ARSIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
|
|
- Erlin Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SALINAN PERATURAN REKTOR NOMOR 11333/J03/TU/2008 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR, Menimbang : a. bahwa dengan penetapan Universitas Airlangga sebagai Badan Hukum Milik Negara, maka diperlukan penataan tertib administrasi persuratan ; Mengingat b. bahwa dengan adanya perubahan struktur organisasi di Universitas Airlangga Badan Hukum Milik Negara, perlu dilakukan pengaturan kembali tata persuratan menuju tertib administrasi dilingkungan Universitas Airlangga ; c. bahwa untuk melaksanakan tertib administrasi sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu diterbitkan Peraturan Rektor Universitas Airlangga tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Universitas Airlangga : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301) ; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1954 tentang Pendirian Universitas Airlangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 695) ; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2006 tentang Penetapan Universitas Airlangga sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 66) ; 4. Keputusan Presiden Nomor 74/M Tahun 2006 tentang Penetapan Rektor Universitas Airlangga ; 5. Peraturan Mendiknas RI Nomor 42 Tahun 2006 tentang Tata Persuratan di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional ; 6. Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Airlangga Nomor 12/P/MWA- UA/2008 tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Airlangga ; 7. Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 318/J03/HK/2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Rektor Nomor 9057/J03/HK/2006 tentang Struktur Organisasi Universitas Airlangga Badan Hukum Milik Negara ; Memutuskan 1
2 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Universitas adalah Universitas Airlangga Badan Hukum Milik Negara. 2. Majelis Wali Amanat adalah Organ tertinggi di Universitas Airlangga yang berfungsi mewakili Pemerintah dan Masyarakat. 3. Senat Akademik adalah badan normatif Universitas Airlangga dibidang Akademik. 4. Rektor adalah pemimpin dalam penyelenggaraan Universitas Airlangga. 5. Pimpinan Universitas Airlangga adalah Rektor dan Wakil Rektor. 6. Dekan adalah pemimpin Fakultas yang mengkoordinasikan pengelolaan sumber daya dan penjaminan mutu di Fakultas. 7. Pimpinan Fakultas adalah Dekan dan Wakil Dekan. 8. Direktur Program Pascasarjana adalah pemimpin Program Pascasarjana 9. Pimpinan Program Pascasarjana adalah Direktur dan Wakil Direktur. 10. Departemen adalah unsur pengelola program studi, dan melaksanakan penyelenggaraan akademik dalam satu atau lebih bidang keilmuan di Fakultas. 11. Lembaga merupakan unsur penunjang Universitas Airlangga yang membantu pimpinan dalam menyelenggarakan program lintas bidang. BAB II BENTUK DAN FORMAT TATA NASKAH DINAS Pasal 2 (1) Naskah dinas di lingkungan Universitas Airlangga dirumuskan dalam bentuk produk hukum dan surat. (2) Naskah dinas dalam bentuk produk hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas peraturan dan keputusan. (3) Naskah dinas dalam bentuk surat terdiri atas : a. surat dinas; b. nota dinas; c. memo; d. surat pengantar; e. surat edaran; f. undangan; g. surat tugas; h. surat kuasa; i. pengumuman; 2
3 j. surat pernyataan; k. surat keterangan dan; l. berita acara. Pasal 3 Peraturan : (1) Peraturan adalah dokumen hukum yang dibentuk oleh pejabat yang berwenang bersifat mengatur secara umum/menata/mengendalikan tugas pokok dan fungsi kelembagaan, berdasarkan uraian tugasnya. (2) Bentuk dan format Peraturan dibuat menggunakan contoh sebagaimana tercantum pada lampiran nomor 1. Pasal 4 Keputusan : (1) Keputusan adalah dokumen hukum yang bersifat menetapkan seseorang atau sekelompok orang tertentu atau badan organisasi tertentu untuk melaksanakan tugas dan kewenangan tertentu, atas perintah pimpinan lembaga yang berwenang mengeluarkan keputusan. (2) Bentuk dan format keputusan dibuat menggunakan contoh sebagaimana tercantum pada lampiran nomor 2. Pasal 5 Surat dinas : 1. Surat dinas adalah surat yang berisi hal penting kelembagaan berkenaan dengan administrasi persuratan di Universitas dan lembaga / instansi terkait lainnya. 2. Pada kepala surat dinas Universitas dicantumkan logo Universitas Airlangga dengan ukuran diameter 2,5 cm diletakkan di tepi kiri atas, nama unit kerja sesuai dengan struktur organisasi, alamat lengkap unit kerja yang bersangkutan, serta garis penutup. 3. Kop surat dinas mencantumkan pada baris pertama nama unit kerja Universitas Airlangga ukuran font 24 huruf Times New Roman, baris ke dua nama unit kerja yang yang lebih rendah atau unit kerja bersangkutan. 4. Nama unit kerja di lingkungan Universitas Airlangga, antara lain nama Fakultas, nama Program Pascasarjana, nama Perpustakaan dan nama Lembaga / Badan / Satuan unit kerja yang bersangkutan yang dicetak tebal, dengan ukuran 18 huruf Times New Roman. 5. Alamat lengkap unit kerja ditulis lengkap tanpa singkatan, nomor telpon, nama fax, kode pos, nomor dan web-site Universitas Airlangga / unit kerja yang bersangkutan dengan ukuran font 10 huruf Times New Roman. 6. Warna logo Universitas Airlangga maupun tulisan pada kepala surat dinas berwarna hitam. 7. Bentuk dan format surat dinas dibuat menggunakan contoh sebagaimana tercantum dalam lampiran nomor 3. Pasal 6 Nota Dinas : (1) Nota dinas adalah sarana komunikasi tertulis internal organisasi yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau sebaliknya atau yang jabatan setara / setingkat, yang berisikan catatan / pesan singkat tentang suatu pokok persoalan kedinasan yang segera untuk diketahui dan mendapat tanggapan ; (2) Bentuk Nota Dinas dibuat menggunakan contoh sebagaimana tercantum pada lampiran nomor 4. 3
