BAB II RESPON, MEDIA GAMBAR DAN PEMPELAJARAN PRAKTIK IBADAH SALAT. adalah tanggapan atau reaksi. 2 Sudarsono dalam kamus konseling,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II RESPON, MEDIA GAMBAR DAN PEMPELAJARAN PRAKTIK IBADAH SALAT. adalah tanggapan atau reaksi. 2 Sudarsono dalam kamus konseling,"

Transkripsi

1 24 BAB II RESPON, MEDIA GAMBAR DAN PEMPELAJARAN PRAKTIK IBADAH SALAT A. Respon 1. Pengertian Respon Menurut Komarudin dalam kamus riset, respon adalah setiap tindakan atau perubahan kondisi yang dibangkitkan oleh stimulus. 1 Sedangkan respon menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau reaksi. 2 Sudarsono dalam kamus konseling, respon adalah aksi atau jawaban terhadap suatu reaksi atau rangsangan, akrivitas dari suatu otot atau kelenjar sebagai pegaruh dari kegiatan organisme atau keinginan untuk mengutarakan sesuatu. 3 Dari beberapa definisi respon diatas maka dapat disimpulkan bahwa respon adalah reaksi atau tanggapan yang diterima oleh panca indera. Respon biasanya diwujudkan dalam bentuk perilaku yang dimunculkan setelah dilakukan perangsangan atau stimulus. a. Faktor-faktor Timbulnya Respon. Respon adalah aktivitas yang dilakukan seseorang setelah mendapat rangsangan atau stimulus yang diwujudkan dalam 1 Komarudin, Kamus Riset, (Bandung: Angkasa, 1987) hlm Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,2001), hlm Sudarsono, Kamus Konseling, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1997), hlm

2 25 bentuk perilaku. Timbulnya respon karena adanya stimulus, yaitu drive dan cue. Drive adalah stimulus dari dalam diri organisme yang mendorong terjadinya kegiatan atau respon. Kekuatan drive tergantung kekuatan stimulus yang memunculkannya. Semakin kuat drivenya semakin keras usaha tingkah laku atau respon yang dihasilkan. Cue adalah stimulus yang memberi petunjuk perlunya dilakukan respon yang sesungguhnya. Jenis dan kekuatan cue bervariasi dan variasi itu menentukan bagaimana reaksi terhadapnya. Dari dua stimulus diatas ada juga stimulus yang menimbulkan munculnya respon yaitu stimulus dari luar. Stimulus ini berasal dari luar diri organisme atau individu, misalnya suatu kejadian atau peristiwa yang diterima oleh panca indera secara langsung atau tidak langsung yang menimbulkan rangsangan munculnya respon. 4 Peserta didik merupakan raw material (bahan mentah) dalam proses transformasi yang disebut pendidikan. 5 Setiap peserta didik berbeda dari aspek biologis, intelektual dan psikologis. Perbedaan itu mempengaruhi berbagai respon yang hlm Alwisol, Psikologi Kepribadian, (Malang: UUM Press, 2007), hlm Zaenal Mustakim, Strategi & Metode Pembelajaran, (Pekalongan: Stain Press, 2013),

3 26 ditunjukan peserta didik saat menerima materi pembelajaran sehingga pemilihan dan penentuan media harus sesuai sehingga tercipta lingkungan belajar yang efektif dan akhirnya tercapai pula tujuan pembelajaran yang ditentukan. b. Unsur-unsur psikologi yang berkaitan dengan respon Dalam hal ini unsur-unsur yang berkaitan dengan respon atau tanggapan adalah persepsi, perhatian, pengamatan, dan motivasi. 1. Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensori. 6 Proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, karena proses penginderaan merupakan proses pendahuluan dari proses persepsi. Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagai alat penglihatan, telingan sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai alat perabaan yang kesemuanya merupakan alat indera yang digunakan untuk menerima stimulus dari luar individu. Dengan demikian dapat 6 Bimo Walgito, Pengatar Psikologi Umum, (Yogyakarta: ANDI, 2004), hlm

4 27 dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang integreted dalam diri individu Perhatian Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan kepada suatu obyek, baik di dalam maupun di luar dirinya. 8 Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. 9 Dari hal-hal tersebut dapat dikemukakan bahwa untuk mengadakan persepsi ada beberapa faktor yang berperan, yaitu obyek atau stimulus yang dipersepsi, alat indera dan syarafsyaraf serta pusat susunan syaraf yang merupakan syarat fisiologis, dan perhatian yang merupakan syarat psikologis. 3. Pengamatan Pengamatan ialah hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya perangsang. 10 Pada umumnya penginderaan selalu disusul dengan pengamatan, 7 Ibid, hlm Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm Bimo Walgito, Pengatar Psikologi Umum, (Yogyakarta: ANDI, 2004), hlm Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm.63.

