TEORI ASAL MULA DAN TERJADINYA NEGARA. Pokok Bahasan : Asal mula Negara Terjadinya Negara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEORI ASAL MULA DAN TERJADINYA NEGARA. Pokok Bahasan : Asal mula Negara Terjadinya Negara"

Transkripsi

1 TEORI ASAL MULA DAN TERJADINYA NEGARA Pokok Bahasan : Asal mula Negara Terjadinya Negara

2 Asal mula Negara Secara garis besar teori tentang asal mula negara dapat dikelompokkan dalam dua kelompok : Teori yang bersifat spekulasi, yang terdiri dari teori Ketuhanan, Teori Kekuatan, dan Teori Juridis Teori yang bersifat Historis sosiologis, disebut juga sebagai teori evolusi.

3 Teori Ketuhanan Yaitu suatu teori yang menganggap bahwa asal mula negara dan kekuasaan seorang penguasa adalah sematamata berasal dari Tuhan. Pelopor teori ini antara lain Agustinus, Thomas Aquino, dan Frederick Julius Sthal Teori Ketuhanan (teokrasi) pada prinsipnya mengandung 3 pokok masalah : Negara itu dibentuk dibawah kuasa Tuhan; Kekuasaan seorang Raja adalah atas pemberian Tuhan; Mereka menganggap bahwa tidak ada kedaulatan selain kedaulatan Tuhan

4 Teori Kekuatan Maksudnya, kekuatan menjadi sumber dan pencipta negara, negara dilahirkan karena pertarungan kekuatan dimana yang paling kuat yang akan merupakan pemenang dan sekaligus pembentuk negara. Faktor kekuatan itu juga dapat berupa kekuatan ekonomi dan kekuatan otak. Tokoh dari teori kekuatan antara lain : Ludwig gunplowitz, Karl Marx, H.j.Laski, dan Machiavelli. Beberapa pandangan dari teori kekuatan diantaranya : Negara adalah suatu organisasi dari kekuasaan yang kuat untuk menindak organisasi yang lemah Negara adalah alat kaum kapitalis yang menguasai alat-alat produksi Negara adalah organisasi pemaksa

5 Teori Juridis Teori juridis di bagi dalam beberapa teori, yakni teori patrialchal, teori matrialchal, teori patrimonial, dan teori perjanjian masyarakat. Teori patrialchal maksudnya, bahwa pemimpin pertama dari manusia itu adalah semula dari seorang bapak yang merupakan kepala keluarga kecil, yang kemudian akan menjadi keluarga yang lebih besar yang akhirnya membentuk suatu masyarakat, dan masyarakat membentuk suatu negara dengan garis bapak sebagai pimpinan Sedangkan teori matrialchal hampir sama dengan teori patrialchal, hanya garis ibu yang menentukan Sedangkan teori patrimonial juga hampir sama dengan teori diatas, namun yang menentukan adalah garis ibu dan bapak.

6 Teori perjanjian masyarakat/kontrak sosial/teori hukum alam pada pokoknya adalah negara merupakan hasil daripada perjanjian individu-individu yang pada mulanya tidak mempunyai suatu organisasi pemerintah. Dalam sejarahnya dunia dan manusia itu hidupnya dipisahkan dalam 2 periode yaitu periode sebelum terbentuknya negara dan periode sesudahnya. dalam periode sebelum ada negara (pra negara) manusia hidup di alam bebas dan oleh karena itu disebut sebagai alamiah ( manusia in abstakto), hukum yang menguasai kehidupan manusia in abstakto ialah hukum alam. Pada suatu saat manusia in abstarkto ini sepakat untuk mengadakan suatu perjanjian membuat suatu organisasi yang akhirnya disebut negara. Terbentuknya negara merupakan perubahan dari manusia in abstrakto tadi, yaitu melalui suatu proses ciptaan manusia yang bersifat rasionil lewat suatu perjanjian masyarakat. Karenanya teori ini disebut teori perjanjian masyarakat, dan karena dasarnya adalah hukum alam, maka disebut juga sebagai teori hukum alam.

7 Perbedaan pandangan para sarjana tentang teori perjanjian Thomas Hobbes (sarjana Inggris) beliau menganggap manusia in abstrakto itu mempunyai sifat individualis dan egoistis. Tindakannya tidak ditentukan oleh akal, tapi hawa nafsunya, sehingga keadaannya penuh dengan kekacauan, dimana manusia yang satu merupakan lawan dari manusia lainnya (Homo Homini Lupus dan Bellum Omnium Contra Omnus) Walau manusia in abstrakto memiliki sifat yang buruk, tapi hakekatnya mereka mempunyai rasio dan kesadaran untukmempertahankan kelangsungan hidupnya, karenanya menginginkan kehidupan yang damai, satu-satunya jalan dengan mengadakan perjanjian, dengan setiap individu menyerahkan seluruh hak-hak dasarnya kepada seseorang yang dianggap paling kuat secara mutlak Bahwa pihak pihak yang ikut dalam perjanian itu adalah manusia-manusia pribadi yang karenanya bentuk perjanjian tersebut disebut Pactum subyektionis (perjanjian Pribadi). Selanjutnya hasilnya ialah negara yang berbentuk Monarchi Absolut, yang mana ciri-cirinya adalah : Raja / Pemerintah berdaulat mutlak Hukum adalah tergantung kepada yang berkuasa