4 Pasal 7 Memo : (1) Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh atasan kepada bawahan atau sebaliknya atau yang jabatan setara/setingkat tentang pokok persoalan teknis kedinasan untuk kelancaran administrasi ; (2) Bentuk memo dibuat dengan menggunakan contoh pada lampiran nomor 5. Pasal 8 Surat Pengantar : (1) Surat pengantar adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau pejabat yang berfungsi untuk mengantar surat/dokumen/barang, dan / atau bahan lain yang dikirim kepada yang bersangkutan ; (2) Surat pengantar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berbentuk surat biasa atau surat berbentuk kolom ; (3) Bentuk surat pengantar dibuat dengan menggunakan contoh pada lampiran nomor 6 atau nomor 7. Pasal 9 Surat Edaran : (1) Surat edaran adalah surat yang berisi penjelasan atau petunjuk teknis tentang cara pelaksanaan suatu peraturan perundang-undangan dan / atau perintah dan instruksi kelembagaan ; (2) Bentuk dan format surat edaran menggunakan contoh pada lampiran nomor 8. Pasal 10 Undangan : (1) Undangan adalah pemberitahuan kepada seseorang untuk menghadiri suatu acara pada waktu, jenis acara dan tempat yang telah ditentukan dan tercantum jelas dalam lembar tersebut ; (2) Undangan dapat berbentuk lembaran surat atau kartu cetak atau ; (3) Bentuk undangan menggunakan contoh pada lampiran nomor 9 sampai dengan nomor 11. Pasal 11 Surat Tugas : (1) Surat Tugas adalah surat yang berisikan penugasan dari pejabat yang berwenang kepada seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan yang tercantum dalam surat tersebut dan bersifat spesifik untuk suatu hal tertentu ; (2) Bentuk surat tugas menggunakan contoh pada lampiran nomor 12. Pasal 12 Surat Kuasa : (1) Surat kuasa adalah surat yang berisi pelimpahan kewenangan kepada penerima kuasa untuk bertindak atau melakukan suatu kegiatan untuk dan atas nama pemberi kuasa ; (2) Bentuk surat kuasa menggunakan contoh pada lampiran nomor 13. 4
5 Pasal 13 Pengumuman : (1) Pengumuman adalah pemberitahuan dari Pejabat yang berwenang mengenai suatu hal yang ditujukan kepada para pegawai atau masyarakat umum ; (2) Bentuk pengumuman menggunakan contoh pada lampiran nomor 14. Pasal 14 Surat Pernyataan : (1) Surat pernyataan adalah surat yang menyatakan atas kebenaran suatu hal disertai pertanggungjawaban atas pernyataan tersebut ; (2) Surat pernyataan harus ditandatangani yang bersangkutan dengan nama / identitas diri yang jelas ; (3) Bentuk surat pernyataan menggunakan contoh pada lampiran nomor 15. Pasal 15 Surat Keterangan : (1) Surat Keterangan adalah keterangan bersifat teknis yang menjelaskan status kedinasan/kelembagaan dari nama yang bersangkutan, serta tujuan dan maksud dikeluarkan surat ini ; (2) Bentuk surat keterangan menggunakan contoh pada lampiran nomor 16. Pasal 16 Berita Acara : (1) Berita Acara adalah dokumen yang berisi laporan tentang suatu kejadian atau peristiwa yang berisi waktu kejadian, tempat kejadian, keterangan, dan petunjuk lain sehubungan dengan kejadian atau peristiwa tertentu, dan ditandatangani oleh yang menyusun dan saksinya ; (2) Bentuk Berita Acara menggunakan contoh pada lampiran nomor 17. BAB III SIFAT DAN DERAJAT SURAT Pasal 17 (1) Sifat surat terdiri atas : a. surat sangat rahasia b. surat rahasia c. surat terbatas d. surat biasa (2) Surat sangat rahasia adalah surat yang informasinya membutuhkan tingkat pengamanan tertinggi dan mempunyai hubungan erat dengan keamanan dan keselamatan negara serta hanya diketahui oleh pejabat yang berhak menerimanya. (3) Surat rahasia adalah surat yang informasinya membutuhkan pengamanan khusus dan mempunyai hubungan erat dengan keamanan kedinasan serta hanya diketahui oleh pejabat yang berwenang atau yang ditunjuk. 5
6 (4) Surat terbatas adalah surat yang informasinya membutuhkan pengamanan dan mempunyai hubungan erat dengan tugas khusus kedinasan serta hanya diketahui oleh pejabat yang berwenang atau yang ditunjuk. (5) Surat biasa merupakan surat yang tidak memerlukan pengamanan khusus. (1) Derajat surat terdiri atas : a. kilat atau sangat segera b. segera c. biasa Pasal 18 (2) Kilat atau sangat segera adalah derajat surat yang isinya harus segera diketahui penerima surat dan penyelesaiannya harus dilakukan pada kesempatan pertama ( dengan batas waktu penyampaian 1 x 24 jam ). (3) Segera adalah derajat surat yang isinya harus segera diketahui ditanggapi oleh penerima surat (dengan batas waktu penyampaian 2 x 24 jam ). (4) Biasa adalah derajat surat yang penyampaiannya tidak seperti kilat dan segera ( dengan batas waktu penyampaian 5 hari ). BAB IV PENGGUNAAN KERTAS SURAT Pasal 19 (1) Surat dinas atau surat menyurat lainnya menggunakan kertas berukuran A4 yang berukuran 297 x 210 mm. (2) Makalah / paper / pidato / laporan dan lain-lain dapat menggunakan kertas folio berukuran 210 x 330 mm. BAB V PENCANTUMAN ALAMAT SURAT Pasal 20 (1) Alamat surat dicantumkan pada : a. sampul surat; dan b. surat. (2) Alamat pada sampul surat terdiri atas : a. singkatan Yth. b. nama jabatan c. unit kerja d. alamat lengkap (3) Alamat pada surat terdiri atas : a. singkatan Yth. b. nama jabatan c. unit kerja (4) Didepan nama jabatan atau gelar pada sampul surat dan / atau surat tidak dicantumkan kata penyapa seperti bapak, ibu, atau saudara. 6
