Analisis Performansi dan Skalabilitas pada Event-Based IoT Middleware

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Performansi dan Skalabilitas pada Event-Based IoT Middleware"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 1, No. 7, Juni 2017, hlm Analisis Performansi dan Skalabilitas pada Event-Based IoT Middleware Mohammad Fahrur Rozi 1, Eko Sakti Pramukantoro 2, Kasyful Amron 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 mohammadfr11@gmail.com, 2 ekosakti@ub.ac.id, 3 kasyful@ub.ac.id Abstrak Internet of Things (IoT) merupakan sebuah sistem dimana perangkat perangkat yang terdapat didalamnya saling terhubung yang memungkinkan untuk saling bertukar informasi atau data melalui internet. Middleware merupakan sebuah sistem perantara antara perangkat keras dan lunak yang terdapat didalam sistem IoT. Pada penelitian sebelumnya telah dikembangkan middleware untuk menangani masalah interoperabilitas dengan menyediakan gateway multi-protokol untuk CoAP MQTT dan Websocket. Terdapat beberapa aspek untuk menguji middleware diantaranya integration, interoperability, scalability, real time performance, security. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pengujian integration testing untuk menguji apakah middleware sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan interoperability testing untuk mengetahui tingkatan interoperabilitas middleware, maka pada penelitian ini dilakukan pengujian dari aspek yang lain yaitu performansi dan skalabilitas. Hasil dari analisis performansi dan skalabilitas adalah rata rata penggunaan CPU protokol CoAP 0,68, MQTT 0,60 dan CoAP MQTT 1,21, rata rata penggunaan Memory CoAP 5-7, MQTT 8-9, dan CoAP MQTT Waktu rata rata delay pengiriman data dari nodemcu ke middleware baik CoAP maupun MQTT adalah 3 detik. Waktu rata rata delay pengiriman data dari nodemcu ke middleware dengan packet loss 0-75 bervariasi. Kemampuan middleware untuk menangangi publish atau subscibe dalam satu detik dengan jumlah klien 100 hingga 1000 bergerak naik seiring bertambahnya jumlah klien. Kata Kunci: Intenet of Things, Middleware, CoAP, MQTT, Performansi, Skalabilitas. Abstract Internet of Things (IoT) is a system where its contained devices are interconnected which makes it possible to exchange information or data via Internet. Middleware is an intermediary system between hardware and software which contained in IoT system. In the previous research, middleware was developed to overcome interoperability problem by providing multi-protocol gateway for CoAP MQTT and Websocket. There are several aspects to test middleware such as integration, interoperability, scalability, real time performance, and security. In the previous research, integration testing was performed to test the suitability of middleware with its functional requirements and interoperability testing in order to know the level of middleware interoperability, therefore in this research a test performed with other aspects which is performance and scalability. The results of performance and scalability analysis are average CPU usage of CoAP protocol was 0.68, MQTT 0.60 and CoAP MQTT 1.21, average Memory usage of CoAP was 5-7, MQTT 8-9, and CoAP MQTT The average delay time of sending data from nodemcu to middleware for CoAP and MQTT is 3 seconds. The average data transmission delay time from nodemcu to middleware with packet loss is varied between The ability of middleware to overcome publish or subscibe in one second with 100 to 1000 clients grows as the number of clients increases. Keywords : Intenet of Things, Middleware, COAP, MQTT, Performance, Scalability. 1. PENDAHULUAN Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Pengembangan IoT middleware berbasis eventbased dengan protokol komunikasi CoAP MQTT dan Websocket dikembangkan middleware yang mampu mengatasi masalah interoperabilitas pada IoT. Permasalahan interoperabilitas yang diangkat yakni mengacu Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 593

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 594 pada perkembangan middleware agar dapat menghubungan perangkat yang pada dasarnya menggunakan protokol yang berbeda yaitu protokol CoAP MQTT dan Websocket. Middleware tersebut mampu mendukung interoperabilitas dengan menyediakan gateway multi-protokol untuk CoAP, MQTT, dan Websocket (husnul, 2017). Pengujian yang dilakukan adalah pengujian integration testing untuk menguji apakah middleware sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan interoperability testing untuk mengetahui tingkatan interoperabilitas middleware. Pengujian integration testing menggunakan tool cucumber.js dengan mock-up client untuk memastikan agar setiap komponen dalam software dapat menjalankan fungsinya dan hasil dari pengujian integration testing berhasil karena setiap parameternya berjalan tanpa adanya error. Pengujian interoperability testing dilakukan dengan menguji pengiriman data dari sensor sampai ke aplikasi web dengan durasi 3 jam serta menguji packet loss dengan durasi 3 jam dan menguji integritas data yaitu menguji kesesuaian data yang dikirim dengan data di Redis dan MongoDB. Hasil dari pengujian interoperability testing adalah pengiriman data dari sensor CoAP dan MQTT memiliki tingkat kesuksesan dan rata rata delay pengiriman data dari sensor CoAP dan MQTT detik serta overhead 10.27, untuk hasil pengujian dengan packet loss bervariasi antara 0-25 dan untuk hasil intergritas data berhasil yaitu data yang dikirim sesuai dengan data yang ada di Redis dan MongoDB. Dalam penelitian yang berjudul middleware for internet of thing: A survey yang dilakukan oleh M. Razzaque menyebutkan bahwa persyaratan middleware dalam hal layanan atau service dikategorikan menjadi dua yaitu secara fungsional dan secara non fungsional. Layanan secara fungsional seperti jalannya kebutuhan fungsional (contohnya integration, interoperability, resource management) dan layanan secara non fungsional seperti scalability, real time performance, security dengan melihat Quality of Service dan juga kinerja dari middleware (Razzaque, Milojevic-Jevric, Palade, & Cla, 2016). Mengacu pada penelitian M. Razzaque tentang survei middleware penelitian yang dilakukan husnul memiliki kesesuaian parameter kebutuhan fungsional dan arsitektur namun belum memenuhi parameter kebutuhan non fungsional. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pengujian dari aspek fungsional dan peneliti menyarankan untuk melanjutkan pengujian pada aspek performansi dan skalabilitas sebagai kebutuhan non fungsionalnya. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan pengujian performansi dan skalabilitas untuk mengetahui kinerja middleware. Dengan penjelasan dari latar belakang tersebut penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Performansi dan Skalabilitas pada Event-Based IoT Middleware untuk mengetahui aspek non fungsional middleware dengan melihat performa dan skalabilitas dari middleware IoT. 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kajian Pustaka Penelitian sebelumnya yang terkait dengan middleware adalah penelitian dari Vandikas & Tsiatsis (2014) yang berjudul Performance Evaluation of an IoT Platform. Dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa perkembangan IoT terjadi sangat pesat beberapa tahun terakhir, hal tersebut menyebabkan banyak banyak perusaan yang melakukan analisis terhadap IoT dan diprediksi pada decade berikutnya perusahaan perusahaan tersebut akan mengeluarkan perangkat-perangkat pada industry otomotif, utilitas, kesehatan, logistik, dan otomasi rumah. Perkembangan penelitian perangkat fisik yang pesat memicu perkembangan dari cloud middleware untuk mengelola sejumlah besar data sensor yang dihasilkan dari sensor individu, dalam penelitian tersebut menjelaskan sebuah middleware yang disebut IoT-Framework yang dibangun dari komponen open source, fungsi utama dari middleware ini adalah menyebarkan data mentah yang digenerate dari sebuah proses dan di publish untuk orang orang yang memerlukannya, IoT-Framework menggunakan RabbitMQ publish-subscribe sistem pencarian dan penyimpanan elaasticsearch. Dalam penelitan tersebut terdapat hasil analisis performansi terhadap dua komponen. (Vandikas & Tsiatsis, 2014) Penelitian kedua terkait dengan protokol MQTT dan CoAP adalah penelitian dari Ma, velera, Thangavel, & Tan (2014) yang berjudul Performance Evaluation of MQTT and CoAP via a Common Middleware. Dalam penelitian

