Nirwan Arfari. Lalu apakah movement dan structure itu sendiri, dan apakah kaitan di antara keduanya?
|
|
- Teguh Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Movement & Structure: Eksplorasi Metode di balik Sketsa Calatrava Turning Torso Nirwan Arfari Dalam setiap pekerjaan mendesainnya, Santiago Calatrava senantiasa menggunakan sketsa dan patung (model). Ia beranggapan bahwa melalui kedua hal yang disebutnya sebagai domain tersebut, ia dapat membuat model secara konseptual dan physical sebelum direalisasikan ke dalam sebuah bentuk bangunan. Sehingga menjadi pertanyaan, ada apa di balik metode yang dipakai oleh Calatrava ini? Gambar 1. Turning Torso Tower dan penganalogiannya ke struktur tubuh manusia Salah satu contoh yang dapat diambil sebagai pembelajaran dari proses studi model yang dilakukan Calatrava adalah Turning Torso Tower. Menara yang terdapat di Swedia ini merupakan design menara pertama Santiago Calatrava yang diwujudkan. Menurut Calatrava, desain menara tersebut membuka sebuah jalur baru dalam pengeksplorasiannya mengenai poetic movement pada sebuah dimensi vertikal. Bentuk desain dari Turning Torso Tower ini mengambil analogi dari pergerakan tubuh manusia, yaitu bentuk tulang belakang yang dipilin. Bentuk seperti ini didapatkan dari proses pembelajaran sketsa dan model yang dilakukan oleh Calatrava. Pada tahap awal pembelajaran model, beberapa balok persegi disusun sedemikian rupa di sekitar baja penopang untuk menemukan wujud spiral yang mendekati bentuk tulang belakang manusia yang dipilin. Melalui pembelajaran model ini Calatrava juga mengeksplorasi mengenai keterbangunannya. Analogi struktur dari pergerakan tubuh ke sebuah objek yang menjadi sebuah model sebenarnya telah dilakukan Calatrava satu dekade sebelum ia mendesain Turning Torso Tower, yakni melalui sketsa-sketsa tangannya. Model-model dan sketsanya merupakan sebuah pembelajaran yang tidak instan dan mempunyai maksud. Pembelajaran ini adalah mengenai pengeksplorasian hubungan antara proses rotasi yang terjadi secara alami pada tubuh manusia yang berkaitan dengan struktur itu sendiri yang merupakan pembelajaran tentang movement dan structure, dengan menggunakan sketsa dan model. Lalu apakah movement dan structure itu sendiri, dan apakah kaitan di antara keduanya? Intuition tells us that structure are stationary. They give us the impression of solidity, of being able resist force, and channel load to the ground. We do not expect a structure to change shape, break loose, crack, rupture, snap, come apart or overturn least 19
2 of all collapse. Any well-formed structure will, by definition, appear imperviousto assault by wayward force, or episodes of distress. The very idea of a structure is synonymous with stability, statis and the rigid organisation of elements in space. ( Tzonis&Lefaivre, 1995:10) Dari kutipan pernyataan di atas tergambarkan bahwa struktur itu adalah sesuatu yang sifatnya statis dan tidak adak hubungannya sama sekali dengan pergerakan (movement), bahkan jika pergerakan itu terjadi maka struktur itu manjadi jelek ataupun salah. Cabang ilmu dari stuktur seperti yang dikutip di atas dikenal dengan sebutan statis, yakni bagaimana sebuah struktur dapat terbentuk dengan baik sehingga menciptakan gaya-gaya yang seimbang (yang mana gaya-gaya tersebutlah yang menyebabkan terjadinya movement ) dan tidak mengindahkan adanya sebuah movement. Sehingga struktur terkesan menetralkan movement itu sendiri. Seiring dengan berkembangnya ilmu struktur, terdapat perkembangan juga tentang kesadaran bahwa di dalam struktur itu sendiri terdapat movement yang tidak dapat dihindarkan lagi pasti akan terjadi. Walaupun tampaknya immobile atau tidak dapat bergerak, sebenarnya struktur itu sendiri berada pada suatu pergerakan yang konstan. Pembicaraan tentang movement sebenarnya sudah dimulai sejak lama, seperti yang pernah dikemukakan oleh Wolfflin (1961): Movement as being represented by architectural features which, in relation to the integral forms of classical architecture canon, were hybrid. Gambar 2. Eksplorasi pergerakan struktur kolom menggunakan model Yang dimaksud dengan hybrid dalam pernyataan Wolfflin dapat terlihat pada immured colomn di Michaelangelo Pallazo dei Conservatori. Analisa yang dilakukan oleh Wolfflin akhirnya berkembang hingga sekarang dan banyak usaha untuk menyatukan struktur dan movement tersebut, seperti yang dilakukan oleh Santiago Calatrava. Penyatuan tersebut dimulai melalui sketsa dan model yang baik secara explisit maupun implisit telah mengeksplorasi cara-cara struktur mengakomodasi movement, atau yang cenderung dinyatakan Calatrava sebagai morphogenetic