SISTEM MONITORING DAN KONTROL SUHU DAN KELEMBABAN PADA RUMAH KACA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM MONITORING DAN KONTROL SUHU DAN KELEMBABAN PADA RUMAH KACA"

Transkripsi

1 Perjanjian No: III/LPPM/ /71-P SISTEM MONITORING DAN KONTROL SUHU DAN KELEMBABAN PADA RUMAH KACA Disusun Oleh: Christian Fredy Naa S.Si., M.Si., M.Sc. Levin Halim S.T., M.T. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan 2016

2 DAFTAR ISI Abstrak 3 Bab I Pendahuluan 3 Bab II Tinjauan Pustaka 6 Bab III Metode Penelitian 8 Bab IV Jadwal Pelaksanaan 9 BAB V Hasil dan Pembahasan 9 Daftar Pustaka 12 2

3 ABSTRAK Rumah kaca (greenhouse) dirancang agar tanaman yang ditanam memperoleh kondisi optimal dalam proses pertumbuhannya. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka kondisi-kondisi tersebut harus dapat dimonitor dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, telah didesain suatu sistem monitoring berbasis Arduino. Parameter yang diukur adalah suhu dan kelembaban. Rumah kaca berukuran 2x3 m 2 telah dibangun, berlokasi di rooftop gedung 10, Universitas Katolik Parahyangan. Dalam laporan ini juga telah didesain meja yang nantinya digunakan untuk menanam tanaman yang tepat dengan kondisi rumah kaca. Dari hasil pengukuran diperoleh kesimpulan bahwa suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan suhu di luar rumah kaca. BAB I. LATAR BELAKANG Dewasa ini berbagai permasalahan muncul di sektor pertanian. Keterbatasan lahan merupakan permasalahan paling utama, hal ini berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah penduduk yang cukup signifikan. Di Indonesia, permasalahan tersebut menjadi cukup rumit karena beberapa faktor antara lain: produk lokal yang tidak memenuhi spesifikasi industri pangan, hasil produksi terbatas, perubahan selera konsumen dan perlunya mempertahankan ketersediaan produk-produk pertanian tersebut untuk menunjang kelangsungan industri-industri terkait. Selain permasalahan internal pertanian yang terkait dengan kualitas produksi tersebut, tantangan juga datang dari dunia terutama dari negara-negara maju. Pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi pertanian menyebabkan dunia pertanian Indonesia harus segera memberi respon dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut untuk terus bersaing, salah satu solusi untuk hal ini adalah pertanian berbasis rumah kaca. Pertanian berbasis rumah kaca mempunyai beberapa keuntungan, yakni tanaman relatif terlindung dari hama dan penyakit dan kondisi lingkungan rumah kaca relatif lebih mudah dimonitor dan dikontrol. Untuk memonitor dan mengontrol kondisi tersebut, rumah kaca memerlukan perangkat yang terintegrasi agar dapat memberikan hasil produksi yang optimal. Lingkungan yang dimonitor dan dikontrol diantaranya temperatur, intensitas cahaya, kelembaban tanah dan kelembaban udara serta kontrol distribusi air serta suhu. Kemampuan sistem yang mampu memonitor dan mengontrol kondisi tersebut sangat diperlukan untuk memperoleh hasil yang maksimal pada tanaman yang ditanam pada rumah kaca. Sistem kontrol ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mendukung sustainable design. Pada penelitan ini akan dirancang sistem monitoring dan kontrol pada rumah kaca berukuran 3x2 m 2. Paramter yang akan diteliti dibatasi pada empat parameter, yakni suhu ruang dan tanah serta kelembaban tanah dan kelembaban udara. Sistem ini diharapkan dapat memberikan data kondisi rumah kaca dan tanaman dengan presisi tinggi sehingga pengguna dapat memperoleh gambaran kuantitatif tentang kondisi rumah kaca. Data ini dapat digunakan oleh pengguna untuk melakukan kontrol secara manual terhadap kondisi rumah kaca. Selain itu, data tersebut dapat digunakan untuk mengontrol kondisi rumah kaca secara optimal. Rumah kaca akan ditanami dengan tanaman dengan masa panen yang relatif seingkat sehingga dengan jangka waktu penelitian ini dapat teramati kondisi pertumbuhannya. Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan studi awal perbandingan antara tanaman yang ditanam di dalam dan di luar rumah kaca. Pada penelitian ini akan dihasilkan teknologi tepat guna (prototype) serta kontribusi pada perkembangan bidang terkait pada jurnal ilmiah. Penelitian ini merupakan bagian dari road map penelitian pada jurusan Teknik Elektro Konsentrasi Mekatronika yang ditunjukan pada Gambar 1. Penelitian ini menempati aspek instrumentation and measurement dengan spesifikasi terapan pada bidang pertanian. 3

4 Gambar 1: Roadmap penelitian jurusan Teknik Elektro Konsentrasi Mekatronika. Peneltiian pada proposal ini menempati aspek instrumentation and measurement Penelitian ini memiliki rencana jangka panjang selama 4-5 tahun yang telah dimulai pada akhir tahun Penelitian ini memiliki target akhir untuk merancang sebuah sistem yang holistik terpadu rumah kaca dengan performa optimal serta dapat membantu para petani lokal di daerah Bandung, Jawa Barat. Sistem holistik terpadu yang dimaksud adalah sistem yang dapat memonitor semua parameter yang terkait dengan pertumbuhan tanaman, sistem yang mudah dalam pemasangan dan perawatan serta memiliki antar muka yang sederhana yang dapat dipahami oleh para petani lokal. Selain itu ditargetkan juga adanya sistem penyajian dan pengolahan data yang masif secara online. Data yang dimaksud adalah data parameter rumah kaca dari beberapa lokasi di daerah Bandung, Jawa Barat. Data ini dapat digunakan secara praktis baik oleh peneliti maupun para petani. Road map penelitian sistem rumah kaca ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1 Road map penelitian sistem rumah kaca Tahapan penelitian Keterangan Tahun pengerjaan Sistem monitoring dan kontrol pada miniatur rumah kaca [1] Sistem sederhana pada skala kecil (rumah kaca berukuran 30x45 cm 2 ). Sistem ini memiliki 10 buah sensor, telah mampu menyajikan data secara online. November - Desember 2015 [2] (self funding) 4

