PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA BANK DAN BAGI HASIL TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH
|
|
- Sudirman Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA BANK DAN BAGI HASIL TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH 1 Fathimah Hanoum Azzahra fhanumazzahra@gmail.com Sapari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT Baitul Mal wat Tamwil is an incorporated saving and loan cooperation financial institution. Recently, this institution becomes popular in Indonesia along with the muslims spirit to find alternative economic model post monetary crisis in The BMT is based on the basic principles of economic order in Islamic religion: transparency, mutual willing, trust, and responsibility and particularly its profit sharing system.quantitative method is used in this research. The data is secondary data and time series which have been obtained from Mudharabah deposit report and financial statistics of Bank Indonesia. The samples are 24 items from January 2012 to December The regression analysis is used for partial significant examination between bank interest rate and profit sharing rate and Mudharabah deposit.the result of this research gives explanation that bank interest rate has negative influence to the BMT Amanah Madinah Ngeni Waru Sidoarjo volume of Mudharabah deposit because when the interest rate of commercial or conventional banks increases, the BMT Amanah Madinah Mudharabah deposit increases as well.then, the profit sharing has negative relation and has no influence to the volume of BMT Amanah Madinah Ngeni Waru Sidoarjo Mudharabah deposit. Keywords: Bank Interest Rate, Profit Sharing Rate, Mudharabah Deposit ABSTRAK Baitul Mal wat Tamwil (BMT) adalah sebuah lembaga keuangan yang berbadan hukum koperasi simpan pinjam. Di Indonesia lembaga ini belakangan populer seiring dengan semangat umat Islam untuk mencari model ekonomi alternatif pasca krisis ekonomi tahun BMT berpegang pada prinsip dasar tata ekonomi dalam agama Islam yakni transparansi, saling rela, percaya dan tanggung jawab, serta terutama sistem bagi hasil - nya.penelitian ini menggunkan metode kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan time series yang diperoleh dari laporan deposito Mudharabah dan Statistik Keuangan Bank Indonesia. Sampel yang digunakan sebanyak 24 dari bulan Januari 2012 sampai Desember Analisis regresi digunakan untuk uji signifikan antara tingkat suku bunga bank dan tingkat bagi hasil secara parsial dengan deposito mudharabah. Hasil dari penelitian ini memberikan penjelasan bahwa tingkat suku bunga bank berpengaruh negatif terhadap volume deposito mudharabah BMT Amanah Madinah Ngeni Waru Sidoarjo karena disaat bunga bank umum atau konvensional naik,deposito Mudharabah di BMT Amanah Madina juga semakin meningkat, kemudian untuk bagi hasil mempunyai hubungan yang negatif dan tidak berpengaruh terhadap volume deposito mudharabah BMT Amanah Madinah Ngeni Waru Sidoarjo. Kata Kunci : Tingkat Suku Bunga Bank, Tingkat Bagi Hasil, Deposito Mudharabah.
2 PENDAHULUAN Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktifitas perekonomian masyarakat modern. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari tradisi umat islam sejak zaman Rasulullah SAW. Praktikpraktik seperti menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan. Dengan demikian, fungsi-fungsi utama perbankan modern, yaitu menerima deposit, menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat islam, bahkan sejak zaman Rasulullah SAW. Sejarah perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia mencerminkan dinamika aspirasi dan keinginan dari masyarakat Indonesia sendiri untuk memiliki sebuah alternatif sistem perbankan yang menerapkan sistem bagi hasil yang menguntungkan bagi nasabah dan bank. Rintisan praktek perbankan syariah dimulai pada awal tahun 1980-an, sebagai proses pencarian alternatif yang diwarnai oleh prinsip-prinsip transparansi, berkeadilan, seimbang, dan beretika. Baitul Mal wat Tamwil (BMT) adalah sebuah lembaga keuangan yang berbadan hukum koperasi simpan pinjam. Di Indonesia lembaga ini belakangan populer seiring dengan semangat umat Islam untuk mencari model ekonomi alternatif pasca krisis ekonomi tahun Kemunculan BMT merupakan usaha sadar untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. Konsep ini sedianya ingin mengacu pada definisi baitul mâl pada masa kejayaan Islam, terutama pada masa khalifah empat pasca-kepemimpinan Nabi Muhammad SAW atau masa Khulafaur Rasyidin ( M). Dalam bahasa Arab bait berarti rumah, dan "mâl" yang berarti harta: rumah untuk mengumpulkan atau menyimpan harta. Waktu itu dikenal istilah diwan yakni tempat atau kantor yang digunakan oleh para penulis katakanlah sekretaris baitul mal untuk bekerja dan menyimpan arsip-arsip keuangan. Baitul Mal adalah suatu lembaga yang bertugas mengumpulkan harta negara entah diperoleh dari umat Islam sendiri atau dari rampasan perang, untuk disalurkan kepada orang-orang yang berhak menerima atau untuk kebutuhan angkatan bersenjata. Para khalifah waktu itu memegang kebijakan utama kemana harta-harta itu akan disalurkan. Di Indonesia, istilah baitul maal wat tamwil mengemuka sejak tahun Mulanya, lembaga ini sekedar menghimpun dan menyalurkan ZIS (zakat, infaq, shadaqah) dari para pegawai atau karyawan suatu instansi untuk dibagikan kepada para mustahiqnya, lalu berkembang menjadi sebuah lembaga ekonomi berbentuk koperasi serba usaha yang bergerak di bidang simpan-pinjam dan usaha-usaha pada sektor riil. Semangat yang luar biasa untuk berekonomi dengan ber-islam sekaligus itu harus didukung. BMT membuka kerjasama dengan lembaga pemberi pinjaman dan peminjam bisnis skala kecil dengan berpegang pada prinsip dasar tata ekonomi dalam agama Islam yakni transparansi, saling rela, percaya dan tanggung jawab, serta terutama sistem bagi hasil -nya. BMT terus berkembang. Di beberapa pesantren dan kepengurusan cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) sudah terbentuk lembaga perekonomian umat ini. Sebagai sebuah konsep, BMT itu sendiri terus berproses dan berupaya mencari trobosan baru untuk memajukan 2