movement yakni sebuah proses pencarian bentuk melalui pembelajaran struktur yang memungkinkan terjadinya pergerakan. Pada rancangan Turning Torso yang mengambil analogi tulang belakang manusia, bila dilihat secara struktur, tulang belakang manusia sangat memungkinkan terjadinya pergerakan, namun masih tetap dapat menjadi struktur yang kokoh dan bertahan hingga sekarang. Struktur ini kemudian dituangkan ke dalam bentuk sketsa dan model sebagai cara pengekplorasian bagaimana cara struktur itu bekerja dan tersusun dari bagian-bagian apa saja hingga akhirnya menjadi sebuah bentuk objek bangunan. Morphogenetic yang dimaksud di sini dapat diartikan sama dengan pengertian dari morfologi. Melalui morfologi ini Calatrava mengakomodasi pergerakan dengan struktur tersebut. Pada tahap awal pembelajaran model, Calatrava menyusun beberapa balok 20
3 persegi sedemikian mungkin di sekitar baja penopang untuk menemukan wujud spiral yang mendekati bentuk tulang belakang manusia yang dipilin. Ini merupakan tahapan awal dari proses morfologi itu sendiri, yaitu usaha pentransformasian dari movement ke dalam sebuah struktur dilakukan oleh Calatrava melalui sebuah representasi simbolik. Representasi yang diambil pada tahap awal oleh Calatrava adalah bentuk geometri sederhana yaitu kotak yang kemudian ia coba susun dan juga ia beri order sehingga akhirnya mencapai bentuk pergerakan itu. Pemilihan bentuk geometri yang sederhana ini dipengaruhi oleh variabel pengikatnya, yaitu tulang belakang manusia. Menurut saya, apabila inspirasi yang ingin dituangkan oleh Calatrava bukanlah pergerakan tulang belakang manusia seperti misalnya pergerakan kelopak mata manusia, mungkin bentuk geometri dasar yang diambil bukanlah kotak. Jadi karena yang diambil oleh Caltrava adalah pergerakan tulang belakang maka diambilah bentuk dasar geometri yang mendekati bentuk tulang belakang itu sendiri, yang dalam hal ini Calatrava memutuskan untuk mengambil bentuk kotak. Yang selanjutnya ia lakukan dengan bentuk kotak itu adalah memberikannya order (yang bisa disebut sebagai operator). Operator yang dimaksud di sini adalah bentuk perlakuan yang diberikan terhadap objek tersebut (yang dalam hal ini adalah kotak) yang tetap membawa kesamaan dari bentuk aslinya dan dapat berupa bentuk-bentuk seperti gambar di bawah. Gambar 3. Jenis-jenis transformasi morfologi Transformasi-transformasi yang memodifikasi morfologi dari berbagai objek ini dapat diidentifikasi dan mungkin membawa arti-arti simbolik. Dalam hal ini mereka kemudian disebut sebagai operator metamorfosis. Transformasi-transformasi dari operator ini juga terjadi dalam tahapan morfologi desain Turning Torso sebagai jembatan antara movement dengan struktur, yang prosesnya dapat dicermati sebagai berikut. Gambar 4. Proses transformasi Turning Tower 21
4 Tahapan transformasi yang pertama adalah setiap sisi kotak ditonjolkan lalu salah satu sudut dari kotak diperpanjang mengikuti jalurnya. Setelah itu dilakukan penduplikasian dari bentuk yang telah dicapai hingga tahapan sebelumnya, dan yang terakhir dilakukan pemilinan dari bentuk yang sudah diduplikasi tersebut. Bentuk akhir inilah yang kemudian merupakan perwujudan penggabungan antara movement dengan structure, antara sebuah sketsa free form bentuk pergerakan menjadi sebuah bentuk yang mungkin terbangun. Yang menjadi pertanyakan adalah bagaimana jika operator-operator itu saya ubah, dengan menggunakan variabel pengikat yang sama yaitu tulang belakang, tetapi tanpa mengetahui movement seperti apa yang akan dicapai. Apakah nantinya hasil tersebut masih menunjukkan korelasi antara movement dan structure? Gambar 5. Eksplorasi operasi perubahan pergerakan Dengan menggunakan jumlah tahapan yang sama dan variabel pengikat yang sama, saya mencoba mengubah operator-operator di setiap tahapan tersebut.. Masih bertujuan untuk mencapai kesamaan bentuk tulang belakang, hanya pergerakannya saja yang tidak ditentukan lebih dahulu. Tahapan yang saya lakukan pertama adalah melakukan stretching terhadap sisi horisontal dari kotak, lalu kemudian dilakukan traction pada salah satu sudut dari kotak yang sudah melalui tahapan stretching tersebut. Setelah itu saya melakukan penduplikasian dari hasil hingga tahap sebelumnya dan yang terakhir saya melengkungkan (curving) hasil penduplikasian itu.yang saya dapatkan pada bentuk akhir tesebut adalah seperti bentuk tulang punggung yang sedang melakukan gerakan membungkuk. Gambar 6. Contoh tulang punggung yang membungkuk Hal ini menunjukkan terdapat sebuah korelasi antara pergerakan dan struktur yang dapat diwujudkan melalui metode yang terdapat dari hubungan keduanya. Metode ini berfungsi sebagai jembatan di antara keduanya, karena dengan menggunakan variabel pengikat yang sama dan jumlah tahapan yang sama tetapi tanpa menentukan jenis movement yang akan dicapai, hasil akhirnya tetap membentuk sebuah jenis pergerakan dari tulang belakang, yang berbeda 22
