian Tolikara, Yahukimo dan Jayawijaya. Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Juli 2017, meliputi Seram Bagian utara dan timur. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III Agustus 2017, meliputi Kepulauan Sula Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I III September 2017 meliputi Buru Bagian selatan dan Seram bagian selatan. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode , maka sebanyak 7 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, 4 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan 4 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. H.2. Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 pada 15 Zona Musim di Maluku dan Papua, diprakirakan pada kisaran Normal (N) dan Bawah Normal (BN). Sebanyak 2 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Normal, meliputi Kepulauan Sula, Tolikara bagian selatan, sebagian besar Yahukimo, Jayawijaya, Puncak Jaya dan Paniai bagian timur laut. Sebanyak 8 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Normal, meliputi Sebagian besar Seram, Sorong Bagian Timur Laut, Manokwari, Teluk 81

89 Bintuni bagian timur,sebagian besar Jayapura, Sarmi bagian selatan dan tenggara, Sebagian Tolikara, Kota Jayapura, Keerom bagian utara dan Merauke. Sebanyak 5 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2017 Bawah Normal, meliputi Halmahera bagian utara, Buru bagian utara, Buru bagian selatan, Maluku Tenggara dan Maluku Tenggara bagaian barat. Prakiraan Musim Kemarau 2017 pada 15 Zona Musim di Maluku dan Papua, secara rinci disajikan pada Tabel 8. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 di Maluku dan Papua disajikan pada Gambar H.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rataratanya disajikan pada Gambar H.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 disajikan pada Gambar H.3. Tabel 8. Prakiraan Musim Kemarau 2017 di Maluku dan Papua NO ZOM Daerah / Kabupaten Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian) Sifat Hujan *) Halmahera bagian utara Jun II - Jul I -1 BN 329 Kepulauan Sula Jul III - Agt II +2 AN 330 Buru bagian utara Apr II - Mei I -2 BN 331 Buru bagian selatan Agt III - Sep II -2 BN 332 Seram bagian utara Jul II - Agt I 0 N 333 Seram bagian selatan Sep I - Sep III -2 N 334 Seram bagian timur Jul II - Agt I -2 N 335 Maluku Tenggara Jun I - Jun III -1 BN 336 Maluku Tenggara bagian barat Jun II - Jul I -1 BN Sorong bagian Timur Laut, Manokwari bagian Barat, Kota Manokwari Manokwari bagian Selatan, Teluk Bintuni bagian Timur Mei II - Jun I +2 N Jun I - Jun III 0 N 82

90 *) Jayapura, Sarmi bagian selatan dan tenggara, Tolikara bagian utara dan timur laut, Waropen bagian tenggara, Jayawijaya bagian timur laut Tolikara bagian selatan, Yahukimo bagian utara dan barat laut, Jayawijaya, Puncak Jaya, Paniai bagian timur laut Kota Jayapura, Keerom bagian utara, Jayapura bagian timur laut. Jun I - Jun III 1 N Apr III - Mei II 0 N Jun II - Jul I +3 AN 342 Merauke Apr III - Mei II 0 N 4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Kemarau mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +3 : Awal Musim Kemarau mundur 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya 83

91 Gambar H.1 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Maluku dan Papua 84

92 Gambar H.2 Perbandingan Awal Musim Kemarau 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Maluku dan Papua 85

93 Gambar H.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2017 Zona Musim di Maluku dan Papua 86

94 IV. PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIF PERIODE APRIL SEPTEMBER 2017 DAERAH NON ZONA MUSIM (NON ZOM) A. PRAKIRAAN CURAH HUJAN KUMULATIF PERIODE APRIL SEPTEMBER 2017 Curah hujan (CH) kumulatif selama periode April sampai dengan September 2017 di daerah Non Zona Musim, diprakirakan bervariasi dari mm hingga >2000 mm. CH kumulatif mm diprakirakan terjadi di Riau, Lampung, Bangka Belitung, Bogor, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi bagian tengah, Gorontalo, Papua bagian selatan. CH kumulatif mm diprakirakan terjadi di Sumatera utara, Sumatera Barat bagian utara, Bengkulu bagian timur, Riau, Kepulauan Riau, sebagian besar wilayah Non Zona Musim di Kalimantan, sebagian besar wilayah Non Zona Musim di Sulawesi, Maluku Utara, Papua barat, Papua bagian utara dan selatan. CH kumulatif mm diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Non Zona Musim di Aceh, Sumatera utara, Sumatera Barat, Sulawesi bagian utara, Papua Barat, Papua. CH kumulatif >2000 mm diprakirakan terjadi di Aceh Barat bagian barat, Papua bagian Tengah. Prakiraan curah hujan secara lebih rinci di daerah Non Zona Musim disajikan pada Tabel 9. Peta Prakiraan Curah Hujan Periode April September 2017 di daerah Non Zona Musim disajikan pada Gambar I.1. B. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN KUMULATIF APRIL SEPTEMBER 2017 TERHADAP RATA-RATANYA ( ) Sifat hujan kumulatif selama periode April sampai dengan September 2017 di daerah Non Zona Musim, merupakan perbandingan antara curah hujan yang diprakirakan terhadap rata-rata periode tahun pada masing-masing daerah dalam periode yang sama. Sifat hujan tersebut dibagi dalam tiga kategori yaitu Atas Normal, Normal, dan Bawah Normal. Sifat hujan kumulatif di daerah Non Zona Musim, diprakirakan umumnya Bawah Normal (BN) dan Atas Normal (AN). Wilayah yang 87

95 diprakirakan Bawah Normal (BN) terjadi di Sumatera Barat, Rokan Hilir, Bengkulu bagian timur laut, Lampung, Bangka Belitung, Bogor, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Nabire, Papua bagian tengah dan selatan. Sedangkan untuk wilayah yang diprakirakan Atas Normal (AN) adalah sebagian besar wilayah Non Zona Musim di Aceh, Sumatera Barat bagian barat dan barat laut, sebagian Non Zona Musim di Sulawesi Tengah, Papua bagian tengah dan Utara. Wilayah yang diprakirakan Normal (N) antara lain Aceh Jaya, Tapanuli, sebagian besar wilayah Non Zona Musim di Bengkulu, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Timur, Sulawesi tengah, Papua bagian barat daya dan tengah. Prakiraan sifat hujan secara rinci di daerah Non Zona Musim disajikan pada Tabel 9. Peta Sifat Hujan periode April September 2017 terhadap rata-ratanya ( ) di daerah Non Zona Musim disajikan pada Gambar I.2. NON ZOM Tabel 9 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Kumulatif Periode April September 2017 Daerah Non Zona Musim DESKRIPSI WILAYAH Curah Hujan Kumulatif (Apr-Sep) Sifat Hujan Kumulatif (Apr-Sep) Aceh Jaya, kota Calang N 2 Aceh besar bagian selatan, sebagian besar Pidie, Blanggisa A 3 Aceh Barat bagian barat, Naganraya, Meulaboh, Blangpidie >2000 A 4 Sebagian besar Aceh Barat A 5 Gayo Luwes, Blangkejaran, Kutacane, Aceh Tenggara A 6 Karo bagian barat dan selatan A 7 Deli Serdang bagian selatan, Simalungun bagian utara A 8 Aceh Selatan bagian selatan, Simalungun bagian utara A 9 Sidikalang, Pakpak Barat, Solok A 10 Tapanuli Tengah, Sibolga, bagian barat Mandailing Natal N 88

