BAB V METODE PELAKSANAAN PONDASI BORED PILE
|
|
- Hamdani Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V METODE PELAKSANAAN PONDASI BORED PILE 5.1 Umum Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat menjadi satu kesatuan yang monilit dengan menyatukan pangkal tiang yang terdapat dibawah konstruksi, dengan tumpuan pondasi Pondasi tiang digunakan untuk mendukung bangunan bila lapisan tanah kuat terletak sangat dalam. Pondasi jenis ini dapat juga digunakan untuk mendukung bangunan yang menahan gaya angkat ke atas, terutama pada bangunan-bangunan tingkat yang dipengaruhi oleh gaya-gaya penggulingan akibat beban angin. Tiang tiang juga digunakan untuk mendukung bangunan dermaga. Pada bangunan ini, tiang-tiang dipengaruhi oleh gaya-gaya benturan kapal dan gelombang air. Pondasi tiang digunakan untuk beberapa maksud, antara lain: 1. Untuk meneruskan beban bangunan yang terletak di atas air atau tanah lunak, ke tanah pendukung yang kuat; 2. Untuk meneruskan beban tanah yang relatif lunak sampai kedalaman tertentu sehingga bangunan mampu memberikan dukungan yang cukupuntuk mendukung beban tersebut oleh gesekan dinding tiang dengan tanah disekitarnya; 3. Untuk menganker bangunan yang dipengaruhi oleh gaya angkat keatas akibat tekanan hidrostatis atau momen penggulingan; 4. Untuk menahan gaya-gaya horizontal dan gaya yang arahnya miring; 5. Untuk memadatkan tanah pasir, sehingga kapasitas dukung tanah tersebut bertambah; Untuk mendukung pondasi bangunan yang permukaan tanahnya mudah tergerus air. Dede Suryanto V - 1
2 Pada kemsempatan kali ini penulis akan mengkonsentrasikan pembahasan topik mengenai pondasi tiang bor (bored pile) yang merupakan salah satu bagian dari jenis pondasi dalam (deep foundation). Pondasi tiang bor dibuat dengan cara mengebor tanah pada kedalaman tertentu dan sesudah itu diisi dengan betonan baik dengan atau tanpa tulangan, prosedur tersebut dikenal dengan nama Cast In Place Pile. Tiang ini biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan alat bor. Ada beberapa alasan digunakan pondasi bored pile dalam konstruksi: 1. Peralatan pengeboran mudah dipindah-pindah sehingga waktu pelaksanaan relatif lebih cepat. 2. Dari contoh tanah selama pengeboran dapat dipelajari apakah kondisi tanah yang dijumpai sesuai dengan keadaan tanah dari hasil boring yang dilakukan pada waktu penyelidikan tanah. 3. Suara dan getaran yang ditimbulkan dari alat drilling relatif lebih kecil dibandingkan dengan alat pilling ring pada tiang pancang sehingga sangat cocok untuk daerah yang padat penduduknya juga tidak mengganggu bangunan-bangunan di sekitar lokasi proyek. 4. Dapat digunakan untuk segala macam kondisi tanah, misalnya menembus lapisan keras, lapisan kerikil (Boulder), batu-batuan lapuk dan lensa-lensa tanah yang tidak dapat ditembus oleh tiang pancang. 5. Karena dalam pelaksanaannya tidak memindahkan volume seperti halnya pada tiang pancang (Replacement Pile), maka gangguan pada tanah disekelilingnya akibat operasi drilling relatif sangat kecil, sehingga mengurangi proses remoulding tanah. 6. Diameter dan kedalaman lubang bor mudah divariasikan, sehingga lebih ekonomis untuk beban-beban kolom yang besar dan menahan momen lentur pada kepala tiang (High Bearing Piles), serta tidak diperlukan sambungan untuk tiang-tiang yang dalam. Oleh sebab itu sangat cocok terutama untuk pondasi bangunan bertingkat banyak karena dapat menggantikan suatu kelompok tiang pancang. Dede Suryanto V - 2
3 7. Ekonomis dalam penulangan karena diameter tiang bor relatif besar dan tidak adanya masalah Driving Stress And Pitching Starin selama pelaksanaan seperti tiang pancang. 