5 28 terutama rangsang-rangsang yang menarik perhatian kita. Jadi dalam pengamatan jiwa kita aktif dan hal ini terbukti dengan beberapa contoh yang lazim disebut osilasi, yaitu perhatian yang beralih-alih. Untuk mengadakan pengamatan sesuatu diperlukan pula adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan, karena tanpa perhatian tidak akan terjadi pengamatan. Demikian proses terjadinya pengamatan, Obyek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera, proses ini dinamakan proses kealaman (fisik). Stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh syaraf sensori ke otak, proses ini dinamakan proses fisiologik. Kemudian terjadilah suatu proses di otak sehingga individu dapat menyadari apa yang diterima dengan alat indera itu sebagai akibat dari stimulus yang diterimanya, proses yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran ini dinamakan proses psikologik. Dengan demikian taraf terakhir dari proses pengamatan ialah individu menyadari tentang apa yang diterima melalui alat indera, proses ini merupakan proses terakhir dari pengamatan dan merupakan pengamatan yang

6 29 sebenarnya. 11 Respon sebagai akibat dari pengamatan dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk. 4. Motivasi Motivasi berasal dari kata motif yang berarti keadaan dalam individu untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai sasuatu tujuan. 12 Setiap aktivitas yang dilakukan seseorang itu didorong oleh kekuatan dari dalam diri seseorang, kekuatan pendorong inilah yang disebut dengan motif. Motif merupakan pernyataan yang kompleks didalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku perbuatan kesuatu tujuan atau perangsang. Jadi apa saja yang diperbuat oleh seseorang, baik yang penting maupun tidak penting semuanya ada motivasinya. B. Pengertian dan Macam-Macam Media Gambar 1. Pengertian Media Gambar Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima pesan Ibid, hlm Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1984), hlm Arief S.Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.6.

7 30 Menurut Robert Hanick dalam buku Wina Sanjaya yang berjudul media komunikasi pembelajaran mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan penerima informasi. 14 Gerlanch dan Ely dalam buku Azhar Arsyad yang berjudul media pembelajaran mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. 15 Dalam pengertian ini pendidik, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pegertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, menproses, menyusun kembali informasi visual dan verbal. 16 Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan seingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Gambar adalah media pembelajaran yang sering digunakan, media ini merupakan bahasa yang umum, dapat dimengerti, dan 14 Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2010), hlm Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), hlm. 7.

8 31 dinikmati oleh semua orang dimana-mana. Gambar berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan. Pesan yang disampaikan dituangkan kedalam simbolsimbol komunikasi visual. 17 Menurut Oemar Hamalik berpendapat bahwa gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan dan pikiran. 18 Jadi media gambar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, membantu proses belajar mengajar melalui indera penglihatan yang dapat dimengerti dan dinikmati oleh semua orang karena diwujudkan dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan dan pikiran. 2. Macam-macam Media Gambar Beberapa macam media gambar antara lain : sketsa, bagan(chart) dan grafik. a. Sketsa Sketsa adalah gambar sederhana yang melukiskan bagianbagian pokok tanpa detail. 19 Sketsa merupakan gambaran atau 2013), hlm Ibid, hlm Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994), hlm Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran,(Bogor: Ghalia Indonesia,

9 32 lukisan pendahuluan yang kasar, ringan, semata-mata hanya garis besar atau belum selesai. Sketsa merupakan media sederhana sebagai sarana yang paling singkat dan abstrak untuk menggambarkan suatu objek sehingga dapat menambah pemahaman visual siswa terhadap sesuatu objek yang memperlancar penguasaan objek-objek yang dihayatinya. b. Bagan (Chart) Bagan atau chart adalah media grafis untuk menyajikan pesan pembelajaran dengan mengombinasikan unsur tulisan, gambar, dan foto menjadi kesatuan yang bermakna dengan maksud untuk menyederhanakan bahan pembelajaran yang kompleks agar mudah dipahami. 20 Seperti media yang lain, bagan dapat dibuat pada kertas secara manual atau dibuat pada komputer dengan program powerpoint sebagai bagian dari bahan presentasi. Fungsi dari bahan pembelajaran ini adalah untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan. c. Grafik Grafik adalah media grafis yang dapat mengvisualisasikan perkembangan atau keadaan tertentu secara sederhana dan ringkas 20 Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm.159.

10 33 melalui garis dan gambar. 21 Grafik biasanya digunakan untuk menyederhanakan bentuk visual dari keadaan tertentu yang terdapat pada tabel. Sebagai media pendidikan, grafik dapat dikatakan baik kalau memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1) Jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas 2) Hanya menyajikan satu ide setiap grafik 3) Ada jarak atau ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya 4) Warna yang digunakan kontras dan harmonis 5) Berjudul dan ringkas Kriteria Pemilihan Media Gambar dalam Pembelajaran Penggunaan media tidak dilihat dari segi kecanggihan medianya, tetapi lebih penting adalah peranan dalam membantu mempertinggi proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran sangat bergantung pada tujuan dan bahan pembelajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pembelajaran. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran, guru perlu memiliki pemahaman media pembelajaran antara lain jenis dan manfaat media pembelajaran, kriteria pemilihan 21 Ibid, hlm Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2007), hlm 41.

11 34 dan menggunakan media pembelajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar peserta didik. Dalam pemilihan media untuk kepentingan pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut : a. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pembelajaran. b. Dukungan terhadap isi bahan (materi) pembelajaran, artinya bahan pembelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konse, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami peserta didik. c. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh guru pada wktu mengajar. Media grafis umumnya dapat dibuat oleh guru tanpa biaya mahal, disamping sederhana dan praktis penggunaannya. d. Keterampilan guru dalam menggunakannya, artinya diperlukan syarat utama yaitu guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar peserta didik dengan lingkungannya.