96 Agam bagian tengah, Kota Bukittinggi, Tanah 11 Datar bagian barat, Kota Padang panjang, Padang Pariaman bagian tenggara, Kota Padang bagian timur, Solok bagian barat laut B Pasaman Barat, Agam bagian barat, 12 sebagian besar padang Pariaman, kota Pariaman, Kota Padang bagian barat, Pesisir Selatan, bagian barat laut, A Sebagian besar Pasaman, Pasaman Barat 13 bagian timur, 50 Kota bagian barat, Agam bagian timur B Rokan hilir bagian timur, kota dumai, siak 14 bagian timur dan utara, bengkalis bagian timur dan selatan, meranti, pelalawan bagian timur, indragiri hilir bagian utara B 15 Pesisir Selatan, Kota Painai, Muko muko A 16 Rejanglebong N 17 Lebong, Tube N 18 Bengkulu Utara bagian tumur laut B 19 Pesisir Bengkulu Utara, Argamakmur N 20 Sebagian Kab. Seluma N 21 kepahiyang, sebagian kabupateng Bengkulu Selatan dan sebagian Kabupaten Kaur N 22 Daerah pesisir pantai Lampung Barat B 23 Pulau Belitung B 24 Riau Kepulauan N 25 Kepulauan Natuna N 26 Lebak bagian timur, sebagian kab. Bogor B 27 Sebagian Kab. Bogor B 28 Sambas N 29 Singkawang, Mempawah, Pontianak B 30 Bengkayang bagian tengah, Landak B 31 Bengkayang bagian timur B 32 Sanggau, Sekadau bagian utara, Sintang bagian utara B 33 Kuburaya, Paloh, Ketapang bagian barat B 34 Ketapang bagian utara, Melawi, Sekadau bagian selatan B 35 Sintang, Nangapinoh B 36 Kapuashulu, Kota Putusibau N 37 Sebagian Tanah Laut B 38 Berau bagian timur, Tanjungredep, Talisayan, Sangkulirang N 39 Nunukan, Sesayap, Tarakan, Tanjungselor B 40 Palopo, Masamba B 89

97 41 Sebagian Kab. Tana Toraja, sebagian besar Kab. Luwu Utara B 42 Luwu Utara bagian barat B 43 Luwu Timur, Kolala Utara, Kolaka Selatan bagian utara, Kendari bagian utara, Morowali bagian selatan B 44 Sebagian besar Kabupaten Morowali A 45 Luwuk, Pulau Pelang, Kep. Banggai A 46 Palu A 47 Parigi Moutong bagian selatan N 48 Parigi Moutong bagian tengah B 49 Donggala bagian Utara B 50 Parigi Moutong bagian utara, Buol bagian selatan A 51 Kabupaten Pohuwato dan bagian selatan kab. Gorontalo A 52 Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Nanusa A 53 Halmahera Selatan, Pulau Obi B 54 Kota Sorong, Sorong Selatan dan Sebagian besar kab. Bintuni B 55 Sebagian Kab. Fak Fak B 56 Kaimana bagian utara N 57 Fak Fak bagian selatan, Kaimana A 58 Kabupaten Nabire B 59 Biak Numfor, Kab. Yapen N 60 Kab. Sarmi, Jayapura bagian utara N 61 Paniai dan sebagian Puncak Jaya >2000 B 62 Timika dan Kab. Asmat bagian barat >2000 A 63 Kab. Asmat bagian timur dan Kab. Mappi bagian utara B 64 Kerom bagian selatan dan Pegunungan Bintang A 65 Boven Digul B 90

98 Gambar I.1 Prakiraan Curah Hujan Kumulatif Periode April - September 2017 Daerah Non Zona Musim 91

99 Gambar I.2 Prakiraan Sifat Hujan Kumulatif Periode April - September 2017 Daerah Non Zona Musim 92

100 V. LUAS ZOM TERHADAP PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2017 A. LUAS ZOM TERHADAP PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2017 Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 selengkapnya disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Luas Area Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 Daerah ( Waktu/Luasan ZOM (Km 2 ) ) Januari Februari Maret April Mei Juni Sumatera 3.485, , , , ,5 Jawa , , , ,5 Bali , , ,2 645,5 NTB , , ,9 - NTT , , ,3 - Kalimantan ,9 Sulawesi ,7 427, , ,9 Maluku , ,2 Papua , ,1 Total 3.485, , , , , ,6 Persentase 0,3% 3,3% 1,4% 6,4% 24,9% 34,6% Akumulasi Persentase 0,3% 3,5% 5,0% 11,3% 36,2% 70,8% Daerah Tabel 10 (Lanjutan) Prakiraan Awal Musim kemarau 2017 ( Waktu/Luasan ZOM (Km 2 ) ) Juli Agustus September Oktober November Jumlah Sumatera ,7 Jawa 1.956, ,3 Bali ,6 NTB ,3 NTT ,4 Kalimantan , , ,3 Sulawesi , , , ,1 Maluku , , , ,2 Papua ,0 Total , , , , ,9 Persentase 26,6% 1,8% 0,7% 0,1% 0,0% 100,00% Akumulasi Persentase 97,4% 99,2% 99,9% 100,0% 100,00% 100,00% 93

101 Berdasarkan luas Zona Musim (ZOM), prakiraan Awal Musim kemarau 2017 menunjukkan sebagian besar luasan ZOM (38,27%) terjadi pada dasarian I - III Oktober B. LUAS ZOM TERHADAP PRAKIRAAN MAJU/MUNDUR AWAL MUSIM KEMARAU 2017 Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim kemarau 2017 selengkapnya disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Luas Area Zona Musim Terhadap Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim kemarau 2017 Daerah Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim kemarau 2017 ( Waktu/Luasan ZOM (Km 2 ) ) Maju Sama Mundur Jumlah Sumatera , , , ,7 Jawa , , , ,3 Bali 332, , , ,6 NTB 4.233, , , ,3 NTT , , , ,4 Kalimantan , , , ,3 Sulawesi , , , ,1 Maluku , , , ,2 Papua , , ,0 Total , , , ,9 Persentase 22,9 % 37,0 % 40,1 % 100,0 % Luasan Zona Musim (ZOM) terbesar diprakirakan terdapat pada awal musim kemarau 2017 yang mundur terhadap rata-ratanya ( ,1 Km 2 atau 40,1% luas seluruh ZOM) dan sama dengan rata-rata (37,0% luas seluruh ZOM) selanjutnya maju terhadap rata-ratanya (22,9% luas seluruh ZOM). 94

