BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat jumlah job yang diminta oleh worker node untuk diolah meningkat serta dataset yakni kumpulan data yang berisi atribut serta properti yang dikumpulkan pada suatu event, yang dalam kasus ini adalah data user facebook dan kumpulan karakter dan simbol pada wikipedia berjumlah besar maka kehandalan dari salah satu algoritma standar Hadoop yakni capacity-scheduler mengalami penurunan. Penurunan ini diakibatkan job yang di esksekusi tidak selesai pada antrian dan menghabiskan resource karena proses shuffle dan copy yang dilakukan pada proses Map dan Reduce oleh scheduler lambat [2]. Hal ini diperburuk dengan model antrian Capacity yang menggunakan model antrian FIFO yang berdampak pada nilai response time yang tinggi akibat menunggu job lambat tergantung posisi job pada antrian [1]. Job yang lambat pada antrian pertama secara otomatis di-kill oleh Hadoop untuk membebaskan resource yang dipakai dan mengurangi beban antrian sesuai threshold pada capacity. Hal ini berdampak pada nilai failure rate dan response time yang tinggi karena proses kill yang sering dilakukan untuk manajemen resource serta nilai job throughput yang rendah akibat menurunnya jumlah job yang sukses dieksekusi. Oleh karena itu penggunaan algoritma scheduling lain diperlukan untuk meningkatkan performansi dari scheduler standar akibat penggunaan algoritma FIFO yang tidak efektif dalam menangani job yang memiliki nilai komputasi yang berat. Berdasarkan masalah di atas ditawarkan dua scheduling baru yakni LATE pada tahun 2008 dan ATLAS pada tahun Karakteristik dari LATE itu sendiri yakni penggunaan threshold baru dibanding algoritma standar dalam menentukan apakah sebuah job dapat dikategorikan slowtask. Sehingga algoritma scheduling dapat menentukan straggler sebenarnya yakni proses copy map yang lambat yang berdampak pada proses re-scheduling yang cepat dibanding menggunakan algoritma standar capacity. Hal ini berdampak pada peningkatan response time pada sistem Hadoop. Namun LATE memiliki celah akibat penggunaan speculative 1

2 task sehingga saat jumlah job yang dieksekusi banyak, maka sistem rentan mengalami nilai response times serta failure yang buruk, yang berdampak pada performansi sistem [2]. Speculative task di sini yakni model recovery job dengan meng-kill task yang lambat pada job dan melakukan re-schedule ulang task tersebut untuk dieksekusi ulang. Hal ini menghemat waktu yang berdampak pada nilai response time serta failure menjadi lebih baik. Namun speculative task memiliki kelemahan akibat waktu yang dihabiskan untuk melakukan re-schedule tidak sama pada tiap job yang lambat sehingga timbul waktu yang terbuang untuk melakukan proses scheduling baru (wasted time). ATLAS dalam sisi scheduling menekankan nilai failure rate yang rendah pada task dan job yang dilakukan pada Hadoop dengan penggunaan dua model eksekusi job yakni penggunaan antrian biasa dan speculative task yang juga digunakan pada LATE. Selain itu karena ATLAS menerapkan scheduling policy yang melakukan eksekusi job di node lain jika node yang sebelumnya lambat untuk mengurangi nilai failure pada job tersebut jika selesai dieksekusi serta meningkatkan reponse times. Serta penggunaan profiling job pada ATLAS mampu meningkatkan nilai response time dan mengurangi nilai failure pada sistem. Hal ini sangat berbeda dengan algoritma non-adaptif lainnya seperti capacity-scheduling yang lebih menekankan optimasi map dan reduce dari sisi response time saja [2]. Pada tugas akhir ini membahas perbandingan performansi ATLAS dan LATE dibanding capacity pada sistem Hadoop dari proses scheduling untuk melihat algoritma mana yang lebih baik dalam menangani job yang memiliki karakteristik beragam dalam mengolah dataset. Karakteristik job yang dimaksud yakni nilai beban komputasi untuk proses shuffle dan copy pada sebuah job pada MapReduce. Job memiliki 3 nilai beban komputasi yakni high, medium, low. High mewakili proses shuffle dan copy yang tinggi, Medium mewakili low shuffle dan medium copy atau sebaliknya, dan Low mewakili low shuffle dan low copy. Sehingga dengan parameter Response times, Job fail rate, dan Job throughput dapat dibandingkan kemampuan tiap algoritma dalam menangani berbagai macam job dengan nilai komputasi yang beragam. 2