12 35 e. Tersedia waktu untuk menggunakannya, artinya media tersebut dapat bermanfaat bagi peserta didik selama pembelajaran berlangsung. f. Sesuai dengan taraf berfikir peserta didik, artinya pemilihan media untuk pendidikan dan pembelajaran harus sesuai dengan tarafberfikir peserta didik, sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami oleh peserta didik. 23 Selain itu ada syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media pendidikan yaitu : a. Autentik. Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya. b. Sederhana, Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukan poin-poin pokok dalam gambar. c. Ukuran relatif, gambar dapat membesarkan atau memperkecilkan objek atau benda. Apabila gambar tersebut tentang objek atau benda yang belum dikenal atau belum pernah dilihat anak maka sulitlah membayangkan betapa besar benda atau objek tersebut. d. Gambar sebenarnya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu. 2010), hlm Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran,(Bandung: Sinar Baru Algensindo,

13 36 e. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran, walaupun dari segi mutu kurang, gambar karya peserta didik sendiri sering kali lebih baik. f. Tidak setiap gambar bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaknya bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Fungsi Media Gambar Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran. 25 Berdasarkan uraian diatas, maka penggunaan media pembelajaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut : a. Fungsi atensi Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkanperhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi 24 Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2007), hlm Asnawir dan M.Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta:Ciputat Pers, 2002), hlm.21.

14 37 pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran b. Fungsi afektif Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras c. Fungsi kognitif Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar d. Fungsi kompensatoris Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima

15 38 dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar Media gambar mempunyai beberapa kelebihan, antara lain : a. Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal b. Dapat mengatasi ruang dan waktu c. Dapat mengatasi keterbatasan mata d. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur Disamping media gambar dapat memberikan keuntungan untuk digunakan dalam pengajaran, namun juga banyak kelemahannya, antara lain : a. Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masingmasing anak terhadap hal yang dijelaskan b. Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas kurang sempurna Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), hlm

16 39 c. Tidak meratanya penggunaan gambar tersebut bagi anak-anak dan kurang efektif dalam penglihatan. Biasanya anak yang paling depan yang lebih sempurna mengamati gambar tersebut, sedangkan anak yang belakang semakain kabur 27 C. Ibadah Salat 1. Pengertiam Ibadah Salat Kata ibadah menurut bahasa berarti taat, tundukan merendahkan diri, dan menghambakan diri, sedangkan ibadah menurut istilah adalah penghambaan diri sepenuh-penuhnya untuk mencapai keridhan dari Allah dan mengharap pahalanya di akhirat. 28 Ibadah menurut ahli lughat adalah taat, menurut, mengikut, tunduk, juga mengartikan setinggi-tingginya. 29 Ibnu Taimiyah merumuskan ibadah menurut syara adalah tunduk mutlak kepada Allah yang disertai cinta sepenuhnya kepada- Nya. Unsur-unsur ibadah yaitu a. Taat dan tunduk pada Allah Melaksanakan kewajiban, perintah, dan meninggalkan segala larangaanya. Belum termasuk beribadah jika manusia belum tunduk pada perintah-nya, tidak mau taat pada 27 Asnawir,M.Basyiruddain Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm Sidik Tono dkk, Ibadah dan Akhlak dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press, 1998), hlm Teungku Muhammad Habsyi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah (Semarang: PT. Pustaka Rizky Putra. 2000), hlm. 1.

17 40 aturann_nya, meskipun mengakui adanya Allah yang menciptakan langit, bumi dan seisinya. b. Cinta kepada Allah Rasa tunduk dan taat itu timbul dari hati yang cinta pada Allah, yakni ketundukan jiwa dari hati yang penuh kecintaan kepada Allah, dan merasakan kebesaran-nya, karena memiliki keyakinan bahwa Allah yang menciptaka alam semesta dan seisinya. 30 Menurut taktif ulama akhlak ibadah adalah mengerjakan segala taat badaniyah dan menyelenggarakan segala syari at (hukum). Menurut foqoha ibadah adlah segala taat yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah yang mengharap pahala-nya. Sedangkan menurut ulama tasawuf ibadah adalah seorang mukallaf yang mengerjakan sesuatu yang berlawanan keinginann nafsunya untuk membesarkan Tuhannya. 31 Secara umum ibadah adalah segala yang disukai Allah yang di ridhai-nya, baik berupa perkataan, maupun perbuatan, baik terang, maupun sembunyi. 32 Ibadah adalah menajalani kehidupan untuk memeperoleh keridhaan Allah dengan mentaati syariat- Nya. Apabila dikerjakan dengan tujuan mendapat memperoleh 30 Sidik Tonodkk. op.cit., hlm Teungku Muhammad Habsyi Ash Shiddieqy, op.cit., hlm Ibid, hlm. 7.

