ANALISA PERBANDINGAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN END OF FILE (EOF) UNTUK STEGANOGRAFI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA PERBANDINGAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN END OF FILE (EOF) UNTUK STEGANOGRAFI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB"

Transkripsi

1 Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 26 ANALISA PERBANDINGAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN END OF FILE (EOF) UNTUK STEGANOGRAFI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB Toni Sahata Pandapotan (12139) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan ABSTRAK Istilah steganografi berasal dari bahasa Yunani, yang berarti tulisan yang tertutup/tersamar (covered letter). Arti lain steganografi dapat dikatakan sebagai cara komunikasi yang menyembunyikan pesan. Ada beberapa metode yang digunakan dalam steganografi antara lain yaitu metode least significant bit dan end of file. Kelebihan dan kekurangan dari metode Least Significant Bit yaitu ukuran gambar yang telah disisipi karakter pesan tidak akan berubah. Sedangkan kekurangannya adalah jumlah karakter pesan/data yang akan disisipkan sangat terbatas, sehingga harus disesuaikan dengan ukuran citra. Adapun kelebihan metode end of file yaitu memiliki kapasitas jumlah karakter pesan tidak terbatas dan kualitas citra sebelum dan sesudah disipkan pesan masih tetap (tidak berubah). Akan tetapi kekurangan metode ini yaitu hasil file citra digital akan semakin besar jika dibandingkan dengan gambar asli sebelum disisipkan pesan. Pemilihan metode yang terbaik dalam menyisipkan pesan teks ke dalam citra gambar dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan berdasarkan kualitas citra dan besar ukuran file setelah dilakukan penyisipan. Kualitas citra pada metode least significant bit dapat diukur dengan melakukan perhitungan nilai Mean Square Error (MSE) dan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR), sedangkan kualitas citra berdasarkan metode end of file tidak dapat dihitung dengan perhitungan MSE dan PSNR karena kualitas citra awal (cover) dan citra setelah disisipkan pesan tidak mengalami perubahan. Matlab digunakan dalam penelitian ini sebagai aplikasi untuk membantu proses implementasi pengujian. Kata Kunci : Steganografi, Least Significant Bit, End of File, MSE, PSNR, Matlab. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Keamanan Informasi merupakan gambaran peralatan komputer, fasilitas, data, dan informasi dari penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Definisi ini meliputi pengutip, fax mesin, dan semua jenis media, termasuk dokumen kertas. Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai kerahasiaan, ketersediaan, dan integritas di dalam sumber daya informasi. Teknikteknik keamanan data/informasi terbagi dari beberapa teknik yaitu kriptografi, steganografi dan watermarking. Steganografi adalah seni menyembunyikan pesan teks sedemikian rupa sehingga tak seorang pun selain pengirim dan penerima yang dituju, mengetahui keberadaan informasi tersebut. Steganografi membutuhkan dua properti yaitu media penampung dan pesan rahasia. Berbeda dengan kriptografi yaitu seni merahasiakan pesan yang bertujuan untuk membuat pesan tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga, tetapi tidak menyembunyikan pesan rahasia tersebut. Least Significant Bit merupakan metode dengan cara mengganti bit terakhir dari masing-masing piksel dengan pesan yang akan disisipkan. LSB mempunyai kelebihan yakni ukuran gambar tidak akan berubah. Sedangkan kekurangannya adalah pesan/data yang akan disisipkan terbatas, sesuai dengan ukuran citra. End of File merupakan metode penyisipan pesan diakhir file citra. Pesan yang disisipkan pada metode end of file jumlahnya tak terbatas, Akan tetapi efek sampingnya adalah hasil citra digital setelah dilakukan penyisipan pesan maka citra yang tampil memiliki hasil perbedaan dari citra semula. Hasil citra yang berbeda pasti akan menimbulkan kecurigaan bagi orang-orang yang mengetahuinya. Saat ini pemanfaatan teknik steganografi untuk meningkatkan keamanan pesan rahasia telah banyak digunakan seiring dengan perkembangan teknologi informasi seperti metode LSB maupun EOF. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses penyisipan pesan teks ke dalam citra digital menggunakan LSB dan EOF? 2. Bagaimana membandingkan teknik penyisipan pada citra digital berdasarkan metode least significant bit dan metode end of file? Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) 186

2 Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober Bagaimana perbandingan hasil output citra digital setelah dilakukan penyisipan pesan? menampilkan hanya memiliki dua warna yaitu putih untuk tepi dan hitam untuk background. 1.3 Batasan Masalah Agar penulisan skripsi ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan yang semula, maka ditetapkan batasan-batasan sebagai berikut:. 1. Citra digital yang digunakan bertipe file BMP grayscale 8-bit (abu-abu). 2. Ukuran gambar yang digunakan adalah 7 x 7 piksel. 3. Panjang maksimal pesan teks yang disembunyikan adalah 6 karakter. 4. Aplikasi yang digunakan matlab (R2a). 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menjelaskan proses penyisipan pesan teks ke dalam citra digital menggunakan metode LSB dan EOF. 2. Membandingkan teknik penyisipan pada citra digital berdasarkan metode least significant bit dan metode end of file. 3. Menjelaskan perbandingan hasil output citra digital setelah dilakukan penyisipan pesan. Gambar 1 Citra Biner 2. Citra abu-abu (Grayscale) Masing-masing pixel berisikan warna abu-abu dengan nilai normal antara 0 (hitam) sampai 255 (putih). Range tersebut berarti masing-masing setiap nilai dari pixel dapat direpresentasikan oleh nilai 8 bit atau satu byte. Citra grayscale dapat lihat pada gambar 2 di bawah ini: 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dilaksanakan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui proses penyisipan pesan teks ke dalam citra digital menggunakan metode LSB dan EOF. 2. Mengetahui perbandingan size file dan kualitas citra digital setelah dilakukan penyisipan pesan dengan metode LSB dan EOF. 3. Mengetahui perubahan citra digital/gambar sebelum disipkan pesan dengan citra digital/gambar yang telah disisipkan pesan berdasarkan metode LSB dan EOF. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra adalah representasi optis dari sebuah objek yang disinari oleh sebuah sumber radiasi. Citra terdiri atas berkas-berkas cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda disekitarnya, maka secara alamiah intensitas cahaya merupakan fungsi sumber cahaya yang menerangi objek, serta jumlah cahaya yang dipantulkan oleh objek. Jenis-jenis citra digital dikelompokkan dalam beberapa warna antara lain, sebagai berikut: 1. Citra Biner Masing-masing pixel hanya berwarna hitam dan putih. Oleh karena hanya terdapat dua nilai kemungkinan yaitu hitam dan putih, maka hanya perlu diperlukan satu bit per pixel. Gambar 1 Gambar 2 Citra Grayscale 3. Citra Warna(true color 24 bit) Warna dideskripsikan oleh kombinasi warna merah (red), hijau (green) dan biru (blue). Masing-masing komponen Red, Green, Blue (RGB) mempunyai range antara 0-255, maka total range yang digunakan untuk citra RGB adalah 255 pangkat 2 atau kemungkinan warna. Citra warna (true color 24 bit) dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini: Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) 187

