kerusakan akihat faktor biotik, khususnya oleh mikroorganisme patogen. Plasma
|
|
- Deddy Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 VIII. PEMBAHASAN UMUM Pemuliaan tanaman untuk karakter resistensi atall toleran terhadap penyakit merupakan salah satll cara efektif untuk melindungi tanaman dari kerusakan akihat faktor biotik, khususnya oleh mikroorganisme patogen. Plasma nutfah yang mempunyai karakter resisten terhadap penyakit yang mewaris dari satll generasi ke generasi berikutnya sangat berharga, karena dengan demikian plasma nutfah tersebut dapat dengan mudah digunakan dengan menghemat biaya pengendalian hama dan penyakit secara signiftkan. Di samping itu, secara ekologi. budidaya tanaman menggunakan varietas tahan penyakit sangat ramah lingkungan. Namun demikian, terdapat beberapa kendala untuk mendapatkan varietas unggul baru yang laban penyakit, sekaligus berproduksi tinggi. Beherapa kendala tersehut meliputi variabilitas patogen dalam huhungarmya dengan ketahanan inang. tidak adanya tetua donor yang membawa gen resistensi, te~adinya linkage drag jika gen resistensi terdapat pada tanarnan yang herkerabat jaub, atau tanaman yang secara agronomi kurang menguntungkan (Johnson 1992, Wynne el al ). Pada kacang tanab, pemuliaan untuk karakter resistensi terhadap penyakit pada umumnya dilakukan dengan earn hibridisasi dan seleksi (Norden el al. 1982, Knauft dan Ozias-Akins \995). Salah satu penyakit penling kacang tanab yang dapat menyebabkan kerusakan dan penurunan hasil secara nyata adalah busuk batang SclerOlium (southern stem rot) yang disebabkan oleh infeksi Sclerotium rolfsii. Penyakit ini relatif sulit untuk dikendaiikan secara kimia, karena inangnya sangat beragarn ( tanaman), dan pada siklus hidupnya dapat membentuk sklerosia yang
2 144 dapat bertahan hidup di dalam tanah dalam waktu lama (Backman 1984, Punja 1985). Sejaub ini, hanya beberapa galur atau aksesi yang te1ah di1aporkan mempunyai resistensi parsial terhadap S. rolfsii, diantaranya NC 2 dan NC 3033 (Wynne el al. 1991). Di Indonesia belurn ditemukan genotipe atau varietas kacang tanah yang resisten terhadap S. rolfsii (Rani 200 I, Widyanti 2001). sehingga tetua donor dengan gen resistensi terhadap penyakit ini belum ada. Oleh karena itu, pada tahap awal penelitian disertasi ini telah dievaluasi sebanyak 30 genotipe kacang tanah untuk reaksinya terhadap infeksi S. rolfsii di rumah plastik. Agar evaluasi tersebut efektif, sebejumnya telab dikembangkan metode inokulasi cendawan patogen tersebut ke pangkal batang kacang tanah. Dari peneiitian ini dapat disimpulkan bahwa metode inokulasi yang paling efektif adalah dengan carn me1ukai pangkal batang kacang tanah dengan jarum, menempe1kan inoku1urn pada bagian batang yang dilukai. dan menimbun inokulum dengan tanah. Dari pene1itian tersebut juga disimpulkan bahwa dari 30 genotipe yang diuji, tidak didapatkan kacang tanah yang tahan terhadap S. rolfsii. Salah satu cara meningkatkan variabilitas genetik tanpa hibridisasi adalah dengan pengulturan sel atau jaringan tanaman (Larkin dan Scowcroft 1981). Pengulturan jaringan tanaman, terutama yang melalui tahapan pembentukan kalus haik pada organogenesis maupun embriogenesis somatik telah banyak. dilaporkan menyebabkan perubahan genetik yang menyebabkan beragarn kelainan sifat dari tanaman awal sumber eksplan (Skirvin dan Janick 1976, Calelf 1983, Scowcroft ef ai. 1985, George 1996). Fenomena timbulnya vari.bilitas genetik pada tanaman yang diregenerasikan melalui kultur sel dan jaringan lazim disebut
3 145 dengan variasi somaklonal. Dalam membantu pemuliaan tanarnan untuk sifat resistensi terhadap penyakit, induksi variasi somaklonal sering kali diikuti dengan seleksi in vitro menggunakan agens penyeleksi berupa toksin yang dikeluarkan oleh patogennya (Daub 1985, Wenzel 1985, Hammerschlag 1992). Keberhasilan kombinasi kedua metode tersebut (variasi somaklonal dan seleksi in vitro) bergantung pada tersedianya teknik regenerasi in vitro yang reproducible, adanya agens penyeleksi yang dapat menyebabkan kondisi selektif terhadap sel atau jaringan yang dikulturkan, dan adanya korelasi positif antara ekspresi fenotipik pada tingkat sel dengan ekspresi pada tanaman utuh. Dalam patogenesisnya, S. rolfsii menge1uarkan sejumlah besar asam oksalal (OA), yaitu fitotoksin yang bertanggung jawab pada kematian jaringan tanaman, sebelum dan seiring dengan pertumbuhan miseha pada jaringan tanaman yang terinfeksi (Backman 1984, Punja 1985, Punja et al. 1985). Toksin yang terdapat dalam ekstrak kasar filtrat kultur S. rolfsii mungkin dapat digunakan sebagai agens penyeleksi pada kultur kalus embriogenik kacang tanah. Di lain pihak, sistem regenerasi kacang tanah melalui embriogenesis somatik yang mapan telab dilaporkan sebelunmya oleh Edy (1998) dan Sulichantini (1998). Oleh karena itu, percobaan selanjutnya dilakukan untuk mencarl teknik seleksi in vitro embrio somatik kacang tanah dalam medium yang mengandung filtrat kultur S. rolftii dan regenerasi planlet menjadi tanaman. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penambahan 30% filtrat kultur S. rolfsii telah menyebabkan kondisi sub-lethal pada embrio somarik yang diknlturkan selama 3 periode pengulturan masing-masing satu bulan. Setelab periode seleksi, dihasilkan sejumlah embrio somatik yang insensitifterhadap filtrat kultur cendawan.
