BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan atau suatu organisasi yang menjual

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan atau suatu organisasi yang menjual"

Transkripsi

1 8 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori Pengertian bisnis Bisnis berasal dari Business yaitu Busy (Sibuk), Sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan atau suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya (wikipedia). Menurut Griffin Ricky W. dan Elbert Ronald J. (2007:4), bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa dengan maksud untuk mendapatkan laba. Menurut Reymond E. Glos yang dikutip oleh Umar Husein (2005:3) dalam bukunya yang berjudul Business : It's Nature and Environment : An Introduction yang dikutip oleh Umar Husein adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orangorang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitashidup mereka. Menurut Boone Louis E. Dan David L. Kurtz (2008:5) bisnis adalah semua jenis aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Dari semua definisi di atas, dapat disimpulkan bisnis adalah keseluruhan kegiatan dari sebuah organisasi yang dikelola oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perdagangan maupun industri yang menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menghasilkan laba untuk mereka.

2 Capital Budgeting Menurut Van Horne, James C. dan John M. (2005:324) penganggaran modal (capital budgeting) merupakan proses mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi kegiatan-kegiatan investasi yang pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun. Penganggaran modal merupakan alat manajerial yang sangat dibutuhkan. Salah satu tugas seorang manajer keuangan adalah untuk memilih investasi dengan arus kas dan tingkat pengembalian yang memuaskan. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan harus mampu memutuskan apakah suatu investasi cukup berharga untuk ditanamkan modalnya dan bisa memilih dengan cerdas antara dua atau lebih alternatif. Untuk dapat melakukan ini diperlukan suatu prosedur untuk mengevaluasi, membandingkan, dan memilih proyek yang diperlukan. prosedur ini juga bisa kita sebut Capital Budgeting. Capital expenditure adalah sejumlah dana yang dibutuhkan untuk suatu proyek yang diharapkan dapat memberikan pemasukan dalam kurun waktu tertentu melebihi jangka waktu satu tahun. contoh proyek-proyek ini antara lain investasi dibidang pertambangan,properti, pabrik dan peralatan, riset, proyek pengembangan dan kampanye periklanan atau proyek-proyek lainnyayang membutuhkan pengeluaran modal dan menciptakan perputaran uang dimasa yang akan datang. Terdapat banyak kriteria untuk menentukan suatu proyek. Beberapa pemegang saham mungkin menginginkan perusahaan memilih proyek yang dapat menghasilkan pendapatan yang besar dalam waktu singkat, sementara itu pemegang saham lain mungkin akan menekankan pada pertumbuhan jangka panjang dengan memberikan lebih sedikit perhatian terhadap performa jangka pendek. Dilihat dari sudut pandang ini, akan cukup sulit untuk

3 10 memuaskan kepentingan yang berbeda-beda dari semua pemegang saham. Dengan adanya keterbatasan modal, menejemen perlu secara hati-hati memutuskanapakah proyek tertentu secara ekonomisbisa diterima karena itu kepemimpinan CEO dibutuhkan dalam hal ini Pengertian Arus Kas Menurut kasmir dan jakfar (2010:92) cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada diperusahaan dalam suatu periode tertentu. cash flow menggambarkan beberapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. cash flow juga menggambarkan beberapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Uang masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan atau hibah dari pihak tertentu. Uang masuk juga dapat diperoleh dari penghasilan atau pendapatan dari yang berhubungan langsung dengan usaha yang sedang dijalankan seperti penjualan. Uang keluar merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode, baik yang langsung berhubungan dengan usaha yang dijalankan, maupun yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan usaha utama. Uang keluar ini merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk berbagai keperluan yang berkaitandengan kegiatan usaha, seperti pembayaran cicilan utang dan bunga pinjaman, biaya produksi, biaya tenaga kerja dan biaya-biaya lainnya. Dalam cash flow semua data pendapatan yang akan diterima dan biaya yang akan dikeluarkan baik jenis, maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa, sehingga menggambarkan kondisi pemasukan dan pengeluaran di masa yang akan datang. Estimasi pendapatan dan biaya merupakan perkiraan beberapa pendapatan yang akan