18 41 keridhaan Allah, segala perbuatan merupakan ibadah dalam arti yang umum. 33 Ibadah adalah bukti syukur manusia atas nikmat yang telah diberikan. Kata salat telah disebutkan tidak kurang dari 90 ayat dalam Al-Qur an. Kata salat ini mempunyai banyak arti, yaitu doa, rahmat, dan berkat. Adapun salat menurut istilah hukum adalah hubungan antara hamba dengan Tuhan yang tata caranya diatur dan dituntun sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Salat merupakan salah satu dari rukun (pilar) Islam yang lima, ia merupakan bagian dari ibadah khusus dalam rangka menyembah Allah dan mendekatkan diri kepada-nya. 34 Menurut Sulaiman Rasjid, asal makna salat menurut bahasa arab ialah doa, tetapi yang dimaksud disini adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataaan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan. 35 Salat wajib dikerjakan oleh umat muslim yaitu salat fardhu yang dilakukan sehari semalam ada 5 waktu dengan 17 raka at. Salat fardhu yang wajib dikerjakan pada setiap muslim ada 5 waktu dan masing-masing mempunyai waktu yang telah 33 Sidik Tono dkk. op.cit,hal Teungku Muhammad Habsyi Ash Shiddieqy, op.cit., hlm Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo,2001), hlm.53.

19 42 ditentukan. Menurut Sulaiman Rasjid, waktu salat fardhu adalah sebagai berikut : a. Salat Dzuhur Awal waktunya adalah setelah tergelincir matahari dari pertengahan langi. Akhir waktunya apabila bayangbayang sesuatu sama panjangnya selain bayang-bayang menonggak (tepat di atas ubun-ubun) b. Salat Ashar Waktunya mulai dari habisnya waktu dzuhur, bayangbayang sesuatu lebih daripada panjangnya selain dari bayangbayang ketika matahari sedang menongga, sampai terbenam matahari c. Salat Maghrib Waktunya dari terbenam matahari sampai terbenam syafaq teja (merah). d. Salat Isya Waktunya mulai dari terbenamnya syafaq merah (sehabis waktu maghrib) sampai terbit fajar yang ke-2

20 43 e. Salat Subuh matahari. 36 Waktunya mulai dari terbit fajar kedua sampai terbit Mengenai syarat-syarat salat seperti dikemukakan oleh Sidik Tono dkk, adalah sebagai berikut : a. Beragama Islam b. Sudah baligh dan berakal c. Suci dari hadas dan najis d. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempatnya e. Menutup aurat, untuk laki-laki auratnya pusat (pusar) sampai dengan lutut. Sedangkan untuk wanita auratnya seluruh anggota badan kecuali muka dan kedua belah telapak tangan. f. Masuk waktu salat yang telah ditentukan masingmasing salat g. Menghadap kiblat h. Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunnat Ibid, hlm Sidik Tono dkk, Ibadah dan Akhlak dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press, 1998), hlm.38.

21 44 2. Aspek Gerakan Ibadah Salat Menurut Sidik Tono dkk, tata cara mengerjakan ibadah salat adalah sebagai berikut : a. Berdiri tegak menghadap kiblat dan niat mengerjakan salat yang sedang dikerjakan, misalnya salat subuh dan sebagainya. Niat diatas ialah didalam hati dan untuk memudahkan dapat pula kita pelajari seperti yang terdapat dalam buku-buku tuntutan salat. b. Mengangkat kedua belah tangan serta membaca Allahu Akbar c. Setelah takbiratul ikhram kedua belah tangannya disedekapkan pada dada. Kemudian membaca doa iftitah. Setelah itu membaca surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek yang dihafal d. Rukuk, selesai membaca surat, lalu mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca Allahu Akbar, terus badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut dan ditekankan antara punggung dan kepala supaya rata. e. Iktidal, selesai rukuk, terus bangkit tegak dengan mengangkat kedua belah tangan sejajar dengan telinga, seraya membaca iktidal. f. Sujud, setelah iktidal lalu sujud dengan meletakkan dahi kelantai. Ketika turun membaca Allahu Akbar. Setelah sujud membaca tasbih, saat hendak melakukan sujud terlebih dahulu dengan meletakan kedua lutut, disusul dengan meletakkan kedua telapak tangan, dan baru meletakkan wajah (hidung dan dahi) pada lantai.

22 45 g. Duduk diantara Dua Sujud, setelah sujud, kemudian bangkit dari sujud mengambil posisi duduk saambil membaca Allahu Akbar. Posisi kedua telapak tangan berada diatas kedua paha dekat lutut. h. Sujud Kedua, setelah selesai membaca doa duduk diantara dua sujud, kemudian sujud untuk kedua kali dengan membaca Allahu Akbar dan membaca doa seperti pada sujud pertama. i. Duduk Tasyahud/Tahiyat Awal, jika bangun dari sujud kedua terjadi pada rakaat kedua, sedangkan salat yang dikerjakan adalah yang mempunyai rakaat tiga atau empat, maka pada ujung rakaat kedua dilakukan tasyahud/tahiyat awal. Gaya duduk tahiyat awal adalah duduk iftisary, yakni duduk diatas bentangan kaki kiri, sementara telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari kaki kanan menghujam dan menghadap ke kiblat. j. Tasyahud akhir, pada saat duduk pada tasyahud akhir, kita mengambil posisi duduk tawaruk, yakni gaya duduk dengan pangkal paha atas (pantat) yang kiri bertumpu langsung pada lantai dan telapak kaki kiri dimasukkan dibawah kaki kanan, sedangkan posisi kaki kanan ditegakkan sambil menekan jari-jari kaki kanan ke lantai dan dihadapkan ke arah kiblat. k. Salam, setelah selesai berdoa pada tasyahud akhir, kemudian melakukan salam yaitu dengan menengok ke kanan, sampai pipi terlihat dari belakang seraya membaca salam. Setelah menoleh ke kanan kemudian dilanjutkan dengan berpaling ke arah kiri,