3 perekonomian masyarakat, karena masalah mua malat memang berkembang dari waktu ke waktu. Kondisi yang terjadi di Indonesia dengan menghadapi gejolak moneter yang diwarnai oleh tingkat bunga yang sangat tinggi belakangan ini yang disebabkan oleh inflasi, perbankan syariah terbebas dari negative spread, karena perbankan Islam tidak berbasis pada bunga uang. Konsep Islam menjaga keseimbangan antara sektor riil dengan sektor moneter, sehingga pertumbuhan pembiayaannya tidak akan lepas dari pertumbuhan sektor riil yang dibiayainya. Pada saat perekonomian dunia lesu, maka yield yang diterima oleh perbankan islam menurun, dan pada gilirannya return yang dibagi hasilkan kepada para penabung juga turun. Sebaliknya, pada saat perekonomian booming, maka return yang dibagi hasilkan akan booming pula. Dengan kata lain, kinerja perbankan Islam ditentukan oleh kinerja sektor riil, dan bukan sebaliknya. Dengan pandangan Islam, uang hanyalah sebagai alat tukar dan bukan sebagai barang dan komoditas. Islam tidak mengenal time value of money, tetapi Islam mengenal economic value of time. Jadi dengan kata lain, yang berharga menurut Islam adalah waktu itu sendiri (Sunarto Zulkifli, 2003:10). Bunga atau riba adalah penambahan, perkembangan, peningkatan dan pembesaran yang diterima pemberi pinjaman dari peminjam dari jumlah pinjaman pokok sebagai imbalan karena menangguhkan atau berpisah dari sebagian modalnya selama periode waktu tertentu. Secara umum riba adalah pengambilan tambahan yang harus dibayarkan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam yang bertentangan dengan prinsip syariah (Heri Sudarsono, 2004:10-11). Tingkat bunga merupakan salah satu pertimbangan seseorang untuk menabung atau mendepositokan dananya pada bank. Tingkat bunga yang tinggi akan mendorong seseorang untuk menabung atau mendepositokan dananya dan mengorbankan konsumsi sekarang untuk dimanfaatkan dimasa yang akan datang. Dimana para penabung atau deposan bersifat profit motif, yang mengandalkan keuntungan disaat bunga bank tinggi. Konsep mengenai bunga adalah sangat berlawanan dengan konsep yang ada pada sistem perbankan syariah yang mana perbankan syariah menekankan pada profit sharing, dengan pengertian bahwa simpanan yang ditabung atau didepositokan pada bank syariah nantinya akan digunakan untuk pembiayaan ke sektor riil oleh bank syariah, kemudian hasil atau keuntungan yang didapat akan dibagi menurut nisbah yang disepakati bersama. Konsekuensi dari sistem mudharabah adalah adanya untung rugi, jika keuntungan yang didapat besar maka bagi hasil yang didapat juga besar, tetapi jika merugi maka keduanya menanggung resiko atas usaha tersebut. Mudharabah adalah merupakan salah satu produk perbankan syariah yang mengandung adanya untung rugi, jika keuntungan yang didapat besar maka bagi hasil yang didapat juga besar, tetapi jika merugi maka keduanya menanggung risiko atas usaha tersebut. Dari uraian di atas mengenai penabung atau deposan bersifat profit motif adalah dilihat dari segi tingkat suku bunga bank konvensional, jika tingkat suku bunga lebih tinggi dari tingkat bagi hasil maka nasabah memilih untuk menyimpan dananya di bank konvensional dan sebaliknya jika tingkat bagi hasil lebih besar dari tingkat suku bunga maka nasabah memilih untuk menyimpan dananya di bank syariah. Pada masyarakat sekarang lebih memilih untuk mendepositokan dananya daripada menabung tabungan biasa, dengan alasan bahwa keuntungan yang didapat adalah lebih besar walaupun memang resiko yang dihadapi cukup besar juga. Perbedaan konsep yang ditawarkan oleh bank syariah dari bank konvensional, dapat mempengaruhi sikap konsumen dalam menentukan pilihannya. Kelebihan-kelebihan apa 3
4 yang ditawarkan oleh bank syariah harus bisa mengungguli bank konvensional agar bisa bersaing. Berbagai studi telah banyak dilakukan oleh para peneliti baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri untuk melihat kriteria apa yang digunakan dalam memilih bank. Adapun penelitian yang pernah dilakukan di luar negeri tentang bank syariah seperti penelitian yang dilakukan oleh Haron dan Ahmad (2000), penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang terjadi antara simpanan yang ada di bank syariah dan tingkat keuntungannya, juga untuk meneliti apakah tingkat bunga di bank konvensional mempunyai hubungan langsung dengan simpanan di bank syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Adaptive Expectation Model, sebagai variabel independen adalah tingkat keuntungan di bank syariah dan tingkat bunga di bank konvensional, dan sebagai variabel dependen adalah simpanan di bank syariah. Data yang digunakan adalah data sekunder bulanan pada periode Januari 1984 sampai Desember 1998 pada Bank Negara Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa hubungan antara tingkat keuntungan di bank syariah dengan simpanannya adalah positif, dimana dengan terjadinya peningkatan pada tingkat keuntungan di bank syariah akan meningkatkan simpanannya. Sedangkan hubungan antara tingkat bunga di bank konvensional dengan simpanan di bank syariah adalah hubungan negatif. Dimana bila terjadi peningkatan pada tingkat bunga maka simpanan di bank syariah akan menurun. Kesimpulan yang dapat diambil dari studi tersebut adalah faktor yang mendorong nasabah menyimpan uangnya di bank dengan motivasi mencari keuntungan. TINJAUAN TEORETIS Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang tentang perubahan Undang Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Sebagai lembaga, kegiatan bank sehari-harinya tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan pihak perbankan secara sederhana dapat dikatakan adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat umum. Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia dewasa ini (Kasmir, 2002: 23) adalah : 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. 2. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja maupun kredit perdagangan. 3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya. Bank Umum dan Jenis Kegiatan Usahanya Bank umum menerapkan dua cara dalam menjalankan usahanya di bidang jasa perbankan (Kasmir, 2002: 38) yaitu : a. Bank Konvensional Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia merupakan bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia, dimana asal mula bank di Indonesia dibawa oleh bangsa Belanda. Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya, bank konvensional menggunakan dua metode yaitu : 4
