BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia kuliner banyak mendapat perhatian dan ramai. memasak sebagai hiburan dengan tujuan utama memberi informasi kepada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia kuliner banyak mendapat perhatian dan ramai. memasak sebagai hiburan dengan tujuan utama memberi informasi kepada"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia kuliner banyak mendapat perhatian dan ramai diperbincangkan dalam masyarakat. Munculnya berbagai acara memasak baik memasak sebagai hiburan dengan tujuan utama memberi informasi kepada pemirsa tentang resep dan kreasi masakan baru, maupun hiburan dalam bentuk kompetisi memasak dimana kemampuan seseorang dalam bidang kuliner yang menjadi fokus utama. Dunia kuliner juga makin menarik diiringi antusias masyarakat dari seluruh lapisan. Banyak orang yang meniru gaya layaknya pengamat kuliner terkenal yang sering muncul di televisi sebagai bagian dari tren masa kini yaitu mencicipi aneka kuliner dari berbagai tempat, mengomentarinya, dan menyebarluaskan kegiatan tersebut melalui berbagai media, baik media massa maupun media sosial. Peran media massa sangatlah penting sebagai penghubung kegiatan pertukaran informasi. Jangkauan penerimaan informasinya lebih luas bila dibandingkan media sosial karena media massa tidak menuntut seseorang untuk menguasai teknologi seperti membuat akun pribadi sebagai jalan penghubung ke dalam media sosial, sehingga lebih mudah dan siapa saja dapat mengaksesnya. Thomas (2007: 78-79) turut menjelaskan bahwa media massa adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk mengakses informasi tentang dunia sekitar kita dan sekaligus merupakan sumber dari sebagian besar kegiatan hiburan. 1

2 2 Media massa adalah tempat yang sangat berpotensi untuk memproduksi dan menyebarluaskan makna sosial, atau dengan kata lain, media berperan besar dalam menentukan makna dari kejadian-kejadian yang terjadi di dunia untuk budaya, masyarakat atau kelompok sosial tertentu. Dalam pertukaran informasi, jenis media massa yang digunakan beragam antara lain media elektronik audio seperti radio, audio-visual seperti televisi dan video internet. Selain itu informasi juga bisa didapatkan melalui media cetak berupa koran, tabloid, majalah, dll. Informasi mengenai kuliner pun dapat dengan mudah disampaikan lewat berbagai media tersebut seperti acara demo memasak di televisi sebagai upaya memperkenalkan menu masakan baru dengan kelebihan yaitu pemirsa sebagai penerima informasi dapat melihat langsung proses pembuatan makanan sehingga diharapkan lebih paham untuk kemudian dipraktekkan sendiri. Selain acara demo memasak, acara jalan-jalan plesir dengan kegiatan utama mencicipi aneka kuliner yang populer disebut wisata kuliner juga memberi referensi pengetahuan baru mengenai berbagai tempat yang menyajikan kuliner yang menarik untuk dikunjungi. Informasi yang sama juga dapat ditemukan dalam majalah maupun tabloid bahkan koran. Tentu tidak semua jenis majalah atau tabloid dan juga koran memuat informasi mengenai kuliner. Sebagai contoh majalah, majalah dapat dibedakan atas beberapa jenis yaitu majalah bergambar, majalah bisnis, majalah hiburan, majalah olahraga, dll. Sedangkan menurut sasaran pembacanya majalah dibedakan menjadi beberapa jenis misalnya majalah wanita, majalah remaja, majalah anak-anak, dll. Karena informasi kuliner