7 BAB VI KODE SURAT Pasal 21 Kode surat dinas terdiri atas : (1) kode jabatan, kode unit, dan kode hal. (2) Surat dinas yang bersifat rahasia diberi kode RHS. (3) Kode nomor urut surat dimulai dari nomor 1 setiap awal tahun untuk setiap jenis surat resmi. (4) Kode jabatan merupakan tanda jabatan dari pejabat yang menandatangani surat. (5) Kode unit merupakan tanda dari unit organisasi / unit kerja yang membuat / mengeluarkan surat. (6) Kode hal merupakan tanda dari hal atau subyek surat. Pasal 22 Kode unit kerja di lingkungan Universirtas Airlangga, adalah : (1) Pimpinan Universitas Airlangga ( Rektor dan Wakil Rektor ), Sekretaris Universitas, Direktur Direktorat, Ketua Badan, Ketua Pusat, Ketua Satuan dan Ketua Bidang atau Kepala Sub Direktorat. (2) Program Pascasarjana, lembaga, dan perpustakaan. (3) Pimpinan Fakultas ( Dekan dan Wakil Dekan ), Ketua BPF, Ketua Departemen dan Kepala unit kerja pendukung. (4) Pimpinan unit kerja lain yang ditetapkan oleh Rektor. BAB VII PENANDATANGANAN SURAT Pasal 23 (1) Surat pimpinan unit kerja utama dalam struktur organisasi Universitas yang ditujukan kepada pimpinan instansi diluar lingkungan Universitas dapat ditandatangani oleh unit kerja yang bersangkutan, dengan tembusan kepada Rektor sebagai laporan. (2) Apabila pejabat yang diberi wewenang menandatangani surat tersebut berhalangan, penandatanganan dapat didelegasikan kepada pejabat yang setingkat di bawahnya dengan penyebutan u.b. setelah pencantuman a.n. (3) Pejabat yang berwenang menandatangani surat resmi / dinas secara kelembagaan adalah : a. Ketua atau Sekretaris MWA b. Ketua atau Sekretaris DA c. Ketua atau Sekretaris SA d. Pimpinan Universitas, terdiri atas : Rektor dan Wakil Rektor e. Sekretaris Universitas f. Unsur pelaksana Universitas, terdiri atas : 1. Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan ; 2. Ketua Satuan Pengawas Intern ; 3. Ketua Pusat Penjaminan Mutu ; 4. Dekan dan Wakil Dekan Fakultas; 5. Direktur dan Wakil Direktur Program Pascasarjana. 7
8 g. Unsur penunjang Universitas, terdiri atas : 1. Direktur Direktorat ; (a) Direktur Pendidikan. (b) Direktur Kemahasiswaan. (c) Direktur Sumberdaya. (d) Direktur Keuangan. (e) Direktur Sistem Informasi. 2. Kepala Perpustakaan ; 3. Ketua Lembaga ; (a) Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. (b) Lembaga Penyakit Tropis. (c) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan. Pasal 24 Penulisan dan pencantuman a.n. (atas nama), anb. (atas nama beliau ), u.b.(untuk beliau), a.p. (atas perintah), apb. (atas perintah beliau), plh.(pelaksana harian), wks. (wakil sementara), dan u.p. (untuk perhatian beliau) ditentukan sebagai berikut : a. a.n. ditulis dengan huruf kecil masing-masing diakhiri titik, dipergunakan hanya jika yang berwenang menandatangani surat mendelegasikan penandatangan surat kepada pejabat setingkat dibawahnya. b. anb. Ditulis dengan huruf kecil, diakhiri titik, dan dipergunakan jika Rektor menguasakan penandatangan surat kepada pejabat setingkat dibawahnya atau pejabat unit utama. c. u.b. ditulis dengan huruf kecil, masing-masing diakhiri titik, dipergunakan jika pejabat yang diberi kuasa menandatangani surat memberikan kuasa lagi kepada pejabat setingkat dibawahnya. d. a.p. ditulis dengan huruf kecil, masing-masing diakhiri titik, dipergunakan jika pejabat yang berwenang menandatangani surat memberikan kuasa kepada bawahannya. e. apb. ditulis dengan huruf kecil, masing-masing diakhiri titik, dipergunakan jika Rektor menguasakan penandatanganan surat kepada bawahannya. f. plh. ditulis dengan huruf kecil, diakhiri titik, dipergunakan jika pejabat yang berwenang menandatangani surat berhalangan untuk waktu tertentu karena tugas dinas, menguasakan penandatanganan surat kepada pejabat setingkat dibawahnya selama pejabat tersebut tidak berada ditempat. g. wks. ditulis dengan huruf kecil, diakhiri titik, dipergunakan jika seorang pejabat yang belum ditunjuk penggantinya atau berhalangan karena tugas, untuk sementara penandatanganan surat dilakukan oleh pejabat yang setingkat dengan eselonnya. h. u.p. ditulis dengan huruf kecil, masing-masing diakhiri titik, dipergunakan atau ditujukan kepada seseorang atau pejabat teknis yang menangani suatu kegiatan atau suatu pekerjaan tanpa memerlukan kebijakan langsung dari pimpinan pejabat yang bersangkutan. BAB VIII CAP JABATAN DAN CAP DINAS Pasal 25 (1) Cap jabatan adalah cap / stempel yang dipergunakan oleh pejabat dalam melaksanakan tugas sesuai dengan jabatannya. (2) Cap dinas adalah cap / stempel yang dipergunakan oleh setiap pejabat untuk memenuhi keabsahan suatu surat pada unit organisasi, unit kerja, dan unit pelaksana teknis, yang telah ditandatangani pejabat yang berwewenang. 8
9 Pasal 26 (1) Cap jabatan Pimpinan, cap dinas unit organisasi, dan cap dinas unit pelaksana lain, dibuat dengan bentuk segi lima sama sisi dan ukuran yang sama, sebagaimana contoh terlampir. (2) Kerangka cap jabatan dan cap dinas yang berbentuk segi lima sama sisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai garis lingkar atas nama unit kerja utama Universitas Airlangga, serta di lingkaran dalam berisi logo / lambang Universitas. Sedangkan garis lingkar bawah bertuliskan nama Fakultas/Program Pascasarjana/lembaga/Badan /Satuan unit kerja lainnya. (3) Warna cap jabatan / cap dinas berwarna biru. (4) Bentuk kerangka cap dinas sebagaimana tercantum dalam lampiran. Pasal 27 Surat resmi tingkat Universitas menggunakan kop surat nama organisasi Universitas dengan nomor surat, cap / stempel serta ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan nama jabatan yang bersangkutan, yaitu : a. Surat resmi Majelis Wali Amanat menggunakan kop surat dengan nama organisasi Universitas pada baris pertama dan pada baris kedua nama Majelis Wali Amanat disertai dengan pencantuman nomor surat, cap / stempel serta ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan nama jabatan yang bersangkutan. b. Surat resmi Dewan Audit menggunakan kop surat dengan nama organisasi Universitas pada baris pertama dan pada baris kedua nama Dewan Audit disertai dengan pencantuman nomor surat, cap / stempel serta ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan nama jabatan yang bersangkutan. c. Surat resmi Senat Akademik menggunakan kop surat dengan nama organisasi Universitas pada baris pertama dan pada baris kedua nama Senat Akademik disertai dengan pencantuman nomor surat, cap / stempel serta ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan nama jabatan yang bersangkutan. d. Surat resmi Pimpinan Universitas menggunakan kop surat dengan nama organisasi Universitas dengan pencantuman nomor surat, cap / stempel serta ditandatangani oleh Pimpinan sesuai dengan nama Pimpinan yang bersangkutan. e. Surat resmi Unsur Pelaksana menggunakan kop surat dengan nama organisasi Universitas pada baris pertama dan pada baris kedua nama Unsur Pelaksana disertai dengan pencantuman nomor surat, cap / stempel serta ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan nama jabatan yang bersangkutan. f. Surat resmi Unsur Penunjang menggunakan kop surat dengan nama organisasi Universitas pada baris pertama dan pada baris kedua nama Unsur Penunjang disertai dengan pencantuman nomor surat, cap / stempel serta ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan nama jabatan yang bersangkutan. Pasal 28 (1) Surat resmi kelembagaan yang dikeluarkan oleh unit kerja utama, menjadi tanggung jawab pejabat yang menandatangani surat tersebut, sesuai dengan prosedur persuratan dinas. (2) Surat resmi kelembagaan diberi tanggal surat yang lengkap, sesuai dengan saat pejabat yang bersangkutan menandatangani surat tersebut. (3) Pengiriman surat resmi harus dilakukan sesegera mungkin, dan pemberitahuan atas terkirimnya Surat tersebut dapat dikirim melalui faksimil dan/atau . 9
10 BAB IX PEMBUBUHAN PARAF Pasal 29 Pembubuhan paraf secara hirarkhis : (1) Naskah dinas sebelum ditandatangani oleh pejabat yang berwenang harus diparaf terlebih dahulu oleh yang memproses sampai pada pejabat struktural yang paling tinggi. (2) Pembubuhan paraf tersebut terletak pada sebelah kanan nama pemroses atau pejabat struktural yang sudah ada dalam stempel paraf. (3) Pembubuhan stempel paraf secara hirarkhis tersebut diletakkan pada lembar terakhir atau lembar yang ada tanda tangan pejabat yang berwenang. BAB X KEARSIPAN Pasal 30 (1) Arsip surat disusun dan didokumentasi berdasar atas waktu ( tanggal, bulan, tahun, surat diterbitkan) dan pokok perihal atas substansi surat tersebut. (2) Surat asli tentang peraturan dan / atau Keputusan Pimpinan disimpan atau didokumentasikan oleh Sekretaris Universitas, dan salinan surat tersebut di edarkan kepada pihak yang terkait. (3) Surat asli dibuat rangkap 2 (dua), surat asli pertama yang disampaikan kepada pihak lain / lembaga yang membutuhkan, dan surat asli kedua disimpan oleh Sekretaris Universitas. (4) Salinan peraturan dan / atau keputusan diedarkan oleh Sekretariat Universitas yang ditandatangani oleh Sekretaris Universitas atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Rektor. (5) Penyimpanan arsip surat resmi ke lembaga dilakukan secara tersentralisasi di bidang administrasi dan / atau di bidang hukum, sesuai dengan substansi surat. Unit kerja yang berkepentingan dapat menyimpan salinan atau fotokopi surat dimaksud. (6) Dokumen cetak / kumpulan arsip dapat disimpan pada lembaga lain untuk keamanan dan penyimpanan file dilokasi lain. BAB XI TINDASAN Pasal 31 (1) Setiap unit kerja harus memberikan tindasan surat resmi kepada pimpinan di atasnya, dan / atau kepada Rektor sebagai laporan untuk pengendalian terpusat atas terbitnya surat resmi atas nama kelembagaan. (2) Surat tindasan disampaikan pada nama lembaga dan / atau nama perorangan yang dituju, dalam bentuk fotokopi dengan dilengkapi stempel / cap resmi asli. (3) Surat tindasan disusun sesuai hirarki tingkat jabatan dan sifat kepentingan surat tersebut, sedangkan nama perorangan ditulis pada urutan paling bawah. (4) Surat tindasan harus disampaikan kepada nama lembaga / perorangan atau yang bersangkutan, bersamaan waktunya dengan surat asli tersebut disampaikan kepada yang bersangkutan. 10
11 BAB XII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 32 (1) Hal-hal teknis persuratan dan kearsipan di Kantor Administrasi dan Rektorat Universitas Airlangga diatur lebih lanjut dengan pedoman prosedur yang dikendalikan oleh Sekretaris Universitas. (2) Hal-hal teknis persuratan dan kearsipan di Fakultas/ Program Pascasarjana /Lembaga atau unit kerja lain dikendalikan oleh Dekan Fakultas / Direktur Program Pascasarjana / Ketua Lembaga / Pimpinan unit kerja yang bersangkutan. BAB XIII PENUTUP Pasal 33 Dengan berlakunya Peraturan Rektor ini, maka ketentuan yang mengatur Tata Persuratan dan Kearsipan di lingkungan Universitas Airlangga sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Rektor Nomor : 9135/J03/TU/1995 dinyatakan tidak berlaku. Pasal 34 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 9 Desember 2008 REKTOR, FASICH SALINAN disampaikan Yth. 1. Wajelis Wali Amanat Salinan sesuai dengan aslinya 2. Dewan Audit Sekretaris Universitas, 3. Senat Akademik 4. Pimpinan Unit Kerja Universitas Airlangga Prof.Dr. Imam Mustofa, drh., M.Kes ttd. 11