4 146 Setelah mengalami tahapan pemulihan, maturasi dan pengecambahan, embrio somatik dapat diregenerasikan menjadi 50 planlet, yang seianjutnya dipindahkan untuk ditanam di rumah plastik hingga panen. Benih RO: 1 dipanen secara terpisah berdasarkan masing-masing nomor RO, lalu dikeringkan. Pada musim berikutnya, ditanam tanaman somaklon Rl dari benih RO: 1, hingga menghasilkan benih Rl:2 yang juga dipanen secara terpisah berdasarkan masingmasing Domor galur Rl. SeJanjutnya pada musim berikutnya ditanam tanaman R2 dari benih R 1 :2. Tujuan akhir penelitian disertasi ioi adalah untuk mendapatkan varian somaklonal kacang tanah yang resisten terhadap penyakit busuk batang Sclerotium. Untuk itu, evaluasi respons ketahanan varian somaklon terhadap penyakit target pada umumnya tidak dilakukan pada somaklon generasi RO, melainkan pada somaklon generasi Rl dan R2, atau bahkan generasi berikutnya Hal ioi dijakukan untuk meyakinkan bahwa karakter resistensi terhadap penyakit Gika didapatkan) bersifat mewaris dengan stabil. Dalam seleksi in vitro, sel atau jaringan diseleksi berdasarkan fenotipe insensitivitas diantara populasi kalus embriogenik yang sensitif terhadap FK cendawan. Dengan demikian sel atau jaringan varian yang insensitif hash seleksi in vitro diduga telah mengalami mutasi yang dikendalikan oleh gen dominan atau telah mengalami mutasi ganda (jika mutan homosigot), sehingga identitas varian dapat dievaluasi pada generasi RO. Pengulturan tunas RO basil seleksi in vitro dalam media selektif MSO yang mengandung filtrat kultur cendawan S. rolfsii diajukan sebagai metode identifikasi dini untuk tunas varian yang resisten terhadap S. rolfsii. Tunas RO yang insensitif terhadap FK cendawan diharapkan
5 147 juga merupakan tunas yang resisten terhadap S. rolfsii. Percobaan selanjutnya adalah membandingkan metode pengujian tunas RO dan metode inokulasi dengan S. rolfsii pada potongan daun atau anak daud tanaman RO (detached leaf test) dengan inokulasi yang dilakukan pada somaklon generasi Rl di rumah plastik. Dari percobaan ini dapat disimpu1kan babwa pengulturan tunas RO dalam media selektif berisi 30% filtrat kultur cendawan dapat digunakan sebagai identifikasi dini galur kacang tanah yang taleran terhadap infeksi S. rolfsii hasil seleksi in vitro. Walaupun dernikian. pengujian resistensi terhadap S. ro/fsii perlu dilakukan terhadap varian somaklonal pada generasi selanjutnya (R2) untuk mempelajari apakah karakter tersebut secara konsisten mewaris dan stabil, sekaligus uotuk menyeleksi karakter agronomi unggul yang lain. Kalaupun dari penelitian ini pada akhimya didapatkan vanan dengan fenotipe resisten terhadap penyakit busuk batang, hal lain yang perlu diperhatikan adalah keragaan agronomis dari varian somaklon tersebut. Hasil akhir yang dibarapkan dari penelitian disertasi ini adalab didapatkannya sifat resistensi terhadap penyakit pada varian somaklon yang keragaan agronontisnya tidak lebih jelek daripada tanaman awal. Dengan kata lain, varian somaklon kacang tanah yang resisten terhadap S. rolfsii dibarapkan juga menghasilkan pnlong bemas dalam jumlab yang sarna atau lebih banyak dibandingkan dengan tanaman awal yang sehat. Oleh karena itu, percobaan selanjutnya bertujuan untuk mengevaluasi keberadaan dan frekuensi keragaman karakter morfologi, agronomi atau fisiologi pada pnpulasi tanaman kacang tanab yang diregenerasikan dari ES yang insensitif terhadap filtrat kultur cendawan basil seleksi in vitro, dan menentukan
6 148 keragaman karakter yang diamati sebagai penyimpangan akibat faktor genetik atau epigenetik dengan mengamati keberadaannya di antara populasi RO, RI dan R2, serta mengidentifikasi galur-galur varian somaklonal yang menunjukkan sifat-sifat penting yang dapat digunakan sebagai plasma outfah barn kaeang tanab. HasH pengamatan menunjukkan bahwa, varian somaklonal kacang tanah yang dijumpai untuk karakter kualitatif maupun kuantitatif banyak yang bernilai agronomi negatif. Akan tetapi. sejumlah nomor galur R2 zuriat nomor-nomor RO tertentu mempunyai tinggi tanaman dan jumlah polong bemas yang sarna atall lebih tinggi dan jumlah polong cipo yang sarna atall lebih sedikit daripada nilai tanaman awalnya Dipedukan pengujian Iebih lanjut untuk menapis karakter varian yang resisten terhadap