3 3 banyak diminati oleh perempuan yang bukan tergolong anak-anak, maka majalah wanita dan majalah hiburan menjadi perantara dalam penyampaian informasi. Dalam bidang kuliner banyak dijumpai kata serapan dari bahasa asing. Kuliner Indonesia banyak mendapat pengaruh dari kuliner mancanegara salah satunya adalah pengaruh dari kuliner Prancis yang lebih maju perkembangan kulinernya dan telah mendunia, maka dari itu banyak ditemui pula kata-kata serapan dari bahasa Prancis dalam kosakata kuliner Indonesia. Sebab menurut Eddy (1989: 9), pengaruh penyerapan kata dari bahasa asing (bahasa sumber) ke bahasa sasaran didominasi oleh bangsa yang lebih maju peradabannnya. Dalam dunia kuliner internasional, kuliner Prancis dianggap lebih maju karena kualitas para ahli yang telah teruji di bidangnya. Lewat sekolah tata boga Le Cordon Bleu yang tersebar di berbagai negara, para ahli kuliner Prancis dipercaya untuk mendidik calon-calon ahli kuliner dari seluruh dunia. Jenis kuliner Prancis pun menunjukkan keotentikan khas negara tersebut dan terkenal akan kelezatannya sehingga menjadi sebuah tren. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengikuti tren tersebut demi perkembangan kuliner dalam negeri yang lebih baik dengan mengadaptasi konsep-konsep baru yang lebih maju. Dalam konsep baru yang diadaptasi tersebut banyak ditemukan kata-kata dan istilah yang padanannya tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Ketiadaan konsep yang sama dalam bahasa Indonesia mendorong upaya penyerapan istilah dari bahasa Prancis. Dalam majalah lokal yang terbit di Indonesia dan berbahasa Indonesia banyak ditemukan istilah kuliner yang diserap dari bahasa Prancis. Informasi kuliner disampaikan melalui resep masakan dan artikel kuliner lain berupa

4 4 feature. Kosakata serapan bahasa Prancis yang digunakan mempunyai dua bentuk penyerapan menurut pendapat Mustakim (1992: 140) yaitu pertama kata dari bahasa asing tersebut tidak sepenuhnya diserap sehingga masih dalam bentuk aslinya, contoh: café au lait, foie gras, baguette, croissant, crèpe, nougat dll. Kedua, unsur serapan yang penulisan dan pelafalannya telah disesuaikan, contoh: omelet, kroket, mayones, sarden, sosis, dll. Prinsip dasar media baik cetak maupun elektronik adalah menyampaikan informasi dengan menarik dan mudah dipahami. Keduanya mempunyai perbedaan yang menjadi kelebihan masing-masing. Kelebihan yang dimiliki media elektronik berupa tontonan langsung sehingga pemirsa tidak perlu membayangkan bagaimana proses pembuatan suatu makanan apakah rumit atau tidak karena bisa saja suatu resep masakan yang terlihat panjang dan rumit ternyata bila dipraktekkan hanya memakan waktu yang relatif singkat dan mudah membuatnya. Sedangkan media cetak mempunyai kelebihan yaitu pembaca dapat menggunakan imajinasinya dalam mempraktekkan resep masakan, dan juga apabila dijumpai kata-kata dari bahasa asing maupun kata serapan dapat segera diidentifikasi dengan jelas secara langsung lewat tulisan yang belum tentu didapat melalui tayangan media elektronik sehingga apabila tidak terbiasa ataupun belum mengetahui istilah asing tersebut sebelumnya, dapat menimbulkan kebingungan sehingga membuat proses penerimaan informasi menjadi terhambat. Oleh karena itu penelitian ini akan difokuskan pada media cetak berupa majalah khususnya majalah wanita terbitan Indonesia yang memuat artikel kuliner serta resep masakan berbahasa Indonesia.

5 5 Dalam teks berbahasa Indonesia, lazimnya kata-kata yang digunakan juga dalam bahasa Indonesia, namun dalam sebuah artikel maupun resep masakan tidak jarang ditemukan kata-kata asing yang disisipkan ke dalamnya. Walaupun dalam beberapa teks disampaikan arti dari kata-kata asing tersebut di dalam catatan kaki, namun keberadaan catatan kaki tidak serta-merta membuat pembaca dapat memahami teks tersebut dengan teknik membaca cepat atau skimming. Sebagai contoh, kata serapan Prancis terdapat dalam resep masakan berikut: Dalam sebuah resep masakan berjudul Chocolate Square, pada bagian bahan-bahan (ingredient) terdapat kalimat: (1) 100 g feuilletine, tumbuk kasar Pada bagian proses pembuatan: Letakkan chocolate mousse di atas piring saji. Bubuhi remah feuilletine. Ayak cokelat bubuk hingga menutupi permukaan mousse. Sajikan segera. Dalam resep, istilah feuilletine dijelaskan dalam catatan kaki: biskuit feuilletine: biskuit bertekstur renyah dengan bentuk silinder (roll). Gurih berkat kandungan telur yang banyak. Bisa diganti dengan biscuit egg roll atau biskuit bercita rasa manis lainnya. Pembaca yang kurang familiar dengan kata-kata yang tercantum dalam catatan kaki mau tidak mau harus memeriksa lebih teliti bila tidak ingin kebingungan dalam memahami teks. Dalam resep masakan lain tidak