8 John Locke (sarjana Inggris) Manusia in abstrakto adalah manusia yang berakal, yang hidup bebas dan damai. Tetapi ada potensi latent dari manusia berupa kecenderungan untuk menyerang. Untuk menghindari kemungkinan kekacauan mereka merasa perlu adanya suatu organisasi politik yang melindungi jiwa dan harta mereka, karenanya mereka membentuk perjanjian. Konstruksi perjanjiannya ialah pertama-tama diadakan perjanjian untuk membentuk badan kolektif (badan politik) yang akhirnya bernama negara, perjanjian ini disebut Pactum union. Setelah itu badan politik mengadakan perjanjian dengan seorang raja/penguasa dengan syarat penguasa tersebut harus menjamin dan melindungi hak-hak asasi manusia dan memerintah berdasarkan suatu undang-undang dasar. Karenanya hasil perjanjian ini melahirkan suatu kerajaan/negara yang bersifat Monarchi Konstitusionil dengan ciri-ciri pemerintah berdasarkan hukum dan dilindunginya hak asasi manusia. Oleh karena itu John Locke di juluki Bapak Hak-hak asasi Manusia

9 JJ Rousseau (sarjana Perancis) Pandangan tentang manusia in abstrakto hampir sama dengan pendapat john locke, tetapi selain punya ratio, manusia in abstrakto juga memiliki kemauan pribadi dan kemauan untuk kepentingan umum. Alasan membentuk negara ialah karena masyarakat alamiah memiliki potensi untuk berbahaya, maka dengan rasio dan kemauan untuk kepentingan umumnya (general whill) sepakat mengadakan perjanjian masyarakat membentuk body politik yang bernama negara. Konstruksinya ialah individu bebas tersebut mengadakan perjanjian yang disebut pactum union, tetapi yang berdaulat tetap rakyat yang mengadakan perjanjian. Oleh karena itu maka hasilnya adalah suatu negara yang berkedaulatan rakyat. Ciri-ciri negara yang berkedaulatan rakyat diantaranya : Bahwa pemerintah hanyalah wakil dari rakyat Kedaulatan adalah tetap ditangan rakyat

10 Terjadinya Negara Terjadinya negara di bagi dalam 2 tahap, tahap 1 terjadinya negara secara primer dan tahap 2 secara sekunder Perkembangan negara secara Primer melalui 4 tahap, yakni : 1. GEMEINSCAFT atau GENOSSENSCAFT adalah suatu bentuk negara yang terdiri dari perkelompokan orang-orang yang menggabungkan diri untuk memenuhi kepentingan bersama dan didasarkan pada persamaan. Bentuknya masih sederhana, belum terorganisir, organ-organ seperti parlemen, kepala negara belum ada. Disini yang nampak ialah unsur masyarakat paguyuban. Kedudukan antara individu sama dan segala sesuatu diusahakan bersama secara gotong royong. Yang memimpin dalam masyarakat yang homogen ini ialah siapa yang dianggap paling kuat (Primus Interpares). Disinilah pertama kali bentuk dari negara yang paling sederhana sekali, titik tolaknya ialah unsur rakyat

11 2. REICH atau RIJK, bentuk yang kedua ini lebih baik dari bentuk yang pertama. Bentuk negara yang sederhana sudah mulai berkembang dengan mulai terlihat adanya pusat-pusat kekuasaan, dimana diantara pemegang kekuasaan yang satu dengan yang lain mulai bertentangan, disini siapa yang memegang kekuasaan berdaulat. Dalam tahap ini masih belum ada pemerintahan yang tetap. Titik berlakunya adalah unsur Pemerintahan yang berdaulat

12 3. STAAT, yakni pengertian negara sekarang ini dimana unsur konstitutif (unsur pembentuk) dari suatu negara sudah terpenuhi, serta pusat kekuasaan hanya ada satu. Dalam bentuk staat ini unsur rakyat dan unsur pemerintah sudah pasti, dan unsur pemerintahan yang ada tidak bersaing lagi. Disini batas-batas dari daerah sudah ditentukan. Dalam staat ini masih banyak sekali adanya negara bukan atas kehendak rakyat, tetapi dipaksakan oleh penguasa dengan adanya paksaan tersebut maka timbul gerakan-gerakan rakyat, gerakan tersebut merupakan Natie untuk melepaskan tekanan-tekanan dari orang-orang yang berkuasa.

13 4. DEMOKRATIE NATIE, atau negara-negara nasional adalah hasil dari bentuk staat. Disini perkembangan negara bukan secara historis, akan tetapi secara kewajaran dan berkembangnya tersebut adalah karena tingkat peradaban/kecerdasan yang sudah meningkat dan maju. Perkembangan negara semacam ini disebut perkembangan secara Prima, dan perkembangan bentuk negara ini hanya sampai pada bentuk Demokratie natie, sedangkan adanya Diktatur hanya merupakan variasi dari Demokratie natie dan timbulnya diktatur tersebut adalah antara lain karena adanya keputusan-keputusan negara yang diambil secara cepat tanpa menghiraukan kepentingan masyarakat yang lain.

14 Terjadinya negara secara sekunder Terjadinya negara secara sekunder terjadi dilingkungan masyarakat yang sudah bernegara, yang diperlukan hanya pengakuan. Pengakuan terdiri dari 2 macam, yaitu: Pengakuan secara de facto, pengakuan berdasarkan kenyataan yang ada, bersifat sementara, disini tidak dirasakan adanya keperluan yang mendesak untuk mengadakan hubungan dengan bangsa atau negara lain. Biasanya mengenai hubungan dagang saja. Pengakuan secara de jure, bersifat tetap serta mempunyai arti yang lebih luas kerena pengakuan oleh negara lain cakupannya lebih luas antara lain diadakan hubungan kebudayaan, politik, ekonomi, dan sebagainya. Pengakuan de jure biasanya di tandai juga dengan adanya hubungan diplomatik.