5 1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah spread based. Apabila suku bunga simpanan lebih tinggi dari suku bunga pinjaman maka dikenal dengan nama negative spread (Kasmir, 2002; 38). 2. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan Barat menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atas persentase tertentu. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based. b. Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah Bank yang berdasarkan prinsip syariah yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik dalam penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah. Pada dasarnya ketiga fungsi utama perbankan (menerima titipan dana, meminjamkan uang dan jasa pengiriman uang) adalah boleh dilakukan, kecuali bila dalam melaksanakan fungsi perbankan yang dilarang syariah. Dalam praktik perbankan konvensional yang dikenal saat ini, fungsi tersebut dilakukan berdasarkan sistem bunga. Bank konvensional memang tidak serta merta identik dengan riba, namun kebanyakan praktik bank konvensional dapat digolongkan sebagai transaksi riba (Rodoni dan Hamid, 2007; 14). Bank Syariah dan Bank Konvensional Tabel 1 Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah NO ITEM BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH 1. Bunga Berbasis bunga Berbasis revenue/profit loss sharing 2. Resiko Anti Risk Risk sharing 3. Operasional Beroperasi dengan Beroperasi dengan pendekatan sektor pendekatan sektor riil keuangan, tidak terkait lansung dengan sektor riil 4. Produk Produk tunggal (kredit) Multi produk (jual beli, bagi hasil, 5. Pendapatan Pendapatan yang diterima deposan tidak terkait dengan pendapatan yang diperoleh bank dari kredit 6. Negative Mengenal negative spread Spread 7. Dasar Bank Indonesia dan Hukum pemerintah 8. Falsafah Berdasarkan atas bunga (riba) 9. Operasional - Dana masyarakat (dana pihak ketiga / DPK) berupa titipan simpanan yang harus dibayar bunganya pada saat jatuh tempo - Penyaluran dan apada pada sektor yang menguntungkan, aspek halal tidak emnjadi pertimbangan jasa) Pendapatan yang diterima deposan terkait langsung dengan pendapatan yang diperoleh bank dari pembiayaan Tidak mengenal negative spread Al-quran, sunnah, fatwa ulama, Bank Indonesia dan pemerintah Tidak berdasarkan bunga (riba), spekulasi (maisir) dan ketidak jelasan (gharar) - Dana masyarakat (dana pihak ketiga / DPK) berupa titipan (wadiah dan investasi mudharabah) yang baru akan mendapatkan terlebih dahulu - Penyaluran dana (financing) pada usaha yang halal dan menguntungkan 5
6 agama 10. Aspek sosial Tidak diketahui secara tegas Dinyatakan secara eksplisit dan tegas yang tertuang dalam visi dan misi 11. Organisasi Tidak memiliki dewan Harus memiliki dewan pengawas pengawas syariah (DPS) syariah 12. Uang Uang adalah komoditi selain Uang bukanlah komoditi tetapi sebagai alat pembayaran hanyalah alat pembayaran Sumber : Rodoni dan Hamid (2007:15) Bank Syariah Bank Syariah adalah Bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Pengertian bank syariah menurut Muhammad (2002:15) bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam atau bank yang tata cara beroperasinya mengacu pada ketentuan Al-Quran dan hadist. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Baitul maal wat tamwil ( BMT ) adalah salah satu bentuk lembaga keuangan islam yang berorientasi sosial dan komersial. Dikatakan sosial karena memiliki kegiatan utama menghimpun dan mendistribusikan dana zakat, infaq, dan shodakoh. BMT bersifat komersial karena salah satu kegiatan utamanya adalah menghimpun dan mendistribusikan kembali kepada anggota dengan imbalan bagi hasil atau mark up. Melalui bentuk BMT memberi keuntungan kepada kaum muslimin atau masyarakat pada umumnya bahwa bantuan tidak diberikan secara konsumtif, namun secara produktif, yaitu bantuan di harapkan dapat menjadikan secara berusaha meningkatkan taraf hidup kearah yang lebih baik secara bersama sama. Jadi tujuan akhir yang ingin di capai oleh BMT adalah bukan hanya mengentaskan kemiskinan saja, melainkan juga mewujudkan peningkatan sumber daya manusia indonesia seutuhnya melalui peningkatan peran serta dan pendapatnya secara produktif, efisien dan mandiri. Konsep Dasar Transaksi Bank Syariah (Antonio,2000:204) 1. Efisiensi, mengacu pada prinsip saling menolong untuk berikhtiar, dengan tujuan mencapai laba sebesar mungkin dan biaya yang dikeluarkan selayaknya. 2. Keadilan, mengacu pada hubungan yang tidak menzalimi (menganiaya), saling ikhlas mengikhlaskan antara pihak-pihak yang terlibat dengan persetujuan yang adil tentang proporsi bagi hasil, baik untung maupun rugi. 3. Kebenaran, mengacu pada prinsip saling menawarkan bentuk dan nasehat untuk saling meningkatkan produktivitas. Lima transaksi yang lazim dipraktikan perbankan Syariah (Antonio,2000:204) adalah : 1. Transaksi yang tidak mengandung riba. 2. Transaksi yang ditujukan untuk memiliki barang dengan cara jual beli (Murabahah). 3. Transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dengan cara sewa (Ijarah). 4. Transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan modal kerja dengan cara bagi hasil (Mudharabah). 5. Transaksi deposito, tabungan, giro yang imbalannya adalah bagi hasil (Mudharabah) dan transaksi titipan (Wadi ah). Pola Tabungan Dan Investasi Islami Menabung adalah tindakan yang dianjurkann oleh Islam, karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam Al-Qur an terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung tela memerintahkan kaum muslimin untuk 6