infeksi S.rolfsii pada populasi tanaman somaklon tersebut sehingga pada akbimya didapatkan karakter yang diharapkan, yaitu varian somaklonal yang resisten terhadap penyakit busuk. batang Sclerotium, sekaligus mampu mengbasilkan polong bemas dalam jumlab sama atau lebih besar daripada tanaman awal yang tidak diinokulasi. HasH evaluasi respons tanaman somaklon Rl dan R2 terhadap inokulasi dengan S. rolftii di rumab plastik menunjukkan babwa dati 18 tanaman somaklon RI zuriat dari 6 galur RO yang diinokulasi dengan S. rolftii, didapatkan \0 somaklon yang bertahan hidup dengan gejala penyakit pada skor 2 atau 3, dan menghasilkan benib Rl :2. Hasil inokulasi dengan S. rolftii pada populasi tanaman R2 zuriat galur Rl terpilih menunjukkan bahwa dari 158 nomor R2 yang diinokulasi dan terinfeksi S. rolftii terdapat 66 tanaman yang pada awainya menunjukkan gejala penyakit dengan skor 1-3, diikuti dengan indikasi resistensi
7 149 terhadap penyakit yang ditandai dengan munculnya gejala penyemhuhan luka pada lesio. Dari 66 tanaman yang resisten tersebut, beberapa tanaman hanya menghasilkan polong bemas lebih sedikit, namun 20 somaklon resisten yang lain mampu menghasilkan poiong bernas yang hampir sarna atau lebih besar dibandingkan tanaman kacang tanah awal yang tidak diinokulasi. Dengan demikian, tujuan akhir dari disertasi ini, yaitu mendapatkan varian somaklon kacang tanah yang resisten terhadap penyakit busuk batang Sclerotium melalui induksi variasi somaklonal dan seleksi in vitro ernbrio somatik dengan agens penyeleksi herupa 30% filtrat kultur S. rolfsii, telab tercapai. Walaupun demikian, penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi kestabilan sifat resisten terhadap penyakit busuk batang dan mendapatkan mutan homozigot pada generasi berikutnya melalui beberapa selfing masih perlu dilakukan. Mekanisme ketahanan yang terjadi pada varian somaklonal yang resisten terhadap penyakit busuk batang diduga berhubungan dengan detoksifikasi salah satu faktor patogenisitas S. rolfsii yaitu asam okaalat (OA). OA disekresikan oleh S. rolfsii pada awal dan selama proses patogenesisnya, dan berperan dalam kematian jaringan inang bersama-sama dengan enzim-enzim pendegradasi dinding sel (Punj. 1985). Oleh karen. itu, filtrat kultur S. rolfsii yang digunakan untuk seleksi in vitro kemungkinan besar mengandung sejwnlah besar asam okaalat. Filtrat kultur cendawan mempunyai ph sang.t asam, yaitu Enzim pendegradasi dinding sel di dalam filtrat kultur cendawan mungkin tidak aktif lagi karena sebelum disaring biakan cendawan disterilkan dengan autoklaf. Strategi yang umum digunakan untuk menjadikan suatu tanaman resisten terhadap cendawan patogen yang mensekresikan OA adalah dengan
8 150 mendegradasi OA tersebut pada saat awal terjadinya infeksi (Lu 2003). Salab satu enzim yang dapat mengubah OA menjadi produk yang tidak toksik bagi tanaman adalah oxalate oxidase (OXO) (Lane et at. 1991). Enzim ini ditemukan di banyak tanaman, yaitu gandum, barley, jagung, oat, padi, rye dan cemara (Dunwell el al. 2000, Lane 2002). Oleh karena itu, besar kemungkinan kacang tanah juga mempunyai gen penyandi enzim ini. OA memang telah ditemukan di banyak tanaman dalam konsentrasi rendab di vakuola (~alis~an 2000). Diduga, tanaman somaklon resisten kacang tanah yang didapatkan dalam penelitian ini telah mengalami ekspresi berlebih enzim OXO setelah mengalarni seleksi in vitro dengan agens penyejeksi yang mengandung OA. Hal ini dapat disebabkan oleh tidak aktifnya trans-acting/actor yang semula menghambat aktivitas enzim axo atau terjadinya duplikasi sekuen gen penyandi OXO karena terjadi chromosomal rearrangengement. Perubahan genetik yang mendasari terjadinya variasi somaklonal meliputi mutasi titik (single nucleotide changes), perubahan jumlah kopi gen tertentu, aktivasi transposable element, perubahan jumlah kromosom, chromosomal rea"angenements, dan metilasi DNA (Scowcroft 1985, Hanunerschlag 1992). Dengan dipaparkannya serangkaian hasil penelitian disertasi ini, maka hal yang terpenting adalab babwa induksi variasi somaklonai yang diikuti dengan seleksi in vitro menggunakan filtrat kultur cendawan patogen telah terbukti dapat diguiiakan untuk: mendapatkan tanaman varian somaklonal yang resisten terhadap patogen yang bersangkutan.