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI PEMBENTUKAN NEGARA KEWARGANEGARAAN

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI PEMBENTUKAN NEGARA KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI PEMBENTUKAN NEGARA KEWARGANEGARAAN NEGARA Istilah Negara : Staat (Belanda/Jerman) State (Inggris) Etat (Perancis) Status /statum: menempatkan dalam berdiri, membuat berdiri,

Lebih terperinci

Teori Asal Mula Negara Andrie Irawan, SH., MH

Teori Asal Mula Negara Andrie Irawan, SH., MH Teori Asal Mula Negara Andrie Irawan, SH., MH Teori Perjanjian Masyarakat Dalam ilmu politik dikenal 2 jenis perjanjian masyarakat yaitu perjanjian masyarakat sebenarnya (pactum unionis atau social contract

Lebih terperinci

PERTAMA HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA. MATRIKULASI supentri

PERTAMA HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA. MATRIKULASI supentri PERTAMA HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA MATRIKULASI supentri MANUSIA, BANGSA DAN NEGARA MANUSIA. MANUSIA BERASAL DARI BAHASA SANSAKERTA YAITU MANU, ARTINYA BERPIKIR DAN BERAKAL BUDI. DALAM SEJARAH, HOMO BERARTI

Lebih terperinci

Teori Kedaulatan. Makna Kedaulatan MACAM MACAM TEORI KEDAULATAN. Secara Sempit. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu Negara.

Teori Kedaulatan. Makna Kedaulatan MACAM MACAM TEORI KEDAULATAN. Secara Sempit. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu Negara. Teori Kedaulatan Makna Kedaulatan Secara Sempit Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu Negara Secara Luas Kedaulatan adalah hak khusus untuk menajalankan kewenangan tertingi atas suatu wilayah atau

Lebih terperinci

MATERI KEWARGANEGARAAN KELAS X

MATERI KEWARGANEGARAAN KELAS X SEMESTER I MATERI KEWARGANEGARAAN KELAS X 1.Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 2. Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional 3. Menampilkan

Lebih terperinci

Konvensi Montevideo 1933

Konvensi Montevideo 1933 Konvensi Montevideo 1933 N E G A R A 1. Penduduk yang tetap; 2. Wilayah yang pasti; 3. Pemerintah; 4. Kemampuan untuk mengadakan hubungan internasional (kedaulatan) PENGERTIAN NEGARA Kelsen Kesatuan ketentuan

Lebih terperinci

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. Modul ke: MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN MODUL 2 NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. ( DITERBITKAN OLEH UMB GRAHA ILMU ) Fakultas

Lebih terperinci

ASAL MULA NEGARA. Nanik Prasetyoningsih.

ASAL MULA NEGARA. Nanik Prasetyoningsih. ASAL MULA NEGARA Nanik Prasetyoningsih E-mail:nanikprasetyoningsih@yahoo.com TEORI-TEORI ASAL MULA NEGARA DUA GOLONGAN BESAR: TEORI-TEORI SPEKULATIF: TEORI PERJANJIAN MASYARAKAT; TEORI TEOKRATIS; TEORI

Lebih terperinci

LOG Ci O vic Education

LOG Ci O vic Education LOGO Civic Education NEGARA DAN WARGA NEGARA Dosen Pengajar: Dra. Hermawati, MA Kelompok 5a : 1 Nia Cita Anisa (1113102000052) Kelas B No absen :15 2 Ramaza Rizka (1113102000076) Kelas D No absen :10 3

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen Modul ke: Kewarganegaraan Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Bentuk Negara (staats-vorm)

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 6 ASAL MULA DAN LENYAPNYA NEGARA

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 6 ASAL MULA DAN LENYAPNYA NEGARA MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 6 ASAL MULA DAN LENYAPNYA NEGARA A. TEORI ASAL MULA NEGARA Perihal asal mula negara secara substansial sesungguhnya membahas teori-teori mengenai bagaimana timbulnya

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN. Modul ke: 03Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN. Modul ke: 03Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika KEWARGANEGARAAN Modul ke: 03Fakultas Nurohma, FASILKOM NEGARA DAN PEMERINTAHAN S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika Pendahuluan DESKRIPSI Menjelaskan pengertian dan alasan terbentuknya negara, teori-teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan aliran utama pemikiran Abad ke-18 di Eropa dan Amerika. Pada

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan aliran utama pemikiran Abad ke-18 di Eropa dan Amerika. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa pencerahan (Aufklärung) merupakan istilah yang digunakaan untuk menggambarkan aliran utama pemikiran Abad ke-18 di Eropa dan Amerika. Pada masa pencerahan,

Lebih terperinci

Pengertian dan Definisi Negara Menurut Para Ahli

Pengertian dan Definisi Negara Menurut Para Ahli Pengertian dan Definisi Negara Menurut Para Ahli Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Selain itu, manusia juga merupakan mahluk politik yang mempunyai naluri utnuk berkuasa. Oleh

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER I TAHUN 2009/2010 MATA KULIAH ILMU NEGARA

PEMBAHASAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER I TAHUN 2009/2010 MATA KULIAH ILMU NEGARA PEMBAHASAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER I TAHUN 2009/2010 MATA KULIAH ILMU NEGARA Disusun oleh MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN NPM. 151000126 KELAS D UNIVERSITY 089670585040 KADER HmI KOMHUK UNPAS-BANDUNG KETUPLAK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pandeglang, November Penulis

KATA PENGANTAR. Pandeglang, November Penulis KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami tentang Teori Kekuasaan Negara. Semoga bisa menjadi acuan dalam

Lebih terperinci

POLITIK HUKUM BAB IV NEGARA DAN POLITIK HUKUM. OLEH: PROF.DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.MH

POLITIK HUKUM BAB IV NEGARA DAN POLITIK HUKUM. OLEH: PROF.DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.MH POLITIK HUKUM BAB IV NEGARA DAN POLITIK HUKUM. OLEH: PROF.DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.MH BAGI POLITIK HUKUM. Negara perlu disatu sisi karena Negara merupakan institusi pelembagaan kepentingan umum dan di lain