7 mempersiapkan hari esok secara lebih baik, seperti Q.S An-Nisa ayat 9 dan Q.S Al-Baqarah ayat 266 yang menyatakan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk mengantisipasi dan mempersiapkan masa depan untuk keturunan baik secara rohani atau iman maupun secara ekonomi. Menabung adalah salah satu langkah dari persiapan tersebut (Antonio, 2000; ). Alokasi anggaran konsumsi seorang muslim akan mempengaruhi keputusannya dalam menabung dan investasi. Seseorang biasanya akan menabung sebagian dari pendapatannya dengan beragam motif, (Antonio,2000:206) antara lain: (1) untuk berjaga-jaga terhadap ketidakpastian masa depan, (2) untuk persiapan pembelian suatu barang konsumsi di masa depan, serta (3) untuk mengakumulasikan kekayaannya. Demikian pula, seseorang akan mengalokasikan sebagian dari anggarannya untuk investasi yaitu menanamkannya pada sektor produktif. Dengan investasi maka seseorang rela mengorbankan konsumsinya sekarang dengan harapan akan mendapat hasil (return) di masa datang. Dengan adanya return di masa datang berarti akan terjadi akumulasi kekayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup. Mudharabah Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antar dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Landasan hukum: Al Quran : Dan jika orang-orang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT (Q.S. al- Muzzamil (73):20). Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah SWT (Q.S. al-jumuah (63):10). Al-Hadis : Diriwayatkan dari Abbas bahwa Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atas membeli ternak. Jika menyalahi aturan tersebut yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut kepada Rasulullah SAW dan Rasulullah pun membolehkannya (H.R. Thabrani). Dari Shalih bin Suaib ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan : jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampuradukkan dengan tepunguntuk keperluan rumah bukan untuk dijual (H.R. Ibnu Majah no. 2280, kitab At Tijarah). Macam-macam Mudharabah (Antonio,2001:25) 1. Al-Mudharabah Mutlaqah dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis himpunan dana yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. - Teknik Perbankan a. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian keuntungan secara risiko yang dapat 7
8 ditimbulkan oleh penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad. b. Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti penyimpanan, serta kartu ATM dan atau alat penarikan lainnya kepada penabung. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan (bilyet) deposito kepada deposan. c. Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati, namun tidak diperkenankan mengalami saldo negatif. d. Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati 1,3,6,12 bulan. Deposito yang diperpanjang, setelah jatuh tempo akan diberlakukan sama seperti deposito baru, tetapi nilai pada akad sudah tercantum perpanjangn otomatis maka tidak perlu dibuat akad baru. e. Ketentuan-ketentuan yang lain berkaitan dengan tabungan dan deposito tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah 2. Al-Mudharabah Muqayyadah : a. Al-Mudharabah muqayyadah on Balance Sheet. Mudharabah muqayyadah on Balance Sheet adalah akad antara pihak pemilik modal dengan pengelola dana untuk melakukan usaha, dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Teknik Perbankan 1) Pemilik dana wajib menetapkan syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank, wajib membuat akad yang mengatur persyaratan penyaluran dana simpanan khusus. 2) Wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian keuntungan secara risiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad. 3) Sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti simpanan khusus, bank wajib menisbahkan dana dari rekening lainnya. 4) Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan (bilyet) deposito kepada deposan. b. Al-Mudharabah muqayyadah off Balance Sheet. Mudharabah muqayyadah off Balance Sheet adalah akad dimana bank bertindak sebagai perantara (arranger) yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari kegiatan usaha yang akan dibiayai dari pelaksana usahanya. - Teknik Perbankan 1) Sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari rekening lainnya. Simpanan khusus dicatat pada porsi tersendiri dalam rekening administrasi. 2) Dana simpanan khusus harus disalurkan secara langsung kepada pihak yang diamankan oleh pemilik dana. 3) Bank menerima komisi atas jasa mempertemukan kedua pihak sedangkan antara pemilik dana dan pelaksana usaha berlaku nisbah bagi hasil. c. Al-Mudharabah Musyatarakah merupakan mudharabah di mana pengelola dana menyertakan modal atau dalam kerjasama investasi. Akad mudharabah musytarakah merupakan perpaduan antara akad mudharabah dan akad musyarakah. Dalam mudharabah musytarakah, pengelola dana (akad mudharabah) menyertakan juga modalnya dalam investasi bersama (akad musyarakah). Pemilik modal musyarakah (musytarik) memperoleh bagian hasil usaha sesuai porsi modal yang disetorkan. Pembagian hasil usaha antara pengelola dana dan pemilik dana dalam mudharabah adalah sebesar hasil usaha 8
9 musyarakah setelah dikurangi porsi pemilik dana sebagai pemilik modal musyarakah. Mudharib dapat diperintahkan untuk: - Tidak mencampuri dana shahibul maal dengan dana lainnya, - Tidak menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan cicilan, tanpa jaminan atau, - Mengharuskan mudharib untuk melakukan investasi sendiri tanpa melalui pihak ketiga. Bagi Hasil Bagi hasil adalah pembagian keuntungan yang berdasarkan nisbah dalam perjanjian antara deposan dengan mudharib. Nisbah bagi hasil ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua belah pihak yaitu antara mudharib (pengelola) dan shahibul maal (pemilik harta) yang bermudharabah. Mudharib mendapat imbalan atas kerjanya, sedangkan shahibul maal mendapat imbalan atas penyertaan modalnya. Pengertian lain menyatakan bahwa bagi hasil atas profit lost sharing adalah suatu system yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana. Pembagian hasil ini dapat terjadi antar bank dengan nasabah, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana (Antonio, 2001:27). Bunga Bunga atau riba adalah penambahan, perkembangan, peningkatan dan pembesaran yang diterima pemberi pinjaman dari peminjam dari jumlah pinjaman pokok sebagai imbalan karena menangguhkan atau berpisah dari sebagian modalnya selama periode waktu tertentu. Secara umum riba adalah pengambilan tambahan yang harus dibayarkan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara bathil atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalam islam (Antonio, 2001:28). Bagi Hasil dan Bunga Tabel 2 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil 9 Bunga Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi selalu untung Bagi Hasil Penentuan besarnya rasio atau nisab bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi. Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan Pembayaran bunga tetap seperti dijanjikan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak
10 Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang booming Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama termasuk Islam Sumber : Antonio, 2001:29 Hipotesis Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil 10 H 1 : Tingkat suku bunga bank konvensional sebagai pembanding nisbah bagi hasil secara parsial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap simpanan deposito mudharabah. H 2 : Tingkat bagi hasil secara parsial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap simpanan deposito mudharabah. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran dari Objek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan pada pengujian atas hipotesis, yang dilakukan dengan penelitian korelasional (correlational research) yaitu merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau lebih. Dengan tujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi antara variabel atau membuat prediksi berdasarkan korelasi antar variabel. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series bulanan Januari 2012 sampai Desember 2013 yang bersifat kuantitatif yaitu berupa data yang berbentuk angka. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan 2 cara, yaitu : 1. Penelitian Lapangan beberapa sumber informasi yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu BMT Amanah Madinah Ngeni Waru Sidorjo, Dokumentasi Kegiatan yang dilakukan dalam dokumentasi ini adalah melakukan kajian pada sumber bacaan dan berbagai penelitian terdahulu untuk mengetahui kaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya. Data tersebut diperlukan untuk analisis terhadap permasalahan dan pencatatan teori-teori yang telah dipelajari pada peristiwa yang terjadi.
11 Variabel dan Definisi Operasional Variabel 11 Identifkasi Variabel 1. Variabel independen yang menyebabkan timbulnya perubahan pada variabel dependen terdiri dari Tingkat Bagi Hasil (TBH) dan Tingkat Suku Bunga (TSB). 2. Variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen yaitu Total Deposito Mudharabah (DM). Definisi Operasional Variabel a. Total Deposito Mudharabah (DM) Simpanan berdasarkan prinsip bagi hasil yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Data ini diperoleh dengan cara menjumlahkan keseluruhan dana dalam bentuk deposito yang berjangka 1 bulan dan dalam satuan juta rupiah. Data ini bersumber dari laporan keuangan Mudharabah BMT Amanah Madina Ngeni Waru Sidoarjo. b. Tingkat Suku Bunga (TSB) Tingkat bunga yang harus dibayarkan kepada nasabah dalam memberikan keuntungan dari hasil mendepositokan dananya di bank konvensional. Data ini bersumber dari statistik keuangan Bank Indonesia menurut suku bunga per satu tahun bank umum dalam bentuk persen (%). c. Tingkat Bagi Hasil (TBH) Adalah pembagian keuntungan yang berdasarkan nisbah dalam perjanjian antara deposan dengan mudharib. Variabel tingkat bagi hasil adalah data yang diperoleh dengan cara membagi besarnya total bagi hasil simpanan mudharabah yang diterima nasabah dengan total deposito mudharabah dan data ini diperoleh dalam bentuk persen (%). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan Pembahasan Keterangan : Obs DM = Observasi (bulan/tahun) = Deposito Mudharabah (rupiah) TSB = Tingkat Suku Bunga (%) TBH = Tingkat Bagi Hasil (%)
12 Tabel 3 12 Data Perkembangan Deposito Mudharabah, Tingkat Suku Bunga Bank, dan Tingkat Bagi Hasil (01/ /2013) Obs DM TSB TBH 01/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,22 7 Sumber: Data yang diolah
13 Uji Normalitas 13 Untuk mengetahui kenormalan data tersebut dapat dilihat dengan cara menyebarnya data disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Menurut Ghozali (2007:112) jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi yang normal, maka model regresi memenuhi asumsi klasik. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini telah berdistribusi normal dan memenuhi asumsi normalitas. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Tabel 4 Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 Tingkat Suku Bunga Tingkat Bagi Hasil a. Dependent Variable: Deposito Mudharabah Untuk mengetahui adanya multikolinieritas adalah dengan cara menggunakan uji Variance Influence Factor atau VIF. Maka tidak adanya multikolinieritas dapat diketahui jika nilai VIF 10 dan nilai Tolerance 0,1 (Ghozali, 2007:93). Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa tidak ada satupun korelasi antar variabel independen. Hasil
14 perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance yang lebih dari 0.10 sehingga model regresi tidak terjadi multikolinearitas dan memenuhi asumsi klasik. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat hubungan antar residual atau residual yang bersifat tidak saling independen. Sebuah model regresi yang baik adalah tidak terdapat autokorelasi (residual saling independen). Salah satu pengujian yang umum digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah uji Durbin Watson. Uji autokorelasi Durbin Watson dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier ada korelasi kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka diidentifikasi terjadi autokorelasi. Menurut Santoso (2002:218), deteksi adanya autokorelasi bisa dilihat pada tabel Durbin Watson, secara umum bisa diambil patokan : Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 5 Model Summary b Change Statistics 14 Mode l R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin- Watson b. Dependent Variable: Deposito Mudharabah Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5, diperoleh nilai Durbin-Watson adalah sebesar 0,744. Dengan demikian model regresi yang akan digunakan tidak terdapat masalah autokorelasi.