BAB IX PEMBAHASAN UMUM
120 BAB IX PEMBAHASAN UMUM Salah satu penyebab rendahnya produktivitas serat abaka antara lain karena adanya penyakit layu Fusarium atau Panama disease yang ditimbulkan oleh cendawan Fusarium oxysporum
Lebih terperinciKeragaman Somaklonal. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP
Keragaman Somaklonal Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP Mekanisme Terjadinya Keragaman Somaklonal Keragaman somaklonal adalah keragaman genetik tanaman yang terjadi sebagai hasil kultur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hipogea L.) merupakan salah satu komoditas pertanian
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hipogea L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup penting. Komoditas kacang tanah diusahakan 70% di lahan kering dan hanya 30% di
Lebih terperinciPemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium
Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium Pisang merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena
Lebih terperinciyang memiliki kandungan flavor, sehingga menyebabkan vanili mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Indonesia merupakan salah satu negara
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Vanili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman rempah yang memiliki kandungan flavor, sehingga menyebabkan vanili mempunyai nilai ekonomi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Efisiensi Keberhasilan Hibridisasi Buatan Keberhasilan suatu hibridisasi buatan dapat dilihat satu minggu setelah dilakukan penyerbukan. Pada hibridisasi buatan kacang tanah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masalah mengenai tebu yang hingga kini sering dihadapi adalah rendahnya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Masalah mengenai tebu yang hingga kini sering dihadapi adalah rendahnya produktivitas tebu dan rendahnya tingkat rendemen gula. Rata-rata produktivitas tebu
Lebih terperincidisukai masyarakat luas karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dalam kondisi aseptik secara in vitro (Yusnita, 2010). Pengembangan anggrek
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan dengan keragaman varietas dan jenis tanaman hortikultura, misalnya tanaman anggrek. Anggrek merupakan tanaman
Lebih terperinciOleh : A. Farid Hemon
EFEKTIFITAS SELEKSI IN VITRO BERULANG UNTUK MENDAPATKAN PLASMA NUTFAH KACANG TANAH TOLERAN TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN DAN RESISTEN TERHADAP PENYAKIT BUSUK BATANG Sclerotium rolfsii Oleh : A. Farid Hemon
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Masam
4 TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Masam Definisi lahan kering adalah lahan yang pernah digenangi atau tergenang air pada sebagian besar waktu dalam setahun (Mulyani et al., 2004). Menurut Mulyani
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu hasil pertanian
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu hasil pertanian yang penting dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Buah cabai memiliki aroma, rasa
Lebih terperinciVI. V ARIASI SOMAKLONAL UNTUK KARAKTER KUALITATIF DAN KUANTIT ATIF DIANTARA POPULASI TANAMAN KACANG TANAH HASIL SELEKSI IN VITRO EMBRIO SOMA TIK
VI. V ARIASI SOMAKLONAL UNTUK KARAKTER KUALITATIF DAN KUANTIT ATIF DIANTARA POPULASI TANAMAN KACANG TANAH HASIL SELEKSI IN VITRO EMBRIO SOMA TIK ABSTRAK Variasi somaklonal adalah peningkatan keragaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil
I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil protein dan lemak nabati yang cukup penting untuk memenuhi nutrisi tubuh manusia. Bagi industri
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kondisi Umum Tanaman Phalaenopsis pada setiap botol tidak digunakan seluruhnya, hanya 3-7 tanaman (disesuaikan dengan keadaan tanaman). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan tanaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berasal dari kacang tanah menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pertambahan penduduk dan berkembangnya industri pengolahan makanan yang berasal dari kacang tanah menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan. Kebutuhan kacang
Lebih terperinciVII. VARIAN SOMAKLONAL KACANG T ANAH YANG RESISTEN TERHADAP Sclerotium rolfsil HASIL SELEKSI IN VITRO MENGGUNAKAN FILTRAT KULTUR CENDAWAN ABSTRAK
VII. VARIAN SOMAKLONAL KACANG T ANAH YANG RESISTEN TERHADAP Sclerotium rolfsil HASIL SELEKSI IN VITRO MENGGUNAKAN FILTRAT KULTUR CENDAWAN ABSTRAK Busuk batang Sclerotium merupakan salah satu penyakit penting
Lebih terperinciVARIAN SOMAKLONAL KACANG TANAH RESISTEN SCLEROTIUM ROLFSII HASIL SELEKSI IN VITRO MENGGUNAKAN FILTRAT KULTUR CENDAWAN
J. Yusnita HPT Tropika. et al. ISSN 1411-7525 Varian Kacang Tanah Resisten sclerotium rolfsii 35 Vol. 10, No. 1: 35 46, Maret 2010 VARIAN SOMAKLONAL KACANG TANAH RESISTEN SCLEROTIUM ROLFSII HASIL SELEKSI
Lebih terperinciV. VARIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF KACANG TANAH HASIL KULTUR IN VITRO DAN HASIL SELEKSI IN VITRO
54 V. VARIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF KACANG TANAH HASIL KULTUR IN VITRO DAN HASIL SELEKSI IN VITRO Abstrak Kultur jaringan yang melibatkan fase kalus dapat menginduksi variasi somaklonal, yang intensitasnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan strategis ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Sejalan dengan bertambahnya
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN VARIASI SOMAKLONAL TANAMAN KRISANTIMUM MELALUI INDUKSI KALUS. Jenis Kegiatan PKM Artikel Ilmiah
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN VARIASI SOMAKLONAL TANAMAN KRISANTIMUM MELALUI INDUKSI KALUS Jenis Kegiatan PKM Artikel Ilmiah Diusulkan oleh : Vicky Saputra A24050609 (2005) Muhammad Muzahid
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman yang termasuk dalam famili Gramineae dan genus Oryza (Grist, 1959). Padi dapat tumbuh pada berbagai lokasi dan iklim yang berbeda.