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 595 tersebut dijelaskan tentang WSN yang biasanya terdiri dari node sensor dan gateway dengan sumberdaya yang terbatas, dan kesimpulannya WSN membutuhkan protokal dengan konsumsi bandwidth dan energi yang efisien untuk pengiriman data. MQTT dan CoAP adalah dua protokol yang didesain untuk sistem dengan sumberdaya yang terbatas. Pada penelitian tersebut mereka merancang sistem middleware yang mendukung protol MQTT dan CoAP, mereka meneliti performansi dari protokol MQTT dan CoAP dengan parameter end-to-end delay dan bandwidth, dan menghasilkan data MQTT memiliki delay pesan lebih rendah daripada CoAP pada tingkat packet loss yang rendah dan delay yang tinggi. Pada kondisi ketika ukuran pesan lebih kecil dan loss rate kurang dari 25 CoAP menghasilkan traffic lebih rendah daripada MQTT. (Ma, Valera, Tan, & Tan, 2014) 2.2 IoT Middleware Pada penelitan sebelumnya dibangun sebuah lingkungan sistem yang terdiri dari dua perangkat sensor yang mengirimkan data ke middleware melalui protokol CoAP dan MQTT, middleware multi-protokol difungsikan sebagai broker dan web-app yang akan menyimpan serta menampilkan data yang dikirimkan sensor secara real-time. Sistem middleware tersebut memiliki dua tujuan utama, pertama menyediakan gateway multi-protokol untuk pengiriman data sensor melalui protokol CoAP dan MQTT, kedua menyediakan gateway untuk mengirim data yang diterima dari perangkat sensor ke web-app melalui protokol websocket interface bagi sensor untuk mengirimkan data ke middleware melalui protokol CoAP atau MQTT. 2.3 Performansi Pada penelitian yang berjudul Performance evaluation of MQTT and CoAP via a common middleware oleh (Thangavel, Ma, Valera, Tan, & Tan, 2014) melakukan Analisis performansi terhadap protokol CoAP dan MQTT pengujiannya menggunakan satu publisher, satu broker, dan satu middleware. CoAP dan MQTT memiliki skema retranmisi yang baik untuk menangani packet loss. Hal tersebut yang menjadi dasar peneliti untuk melakukan penelitian terhadap delay pengiriman pesan dan jumlah data pesan yang berhasil terkirim. Sehingga pengujian dilakukan dengan menghitung delay dengan simulasi packet loss yang bervariasi antara 0 hingga 25. Gambar 2.2 Grafik CDF pengaruh packet loss terhadap delay Gambar 2.2 menunjukkan bahwa MQTT memiliki delay yang kecil ketika tingkat packet loss juga kecil namun ketika tingkatan packet loss naik CoAP menunjukkan perfoma delay yang lebih baik daripada MQTT. Hal ini dikarena TCP melakukan retransmisi pesan yang lebih banyak dibandingan dengan UDP saat tingkat packet loss tinggi. Gambar 2.1 Arsitektur middleware Middleware memiliki tiga komponen yaitu Application Gateway, Service Unit dan Sensor Gateway. Application Gateway menyediakan interface bagi aplikasi untuk terhubung ke middleware dan membaca data yang dikirimkan sensor melalui protokol websocket. Service Unit menyediakan tiga fungsi utama yaitu data management, service delivery dan interface definition. Sensor Gateway menyediakan Gambar 2.3 Grafik ukuran data terhadap packet loss