8. Ketahanannya terhadap korosi dapat lebih baik dari pada tiang pancang karena ketebalan selimut betonnya mudah disesuaikan.beberapa kelemahan dari pondasi bored pile: - Kurang dapat diandalkan untuk daya dukung tahanan geser karena proses pelaksanaannya tidak sekaligus memadatkan tanah tetapi justru mengurangi massa tanah. - Prosedur pelaksanaannya sangat kritis terhadap daya dukung tiang bor, karena cara pengeboran dan pengecorannya sangat mempengaruhi mutu beton yang dihasilkan sedangkan pemeriksaan kualitas hanya dapat dilakukan secara tidak langsung sehingga memerlukan pengawasan yang lebih ketat dan teliti selama pelaksanaan. - Teknik pelaksanaan kadang-kadang sangat sensitif terhadap kondisi tanah yang dijumpai dan pengaruh cuaca. - Meskipun penetrasi sampai ke lapisan pendukung dianggap telah terpenuhi, kadang-kadang masih terjadi penurunan yang berlebihan karena keadaan geologis lapisan tanah yang tidak sama. Hal ini juga dapat mengurangi daya dukung pondasi. - Kondisi lapangan lebih kotor atau berlumpur dibandingkan dengan pondasi tiang pancang, sehingga harus dipersiapkan cara-cara untuk menangani tanah galian agar tidak menghambat pekerjaan dan mengurangi mutu. - Sebagai Cast In Place Pile, maka pelaksanaannya memerlukan lebih banyak peralatan berat maupun ringan sebagai penunjang. - Makin besar diameter bored pile makin besar pula daya dukungnya, sehingga biaya untuk keperluan loading test lebih tinggi. Dede Suryanto V - 3
4 5.2 Dasar Dasar Perencanaan Prosedur perencanaan umumnya terdiri dari beberapa tahap, yaitu : a. Penyelidikan tanah, dari data yang diperoleh dapat diperkirakan dimensi dan jumlah tiang. b. Perhitungan daya dukung batas tanah dan bahan tiang, diperhitungkan terhadap end bearing dan skin friction yang didasarkan pada tiga arah gaya, yaitu tekan dan tarik (statik aksial), serta mendatar (statik lateral). Daya dukung izin tanah didefinisikan sebagai tekanan maksimum yang boleh dikerjakan pada tanah sehingga tidak menyebabkan keruntuhan geser serta penurunannya masih dalam batas toleransi, sedangkan daya dukung ultimit didefinisikan sebagai tekanan terkecil yang dapat menyebabkan keruntuhan geser pada tanah pendukung tepat dibawah dan disekeliling pondasi. Laporan hasil penyelidikan tanah (soil investigation) dapat dilihat pada bagian lampiran dalam laporan kerja praktik ini. Dede Suryanto V - 4
5 5.3 Langkah-langkah Pekerjaan Pondasi Bored Pile 1. Menentukan Titik Bored Pile (Survey) - Alat yang digunakan Total Station - Langkah-langkah penentuan titik a. Seting alat total station mulai dari kerataan alat dan center atau tidak nya alat b. Tembak target acuan beanch mark (bm) sebagai titik acuan pengikat koordinat c. Input data koordinat rencana titik bored pile pada total station d. Arahkan total station ke titik rencana dengan acuan data koordinat yang di input dan patokan apabila sudah searah dengan target maka pada total station kordinat nya artinya bahwa koordinat yang sudah di input sudah terarah oleh total station. e. Jika alat total station sudah terah pada target koordinat yang dinput tembakan titik acuan tersebut ke prisma untuk menetukan titik lokasi koordinat tersebut dengan acuan jarak yang akan muncul pada Total station yakni 0 m jika prisma tersebut tepat berada pada titik koordinat terbut dan patok untuk menandakan bahwa titik pengeboran sudah di tentukan. Dede Suryanto V - 5
6 Dokumentasi Tahapan Pekerjaan Survey Alat Total Station Tahapan Survey Seting Alat Penentuan BM Input Data Penguncian data Pematokan Titik Bored Pile 2. Perakitan Pipa Tremi - Alat yang digunankan Crawel Crane Gambar Langkah-langkah perakitan pipa tremi a. Pasangkang corong pipa tremi ke pengait Crawel Crane b. Berikan pelumas ke lubang pipa tremi yang dimaksudkan agar memberiakan kemudahan dalam penggabungan pipa tremi. c. Pasang corong tersebut ke pipa tremi untuk menjoin antara pipa satu dengan yang lainnya. Dan untuk menggabungkan satu pipa tremi dengan lainnya yaitu dengan memasukan kawat yang dililit kedalam lubang sambungan yang sudah ada pada pipa tremi fungsi dari kawat ini yakni sebagai engsel yang mengikat pipa tremi namun sifat pengikatnnya sementara jadi mudah untuk di bongkar pasang. Pada tahap perakitan pipa trme ini di buat menjadi empat section yang. Dimana panjang 1 pipa tremi berkisar ± 3-4 m dan pada satu section dipasangkan tiga pipa tremi jadi Dede Suryanto V - 6
7 panjang per section ± 12 m. Dan tahap ini dilakukan sampai semua pipa terpasang menjadi empat section. Dokumentasi Perakitan Pipa Tremi Alat Berat Crawel Crane Tahapan Perakitan Proses Perakitan Gambar Pabrikasi Tulangan sengkang - Alat yang digunakan Rolan Besi - Langkah-langkah pabrikasi tulangan sengkang a. Masukan ujung besi tulangan berdiameter 10 mm dan panjang ± 4 m ke lubang yang terdapat pada alat pemutar tersebut. b. Putar besi pemutar tersebut agar besi tulangan teresebut berubah bentuk menjadi bentuk spiral. Langkah ini dilakukan terus menerus sampai memenuhi kebutuhan tulangan sengkang untuk satu tiang bored pile Alat Rolan Besi Tahapan Pabrikasi Gambar. 5.3 Dede Suryanto V - 7