102 C. LUAS ZOM TERHADAP PRAKIRAAN SIFAT HUJAN MUSIM KEMARAU 2017 Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Sifat Hujan Musim kemarau 2017 selengkapnya disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Luas Area Zona Musim terhadap Prakiraan Sifat Hujan Musim kemarau 2017 Daerah Bawah Normal Prakiraan Sifat Hujan Musim kemarau 2017 ( Waktu/Luasan ZOM (Km 2 ) ) Normal Atas Normal Jumlah Sumatera , , , ,7 Jawa , , , ,3 Bali 2.244, , , ,6 NTB 4.331, ,0 257, ,3 NTT 2.864, , , ,4 Kalimantan , , , ,3 Sulawesi 4.684, , , ,1 Maluku 3.132, , , ,2 Papua , , ,0 Total , , , ,9 Persentase 18,2% 58,2% 23,6% 100,0% Luasan Zona Musim (ZOM) terbesar diprakirakan terdapat pada daerah yang sifat hujannya Normal (58,2% luas seluruh ZOM). Sedangkan sifat hujan Bawah Normal terdapat pada 23,6% luas seluruh ZOM dan Atas Normal pada 18,2% luas seluruh ZOM. 95

103 Lampiran 1 ISTILAH DAN PENGERTIAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM 1. Curah hujan (mm) : merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. 2. Curah hujan kumulatif (mm) : merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing Zona Musim (ZOM). 3. Zona Musim (ZOM) : adalah daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan. Daerah-daerah yang pola hujan rata-ratanya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan, disebut Non ZOM. Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah administrasi pemerintahan. Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari beberapa kabupaten, dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM. 4. Awal Musim Kemarau, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya. Permulaan musim kemarau, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata ). 5. Awal Musim Hujan, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya. Permulaan musim hujan, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata ). 6. Dasarian : adalah rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu : a. Dasarian I : tanggal 1 sampai dengan 10. b. Dasarian II : tanggal 11 sampai dengan 20. c. Dasarian III : tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.

104 Lampiran 1 (lanjutan) 7. Sifat Hujan : merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode musim kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode ). Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85%--115% terhadap rata-ratanya. c. Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. 8. Rata-rata curah hujan yang digunakan sebagai dasar penentuan curah hujan normal, menggunakan data periode

105 TABEL NORMAL MUSIM KEMARAU PERIODE TAHUN ZONA MUSIM (ZOM) DI INDONESIA Lampiran 2 No RATA-RATA PANJANG NORMAL No RATA-RATA PANJANG NORMAL ZOM PERIODE MUSIM CURAH HUJAN ZOM PERIODE MUSIM CURAH HUJAN MUSIM KEMARAU (DASARIAN) (MM) MUSIM KEMARAU (DASARIAN) (MM) SUMATERA : 43 MEI II - OKT III FEB I - SEP II MEI II - NOV I FEB II - OKT III MEI I - OKT III JAN I - OKT I APR III - NOV II JUN I - SEP I MEI I - OKT I MEI III - SEP I MEI III - SEP II (1) JAN II - APR III JUN I - OKT III (2) JUN II JUL II JUN II - OKT I (1) JAN I - APR II MEI II - NOV II (2) JUN II JUL II JUN II - OKT I (1) JAN I - FEB III JUN II - OKT II (2) JUN II JUL II JUN I - OKT I (1) JAN I - MAR III (2) MEI II SEP II JAWA : 10 JUN II - AGT I JUN I - OKT I MEI II - AGT II MEI III - OKT I (1) JAN I - FEB III JUN I - SEP III (2) MEI II AGT II APR II - NOV II MEI III - AGT I MAR II - DES I MEI III - AGT II MAR III - NOV III JUN II - AGT I JUN I - OKT II (1) JAN I - MAR II JUN III - AGT III (2) MEI II - SEP II JUN II - SEP II JUN I - JUL III MAR II - NOV III MEI II - AGT II MAR II - DES I MEI II - AGT I MEI III - OKT I MEI II - OKT III JUN III - SEP I JUN I - AGT II MEI III - SEP III JUN I - AGT II JUN II - SEP III MEI III - SEP III MEI II - SEP III MEI III - AGT I MEI III - OKT I MEI III - SEP II JUN II - AGT II MEI I - SEP III JUN I - OKT I JUN I - AGT II JUN III - SEP III JUN I - SEP II MEI III - OKT I MEI I - NOV I APR II - OKT III JUN II - OKT I MAR II - DES I JUN II - SEP III APR I - NOV I JUN II - OKT I APR III - NOV I MEI III - SEP III MEI I - OKT III JUN I - SEP III MEI II - NOV I JUN I - OKT I MEI III - OKT II MEI III - OKT I MEI III - OKT I MEI III - OKT I MEI III - OKT I MEI II - OKT II JUN II - SEP III MEI III - SEP II MEI II - OKT II APR III - OKT II JUL III - SEP II MEI I - OKT III MEI II - OKT II JUN I - OKT I MEI I - OKT II