6 6 dicantumkan catatan kaki sebagai tambahan informasi dari kata serapan yang diselipkan diantara kalimat. Contoh sebagai berikut: Dalam resep berjudul Lemon Meringue Pie dijelaskan cara membuat meringue, yaitu kocok putih telur bersama cream of tartar hingga mengembang. Masukkan gula pasir sedikit demi sedikit sambil kocok hingga kaku dan mengilap. Namun dalam keseluruhan artikel tidak dicantumkan arti meringue sendiri, yaitu: (2) Serupa dengan Crème Chiboust Tarlette hanya di atas isi custard diberi meringue. Aroma lemon mengurangi bau anyir dari putih telur. Tidak semua pembaca di Indonesia paham begitu saja dengan berbagai istilah serapan asing dalam bidang kuliner. Namun begitu keberadaannya tidak ditemui dalam semua artikel dan resep masakan pada setiap majalah yang memuatnya. Untuk itu sebuah majalah mempunyai alasan dan pertimbangan khusus dalam menampilkan kata-kata dan istilah asing. Alasan ini yang akan diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini. Penelitian berfokus pada majalah Femina yang merupakan majalah wanita pertama dan terbesar di Indonesia. Sebuah majalah gaya hidup khusus wanita modern dengan tagline gaya hidup masa kini ini berisi informasi perkembangan fashion, artikel kesehatan, asmara, dan kuliner. Sasaran pembaca majalah ini adalah perempuan usia 20 tahun ke atas sebagai kelas pembaca wanita dewasa dari kalangan menengah ke atas. Data majalah diambil satu edisi acak tiap bulan

7 7 sepanjang tahun Terdapat lima rubrik yang mengulas tentang kuliner yakni Rupa-Rupa ; Info Boga ; Dapur Utama ; Makan Di Luar ; dan Step-by- Step. Sebagai sebuah majalah dengan pembaca wanita golongan menengah ke atas, Femina banyak menggunakan kata dan istilah serapan dari bahasa Prancis dalam artikel kulinernya walaupun bahasa Indonesia telah memiliki kata atau istilah tersendiri dalam bidang kuliner. Menarik untuk diteliti korelasi antara pemakaian kata-kata serapan bahasa Prancis di bidang kuliner dengan latar belakang sasaran pembacanya. 1.2 Rumusan Masalah Sebagai majalah yang berbahasa Indonesia, Femina memakai kosakata serapan bahasa Prancis cukup banyak, padahal terdapat padanan-padanan dalam bahasa Indonesia untuk istilah-istilah serapan tersebut. Bagaimana bentuk kata serapan kuliner dari bahasa Prancis dan mengapa kata serapan tersebut tetap dipertahankan penggunaannya dalam artikel kuliner dan resep masakan berbahasa Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui bentuk dan alasan dipertahankannya pemakaian kata serapan bidang kuliner dari bahasa Prancis dalam artikel kuliner dan resep masakan berbahasa Indonesia. 1.4 Tinjauan Pustaka

8 8 Penelitian tentang kata serapan dan bidang kuliner dan penelitian lain yang menganalisis berbagai topik dalam bidang kuliner sudah pernah dilakukan diantaranya oleh Utari Deny S (2005) dalam skripsinya yang berjudul Register Resep Masakan Berbahasa Prancis yang mengidentifikasi istilah-istilah kuliner dan struktur resep, bentuk lingual, dan klasifikasi leksikon. Kemudian skripsi Nuzul Wahyuni (2004) yang berjudul Keimperatifan dalam Wacana Resep Masakan KUE Berbahasa Indonesia yang mengkaji kalimat imperatif dalam wacana resep masakan, khususnya tentang cara-cara pembuatan kue. Fahmi Adam (2006) dalam skripsi berjudul Prinsip Ekonomi Menurut Tinjauan Program dan Penerapannya dalam Kalimat Infinitif-Imperatif dalam Wacana Resep Masakan Berbahasa Prancis meneliti tentang bentuk-bentuk kalimat infinitif-imperatif, dan yang sering digunakan dalam resep masakan berbahasa Prancis. Untuk membedakan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, skripsi ini akan meneliti alasan digunakannya kata-kata serapan dari bahasa Prancis dalam artikel kuliner dan resep masakan berbahasa Indonesia menurut tinjauan sosiolinguistik. 1.5 Landasan Teori Kata Serapan Dalam konteks kebahasaan, yang dimaksud dengan unsur serapan adalah unsur yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah baik berupa imbuhan, kosakata, maupun peristilahan, yang dipungut atau diserap ke dalam bahasa Indonesia. Penyerapan dimaksudkan untuk menunjang perkembangan bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa yang modern dan sanggup