8 4. Pabrikasi Tulangan utam bored pile - Alat yang di gunakan Gegep/ Tang Mesin Las & Elektroda Ring Cetakan - Langkah Pabrikasi tulangan utama bored pile a. Letakan dudukan besi yang digunakan untuk menempatkan tulangan dalam perakitan. b. Pasangkan ring cetakan di atas dudukan besi yang digunakan untuk mencetak atau meletakan tulangan agar berbentuk lingkaran dan lurus. c. Pasangkan tulangan utama pada ring dengan menggunakan kawat tali sebagai media pengikatnya. Dan pasangkan semua tulangan yang berjumlah 11 batang agar membuat bentuk lingkaran. d. Pasang tulangan sengkang pada tulangan utama yang sudah tersusun dan terpasang menjadi bentuk lingkaran. Dan ikatkan tulangan sengkang tersebut menggunakan kawat tali dan disusun dengan jarak sengakang 150 mm. e. Setelah tulangan sengkang terpasang pada tulangan utama ring cetakang dilepaskan dan selanjutnya dilakukan proses pengikatan antara tulangan utama dan tulangan sengkang dengan menggunakan alat las. Dan area yang dilakukan pengelasan adalah bagian kepala ujung tulangan bored pile. Dan langkah diatas dilakukan berulang sampai kebutuhan tulangan tercukupi untuk pelaksanaan proyek apartemen sudirman one tang city. Pada pelaksanaannya tulangan yang dibutuhkan untuh pondasi bored pile sedalam 50 m tulangan di buat menjadi empat bagian yang panjang per bagiannya ± 12 m dan 9 m Dede Suryanto V - 8
9 Dokumentasi Tahapan perakitan tulangan pondasi bored pile Peralatan yang di gunakan : Gegep/Tang Mesin Las Elektoda Ring Cetakan Dudukan Tulangan Proses Perakitan Tulangan Gambar. 5.4 a b c d e Gambar. 5.5 Dede Suryanto V - 9
10 5. Persiapan Lokasi Pengeboran - Alat yang di gunakan Excavator - Langkah pekerjaan persiapan lokasi pemboran bored pile a. Meratakan area sekitar pemboran membersihkan dari bebatuan atau material yang berada pada lokasi tersebut. b. Membuat drainase atau saluran pembuangan air yang nanti digunakan pada proses pengeboran langkah dilakukan agar tidak terjadi genangan air ketika proses pekerjaan pengeboran. c. Pasangkan pelat baja di dekat area sekitar pengeboran sebagai tempat berpijak mesin bor ketika melakukan pengeboran dan hal ini dilakukan agar pelat baja tersebat mampu membuat keadaan mesin bor statis/diam ketika proses pengeboran karena posisi alat sangat menentukan kualitas lobang bor yang dihasilkan. Dan pemasangan pelat baja pun dilakukan diarea mobilisasi rmixer yang nantinya akan membawa beton untuk pengecoran. Dokumentasi tahapan kegiatan persiapan a b c Gambar. 5.6 Dede Suryanto V - 10
11 6. Pengeboran titik pondasi bored pile - Alat yang digunakan Drilling Bor/Machine Bor Zoomillion Crawel Crane Mata Bor Auger Mata Bor Bucket Mata Bor Cleaning Chasing Drilling Bor Crawel Crane Mata Bor Auger Mata Bor Bucket Mata Bor Cleaning Chasing Gambar.5.7 Peralatan Pengeboran - Tahapan pekerjaan pengeboran pondasi bored pile a. Pemasangan mata bor auger pada mesin bor, pemasangan mata bor auger dilakukan pada awal tahapan pekerjaan berfungsi sebagai pembuka proses pengeboran karena bentuk mata bor auger yang runcing mampu membor lapisan tanah mulai dari bagian atas tanah permukaan berbeda dengan mata bor bucket dan cleaning. Dan pengeboran dengan mata bor auger dilakukan sampai kedalaman tanah ± m karena pada Dede Suryanto V - 11
12 kedalaman tanah tersebut bor auger tidak mampu membawa bongkahan tanah yang berada dalam lubang karena kondisi tanahnya berupa silt/lanau jadi mata bor auger tidak mampu lagi mengangkat tanah didalam lubang bor. Gambar 5.8 Proses Pengeboran dengan mata bor auger b. Pemasangan Cashing pada lubang bor dilakukan pada kedalaman lubang ± m hal ini dilakukan sama dengan proses penggantian mata bor auger ke mata bor bucket. Pemasangan cashing tersebut berfungsi sebagai penahan longsoran tanah sedalam -12 m dari perukaan tanah. Adapun pemasangan casing pada lubang bor yaitu menggunakan alat berat berupa crawel crane cashing tersebut di kaitkan oleh sling/kabel pada bagian cashing yang memiliki tempat untuk dikaitkan atau sering disebut telinga cashing dan proses pemasangannya chasing di angkat dan diposisikan lurus dengan lubang bor agar lubang bor tersebut tidak miring dan penanaman/pemasangan cashing dalam lubang bor tidak dimasukan semua bagianya karena dikhawatirkan cashing tersebut ambalas kedalam lubang pengeboran maka pemasangan/penanaman chasing di kaitkan bagian telinga chasing pada pelat baja yang berfungsi sebagai dudukan mesin bor. Dede Suryanto V - 12