3 Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 26 terbatas, sehingga harus disesuaikan dengan ukuran citra. 2.4 End Of File (EOF) Teknik End Of File (EOF) merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam steganografi. Teknik ini digunakan dengan cara menambahkan data atau pesan rahasia pada akhir file. Teknik ini dapat digunakan untuk menambahkan data yang ukurannya sesuai dengan kebutuhan. Perhitungan kasar ukuran file yang telah disisipkan data yang sama dengan ukuran file sebelum disisipkan, data ditambah ukuran data rahasia yang telah diubah menjadi encoding file. Gambar 3 Citra Warna 2.2 Steganografi Istilah steganografi berasal dari bahasa Yunani, yang berarti tulisan yang tertutup/tersamar ( covered letter ). Arti lain steganografi dapat dikatakan sebagai cara komunikasi yang menyembunyikan pesan. Data/pesan yang akan dikirim disembunyikan ke media lain. Format media yang bisa dipakai diantaranya adalah format image, format audio dan format lainnya. Bentuk data/pesan tidak berubah, hanya saja karena data/pesan tersebut dikirim dengan disembunyikan dalam media lain, maka yang terlihat adalah media yang dipakai untuk mengirimkan data/pesan tersebut. Ada tujuh teknik dasar yang digunakan dalam steganografi yaitu : 2.3 Least Significant Bit (LSB) Least Significant Bit merupakan algoritma terapan dari metode substitusi. Substitusi merupakan sebuah metode dimana data normal digantikan dengan data rahasia. Teknik ini tidak terlalu mengubah ukuran data asli, tetapi tergantung pada file media dan data yang akan disembunyikan. Setiap bit pesan menggantikan bit yang paling akhir dari data asli. Ukuran bayaknya pesan yang disembunyikan bergantung pada ukuran citra penampung. Misalkan citra 8-bit yang berukuran 256 x 256 pixel terdapat pixel, setiap pixel berukuran 1 byte. Setiap byte hanya bisa menyembunyikan satu bit di LSB-nya, maka ukuran data yang akan disembunyikan di dalam citra maksimum 65536/8 = 8192 byte, apabila pesan yang akan disisipkan melebihi ukuran citra penampung maka proses embeding pesan tidak akan dapat dilakukan. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode Least Significant Bit yaitu ukuran gambar yang telah disisipi karakter pesan tidak akan berubah. Sedangkan kekurangannya adalah jumlah karakter pesan/data yang akan disisipkan sangat 2.5 Perhitungan Size File Citra BMP Kedalaman bit merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas gambar dan ukuran file. kedalaman bit mengacu pada jumlah informasi yang disimpan untuk setiap pixel dari suatu gambar. bit paling umum kedalaman untuk gambar 8-bit dan 24-bit. Kedalaman 8-bit dapat memuat gambar sebanyak 256 warna, namun kedalaman 24-bit dapat memuat gambar sebanyak warna. Matematika perhitungan ukuran file (dalam bytes) dari suatu gambar dengan rumus berikut (dalam hitungan pixel) adalah sebagai berikut ini (Robert Reinhardt, Snow Dowd, 29) : Ukuran file = lebar (kolom) x tinggi (baris) x ( kedalaman bit) Perhitungan MSE dan PSNR Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) adalah perbandingan antara nilai maksimum dari sinyal yang diukur dengan besarnya derau yang berpengaruh pada sinyal tersebut. PSNR diukur dalam satuan desibel. Pada penelitian ini, PSNR digunakan untuk mengetahui perbandingan kualitas citra cover sebelum dan sesudah disisipkan pesan. Untuk menentukan PSNR, terlebih dahulu harus ditentukan MSE (Mean Square Error). MSE adalah nilai error kuadrat rata-rata antara citra cover dengan citra tersteganografi, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : M N MSE = 1 MN [I(x, y) I (x, y)] 2 y=1 x=1 Dimana : MSE = Nilai MSE citra steganografi M = Panjang citra stego (dalam pixel) N = Lebar citra stego (dalam pixel) I(x,y) = nilai piksel dari citra cover I (x,y) = nilai piksel pada citra stego Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) 188

4 Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 26 Setelah diperoleh nilai MSE maka nilai PSNR dapat dihitung dari kuadrat nilai maksimum dibagi dengan MSE. Secara matematis, nilai PSNR dirumuskan sebagai berikut: Langkah pertama pilih citra lenagray.bmp ukuran 7 x 7 seperti gambar 4 di bawah ini: PSNR = log ( MAXi2 MSE ) Dimana : MSE = Nilai MSE MAXi = Nilai maksimum dari pixel citra. Semakin rendah nilai MSE maka akan semakin baik, dan semakin besar nilai PSNR maka semakin baik kualitas citra steganografi. 3. Analisa Gambar 4 Citra Sampel (lenagray.bmp) Adapun nilai desimal citra gambar iniaku.bmp ukuran 7 x 7 di atas seperti berikut ini: Masalah yang akan diselesaikan adalah mengetahui bagaimana proses dan hasil perbandingan penyisipan pesan teks ke dalam media citra digital. Adapun metode yang akan dibandingkan adalah metode Least Significant Bit (LSB) dengan metode End of File (EOF). Setelah dilakukan perbandingan akan dilihat metode mana yang lebih baik untuk menyembunyikan pesan setelah dilakukan pengujian berdasarkan banyaknya karakter pesan yang bisa di tampung, size file citra digital, kualitas citra dan hasil citra digital setelah dilakukan penyisipan pesan. 3.1 Cara Kerja Metode LSB Cara kerja metode LSB dalam menyembunyikan pesan ke dalam cover bertujuan untuk menjaga keamanan pesan tanpa diketahui oleh orang lain. Adapun proses steganografi metode LSB terbagi 2 antara lain sebagai berikut : 1. Proses Embedding pesan Adapun Proses embedding pesan pada cover yang dijadikan sebagai penampung yaitu dengan tahapan memilih citra cover, baca nilai desimal cover, konversi kedalam bilangan biner, kemudian masukkan pesan, setelah itu jumlah pesan yang dijadikan sebagai kunci digabungkan dengan pesan yang ingin disembunyikan, maka hasil gabungan pesan dan kunci menjadi pesan yang akan disisipkan ke dalam citra cover, setelah itu nilai pesan dikonversi ke dalam bilangan biner. Apabila jumlah biner pesan dapat ditampung semua pada citra cover berdasarkan kriteria perhitungan jumlah piksel dibagi dengan 8 bit, maka dapat dilakukan proses penukaran bit. Setelah disisipkan pesan pada cover, hasil dari nilai biner cover baru dikonversi kembali ke dalam bilangan desimal dan kemudian dipetakan menjadi citra baru atau stegoimage. Berikut proses penyisipan pesan menggunakan metode LSB pada citra grayscale. Setelah didapatkan nilai desimal dari matriks citra 7 x 7 maka dikonversi kembali ke bilangan biner 8 bit. Nilai biner matriks 7 x 7 ditampilkan seperti berikut ini: Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) Pesan yang akan disisipkan pada citra digital adalah sebanyak 6 karakter. Nilai 6

5 Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 26 didapatkan dari perhitungan (7x7) / 8 = 6. Misalkan pesan yang disisipkan adalah MEDAN dengan jumlah pesan adalah 5, nilai 5 dijadikan sebagai kunci, kemudian nilai kunci dan nilai desimal pesan digabungkan sehingga didapatkan nilai desimal pesan baru yaitu Setelah didapatkan nilai desimal kunci dan pesan, maka nilai kunci dan pesan kembali dikonversi ke bilangan biner 8 bit, adapun nilai biner tersebut yaitu 5 = 1, 77 =, 69 =, 68 =, 65 = 1, 78 = 0. Nilai Biner grayscale hasil penyisipan biner pesan secara keseluruhan dapat dilihat seperti berikut ini: Nilai 8 bit kunci terdapat pada biner LSB piksel 1 sampai 8 dan piksel 9 sampai ke 48 adalah bit LSB pesan. Setelah didapat biner hasil penyisipan pesan maka kemudian dikonversi kembali ke bilangan desimal, adapun nilai desimal citra stegoimage dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini: Adapun Proses extraction pesan dari hasil stegoimage, yaitu dengan tahapan masukkan stegoimage, setelah itu baca nilai piksel stegoimage dan konversi ke bilangan biner, kemudian ambil nilai kunci dari 8 bit LSB biner citra awal stegoimage dan dikonversi ke bilangan desimal, kemudian nilai kunci dikalikan dengan 8 bit untuk mengambil nilai bit pesan. Setelah itu ambil bit LSB dari setiap elemen piksel dimulai dari bit ke-9 hingga sejumlah perkalian kunci dengan 8 bit lalu ditambahkan dengan 8 bit kunci LSB, kemudian kelompokkan nilai bi-bit LSB menjadi 8 bit perkelompok, kemudian dikonversi kedalam bilangan desimal. Setelah didapatkan bilangan desimal dari biner pengelompokan, konversi ke karakte, karakter yang dihasilkan tersebutlah yang menjadi pesan yang telah disembunyikan sebelumnya. Berikut proses extraction pesan menggunakan metode LSB pada citra grayscale. Langkah pertama masukkan stegoimage.bmp seperti gambar 5 di bawah ini: Gambar 5 Citra Hasil Penyisipan Metode LSB (stegoimage.bmp) Kemudian baca setiap nilai desimal piksel stegoimage. Adapun nilai desimal stegoimage seperti di bawah ini: Setelah nilai desimal piksel stegoimage dibaca, kemudian konversi ke bilangan biner 8 bit. Adapun nilai biner stegoimage seperti berikut ini: Proses Extraction pesan Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) 190

6 Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober akhir pada citra cover. Nilai kunci dan pesan akan menjadi kolom baru pada piksel citra, kemudian setelah disisipkan maka akan didapatkan nilai desimal hasil penyisipan pesan, kemudian untuk selanjutnya tambahkan nilai baris kunci pada piksel kolom dan baris terakhir, maka tahapan selanjutnya yaitu petakan menjadi citra baru (stegoimage). Berikut proses penyisipan pesan dengan metode EOF pada citra grayscale. Sebagai contoh pilih citra lenagray.bmp dengan ukuran 7 x 7 grayscale seperti gambar 6 di bawah ini: Setelah dikonversi kebilangan biner, tentukan nilai kunci dengan mengambil setiap 8 bit LSB dari biner stegoimage. Kemudian konversi ke dalam bilangan desimal. Adapun nilai biner kunci dan desimalnya adalah sebagai berikut ini: 5 = 1 Setelah didapatkan desimal kunci maka kunci dikalikan dengan 8 bit yang menghasilkan 40, kemudian ambil bit-bit LSB setelah 8 bit kunci sampai ke bit yang ke-40, kemudian kelompokkan menjadi 8 bit tiap kelompok, nilai biner pesan dimulai dari bit 9 sampai bit ke-48 adalah sebagai berikut: 1 0 Setelah didapatkan biner pesan diatas kemudian dikonversi ke bentuk desimal yaitu Adapun pesan yang disisipkan yaitu dengan mengkonversi nilai desimal ke bentuk karakter sehingga didapatkan isi pesan MEDAN. 3.2 Cara Kerja Metode EOF Gambar 6 Citra Sampel (lenagray.bmp) Adapun nilai desimal citra gambar iniaku.bmp ukuran 7 x 7 di atas seperti berikut ini: Pesan yang akan disisipkan pada citra digital grayscale dengan metode EOF tidak memiliki batasan. Misalkan pesan yang disisipkan adalah NAMA SAYA TONI dengan 2 karakter kunci yaitu AS, sehingga nilai desimal yang akan disisipkan menjadi Nilai kunci dijadikan nilai awal dan nilai akhir dari pesan. Nilai 32 adalah nilai dari spasi, kemudian nilai desimal ditempatkan pada kolom baru pada nilai matriks citra. Selanjutnya nilai kunci yaitu 8+1=9 mod 256 maka nilai baris yaitu 9, kemudian disisipkan pada piksel baris dan kolom terakhir. Adapun nilai desimal hasil penyisipan pesan bisa dilihat seperti di bawah ini: Cara kerja metode EOF dalam menyembunyikan pesan ke dalam media penampung bertujuan untuk menjaga keamanan pesan tanpa diketahui secara oleh orang lain. Adapun proses yang dilakukan dalam steganografi menggunakan metode EOF terbagi 2 antara lain sebagai berikut: 1. Proses Embedding pesan Adapun Proses embedding (penyisipan) pesan dengan metode EOF yaitu dengan tahapan memilih citra digital untuk dijadikan sebagai cover, kemudian baca nilai desimal cover, setelah itu masukkan pesan yang akan disisipkan, setelah itu masukkan kunci sebanyak 2 karakter, maka lanjutkan konversi nilai desimal pesan, setelah itu lakukan proses EOF dengan menempatkan nilai desimal kunci digabungkan dengan pesan, yang dimana kunci ditempatkan pada nilai awal dan nilai 191 Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139)

