2. Tinjauan Pustaka Multi-tier

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2. Tinjauan Pustaka Multi-tier"

Transkripsi

1 1. Pendahuluan Arsitektur mult-itier merupakan arsitektur yang telah banyak digunakan di banyak pengembangan teknologi informasi. Arsitektur ini membutuhkan pemisahan lapisan kerja untuk menbagi fungsionalitas, komponen dan kode proyek ke dalam tier (tingkatan) yang terpisah. Pendekatan ini menghasilkan suatu aplikasi yang dapat diperluas dan dapat dengan mudah dikelola serta dikembangkan setelah jangka waktu tertentu [1]. Bagian presentasi dapat dikerjakan dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada atau memanfaatkan teknologi baru. Salah satunya bisa memanfaatkan teknologi WPF (Windows Presentation Foundation). Teknologi WPF adalah salah satu fitur dari.net framework 3.0 yang didesain untuk menggantikan fungsi Graphics Device Interface (GDI). WPF dibuat dengan menggunakan Extensible Application Markup Languange (XAML), yaitu XML yang khusus digunakan untuk pembuat WPF dimana setiap XAML memiliki Code Behind masingmasing sehingga dapat terlihat jelas pemisahan antara bagian desain dengan bagian business logic. Bagian data access adalah bagian yang paling dekat dengan database, dengan tujuan untuk mengakses data yang diinputkan oleh pengguna agar disimpan kedalam database. Untuk memeriksa kode program yang ada di data access, bisa digunakan Reflection. Reflection adalah fitur dari.net yang memungkinkan untuk mendapatkan informasi sebuah objek pada saat runtime. Informasi tersebut dapat berupa data dari sebuah kelas atau nama dari sebuah methods yang termasuk di dalam kelas dan konstruktor objek tersebut Untuk menuliskan ke dalam pemrograman VB.NET dengan reflection digunakan namespace System.Reflection. KSP Harta Sentosa merupakan koperasi yang mengatasi tentang simpan pinjam untuk menyalurkan dana ke anggota nya. Saat ini KSP Harta Sentosa memiliki cita cita untuk berkembang menyaingi koperasi modern. Karena itu arsitektur multi-tier akan sangat membantu dalam proses bisnis KSP Harta Sentosa saat ini maupun jika mengalami suatu perubahan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana menerapkan arsitektur multi-tier dengan memisahkan antara presentation-tier, logic-tier, dan data-tier. Selain dipisahkan menjadi tiga bagian / layer, setiap layer akan diterapkan menggunakan teknologi yang berbeda beda. Pada bagian presentation-tier akan memanfaatkan teknologi Windows Presentation Foundation. Sedangkan pada bagian data tier akan memanfaatkan teknologi Reflection.Net. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah merancang arsitektur multi-tier untuk Koperasi Simpan Pinjam pada KSP Harta Sentosa yang memanfaatkan teknologi WPF pada presentation-tier dan Reflection.Net pada data- tier agar mempermudah untuk dikelola. Karena dalam desain tampilan bisa di atasi dengan WPF untuk membuat tampilan yang lebih interaktif, sedangkan dengan Reflection dapat memisahkan antara business object dengan data access sehingga dalam pengerjaan bisa di bagi untuk pengerjaan business object dengan

2 pengerjaan data access, karena hanya bisa mereferensi dari salah satu layer. Sebagai batasan dalam penelitian ini, penerapan teknologi WPF hanya untuk desktop dan data layer menggunakan Reflection.NET. 2. Tinjauan Pustaka Berhubungan dengan perancangan Arsitektur Multi-Tier pada Sistem Informasi Akuntansi adalah desain Buku Besar pada PT. Shangyang Perkasa yang dilakukan oleh Budiman. Perusahaan ini menjalankan bisnisnya di bidang kesehatan. Produk yang dihasilkan merupakan produk-produk makanan dan minuman kesehatan yang menjangkau di setiap titik kritis tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia. Produk-produk yang dihasilkan berupa susu untuk bayi, anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui, beberapa kebutuhan khusus kaum manula, serta biskuit dan sereal bayi. PT. Shangyang Perkasa menggunakan desain Arsitektur Multi-Tier untuk mengintegrasikan dalam penyusunan buku besar [2] Penelitian yang lainnya, yaitu pada jurnal dengan judul Sistem Monitoring Mahasiswa Menggunakan WPF dan Web Service yang dilakukan oleh Khanna. Implentasi WPF pada penelitiaan ini menyajikan kegunaan WPF untuk mengembangan aplikasi klien dengan cara baru. WPF memberikan tampilan dan nuansa yang sama untuk designer dan developer, dimana sebelumnya bekerja secara sendiri- sendiri. Dengan WPF, developer diberikan beberapa kemudahan untuk merancang dan mengembangkan aplikasi berbasis WPF [3]. Perbedaan penelitian ini dari penelitian penelitian terdahulu adalah dalam penelitian ini, penulis ingin merancang sebuah aplikasi yang bisa diterapkan dalam Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa Salatiga. Dalam penerapan arsitektur multi-tier, menggunakan teknologi WPF pada bagian presentation-tier dan Reflection.NET untuk pembagian pengerjaan dalam pengkodean pada data-tier. Multi-tier Arsitektur multi-tier sebagai sebuah arsitektur aplikasi yang memiliki komponen software yang berbeda, terorganisasi pada tiers, menyediakan fungsi yang terdedikasi [4]. Sebuah arsitektur multi-tier adalah arsitektur tiga-tingkat yang terdiri dari manajemen data layer (kebanyakan meliputi satu atau beberapa database server), business logic dan presentation tier (fungsi UI). Secara konsep, hasil arsitektur multi-tier adalah pengembangan dari aplikasi client / server. Tier adalah layer fisik yang terpisah dari sistem yang lebih besar, biasanya tier tier tersebut di bagi menjadi 3 yaitu Presentation Tier, Business/Middle-Tier dan Data Tier.