13 Gambar Proses Pemasangan Cashing c. Setelah cashing terpasang pada lubang bor selanjutnya adalah pengeboran lubang menggunakan mata bor bucket. pengeboran dengan menggunakan mata bor bucket lebih tepat dilakukan pada lapisan tanah yang mulai lunak dan bercampur dengan air. Karena bentu yang dimiliki oleh mata bor bucket berupa tabung dengan gigi di samping bagian ujungnya. Dan proses pengambilan tanah dengan mata bor bucket ini adalah dengan mengupas atau menggerus bagian pinggir lubang pengeboran dan tanah tersebut masuk kedalam tabung bucket tersebut melalu lubang dan maksimal kedalam sekali pengeboran sedalam ± 0,5 1 m karena lebih dari itu bucket tersebut tidak mampu lagi menampung tanah karena tinggi dari bucket tersebut hanya ± 1 m. Dan cara pembuangan tanah yang berada pada bucket tersebut yaitu dengan cara membukakan penutup dari bucket tersebut sambil memutarnya. Tahapan ini dilakukan samapi kedalam rencana yang di tentukan pada proyek apartemen sudirman one tang city proses penggunanaan mata bor bucket dilakukan mulai kedalaman -12 m 50 m karean kedalaman atau panjang lubang bored pile rencana adalah 50 m dan untuk mengetahui kedalaman aktual lubang maka di ukur dengan meteran rol yang dimasukan kedalam lubang pengboran apabila panjang atau kedalaman lubang sudah sesuai dengan kedalaman rencana maka proses selanjutnya adalah pembersihan lubang dengan mata bor cleaning. Pada proses pengeboran lubang dilakukan pengisian air kedalam lubang menggunakan selang yang Dede Suryanto V - 13
14 bertujuan sebagai gaya penahan/gaya tekan terhadap tanah yang menghindari dari kelongsongran tanah. Gambar.5.8. proses pengeboran dengan mata bor bucket d. Proses pengeboran dengan mata bor cleaning dilakukan apabila persiapan redymix atau beton untuk pengecoran sudah mulai diberangkatkan dari bacing plean tempat pemesan beton. Karena apabila proses cleaning dilakukan lebih awal dari proses pengecoran dikhawatirkan akan terjadi kelongsoran pada lubang bor tersebut maka tenggang waktu yang di berikan pada tahap cleaning yakni ± 1 jam sebelum proses pengeboran dan proses cleaning hanya proses pengeboran yang berfungsi sebagai pembersing lubang pengeboran karena bentu mata bor nya yang tidak memiliki gigi jadi mampu meratakan dan membersihkan lubang bor dan dilakukan hanya satu kali pengeboran. Gambar 5.9. Proses Pembersihan lubang dengan mata bor cleaning Dede Suryanto V - 14
15 7. Proses pemasangan tulangan bored pile - Alat yang digunakan Crawel Crane Mesin Las & Electroda - Tahapan pekerjaan pemasangan tulangan bored pile a. Mobilisasi peralatan seperti mesin las dan kelengkapannya b. Pemindahan tulangan bored pile dari pabrikasi tulangan ke lokasi titik pengboran dengan menggunakan alat berat crawel crane. c. Pemasangan tulangan pada lubang bored pile dilakukan hanya sepanjang 42 m dari -8 m permukaan tanah atas. Karena -8 m dari permukaan tanah atas akan di gali kembali untuk di jadikan basement. Dan panjang tulangan tersebut dibagi menjadi 4 bagian dari total panjang rencana tulangan bored pile. Dimana ada dua ukuran Ø tulangan utama yaitu Ø tulangan 16 mm dan Ø tulangan 22 mm. Dimana untuk tulangan utama yang berdiameter 22 mm panjang bagian tulangan dibuat sepanjang 12 m dan dibuat sebanyak tiga bagian jadi total panjang tulangan untuk diameter (Ø) tulangan 22 mm sepanjang 36 m dengan dibagi menjadi 3 bagian yang masing-masing panjangnya 12 m. Dan untuk tulangan utama yang berdiameter (Ø) 16 mm panjang tulangan hanya 6 m. d. Tulangan yang pertama dimasukan kedalam lubang bor adalah tulang yang berdiameter (Ø) 22 mm. Tulangan tersebut tidak langsung dimasukan semuanya kedalam lubang bor tetapi disisakan sepanjang 1 m atau sering disebut panjang gantungan besi tulangan dengan cara menahan tulangan tersebut dengan besi yang di tahankan atau di dudukan ke pipa chasing. Panjang/sisa besi yang menjorok ke atas nantinya akan digunakan sebagai wilayah penyambungan dengan tulangan berikutnya dengan cara penyambungan menggunakan las dengan menyambungkan gantungan dari tulangan tersebut yang menjorok keatas dengan panjang gantungan tulangan yang akan di pasangkan kedalam lubang bor. proses tersbut dilakukan seterusnya sampai bagian tulangan yang terakhir. Untuk urutannya pemasangan tulangan dari tulangan bagian 1-3 yaitu Dede Suryanto V - 15