15 Tabel 6 Variables Entered/Removed 15 Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Tingkat Suku Bunga Bank, Tingkat Bagi Hasil. Enter a. All requested variables entered. Uji Heteroskedastisitas Gambar 2 Scatterplot Berdasarkan data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0 pada sumbu Y dan tidak terjadi pengumpulan data di atas atau di bawah saja, sehingga regresi ini dapat dikatakan memenuhi uji heteroskedastisitas. Uji individual (Uji Statistik T) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H 0 berhasil diterima yang mana Tingkat Suku Bunga Bank dan Tingkat Bagi Hasil tidak berpengaruh secara parsial terhadap Deposito Mudharabah BMT Amanah Madina Ngeni Waru Sidoarjo.
16 Tabel 7 Coefficients a 16 Unstandardized Coefficients Standardi zed Coefficie nts Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) Tingkat Suku Bunga Bank Tingkat Bagi Hasil a. Dependent Variable: Deposito Mudharabah a) Pengaruh variabel Tingkat Suku Bunga (TSB) terhadap Deposito Mudharabah (DM) Untuk variabel Tingkat Suku Bunga (TSB) pada tabel diatas secara parsial diperoleh signifikansi t sebesar 0,682 > 0,05, hal ini berarti Ha 1 yang menyatakan bahwa TSB tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Deposito Mudharabah (DM) ditolak (Ho berhasil diterima). b) Pengaruh variabel Tingkat Bagi Hasil (TBH) terhadap Deposito Mudharabah (DM) Untuk variabel Tingkat Bagi Hasil (TBH) pada tabel diatas secara parsial diperoleh signifikansi t sebesar 0,626 > 0,05, hal ini berarti Ha 2 yang menyatakan bahwa TBH tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Deposito Mudharabah (DM) ditolak (Ho berhasil diterima). Koefisien Determinasi (Uji R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui presentase kontribusi variabel bebas yang terdiri atas Tingkat Suku Bunga (TSB) dan Tingkat Bagi Hasil (TBH) secara bersama-sama terhadap Deposito Mudharabah (DM).
17 Tabel 8 17 Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Tingkat Bagi Hasil, Tingkat Suku Bunga Bank b. Dependent Variable: Deposito Mudharabah Koefisien determinasi (R²) sebesar 12,4% atau yang berarti sumbangan atau kontribusi dari variabel bebas yang terdiri atas Tingkat Suku Bunga (TSB) dan Tingkat Bagi Hasil (TBH) terhadap Deposito Mudharabah (DM) sebesar 12,4% dan sisanya (100% - 12,4% = 87,6%) dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang digunakan. SIMPULAN DAN KETERBATASAN Simpulan Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1).Variabel Tingkat Suku Bunga bank (TSB) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap Deposito Mudharabah (DM) di BMT Amanah Madina. Artinya Tingkat Suku Bunga Bank tidak mempengaruhi deposito mudharabah di BMT Amanah Madina. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan tingkat suku bunga pada bank konvensional tidak menyebabkan masyarakat banyak yang menabung di bank konvensional daripada di BMT Amanah Madina, dengan tidak adanya pengaruh tingkat suku bunga bank tersebut, maka jumlah deposito Mudharabah di BMT Amanah Madina semakin bertambah. (2).Variabel Tingkat Bagi Hasil (TBH) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap Deposito Mudharabah (DM) di BMT Amanah Madina. Artinya Tingkat Bagi Hasil tidak mempengaruhi deposito mudharabah di BMT Amanah Madina. Hasil ini menunjukkan bahwa keinginan masyarakat menabung di BMT Amanah Madina bukan dipengaruhi motif untuk mendapatkan return berupa bagi hasil, tetapi oleh faktor lain seperti aksesibilitas, kredibilitas, profesionalisme, fasilitas pelayanan BMT itu sendiri. Dan karena sistemnya yang lebih islami, maka penelitian tersebut mendukung kesimpulan pada penelitian ini. Kurangnya minat masyarakat untuk mendepositokan dananya tidak dipengaruhi oleh tingkat bagi hasil yang rendah tetapi disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap Koprasi syariah hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi yang konsisten tentang Koperasi syariah kepada masyarakat. (3).Berdasarkan data koefisien determinasi (R 2 ) sebesar atau 12,4% yang berarti sumbangan atau kontribusi dari variabel bebas yang terdiri atas Tingkat Suku Bunga Bank (TSB) dan Tingkat Bagi Hasil (TBH) terhadap Deposito Mudharabah (DM) sebesar 12,4%, dan sisanya (100% - 12,4% = 87,6%) dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang digunakan. Hal ini terjadi karena masih lemahnya respon masyarakat terhadap produk Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) khususnya produk deposito mudharabah yang ditawarkan oleh BMT Amanah Madina Ngeni Waru Sidoarjo.