3 Gambar 1 Arsitektur multi-tier [4] Ciri khas dalam arsitektur multi-tier adalah pemisahan antara data tier / data tier, business-tier, dan client-tier/presentation-tier. Manfaat utama dari aplikasi multi-tier adalah setiap tingkatan dapat digunakan pada heterogen yang berbeda dan didistribusikan platform. Performa setiap bagian, terutama untuk tingkat aplikasi, didukung dengan mendistribusikan permintaan di server aplikasi yang berbeda. Model three-tier menambahkan komponen ketiga diantara aplikasi client dengan aplikasi server yang disebut middle tier atau layanan bisnis. Oleh karena itu, dalam model ini pemrosesan dibagi di antara tiga lapisan (atau lebih). Hal ini dapat diimplementasikan oleh operator yang menerima panggilan dari lapisan berikutnya yang lebih tinggi. Ketika arsitektur multi-tier yang digunakan dalam bisnis konteks, setiap layer harus mendukung interaksi transaksional. Karena distribusi software bawaan komponen di seluruh lapisan dan berpotensi bahkan dalam setiap lapisan, transaksi terdistribusi diperlukan. Keuntungan menggunakan arsitektur multi-tier diantaranya adalah pengkodean yang teratur secara logika, lebih mudah pada saat maintenance, lebih mudah dalam menggunakan kembali kode yang sudah dibuat, lebih mudah dalam pembagian pengerjaan secara berkelompok, dan tingkat kejelasan dalam pengkodean. Presentation-tier berisi komponen yang menerapkan dan menampilkan user interface dan mengelola interaksi pengguna. Lapisan ini mencakup kontrol untuk input pengguna dan tampilan, selain komponen yang mengatur interaksi pengguna. Di dalam komponen presentation tier mencangkup User Interface Component yang digunakan untuk menampilkan informasi untuk user dan

4 Presentation Logic Component yang mengenkapsulasi data dari business layer atau presentation entity yang mengenkapsulasi business logic dan data di dalam sebuah form untuk mempermudah di pakai oleh presentation layer. Jenis aplikasi yang berbeda juga mempengaruhi penerapan teknologi yang berbeda, untuk dapat digunakan dalam presentation layer. Dalam penelitian ini, teknolgi yang akan di pakai adalah Windows Presentation Foundation (WPF) untuk mengembangkan pada bagian presentation tier. Windows Presentation Foundation (WPF) adalah salah satu fitur dari.net Framework 3.0 yang didesain untuk mengganti fungsi Graphics Device Interface (GDI). WPF dibuat berdasarkan DirectX sehingga membuat User Interface (UI) yang transparan, tombol yang unik, manjadi hal yang mudah. WPF dapat dibuat dengan menggunakan Extensible Application Markup Language (XAML), yaitu XML yang khusus digunakan untuk pembuatan WPF. Dalam pembuatan WPF, setiap file XAML memiliki Code Behind masing-masing sehingga dapat terlihat jelas pemisahan antara bagian desain dengan bagian business logic. Sebelum WPF dibuat, menciptakan tampilan bagi pengguna windows akan membutuhkan beberapa teknologi yang berbeda. Berikut adalah gambar yang memperlihatkan perbedaan tersebut. Gambar 2. Perbedaan tiap teknologi [5] Windows Presentation Foundation (atau WPF) adalah sebuah subsistem grafis didalam.net Framework 3.0 (atau yang lebih baru) dan berkaitan secara langsung dengan bahasa aplikasi XAML. XAML adalah singkatan dari extensible application markup language. XAML digunakan secara ekstensif di dalam teknologi.net Framework 3.0, khususnya Windows Presentation Foundation (WPF) dan Windows Workflow Foundation (WF). Di dalam WPF, XAML digunakan sebagai sebuah bahasa markup interface pengguna untuk mendefinisikan elemen interface pengguna, data binding, eventing, dan fitur-fitur lain. Dalam WF, workflow dapat didefinisikan dengan menggunakan XAML. Elemen XAML memetakan langsung ke instance objek Common Language Runtime, sementara atribut XAML memetakan ke properti dan event

5 Common Language Runtime di atas objek-objek tersebut. File XAML dapat diciptakan dan disunting dengan alat desain visual semacam Microsoft Expression Blend, Microsoft Visual Studio, dan desainer visual Windows Workflow Foundation yang dapat di-hosting-kan. XAML juga dapat diciptakan dan disunting dengan penyunting teks standar, penyunting kode semacam XAMLPad dan Kaxaml, atau dengan penyunting grafis semacam Vectropy File XAML dapat dikompilasi ke dalam file.baml (Binary XAML) yang dapat dimasukkan sebagai sumber daya ke dalam assembly.net Framework. Pada saat run-time, mesin framework mengekstrak file.baml dari assembly tersebut, mem-parse, dan menciptakan sebuah pohon visual WPF atau workflow. Berbeda dengan Windows Forms, WPF memanfaatkan dan mengeksploitasi DirectX 9.0, tetapi dikemas menjadi API yang terstruktur yang secara pemakaian sama dengan pemakaian class-class pada Windows Forms. Gambar 3 Arstitekur Windows Presentation Foundation [6] Inti dari arsitektur Windows Presentation Foundation adalah Presentation Framework, Presentation Core dan MIL. Dari ketiga bagian inti tersebut, MIL Core adalah bagian yang tidak teratur karena dapat berhubungan dengan DirectX lebih dekat. MIL Core sendiri berada disekitar DirectX dan dapat berhadapan langsung dengan CLR ( Common Language Runtime ). Presentation Core mengandung semua dari class dan interface dari setiap form yang berbasis WPF. Presentation Core sendiri tidak mengandung user interface control, lebih seperti pondasi dari setiap control yang dibuat.presentation Framework adalah subsistem