23 46 sehingga pipi kiri terlihat dari belakang sambil mengucap salam yang sama. Dengan ucapan salam maka berakhirlah pelaksanaan salat Proses Pembelajaran Praktik Ibadah Salat Istilah pembelajaran, sebenarnya sama dengan pengajaran, sehingga pengertian atau konsep-konsep dalam pengajaran dapat digunakan untuk memperjelas pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk mewujudkan pencapaian hasil belajar yang tinggi. 39 Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan komponen-komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran tersebut agar benar-benar kondusif. Dalam pembelajaran terjadilah interaksi antara peserta didik yang belajar dengan guru yang mengajar. Didalam proses pembelajaran peserta didik mempunyai peran yang sangat penting, apa yang dilakukan oleh guru semata-mata adalah pengabdian kepada tugasnya yaitu membantu peserta didik sebagai subjek didik. Mengajar adalah kegiatan menyampaikan pesan berupa pengetahuan, keterampilan, dan penanaman sikap dengan menggunakan komponen-komponen sehingga menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik. Sebagai 38 Muhammad Sholikhin, Panduan Shalat Lengkap dan Praktis, (Jakarta: Erlangga, 2012),hlm Permana, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm 26.

24 47 suatu sistem, pembelajaran menunjukan interaksi sejumlah komponenkomponen pembelajaran sebagai berikut : a. Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Dengan kata lain tidak ada suatu kegiatan yang diprogram tanpa suatu tujuan, karena hal itu merupakan hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana kegiatan itu akan di bawa. Sebagai unsur penting dalam suatu kegiatan maka tujuan tidak bisa diabaikan, karena tujuan dalam pendidikan adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif, yaitu terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada peserta didik. 40 Tujuan pembelajaran praktik ibadah salat ini adalah deskripsi tentang perilaku murid-murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajarinya maka akan dapat mempraktikannya dikehidupan sehari-hari. b. Bahan Pelajaran Bahan pelajaran adalah substansi yang akan dicapai dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Oleh karena itu guru yang akan mengajar harus menguasai bahan ajar yang akan hlm Zaenal Mustakim, Strategi & Metode Pembelajaran, (Pekalongan: Stain Press, 2013),

25 48 disampaikan kepada peserta didik. Ada 2 persoalan dalam menguasai bahan pelajaran yaitu bahan pelajaran yang pokok dan penunjang. Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan disiplin keilmuan, sedangkan bahan pengajaran penunjang adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Pemakaian bahan penunjang ini harus sesuai dengan bahan pelajaran pokok agar dapat memberikan motivasikepada peserta didiknya. 41 c. Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti dari kegiatan pendidikan. Segala proses yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejuah mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi tersebut anak didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya sebagai motivator dan fasilitator, keaktifan peserta didik menyangkut kegiatan fisik dan mental. 41 Ibid, hlm. 51

26 49 Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya memperhatikan perbedaan individual peserta didik, yaitu aspek biologis, intelektual, dan psikologis. Hal tersebut dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan mastery learning kepada setiap peserta didik secara individual. Mastery learning adalah salah satu strategi belajar mengajar pendekatan individual yang meliputi 2 kegiatan yaitu program pengayaan dan program perbaikan. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru akan menemui bahwa tidak semua anak didik akan dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas. 42 Intinya dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus mempersiapkan segala sesuatunya sehingga pembelajaran praktik ibadah salat berjalan sesuai tujuan. Selain itu guru juga harus memperhatikan kesiapan siswanya dalam menerima materi praktik ibadah salat. d. Metode dan Alat Pembelajaran Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Dalam mengajar hendaknya guru 42 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,2006), hlm.41.

27 50 menggunakan metode yang bervariasi agar pembelajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian peserta didik. Selain metode, alat pembelajaran juga merupakan komponen dalam pembelajaran. Alat adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat mempunyai fungsi yaitu sebagai pelengkap sebagai pembantu memudahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 43 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode dan alat pembelajaran sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan guru agar tujuan pembelajaran tercapai.metode yang dipakai dalam pembelajaran praktik ibadah salat yaitu menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sedangkan alat yang dipakai dalam pembelajaran adalah gambar-gambar tentang tata cara salat. e. Sumber Pengajaran Sumber pengajaran merupakan materi atau bahan untuk menambah ilmu pengetahuan dan hal-hal baru. Dalam mengemukakan sumber belajar ini para ahli sepakat bahwa segala sesuatu dapat ddipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 44 Sumber pengajaran yang dipakai oleh guru dalam menyampaikan materi 43 Ibid, hlm Zaenal Mustakim,Op, cit, hlm. 53.