106 Lampiran 2 (lanjutan) No RATA-RATA PANJANG NORMAL No RATA-RATA PANJANG NORMAL ZOM PERIODE MUSIM CURAH HUJAN ZOM PERIODE MUSIM CURAH HUJAN MUSIM KEMARAU (DASARIAN) (MM) MUSIM KEMARAU (DASARIAN) (MM) 90 MEI II - OKT II APR III - OKT II MEI II - OKT III APR III - OKT II MEI I - NOV I MEI I - OKT I JUN III - SEP II APR III - OKT II JUN I - OKT I MEI I - OKT II MEI I - OKT III APR III - NOV I MEI I - OKT III APR III - OKT III MEI II - SEP III APR III - OKT III MEI II - SEP III APR III - OKT III JUN III - SEP I MEI I - OKT II JUN I - SEP II APR III - SEP III MEI II - SEP III APR III - OKT II MEI III - SEP II APR II - NOV II MEI III - OKT I APR II - NOV II JUN III - SEP II APR III - NOV I JUN II - OKT I APR III - OKT III MEI II - NOV I APR III - NOV I MEI I - NOV I MEI I - OKT II MEI I - NOV I MEI I - OKT I MEI III - OKT II APR III - OKT III JUN II - AGT II MEI I - OKT III JUL I - SEP II APR III - NOV II JUN III - SEP III MEI II - NOV I MEI II - OKT II APR III - NOV I JUN I - SEP III APR III - NOV I JUN II - SEP III APR III - NOV II MEI III - SEP III MEI I - NOV II APR II - SEP III APR III - NOV III APR III - SEP III MEI I - NOV I MEI III - OKT I APR III - OKT III MEI III - SEP I MEI I - OKT II MEI II - OKT I APR III - OKT III MEI II - OKT I APR III - SEP III JUN II - OKT II MEI I - OKT II JUN II - OKT I MEI I - OKT II MEI I - OKT II MEI I - SEP II MEI II - SEP III APR III - NOV II APR III - OKT II APR I - NOV III APR III - NOV II JUL I - SEP I JUN II - OKT II APR III - NOV I APR I - NOV II APR III - OKT I APR II - NOV III MEI II - OKT II APR III - NOV I MEI II - OKT II MEI I - OKT I APR III - OKT III APR III - OKT I APR I - NOV III MEI I - OKT II MAR II - DES I APR III - OKT III MEI II - NOV I

107 Lampiran 2 (lanjutan) No RATA-RATA PANJANG NORMAL No RATA-RATA PANJANG NORMAL ZOM PERIODE MUSIM CURAH HUJAN ZOM PERIODE MUSIM CURAH HUJAN MUSIM KEMARAU (DASARIAN) (MM) MUSIM KEMARAU (DASARIAN) (MM) 184 APR I - NOV III APR III - NOV I APR III - OKT III APR I - DES I APR III - NOV I APR II - OKT III APR III - OKT II APR I - NOV II MEI II - OKT I APR I - NOV II MEI I - OKT II FEB III - NOV III APR III - NOV II FEB III - DES I MEI III - OKT I MAR II - NOV III JUL III - SEP III MAR II - NOV III MEI I - NOV III NUSA TENGGARA TIMUR : 194 MAR II - NOV III APR III - NOV II APR II - NOV III MEI II - SEP III MEI II - NOV II APR I - NOV I APR II - DES I APR III - NOV I APR II - NOV I APR II - NOV II APR III - DES I APR II - NOV I MEI I - NOV II APR II - NOV II APR II - NOV II MAR II - DES I APR III - NOV II MAR II - DES I MEI I - NOV I MAR I - NOV II MEI II - OKT II MAR II - DES I BALI : 252 MEI I - NOV I APR III - NOV I APR III - NOV I APR I - NOV III MAR II - DES I APR III - OKT III APR II - OKT III APR III - SEP III APR I - NOV III JUN I - SEP III APR I - NOV III APR III - SEP III APR I - NOV II MEI I - OKT III APR III - NOV III JUN I - OKT I APR II - NOV I APR III - NOV I APR II - NOV I APR II - NOV II JUN I - NOV I JUN I - SEP III APR III - NOV I MEI I - NOV I KALIMANTAN : 217 MAR II - OKT III JUL III - SEP II APR II - OKT III JUL III - SEP I MAR II - NOV II JUN III - SEP III NUSA TENGGARA BARAT : 267 JUL I - SEP III APR II - NOV I JUL I - SEP III APR III - OKT III MEI II - OKT II MEI I - OKT II MEI II - OKT II APR I - NOV III JUN II - OKT II APR I - NOV II JUN I - OKT II APR III - NOV III JUN III - SEP III APR III - OKT III MEI II - OKT II APR II - NOV I MEI II - OKT II MAR III - NOV III AGT I - OKT II MAR III - NOV II JUN II - OKT III MEI I - NOV II MEI I - OKT II APR II - NOV II JUL II - SEP II

108 Lampiran 2 (lanjutan) No RATA-RATA PANJANG NORMAL No RATA-RATA PANJANG NORMAL ZOM PERIODE MUSIM CURAH HUJAN ZOM PERIODE MUSIM CURAH HUJAN MUSIM KEMARAU (DASARIAN) (MM) MUSIM KEMARAU (DASARIAN) (MM) 280 JUN III - OKT I JUN III - DES III JUL I - SEP II JUL II - NOV II MEI III - OKT I SEP I - DES I JUL I - OKT I MEI II - NOV III JUL I - SEP III MEI II - DES II JUL II - OKT II JUL II - OKT II SULAWESI : 318 JUN III - SEP II APR II - NOV II NOV I - MAR II APR III - OKT III AGT I - SEP I MEI II - OKT II JUN III - OKT III JUN II - OKT III JUN I - SEP III FEB III - DES I JUL I - OKT III JUL III - DES III JUL I - OKT II AGT I - NOV III JUN III - DES II JUN I - NOV I JUN III - SEP II AGT I - OKT III AGT I - SEP III AGT II - NOV III MALUKU : 296 AGT I - NOV III JUL I - OKT I AGT I - DES III JUL II - NOV III AGT I - DES III MEI II - NOV II JUN II - DES III SEP III - DES III JUL III - DES III JUL III - DES I AGT I - DES III OKT I - DES III JUN II - OKT II AGT II - NOV III JUL I - OKT II JUN III - NOV I JUN II - NOV II JUL I - NOV III JUN II - SEP I PAPUA : 306 MEI II - NOV II MEI II - NOV I AGT I - SEP II JUN I - DES II AGT I - SEP II JUN I - SEP III AGT II - DES III MEI I - SEP III JUN III - OKT II JUL I - OKT II JUN III - OKT I MEI II - DES I

109 RATA-RATA CURAH HUJAN DASARIAN PERIODE ( MILIMETER ) ZONA MUSIM ( ZOM ) DI INDONESIA Lampiran 3 No.Zom JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III Zona Musim Sumatera : DES JUMLAH

110 No.Zom JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV Lampiran 3 ( Lanjutan ) I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III Zona Musim Jawa : DES JUMLAH

111 Lampiran 3 ( Lanjutan ) No.Zom JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III DES JUMLAH

112 Lampiran 3 ( Lanjutan ) No.Zom JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES JUMLAH I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III Zona Musim Bali :

113 Lampiran 3 ( Lanjutan ) No.Zom JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III Zona Musim Nusa Tenggara Barat : Zona Musim Nusa Tenggara Timur : Zona Musim Kalimantan : JUMLAH

114 Lampiran 3 ( Lanjutan ) No.Zom JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III JUMLAH Zona Musim Sulawesi :

115 Lampiran 3 ( Lanjutan ) No.Zom JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III JUMLAH Zona Musim Maluku : Zona Musim Papua :