4 11 diperoleh dan beberapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam suatu periode. Kemudian jenis-jenis pendapatan dan biaya apa saja yang dikeluarkan serta berapa besar pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan tiap pos. Pada akhirnya cash flow akan terlihat pada kas akhir yang diterima perusahaan. Jadi arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut.dalam hal ini diinvestasikan disuatu usaha. Menurut Farah Margaretha (2004:58) jenis-jenis cash flow yang dikaitakan dengan suatu usaha terdiri dari: o Cash outflow atau initial invesment outlay Kategori pertama adalah cash flow yang segera dibutuhkan untuk membiayai aktiva dan menyiapkan aktiva itu beroperasi. contoh: harga pembelian aktiva, biaya pemasangan, modal kerja, biaya pelatihan, biaya tenaga ahli, hasil penjualan mesin lama (replacement) o Cash inflow atau procced Kategori kedua adalah arus kas masuk yang diperoleh dari hasil aktiva atau investasi baru.contoh: tambahan penjualan penghematan tenaga kerja, bahan baku, bahan bakar dan lain-lain o Terminal cash flow

5 12 kategori ketiga adalah cash flow yang berkaitan dengan penutupan proyek. contoh: nilai sisa aktiva atau nilai residu, investasi modal kerja Investasi Pengertian Investasi Menurut Pendapat Abdul Halim (2005:4) Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Menurut Bambang Wijayanta dan Aristanti Vidyaningsih (2007:130) pengertian investasi adalah pengeluran modal untuk pembelian aset fisik seperti pabrik, mesin, peralatan dan persediaan, yaitu investasi fisik atau rill. Setiap investasi yang dilakukan mempunyai unsur ketidakpastian, pemodal hanya bisa mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh dan risiko investasi yang akan diterima. Investasi diartikan sebagai pengorbanan dari kekayaan yang dimiliki sekarang (sudah pasti) untuk memperoleh kekayaan di masa yang akan datang (yang belum pasti) Macam-macam Investasi Menurut pendapat Abdul Halim (2005:4) umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu : investasi pada asset-asset finansial (financial assets) dan investasi assetasset rill (real assets). Investasi pada asset-asset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan di pasar modal misalnya berupa saham, obligasi,

6 13 waran, opsi, dan lain-lain. sedangkan investasi pada asset-asset rill dapat berbentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya Kebutuhan Investasi Menurut Ahmad Subagyo (2007:197) ketika mengadakan proses analisis keuangan pengembangan usaha, tahap pertama yang dilakukan adalah menentukan kebutuhan investasi untuk pengadaan harta tetap dan kebutuhan modal kerja untuk operasional usaha atau sering disebut eksploitasi Penentuan biaya modal COC, WACC, MCC Pengertian Cost of Capital menurut Jae K. Shim, PHD dan Joel G. Siegel (2008:157). adalah tingkat pengembalian yang perusahaan harus berikan didalam securities perusahaan dalam rangka mempertahankan nilai pasarnya Pengertian Weighted Average Cost of Capital menurut Rudianto (2006:363) adalah rata-rata tertimbang dari berbagai biaya modal khusus pada saat tertentu. Biaya modal rata-rata tertimbang dihitung dengan cara menjumlahkan biaya modal proporsional dari setiap jenis modal yang digunakan perusahaan untuk berinvestasi. Pengertian MCC menurut John Ogilvie (2009:165) adalah perbedaan antara total biaya dengan struktur modal yang ada dan total biaya dengan struktur modal baru setelah investasi dilakukan Langkah-langkah Dalam Capital Budgeting Secara konseptual, capital budgeting mencangkup lima langkah yaitu: a. Menghasilkan proposal kegiatan investasi yang sesuai dengan tujuan strategis perusahaan.