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 596 Gambar 2.3 menunjukkan bahwa MQTT memiliki delay yang kecil ketika tingkat packet loss juga kecil namun ketika tingkatan packet loss naik CoAP menunjukkan perfoma delay yang lebih baik daripada MQTT. Hal ini dikarena TCP melakukan retransmisi pesan yang lebih banyak dibandingan dengan UDP saat tingkat packet loss tinggi 2.4 Skalabilitas Penelitian yang berjudul Real-time data analytics and event detection for IoT-enabled communication systems oleh (Intizar et al., 2016) melakukan pengujian skalabilitas terhadap platform IoT OpenIoT dan Ztreamy dengan menguji kemampuan platform untuk menangani beban request dengan jumlah banyak yang dikirim ke platform. Gambar 2.4 menunjukkan perbandingan kedua platform dalam menangani sejumlah request mulai dari 10 sensor hingga sensor dan menunjukkan banyaknya concurrent request yang diterima per detiknya. Grafik tersebut menunjukka Ztreamy memiliki kemampuan yang lebih unggul dari Open IoT dalam menangani concurrent request per detiknya, hal ini terjadi karena minimnya error yang terjadi pada Ztreamy. data kelembaban dan suhu dengan menggunakan protokol pengiriman CoAP dan MQTT sehingga pada penerapannya sensor pengirim data suhu dan kelembaban akan lebih banyak daripada web-app yang mengakses informasi data suhu dan kelembaban. Pengujian performansi merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana kualitas kerja dari middleware ketika jumlah node pengirim data suhu dan kelembaban diperbanyak. Untuk mengetahui performansi dari middleware peneliti mengambil data penggunaan CPU dan memory dari middleware dan penghitungan delay, end-to-end delay, packet loss dari setiap pengiriman data suhu dan kelembaban. Pengujian performansi dilakukan karena dalam middleware melakukan proses penerimaan data dari sensor sekaligus melakukan proses pengiriman data ke web-app sehingga kehandalan middleware berpengaruh dalam proses pengiriman pesan dari sensor ke web-app. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Performansi Dalam penelitian ini performansi dari middleware dilihat dari performansi penggunaan CPU dan Memory, performansi middleware terhadap delay, performansi middleware terhadap end-to-end delay dan performansi middleware terhadap packet loss. Skalabilitas middleware dilihat dari kemampuan middleware dalam menangani sejumlah klien untuk publish dan subscribe. Gambar 2.4 Perbandingan OpenIoT dan ztreamy untuk concurrent request 3. PENGUJIAN Pengujian skalabilitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kapasitas sistem untuk menangani berbagai proses ketika sistem dilakukan perubahan menjadi lebih besar dari sebelumnya. Untuk menguji skalabilitas dari middleware peneliti menggunakan perbesaran jumlah node pengirim pesan (publish) dikarenakan fungsi dari middleware adalah menangani masalah interoperabilitas dari sensor yang mengirimkan Performansi Penggunaan CPU dan Memory Gambar 4.1 Grafik Penggunaan CPU

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 597 Hasil pengujian CPU ketika menggunakan nodemcu CoAP saja, nodemcu MQTT dan nodemcu CoAP MQTT seperti pada Gambar 4.1 dimana skenario pengujian dilakukan selama 3 jam, diperoleh rata-rata penggunaan CPU ketika menggunakan node CoAP saja 0,68, ketika menggunakan node MQTT saja 0,60 dan ketika kedua node CoAP MQTT dijalankan bersamaan 1,21, penggunaan CPU dari middleware tergolong kecil dikarenakan hanya menggunakan rata-rata 1,21 dari kemampuan CPU. Websocket adalah 0 detik, kemudian waktu terlama pengiriman pesan CoAP adalah 15 detik dan websocket adalah 15 detik. Waktu pengiriman pesan rata rata CoAP adalah 3,25 detik dan websocket adalah 2, 88 detik. Grafik 5.3 menunjukkan delay dari CoAP dan Websocket karena grafik yang melebar ke kanan namun tidak terlalu jauh lebarnya dan pada f(x) = 0,9 sampai f(x) = 1 terjadi peningkatan delay sampai 7 detik. Gambar 4.4 Grafik Delay 2 Gambar 4.2 Grafik Penggunaan Memory Hasil pengujian Memory ketika menggunakan nodemcu CoAP saja, nodemcu MQTT dan nodemcu CoAP MQTT seperti pada Gambar 4.2 dimana skenario pengujian dilakukan selama 3 jam, diperoleh range penggunaan Memory ketika menggunakan nodemcu CoAP saja 5,87-7,83, ketika menggunakan nodemcu MQTT saja 8,35-9,30 dan ketika kedua nodemcu CoAP MQTT dijalankan bersamaan 10,15-12,63. Pada Gambar 4.4 dapat disimpulkan waktu pengiriman pesan tercepat oleh MQTT dan websocket adalah 0 detik. Waktu terlama pengiriman pesan oleh MQTT adalah 29 detik dan websocket adalah 25 detik. Waktu rata-rata pengiriman pesan oleh MQTT adalah 3,26 detik dan websocket 2,97 detik. Gambar 4.4 menunjukkan grafik delay MQTT dan Websocket tergolong delay yang cukup besar karena grafik menunjukkan garis delay yang melebar ke kanan hampir 30 detik. Pada f(x) = 0,9 sampai f(x) = 1 terjadi peningkatan delay sampai 15 detik Performansi Middleware terhadap Delay Gambar 4.5 Grafik Delay 3 Gambar 4.3 Grafik Delay 1 Pada Grafik 4.3 dapat disimpulkan waktu delay pengiriman pesan tercepat oleh CoAP dan Pada Gambar 4.5 dapat disimpulkan delay pengiriman pesan tercepat oleh CoAP, MQTT, dan Websocket adalah 0 detik. Delay pengiriman pesan terlama oleh CoAP adalah 27 detik, MQTT adalah 29 detik, dan Websocket adalah 17 detik. Rata-rata delay pengiriman pesan oleh

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 598 CoAP adalah 3, 31 detik, MQTT adalah 3,43 detik, dan Websocket adalah 1,59 detik. Grafik pada Gambar 4.5 menunjukkan delay yang cukup besar pada f(x) = 0,9 sampai f(x) = 1 karena melebar ke kanan, dan delay pada websocket menunjukkan delay yang cukup stabil dibandingkan dengan CoAP dan MQTT Karena pergerakan grafiknya mulai f(x)=0 sampai f(x)=0.9 bergerak sedikit lurus keatas. CoAP 6,13 detik, pada skenario 2 end-to-end delay MQTT 6,28 detik, selisih delay ketika CoAP dan MQTT dijalankan sediri-sendiri hanya terpaut 0,15 detik. Pada skenario 3 end-toend delay CoAP 4,90 detik dan MQTT 5,05 detik, antara CoAP dan MQTT memiliki selisih delay 0,15 detik. Pada skenario packet loss 0 dan 25 selisih delay antara CoAP dan MQTT hanya 0,04 detik dan 0,52 detik. Namun pada packet loss 50 dan 75 selisih delay antara CoAP dan MQTT cukup besar yaitu 4,8 detik dan 5,18 detik. Dari table 4.1 dapat disimpulkan bahwa end-to-end delay pada protocol MQTT lebih besar daripada CoAP dan memiliki perbedaan delay yang cukup besar ketika terjadi packet loss 50 dan Performansi Middleware terhadap Loss Tabel 4.2 Tabel Loss CoAP Gambar 4.6 Grafik Delay 4 Pada Gambar 4.6 merupakan grafik hasil pengujian skenario 4 yaitu pengujian packet loss 0, 25, 50, dan 75. Delay rata-rata pengiriman data dari nodemcu dengan protokol CoAP 3,31 detik, 2,42 detik, 2,31 detik dan 3,37 detik. Delay rata-rata pengiriman data dari nodemcu dengan protokol MQTT 3,36 detik, 2,95 detik, 5,42 detik dan 5,10 detik. Delay ratarata pengiriman data ke websocket 1,63 detik, 1,29 detik, 3,74 detik, dan 0,56 detik. Dapat disimpulkan bahwa packet loss dapat mempengaruhi delay pengiriman data dikarekan terdapat packet yang hilang sehingga besarnya delay yang terjadi naik turun Performansi Middleware terhadap Endto-End Delay Tabel 4.1 Tabel end-to-end Delay End-to-end Delay CoAP- MQTT - Websocket Websocket loss loss loss loss Pada Tabel 4.1 menunjukkan data end-toend delay pengiriman data dari nodemcu ke websocket, pada skenario 1 end-to-end delay Jumlah Terkiri m loss loss loss loss Terkiri loss m () () Tabel 4.3 Tabel Loss MQTT Jumlah Terkiri m loss loss loss Terkiri m () loss () loss