7 Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober Setiap pesan yang telah disisipkan ditempatkan pada kolom baru dari matriks cover, sehingga citra berubah menjadi ukuran x 7. Hasil nilai desimal yang didapatkan kemudian kembali dipetakan ke dalam bentuk citra yang baru sehingga didapatkan stegoimage. 2. Proses Extraction pesan Adapun Proses extraction pesan dari hasil stegoimage yaitu dengan tahapan memasukkan stegoimage, setelah itu baca nilai desimal piksel dari stegoimage, kemudian ambil nilai baris kunci dari kolom dan baris terakhir, setelah itu masukkan 2 karakter kunci, kemudian ambil nilai desimal pesan berdasarkan nilai desimal 2 karakter kunci, maka akan didapatkan nilai desimal pesan, kemudian nilai desimal dikonversi ke bentuk karakter, maka akan didapatkan hasil pesan yang disisipkan. Berikut proses extraction pesan menggunakan metode EOF pada citra grayscale. Langkah pertama masukkan stegoimage.bmp seperti gambar 7 di bawah ini: Gambar 7 Citra Hasil Penyisipan Metode EOF (stegoimage.bmp) Kemudian baca setiap nilai desimal piksel stegoimage. Adapun nilai desimal stegoimage seperti di bawah ini: Setelah didapatkan nilai desimal stegoimage, nilai baris kunci diambil dari baris dan kolom terakhir yaitu 9, kemudian masukkan 2 karakter kunci AS, lalu ambil nilai pesan dari matriks stegoimage dengan cara mencari nilai kunci AS dari matriks citra stegoimage yang ada pada baris 9, setelah itu pencarian berhenti setelah didapatkan nilai kunci AS kembali. nilai desimal AS adalah Adapun nilai desimal pesan berdasarkan penanda yaitu , setelah itu nilai desimal pesan dikonversi ke dalam bentuk karakter, maka didapatkan pesan yang disisipkan yaitu NAMA SAYA TONI. 3.3 Analisa Perbandingan Berdasarkan Size File Citra Digital Adapun rumus menghitung size file citra untuk jenis BMP adalah sebagai berikut ini: Ukuran file = lebar (kolom) x tinggi (baris) x( kedalaman bit (8,16,24) ) 8 1. Perhitungan size citra digital cover Baris =7, kolom =7, K=8-bit, maka dapat disimpulkan bahwa : Nilai ukuran (size) file = ((7 x 7) x 8) / 8 byte = 49 byte. 2. Perhitungan size citra stegoimage (citra hasil penyisipan) berdasarkan metode LSB. Baris =7, Kolom =7, K=8-bit, maka dapat disimpulkan bahwa: Nilai ukuran (size) file = ((7 x 7) x 8) / 8 byte = 49 byte Sehingga dari hasil perhitungan size file di atas dapat disimpulkan bahwa, size file berdasarkan metode LSB tidak memiliki perubahan dengan citra cover. 3. Perhitungan size citra stegoimage (citra hasil penyisipan) berdasarkan metode EOF. Baris =, Kolom =7, K=8-bit, maka dapat disimpulkan bahwa : nilai ukuran (size) file = (( x 7) x 8) / 8 byte = 70 byte. Sehingga dari perhitungan di atas berdasarkan metode EOF dapat disimpulkan bahwa stegoimage hasil penyisipan pesan mengalami perubahan size file sebesar = 21 byte. 3.4 Analisa Perbandingan Berdasarkan Kualitas Citra 192 Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139)

8 Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober Kualitas citra setelah disisipkan pesan berdasarkan metode LSB Berikut perhitungan kualitas citra LSB berdasarkan PSNR. Sebagai contoh nilai desimal dari citra cover grayscale dan stegoimage grayscale adalah sebagai berikut ini: Nilai Desimal Citra Cover Nilai Desimal Citra Stegoimage Sehingga perhitungan MSE dan PSNR adalah sebagai berikut: MSE = (91-90) 2 + (91-90) 2 + (82-82) 2 + (73-72) 2 + (91-90) 2 + (91-91) 2 + (91-90) 2 + (91-91) 2 + (91-90) 2 + (82-83) 2 + (7-6) 2 + ( ) 2 + (91-91) 2 + (91-91) 2 + (91-90) 2 + (91-91) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + (91-90) 2 + (91-90) 2 + (91-91) 2 + (82-82) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + (82-82) 2 + (91-90) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + (8-8) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + (8-8) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + (8-9) 2 + (8-8) 2 + (8-8) 2 + ( ) 2 + ( ) 2 + (8-9) 2 + (8-8) 2 + (8-8) 2 = = 23 MSE = 23 / 49 = 0,46938 db 247 PSNR = log ( ) = 25,56936 db 0,46938 Sehingga dari hasil pehitungan di atas didapatkan nilai MSE sebesar 0,42857 db dan nilai PSNR sebesar 25 db, dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa, semakin rendah nilai MSE, maka akan semakin baik dan semakin besar nilai PSNR maka semakin baik kualitas citra steganografi. Sehingga dari nilai MSE yang bernilai db dan nilai PSNR yang bernilai 25 db, maka dapat disimpulkan bahwa nilai perbandingan kualitas citra menjadi lebih kurang sebesar 54 %. 2. Kualitas citra setelah disisipkan pesan berdasarkan metode EOF Nilai PSNR dan MSE dalam metode EOF tidak bisa dihitung karena kualitas citra cover dan citra stego, tidak mengalami kerusakan (noise), sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil perbandingan berdasarkan kualitas citra lebih baik pada metode EOF jika dibandingkan pada metode LSB. 4. Hasil Perbandingan Berdasarkan Pengujian Size File Metode LSB dan EOF Adapun hasil tabel pengujian metode LSB dan EOF berdasarkan size file di atas, dapat disimpulkan bahwa metode yang baik dalam penyisipan pesan yaitu metode LSB dikarenakan pesan yang disisipkan tidak mengubah size file gambar, berbeda dengan metode EOF yang memiliki perubahan size file dikarenakan pesan yang disisipkan menambah ukuran piksel dari citra cover, keunggulannya yaitu kualitas citra awal dan citra akhir masih tetap sama. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Adapun dari hasil analisa dan pengujian untuk membandingkan antara metode Least Significant Bit (LSB) dan End Of File (EOF), sehingga didapat kesimpulan sebagai berikut ini: 1. Proses penyisipan metode LSB dan EOF memiliki perbedaan, dimana dalam metode LSB penyisipan bit pesan menggantikan bit terakhir dari citra cover, sedangkan metode EOF penyisipan pesan ditempatkan pada piksel yang baru dari citra cover. 2. Adapun hasil perbandingan metode LSB dan EOF dalam meyisipkan pesan ke dalam citra cover, lebih baik menggunakan metode LSB dikarenakan, size file citra tidak mengalami perubahan dengan citra yang asli. 3. Adapaun hasil perbandingan citra berdasarkan output/tampilan citra setelah penyisipan pesan yaitu teknik yang lebih baik adalah metode LSB dikarenakan, citra akhir tidak terlalu berbeda dengan citra awalnya. 5.2 Saran Adapun saran untuk pengembangan penelitian steganografi lebih lanjut yaitu sebagai berikut ini: 1. Pengembangan steganografi lebih baik jika dibuat juga secara online untuk membantu para user dalam meningkatkan keamanan pesan rahasia. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait perbandingan steganografi menggunakan metode LSB dan EOF. Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) 193

9 Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober Untuk penelitian selanjutnya bisa menambahkan teknik keamanan pesan dengan menggunakan kombinasi dengan algoritma lainnya, sehingga akan membingungkan para penyusup yang ingin meretas pesannya. Daftar Pustaka: 1. Abdul Kadir, Adhi Susanto (23). Teori dan Aplikasi Pengolahan Citra. Yogyakarta: Andi. 2. Desi Lilyani (24). Implementasi Steganografi Pada Citra Digital Dengan Menggunakan Metode Dynamic Cell Spreading, Pelita Informatika Budi Darma, Irawan Afrianto, Taryana Suryana, Sufa atin (25). Pengukuran dan Evaluasi Keamanan Informasi Menggunakan Indeks KAMI SNI, ULTIMA InfoSys, Jogiyanto (25). Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi. 5. Jaka Putra (24). Implementasi Histogram Equalization Untuk Perbaikan Noise Pada Citra Digital, Pelita Informatika Budi Darma, Krisnawati (28). Metode Least Significant Bit (LSB) Dan End Of File (EOF) Untuk Menyisipkan Teks Ke Dalam Citra Grayscale, Seminar Nasional Informatika, Lovebbi, Dodick Z. Sudirman (22). Rancang Bangun Aplikasi Steganografi dengan Metode Least Significant Bit di Audio pada Sistem Operasi Android, Ultimatics, Makinuddin, Tri Hadiyanto Sasongko (26). Analisis Sosial Bersaksi dalam Advokasi Irigasi, Bandung: Yayasan Akatiga. 9. Muhtadan, Djiwo Harsono (28). Pengembangan Aplikasi untuk Perbaikan Citra Digital Film Radiografi, Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir Yogyakarta, Murinto, Willy Permana Putra, Sri Handayaningsih (28). Analisis Perbandingan Histogram Equalization dan Model Logarithmic Image Processing (LIP) untuk Image Enhancement, Jurnal Informatika, Nazaruddin Ahmad, Arifyanto Hadinegoro (22). Metode Histogram Equalization untuk Perbaikan Citra Digital, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan, RD Kusumanto, Alan Novi Tompunu (20). Pengolahan Citra Digital untuk Mendeteksi Obyek Mengunakan Pengolahan Warna Model Normalisasi RGB, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan, Robert Reinhardt, Snow Dowd (29). Adobe Flash CS4 Professional Bible. Indianapolis: Wiley Publishing. 14. Wahana Komputer (23). Ragam Aplikasi Pengolahan Image dengan MATLAB. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 15. Wasino, Tri Puji Rahayu, Setiawan (22). Implementasi Steganografi Teknik End Of File dengan Enkripsi Rijndael, Seminar Nasional Teknologi Informatika dan Komunikasi, Yayuk Anggraini, Dolly Virgian Shaka Yudha Sakti (24). Penerapan Steganografi Metode End Of File (Eof) Dan Enkripsi Metode Data Encryption Standard (Des) Pada Aplikasi Pengamanan Data Gambar Berbasis Java Programming, Konferensi Nasional Sistem Informasi STMIK Dipanegara Makassar, Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) 194

Analisa Perbandingan Least Significant Bit dan End Of File Untuk Steganografi Citra Digital Menggunakan Matlab

Analisa Perbandingan Least Significant Bit dan End Of File Untuk Steganografi Citra Digital Menggunakan Matlab Analisa Perbandingan Least Significant Bit dan End Of File Untuk Steganografi Citra Digital Menggunakan Matlab 1 Toni Sahata Pandapotan, 2 Taronisokhi Zebua, M.Kom 1 Mahasiswa S1 Teknik Informatika Komputer

Lebih terperinci

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) Mesran dan Darmawati (0911319) Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MOST SIGNIFICANT BIT UNTUK PENYISIPAN PESAN TEKS PADA CITRA DIGITAL

PENERAPAN METODE MOST SIGNIFICANT BIT UNTUK PENYISIPAN PESAN TEKS PADA CITRA DIGITAL Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor:, Agustus 23 ISSN : 23-9425 PENERAPAN METODE MOST SIGNIFICANT BIT UNTUK PENYISIPAN PESAN TEKS PADA CITRA DIGITAL Harry Suhartanto Manalu (9259) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang latarbelakang penulisan, rumusan masalah, batasan masalah yang akan dibahas, serta tujuan penelitian skripsi ini. Manfaat dalam penelitian, metodelogi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. Citra Digital Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra digital adalah representasi dari citra dua dimensi

Lebih terperinci

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS Efriawan Safa (12110754) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No. 338 Simpang Limun www.inti-budidarma.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang telah dilakukan berpedoman dari hasil penelitian-penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang telah dilakukan berpedoman dari hasil penelitian-penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang telah dilakukan berpedoman dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebelumnya sebagai bahan perbandingan atau kajian.

Lebih terperinci

Penerapan Metode End Of File Pada Steganografi Citra Gambar dengan Memanfaatkan Algoritma Affine Cipher sebagai Keamanan Pesan

Penerapan Metode End Of File Pada Steganografi Citra Gambar dengan Memanfaatkan Algoritma Affine Cipher sebagai Keamanan Pesan Penerapan Metode End Of File Pada Steganografi Citra Gambar dengan Memanfaatkan Algoritma Affine Cipher sebagai Keamanan Pesan 1) Achmad Fauzi STMIK KAPUTAMA, Jl. Veteran No. 4A-9A, Binjai, Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Steganografi adalah ilmu dan seni menyembunyikan data rahasia sedemikian sehingga keberadaan data rahasia tidak terdeteksi oleh indera manusia. Steganografi digital

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Steganografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kata steganos yang artinya tulisan tersembunyi (covered writing) dan kata graphos yang berarti tulisan. Sehingga steganografi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Kata steganografi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari steganos (tersembunyi) graphen (menulis), sehingga bisa diartikan sebagai tulisan yang tersembunyi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Secara umum steganografi merupakan seni atau ilmu yang digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia dengan segala cara sehingga selain orang yang dituju, orang lain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Meskipun sebuah citra kaya akan informasi, namun sering

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Steganografi Steganografi adalah mekanisme penanaman atau penyisipan pesan (m) kedalam sebuah cover objek (c) menggunakan kunci (k) untuk berbagi rahasia kepada orang lain,

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Citra Secara harafiah, citra adalah representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi pada bidang dari suatu objek. Ditinjau dari sudut pandang matematis,

Lebih terperinci

Penerapan Metode Adaptif Dalam Penyembunyian Pesan Pada Citra

Penerapan Metode Adaptif Dalam Penyembunyian Pesan Pada Citra Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Penerapan Metode Adaptif Dalam Penyembunyian Pesan Pada Citra Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama Jl. K.L. Yos

Lebih terperinci

Endang Ratnawati Djuwitaningrum 1, Melisa Apriyani 2. Jl. Raya Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 1 2

Endang Ratnawati Djuwitaningrum 1, Melisa Apriyani 2. Jl. Raya Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 1 2 Teknik Steganografi Pesan Teks Menggunakan Metode Least Significant Bit dan Algoritma Linear Congruential Generator (Text Message Steganography Using Least Significant Bit Method and Linear Congruential

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. aa

BAB I PENDAHULUAN. 1. aa BAB I PENDAHULUAN 1. aa 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat ini sedang mengalami kemajuan. Salah satu bentuk nyata dari perkembangan teknologi adalah dengan adanya perangkat mobile atau

Lebih terperinci

METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN END OF FILE (EOF) UNTUK MENYISIPKAN TEKS KE DALAM CITRA GRAYSCALE

METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN END OF FILE (EOF) UNTUK MENYISIPKAN TEKS KE DALAM CITRA GRAYSCALE Seminar Nasional Informatika 8 (semnasif 8) ISSN: 19-23 UPN Veteran Yogyakarta, 24 Mei 8 METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN END OF FILE (EOF) UNTUK MENYISIPKAN TEKS KE DALAM CITRA GRAYSCALE Krisnawati

Lebih terperinci

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Nurul Fuad 1, Yuliana Melita 2 Magister Teknologi Informasi Institut Saint Terapan & Teknologi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNIK STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN KOMPRESI UNTUK PENGAMANAN DATA PENGIRIMAN SURAT ELEKTRONIK

IMPLEMENTASI TEKNIK STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN KOMPRESI UNTUK PENGAMANAN DATA PENGIRIMAN SURAT ELEKTRONIK IMPLEMENTASI TEKNIK STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN KOMPRESI UNTUK PENGAMANAN DATA PENGIRIMAN SURAT ELEKTRONIK Dedi Darwis Manajemen Informatika, AMIK Teknokrat Jl. Zainal Abidin Pagar Alam,.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) atau yang secara umum disebut gambar merupakan representasi spasial dari suatu objek yang sebenarnya dalam bidang dua dimensi yang biasanya ditulis dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring berkembangnya zaman, diikuti juga dengan perkembangan teknologi sampai saat ini, sebagian besar masyarakat melakukan pertukaran atau saling membagi informasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Steganografi Steganografi merupakan seni komunikasi rahasia dengan menyembunyikan pesan pada objek yang tampaknya tidak berbahaya. Keberadaan pesan steganografi adalah rahasia.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya, dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap titik merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengirimkan pesan, tetapi juga bisa menggunakan layanan yang tersedia di

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengirimkan pesan, tetapi juga bisa menggunakan layanan  yang tersedia di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, proses pertukaran data dan informasi termasuk pengiriman pesan dapat dilakukan dalam berbagai macam cara. Selain itu, pesan yang dapat dikirim pun tidak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra 2.1.1 Definisi Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra digital adalah citra yang dapat diolah oleh komputer. Citra

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM

IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM Ahmad Adil Faruqi 1, Imam Fahrur Rozi 2 1,2 Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1 ahmadadilf@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan pada penelitian

Lebih terperinci

Penerapan Metode Dynamic Cell Spreading (DCS) Untuk Menyembunyikan Teks Tersandi Pada Citra

Penerapan Metode Dynamic Cell Spreading (DCS) Untuk Menyembunyikan Teks Tersandi Pada Citra Penerapan Metode Dynamic Cell Spreading (DCS) Untuk Menyembunyikan Teks Tersandi Pada Citra 1 Marthin Edy Purnawan Laoli,, 2 Taronisokhi Zebua, M.Kom 1 Mahasiswa S1 Teknik Informatika Komputer STMIK Budi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Istilah citra biasanya digunakan dalam bidang pengolahan citra yang berarti gambar. Suatu citra dapat didefinisikan sebagai fungsi dua dimensi, di mana dan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjuan Pustaka Hendrawati, Hamdani, dan Awang Harsa K (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Keamanan Data dengan menggunakan Algoritma Rivest Code 4 (RC4)

Lebih terperinci

ANALISIS STEGANOGRAFI METODE TWO SIDED SIDE MATCH

ANALISIS STEGANOGRAFI METODE TWO SIDED SIDE MATCH ANALISIS STEGANOGRAFI METODE TWO SIDED SIDE MATCH Nurul Khairina Politeknik Ganesha Medan J Jl. Veteran No. 190 Pasar VI Manunggal nurulkhairina27@gmail.com Abstrak Terbatasnya ukuran citra terhadap panjang

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara

1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara 1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara bagaimana merahasiakan informasi terhadap pihak yang

Lebih terperinci

TEKNIK STEGANOGRAFI UNTUK PENYEMBUNYIAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA GIFSHUFFLE

TEKNIK STEGANOGRAFI UNTUK PENYEMBUNYIAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA GIFSHUFFLE TEKNIK STEGANOGRAFI UNTUK PENYEMBUNYIAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA GIFSHUFFLE Dedi Darwis Sistem Informasi, Universitas Teknokrat Indonesia Jl. H.ZA Pagaralam, No 9-11, Labuhanratu,Bandarlampung

Lebih terperinci

Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam bidang kriptografi(arjana, et al. 2012):

Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam bidang kriptografi(arjana, et al. 2012): BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab 2 akan membahas landasan teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai steganografi, kriptografi, algoritma Least Significant

Lebih terperinci

Teknik Penyisipan Pesan pada Kanal Citra Bitmap 24 bit yang Berbeda-beda

Teknik Penyisipan Pesan pada Kanal Citra Bitmap 24 bit yang Berbeda-beda Teknik Penyisipan Pesan pada Kanal Citra Bitmap 24 bit yang Berbeda-beda Muhammad Reza Mandala Putra (13509003) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA HASNAH(12110738) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338

Lebih terperinci

PENGAMANAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI SPREAD SPECTRUM BERBASIS ANDROID

PENGAMANAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI SPREAD SPECTRUM BERBASIS ANDROID e-issn: 2527-337X PENGAMANAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI SPREAD SPECTRUM BERBASIS ANDROID Achmad Noercholis, Yohanes Nugraha Teknik Informatika STMIK Asia Malang ABSTRAKSI Keamanan dalam

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE VEKTOR MEDIAN FILTERING DAN ADAPTIVE MEDIAN FILTER UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL

ANALISA PERBANDINGAN METODE VEKTOR MEDIAN FILTERING DAN ADAPTIVE MEDIAN FILTER UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL ANALISA PERBANDINGAN METODE VEKTOR MEDIAN FILTERING DAN ADAPTIVE MEDIAN FILTER UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL Nur hajizah (13111171) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Steganografi adalah seni komunikasi dengan menyembunyikan atau menyamarkan keberadaan pesan rahasia dalam suatu media penampungnya sehingga orang lain tidak menyadari

Lebih terperinci

TEKNIK PENYEMBUNYIAN PESAN TEKS PADA MEDIA CITRA GIF DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

TEKNIK PENYEMBUNYIAN PESAN TEKS PADA MEDIA CITRA GIF DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) TEKNIK PENYEMBUNYIAN PESAN TEKS PADA MEDIA CITRA GIF DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) Hasiholan Manurung (0911765) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER Dwi Indah Sari (12110425) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma

Lebih terperinci

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital. PSNR Histogram Nilai perbandingan antara intensitas maksimum dari intensitas citra terhadap error citra. Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kemajuan cara berpikir manusia membuat masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu alat bantu penting dalam peradaban

Lebih terperinci

Perbandingan Steganografi Metode Spread Spectrum dan Least Significant Bit (LSB) Antara Waktu Proses dan Ukuran File Gambar

Perbandingan Steganografi Metode Spread Spectrum dan Least Significant Bit (LSB) Antara Waktu Proses dan Ukuran File Gambar Perbandingan Steganografi Metode Spread Spectrum dan Least Significant Bit (LSB) Antara Waktu Proses dan Ukuran File Gambar M.A. Ineke Pakereng, Yos Richard Beeh, Sonny Endrawan Fakultas Teknik Program

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL Ahmad Yunus Nasution 1, Garuda Ginting 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma 2 Dosen Tetap STMIK Budi

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Representasi Citra

Pertemuan 2 Representasi Citra /29/23 FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 2 Representasi Citra Representasi Citra citra Citra analog Citra digital Matrik dua dimensi yang terdiri

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Penyembunyian Pesan Teks Terenkripsi Pada Citra Digital Dengan Metode Least Significant Bit (LSB)

Perancangan Aplikasi Penyembunyian Pesan Teks Terenkripsi Pada Citra Digital Dengan Metode Least Significant Bit (LSB) UNSIKA Syntax Jurnal Informatika Vol. 5 No. 1, 2016, 86-92 86 Perancangan Aplikasi Penyembunyian Pesan Teks Terenkripsi Pada Citra Digital Dengan Metode Least Significant Bit (LSB) Rini Mayasari 1, Nono

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari cara-cara mengamankan informasi rahasia dari suatu tempat ke tempat lain [4]. Caranya adalah dengan menyandikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika adalah salah satu ilmu yang paling banyak digunakan di seluruh dunia karena ilmu matematika sangatlah luas sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk

Lebih terperinci

Rancang Bangun Perangkat Lunak Transformasi Wavelet Haar Level 3 Pada Least Significant Bit (Lsb) Steganography

Rancang Bangun Perangkat Lunak Transformasi Wavelet Haar Level 3 Pada Least Significant Bit (Lsb) Steganography Rancang Bangun Perangkat Lunak Transformasi Wavelet Haar Level 3 Pada Least Significant Bit (Lsb) Steganography Abdul Haris 1, Febi Yanto 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan

Lebih terperinci

Pengamanan Data Teks dengan Kriptografi dan Steganografi Wawan Laksito YS 5)

Pengamanan Data Teks dengan Kriptografi dan Steganografi Wawan Laksito YS 5) ISSN : 1693 1173 Pengamanan Data Teks dengan Kriptografi dan Steganografi Wawan Laksito YS 5) Abstrak Keamanan data teks ini sangatlah penting untuk menghindari manipulasi data yang tidak diinginkan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disadap atau dibajak orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, maka harus dijaga agar tidak dibajak orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. disadap atau dibajak orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, maka harus dijaga agar tidak dibajak orang lain. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan salah satu aspek yang penting dari Sistem Informasi, informasi tidak akan berguna lagi bila telah disadap atau dibajak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Steganografi Kata steganography (steganografi) berasal dari bahasa Yunani yaitu stegos yang berarti atap atau tertutup dan graphia artinya tulisan sehingga arti secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini berisi mengenai analisa dan perancangan program steganografi dengan menggunakan Matlab. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja proses steganografi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer dan internet telah mengalami perkembangan pesat. Teknologi ini mampu menghubungkan hampir semua komputer yang ada di dunia, sehingga kita bisa saling

Lebih terperinci

PENYEMBUNYIAN DATA SECARA AMAN DI DALAM CITRA BERWARNA DENGAN METODE LSB JAMAK BERBASIS CHAOS

PENYEMBUNYIAN DATA SECARA AMAN DI DALAM CITRA BERWARNA DENGAN METODE LSB JAMAK BERBASIS CHAOS PENYEMBUNYIAN DATA SECARA AMAN DI DALAM CITRA BERWARNA DENGAN METODE LSB JAMAK BERBASIS CHAOS Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB rinaldi@informatika.org Abstrak Makalah ini mempresentasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pesan terkadang mengandung sebuah informasi yang sangat penting yang harus dijaga kerahasiaannya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk IV. RANCANG BANGUN SISTEM 4.1 Analisis dan Spesifikasi Sistem Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyisipkan label digital, mengekstraksi label digital, dan dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan yang digunakan dalam sistem yang dibangun yaitu analisis kebutuhan masukan (input), kebutuhan keluaran (output), dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pembentukan dan penggunaan prinsip-prinsip engineering untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. pembentukan dan penggunaan prinsip-prinsip engineering untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Rekayasa Perangkat Lunak Menurut Pressman (2010, p.13), rekayasa perangkat lunak adalah pembentukan dan penggunaan prinsip-prinsip engineering untuk memperoleh

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN TEKNIK STEGANOGRAFI METODE LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) DAN POLYBIUS SQUARE CIPHER PADA CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN TEKNIK STEGANOGRAFI METODE LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) DAN POLYBIUS SQUARE CIPHER PADA CITRA DIGITAL IMPLEMENTASI PENGGUNAAN TEKNIK STEGANOGRAFI METODE LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) DAN POLYBIUS SQUARE CIPHER PADA CITRA DIGITAL Suci Nurhayani (12110388) Mahasiswi Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital 2.1.1 Pengertian Citra Digital Citra dapat didefinisikan sebagai sebuah fungsi dua dimensi, f(x,y) dimana x dan y merupakan koordinat bidang datar, dan harga fungsi f disetiap

Lebih terperinci

PENGAMANAN DATA TEKS DENGAN KOMBINASI CIPHER BLOCK CHANING DAN LSB-1

PENGAMANAN DATA TEKS DENGAN KOMBINASI CIPHER BLOCK CHANING DAN LSB-1 PENGAMANAN DATA TEKS DENGAN KOMBINASI CIPHER BLOCK CHANING DAN LSB-1 Taronisokhi Zebua STMIK Budi Darma, Medan Email : taronizeb@gmail.com Abstrak Pengamanan data teks merupakan salah satu kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan di dalam media tersebut. Kata steganografi (steganography) berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan di dalam media tersebut. Kata steganografi (steganography) berasal BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STEGANOGRAFI 1. Pengertian Steganografi Steganografi adalah seni menyembunyikan pesan di dalam media digital sedemikian rupa sehingga orang lain tidak menyadari ada sesuatu pesan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah dalam sisitem ini adalah bagaimana agar sistem ini dapat membantu pengguna sistem untuk melakukan pengamanan data (data security). Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia informatika saat ini berkembang sangat pesat dan membawa dunia ke era teknologi, karena itulah saat ini informasi menjadi sangat penting. Maka mulai bermunculan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Contoh : Dari contoh diatas huruf awal setiap kata bila di rangkai akan membentuk pesan rahasia :

Pendahuluan. Contoh : Dari contoh diatas huruf awal setiap kata bila di rangkai akan membentuk pesan rahasia : STEGANOGRAFI Pendahuluan Steganografi berasal dari bahasa yunani yaitu steganos yang artinya tulisan tersembunyi (cover writing). Steganografi merupakan teknik untuk menjaga kerahasiaan pesan, teknik ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkat perkembangan teknologi yang begitu pesat memungkinkan manusia dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi/data secara jarak jauh. Antar kota antar wilayah

Lebih terperinci

STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) J. Pilar Sains 6 (2) 2007 Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Riau ISSN 1412-5595 STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) Astried Jurusan Matematika FMIPA UNRI Kampus Bina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kerahasiaan pesan atau data yang dimiliki oleh seseorang merupakan hal penting dalam pengiriman pesan agar pesan tersebut hanya dapat diberikan oleh orang tertentu saja

Lebih terperinci

KONSEP PENYANDIAN FILE JPEG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB

KONSEP PENYANDIAN FILE JPEG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB KONSEP PENYANDIAN FILE JPEG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB Haikal Nando Winata1, Raja Nasrul Fuad2 Institut Teknologi Medan - Fakultas Teknologi Industri, Prodi Teknik Informatika ekalnata@itm.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI

ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI Indra Yatini 1, F. Wiwiek Nurwiyati 2 Teknik Informatika, STMIK AKAKOM Jln. Raya Janti No 143 Yogyakarta 1 indrayatini@akakom.ac.id, 2 wiwiek@akakom.ac.id,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan dijelaskan teori-teori yang akan digunakan pada saat penelitian. Teori yang dibahas meliputi teori-teori tentang steganogtafi, kriteria dari steganografi, media

Lebih terperinci

STEGANOGRAFI DALAM GAMBAR BEREKSTENSI BMP MENGGUNAKAN METODE CHAOTIC LEAST SIGNIFICANT BIT

STEGANOGRAFI DALAM GAMBAR BEREKSTENSI BMP MENGGUNAKAN METODE CHAOTIC LEAST SIGNIFICANT BIT STEGANOGRAFI DALAM GAMBAR BEREKSTENSI BMP MENGGUNAKAN METODE CHAOTIC LEAST SIGNIFICANT BIT Yessica Nataliani 1), Hendro Steven Tampake 2), Robert Sebastian 3) 1 Program Studi Sistem Informasi 2,3 Program

Lebih terperinci

STEGANOGRAPHY CHRISTIAN YONATHAN S ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015

STEGANOGRAPHY CHRISTIAN YONATHAN S ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015 STEGANOGRAPHY 1211501075 - CHRISTIAN YONATHAN S. 1211503394 ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015 FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR JULI 2015 ~ 1 ~ 1.1 Definisi Steganografi Steganografi adalah

Lebih terperinci

ABSTRCTK & EXEUTIVE SUMMARY HIBAH BERSAING. Sistem Pengkodean File Image Kedalam Citra Foto Menggunakan Teknik Steganografi

ABSTRCTK & EXEUTIVE SUMMARY HIBAH BERSAING. Sistem Pengkodean File Image Kedalam Citra Foto Menggunakan Teknik Steganografi MIPA ABSTRCTK & EXEUTIVE SUMMARY HIBAH BERSAING Sistem Pengkodean File Image Kedalam Citra Foto Menggunakan Teknik Steganografi Oleh : Kiswara Agung Santoso, M.Kom NIDN : 0007097202 Kusbudiono, M.Si NIDN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, keamanan dalam berteknologi merupakan hal yang sangat penting. Salah satu cara mengamankan

Lebih terperinci

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH Fahmi Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No.

Lebih terperinci

Deteksi Steganografi Berbasis Least Significant Bit (LSB) Dengan Menggunakan Analisis Statistik

Deteksi Steganografi Berbasis Least Significant Bit (LSB) Dengan Menggunakan Analisis Statistik N. Rokhman, Deteksi Steganografi Berbasis Least Significant Bit(LSB) Deteksi Steganografi Berbasis Least Significant Bit (LSB) Dengan Menggunakan Analisis Statistik Nur Rokhman dan Juwita Maharanti Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang dengan pesat, ternyata memberikan pengaruh besar bagi kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya f(x,y), dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kriptografi Kriptografi (cryprography) berasal dari bahasa Yunani : cryptos artinya secret (rahasia), sedangkan graphein artinya writing (tulisan). Jadi, kriptografi berarti

Lebih terperinci

PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL DENGAN SKEMA TANDA AIR BERDASARKAN KUANTITASI WARNA DAN MENGGUNAKAN STANDARD ENKRIPSI TINGKAT LANJUT

PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL DENGAN SKEMA TANDA AIR BERDASARKAN KUANTITASI WARNA DAN MENGGUNAKAN STANDARD ENKRIPSI TINGKAT LANJUT TUGAS AKHIR PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL DENGAN SKEMA TANDA AIR BERDASARKAN KUANTITASI WARNA DAN MENGGUNAKAN STANDARD ENKRIPSI TINGKAT LANJUT Oleh : Hendra Dani Dewaji 1205 100 068 Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu bentuk komunikasi adalah dengan menggunakan tulisan. Ada banyak informasi yang dapat disampaikan melalui tulisan dan beberapa di antaranya terdapat informasi

Lebih terperinci

BAB I APLIKASI STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) MODIFICATION UNSUR WARNA MERAH PADA DATA CITRA DIGITAL

BAB I APLIKASI STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) MODIFICATION UNSUR WARNA MERAH PADA DATA CITRA DIGITAL BAB I APLIKASI STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) MODIFICATION UNSUR WARNA MERAH PADA DATA CITRA DIGITAL 1.1. Latar Belakang Steganografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu steganos yang berarti tersembunyi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Bilangan 2.1.1 Keterbagian Jika a dan b Z (Z = himpunan bilangan bulat) dimana b 0, maka dapat dikatakan b habis dibagi dengan a atau b mod a = 0 dan dinotasikan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Steganografi Steganografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Steganós yang artinya menyembunyikan dan Graptos yang artinya tulisan sehingga secara keseluruhan steganografi ialah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi melalui bermacam-macam media. Komunikasi yang melibatkan pengiriman dan penerimaan

Lebih terperinci

KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL

KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL INFORMATIKA Mulawarman Februari 2014 Vol. 9 No. 1 ISSN 1858-4853 KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL Hendrawati 1), Hamdani 2), Awang Harsa

Lebih terperinci

ANALISIS KEAMANAN PESAN MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI MODIFIED ENHANCED LSB DAN FOUR NEIGHBORS DENGAN TEKNIK KRIPTOGRAFI CHAINING HILL CIPHER

ANALISIS KEAMANAN PESAN MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI MODIFIED ENHANCED LSB DAN FOUR NEIGHBORS DENGAN TEKNIK KRIPTOGRAFI CHAINING HILL CIPHER ANALISIS KEAMANAN PESAN MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI MODIFIED ENHANCED LSB DAN FOUR NEIGHBORS DENGAN TEKNIK KRIPTOGRAFI CHAINING HILL CIPHER Agung Suryahadiningrat Kusumanegara 1), Bambang Hidayat 2),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengirim pesan secara tersembunyi agar tidak ada pihak lain yang mengetahui.

BAB I PENDAHULUAN. mengirim pesan secara tersembunyi agar tidak ada pihak lain yang mengetahui. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seringkali seseorang yang hendak mengirim pesan kepada orang lain, tidak ingin isi pesan tersebut diketahui oleh orang lain. Biasanya isi pesan tersebut bersifat

Lebih terperinci

Tanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi

Tanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi Tanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi Shirley - 13508094 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

MKB3383 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Pemrosesan Citra Biner

MKB3383 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Pemrosesan Citra Biner MKB3383 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Pemrosesan Citra Biner Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Genap 2016/2017 Definisi Citra biner (binary image) adalah citra yang hanya mempunyai dua nilai derajat

Lebih terperinci

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital Latifatul Machbubah, Drs. Soetrisno, MI.Komp Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinjauan Perangkat Lunak Berikut adalah spesifikasi yang digunakan dalam pembangunan dan penyelesaian aplikasi stegorijndael adalah sebagai berikut. a. Perangkat

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN Dolly Indra dolly.indra@umi.ac.id Teknik Informatika Universitas Muslim Indonesia Abstrak Pada tahap melakukan ekstraksi ciri (feature extraction) faktor

Lebih terperinci

Metode Steganografi Penyisipan Karakter dengan Teknik LSB dan Penempatan Bit mengikuti Langkah Kuda Catur (L-Shape)

Metode Steganografi Penyisipan Karakter dengan Teknik LSB dan Penempatan Bit mengikuti Langkah Kuda Catur (L-Shape) Metode Steganografi Penyisipan Karakter dengan Teknik LSB dan Penempatan Bit mengikuti Langkah Kuda Catur (L-Shape) Charits Muntachib 1,*, Ratri Dwi Atmaja 1, Bambang Hidayat 1 1 S1 Teknik Telekomunikasi,

Lebih terperinci