KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.56/DJ-PSDKP/2011 TENTANG
|
|
- Hendra Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.56/DJ-PSDKP/2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN PENGELOLAAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung tugas pengawasan pengelolaan benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam agar berdaya guna dan berhasil guna, dipandang perlu adanya petunjuk teknis pengawasan pengelolaan benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam; b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Pengelolaan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam. Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam; 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 3. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 tentang Ketentuan Teknis Perizinan Survei dan Perizinan Pengangkatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam; 4. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.24/MEN/2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan; 5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.15/MEN/2010 Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan.
2 MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN PENGELOLAAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM PERTAMA : Petunjuk Teknis Pengawasan Pengelolaan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEDUA : Petunjuk Teknis Pengawasan Pengelolaan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam sebagaimana dimaksud diktum PERTAMA digunakan sebagai acuan oleh Pengawas dalam melaksanakan pengawasan pengelolaan benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam. KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 23 Februari 2011 Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Syahrin Abdurahman
3 Lampiran I : Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.56/DJ-PSDKP/2011 Tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Pengelolaan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang a. BMKT sebagai salah satu kekayaan sumberdaya kelautan merupakan aset milik negara yang harus dikelola dengan baik dan benar mulai dari survei, pengangkatan hingga pemanfaatannya. BMKT memiliki prospek dimasa mendatang untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan negara yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat; b. Agar pengelolaan BMKT mulai dari survei, pengangkatan hingga pemanfaatannya dapat dilakukan secara baik dan benar, serta menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat, maka perlu dilakukan pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan BMKT; c. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dan dalam rangka keseragaman pola pikir dan pola tindak bagi Pengawas dalam pengawasan pengelolaan BMKT, perlu petunjuk teknis pengawasan pengelolaan BMKT Maksud dan Tujuan a. Maksud ditetapkannya Petunjuk Teknis ini adalah sebagai acuan bagi Pengawas BMKT dalam melaksanakan tugas pengawasan pengelolaan BMKT. b. Tujuaan disusunnya Petunjuk Teknis ini adalah agar pelaksanaan pengawasan pengelolaan BMKT dapat terlaksana secara tertib dan bertanggungjawab Ruang Lingkup Ruang lingkup Petunjuk Teknis Pengawasan Pengelolaan BMKT meliputi : 1. Pengawasan administrasi merupakan pengawasan yang terkait dengan kelengkapan dokumen serta sarana dan prasarana;
4 2. Pengawasan teknis merupakan pengawasan yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan survei, pengangkatan, atau pemanfaatan BMKT; 3. Pengawasan melalui gelar operasi di laut Pengertian 1. Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam, yang selanjutnya disebut BMKT adalah benda berharga yang memiliki nilai sejarah, budaya, ilmu pengetahuan, dan ekonomi yang tenggelam di wilayah perairan Indonesia, zona ekonomi eksklusif Indonesia, dan landas kontinen Indonesia, paling singkat berumur 50 (lima puluh) tahun. 2. Pengelolaan BMKT adalah kegiatan survei, pengangkatan, dan pemanfaatan. 3. Survei adalah kegiatan mencari dan mengidentifikasi keberadaan dan potensi BMKT. 4. Pengangkatan adalah kegiatan mengangkat dari bawah air, memindahkan, menyimpan, inventarisasi, dan konservasi BMKT dari lokasi asal penemuan ke tempat penyimpanannya. 5. Pemanfaatan adalah kegiatan yang meliputi penjualan kepada pihak ketiga dan pemanfaatan lain untuk Pemerintah. 6. Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi fisik BMKT hasil pengangkatan; 7. Pengangkutan adalah kegiatan pemindahan BMKT hasil pengangkatan dari lokasi pengangkatan ke tempat penyimpanan sementara hingga ke tempat penyimpanan akhir; 8. Pengawasan survei BMKT adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh pengawas untuk mengetahui tingkat ketaatan pelaksanaan survei BMKT terhadap peraturan perundang-undangan di bidang BMKT; 9. Pengawasan pengangkatan BMKT adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengawas untuk mengetahui tingkat ketaatan pelaksanaan pengangkatan BMKT terhadap peraturan perundang-undangan di bidang BMKT; 10. Pengawasan paska survei adalah pengawasan yang dilakukan paska survei hingga menjelang pengangkatan BMKT; 11. Scuba adalah alat bantu pernafasan yang diperlukan penyelam untuk bernafas selama penyelaman;
5 12. Chamber adalah ruang bertekanan tinggi yang digunakan dalam pengobatan dimana pasien bernafas dengan oksigen 100 % dibawah tekanan permukaan laut ( > 1 ata, atmosfir absolute); 13. Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu mampat yaitu gas atau udara untuk diisikan ke dalam tabung. 14. Air lift adalah alat mekanik dengan fungsi untuk membersihkan lumpur atau pasir yang menutupi BMKT. BAB II LOKASI DAN OBJEK PENGAWASAN 2.1. Lokasi Pengawasan Kegiatan pengawasan pengelolaan BMKT dilaksanakan pada lokas-lokasi sebagai berikut : a. Kapal survei BMKT; b. Lokasi BMKT yang telah disurvei; c. Kapal pengangkat BMKT; d. Kapal pengangkut BMKT; e. Tempat penyimpanan BMKT; f. Tempat konservasi BMKT; g. Tempat pemanfaatan BMKT; h. Lokasi lain yang memiliki potensi BMKT. Pengawasan sebagaimana dimaksud pada huruf a s/d g, pelaksanaanya berada dan di bawah koordinasi Pannas BMKT, sedangkan pengawasan sebagaimana dimaskud pada huruf h dilakukan oleh Ditjen PSDKP yang dalam pelaksanaanya dapat dilakukan secara mandiri maupun secara terpadu dengan melibatkan instansi terkait Obyek Pengawasan Obyek pengawasan BMKT meliputi : a. Kegiatan survei BMKT; b. Kegiatan pengangkatan BMKT; c. Kegaitan pengangkutan BMKT; d. Kegiatan di tempat penyimpanan BMKT;
6 e. Kegiatan konservasi BMKT; f. Kegiatan pemanfaatan BMKT; g. Kegiatan pemanfaatan BMKT lainnya yang tidak berijin (illegal). BAB III PETUGAS PENGAWAS 3.1. Pengawasan a. Survei Apabila lokasi survei berada di wilayah laut kewenangan daerah, pengawasannya dilakukan oleh Tim Pengawas yang meliputi : 1). Pengawas dari Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah; 2). Seorang ahli arkeologi bawah air atau memiliki keahlian relevan; 3). Aparat TNI AL dan/atau Kepolisian Republik Indonesia. Apabila lokasi survei berada di wilayah laut di luar kewenangan daerah, pengawasannya dilakukan oleh Tim Pengawas yang meliputi : 1). Pengawas dari Ditjen. PSDKP; 2). Seorang ahli arkeologi bawah air atau memiliki keahlian relevan; 3). Aparat TNI AL dan/atau Kepolisian Republik Indonesia. Dalam hal Pemerintah Daerah belum ada tenaga pengawas dan/atau belum dapat melaksanakan pengawasan suvei, pengawasannya dapat dilakukan oleh Pengawas dari Ditjen PSDKP. b. Pengangkatan Apabila lokasi pengangkatan berada di wilayah laut kewenangan daerah, pengawasannya dilakukan oleh Tim Pengawas yang meliputi : 1). Pengawas dari Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah; 2). Seorang ahli arkeologi bawah air atau memiliki keahlian relevan; 3). Aparat TNI AL dan/atau Kepolisian Republik Indonesia. Apabila lokasi pengangkatan berada di wilayah laut di luar kewenangan daerah, pengawasannya dilakukan oleh Tim Pengawas yang meliputi: 1). Pengawas dari Ditjen PSDKP; 2). Seorang ahli arkeologi bawah air atau memiliki keahlian relevan; 3). Aparat TNI AL dan/atau Kepolisian Republik Indonesia.