Lebih terperinciMETODE PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI
METODE PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI Metode Pemuliaan Introduksi Seleksi Hibridisasi penanganan generasi bersegregasi dengan Metode silsilah (pedigree) Metode curah (bulk) Metode silang balik (back
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2009 mencapai ton. Namun,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 974.512 ton. Namun, pada tahun 2010 produksi kedelai nasional mengalami penurunan menjadi 907.031
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) termasuk sayuran buah yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) termasuk sayuran buah yang tergolong tanaman semusim, tanaman ini biasanya berupa semak atau perdu dan termasuk kedalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA.1 Kacang Panjang.1.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen dalam bentuk polong muda. Kacang panjang banyak ditanam di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) memiliki peran strategis dalam pangan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) memiliki peran strategis dalam pangan nasional sebagai sumber protein dan minyak nabati, dalam setiap 100 g kacang tanah mentah mengandung
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Pola Pita DNA Monomorfis Beberapa Tanaman dari Klon yang Sama
121 HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Pita DNA Monomorfis Beberapa Tanaman dari Klon yang Sama Tiga tanaman yang digunakan dari klon MK 152 menunjukkan morfologi organ bunga abnormal dengan adanya struktur seperti
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lili (Lilium L.) merupakan tanaman hias yang dibudidayakan untuk produksi umbi, bunga potong, tanaman pot dan taman (Straathof 1994). Tanaman ini memiliki nilai ekonomi
Lebih terperincimelakukan inokulasi langsung pada buah pepaya selanjutnya mengamati karakter yang berhubungan dengan ketahanan, diantaranya masa inkubasi, diameter
PEMBAHASAN UMUM Pengembangan konsep pemuliaan pepaya tahan antraknosa adalah suatu kegiatam dalam upaya mendapatkan genotipe tahan. Salah satu metode pengendalian yang aman, murah dan ramah lingkungan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Padi
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Padi Padi merupakan tanaman yang termasuk ke dalam genus Oryza Linn. Terdapat dua spesies padi yang dibudidayakan, yaitu O. sativa Linn. dan O. glaberrima Steud.
Lebih terperinciPenggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama dan
PEMANFAATAN KOMBINASI PEMBERIAN MUTAGEN DAN KULTUR IN VITRO UNTUK PERAKITAN VARIETAS UNGGUL BARU Penggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama dan penyakit maupun cekaman lingkungan merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L]. Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L]. Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan dengan kandungan protein nabati yang tinggi dan harga yang relatif murah. Kedelai
Lebih terperinciKETAHANAN BEBERAPA GALUR KACANG TANAH HASIL KULTUR IN VITRO TERHADAP PENYAKIT LAYU CENDAWAN Fusarium sp
52 KETAHANAN BEBERAPA GALUR KACANG TANAH HASIL KULTUR IN VITRO TERHADAP PENYAKIT LAYU CENDAWAN Fusarium sp (RESISTANCE OF PEANUT CULTIVARS RESULTED IN VITRO CULTURE TO FUSARIUM sp INFECTION) Sumarjan,
Lebih terperinciOleh : A. Farid Hemon
EFEKTIFITAS SELEKSI IN VITRO BERULANG UNTUK MENDAPATKAN PLASMA NUTFAH KACANG TANAH TOLERAN TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN DAN RESISTEN TERHADAP PENYAKIT BUSUK BATANG Sclerotium rolfsii Oleh : A. Farid Hemon
Lebih terperinci( 2 ) untuk derajat kecocokan nisbah segregasi pada setiap generasi silang balik dan
PEMBAHASAN UMUM Penggabungan karakter resisten terhadap penyakit bulai dan karakter yang mengendalikan peningkatan lisin dan triptofan pada jagung merupakan hal yang sulit dilakukan. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine Max [L.] Merrill) merupakan tanaman pangan yang memiliki
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine Max [L.] Merrill) merupakan tanaman pangan yang memiliki nilai gizi yang sangat tinggi terutama proteinnya (35-38%) hampir mendekati protein
Lebih terperinciKETAHANAN SEJUMLAH GALUR KACANG TANAH HASIL REGENERASI EMBRIO SOMATIK TERHADAP INFEKSI
115 KETAHANAN SEJUMLAH GALUR KACANG TANAH HASIL REGENERASI EMBRIO SOMATIK TERHADAP INFEKSI Sclerotium rolfsii RESISTANCE TO INFECTION BY Sclerotium rolfsii IN VARIOUS GROUNDNUT LINES RESULTED FROM SOMATIC
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang berguna untuk bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri. Selain itu, kacang tanah merupakan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. fenotipe yang diamati menunjukkan kriteria keragaman yang luas hampir pada