5 dari turning torso. Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak begitu saja seorang Calatrava mengintrepretasikan sesuatu sketsa free form-nya menjadi sebuah karya arsitektur, ada serangkaian tahapan di antara proses pencapaian hasil karya itu sendiri. Dari semua hal tersebut dapat saya simpulkan bahwa geometri tidak hanya terbatas kepada sebuah bentuk-bentuk euclidean saja. Banyak bentuk-bentuk yang diluar bentuk euclidean tersebut dapat dijelaskan melalui geometri, walaupun mungkin pada awalnya bentuk tersebut berasal dari bentuk euclidean. Bentuk yang terlihat abstrak sekalipun dapat dijelaskan melalui geometri, sehingga geometri tidak menjadi pembatas tetapi justru memperkaya suatu rancangan, karena pasti selalu ada alasan dan penjelasan dibalik sesuatu bentuk. Seperti yang dilakukan oleh Calatrava melalui pengeksplorasiannya terhadap sebuah bentuk yang memiliki konsep pergerakan dalam arsitektur. Dalam perwujudannya ke dalam suatu struktur, geometri berperan penting di antara proses penerjemahan itu. Referensi [1] Tzonis, A. & Lefaivre, L. (1995). Movement, Structure, and the Work of Satiago Calatrava. USA: Princeton Architectural Press. [2] Tzonis, A. (2004). Santiago Calatrava-The Complete Works. USA: Rizolli International Publications. [3] Wofflin, H. (1961). Renaissance and Baroque. Germany: Benno Schwabe & Co. [4] archives/0008calatrava-1.asp [5] 23
BELAJAR MERANCANG MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN STRUKTUR BENTANG LEBAR Oleh Syaifuddin Zuhri Prodi Arsitektur UPN Veteran Jawa Timur
BELAJAR MERANCANG MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN STRUKTUR BENTANG LEBAR Oleh Syaifuddin Zuhri Prodi Arsitektur UPN Veteran Jawa Timur Abstrak Perancangan, dalam konteks arsitektur, adalah semata-mata
Lebih terperinciarsitektur.net 2009 vol. 3 no. 3 Membaca Proses Perancangan Calatrava melalui Geometri Kuwait Pavilion Tezza Nur Ghina
Membaca Proses Perancangan Calatrava melalui Geometri Kuwait Pavilion Tezza Nur Ghina Santiago Calatrava adalah seorang arsitek sekaligus insinyur yang karya arsitekturnya terkenal melalui inovasi struktur
Lebih terperinciPENDEKATAN ANALOGI PADA DESAIN ARSITEKTUR
PENDEKATAN ANALOGI PADA DESAIN ARSITEKTUR (ANALOGICAL APPROACH IN ARCHITECTURAL DESIGN) AR2211 TEORI DESAIN ARSITEKTUR Oleh: 15213011 Retno Rasmi R. 15213017 Erma Tsania 15213021 Erdiani Erwandi 15213031
Lebih terperinciOne Point Control the Others - Master of Puppets
One Point Control the Others - Master of Puppets Achmad Zakiri Santiago Calatrava Valls merupakan seorang arsitek berkebangsaan Spanyol- Valencia yang banyak memenangkan penghargaan sebagai arsitek, pematung,
Lebih terperinciBAB VI KONSTRUKSI KOLOM
BAB VI KONSTRUKSI KOLOM 6.1. KOLOM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
Lebih terperinciEGYPTIAN ARCHITECTURE
EGYPTIAN ARCHITECTURE - terdapat pada daerah iklim yang panas kering - material tanah liat atau bebatuan lokal dengan warna asli materialnya. - Monumen dengan gaya arsitektur ini cenderung terdiri dari
Lebih terperinciberupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Perencanaan merupakan langkah awal dari suatu pembangunan fisik berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman oleh perencana agar
Lebih terperinciAPA ITU MEKANIKA? CABANG ILMU FISIKA YANG BERBICARA TENTANG KEADAAN DIAM ATAU GERAKNYA BENDA-BENDA YANG MENGALAMI KERJA ATAU AKSI GAYA,
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA CONTOH MATERI HANDOUT FM-UII-AA-FKA-07/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 1 (satu) Jurusan/Program Studi : Teknik Kimia Handout ke : 1 (satu) Nama Mata Kuliah :
Lebih terperinciStruktur Elemen Kusudama & Platonic Solid
Struktur Elemen Kusudama & Platonic Solid Tri Wahyuni Pada tulisan ini, saya membahas mengenai kaitan antara platonic solid, kusudama, fashion dan geometri. Pada dasarnya kusudama merupakan cabang origami
Lebih terperinciEkspresi Struktur Sebagai Elemen Estetika pada Rancangan Cisangkan Velodrome Arena
Jurnal Reka Karsa Jurusan Teknik Arsitektur No.- Vol.- Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Agustus 2016] Ekspresi Struktur Sebagai Elemen Estetika pada Rancangan Cisangkan Velodrome Arena GINANJAR
Lebih terperinciSebuah benda tegar dikatakan dalam keseimbangan jika gaya gaya yang bereaksi pada benda tersebut membentuk gaya / sistem gaya ekvivalen dengan nol.