116 Lampiran 4 GRAFIK RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN PERIODE (MILIMETER) ZONA MUSIM (ZOM) DI SUMATERA

117 Lampiran 4 ( lanjutan ) GRAFIK RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN PERIODE (MILIMETER) ZONA MUSIM (ZOM) DI JAWA

118 Lampiran 4 ( lanjutan)

119 Lampiran 4 ( lanjutan)

120 Lampiran 4 ( lanjutan)

121 Lampiran 4 ( lanjutan) GRAFIK RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN PERIODE (MILIMETER) ZONA MUSIM (ZOM) DI BALI GRAFIK RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN PERIODE (MILIMETER) ZONA MUSIM (ZOM) DI NUSA TENGGARA BARAT

122 Lampiran 4 ( lanjutan) GRAFIK RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN PERIODE (MILIMETER) ZONA MUSIM (ZOM) DI NUSA TENGGARA TIMUR

123 Lampiran 4 ( lanjutan) GRAFIK RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN PERIODE (MILIMETER) ZONA MUSIM (ZOM) DI KALIMANTAN GRAFIK RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN PERIODE (MILIMETER) ZONA MUSIM (ZOM) DI SULAWESI

124 Lampiran 4 ( lanjutan) GRAFIK RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN PERIODE (MILIMETER) ZONA MUSIM (ZOM) DI MALUKU

125 Lampiran 4 ( lanjutan) GRAFIK RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN PERIODE (MILIMETER) ZONA MUSIM (ZOM) DI PAPUA

126 No. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Non ZOM Non Zom Sumatera : Non ZOM Jawa : Non ZOM Kalimantan Non ZOM Sulawesi RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN PERIODE (MILIMETER) LUAR ZONA MUSIM (NON ZOM) Lampiran

127 No. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Non ZOM Non Zom Maluku Lampiran 5 (lanjutan) Non Zom Papua

128 GRAFIK RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN PERIODE (MILIMETER) LUAR ZONA MUSIM (NON ZOM) Lampiran 6 NON ZOM SUMATERA NON ZOM JAWA NON ZOM KALIMANTAN

P E N G A N T A R. Jakarta, Maret 2017 Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng

P E N G A N T A R. Jakarta, Maret 2017 Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng P E N G A N T A R Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Hujan diterbitkan setiap bulan September dan Prakiraan Musim

Lebih terperinci

RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. 2018

RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. 2018 RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. BAGI HASIL DAK N FISIK TOTAL ALOKASI UMUM TA PROFESI DESA TA I Provinsi Aceh 126.402.087 76.537.898 19.292.417 396.906.382

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia I. PENDAHULUAN Posisi geografis Indonesia yang strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri

Lebih terperinci

LAMPIRAN XVII PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

LAMPIRAN XVII PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 Pendidikan Kesehatan dan KB Perumahan, Air Minum, dan Kedaulatan Pangan

Lebih terperinci

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA) PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA) Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA I. PENDAHULUAN Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah

Lebih terperinci

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap awal Maret dan Prakiraan Musim Hujan setiap awal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG KATA PENGANTAR Stasiun Klimatologi Semarang setiap tahun menerbitkan buku Prakiraan Musim Hujan dan Prakiraan Musim Kemarau daerah Propinsi Jawa Tengah. Buku Prakiraan Musim Hujan diterbitkan setiap bulan

Lebih terperinci

Nama Penyedia Alamat Penyedia Lokasi Pabrik (Provinsi) Merk : PT. LAMBANG JAYA : JL. RAYA HAJIMENA KM 14 NO. 165 NATAR - LAMPUNG SELATAN - LAMPUNG

Nama Penyedia Alamat Penyedia Lokasi Pabrik (Provinsi) Merk : PT. LAMBANG JAYA : JL. RAYA HAJIMENA KM 14 NO. 165 NATAR - LAMPUNG SELATAN - LAMPUNG Nama Penyedia Alamat Penyedia Lokasi Pabrik (Provinsi) Merk : PT. LAMBANG JAYA : JL. RAYA HAJIMENA KM 14 NO. 165 NATAR - LAMPUNG SELATAN - LAMPUNG : INDO JARWO TRANSPLANTER - LJ-RTP2040 Periode : Januari

Lebih terperinci

C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN)

C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) DAFTAR ISI No. 01. Propinsi Nangroe Aceh Darussalam 10 / 136 23 1. Kabupaten Aceh Selatan 14 24 2. Kabupaten Aceh Sungkil

Lebih terperinci

LAMPIRAN XV PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

LAMPIRAN XV PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 RINCIAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PANAS BUMI MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap awal Maret dan Prakiraan Musim Hujan setiap awal

Lebih terperinci

B. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota Wilayah Indonesia Barat

B. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota Wilayah Indonesia Barat LAMPIRAN UNDANGAN (PEMERINTAH DAERAH) A. Sekretaris Daerah Provinsi Wilayah Barat 1. Sekretaris Daerah Provinsi Aceh 2. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara 3. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nomor : 7570 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan

Lampiran 1 Nomor : 7570 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan Lampiran 1 Nomor : 7570 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli 2017 Daftar Undangan 1. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Aceh Barat 2. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Aceh Barat Daya 3. Kepala

Lebih terperinci

DATA DASAR PUSKESMAS

DATA DASAR PUSKESMAS DATA DASAR PUSKESMAS DATA KONDISI PUSKESMAS, PUSTU DAN POLINDES DATA KONDISI KENDARAAN DI PUSKESMAS DATA TENAGA DI PUSKESMAS (Keadaan Akhir Desember 2011) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia I. PENDAHULUAN Posisi geografis Indonesia yang strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri

Lebih terperinci

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014 KAWASAN PERKEBUNAN di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014 FOKUS KOMODITI 1. Tebu 2. Karet 3. Kakao 4. Kopi (Arabika dan Robusta) 5. Lada 6. Pala 7. Sagu KAWASAN TEBU

Lebih terperinci

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012 INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012 Berikut Informasi Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang telah dikeluarkan masing-masing Regional atau Kabupaten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ). KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Provinsi Jawa Barat PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2016 i KATA PENGANTAR Penyajian prakiraan musim kemarau 2016 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diterbitkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat disamping publikasi

Lebih terperinci

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2015 WILAYAH PENGEMBANGAN TEBU DI INDONESIA. Oleh: Prima Diarini Riajaya Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2015 WILAYAH PENGEMBANGAN TEBU DI INDONESIA. Oleh: Prima Diarini Riajaya Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2015 WILAYAH PENGEMBANGAN TEBU DI INDONESIA Oleh: Prima Diarini Riajaya Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Wilayah pengembangan tebu di masing-masing provinsi mengikuti