Lebih terperinci

Bangsa dan Negara 1.1 Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Individu 1.2 Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Sosial 2.1 Pengertian Bangsa

Bangsa dan Negara 1.1 Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Individu 1.2 Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Sosial 2.1 Pengertian Bangsa Bangsa dan Negara 1.1 Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Individu Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai person atau perseorangan atau sebagai diri pribadi. a. Sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

PENGERTIAN NEGARA DARI BERBAGAI TOKOH

PENGERTIAN NEGARA DARI BERBAGAI TOKOH PENGERTIAN NEGARA DARI BERBAGAI TOKOH 1. Roger H. Soltau Negara adalah agen atau kewenangan yang mengatur atau mengendalikan persoalanpersoalan bersama atas nama masyarakat 2. Harold J. Laski Negara adalah

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : PPKn Kelas / Sem : VIII / 1

Mata Pelajaran : PPKn Kelas / Sem : VIII / 1 LEMBAR KERJA Mata Pelajaran : PPKn Kelas / Sem : VIII / 1 Kompetensi Dasar : Menghargai semangat kebangsaan dan kebernegaraan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam menetapkan UUD 1945

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: BENTUK NEGARA & SISTEM PEMERINTAHAN Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin PENGERTIAN Bentuk Negara (staats-vorm) berbicara mengenai organ negara atau

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit ( 3 x pertemuan )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit ( 3 x pertemuan ) lampiran Lampiran 1.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman : Pendidikan Kewarganegaraan : VIII/2 : V Alokasi Waktu : 6

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hukum adalah pembatasan kebebasan setiap orang demi kebebasan semua orang... Kaidah hukum mengarahkan diri hanya pada perbuatanperbuatan lahiriah. Jadi. saya berbuat sesuai dengan

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Negara dan Sistem Pemerintahan. Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat Latar Belakang

Lebih terperinci

Ilmu Negara. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Ilmu Negara. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Ilmu Negara Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Tentang Saya Nama: Andrie Irawan Pendidikan: S1 dan S2 FH UII No. HP: 0813-28-777-614 Email: andrie.ir@gmail.com Pin

Lebih terperinci

HAK AZASI MANUSIA. Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

HAK AZASI MANUSIA. Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM HAK AZASI MANUSIA Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri Latar Historis dan Filosofis (1) Kepentingan paling mendasar dari setiap warga negara adalah perlindungan terhadap hak-haknya sebagai manusia.

Lebih terperinci

SEJARAH HAK AZASI MANUSIA

SEJARAH HAK AZASI MANUSIA SEJARAH HAK AZASI MANUSIA Materi Perkuliahan Hukum dan HAM ke-2 FH Unsri URGENSI SEJARAH HAM Kepentingan paling mendasar dari setiap warga negara adalah perlindungan terhadap hak-haknya sebagai manusia.

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Hak Azasi Manusia Fakultas Ekonomi Bisnis Ari Sulistyanto, S.Sos., M. I.Kom Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi A. Pengertain HAM B. Tujuan HAM

Lebih terperinci

N E G A R A DAN K O N S T I T U S I

N E G A R A DAN K O N S T I T U S I N E G A R A DAN K O N S T I T U S I Penjelan Istilah : 1. George Gelinek : Negara adalah organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berkediaman dalam wilayah tertentu. : 2. Kranenburg : negara

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan MODUL PERKULIAHAN II. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan MODUL PERKULIAHAN II. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02 MODUL PERKULIAHAN II Kewarganegaraan Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MKCU MKCU 02 90003 Drs Sugeng Baskoro, M.M Abstract Bab ini menguraikan tentang

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER I TAHUN 2016/2017

PEMBAHASAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER I TAHUN 2016/2017 PEMBAHASAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER I TAHUN 2016/2017 MATA KULIAH ILMU NEGARA Disusun oleh MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN NPM. 151000126 KELAS D UNIVERSITY 081223956738 KADER HmI KOMHUK UNPAS-BANDUNG KETUPLAK

Lebih terperinci

http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id Mengapa Filsafat Eropa.? KEBUDAYAAN YUNANI (PLATO DAN ARISTOTELES) ==> ALEXANDER AGUNG (ROMAWI) PENYEBARAN HELLENISME PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN 1. ZAMAN YUNAN-_ROMAWI

Lebih terperinci

NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN F I R M A N, S. S O S., M A

NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN F I R M A N, S. S O S., M A NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN F I R M A N, S. S O S., M A Organisasi yang mengatur hubungan orang-orang dalam sebuah kota atau polis (negara) Socrates Aristoteles: Negara adalah perpaduan beberapa keluarga

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN. Modul ke: 02TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN. Modul ke: 02TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Modul ke: NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Fakultas 02TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

Hakekat bangsa dan NKRI

Hakekat bangsa dan NKRI Hakekat bangsa dan NKRI A. Hakikat Bangsa Bangsa dapat diartikan sebagai rakyat, namun yang membedakannya adalah dari sudut pandang. Dari sudut pandang sosiologis yang dimaksud dengan bangsa adalah sekelolmpok

Lebih terperinci

HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK

HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK Pertemuan 2-3 HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK Andy Kurniawan Staff Pengajar di Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Istilah, Pengertian dan Perbedaan HUKUM ADMINISTRASI

Lebih terperinci

sebelumnya, yaitu Zaman Pertengahan. Walau demikian, pemikiran-pemikiran yang muncul di Zaman Pencerahan tidaklah semuanya baru.