7 Dalam hal Pemerintah Daerah belum ada tenaga pengawas dan/atau belum dapat melaksanakan pengawasan pengangkatan, pengawasannya dapat dilakukan oleh Pengawas dari Ditjen PSDKP Tugas dan Wewenang a. Melakukan koordinasi dengan perusahaan pemegang izin survei atau pengangkatan dan instansi terkait; b. Melakukan pemeriksaan atas kelaikan sarana survei atau pengangkatan; c. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen survei atau pengangkatan; d. Memberi peringatan kepada pelaksana survei atau pengangkatan di lapangan apabila terjadi penyimpangan selama pelaksanaan survei atau pengangkatan; e. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan pengawasan survei atau pengangkatan kepada Sekretaris I Pannas BMKT C.q. Ketua Tim Sekretariat Pannas BMKT dan kepada atasan masing-masing Identitas Pengawas a. Pengawas dilengkapi dengan Surat Perintah Tugas dari pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku, b. Pengawas dilengkapi dengan surat keterangan identitas, tugas, asuransi, sertifikat selam bagi pengawas yang akan melakukan kegiatan penyelaman dan keterangan sehat dari dokter yang berwenang, c. Pengawas wajib dilengkapi dengan uniform meliputi pakaian seragam lengkap, briefet, dan kelengkapan lainnya, sesuai ketentuan asal instansinya. BAB IV MEKANISME PENGAWASAN 4.1. Rencana Kerja Pengawasan a. Menyiapkan kelengkapan administrasi, yaitu: 1) Surat Penugasan; 2) Tanda Pengenal; 3) Dokumen Perjalanan (Surat Perintah Perjalanan Dinas);
8 4) Formulir isian yang diperlukan; 5) Formulir Berita Acara yang diperlukan dalam pelaksanaan Pengawasan. b. Mempelajari Peraturan/Dokumen/Referensi yang terkait Sebelum melakukan pengawasan ke lokasi kegiatan, salah satu hal yang harus dilakukan oleh Pengawas adalah mempelajari dokumen-dokumen yang terkait dengan kegiatan yang akan diawasi. Dokumen-dokumen ini antara lain adalah: 1) Riwayat ketaatan usaha dan atau kegiatan yang menjadi obyek pengawasan; 2) Izin-izin yang terkait; 3) Peraturan/Literatur yang terkait dengan obyek pengawasan; 4) Dokumen-dokumen lain yang terkait dengan status ketaatan kegiatan yang bersangkutan. c. Menyiapkan Perlengkapan antara lain: 1) Alat pencatat (buku catatan/note book); 2) Kamera atau handycam; 3) Perlengkapan keselamatan kerja seperti baju pelampung 4) Alat sampling yang diperlukan; 5) Sarana transportasi; 6) Format laporan pengawasan; 7) Alat perekam suara; 8) Perlengkapan lain yang dianggap perlu Pelaksanaan Pengawasan a. Pengawasan Kegiatan Survei; Melakukan pemeriksaan dokumen sebagaimana dalam Form FM/SDK-05 (Form Kelengkapan Dokumen, Sarana, dan Prasarana Pengawasan Survei Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam) pada saat kapal akan bertolak ke lokasi survei. Pemeriksaan tersebut, meliputi : 1) Dokumen Perijinan Survei a) Fotokopi Surat Izin Survei dari Menteri Kelautan dan Perikanan untuk wilayah yang menjadi kewenangannya atau dari Gubernur/Bupati/Walikota di dalam wilayah kewenangan Gubernur/Bupati/Walikota;
9 b) Fotokopi Surat Keterangan Tenaga Arkeologi; c) Fotokopi Surat Kualifikasi Tenaga Penyelam; d) Asli Surat keterangaan sehat menyelam dari dokter penyelaman (dokter hiperbarik) yang masih berlaku; e) Asli Paspor yang masih berlaku; f) Asli Dahsuskim atau visa; g) Fotokopi Ijin Mempekerjakan Tenag Asing; h) Fotokopi Security Clearance yang dilegalisir; i) Asli Surat Izin Berlayar; j) Fotokopi Surat Izin Usaha Pengangkatan dari Departemen Kelautan dan Perikanan; k) Asli Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal; l) Asli Surat Izin Radio Komunikasi; m) Asli Surat Ukur Kapal (certificate of class); n) Asli Sertifikat Pencegahan Pencemaran Minyak; o) Asli Daftar Anak Buah Kapal/Crew List; p) Asli Buku Pelaut. 2) Sarana dan Prasarana Survei, meliputi: a) Scuba; b) Chamber; c) Dokumentasi bawah air (underwater); d) Compressor; e) Kantong jaring/basket; f) Air lift; g) Sarana komunikasi. 3) Pengawasan Survei, meliputi : a) Mengamati pergerakan kapal agar tetap berada pada area survei (radius 3 mil dari titik koordinat) sebagaimana ditentukan dalam izin survei; b) Memeriksa penyelam sebelum dan sesudah melakukan penyelaman; c) Mengawasi aktifitas penyelaman; d) Menghitung jumlah sampel BMKT sesuai dengan ketentuan izin survei yang berlaku, yaitu tidak lebih dari 10 buah;
10 e) Memastikan pengembalian sampel ke dasar laut apabila jumlah sampel yang diambil oleh penyelam melebihi dari jumlah yang ditentukan; f) Mengamati rencana kegiatan per hari; g) Menjaga ketertiban dan keamanan selama pelaksanaan kegiatan dan memberikan arahan bagi kelancaran kegiatan; h) Apabila pada keadaan force majeure yang mengharuskan kapal meninggalkan lokasi terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari pengawas. i) Melakukan pengisian Form FM/SDK-06 dan Berita Acara Keadaan Force Majeure (apabila diperlukan). b. Pengawasan Paska Survei Pengawasan paska survei merupakan pengawasan yang dilakukan dengan mengamati area perairan yang telah selesai dilakukan survei hingga menjelang dilakukannya pengangkatan. Pengawasan paska survei dilakukan sebagai berikut : 1) Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan secara mandiri oleh masingmasing instansi yang merupakan unsur pengawas BMKT (Ditjen PSDKP, TNI AL, POLRI, Depbudpar) maupun secara terpadu melibatkan semua unsur pengawas yang dikoordinasikan oleh Pannas BMKT; 2) Operasi pengawasan dapat dilakukan dengan Kapal Pengawas Perikanan atau kapal lainnya; 3) Dalam operasi pengawasan ditemukan adanya indikasi aktivitas BMKT ilegal, pengawas melakukan pemeriksaan terhadap dokumen, sarana yang digunakan, dan muatan kapal; 4) Apabila terbukti adanya indikasi tindak ilegal BMKT, kapal di ad-hock ke pelabuhan terdekat untuk diproses lebih lanjut; 5) Koordinasi dengan PPNS Benda Cagar Budaya (Departemen Kebudayaan dan Pariwisata) atau Penyidik Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) untuk dilakukan penyidikan.