5 Sistem monitoring dan kontrol pada rumah kaca berdimensi lebih besar Pengukuran kinerja sistem Penambahan parameter yang dimonitor dan dikontrol Penerapan sistem pada rumah kaca dengan melibatkan potensi lokal Pengukuran kinerja sistem lanjutan Pengolahan dan penyajian data secara masif dan online Sistem yang serupa dengan sistem 2015 namun diterapkan pada rumah kaca berukuran 2x3m 2 dengan jumlah sensor mencapai sensor. Studi awal pada perbandingan tanaman di dalam dan di luar rumah kaca. Sistem akan diuji dengan studi yang lebih komprehensif tentang perbandingan antara tanaman yang ditanam di dalam dan luar rumah kaca. Terdapat beberapa parameter yang relatif sulit (memerlukan pengukuran dengan presisi tinggi serta sistem sensor yang lebih kompleks) untuk dimonitor dan dikontrol seperti intensitas cahaya, PH tanah dll. Sistem diterapkan pada lahan yang lebih luas, melibatkan petani lokal serta memberikan pelatihan kepada para petani tersebut. Sistem akan diuji dengan jenis tanaman yang bervariasi serta tanaman dengan masa tanam yang lebih lama. Data dari banyak rumah kaca dapat dikumpulkan pada satu database tersaji secara online. Hal ini membuka peluang untuk terciptanya komunitas pertanian rumah kaca. Penelitian, 2016 (proposal ini) Penelitian, 2017 Penelitian, 2017 Pengabdian masyarakat, 2018 Penelitian, 2018 Penelitian, 2019 Berdasarkan Tabel road map penelitian dan pengabdian masyarakat di atas, maka proposal penelitian tahun 2016 ini merupakan salah satu langkah penting dari rencana jangka panjang yang telah disusun. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk mencapai tujuan akhir penelitian yang dapat memberikan kontribusi bagi potensi lokal serta bidang pertanian di negara Indonesia. 5

6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Di Indonesia beberapa peneliti mulai tertarik untuk melakukan penelitian tentang pertanian rumah kaca. Beberapa Penelitian yang Berkaitan dengan Rumah Kaca di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2 Beberapa penelitian tentang rumah kaca di Indonesia No Peneliti Judul Hal yang dilakukan 1 Agus Sugiyono [3] Kendali Sistem energi Untuk pertanian Rumah Kaca Usaha pengurangan energi dengan menggunakan PLC untuk kendali sistem energi. Kendali dengan PLC mempunyai keuntungan karena sistemnya dapat diubah hanya dengan mengubah program dan perangkat keras diperoleh dengan harga relatif murah 2 Mulkan Azizi, Sumardi, Munawar Agus [4] Perancangan sistem pengendali suhu pada prototype Greenhouse berbasis kendali logika fuzzy Usaha membuat suatu iklim buatan pada green house dengan merekayasa kondisi suhu agar sesuai dengan kondisi suhu asal tanaman. Logika fuzzy digunakan untuk mengolah data pembacaan sensor yang digunakan untuk kemudian digunakan sebagai kendali kecepatan motor cooling fan DC supaya suhu ruangan tetap. 3 Olga Melo, Rhiza S. Sadjad, Adnan [5] Rumah Kaca Cerdas Untuk Budidaya Tanaman Bunga Krisan Mendesain prototipe sistem pengontrolan rumah kaca cerdas untuk budidaya tanaman secara otomatis menggunakan mikrokomputer. Sistem kontrol yang dikembangkan dapat melakukan proses pengukuran suhu dan kelelmbaban dan mengatur pemberian air. 4 Mareli Telaumbanua, [6] Rancangbangun Aktuator Pengendali Iklim Mikro di Merancang sistem kontrol pengendalian iklim mikro untuk 6

7 Dalam Greenhouse Untuk Pertumbuhan Tanaman Sawi 5 Tony K. Hariadi [7] Sistem Pengendali Suhu, Kelembaban, dan Cahaya dalam Rumah Kaca greenhouse menggunakan AVR ATMega8535. Sistem kontrol dikembangkan menggunakan lima sensor, yaitu sensor suhu dan kelembaban, sensor suhu tanah, sensor kelengasan tanah, sensor intensitas sinar matahari serta tiga aktuator, yaitu aktuator kipas, aktuator pompa air dan aktuator lampu fotosintesis. Membuat sebuah sistem pengendali temperatur, kelembaban, cahaya, dan penyiraman dalam rumah kaca secara terpadu. 6 Bimo Ananto Pamungkas, Adian Fatchur Rochim, Eko Didik Widianto [8] Perancangan Jaringan Sensor Terdistribusi untuk Pengaturan Suhu, Kelembaban, dan Intensitas cahaya Melakukan perancangan sistem sensor terdistribusi untuk memonitor suhu, kelembaban, dan intensitas di rumah kaca menggunakan board Arduino Uno. Data-data pemantauan dan antarmuka kontrol pengguna dapat diakses secara online berbasis web. Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut umumnya belum mengintegrasikan sensor dan aktuator pada rumah kaca dengan dimensi yang relatif besar (baik dimensi rumah kaca maupun jumlah sensor dan aktuator). Dimensi ini berkaitan dengan jumlah sensor yang digunakan masih belum dapat menangkap kondisi sepenuhnya dari rumah kaca. Selain itu, pemantauan dan pengendalian kebanyakan masih dilakukan secara offline. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, pada penelitian ini akan dirancang sistem rumah kaca yang dapat menyajikan data secara online untuk merekayasa beberapa parameter iklim rumah kaca, seperti kelembaban tanah dan udara, suhu rumah kaca, intensitas cahaya, dan sinar ultraviolet. 7