16 dipasangkan tulangan yang berdiameter (Ø) 22 mm dan yang terkhir adalah tulangan yang berdiameter (Ø) 16 mm. Dokumentasi proses pemasangan tulangan bored pile Alat-alat yang digunakan : Crawel Crane Mesin Las electroda Gambar.5.10 Peralatan Pemasangan tulangan bored Pile Langkah-langkah Pemasangan Tulangan : a b c d Gambar Proses Pemasangan Tulangan Bored Pile Dede Suryanto V - 16
17 8. Proses pengecoran pondasi bored pile - Alat-alat yang digunakan Crawel Crane Pipa Tremi Mixer - Tahapan pelaksanaan pengecoran pondasi bored pile a. Pengukuran kedalaman lubang bor yang akan di cor. Langkah ini berfungsi sebagai kontrol terhadap kebutuhan volume beton yang akan dimasukan kedalam lubang. b. Pemasangan pipa tremi kedalam lubang bor c. Pengujian slump test dan pembuatan sample beton. Adapun nilai slump test untuk beton tersebut adalah 2 ± 18 dan mutu dari beton tersebut adalah fc = 30 Mpa d. Pengecoran dengan menuangkan adukan beton yang berada pada mixer ke pipa tremi dengan menekan handel yang berada pada redy mix. e. Pipa tremi yang sudah diisikan adukan beton kemudian diangkat untuk menurunkan adukan beton kedalam lubang bor pada penuangan adukan beton pertama atau sedalam 3 m panjang pipa tremi di pasangkan sepanjang 49 m karena pada kedalaman tersebut laju pengayunan pipa tremi untuk menurunkan beton belum terhambat oleh beton yang berada dalam lubang bor tersebut. Dan apabila sudah mulai tersumbat oleh beton yang berada pada lubang bor tersebut bagian pipa tremi dilepaskan sesuai dengan tinggi beton yang berada lubang bor hal ini dilakakukan untuk memberikan kelancaran dalam proses penuangan beton kedalam lubang bor. Pada proses pengecoran setiap pergantian mixer yang membawa beton untuk pengecoran tinggi muka cor selalu di ukur dengan memasukan meteran rol kedalam lubang bor tersebut hal ini dilakukan untuk mengestimasikan berapa banyak lagi adukan beton yang harus dituangkan kedalam lubang bor tersebut dan dari hasil tersebutpun mampu memberikan informasi tentang perbandingan diameter lubang bor actual dengan diameter lubang bor rencana. Proses diatas dilakukan Dede Suryanto V - 17
18 sampai tinggi rencana muka cor tercapai yaitu yaitu 8,7 m dari elevasi muka cashing. Dokumentasi proses pekerjaan pengecoran pondasi bored pile Alat-alat yang digunakan: Crawel Crane Pipa Tremi Mixer Langkah-langkah Pengcoran: Gambar Peralatan pengecoran a b c d e Gambar Proses Pengecoran Bored Pile Dede Suryanto V - 18
19 9. Proses pengangkatan cashing - Alat-alat yang digunakan Crawel Crane Excavator - Tahapan pekerjaan pengangkatan cashing dari lubang bor a. Kaitkan sling dari alat berat crawel crane ke bagian telinga cashing b. Angkat bagian bawah telinga cashing dengan bucket excavator yang berfungsi membantu pengangkatan cashing yang di lakukan oleh crawel crane c. Setelah cashing mulai terangkat bucket excavator yang mengangkat telinga cashing pada bagian bawah dilepaskang dan selanjutnya pengangkatan cashing dilakukan oleh crawel crane. Dokumentasi proses pengangkatan cashing Alat-alat yang digunakan : Crawel Crane Excavator Gambar Peralatan Pengangkatan Cashing Langkah-langkah Pengangkatan chasing : a b c ambar Proses Pengangkatan Cashing Dede Suryanto V - 19
20 Dede Suryanto V - 20
5. Untuk memadatkan tanah pasir, sehingga kapasitas dukung tanah tersebut bertambah, untuk mendukung pondasi bangunan yang permukaan tanahnya mudah te
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BORED PILE 5.1 Umum Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat menjadi
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi.