11 c. Pengawasan Kegiatan Pengangkatan Melakukan pemeriksaan dokumen sebagaimana dalam Form FM/SDK-07 (Form Kelengkapan Dokumen, Sarana, dan Prasarana Pengawasan Pengangkatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam) pada saat kapal akan bertolak ke lokasi pengangatan. Pemeriksaan tersebut, meliputi : 1) Dokumen Perijinan Pengangkatan a) Fotocopy Surat Izin Pengangkatan dari Menteri Kelautan dan Perikanan untuk wilayah yang menjadi kewenangannya atau dari Gubernur/Bupati/Walikota di dalam wilayah kewenangan Gubernur/Bupati/Walikota; b) Fotokopi Surat Keterangan Tenaga Arkeologi; c) Fotokopi Surat Kualifikasi Tenaga Penyelam; d) Asli Surat keterangaan sehat menyelam dari dokter penyelaman (dokter hiperbarik) yang masih berlaku; e) Asli Paspor yang masih berlaku; f) Asli Dahsuskim atau visa; g) Fotokopi Ijin Mempekerjakan Tenag Asing; h) Fotokopi Security Clearance yang dilegalisir; i) Asli Surat Izin Berlayar; j) Fotokopi Surat Izin Usaha Pengangkatan dari Departemen Kelautan dan Perikanan; k) Asli Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal; l) Asli Surat Izin Radio Komunikasi; m) Asli Surat Ukur Kapal (certificate of class); n) Asli Sertifikat Pencegahan Pencemaran Minyak; o) Asli Daftar Anak Buah Kapal/Crew List; p) Asli Buku Pelaut. 2) Sarana pengangkatan, meliputi : a) Scuba; b) Chamber; c) Crane; d) Bak perendaman/desalinasi;
12 e) Perangkat Komputer; f) Peralatan dokumentasi di atas kapal dan di bawah air; g) Perlengkapan pengepakan; h) Tempat penyimpanan sementara di atas kapal; i) Peralatan labeling; j) Kompresor; k) Kantong jaring; l) Air lift; m) Basket; n) Sarana komunikasi di kapal pengangkat, pengangkut dan logistik. 3) Pengawasan selama pengangkatan Melakukan pengawasan terhadap kegiatan pengangkatan BMKT sebagaimana Form FM/SDK-08, sebagai berikut : a) Mengawasi pergerakan kapal agar tetap berada pada area pengangkatan (radius 1 mil dari lokasi titik koordinat) sebagaimana ditentukan dalam izin pengangkatan; b) Memeriksa ruang-ruang kapal pengangkat, pengangkut dan logistik; c) Memeriksa awak kapal dan pergantiannya; d) Memeriksa penyelam sebelum dan sesudah melakukan penyelaman; e) Mengawasi aktifitas penyelaman; f) Mengawasi kegiatan pengangkatan per hari, antara lain : i. pengangkatan BMKT dari dasar laut ke atas kapal; ii. perendaman BMKT di bak perendaman (desalinisasi); iii. pembersihan benda (konservasi); iv. pemilahan benda (klasifikasi jenis, jumlah, dan kondisi temuan); v. labeling; vi. pemotretan; vii. pemasukan data ke komputer; viii. pemasukan BMKT hasil pengangkatan ke dalam keranjang/basket; ix. pemasukan BMKT hasil pengangkatan ke dalam kontainer;
13 x. penyegelan kontainer/safety box yang sudah terisi penuh BMKT dengan segel sticker yang disiapkan oleh PANNAS BMKT; xi. penomoran kontainer/safety box; xii. daftar BMKT yang diangkat secara berkala (data harian, mingguan, sampai saat pergantian pengawas yang dituangkan di dalam Berita Acara). g) Apabila pada keadaan force majeure mengharuskan kapal meninggalkan lokasi telebih dahulu harus mendapat persetujuan dari pengawas; h) Melakukan penghitungan bersama-sama dengan perusahan pengangkat terhadap setiap benda hasil pengangkatan; i) Melakukan dokumentasi terhadap setiap kegiatan selam proses pengangkatan; j) Menjaga ketertiban dan keamanan selama pelaksanaan kegiatan dan memberikan arahan bagi kelancaran kegiatan; k) Memberikan teguran lisan dan/atau tertulis, memberhentikan pelaksanaan kegiatan apabila terdapat penyimpangan selama proses kegiatan; l) Menyampaikan laporan insidentil sesuai kebutuhan kepada Pimpinan (Direktur Jenderal PSDKP cq. Direktur Pengawasan Sumberdaya Kelautan); m) Menyampaikan laporan hasil pengawasan kegiatan pengangkatan secara berkala kepada Pimpinan (Direktur Jenderal PSDKP cq. Direktur Pengawasan Sumberdaya Kelautan). d. Pengawasan selama pengangkutan 1. Mengawasi pemindahan BMKT dari kapal pengangkat ke kapal pengangkut; 2. Memeriksa ruang-ruang kapal pengangkut guna memastikan tidak terdapat BMKT yang tertinggal; 3. Mendata jumlah kontainer BMKT yang dikirim ke darat; 4. Menyertakan pengawas menuju gudang tempat penyimpanan/safety box;
14 5. Membuat Berita Acara Serah Terima dari petugas pengawas selama pengangkutan ke petugas pengawas di gudang tempat penyimpanan/safety box; 6. Menjaga ketertiban dan keamanan selama pelaksanaan kegiatan dan memberikan arahan bagi kelancaran kegiatan; 7. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kegiatan pengangkutan kepada Pimpinan (Direktur Jenderal PSDKP cq. Direktur Pengawasan Sumberdaya Kelautan). e. Pengawasan di tempat penyimpanan Pengawasan BMKT di tempat penyimpanan/gudang dilaksanakan sesuai dengan Form FM/SDK-09 (Form Pengawasan Gudang), dengan melakukan pemeriksaan hal-hal sebagai berikut : 1) Melakukan penghitungan ulang bersama perusahaan mengenai jumlah dan jenis BMKT yang tiba di tempat penyimpanan; 2) Mengawasi proses pembukaan segel, penyimpanan dan/atau pengelolaan BMKT di tempat penyimpanan/gudang/safety box; 3) Membuat Berita Acara penyimpanan BMKT; 4) Melakukan pengawasan selama proses konservasi, antara lain : a) pemindahan BMKT dari kontainer ke bak perendaman (desalinisasi); b) pembersihan benda (konservasi); c) pemilahan benda (klasifikasi jenis, jumlah, dan kondisi temuan); d) labeling; e) pemotretan; f) pemasukan data ke komputer; g) pemasukan BMKT hasil pengangkatan ke dalam rak-rak penyimpanan dan/atau safety box; h) penomoran rak-rak penyimpanan dan/atau safety box; 5) Melakukan pengawasan BMKT secara periodik di tempat penyimpanan/gudang; 6) Menjaga ketertiban dan keamanan selama pelaksanaan kegiatan dan memberikan arahan bagi kelancaran kegiatan;