9 9 mengemban fungsinya sebagai sarana komunikasi (Mustakim, 1992: 140). Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dibagi dua: 1) Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap, 2) Unsur serapan yang penulisan dan pelafalannya telah disesuaikan. Penyerapan kata dari bahasa asing merupakan masalah kebahasaan yang sudah ada sejak dulu dan masih menjadi fenomena yang sering terjadi sampai sekarang. Bagaimana gejala bahasa tersebut dapat terjadi, Eddy (1989: 9) berpendapat bahwa unsur serapan dalam suatu bahasa dapat timbul disebabkan oleh kontak dan pengaruh terjadinya kontak dengan negara-negara asing yang pernah berkunjung maupun mempunyai hubungan kepentingan antar bangsa. Bagi bangsa yang pernah mengadakan kontak langsung dengan bangsa lain, atau melalui kebudayaannya, peristiwa saling mempengaruhi antara bahasanya tidak dapat dihindarkan. Pengaruh ini didominasi oleh bangsa yang lebih maju peradabannya. Penyerapan kata-kata dari bahasa lain selalu dilakukan oleh bahasa yang masih hidup. Bahasa yang masih hidup artinya bahasa yang masih digunakan oleh penuturnya dalam komunikasi sehari-hari. Bahasa Indonesia banyak menyerap kata-kata dari bahasa lain. Penyerapan dilakukan sejak awal perkembangannya dan bahkan sampai sekarang, bukan saja dari bahasa asing melainkan juga dari bahasa daerah (Sudarno, 1990:14). Sebelum memutuskan untuk melakukan penyerapan, unsur asing hendaknya lebih dulu dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia. Jika padanannya tidak terdapat dalam bahasa Indonesia, sebaiknya dicari dalam bahasa serumpun atau bahasa daerah, barulah unsur asing tersebut diserap.

10 10 Dalam menyerap kata atau istilah asing, terdapat beberapa ketentuan menurut Widjono (2005: 104): 1. Kata atau istilah asing dipilih karena lebih tepat konotasinya 2. Lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia 3. Memudahkan pengalihan antar bahasa 4. Mempermudah tercapainya kesepakatan jika dalam bahasa Indonesia istilah atau kata tersebut terlalu banyak sinonimnya Sedangkan menurut Chaer (1993: 89) timbulnya kata asing dalam bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia sendiri kekurangan istilah untuk menampung istilah-istilah asing dalam bidang keilmuan dan teknologi. Kekurangan ini terjadi karena corak budaya atau kegiatan keilmuan dan teknologi ini datang dari masyarakat luar Indonesia. Menurut Moeliono (via Yuda) pertimbangan dalam menyerap kata asing ada tujuh poin: 1) pertimbangan prinsip kehematan; 2) kejarangan bentuk asli; 3) keperluan akan kata yang searti; 4) perbedaan arti dalam bahasa Indonesia kurang cermat; 5) gengsi bahasa asing; 6) kemampuan berbahasa rendah; 7) kemudahan belajar bahasa dan kepraktisan. Eddy (1989: 39) memaparkan empat latar belakang pemakaian kata serapan: 1. Kekurangan materi Bahasa Indonesia perlu mengambil kata-kata dari bahasa asing karena belum mempunyai kata-kata istilah yang sesuai dengan bidang yang

11 11 diserap tersebut yang baru diadaptasi dan kata-kata yang cocok untuk menyampaikan gagasan-gagasan. 2. Menciptakan kemegahan Bahasa Indonesia diwarnai oleh kata-kata dari bahasa asing bukan disebabkan oleh kebutuhan mendesak, melainkan untuk meningkatkan harga diri 3. Ekonomi dan pariwisata Dengan digunakannya bahasa asing dalam teks bahasa Indonesia diharapkan proses komunikasi dan jual-beli menjadi lebih mudah dengan para turis, sehingga bahasa serapan dinilai lebih menjual. 4. Bentuk bertahan Yang dimaksud dengan bentuk bertahan adalah unsur serapan bahasa asing yang sengaja dipungut karena pertimbangan khusus berdasarkan kondisi bahasa Indonesia. Penyesuaiannya dengan bahasa Indonesia dilakukan dengan jalan menyesuaikan ejaannya. Unsur serapan dalam bentuk bertahan dapat ditemui dalam bidang ilmu pengetahuan dan olahraga. Dunia ilmu pengetahuan yang dari segi sejarahnya banyak menggunakan istilah-istilah bahasa Latin, masih tetap digunakan sampai sekarang meskipun ada kemungkinan untuk diganti dengan bahasa Indonesia. Istilah premature (prematur) misalnya, tetap memiliki frekuensi pemakaian tinggi meskipun dapat diganti dengan istilah lahir-muda atau lahir di bawah-usia. Berbagai istilah di cabang ilmu pengetahuan seperti biologi, geologi, antropologi, botani,