18 Keterbatasan Perlu adanya promosi produk Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) khususnya dalam hal ini deposito mudharabah kepada masyarakat secara baik dan berkesinambungan sehingga masyarakat paham dan tertarik terhadap produk perbankan syariah yang ditawarkan khususnya deposito mudharabah. Memberikan dan meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada nasabah sehingga nasabah tetap terpelihara tidak berpaling ke perbankan konvensional. Memberikan penyuluhan yang konsisten kepada masyarakat tentang haramnya sistem bunga. Dalam mengelola produknya agar BMT Amanah Madina lebih berhati-hati dalam menjalankannya agar terhindar dari unsur riba.perlu adanya sosialisasi yang konsisten tentang Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) yang benar-benar berprinsip syariah secara gencar, sehingga masyarakat awam benar paham tentang Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) yang akhirnya kesadaran masyarakat untuk hijrah ke Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) tidak ada keraguan. DAFTAR PUSTAKA Antonio M.S Bank syariah dari Teorik Praktik, Gema Insani Press,Jakarta Bank Syariah Suatu Pengenalan Ummat,Tazkia Institute,Jakarta. Data Perkembangan Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia. Diakses tanggal 1 Februari Haron S. dan Ahmad N The Effect of Conventional Interest Rates and Rate of Profit on Funds Deposited with Islamic Banking System in Malaysia, Intenastional Journal of Islamic Services, Vol.1 No.4. Ikatan Cendekiawan Indonesia Organisasi Wilayah Jawa Timur, Baitul Mal wat Tamwil, ICMI, Surabaya. Kasmir, Manajemen perbankan, PT Raja Grafindo Persada,Jakarta. Muhammad Bank Syariah: Analisis Kekuatan, peluang, Kelemahan dan Ancaman. Ekonisia, Yogyakarta. Rodoni dan Hamid, Lembaga dan Keuangan Syariah, Zikrul Hakim, Jakarta. Sudarsono H Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (deskripsi dan Ilustrasi), Ekonisia, Yogyakarta. Zulkifli. S Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Zikrul Hakim, Jakarta. 18
BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktifitas perekonomian masyarakat modern. Perbankan adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak (Kasmir, 2002; 23).
23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang.
Lebih terperincisejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan fungsi-fungsi perbankan sebenarnya telah menjadi tradisi sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu Lembaga Keuangan yang memiliki pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah sebuah lembaga bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. Di dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Bank Mega Syariah Bank Mega Syariah merupakan salah satu cabang dari perbankan konvensional yang didirikan pada tanggal 14 Juli 1990 melalui Keputusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti di susun berdasarkan pada penelitian-penelitian yang terdahulu beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Perbankan merupakan salah satu Lembaga Keuangan yang memiliki pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah sebuah lembaga
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti bahwa Islam diperuntukan bagi seluruh umat manusia di muka bumi dan dapat diterapkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan
Lebih terperinciPERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH
PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH Heny Kurniati dan Hendri Maulana Universitas Ibn Khaldun Bogor ABSTRAK Industri perbankan syariah di Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan penggunaan Bank Syariah Mandiri sebagai sampel penelitian ini antara lain: 1) Bank Syariah
Lebih terperinciANALISIS LABA KONTRIBUSI PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK
ANALISIS LABA KONTRIBUSI PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK Nama : Arindita Khairunnisa NPM : 21210098 Pembimbing : Supiningtyas Purwaningrum, SE, MM. LATAR BELAKANG Perbankan mempunyai
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Bagi Hasil Dana Mudharabah Nasabah di Bank Muamalat Indonesia Syariah kini sudah menjadi komoditi di Indinesia. Tak terkecuali di bidang ekonomi. Menjamurnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian yang mengelola dana dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, lembaga pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan Syariah (hukum) Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam Islam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Lembaga Keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori A. Pengertian Lembaga Keuangan Dalam sistem keuangan suatu Negara, lembaga keuangan berperan dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa di bidang keuangan. Menurut
Lebih terperinciOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 32. Mean 0E-7
5. ANALISIS HASIL PENELITIAN 5. 1. Uji Asumsi Klasik 5. 1.1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan ekonomi Islam di Indonesia semakin lama semakin mendapatkan perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagai mana diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 : a. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi menempati posisi yang sangat vital pada era perekonomian modern saat ini. Lalu lintas perdagangan dalam skala domestik,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Bank 1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan (revisi 2000:31.1) Bank adalah suatu lembaga yang berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
Lebih terperinciThis document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Hasil Penelitian a) Data Giro Wadi ah Giro Wadi ah adalah Giro Wadi ah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad Wadi ah, yakni titipan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro syariah mempunyai peran yang cukup penting dalam mengembangkan aspek-aspek produksi dan investasi untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah.
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian ini ditujukan kepada PT. Bank Syariah Mandiri sebagai bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, sistem keuangan dinegara kita telah mengalami kemajuan. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia bisnis. Kegiatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Data Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, ROA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Analisis Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap deposito mudharabah. Penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebagai landasan dalam penelitian ini mengacu pada lima penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh tingkat suku bunga dan bagi hasil terhadap deposito
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Ada berbagai jurnal yang telah meneliti tentang PSAK 105 dan kesesuaiannya dengan system yang ada di lembaga keuangan syariah diantaranya : Turrosifa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Sektor riil adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur dan
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP SIMPANAN MUDHARABAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK
1 PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP SIMPANAN MUDHARABAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK Aziz H. Dai 1, Imran R. Hambali 2, La Ode Rasuli 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo Abstrak
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KREDIT, PENDAPATAN DEPOSITO, DAN PENDAPATAN TABUNGAN TERHADAP PENDAPATAN BERSIH BANK PADA PD
PENGARUH PEMBERIAN KREDIT, PENDAPATAN DEPOSITO, DAN PENDAPATAN TABUNGAN TERHADAP PENDAPATAN BERSIH BANK PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG KEPULAUAN RIAU TAHUN 2011-2013 Femilia
Lebih terperinciBank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari
Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Sektor riil adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur
Lebih terperinciBank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari
Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: DIKA WAHYUNINGTYAS B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM TERHADAP JUMLAH SIMPANAN DEPOSITO MUDHARABAH (Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2013) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Antonio, 2001). Khairunisa, 2001 ). (Karim, 2005).