15 7) Menyampaikan laporan insidentil sesuai kebutuhan kepada Pimpinan (Direktur Jenderal PSDKP cq. Direktur Pengawasan Sumberdaya Kelautan); 8) Menyampaikan laporan hasil pengawasan kegiatan penyimpanan kepada Pimpinan (Direktur Jenderal PSDKP cq. Direktur Pengawasan Sumberdaya Kelautan). f. Pengawasan Kegiatan Pemanfaatan BMKT Pengawasan kegiatan pemanfaatan BMKT dilakukan terhadap bendabenda yang bukan merupakan koleksi negara. g. Pengawasan Pengelolaan BMKT Melalui Gelar Operasi di Laut Pengawasan ini dilakukan dengan menggunakan Kapal Pengawas Perikanan atau kapal negara lainnya, dengan sasaran perairan yang diperkirakan memiliki potensi BMKT. Pengawasan melalui gelar operasi laut dilakukan secara rutin (berkala) sesuai program tahunan maupun berdasarkan informasi dari berbagai sumber seperti, masyarakat/nelayan tentang adanya indikasi kegiatan BMKT ilegal. Tahap pelaksanaan pengawasan dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Persiapan a) Menyusun rencana operasi pengawasan untuk diajukan ke pimpinan guna mendapat persetujuan; b) Operasi pengawasan dilakukan oleh Pengawas Kelautan dan Perikanan dengan atau tanpa bekerjasama dengan instansi terkait; c) Operasi pengawasan dilakukan dengan Kapal Pengawas Perikanan atau kapal negara lainnya; d) Permintaan personil pengawas pada instansi terkait/unit kerja lainnya apabila melibatkan instansi/unit terkait; e) Penyiapan sarana dan prasarana yang dipelukanan dalam operasi pengawasan; f) Menyiapkan Form FM/SDK-10 (Form Pemeriksaan Gelar Operasi BMKT). 2) Operasi pengawasan a) Menetapkan lokasi pengawasan; b) Melakukan pemantauan di lokasi perairan potensial BMKT;
16 c) Apabila di lokasi pemantauan ditemukan kecurigaan adanya aktivitas BMKT ilegal, maka pengawas : i. Menghentikan kapal sesuai prosedur yang berlaku; ii. Melakukan pemeriksaan dokumen kapal; iii. Melakukan pemeriksaan sarana yang digunakan untuk aktivitas BMKT ilegal; iv. Mengecek dan memeriksa posisi/lokasi kapal; v. Memeriksa muatan kapal; vi. Memeriksa awak kapal dan kelengkapan dokumennya. d) Dalam hal hasil pemeriksaan terhadap kapal yang dicurigai melakukan aktifitas BMKT ilegal, terdapat indikasi tindak pidana dilakukan tindakan : i. ad-hock ke pelabuhan terdekat; ii. digandeng, ditarik atau ditunda bila kapal dalam keadaan rusak atau terbatas olah geraknya, dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan navigasi. e) Dalam hal kapal yang diperiksa melakukan perlawanan dan/atau melarikan diri, dilakukan tindakan: i. melumpuhkan kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku; ii. melakukan pengejaran seketika (hot pursuit); iii. melakukan pembelaan diri sesuai ketentuan yang berlaku. BAB V PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT 5.1 Pelaporan Setelah melakukan pengawasan, Pengawas wajib segera membuat dan menyampaikan laporan pengawasan kepada pejabat pemberi tugas. Laporan pengawasan memuat informasi/data sesuai form isian yang telah disediakan, dan apabila terdapat infromasi tambahan dapat dibuat lembar tambahan tersendiri. Informasi yang disajikan dalam laporan pengawasan harus memperhatikan beberapa hal berikut : a. Disajikan secara jelas dan sistematis;
17 b. Harus akurat, aktual, faktual dan didasarkan pada hasil pengawasan serta merupakan hasil yang dapat diverifikasi oleh pihak yang ahli; c. Harus didukung dengan data dan atau bukti akurat dan faktual; d. Didukung oleh foto, berita acara, sampel, dan dokumen lainnya untuk menyertai laporan pengawasan BMKT harus disebutkan dengan jelas. 5.2 Verifikasi Hasil Pengawasan Hasil-hasil Pengawasan yang berupa data, informasi, dan fakta-fakta di lapangan diverifikasi oleh Tim untuk mengetahui adakah terdapat dugaan awal adanya pelanggaran dibidang pemanfaatan BMKT atau tidak. 5.3 Tindak Lanjut Hasil Pengawasan a. Jenis Pelanggaran Pelanggaran pengelolaan BMKT dapat dikategorikan sebagai berikut : 1) Pelanggaran administrasi, yaitu pelanggaran yang terkait dengan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan dalam survei atau pengangkatan BMKT. 2) Pelanggaran teknis, yaitu pelanggaran yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan survei, pengangkatan, dan pemanfaatan BMKT. 3) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 27 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. b. Koordinasi Penanganan Pelanggaran: Dalam hal terjadi pelanggaran, langkah yang dilakukan adalah koordinasi dengan pihak terkait : 1) Kementerian Kelautan dan Perikanan C.q Ditjen KP3K, Gubernur/Walikota/Bupati, PANNAS BMKT, terkait dengan Izin Survei, Izin Pengangkatan, dan Pemanfaatan; 2) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, terkait dengan ketentuan benda cagar budaya (BMKT); 3) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terkait dengan IMTA; 4) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dengan Pasport, Dahsuskim, dan visa; 5) Kementerian Pertahanan, terkait dengan Security Clearance (SC);
18 . 6) Kementerian Perhubungan, terkait degan Surat Izin Berlayar (SIB), Surat persetujuan kelonggaran syarat bendera (dispensasi) penggunaan kapal asing angkutan laut dalam negeri, Sertifikat kelaikan dan pengawakan kapal, Surat izin radio komunikasi, Surat Ukur Kapal (certificate of class), Sertifikat pencegahan pencemaran minyak, Daftar Anak Buah Kapal/Crew List, Buku Pelaut ; 7) Kementerian Kelautan dan Perikanan, terkait dengan Surat Izin Usaha Pengangkatan BMKT; 8) PANNAS BMKT, terkait sarana dan prasarana yang digunakan; 9) Kepolisian Negara RI, terkait dengan pencurian BMKT BAB VI PENUTUP Petunjuk Teknis ini bersifat dinamis dan akan disesuaikan kembali apabila terjadi perubahan sesuai perkembangan dan kebutuhan. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Syahrin Abdurahman
19 BERITA ACARA PENGAWASAN SURVEI/PENGANGKATAN/PENGANGKUTAN/PEMANFAATAN BMKT*) DI... OLEH : Pada hari ini... tanggal...tahun..., kami : Nama : NIP/NRP : Instansi : Departemen Kelautan dan Perikanan/Dinas Kelautan dan Perikanan 2. Nama : NIP/NRP : Instansi : Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 3. Nama : NIP/NRP : Instansi : TNI Angkatan Laut 4. Nama : Instansi : Perusahaan Pengangkat -----Yang bertugas pada TANGGAL. s/d. TANGGAL..., bertempat di... (di lokasi pengangkatan BMKT) melaporkan kegiatan dengan jumlah hasil pengangkatan BMKT sebagaimana dalam lampiran berikut**) Demikianlah Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian ditutup dan ditandatangani oleh masing-masing petugas sebagaimana tercantum dibawah ini, di..., pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas Yang bertugas: :... (Departemen Kelautan dan Perikanan/Dinas Kelautan dan Perikanan) :... (Departemen Kebudayaan dan Pariwisata) :... (TNI Angkatan Laut) :... (Perusahaan Pengangkat) *) Diisi sesuai kegiatan yang dilaksanakan **) Lampiran hasil pengangkatan atau lampiran lain yang diperlukan