7 14 b. Memperkirakan arus kas operasi tambahan setelah pajak bagi kegiatan-kegiatan investasi. c. Melakukan evaluasi arus kas tambahan dari kegiatan investasi. d. Memilih kegiatan investasi berdasarkan kriteria nilai yang memaksimalkan nilai. e. Melakukan evalusai setelah kegiatan investasi dilakukan dan melakukan pemeriksaan audit setelah kegiatan investasi selesai, secara berkesinambungan Kriteria Penetapan Perangkat Capital Budgeting Menurut Ahmad Subagiyo. (2007:205) aspek keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam mengembangkan usaha yang direncanakan, kemudian merangkumnya dalam bentuk laporan keuangan dan menganalisanya untuk menentukan kelayakan usaha tersebut. Tujuan analisis ini adalah untuk mengevalusai keseluruhan pembahasan tiap-tiap aspek yang membutuhkan dana dan modal kerja kedalam analisis investasi yang ditinjau dari waktu pengembalian modal (payback period), tingkat pengembalian (rate of return), tingakt pengembalian investasi (return on invesment), dan nilai sekarang bersih (net present value). Penentuan kelayakan suatu proyek dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode perhitungan. Beberapa metode tersebut adalah sebagai berikut: Payback period (PP) Metode pemulihan investasi (Payback method) adalah metode analisis kelayakan investasi yang berusaha untuk menilai persoalan kelayakan investasi menurut jangka

8 15 waktu waktu pemulihan modal yang diinvestasikan.jangka waktu pemulihan modal (payback period) adalah jangka waktu yang di perlukan, biasanya dinyatakan dalam satuan tahun, untuk mengembalikan seluruh modal yang diinvestasikan Net present value (NVP) Metode nilai sekarang adalah metode penilaian kelayakan investasi yang menyelaraskan nilai yang akan datang arus kas menjadi nilai sekarang dengan melalui pemotongan arus kas dengan faktor pengurangan (diskon) pada tingkat biaya modal tertentu yang diperhitungkan. Rumus dalam Metode Net Present Value adalah: Net Present Value = PV Proceed PV Outlay Profitability index (PI) Profitability Indeks adalah rasio atau perbandingan antara jumlah nilai sekarang arus kas selama umur ekonomisnya dan pengeluaran awal proyek.jumlah nilai sekarang arus kas selama umur ekonomisnya hanya memperhitungkan arus kas pada tahun pertama hingga akhir tahun, dan tidak termasuk pengeluaran awal. Rumus yang digunakan dalam Profitability Indeks adalah : Profitability Indeks = PV Proceed / PV Outlays Kriteria keputusan dengan menggunakan indeks keuntungan adalah menerima proyek jika Profitability Index lebih besar atau sama dengan 1,00 dan menolak proyek jika Profitability Index kurang dari 1,00.

9 16 Profitability Index (PI) > 1,0 : Terima, Profitability Index (PI) < 1,0 : Tolak, Kelemahan dan keuntungan dalam Profitability Index yaitu: Keuntungan : - Menggunakan arus kas. - Memakai nilai waktu luang. Kelemahan : -Membutuhkan peramalan jangka panjang yang detail mengenai pertambahan keuntungan dan biaya Internal rate or return (IRR) Metode tingkat pengembalian internal (IRR) adalah rasio laba dari penanaman modal dalam jumlah tertentu dan dalam waktu tertentu, dimana nilai sekarang arus kas masuk adalah sama dengan nilai sekarang pengeluaran investasi inisial. Pada tingkat bunga tersebut menggambarkan besarnya Internal Rate of Return dari usul investasi tersebut, cara ini dinamakan interpolasi. Cara menghitung IRR: IRR = P1 C1 x P2 P1 C2 C1 Dimana ; IRR = Internal Rate of Return yang dicari P1 = Tingkat bunga ke- 1 P2 = Tingkat bunga ke- 2