6 dari komponen user interface yang mempunyai lebih banyak library dari setiap control yang dapat digunakan pada WPF. Komponen lain yang ada pada gambar 3 selain yang di beri warna hitam tidak begitu penting, karena tidak terkait khusus dengan WPF. Kernel menyediakan low-level operating system services seperti input dan output pada umumnya. User32 menyediakan aplikasi untuk menciptakan graphical user interface (GUI). Ketika membuat sebuah aplikasi, dibutuhkan untuk memulai dengan logical architecture yang mengklarifikasi aturan dari setiap komponen yang dibutuhkan, membagi secara functionality, jadi bisa membagi pengerjaan secara tim untuk bekjerja bersama secara efektif dan memudahkan untuk melakukan perawatan terhadap sistem. Logical archiutecture juga harus memiliki layer yang mencukupi untuk fleksibel dalam memilih sebuah physical architecture setelah logical architecture terpenuhi. Business Logic memiliki bagian dalam mengatur komponen yang berlainan menjadi satu bagian dalam sistem. Data access berhubungan dengan database untuk mengambil, menambah, merubah dan menghapus data. Data access tidak secara langsung mengatur atau menyimpan data, hanya untuk memberikan tempat antara business logic dan database. Data access memberikan data ke bagian presentation berdasarkan perintah dari business logic. Dalam beberapa kasus, data access akan dipasang pada mesin yang berbeda dengan business logic dan presentation. Tetapi antara bagian presentation, business logic dan data access tidak menutup kemungkinan untuk dipasang dalam satu mesin yang sama. Secara logika menentukan data access terpisah antara business logic dan presentation. Pemisahan ini memberikan fleksibilitas untuk memilih apakah nantinya untuk menjalankan kode data access pada mesin yang sama sebagai business logic, atau pada mesin yang terpisah. Hal ini juga memudahkan untuk mengganti data source tanpa mempengaruhi aplikasi. Hal ini penting karena memungkinkan mengganti database vendor ke database lainnya pada poin yang sama. Pemisahan ini berguna untuk alasan lain, misalanya Microsoft memiliki kebiasaan untuk mengganti teknologi data access setiap tiga tahun. Dengan demikian setiap developer yang menggunakan tools dari Microsoft memerlukan untuk menulis ulang kode dari data access supaya tetap bisa berhubungan dengan database yang terbaru. Dengan menempatkan data access pada kode lapisan tertentu, dampak dari perubahan yang terjadi pada aplikasi akan lebih kecil. Mekanisme dari data access memiliki ciri khas mengimplementasikan menjadi sebagian dari services, dengan prosedur yang berhubungan dengan business logic untuk menambah, merubah, ata menghapus data. Meskipun setiap fungsi sering dibangun menggunakan objek, penting untuk mengenali desain untuk data access yang efektif. Usaha dalam pembuatan desain terkadang membuat kompleksitas suatu sistem meningkat atau menurun. Oleh karena itu setiap kode dari data access tetap teratur. Terpisahnya antara data access dengan business object menyebabkan bagian data access tidak dapat mengenali objek yang ada pada business object,

7 oleh karena itu pada bagian data access menggunakan teknologi Reflection. Reflection adalah teknologi yang dibuat dalam.net Framework. Yang memungkinkan kita untuk menulis kode yang dapat memeriksa dan berinteraksi dengan kode lainnya. Kita dapat menggunakan Reflection untuk mendapatkan daftar semua kelas dalam assembly, dan semua metode atau properti pada masingmasing kelas. Kita dapat menggunakan Reflection untuk mendapatkan daftar semua variabel misalnya dalam objek, dan kemudian kita dapat menggunakan refleksi untuk mengambil atau mengubah nilai dari variabel tersebut. [7] Segala sesuatu di. NET memiliki tipe, dan bahwa semua jenis pada akhirnya berasal dari tipe dasar, System.Object. Ini termasuk jenis nilai sederhana seperti Integer atau Single, lebih kompleks lagi jenis seperti String atau Tanggal, dan jenis lain seperti Enum atau Structure. Hal ini juga termasuk jenis yang kita buat menggunakan kelas. Termasuk kelas bernama System.Type, yang mewakili jenis informasi tentang segala jenis. Kita dapat menggunakan fungsi GetType() untuk mengambil Object Type yang mewakili data tertentu. Ketika kita mempunyai object type yang merepresentasikan tipe data untung tipe data yang lain atau sebuah objek, kita dapat menggunakan reflection untuk mendapatkan informasi dari suatu objek. Dalam penelitian ini Reflection digunakan untuk mengetahui isi dari business object karena terpisahnya antara data access dan business object. Pada program layer business object mereferensikan dari layer data access, sehingga di data access tidak bisa mengetahui isi dari layer business object. 3. Metode Perancangan Sistem Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah metode waterfall. Metode ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Gambar 4 Metode waterfall [8] Aplikasi simpan pinjam ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman VB.NET. Tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi simpan