8 BAB III. METODE PENELITIAN Seperti yang telah dijelaskan di bagian pendahuluan, bahwa penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang telah dilakukan di akhir tahun 2015 (miniatur rumah kaca). Oleh karena itu, metode yang digunakan pada penelitian ini mengambil konsep yang serupa dengan penambahan jumlah sensor serta penerapan pada dimensi rumah kaca yang lebih besar. Skema sistem yang telah dirancang pada tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 2. Sistem ini menggunakan Arduino Mega dengan pertimbangan mikrokontroler ini memiliki banyak masukan analog dan digital. Hal ini penting mengingat pada sistem ini digunakan Ethernet Shield yang dipasang di atas Arduino Mega. Ethernet shield berfungsi untuk menyimpan data pada media SD Card. Tujuh buah sensor masing-masing sensor suhu, kelembaban tanah, cahaya dan UV dihubungkan ke masukan analog pin 7 hingga 13. Sementara sensor kelembaban dan suhu udara (DHT11) dihubungkan ke pin digital 30. Real time clock dihubungkan ke pin SDA dan SCL serta dua buah relay masing-masing untuk lampu dan pompa untuk irigasi rumah kaca. Real time clock berfungsi untuk memberi masukan tanggal dan waktu kepada sistem, perangkat ini memiliki sumber energi tersendiri sehingga dapat berfungsi walaupun sistem dalam keadaan off. Gambar 2: Skema sistem monitoring dan kontrol rumah kaca Keluaran dari Arduino Mega berbentuk array yang masing-masing nilai sensor dipisahkan dengan delimeter koma dan tabulasi. Terdapat beberapa modifikasi pada skema di atas untuk penelitian ini, diantaranya interfacing data masih menggunakan data logging biasa, belum masuk ke komputer ataupun online. Pertimbangannya adalah lokasi rumah kaca yang berada di rooftop yang cukup terbuka (pertimbangan keamanan). Hingga laporan ini pun, baru diambil data suhu di dalam dan di luar rumah kaca dan intensitas cahaya. 8

9 BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN Terdapat banyak penyesuaian pada jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian. Desain rumah kaca beberapa kali terjadi perubahan, terkait dengan lokasi yang sesuai dengan kondisi di rooftop gedung 10. Selain itu jadwal kegiatan juga dimodifikasi karena adanya masukan dan desain meja dari mahasiswi dari Teknik Industri yang mengambil topik perancangan rumah kaca. Terdapat juga permasalahan instalasi sensor, dimana perangkat lunak sistem harus dimodifikasi akibat adanya tambahan sensor yang sama (modifikasi address dan register). Pemasangan sensor baru dapat dilakukan di akhir Oktober dan awal November. Masalah lainnya adalah adanya proses pemindahan rumah kaca ketika kegiatan SIAP 2016 pada bulan Agustus. Panitia SIAP memindahkan rumah kaca sehingga terdapat kerusakan pada sambungan kayu, sehingga rumah kaca harus mengalami perbaikan. BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 3 menunjukan rumah kaca yang telah dibangun. Rumah kaca menggunakan bahan kayu sebagai rangka, plastik ultraviolet sebagai dinding sekaligus untuk menahan panas serta insect net yang juga berfungsi sebagai dinding. Pemasangan insect net berfungsi agar rumah akca tidak terlampau panas. Gambar 4 menunjukan desain meja untuk menanam tanaman. Desain ini dibuat oleh Evelyn Liustanti, mahasiswi Teknik Industri yang mengambil topik perancangan rumah kaca sebagai Tugas Akhir. Meja didesain sehingga luas area untuk bercocok tanam cukup luas, selain itu meja juga dilengkapi saluran air untuk pengairan di rumah kaca. Gambar 5 menunjukan grafik suhu di dalam dan di luar rumah kaca. Terlihat bahwa suhu di dalam dan di luar rumah kaca sangat berbeda. Suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan suhu di luar rumah kaca. 9

10 Gambar 3: Rumah kaca yang berlokasi di rooftop gedung 10 Gambar 4: Rumah kaca dan desain meja, didesain oleh Evelyn Liustanti 10