10 17 C1 = NPV ke- 1 C2 = NPV ke Pengertian Studi Kelayakan Berdasarkan pendapat Kamaludin (2004:1-2) pengertian studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian tentang tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan pertimbangan akan mendapatkan manfaat ekonomis suatu bisnis. Pengertian tersebut mempunyai tendensi bagi pelaku bisnis yang profit. Artinya, jika hasil penelitian dari bisnis yang dilakukan memberikan tambahan kekayaan bagi pelaku bisnis maka bisnis dianggap menguntungkan, dengan demikian ia akan mengambil bisnis tersebut. Sebaliknya, jika hasil penelitian cenderung menunjukkan pengurangan kekayaan bagi pelaku bisnis. Menurut Subagyo (2008:6) studi kelayakan bisnis adalah studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan usaha. Menurut Kashmir dan Jakfar (2010:9) studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan. Berdasarkan beberapa definisi tentang studi kelayakan bisnis maka dapat disimpulkan bahwa, studi kelayakan bisnis adalah sebuah penelitian bisnis yang menganalisis layak tidaknya suatu bisnis dan juga apakah bisnis tersebut dapat memberikan keuntungan kepada pemilik bisnis dalam jangka waktu tertentu Tujuan Studi Kelayakan Bisnis Menurut Kasmir dan Jakfar (2010:12-13), paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu bisnis atau proyek dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan, yaitu:

11 18 1. Menghindari resiko kerugian, Untuk menghindari resiko kerugian di masa yang akan datang, karena dimasa yang akan datang ada situasi ketidakpastian. Kondisi ini yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. 2. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan, Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang dapat dikerjaan.kemudian pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. 3. Memudahkan perencanaan, Jika kita dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaa dan hal-hal apa saja yang perlu direncanakan. Perencanaa meliputi beberapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha atau proyek akan dijalankan, dimana lokasi proyek akan dibangun, siapa-siapa yang akan melaksanakanya, bagaimana cara menjalankan, berapa besar keuntungan yang diperoleh, serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan. 4. Memudahkan pengawasan, Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencanayang disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.

12 19 5. Memudahkan pengendalian, Pengawasan dan pengendalian dalam operasi sebuah perusahaan besar perlu dilakukan secara berkesinambungan. Proses yang salah dari keduanya akan memberikan dampak buruk baik untuk kesehatan lingkungan maupun masalah sosial lainnya. Adanya studi kelayakan bisnis akan lebih memudahkan bagi pihak yang berwenang atau perusahaan terkait untuk melakukan pengawasan serta pengendalian Manfaat Studi Kelayakan Bisnis Menurut Kamaludin (2004:2) manfaat yang ditimbulkan dari adanya studi kelayakan bisnis adalah: 1. Manfaat Finansial Artinya bisnis tersebut akan menguntungkan bagi pelaku bisnis sendiri apabila bisnis dibandingkan dengan resiko yang ditanggung. 2. Manfaat ekonomi nasional Artinya bisnis tersebut jika dijalankan mampu menunjukkan manfaat yang lebih luas bagi Negara, misalnya semakin tenaga kerja yang terserap, pendapatan masyarakat meningkat, dsb. 3. Manfaat social Artinya masyarakat sekitar lokasi bisnis tersebut memperoleh manfaat atas bisnis yang dilakukan tersebut secara langsung maupun tidak langsung.

13 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis Tahap-tahap studi kelayakan bisnis menurut Umar Husein (2005:21) sebagai berikut: 1. Tahap penemuan ide Tahap dimana wirausaha memiliki ide usaha yang kemudian di rumuskan dan diidentifikasi. Ide yang akan dijalankan mempunyai potensi yang menguntungkan. 2. Tahap penelitian Setelah ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan memakai metode ilmiah.dimulai dengan menugumpulkan data, mengolah data berdasarkan teori yang releven, menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai, menyimpilkan hasil sampai pada pekerjaan membuat laporan hasil penelitian tersebut. 3. Tahap evaluasi Tahap dimana evalusai terhadap usulan bisnis untuk perkiraan saat dibangun dan saat dioperasionalkan secara rutin. Hal yang dibandingkan dalamevalusai bisnis adalah seluruh biaya yang akan ditimbulkan oleh usulan tersebut serta manfaat yang diperkirakanakan diperoleh. 4. Tahap pengurutan usulan yang layak Tahap dimana melakukan penelitian rencana bisnis yang dianggap paling penting direalisasikan.kemudian menentukan rencana yang diprioritaskan,dimana

14 21 rencana tersebut memiliki skor tertinggi jika dibandingkan dengan usulan yang ada berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang ditentukan. 5.Tahap rencana pelaksanaan Tahap untuk membuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, waktu pengerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksanaan, ketersediaan dana, kesiapan manajemen dan lain-lain. 6. Tahap pelaksanaan Tahap merealisasikan pembangunan proyek kemudian melaksanakan operasional bisnis secara rutin yang berupa fungsi keuangan, pemasaran, produksi atau operasi, SDM dan manajemen agar selalu bekerja efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Aspek Pemasaran Dalam sebuah studi kelayakan bisnis aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang paling penting, karena aspek pasar dan pemasaran menentukan hidup atau tidaknya sebuah perusahaan di dalam industri. Apabila aspek pasar dan pemasaran tidak diteliti secara benar maka prospek kedepan sebuah perusahaan tidak akan tercitrakan secara benar yang akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan perusahaan. Pengertian pasar secara sederhana adalah tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.menurut Umar Husein (2005:35), pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga.

15 22 Dalam menjalankan sebuah pemasaran bagi produk perusahaan, manajemen pemasaran menjalankan 4 strategi pemasaran yang dikenal dengan bauran pemasaran (marketing mix) atau 4p dalam pemasaran yang terdiri dari 4 empat komponen, yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place) dan promosi (promotion),yaitu : Product (Produk). Barang atau jasa yang ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau komisi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Price (Harga) Sejumlah kompensasi (uang maupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Place (Tempat) Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampe ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen. Promotion (Promosi) Promosi adalah kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia Dalam menganalisis studi kelayakan bisnis aspek manajemen dansdm penting dianalisis karena dalam menjalankan sebuah organisasi, manajemen satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan pekerjaan. Suatu organisasi selalu diibaratkan dengan sebuah tubuh, apabila akan melakukan sebuah perubahaan namun sebagian dari organ

16 23 tubuh tidak siap untuk menerima perubahan tersebut maka perubahan yang telah direncanakan tidak akan dapat dijalankan. 1. Macam-macam perencanaan Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana atau rencanarencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, antara lain yaitu dari sisi jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi tingkat manajemen,yaitu dari sisi strategis dan operasional sebagai berikut: Sisi jangka waktu Jika dilihat dari waktu yang digunakan untuk pengaplikasian suatu rencana, dikenal tigas bentuk perencanaan, yaitu : A. Perencanaan jangka panjang, perencanaan semacam ini menjangkau waktu sekitar 20 sampai 30 tahun kedepan. Rencana-rencananya masih berbentuk garis besar yang bersofat strategis dan umum. B. Perencanaan jangka menegah, menjangkau sekitar 3 sampai 5 tahun kedepan.perencanaan jangka panjang dipecah-pecah menjadi beberapa kali pelaksanaan rencana jangka menegah sehingga setiap tahap hendaknya disesuaikan dengan prioritas. C. Perencanaan jangka pendek, perencanaan ini menjangkau waktu paling lama 1 tahun. Perencanaa ini lebih konkret dan lebih terperinci, karena lebih jelas sasaran yang harus dicapai termasuk dalam hal penggunaan sumber daya. Sisi tingkatan manajemen

17 24 Pada umumnya perencanaan bila digolongkan ke dalam tingkatan manajemen akan terbagi dua, yaitu : a) Perencanaan strategis, perencanaan ini merupakan bagian dari manajemen strategis. Perencanaan strategis lebih berfokus pada bagaimana puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang. b) Perencanaan operasional, merupakan bagian dari strategi operasional yang lebih mengarah pada bidang fungsional perusahaan. Struktur organisasi Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan produksi dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktifitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktifitas tersebut sampai batas-batas tertentu. Ada empat elemen dalam struktur, yaitu: a) Spesialisasi aktifitas, mengacu dapat spesifikasi tugas-tugas perorangan dan kelompok kerja di seluruh organisasi. b) Standarisasi aktifitas, merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menuju kelayakan aktifitas. c) Koordinasi aktifitas, adalah prosedur yang digunakan dalam memadukan fungsi-fungsi sub-unit dalam organisasi.

18 25 d) Besar unit kerja, hubungan dengan jumlah pegawai yang berada dalam suatu kelompok kerja. 2. Sumber Daya Manusia Aspek selanjutnya yang perlu dianalisis adalah kesiapan perusahaan yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia mulai dari pengadaan karyawan sampai penempatan di jabatan tertentu. Analisis jabatan Menurut Suliyanto (2010:173) analisis jabatan diartikan sebagai sutu proses yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyintesiskan data jabatan. Uraian jabatan memuat hal-hal seperti identitas jabatan, fungsi jabatan, uraian tugas, wewenang, tanggung jawab, dan lain sebagainya. Perencanaan SDM merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sistemati untuk meramalkan kebutuhan SDM dalam suatu bisnis atau perusahaan. Pengadaan Tenaga Kerja Dalam pengadaan tenaga kerja ini terdapat beberapa tahap yaitu: Prorecurement, merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi dalam mencapai tujuan. Recuitment,

19 26 adalah upaya pencarian calon karyawan yang memenuhi syarat tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat memilih orangorang yang tepat untuk mengisi lowongan yang ada. Seleksi, adalah suatu proses untuk memilih tenaga kerja yang memenuhi syarat yang telah ditentukan organisasi. Penempatan, setelah seseorang diseleksi dan dinyatakan cocok dengan jabatannya, maka selanjutnya dilakukan orientasi, di mana tugas digunakan untuk menyampaikan informasi yang harus dilaksanakan dan standar kerja yang layak. Kompensasi Kompensasi adalah penghargaan atau imbalan yang diterima oleh para tenaga kerja atau karyawan atas kontribusinya dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Pengembangan Selanjutnya pihak manajemen perlu melaksanakan fungsi pengembangan terhadap karyawannya melalui pendidikan dan pelatihan.pendidikan dan pelatihan diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan sehingga mampu memenuhi tuntutaan organisasi dalam menghadapi persaingan. Integrasi

20 27 Integrasi merupakan fungsi operatif dari manajemen SDM yang berkaitan dengan penyesuaian keinginan karyawan dengan organisasi. Pemeliharaan Pihak manajemen harus terus berupaya memelihara karyawannya dengan berbagai cara agar mereka tetap betah dan merasa dihargai dalam organisasi tersebut Pemutusan Hubungan Kerja Banyak hal yang dapat menjadi faktor penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja seorang karyawan dengan perusahaan beberapa diantaranya adalah pensiun, permintaan pengunduran diri karena alasan pribadi, dan pemecatan karena melakukan kesalahan Aspek AMDAL (Analisa Dampak Lingkungan Hidup) Pertumbuhan dan pekembangan perusahaan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar apakah membawa dampak negative atau positif terhadap masyarakat sekitar atau sebaliknya apakah masyarakat sekitar membawa dampak positif atau negative terhadap perusahaan. Analisia yang dilakukan terhadap aspek ini bermanfaat untuk mengindentifikasi kelayakan bisnis yang dijalankan sesuai dengan standar lingkungan hidup yang ada. Salah satu media dari aspek ini adalah AMDAL (Analisis Dampak

21 28 Lingkungan) yang sedang dan telah dikembangkan di beberapa Negara maju dengan nama Environmental Impact Analysis atau Envirinmental Impact Assessment (EIA) Aspek Hukum Analisis dalam aspek ini ditujukan untuk mengindentifikasi beberapa factor yang dapat mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana bisnis dijalankan dari sisi hukum seperti siapa pelaksana bisnis, bisnis apa yang akan dilaksanakan, waktu pelaksanaan bisnis, dimana bisnis akan dilaksanakan, bagaimana bisnis dilaksanakan, dan peraturanperaturan serta perundang-undang yang berlaku. Analisis terhadap aspek ini penting untuk dilakukan untuk menghindari pemberhentian suatu rencana bisnis oleh pihak yang berwajib atau protes dari masyarakat Aspek Keuangan Dalam pembahasan studi kelayakan ini aspek keuangan adalah merupakan suatu aspek yang sangat menentukan berjalannya invetasi yang akan dilakukan. Karena aspek keuangan dapat menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan cara membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan untuk membayar kembali investasi yang telah dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan, serta dapat menilai apakah investasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Aspek keuangan juga dapat dikatakan sebagai dasar terlaksana atau tidaknya suatu investasi yang diinginkan. Maka dari itu dalam menilai investasi harus benar-benar memperhatikan dana yang tersedia apakah dapat digunakan secara maksimal demi mencapai tujuan dari perusahaan. Dalam aspek keuangan ini juga membicarakan bagaimana memperkirakan kebutuhan dana yang digunakan untuk aktiva tetap maupun untuk modal kerja