7 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Tabel 4.4 Tabel Loss Websocket Jumla h Terkirim Terkiri m () Overhe ad () loss loss loss loss Skalabilitas Gambar 4.7 Concurrent Publish Gambar 4.7 menggambarkan banyaknya publish yang dapat dikelola oleh middleware dalam satu detik. Baik publisher yang menggunakan protokol CoAP maupun MQTT keduanya menunjukkan peningkatan concurrent ketika jumlah publisher nya juga bertambah. Kemampuan middleware untuk mengelola publish dalam satu detik bergantung pada sumber daya yang digunakan oleh middleware, namun jika ditinjau dari sisi klien kemampuan publisher yang menggunakan protokol MQTT lebih unggul dibandingkan dengan publisher yang menggunakan protokol CoAP dapat disebabkan Karena protokol layer transport nya, yaitu pada protokol TCP ketika sudah terhubung maka data akan dikirimkan terus menerus sampai selesai sedangkan pada UDP komunikasi pengiriman data terjadi tidak menentu, sehingga ketika middleware menerima pesan publish dari klien dalam jumlah yang cukup banyak maka data dari komunikasi yang cukup stabil yang akan lebih cepat diproses per detiknya. Gambar 4.8 Concurrent Subscribe Gambar 4.8 menggambarkan kemampuan middleware dalam mengelola subscribe per detiknya. Concurrent subscribe middleware mengalami kenaikan ketika jumlah subscriber juga bertambah, hal ini karena semakin banyak subscribe yang masuk ke middleware maka semakin banyak pula subscribe yang dikelola per detik. mekanisme kerja dari websocket yang biasanya melakukan satu koneksi saja untuk bertukar banyak pesan, dalam hal ini koneksi yang dibuat oleh websocket sama dengan jumlah subscriber sehingga selain mengandalkan kemampuan sumber daya pada middleware, pembuatan koneksi yang dilakukan oleh subscriber juga dapat mempengaruhi banyaknya concurrent subscribe dalam satu detik. 4.3 Analisis packet packet data yang dikirim oleh CoAP lebih cepat mendapatkan acknowlegement dibandingkan dengan packet yang dikirim oleh MQTT, sehingga meskipun data yang dikirim oleh CoAP lebih banyak namun memiliki rata rata delay lebih kecil. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Arundhati Kanungo, MQTT memiliki ukuran packet yang lebih besar dibandingkan CoAP, MQTT mempunyai kecepatan transmit yang lebih lambat jika dibandingkan dengan CoAP, MQTT tidak RESTful sementara CoAP RESTful. Terdapat penelitian dengan judul Performance Evaluation of M2M Protocols Over Cellular Networks in a Lab Environment yang dilakukan oleh (Lars, 2015) menghasilkan data yang menunjukkan CoAP memiliki kecepatan transfer yang baik ketika ukuran paket data nya kecil (dibwah 1 kbyte) seperti pada Gambar 4.9.

8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 600 Gambar 4.9 Hasil measurement test Ukuran packet data yang dikirim oleh nodemcu CoAP dan MQTT pada penelitian ini kurang dari 1 Kbytes yaitu 282 bytes untuk data yang dikirim nodemcu Coap dan 263 bytes untuk data yang dirikim nodemcu MQTT. broker. Redis adalah media untuk menyimpan data yang bekerja in-memory. Kinerja redis bergantung pada space yang tersedia untuk redis dengan perumpamaan semakin besar memory maka semakin besar pula space untuk redis. Dalam peneilitan ini memory yang digunakan adalah 1GB dan tidak ada pembagian khusus berapa space yang dialokasikan untuk redis, jadi redis menggunakan space yang tidak terpakai oleh proses lain pada memory. Pada penelitian ini nilai delay ukurannya besar dapat disebabkan saat memory menangani banyak proses sehingga space yang dialokasikan untuk redis sedikit sementara terdapat banyak proses pengiriman data yang ditujukan ke redis memungkinkan waktu tunggu yang dibutuhkan salah satu proses pengiriman data sampai menerima ack terjadi cukup lama. Gambar 4.10 Capture wireshark pengiriman data CoAP Gambar 4.11 Capture wireshark pengiriman data MQTT Kondisi jaringan sangat mempengarungi pengiriman data, terutama pada MQTT yang pada dasarnya menggunakan protokol transport TCP, pada pengujian packet loss dengan tingatan yang besar MQTT lebih banyak melakukan reconnection daripada CoAP sehingga CoAP lebih sering mengirimkan data daripada MQTT. Hal ini disebabkan karena mekanisme pengiriman data oleh MQTT adalah membuat koneksi terlebih dahulu kemudian mengirimkan data sedangkan mekanisme pada CoAP langsung mengirimkan data tanpa membuat koneksi terlebih dahulu dan pengaruh dari tingkat packet loss dalam jaringan sangatlah berpengaruh mengingat protokol transport yang digunakan CoAP dan MQTT berbeda yaitu UDP dan TCP yang pada dasarnya TCP membutuhkan jaringan yang reliable sedangkan pada TCP tidak. Hasil delay menunjukkan angka besar dapat dipengaruhi oleh arsitektur middleware yang menggunakan pola publish/subscribe dan menggunakan redis yang difungsikan sebagai 5. PENUTUP Analisis performansi dan skalabilitas middleware IoT dilakukan dengan menggunakan 4 skenario yaitu analisis dengan menggunakan 10 nodemcu CoAP, analisis dengan menggunakan 10 nodemcu MQTT, analisis dengan menggunakan 10 nodemcu CoAP dan 10 nodemcu MQTT, analisis terhadap packet loss 0, packet loss 25, packet loss 50, dan packet loss 75. Pengujian skalabilitas dilakukan dengan melakukan simulasi publish/subscribe dengan variasi klien sebanyak 100, 500 hingga 1000 dan dilakukan perhitungan concurrent publish/subscribe yang dapat diproses dalam satu detik. Parameter yang digunakan untuk menguji performansi adalah cpu usage dan memori usage dari middleware, delay pengiriman data pada CoAP, MQTT, dan Websocket, end-to-end delay dari nodemcu CoAP ke websocket dan dari nodemcu MQTT ke Websocket, delay ketika terjadi packet loss, dan data packet loss. Performansi middleware untuk pengiriman data yang dikirim oleh nodemcu CoAP lebih baik daripada nodemcu MQTT, terbukti dari delay pada skenario 1 yang hanya menggunakan 10 nodemcu CoAP delay terlamanya mencapai 15 detik dan delay rata-rata nya adalah 3, 25 detik dan data yang berhasil terkirim 92. Pada skenario 2 yang hanya menggunakan 10 nodemcu MQTT delay terlamanya nya mencapai 29 detik dan delay rata-rata nya adalah 3,26 detik dan data yang berhasil terkirim pada skenario 3 yang menggunakan 10