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP 1 KATA PENGANTAR Publikasi Prakiraan Awal Musim Hujan 2015/2016 di Propinsi Bali merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi Negara Bali. Prakiraan Awal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMK KABUPATEN/KOTA

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMK KABUPATEN/KOTA NO PROVINSI DK KABUPATEN JUMLAH PESERTA JML PESERTA PROVINSI 1 A C E H 1 Kab. Aceh Besar 30 180 2 Kab. Aceh Jaya 30 3 Kab. Bireuen 30 4 Kab. Pidie 30 5 Kota Banda Aceh 30 6 6 Kota Lhokseumawe 30 2 BANGKA

Lebih terperinci

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur http://lasiana.ntt.bmkg.go.id/publikasi/prakiraanmusim-ntt/ Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun

Lebih terperinci

ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH

ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 33/PMK.07/2011 TENTANG : ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

P E N G A N T A R. ttd. Dr. Widada Sulistya, DEA

P E N G A N T A R. ttd. Dr. Widada Sulistya, DEA i P E N G A N T A R Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim

Lebih terperinci

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun 1.1. UMUM 1.1.1. DASAR Balai Pemantapan Kawasan Hutan adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Planologi Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 6188/Kpts-II/2002, Tanggal 10

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat Nya kami dapat menyusun laporan dan laporan Prakiraan Musim Kemarau 2016 di wilayah Propinsi Banten

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Negara Republik Indone

2011, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Negara Republik Indone No.10, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Bagi Hasil. SDA. Minyak dan Gas Bumi.2008 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG

Lebih terperinci

KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara

KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL 2012 REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara 2 Bali Kabupaten Badung 1 Kabupaten Bangli 1 Kabupaten Buleleng

Lebih terperinci

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 212 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 KEMENTERIAN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 1 IKHTISAR MENURUT SATKER

Lebih terperinci

KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012

KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012 KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012 NAMA DAERAH Kabupaten Kota Total Bali NT 19 2 21 Bali 7 1 8 Kabupaten Badung 1 1 Kabupaten Bangli 1 1 Kabupaten Buleleng 1 1 Kabupaten

Lebih terperinci

RINCIANALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2007, TAHUN ANGGARAN 2008, DAN TAHUN ANGGARAN 2009 YANG DIALOKASIKAN DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN, AGUS D.W. MARTOWARDOJO.

MENTERI KEUANGAN, AGUS D.W. MARTOWARDOJO. LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DAN BAGI HASIL PAJAK DAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2009 DAN TAHUN ANGGARAN 2010 YANG DIALOKASIKAN

Lebih terperinci

Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya

Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Nanggroe Aceh Drslm 30 17 11 2 Rp 4,971,210,858.00 1 Kab. Pidie 3 3 - - Rp 504,893,559.00 2 Kab. Aceh Utara 6 5 1 - Rp

Lebih terperinci

PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2007

PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2007 PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2007 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

UPDATE HASIL MONITORING EL NINO DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN AGUSTUS DESEMBER 2015

UPDATE HASIL MONITORING EL NINO DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN AGUSTUS DESEMBER 2015 BMKG UPDATE HASIL MONITORING EL NINO DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN AGUSTUS DESEMBER 15 Status Perkembangan 18 Agustus 15 RINGKASAN, VERSI 18 AGUSTUS 15 Monitoring kolam hangat di Laut Pasifik menunjukkan konsistensi

Lebih terperinci

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Propinsi Banten dan DKI Jakarta BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003 TENTANG PENETAPAN SIMPUL JARINGAN TRANSPORTASI JALAN UNTUK TERMINAL PENUMPANG TIPE A DI SELURUH INDONESIA DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

Pariwisata. Sentra DAK REGULER. dan Pertanian. dan. Kawasan. Kedaulatan Berencana Pariwisata Pariwisata. Pariwisata.

Pariwisata. Sentra DAK REGULER. dan Pertanian. dan. Kawasan. Kedaulatan Berencana Pariwisata Pariwisata. Pariwisata. RINCIAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS () FISIK MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TA 2017 RINCIAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS () FISIK MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TA 2017 (dalam jutaan rupiah) Nama Kelautan

Lebih terperinci

Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014

Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014 Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014 NO WILAYAH KERJA KANTOR REGIONAL I YOGYAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH Pemerintah

Lebih terperinci

2. Awal Musim kemarau Bilamana jumlah curah hujan selama satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter serta diikuti oleh dasarian berikutnya.

2. Awal Musim kemarau Bilamana jumlah curah hujan selama satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter serta diikuti oleh dasarian berikutnya. I. PENGERTIAN A. DEFINISI AWAL MUSIM 1. Awal Musim hujan Bilamana jumlah curah hujan selama satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter serta diikuti oleh dasarian berikutnya. 2. Awal Musim

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kabupaten yang berada di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembentukan klaster dari

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kabupaten yang berada di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembentukan klaster dari BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mengembangkan model pengklasteran Pemerintah Daerah di Indonesia dengan mengambil sampel pada 30 Pemerintah Kota dan 91 Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI KKG PAI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI KKG PAI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI KKG PAI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 NO 1 DKI JAKARTA 6 630 1 Jakarta Pusat 110 2 Jakarta Utara 110 3 Jakarta Barat 110 4 Jakarta Selatan 135 5 Jakarta Timur 135

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP KATA PENGANTAR Stasiun Klimatologi Siantan Pontianak pada tahun 2016 menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau dan Prakiraan Musim Hujan. Pada buku Prakiraan Musim Kemarau 2016

Lebih terperinci

ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN No Daerah DBH CHT

ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN No Daerah DBH CHT 2012, No.885 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141/PMK.07/2012 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2010 ALOKASI KURANG BAYAR DANA

Lebih terperinci

RINCIAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAG! HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN PANAS BUM! TAHUN ANGGARAN 2013

RINCIAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAG! HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN PANAS BUM! TAHUN ANGGARAN 2013 LAMPIRAN PERATURAN MENTER! K!WANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 /PMIC07/20! TENTANG PERUDAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOM OR 222/PMK.0?/2012 TENTANG. PERKIRAAN ALOKASJ DANA BAG! HASIL SUMBER

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 275/KMK

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 275/KMK KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 275/KMK.06/4 TANGGAL 31 MEI 4 TENTANG PENETAPAN PERKIRAAN JUMLAH DANA BAGIAN DAERAH DARI SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS ALAM TAHUN ANGGARAN 4

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 JML. PESERTA PROVINSI

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 JML. PESERTA PROVINSI DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 NO. DK KABUPATEN/KOTA 1 DKI 1 Kota Jakarta Selatan 50 250 2 Kota Jakarta Barat 50 3 Kota Jakarta Timur 50 4 Kota Jakarta

Lebih terperinci

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik 1100 DISTA ACEH 1100 DISTA ACEH 1100 DISTA ACEH 1100 DISTA ACEH 1100 DISTA ACEH 1100 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1100 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1100 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1105 ACEH BARAT 1105 ACEH BARAT

Lebih terperinci

ALOKASI TRANSFER KE DAERAH (DBH dan DAU) Tahun Anggaran 2012 No Kabupaten/Kota/Provinsi Jenis Jumlah 1 Kab. Bangka DBH Pajak 28,494,882, Kab.