3 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis di atas, maka permasalahan yang terjadi pada tugas akhir ini, yaitu bagaimana performansi layanan ATLAS dan LATE pada proses pengolahan job dengan karakteristik shuflle dan copy berbeda-beda dibanding layanan Hadoop default. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang terdapat pada tugas akhir ini adalah : 1. Menggunakan 3 komputer virtual berupa worker node 2. Menggunakan parameter Job Fail Rate, Job Throughput, dan Response Time 3. Menggunakan 2 client berupa master dan slave berbasis Linux 4. Menggunakan 3 jenis job yaitu randomtextwritter,wordcount, dan grep berdasarkan benchmark yang disediakan oleh PUMA [2] yang merepresentasikan berbagai macam aplikasi MapReduce pada proses computing [2]. 1.4 Tujuan Tujuan yang dicapai dalam tugas akhir ini adalah menganalisis performansi layanan ATLAS dan LATE pada pengolahan jobs dengan karakteristik shuffle dan copy yang berbeda-beda dibanding algoritma scheduling standar pada Hadoop menggunakan parameter Job Fail Rate, Job Throughput, dan Response Time. 1.5 Hipotesa Permasalahan utama pada tugas akhir ini adalah pada algoritma scheduling standar yakni FIFO, job yang lambat dieksekusi pada antrian akan menghabiskan resource pada antrian sampai batas time-out pada job dipenuhi oleh job untuk dilakukan proses kill oleh Hadoop. Hal ini membuat response time dan job throughput pada sistem menurun akibat lambatnya eksekusi tiap job. Penurunan diperburuk dengan penggunaan job dengan karakter shuffle dan copy yang berat pada proses map dan reduce yang membuat batas time-out tersebut cepat dicapai saat proses ekseskusi yang berdampak pada nilai failure meningkat seiring jumlah 3

4 job yang di-kill oleh Hadoop. ATLAS dalam hal ini diharapkan mampu mengurangi nilai failure dan response time serta meningkatkan nilai job throughput karena penggunaan bobot pada job untuk menentukan apakah job tersebut akan dieksekusi secara spekulatif dengan seluruh resource yang tersedia pada sistem atau dieksekusi pada antrian dengan pinalti tertentu tanpa menunggu job untuk melewati threshold Hadoop. 1.6 Metodologi Penyelesaian Masalah Pada tugas akhir ini menggunakan metodologi penyelesaian masalah sebagai berikut : 1. Identifikasi Masalah Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang mencakup pemahaman karakteristik tiap algoritma scheduler, kelemahan tiap algoritma scheduler hingga batasan-batasan masalah yang digunakan untuk laporan ini. 2. Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan pemahaman serta membaca literatur yang terkait dengan Hadoop, Job Scheduling, ATLAS dan LATE. Beberapa literatur yang digunakan seperti : a) A Comprehensive View of Hadoop MapReduce Scheduling Algorithm [2] b) ATLAS : An Adaptive Failure-aware Scheduler for Hadoop [3] c) An Efficient MapReduce Scheduling Algorithm in Hadoop [4] d) Research on Job Scheduling Algorithm in Hadoop [5] 3. Perancangan dan Desain Jaringan Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pembangunan jaringan cluster untuk melakukan analisis terhadap algoritma scheduler yang digunakan. 4. Implementasi Pada tahap ini dilakukan implementasi Hadoop pada jaringan cluster yang dibangun dengan menanamkan satu head client dan satu slave client pada jaringan yang berisi 3 node/computer. Pembuatan job dilakukan oleh user dan diolah di head client yang tertanam algoritma ATLAS dan LATE 5. Pengujian dan Analisis 4

5 Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dengan memberikan berbagai macam jenis job pada kedua jenis scheduler. Kemudian dilakukan analisis terhadap perbandingan layanan dari kedua scheduler tersebut. 6. Dokumentasi dan Pembuatan Laporan Pembuatan laporan dalam bentuk buku Tugas Akhir sesuai dengan format dan ketentuan institusi. 5

1. Pendahuluan. a. Bagaimana perbedaan performansi layanan algoritma FIFO dan algoritma Capacity Scheduling pada sistem Hadoop multi-node cluster.

1. Pendahuluan. a. Bagaimana perbedaan performansi layanan algoritma FIFO dan algoritma Capacity Scheduling pada sistem Hadoop multi-node cluster. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Hadoop merupakan implementasi open-source dari MapReduce yang menggunakan job scheduler sebagai memetakan tugas[8]. MapReduce harus menghindari transmisi data yang tidak

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Penjadwalan untuk pengelolaan Big Data dengan Hadoop

Implementasi Algoritma Penjadwalan untuk pengelolaan Big Data dengan Hadoop OPEN ACCESS ISSN 2460-9056 socj.telkomuniversity.ac.id/indojc Implementasi Algoritma Penjadwalan untuk pengelolaan Big Data dengan Hadoop Sidik Prabowo #1, Maman Abdurohman *2 School of Computing,Telkom

Lebih terperinci

Analisis Penggabungan Delay Scheduling dan Fair share Scheduling Algorithm. Dengan beberapa karakteristik Job pada Hadoop

Analisis Penggabungan Delay Scheduling dan Fair share Scheduling Algorithm. Dengan beberapa karakteristik Job pada Hadoop Analisis Penggabungan Delay Scheduling dan Fair share Scheduling Algorithm Dengan beberapa karakteristik Job pada Hadoop Analysis Combination Delay Scheduling and Fair share Scheduling Algorithm with Job