sebelumnya, yaitu Zaman Pertengahan. Walau demikian, pemikiran-pemikiran yang muncul di Zaman Pencerahan tidaklah semuanya baru. Ada beberapa teori-teori demokrasi yaitu : 1. Teori Demokrasi Klasik Demokrasi, dalam pengertian klasik, pertama kali muncul pada abad ke-5 SM tepatnya di Yunani. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi dilakukan

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 3 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA (2)

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 3 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA (2) MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 3 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA (2) 4. JAMAN RENAISSANCE 1 (± abad ke XVI) Pada jaman ini terjadi perubahan perubahan besar dalam ilmu pengetahuan, terutama

Lebih terperinci

M. Individu. M. Sosial

M. Individu. M. Sosial EDITOR Manusia Bangsa M. Individu M. Sosial Pendapat Ahli 1. Hans Kohn 2. Ernest Renann 3. Otto Bauer, dll Bangsa & Negara Pengertian Negara Pendapat Ahli 1. G. Jellinek 2. G.W.E Hegel 3. Kranenburg, dll

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Modul ke: 02Fakultas Rizky Psikologi KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Dwi Pradana, M.Si Program Studi Psikologi Daftar Pustaka 1. Bohenhamer David, J. 2001. Federalism and Democracy. Working

Lebih terperinci

B A B N E G A R A. A. Pengertian Negara

B A B N E G A R A. A. Pengertian Negara B A B V N E G A R A A. Pengertian Negara Negara = Staat (Bld-Jerman) = State (Inggris) = Etat (Perancis) Negara adalah suatu organisasi yang hidup yang harus mengalami segala peristiwa yang menjadi pengalamannya

Lebih terperinci

HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA. M.Mamun Salman, M.Pd.I

HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA. M.Mamun Salman, M.Pd.I HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA M.Mamun Salman, M.Pd.I TATAP MUKA 1 SKKD Standar Kompetensi Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kompetensi Dasar 1. Mendeskripsikan haikat bangsa

Lebih terperinci

Bentuk dan Kedaulatan Negara Sesuai UUD 1945

Bentuk dan Kedaulatan Negara Sesuai UUD 1945 Bentuk dan Kedaulatan Negara Sesuai UUD 1945 A. Pengertian Kedaulatan Kedaulatan berasal dari kata "daulat" daulat dalam bahasa Arab artinya "kekuasaan atau dinasti pemerintahan". Dan masih ada arti kedaulatan

Lebih terperinci

NEGARA, BANGSA DAN WARGA NEGARA Drs.M.Umar Djani Martasuta, M,Pd

NEGARA, BANGSA DAN WARGA NEGARA Drs.M.Umar Djani Martasuta, M,Pd NEGARA, BANGSA DAN WARGA NEGARA Drs.M.Umar Djani Martasuta, M,Pd PENGERTIAN NEGARA suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa belompok manusia yg bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui

Lebih terperinci

HAKIKAT ILMU SOSIAL. Sifat sifat hakikat sosiologi sehingga dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan:

HAKIKAT ILMU SOSIAL. Sifat sifat hakikat sosiologi sehingga dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan: PENGANTAR SISTEM SOSIAL TKW 121 2 SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT. KULIAH KE 2 HAKIKAT ILMU SOSIAL Sifat sifat hakikat sosiologi sehingga dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan: a. Sosiologi merupakan ilmu

Lebih terperinci

I. PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR

I. PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR I. PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR I. Pilihlah jawaban yang benar 1. Demokrasi berasal dari kata demos dan kratos, demos artinya a. rakyat b. pemerintah c. berkuasa d. kekuasaan rakyat 2. Kratos artinya a.

Lebih terperinci

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) NAMA : HARRY FITRI USMANTO NPM : 38412209 KELAS : 1ID08 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI Fitri Dwi Lestari ASAL USUL SOSIOLOGI Dari bukti peninggalan bersejarah, manusia prasejarah hidup secara berkelompok. ASAL USUL SOSIOLOGI Aristoteles mengatakan bahwa

Lebih terperinci

5/11/2011 ISTILAH ILMU NEGARA OBJEK ILMU NEGARA METODE ILMU NEGARA HUBUNGAN DENGAN ILMU LAIN

5/11/2011 ISTILAH ILMU NEGARA OBJEK ILMU NEGARA METODE ILMU NEGARA HUBUNGAN DENGAN ILMU LAIN ISTILAH ILMU NEGARA OBJEK ILMU NEGARA METODE ILMU NEGARA HUBUNGAN DENGAN ILMU LAIN STAATSLEHRE STAATSWISSENSCHAFT POLITICAL SCIENCE POLITICAL THEORY SCIENCES POLITIQUES SCIENCES D ETAT POLIS NEGARA DALAM

Lebih terperinci

PENGAKUAN. Akibat: Permasalahan: Pasal 3, Deklarasi Montevideo 1933: politik suatu negara, bebas dari pengakuannya oleh negara lain.

PENGAKUAN. Akibat: Permasalahan: Pasal 3, Deklarasi Montevideo 1933: politik suatu negara, bebas dari pengakuannya oleh negara lain. PENGAKUAN Iman Prihandono, SH., MH., LL.M Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Airlangga E-Mail: iprihandono@unair.ac.id Blog: imanprihandono.wordpress.com Pasal 3, Deklarasi Montevideo

Lebih terperinci

D. Semua jawaban salah 7. Kekuasaan Kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka artinya A. Terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah B. Tidak bertanggung

D. Semua jawaban salah 7. Kekuasaan Kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka artinya A. Terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah B. Tidak bertanggung TATA NEGARA 1. Negara Indonesia berdasar atas Hukum (Rechtsstaat), tidak berdasar atas A. Kekuasaan belaka B. Lembaga negara C. Kedaulatan rakyat D. Majelis Permusyawaratan Rakyat 2. Pemerintah berdasar