ALOKASI TRANSFER KE DAERAH (DBH dan DAU) Tahun Anggaran 2012 No Kabupaten/Kota/Provinsi Jenis Jumlah 1 Kab. Bangka DBH Pajak 28,494,882, Kab. ALOKASI TRANSFER KE DAERAH (DBH dan DAU) Tahun Anggaran 2012 No Kabupaten/Kota/Provinsi Jenis Jumlah 1 Kab. Bangka DBH Pajak 28,494,882,904.00 2 Kab. Bangka DBH SDA 57,289,532,092.00 3 Kab. Bangka DAU

Lebih terperinci

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/HUK/2010 TANGGAL : 26 APRIL 2010 TENTANG : PENETAPAN NAMA-NAMA PENYANDANG CACAT BERAT PENERIMA BANTUAN DANA JAMINAN SOSIAL TAHUN 2010 NO.

Lebih terperinci

TRIWULAN IV (Oktober-Desember 2014)

TRIWULAN IV (Oktober-Desember 2014) Total 33 JAWA TENGAH 2 3375 KOTA PEKALONGAN 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100,00 Sangat Mendukung 14 RIAU 1 1471 KOTA PEKAN BARU 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 95,00 Sangat Mendukung 21 KEPULAUAN RIAU 1 2171 KOTA BATAM 2 1

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI MGMP PAI SMP KABUPATEN/KOTA TAHUN NO Kabupaten/Kota Propinsi Kuota

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI MGMP PAI SMP KABUPATEN/KOTA TAHUN NO Kabupaten/Kota Propinsi Kuota DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI MGMP PAI SMP KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 NO Kabupaten/Kota Propinsi Kuota 1 2 3 4 1. Aceh 12 5 1 Kabupaten Aceh Barat Aceh 2 Kabupaten Nagan Raya Aceh 3 Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016 B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

HASIL RUMUSAN SIDANG KOMISI RAKORNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2012 KOMISI III BIDANG PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN DARAT TANGGAL 7 NOPEMBER 2012

HASIL RUMUSAN SIDANG KOMISI RAKORNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2012 KOMISI III BIDANG PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN DARAT TANGGAL 7 NOPEMBER 2012 HASIL RUMUSAN SIDANG KOMISI RAKORNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2012 KOMISI III BIDANG PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN DARAT TANGGAL 7 NOPEMBER 2012 1. Pimpinan Sidang : Bambang Sunaryo (Kepala Dinas Perhubungan

Lebih terperinci

Update Prakiraan Musim Hujan 2014/2015

Update Prakiraan Musim Hujan 2014/2015 Update Prakiraan Musim Hujan 2014/2015 1 2 Tabel 1 : Update Prakiraan Musim Hujan 2014/2015 di Sumatera NO ZOM Daerah / Kabupaten Update Prakiraan Awal Musim Hujan 2014/2015 1 2 3 1 2 Kota Sabang, Banda

Lebih terperinci

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat 13.000 Kota. Jakarta Pusat Jakarta Pusat 13.000 Tidak Ada Other Kota. Jakarta Selatan Jakarta

Lebih terperinci

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 211 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 DEPARTEMEN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 SEMULA SETELAH 1 IKHTISAR

Lebih terperinci

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENITIPAN SEMENTARA SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENITIPAN SEMENTARA SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA LAMPIRAN I SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/29/DPU TANGGAL 16 OKTOBER 2012 PERIHAL TATA CARA PENITIPAN SEMENTARA SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA PADA BANK INDONESIA WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT

Lebih terperinci

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA. No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA. No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja Lampiran 1 WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA 1. Kantor Pusat Bank Jl. MH. Thamrin No.2 DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Indonesia Jakarta 10010 Kabupaten Kerawang, Kabupaten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016 KATA PENGANTAR Publikasi Prakiraan Musim Kemarau 2016 Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Geofisika Kelas 1 Yogyakarta / Pos Klimatologi

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp. (021) 7353018, Fax: (021) 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014 EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014 kd_ prov PROVINSI kd_ kota KOTA/KABUPATEN NILAI FASILITASI NILAI OUTPUT NILAI AKHIR 35 JAWA TIMUR 3501 KAB. PACITAN 90,2 100,0

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018 KATA PENGANTAR Prakiraan Musim Kemarau 2018 Publikasi Prakiraan Musim Kemarau 2018 Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi

Lebih terperinci

Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation :

Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation : Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation : 2011-2012 No. Provinces and Groups of Participants Training Dates and Places Number and Origins of Participants Remarks

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 PROVINSI KOTA/KABUPATEN P P M Pelatihan Sosiali sasi RLF MK Infrastruktur LOCAL GOV'T BLM NILAI KINERJA

Lebih terperinci

DAFTAR SATUAN KERJA TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI TAHUN 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DAFTAR SATUAN KERJA TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI TAHUN 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DAFTAR SATUAN KERJA DAN TAHUN 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM NO. KAB/KOTA 1 PENATAAN RUANG - - 32 32 2 SUMBER DAYA AIR 28 132-160 3 BINA MARGA 31 - - 31 59 132 32 223 E:\WEB_PRODUK\Agung\Pengumuman\NAMA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S. i REDAKSI KATA PENGANTAR Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si Penanggung Jawab : Subandriyo, SP Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S. Kom Editor : Idrus, SE Staf Redaksi : 1. Fanni Aditya, S. Si 2. M.

Lebih terperinci

KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMP TAHUN 2012

KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMP TAHUN 2012 KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMP TAHUN 2012 No Provinsi Kab/Kota 1 Nanggro Aceh Darussalam Kab. Aceh Jaya Kab. Aceh Nagan Raya Kab. Aceh Singkil Kab. Aceh Tenggara

Lebih terperinci

RINCIAN ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2012 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH

RINCIAN ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2012 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH 5 2012, No.1235 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197/PMK.07/2012 TENTANG ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2012 RINCIAN ALOKASI DEFINITIF

Lebih terperinci

RINCIAN ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2012

RINCIAN ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2012 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46/PMK.07/2012 TENTANG ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2012 RINCIAN ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL

Lebih terperinci

PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016

PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016 PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Besar 4 4 BNN Kab. Aceh Barat 5 Aceh 5 BNN Kab. Subulussalam

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Utara 4 4 BNN Kab. Aceh Besar 5 Aceh 5 BNN Kab. Aceh Barat 6 6 BNN Kab. Subulussalam 7 7 BNN Kab.