9 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 601 nodemcu CoAP dan 10 nodemcu MQTT delay terlama nodemcu CoAP 23 detik sedangkan pada nodemcu MQTT 29 detik, dan data yang berhasil dikirim nodemcu CoAP 90 sedangkan pada nodemcu MQTT 87. Pada pengujian packet loss menunjukkan performa midleware terhadap pengiriman data dari nodemcu yang menggunakan protokol CoAP lebih baik dibandingkan dengan nodemcu yang menggunakan protokol MQTT, terbukti dari rata rata delay yang didapatkan dari hasil pengujian delay CoAP lebih kecil dibandingan dengan delay MQTT. Performa middleware terhadap packet loss menghasilkan data yang bervariasi dikarenakan packet yang di drop saat pengujian packet loss kebanyakan adalah ACK sehingga data tetap masuk ke middleware namun jika dilihat berdasarkan data yang sudah diperoleh packet loss dari CoAP juga lebih kecil dibandingkan dengan packet loss dari MQTT, pada websocket tidak terlalu terpengaruh terhadap adanya packet loss namun pada tingkat packet loss 50 dan 75 banyak data yang hilang atau tidak sampai pada webapp. Kemampuan middleware untuk menangangi publish atau subscibe dalam satu detik dengan jumlah klien 100 hingga 1000 bergerak naik seiring bertambahnya jumlah klien, ketika jumlah klien bertambah concurrent middleware juga bertambah. DAFTAR PUSTAKA Antonic, A., Roankovic, K., Marjanovic, M., Pripuic, K., & Arko, I. P. (2014). A mobile crowdsensing ecosystem enabled by a cloud-based publish/subscribe middleware. Proceedings International Conference on Future Internet of Things and Cloud, FiCloud 2014, Anwari, H. (2017). PENGEMBANGAN IOT MIDDLEWARE SEBAGAI GATEWAY PROTOKOL COAP MQTT DAN WEBSOCKET. Intizar, M., Ono, N., Kaysar, M., Ush, Z., Pham, T., Gao, F., Mileo, A. (2016). Web Semantics : Science, Services and Agents on the World Wide Web Real-time data analytics and event detection for IoTenabled communication systems. Web Semantics: Science, Services and Agents on the World Wide Web Lars, D. (2015). Performance Evaluation of M2M Protocols Over Cellular Networks in a Lab Environment. Ma, X., Valera, A., Tan, H., & Tan, C. K. (2014). Performance Evaluation of MQTT and CoAP via a Common Middleware, (April), Retrieved from oad?doi= &rep=rep1&type =pdf Razzaque, M. A., Milojevic-Jevric, M., Palade, A., & Cla, S. (2016). Middleware for internet of things: A survey. IEEE Internet of Things Journal, 3(1), Thangavel, D., Ma, X., Valera, A., Tan, H. X., & Tan, C. K. Y. (2014). Performance evaluation of MQTT and CoAP via a common middleware. In IEEE ISSNIP IEEE 9th International Conference on Intelligent Sensors, Sensor Networks and Information Processing, Conference Proceedings Vandikas, K., & Tsiatsis, V. (2014). Performance evaluation of an iot platform. Proceedings th International Conference on Next Generation Mobile Applications, Services and Technologies, NGMAST 2014,

Analisis Komunikasi Antar IoT Middleware Dengan Node Sensor Kamera Berbasis Raspberry Pi Zero

Analisis Komunikasi Antar IoT Middleware Dengan Node Sensor Kamera Berbasis Raspberry Pi Zero Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4156-4163 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Komunikasi Antar IoT Middleware Dengan Node Sensor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

Rancang Bangun IOT Cloud Platform Berbasis Protokol Komunikasi MQTT

Rancang Bangun IOT Cloud Platform Berbasis Protokol Komunikasi MQTT Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 479-485 http://j-ptiik.ub.ac.id Rancang Bangun IOT Cloud Platform Berbasis Protokol Komunikasi

Lebih terperinci

Analisis Performa Load Balancing Pada Broker MQTT Menggunakan Algoritma Round Robin

Analisis Performa Load Balancing Pada Broker MQTT Menggunakan Algoritma Round Robin Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2902-2908 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Performa Load Balancing Pada Broker MQTT Menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) Ferry Wahyu S Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Data Hasil Pengujian Data diperoleh dari pengambilan video conference secara point-topoint antara node 1 dengan node 2, pada beberapa kondisi yang telah ditentukan di Bab 3.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Panji Firmansyah, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI. Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI. Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI 4.1 Implementasi Simulasi Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam program yang harus diperhatikan, antara lain : 1. sizemobile