12 12 entomologi, linguistik, dll tetap lebih menonjol dan popular dibandingkan dengan istilah ilmu hayat, ilmu tanahm ilmu bangsabangsa, ilmu tumbuhan, ilmu serangga, dan ilmu bahasa Kuliner Menurut KBBI (2008) kata kuliner /kulinér/ mempunyai definisi berhubungan dengan masak-memasak. Dalam bukunya, Gizi dan Pengolahan Pangan, Auliana (2001: 35) mengemukakan definisi memasak yang merupakan sebuah cara untuk mengolah bahan makanan yang akan dikonsumsi. Kata kuliner sendiri seperti dalam buku Dasar-dasar Gizi Kuliner karya Tarwotjo (1998:1) mempunyai arti suatu seni mengolah bahan makanan yang dimulai dari memilih bahan makanan dan mempersiapkan bahan makanan yang akan dimasak Sosiolinguistik Istilah sosiolinguistik terdiri dari dua unsur: sosio- dan linguistik. Sosioadalah seakar dengan sosial yaitu yang berhubungan dengan masyarakat, kelompok-kelompok masyarakat, dan fungsi-fungsi kemasyarakatan. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari atau membicarakan bahasa, khususnya unsur-unsur bahasa. Maka sosiolinguistik ialah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat. Sosiolinguistik mempunyai relevansi pada pengajaran bahasa karena: a) Bahasa memang dipakai dalam masyarakat

13 13 b) Bahasa seharusnya diajarkan dalam konteks atau latar belakang kemasyarakatan c) Tujuan pengajaran bahasa bersumber pada keperluan masyarakat dan penggunaan bahasa di masyarakat. Sumbangan utama sosiolinguistik kepada pengajaran bahasa adalah: a) Penekanan kebermaknaan bahasa dalam pengajaran bahasa b) Pengertian yang lebih mendalam tentang ragam bahasa c) Tujuan pengajaran bahasa yang bersumber pada penggunaan bahasa dalam masyarakat d) Bentuk-bentuk bahasa yang diajarkan disesuaikan dengan bentukbentuk bahasa yang terdapat dalam masyarakat. (Nababan, 1993: 2-11) Menurut Pateda (1990: 58-59), maksud dari status social pemakai bahasa yakni kedudukannya yang dihubungkan dengan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Tingkat pendidikan akan menyebabkan pemilihan jenis pekerjaan. Jenis pekerjaan menyebabkan variasi bahasa yang digunakan. Bahasa yang digunakan tercermin pada: a). jumlah kosakata yang dikuasai; b). pemilihan kosakata yang diperlukan; c). kosakata yang dihubungkan dengan kata-kata kasar; d). cara pengungkapan. Kata-kata bahasa asing, kata-kata ilmiah atau jargon sering digunakan dalam kegiatan komunikasi karena berbagai alasan. Pilihan istilah yang mungkin terkesan hebat tapi tidak dipahami orang adalah lebih cocok untuk fungsi afektif dari bahasa daripada fungsi informatifnya. Dengan kata lain, penggunaan kata-

14 14 kata seperti itu dimaksudkan penutur untuk membuat pendengarnya terkesan dengan melihat betapa hebatnya si penutur/pembicara tentang seberapa banyak yang ia ketahui (Thomas, 2007:18-67) 1.6 Metode Penelitian Dalam upaya memecahkan permasalahan, penulis melakukannya dengan tiga tahap: 1. Tahap Penyediaan Data Dalam tahap ini penulis menyediakan data yang diperlukan dengan menyeleksi kata-kata yang akan dianlisis menggunakan metode simak, mengambil dari lima rubrik majalah Femina yaitu Dapur Utama ; Info Boga ; Makan Di Luar ; Rupa-Rupa ; dan Step-by-Step. Kemudian penulis mencatat data-data yang diperlukan dalam kartu data menggunakan teknik catat. 2. Tahap Analisis Data Penulis menggunakan metode agih sebab alat penentunya merupakan bagian daru bahasa yang bersangkutan. Teknik yang digunakan adalah teknik ganti yaitu dengan menggantikan unsur tertentu satuan lingual yang bersangkutan dengan unsur tertentu yang lain di luar satuan lingual yang bersangkutan. 3. Tahap Penyajian Hasil Analisis Data Tahap terakhir berisi sajian hasil penelitian dalam bentuk skripsi. (Sudaryanto, 1993:27-37)

15 Sistematika Penyajian Bab 1 berisi tentang pendahuluan yang di dalamnya terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, dan metode penelitian. Bab 2 berisi analisis mengenai bentuk dan sifat kata atau istilah serapan kuliner bahasa Prancis dalam artikel kuliner berbahasa Indonesia untuk mengetahui alasan pemakaiannya. Bab 3 berisi kesimpulan hasil analisis bentuk dan sifat kata atau istilah serapan bahasa Prancis dalam artikel kuliner berbahasa Indonesia. Resume berisi ringkasan dari penelitian kata serapan bahasa Prancis dalam resep dan artikel kuliner berbahasa Indonesia. Lampiran berisi data-data yang digunakan untuk menunjang proses penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah sesuatu yang sudah sangat familiar dalam beberapa dekade terakhir ini. Banyak acara dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi atau hanya sekedar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai bahasa yang dituturkannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu kesepakatan itu pun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Di dalam interaksi tersebut, terjadi adanya proses komunikasi dan penyampaian pesan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam mentransformasikan berbagai ide dan gagasan yang ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan atau tulis. Kedua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari semakin maju, hal ini dikarenakan mutu dari sumber daya manusia (SDM) itu sendiri memiliki tingkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer, konvensional, dan memiliki makna. Sifat dinamis itu muncul karena manusia sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia dalam hidupnya sangatlah beragam. Baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia dalam hidupnya sangatlah beragam. Baik itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia dalam hidupnya sangatlah beragam. Baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Salah satu kebutuhan primer manusia adalah kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media adalah salah satu cara yang dilakukan masyarakat untuk mengutarakan pendapat. Adanya media ini masyarakat bisa memberikan informasi kepada khalayak umum.

Lebih terperinci

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Judul Skripsi : Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Nama : Eli Rahmat Tahun : 2013 Latar Belakang Menurut Keraf bahasa memiliki empat fungsi, yaitu (1) sebagai alat untuk mengekpresikan diri, (2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat vital yang dimiliki oleh manusia dalam mengekspresikan segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devy Elfayanti Karmana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devy Elfayanti Karmana, 2013 BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Berikut uraian tiap bagian. A. Latar Belakang Masalah Semua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklan bukanlah sesuatu hal yang asing dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan penjualan dan untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan sebagainya. Bahasa dianggap sebagai sarana yang paling utama dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan, manusia dikodratkan sebagai makhluk sosial karena manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya membutuhkan bantuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Di dalam suatu pernikahan, selain sebagai seorang istri, perempuan juga berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Di dalam suatu pernikahan, selain sebagai seorang istri, perempuan juga berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam suatu pernikahan, selain sebagai seorang istri, perempuan juga berfungsi sebagai ibu rumah tangga, artinya yang mengatur berbagai macam urusan rumah tangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. Cabang-cabang itu diantaranya adalah fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri media massa telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sekarang ini orang dihadapkan kepada berbagai macam media massa yang sesuai dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengindentifikasi diri (KBBI, 2008:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi, manusia dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah gejala yang disebut masalah sosial berkutat di dalamnya. Sebagaimana diketahui, dalam realitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu ciri yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Salah satu fungsi bahasa bagi manusia adalah sebagai sarana komunikasi. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat dalam kehidupan sosialnya berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan bahasa. Dalam sosiolinguistik, masyarakat tersebut kemudian disebut sebagai masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk

Lebih terperinci

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI Disusun Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh LISDA OKTAVIANTINA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan manusia yang lain. Ia selalu berhubungan dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Hubungan ini dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alasan peneliti memilih judul Penggunaan Campur Kode ceramah ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 November 2013. Peneliti ingin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, oleh sebab itu manusia pasti berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana. Pemilihan kata akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya. membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya. membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai bahasa. Bahasa dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan informasi bagi masyarakat. Pesatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bernafas atau berjalan. (Bloomfield,