Lebih terperinci

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA Lampiran 1 WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA 1. Kantor Pusat Bank Indonesia Jl. MH. Thamrin No.2, Jakarta

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Utara 4 4 BNN Kab. Aceh Besar 5 Aceh 5 BNN Kab. Aceh Barat 6 6 BNN Kab. Subulussalam 7 7 BNN Kab.

Lebih terperinci

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 213 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 KEMENTERIAN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 1 IKHTISAR MENURUT SATKER

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 275 / KMK.06 / 2004 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 275 / KMK.06 / 2004 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 275 / KMK.06 / 2004 TENTANG PENETAPAN PERKIRAAN JUMLAH DANA BAGIAN DAERAH DARI SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016)

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016) DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016) NO PER 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Besar 4 4 BNN Kab. Aceh Barat

Lebih terperinci

TARGET PROGRES BULANAN PROGRAM PAMSIMAS II TAHUN 2014

TARGET PROGRES BULANAN PROGRAM PAMSIMAS II TAHUN 2014 ROMS - 1 (kumulatif) 216 212 4 4 212 2 0 214 0 0 214 2 0 1 Nanggroe Aceh Darussalam 16 16 0 0 16 0 0 16 0 0 16 0 0 1 Aceh Besar 4 4 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 2 Pidie 4 4 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 3 Bireuen 8 8

Lebih terperinci

2011, Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara R

2011, Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA 615, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. DBH. Pajak. Cukai. Tahun Anggaran 2011 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 161/PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR

Lebih terperinci

REKAPITULASI STATUS PENYELESAIAN PERDA RTRW PROVINSI BULAN APRIL 2013, MEI 2013 & JUNI 2013

REKAPITULASI STATUS PENYELESAIAN PERDA RTRW PROVINSI BULAN APRIL 2013, MEI 2013 & JUNI 2013 Jumlah 0 30 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Proses Revisi REKAPITULASI STATUS PENYELESAIAN PERDA RTRW PROVINSI BULAN APRIL 203, MEI 203 & JUNI 203 Rekomendasi Gubernur Sudah Pembahasan BKPRN 9 9 8 Sudah Mendapatkan

Lebih terperinci

Jumlah No. Provinsi/ Kabupaten Halaman Kabupaten Kecamatan 11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548

Jumlah No. Provinsi/ Kabupaten Halaman Kabupaten Kecamatan 11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548 4. Kota Bekasi 23 109 5. Kota Bekasi 10 110 6. Kabupaten Purwakarta 17 111 7. Kabupaten Bandung 43 112 8. Kodya Cimahi 3 113 9. Kabupaten Sumedang 26 114 10. Kabupaten Garut 39 115 11. Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

KANAL TRANSISI TELEVISI SIARAN DIGITAL TERESTERIAL PADA ZONA LAYANAN IV, ZONA LAYANAN V, ZONA LAYANAN VI, ZONA LAYANAN VII DAN ZONA LAYANAN XV

KANAL TRANSISI TELEVISI SIARAN DIGITAL TERESTERIAL PADA ZONA LAYANAN IV, ZONA LAYANAN V, ZONA LAYANAN VI, ZONA LAYANAN VII DAN ZONA LAYANAN XV 2012, 773 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN PITA SPEKTRUM FREKUENSI RADIO ULTRA HIGH FREQUENCY (UHF) PADA ZONA LAYANAN IV,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Daftar Pemerintah daerah yang menjadi sampel

LAMPIRAN I. Daftar Pemerintah daerah yang menjadi sampel LAMPIRAN I Daftar Pemerintah daerah yang menjadi sampel No. Pemerintah Daerah No. Pemerintah Daerah 1 Kab. Pidie 37 Kota Sungai Penuh 2 Kota Banda Aceh 38 Kab. Lahat 3 Kota Sabang 39 Kab. Musi Banyuasin

Lebih terperinci

RINCIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

RINCIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 178/PMK.07/2016 TENTANG : RINCIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU MENURUT PROVINSI/ KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2016 RINCIAN DANA BAGI

Lebih terperinci

Catatan : 26 Mei 2017

Catatan : 26 Mei 2017 Catatan : 1. Registrasi/Check-in peserta hari Rabu tanggal 31 Mei 2017, dimulai pukul 12.00 15.00 WIB, dengan menyerahkan : a. Surat Tugas b. SK Pengangkatan/ Surat Penunjukkan dari masing-masing Dinkes

Lebih terperinci

JURISDICTION OF BANK INDONESIA HEAD OFFICE AND BANK INDONESIA OFFICE (KBI)

JURISDICTION OF BANK INDONESIA HEAD OFFICE AND BANK INDONESIA OFFICE (KBI) JURISDICTION OF BANK INDONESIA HEAD OFFICE AND BANK INDONESIA OFFICE (KBI) 1 Bank Indonesia Head Office (Kantor Pusat Bank Indonesia) Jl. MH. Thamrin No.2, Jakarta 10350 DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi,

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDARISASI INDEKS BIAYA KEGIATAN, PEMELIHARAAN, PENGADAAN

Lebih terperinci

DAERAH JUMLAH PROPINSI (A)

DAERAH JUMLAH PROPINSI (A) RINCIAN DANA KONTINJENSI UNTUK BANTUAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH YANG MENGALAMI SURPLUS MARJINAL SETELAH PENGALIHAN PERSONIL, PERALATAN, PEMBIAYAAN DAN DOKUMEN (P3D) Lampiran I NO DAERAH JUMLAH PROPINSI

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA KABUPATEN/KOTA PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN PBB-P2 SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA KABUPATEN/KOTA PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN PBB-P2 SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN LAMPIRAN 55 LAMPIRAN 1 DATA KABUPATEN/KOTA PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN PBB-P2 SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN No. 1. Kota Surabaya Daerah 2011 2012 2. Kota Depok 3. Kab. Bogor 4. Kota Palembang 5. Kota Bandar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 51/Menhut-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 51/Menhut-II/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 51/Menhut-II/2009 TENTANG PERUBAHAN KESATU ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.02/MENHUT- II /2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KONSERVASI

Lebih terperinci

2011, No.11 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

2011, No.11 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran No.11, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Bagi Hasil. SDA. Pertambangan Umum. 2007 2009. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI

Lebih terperinci

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019)

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019) Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019) No Provinsi Akhir Masa Jabatan 1. Sumut 17-06-2018 2. Sumsel

Lebih terperinci