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi umum merupakan sarana yang disediakan untuk masyarakat guna membantu kebutuhan berkendara tanpa memakai kendaraan pribadi. Fungsi perkembangan

Lebih terperinci

Kata kunci : Hadoop, data, multi-user, Capacity Scheduling, FIFO. Abstract

Kata kunci : Hadoop, data, multi-user, Capacity Scheduling, FIFO. Abstract ANALISIS PERFORMA CAPACITY SCHEDULING ALGORITHM PADA SISTEM JOB SCHEDULING HADOOP CAPACITY SCHEDULING ALGORITHM PERFORMANCE ANALYSIS ON HADOOP JOB SCHEDULING SYSEM ¹Alfian Dzulfikar Khabibi ² Gandeva Bayu

Lebih terperinci

Operasi pada Sistem Operasi. Avida Endriani Reza Gusty Erlangga D3 TEKNIK INFORMATIKA A

Operasi pada Sistem Operasi. Avida Endriani Reza Gusty Erlangga D3 TEKNIK INFORMATIKA A Operasi pada Sistem Operasi Avida Endriani 2103141003 Reza Gusty Erlangga 2103141020 D3 TEKNIK INFORMATIKA A Definisi dan Bagian dari Sistem Operasi Apa itu sistem operasi? Sistem operasi adalah software

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Algoritma Delay Scheduling terhadap Karakteristik Job Scheduling pada Hadoop

Analisis Penggunaan Algoritma Delay Scheduling terhadap Karakteristik Job Scheduling pada Hadoop ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 1275 Analisis Penggunaan Algoritma Delay Scheduling terhadap Karakteristik Job Scheduling pada Hadoop Komaratih Dian Priharyani

Lebih terperinci

Pengaturan Proses Dalam system operasi. proses

Pengaturan Proses Dalam system operasi. proses Pengaturan Proses Dalam system operasi Program yang sedang dieksekusi Program yang tidak hanya sekedar suatu kode program (text section), melainkan meliputi beberapa aktivitas seperti program counter &

Lebih terperinci

adil efisiensi waktu tanggap (response time) turn arround time throughput

adil efisiensi waktu tanggap (response time) turn arround time throughput Penjadwalan Proses 1. DEFINISI (1) Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer. Penjadwalan bertugas memutuskan

Lebih terperinci

Penjadwalan CPU. Badrus Zaman

Penjadwalan CPU. Badrus Zaman Penjadwalan CPU Badrus Zaman Penjadwalan CPU Konsep Dasar dan Definisi Kriteria Penjadualan Algoritma Penjadualan Konsep Dasar Penjadwalan SO modern umumnya merupakan sistem multitasking. Tujuan Utama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini perkembangan komputer dan sistem penyimpanan persediaan barang sudah semakin maju. Perkembangan ini dibuktikan dengan banyaknya penggunaan sistem komputer

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENJADWALAN PROSES

DESKRIPSI PENJADWALAN PROSES Penjadwalan Proses DESKRIPSI PENJADWALAN PROSES Kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme Urutan kerja yang dilakukan sistem komputer Mengatur : Proses yang harus berjalan Kapan & selama berapa lama proses

Lebih terperinci

SIMULASI PERBANDINGAN PENJADWALAN ROUND ROBIN DAN FCFS UNTUK MANAJEMEN PROSES DALAM SINGLE PROCESSING

SIMULASI PERBANDINGAN PENJADWALAN ROUND ROBIN DAN FCFS UNTUK MANAJEMEN PROSES DALAM SINGLE PROCESSING SIMULASI PERBANDINGAN PENJADWALAN ROUND ROBIN DAN FCFS UNTUK MANAJEMEN PROSES DALAM SINGLE PROCESSING Masrizal STMIK Dumai Program Studi Sistem Informasi Jl. Utama Karya, Bukit Batrem, Dumai masrizalrizal@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi jaringan komputer mengalami peningkatan yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan yang pesat ini didorong oleh bertumbuh dan berkembangnya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Big Data, Hadoop, Karakteristik, Kecepatan Transfer, Stabilitas. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Big Data, Hadoop, Karakteristik, Kecepatan Transfer, Stabilitas. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Big Data dianggap sebagai solusi untuk pertumbuhan data yang sangat pesat, salah satu aplikasi yang menerapkan hal ini adalah Hadoop. Maka akan dilakukan pengujian terhadap Hadoop untuk membuktikan

Lebih terperinci

Bab I Pengenalan Sistem Operasi. Apa yang dimaksud Sistem Operasi?

Bab I Pengenalan Sistem Operasi. Apa yang dimaksud Sistem Operasi? Bab I Pengenalan Sistem Operasi Apa yang dimaksud Sistem Operasi Sistem Mainframe Sistem Desktop Sistem Multiprocessor Sistem Terdistribusi Sistem Tercluster Sistem Real -Time Sistem Handheld 1.1 Apa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi yang semakin maju ini, banyak komunitas seperti di bidang kedokteran, penelitian, bisnis maupun akademik yang membutuhkan komputasi yang cepat guna

Lebih terperinci

Operating System. Scheduling. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

Operating System. Scheduling. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si Operating System Scheduling Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Dosen : Caca E. Supriana, S.Si caca_emile@yahoo.co.id Scheduling Konsep Penjadwalan : Multiprogramming bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat khususnya dalam komunikasi data via internet dan juga meningkatnya kebutuhan pengguna akan internet baik dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan Teknologi Informasi yang semakin meluas ini sistem informasi berperan penting untuk menunjang kredibilitas perusahaan dan pengguna jaringan lainnya.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputasi berkinerja tinggi (high performance computing) dapat dikaitkan dengan sebuah metode untuk meningkatkan kinerja dari sebuah aplikasi. Hal ini meliputi pembagian

Lebih terperinci

Bab 3: Proses-Proses. Konsep Proses

Bab 3: Proses-Proses. Konsep Proses Bab 3: Proses-Proses Konsep Proses Penjadwalan Proses Operasi pada Proses Proses yang bekerja sama (Cooperating Processes) Komunikasi antar Proses (Interprocess Communication) Komunikasi pada sistem Client-Server

Lebih terperinci

Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom

Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM Smart, Trustworthy, And Teamwork Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pertemuan ini, mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar belakang masalah

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar belakang masalah Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Basis data merupakan kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam QoS terdapat salah satu mekanisme yang dapat menjamin kualitas layanan dalam jaringan yang disebut dengan Differentiated Service. DiffServ tidak memperhatikan

Lebih terperinci

Penjadualan CPU. Konsep Dasar Kriteria Penjadualan Algoritma Penjadualan Penjadualan Multiple-Processor Penjadualan Real-Time Evaluasi Algorithm

Penjadualan CPU. Konsep Dasar Kriteria Penjadualan Algoritma Penjadualan Penjadualan Multiple-Processor Penjadualan Real-Time Evaluasi Algorithm 6 Penjadualan CPU Penjadualan CPU Konsep Dasar Kriteria Penjadualan Algoritma Penjadualan Penjadualan Multiple-Processor Penjadualan Real-Time Evaluasi Algorithm 2 Konsep Dasar Memaksimalkan kinerja CPU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring kebutuhan komputasi pada bidang sains yang terus meningkat, CPU (Central Processing Unit) cluster atau komputer cluster diharapkan bisa memenuhi kebutuhan komputasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer telah berkembang dengan sangat pesatnya, dengan beragam layanan yang dapat disediakannya. Hal ini tidak terlepas dengan berkembangnya protokol jaringan.

Lebih terperinci

Mahasiswa dapat memahami konsep dasar deskripsi dan kontrol pada proses

Mahasiswa dapat memahami konsep dasar deskripsi dan kontrol pada proses Deskripsi dan Kontrol Proses (Pertemuan ke-3) Agustus 2014 Pokok Bahasan Pokok Bahasan: Deskripsi dan Kontrol Proses Sub Pokok Bahasan: Konsep proses Elemen-elemen proses Model proses 2 status, 5 status,

Lebih terperinci

PENJADWALAN PROSES. Pendahuluan

PENJADWALAN PROSES. Pendahuluan PENJADWALAN PROSES Pendahuluan Penjadwalan berkaitan dengan permasalahan memutuskan proses mana yang akan dilaksanakan dalam suatu sistem. Proses yang belum mendapat jatah alokasi dari CPU akan mengantri

Lebih terperinci

Simulasi Algoritma Penjadualan Proses

Simulasi Algoritma Penjadualan Proses Tugas Mata Kuliah Sistem Operasi Simulasi Algoritma Penjadualan Proses Firmansyah Adiputra NIM. 10/306872/PPA/3318 Hari Toha Hidayat NIM. 09/292186/PPA/03058 Program Magister Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, teknologi sudah berkembang pesat telihat apabila kita melihat ke kehidupan sekitar kita, sangat terlihat sekali perkembanganyna apabila kita

Lebih terperinci

Bab 4. Penjadwalan CPU POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 4.1 KONSEP DASAR. Konsep Dasar Kriteria Penjadwalan Algoritma Penjadwalan

Bab 4. Penjadwalan CPU POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 4.1 KONSEP DASAR. Konsep Dasar Kriteria Penjadwalan Algoritma Penjadwalan Bab 4 Penjadwalan CPU POKOK BAHASAN: Konsep Dasar Kriteria Penjadwalan Algoritma Penjadwalan TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami tentang konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi komputer baik hardware maupun software mengalami perkembangan yang begitu cepat. Tentu saja hal ini berdampak positif bagi kehidupan manusia. Berbagai aplikasi mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan menjadi komputasi awan, beberapa tahun terakhir ini telah menjadi "Hot word" di dunia teknologi

Lebih terperinci

Pertemuan - 4 PENJADWALAN PROSES. Haryono Setiadi, ST, M.Eng D3 Ilmu Komputer UNS

Pertemuan - 4 PENJADWALAN PROSES. Haryono Setiadi, ST, M.Eng D3 Ilmu Komputer UNS Pertemuan - 4 PENJADWALAN PROSES Haryono Setiadi, ST, M.Eng D3 Ilmu Komputer UNS OBJEK PEMBELAJARAN Definisi Sasaran Penjadwalan Tipe-tipe penjadwalan Strategi Penjadwalan Algoritma Penjadwalan DEFINISI

Lebih terperinci

Penjadualan CPU. Konsep Dasar. Penjadualan CPU. Penggantian Rangkaian Urutan CPU dan I/O Burst

Penjadualan CPU. Konsep Dasar. Penjadualan CPU. Penggantian Rangkaian Urutan CPU dan I/O Burst Mata Kuliah : Sistem Operasi Kode MK : IT-012336 6 Penjadualan CPU Tim Teaching Grant Mata Kuliah Sistem Operasi Penjadualan CPU Konsep Dasar Kriteria Penjadualan Algoritma Penjadualan Penjadualan Multiple-Processor

Lebih terperinci

Overview Penjadwalan (1)

Overview Penjadwalan (1) Penjadwalan Process Penjadwalan Process Konsep Dasar Penjadwalan Proses. Preemptive & Non-Preemtive Scheduling. Dispatcher. Kriteria Penjadwalan. Algoritma Penjadwalan. FCFS (First Come First Server) Scheduling.

Lebih terperinci

Bab 3: Proses-Proses. Konsep Proses

Bab 3: Proses-Proses. Konsep Proses Bab 3: Proses-Proses Konsep Proses Penjadwalan Proses Operasi pada Proses Proses yang bekerja sama (Cooperating Processes) Komunikasi antar Proses (Interprocess Communication) Komunikasi pada sistem Client-Server

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pesat teknologi dan informasi saat ini menjadikan internet bagian dari kehidupan masyarakat modern. Internet telah memberikan berbagai kemudahan dengan

Lebih terperinci

Konsep Dasar Kriteria Penjadualan Algoritma Penjadualan Penjadualan Multiple-Processor Penjadualan Real-Time Evaluasi Algorithm

Konsep Dasar Kriteria Penjadualan Algoritma Penjadualan Penjadualan Multiple-Processor Penjadualan Real-Time Evaluasi Algorithm Konsep Dasar Kriteria Penjadualan Algoritma Penjadualan Penjadualan Multiple-Processor Penjadualan Real-Time Evaluasi Algorithm 2 Memaksimalkan kinerja CPU melalui multiprogramming CPU-I/O Burst Cycle

Lebih terperinci

Pertemuan V Penjadwalan Proses

Pertemuan V Penjadwalan Proses Pertemuan V Penjadwalan Proses Konsep dasar Kriteria penjadwalan Algoritma penjadwalan Implementasi penjadwalan Evaluasi algoritma penjadwalan Case: Windows 2000 dan Linux Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer baik perangkat lunak maupun keras terasa sangat cepat, dimana kedua aspek tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Tentunya dengan

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI. Belajar SO?

SISTEM OPERASI. Belajar SO? SISTEM OPERASI Pendahuluan ruliriki@gmail.com http://blogriki.wordpress.com Belajar SO? Sistem Operasi masih menjadi bagian dari inti kurikulum bidang Ilmu Komputer? Mengapa ''hari gini'' (terpaksa) mempelajari

Lebih terperinci

Algoritma Schedulling

Algoritma Schedulling Algoritma Schedulling Konsep Scheduling Karena media komunikasi pada jaringan digunakan secara bersama, maka pada sebuah perangkat jaringan, operating system, disk drive, dll dapat terjadi antrian paket.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan

Lebih terperinci

MODUL 5 MANAJEMEN PROSES (2) (PENJADWALAN PROSES)

MODUL 5 MANAJEMEN PROSES (2) (PENJADWALAN PROSES) MODUL 5 MANAJEMEN PROSES (2) (PENJADWALAN PROSES) 1 PROSES Pengelolaan siklus hidup proses : Penciptaan Proses Penghentian Proses Pengalihan Proses 2 PENCIPTAAN PROSES Kondisi penyebab penciptaan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Semakin berkembangnya era teknologi telekomunikasi, kecepatan dan quality of service (QoS) menjadi faktor yang penting. Suatu masalah mungkin saja menyebabkan kesalahan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM IV Penjadwalan Proses I

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM IV Penjadwalan Proses I MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM IV Penjadwalan Proses I A. Tujuan Pada akhir praktikum ini, peserta dapat: 1. Menggunakan simulator sistem operasi 2. Memahami konsep transisi keadaan proses (process

Lebih terperinci

BAB III TEKNIK PENJADWALAN PROSESOR

BAB III TEKNIK PENJADWALAN PROSESOR BAB III TEKNIK PENJADWALAN PROSESOR Tujuan : 1. Mengetahui teknik dalam penjadwalan dalam CPU 2. Mengetahui jenis-jenis penjadwalan CPU 3. Mampu menyelesaikan beberapa algoritma yang termasuk dalam penjadwalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia yang diperoleh dari Lembaga Riset Pasar E-Marketer, populasi pengguna internet tanah air pada tahun

Lebih terperinci

Deskripsi Penjadwalan Proses

Deskripsi Penjadwalan Proses PENJADWALAN PROSES Deskripsi Penjadwalan Proses Penjadwalan Proses merupakan basis sistem informasi multiprograming. Multiprogramming bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan CPU dengan cara mengatur alokasi

Lebih terperinci

Recap. Penjadwalan Proses. Kriteria Penjadwalan Proses. Tipe Tipe Penjadwalan. Penjadwal Jangka Pendek 9/23/2016. Ricky Maulana Fajri

Recap. Penjadwalan Proses. Kriteria Penjadwalan Proses. Tipe Tipe Penjadwalan. Penjadwal Jangka Pendek 9/23/2016. Ricky Maulana Fajri Recap Pengertian Proses? Diagram State Proses? PCB Ricky Maulana Fajri Penjadwalan Proses Penjadwalan proses merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitandenganurutankerja

Lebih terperinci

Penjadwalan Proses. Penjadwalan bertugas memutuskan hal-hal berikut : Proses yang harus berjalan. Kapan dan selama berapa lama proses berjalan

Penjadwalan Proses. Penjadwalan bertugas memutuskan hal-hal berikut : Proses yang harus berjalan. Kapan dan selama berapa lama proses berjalan Penjadwalan Proses Deskripsi Penjadwalan Proses Kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer. Penjadwalan bertugas memutuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Big data merupakan data yang tidak dapat diproses menggunakan alat pengolahan data tradisional karena berukuran sangat besar dan rumit [1]. Pada era digital ini, data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi komputasi dan penggunaannya sebagai mesin pemroses data kini kian pesat dan sudah sangat banyak digunakan. Bagi kebanyakan user, komputer

Lebih terperinci

Algoritma Penjadwalan 2

Algoritma Penjadwalan 2 Kelompok 12 : Anthony Steven 120300017X Eliza Margaretha 120400030Y Fandi 1204000327 http://www.mhs.cs.ui.ac.id/~fandi104/os Dokumen ini dibuat dengan OpenOffice.org 1.1.2 Halaman 1 Pendahuluan Materi

Lebih terperinci

Bab 3.Proses dan Penjadualan

Bab 3.Proses dan Penjadualan Bab 3.Proses dan Penjadualan *Prioritas dan Multiprosesor* Dipresentasikan oleh: Kelompok 53.9 Ade Melani Amir Muhamad Lusiana Darmawan E-m@il: lusianadarmawan@yahoo.com 53.9 Prioritas dan Prosesor Jamak

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Latar Belakang

1. Pendahuluan Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gantz et al estimasi data elektronik mencapai 0,18 zettabyte pada tahun 2006 dan diramalkan akan mencapai 1,8 zettabyte pada tahun

Lebih terperinci

PENGATURAN PROSES. Proses adalah program yang sedangdieksekusi atau sofware yang sedang dilaksanakan.

PENGATURAN PROSES. Proses adalah program yang sedangdieksekusi atau sofware yang sedang dilaksanakan. PENGATURAN PROSES Proses adalah program yang sedangdieksekusi atau sofware yang sedang dilaksanakan. 1. Konsep Dasar : Multiprogramming system. Melakukan proses satu persatu secara bergantian dalam waktu

Lebih terperinci

BAB 4 PENJADWALAN CPU 55

BAB 4 PENJADWALAN CPU 55 BAB 4 PENJADWALAN CPU 55 4.3.1 First-Come First-Served Scheduling (FCFS) Proses yang pertama kali meminta jatah waktu untuk menggunakan CPU akan dilayani terlebih dahulu. Pada skema ini, proses yang meminta

Lebih terperinci

Algoritma Penjadwalan pada Tinyos

Algoritma Penjadwalan pada Tinyos Algoritma Penjadwalan pada Tinyos Yusuf Syaifudin yusuf.syaifudin@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer, Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika Universitas Gadjah Mada April 1, 2014 Abstract TinyOS [1]

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini perkembangan jaringan komputer semakin pesat, hal ini terbukti dengan banyaknya sekolah, universitas, perusahaan yang menggunakan jaringan komputer sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan jumlah data yang digunakan dalam sistem komputer tidak lagi mampu diikuti penambahan jumlah prosesor komputer karena masalah biaya yang tumbuh sangat cepat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan internet saat ini sebagai suatu media informasi sangatlah pesat. Setiap orang dapat memanfaatkannya untuk berbagai kepentingan atau aspek kehidupan,

Lebih terperinci

Penjadwalan Process. Konsep Dasar Penjadwalan Proses. Preemptive & Non-Preemtive Scheduling. Dispatcher.

Penjadwalan Process. Konsep Dasar Penjadwalan Proses. Preemptive & Non-Preemtive Scheduling. Dispatcher. PENJADWALAN PROSES Penjadwalan Process 2 Konsep Dasar Penjadwalan Proses. Preemptive & Non-Preemtive Scheduling. Dispatcher. Kriteria Penjadwalan. Algoritma Penjadwalan. FCFS (First Come First Server)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia IT sudah sangat berkembang, dan internet sudah sangat maju sehingga dapat menciptakan sebuah teknologi dalam komputasi yang bernama Cloud Computing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengendalian kepadatan (congestion control) antrian di jaringan sampai saat ini tetap menjadi issue prioritas tinggi dan sangat penting. Pertumbuhan internet

Lebih terperinci

Bab 5: Penjadwalan CPU. Konsep Dasar

Bab 5: Penjadwalan CPU. Konsep Dasar Bab 5: Penjadwalan CPU Konsep Dasar Kriteria Penjadwalan Algoritma Penjadwalan : FCFS, SJF, Priority, RR Penjadwalan Multiple-Processor Penjadwalan Real-Time Evaluasi Algoritma 6.1 Konsep Dasar Dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

Sistem Operasi PENGATURAN PROSES

Sistem Operasi PENGATURAN PROSES Sistem Operasi PENGATURAN PROSES Konsep Proses Dalam Sistem Operasi Jenis Proses Subject Penjadwalan Proses Deadlock Concurency Sebuah perangkat lunak yang deprogram sebagai penghubung antara Sistem Operasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Deskripsi Umum Sistem Pada penelitian ini, akan dilakukan pengembangan algoritma routing Spray and Wait pada Delay-Tolerant Network (DTN) dengan menambahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama dalam bidang teknologi komputer. Kemajuan teknologi yang sangat pesat tersebut mengakibatkan komputer-komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini merupakan pendahuluan dari seluruh isi buku laporan tugas akhir. Adapun pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode penyelesaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini komunikasi menggunakan perangkat cerdas seperti smartphone, tablet, dan laptop telah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi semua orang. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM)

Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM) Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM) Irvan Nur Aziz 1, Fitriyani 2, Kemas Rahmat Saleh W 3 Fakultas Informatika, School of Computing,

Lebih terperinci

Dasar Sistem Operasi. Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI

Dasar Sistem Operasi. Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI Dasar Sistem Operasi Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI Pengertian Sistem Operasi Software yang bertugas untuk mengatur atau mengontrol manajemen Hardware serta operasi-operasi dasar sistem,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Virtualisasi adalah suatu konsep yang digunakan untuk pembagian sumber daya, seperti sistem operasi, server, perangkat penyimpanan atau sumber daya jaringan (Maclsaac.

Lebih terperinci

Modul ke: Sistem Operasi. Tipe penjadwalan di prosessor non-preemptive. Fakultas FASILKOM. Juliansyahwiran, S. Kom, MTI.

Modul ke: Sistem Operasi. Tipe penjadwalan di prosessor non-preemptive. Fakultas FASILKOM. Juliansyahwiran, S. Kom, MTI. Modul ke: 06 Eka Fakultas FASILKOM Sistem Operasi Tipe penjadwalan di prosessor non-preemptive Juliansyahwiran, S. Kom, MTI. Program Studi Sistem Informasi Tipe Penjadwalan di Prosessor Non-Preemptive

Lebih terperinci

Penjadwalan Proses. Penjadwalan: pemilihan proses selanjutnya yg akan dieksekusi Melakukan multiplexing CPU Kapan dilakukan penjadwalan?

Penjadwalan Proses. Penjadwalan: pemilihan proses selanjutnya yg akan dieksekusi Melakukan multiplexing CPU Kapan dilakukan penjadwalan? Penjadwalan Proses Penjadwalan: pemilihan proses selanjutnya yg akan dieksekusi Melakukan multiplexing CPU Kapan dilakukan penjadwalan? Proses baru dibuat Proses selesai dieksekusi Proses yg sdg dieksekusi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI 3.1 Analisis Sistem Analisis adalah penguraian dari suatu pembahasan, dalam hal ini pembahasan mengenai analisis perbandingan teknik antrian data First

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Virtualisasi merupakan suatu teknologi yang sedang berkembang di dunia jaringan komputer saat ini. Teknologi virtualisai ini mensimulasikan hardware/ perangkat keras

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM Saat ini, sebagian besar aplikasi yang digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan bisnis pada berbagai skala membutuhkan puluhan atau bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemrograman yang bersifat modular memberikan banyak kemudahan tak hanya kepada pemrogram tetapi juga kepada pengguna program. Program modular pada umumnya membagi-bagi

Lebih terperinci

ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL

ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL TUGAS AKHIR RE 1599 ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL HERI WAHYU PURNOMO NRP 2203100515 Dosen Pembimbing Eko Setijadi, ST., MT. Ir. Suwadi, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PAPER MULTIPROCESSOR

PAPER MULTIPROCESSOR PAPER MULTIPROCESSOR ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER Dosen : Drs. Eko Polosoro, M.Eng, M.M Kelompok: Muhammad Akbar (1111601058) Rano Kurniawan (1111601074) Taufik Tirkaamiasa (1111601082) MAGISTER

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 23 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pembangunan Sistem Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPDIOO (prepare, plan, design, implement, operate, optimize). Metode ini adalah metode

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai clustering dengan skema load balancing pada web server sudah banyak ditemukan. Salah satu pembahasan yang pernah dilakukan adalah Perancangan

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Operasi

Pengantar Sistem Operasi 1 Pengantar Sistem Operasi Apa itu Sistem Operasi? Perangkat lunak yang bertindak sebagai perantara antara pemakai komputer dan perangkat keras 2 Sasaran Sistem Operasi Menjalankan program-program dari

Lebih terperinci

Perbaikan Mekanisme Load Balancing untuk Komputasi Klaster pada Kondisi Dinamis

Perbaikan Mekanisme Load Balancing untuk Komputasi Klaster pada Kondisi Dinamis KINETIK, Vol. 2, No. 2, Mei 2017, Hal. 89-98 ISSN : 2503-2259 E-ISSN : 2503-22677 89 Perbaikan Mekanisme Load Balancing untuk Komputasi Klaster pada Kondisi Dinamis Mohammad Zarkasi* 1, Waskitho Wibisono

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan akses internet dalam perkembangan teknologi saat ini sudah menjadi kebutuhan utama sebagai penujang kegiatan atau aktivitas untuk berhubungan dengan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merancang aplikasi Paralel Processing yang diimplementasikan dengan penggunaan Computer-Unified-Device-Architecture (CUDA).

BAB I PENDAHULUAN. Merancang aplikasi Paralel Processing yang diimplementasikan dengan penggunaan Computer-Unified-Device-Architecture (CUDA). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Merancang aplikasi Paralel Processing yang diimplementasikan dengan penggunaan Computer-Unified-Device-Architecture (CUDA). 1.2. Latar Belakang Banyak Central Processing Unit

Lebih terperinci

IF3191- Penjadwalan Proses. Henny Y. Zubir. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung. IF-ITB/HY/24-Aug-03 IF3191 Penjadwalan Proses

IF3191- Penjadwalan Proses. Henny Y. Zubir. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung. IF-ITB/HY/24-Aug-03 IF3191 Penjadwalan Proses IF191- Penjadwalan Proses Henny Y. Zubir Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Page 1 Penjadwalan Proses Penjadwalan: pemilihan proses selanjutnya yg akan dieksekusi Melakukan multiplexing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian yang dilakukan Ebner et al. (2014) menyatakan bahwa perkembangan bisnis saat ini dapat menimbulkan masalah yaitu bagaimana sebuah korporasi akan mengatur

Lebih terperinci

Implementasi Komputasi Paralel. Mohammad Zarkasi Dosen Pembimbing: Waskitho Wibisono, S.Kom., M.Eng., Ph.D. Ir. FX. Arunanto, M.

Implementasi Komputasi Paralel. Mohammad Zarkasi Dosen Pembimbing: Waskitho Wibisono, S.Kom., M.Eng., Ph.D. Ir. FX. Arunanto, M. Implementasi Komputasi Paralel untuk Enkripsi Citra berbasis AES menggunakan JPPF Mohammad Zarkasi 5109100155 Dosen Pembimbing: Waskitho Wibisono, S.Kom., M.Eng., Ph.D. Ir. FX. Arunanto, M.Sc 1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Teknologi Next Generation Network (NGN) merupakan terobosan dalam bidang telekomunikasi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan layanan komunikasi yang semakin berkembang

Lebih terperinci

Praktikum 9. Penjadwalan CPU 1

Praktikum 9. Penjadwalan CPU 1 Praktikum 9 Penjadwalan CPU 1 POKOK BAHASAN: ü Membuat program simuliasi Pendawalan CPU TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Memahami cara Penjadwalan

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster

Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster Favian, Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster 21 Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster Iqbal Grady Favian Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi HA atau High Availability adalah metode jaringan yang sering digunakan untuk mengurangi kemungkinan down-time terhadap server dengan menggunakan dua unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah pertukaran informasi dilakukan dengan pengiriman dan penerimaan electronic mail maka pada saat ini arah perkembangan aplikasi di jaringan komputer yang sedang

Lebih terperinci