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Umum Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat menjadi satu kesatuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pondasi Dalam Pondasi dalam adalah pondasi yang dipakai pada bangunan di atas tanah yang lembek. Pondasi ini umumnya dipakai pada bangunan dengan bentangan yang cukup lebar, salah
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN
BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Dari standar teknis yang ditetapkan untuk suatu pekerjaan pondasi bored pile dimana material yang digunakan semuanya harus sesuai dengan kriteria standar teknis
Lebih terperinciBAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.
BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.476A (Zone C) 4.1. Pekerjaan Pembuatan Lubang Bor Pekerjaan pembuatan lubang
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi
BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored
Lebih terperinciPONDASI TIANG BOR (BOR PILE)
PONDASI TIANG BOR (BOR PILE) Disusun Oleh : Ama Muttahizi Ahadan Auhan Hasan Fastajii Bulloh TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya beban diatasnya. Pondasi
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Pembahasan Masalah Secara umum setiap proyek memiliki permasalahan masing-masing, sesuai dengan tingkat kesulitan suatu perencanaan suatu proyek berdasarkan keinginan pemilik
Lebih terperinciMETODE PEKERJAAN BORE PILE
METODE PEKERJAAN BORE PILE Dalam melaksanakan pekerjaan bore pile hal-hal yang harus diperhatikan adalah : 1. Jenis tanah Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap kecepatan dalam pengeboran. Jika tipe tanah
Lebih terperinciPENGANTAR PONDASI DALAM
PENGANTAR PONDASI Disusun oleh : DALAM 1. Robi Arianta Sembiring (08 0404 066) 2. M. Hafiz (08 0404 081) 3. Ibnu Syifa H. (08 0404 125) 4. Andy Kurniawan (08 0404 159) 5. Fahrurrozie (08 0404 161) Pengantar
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PEKERJAAN PONDASI BORED PILE PADA PROYEK APARTEMEN ROSEVILLE SOHO AND SUITE
LAPORAN KERJA PRAKTEK PEKERJAAN PONDASI BORED PILE PADA PROYEK APARTEMEN ROSEVILLE SOHO AND SUITE Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : CHAIRIL ANWAR (41111110007)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Umum Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya beban diatasnya. Pondasi
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Uraian Umum Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan Proyek yang lainnya. Metode pelaksanaan yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Pondasi Tiang digunakan untuk mendukung bangunan yang lapisan tanah kuatnya terletak sangat dalam, dapat juga digunakan untuk mendukung bangunan yang menahan gaya angkat
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang
Lebih terperinciBAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN V. 1. Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN
BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Material Pondasi Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan,
Lebih terperinciPONDASI. Prinsip pondasi : 1. Harus sampai ke tanah keras. 2. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah.
PONDASI Prinsip pondasi : 1. Harus sampai ke tanah keras. 2. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah. Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya
BAB V PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Umum Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat menjadi satu kesatuan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton
Lebih terperinciBAB VI TINJAUAN KHUSUS. (Secant Pile dan Soldier Pile)
BAB VI TINJAUAN KHUSUS (Secant Pile dan Soldier Pile) 6.1 Uraian umum Pada proyek Brooklyn Soho and Apartment, didnding penahan tanah menggunakan metode Secant pile dan Soldier pile. 6.1.1 Secant Pile
Lebih terperinciBAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN
BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sarana infrastruktur dalam dunia teknik sipil mengalami perkembangan yang cukup pesat, meningkatnya populasi manusia dan terbatasnya lahan merangsang
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi
BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN
BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KHUSUS
BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1 Lingkup Tinjauan Khusus Tinjauan khusus pada laporan kerja praktek ini adalah metode pelaksanaan pekerjaan pondasi. Pada tinjauan ini, penulis memaparkan metode pelaksanaan pekerjaan
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN
BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak - pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan didalmnya, maka makin banyak
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi.