11 6:20:35 7:11:37 8:02:41 8:53:45 9:44:49 10:35:53 11:26:58 12:18:02 13:09:07 14:00:12 14:51:17 15:42:21 16:33:26 17:24:30 18:15:35 19:06:39 19:57:44 20:48:49 Suhu (Celcius) 40 Hasil Pengukuran Suhu t_dalam t_luar Waktu (sekon) Gambar 5: Hasil pengukuran suhu di dalam dan di luar rumah kaca Dari Gambar 5 dapat dilihat mulai dari pukul WIB sampai dengan pukul WIB trend suhu udara mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh karena pada waktu tersebut cuaca di daerah pengamatan cerah. Selanjutnya setelah pukul sampai pukul WIB suhu udara baik di dalam maupun di luar rumah kaca mengalami trend penurunan. Hal ini disebabkan oleh karena di daerah pengamatan mulai turun hujan. Setelah pukul WIB suhu relatif stabil. Dari grafik juga dapat dilihat bahwa suhu udara di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luar rumah kaca. Keadaan ini disebabkan karena ruangan rumah kaca tertutup sehingga panas terperangkap di dalam. Pada siang hari, sekitar 85% dari sinar matahari yang masuk akan terperangkap di dalam rumah kaca dan menjadi panas. Suhu udara mempengaruhi aktifitas kehidupan tanaman, antara lain pada proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, pertumbuhan, penyerbukan, pembuahan, dan keguguran buah. Besar kecilnya pengaruh ini terkait dengan faktor yang lain seperti kelembaban, tersedianya air, dan jenis tanaman. Rata-rata suhu udara yang dibutuhkan untuk aktifitas tanaman berkisar pada 15 C hingga 40 C. Gambar 6 menunjukan grafik hasil pengukuran kelembaban udara. Pengukuran kelembaban dan temperatur udara di dalam rumah kaca dilakukan dengan menggunakan satu buah sensor. Data keluaran sensor ke Arduino adalah data digital. Hasil pengukuran kelembaban menunjukkan bahwa mulai pukul WIB sampai pukul WIB kelembaban udara menurun. Hal ini dapat dimengerti karena radiasi cahaya matahari mulai menghasilkan panas. Kemudian setelah pukul WIB, kelembaban meningkat kembali sampai selesai pengukuran pada pukul WIB. Sementara hasil pengukuran temperatur ruangan menunjukkan hasil yang berlawanan. Mulai pukul WIB sampai dengan WIB temperatur ruangan meningkat dan kemudian mulai turun setelah pukul WIB. 11

12 kelembaban udara (%) Kelembaban udara di dalam rumah kaca Gambar 6: Hasil pengukuran kelembaban udara di dalam rumah kaca BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain 1. Sistem mampu mengukur suhu di dalam dan di luar rumah kaca dan kelembaban di dalam rumah kaca. 2. Suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan diluar rumah kaca. 3. Data yang diperoleh sejauh ini berupa data text yang tersimpan pada memory card yang dipasang pada ethernet shield Arduino Mega. Saran untuk pengembangan penelitian ini antara lain 1. Jumlah sensor harus ditambah, mengingat ukuran rumah kaca yang cukup besar 2. Dapat ditambahkan aktuator suhu atau sistem pengairan seperti usulan pada proposal penelitian. 3. Data dapat ditampilkan secara online. DAFTAR PUSTAKA Waktu 1. Syahrul Munir, Rancangan Smart Greenhouse dengan Teknologi Mobile untuk Efisiensi tenaga, biaya, dan waktu dalam pengelolaan tanaman, Skripsi Fakultas Teknologi Industri, UPNVeteran Jawa timur, Agus Sugiono, Kendali Sistem Energi Untuk Pertanian Rumah Kaca, Prosiding Seminar Nasional Penerapan Teknologi Kendali dan Instrumentasi pada Pertanian, Mulkan Azizi, Sunardi, Munawar Agus R, Perancangan Sistem Pengendali Suhu pada Prototype Green House Berbasis Kendali Logika Fuzzy, Makalah Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro Fakultas Teknik Undip 4. OlgaMelo, Rhiza S. Sadjad, Adnan, Rumah Kaca Cerdas Untuk Budidaya Tanaman Bunga Krisan 5. Mareli Telaumbanua, Bambang Purwantana, Lilik Sutiarso, Rancangbangun Aktuator Pengendali Iklim Mikro di Dalam Greenhouse Untuk Pertumbuhan Tanaman Sawi, Agritech, Vol. 34, No. 2, Tony K. Hariadi, Sistem Pengendali Suhu, Kelembaban dan Cahaya dalam Rumah Kaca, Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, Vol , No. 1, 2007: Bimo Ananto Pamungkas, Adian Fatchur Rochim, Eko Didik Widianto, Perancangan Jaringan Sensor Terdistribusi Untuk Pengaturan Suhu, Kelembaban, dan Intensitas Cahaya, Makalah Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro Fakultas Teknik Undip 8. Rana H. Hussain1, Dr. Ali F. Marhoon1, Dr. Mofeed T. Rashid, Wireless Monitor and Control System for Greenhouse, IJCSMC, Vol. 2, Issue

Sistem Monitoring dan Kontrol Rumah Kaca berbasis Arduino, LabView dan Antarmuka Web

Sistem Monitoring dan Kontrol Rumah Kaca berbasis Arduino, LabView dan Antarmuka Web Sistem Monitoring dan Kontrol Rumah Kaca berbasis Arduino, LabView dan Antarmuka Web Christian Fredy Naa 1,a), Elohansen Padang 2,b), Yolla Sukma Handayani 3,c), Hendro 4,d) 1 Teknik Elektro Konsentrasi

Lebih terperinci

Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino ABSTRAK

Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino ABSTRAK Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino Devi Taramika 1, Ismah Afifah 1, Asri Wulandari, ST., MT. 2, Agus Wagyana, ST., MT. 2 1. Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, semua aspek kehidupan menjadi sangat terbantu. Di mulai dari sistem penyampaian informasi, sistem pertahanan, hingga sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instrumentasi Pada Miniatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instrumentasi Pada Miniatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem otomasi di bidang pertanian kurangnya berkembang dan adanya beberapa kendala di bidang pertanian, sehingga mengakibatkan kurangnya hasil yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN SENSOR TERDISTRIBUSI UNTUK PENGATURAN SUHU, KELEMBABAN, DAN INTENSITAS CAHAYA