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar)

LATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar) LATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar) 1. Bangsa Indonesia sangat mendambakan suasana internasional yang aman dan damai, untuk mewujudkan suasana tersebut maka : a. Indonesia

Lebih terperinci

Macam-macam Sistem Pemerintahan. 1. Monarki dan Tirani

Macam-macam Sistem Pemerintahan. 1. Monarki dan Tirani Macam-macam Sistem Pemerintahan 1. Monarki dan Tirani Monarki berasal dari kata monarch yang berarti raja, yaitu jenis kekuasaan politik di mana raja atau ratu sebagai pemegang kekuasaan dominan negara

Lebih terperinci

PENGAKUAN. AKIBAT: PERMASALAHAN: PASAL 3, DEKLARASI MONTEVIDEO 1933: POLITIK SUATU NEGARA, BEBAS DARI PENGAKUANNYA OLEH NEGARA LAIN

PENGAKUAN. AKIBAT: PERMASALAHAN: PASAL 3, DEKLARASI MONTEVIDEO 1933: POLITIK SUATU NEGARA, BEBAS DARI PENGAKUANNYA OLEH NEGARA LAIN PENGAKUAN. AKIBAT: PERMASALAHAN: PASAL 3, DEKLARASI MONTEVIDEO 1933: POLITIK SUATU NEGARA, BEBAS DARI PENGAKUANNYA OLEH NEGARA LAIN PENGAKUAN Iman Prihandono, Prihandono, SH., MH., LL.M Departemen Hukum

Lebih terperinci

Mata Kuliah Kewarganegaraan

Mata Kuliah Kewarganegaraan Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke: 02 Fakultas Design Komunikasi dan Visual Program Studi Pokok Bahasan NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN PPT Kewarganegaraan [TM1] Dosen : Cuntoko, SE., MM. Informatika

Lebih terperinci

PENGANTAR HUKUM PERBURUHAN. copyright by Elok Hikmawati

PENGANTAR HUKUM PERBURUHAN. copyright by Elok Hikmawati PENGANTAR HUKUM PERBURUHAN copyright by Elok Hikmawati 1 Arti Hukum Perburuhan Molenaar : Hukum yang berlaku yang pada pokoknya berkenaan dengan hubungan antara buruh dengan majikan, antara buruh dengan

Lebih terperinci

HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA

HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA A. Kedudukan Manusia Kata manusia berasal dari kata manu (bahasa sansekerta), atau mens (bahasa latin) yang berarti berpikir, berakal budi. Prinsip pokok yang membedakan manusia

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS. Modul ke: Kewarganegaraan Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan Fakultas Teknik Uly Amrina ST, MM Program Studi Teknik Industri Kode : 90003 Semester 1 2 SKS Negara Latar

Lebih terperinci

I. Pilihlah jawaban yang benar

I. Pilihlah jawaban yang benar I. Pilihlah jawaban yang benar 1. Demokrasi berasal dari kata demos dan kratos, demos artinya a. rakyat b. pemerintah c. berkuasa d. kekuasaan rakyat 2. Kratos artinya a. Rakyat b. Negara c. Kekuasaan

Lebih terperinci

PANDANGAN ROUSSEAU TENTANG NEGARA SEBAGAI KEHENDAK UMUM TONNY P. SITUMORANG

PANDANGAN ROUSSEAU TENTANG NEGARA SEBAGAI KEHENDAK UMUM TONNY P. SITUMORANG PANDANGAN ROUSSEAU TENTANG NEGARA SEBAGAI KEHENDAK UMUM TONNY P. SITUMORANG Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Karya tulis yang

Lebih terperinci

Kewarganegaraan UMB. Bab Negara dan Sistem Pemerintahan. Bambang Sukiyono, ST. MT. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro

Kewarganegaraan UMB. Bab Negara dan Sistem Pemerintahan. Bambang Sukiyono, ST. MT. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro Kewarganegaraan UMB Modul ke: Bab Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas Teknik Bambang Sukiyono, ST. MT. Program Studi Teknik Elektro www.mercubuana.ac.id 1. Pendahuluan Istilah dan Pengertian Negara:

Lebih terperinci

H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si

H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si PASAL 3, DEKLARASI MONTEVIDEO 1933: Keberadaan politik suatu negara, bebas dari pengakuannya oleh negara lain. PERMASALAHAN: 1. Recognition is a political act with legal consequences.

Lebih terperinci

Etika Sosial. Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si

Etika Sosial. Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si Etika Sosial Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si Bagian I PANDANGAN TENTANG INDIVIDU DAN MASYARAKAT 1. INDIVIDUALISME Nilai tertinggi manusia adalah perkembangan dan kebahagiaan individu.

Lebih terperinci

Renaissance. Encep Supriatna

Renaissance. Encep Supriatna Renaissance Encep Supriatna Pengertian Lahir kembali budaya Yunani-Romawi kuno Enligtenment menjunjung tinggi reason, Metode Ilmiah,dan Kemampuan Manusia untuk menyempurnakan dirinya dan masyarakat sekitarnya.

Lebih terperinci

KEWA. Kompetensi. Abstract. Disusun Oleh. Pengertian negara, terbentuknya. negara, bentuk negara, dan sistem pemerintahan. Pemerintahan.

KEWA. Kompetensi. Abstract. Disusun Oleh. Pengertian negara, terbentuknya. negara, bentuk negara, dan sistem pemerintahan. Pemerintahan. MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN KEWA ARGANEGARAAN Negaraa dan Sistem Pemerintahan Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi Program Studi Tatap Muka 02 Kode MK Disusun Oleh 90003 Abstract Kompetensi

Lebih terperinci

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan Hakikat Bangsa Dan Unsur-unsur Terbentuknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti memiliki tujuan hidup. Tujuan tersebut menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti memiliki tujuan hidup. Tujuan tersebut menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap manusia pasti memiliki tujuan hidup. Tujuan tersebut menjadi salah satu patokan untuk pengambilan keputusan-keputusan serta tindakan-tindakan dalam hidupnya.