20 BERITA ACARA SERAH TERIMA TUGAS PENGAWASAN DI Pada hari ini... tanggal... tahun... jam... WIB, saya : Pangkat/Gol., jabatan..., MENYERAHKAN Tugas Pengawasan KEPADA : Pangkat/Gol..., jabatan...: Demikianlah Berita Acara Serah Terima Tugas ini dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian ditutup dan ditandatangani oleh masing-masing petugas yang melakukan serah terima tugas sebagaimana tercantum dibawah ini, di, pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas Yang Melaksanakan Serah Terima Tugas: :... (Yang Menyerahkan Tugas) :... (Yang Menerima Tugas)
21 KEADAAN FORCE MAJOURE SURVEI/PENGANGKATAN BMKT*) OLEH : PT.... DI Pada hari ini... tanggal... tahun...jam... WIB, kami yang bertugas di KM...., dikarenakan : , , menyatakan : KEADAAN FORCE MAJEURE Dan untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan kegiatan pengangkatan BMKT dan pelayaran, menyepakati kapal untuk meninggalkan lokasi menuju dermaga Demikianlah Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian ditutup dan ditandatangani oleh masing-masing pihak sebagaimana tercantum dibawah ini, di..., pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas Yang Melaksanakan Tugas: :... (Departemen Kelautan dan Perikanan/Dinas Kelautan dan Perikanan) :... (Departemen Kebudayaan dan Pariwisata) :... (TNI Angkatan Laut) :... (Perusahaan Pengangkat) *) Diisi sesuai kegiatan yang dilaksanakan
22 FORMAT LAPORAN I. PENDAHULUAN - Latar Belakang - Tujuan Sasaran - Waktu Pelaksanaan - Petugas Pengawas II. III. PELAKSANA KEGIATAN (PERUSAHAAN) - Identitas Perusahaan - Nomor surat izin - Sarana dan prasarana kegiatan - Daftar pekerja (Penyelam dan ABK) HASIL-HASIL PENGAWASAN IV. KESIMPULAN DAN SARAN V. PENUTUP VI. LAMPIRAN - Berita Acara Kegiatan - Data jumlah dan jenis benda hasil survei atau pengangkatan - Dokumentasi kegiatan
23 Lampiran II : Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.56/DJ-PSDKP/2011 Tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Pengelolaan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam FORMAT ISIAN PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN PENGELOLAAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM Form Isian Nomor Form Form Kelengkapan Dokumen, Sarana, dan Prasarana Pengawasan Survei Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam (FM/SDK 05) Form Pengawasan Survei Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam (FM/SDK 06) Form Kelengkapan Dokumen, Sarana, dan Prasarana Pengawasan Pengangkatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (FM/SDK 07) Form Pengawasan Pengangkatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam (FM/SDK 08) Form Pengawasan Gudang Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam (FM/SDK 09) Form Pemeriksaan Gelar Operasi Pengawasan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam (FM/SDK 10) Form Pengumpulan Bahan dan Keterangan Dalam Rangka Pengawasan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam (FM/SDK 11) Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Syahrin Abdurahman
24 FM/SDK-05 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Unit Pelaksana Pengawasan : FORM KELENGKAPAN DOKUMEN, SARANA, DAN PRASARANA PENGAWASAN SURVEI BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT) Berdasarkan : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 3. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan Perijinan Pengangkatan BMKT 4. Surat Perintah Tugas Nomor... Tanggal... Pengawasan di lakukan pada : Nama Perusahaan Nama Pemilik Perusahaan Lokasi / Koordinat Wilayah Kewenangan Pusat/Daerah Nomor dan masa berlaku Surat Ijin Survei BMKT Dokumen Perijinan Survei (periksa saat kapal akan tolak ke lokasi) No Dokumen Ada Tidak Catatan 1 Fotopi Surat Ijin Usaha Pengangkatan 2 Fotocopy Surat Izin Survei Fotokopi Surat Keterangan Tenaga Arkeologi Fotokopi Surat Kualifikasi Tenaga Penyelam Asli Surat Keterangan Sehat Menyelam Asli Paspor yang masih berlaku Ahli Dahsuskim atau Visa Fotokopi Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) Fotokopi Security Clearance (dilegalisir) Asli Surat Ijin Berlayar Asli Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Asli Surat Izin Radio Komunikasi Asli Surat Ukur Kapal Asli Sertifikat Pencegahan Pencemaran Minyak Asli Daftar Anak Buah Kapal (crew list) Asli Buku Pelaut 7 Sarana dan Prarana Sarana Survei No Sarana dan Prasarana Ada Tidak Catatan (periksa saat kapal akan tolak ke lokasi) 1 Scuba 2 Chamber Kompresor GPS Kantong jaring Air Lift Peralatan Dokumentasi di atas kapal dan bawah air Sarana Komunikasi di kapal pengangkat, pengangkut, logistik halaman 1
25 8 Rekomendasi/Tindakan : Diterbitkan Tempat Tanggal : : : Pengawas Pelaksana, Tembusan : 1. Direktur Jenderal PSDKP 2. Direktur Pengawasan SDK 3. Kasubdit Wasdal Jasa Kelautan dan SDNH 4. Arsip (...) NIP. halaman 2
26 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN FM/SDK-06 Unit Pelaksana Pengawasan : FORM PENGAWASAN SURVEI BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT) Berdasarkan : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 3. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan Pengangkatan BMKT 4. Surat Perintah Tugas Nomor... Tanggal... Pengawasan Survei BMKT : Hari Tanggal. 1 Pemeriksaan Gerakan Kapal Sesuai Koordinat Tidak Sesuai Koordinat Catatan 2 Pemeriksaan Pra Selam 1. Alat Selam a. Peralatan selam scuba b. Diving Compresor c. Alat selam umbilical d. Chamber Lengkap Tidak Lengkap Catatan 2. Jumlah Penyelam Jumlah :. 1. Penyelam 1 Nama :. 2. Penyelam 2 Nama :. 3. Penyelam 3 Nama :. 4. Penyelam 4 Nama :. 3 Pemeriksaan Paska Selam Tidak Membawa Temuan 1. Pemeriksaan Fisik Penyelam Membawa Temuan 1. Penyelam 1 2. Penyelam 2 3. Penyelam 3 4. Penyelam 4 2. Pemeriksaan Jumlah Temuan Jumlah :. Jenis 1. Temuan 1 2. Temuan 2 3. Temuan 3 4. Temuan 4 5. Temuan 5 6. Temuan 6 7. Temuan 7 8. Temuan 8 9. Temuan Temuan 10 Catatan Catatan Halaman 1
27 Pengawasan Survei BMKT : Hari Tanggal. Pemeriksaan Penanganan Temuan Sesuai Prosedur Tidak Sesuai Prosedur Catatan 4 1. Temuan 1 2. Temuan 2 3. Temuan 3 4. Temuan 4 5. Temuan 5 6. Temuan 6 7. Temuan 7 8. Temuan 8 9. Temuan Temuan 10 Rekomendasi/Tindakan : 5 Diterbitkan : Tempat : Pengawas Tanggal : Tembusan : 1. Direktur Jenderal PSDKP 2. Direktur Pengawasan SDK 3. Kasubdit Pengawasan Jasa Kelautan 4. Arsip (...) NIP.
28 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN FM/SDK-07 Unit Pelaksana Pengawasan : FORM KELENGKAPAN DOKUMEN, SARANA, DAN PRASARANA PENGAWASAN PENGANGKATAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT) Berdasarkan : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 3. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan Perijinan Pengangkatan BMKT 4. Surat Perintah Tugas Nomor... Tanggal... Pengawasan di lakukan pada : Nama Perusahaan Nama Pemilik Perusahaan Lokasi / Koordinat 4. Wilayah Kewenangan Pusat/Daerah 5. Nomor dan masa berlaku Surat Ijin Pengangkatan BMKT 6 Dokumen Perijinan Pengangkatan (periksa saat kapal akan tolak ke No Dokumen Ada Tidak Catatan lokasi) 1 Fotokopi Surat Ijin Usaha Pengangkatan dari KKP 2 Fotocopy Surat Izin Pengangkatan Fotokopi Surat Keterangan Tenaga Arkeologi Fotokopi Surat Kualifikasi Tenaga Penyelam Asli Surat Keterangan Sehat Menyelam Asli Paspor yang masih berlaku Asli Dahsuskim atau Visa Fotokopi Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) Fotokopi Security Clearance (dilegalisir) Asli Surat Ijin Berlayar Asli Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Asli Surat Izin Radio Komunikasi Asli Surat Ukur Kapal Asli Sertifikat Pencegahan Pencemaran Minyak Asli Daftar Anak Buah Kapal (crew list) 16 7 Sarana dan Prarana Sarana No Sarana dan Prasarana Ada Tidak Catatan Pengangkatan (periksa saat akan tolak ke lokasi) 1 Scuba 2 Asli Buku Pelaut Chamber Crane GPS Bak Perendaman/Desalinasi Perangkat Komputer Peralatan Dokumentasi di atas kapal dan bawah air Perlengkapan pengepakan Halaman 1
29 No Sarana dan Prasarana Ada Tidak Catatan 9 Tempat penyimpanan sementara di atas kapal 10 Peralatan labeling 11 Kompresor 12 Kantong jaring 13 Air Lift 14 Basket 8 Rekomendasi/Tindakan : 15 Sarana Komunikasi di kapal pengangkat, pengangkut, logistik Diterbitkan Tempat Tanggal : : : Pengawas Pelaksana, (...) NIP. Tembusan : 1. Direktur Jenderal PSDKP 2. Direktur Pengawasan SDK 3. Kasubdit Wasdal Jasa Kelautan dan SDNH 4. Arsip halaman 2
30 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN FM/SDK-08 Unit Pelaksana Pengawasan : FORM PENGAWASAN PENGANGKATAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT) Berdasarkan : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 3. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan Perijinan Pengangkatan 4. Surat Perintah Tugas Nomor... Tanggal... Pengawasan Pengangkatan BMKT : Hari Tanggal. 1 Pemeriksaan Gerakan Kapal Sesuai Koordinat Tidak Sesuai Koordinat Catatan 2 Pemeriksaan Pra Selam 1. Alat Selam a. Peralatan selam scuba b. Diving Compresor c. Alat selam umbilical d. Chamber Lengkap Tidak Lengkap Catatan 2. Jumlah Penyelam Jumlah :. 1. Penyelam 1 Nama :. 2. Penyelam 2 Nama :. 3. Penyelam 3 Nama :. 4. Penyelam 4 Nama :. 3 Pemeriksaan Paska Selam Tidak 1. Pemeriksaan Fisik Penyelam Membawa Temuan 1. Penyelam 1 2. Penyelam 2 3. Penyelam 3 4. Penyelam 4 Jumlah :. 2. Pemeriksaan Jumlah Temuan 1. Tipe. 2. Tipe. 3. Tipe. 4. Tipe. 5. Tipe. 6. Tipe. 7. Tipe. Membawa Temuan Jumlah 8. Tipe. 9. Tipe. 10. Tipe. Catatan Catatan
31 Pengawasan Pengangkatan BMKT : Hari Tanggal. Pemeriksaan Penanganan Temuan Sesuai Prosedur Tidak Sesuai Prosedur Catatan 4 1. Tipe. 2. Tipe. 3. Tipe. 4. Tipe. 5. Tipe. 6. Tipe. 7. Tipe. 8. Tipe. 9. Tipe. 10. Tipe. Rekomendasi/Tindakan : 5 Diterbitkan : Tempat : Pengawas Tanggal : Tembusan : 1. Direktur Jenderal PSDKP 2. Direktur Pengawasan SDK 3. Kasubdit Pengawasan Jasa Kelautan 4. Arsip (...) NIP.
32 FM/SDK-09 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Unit Pelaksana Pengawasan : FORM PENGAWASAN GUDANG BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT) Berdasarkan : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 3. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan Perijinan Pengangkatan BMKT 4. Surat Perintah Tugas Nomor... Tanggal... Pemeriksaan Gudang BMKT : Hari Tanggal. 1 Pemeriksaan Jumlah Temuan 1. No Barcode. 2. No Barcode. 3. No Barcode. 4. No Barcode. 5. No Barcode. Jumlah :. ada tidak ada Catatan Pemeriksaan Penanganan Temuan Sesuai Prosedur Tidak Sesuai Prosedur Catatan 2 1. Tipe. 2. Tipe. 3. Tipe. 4. Tipe. 5. Tipe. Pemeriksaan Penyimpanan Temuan Tempat Penyimpanan Catatan 3 1. Tipe. 2. Tipe. 3. Tipe. 4. Tipe. 5. Tipe. 4 Rekomendasi/Tindakan : Diterbitkan : Tempat : Tanggal : Pengawas (...) NIP. Tembusan : 1. Direktur Jenderal PSDKP 2. Direktur Pengawasan SDK 3. Kasubdit Pengawasan Jasa Kelautan 4. Arsip
33 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN (MINISTRY OF MARINE AFFAIRS AND FISHERIES) DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN (DIRECTORATE GENERAL SURVEILLANCE OF MARINE RESOURCES AND FISHERIES) Nama Unit Pengawasan/ UPT : FORM PENGAWASAN SURVEI BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT) Berdasarkan : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya 2. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan Pengangkatan 3. SK Dirjen P2SDKP Nomor 036/DJ-P2SDKP/2008 Tentang Standar Operasi dan Prosedur Pengawasan Pengelolaan Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam 4. Surat Perintah Tugas Nomor... Tanggal... Pengawasan Pengangkatan BMKT : Hari Tanggal. Pemeriksaan Penanganan Temuan Sesuai Prosedur Tidak Sesuai Prosedur Catatan 4 1. Tipe. 2. Tipe. 3. Tipe. 4. Tipe. 5. Tipe. 6. Tipe. 7. Tipe. 8. Tipe. 9. Tipe. 10. Tipe. Rekomendasi/Tindakan : 5 Diterbitkan : Tempat : Pengawas Tanggal : Tembusan : 1. Direktur Jenderal PSDKP 2. Direktur Pengawasan SDK 3. Kasubdit Pengawasan Jasa Kelautan 4. Arsip (...) NIP.
34 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN FM/SDK-10 Unit Pelaksana Pengawasan : FORM PEMERIKSAAN GELAR OPERASI PENGAWASAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT) Berdasarkan : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 3. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan Perijinan Pengangkatan BMKT 4. Surat Perintah Tugas Nomor... Tanggal... Pemeriksaan di lakukan pada : Nama Kapal Nama Pemilik Kapal Jenis Kapal Tonase Kapal Kapal Ikan Kapal Survei Tongkang ( ) Pemeriksaan : 5 Dokumen Perijinan Ada Tidak Catatan a. b. c. d. e. f. Surat Ijin Usaha Pengangkatan Surat Ijin Survei/Pengangkatan Security Clearance Surat Ijin Berlayar Daftar Anak Buah Kapal Buku Pelaut 6 Sarana dan Prasarana Ada Tidak Catatan a. Peralatan Selam - Scuba - Snorkel - Masker - Fin - Booties (sepatu selam) - Selang Selam (umbillical) - Wet Suite (baju selam) - BCD (rompi selam) - Kompresor b. Peralatan Survei/Pengangkatan - Side Scan Sonar - Magnetometer - Metal Detector - Echo Sounder - GPS - Peralatan komputer - Kamera Bawah Air - Crane - Keranjang Plastik Halaman 1
35 BMKT Ditemukan Tidak Ditemukan Jika Ditemukan, sebutkan : Jenis/Bentuk Mangkok Keramik Piring Keramik Guci Keramik Guci Tanah Liat Teko Keramik Botol Koin Buli - Buli Jumlah (pcs) Catatan 8 Rekomendasi/Tindakan Jumlah BMKT Diterbitkan Tempat Tanggal : : : Pengawas Pelaksana, (...) NIP. Tembusan : 1. Direktur Jenderal PSDKP 2. Direktur Pengawasan SDK 3. Kasubdit Wasdal Jasa Kelautan dan SDNH 4. Arsip Halaman 2
36 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN FM/SDK-11 Unit Pelaksana Pengawasan : FORM PENGUMPULAN BAHAN DAN KETERANGAN (PULBAKET) DALAM RANGKA PENGAWASAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM Berdasarkan : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 3. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya 4. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Ketua Panitia Nasional BMKT Nomor 39 Tahun 2000 tentang Ketentuan Teknis Perijiinan Survei dan Perijinan Pengangkatan BMKT 5. Surat Perintah Tugas Nomor... Tanggal... Tahap Persiapan : 1. Indikasi Masalah 2. Bahan Keterangan yang diperlukan 3. Sumber Bahan Keterangan Pengangkatan BMKT Secara Ilegal Jual Beli BMKT Jual Beli Lokasi BMKT. a. Lokasi a. Nelayan b. Pelaku b. Aparat c. c.. a. Lokasi a. Nelayan b. Pelaku b. Aparat c. c.. a. Lokasi a. Nelayan b. Pelaku b. Aparat c. c.. a. Lokasi a. Nelayan b. Pelaku b. Aparat c. c.. Tahap Pelaksanaan : 4. Teknik Pulbaket a. b. Terbuka 1). Wawancara 2). Penelitian 3). Tertutup 1). Penyamaran 2). Pengamatan 3). 5. Fakta-Fakta Hasil Pulbaket : a. b. c. d. 6. Kesimpulan/Rekomendasi : Diterbitkan Tempat Tanggal : : : Pengawas (...) NIP. Tembusan : 1. Direktur Jenderal PSDKP 2. Direktur Pengawasan SDK 3. Kasubdit Pengawasan Jasa Kelautan dan Sumberdaya Non Hayati 4. Arsip
37 LAMPIRAN DOKUMEN SURVEI/PENGANGKATAN BMKT: a. Surat Ijin Survei/Pengangkatan BMKT dari Menteri Kelautan dan Perikanan/Bupati/Walikota (halaman 1)
38 Surat Ijin Survei/Pengangkatan BMKT dari Menteri Kelautan dan Perikanan/Bupati/Walikota (halaman 2)
39 b. Surat Ijin Usaha Pengangkatan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan
40 c. Surat Keterangan Tenaga Arkeologi d. Paspor
41 e. Kittas (Kartu Izin Tinggal Terbatas) f. Visa
42 g. Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) Diperhatikan
43 h. Security Clearance
44 Security Clearance
45 i. Surat Keterangan Sehat Menyelam
46 j. Surat Ijin Berlayar
47 k. Surat Ijin Radio Komunikasi
48 l. Surat Ukur Kapal (internasional)
49 Surat Ukur Kapal (Dalam Negeri)
50 m. Sertifikat Pencegahan Pencemaran Minyak
51 n. Daftar Anak Buah Kapal (Crew List)
52 o. Buku Pelaut
53 2. Sarana dan Prasarana Survei/Pengangkatan BMKT Keterangan 1. BCD (rompi selam) 2. Wet Suit 3. Octopus 4. Botties 5. Fin 6. Masker 7. GPS 8. Scuba Tank 9. Selang Selam 10. Kompresor 11. Crane
54 Keterangan 12. Chamber 13. Air Lift 14. Kantong Jaring 15. Alat Komunikasi 16. Kamera Bawah Air 17. Peralatan Labeling
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN PENGELOLAAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN PENGELOLAAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.56/DJ-PSDKP/2011 TENTANG PENGAWASAN
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN PENGUSAHAAN PASIR LAUT
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN PENGUSAHAAN PASIR LAUT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.57/DJ-PSDKP/2011 TENTANG PENGAWASAN PENGUSAHAAN PASIR LAUT DIREKTORAT
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN PENCEMARAN PERAIRAN
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN PENCEMARAN PERAIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.59/DJ-PSDKP/2011 TENTANG PENGAWASAN PENCEMARAN PERAIRAN DIREKTORAT PENGAWASAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG TINDAKAN KHUSUS TERHADAP KAPAL PERIKANAN BERBENDERA ASING YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERIKANAN DENGAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.59/DJ-PSDKP/2011 TENTANG
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.59/DJ-PSDKP/2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN PENCEMARAN PERAIRAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
Lebih terperinciFM/SDK-12 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Unit Pelaksana Pengawasan FORM PENGAWASAN PENGUSAHAAN PASIR LAUT Berdasarkan 1. Undang-Undang
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PANITIA NASIONAL PENGANGKATAN DAN PEMANFAATAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciPERATURAN KESYAHBANDARAN DI PELABUHAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP DIREKTORAT PELABUHAN PERIKANAN PERATURAN KESYAHBANDARAN DI PELABUHAN PERIKANAN SYAHBANDAR DI PELABUHAN PERIKANAN Memiliki kompetensi
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA PANITIA NASIONAL PENGANGKATAN DAN PEMANFAATAN
RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA PANITIA NASIONAL PENGANGKATAN DAN PEMANFAATAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN EKOSITEM PERAIRAN
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN EKOSISTEM PERAIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.58/DJ-PSDKP/2011 TENTANG PENGAWASAN EKOSITEM PERAIRAN DIREKTORAT PENGAWASAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUNLIK INDONESIA NOMOR PER.03/MEN/2007 TENTANG SURAT LAIK OPERASI KAPAL PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUNLIK INDONESIA NOMOR PER.03/MEN/2007 TENTANG SURAT LAIK OPERASI KAPAL PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sebagai
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 71 TAHUN 2013 TENTANG SALVAGE DAN/ATAU PEKERJAAN BAWAH AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciDIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORATJENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Jl. Medan Merdeka Timur No.16 Lt.15 Gd.Mina Bahari II, Jakarta Pusat 10110 Telp (021) 3519070 ext 1524/1526,
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMANFAATAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM OLEH PEMERINTAH
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 11 /PER-DJPSDKP/2017. TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 11 /PER-DJPSDKP/2017. TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci2013, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar
No.386, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Kesyahbandaran. Pelabuhan Perikanan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/PERMEN-KP/2013
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENANGANAN TINDAK PIDANA PERIKANAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci2016, No yang Tenggelam tentang Penghentian Sementara (Moratorium) Perizinan Survei dan pengangkatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Teng
No. 327, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KKP. Survei dan Pengangkatan. Benda Berharga. Kapal Tenggelam. Perizinan. Moratorium. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran N
No.1490, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Pengelolaan Barang Bukti. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BARANG
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 376/DJ-PSDKP/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Jalan Medan Merdeka timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070,
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK. 4135/KP.108/DRJD/2013 T E N T A N G KOMPETENSI INSPEKTUR SUNGAI DAN DANAU
KONSEP Terlebih Dahulu: 1. Kasubdit Lalu Lintas SDP : 2. Kabag Kepegawaian : 3. Kabag Hukum dan Kerjasama : 4. Dir. LLASDP : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK. 4135/KP.108/DRJD/2013
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Prosedur. Status. Kapal Tenggelam.
No.440, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Prosedur. Status. Kapal Tenggelam. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.06/2009 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STATUS
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN-KP/2014 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS PENGAWAS PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN-KP/2014 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS PENGAWAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
Menimbang : Mengingat PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.350/DJ-PSDKP/2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS MENGHENTIKAN, MEMERIKSA, MEMBAWA DAN MENAHAN KAPAL OLEH KAPAL PENGAWAS PERIKANAN
Lebih terperinciSUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG
KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 07/MEN/2010 TENTANG SURAT LAIK OPERASI KAPAL PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 07/MEN/2010 TENTANG SURAT LAIK OPERASI KAPAL PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PENGANGKUTAN BARANG TERTENTU DALAM DAERAH PABEAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PENGANGKUTAN BARANG TERTENTU DALAM DAERAH PABEAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.68, 2013 HUKUM. Keimigrasian. Administrasi. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5409) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 05/MEN/2007 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 05/MEN/2007 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.5, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penilai Internal. Ditjen Kekayaan Negara. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 /PMK.06/2014 TENTANG
Lebih terperinci2017, No Penggunaan Senjata Api Dinas di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1996 te
No.1133, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Penggunaan Senjata Api Dinas. Ditjen Bea dan Cukai. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.04/2017 TENTANG PENGGUNAAN SENJATA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI KENDARAAN DI ATAS AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 04 TAHUN 2005
PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG PENERBITAN SURAT-SURAT KAPAL, SURAT KETERANGAN KECAKAPAN, DISPENSASI PENUMPANG DAN SURAT IZIN BERLAYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KKP. Usaha Perikanan. Sertifikasi. Sistem. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
No.1841, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KKP. Usaha Perikanan. Sertifikasi. Sistem. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/PERMEN-KP/2015 TENTANG SISTEM DAN SERTIFIKASI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.862, 2013 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Wilayah Pesisir. Pulau-Pulau Kecil. Pengelolan. Pengawasan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BENDA SITAAN NEGARA DAN BARANG RAMPASAN NEGARA PADA RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA
Lebih terperinciTENTANG ORGANISASI DAN TAT A KERJA KANTOR PELABUHAN BATAM
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TAT A KERJA KANTOR PELABUHAN BATAM a. bahwa berdasarkan Pasal 88 Undang-Undar.~ Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran diatur dalam mendukung
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PERMEN-KP/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 15/PERMEN-KP/2016 TENTANG KAPAL PENGANGKUT IKAN
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Mengenai Perkembangan Penegakan Hukum Terhadap Kapal. Fishing (IUUF) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia.
161 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Menjawab rumusan masalah dalam Penulisan Hukum ini, Penulis memiliki kesimpulan sebagi berikut : 1. Mengenai Perkembangan Penegakan Hukum Terhadap Kapal Asing yang Melakukan
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-658.IZ TAHUN 2003 TENTANG KEMUDAHAN KHUSUS KEIMIGRASIAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI,
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-658.IZ.01.10 TAHUN 2003 TENTANG KEMUDAHAN KHUSUS KEIMIGRASIAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Keputusan Menteri Kehakiman
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF DENGAN
Lebih terperinci2014, No.1090 NOMOR PM 71 TAHUN 2013 Contoh 1
21 2014, No.1090 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 71 TAHUN 2013 Contoh 1 Nomor :...,... 20... Lampiran : Perihal : Permohonan Izin Usaha Kepada Perusahaan Salvage dan/ atau Pekerjaan Bawah
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini, kegiatan pengawasan kapal perikanan dilakukan di darat dan di laut. Pengawasan langsung di laut terhadap kapal-kapal yang melakukan kegiatan penangkapan ikan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/PERMEN-KP/2014 TENTANG SURAT
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SELAM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Rapat 5, tgl 15-10-2008 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SELAM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5409 HUKUM. Keimigrasian. Administrasi. Pelaksanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 68) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.118, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Penyelenggaraan. Pengusahaan. Angkutan Multimoda. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 8 TAHUN 2012 TENTANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.1834, 2015 KEMENKUMHAM. TPI. Masuk dan Keluar. Wilayah Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1834, 2015 KEMENKUMHAM. TPI. Masuk dan Keluar. Wilayah Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciBUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN SUNGAI YANG MELINTASI JEMBATAN DI WILAYAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM LINGKUNGAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM LINGKUNGAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG BARAT Menimbang
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan
No. 152, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. SLO. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/PERMEN-KP/2017 TENTANG SURAT LAIK OPERASI KAPAL PERIKANAN DENGAN
Lebih terperinci2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Rep
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1375, 2015 KEJAKSAAN AGUNG. Tugas. Wewenang. Pencegahan dan Penangkalan. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-018/A/JA/09/2015 TENTANG
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BARANG BUKTI DI LINGKUNGAN BADAN
Lebih terperinciBUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI
SALINAN BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR : 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI, Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.879, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Manajemen Keselamatan kapal. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 45 TAHUN 2012 TENTANG MANAJEMEN KESELAMATAN
Lebih terperinciW A L I K O T A B A N J A R M A S I N
W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEJABAT PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPPNS) DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciMAKSUD DAN TUJUAN DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PERAN SERTA POKMASWAS DALAM MEMBANTU KEGIATAN PENGAWASAN
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PELAPORAN, PEMANTAUAN, PENGAWASAN DAN PERAN SERTA POKMASWAS TERHADAP TINDAK PIDANA KEJAHATAN DAN PELANGGARAN TOPAN RENYAAN, S.H. MAKSUD DAN TUJUAN DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN I. UMUM Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011
Lebih terperinci2017, No ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republ
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.861, 2017 KEMEN-KP. Kode Etik PPNS Perikanan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PERMEN-KP/2015 TENTANG SISTEM PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PERMEN-KP/2015 TENTANG SISTEM PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1090, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Navigasi Salvage. Bawah Air. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 71 TAHUN 2013 TENTANG SALVAGE
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1499, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Arsip. Penyusutan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.94 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR PERMUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR PERMUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa air permukaan mempunyai peran
Lebih terperinci2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 ten
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.637, 2016 KEMENKEU. Ditjen KN. Penilai Pemerintah. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64/PMK.06/2016 TENTANG PENILAI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciPeraturan...
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/KEPMEN-KP/05 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 05 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.621, 2017 KEMEN-LHK. Pengelolaan Pengaduan Dugaan Pencemaran. Perusakan Lingkungan Hidup dan/atau Perusakan Hutan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA MOR 13/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PROGRAM LEGISLASI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinci2016, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha
No.712, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. LPK. Perizinan. Pendaftaran. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PERIZINAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.04/2017 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.04/2017 TENTANG PENGGUNAAN SENJATA API DINAS DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 256/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENELITIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 256/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENELITIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Barang Milik Negara. Dana Dekonsetrasi. Tugas Pembantuan. Pemindahtanganan.
No.899, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Barang Milik Negara. Dana Dekonsetrasi. Tugas Pembantuan. Pemindahtanganan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN SELAKU KETUA TIM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGUSAHAAN PASIR LAUT
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN SELAKU KETUA TIM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGUSAHAAN PASIR LAUT NOMOR 01/K-TP4L/VIII/2002 TANGGAL 1 AGUSTUS 2002 MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN SELAKU KETUA TIM
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1610, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. PPNS. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1020, 2014 KEMENPAREKRAF. Wisata Selam. Standar Usaha. Sertifikasi. Persyaratan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1955, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Dari Dan Ke Kapal. Bongkar Muat. Penyelenggaraan dan Pengusahaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 152 TAHUN
Lebih terperinciDIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan dan
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2679/AJ.307/DRJD/2011 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS DAN PENGATURAN KENDARAAN ANGKUTAN BARANG PADA MASA ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2011 (1432 H) DIREKTUR
Lebih terperinciKonsep. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama Diperiksa oleh Kasubag Peraturan Perundang-undangan
Konsep Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama Diperiksa oleh Kasubag Peraturan Perundang-undangan : Ely Rusnita : Endy Irawan, SH, MH Terlebih dahulu: 1. Kasubbag Kepeg dan Organisasi : 2. Kabag Kepegawaian
Lebih terperinci2016, No Republik Indonesia Nomor 4152); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
No.1339, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHUB. Penggunaan Kapal Asing. Pemberian Izin. Persyaratan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 100 TAHUN 2016 PM 154 TAHUN
Lebih terperinci2 memberikan kepastian hukum, perlu mengatur ketentuan mengenai tata cara pemeriksaan dan penelitian Pajak Bumi dan Bangunan; d. bahwa berdasarkan per
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2015, 2014 KEMENKEU. Pajak Bumi Dan Bangunan. Penelitian. Pemeriksaan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 256/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/2010 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PERIZINAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.322/DJ-PSDKP/2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI PENDARATAN IKAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA MOR 16/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PROGRAM LEGISLASI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2013 TENTANG PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK NEGARA YANG BERASAL DARI PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012 NOMOR 4
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA TERHADAP BENDAHARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.669,2012 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2012 TENTANG SERTIFIKASI HASIL TANGKAPAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciMENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN AUDIT
Lebih terperinciKEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/K/X-XIII.2/2/2009 TENTANG
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/K/X-XIII.2/2/2009 TENTANG MEKANISME KERJA TIM PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN NEGARA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SEKRETARIS JENDERAL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41 / HUK / 2010 TENTANG
PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41 / HUK / 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI PENDARATAN IKAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORATJENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Jl. Medan Merdeka Timur No.16 Lt.15 Gd.Mina Bahari II, Jakarta Pusat 10110 Telp (021) 3519070 ext 1524/1526,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang
Lebih terperinci