28 51 praktik ibadah salat yaitu dengan buku paket Pendidiksn Agama Islamuntuk kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sesuai dengan kurikulum f. Evaluasi Evauasi adalah suatu tiindakan atau proses menentukan nilai yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Evaluasi mempunyai tujuan yaitu tujuan umum meliputi; mengumpulkan data-data yang menunjukan taraf kemajuan peserta didik dan tujuan yang diharapkan, memungkinkan guru melakukan penilaian aktivitas yang dilakukan, menilai metode mengajar yang digunakan. Tujuan khusus meliputi; merangsang kegiatan peserta didik, menemukan sebab-sebab kemajuan/ kegagalan, memberikan bimbingan yaang sesuai dengan kebutuhan perkembangan bakat peserta didik yang bersngkutan, memperoleh laporan tentang perkembangan peserta didik,dan untuk memperbaiki mutu pengajaran. 45 Evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran praktik ibadah salat untuk kelas VII yaitu dengan cara peserta didik disuruh untuk mempraktikan secara langsung tata cara ibadah salat yang sesuai dengan syariat islam. Sehingga dengan ini, guru dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta didik dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. 45 Ibid, hlm. 54.

BAB VI SHALAT WAJIB. Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara. Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan. Indikator

BAB VI SHALAT WAJIB. Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara. Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan. Indikator Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara Shalat Wajib Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan ketentuanketentuan shalat wajib 6.2 Mempraktik kan shalat wajib BAB VI SHALAT WAJIB Indikator 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam. Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang.

BAB IV. Analisis Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam. Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang. BAB IV Analisis Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang Pada bab ini peneliti akan melakukan analisis dari surve baik pustaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. 1 Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR Nina Sundari 1 ABSTRAK Tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

NIAT DAN BACAAN SHALAT

NIAT DAN BACAAN SHALAT NIAT DAN BACAAN SHALAT 1. NIAT Berdiri tegak menghadap kiblat sambil berniat mengerjakan shalat. Niat shalat menurut shalat yang sedang dikerjakan, misalnya shalat shubuh dan sebagainya. Niat shalat ialah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah pembelajaran merupakan gaya mengajar yang menjadikan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Istilah pembelajaran merupakan gaya mengajar yang menjadikan peserta didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan salah satu istilah yang sangat populer dalam dunia pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai suatu proses kegiatan dalam rangka perencanaan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar. Oleh Sadiman dikemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks dimana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya.salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. kompleks dimana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya.salah satu faktor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa pendidikan orang tidak akan dapat berkembang sebagaimana mestinya sebab pendidikan merupakan suatu proses dalam mengembangkan potensi yang ada pada manusia. Masalah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd Dosen Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Surabaya andi.unesa@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Penegasan Judul Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam adalah nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Islam berisi seperangkat ajaran tentang

Lebih terperinci

Lesson Sheet Kelas : Mars

Lesson Sheet Kelas : Mars Lesson Sheet Kelas : Mars Meneladani Perilaku Tobatnya Nabi Adam A.s. Pada bab sebelumnya, kamu telah memelajari tentang kisah Nabi Adam. Kamu tentu masih ingat bahwa Nabi Adam adalah manusia pertama sekaligus

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI. Melaksanakan tatacara salat fardu dan sujud sahwi

STANDAR KOMPETENSI. Melaksanakan tatacara salat fardu dan sujud sahwi STANDAR KOMPETENSI Melaksanakan tatacara salat fardu dan sujud sahwi KOMPETENSI DASAR Menjelaskan tatacara salat lima waktu Menghafal bacaan-bacaan salat lima waktu Menjelaskan ketentuan waktu salat lima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa, keberhasilan pendidikan juga

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBARDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Almira Amir. Dosen Pendidikan Matematika IAIN Padangsidimpuan

PENGGUNAAN MEDIA GAMBARDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Almira Amir. Dosen Pendidikan Matematika IAIN Padangsidimpuan PENGGUNAAN MEDIA GAMBARDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Almira Amir Dosen Pendidikan Matematika IAIN Padangsidimpuan e-mail: almirastain09@yahoo.com Abstrak Penggunaan media gambar dalam pembelajaran matematika

Lebih terperinci

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* Abstrak Selama ini, pembelajaran apresiasi puisi sering menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Tingkat Tsanawiyah Sekolah Pirayanawin Klonghin Witthaya (Patani Selatan Thailand) Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan baik dalam ekonomi, sosial,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 1.1 Kajian Teoritik 2.1.1 Hasil Belajar Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran siswa, sebab tanpa ada pemahaman materi shalat fardhu

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran siswa, sebab tanpa ada pemahaman materi shalat fardhu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemahan Materi shalat fardhu merupakan bagian penting dari suatu proses pembelajaran siswa, sebab tanpa ada pemahaman materi shalat fardhu yang baik maka siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat fundamental bagi manusia karena dengan pendidikan manusia dapat maju dan berkembang supaya

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN KECAPAKAN PRAKTIK IBADAH PADA MATA PELAJARAN PAI

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN KECAPAKAN PRAKTIK IBADAH PADA MATA PELAJARAN PAI BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN KECAPAKAN PRAKTIK IBADAH PADA MATA PELAJARAN PAI A. Deskripsi Pustaka 1. Pembelajaran Praktik Ibadah Keberhasilan pencampaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Shalat fardhu merupakan salah satu ibadah dalam Islam. 1 Ia menempati rukun

BAB I PENDAHULUAN. Shalat fardhu merupakan salah satu ibadah dalam Islam. 1 Ia menempati rukun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat fardhu merupakan salah satu ibadah dalam Islam. 1 Ia menempati rukun Islam kedua yang wajib dilaksanakan setiap muslim mukallaf (orang yang baligh lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat diserap dan dipahami oleh siswa-siswanya. Untuk mencapainya, guru harus

BAB I PENDAHULUAN. dapat diserap dan dipahami oleh siswa-siswanya. Untuk mencapainya, guru harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan pembelajaran, seorang guru pasti mengharapkan agar siswasiswanya aktif dalam pembelajaran tersebut. Guru ingin materi yang disampaikannya dapat diserap

Lebih terperinci

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA BUSANA DI SMK RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Oleh: Cucu Ruhidawati Program Studi Pendidikan Tata Busana, Jurusan PKK,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm, Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid II, Erlangga, Jakarta, 1998, hlm. 7

BAB I PENDAHULUAN. hlm, Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid II, Erlangga, Jakarta, 1998, hlm. 7 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pendidikan dapat di artikan sebagai usaha membina kepribadiannya sesuai dengan nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Hal ini sesuai peranan pendidikan

Lebih terperinci

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media dalam Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti Istilah media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti perantara

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN 116 LENTERA LENTERA PENDIDIKAN, PENDIDIKAN, EDISI EDISI X, X, NO. NO. 1, JUNI 1, JUNI 2007 2007 (116 123) PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Oleh: Safei ABSTRACT: The existence of teacher

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Disebarluaskan melalui: website:    TIDAK untuk tujuan KOMERSIL Judul Penyusun Lay out : Ayo Shalat Bersamaku : Ummu Abdillah al-buthoniyyah : MRM Graph Disebarluaskan melalui: website: http://www.raudhatulmuhibbin.org e-mail: redaksi@raudhatulmuhibbin.org TIDAK untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum telah diakui bahwa pendidikan merupakan penggerak utama bagi pembangunan. Pendidikan (pengajaran) prosesnya diwujudkan dalam proses belajar mengajar. Proses

Lebih terperinci

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menulis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan dasar dalam membentuk seorang anak agar lebih dapat mengenal tentang pembelajaran yang dipelajarinya di sekolah. Pada proses belajar

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

BAB II PENDIDIKAN, NILAI-NILAI PENDIDIKAN, BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB II PENDIDIKAN, NILAI-NILAI PENDIDIKAN, BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN mati. 20 Selain itu, dalam pengertian luas, tempat berlangsungnya BAB II PENDIDIKAN, NILAI-NILAI PENDIDIKAN, BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN A. Pengertian Pendidikan Pendidikan merupakan sebuah keharusan,

Lebih terperinci

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR A. Karakteristik Pembelajaran Siswa SD Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan) 1. meningkatkan kemampuannya setinggi mungkin dalam setiap

BAB II KAJIAN TEORI. tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan) 1. meningkatkan kemampuannya setinggi mungkin dalam setiap BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Motivasi Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR Anik Indramawan, Suhartono, Noor Hafidhoh Dosen Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk Abstrak Salah satu faktor keberhasilan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Media Images, Learning Outcomes, Employment an Development.

ABSTRAK. Keywords: Media Images, Learning Outcomes, Employment an Development. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN DAN PEMBANGUNAN DI KLS XI IPS 4 SMA NUSANTARA INDAH SINTANG OLEH Avelius Dominggus Sore, S.E,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawab. 3 Penyampaian pelajaran pada peserta didik di sekolah akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. jawab. 3 Penyampaian pelajaran pada peserta didik di sekolah akan menjadi jawab. 3 Penyampaian pelajaran pada peserta didik di sekolah akan menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri

Lebih terperinci

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا PENGERTIAN SHALAT Secara bahasa sholat bermakna do a. sedangkan secara istilah, sholat merupakan suatu ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 7 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Hasil Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2000), hlm S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2000), hlm S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah memandang bahwa guru merupakan media yang sangat penting, artinya dalam kerangka pembinaan dan pengembangan bangsa. Guru mengemban tugas-tugas sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang dan direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN A. Analisis Pelaksanaan Program Pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan Alquran merupakan kitab

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

BAB II KAJIAN TEORI. dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Rasulullah SAW bersabda: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Shalat Pembelajaran shalat yang terdapat dalam ilmu fiqih bahwa shalat merupakan rukun islam yang kedua setelah syahadat. Shalat merupakan salah satu bentuk ibadah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memahami informasi yang diangkatnya. Akibanya,ketika anak lulus dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk memahami informasi yang diangkatnya. Akibanya,ketika anak lulus dari BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan

Lebih terperinci

Soal Instrumen Tes. Objektive

Soal Instrumen Tes. Objektive Soal Instrumen Tes Objektive 1. Sholat merupakan suatu ibadah kepada Allah dibawah ini pengertian shalat secara bahasa adalah a. Pelaksanaan\ b. Do a c. Perintah d. Harapan 2. Dibawah ini yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus sebagai modal dasar pembangunan Bangsa. Salah satu potensi yang dikaruniai Allah kepada manusia yakni potensi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh ERAWATI NIM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh ERAWATI NIM : PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI KELAS VII SMPN 4 LANGSA TP. 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Suci yang tidak dapat didekati kecuali oleh yang suci. Diakui oleh para ulama dan para peneliti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Mata pelajaran : Fiqih B. Kelas/semester : VII/2 C. Alokasi : 4 x 40 (2 kali pertemuan) D. Standar kompetensi : 2. Melaksanakan tata cara shalat fardhu dan sujud

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar Pengertian matematika pada dasarnya tidak dapat ditentukan secara pasti, hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya sebatas sebagai penyampai ilmu semata, namun lebih dari itu ia bertanggung jawab atas seluruh perkembangan pribadi siswanya.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Menurut Slameto (2003:102) pengertian persepsi adalah proses yang menyangkut

Lebih terperinci

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Hasruddin Abstrak Perkembangan biologi sebagai sains murni dan aplikasinya dalam teknologi yang semakin pesat mendorong upaya-upaya inovasi pemanfaatan hasil-hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Arab, kata shalat mengandung dua pengertian. Pertama, shalat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Arab, kata shalat mengandung dua pengertian. Pertama, shalat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam bahasa Arab, kata shalat mengandung dua pengertian. Pertama, shalat berarti ikatan, yaitu saling bertemu untuk mengikat tali kasih sayang. Kedua, shalat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran PKn merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan sikap seseorang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa media pembelajaran interaktif

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian

I. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian I. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Gambar Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka disini peneliti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka disini peneliti BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka disini peneliti mengadakan suatu penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal yang terjadi selama sebelum penerapan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman Pemahaman ini berasal dari kata Faham yang memiliki tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 Disini ada pengertian tentang pemahamn yaitu kemampuan

Lebih terperinci

KEM TASMIK SOLAT. Oleh Hj Ahmad Junaidi Bin Mohamad Said Guru Al-Quran SMK BATU SEPULUH LEKIR SITIAWAN PERAK

KEM TASMIK SOLAT. Oleh Hj Ahmad Junaidi Bin Mohamad Said Guru Al-Quran SMK BATU SEPULUH LEKIR SITIAWAN PERAK KEM TASMIK SOLAT Oleh Hj Ahmad Junaidi Bin Mohamad Said Guru Al-Quran SMK BATU SEPULUH LEKIR 32020 SITIAWAN PERAK Anda dikehendaki memperdengarkan (Tasmi ) bacaan-bacaan berikut : Lafaz niat solat Subuh,

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat, secara etimologi berarti doa (memohon) dan secara terminologi berarti perkataan dan perbuatan berdasarkan syarat-syarat tertentu yang diawali dengan

Lebih terperinci

PANDUAN LENGKAP SOLAT

PANDUAN LENGKAP SOLAT PANDUAN LENGKAP SOLAT CARA BERWUDHU AZAN & IQAMAH CARA BERSOLAT [MSCLUK@2016] Cara Berwudhu A. ADAB BERWUDHU 1. Wuduk ertinya membersihkan anggota wuduk untuk menghilangkan hadas kecil dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercipta jika para guru menguasai beberapa model pembelajaran baik secara

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercipta jika para guru menguasai beberapa model pembelajaran baik secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut para guru untuk menyelenggarakan pembelajaran yang bervariasi di kelas. Hal ini dapat tercipta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Para ahli dalam bidang belajar pada umumnya sependapat bahwa perbuatan belajar itu adalah bersifat komplek, karena merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. EACT yang dikutip oleh Rohani (2007:2) media adalah segala bentuk yang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. EACT yang dikutip oleh Rohani (2007:2) media adalah segala bentuk yang 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Media Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah kata tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Belajar bukanlah suatu kegiatan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Media 1. Pengertian Media Ada beberapa tafsiran tentang pengertian media, sebagian orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang memiliki bagian-bagian yang rumit,

Lebih terperinci

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2003, hlm.54. 2

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2003, hlm.54. 2 Pengembangan Video Pembelajaran Rizal Farista, Ilham Ali M Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo A. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harus terjadi agar dalam pembelajaran tidak terasa monoton dan hanya bisa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harus terjadi agar dalam pembelajaran tidak terasa monoton dan hanya bisa BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Media Pembelajaran 2.1.1. Pengertian Media Pembelajaran Suatu proses belajar harus ada interaksi anatara siswa dan guru. Hal ini harus terjadi agar dalam pembelajaran tidak terasa

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber

Lebih terperinci

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oman Farhurohman 35 Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oleh: Oman Farhurohman 1 Abstrak Upaya dalam mengoptimalkan hasil pembelajaran, seyogyanya ketika proses pembelajaran

Lebih terperinci

TEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN

TEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN TEORI TEORI BELAJAR Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memperoleh sebagaian besar dari kemampuannya melalui belajar. Belajar adalah suatu peristiwa yang terjadi didalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, bahwa materi yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut

I. PENDAHULUAN. tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan, artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktivitas Belajar Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang

Lebih terperinci

PERANAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERANAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1 PERANAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Sakinah Astuti 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah penerapan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. guru dan siswa yang berlangsung dalam situasi edukatif dengan harapan tujuan

BAB V PEMBAHASAN. guru dan siswa yang berlangsung dalam situasi edukatif dengan harapan tujuan BAB V PEMBAHASAN Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pembelajaran secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses belajar mengajar juga merupakan suatu proses yang mengandung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PEMBELAJARAN MEMBACA 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Membaca Pembelajaran itu adanya dua hal yaitu adanya aktivitas individual siswa dan adanya lingkungan yang dikondisikan secara

Lebih terperinci