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari pendirian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data Setelah dilakukan pengumpulan data, maka pada Bab IV ini akan membahas tentang hasil dari penelitian. Analisis ini
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN Nama : Dian Ayu Lestari NPM : 12212022 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Neltje F.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami peningkatan pesat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perbankan syariah cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia dewasa ini menunjukkan perkembangannya yang cukup pesat. Hal itu terlihat dengan adanya lembaga keuangan yang bermunculan baik itu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih Deposito mudharabah merupakan simpanan dana dengan akad mudharabah
Lebih terperinciThis document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan penting dalam menunjang kemajuan perekonomian suatu negara. Keberadaan perbankan sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN 1. Data Hasil Penelitian A. Data Receivable Financing (Pembiayaan Piutang) Receivable Financing (Pembiayaan Piutang ) merupakan bentuk pinjaman yang digunakan untuk berbagai keperluan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA
BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA A. Mudharabah 1. Pengertian Mudharabah Mudharabah atau yang disebut juga dengan qirad adalah suatu bentuk akad kerja sama antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan di awali berdirinya Bank Syariah pada tahun 1992 oleh bank yang di beri nama dengan Bank Muamalat Indonesia (BMI), sebagai pelopor berdirinya perbankan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan syariah semakin berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya lembaga keuangan syariah yang berdiri di Indonesia. Tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peranan yang cukup besar dalam usaha untuk meningkatkan perhimpunan dana dari masyarakat dan dapat mendorong pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandalkan sistem bagi hasil atau profit sharing (Kasmir, 2006:23).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa kini perkembangan Negara Republik Indonesia sangat pesat terutama dalam bidang perbankan, hal ini menunjukkan bahwa peranan perbankan membantu dalam
Lebih terperinciPengaruh Pendapatan Bunga Bersih Terhadap Tingkat Laba Bersih Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pengaruh Pendapatan Bunga Bersih Terhadap Tingkat Laba Bersih Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Latar Belakang Sebagai suatu perusahaan atau entitas ekonomi, bank memberi laporan keuangan untuk menunjukkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah IV.1.1 Prinsip Bagi Hasil dan Risiko Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Mudharabah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis tentang laporan keuangan Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri tahun 2011-2014.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Variabel DPK Pada perbankan syariah, DPK merupakan dana simpanan atau investasi tidak terikat yang dipercayakan oleh nasabah kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank menurut istilah adalah
Lebih terperinciPERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS
PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim perbankan MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) yang akte pendiriannya ditandatangani
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU Perbankan no.10 tahun 1998 Pasal 1: Menurut Ketut Rindjin pada penelitian Elionasari (2008) bank memiliki
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU Perbankan no.10 tahun 1998 Pasal 1: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL
ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL Nama : Suci Lestari NPM : 26210706 Kelas : 3EB14 Jurusan : Akuntansi Latar Belakang
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8635 Pengaruh Tingkat Debt Financing dan Equity Financing terhadap Profit Expense Ratio Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-qur an, istilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia diiringi dengan munculnya berbagai institusi komersial yang bergerak di bidang keuangan, salah satunya adalah
Lebih terperinciProsiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:
Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-6561 Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Profitabilitas terhadap Pembiayaan Mikro di PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Bandung Kopo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan atau perbankan Islam (al-mashrafiyah al-islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian 1. Statistik Deskriptif Deskripsi data dari masing-masing variabel penelitian yang meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada Bank Syariah Mandiri dari periode Maret 2006 Juni 2014.Setelah seluruh data yang diperlukan dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Pada dasarnya bank syariah sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umat Islam di Indonesia sudah cukup lama menginginkan perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan dalam segenap aspek
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung,
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung, penulis ditempatkan di Kantor Pusat Bandung di bagian divisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah secara konsisten telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di wilayah mesir pada tahun
Lebih terperinci1. Pengertian bank konvensional & bank syariah
1. Pengertian bank konvensional & bank syariah Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder. Data tersebut dalam kategori data time series yang diambil
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan syariah (syariah financial institution) merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak tahun 997 telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan merupakan satu-satunya
Lebih terperinciPENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama : Yopi Atul Improh Atik NPM : 11208317 Pembimbing : Dr. Izzati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial intermediary, artinya lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Tabungan ib Pendidikan 1. Pengertian Tabungan ib Pendidikan Tabungan ib Pendidikan merupakan jenis tabungan berjangka dengan potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara dengan kuantitas penduduk mus\im terbesar di dunia, institusi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara dengan kuantitas penduduk mus\im terbesar di dunia, institusi perbankan di Indonesia dituntut untuk dapat mengoperasionalkan sistem perbankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula permintaan atau kebutuhan pendanaan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan. Namun,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah yang mengeluarkan laporan keuangan tahun 2010-2015, yang berjumlah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder yaitu
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Sukuk Korporasi Pesatnya perkembangan industri keuangan syariah juga diikuti oleh pesatnya perkembangan instrumen keuangan dan pembiayaan syariah yaitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober nopember desember BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Karakteristik Data 1. Analisis Profit Expense Ratio (PER) Profit Expense Ratio
Lebih terperinciLAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000)
LAMPIRAN Lampiran i Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun 2005-2008 (dalam Rp 000) 2005 2006 2007 2008 Tabungan 3,505,782,603 3,580,721,966 4,266,928,564 5,191,304,160 Deposito 303,031,000 408,810,750
Lebih terperinci