PERANCANGAN JARINGAN SENSOR TERDISTRIBUSI UNTUK PENGATURAN SUHU, KELEMBABAN, DAN INTENSITAS CAHAYA PERANCANGAN JARINGAN SENSOR TERDISTRIBUSI UNTUK PENGATURAN SUHU, KELEMBABAN, DAN INTENSITAS CAHAYA Bimo Ananto Pamungkas ), Adian Fatchur Rochim ), Eko Didik Widianto ) Jurusan Teknik Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran, pemantauan dan tampilan nilai suhu adalah bagian yang sering

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran, pemantauan dan tampilan nilai suhu adalah bagian yang sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pengendalian merupakan hal yang penting di bidang teknologi dan industri. Pengendalian secara manual sudah tidak lagi efisien karena akan membutuhkan waktu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suhu atau temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di permukaan Bumi sebagai panas, sejuk atau dingin. Bumi menerima panas dari penyinaran matahari berupa

Lebih terperinci

Alat Pengolah Kecambah Kacang Hijau Berbasis Mikrokontroler Diterapkan Pada Petani Di Desa Singosari Malang

Alat Pengolah Kecambah Kacang Hijau Berbasis Mikrokontroler Diterapkan Pada Petani Di Desa Singosari Malang Alat Pengolah Kecambah Kacang Hijau Berbasis Mikrokontroler Diterapkan Pada Petani Di Desa Singosari Malang Eko Nurcahyo 1,*, Ni Putu Agustini 1, Bambang Prio Hartono 1,Teguh Herbasuki 1 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak sekali petani Indonesia yang membudidayakan berbagai jenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Banyak sekali petani Indonesia yang membudidayakan berbagai jenis tanaman BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Tanaman sayur merupakan salah satu tanaman andalan Negara Indonesia. Banyak sekali petani Indonesia yang membudidayakan berbagai jenis tanaman sayuran. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam kehidupan kita sehari-hari, suatu sistem dengan perencanaan yang sangat kompleks sangat dibutuhkan guna mempermudah dalam membantu kehidupan manusia. Apalagi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan perancangan sistem yang dibuat, berupa perancangan sistem mikrokontroller dan tampilan antarmuka web. Bab ini diharapkan dapat memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Greenhouse adalah sebuah bangunan yang berkerangka atau dibentuk menggelembung, diselubungi bahan bening atau tembus cahaya yang dapat meneruskan cahaya secara optimum

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kementrian Pertanian (2013), produk pertanian mampu menyumbang sekitar 20%

I. PENDAHULUAN. Kementrian Pertanian (2013), produk pertanian mampu menyumbang sekitar 20% I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang dapat mendukung nilai pendapatan. Produk hasil pertanian mampu menyumbangkan sebagian besar nilai pendapatan yang dihasilkan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BAGI TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BAGI TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BAGI TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Disusun Oleh: Siswo Sutisna 24040211060014 PROGRAM STUDI D3 INSTRUMENTASI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sistem pertanian tanaman sayuran di Indonesia masih dibudidayakan dilahan

I. PENDAHULUAN. Sistem pertanian tanaman sayuran di Indonesia masih dibudidayakan dilahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pertanian tanaman sayuran di Indonesia masih dibudidayakan dilahan terbuka. Namun, budidaya sayuran pada lahan terbuka menghadapi banyak masalah yaitu cuaca [1].

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler

Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler Ayub Subandi 1, *, Muhammad Widodo 1 1 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

MONITORING URBAN FARMING AEROPONIC BERBASIS WEB

MONITORING URBAN FARMING AEROPONIC BERBASIS WEB Monitoring Urban Farming Aeroponic Berbasis Web (Ramadhan dkk.) MONITORING URBAN FARMING AEROPONIC BERBASIS WEB Rizal Aulia Ramadhan, Michael Jacob, Fahmi Adinul Haq, Dyah Ayuningtyas, Josaphat Pramudijanto

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian sistem ini terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dari pengujian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cahaya merupakan elemen yang penting bagi makhluk hidup di muka bumi. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cahaya merupakan elemen yang penting bagi makhluk hidup di muka bumi. Tanpa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cahaya merupakan elemen yang penting bagi makhluk hidup di muka bumi. Tanpa adanya cahaya, tidak mungkin ada kehidupan pada planet bumi. Manusia, hewan dan tumbuh

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI INTENSITAS CAHAYA RUMAH KACA CERDAS UNTUK BUDIDAYA BUNGA KRISAN

SISTEM KENDALI INTENSITAS CAHAYA RUMAH KACA CERDAS UNTUK BUDIDAYA BUNGA KRISAN SISTEM KENDALI INTENSITAS CAHAYA RUMAH KACA CERDAS UNTUK BUDIDAYA BUNGA KRISAN Tracy Marsela 1, Rhiza S.Sadjad 2, Andani Achmad 2 1 Jurusan Teknik Elektro, Prodi Informatika, Politeknik Negeri Manado 2

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGONTROL SERTA MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN PADA BUDIDAYA JAMUR MENGGUNAKAN;IPHONE SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENGONTROL SERTA MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN PADA BUDIDAYA JAMUR MENGGUNAKAN;IPHONE SKRIPSI IMPLEMENTASI PENGONTROL SERTA MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN PADA BUDIDAYA JAMUR MENGGUNAKAN;IPHONE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Muhammad Agam Syaifur Rizal 1, Widjonarko 2, Satryo Budi Utomo 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Cuaca merupakan keadaan udara pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Cuaca memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Cuaca mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belekang Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Berbagai bidang aktifitas membutuhkan energi listrik dalam pengoperasiannya seperti

Lebih terperinci

A.Muhammad Syafar Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains & Teknologi UIN Alauddin Makassar