8 pinjam ini berbasis WPF diantara seperti Microsoft Visual Studio 2010 dan Microsoft Expression Blend 4 untuk membantu mercancang desain tampilan WPF. Proses simpan yang ada pada Koperasi Harta Sentosa, bisa dilakukan jika sudah menjadi anggota dari koperasi. Anggota cukup datang ke koperasi dan menemui bagian kasir untuk melakukan transaksi simpan, dan bagian kasir akan mencatat transaksi yang dilakukan oleh anggota. Proses pinjam memiliki alur yang hampir sama dengan proses simpan, yang membedakan pada proses pinjam adalah pihak koperasi harus melakukan survey terhadap penghasilan yang didapat oleh anggota terlebih dahulu, jika hasil dari survey memenuhi persyaratan dan layak mendapat pinjaman, maka pihak koperasi akan mencairkan dana. Jika dana sudah dicairkan, maka bagian kasir, akan membuat kan bukti penerimaan pinjaman dari koperasi kepada anggota. Gambar 5 Proses Simpan dan Pinjam Kebutuhan fitur yang diharapkan untuk aplikasi simpan pinjam di KSP Harta Sentosa dapat menangani data anggota, data pegawai, transaksi simpan, transaksi pinjam, transaksi pembayaran angsuran, denda bagi yang terlambat membayar angsuran, serta laporan keuangan yang dibutuhkan oleh KSP Harta

9 Sentosa. Laporan keuangan yang dibutuhkan diantaranya laporan transaksi harian, laporan neraca saldo, perhitungan hasil usaha, dan promosi ekonomi anggota. Aplikasi ini dibuat untuk tiga orang pemakai dengan hak akses yang bebeda beda, diantaranya admin, pengelola dan kasir. Pemakai yang pertama adalah admin, dimana memliki hak akses penuh atas sistem yang dibuat. Adapun hak yang dapat diakses diantaranya adalah dapat menambah, menghapus, dan mengubah data untuk user, pengelola, akun, jenis simpanan, jenis pinjaman, transaksi pinjaman, transaksi simpanan, dan anggota. Untuk hak akses pengelola hanya bisa melakukan proses menambah, mengubah dan menghapus data akun, jenis simpanan, jenis pinjaman, transaksi simpanan dan anggota. Sedangkan untuk hak akses kasir hanya mengatasi transaksi simpanan dan pinjaman yang dilakukan oleh anggota. Kasir tidak berhak menambah secara langsung data anggota yang baru. Data anggota yang baru baru bisa di masukan oleh bagian pengelola. Arsitektur yang diterapkan pada aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa terbagi menjadi tiga bagian logic yaitu presentation layer, business logic dan data access. Tiap bagian tersebut memiliki fungsi sendiri, presentation layer digunakan untuk membuat tampilan aplikasi yang akan langsung berhubungan dengan user. Pada bagian business object digunakan untuk mengatur proses bisnis yang ada dalam koperasi Harta Sentosa. Sedangkan data access digunakan untuk mengatur proses pengaksesan data dari business object ke data access atau dari data access ke business object. Gambar 5 Arsitektur KSP Harta Sentosa Tabel 1 menunjukan class yang terdapat pada tiap layer Table 1 Class pada tiap layer Presentation Layer Business Logic Data Access Layer FormAnggota Akun AkunDAL FormPegawai Anggota AnggotaDAL FormUser Bank BankDAL FormJenisTransaksi Kecamatan KecDAL FormTransaksiSimpanan Pegawai KelDal FormTransaksiPinjaman Pinjaman PegawaiDAL FormTransaksiAngsuran SaldoAwal PinjamanDAL EditableFormAnggota Transaksi SaldoAwalDAL EditableFormPegawai TransaksiAngsuran TransaksiDAL EditableFormJenisTransaksi TransaksiDetail TransaksiAngsuranDAL EditableFormTransaksiPinjaman TransaksiDetailDAL EditableFormTransaksiSimpanan Database EditableFormTransaksiAngsuran Helper

10 Tabel 1 adalah kumpulan class yang terdiri dari setiap layer yang ada dalam aplikasi KSP Harta Sentosa. Setiap class yang ada mempunyai peranan di setiap layer dimana class tersebut diletakan. Untuk class yang berada dalam presentation layer setiap class hanya akan mengurusi interaksi dengan user, mulai dari menampilkan data, menambah, menghapus maupun merubah data. Tetapi dari presentation layer hanya bisa mengirimkan dan menerima pesan ke business logic. Pada class yang berada pada business logic akan memberikan aturan aturan apa saja yang bisa dilakukan oleh bagian presentation layer. Bagian business logic ini mengatur jalannya aplikasi agar sesuai dengan proses bisnis yang ada. Business logic ini akan mengirimkan pesan kepada data access layer untuk mengolah data yang ada dalam database. Untuk menambah, merubah dan menghapus data, hanya bisa dilakukan oleh bagian data access layer yang menerima perintah dari layer di atasnya. 4. Hasil dan Pembahasan Struktur aplikasi yang dibangun dari hasil pembahasan aplikasi koperasi simpan pinjam dapat dilihat pada bagan dibawah ini. Gambar 6 Struktur Aplikasi Seperti dalam perancangan sistem, aplikasi akan dibagi menjadi tiga bagian / layer. Bagian presentation tier menggunakan teknologi Windows Presentation Foundation dan bagian data access menggunakan teknologi Reflection.Net. Salah satu bagian dari presentation tier adalah form login, dimana form ini akan memeriksa user sesuai dengan hak akses yang dimiliki. Untuk dapat mengoperasikan aplikasi ini, seorang user harus melakukan login terlebih dahulu. Jika login berhasil dengan hak akses admin maka akan ditampilkan menu yang dapat diakses untuk admin. Jika login berhasil dengan hak akses pengelola makan akan ditampilkan menu untuk hak akses pengelola dan jika login berhasil

11 menggunakan hak akses kasir, maka akan ditampilkan untuk hak akses kasir. Tampilan untuk form login seperti pada gambar 7. Gambar 7 Halaman Login Tampilan setelah login adalah menu utama, yaitu menu yang dapat diakses sesuai dengan hak akses user. Untuk admin maka akan tampil menu seperti data anggota, data propinsi, data kabupaten, data kecamatan, data kelurahan, pengaturan user, data pegawai, transaksi pinjaman, transaksi simpanan, jenis transaksi, transaksi laporan, dan transaksi angsuran. Setiap form yang dibuat menggunakan WPF untuk memperindah tampilan. Salah satu tampilan yang menerapkan WPF adalah tampilan menu utama yang terdapat pada gambar 8. Gambar 8 Menu Utama Penerapan Reflection.NET diterapkan pada setiap proses yang mengharuskan untuk mengisi data untuk dimasukan ke dalam database. Form anggota berfungsi untuk menambah, menghapus dan mengubah data anggota. Tampilan untuk form anggota ada pada gambar 9.