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Penyimpanan Data Berbasis MongoDB dan GridFS Untuk Menyimpan Data Yang Beragam Dari Node Sensor

Pengembangan Sistem Penyimpanan Data Berbasis MongoDB dan GridFS Untuk Menyimpan Data Yang Beragam Dari Node Sensor Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 7, Juli 2018, hlm. 2549-2557 http://j-ptiik.ub.ac.id Pengembangan Sistem Penyimpanan Data Berbasis MongoDB dan GridFS

Lebih terperinci

Pengembangan Iot Middleware Berbasis Event-Based dengan Protokol Komunikasi CoAP, MQTT dan Websocket

Pengembangan Iot Middleware Berbasis Event-Based dengan Protokol Komunikasi CoAP, MQTT dan Websocket Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1560-1567 http://j-ptiik.ub.ac.id Pengembangan Iot Middleware Berbasis Event-Based dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan internet, muncul tuntutan dari para pengguna jasa telekomunikasi agar mereka dapat memperoleh akses data dengan cepat dimana pun mereka berada.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah. 62 BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET 3.1 Permasalahan Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan akses internet. Kita bisa berlangganan internet menggunakan modem DSL (Digital

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang

I. PENDAHULUAN. Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang digunakan sebagai sarana informasi. Untuk dapat menghasilkan fasilitas informasi tersebut,

Lebih terperinci

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas :

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP & UDP Lapisan Transport Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP (Transmission Control Protocol) UDP (User Datagram Protocol) Keluarga Protocol TCP/IP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) sangat penting sejak kebanyakan aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk area yang tidak

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. penelitian sebelumnya, hasil tersebut kemudian dianalisis, dimana hasil dari analisis

BAB 4 PEMBAHASAN. penelitian sebelumnya, hasil tersebut kemudian dianalisis, dimana hasil dari analisis BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada bab ini ditampilkan hasil dari simulasi yang telah dilakukan pada tahap penelitian sebelumnya, hasil tersebut kemudian dianalisis, dimana hasil dari analisis tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Deteksi Karbon Monoksida Berbasis IoT

Pengembangan Sistem Deteksi Karbon Monoksida Berbasis IoT Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4164-4170 http://j-ptiik.ub.ac.id Pengembangan Sistem Deteksi Karbon Monoksida Berbasis IoT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) adalah sebuah teknologi interdisipliner yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro. Secara umum

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Adi Setio Diharso¹, R. Rumani², Tengku Ahmad Riza³ ¹Teknik

Lebih terperinci

Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth

Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth Oleh : DICKY RACHMAD PAMBUDI Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI ABSTRAK Semakin berkembangnya teknologi orang semakin mencari kemudahan dalam berkomunikasi. Disini, Wireless LAN menjadi solusi yang sangat tepat terutama bagi penyedia jasa komunikasi. VoIP merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1 DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem. Pembahasan yang dianalisis terbagi menjadi 2 yaitu analisis masalah dan analisis

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN ANALISIS WIRELESS MESH NETWORK DENGAN ARSITEKTUR PUBLISH-SUBSCRIBE DAN PROTOKOL MQTT

PEMODELAN DAN ANALISIS WIRELESS MESH NETWORK DENGAN ARSITEKTUR PUBLISH-SUBSCRIBE DAN PROTOKOL MQTT Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 2, Juni 2016, hlm. 88-93 PEMODELAN DAN ANALISIS WIRELESS MESH NETWORK DENGAN ARSITEKTUR PUBLISH-SUBSCRIBE DAN PROTOKOL MQTT Kasyful Amron

Lebih terperinci

Analisis Arsitektur Aplikasi Web Menggunakan Model View Controller (MVC) pada Framework Java Server Faces

Analisis Arsitektur Aplikasi Web Menggunakan Model View Controller (MVC) pada Framework Java Server Faces Scientific Journal of Informatics Vol. 3, No. 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Analisis Arsitektur Aplikasi Web Menggunakan Model View Controller

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Henra Pranata Siregar, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi oleh pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) agar komunikasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi oleh pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) agar komunikasi dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan layanan multimedia saat ini telah digunakan secara meluas dalam berbagai tujuan. Karena perkembangannya yang pesat, maka diperlukan suatu aturan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN MPLS DAN ROUTING PROTOCOL OSPF PADA APLIKASI VIDEO STREAMING KOMPETENSI JARINGAN SKRIPSI

ANALISIS KINERJA JARINGAN MPLS DAN ROUTING PROTOCOL OSPF PADA APLIKASI VIDEO STREAMING KOMPETENSI JARINGAN SKRIPSI ANALISIS KINERJA JARINGAN MPLS DAN ROUTING PROTOCOL OSPF PADA APLIKASI VIDEO STREAMING KOMPETENSI JARINGAN SKRIPSI KADEK BAYU DIANDRA PUTRA NIM. 0908605017 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM Pada bab ini membahas mengenai hasil dan kinerja sistem yang telah dirancang sebelumnya yaitu meliputi delay, jitter, packet loss, Throughput dari masing masing

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ANALYTICAL STUDY OF QoS (Quality of Service) IN THE IMPLEMENTATION OF VOICE COMMUNICATION APPLICATION VoIP (Voice over Internet Protocol) ON THE INTRANET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini merupakan pendahuluan dari seluruh isi buku laporan tugas akhir. Adapun pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode penyelesaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi nirkabel terus berkembang lebih maju, dan peluang penggunaanya semakin menyebar secara luas. Dengan mudahnya kita bisa menemukan tempat

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Lunak IoT Cloud Platform Berbasis Protokol

Pengembangan Perangkat Lunak IoT Cloud Platform Berbasis Protokol Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 3013-3020 http://j-ptiik.ub.ac.id Pengembangan Perangkat Lunak IoT Cloud Platform Berbasis

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) CSG3B3 JARINGAN KOMPUTER Disusun oleh: Tim Dosen Jaringan Komputer PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY LEMBAR PENGESAHAN Rencana

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang CV. Trisakti adalah perusahaan yang berjalan di bidang pembuatan bus. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan ini sudah cukup memanfaatkan teknologi sebagai sarana