22 Kerangka Pemikiran Kriteria penilaian yang akan digunakan dalam analisa kelayakan pengembangan bisnis ini akan menggunakan aspek-aspek studi kelayakan. Namun focus utama dalam penilaian adalah berdasarkan pada hasil perhitungan aspek keuangan dan pemasaran. Berdasarkan teori-teori pendukung yang telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya, maka dibuat gambar kerangka pemikiran dalam analisis kelayakan pengembangan bisnis seperti pada Gambar 2.1 dibawah ini: ASPEK KEUANGAN ASPEK PASAR & PEMASARAN TIDAK LAYAK STOP PROJECT PENAMBAHAN GUDANG ASPEK MANAJEMEN DAN SDM PT. PRIMA LINTAS EXPRESS ANALISIS STUDY KELAYAKAN BISNIS KELAYAKAN ASPEK AMDAL LAYAK KESIMPULAN DAN SARAN ASPEK HUKUM PENDIRIAN GUDANG BARU gambar 2.1 kerangka pemikiran

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Van Horne (2005,p324) penganggaran modal (capital budgeting)

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Van Horne (2005,p324) penganggaran modal (capital budgeting) BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Capital Budgeting Menurut Van Horne (2005,p324) penganggaran modal (capital budgeting) merupakan proses mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Menurut Ibrahim H.M.Y (2003) menyatakan bahwa biaya investasi adalah biaya yang diperlukan dalam pembangunan suatu proyek, yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi PENILAIAN INVESTASI I. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Bentuk investasi dibedakan. Berdasarkan asset

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

BAB II LANDASAN TEORI. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. BAB II LANDASAN TEORI A. Teori-teori 1. Pengertian Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang lebih baik, turut serta meningkatkan iklim pertumbuhan investasi dalam negeri. Hal ini

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA Santi Nurjanah PT Dagang Jaya Jakarta Jln. Seni Budaya Raya, No.10, Jelambar Baru, Jakarta Barat 11460 potter_251289@yahoo.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

9 Universitas Indonesia

9 Universitas Indonesia BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Studi Kelayakan Studi kelayakan atau feasibility study adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan,

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI Disusun Oleh: Paulina Sari 201210170311004 Aulia Pratiwi 201210170311033 Satria Sukanda 201210170311041 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis PT. Dagang Jaya dalam pendistribusian dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, selalu terdapat aktiva tetap untuk menjalankan operasinya. Aktiva tetap mempunyai kedudukan yang penting dalam perusahaan karena memerlukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) pada usaha bisnis tertentu. Usaha bisnis itu sendiri dapat bersifat baru sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan berkembang. Dalam menjalankan usahanya suatu perusahaan baik yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING JENIS INVESTASI FINANCIAL ASSET (Saham, Obligasi dst) RIIL ASSET (Property, Machine, dst) PRODUCT DERIVATE (Reksadana, Bursa Valas,Bursa Komoditas) COMBINATION Pengertian

Lebih terperinci

Investasi dalam aktiva tetap

Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Secara konsep Investasi dalam aktiva tetap tidak ada perbedaan dengan Investasi dalam aktiva lancar Perbedaannya terletak pada waktu dan cara perputaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Menurut pendapat Halim (2007:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Menurut pendapat Halim (2007:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Menurut pendapat Halim (2007:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan laba. Cara yang dilakukan oleh pihak manajemen didalam mengantisipasi perubahan dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

12/04/2012. Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi

12/04/2012. Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi MATERI MATRIKULASI PENGANTAR BISNIS Sub Bahasan Manajemen Keuangan (Konsep Penilaian Investasi dala Aktiva Tetap) I Made Artawan, SE, MM Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar 1

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES Nama : Bayu Aji Prasetyo NPM : 11208350 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2011 Latar Belakang Masalah Kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan laba. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya melalui Investasi. Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

BAB II KEPUTUSAN INVESTASI

BAB II KEPUTUSAN INVESTASI BAB II KEPUTUSAN INVESTASI II.1. Pengertian Investasi Investasi dapat diartikan sebagai pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang (Mulyadi, 2001: 284).

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : NIMAS SHYNTIA NPM : 15209386 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA. SE.MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan untuk dapat mengembangkan

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana seseorang merencanakan investasi penting yang mempunyai keterlibatan jangka panjang. Investasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sumber-sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa

BAB II LANDASAN TEORI. sumber-sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang (Mulyadi, 2001:284). Investasi juga dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik perusahaan besar maupun kecil terpacu untuk bersaing mendapatkan laba yang semaksimal mungkin guna

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Ariayanti (2010), dengan obyek penelitian tentang penilaian investasi penambahan aktiva tetap pada Perusahaan Indana Paint Malang dengan data penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, suatu perusahaan harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis PT. Mitra Computa Asia dalam pendistribusian produk

Lebih terperinci

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 2 KERANGKA STRATEGIK KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL Keputusan penganggaran modal harus dihubungkan dengan perencanaan strategi perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi dan Proyek 2.2 Pengertian Bisnis 2.3 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi dan Proyek 2.2 Pengertian Bisnis 2.3 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi dan Proyek Kasmir dan Jakfar berpendapat bahwa investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA Nur Halima, Masyhad, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA Disusun Oleh : Sri Waluyo, S.Ag., MM Dassaad, SE., MM UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013 ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH NAMA : Ahmad Saepudin NPM : 11208558 JURUSAN PEMBIMBING : Manajemen : Supiani, SE, MM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan yaitu masyarakat yang adil

Lebih terperinci

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK. Proudly present Penganggaran Modal Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com PENGANGGARANMODAL (CapitalBudgeting) ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (ANALISIS USULAN INVESTASI)

Lebih terperinci

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang.

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang. CAPITAL BUDGETING (ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI JANGKA PANJANG) Ikin Solikin Capital Budgeting adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang. Ada 3 alasan investasi dalam aktiva tetap perlu dikelola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Investasi Investasi ialah komitmen saat ini atas uang atau sumber daya lainnya, dengan pengharapan untuk memperoleh imbalan di masa mendatang (Bodie, Kane, dan Marcus, 2008).

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, setiap perusahan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat agar dapat mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana atau modal, kita perlu melakukan suatu studi kelayakan untuk melihat apakah proyek

Lebih terperinci

Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Lanjutan

Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Lanjutan Makalah Manajemen Keuangan Lanjutan Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Lanjutan DOSEN PEMBIMBING Rudy Lizwaril, Drs., Se., Mm., Ak., Ca., Cpma DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 Antonius Arjuna P 0115101134 Tio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian dan Pentingnya Investasi Investasi diambil dari kata bahasa Inggris investation yang bermakna penanaman modal. Investasi merupakan salah

Lebih terperinci

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP INVESTSI DLM KTIV TETP nggaran/budget adalah suatu rencana yang menjelaskan arus kas keluar dan arus kas masuk yang diproyeksikan selama periode tertentu dimasa yang akan datang. Peranggaran Modal adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi perusahaannya tetap dalam keadaan sehat. Dengan kondisi perusahaan yang sehat, maka

Lebih terperinci

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar 99 yang berlokasi di Jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 82 Sengon - Jombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan usaha pengalokasian sejumlah besar modal (uang) yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan usaha pengalokasian sejumlah besar modal (uang) yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Investasi merupakan usaha pengalokasian sejumlah besar modal (uang) yang dilakukan oleh pemilik modal pada usaha atau unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan

Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Menurut Surakhmad, (1994:140-143), metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

Lebih terperinci