Suatu partikel dalam keadaan keseimbangan jika resultan semua gaya yang bekerja pada partikel tersebut nol. Jika pada suatu partikel diberi 2 gaya yang sama besar, mempunyai garis gaya yang sama dan arah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi umum Desain struktur merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses perencanaan bangunan. Proses desain merupakan gabungan antara unsur seni dan sains yang membutuhkan
Lebih terperinciGolongan struktur Balok ( beam Kerangka kaku ( rigid frame Rangka batang ( truss
Golongan struktur 1. Balok (beam) adalah suatu batang struktur yang hanya menerima beban tegak saja, dapat dianalisa secara lengkap apabila diagram gaya geser dan diagram momennya telah diperoleh. 2. Kerangka
Lebih terperinciPERAN MODEL FISIK DAN DIGITAL DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR
PERAN MODEL FISIK DAN DIGITAL DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR Albertus Prawata Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi, Binus University Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480.
Lebih terperinciSTRUKTUR LIPATAN. Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri
STRUKTUR LIPATAN Bentuk lipatan ini mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama pula. Karena momen energia yang didapat dari
Lebih terperinciGeometri: Aturan-aturan yang Mengikat
Geometri: Aturan-aturan yang Mengikat Hardyanthony Wiratama Geometri secara Makro Geometri merupakan suatu dasar pemikiran akan bentuk, mulai dari bentuk yang ada pada alam hingga bentuk yang merupakan
Lebih terperinciMeliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang
BAB II TINJAUAN PIISTAKA 2.1 Pendahuluan Pekerjaan struktur secara umum dapat dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahap (Senol,Utkii,Charles,John Benson, 1977), yaitu : 2.1.1 Tahap perencanaan (Planningphase)
Lebih terperinciPertemuan I,II I. Struktur Statis Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu
Pertemuan I,II I. Struktur Statis Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu I.1 Golongan Struktur Sebagian besar struktur dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari tiga golongan berikut: balok, kerangka kaku,
Lebih terperinciHOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :
BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1 Pengertian Tema Pengertian Ekspresi, adalah : Ungkapan tentang rasa, pikiran, gagasan, cita-cita, fantasi, dan lain-lain. Ekspresi merupakan tanggapan atau rangsangan atas
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH
BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH 3.1. Tinjauan Pendekatan Arsitektur Organik 3.1.1. Definisi Arsitektur
Lebih terperinciStruktur Sebagai Pembentuk Unsur Dinamis pada Gelanggang Akuatik
Jurnal Reka Karsa Jurusan Teknik Arsitektur No.- Vol.- Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Agustus 2016] Struktur Sebagai Pembentuk Unsur Dinamis pada Gelanggang Akuatik LUPITA A. HERNAWAN, THERESIA
Lebih terperinciGeometri: Kebebasan Ekspresi Keindahan
Geometri: Kebebasan Ekspresi Keindahan Novelisa Sondang D. Geometri menjadi salah satu ilmu matematika yang diterapkan dalam dunia arsitektur; juga merupakan salah satu cabang ilmu yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia teknik sipil di Indonesia saat ini menuntut terciptanya sumber daya manusia yang dapat mendukung dalam bidang tersebut.
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL PROFESIONAL UKG 2015
KISI-KISI SOAL PROFESIONAL UKG 2015 PAKET KEAHLIAN: TEKNIK GAMBAR BANGUNAN KOMPETENSI STANDAR KOMPETENSI GURU NO UTAMA KOMPETENSI MATA KOMPETENSI INTI GURU INDIKATOR ESENSIAL/ IPK PELAJARAN a b c d e 1
Lebih terperinciPRAKATA. Semarang, 17 November Penyusun
PRAKATA Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-nya kami, sebagai tim penulis dapat menyelesaikan makalah,yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Lebih terperinciBAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI
BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI 1.1 Pengertian Kolom dan Balok Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur
Lebih terperincistruktur. Pertimbangan utama adalah fungsi dari struktur itu nantinya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Pekerjaan struktur secara umum dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahap {senol utku, Charles, John Benson, 1977). yaitu : 1. Tahap Perencanaan (Planning phase) Meliputi
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH PENET, DI SANGEH
Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 PERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH PENET, DI SANGEH I Nyoman Sutarja
Lebih terperinciStatika Struktur selasa, 18:20 s/d 20:30, S01 oleh hadi saputra
Statika Struktur selasa, 18:20 s/d 20:30, S01 oleh hadi saputra Presensi Penilaian: Kehadiran : 10% UTS dan UAS : 40% Tugas I+II+III+IV : 50% Komposisi Tugas I : PR Kuliah ke 1 sd 3 Komposisi Tugas II
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Enterprise architecture, TOGAF, document solution, PT.Astragraphia, Tbk. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Astragraphia,Tbk merupakan sebuah perusahaan yang mandiri yang mempunyai fokus pada bisnis Document Solution, dengan partner utama Fuji Xerox Co. Ltd, perusahaan yang ahli di bidang perdokumenan
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR
BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR 3.1. ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR PELAT Struktur bangunan gedung pada umumnya tersusun atas komponen pelat lantai, balok anak, balok induk, dan kolom yang merupakan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Arsitektur Futuristik atau futurisme dimulai pada awal abad ke 20 dengan bentuk bangunan yang ditandai oleh anti -historicism dan garis panjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknik Industri merupakan salah satu program studi yang ada didalam lingkungan Fakultas Teknik Universitas Andalas yang pada awalnya dibuka sejak tahun 1994 di bawah
Lebih terperinciSoftware Design. Konsep dan Prinsip Desain Struktur Desain. Mira/Rpl/Design
Software Design Konsep dan Prinsip Desain Struktur Desain Catatan dari Sebuah Desain PSPEC one or more components" in the software design Analisis Ke Desain Data Object Description Entity- Relationship
Lebih terperinciBab 3. Metodologi. Sebelum membahas lebih lanjut penggunaan single tube dalam aplikasi
Bab 3 Metodologi 3.1 Pendahuluan Sebelum membahas lebih lanjut penggunaan single tube dalam aplikasi penanggulangan erosi, sebaiknya beberapa kondisi tube dan lapangan perlu dipertegas. Dalam metoda perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan SNI Untuk mendukung penulisan tugas akhir ini
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada saat ini kolom bangunan tinggi banyak menggunakan material beton bertulang. Seiring dengan berkembangnya teknologi bahan konstruksi di beberapa negara, kini sudah
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan bangunan gedung tingkat tinggi harus memperhitungkan kekuatan (Strength), kekakuan (Rigity/Stiffness) dan stabilitas (Stability) pada struktur. Apabila
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Teori garis leleh ini dikemukakan oleh A.Ingerslev (1921-1923) kemudian dikembangkan oleh K.W. Johansen (1940). Teori garis leleh ini popular dipakai di daerah asalnya yaitu daerah
Lebih terperinciFREKUENSI ALAMI RANGKA BATANG SEMI-KAKU DENGAN EFEK GAYA AKSIAL
Jurnal SCIENCETECH Vol 2 No 1 April 2016 FREKUENSI ALAMI RANGKA BATANG SEMI-KAKU DENGAN EFEK GAYA AKSIAL Ruly Irawan Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ABSTRACT This article presents
Lebih terperinciBAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang
BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) 7.1 Uraian umum Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
Lebih terperinciBab 3. Tinjauan Khusus
Bab 3. Tinjauan Khusus 3.1 Latar Belakang Tema: Konsep ekspresi didasarkan atas aktivitas dari sebuah Pusat Otomotif yang dengan pengolahan bentuk bangunan yang ada akan menghasilkan suatu bentuk bangunan
Lebih terperinci3- Deformasi Struktur
3- Deformasi Struktur Deformasi adalah salah satu kontrol kestabilan suatu elemen balok terhadap kekuatannya. iasanya deformasi dinyatakan sebagai perubahan bentuk elemen struktur dalam bentuk lengkungan
Lebih terperinciAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method
Mata Kuliah : Analisis Struktur Kode : CIV 09 SKS : 4 SKS Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method Pertemuan 9, 10, 11 Kemampuan Akhir yang Diharapkan Mahasiswa dapat melakukan analisis struktur
Lebih terperinciPENGARUH BENTUK, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG BAJA ABSTRAK
PENGARUH BENTUK, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG BAJA Willy Tanjaya NRP: 1221018 Pembimbing: Ir. Herianto Wibowo, M.T. ABSTRAK Pondasi
Lebih terperinciMODUL-2 : PERANCANGAN ARSITEKTUR
MODUL-2 : PERANCANGAN ARSITEKTUR Perancangan Arsitektur dan Aspek-aspek Perancangannya (Bagian-2) Sub-Topik-1 : Struktur dalam Perencanaan & Perancangan Arsitektur Dr. Cut Nuraini, ST., MT. Architecture
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH NGONGKONG DI KABUPATEN BADUNG, BALI
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH NGONGKONG DI KABUPATEN BADUNG, BALI I Nyoman Sutarja Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi laut punya peranan sangat penting dalam dunia perdagangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi laut punya peranan sangat penting dalam dunia perdagangan internasional maupun domestik. Transportasi laut juga membuka akses dan menghubungkan wilayah
Lebih terperinciPERBANDINGAN PEMBIAYAAN DAN KEKUATAN STRUKTUR PADA RUMAH TINGGGAL SEDERHANA YANG DIBANGUN DENGAN BEKISTING BAJA TERHADAP CARA TRADITIONAL
078 / FT.EKS.01 / SKRIP / 01 / 2007 PERBANDINGAN PEMBIAYAAN DAN KEKUATAN STRUKTUR PADA RUMAH TINGGGAL SEDERHANA YANG DIBANGUN DENGAN BEKISTING BAJA TERHADAP CARA TRADITIONAL IRENE MAULINA 0404210189 SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan berkembangnya zaman maka beriringan pula dengan berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin marak berkembang gedung-gedung tinggi pencakar langit dengan berbagai desain serta fungsinya yang awalnya hanya sebagai tempat bernaung bagi para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu matematika mulai diajarkan ketika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika adalah ilmu yang sangat memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu matematika mulai diajarkan ketika anak memasuki dunia pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman secara konstruksi berdasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. struktur agar dapat mendesain suatu struktur gedung yang baik. Pemahaman akan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem struktur sangat perlu untuk dipahami oleh seorang perencana struktur agar dapat mendesain suatu struktur gedung yang baik. Pemahaman akan akan sistem stuktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya konstruksi bangunan terdiri dari dua komponen, yaitu komponen struktural dan non struktural. Dinding, pintu, jendela, dan komponen arsitektur lain merupakan
Lebih terperinciMetode Kekakuan Langsung (Direct Stiffness Method)
Metode Kekakuan angsung (Direct Stiffness Method) matriks kekakuan U, P U, P { P } = [ K ] { U } U, P U 4, P 4 gaya perpindahan P K K K K 4 U P K K K K 4 U P = K K K K 4 U P 4 K 4 K 4 K 4 K 44 U 4 P =
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Ruang auditorium pidato memiliki standar dan persyaratan khusus yang harus dipenuhi agar dapat mengakomodasi aktivitas di dalam ruangan tersebut dengan optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk satu kesatuan dengan menggunakan berbagai macam teknik penyambungan. Sambungan pada suatu
Lebih terperinciBAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan
BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) 7.1 Uraian umum Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT DESIGN ENGINEERING. Defri Kurniawan M.Kom
REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT DESIGN ENGINEERING Defri Kurniawan M.Kom Content Pengenalan Perancangan Model Analysis to Model Design Design Concept Design Model Pengenalan Perancangan Perancangan PL
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANGANGAN
BAB III METODOLOGI PERANGANGAN 3.1 Diagram Alir MULAI Data dan informasi struktur Studi Literatur Buku dan peraturan-peraturan yang berlaku Preliminari Desain Pembebanan 1. Beban mati 2. Beban hidup 3.
Lebih terperinciSPACE FRAME (RANGKA RUANG) OLEH ;
SPACE FRAME (RANGKA RUANG) OLEH ; ALMIRADO MANAFE 221 06 001 juned v.j messah 221 06 018 ALEXIO XIMENES 221 06 034 KRISTIANTO.J. FUNUK 221 06 027 wilfridus a.j. bai 221 06 028 Pendahuluan Dalam arsitektur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perencanaan Umum 3.1.1 Komposisi Bangunan Pada skripsi kali ini perencanaan struktur bangunan ditujukan untuk menggunakan analisa statik ekuivalen, untuk itu komposisi bangunan
Lebih terperinciSEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Wujud Modul 9. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
SEJARAH DESAIN Modul ke: Bentuk Dan Wujud Modul 9 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Bentuk Dan Wujud Abstract Bentuk adalah sesuatu
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN TUKAD YEH POH DENGAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG.
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PERENCANAAN JEMBATAN TUKAD YEH POH DENGAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG. I Nyoman Sutarja 1, I Ketut Swijana 2 1 Dosen Jurusan
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA II.1 Umum dan Latar Belakang Kolom merupakan batang tekan tegak yang bekerja untuk menahan balok-balok loteng, rangka atap, lintasan crane dalam bangunan pabrik dan sebagainya yang
Lebih terperinciELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN
ELEMEN-ELEMEN BANGUNAN Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah. Fungsi struktur dapat disimpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. balok tinggi. Balok tinggi (deep beam) biasanya memikul beban yang besar dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur bangunan hendaknya kokoh untuk menjaga keselamatan dari pada penggunanya. Salah satu bentuk struktur yang cukup penting pada bangunan yaitu balok tinggi. Balok
Lebih terperinciPROPORSI BENTUK CANDI ANGKA TAHUN DAN CANDI SAWENTAR DI BLITAR JAWA TIMUR
PROPORSI BENTUK CANDI ANGKA TAHUN DAN CANDI SAWENTAR DI BLITAR JAWA TIMUR Nurul Hidayah, Noviani Suryasari, Antariksa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRACTION... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ide Gagasan Rumusan Masalah 4
ABSTRAKSI Gereja adalah salah satu objek arsitektur rumah ibadah yang memiliki banyak makna, tidak hanya makna pragmatic atau fungsional, namun mengandung makna-makna keagamaan, yang di ciptakan peradaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut. Modifikasi itu dapat dilakukan dengan mengubah suatu profil baja standard menjadi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Umum Struktur suatu portal baja dengan bentang yang besar sangatlah tidak ekonomis bila menggunakan profil baja standard. Untuk itu diperlukannya suatu modifikasi pada profil baja
Lebih terperinciANALISA P Collapse PADA GABLE FRAME DENGAN INERSIA YANG BERBEDA MENGGUNAKAN PLASTISITAS PENGEMBANGAN DARI FINITE ELEMENT METHOD
ANALISA P Collapse PADA GABLE FRAME DENGAN INERSIA YANG BERBEDA MENGGUNAKAN PLASTISITAS PENGEMBANGAN DARI FINITE ELEMENT METHOD Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Syarat untuk
Lebih terperinciBAB 3 TINJAUAN TEMA. 3.2 Latar belakang permasalahan Tema
BAB 3 TINJAUAN TEMA 3.1 LATAR BELAKANG TEMA Tema yang diangkat untuk mendukung pasar modern ini adalah Ruang dan Sirkulasi adapun latar belakang tema ini didasari oleh unsur dari ruang dan sirkulasi merupakan
Lebih terperinciBAB III PETUNJUK PEMAKAIAN PROGRAM
III-1 BAB III PETUNJUK PEMAKAIAN PROGRAM 3.1. Mengenal POSTSAP 1.00 POSTSAP merupakan program desain yang berbasis windows yang diciptakan dan dikembangkan untuk menyelesaikan perhitungan desain beton
Lebih terperinciANALISA LENDUTAN DAN DISTRIBUSI GAYA LATERAL AKIBAT GAYA LATERAL MONOTONIK PADA PONDASI TIANG KELOMPOK
ANALISA LENDUTAN DAN DISTRIBUSI GAYA LATERAL AKIBAT GAYA LATERAL MONOTONIK PADA PONDASI TIANG KELOMPOK Oleh: Irza Ahmad Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Negeri Jakarta E-mail : poo_granger@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia konstruksi di Indonesia semakin berkembang dengan pesat. Seiring dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau bahan yang dapat
Lebih terperinciKONSEP PENYANDIAN FILE JPEG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB
KONSEP PENYANDIAN FILE JPEG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB Haikal Nando Winata1, Raja Nasrul Fuad2 Institut Teknologi Medan - Fakultas Teknologi Industri, Prodi Teknik Informatika ekalnata@itm.ac.id Abstrak
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords : minimalis,modern, geometris and asimetri, Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Komposisi dua dimensi merupakan inspirasi dalam pembuatan busana siap pakai berupa hasil pemikiran manusia yang banyak menggunakan gradasi warna. Warna merupakan unsur rupa yang paling mudah ditangkap
Lebih terperinciSTRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR :
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR : STADION NASIONAL BEIJING Nama : Stadion Nasional Lokasi : Area Olimpiade Hijau, Beijing, China Mulai pembangunan : 24 Desember 2003 Pembukaan : 28 Juni 2008 Permukaan
Lebih terperinciKONSEP DESAIN MARKAS KOMANDO DAN PELATIHAN TIM SAR PANTAI PARANGTRITIS. 6.1 Konsep Transformasi Karakter SAR Pantai Pada Bangunan
BAB VI KONSEP DESAIN MARKAS KOMANDO DAN PELATIHAN TIM SAR PANTAI PARANGTRITIS 6.1 Konsep Transformasi Karakter SAR Pantai Pada Bangunan Penggunaan karakter Tim SAR Pantai lugas, cepat, tegas sebagai dasar
Lebih terperinciDASAR DASAR PENGGUNAAN SAP2000
Halaman 1 dari Bab 1 Bab 1 DASAR DASAR PENGGUNAAN SAP2000 1. KEMAMPUAN SAP2000 Program SAP merupakan salah satu software yang telah dikenal luas dalam dunia teknik sipil, terutama dalam bidang analisis
Lebih terperinciPemasangan Jembatan Metode Perancah Pemasangan Jembatan Metode Perancah
Pemasangan Jembatan Metode Perancah Pemasangan Jembatan Metode Perancah Pekerjaan jembatan rangka baja terdiri dari pemasangan struktur jembatan rangka baja hasil rancangan patent, seperti jembatan rangka
Lebih terperinciANALISA HAZARD GEMPA DENGAN GEOMETRI SUMBER GEMPA TIGA DIMENSI UNTUK PULAU IRIAN TESIS MAGISTER. Oleh : Arvila Delitriana
ANALISA HAZARD GEMPA DENGAN GEOMETRI SUMBER GEMPA TIGA DIMENSI UNTUK PULAU IRIAN TESIS MAGISTER Oleh : Arvila Delitriana DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2003 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih bawah hingga akhirnya sampai ke tanah melalui fondasi. Karena
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktural yang memikul beban dari balok. Kolom meneruskan beban-beban dari elevasi atas ke elevasi yang lebih bawah hingga akhirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konstruksi bangunan tidak terlepas dari elemen-elemen seperti balok dan
BAB I PENDAHULUAN 1.6 Latar Belakang Konstruksi bangunan tidak terlepas dari elemen-elemen seperti balok dan kolom, baik yang terbuat dari baja, beton atau kayu. Pada tempat-tempat tertentu elemen-elemen
Lebih terperinciDIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN PADA SISTEM RANGKA DENGAN KETIDAKBERATURAN PERGESERAN MELINTANG TERHADAP BIDANG
DIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN PADA SISTEM RANGKA DENGAN KETIDAKBERATURAN PERGESERAN MELINTANG TERHADAP BIDANG Amelinda Kusuma 1, Fonny Hindarto 2, Ima Muljati 3 ABSTRAK : Metode yang sering digunakan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini akan dibahas analisis dan interpretasi hasil yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengolahan data. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan
Lebih terperinciPERFORMANSI TEKNOLOGI SEBAGAI PEMBENTUK RUPA DAN RUANG ARSITEKTUR. Syaifuddin Zuhri Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur UPN Veteran Jatim ABSTRACT
PERFORMANSI TEKNOLOGI SEBAGAI PEMBENTUK Syaifuddin Zuhri Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur UPN Veteran Jatim ABSTRACT Architecture exploration is un-limited creation, which to do throw research of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia berada pada jalur gempa pasifik ( Circum Pacific Earthquake Belt) dan jalur gempa Asia (Trans Asiatic Earthquake Belt) sehingga mengakibatkan tingkat resiko
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Analisis Metodologi penilitian ini yaitu studi kasus terhadap struktur beraturan & gedung beraturan dengan pushover analysis, guna mencapai tujuan yang diharapkan
Lebih terperinciTEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH
REKAYASA STRUKTUR BANGUNAN 3 TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH LUTFIA BRILIAN NISA I 0210029 TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH Teater Imax Keong Emas didirikan atas prakarsa
Lebih terperinciTujuan. entitas yang kemudian akan dibangun. ó Menghasilkan suatu model atau representasi dari. Tim RPL 1 2
Pertemuan 7 Tujuan ó Menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun. Tim RPL 1 2 FASE PENGEMBANGAN DAN DESAIN PERANGKAT LUNAK ó Fase pengembangan terdiri dari 3 langkah
Lebih terperinciANALISA PENGARUH DINDING GESER PADA STRUKTUR BANGUNAN HOTEL BUMI MINANG AKIBAT BEBAN GEMPA ABSTRAK
VOLUME 6 NO. 1, FEBRUARI 2010 ANALISA PENGARUH DINDING GESER PADA STRUKTUR BANGUNAN HOTEL BUMI MINANG AKIBAT BEBAN GEMPA Fauzan 1, Zaidir 2, Dwi Putri Nengsi 3, Indri Miswar 4 ABSTRAK Sumatera Barat merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda. Bakat adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda. Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang ada dalam diri seorang anak. Bakat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan
METODOLOGI III - 1 BAB III METODOLOGI 3.1 TAHAP PERSIAPAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data. Pada tahap ini disusun hal-hal penting yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang
Lebih terperinciARSITEKTUR MAXIMALIS, MUNGKINKAH TERJADI 01 INDONESIA? ABSTRACT
ARSITEKTUR MAXIMALIS, MUNGKINKAH TERJADI 01 INDONESIA? (Maximalist Architecture, Will It Happpen in Indonesia?) Albertus Sidharta Muljadinata Program Studi Arsitektur Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas
Lebih terperinciANALISIS LENDUTAN SEKETIKA DAN JANGKA PANJANG PADA STRUKTUR PELAT DUA ARAH. Trinov Aryanto NRP : Pembimbing : Daud Rahmat Wiyono, Ir., M.Sc.
ANALISIS LENDUTAN SEKETIKA DAN JANGKA PANJANG PADA STRUKTUR PELAT DUA ARAH Trinov Aryanto NRP : 0621009 Pembimbing : Daud Rahmat Wiyono, Ir., M.Sc. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KRISTEN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERENCANAAN
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN III.. Gambaran umum Metodologi perencanaan desain struktur atas pada proyek gedung perkantoran yang kami lakukan adalah dengan mempelajari data-data yang ada seperti gambar
Lebih terperinciPENGARUH PENEMPATAN CORE WALL DENGAN EKSENTRISITAS TERTENTU TERHADAP TITIK BERAT BANGUNAN PADA BANGUNAN TINGGI DI BAWAH PENGARUH BEBAN GEMPA
PENGARUH PENEMPATAN CORE WALL DENGAN EKSENTRISITAS TERTENTU TERHADAP TITIK BERAT BANGUNAN PADA BANGUNAN TINGGI DI BAWAH PENGARUH BEBAN GEMPA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Lebih terperinciANALISIS DAN DESAIN DINDING GESER TAHAN GEMPA UNTUK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI
ANALISIS DAN DESAIN DINDING GESER TAHAN GEMPA UNTUK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ANDRY KURNIADI ROJANA 0521019 Pembimbing: Olga Pattipawaej, Ph.D FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITASKRISTEN MARANATHA
Lebih terperinciPERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M
PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA Oleh : A.A.M DINDING Menurut fungsinya dinding dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Dinding Struktural : Yaitu dinding yang berfungsi untuk ikut menahan beban struktur,
Lebih terperinci