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada penelitian F 5 hasil persilangan Wilis x B 3570 ini ditanam 15 genotipe terpilih dari generasi sebelumnya, tetua Wilis, dan tetua B 3570. Pada umumnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. padi karena banyak dibutuhkan untuk bahan pangan, pakan ternak, dan industri.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedelai (Glycine max L) merupakan salah satu komoditas pangan penting setelah padi karena banyak dibutuhkan untuk bahan pangan, pakan ternak, dan industri. Sebagai sumber
Lebih terperinciPENGARUH UMUR FISIOLOGIS KECAMBAH BENIH SUMBER EKSPLAN
0 PENGARUH UMUR FISIOLOGIS KECAMBAH BENIH SUMBER EKSPLAN (Leaflet) TERHADAP INDUKSI EMBRIO SOMATIK DUA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) SECARA IN VITRO Oleh Diana Apriliana FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciSeleksi In-Vitro pada Kalus Embriogenik Kacang Tanah yang Tahan terhadap berbagai Filtrat Kultur Ras Sclerotium rolfsii
Seleksi In-Vitro pada Kalus Embriogenik Kacang Tanah yang Tahan terhadap berbagai Filtrat Kultur Ras Sclerotium rolfsii A. Farid Hemon, Sumarjan, Laksmi Ernawati, Hanafi AR Program Studi Agroekoteknologi
Lebih terperinciterkandung di dalam plasma nutfah padi dapat dimanfaatkan untuk merakit genotipe padi baru yang memiliki sifat unggul, dapat beradaptasi serta tumbuh
PEMBAHASAN UMUM Kebutuhan pangan berupa beras di Indonesia terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Akan tetapi di masa datang kemampuan pertanian di Indonesia untuk menyediakan beras
Lebih terperinciPROGRAM INSENTIF RISET DASAR
PERAKITAN KULTIVAR UNGGUL JAGUNG TOLERAN KEMASAMAN: SELEKSI IN VITRO MUTAN IRADIASI SINAR GAMMA DAN VARIAN SOMAKLON Surjono Hadi Sutjahjo, Dewi Sukma, Rustikawati PROGRAM INSENTIF RISET DASAR Bidang Fokus
Lebih terperinciUJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR MUTAN KACANG TANAH HASIL IRADIASI SINAR GAMMA
21 UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR MUTAN KACANG TANAH HASIL IRADIASI SINAR GAMMA (YIELD EVALUATION OF PEANUT MUTAN CULTIVARS GENERATED FROM IRADIATION GAMMA RAYS) A. Farid Hemon 1 dan Sumarjan 1) 1) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontribusi penyediaan lapangan kerja dan sumber devisa. Kondisi ini merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Subsektor perkebunan merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Sektor ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan bergizi tinggi sebagai sumber protein nabati dengan harga terjangkau. Di Indonesia, kedelai banyak
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN
BIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN PEMBAGIAN KULTUR JARINGAN Kultur organ (kultur meristem, pucuk, embrio) Kultur kalus Kultur suspensi sel Kultur protoplasma Kultur haploid ( kultur anther,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan komoditas utama penduduk Indonesia. Kebutuhan beras terus meningkat setiap tahun seiring dengan peningkatan penduduk (Sinar Tani 2011). Beras merupakan bahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) adalah salah satu komoditas utama kacangkacangan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L] Merr.) adalah salah satu komoditas utama kacangkacangan yang menjadi andalan nasional karena merupakan sumber protein nabati penting
Lebih terperinciPendahuluan. Pendahuluan. Mutasi Gen. GENETIKA DASAR Mutasi Gen
Pendahuluan GENETIKA DASAR Mutasi Gen Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 081 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi di http://dirvamenaboer.tripod.com
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Nenas (Ananas comosus (L) Merr) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai manfaat ganda, baik sebagai makanan segar, bahan industri makanan seperti pizza, rempah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menggunakan satu eksplan yang ditanam pada medium tertentu dapat
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban manusia. Padi sudah dikenal sebagai tanaman pangan penghasil beras sejak jaman prasejarah.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Kedelai biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe, tahu, kecap,
Lebih terperinciBAB 1 TIPE KULTUR JARINGAN TANAMAN
BAB 1 TIPE KULTUR JARINGAN TANAMAN Kompetensi Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian kultur jaringan, mampu menguraikan tujuan dan manfaat kultur jaringan, mampu menjelaskan prospek kultur jaringan,
Lebih terperinciEFEKTIVITAS FILTRAT KULTUR DAN IDENTIFIKASI EMBRIO SOMATIK DAN KECAMBAH KACANG TANAH KULTIVAR LOKAL BIMA PADA FILTRAT KULTUR CENDAWAN Fusarium sp
147 EFEKTIVITAS FILTRAT KULTUR DAN IDENTIFIKASI EMBRIO SOMATIK DAN KECAMBAH KACANG TANAH KULTIVAR LOKAL BIMA PADA FILTRAT KULTUR CENDAWAN Fusarium sp EFFECTIVENESS OF CULTURE FILTRATE AND IDENTIFICATION
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PEMULIAAN KACANG TANAH DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR *)
PERKEMBANGAN PEMULIAAN KACANG TANAH DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR *) (CURRENT STATUS OF PEANUT BREEDING AT BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY) Yudiwanti 1**, Sudarsono 1, Heni Purnamawati 1, Yusnita 2, Dwi Hapsoro