A.Muhammad Syafar Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains & Teknologi UIN Alauddin Makassar DESAIN SISTEM KANDANG AYAM BROILER TIPE CLOSE HOUSE BERDASARKAN PARAMETER SUHU DAN KELEMBABAN A.Muhammad Syafar Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains & Teknologi UIN Alauddin Makassar E-mail

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERALATAN BERBASIS ANDROID BERBANTUAN BLUETOOTH UNTUK TAMPILAN PANTAUAN SEJUMLAH PARAMETER FISIS PADA ANALOGI SMART GREEN HOUSE

IMPLEMENTASI PERALATAN BERBASIS ANDROID BERBANTUAN BLUETOOTH UNTUK TAMPILAN PANTAUAN SEJUMLAH PARAMETER FISIS PADA ANALOGI SMART GREEN HOUSE IMPLEMENTASI PERALATAN BERBASIS ANDROID BERBANTUAN BLUETOOTH UNTUK TAMPILAN PANTAUAN SEJUMLAH PARAMETER FISIS PADA ANALOGI SMART GREEN HOUSE Bayu Adhi Prakosa 1, Arief Goeritno 2, Bayu Arief Prakoso 3

Lebih terperinci

Penulis : Anton Rahmadi Fahrul Agus Wiwit Murdianto Herry Setiawan Ary Santoso Rica Octalina. Editor : Kiswanto Triana Fitriastuti

Penulis : Anton Rahmadi Fahrul Agus Wiwit Murdianto Herry Setiawan Ary Santoso Rica Octalina. Editor : Kiswanto Triana Fitriastuti Penulis : Anton Rahmadi Fahrul Agus Wiwit Murdianto Herry Setiawan Ary Santoso Rica Octalina Editor : Kiswanto Triana Fitriastuti ISBN : XXX-XXX-XXXX-XX-X 2016. Mulawarman University Press Cetakan : Desember

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkisar 50% - 100%,[1] sehingga Indonesia menjadi tempat yang ideal untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkisar 50% - 100%,[1] sehingga Indonesia menjadi tempat yang ideal untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang beriklim tropis dengan suhu hangat dan kelembaban yang cukup tinggi, sangat bagus untuk pengembangan budidaya jamur bila dikondisikam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar gram (

BAB I PENDAHULUAN. menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar gram ( BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan prematur merupakan proses persalinan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu lengkap atau kurang dari 259 hari, yang dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan membahas mengenai pengujian dari alat yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sebuah sistem pengukuran ketinggian suatu tempat sangatlah dibutuhkan. Berbagai bidang di kehidupan kita

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk

I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman membutuhkan air dalam proses evapotranspirasi, fotosintesis, aktivitas metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk menghasilkan 1

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Alat Dengan menggunakan berbagai metoda pengujian secara lebih akurat akan memudahkan dalam mengambil sebuah analisa yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan,

Lebih terperinci

Sistem Kendali Intensitas Cahaya Rumah Kaca Cerdas pada Budidaya Bunga Krisan

Sistem Kendali Intensitas Cahaya Rumah Kaca Cerdas pada Budidaya Bunga Krisan 1 Sistem Kendali Intensitas Cahaya Rumah Kaca Cerdas pada Budidaya Bunga Krisan Tracy Marsela, Rhiza S.Sadjad, Andani Achmad Abstrak Cahaya adalah faktor lingkungan yang diperlukan untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan pertumbuhan ekonomi masayarakat, kebutuhan BBM pun semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan BBM tertinggi terjadi pada sektor transportasi darat yaitu

Lebih terperinci

Sistem Kendali Intensitas Cahaya Rumah Kaca Cerdas pada Budidaya Bunga Krisan

Sistem Kendali Intensitas Cahaya Rumah Kaca Cerdas pada Budidaya Bunga Krisan 1 Sistem Kendali Intensitas Cahaya Rumah Kaca Cerdas pada Budidaya Bunga Krisan Tracy Marsela P2700211447, Rhiza S.Sadjad, Andani Achmad Abstrak Cahaya adalah faktor lingkungan yang diperlukan untuk mengendalikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas: III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

Tj Tugas Akhir 1 3 SKS

Tj Tugas Akhir 1 3 SKS Departemen Teknik Komputer FTE Institut Teknologi Sepuluh Nopember Tj141501 Tugas Akhir 1 3 SKS Nama : Gafur Hasan Zam Bahari NRP : 2913 100 012 Bidang Studi : Telematika dan Jaringan Tugas Diberikan :

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembudidayaan jamur tiram saat ini mengalami perkembangan yang pesat. Banyak pula para pengusaha yang mulai melirik bisnis budidaya jamur tiram ini karena jamur tiram

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLLUTANT STANDARD INDEX YANG TERINTEGRASI DENGAN PENGUKURAN FAKTOR-FAKTOR CUACA SECARA REAL TIME

RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLLUTANT STANDARD INDEX YANG TERINTEGRASI DENGAN PENGUKURAN FAKTOR-FAKTOR CUACA SECARA REAL TIME RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLLUTANT STANDARD INDEX YANG TERINTEGRASI DENGAN PENGUKURAN FAKTOR-FAKTOR CUACA SECARA REAL TIME Vandri Ahmad Isnaini, Indrawata Wardhana, Rahmi Putri Wirman Jurusan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Maret 2015 Juli 2015. 3.2.Alat dan Bahan Adapun alat

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI KONSENTRASI SISTEM KONTROL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1 Blok Diagram Rangkaian Untuk merealisasikan perancangan dan pembuatan alat sistem pengamatan cuaca berbasis Arduino Mega 2560, perlu adanya LCD agar dapat memonitor