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Umum Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat menjadi satu kesatuan
Lebih terperinciFONDASI DALAM BAB I PENDAHULUAN
FONDASI DALAM BAB I PENDAHULUAN A. FUNGSI FONDASI PENDAHULUAN Meneruskan beban yang diterima ke tanah dasar fondasi kepada tanah, baik beban dalam arah vertical maupun horizontal. Fungsi fondasi tiang
Lebih terperinciAnalisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai
Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Soft cor ini dipasang sepanjang keliling area yang akan dicor, dengan kata lain pembatas area yang sudah siap di cor dengan area yang belum siap. 46 Pekerjaan
Lebih terperinciPENGAMATAN PROSES PONDASI BORED PILE dan RTAINING WALL PADA GEDUNG ASPEN ADMIRALTY APARTMENT TOWER C, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN
KERJA PRAKTEK UNIVERSITAS GUNADARMA PENGAMATAN PROSES PONDASI BORED PILE dan RTAINING WALL PADA GEDUNG ASPEN ADMIRALTY APARTMENT TOWER C, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN NAMA :ABDURRAHMAN ZAINULMUTTAQIN NPM
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Bab V Pelaksanaan Pekerjaan V.1 Pelaksanaan Di Lapangan Pada pelaksanaan proyek di lapangan, pelaksana tidak langsung membawahi para tukang akan tetapi menunjuk kepala tukang
Lebih terperinciBAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK
BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,
Lebih terperinciBABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif
BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena
Lebih terperinciTINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang
Lebih terperinciBAB VI KONSTRUKSI KOLOM
BAB VI KONSTRUKSI KOLOM 6.1. KOLOM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Uraian Umum Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek yang akan berlangsung. Manajemen pelaksanaan bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini, juga membuat semakin berkembangnya berbagai macam teknik dalam pembangunan infrastruktur, baik itu
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pembangunan Proyek STS Bintaro Permai ini berdasarkan dari pertimbangan
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Konsep Perencanaan Pembangunan Proyek STS Bintaro Permai ini berdasarkan dari pertimbangan beberapa aspek, salah satunya pertimbangan karena meningkatnya mobilitas penduduk
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Tinjauan Umum Perencanaan yang telah dibuat oleh perencana diwujudkan melalui pelaksanaan pekerjaan di lapangan oleh kontraktor. Pelaksana pekerjaan merupakan tahap yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beban Struktur Pada suatu struktur bangunan, terdapat beberapa jenis beban yang bekerja. Struktur bangunan yang direncanakan harus mampu menahan beban-beban yang bekerja pada
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN
BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Pembersihan Lahan Pada umumnya dalam membangun bangunan, harus ada tanah sebagai tempat dimana bangunan tersebut berada. Tanah yang digunakan harus bersih, tidak ada rerumputan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu teknologi dalam bidang teknik sipil mengalami perkembangan dengan cepat. Beton merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam struktur bangunan pada saat
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek
BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan
Lebih terperinciBAB IV. PERALATAN dan MATERIAL
BAB IV PERALATAN dan MATERIAL 4.1 Peralatan 4.1.1. Alat Ukur (waterpass) Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangunan sipil terbagi atas dua bagian yaitu bangunan di atas tanah (upper
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangunan sipil terbagi atas dua bagian yaitu bangunan di atas tanah (upper structure) dan bangunan di bawah tanah (sub structure) yang membedakan diantara keduanya adalah
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN
BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Material Perlu diketahui bahwa bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan dan kekakuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai Program Pemerintah untuk meluaskan suatu daerah serta memberikan alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road). Dan dengan
Lebih terperinciBAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi
BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL 7.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan yang harus direncanakan
Lebih terperinciDalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus diperhatiakan dan dipertimbangkan diantaranya :
Dalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus diperhatiakan dan dipertimbangkan diantaranya : A. Jumlah lantai yang akan di bangun, misalnya: Pada bangunan sederhana atau rumah 1
Lebih terperinciMAKALAH METODE PELAKSANAAN JEMBATAN BETON BERTULANG BALOK T
MAKALAH METODE PELAKSANAAN JEMBATAN BETON 1.1 Pengertian Jembatan BERTULANG BALOK T Konstruksi jembatan adalah suatu konstruksi bangunan pelengkap sarana transportasi jalan yang menghubungkan suatu tempat
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR
BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR 5.1 URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Bahan Bangunan Untuk dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi tentu saja diperlukan bahan bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah biaya dan kendala (Parahyangan, 2010). Kendala yang dimaksud merupakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Pondasi Tiang Bor Faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan jenis pondasi tiang adalah biaya dan kendala (Parahyangan, 2010). Kendala yang dimaksud
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembebanan Dalam perencanaan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman secara konstruksi. Struktur
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian Umum Bangunan merupakan suatu bentuk lingkungan yang di buat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang memilioki fungsi sebagai tempat
Lebih terperincipemikiran dan mempertajam konsep yang digunakan yang memuat penelitian yang optimal. Bab ini berisi tentang tinjauan umum dan penelitian sejenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka merupakan kerangka teoritis yang dijadikan landasan pemikiran dan mempertajam konsep yang digunakan yang memuat penelitian sebelumnya untuk menghindari duplikasi.