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN KEWARGANERAAN Modul ke: Fakultas 02FEB NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management LATAR BELAKANG PERLUNYA NEGARA Menurut ahli tata negara Sokrates, Aristoteles dan

Lebih terperinci

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Sosiologi lahir manakala muncul perhatian terhadap masyarakat karena perubahan yang terjadi Terdapat peristiwa besar di

Lebih terperinci

REGRESI PERADABAN DAN KEMBALINYA HASRAT PREDATORIS MANUSIA

REGRESI PERADABAN DAN KEMBALINYA HASRAT PREDATORIS MANUSIA 1 P age REGRESI PERADABAN DAN KEMBALINYA HASRAT PREDATORIS MANUSIA Pengantar Saya memberi judul Regresi Peradaban dan Kembalinya Hasrat Predatoris Manusia pada presentasi saya ini, setelah membaca dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN AGAMA & NEGARA

HUBUNGAN AGAMA & NEGARA KEWARGANEGARAAN Modul ke: HUBUNGAN AGAMA & NEGARA by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA POKOK BAHASAN: 1. PENGERTIAN AGAMA 2. HAKEKAT AGAMA

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM KEWARGANEGARAAN Modul ke: DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan

Lebih terperinci

atau negara tersebut dengan bangsa atau negara lain di dunia. Ciri khas

atau negara tersebut dengan bangsa atau negara lain di dunia. Ciri khas Identitas Nasional Istilah identitas nasionaldapatdisamakandengan identitas kebangsaan. Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata identitas berasal dari bahasa

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH : NAMA : DESSY RATNASARI NPP : KELAS : A INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI KAMPUS SULAWESI SELATAN

DISUSUN OLEH : NAMA : DESSY RATNASARI NPP : KELAS : A INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI KAMPUS SULAWESI SELATAN DISUSUN OLEH : NAMA : DESSY RATNASARI NPP : 22.0376 KELAS : A INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI KAMPUS SULAWESI SELATAN 1. Bentuk Negara dan Bentuk Pemerintahan Bentuk negara adalah merupakan batas antara

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Untuk Kalangan Sendiri Daftar Induk Perpustakaan Perpus.SMAN5/Modul/PKn/001/2012 MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Kelas X (Sepuluh) Semester Ganjil SK 1 HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA Disusun Oleh

Lebih terperinci

NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM INDONESIA

NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM INDONESIA NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM INDONESIA Angga Setiawan P.U Ari Widido Bayu Gilang Purnomo Arsyadani Hasan Binabar Sungging L Dini Putri P K2510009 K2510011 K2510019 K2111007 K2511011 K2511017 N E G A R

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Negara Hukum. Maka guna mempertegas prinsip Negara Hukum,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Negara Hukum. Maka guna mempertegas prinsip Negara Hukum, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, yang menyatakan secara tegas bahwa Indonesia merupakan Negara Hukum. Maka

Lebih terperinci

Negara Hukum. Manusia

Negara Hukum. Manusia Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia Negara hukum / Rule of Law / Rechtsstaat yang bersumber dari pengalaman demokrasi konstitusional di Eropa Negara demokrasi adalah negara hukum, namun negara hukum belum

Lebih terperinci

Tujuan Perkuliahan. Memberikan pemahaman mengenai pengertianpengertian

Tujuan Perkuliahan. Memberikan pemahaman mengenai pengertianpengertian ILMU NEGARA Tujuan Perkuliahan Memberikan pemahaman mengenai pengertianpengertian pokok (grondbegrippen) dan sendisendi (asas-asas) pokok (grondginselen) tentang negara yang secara teoritis mengantar mahasiswa

Lebih terperinci

POLITIK HUKUM BAB III POLITIK HUKUM DALAM BERBAGAI TEORI. OLEH: Prof. DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.M.Hum.

POLITIK HUKUM BAB III POLITIK HUKUM DALAM BERBAGAI TEORI. OLEH: Prof. DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.M.Hum. POLITIK HUKUM BAB III POLITIK HUKUM DALAM BERBAGAI TEORI OLEH: Prof. DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.M.Hum. POLITIK HUKUM DALAM BERBAGAI TEORI Dalam sejarah teori mengenai hukum, terselip berbagai pikiran yang bernuansa

Lebih terperinci

KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN KONSTITUSI

KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN KONSTITUSI KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN KONSTITUSI Kedudukan, fungsi dan tujuan konstitusi dlm negara berubah dari jaman ke jaman I. Masa Monarkhi Absolut Konstitusi dipakai sebagai alat untuk melegalisir kekuasaan

Lebih terperinci

BAB V RANCANGAN PENELITIAN HISTORIS FAKTUAL

BAB V RANCANGAN PENELITIAN HISTORIS FAKTUAL BAB V RANCANGAN PENELITIAN HISTORIS FAKTUAL 5.1 PENDAHULUAN Bab V ini menjelaskan contoh rancangan penelitian historis, tentang pandangannya terhadap suatu masalah yang dihadapi oleh manusia dan masa ke

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Disampaikan pada Workshop E-learning E Oleh : Tatik Rohmawati,, S.IP. Dosen Tetap Prodi Ilmu Pemerintahan 15 Desember 2007 1 DEMOKRASI Pengertian Demokrasi Secara