12 Gambar 9 Form Anggota Selain itu proses pengambilan data juga dibantu oleh Reflection.Net dimana data akan di ambil dari database melalui bagian data access. Gambar 10 Form Daftar Anggota Uji coba aplikasi ini dilakukan pada dua komputer yang saling terhubung dalam jaringan lokal. Performa aplikasi yang dijalankan tergantung pada spesifikasi dari setiap komputer dan jaringan local yang dibangun. Dalam uji coba arsitekur muli-tier ini akan coba dipisahkan antara presentation layer dengan business layer. Sebelum aplikasi dijalankan aplikasi server harus dijalankan terlebih dahulu untuk mendaftarkan library yang ada pada server supaya dapat diakses oleh bagian client. Jika aplikasi server sudah siap, baru aplikasi client dapat dijalankan.

13 Gambar 11 Tampilan Pengujian Aplikasi Server Gambar 12 Tampilan untuk Clientform Gambar 12 menunjukan bahwa operasi yang sedang dilakukan oleh client, dan class library apa yang sedang diakses. Dalam pengujian, mencoba untuk melakukan remote pada objek Propinsi yang ada pada business layer. Pada sisi client mencoba untuk mengisi data Propinsi ke dalam database. Gambar 12 Operasi yang sedang dijalankan client

14 Aplikasi pengujian pada server akan menampilkan aktivitas apa yang dilakukan oleh client beserta nilai yang diberikan oleh client sebelum dimasukan kedalam database. 5. Simpulan Dalam perancangan dan pengembangan suatu aplikasi, para developer diharapkan dapat membagi pembagian pekerjaan dalam pengkodean, dengan tujuan agar dapat maintenance aplikasi lebih mudah dan reusable dalam pemakaian kode. Selain itu untuk menanggulangi penambahan atau perubahan yang terjadi pada aplikasi yang sudah berjalan. Reflection.Net dapat berguna untuk memeriksa kode dari business object yang di pisahkan dari data access. Tampilan dari suatu aplikasi mempengaruhi ketertarikan untuk memakai aplikasi. Semakin menarik dan mudah cara menggunakan aplikasi seorang user dapat mempelajari dengan cepat dan mudah. Teknologi Windows Presentation Foundation mendukung dalam memperindah suatu tampilan aplikasi. Pembagian antara tampilan, bisnis proses dan data dalam pembuatan atau pengembangan suatu aplikasi bisa menggunakan arsitektur multi-tier, baik aplikasi dalam skala kecil maupun skala besar. 6. Daftar Pustaka [1] Kusumo, 2007, Latihan ASP.NET 2.0 dengan VB 2005, PT. Elex Media Komputindo [2] Budiman, Perancangan Arsitektur Multi-Tier pada Buku Besar PT. Shangyang Perkasa, Fakultas Teknologi dan Informasi. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga [3] Khanna, 2012, Student Monitoring System Using WPF and Web Services, International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering [4] Schuldt, 2009, Encyclopedia of Database Systems Multi-Tier Architecture [5] MSDN.NET Development: WPF, [6] MacDonald, 2010, Pro WPF in VB 2010, Appress [7] Lhotka, 2003, Expert One-on-One Visual Basic.NET Business Objects, Appress [8] Pressman, 2003, Software Engineering a Practicioners Approach. McGraw-Hill

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan zaman, sistem pencarian buku di Perpustakaan UKDW sangat diperlukan untuk mempercepat pencarian buku. Sistem yang dikembangkan bisa secara

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 1. Framework adalah kerangka kerja yang terdiri dari kumpulan dari beberapa fungsi,

PRAKTIKUM 1. Framework adalah kerangka kerja yang terdiri dari kumpulan dari beberapa fungsi, PRAKTIKUM 1 I. JUDUL PENGENALAN C# (Csharp) II. TUJUAN - Memahami platform Microsoft.NET; - Mengenal Integrated Development Environment (IDE) Visual Basic.NET; - Memahami struktur project C# - Memahami

Lebih terperinci

PENERAPAN JAVA SERVER FACES UNTUK DESIGN PATTERN WEB

PENERAPAN JAVA SERVER FACES UNTUK DESIGN PATTERN WEB PENERAPAN JAVA SERVER FACES UNTUK DESIGN PATTERN WEB Yanto (1) Abstrak: J2EE Pattern adalah kumpulan pola-pola yang digunakan dalam menyelesaikan masalah yang umumnya dihadapi oleh setiap programmer Java

Lebih terperinci

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian penulis, aplikasi distribusi penjualan barang sudah ada. Dari aplikasi yang sudah ada tersebut penulis ingin mengembangkan lagi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. McLeod & Schell 2008: 12). Sistem Informasi Manajemen menyediakan

BAB III LANDASAN TEORI. McLeod & Schell 2008: 12). Sistem Informasi Manajemen menyediakan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi

Lebih terperinci

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Basis Data 2 Database Client / Server Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Tujuan Memahami bentuk-bentuk arsitektur aplikasi dalam database. Memahami konsep arsitektur: Single-Tier Two-Tier:

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Arsitektur Two-Tier 2 1 BAB I

PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Arsitektur Two-Tier 2 1 BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kebanyakan program yang ada saat ini merupakan sistem terdistribusi, yaitu suatu sistem yang mendistribusikan informasi yang diprosesnya di antara beberapa komputer.