BAB I PENDAHULUAN. menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bernafas atau berjalan. (Bloomfield, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Lazimnya, manusia tersebut jarang memperhatikan peranan bahasa itu sendiri dan lebih sering menganggapnya sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat. Hal ini menyebabkan kemudahan pemerolehan informasi secara cepat dan efisien. Perkembangan tersebut menjangkau dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan. Dua aspek inilah yang sekarang menjadi konsentrasi pembangunan yang diinisiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang cukup dikenal dan menjadi trend para anak remaja, khususnya remaja puteri. Majalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, media massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selalu mengalami perubahan dari masa ke masa sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selalu mengalami perubahan dari masa ke masa sejalan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan bahasa telah menempatkan bahasa asing pada posisi strategis yang memungkinkan bahasa tersebut masuk dan mempengaruhi perkembangan

Lebih terperinci

PENYERAPAN ISTILAH ASING REGISTER KEDOKTERAN PADA RUBRIK KESEHATAN SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI JANUARI MARET 2008 SKRIPSI

PENYERAPAN ISTILAH ASING REGISTER KEDOKTERAN PADA RUBRIK KESEHATAN SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI JANUARI MARET 2008 SKRIPSI PENYERAPAN ISTILAH ASING REGISTER KEDOKTERAN PADA RUBRIK KESEHATAN SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI JANUARI MARET 2008 SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media yang utama dalam komunikasi manusia untuk menyampaikan informasi. Bahasa itu bersifat unik bagi manusia sekaligus bersifat universal. Anderson

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan mediator utama dalam mengekspresikan segala bentuk gagasan, ide, visi, misi, maupun pemikiran seseorang. Bagai sepasang dua mata koin yang selalu beriringan,

Lebih terperinci

Bahasa Jepang merupakan alat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan. Berkomunikasi dalam bahasa Jepang

Bahasa Jepang merupakan alat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan. Berkomunikasi dalam bahasa Jepang Penguasaan bahasa Jepang merupakan persyaratan penting bagikeberhasilan individu, masyarakat, dan bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan zaman pada tingkat global. Penguasaan Bahasa Jepang dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Media massa sudah menjadi bagian hidup bagi semua orang. Tidak dikalangan masyarakat atas saja media massa bisa diakses, akan tetapi di berbagai kalangan masyarakat

Lebih terperinci

DAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS... iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT...

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN. penyerapan mengalami penyesuaian dengan sistem bahasa Indonesia sehingga

BAB VII KESIMPULAN. penyerapan mengalami penyesuaian dengan sistem bahasa Indonesia sehingga 320 BAB VII KESIMPULAN Kosakata bahasa Prancis yang masuk dan diserap ke dalam bahasa Indonesia secara difusi dikenal dan digunakan dari masa kolonial Eropa di Indonesia hingga saat ini. Kosakata bahasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu penggunaan bahasa yang menarik perhatian pembaca maupun peneliti adalah penggunaan bahasa dalam surat kabar. Kolom dan rubrik-rubrik dalam surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia lain. Proses interaksi tersebut terjadi karena adanya komunikasi antar anggota masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan masyarakat yang semakin maju dan modern menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan masyarakat yang semakin maju dan modern menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan masyarakat yang semakin maju dan modern menuntut setiap orang, badan, dan organisasi untuk memperoleh informasi agar dapat berkembang dan berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini. BAB I PENDAHULUAN Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini. A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa memiliki peran besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan kesemua lapisan masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam masyarakat diglosia, bahasa digunakan oleh penutur yang heterogen,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam masyarakat diglosia, bahasa digunakan oleh penutur yang heterogen, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam masyarakat diglosia, bahasa digunakan oleh penutur yang heterogen, baik itu dari latar belakang sosial, kebiasaan dan keperluan mereka, maka lahirlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masuknya istilah-istilah asing, terutama dari bahasa Inggris ke dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Masuknya istilah-istilah asing, terutama dari bahasa Inggris ke dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masuknya istilah-istilah asing, terutama dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia sudah tidak bisa ditahan lagi. Arus komunikasi kian global seiring berkembangnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang aktual dan terpercaya menjadi salah satu kebutuhan yang dicari

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang aktual dan terpercaya menjadi salah satu kebutuhan yang dicari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi yang aktual dan terpercaya menjadi salah satu kebutuhan yang dicari dan dikonsumsi oleh masyarakat sekarang ini. Karena itu, banyak sekali bentuk penyebaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana komunikasi penting bagi kehidupan manusia. Manusia tidak akan lepas dari bahasa. Melalui bahasa, manusia dapat menyampaikan pesan baik itu berupa