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Beton Precast Beton precast adalah suatu produk beton yang dicor pada sebuah pabrik atau sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek bangunan
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material. Material Konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses konstruksi, dari
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan Dan Alat - Alat BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk
Lebih terperinci: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT
PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK, PELAT LANTAI DI LANTAI P1, P2, P3, P4, P5 PADA GEDUNG SATRIO TOWER DI JAKARTA SELATAN Nama : Rika Arba Febriyani NPM : 26312369 Pembimbing : Lia Rosmala Schiffer, ST.,
Lebih terperinciPersyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:
Pondasi Caisson atau Pondasi Sumuran Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang dan digunakan apabila tanah dasar (tanah keras) terletak pada kedalaman yang
Lebih terperinciMETODE PEKERJAAN PONDASI BORE PILE PADA PEMBANGUNAN FLY OVER SIMPANG JAKABARING PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN
METODE PEKERJAAN PONDASI BORE PILE PADA PEMBANGUNAN FLY OVER SIMPANG JAKABARING PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Jurusan
Lebih terperinciGambar 3.1 Lokasi pembangunan Apartemen Sudirman One Tang-City
BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III. Metodologi Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini Tugas Akhir ini adalah pembuatan pondasi bored pile pada Proyek Apartemen Sudirman One Tang City Tangerang.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.
ABSTRAK Dalam perencanaan pondasi tiang harus memperhatikan karakteristik tanah di lapangan serta beban struktur atas bangunan karena hal ini akan mempengaruhi desain pondasi yang akan digunakan. Metode
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan konstruksi
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pekerjaan Galian Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan konstruksi yang bertujuan untuk mendapatkan desain atau bentuk konstruksi yang sesuai dengan elevasi
Lebih terperinciPengenalan Kolom. Struktur Beton II
Bahan Kuliah Ke-I Pengenalan Kolom Struktur Beton II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh September 2008 Materi Kuliah Definisi Pembuatan Kolom Apa yang dimaksud dengan Kolom?
Lebih terperinciBAB I KONSEP PENILAIAN
BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1 Latar Belakang Buku penilaian untuk unit kompetensi Menerapkan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi dibuat sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang saling terikat sehingga sebuah bangunan menjadi kokoh, adapun elemen-elemen struktur tersebut yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman secara kontruksi. Struktur
Lebih terperinciPanjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan
Mata Kuliah Kode SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan Pertemuan - 15 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan penulangan pada elemen-elemen
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi
Lebih terperinciBAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN
7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON
BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON Beton bertulang adalah struktur komposit yang sangat baik untuk digunakan pada konstruksi bangunan. Pada struktur beton bertulang terdapat berbagai keunggulan akibat
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak dimanfaatkan sampai saat ini. Beton juga telah banyak mengalami perkembangan-perkembangan baik
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan
Proyek Aeropolis Lucent Tower BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Tinjauan Umum Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan ketinggian 8 lantai pada lahan seluas 3500 m 2. Struktur
Lebih terperinciBAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat
BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode
Lebih terperinciPondasi Tiang (Pile Foundation)
Pondasi Tiang (Pile Foundation) tanah lunak SIVA batuan (rock) 1 Pondasi Dalam ~ untuk melimpahkan beban ke tanah di bawahnya ~ utamanya untuk tanah lunak atau beban berat tanah lunak P I L E batuan (rock)
Lebih terperinciPENGUJIAN BORED PILE
BAB VII PENGUJIAN BORED PILE 7.1 Umum Uji pembebanan tiang (pile loading test) adalah suatu metode yang digunakan dalam Pemeriksaan terhadap sejumlah beban yang dapat didukung oleh suatu struktur dalam
Lebih terperinci5.2. Pekerjaan Bore Pile dan Soldear Pile. Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Bore Pile dan Soldear Pile ini melibatkan beberapa kegiatan antara lain ada
5.1. URAIAN UMUM BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Laporan Kerja Praktek Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban
Lebih terperinciBAB IV ALTERNATIF DESAIN DAN ANALISIS PERKUATAN FONDASI
BAB IV ALTERNATIF DESAIN DAN ANALISIS PERKUATAN FONDASI 4.1 ALTERNATIF PERKUATAN FONDASI CAISSON Dari hasil bab sebelumnya, didapatkan kondisi tiang-tiang sekunder dari secant pile yang membentuk fondasi
Lebih terperinciBAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan
BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) 7.1 Uraian umum Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
Lebih terperinciMATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG
MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG Pengertian Pondasi Adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang bertugas mendukung seluruh beban
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT
METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT Wowo Afif Fathurohman 1 Asri Wulan 2 Tri Handayani 3 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. paling bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Umum Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya beban diatasnya. Pondasi
Lebih terperinci