12 LAMPIRAN KEPUTUSAN REKTOR NOMOR 11333/J03/TU/2008, TANGGAL 9 DESEMBER 2008 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN 1. Peraturan Kampus C Mulyorejo Surabaya Telp. (031) , , , Fax (031) PERATURAN ( PEJABAT PEMBUAT PERATURAN ) NOMOR. TENTANG.. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ( PEJABAT PEMBUAT PERATURAN ), Menimbang : a. bahwa. b. bahwa. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, maka perlu dibentuk peraturan ( pejabat pembuat peraturan ) tentang Mengingat : dst. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN ( PEJABAT PEMBUAT PERATURAN ) UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG.. Pasal 1 Pasal 2 dst. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal.. ( PEJABAT PEMBUAT PERATURAN ), NAMA ( huruf kapital tanpa gelar ) 12
13 1. Peraturan SALINAN PERATURAN ( PEJABAT PEMBUAT PERATURAN ) NOMOR. TENTANG.. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ( PEJABAT PEMBUAT PERATURAN ), Menimbang : a. bahwa. b. bahwa. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, maka perlu dibentuk peraturan ( pejabat pembuat peraturan ) tentang Mengingat : dst. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN ( PEJABAT PEMBUAT PERATURAN ) UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG.. Pasal 1 Pasal 2 dst. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal.. ( PEJABAT PEMBUAT PERATURAN ), ttd. NAMA ( huruf kapital tanpa gelar ) SALINAN disampaikan Yth. - Sesuai dengan kebutuhan/keterkaitan Salinan sesuai dengan aslinya Peraturan Perundang-undangan dibuat (Pejabat pembuat salinan ) NAMA (huruf normal boleh dengan gelar ) 13
14 2. Keputusan KEPUTUSAN ( PEJABAT PEMBUAT KEPUTUSAN ) NOMOR. TENTANG.. ( PEJABAT PEMBUAT KEPUTUSAN ), Menimbang : a. bahwa. b. bahwa. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b perlu dibentuk keputusan (pejabat pembuat keputusan) tentang Mengingat : dst. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERTAMA : KEDUA : dst. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal.. ( PEJABAT PEMBUAT KEPUTUSAN ), NAMA (huruf kapital tanpa gelar) 14
15 SALINAN KEPUTUSAN ( PEJABAT PEMBUAT KEPUTUSAN ) NOMOR. TENTANG.. ( PEJABAT PEMBUAT KEPUTUSAN ), Menimbang : a. bahwa. b. bahwa. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b perlu dibentuk keputusan (pejabat pembuat keputusan) tentang Mengingat : dst. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERTAMA : KEDUA : dst. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal.. ( PEJABAT PEMBUAT KEPUTUSAN ), ttd. SALINAN disampaikan Yth. - Sesuai dengan kebutuhan/keterkaitan Peraturan Perundang-undangan dibuat NAMA (huruf kapital tanpa gelar) Salinan sesuai dengan aslinya (Pejabat pembuat salinan ) NAMA (huruf normal boleh dengan gelar ) 15
16 3. Surat Dinas Nomor : tanggal surat Lampiran : Hal : Yth. Tembusan : nama jabatan tanda tangan nama pejabat 16
17 4. Nota Dinas Yth. : Dari : Hal : tanggal surat Tembusan : NOTA DINAS Nomor :. nama jabatan tanda tangan nama pejabat 17
18 5. Memo Yth. : Dari : tanggal surat Tembusan : MEMO nama jabatan tanda tangan nama pejabat 18
19 6. Surat Pengantar ( Berbentuk surat biasa ) Nomor : tanggal surat Lampiran : Hal : Yth. Tembusan : nama jabatan tanda tangan nama pejabat 19
20 7. Surat Pengantar ( Berbentuk kolom ) Yth. SURAT PENGANTAR Nomor :. tanggal surat No Isi surat / barang Jumlah Keterangan nama jabatan tanda tangan Tembusan : nama pejabat 20
21 8. Surat Edaran SURAT EDARAN Nomor :. Lampiran : Hal : Yth. Tembusan : tanggal surat nama jabatan tanda tangan nama pejabat 21
22 9. Undangan Nomor : tanggal surat Lampiran : Hal : Yth. Hari : Tanggal : Pukul : Tempat : Acara : Tembusan : nama jabatan tanda tangan nama pejabat 22
23 10. Undangan ( Format resmi /kartu cetak ) REKTOR/DEKAN/DIREKTUR PROGRAM PASCASARJANA /KETUA LEMBAGA Mengharap dengan hormat kehadiran Saudara pada yang akan diselenggarakan pada.... Catatan : Bila berhalangan : Telp. 23
24 11. To cc Bcc Subject Priority Normal Receipt On Read On Delivery Signature Addresses Save Draft Send Compose in HTML Check Spelling REKTOR/DEKAN/DIREKTUR PROGRAM PASCASARJANA /KETUA LEMBAGA Mengharap dengan hormat kehadiran Saudara pada yang akan diselenggarakan pada.... Catatan : Bila berhalangan : Telp. 24
25 12. Surat Tugas Direktur Sumber Daya memberi tugas kepada : Nama : : Pangkat / golongan : Jabatan : SURAT TUGAS Nomor :. untuk.. tanggal di... Setelah melaksanakan tugas, harap Saudara menyampaikan laporan secara tertulis. Tembusan : tanggal surat nama jabatan tanda tangan nama pejabat 25
26 13. Surat Kuasa Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Jabatan : dengan ini memberi kuasa kepada : Nama : Jabatan : SURAT KUASA Nomor :. Untuk.. Penerima Kuasa, tanda tangan nama penerima kuasa tanggal surat Pemberi Kuasa tanda tangan nama pemberi kuasa 26
27 14. Pengumuman PENGUMUMAN Nomor :. tanggal surat nama jabatan tanda tangan nama pejabat 27