Lebih terperinci

PAKET TERLENGKAP, TERBAIK, DAN TERBUKTI SUKSES. dilengkapi Pembahasan Jawaban

PAKET TERLENGKAP, TERBAIK, DAN TERBUKTI SUKSES. dilengkapi Pembahasan Jawaban PAKET TERLENGKAP, TERBAIK, DAN TERBUKTI SUKSES Kisi Kisi Materi SOAL CPNS Berstandar Resmi Pemerintah dilengkapi Pembahasan Jawaban TRYOUT UJIAN CPNS SECARAA ONLINE DAN OFFLINE Menggunakan Computer Assisted

Lebih terperinci

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan PANCASILA Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program

Lebih terperinci

PAHAM INTEGRALISTIK / KEKELUARGAAN INDONESIA

PAHAM INTEGRALISTIK / KEKELUARGAAN INDONESIA PAHAM INTEGRALISTIK / KEKELUARGAAN INDONESIA Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH. PIDATO SOEPOMO TENTANG TEORI KENEGARAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa ini, demokrasi merupakan salah satu pandangan dan landasan kehidupan dalam berbangsa yang memiliki banyak negara pengikutnya. Demokrasi merupakan paham

Lebih terperinci

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14 Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : 2008 Pertemuan 14 MASYARAKAT MATERI: Pengertian Masyarakat Hubungan Individu dengan Masyarakat Masyarakat Menurut Marx Masyarakat Menurut Max Weber

Lebih terperinci

Subyek Hukum dan Peristiwa Hukum

Subyek Hukum dan Peristiwa Hukum Subyek Hukum dan Peristiwa Hukum SUBYEK HUKUM setiap orang mempunyai hak dan Kewajiban, yang menimbulkan wewenang hukum (rechtsbevoegheid). Wewenang Hukum : kewenangan untuk menjadi subyek dari hak-hak

Lebih terperinci

PAPER PANCASILA. Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD. Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : : Eko Hernanto NIM :

PAPER PANCASILA. Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD. Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : : Eko Hernanto NIM : PAPER PANCASILA Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : Nama : Eko Hernanto NIM : 11.11.4791 Kelompok Jurusan Program studi : C : S1-TI :Pancasila SEKOLAH TINGGI TEKNIK

Lebih terperinci

Pendapat dan Pemikiran tentang Konsep Masyarakat

Pendapat dan Pemikiran tentang Konsep Masyarakat Modul 1 Pendapat dan Pemikiran tentang Konsep Masyarakat Dra. H. Junidar Hasan D PENDAHULUAN alam modul satu ini menguraikan tentang beberapa pendapat dan pemikiran tentang masyarakat manusia. Modul ini

Lebih terperinci

Sejarah pendidikan Indonesia 1. Dyah Kumalasari

Sejarah pendidikan Indonesia 1. Dyah Kumalasari Sejarah pendidikan Indonesia 1 Dyah Kumalasari PENDAHULUAN Francis Bacon Knowledge is power Pendidikan untuk Manusia.Sumber pokok kekuatan bagi manusia adalah Pengetahuaan. Mengapa...? Karena manusia dgn

Lebih terperinci

HUKUM PERBANKAN INDONESIA

HUKUM PERBANKAN INDONESIA HUKUM PERBANKAN INDONESIA Oleh: Irdanuraprida Idris HUKUM Dalam Pandangan Masyarakat Ketika seseorang berhadapan dengan Hukum pada saat kondisi sedang normal, orang cenderung berpandangan bahwa Hukum adalah

Lebih terperinci

HAM KEWARGANEGARAAN. Hak Asasi Manusia FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

HAM KEWARGANEGARAAN. Hak Asasi Manusia FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN KEWARGANEGARAAN HAM Hak Asasi Manusia Disusun oleh : Lanny Ariani (125100601111013) Khanza Jasmine (125100601111015) Budi Satriyo (125100601111017) Avia Intan Rafiqa (125100601111019) FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2 + Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2 + Revolusi Amerika Revolusi Amerika dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Amerika Merupakan perang kemerdekaan Amerika untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari masyarakat desa itu sendiri sesuai dengan apa yang sudah disepakati

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari masyarakat desa itu sendiri sesuai dengan apa yang sudah disepakati BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa yaitu melalui program pembangunan desa, tercermin dalam pelaksanaan kegiatan gotong royong yang berasal dari masyarakat

Lebih terperinci

Oleh: Novianto Murti Hantoro Sulasi Rongiyati Denico Doly Monika Suhayati Trias Palupi Kurnianingrum

Oleh: Novianto Murti Hantoro Sulasi Rongiyati Denico Doly Monika Suhayati Trias Palupi Kurnianingrum LAPORAN HASIL PENELITIAN KELOMPOK TENTANG BENTUK PENGHORMATAN DAN PENGAKUAN NEGARA TERHADAP KESATUAN MASYARAKAT HUKUM ADAT BESERTA HAK-HAK TRADISIONALNYA Oleh: Novianto Murti Hantoro Sulasi Rongiyati Denico

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPPRES 24/1991, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT DEMOKRASI KOREA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor:

Lebih terperinci

Nur Ro is, S.H.,M.H.

Nur Ro is, S.H.,M.H. Nur Ro is, S.H.,M.H. Definisi hukum Menurut Tullius Cicerco (Romawi) dalam De Legibus : Hukum adalah akal tertinggi yang ditanamkan oleh alam dalam diri manusia untuk menetapkan apa yang boleh dan apa

Lebih terperinci

BAB 3 POLITIK DAN STRATEGI A. HAKEKAT NEGARA

BAB 3 POLITIK DAN STRATEGI A. HAKEKAT NEGARA BAB 3 POLITIK DAN STRATEGI A. HAKEKAT NEGARA 1. Pengertian Negara dan sifat-sifatnya Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan keberadaan suatu Negara, baik sebagai wadah maupun organisasi yang akan menjamin

Lebih terperinci