Lebih terperinciPEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai
77 PEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai Varietas cabai yang tahan terhadap infeksi Begomovirus, penyebab penyakit daun keriting kuning, merupakan komponen utama yang diandalkan dalam upaya pengendalian
Lebih terperinciIV. SELEKSI IN VITRO EMBRIO SOMATIK KACANG TANAH PADA MEDIA DENGAN POLIETILENA GLIKOL YANG MENSIMULASIKAN CEKAMAN KEKERINGAN*)
IV. SELEKSI IN VITRO EMBRIO SOMATIK KACANG TANAH PADA MEDIA DENGAN POLIETILENA GLIKOL YANG MENSIMULASIKAN CEKAMAN KEKERINGAN*) Abstrak Pengembangan kultivar kacang tanah yang toleran terhadap cekaman kekeringan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sumber utama protein nabati. Kontribusi kedelai sangat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu bahan pangan penting di Indonesia sebagai sumber utama protein nabati. Kontribusi kedelai sangat dominan dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman sumber protein
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman sumber protein nabati yang penting mengingat kualitas asam aminonya yang tinggi, seimbang dan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Umum Kultur Pada Kultivar Jerapah dan Sima
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Perkembangan Umum Kultur Pada Kultivar Jerapah dan Sima Respon awal eksplan leaflet yang ditanam pada media MS dengan picloram 16 µm untuk konsentrasi sukrosa 10,
Lebih terperinciTeknik Kultur In Vitro Tanaman. Bab I : Pendahuluan 9/16/2012
Teknik Kultur In Vitro Tanaman Sri Sumarsih Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac.id
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang raja bulu (Musa paradisiaca L var. sapientum) merupakan salah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pisang raja bulu (Musa paradisiaca L var. sapientum) merupakan salah satu tanaman buah tropis yang dapat tumbuh baik pada dataran tinggi dengan kisaran ketinggian
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antarnegara yang terjadi pada
Lebih terperincisehingga diharapkan dapat menghasilkan keturunan yang memiliki toleransi yang lebih baik dibandingkan tetua toleran (segregan transgresif).
PEMBAHASAN UMUM Sorgum merupakan salah satu tanaman serealia yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap kekeringan sehingga berpotensi untuk dikembangkan di lahan kering masam di Indonesia. Tantangan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi
TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi Peningkatan hasil tanaman dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik bercocok tanam yang baik dan dengan peningkatan kemampuan berproduksi sesuai harapan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nenas merupakan buah tropika ketiga setelah pisang dan mangga yang diperdagangkan secara global (Petty et al. 2002) dalam bentuk nenas segar dan produk olahan. Hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuhan di Indonesia merupakan sumber plasma nutfah yang sangat potensial
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat keanekaragaman sumber daya hayati yang tinggi, khususnya tumbuhan. Keanekaragaman genetik tumbuhan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama di negara-negara berkembang dan yang sedang berkembang baik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman hortikultura semusim yang mempunyai nilai ekonomi. Cabai rawit memiliki nilai tinggi untuk industri makanan dan
Lebih terperinciProliferasi Kalus Awal, Induksi Mutasi dan Regenerasi
53 PEMBAHASAN UMUM Peningkatan kualitas buah jeruk lokal seperti jeruk siam Pontianak merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing buah lokal menghadapi melimpahnya buah impor akibat tidak
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
71 PENDAHULUAN Latar Belakang Sorgum manis [Sorghum bicolor (L.) Moench] merupakan salah satu tanaman pangan utama dunia. Hal ini ditunjukkan oleh data mengenai luas areal tanam, produksi dan kegunaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. meningkat. Sementara lahan pertanian khususnya lahan sawah, yang luas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah, dengan pertumbuhan sekitar 1,6 % tahun -1, sehingga mendorong pemintaan pangan yang terus meningkat.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas penting dalam
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas penting dalam hal penyediaan pangan, pakan dan bahan-bahan industri, sehingga telah menjadi
Lebih terperinciHASIL. memindahkan kecambah ke larutan hara tanpa Al.
2 memindahkan kecambah ke larutan hara tanpa Al. Analisis Root re-growth (RRG) Pengukuran Root Regrowth (RRG) dilakukan dengan cara mengukur panjang akar pada saat akhir perlakuan cekaman Al dan pada saat
Lebih terperinciMengintip capaian kajian genetika pada Allium sp.