28 15. Surat Pernyataan Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Jabatan : Alamat : SURAT PERNYATAAN tanggal surat nama jabatan tanda tangan nama pejabat 28
29 16. Surat Keterangan SURAT KETERANGAN Nomor :.. tanggal surat nama jabatan tanda tangan nama pejabat 29
30 17. Berita Acara BERITA ACARA Nomor :.. Pada hari ini, tanggal.., bulan, tahun..., bertempat di..., yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama : Jabatan : Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama selanjutnya disebut Pihak yang Nama : Jabatan : Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama.. selanjutnya disebut Pihak yang... Menyatakan telah mengadakan Pihak yang... Pihak yang... Tanda tangan diatas Materai NAMA PEJABAT NAMA PEJABAT 30
31 II. KODE. H3 A. Organ Universitas Airlangga 1. Majelis Wali Amanat... H3.MWA 2. Dewan Audit... H3.DA 3. Senat Akademik... H3.SA B. Unit Kerja di lingkungan Rektorat dan Unit kerja lain di lingkungan Universitas Airlangga Rektor dan Wakil Rektor... H3 1. Fakultas... H Sekretariat Universitas... H Direktorat Pendidikan... H Direktorat Kemahasiswaan... H Direktorat Sumberdaya... H Direktorat Keuangan... H Direktorat Sistem Informasi... H Program Pascasarjana... H Badan Perencanaan dan Pengembangan... H Satuan Pengawas Intern... H Pusat Penjaminan Mutu... H Perpustakaan... H Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM)... H Lembaga Penyakit Tropis... H Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan... H3.15 C. Unit Kerja Fakultas :... H Fakultas Kedokteran... H Fakultas Kedokteran Gigi... H Fakultas Hukum... H Fakultas Ekonomi... H Fakultas Farmasi... H Fakultas Kedokteran Hewan... H Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik... H Fakultas Sains dan Teknologi... H Fakultas Psikologi... H Fakultas Kesehatan Masyarakat... H Fakultas Ilmu Budaya... H Fakultas Keperawatan... H Fakultas Perikanan dan Kelautan... H D. Unit dibawah Sekretariat dan Direktorat di lingkungan Universitas Airlangga. 1. Sekretariat Universitas... H Bidang Kerjasama... H Bidang Administrasi... H Bidang Humas dan Protokol... H Bidang Hukum... H Direktorat Pendidikan... H Sub Direktorat Administrasi Pendidikan... H Sub Direktorat Pengembangan Pendidikan... H
32 3. Direktorat Kemahasiswaan... H Sub Direktorat Program Kemahasiswaan... H Sub Direktorat Kesejahteraan Mahasiswa... H Direktorat Sumberdaya... H Sub Direktorat Kepegawaian... H Sub Direktorat Pengembangan SDM dan Organisasi... H Sub Direktorat Pengelolaan Sarana dan Prasarana... H Sub Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana... H Direktorat Keuangan... H Sub Direktorat Perbendaharaan... H Sub Direktorat Akuntansi... H Sub.Direktorat Anggaran... H Direktorat Sistem Informasi... H Sub Direktorat Pengolahan Data... H Sub Direktorat Pengembangan Sistem... H3.7.2 E. Hal 1. Peraturan Rektor Kode PR 2. Keputusan Rektor Kode KR 3. Peraturan Dekan Kode PD 4. Keputusan Dekan Kode KD 5. Pendidikan Tinggi Kode PT 6. Penelitian dan Pendidikan Kode PPd 7. Prasarana dan Sarana Akademik Kode PS 8. Kemahasiswaan Kode KM 9. Keuangan Kode KU 10. Kepegawaian Kode KP 11. Sumber Daya Manusia Kode SDM 12. Infrastruktur Fisik Kode ISF 13. Perencanaan dan Pengembangan Kode PP 14. Pengawasan Kode WS 15. Jaminan Mutu Kode JM 16. Teknologi Informasi Kode TI 17. Humas Kode HM 18. Kerjasama Luar Negeri Kode LN 19. Kerjasama Dalam Negeri Kode DN 20. Hukum Kode HK 21. Organisasi dan Tata Kerja Kode OT 22. Administrasi Kode ADM 23. Lain-lain Kode LL 32
33 III. Pemberian kode surat dinas Contoh : 1. Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh Senat Akademik 404/H3.SA/PR/2008 Nomor urut surat keluar Kode Universitas Airlangga Kode Senat Akademik Kode perihal Peraturan Rektor Tahun pembuatan surat 2. Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh Rektor / Wakil Rektor 400/H3/KM/2008 Nomor urut surat keluar Kode Universitas Airlangga Kode perihal Kemahasiswaan Tahun pembuatan surat 3. Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh Sekretariat Universitas 402/ H3.2/ HM /2008 Nomor urut surat keluar Kode Universitas Airlangga Kode Sekretariat Universitas Kode perihal Humas Tahun pembuatan surat 4. Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh Dekan / Wakil Dekan 135/ H3.1.1/ PP/2008 Nomor urut surat keluar Kode Universitas Airlangga Kode Fakultas Kedokteran Kode perihal Perencanaan dan Pengembangan Tahun pembuatan surat 5. Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh Kasubdit / Kabid 140/ H3.2.2/ LL /2008 Nomor urut surat keluar Kode Universitas Airlangga Kode Kabid Administrasi Kode perihal Lain-lain Tahun pembuatan surat 33
34 IV. Bentuk dan ukuran logo pada kertas kop 1,6 cm 2,2 cm 2,5 cm V. Bentuk Kepala Surat Contoh 1: Kepala Surat Unit Kerja Utama Contoh 2 : Kepala Surat Fakultas Ekonomi ( satuan unit kerja lainnya ) VI. Cap Dinas / Jabatan FAKULTAS EKONOMI Jalan Airlangga Telp. (031) , , , Fax (031) Website : ; fe@unair.ac.id a. Garis lingkar atas Universitas Airlangga b. Logo / lambang Universitas Airlangga c. Garis lingkar bawah Fakultas/ Program Pascasarjana/Lembaga/Badan/Satuan Unit kerja lain Diameter lingkaran dalam 1,8 cm 1,8 cm VII.Cap derajad surat 1. sangat segera SANGAT SEGERA 2. segera SEGERA 34
35 VIII. Cap sifat surat 1. sangat rahasia SANGAT RAHASIA 2. rahasia RAHASIA 3. terbatas TERBATAS IX. Pembubuhan paraf Persetujuan / Koreksi PEJABAT PARAF TGL WAREK : I / II / III SEKRETARIS UNIVERSITAS DIREKTUR : PENDD/KM/SI/SD/KU KABID / KASUBDIT KASI PEMROSES Salinan sesuai dengan aslinya Sekretaris Universitas, Surabaya, 9 Desember 2008 REKTOR, ttd. FASICH Prof. Dr. Imam Mustofa, drh., M.Kes
PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO, bahwa
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR, Menimbang : bahwa dalam
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nomor : 346/PER/2012 tentang TATA PERSURATAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PERATURAN REKTOR Nomor : 346/PER/2012 tentang TATA PERSURATAN DI LINGKUNGAN REKTOR Menimbang : a. bahwa dengan adanya perubahan struktur organisasi di lingkungan Universitas Brawijaya, perlu dilakukan
Lebih terperinciPEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR.../IT3/TU/2016 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG
MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciNSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI
NSPK TATA NASKAH Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Norma,
Lebih terperinciARSIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN
Lebih terperinciPEDOMAN TATA PERSURATAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET Nomor : 437/H27/HK/2010 TENTANG PEDOMAN TATA PERSURATAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 KATA PENGANTAR Penyusunan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 20152015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1360, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012
Lebih terperinci-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA
-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang
Lebih terperinciKEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENGELOLA
Lebih terperinciPERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, Menimbang Mengingat : bahwa untuk tertib
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG SELATAN
WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG SELATAN
SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemprosesan Surat Masuk Rahasia di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2013 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI,
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa untuk tertib administrasi dan penyeragaman sistem
Lebih terperinciBERITA NEGARA. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
No.215, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBentuk Form Surat Dinas Baru
Bentuk Form Surat Dinas Baru Bentuk Form Surat Dinas Baru Lengkap Tahun 2016 Contoh cara mengisi Form Surat Dinas di IPB berdasarkan Tata Naskah Dinas IPB Revisi Terbaru Tahun 2016 dan Hasil Diklat Fungsional
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka efisiensi
Lebih terperinci2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara
No.2099, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR74 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,
Lebih terperinci-1- GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
-1- GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG BUPATI LUMAJANG, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciPEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 PRAKATA
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
Lebih terperinciTATA NASKAH DINAS UB PERTOR 24/2016. OLEH: AAN EKO WIDIARTO (Pengajar Legislative Drafting FH UB)
TATA NASKAH DINAS UB PERTOR 24/2016 OLEH: AAN EKO WIDIARTO (Pengajar Legislative Drafting FH UB) LATAR BELAKANG PENYUSUNAN Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 7 Tahun 2014 tentang Tata Naskah
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega
No.805, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAKAMLA. Tata Naskah Dinas. PERATURAN KEPALA BADAN KEAMANAN LAUT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN KEAMANAN LAUT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2015 KEMENAKER. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI KEMENTERIAN
Lebih terperinciPERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, PANITIA PENGAWAS
Lebih terperinci: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/X/2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci- 1 - GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG
- 1 - GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,
PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas administrasi penyelenggaraan
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA
1 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI
BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBentuk Form Surat Dinas yang Baru Bentuk Form Surat Dinas Baru yang Baru
Bentuk Form Surat Dinas yang Baru Bentuk Form Surat Dinas Baru yang Baru Contoh cara mengisi Form Surat Dinas yang Baru ini berdasarkan Tata Naskah Dinas IPB Revisi Terbaru Tahun 2017 dan Hasil Diklat
Lebih terperinciKEWENANGAN PENANDATANGAN TATA NASKAH DINAS. Muchamad Ali Safa at
KEWENANGAN PENANDATANGAN TATA NASKAH DINAS Muchamad Ali Safa at JENIS NASKAH DINAS a. Peraturan; b. Keputusan; c. Instruksi; d. Surat Perintah; e. Surat Edaran; f. Surat Dinas; g. Nota Dinas; h. Memo;
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2010 TENTANG
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI
BERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 289 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI BUPATI WONOGIRI, Menimbang : a.
Lebih terperinciMengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.533, 2016 KEMENKUMHAM. Pencabutan. Tata Naskah Dinas. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG
- 1 - BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 1 AGUSTUS 2011 NOMOR : 11 TAHUN 2011 TENTANG : TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SUKABUMI Sekretariat
Lebih terperinciTATA NASK AH B A G I A N O R G A N I S A S I P E M E R I N TA H K A B U PAT E N S I D O A R J O 2018
TATA NASK AH DINAS B A G I A N O R G A N I S A S I P E M E R I N TA H K A B U PAT E N S I D O A R J O 2018 PERMENDAGRI NO. 54 TAHUN 2009 TTG TND DILINGK. PEMDA PERBUP NO. 29 TAHUN 2010 TTG TATA DASA R
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkan
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA
BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang
Lebih terperinciLAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH
34 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS, PENEMPATAN a.n, u.b, Plt, Plh DAN Pj, PARAF, PENANDATANGANAN,
Lebih terperinci- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan L
- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinci- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG
- 1 - SALINAN BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 24 TAHUN 2012
PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang Mengingat a. bahwa
Lebih terperinci-5- BAB I PENDAHULUAN
-5- LAMPIRAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DEPOK
BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DEPOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU
PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas. Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);
- 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Tata Naskah Dinas Badan Pengawas Pemilihan Umum,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1622, 2014 KEMEN KKP. Tata Naskah Dinas. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN UMUM
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH
BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 110 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 110 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR
BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN
- 1 - PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT
RANCANGAN PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN
BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya mewujudkan
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : a. bahwa dalam rangka tertib
Lebih terperinciBUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2009
BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinci4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BERAU
- 1 - PERATURAN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN SELATAN
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 044 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPEDOMAN SURAT - MENYURAT
PEDOMAN SURAT - MENYURAT DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 3 3.1 Pengolongan Surat..... 3 3.2 Teknik Pembuatan dan Penyusunan Surat...
Lebih terperinciWALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO
WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO Menimbang : bahwa dalam upaya meningkatkan tertib
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 21A TAHUN 2013 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG
BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 21A TAHUN 2013 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
Lebih terperinciWALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. b. c. Mengingat :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. D. Asas...
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata Naskah Dinas dan Tata Kearsipan yang seragam di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, akan sangat mendukung kelancaran administrasi, komunikasi,
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 90 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 90 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang
Lebih terperinciManual Prosedur Pembuatan Surat Keluar
Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 01300 05159
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR
PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciStaf Ahli Kesepahaman 11. Surat Perjanjian 12. Surat Kuasa Surat. - Keterangan 14. Berita Acara - *) *)
SALINAN LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI No 1. MATRIKS
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL Yth. 1. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya; 2. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Lebih terperinciPERATURAN NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci2014, No
2014, No.248 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.449, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Tata Naskah Dinas. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.449, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Tata Naskah Dinas. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
Lebih terperinci17. telaahan staf 2. surat edaran; 18. pengumuman; 3. surat biasa; 19. laporan; 4. surat keterangan; 20. rekomendasi; 5.
LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR : 56. TANGGAL : 10 November 2010. TENTANG : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN. I.
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,
Lebih terperinciUNIVERSITAS AIRLANGGA
UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax (031) 5981841 Website : http://www.unair.ac.id ; e-mail : rektor@unair.ac.id SALINAN PERATURAN
Lebih terperinci