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut. Penjualan juga merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Informasi 3.1.1. Sistem Menurut Jerry Fitz Gerald, Arda F. Fitz Gerald dan Warren D Stalling, jr.(dalam Jogiyanto, 2002:24) dikemukakan bahwa sistem adalah suatu jaringan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

BAB I SEKILAS VISUAL STUDIO.NET 2008

BAB I SEKILAS VISUAL STUDIO.NET 2008 BAB I SEKILAS VISUAL STUDIO.NET 2008 Pembahasan Materi : Mengenal IDE Visual Studio.NET 2008. Pembuatan project pada Visual Studio.NET 2008. Pengenalan kontrol yang sering digunakan, menulis kode program

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan

BAB III LANDASAN TEORI. disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang membahas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi, yaitu

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi, yaitu BAB II LANDASAN TEORI Penyusunan laporan skripsi ini dilandasi dengan beberapa teori yang berkaitan dengan sistem komputerisasi penjualan. Tahap ini akan dibahas mengenai istilah-istilah yang digunakan

Lebih terperinci

Apa itu.net Framework?

Apa itu.net Framework? Apa itu.net Framework? Suatu komponen windows yang terintegrasi yang dibuat dengan tujuan untuk mensupport pengembangan berbagai macam jenis aplikasi Dapat mejalankan berbagai macam aplikasi generasi mendatang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SISTEM INFORMASI Pengertian sistem informasi tidak bisa dilepaskan dari pengertian sistem dan informasi. Definisi sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI (KRS) ON-LINE

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI (KRS) ON-LINE IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI () ON-LINE A r a d e a Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya Abstrak Pemanfaatan teknologi informasi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SI Oleh : Hanif Al Fatta

STRATEGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SI Oleh : Hanif Al Fatta STRATEGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SI Oleh : Hanif Al Fatta Abstrak Tahapan pengembangan proses model dan data model seringkali disebut sebagai tahapan desain logikal (logical design). Alasannya karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

Pengenalan Visual Basic.NET. Sisilia Thya Safitri, MT Agus Priyanto, M.Kom

Pengenalan Visual Basic.NET. Sisilia Thya Safitri, MT Agus Priyanto, M.Kom Pengenalan Visual Basic.NET Sisilia Thya Safitri, MT Agus Priyanto, M.Kom Apa Itu.NET Framework.NET (dibaca : dot net ) Framework adalah software yang mendukung proses pengembangan dan eksekusi program

Lebih terperinci

3. BAB III METODE PENELITIAN

3. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3. BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi sistem. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 61 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem informasi akuntansi penjualan es balok pada PT. Cita Sumatera Agung. IV.1.1. Tampilan

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN VISUAL BASIC.NET

MODUL I PENGENALAN VISUAL BASIC.NET MODUL I PENGENALAN VISUAL BASIC.NET A. TUJUAN Memahami platform Microsoft.NET. Mengenal Integrated Development Environment (IDE) Visual Basic.NET. Memahami struktur project Visual Basic.NET. Memahami jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil IV.1.1. Tampilan Form Login Mulai menggunakan Aplikasi pertama sekali pengguna diminta untuk mengisikan username dan password pengguna sebagai login menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Implementasi sistem merupakan prosedur pemakaian program. Selain itu dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

Lebih terperinci

Visual Basic (VB) Tatik yuniati. Abstrak.

Visual Basic (VB) Tatik yuniati. Abstrak. Visual Basic (VB) Tatik yuniati Tatikyuniati10@yahoo.co.id Abstrak Visual Basic adalah generasi ketiga -event bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan terpadu (IDE) dari Microsoft untuk perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi dapat diartikan sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi komputer adalah suatu pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR BAB III ANALISIS Bab ini berisi analisis mengenai aplikasi web target code generator, analisis penggunaan framework CodeIgniter dan analisis perangkat lunak code generator. 3.1 APLIKASI YANG DITANGANI

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI POINT OF SALES BERBASIS DESKTOP (STUDI KASUS : ZONE CAFÉ PURWOKERTO)

PERANCANGAN APLIKASI POINT OF SALES BERBASIS DESKTOP (STUDI KASUS : ZONE CAFÉ PURWOKERTO) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 214~219 PERANCANGAN APLIKASI POINT OF SALES BERBASIS DESKTOP (STUDI KASUS : ZONE CAFÉ PURWOKERTO) 214 Panji Pramono 1, Hidayat Muhammad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8.

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8. 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan

BAB III LANDASAN TEORI. kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan 14 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Jogiyanto, H.M (1989 : 23) pada bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi Yogyakarta, menyebutkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem informasi akuntansi Simpan Pinjam KPRI dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil sistem informasi akuntansi jasa kontraktor adalah seperti berikut : 1. Form Login Adapun hasil form Login dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir. Rekayasa Perangkat Lunak

Laporan Tugas Akhir. Rekayasa Perangkat Lunak Laporan Tugas Akhir Rekayasa Perangkat Lunak Disusun Oleh : 1. Febrian adiatma (10018116) 2. Nita Ningtyas (10018117) 3. Desi Nurkarimah (10018118) 4. Harry Kuswandi (10018119) 5. Ahsan anwar sandiah (10018

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) Rangga Sanjaya Fakultas Teknik, Universitas BSI Jalan Sekolah Internasional No. 1-6, Bandung 40282, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet telah memberikan akses informasi tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Informasi dapat diakses kapan saja secara global. Seiring berkembangnya teknologi