Lebih terperinci

Gambar 17. Tampilan Web Field Server

Gambar 17. Tampilan Web Field Server IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KALIBRASI SENSOR Dengan mengakses Field server (FS) menggunakan internet explorer dari komputer, maka nilai-nilai dari parameter lingkungan mikro yang diukur dapat terlihat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya persaingan yang terjadi antar greenhouse bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya persaingan yang terjadi antar greenhouse bukan hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya persaingan yang terjadi antar greenhouse bukan hanya mengenai seberapa tinggi tingkat produktivitas greenhouse dalam berproduksi dan seberapa rendahnya

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA PROTOTYPE GREEN HOUSE BERBASIS KENDALI LOGIKA FUZZY

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA PROTOTYPE GREEN HOUSE BERBASIS KENDALI LOGIKA FUZZY PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA PROTOTYPE GREEN HOUSE BERBASIS KENDALI LOGIKA FUZZY Mulkan Azizi *), Sumardi **), Munawar Agus R ***) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian 13 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan di Laboratorium Digital Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TAMAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TAMAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8 TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TAMAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8 Oleh : Muhamad Novrie Zainuddin 2208039030 Dosen Pembimbing : Suwito, ST. MT. Eko Pujiyatno Matni, S.Pd Program Studi

Lebih terperinci

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME Nur Yanti Politeknik Negeri Balikpapan Kontak person: Nur Yanti email: nur.yanti@poltekba.ac.id Abstrak Sistem smart home saat

Lebih terperinci

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No. 2 (2017), hal ISSN : X

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No. 2 (2017), hal ISSN : X RANCANG BANGUN PENJEMUR DAN PENGERING PAKAIAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Adnan Feriska, [2] Dedi Triyanto [1][2] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jalan Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrol perangkat elektronika umumnya masih menggunakan saklar manual untuk memutus dan menyambung arus listrik. Untuk dapat menyalakan atau mematikan perangkat elektronik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rancang bangun Smart home ini dibuat untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Rancang bangun Smart home ini dibuat untuk mengendalikan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Rancang bangun Smart home ini dibuat untuk mengendalikan dan memantau perangkat elektronik dari jarak jauh menggunakan handphone android dengan modifikasi instalasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis rumah burung walet merupakan salah satu jenis investasi yang sedang diminati oleh banyak orang. Hal ini dikarenakan nilai jual sarang burung walet sangat menggiurkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dibidang pertanian akan sangat membatu hal tersebut. Kedelai merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dibidang pertanian akan sangat membatu hal tersebut. Kedelai merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budidaya beberapa tanaman sangat bergantung pada lingkungan tumbuh tanaman tersebut. Contohnya yaitu jamur, kedelai, tauge, kacang hijau, tanaman bunga anggrek atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu bentuk peternakan yang banyak dilakukan oleh petani Indonesia. Baik yang berupa bumbung yang ditanam di sungai atau laut, maupun berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat Indonesia. Sektor pertanian berperan sebgia. penunjang ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat Indonesia. Sektor pertanian berperan sebgia. penunjang ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Sektor pertanian berperan sebgia penunjang ketersediaan bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam kategori yang di adakan saat ini,mulai dengan tingkat kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam kategori yang di adakan saat ini,mulai dengan tingkat kesulitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi modern dewasa ini khususnya dalam dunia teknologi robotika mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sangat banyak jenis perlombaan robot dengan berbagai

Lebih terperinci

Sistem Kendali Intensitas Cahaya Rumah Kaca Cerdas pada Budidaya Bunga Krisan

Sistem Kendali Intensitas Cahaya Rumah Kaca Cerdas pada Budidaya Bunga Krisan 1 Sistem Kendali Intensitas Cahaya Rumah Kaca Cerdas pada Budidaya Bunga Krisan Tracy Marsela, Rhiza S.Sadjad, Andani Achmad tracy_marsela@yahoo.com rhiza@unhas.ac.id andani60@yahoo.com Abstrak Cahaya

Lebih terperinci

PENGKAJIAN IRIGASI MODERN DENGAN OTOMATISASI IRIGASI TERPUTUS (INTERMITTENT)

PENGKAJIAN IRIGASI MODERN DENGAN OTOMATISASI IRIGASI TERPUTUS (INTERMITTENT) EXECUTIVE SUMMARY PENGKAJIAN IRIGASI MODERN DENGAN OTOMATISASI IRIGASI TERPUTUS (INTERMITTENT) Desember 2010 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah yang akan mendefinisikan ruang lingkup penelitian tugas akhir beserta metodologi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 29 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Skema Alur Perancangan Sistem Diagram alur perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Mulai Menyiapkan bahan Perancangan tata letak perangkat keras Perancangan

Lebih terperinci

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER Wisnu Panjipratama / 1027036 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH. No 65 Bandung 40164, Indonesia ABSTRAK

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pengendali Suhu, Kelembaban Dan Penyiraman Secara Berkala Pada Greenhouse Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno TUGAS AKHIR

Rancang Bangun Alat Pengendali Suhu, Kelembaban Dan Penyiraman Secara Berkala Pada Greenhouse Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno TUGAS AKHIR Rancang Bangun Alat Pengendali Suhu, Kelembaban Dan Penyiraman Secara Berkala Pada Greenhouse Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

MEMONITOR KELEMBAPAN TANAH DAN SUHU PADA BUDIDAYA CACING TANAH MENGGUNAKAN ARDUINO UNO TUGAS AKHIR

MEMONITOR KELEMBAPAN TANAH DAN SUHU PADA BUDIDAYA CACING TANAH MENGGUNAKAN ARDUINO UNO TUGAS AKHIR MEMONITOR KELEMBAPAN TANAH DAN SUHU PADA BUDIDAYA CACING TANAH MENGGUNAKAN ARDUINO UNO TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menitik beratkan pada pengukuran suhu dan kelembaban pada ruang pengering menggunakan sensor DHT21. Kelembaban dan suhu dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dalam bidang elektronika dan instrumentasi identik dengan pengukuran maupun pengendalian pada suatu plant. Sistem akusisi data untuk mendapatkan suatu nilai