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak sekali media yang menawarkan berbagai macam hal dari yang berupa barang sampai dengan jasa. Karena kuatnya persaingan dalam usaha itu, maka tidak jarang

Lebih terperinci

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa digunakan manusia sebagai alat untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan beradaptasi. Melalui bahasa,

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL 1 ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan mitra tuturnya baik dari segi makna ataupun maksud tuturannya. Manusia berbicara dengan

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7 PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketika mendengar Berita Kriminal Sergap di RCTI, sekilas. dan penjelasan yang panjang sehingga membuat pendengar atau pemirsa

BAB I PENDAHULUAN. Ketika mendengar Berita Kriminal Sergap di RCTI, sekilas. dan penjelasan yang panjang sehingga membuat pendengar atau pemirsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita sebagai fakta atau informasi yang ditulis oleh reporter atau wartawan mengenai kejahatan yang diperoleh dari pihak kepolisian dan dimuat di media massa baik itu

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. mengalami perkembangan seiring dengan pengguna bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB l PENDAHULUAN. mengalami perkembangan seiring dengan pengguna bahasa. Bahasa merupakan alat BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa melakukan hubungan interaksi dengan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam melakukan interaksi tersebut manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan yang lain, juga untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif dipilih sebagai upaya untuk menggambarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa, manusia dapat berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai sarana komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dominan di antara sesama manusia. Realitas ini menunjukkan betapa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dominan di antara sesama manusia. Realitas ini menunjukkan betapa bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa adalah salah satu faktor yang menjadi ciri pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Bahasa merupakan alat dalam komunikasi dan interaksi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi. Selain itu, dalam membangun pertumbuhan mental seseorang

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi. Selain itu, dalam membangun pertumbuhan mental seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang mengawali segalanya. Bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, pendapat, dan berekspresi. Selain itu, dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam komunikasi,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM WACANA CERPEN REMAJA DI TABLOID GAUL EDISI BULAN JANUARI-FEBRUARI 2009 SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM WACANA CERPEN REMAJA DI TABLOID GAUL EDISI BULAN JANUARI-FEBRUARI 2009 SKRIPSI 0 ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM WACANA CERPEN REMAJA DI TABLOID GAUL EDISI BULAN JANUARI-FEBRUARI 2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, informasi berkembang dengan sangat cepat. Fenomena tersebut membuat setiap orang ingin mengikuti perkembangan informasi yang terjadi agar dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena dengan berbahasa seseorang dapat menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu sistem yang dibutuhkan bagi manusia untuk dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Bahasa menyampaikan pesan, konsep, ide, perasaan atau pemikiran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbincangkan dan dijadikan objek penelitian. Mode merupakan media untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbincangkan dan dijadikan objek penelitian. Mode merupakan media untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fashion atau mode adalah bagian dari sejarah sehingga sangat menarik untuk diperbincangkan dan dijadikan objek penelitian. Mode merupakan media untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penambahan kosakata merupakan bagian penting. Baik dari proses pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. penambahan kosakata merupakan bagian penting. Baik dari proses pembelajaran BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang, entitas lain, atau bagian dari suatu bahasa tertentu. Kekayaan kosakata merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2005 merupakan tahun saat penulis memasuki masa remaja awal, yakni 15 tahun dan duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada saat itu, masa remaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ragam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ragam bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial. Dengan bahasa, manusia dapat berhubungan satu sama lain sehingga akhirnya terwujud saling pengertian, kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki tataran tertinggi yang lebih luas cakupannya dari

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki tataran tertinggi yang lebih luas cakupannya dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Linguistik memiliki tataran tertinggi yang lebih luas cakupannya dari kalimat yang disebut wacana. Wacana merupakan satuan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Register salah satu cabang kajian sosiolinguistik yang mempelajari bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas maupun bidang-bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di daerah-daerah dapat dengan mudah dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat komunikasi. Manusia dapat menggunakan media yang lain untuk berkomunikasi. Namun, tampaknya bahasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa itu, orang dapat menyampaikan berbagai berita batin, pikiran, dan harapan kepada sesama

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana yang sangat penting untuk berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Manusia merupakan makhluk individu dan makhluk sosial yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini Media massa adalah sumber informasi seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya pasti memerlukan komunikasi. Proses komunikasi tersebut tentu membutuhkan sebuah lambang bunyi yang dimengerti oleh pembicara dan

Lebih terperinci