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Di Indonesia, tempat yang paling populer untuk mengakses internet adalah warung internet (warnet). Untuk dapat mengakses internet di warnet, pengguna (user) harus membayar biaya sewa. Maka

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir. Rekayasa Perangkat Lunak

Laporan Tugas Akhir. Rekayasa Perangkat Lunak Laporan Tugas Akhir Rekayasa Perangkat Lunak Disusun Oleh : 1. Febrian adiatma (10018116) 2. Nita Ningtyas (10018117) 3. Desi Nurkarimah (10018118) 4. Harry Kuswandi (10018119) 5. Ahsan anwar sandiah (10018133)

Lebih terperinci

IT210 - Pemrograman Visual. Ramos Somya

IT210 - Pemrograman Visual. Ramos Somya IT210 - Pemrograman Visual Ramos Somya Framework.NET merupakan suatu komponen Windows yang terintegrasi dan dibuat agar dapat menjalankan berbagai macam aplikasi.net, termasuk pengembangan aplikasi Web

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN SISTEM Bab ini menjelaskan komponen-komponen yang dibutuhkan pada web yang dikembangkan dan merupakan hasil implementasi dari bab Perancangan. Komponenkomponen yang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL. Asnita Meydelia C. K OFF E

LAPORAN PRAKTIKUM BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL. Asnita Meydelia C. K OFF E LAPORAN PRAKTIKUM BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL Asnita Meydelia C. K. 130533608143 OFF E UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA JANUARI, 2015 LABORATORIUM KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan komputer dalam menyelesaikan pekerjaan sangat dibutuhkan peranannya untuk dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien.

Lebih terperinci

By : Agung surya permana ( )

By : Agung surya permana ( ) By : Agung surya permana (5108100504) Latar belakang Rumusan masalah Permasalahan yang diangkat dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah: Bagaimana mengimplementasikan metode arsitektur SOA dari hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan perbandingan dari sistem pemotongan pajak dengan Net Method dan Gross Up Method pada DPRD Provinsi Sumatera Utara. IV.1.1.

Lebih terperinci

III.1. Sistem Informasi

III.1. Sistem Informasi BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi Citra Telekomunikasi Institut Teknologi (IT) Telkom Bandung merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini yaitu : 3.1.1 Pembuatan Model Pembuatan sistem aplikasi web

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari sistem informasi Penerapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil IV.1.1. Halaman Form Login Adapun tampilan form login dapat dilihat pada gambar IV.1.: Gambar IV.1. Halaman Form Login Form login berfungsi untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. 1.1 Restoran Menurut

Lebih terperinci

Pemrograman dengan C++ Builder 2004 Taryana S Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan

Pemrograman dengan C++ Builder 2004 Taryana S Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan 1.1. Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan memanfaatkan keistimewaan konsep- konsep antar muka grafis dalam Microsoft Windows. Aplikasi yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB I. PERSYARATAN PRODUK

BAB I. PERSYARATAN PRODUK BAB I. PERSYARATAN PRODUK 1.1. Pendahuluan Sesuai perkembangan teknologi, teknologi informasi menempati posisi yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya aplikasi dari teknologi informasi memberikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dihasilkan. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sangat

BAB 2 LANDASAN TEORI. dihasilkan. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sangat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Analisa kebutuhan merupakan langkah awal untuk menentukan perangkat lunak yang dihasilkan. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

Bab III. PERANCANGAN SISTEM

Bab III. PERANCANGAN SISTEM Bab III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Ruang Lingkup Aplikasi Berdasarkan kebutuhan pengguna dan pertimbangan kinerja aplikasi yang optimal, dirancang Aplikasi Desktop yang dibagi menjadi 2 jalur pengoperasian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys

Lebih terperinci

Pemrograman Visual. Pengenalan Visual Basic. Sisilia Thya Safitri, MT Agus Priyanto, M.KOM

Pemrograman Visual. Pengenalan Visual Basic. Sisilia Thya Safitri, MT Agus Priyanto, M.KOM Pemrograman Visual Pengenalan Visual Basic Sisilia Thya Safitri, MT Agus Priyanto, M.KOM 20 September 2016 VISI S1 IF Menjadi Program Studi Informatika unggulan dalam pengembangan Teknologi Informasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengembangan Sistem Pada tahap pengembangan sistem, diperoleh informasi mengenai kebutuhan sistem dan bisnis serta daftar komponen dasar dan aplikasi yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang mengandung arti kesatuan dari bagian yang berhubungan satu dengan yang lain. Menurut Jogiyanto system adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Dengan pesatnya laju perkembangan teknologi, sistem inventarisasi data akan lebih efektif jika menggunakan sebuah aplikasi khusus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut (Jogiyanto, 2006), aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto juga menjelaskan bahwa pengertian aplikasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Produksi Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian secara keseluruhan, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang dan/atau

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Perpustakaan Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya : (BSNI, 2009) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN MENGENAL WIN32API DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS FLASH DAN WEB

MODUL PEMBELAJARAN MENGENAL WIN32API DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS FLASH DAN WEB MODUL PEMBELAJARAN MENGENAL WIN32API DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS FLASH DAN WEB Disusun oleh : Andi Ivan Akbar (0934010073) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

BAB III PERANCANGAN SISTEM. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut. BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Landasan Teori Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal-hal

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI. A. Lingkungan Implementasi. Dalam hal kegiatan implementasi sistem ini adapun yang

BAB V IMPLEMENTASI. A. Lingkungan Implementasi. Dalam hal kegiatan implementasi sistem ini adapun yang BAB V IMPLEMENTASI A. Lingkungan Implementasi Dalam hal kegiatan implementasi sistem ini adapun yang meliputi kebutuhan didalamnya adalah perangkat lunak, perangkat keras, listing program yang sesuai,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Hasil Form Login Form ini berfungsi sebagai tempat untuk melakukan login pada sistem. Pemakai sistem diwajibkan untuk memasukan username

Lebih terperinci

Implementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise

Implementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise Implementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise Adi Nugroho, Teguh Wahyono,Hanny Hattu Fakultas Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan rancangan sistem dan dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang. Langkah langkah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Client Server Client/Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client dengan server. Masingmasing client dapat meminta data atau informasi dari server. Sistem

Lebih terperinci

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS EASY DAF whitepaper Pendahuluan EASY DAF adalah suatu kerangka kerja (framework) pengembangan aplikasi yang digunakan oleh perusahaan kami untuk mengembangkan aplikasi intenet, secara cepat, handal dan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi JOGIFT, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi JOGIFT. 3.1 Produk Pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Koperasi Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bersatu secara sukarela dan otonom dalam rangka mencukupi kebutuhan dan aspirasi sosial, ekonomi dan budaya secara bersama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, struktur data yang

Lebih terperinci

Pengenalan VB.net Ibnu Muakhori

Pengenalan VB.net Ibnu Muakhori Pengenalan VB.net 2012 Pengenalan VB.net Seputar VB.NET Memulai aplikasi VB.NET Tujuan Umum Mahasiswa dapat memahami dan Dapat membuat aplikasi Dengan Visual Basic Net 2012 Pemrograman merupakan sekumpulan

Lebih terperinci

I. BAB I PERSYARATAN PRODUK

I. BAB I PERSYARATAN PRODUK I. BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan I.1.1 Tujuan Merancang suatu website yang dapat menyimpan, menampilkan dan mengolah informasi tamu hotel, kamar yang telah dipesan, dan kamar yang masih kosong

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Menurut (Jogiyanto, 2006) aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto juga menjelaskan bahwa pengertian aplikasi

Lebih terperinci

Tujuan 04/07/ :01

Tujuan 04/07/ :01 Sistem Basis Data : Perancangan Perangkat Lunak Tujuan Mahasiswa mampu memahami analisis dan desain model database Mahasiswa paham dan mengerti konsep desain database Mahasiswa mengerti desain arsitektur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Analisa kebutuhan merupakan langkah awal untuk menentukan perangkat lunak yang dihasilkan. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 Dalam menentukan dan mengambil suatu keputusan pada suatu perusahaan atau instansi diperlukan data-data yang diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mecapai suatu tujuan, sedangkan

Lebih terperinci

APLIKASI INVENTORI PADA CV. ARCOMA BASCO DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC.NET DAN SQL SERVER 2005.

APLIKASI INVENTORI PADA CV. ARCOMA BASCO DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC.NET DAN SQL SERVER 2005. APLIKASI INVENTORI PADA CV. ARCOMA BASCO DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC.NET DAN SQL SERVER 2005. Safik (1) Yuli Karyanti (2) Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi (1) safik.almunawar@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. user management seperti yang diuraikan oleh definisi-definisi berikut.

BAB III LANDASAN TEORI. user management seperti yang diuraikan oleh definisi-definisi berikut. BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Teori Umum Terdapat beberapa teori umum yang digunakan dalam implementasi web user management seperti yang diuraikan oleh definisi-definisi berikut. 3.1.1. CDM (Conceptual Data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi telah berdampak pada semua bidang. Semakin banyaknya aplikasi yang dapat mendukung mengerjakan suatu pekerjaan tertentu agar menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem informasi service car pada Toyota Auto 2000 Medan Berbasis Client Server yang dibangun.

Lebih terperinci

Pertemuan XI Database Connectivity Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

Pertemuan XI Database Connectivity Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Caca E. Supriana, S.Si.,MT. Pertemuan XI Database Connectivity Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Caca E. Supriana, S.Si.,MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id id 2014 Database Connectivity Database Connectivity

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi komputer pada sisi perangkat lunak saat ini telah mengalami pergeseran yang cukup besar, yaitu dari aplikasi yang bersifat standalone menuju pada

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. Tahapan implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan rancangan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. Tahapan implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan rancangan BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan rancangan sistem dan dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang. Langkah langkah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Jogiyanto, H.M (1989 : 23), menyebutkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi

Lebih terperinci

BAB 1 akurat, efisiensi waktu dan sumber daya. Teknologi.Net merupakan teknologi dari perusahaan Microsoft yang berupa

BAB 1 akurat, efisiensi waktu dan sumber daya. Teknologi.Net merupakan teknologi dari perusahaan Microsoft yang berupa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi berbasis teknologi tidak saja digunakan oleh perusahaan yang berorientasi pada bisnis dan keuntungan, akan tetapi juga perlu diterapkan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Perancangan Menurut Fathul Wahid (2005 : 217), perancangan adalah pendekatan yang digunakan dalam bidang rekayasa dan bidang lainnya yang digunakan untuk menspesifikasikan

Lebih terperinci

Pemrograman Berbasis Objek. Pengenalan Java. Entin Martiana. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Pemrograman Berbasis Objek. Pengenalan Java. Entin Martiana. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Pengenalan Java Entin Martiana Sejarah Java (1) 1991, Sun dipimpin Patric Naughton dan James Gosling ingin merancang bahasa computer untuk perangkat consumer seperti cable TV Box. Karena perangkat itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan pengelolaan data pada saat ini sangatlah penting, dimana data akan berada pada media-media yang berlainan platform dan perlu dikelola ketika data memiliki

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan rancangan sistem dan dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang. Langkah - langkah

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian terdahulu Penelitian terdahulu tentang Sistem Informasi Kepegawaian maupun tentang System Informasi itu sendiri telah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... vii viii x xiii xvi xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

BAB III LANDASAN TEORI. elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci