ANALISA STABILITAS TUBUH BENDUNGAN PADA PERENCANAAN BENDUNGAN LADONGI KABUPATEN KOLAKA TIMUR SULAWESI TENGGARA
|
|
- Widya Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA STABILITAS TUBUH BENDUNGAN PADA PERENCANAAN BENDUNGAN LADONGI KABUPATEN KOLAKA TIMUR SULAWESI TENGGARA Zhafarina Malaha Nasmiarta 1, Andre Primantyo Hendrawan 2, Anggara Wiyono Wit Saputra. 2 1) Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2) Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan MT.Haryono 167 Malang Indonesia zhafarinamalaha@gmail.com ABSTRAK Bagian paling penting dari bendungan adalah tubuh bendungan (main dam) karena secara garis besar tubuh bendungan adalah penahan rembesan air ke arah hilir serta penyangga tampungan air tersebut. Dalam perencanaan bendungan urugan tanah, terutama bendungan urugan tipe zonal, analisa desain zona-zona penyusun tubuh bendungan sangat dibutuhkan. Besar ketebalan zona-zona tubuh bendungan inilah yang nantinya akan mempengaruhi besarnya rembesan dan nilai keamanan stabilitas bendungan. Pada penelitian ini dilakukan analisa ketersediaan material tubuh bendungan. Dalam penelitian ini memakai tiga alternatif dimensi tubuh bendungan yang akan dianalisa ketersediaan material tubuh bendungannya. Setelah analisa di atas, analisa selanjutnya yaitu analisa rembesan tubuh bendungan menggunakan rumus Darcy. Dari analisa rembesan dapat diketahui kapasitas rembesan tiap alternatif dimensi tubuh bendungan. Analisa selanjutnya adalah analisa stabilitas lereng tubuh bendungan. Analisa ini menggunakan metode Bishop yang dilakukan dengan perhitungan manual. Tidak hanya dengan perhitungan secara manual, analisa ini juga menggunakan bantuan program Geo- Studio Slope/W 2007 sebagai bahan perbandingan hasil angka keamanan stabilitas lereng tubuh bendungan. Kata kunci: Material, Lereng, Tubuh Bendungan, Angka Keamanan, Stabilitas ABSTRACT The most important part of the dam is the dam body (main dam) because the main function of the dam body is used to retain water seepage in the downstream direction and to buffer the water reservoir. In the planning of earthfill dam, especially for the zonal types earthfill dam, an analysis of the dam body zones making up design is needed. The thickness zones of the dam body affects the amount of seepage and stability of dam safety value. In this research the writer analyzes the dam body material availability. There are three alternatives of dam body that will be analyzed in this research. After the above analysis, the researcher conducted further analysis of the dam body seepage analysis using the Darcy formula. The analysis results the seepage capacity of the dam body dimensions of each alternative. Then, the further analysis is the slope stability of the dam body. This analysis used Bishop method which is conducted by manual calculation. Not only by using manual calculation, this analysis also uses the help of Geo-Studio program Slope / W in 2007 as a comparison result of safety value of dam body slope stability. Keywords: Material, Slope, Main Dam, Safety Factor, Stability
2 1. PENDAHULUAN Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Pasal 1 Tahun 2010 tentang bendungan, definisi bendungan adalah bangunan yang berupa urukan tanah, urukan batu, beton dan/atau pasangan batu yang dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang (tailing) atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk. Bagian paling inti dari bendungan adalah tubuh bendungan (main dam) karna secara garis besar tubuh bendungan adalah penahan rembesan air ke arah hilir serta penyangga tandonan air tersebut. Dalam perencanaan bendungan urugan tanah, terutama bendungan urugan tipe zonal, analisa desain zonazona penyusun tubuh bendungan sangat dibutuhkan. Besar ketebalan zona-zona tubuh bendungan inilah yang nantinya akan mempengaruhi besarnya rembesan dan nilai keamanan stabilitas bendungan. Seperti halnya dalam perencanaan Bendungan Ladongi yang terletak pada Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara. Bendungan ini direncanakan menggunakan bendungan urugan tipe zonal (inti tegak). Maka perlu dianalisa lebih lanjut mengenai zonazona penyusun tubuh bendungan seperti kemiringan hulu dan hilir yang efektif dan besarnya tebal zona-zona tersebut. Berbagai macam fungsi dari Bendungan Ladongi yang nantinya akan dijalankan yaitu untuk pengembangan irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), penyediaan air baku untuk air bersih, pengendalian banjir (flood control), penggolontoran, perikanan, sarana olahraga dan pariwisata. Bendungan Ladongi ini harus mempunyai stabilitas yang aman agar fungsi-fungsi bendungan yang telah disebutkan dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam studi ini adalah: 1. Bagaimana kondisi dan ketersediaan bahan material timbunan tubuh Bendungan Ladongi? 2. Berapa kemiringan lereng hulu dan hilir efektif yang direncanakan menurut hasil analisa ketersediaan bahan material timbunan yang dibutuhkan untuk tiap dimensi yang direncanakan? 3. Berapa material yang dibutuhkan untuk tiap-tiap alternatif dimensi dan zona tubuh bendungan yang direncanakan? 4. Berapa kapasitas rembesan pada tiap alternatif dimensi tubuh bendungan yang dihitung secara manual? 5. Berapa angka keamanan stabilitas lereng pada tiap alternatif dimensi tubuh bendungan yang dihitung manual dengan menggunakan metode Bishop serta dibantu dengan program Geo-Studio SLOPE/W 2007? 6. Bagaimana korelasi antara kebutuhan material tubuh bendungan yang direncanakan dengan angka keamanan stabilitas tiap alternatif dimensi yang ada? Untuk memfokuskan permasalahan pada studi ini, maka diperlukan suatu batasan masalah. Adapun batasan masalah pada studi ini adalah sebagai berikut: 1. Lokasi studi pada as rencana Bendungan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur Sulawesi Tenggara 2. Metode yang digunakan dalam analisa faktor keamanan stabilitas adalah metode Bishop dengan dibantu program Geo-Studio Slope/W 2007 sebagai perbandingan 3. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data teknis, data geologi pondasi dan data material timbunan tubuh Bendungan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur Sulawesi Tenggara 4. Tidak membahas analisa rembesan bawah bendungan 5. Tidak membahas analisa hidrologi, hidrolika, ekonomi, lingkungan dan sosial budaya
3 2. BAHAN DAN METODE Lokasi studi yang akan digunakan adalah lokasi Bendungan Ladongi yang terletak di Kabupaten Kolaka Timur - Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jarak ± 120 km sebelah Barat Kota Kendari Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara, berada di Daerah Aliran Sungai Ladongi yang merupakan Wilayah Sungai (WS) Lasolo-Konaweha. Data pendukung studi yang dibutuhkan antara lain adalah data teknis Bendungan Ladongi sebagai data untuk menganalisa kapasitas rembesan dan stabilitas tubuh bendungan, data geologi Bendungan Ladongi untuk mengetahui kondisi geologi dan tanah pada lokasi pembangunan Bendungan Ladongi, dan data material timbunan Bendungan Ladongi untuk mengetahui kondisi material timbunan yang ada. Secara umum tahapan pengerjaan yang dilakukan terdiri dari tiga tahap, yaitu analisa ketersediaan material tubuh bendungan, analisa rembesan tubuh bendungan, dan analisa stabilitas lereng tubuh bendungan. Analisa Ketersediaan Material Tubuh Bendungan Pada studi ini, dilakukan analisa awal berupa analisa ketersediaan material tubuh bendungan. Analisa ini memiliki beberapa tahap, yaitu penentuan dimensi dan zona material tubuh bendungan, penentuan kemiringan hulu dan hilir efektif tubuh bendungan, analisa ketersediaan material timbunan tubuh bendungan dan analisa kebutuhan material yang direncanakan. Pada tahap penentuan dimensi dan zona material tubuh bendungan dan tahap analisa ketersediaan material timbunan tubuh bendungan memakai hasil analisa yang telah direncanakan oleh PT. Wecon Konsultan. Sedangkan pada tahap penentuan kemiringan hulu dan hilir efektif tubuh bendungan memakai pedoman dari Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Pd T A) dan Design of Small Dams. Untuk tahap analisa kebutuhan material yang direncanakan, menggunakan cara metode perhitungan volume timbunan tanah yang bernama metode penampang rata-rata, seperti pada rumus di bawah ini Volume = + x Gambar 1. Lokasi Rencana Pembangunan Bendungan Ladongi dimana: A1 = Luas penampang 1 A2 = Luas penampang 2 d = Jarak antar penampang 1 dan 2 Aliran Gambar 2. Gambar Teknis Bendungan Ladongi Gambar 3. Metode Penampang Rata-rata
4 Analisa Rembesan Tubuh Bendungan Tahap selanjutnya dilakukan adalah analisa rembesan tubuh bendungan untuk mengetahui kapasitas filtrasi yang ada pada tiap alternatif tubuh bendungan yang direncanakan. Untuk memperkirakan besarnya kapasitas filtrasi dapat digunakan jaring-jaring trayektori aliran filtrasi yang dihitung dengan rumus sebagai berikut: Qf Nf Nd K H L dimana: Qf = kapasitas aliran filtrasi Nf = angka pembagi dari garis-garis trayektori aliran Nd = angka pembagi dari garis-garis equipotensial K = koefisien permeabilitas tanah L = panjang aliran air pada tubuh bendungan Analisa Stabilitas Tubuh Bendungan Pada analisa stabilitas ini menggunakan dua cara yaitu dengan cara manual dan dengan bantuan program Geo-studio Slope/W Untuk analisa stabilitas tubuh bendungan cara manual menggunakan metode Bishop. Metode Bishop adalah metode yang umum digunakan dan memiliki hasil yang cukup akurat untuk analisa stabilitas lereng tubuh bendungan. Dalam metode ini, pengaruh gaya gaya pada sisi tepi tiap irisan diperhitungkan. n p 1 ( cb W tan ) F s = n n n 1 m ( n) n p n 1 W n sin Sedangkan untuk membantu analisa analisa stabilitas tubuh bendungan agar lebih cepat dan efektif dapat menggunakan bantuan software Geostudio Slope/W Geo-studio Slope/W merupakan suatu software yang menggunakan teori keseimbangan batas (limit equilibrium n theory) yang digunakan dalam menganalisa stabilitas lereng dan menghitung nilai faktor keamanan tanggul. Secara umum, metode analisis stabilitas lereng yang digunakan dalam Slope/W mengikuti beberapa metode yang ada, diantaranya Metode Ordinary (Fellenius), Metode Bishop, Metode Janbu, Metode Spencer, Metode Morgenstern-Price, Metode Crops of Engineering, Metode Lowe-Karafiath, Metode Keseimbangan Batas, dan Metode Tekanan Terbatas. Untuk lebih mengetahui tentang tahap pengerjaan penelitian ini dapat mengacu pada gambar di bawah ini. Gambar 4. Bagan Alir Pengerjaan Penelitian 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam studi ini, pada analisa ketersediaan material tubuh bendungan untuk kondisi dan ketersediaan bahan material timbunan tubuh Bendungan Ladongi adalah sebagai berikut:
5 EL EL EL EL EL EL Tabel 1. Ketersediaan Material Eksisting untuk Bahan Timbunan Tubuh Bendungan Material Ketersediaan (m 3 ) Sumber Keterangan Material Inti Agregat Halus dan Kasar Sumber: Laporan Akhir Studi Kelayakan Bendungan Ladongi (2016:43) Setelah mengetahui ketersediaan material bahan material tubuh bendungan yang ada di lapangan, analisa selanjutnya yaitu penentuan kemiringan hulu dan hilir efektif tubuh bendungan. Penentuan kemiringan hulu dan hilir ini didasarkan pada pedoman Pd T A dari Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah dan Design of Small Dams. Berikut adalah hasil analisa penentuan kemiringan hulu dan hilir tubuh bendungan Tabel 2. Alternatif Kemiringan Lereng Hulu dan Hilir Tubuh Bendungan Sumber: Hasil Analisa Area genangan Area genangan Borrow area Ds. Putemata Quarry, Crushing Batu Quarry Rip-rap Quarry Alternatif Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Ds. Putemata (7 km dari as bendungan) Ds. Trimulya, Kec. Onimbute (20 km) Ds. Putemata (7 km dari as bendungan) Ds. Trimulya, Kec. Onimbute (20 km) Hulu Tubuh Bendungan 1 : 2 Zona 1 (Inti) Zona 2A (Filter Halus) Zona 2B (Filter Kasar) Tubuh Bendungan 1 : 2,5 Zona 1 (Inti) Zona 2A (Filter Halus) Zona 2B (Filter Kasar) Tubuh Bendungan 1 : 2,75 Zona 1 (Inti) Zona Zona 2A (Filter Halus) Zona 2B (Filter Kasar) Kemiringan 1 : 0,05 1 : 0,1 1 : 0,25 1 : 0,125 1 : 0,15 1 : 0,75 1 : 0,3 1 : 0,4 1 : 0,5 Hilir 1 : 2,25 1 : 2,75 1 : 3 Gambar 6. Potongan Melintang Tubuh Bendungan Alternatif 2 Gambar 7. Potongan Melintang Tubuh Bendungan Alternatif 3 Dapat dilihat pada gambar di atas, adalah gambar potongan melintang tubuh bendungan yang memiliki 3 alternatif kemiringan berbeda dengan zona-zona material yang telah direncanakan oleh PT. Wecon Konsultan sebagai berikut: 1. Zona 1 (Inti Tanah Kedap Air) 2. Zona 2A (Filter Halus) 3. Zona 2B (Filter Kasar) 4. Zona 3 (Urugan Batu) 5. Rip-rap Analisa berikutnya yaitu analisa kebutuhan material timbunan tiap alternatif tubuh bendungan yang dihitung menggunakan metode perhitungan volume timbunan tanah yang bernama metode penampang rata-rata. Tabel 3. Kebutuhan Material Timbunan Alternatif 1 ZONA Material VOLUME (m 3 ) 1 Lempung ,900 2A Agregat Halus ,080 2B Agregat Kasar ,440 3 Batu ,800 4 Rip-rap/Batu ,760 TOTAL ,980 Gambar 5. Potongan Melintang Tubuh Bendungan Alternatif 1
6 Tabel 4. Kebutuhan Material Timbunan Alternatif 2 ZONA Material VOLUME (m 3 ) 1 Lempung ,920 2A Agregat Halus ,520 2B Agregat Kasar ,780 3 Batu ,500 4 Rip-rap/Batu ,240 TOTAL ,960 Tabel 5. Kebutuhan Material Timbunan Alternatif 3 ZONA Material VOLUME (m 3 ) 1 Lempung ,700 2A Agregat Halus ,820 2B Agregat Kasar ,300 3 Batu ,220 4 Rip-rap/Batu ,260 TOTAL ,300 Tabel 6. Perbandingan Jumlah Kebutuhan Material dengan Ketersediaan Material ALTERNATIF ZONA MATERIAL KEBUTUHAN MATERIAL (m 3 ) KETERSEDIAAN MATERIAL (m 3 ) KETERANGAN ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 ALTERNATIF 3 Sumber: Hasil Analisa 1 Lempung (Inti kedap air) , Tercukupi 2A Agregat Halus ,080 Tercukupi 2B Agregat Kasar ,440 Tercukupi 3 Batu ,800 Tercukupi 4 Rip-rap/Batu ,760 Tercukupi 1 Lempung (Inti kedap air) , Tercukupi 2A Agregat Halus ,520 Tercukupi 2B Agregat Kasar ,780 Tercukupi 3 Batu ,500 Tercukupi 4 Rip-rap/Batu ,240 Tercukupi 1 Lempung (Inti kedap air) , Tercukupi 2A Agregat Halus ,820 Tercukupi 2B Agregat Kasar ,300 Tercukupi 3 Batu ,220 Tidak tercukupi 4 Rip-rap/Batu ,260 Tercukupi Dari hasil yang terdapat pada tabel, hanya alternatif 3 saja yang memiliki kebutuhan material yang jumlahnya melebihi ketersediaan material, terutama pada zona 3 yang berisikan material batu. Setelah menganalisa kebutuhan dan ketersediaan material untuk tubuh bendungan, analisa berikutnya adalah analisa rembesan tiap alternatif tubuh bendungan. Dikarenakan adanya perbedaan tebal dan tipisnya zona-zona penyusun tubuh bendungan tiap alternatif, maka hasil dari kapasitas filtrasi nantinya juga berbeda. Untuk menghitung kapasitas filtrasi tubuh bendungan, dapat menggunakan rumus Darcy yang telah dijelaskan di atas. Berikut adalah hasil analisa rembesan untuk tiap alternatif tubuh bendungan Tabel 7. Kapasitas Filtrasi dari Tiap Alternatif Tubuh Bendungan Kapasitas Rembesan (m 3 /dt) Alternatif 1 3,89 x 10-5 Alternatif 2 5,90 x 10-5 Alternatif 3 6,59 x 10-5 Analisa terakhir pada penelitian ini adalah analisa stabilitas tubuh bendungan. Pada analisa stabilitas ini menggunakan dua cara yaitu secara manual dan dengan bantuan program Geostudio Slope/w Untuk perhitungan stabilitas secara manual menggunakan metode Bishop yang telah dijelaskan sebelumnya. Berikut adalah hasil dari analisa stabilitas tubuh bendungan untuk tiap alternatif tubuh bendungan:
7 EL EL EL EL m 46 m EL EL EL EL m 22 m 15 m 8 m 0 m 7 m 15 m 24 m 34 m 48 m 49 m 24 m 14 m 6 m 2 m 10 m 17 m 25 m 32 m 1. Tubuh Bendungan Alternatif 1 27 m 41 m m m Gambar 8. Penggambaran Bidang Longsor pada Tubuh Bendungan Alternatif 1 Dapat dilihat bahwa tubuh bendungan dengan kemiringan alternatif 1 pada semua kondisi dengan gempa (k = 0,235) tidak memiliki nilai angka keamanan yang sesuai dengan kriteria angka keamanan minimum yang telah ditentukan. Maka dapat disimpulkan bahwa kemiringan tubuh bendungan alternatif 1 tidak dapat dijadikan acuan dalam perencanaan pembangunan Bendungan Ladongi. Untuk lebih lengkapnya, dapat mengacu pada tabel 8 dan tabel 9. Tabel 8. Rekapitulasi Angka Keamanan Stabilitas Alternatif 1 dengan Metode Bishop m m 39 m Kondisi Hulu Hilir SF Minimum Keterangan Kosong 2,177 2,364 1,5 Aman FWL ,756 1,863 1,3 Aman NWL ,807 1,999 1,5 Aman LWL ,710 1,916 1,3 Aman Rapid Drawdown 1,542 1,828 1,1 Aman Kosong 1,334 2,002 1,2 Aman FWL ,975 1,323 1,1 Tidak Aman NWL ,003 1,195 1,2 Tidak Aman LWL ,970 1,343 1,1 Tidak Aman Rapid Drawdown 0,867 1,281 1,1 Tidak Aman m Tabel 9. Perbandingan Perhitungan Angka Keamanan Stabilitas Alternatif 1 Kondisi SF Minimum Bishop Slope/W Hulu Hilir Hulu Hilir Kosong 1,5 2,177 2,364 1,805 1,943 FWL ,3 1,756 1,863 1,914 1,967 NWL ,5 1,807 1,999 1,730 1,963 LWL ,3 1,710 1,916 1,767 1,933 Rapid Drawdown 1,2 1,542 1,828 1,755 1,976 Kosong 1,2 1,334 2,002 1,417 1,513 FWL ,1 0,975 1,323 0,934 1,234 NWL ,2 1,003 1,195 0,924 1,248 LWL ,1 0,970 1,343 1,023 1,252 Rapid Drawdown 1,1 0,867 1,281 0,887 1, Tubuh Bendungan Alternatif 2 22 m 25 m m m 45 m m m Gambar 9. Penggambaran Bidang Longsor pada Tubuh Bendungan Alternatif 2 Dapat dilihat bahwa tubuh bendungan dengan kemiringan alternatif 2 pada kondisi gempa (k = 0,235) memiliki nilai angka keamanan stabilitas yang tidak sesuai dengan kriteria nilai keamanan minimum yang ditentukan, hanya pada kondisi kosong gempa yang memiliki nilai keamanan yang melampaui nilai angka keamanan minimum yang ditentukan. Maka dapat disimpulkan bahwa kemiringan tubuh bendungan alternatif 2 tidak dapat dijadikan acuan dalam perencanaan pembangunan Bendungan Ladongi. Untuk lebih lengkapnya, dapat mengacu pada tabel 10 dan tabel m m 20 m m 25 m
8 EL EL EL EL m 22 m 14 m 7 m 1 m 8 m 16 m 25 m 48 m 49 m 24 m 14 m 5 m 4 m 12 m 19 m 27 m Tabel 10. Rekapitulasi Angka Keamanan Stabilitas Alternatif 2 dengan Metode Bishop Kondisi Hulu Hilir SF Minimum Keterangan Kosong 2,725 3,230 1,5 Aman FWL ,630 2,481 1,3 Aman NWL ,121 2,673 1,5 Aman LWL ,377 2,737 1,3 Aman Rapid Drawdown 2,128 2,600 1,2 Aman Kosong 2,302 2,786 1,2 Aman FWL ,014 1,824 1,1 Tidak Aman NWL ,094 1,981 1,2 Tidak Aman LWL ,066 2,028 1,1 Tidak Aman Rapid Drawdown 0,942 1,920 1,1 Tidak Aman Tabel 11. Perbandingan Perhitungan Angka Keamanan Stabilitas Alternatif 2 Kondisi SF Minimum Bishop Slope/W Hulu Hilir Hulu Hilir Kosong 1,5 2,725 3,230 2,293 2,305 FWL ,3 2,630 2,481 2,462 2,318 NWL ,5 2,121 2,673 2,166 2,385 LWL ,3 2,377 2,737 2,005 2,340 Rapid Drawdown 1,2 2,128 2,600 2,004 2,335 Kosong 1,2 2,302 2,786 1,811 1,808 FWL ,1 1,014 1,824 1,043 1,374 NWL ,2 1,094 1,981 1,022 1,396 LWL ,1 1,066 2,028 1,079 1,387 Rapid Drawdown 1,2 0,942 1,920 1,084 1, Tubuh Bendungan Alternatif 3 25 m 20 m m m 48 m m m Gambar 10. Penggambaran Bidang Longsor pada Tubuh Bendungan Alternatif 3 Dapat dilihat bahwa tubuh bendungan dengan kemiringan alternatif 46 m m 18 m m 25 m 3 memiliki nilai angka keamanan stabilitas yang sesuai dengan kriteria nilai keamanan minimum yang ditentukan. Maka dapat disimpulkan bahwa kemiringan tubuh bendungan alternatif 3 dapat dijadikan acuan dalam perencanaan pembangunan Bendungan Ladongi. Untuk lebih lengkapnya, dapat mengacu pada tabel 12 dan tabel 13. Tabel 12. Rekapitulasi Angka Keamanan Stabilitas Alternatif 3 dengan Metode Bishop Kondisi Hulu Hilir SF Minimum Keterangan Kosong 2,745 3,848 1,5 Aman FWL ,293 3,280 1,3 Aman NWL ,359 3,362 1,5 Aman LWL ,054 3,698 1,3 Aman Rapid Drawdown 1,917 3,476 1,1 Aman Kosong 2,357 3,340 1,2 Aman FWL ,293 2,483 1,1 Aman NWL ,330 2,548 1,2 Aman LWL ,253 2,813 1,1 Aman Rapid Drawdown 1,166 2,640 1,1 Aman Tabel 13. Perbandingan Perhitungan Angka Keamanan Stabilitas Alternatif 3 Kondisi SF Minimum Bishop Slope/W Hulu Hilir Hulu Hilir Kosong 1,5 2,745 3,848 2,370 2,507 FWL ,3 2,293 3,280 2,484 2,565 NWL ,5 2,359 3,362 2,249 2,565 LWL ,3 2,054 3,698 2,186 2,558 Rapid Drawdown 1,1 1,917 3,476 2,170 2,558 Kosong 1,2 2,357 3,340 1,711 1,824 FWL ,1 1,293 2,483 1,114 1,343 NWL ,2 1,330 2,548 1,232 1,461 LWL ,1 1,253 2,813 1,129 1,456 Rapid Drawdown 1,1 1,166 2,640 1,120 1, KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain pada alternatif 1 dan alternatif 2 memiliki kebutuhan material yang tercukupi atau tidak melebihi ketersediaan material yang ada di lapangan tetapi alternatif 1 dan alternatif 2 memiliki stabilitas yang tidak
9 aman pada beberapa kondisi dan tidak sesuai dengan kriteria nilai angka keamanan minimum yang dianjurkan. Lain halnya pada alternatif 3. Pada alternatif 3, memiliki kebutuhan material yang tidak tercukupi atau melebihi dari ketersediaan material yang ada di lapangan tetapi memiliki stabilitas tubuh bendungan yang lebih stabil dan aman pada semua kondisi dibandingkan oleh alternatif 1 dan 2. Dapat disimpulkan, pada perencanaan konstruksi Bendungan Ladongi sebaiknya menggunakan alternatif 3 sebagai acuan tetapi diharuskan mencari alternatif lokasi lain untuk mengatasi kekurangan material yang ada. Saran Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat dilakukan antara lain yaitu untuk mempermudah analisa kebutuhan material yang dibutuhkan dan ketersediaan material yang ada di lapangan, data-data jenis tanah dan data mekanika tanah harus lebih lengkap sesuai dengan standar yang ada. Selain itu, perlunya data yang lebih aktual, tak hanya memfokuskan pada data sekunder saja, agar menghasilkan analisis yang lebih optimal dan akurat. DAFTAR PUSTAKA Anonim Analisa Stabilitas Lereng Bendungan Menggunakan SLOPE/W. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Bandung: Universitas Komputer Indonesia. Badan Standarisasi Nasional Metode Analisis Stabilitas Lereng Statik Bendungan Tipe Urugan (RSNI M ).Jakarta: Badan Standarisasi Nasional Badan Standarisasi Nasional Tata Cara Desain Tubuh Bendungan Tipe Urugan (RSNI T ).Jakarta: Badan Standarisasi Nasional Bowles, Joseph E., Hainim Johan K Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah). Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga. Calgary Stability Modeling with SLOPE/W 2007 Version, Engineering Methodology Fourth Edition,GEO-SLOPE International Ltd. Christady Hardiyatmo, Hary Mekanika Tanah 2 Edisi Keempat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Das Bradja M., Endah Noor Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis). Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Analisis Stabilitas Bendungan Tipe Urugan Akibat Beban Gempa (Pd-T A). Jakarta: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Elvira Pengujian Sifat Fisik Tanah untuk Material Timbunan Bendungan Mujur di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Laporan PKN. Tidak dipublikasikan. Malang: Universitas Brawijaya PT. Wecon Konsultan Laporan Akhir Studi Kelayakan Bendungan Ladongi. Sidoarjo: PT. Wecon Konsultan PT. Wecon Konsultan Laporan Geologi Studi Kelayakan Bendungan Ladongi. Sidoarjo: PT. Wecon Konsultan Soedibyo Teknik Bendungan. Jakarta: PT Pradnya Paramita Sosrodarsono, S. dan N. Kazuto Bendungan Type Urugan. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Sosrodarsono, S. dan K. Takeda Mekanika Tanah Dan Teknik Pondasi. Jakarta: PT Pradnya Paramita. USBR Design of Small Dams. United States: USBR
10
ANALISA STABILITAS TUBUH EMBUNG SUMBERURIP KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK MENGGUNAKAN SOFTWARE GEO-STUDIO
ANALISA STABILITAS TUBUH EMBUNG SUMBERURIP KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK MENGGUNAKAN SOFTWARE GEO-STUDIO Zahra Mutiara Putri 1, Andre Primantyo Hendrawan 2, Very Dermawan 2. 1) Mahasiswa Program Sarjana
Lebih terperinciKAJIAN KESTABILAN TUBUH WADUK RUKOH KECAMATAN TITIEU KEUMALA KABUPATEN PIDIE (109G)
KAJIAN KESTABILAN TUBUH WADUK RUKOH KECAMATAN TITIEU KEUMALA KABUPATEN PIDIE (109G) Devi Sundary 1 dan Azmeri 1 1 Jurusan Teknik Sipil, FT Universitas Syiah Kuala, Jl.Syaech Abdurrauf No. 7 Darussalam
Lebih terperinciABSTRAK Faris Afif.O,
ABSTRAK Faris Afif.O, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, November 2014, Studi Perencanaan Bangunan Utama Embung Guworejo Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Dosen Pembimbing : Ir. Pudyono,
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA EMBUNG GUWOREJO DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU DI KABUPATEN KEDIRI
STUDI PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA EMBUNG GUWOREJO DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU DI KABUPATEN KEDIRI Alwafi Pujiraharjo, Suroso, Agus Suharyanto, Faris Afif Octavio Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Air merupakan salah satu kebutuhan setiap makhluk hidup khususnya manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan air semakin meningkat sejalan dengan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR BENDUNGAN BANDUNGHARJO DESA BANDUNGHARJO - KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN
PERENCANAAN STRUKTUR BENDUNGAN BANDUNGHARJO DESA BANDUNGHARJO - KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Teknik Sipil
Lebih terperinciPENGGUNAAN BETON MATRAS SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF UNTUK PENANGGULANGAN BOCORAN PADA TANGGUL SALURAN IRIGASI
50 PENGGUNAAN BETON MATRAS SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF UNTUK PENANGGULANGAN BOCORAN PADA TANGGUL SALURAN IRIGASI Tugiran 1) Subari 2) Isman Suhadi 3) 1) Alumni Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam
Lebih terperinciPERENCANAAN DETAIL EMBUNG UNDIP SEBAGAI PENGENDALI BANJIR PADA BANJIR KANAL TIMUR
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN DETAIL EMBUNG UNDIP SEBAGAI PENGENDALI BANJIR PADA BANJIR KANAL TIMUR ( DETAIL DESIGN EMBUNG UNDIP AS A FLOOD CONTROL OF EAST FLOOD CHANNEL) Disusun Oleh : Anette
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi aliran sungai pada saat musim hujan mempunyai debit yang sangat besar. Besaran debit yang lewat tersebut tidak ada manfaatnya bahkan sering sekali menjadi masalah
Lebih terperinciPERHITUNGAN FAKTOR KEAMANAN DAN PEMODELAN LERENG SANITARY LANDFILL DENGAN FAKTOR KEAMANAN OPTIMUM DI KLAPANUNGGAL, BOGOR
PERHITUNGAN FAKTOR KEAMANAN DAN PEMODELAN LERENG SANITARY LANDFILL DENGAN FAKTOR KEAMANAN OPTIMUM DI KLAPANUNGGAL, BOGOR Fadhila Muhammad LT* 1, Muhammad Kholik, Syaiful 3 1,2,3 Universitas Ibn Khaldun
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS LERENG BENDUNGAN WONOREJO BERDASARKAN PETA GEMPA 2004 DAN PETA GEMPA 2010
ANALISIS STABILITAS LERENG BENDUNGAN WONOREJO BERDASARKAN PETA GEMPA 2004 DAN PETA GEMPA 2010 Nisa Andan Restuti 1, Pitojo Tri Juwono 2, Andre Primantyo H 2 1) Mahasiswa Magister Sumber Daya Air, Teknik
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH TEBAL TANAH LUNAK DAN GEOMETRI TIMBUNAN TERHADAP STABILITAS TIMBUNAN
STUDI PENGARUH TEBAL TANAH LUNAK DAN GEOMETRI TIMBUNAN TERHADAP STABILITAS TIMBUNAN Andryan Suhendra 1 1 Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl. KH Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciDedy Ardianto Fallo, Andre Primantyo Hendrawan, Evi Nur Cahya,
STUDI TENTANG ALTERNATIF STRUKTUR PENAHAN UNTUK MENGATASI MASALAH PERGERAKAN TANAH DI PLTP ULUMBU KECAMATAN SATAR MESE KABUPATEN MANGGARAI TENGAH PROPINSI NTT Dedy Ardianto Fallo, Andre Primantyo Hendrawan,
Lebih terperinciEVALUASI KEAMANAN TUBUH BENDUNGAN PRIJETAN MENGGUNAKAN APLIKASI PLAXIS 8.2.
EVALUASI KEAMANAN TUBUH BENDUNGAN PRIJETAN MENGGUNAKAN APLIKASI PLAXIS 8.2 Facthur Rochman Hanif 1, Runi Asmaranto 2, Dian Sisinggih 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya
Lebih terperinciPENGARUH FLUKTUASI MUKA AIR WADUK TERHADAP DEBIT REMBESAN MENGGUNAKAN MODEL SEEP/W (Studi Kasus di Bendungan Benel, Kabupaten Jembrana, Bali)
PENGARUH FLUKTUASI MUKA AIR WADUK TERHADAP DEBIT REMBESAN MENGGUNAKAN MODEL SEEP/W (Studi Kasus di Bendungan Benel, Kabupaten Jembrana, Bali) Rahman Hakim Ardiansyah 1), Sobriyah 2), Agus Hari Wahyudi
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS LERENG BENDUNGAN JATIGEDE DENGAN PARAMETER GEMPA TERMODIFIKASI
ANALISIS STABILITAS LERENG BENDUNGAN JATIGEDE DENGAN PARAMETER GEMPA TERMODIFIKASI Zaid Ramadhan Hanan, Pitojo Tri Juwono, Anggara WWS Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBangunan Air. Dr. Eng Indradi W TA. 2012/2013 Genap
Bangunan Air Dr. Eng Indradi W TA. 2012/2013 Genap Kontrak Perkuliahan Kompetensi yang diharapkan : Mampu mendefinisikan bangunan air dan menghubungkan dengan bangunan utama irigasi Mampu mengidentifikasikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Setiap perencanaan akan membutuhkan data-data pendukung baik data primer maupun data sekunder (Soedibyo, 1993).
BAB III METODOLOGI 3.1 Tinjauan Umum Dalam suatu perencanaan embung, terlebih dahulu harus dilakukan survey dan investigasi dari lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data yang berhubungan dengan perencanaan
Lebih terperinciPERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB III METODOLOGI
BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM Dalam suatu perencanaan bendungan, terlebih dahulu harus dilakukan survey dan investigasi dari lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data perencanaan yang lengkap
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHEET PILE UNTUK PERKUATAN LERENG DI DESA TAMBAKMERANG KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI
PENGGUNAAN SHEET PILE UNTUK PERKUATAN LERENG DI DESA TAMBAKMERANG KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI Kurniawan Diliaristianto 1), Niken Silmi Surjandari 2), Raden Harya Dananjaya H.I 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciKAJIAN HIDROLIS RUNTUHNYA EMBUNG JOHO DI KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI
141 Buana Sains Vol 8 No 2: 141-147, 2008 KAJIAN HIDROLIS RUNTUHNYA EMBUNG JOHO DI KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI Suhudi PS. Teknik Sipil, Fak Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Abstract Dam Joho
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS BENDUNGAN SELOREJO AKIBAT RAPID DRAWDOWN BERDASARKAN HASIL SURVEY ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY (ERT)
ANALISIS STABILITAS BENDUNGAN SELOREJO AKIBAT RAPID DRAWDOWN BERDASARKAN HASIL SURVEY ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY (ERT) Auliya Nusyura Al Islami 1, Eko Andi Suryo 2, Arief Rachmansyah 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan selama 3 bulan dari Maret 2012 hingga Mei 2012, bertempat di PT Krakatau Tirta Industri dengan objek observasi Bendungan Krenceng, Cilegon,
Lebih terperinciPENINGKATAN FUNGSI BENDUNG PLUMBON-SEMARANG SEBAGAI PENGENDALI BANJIR
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 231 241 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 231 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kata kunci : Air Baku, Spillway, Embung.
Perencanaan Embung Tambak Pocok Kabupaten Bangkalan PERENCANAAN EMBUNG TAMBAK POCOK KABUPATEN BANGKALAN Abdus Salam, Umboro Lasminto, dan Nastasia Festy Margini Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciANALISA STABILITAS TUBUH BENDUNGAN PADA BENDUNGAN UTAMA TUGU KABUPATEN TRENGGALEK
ANALISA STABILITAS TUBUH BENDUNGAN PADA BENDUNGAN UTAMA TUGU KABUPATEN TRENGGALEK JURNAL Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh : MUCHAMMAD ILHAM NIM. 0810640058-64
Lebih terperinciANALISA STABILITAS TUBUH BENDUNGAN SEULIMEUM KABUPATEN ACEH BESAR NANGGROE ACEH DARUSSALAM
ANALISA STABILITAS TUBUH BENDUNGAN SEULIMEUM KABUPATEN ACEH BESAR NANGGROE ACEH DARUSSALAM JURNAL ILMIAH PERENCANAAN TEKNIK BANGUNAN AIR Diajukan untuk memenui persyaratan memperole gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciMahasiswa Teknik Pengairan, 2 Dosen Teknik Pengairan -,
KAJIAN PENGENDALIAN BANJIR SISTEM SUNGAI ALOPOHU KABUPATEN GORONTALO PROPINSI GORONTALO Bayu Akbar Krisnamukti Handanaputra 1, Heri Suprijanto 2, Dian Sisinggih 2 1 Mahasiswa Teknik Pengairan, 2 Dosen
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) ISSN: Perencanaan Embung Bulung Kabupaten Bangkalan
Perencanaan Embung Bulung Kabupaten Bangkalan Dicky Rahmadiar Aulial Ardi, Mahendra Andiek Maulana, dan Bambang Winarta Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DAS Konaweeha adalah DAS terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Sungai Konaweeha sebagai sungai utama. Hulu DAS Konaweeha berada di Kabupaten Kolaka dan melintasi
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN BENTUK BENDUNGAN BETON SEDERHANA YANG PALING EFISIEN
STUDI PERENCANAAN BENTUK BENDUNGAN BETON SEDERHANA YANG PALING EFISIEN Prastumi, Hendro Suseno dan Fabryandri Yudha Pratama Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono
Lebih terperinciJl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp
ANALISIS STABILITAS LERENG AKIBAT BEBAN GEMPA DENGAN PERKUATAN DINDING PENAHAN TANAH MENGGUNAKAN SOFTWARE GEOSLOPE DI DESA TAMBAKMERANG, GIRIMARTO, WONOGIRI Martha Ramdhani 1), Niken Silmi Surjandari 2),
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN EMBUNG TEGALDLIMO KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI
STUDI PERENCANAAN EMBUNG TEGALDLIMO KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI Indah Tri Pujiastuti 1, Runi Asmaranto 2, Andre Primantyo Hendrawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik,
Lebih terperinci4.6 Perhitungan Debit Perhitungan hidrograf debit banjir periode ulang 100 tahun dengan metode Nakayasu, ditabelkan dalam tabel 4.
Sebelumnya perlu Dari perhitungan tabel.1 di atas, curah hujan periode ulang yang akan digunakan dalam perhitungan distribusi curah hujan daerah adalah curah hujan dengan periode ulang 100 tahunan yaitu
Lebih terperinciSTUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G.
STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT G. Perangin-angin 1 Abstrak Tanah merupakan salah satu material penting sebagai
Lebih terperinciANALISIS KEAMANAN TERHADAP BAHAYA REMBESAN PADA TUBUH BENDUNGAN DAN DI BAWAH BENDUNGAN URUGAN
ANALISIS KEAMANAN TERHADAP BAHAYA REMBESAN PADA TUBUH BENDUNGAN DAN DI BAWAH BENDUNGAN URUGAN I Gusti Ngurah Putu Dharmayasa 1) e-mail: ngurah.dharmayasa@gmail.com ABSTRAK Saat ini pemerintah merencanakan
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN BRONJONG MENGGUNAKAN SOFTWARE GEOSLOPE DI DESA TAMBAKMERANG, GIRIMARTO, WONOGIRI
ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN BRONJONG MENGGUNAKAN SOFTWARE GEOSLOPE DI DESA TAMBAKMERANG, GIRIMARTO, WONOGIRI Elok Fajar Sagita 1), Niken Silmi Surjandari 2), Yusep Muslih Purwana 3) 1)
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN (SABO DAM) BERDASARKAN MORFOLOGI SUNGAI DI SUNGAI WARMARE, KABUPATEN MANOKWARI
ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN (SABO DAM) BERDASARKAN MORFOLOGI SUNGAI DI SUNGAI WARMARE, KABUPATEN MANOKWARI Liana Herlina 1, Endah Kurniyaningrum 2 ABSTRAK Dalam perencanaan penanggulangan
Lebih terperinciGambar 5.20 Bidang gelincir kritis dengan penambahan beban statis lereng keseluruhan Gambar 5.21 Bidang gelincir kritis dengan perubahan kadar
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR PERSAMAAN...
Lebih terperinciPERENCANAAN TUBUH EMBUNG BULUNG DI KABUPATEN BANGKALAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN TUBUH EMBUNG BULUNG DI KABUPATEN BANGKALAN TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : DIDIN HENDRI RUKMAWATI 0753010019 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS LERENG MEMAKAI PERKUATAN GEOTEKSTIL DENGAN BANTUAN PERANGKAT LUNAK(STUDI KASUS PADA SUNGAI PARIT RAYA)
ANALISIS STABILITAS LERENG MEMAKAI PERKUATAN GEOTEKSTIL DENGAN BANTUAN PERANGKAT LUNAK(STUDI KASUS PADA SUNGAI PARIT RAYA) Fika Famungkas, Widodo Suyadi, Yulvi Zaika Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciANALISA REMBESAN BENDUNGAN BAJULMATI TERHADAP BAHAYA PIPING UNTUK PERENCANAAN PERBAIKAN PONDASI
Astuti dkk., Analisa Rembesan Bendungan Bajulmati terhadap Bahaya Piping untuk Perencanaan Perbaikan Pondasi 51 ANALISA REMBESAN BENDUNGAN BAJULMATI TERHADAP BAHAYA PIPING UNTUK PERENCANAAN PERBAIKAN PONDASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bendungan adalah sebuah struktur konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air sungai sehingga terbentuk tampungan air yang disebut waduk. Bendungan pada umumnya
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN» KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK. 1.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL l HALAMAN PENGESAHAN» KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK jl1 v v111 x xi xu BAB I PENDAHULUAN1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah
Lebih terperinciAnalisis Rembesan dan Stabilitas Bendungan Bajulmati dengan Metode Elemen Hingga Model 2D dan 3D
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Analisis Rembesan dan Stabilitas Bendungan Bajulmati dengan Metode Elemen Hingga Model 2D dan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Melalui analisa dan perhitungan nilai faktor keamanan yang telah
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Melalui analisa dan perhitungan nilai faktor keamanan yang telah dilakukan dengan Metode Fellinius, program SlopeW dan program Plaxis seperti yang telah dijelaskan pada bab
Lebih terperinciPERENCANAAN BANGUNAN PELIMPAH SAMPING (SIDE CHANNEL SPILLWAY) BENDUNGAN BUDONG-BUDONG KABUPATEN MAMUJU TENGAH PROVINSI SULAWESI BARAT
PERENCANAAN BANGUNAN PELIMPAH SAMPING (SIDE CHANNEL SPILLWAY) BENDUNGAN BUDONG-BUDONG KABUPATEN MAMUJU TENGAH PROVINSI SULAWESI BARAT Warid Muttafaq 1, Mohammad Taufik 2, Very Dermawan 2 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciPERENCANAAN EMBUNG PARAS KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH
ii HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN EMBUNG PARAS KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH (Design of Paras Small Dam Boyolali Regency Central Java) Disusun Oleh : CATUR PURNOMO NIM. L2A 002 032
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN LERENG METODE MORGENSTERN-PRICE (STUDI KASUS : DIAMOND HILL CITRALAND)
ANALISIS KESTABILAN LERENG METODE MORGENSTERN-PRICE (STUDI KASUS : DIAMOND HILL CITRALAND) Gideon Allan Takwin, Turangan A. E., Steeva G. Rondonuwu Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang pada era globalisasi ini. Sebagai negara berkembang Indonesia membutuhkan jaringan infrastruktur yang menunjang.
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS LERENG PADA BENDUNGAN TITAB
TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS LERENG PADA BENDUNGAN TITAB Oleh : Gedee Rico Juliawan NIM: 1019151019 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 KEMENTERIANN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bendungan Way Biha merupakan bendungan yang sangat dibutuhkan keberadaannya bagi masyarakat yang menggunakan sungai Way Biha dan masyarakat yang tinggal di sekitar bendungan tersebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Dalam pengumpulan data untuk mengevaluasi bendungan Ketro, dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, antara lain :
BAB III METODOLOGI 45 3.1. URAIAN UMUM Di dalam melaksanakan suatu penyelidikan maka, diperlukan data-data lapangan yang cukup lengkap. Data tersebut diperoleh dari hasil survey dan investigasi dari daerah
Lebih terperinciANALISA GEOTEKNIK BENDUNGAN GONGSENG TERHADAP KEAMANAN REMBESAN, STABILITAS LERENG, DAN BEBAN GEMPA
, Halaman 83 90 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 2, Tahun 207 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/jkts ANALISA GEOTEKNIK BENDUNGAN GONGSENG TERHADAP KEAMANAN REMBESAN, STABILITAS
Lebih terperinciSTUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK
Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 9 (KoNTekS 9) Komda VI BMPTTSSI - Makassar, 7-8 Oktober 25 STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK Tri Harianto, Ardy Arsyad
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah Lempung Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu yang menghasilkan sifat-sifat plastis pada tanah bila dicampur dengan air (Grim,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2. Maksud dan Tujuan...
Lebih terperinciPERENCANAAN EMBUNG KERSULO KABUPATEN PATI JAWA TENGAH
ii HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN EMBUNG KERSULO KABUPATEN PATI JAWA TENGAH (Design of Kersulo Small Dam Pati Regency Central Java) Disusun Oleh : ADI WIBOWO NIM. L2A 001 005 DIMAS
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS LERENG EMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DINDING PENAHAN KANTILEVER DAN TIANG (PILE) DENGAN BANTUAN PERANGKAT LUNAK
ANALISIS STABILITAS LERENG EMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DINDING PENAHAN KANTILEVER DAN TIANG (PILE) DENGAN BANTUAN PERANGKAT LUNAK Cendana Putri Nugroho, Eko Andi Suryo, Yulvi Zaika Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Flow Chart Rencana Kerja Tugas Akhir
BAB IV METODOLOGI 4.1 Tinjauan Umum Penulisan laporan Tugas Akhir ini memerlukan adanya suatu metode atau cara yaitu tahapan tahapan dalam memulai penulisan sampai selesai, sehingga penulisan Tugas Akhir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Commision on Environment and Development (1987) dalam Jaya (2004) mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menyimpan air yang berlebih pada
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menyimpan air yang berlebih pada
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Bendungan Semantok, Nganjuk, Jawa Timur PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR Faris Azhar, Abdullah
Lebih terperinciPERENCANAAN TUBUH EMBUNG ROBATAL, KECAMATAN ROBATAL, KABUPATEN SAMPANG
PERENCANAAN TUBUH EMBUNG ROBATAL, KECAMATAN ROBATAL, KABUPATEN SAMPANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Program Studi Teknik Sipil Oleh : DONNY IRIAWAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menyimpan air yang berlebih pada
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS LERENG TEBING SUNGAI GAJAHWONG DENGAN MEMANFAATKAN KURVA TAYLOR
ANALISIS STABILITAS LERENG TEBING SUNGAI GAJAHWONG DENGAN MEMANFAATKAN KURVA TAYLOR M a r w a n t o Jurusan Teknik Sipil STTNAS Yogyakarta email : marwantokotagede@gmail.com Abstrak Kejadian longsoran
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PENANGKAP SEDIMEN PADA BENDUNG INGGE KABUATEN SARMI PAPUA ABSTRAK
STUDI PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PENANGKAP SEDIMEN PADA BENDUNG INGGE KABUATEN SARMI PAPUA Agnes Tristania Sampe Arung NRP : 0821024 Pembimbing : Ir.Endang Ariani, Dipl. H.E. NIK : 210049 ABSTRAK Papua
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SARI... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiv
DAFTAR ISI Halaman SARI... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan
Lebih terperinciIdentifikasi Debit Banjir, Desain Teknis dan Kontrol Stabilitas Bendung Pengelak Banjir ABSTRAK
Identifikasi Debit Banjir, Desain Teknis dan Kontrol Stabilitas Bendung Pengelak Banjir 1 Identifikasi Debit Banjir, Desain Teknis dan Kontrol Stabilitas Bendung Pengelak Banjir Adi Prawito ABSTRAK Di
Lebih terperinciALTERNATIF PERKUATAN LERENG PADA RUAS JALAN MEDAN BERASTAGI, DESA SUGO KM
ALTERNATIF PERKUATAN LERENG PADA RUAS JALAN MEDAN BERASTAGI, DESA SUGO KM 25+200. Email : Agrifasianipar@yahoo.com Email : Sipil_s2_USU@yahoo.com ABSTRAK Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai perkuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan industri juga makin meningkat. Perluasan lahan juga dilakukan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan terhadap lahan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk. Tidak hanya untuk hunian, kebutuhan lahan untuk pertanian dan industri
Lebih terperinciANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK
ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA Adriani 1), Lely Herliyana 2) ABSTRAK Jalan lingkar utara adalah daerah yang berjenis tanah rawa atau tanah lunak maka untuk melakukan
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS SALURAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO (PLTM) PADA LERENG STABILITY ANALYSIS OF POWER PLANT MINI- HYDRO DRAINAGE AT SLOPE
ANALISIS STABILITAS SALURAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO (PLTM) PADA LERENG STABILITY ANALYSIS OF POWER PLANT MINI- HYDRO DRAINAGE AT SLOPE Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Tujuan Lokasi proyek Analisis Curali Hujan Rata-rata Rerata Aljabar 12
DAI TAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI v DAFTAR GAMBAR x DAFTAR TABEL xii DAFTAR LAMPIRAN xiv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Tujuan 2 1.3 Manfaat
Lebih terperinciKAJIAN PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN
Spectra Nomor 11 Volume VI Januari 008: 8-1 KAJIAN PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN Ibnu Hidayat P.J. Dosen Teknik Pengairan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebagian
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PELIMPAH EMBUNG KRUENG RAYA KELURAHAN KRUENG RAYA KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR
STUDI PERENCANAAN PELIMPAH EMBUNG KRUENG RAYA KELURAHAN KRUENG RAYA KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR M.Fa is Yudha Ariyanto 1, Pitojo Tri Juwono 2, Heri Suprijanto 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik
Lebih terperinciPERENCANAAN TUBUH EMBUNG GADDING KECAMATAN MANDING, KABUPATEN SUMENEP TUGAS AKHIR
PERENCANAAN TUBUH EMBUNG GADDING KECAMATAN MANDING, KABUPATEN SUMENEP TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Jurusan Teknik Sipil Diajukan Oleh : GATOT SUHARTANTO
Lebih terperinciPERENCANAAN BENDUNG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO DI KALI JOMPO SKRIPSI
PERENCANAAN BENDUNG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO DI KALI JOMPO SKRIPSI Oleh. ACHMAD BAHARUDIN DJAUHARI NIM 071910301048 PROGRAM STUDI STRATA I TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciIII - 1 BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI
III - 1 BAB III 3.1 Tinjauan Umum Dalam penulisan laporan Tugas Akhir memerlukan metode atau tahapan/tata cara penulisan untuk mendapatkan hasil yang baik dan optimal mengenai pengendalian banjir sungai
Lebih terperinciANALISA KESTABILAN LERENG METODE LOWE-KARAFIATH (STUDI KASUS : GLORY HILL CITRALAND)
ANALISA KESTABILAN LERENG METODE LOWE-KARAFIATH (STUDI KASUS : GLORY HILL CITRALAND) Giverson Javin Rolos, Turangan A. E., O. B. A. Sompie Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciPENGARUH TINGGI GALIAN TERHADAP STABILITAS LERENG TANAH LUNAK ABSTRAK
PENGARUH TINGGI GALIAN TERHADAP STABILITAS LERENG TANAH LUNAK Nikodemus Leomitro NRP: 1221043 Pembimbing: Ir. Herianto Wibowo, M.Sc. ABSTRAK Lereng merupakan sebidang tanah yang memiliki sudut kemiringan
Lebih terperinciPERENCANAAN EMBUNG SEMAR KABUPATEN REMBANG. Muchammad Chusni Irfany, Satriyo Pandu Wicaksono, Suripin *), Sri Eko Wahyuni *)
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 685 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 685 694 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT ATA 2011/2012
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT ATA 2011/2012 1. PENGERTIAN Waduk dibangun dengan membendung ( Impounding ) sebagian dari aliran permukaan (run-off) pada daerah pengaliran
Lebih terperinciBendungan Urugan II. Dr. Eng Indradi W. Sunday, May 19, 13
Bendungan Urugan II Dr. Eng Indradi W. Bendungan urugan Bendungan yang terbuat dari bahan urugan dari borrow area yang dipadatkan menggunakan vibrator roller atau alat pemadat lainnya pada hamparan dengan
Lebih terperinciIdentifikasi Debit Banjir, Desain Teknis dan Kontrol Stabilitas Bendung Pengelak Banjir ABSTRAK
1 Identifikasi Debit Banjir, Desain Teknis dan Kontrol Stabilitas Bendung Pengelak Banjir Adi Prawito ABSTRAK Di Tuban terdapat Kali Jambon yang penampangnya kecil sehingga tidak mampu mengalihkah debit
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Deskripsi Wilayah Studi 1. Letak dan Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Jepara dan Daerah Tangkapan Hujan Waduk Way Jepara secara geografis terletak pada 105 o 35 50 BT
Lebih terperinciTINJAUAN SISI OPERASI WADUK DALAM MENUNJANG INTENSITAS TANAM
JURNAL TUGAS AKHIR TINJAUAN SISI OPERASI WADUK DALAM MENUNJANG INTENSITAS TANAM Oleh : MOCHAMMAD YUSUF KRISHNA SATRIA D 111 12 283 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN GOWA 2017 TINJAUAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2015 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2015 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI III-1
BAB III METODOLOGI 3.1 Tinjauan Umum Pekerjaan pembangunan embung teknis (waduk kecil), diawali dengan survei dan investigasi secara lengkap, teliti dan aktual di lapangan, sehingga diperoleh data - data
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR
Lebih terperinciANALISA STABILITAS TUBUH BENDUNGAN LOLAK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SULAWESI UTARA
ANALISA STABILITAS TUBUH BENDUNGAN LOLAK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SULAWESI UTARA JURNAL Diajukan untuk memenuhi ersyaratan memeroleh gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh : GHEA WEDYA RANGGA DEWA NIM. 0910640043-64
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGENDALIAN SEDIMEN SUNGAI SERAYU DI KABUPATEN WONOSOBO
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGENDALIAN SEDIMEN SUNGAI SERAYU DI KABUPATEN WONOSOBO Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Program Strata 1 Pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN POTENSI SUMBER DAYA AIR PERMUKAAN DANAU, WADUK DAN BENDUNG
PENGEMBANGAN POTENSI SUMBER DAYA AIR PERMUKAAN DANAU, WADUK DAN BENDUNG DANAU Danau merupakan bentuk alamiah dari genangan air yang mempunyai volume yang besar. Karena perbedaan ketinggian yang berbeda
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224
MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Setiap kasus tanah yang tidak rata, terdapat dua permukaan
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH (CIV -205)
MEKANIKA TANAH (CIV -205) OUTLINE : Tipe lereng, yaitu alami, buatan Dasar teori stabilitas lereng Gaya yang bekerja pada bidang runtuh lereng Profil tanah bawah permukaan Gaya gaya yang menahan keruntuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Waduk atau Bendungan 2.1.1 Pengertian Umum Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 37 Pasal 1 Tahun 2010 tentang Bendungan, bahwa bendungan adalah bangunan yang berupa urukan tanah,
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (STUDI KASUS: SEKITAR AREAL PT. TRAKINDO, DESA MAUMBI, KABUPATEN MINAHASA UTARA)
ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (STUDI KASUS: SEKITAR AREAL PT. TRAKINDO, DESA MAUMBI, KABUPATEN MINAHASA UTARA) Melania Kalalo Jack H. Ticoh, Agnes T. Mandagi Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Lebih terperinciPerencanaan Embung Juruan Laok, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Perencanaan Embung Juruan Laok, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep Muhammad Naviranggi, Abdullah Hidayat Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu fungsi pembangunan sabo dam adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu fungsi pembangunan sabo dam adalah untuk mengendalikan aliran sedimen akibat erupsi gunung api. Daerah aliran sungai bagian hulu di sekitar gunung api aktif
Lebih terperinci