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN

I - 1 BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah yang akan mendefinisikan ruang lingkup penelitian tugas akhir beserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, dapat dirasakan bahwa teknologi mengalami perkembangan yang cukup pesat. Banyak sekali inovasi di masa kini yang dapat kita gunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam cuaca yang mendukung perkembangannya. Terdapat aspek-aspek yang. kelembaban udara, sirkulasi udara dan penyiraman

BAB I PENDAHULUAN. dalam cuaca yang mendukung perkembangannya. Terdapat aspek-aspek yang. kelembaban udara, sirkulasi udara dan penyiraman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum perawatan tanaman adalah bertujuan agar tanaman tumbuh dengan baik dan memperoleh hasil panen yang memuaskan. Agar tanaman tumbuh dengan baik harus diperhatikan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328PU

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328PU TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328PU I GUSTI NGURAH AGUNG SWANTARA BUDI DARMA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Sifat Fisik Tanah Lahan Percobaan Pengujian sifat fisik tanah dilakukan di balai penelitian tanah kota bogor. Pengujian tanah berupa nilai pf tanah, sifat fisik tanah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan kegiatan sehari-hari, kelelahan setelah menyelesaikan kegiatan merupakan hal wajar yang dirasakan oleh banyak orang. Salah satu cara populer untuk mengatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, dituntut suatu teknologi yang mampu menghasilkan peralatan yang dapat menyelesaikan segala permasalahan industri dan mempermudah manusia dalam

Lebih terperinci

EFISIENSI BEBAN SMART HOME (RUMAH PINTAR) BERBASIS ARDUINO UNO

EFISIENSI BEBAN SMART HOME (RUMAH PINTAR) BERBASIS ARDUINO UNO EFISIENSI BEBAN SMART HOME (RUMAH PINTAR) BERBASIS ARDUINO UNO Noor Yulita Dwi Setyaningsih 1*, Imam Abdul Rozaq 1, Solekhan 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini. memang sangat pesat, salah satunya adalah dalam bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini. memang sangat pesat, salah satunya adalah dalam bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini memang sangat pesat, salah satunya adalah dalam bidang teknologi pertanian. Teknologi pertanian pada dasarnya

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER Ary Indah Ivrilianita Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pengendali lampu menggunakan mikrokontroler ATMega

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan lembaga yang menangani masalah cuaca dan iklim di Indonesia. Lembaga ini mendirikan stasiun meteorologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahan di bumi pada saat sekarang ini semakin sempit apabila manusia tidak mengelola dengan optimal dan efisien. Banyak penduduk perkotaan yang membuat komunitas penghijauan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: a. Terciptanya prototype otomasi penerangan ruangan berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

Sistem Kendali Intensitas Cahaya Rumah Kaca Cerdas pada Budidaya Bunga Krisan

Sistem Kendali Intensitas Cahaya Rumah Kaca Cerdas pada Budidaya Bunga Krisan 1 Sistem Kendali Intensitas Rumah Kaca Cerdas pada Budidaya Bunga Krisan Tracy Marsela P2700211447, Rhiza S.Sadjad, Andani Achmad Abstrak Penelitian ini bertujuan merancang sistem kendali cerdas intensitas

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO

SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO Oleh : Rayzah Nur Ilmiyati Pembimbing : Dr. Ir. Andi Adriansyah, M. Eng ABSTRAK Saat ini perkembangan teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS Sumartini Dana 1, Rochani 2, James Josias Mauta 3 Abstrak : Sistem komunikasi data saat ini bukan hanya secara fix cable

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat untuk mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah sistem kendali

Lebih terperinci

Monitoring Kontrol Greenhouse untuk Budidaya Tanaman Bunga Krisan dengan LabView

Monitoring Kontrol Greenhouse untuk Budidaya Tanaman Bunga Krisan dengan LabView Monitoring Kontrol Greenhouse untuk Budidaya Tanaman Bunga Krisan dengan LabView Sukandar Sawidin 1, Olga Engelin Melo 2, Tracy Marsela 3 Abstract One of the plants that is cultivated in Tomohon City is

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENYIRAM TANAMAN STROBERI OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO

RANCANG BANGUN PENYIRAM TANAMAN STROBERI OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO RANCANG BANGUN PENYIRAM TANAMAN STROBERI OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO Putri Sekar Ayu Dutaning Pratiwi¹, Citra Kurniawan² Sekolah Tinggi Teknik Malang ciputk@gmail.com¹ airakurniawan@gmail.com² ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media tanam merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan dalam kegiatan bercocok tanam. Media tanam akan menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman

Lebih terperinci

Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino

Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 1, No. 1, Desember 2016, Hal. 67-72 ISSN 2548-737X Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino Trisiani Dewi Hendrawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alat ukur adalah suatu alat yang dapat digunakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Alat ukur adalah suatu alat yang dapat digunakan oleh manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat ukur adalah suatu alat yang dapat digunakan oleh manusia untuk membantu dalam proses penentuan parameter. Berbagai jenis teknologi alat ukur telah banyak diciptakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dalam hal pengukuran besaran listrik saat ini berkembang pesat, salah satunya adalah penyampaian informasi besaran listrik jarak jauh. Perkembangan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : Disusun Oleh : TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMART HOME MENGGUNAKAN TELEGRAM MESSENGER BERBASIS ARDUINO UNO Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : Disusun

Lebih terperinci