Mengintip capaian kajian genetika pada Allium sp. Penulis: Lina Herlina, MSi. (peneliti BB Biogen, Bogor) Tahukah anda, bahwa didunia saat ini terdapat sekitar 103 jenis (strain) bawang? Di mana dalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Klasifikasi Jagung Manis Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu (monoecious) dengan letak bunga jantan terpisah dari bunga betina pada
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 34/Permentan/OT.140/7/2008 TENTANG METODE SELEKSI DALAM PEMBUATAN VARIETAS TURUNAN ESENSIAL
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 34/Permentan/OT.140/7/2008 TENTANG METODE SELEKSI DALAM PEMBUATAN VARIETAS TURUNAN ESENSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa dalam
Lebih terperinciIsi Materi Kuliah. Pengertian Kalus. Aplikasi Kultur Kalus. Kultur Kalus 6/30/2011
Teknologi Kultur Jaringan Tanaman materi kuliah pertemuan ke 9 Isi Materi Kuliah Kultur Kalus Sri Sumarsih Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom Divisi Sub-divisi Class Ordo Famili Genus Spesies
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan sumber protein penting di Indonesia. Kesadaran masyarakat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai merupakan sumber protein penting di Indonesia. Kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi yang baik semakin meningkat, baik kecukupan protein hewani
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia, sedangkan sisanya masih menkonsumsi jagung dan sagu. Usahatani
PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan bahan pangan pokok bagi lebih dari 95 persen penduduk Indonesia, sedangkan sisanya masih menkonsumsi jagung dan sagu. Usahatani padi banyak menyediakan lapangan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian dimulai bulan November 2009 sampai dengan bulan Mei 2010. Kondisi curah hujan selama penelitian berlangsung berada pada interval 42.9 mm sampai dengan 460.7
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis (L.) Blume) merupakan jenis. pesona, bahkan menjadi penyumbang devisa bagi negara.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis (L.) Blume) merupakan jenis anggrek asli Indonesia yang penyebarannya meliputi daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Proliferasi Kalus Embriogenik Kalus jeruk keprok Garut berasal dari kultur nuselus yang diinduksi dalam media dasar MS dengan kombinasi vitamin MW, 1 mgl -1 2.4 D, 3 mgl -1 BAP, 300
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di Indonesia. Daerah utama penanaman kedelai
Lebih terperinciINDUCTION MUTATION WITH GAMMA RAY IRRADIATION AND IN VITRO SELECTION OF PEANUT SOMATIC EMBRYO, CV LOCAL BIMA THAT POLYETHYLENE GLYCOL TOLERANT
INDUKSI MUTASI DENGAN IRADIASI SINAR GAMMA DAN SELEKSI IN VITRO UNTUK IDENTIFIKASI EMBRIO SOMATIK KACANG TANAH CV. LOKAL BIMA YANG TOLERAN PADA MEDIA POLIETILENA GLIKOL INDUCTION MUTATION WITH GAMMA RAY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman yang dikenal sebagai sumber utama penghasil minyak nabati sesudah kelapa. Minyak sawit kaya akan pro-vitamin
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak nabati utama di
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak nabati utama di Indonesia, dan memegang peranan penting diantaranya iklim, tenaga kerja, dan kesediaan lahan yang masih cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan usaha komersil pada mulanya hanya dikenal di negara-negara maju, namun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Budaya menggunakan tanaman hias dan bunga bagi tujuan kesenangan dan usaha komersil pada mulanya hanya dikenal di negara-negara maju, namun akhirnya meluas hingga
Lebih terperinciTabel 1 Persentase penghambatan koloni dan filtrat isolat Streptomyces terhadap pertumbuhan S. rolfsii Isolat Streptomyces spp.
4 Tinggi tanaman kumulatif dikonversi menjadi LADKT (luasan area di bawah kurva perkembangan tinggi tanaman) menggunakan rumus sama seperti perhitungan LADKP. KB dihitung dengan rumus (Sutopo 2002): Perhitungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia tinggi, akan tetapi produksinya sangat rendah (Badan Pusat Statistik,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kedelai merupakan salah satu contoh dari komoditas tanaman pangan yang penting untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kebutuhan kedelai di Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemuliaan tanaman adalah suatu metode yang secara sistematik merakit
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pemuliaan tanaman adalah suatu metode yang secara sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia (Makmur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, akhir-akhir ini jagung juga digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas pangan kedua setelah padi di Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, akhir-akhir ini jagung juga digunakan sebagai pakan ternak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kakao merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang telah lama dikembangkan baik oleh masyarakat maupun lahan perkebunan yang dikelola oleh pemerintah. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Nanas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah didomestikasi sebelum masa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu makanan pokok di
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia. Hampir 90 % masyarakat Indonesia mengonsumsi beras yang merupakan hasil olahan
Lebih terperincihomozigot lebih banyak didapatkan pada tanaman BC2F2 persilangan Situ Bagendit x NIL-C443 dan Batur x NIL-C443 dibandingkan dengan Situ Bagendit x
144 PEMBAHASAN UMUM Penelitian introgresi segmen Pup1 ke dalam tetua Situ Bagendit dan Batur ini memiliki keunikan tersendiri. Kasalath dan NIL-C443 yang sebagai tetua sumber segmen Pup1 memiliki karakteristik
Lebih terperinciPerbanyakan In-Vitro Klon-Klon Unggul Lokal Kopi Bengkulu. Reny Fauziah Oetami 1)
Perbanyakan In-Vitro Klon-Klon Unggul Lokal Kopi Bengkulu Reny Fauziah Oetami 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118 Sebagai salah satu daerah penghasil kopi
Lebih terperinci