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP Analisis Pengaruh Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP Alfin Hikmaturokhman 1, Sri Maya Sari Nainggolan 1,, Eko Fajar Cahyadi 1 Program Studi S1 Teknik telekomunikasi 1 Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KBKM43007 PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA "YPTK" LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No.2 Vol. 2 Institut Teknologi Nasional Bandung Juli - Desember 2014 Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP DWI ARYANTA, BAYU AGUNG

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323 SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323 Lola Yorita Astri, ST, M.S.I Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Program Studi Sistem Komputer, STIKOM Dinamika

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah pengujian IPv4 dan transisi IPv4 ke ipv6 yang masing-masing melalui corenetwork MPLS IPv4. Hasil penelitian didapatkan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PUSH NOTIFICATION MENGGUNAKAN WEBSOCKET

PENGEMBANGAN PUSH NOTIFICATION MENGGUNAKAN WEBSOCKET Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (J-PTIIK) Vol., No., Januari 207, hlm. -7 PENGEMBANGAN PUSH NOTIFICATION MENGGUNAKAN WEBSOCKET Andrias Yudianto P,Eko Sakti P., S.Kom, M.Kom 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah congestion sering ditemukan dalam proses jalur data pada internet, yang pada umumnya diartikan sebagai proses terjadinya perlambatan atau kemacetan. Perlambatan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK Rayhan Yuvandra, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA 39 BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA Pada bab pengujian dan analisa akan menjelaskan tentang hasil dan berbandingan terhadap quality of service pada jaringan ASTInet yang digunakan di Head Office PT. Trans

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana   Abstrak ANALISIS PENGARUH SOFT HANDOVER PADA MOBILE STATION TERHADAP KUALITAS LAYANAN VOIP DI JARINGAN UMTS Putu Fadly Nugraha Putu Fadly Nugraha1, IGAK Diafari Djuni H2, Pande Ketut Sudiarta3 1,2,3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Materi 1. Pendahuluan

Materi 1. Pendahuluan Jaringan Komputer Materi 1. Pendahuluan Missa Lamsani Hal 1 Outline Konsep dan Model Komunikasi Jaringan Komputer Teknik Switching Konsep Protokol Arsitektur Protokol Model OSI dan TCP/IP Organisasi dan

Lebih terperinci

Model Komunikasi. Sumber-sumber. Alat Pengirim. Sistem Trasmisi. Alat Penerima. Tujuan (Destination) Menentukan data untuk dikirim

Model Komunikasi. Sumber-sumber. Alat Pengirim. Sistem Trasmisi. Alat Penerima. Tujuan (Destination) Menentukan data untuk dikirim Pendahuluan Model Komunikasi Sumber-sumber Menentukan data untuk dikirim Alat Pengirim Mengubah data menjadi signal yang dapat dikirim Sistem Trasmisi Mengirim data Alat Penerima Mengubah signal menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Dari kerangka metodologi yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa terdapat 4 hal yang dilakukan terlebih dahulu yaitu : 1. Analisis Masalah

Lebih terperinci

ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID

ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID Denny Wijanarko 1) 1) Teknik Komputer Politeknik Negeri Jember Jl. Mastrip PO. Box 164, Jember 6811, Jawa Timur Email : dennywijanarko@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data audio visual menjadi salah satu data yang paling banyak mengisi traffic jaringan internet pada saat ini [2]. Trafik video berkembang paling cepat daripada jenis

Lebih terperinci

PENERAPAN PROTOKOL MQTT PADA TEKNOLOGI WAN (STUDI KASUS SISTEM PARKIR UNIVERISTAS BRAWIJAYA)

PENERAPAN PROTOKOL MQTT PADA TEKNOLOGI WAN (STUDI KASUS SISTEM PARKIR UNIVERISTAS BRAWIJAYA) Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 2 September 2017 69 PENERAPAN PROTOKOL MQTT PADA TEKNOLOGI WAN (STUDI KASUS SISTEM PARKIR UNIVERISTAS BRAWIJAYA) Galih Yudha Saputra 1), Ahimsa Denhas Afrizal

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 60 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Dalam penerapan sistem komunikasi data yang dirancang diperlukan komponen-komponen berupa perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1. Spesifikasi

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP 1 Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP Modification by Melwin S Daulay, S.Kom., M.Eng 2 Protokol Arsitektur komunikasi data Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang

Lebih terperinci

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle Sebagai Metode Pembelajaran Jarak Jauh Pada Institusi Pendidikan Esther Sondang Saragih NRP

Lebih terperinci

Implementasi Quality of Service pada Protokol Message Queue Telemetry Transport Sensor Network (MQTT-SN) Berbasis Arduino dan NRF24L01

Implementasi Quality of Service pada Protokol Message Queue Telemetry Transport Sensor Network (MQTT-SN) Berbasis Arduino dan NRF24L01 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 48-964X Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2131-2140 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Quality of Service pada Protokol Message Queue Telemetry

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing Border Gateway Protocol Nanda Satria Nugraha Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK Semarang,

Lebih terperinci

Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel

Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Angga Galuh Pradana 2204100005 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI MOBILE LEARNING PADA JARINGAN WIRELESS

ANALISA PERFORMANSI MOBILE LEARNING PADA JARINGAN WIRELESS ANALISA PERFORMANSI MOBILE LEARNING PADA JARINGAN WIRELESS Denny Wijanarko 1, Wahyu Kurnia Dewanto 2 1 Teknik Komputer, Politeknik Negeri Jember 2 Manajemen Informatika, Politeknik Negeri Jember e-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini komunikasi menggunakan perangkat cerdas seperti smartphone, tablet, dan laptop telah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi semua orang. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

5. QoS (Quality of Service)

5. QoS (Quality of Service) PENGENDALIAN MUTU TELEKOMUNIKASI 5. QoS (Quality of Service) Latar Belakang QoS Karakteristik Jaringan IP Alokasi Sumber Daya Definisi QoS QoS adalah suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan permintaan pasar untuk dapat berkomunikasi dan bertukar data dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan permintaan pasar untuk dapat berkomunikasi dan bertukar data dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi telekomunikasi tanpa kabel berkembang pesat seiring dengan permintaan pasar untuk dapat berkomunikasi dan bertukar data dengan mudah dan cepat. Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS. Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi sistem pelacakan (tracking) dengan

BAB 3 ANALISIS. Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi sistem pelacakan (tracking) dengan BAB 3 ANALISIS 3.1 Pendahuluan Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi sistem pelacakan (tracking) dengan menggunakan teknologi Mobile Ad Hoc Network. Simulasi akan dilakukan berdasarkan beberapa skenario

Lebih terperinci

D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA ( ) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER

D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA ( ) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA (011140020) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER 3 2015 1. Pengertian Kualitas Layanan (Quality Of Service) a. Para Ahli (Menurut Ferguson & Huston 1998),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

Transport Layer. Oleh : Akhmad Mukhammad

Transport Layer. Oleh : Akhmad Mukhammad Transport Layer Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menjelaskan pentingnya layer Transport. Mendeskripsikan peran dua protokol pada layer Transport : TCP dan UDP. Menjelaskan fungsi-fungis layer Transport

Lebih terperinci

Data and Computer BAB 1

Data and Computer BAB 1 William Stallings Data and Computer Communications BAB 1 Pendahuluan 1 Model Komunikasi Source / Sumber-sumber Menentukan t k / menghasilkan data yang akan dikirim i Transmitter / Alat Pengirim Mengubah

Lebih terperinci

BAB 4. Evaluasi Performansi

BAB 4. Evaluasi Performansi BAB 4 Evaluasi Performansi 4.1 Skenario 1 4.1.1 Trafik CBR 10 Koneksi Pada bagian ini akan ditampilkan hasil simulasi berupa parameter-parameter performansi yaitu throughput, packet control dan packet

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KBKF53105 JARINGAN KOMPUTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KBKF53105 JARINGAN KOMPUTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KBKF53105 JARINGAN KOMPUTER PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah proses mengurai konsep kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas (Fikri 2007). Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicular Ad-hoc Network (VANET) merupakan perkembangan dari Mobile Adhoc Network (MANET). Perbedaan utama antara kedua sistem tersebut dimana VANET adalah jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperabilitas for Microwave Access) yang berbasis pengiriman data berupa paket dan bersifat connectionless oriented merupakan teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario Pada BAB ini akan dibahas analisis tentang performan jaringan IP pada switch cisco 2950 Untuk aplikasi video call dengan protocol UDP, analisis yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI 3.1 Analisis Sistem Analisis adalah penguraian dari suatu pembahasan, dalam hal ini pembahasan mengenai analisis perbandingan teknik antrian data First

Lebih terperinci

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications KOMIKASI DATA Dosen: Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications BAB 1 Pendahuluan 1. Model Komunikasi 2. Komunikasi Data 3. Jaringan Komunikasi Data 4. Protokol

Lebih terperinci

Sistem Kendali Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Protokol MQTT pada Smarthome

Sistem Kendali Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Protokol MQTT pada Smarthome Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 6, Juni 2017, hlm. 445-455 http://j-ptiik.ub.ac.id Sistem Kendali Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Protokol MQTT

Lebih terperinci

Implementasi Access Control List Berbasis Protokol MQTT pada Perangkat NodeMCU

Implementasi Access Control List Berbasis Protokol MQTT pada Perangkat NodeMCU Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2824-2831 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Access Control List Berbasis Protokol MQTT pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Teknologi Next Generation Network (NGN) merupakan terobosan dalam bidang telekomunikasi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan layanan komunikasi yang semakin berkembang

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN TUGAS MANAJEMEN JARINGAN Nama : Nur Rahma Dela NIM : 09011181320008 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA Analisis Jaringan A. FCAPS Manajemen jaringan mengacu pada pelaksanaan(operation),

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI TFMCC PADA JARINGAN BROADBAND WIRELINE

ANALISIS PERFORMANSI TFMCC PADA JARINGAN BROADBAND WIRELINE ANALISIS PERFORMANSI TFMCC PADA JARINGAN BROADBAND WIRELINE Aditya Pratomo Sarwoko / 0622008 surel: adityapratomosarwoko@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: DSR, Manet, OLSR, OPNET, Routing. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: DSR, Manet, OLSR, OPNET, Routing. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK MANET (Mobile Ad Hoc Network) merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa mobile node yang saling menghubungkan antar mobile node. Jaringan MANET merupakan jaringan yang bergerak atau

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1577 ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER Mohammad

Lebih terperinci

3.2 Differentiated Service (DiffServ)... 23

3.2 Differentiated Service (DiffServ)... 23 ABSTRAK Resource reservation Protocol (RSVP) adalah signaling protocol yang memungkinkan aplikasi internet mendapatkan qualities of service (QoS) yang berbeda-beda dengan cara pemesanan sumber daya (resource

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Security Voice Over Internet

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN.

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN. ABSTRAK VPN merupakan sebuah teknologi yang hadir sebagai solusi dari tuntutuan user yang menginginkan proses pengiriman data yang lebih aman dan sudah banyak dipakai oleh Service Provider pada jaringan

Lebih terperinci

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada Bab IV ini akan dilakukan analisa terhadap performansi terhadap beban jaringan berupa trafik FTP, dan Aplikasi Sales Informasi System pada jaringan virtual private

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PUSH DATA SERVER PADA JARINGAN SIP

IMPLEMENTASI PUSH DATA SERVER PADA JARINGAN SIP IMPLEMENTASI PUSH DATA SERVER PADA JARINGAN SIP Muttaqin Hardiwansyah #1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institute Teknologi Sepuluh November Surabaya Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem komunikasi memiliki dampak yang besar terhadap efisiensi dan kemudahan pengguna pada sistem transportasi, diantaranya memeberikan informasi seperti kondisi cuaca,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang, dengan adanya komunikasi yang lancar, maka pertukaran informasi juga akan menjadi lancar. Dalam

Lebih terperinci

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

Implementasi MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) pada Sistem Monitoring Jaringan berbasis SNMP (Simple Network Management Protocol)

Implementasi MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) pada Sistem Monitoring Jaringan berbasis SNMP (Simple Network Management Protocol) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 695-702 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) pada

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi sangat pesat khususnya teknologi internet. Perkembangan ini memicu lahirnya berbagai teknologi baru khususnya dalam bidang komunikasi

Lebih terperinci

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan.

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. 8 diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. header 20 bytes lebih besar daripada paket IPv4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci