FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL Nomor: 42/DSN-MUIN /2004 Tentang SYARIAH CHARGE CARD. 2-)r)~\r. c. QS. al-ma'idah [5]: 2: b. QS.Yusuf[12]: 72: -, -..
|
|
- Yulia Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 . "'''..' k..""","""". ;/ &.1."!\~&t.1..~~~f; " ~~ j\}-~:.j~ DEWAN SYARIAH NASIONAL MUI National Shari a Board -Indonesian Council of Ulama Sekretariat : Masj id Istiqlal Kamar 12 Taman Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat Telp. (021) Fax. (021) FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL Nomor: 42/DSN-MUIN /2004 Tentang SYARIAH CHARGE CARD. r--ju.. J::..':/ II. \.AU;[IA. 1.k rf"\'r,~,r Dewan Syari'ah Nasional, setelah 2-)r)~\r Menimbang Mengingat a. bahwa untuk memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi dan penarikan tunai diperlukan charge card; b. c. bahwa fasilitas charge card yang ada dewasa ini masih belum sesuai dengan prinsip-prinsip syariah; bahwa agar fasilitas tersebut dilaksanakan sesuai dengan Syari'ah, Dewan Syari'ah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa mengenai hal tersebut untuk dijadikan pedoman. 1. Firman Allah SWT, antara lain: a. QS. al-ma'idah [5]:1:... ~~~ (,;:,f\:?i J.J\ ~~ ahaiorangyang beriman! Penuhilah aqad-aqad ilu...". b. QS.Yusuf[12]: 72: -, -..}-.~) - ~ -- lfi)~.' Jo.>- - N ~ ~G,.~), ~\ - - t.\~ W - \)Jt; "Penyeru-penyeru itu berseru: 'Kami kehilangan piala Raja; dan barang siapa yang dapat mengembalilwnnya, akan memperoleh bahan malwnan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya.,,, c. QS. al-ma'idah [5]: 2:...~\)Jj\) ti ~ \j)~ ~) 'ls}ji)~\ ~ \j)~) ''Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjalwn) kebajilwn dan takwa, dan janganlah tolong-menolong dalam (mengerjakan) dosa danpelanggaran... "
2 ~... Syariah Charge Card 2 d. QS. al-furqan 125]:67,, " 0,),),,,..t.:\J;~~ :.; 0l5') \J?; ~) \} ;-; ~ 'pi \~~~\) "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-iebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. " e. QS. AI-Isra' [17]: 26-27: " " '~o~ ~, 0LS) ~WJ\ 0\~1 \)t5' ~J~\ 01,\~~ ~-4 ':1)... " '", ), # )',.I~y.s;) 0\\":#~1\ 'Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. " f. QS. al-isra' [17]: 34: "-", os..),.:j~ 0l5'"=4-J101,~~ I~ji)..., 'Dan penuhilah janji; sesungguhnyajanji ilupasti diminra pertanggunganjawabannya. " g. QS. al-qashash [28]: 26: ~~\ 0?L:.\ Jo ~ 01,~:rL:.1~~L; W\~l 8~, " ", ) 0., 0..j:'":J' ''salah seorang dari kedua wanita ilu berkala, 'Hai ayahku! Ambillah ia sebagai orangyang bekerja (pada kila), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kila) adalah orangyang kual lagi dapal dipercaya.'" h. QS. al-baqarah [2]: 275: )',), 0),0, ), '''f ~ ~ 0~\ ~ <$ljir~w- ':110;~ ':1 (.\1 0}5't; :;'JJ\, ", 0 s. "', ",)0 0, " / '#. -: 0]1illl I~ i',g') I I~. ~.'It L.SI I II..; 0 )?'L, 2.U~ " '. II ~ ~). u:c:::- ~y~:, ~, u, '",J,, '...,,~I 'J Co~ ~u ~~ ~ ~:;. ~~t,;,. ~,t;)it?),,,.0:'~~ ~ ~ }J\ y~f ~)t ;~ :;0),Jj, J1 ~;f),,,, " "Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperli berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian ilu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya Dewan Syari 'ah Nasional MUI
3 ...,-. Syariah Charge Card 3 I. dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghunipenghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. " QS. al-baqarah [2]: 282: 0,~ ", ~}'...~~u ~ ~i Jl J~ ~1J5 \~11:;1:;.lI1 4:~ " '",, ''Hai orang yang beriman! Jika kamu bermu'amalah tidak secara tunai sampai waktu tertentu, buatlah secara tertulis... ". j. QS. al-baqarah [2]: 280:,,}, }"o...;;.. :: J! o)~:-~ o~ :,~ 015' 01) ~ "" ' "Dan jika ia (orang yang berhutang ftu) dalam kesulitan, berilah tangguh sampai ia berkelapangan... " 2. Hadis Nabi s.a.w.; antara lain: a. Hadis Nabi riwayat Imam al-tirmidzi dari 'Amr bin' Auf al- Muzani, Nabi s.a.w. bersabda: ~ ",,,. ~. - '}' ~\;. ~i :,i 'J~ (?- ~ 'J~ ~\ ;;; ~b:- ~\ ~,,',,,~ "..~\;. J-i:,i 'J~ (?- l1? 'J~~/? ~ 0~\) "Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perjcll~jianyang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. " b. Hadis Nabi riwayat Imam Ibnu Majah, al-daraquthni, dan yang lain, dari Abu Sa'id al-khudri, Nabi s.a.w. bersabda:,,. ~\~'J) ~~'J. 'Tidak boleh membahayakan (merugikan) diri sendiri maupun orang lain. " c. Hadis Nabi riwayat Bukhari dari Salamah bin al-akwa':. '"," I ~ ' ~,~, ~ :Jw ~~I~ ~ Gj~ JI rc) ~.n)~..1j\~ ~\ 0i '# ",,',. '", /,},; " },, dj :Jw,tS~i ;j~ # " J' ~,~~, ~'J:'~u~j; J. ~ # ", ",,},~,, - },, :;;L3 Y.I Ju <,-~G, n ~ \).G>:Ju,~ :\~u~j;j. # ' ~,.0 ~ ~~I J~~ t;~; ~ 'Telah dihadapkan kepada Rasulul/ah s.a.w. jenazah seorang laki-laki untuk disalatkan. Rasulullah bertanya, 'Apakah ia mempunyai hutang?' Sahabat menjawab, 'Tidak'. Maka, beliau mensalatkannya. Kemudian dihadapkan lagi jenazah lain, Rasulullah pun bertanya,
4 Syariah Charge Card 4 'Apakah ia mempunyai hutang?' Mereka menjawab, 'Ya '. Rasulullah berkata, 'Salatkanlah temanmu itu' (beliau sendiri tidak mau mensalatkannya). Lalu Abu Qatadah berkata, 'Saya menjamin hutangnya, ya Rasulullah '. Maka Rasulullah pun menshalatkanjenazah terse but... d. Hadis Nabi riwayat Abu Daud, Tirmizi dan Ibn Hibban: JU LI'~, J", 1\~J "" ~~ J ~f ~) ~W\ n i.:d ~f, ~,," '-", J.~!\i- ~) :r-cj ~\) ~ ;u\ ~ ~\J~~ 'Za'im (penjamin) adalah gharim (orang yang menanggung hutang)... e. Hadis Nabi riwayat Abu Daud dari Sa'd Ibn Abi Waqqash, ia berkata:., ",..,J,~:LJ~.~ Gjt.~) ~ ~1j:.J\~ L.:~~'1\ t$p ()..,, " ''''', J, lhp 0i G;i) 0~ :; r-c) ~\)~ ~\ ~ ~\J~~ GQ ~..-;, '..~)\~~,,, "Kami pernah menyewankan tanah dengan (bayaran) hasil pertaniannya; maka, Rasu/ullah me/arang kami me/akukan ha/ tersebut dan memerintahkan agar kami menyewakannya. dengan emas a/au perak. " f. Hadis riwayat 'Abd ar-razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id al-khudri, Nabi s.a.w. bersabda: J,.. 1' ~'~J:Ji~ \ " -;" f~' 1 ' 'Or -..r.:-=""\ r"::"-- if ", ('Barang siapa mempekerjakan pekerja, beritahukanlah upahnya. " g. Hadis Nabi riwayat Muslim, Nabi bersabda: I. J -' " JI, I " y:?, ~ ~}' ~ ;U\ C),t;:u\ y}' J. ~}' ~ J-C):;,,,, ", ~i?y- ~ ~I:;jlrl;C ~II?Y- ~ ~Ij,~~I r".y- "Orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulilannya di dunia, Allah akan me/epaskan kesulitannya di hari kiamal; dan Allah senantiasa menolong hamba-nya selama ia (suka) menolong saudaranya" h. Hadis Nabi riwayat Jama'ah, Nabi bersabda:.i. J. ~I\:,~.~1 I\...:...r- I..>"' 1u-- "Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu adalah sua/u kezaliman... " 1. Hadis Nabi riwayat Nasa'i, Abu Daud, Ibn Majah, dan Ahmad, Nabi bersabda: J J 'J'.~~) ~~ ~ ~\)\ ~ "Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh orang Dewan Syari 'ah Nasiona/ MUI
5 Syariah Charge Card 5 mampu, menghalalkan harga diri dan memberikan sanksi. kepadanya. " j. Hadis Nabi riwayat Bukhari, Nabi bersabda:.,},} ~. ~~Fi;S~ 0~ "Orang yang terbaik di an/ara kamu adalah orang yang paling baik dalam pembayaran hutangnya. " 3. Kaidah Fiqh; antara lain: a. b. c.,.. ~.,~}.,. }".If:~;'; ~ ~~ J~ 0i :l~~~~\ ~)G~\ ~ J.o~\ "Pada dasarnya, semua bentukmuamalahbolehdilakukan kecuali ada dali! yang mengharamkannya. ", }",.,.~: :::1\~ ;j;'~ :J\ "Kesulitan dapat menarik kemudahan. ", ', }, }.,.o~)~\ dj? J; ~ ~W\,, 'Keperluan dapat menduduki posisi darura/. " d. e., "".. ~,. ~~\,,,..-'..~\.t.r~ } :=-:~u~/'"'~ ~d,d 'Sesuatu yang berlaku berdasarkan ada/ kebiasaan sama dengan sesuatu yang berlaku berdasarkan syara' (selama tidak bertentangan dengan syari 'at). ".. ',',. J ~ ~ r~ -::u:j1~~;.~w\ "Menghindarkan kerusakan (kerugian) harus didahulukan (diprioritaskan) atas mendatangkan kemaslahatan. " Memperhatikan 1. Pendapat fuqaha'; antara lain dalam: a. Kitab /'anah al-thalibin, jilid III : I~ :;.)f, :Jli::'{5-- ~:,:;, "'~:'J (J':,i.'" J~ ~ ~~) r >-" )~ r~ ~).~~. ' ~ ~:l ~t:.:o~ ", ;u,t?~ u1:;;;l. }} L N 0 0,0, ~-;)~:;.~ ~G 0~ ~j ~t..:j1~~ ~~ ~~I? ~,,,0. n "." 0",, :,i ~W\ ~)t; ~w, 4J t.lj...djt..\la.:;.}\ : Jij :,J) :~~,, ",, } },,., " ~~I ~ r~~~ ~ 0~.~:')I\~ ~G 0\5' \~';.,:~ },,."',, } :;(.JyG.0C.H ~:')I\ 0i ~, ~,, "(Tidak sab akad penjaminan [dhaman] terhadap sesuatu yang akan menjadi kewajiban, seperti hutang dari akad qardh) yang akan dilakukan Misalnya ia berkata: 'Berilah orang ini hutang sebanyak seratus dan aku menjaminnya.' Penjaminan tersebut tidak sab, karena hutang orang itu belum terjadi. Dalam pasal tentang Qardh, pensyarah telah menuturkan masalah ini --penjaminan
6 Syariah Charge Card 6 terhadap suatu kewajiban (hutang) yang belum terjadi -- dan rnenyatakan bahwa ia sah rnenjadi penjamin. Redaksi dalam pasal tersebut adalah sebagai berikut: 'Seandainya seseorang berkata, Berilah orang ini hutang sebanyak seratus... dan aku menjaminnya. Kernudian orang yang diajak bicara memberikan hutang kepada orang dimaksud sebanyak seratus atau sebagiannya, maka orang tersebut rnenjadi penjamin menurut pendapat yang paling kuat (awjah).' Dengan demikian, pemyataan pensyarah di sini (dalam pasal tentang dhaman) yang menyatakan dhaman (terhadap sesuatu yang akan menjadi kewajiban) itu tidak sah bertentangan dengan pemyataannya sendiri dalam pasal tentang qardh di atas yang menegaskan bahwa hal tersebut adalah (sah sebagai) dhaman." b. Kitab Mughni al-muhtaj, jilid II: :, '~" 0 J c. d. e. JG- (~t) lk- (~.f')...~jji }j (0~I d.kj'".;j), ",,0,, J J " 0 0 G 0~ ~~I ~j)...~ tj t.:0l..:p~ ~,~\, "0'" 0' n.41 y.x ~ ~WI 0'1 '~.i~'~ ~ :,i ~~:.='~ ~ (~, ", "(Hal yang dijamin) yaitu hutang (disyaratkan harns berupa hak yang telah terjadi) pada saat akad. Oleh karena itu, tidak sah menjamin hutang yang belum menjadi kewajiban... (Qaul qadim --Imam al-syati'i-- menyatakan sah penjaminan terhadap hutang yang akan menjadi kewajiban), seperti harga barang yang akan dijual atau sesuatu yang akan dihutangkan. Hal itu karena hajat --kebutuhan orang-- terkadang mendorong adanya penjaminan tersebut." Kitab al-muhadzdzab,juz I Kitab al-ijarah hal. 394: ~L-:JI J~;;"WI0'1j...~~\ ~cj ~ ~)~yi~ j~ 0\~) ~~,:;i ~ 2\ ~.)k- ts,~~,:;ij~~~~.~cjl ~. ~~kyi~ j~ "Boleh melakukan akad ijarah (sewa menyewa) atas manfaat yang dibolehkan... karena keperluan terhadap manfaat sama dengan keperluan terhadap benda. Manakala akad jual beli atas benda dibolehkan, maka sudah seharusnya dibolehkan pula akad ijarah atas manfaat." Kitab Fiqh al-sunnahjilid 4/ : 0 J, 0 0" 0 J", 0.LIt.:~(.I\,0:<:'1\,'. o~ J.:I~ -II' J (JL djl&}( ".r;,~ ~ ir..s-; ~,: ) "Kafalah Gaminan) harta yaitu kafil (penjamin}berkewajiban mernberikan jamimin dalam bentuk harta." Pendapat Majrna' al-fiqh al-islami & Hai'ah al-muhasabah wa al-muraja'ah li-al-mu'assasah al-maliyah al-islamiyah,' Bahrain, al-ma'ayir al-syar'iyah Mei 2001: al-mi'yar al- Syar'i, nornor 2 tentang Bithaqah al-hasm wabithaqah al- I'timan. Dewan Syari 'ah Nasional MUI
7 Syariah Charge Card 7 Menetapkan Pertama Kedua Ketiga 2. Substansi Fatwa DSNNo. 9/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah; Substansi Fatwa DSN No.lllDSN-MUUIV tentang Kafalah; Substansi Fatwa DSN No. I9/DSN-MUl/IV tentang Qardh; 3. Surat-surat masuk Bank BII Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Danamon Syariah dan lain-lain, perihal pennohonan fatwa tentang kartu berdasarkan prinsip syariah. 4. Pendapat Rapat Pleno Dewan Syari'ah Nasional MUI pada hari Kamis, 07 Rabi'ul Akhir 1425 H. 127 Mei MEMUTUSKAN FATWA TENTANGSYARIAH CHARGE CARD Hukum Penggunaan charge card secara syariah dibolehkan, dengan ketentuan-ketentuan ~ebagaiberikut: Ketentuan Umum Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan:. a. Syariah Charge Card adalah fasilitas kartu talangan yang dipergunakan oleh pemegang kartu (hamil al-bithaqah) sebagai alat bayar atau pengambilan uang tunai pada tempat-tempat tertentu yang harns dibayar lunas kepada pihak yang memberikan talangan (mushdir al-bithaqah) pada waktu yang telah ditetapkan. > b. Membership Fee (rusum al- 'udhwiyah) adalah iuran keanggotaan, tennasuk perpanjangan masa keanggotaan dari pemegang kartu sebagai imbalan izin menggunakan fasilitas kartu; c. Merchant Fee adalah fee yang diambil dari harga objek transaksi atau pelayanan sebagai upah/imbalan (ujrah samsarah), pemasaran (taswiq) dan penagihan (tahsil aldayn); d. Fee Penarikan Dang Tunai adalah fee atas penggunaan fasilitas untuk penarikan uang tunai (rusum sahb alnuqud) e. Denda keterlambatan (Late Charge) adalah denda akibat keterlambatan pembayaran yang akan diakui sebagai dana sosial. f. Denda karena melampaui pagu (Overlimit Charge) adalah denda yang dikenakan karena melampaui pagu yang diberikan (overlimit charge) tanpa persetujuan penerbit kartu dan akan diakui sebagai dana sosial. Ketentuan Akad Akad yang dapat digunakan untuk Syariah Charge Card adalah:
8 Syariah Charge Card 8 Keempat Kelima Keenam a. Untuk transaksi pemegang kartu (hamil al-bithaqah) melalui merchant (qabil al-bithaqah/penerima kartu), akad yang digunakan adalah akad Kafalah wal Ijarah. b. Untuk transaksi pengambilan uang tunai digunakan akad al-qardh wal Ijarah. Ketentuan dan batasan (dhawabith wa hudud) Syariah Charge Card: a. Tidak boleh menimbulkan riba. b. Tidak digunakan untuk transaksi objek yang haram atau maksiat. c. Tidak mendorong israf (pengeluaranyang berlebihan) antara lain dengan cara menetapkan pagu. d. Tidak mengakibatkan hutang yang tidak pernah lunas (ghcilabah al-dayn). e. Pemegang kartu utama hams memiliki kemampuan finansial untuk melunasi pada waktunya. Ketentuan Fee: a. luran keanggotaan (Membership fee) Penerbit kartu boleh menerima iuran keanggotaan (rusum al- 'udhwiyah) termasuk perpanjangan masa keanggotaan dari pemegang kartu sebagai imbalan izin penggunaan fasilitas kartu. b. Ujrah (Merchant Fee) Penerbit kartu boleh menerima fee yang diambil dari harga objek transaksi atau pelayanan sebagai upah/imbalan (ujrah samsarah), pemasaran (taswiq) dan penagihan (tahsil al-dayn). c. Fee Penarikan Uang Tunai Penerbit kartu boleh menerima fee penarikan uang tunai (rusum sahb al-nuqud) sebagai fee atas pelayanan dan penggunaan fasilitas yang besarnya tidak dikaitkan dengan jumlah penarikan.. Ketentuan De/Ida a. Denda Keterlambatan (Late Charge) Penerbit kartu boleh mengenakan denda keterlambatan pembayaran yang akan diakui sebagai dana sosial. b. Denda karena melampaui pagu (Overlimit Charge) Penerbit kartu boleh mengenakan denda karena pemegang kartu melampaui pagu yang diberikan (overlimit charge) tanpa persetujuan penerbit kartu dan akan diakui sebagai dana sosial. Ketentuan Penutup Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara pihak-pihak terkait, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Hadan Arbitrase Syari'ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
9 ,'-.,.. Syariah Charge Card 9 2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari temyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di: Pada Tanggal: Jakarta 07 Rabi'ul Akhir 1425 H 27 Mei 2004 M DEW AN SYARI' AH NASIONAL MAJELISULAMAINDONESIA Ketua, Sekretaris, -, Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin
Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Pembiayaan Multijasa Kontribusi dari Administrator Thursday, 18 May 2006 Terakhir kali diperbaharui Thursday, 18 May 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciHalal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Syariah Charge Card Kontribusi dari Administrator Wednesday, 17 May 2006 Terakhir kali diperbaharui Thursday, 18 May 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperincikarena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 29/DSN-MUI/VI/2002 Dewan Syari ah Nasional, setelah Tentang PEMBIAYAAN PENGURUSAN HAJI LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH Menimbang
Lebih terperinci4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 30/DSN-MUI/VI/2002 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARI AH Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang : a. bahwa salah
Lebih terperinci4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 31/DSN-MUI/VI/2002 Dewan Syari ah Nasional, setelah Tentang PENGALIHAN HUTANG Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa
Lebih terperinciuntuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. c. QS. Yusuf [12]: 72: 7 89' : ;<2)=>3 Penyeru-penyeru itu berseru: Kami
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 44/DSN-MUI/VII/2004 Tentang PEMBIAYAAN MULTIJASA Dewan Syariah Nasional setelah, Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk pelayanan jasa keuangan yang menjadi kebutuhan masyarakat
Lebih terperinci$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 32/DSN-MUI/IX/2002 Dewan Syari ah Nasional, setelah Tentang OBLIGASI SYARIAH Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk instrumen
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), setelah: Menimbang : a. bahwa salah
Lebih terperinciHalal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Pengalihan Hutang Kontribusi dari Administrator Sunday, 16 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciSekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta Telp. (021) Fax: (021)
Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta 10320 Telp. (021) 392 4667 Fax: (021) 391 8917 FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 71/DSN-MUI/VI/2008 Tentang SALE AND LEASE BACK ( )
Lebih terperinciDan Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa at) sampai ia dewasa penuhilah janji; sesungguhnya janji
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 45/DSN-MUI/II/2005 Tentang LINE FACILITY (AT-TASHILAT) Dewan Syariah Nasional setelah, Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan yang menjadi kebutuhan
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 57/DSN-MUI/V/2007 Tentang LETTER OF CREDIT (L/C) DENGAN AKAD KAFALAH BIL UJRAH
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 57/DSN-MUI/V/2007 Tentang LETTER OF CREDIT (L/C) DENGAN AKAD KAFALAH BIL UJRAH Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), setelah: Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKonversi Akad Murabahah
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Konversi Akad Murabahah Kontribusi dari Administrator Thursday, 18 May 2006 Terakhir kali diperbaharui Thursday, 18 May 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 54/DSN-MUI/X/2006 Tentang SYARIAH CARD. Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), setelah
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 54/DSN-MUI/X/2006 Tentang SYARIAH CARD Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), setelah Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan kemudahan, keamanan,
Lebih terperinci4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 37/DSN-MUI/IX/2002 Tentang PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARI AH Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang
Lebih terperinci1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari tulisan ini adalah : a. Apa itu Syariah Charge Card? b. Apa dasar hukumnya?
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut para praktisi perbankan untuk terus berinovasi dalam rangka memenui kebutuhan transaksi para nasabahnya dengan
Lebih terperinci4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 38/DSN-MUI/X/2002 Tentang SERTIFIKAT INVESTASI MUDHARABAH ANTAR BANK (SERTIFIKAT IMA) Dewan Syari ah Nasional, setelah
Lebih terperincidengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 48/DSN-MUI/II/2005 Tentang Dewan Syariah Nasional setelah, PENJADWALAN KEMBALI TAGIHAN MURABAHAH Menimbang : a. bahwa sistem pembayaran dalam akad murabahah pada pembiayaan
Lebih terperincidengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 46/DSN-MUI/VII/2005 Tentang POTONGAN TAGIHAN MURABAHAH (AL-KHASHM FI AL-MURABAHAH) Dewan Syariah Nasional setelah, Menimbang : a. bahwa sistem pembayaran dalam akad murabahah
Lebih terperinciHalal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle L/C Impor Syariah Kontribusi dari Administrator Sunday, 16 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciHalal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Murabahah Kontribusi dari Administrator Saturday, 15 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 58/DSN-MUI/V/2007 Tentang HAWALAH BIL UJRAH
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 58/DSN-MUI/V/2007 Tentang HAWALAH BIL UJRAH Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN_MUI) setelah: Menimbang : a. bahwa fatwa DSN No.12/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 78/DSN-MUI/IX/2010 Tentang MEKANISME DAN INSTRUMEN PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia setelah: Menimbang :
Lebih terperinci(dari mengambil riba), maka bagiannya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang me
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 49/DSN-MUI/II/2005 Tentang KONVERSI AKAD MURABAHAH Dewan Syariah Nasional setelah, Menimbang : a. bahwa sistem pembayaran dalam akad murabahah pada Lembaga Keuangan Syari
Lebih terperinciHalal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle L/C Ekspor Syariah Kontribusi dari Administrator Sunday, 16 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang PENGALIHAN UTANG ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan
Lebih terperinciuang perakmu ini. Dan hendaklah ia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan yang lebih baik bagimu, dan hendaklah ia b
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 34/DSN-MUI/IX/2002 Tentang LETTER OF CREDIT (L/C) IMPOR SYARIAH Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang : a. bahwa salah
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 74/DSN-MUI/I/2009 Tentang PENJAMINAN SYARIAH
Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta 10320 Telp. (021) 392 4667 Fax: (021) 391 8917 FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 74/DSN-MUI/I/2009 Tentang PENJAMINAN SYARIAH Dewan
Lebih terperincilihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan yang lebih baik bagimu, dan hendaklah ia berlaku lemah lembut, dan janganlah
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 35/DSN-MUI/IX/2002 Tentang LETTER OF CREDIT (L/C) EKSPOR SYARIAH Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang : a. bahwa
Lebih terperincic. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 47/DSN-MUI/II/2005 Tentang PENYELESAIAN PIUTANG MURABAHAH BAGI NASABAH TIDAK MAMPU MEMBAYAR Dewan Syariah Nasional setelah, Menimbang : a. bahwa sistem pembayaran dalam
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL Nomor: 42/DSN-MUI/V/2004 Tentang SYARI AH CHARGE CARD بطاقة الا ي تمان والحسم الا جل ب س م االله الر ح من الر ح ي م
FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL Nomor: 42/DSN-MUI/V/2004 Tentang SYARI AH CHARGE CARD بطاقة الا ي تمان والحسم الا جل ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS
21 BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS A. Latar belakang Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) tentang
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 62/DSN-MUI/XII/2007 Tentang AKAD JU ALAH
Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta 10320 Telp. (021) 392 4667 Fax: (021) 391 8917 FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 62/DSN-MUI/XII/2007 Tentang AKAD JU ALAH Dewan Syariah
Lebih terperinciPedoman Wawancara. 1. Apa alasan BNI Syariah Yogyakarta membuka produk Hasanah Card?
LAMPIRAN Pedoman Wawancara 1. Apa alasan BNI Syariah Yogyakarta membuka produk Hasanah Card? 2. Apa konsep Hasanah Card yang diterapkan pada BNI Syariah Yogyakarta? 3. Bagaimana mekanisme operasional Hasanah
Lebih terperinciSekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat Telp. (021) Fax: (021)
Sekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat 10320 Telp. (021) 390 4146 Fax: (021) 3190 3288 FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang PENGEMBALIAN DANA TABARRU BAGI PESERTA
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
Dewan Syariah Nasional setelah, FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO. 44/DSN-MUI/VIII/2004 Tentang PEMBIAYAAN MULTIJASA ب س م االله الر ح من الر ح ي م Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk pelayanan jasa
Lebih terperinciDan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kep
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 39/DSN-MUI/X/2002 Dewan Syari ah Nasional, setelah Tentang ASURANSI HAJI Menimbang : a. bahwa perjalanan haji mengandung
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARI AH MUSYARAKAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional, setelah: Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciGG(%#C 4FCDE")-"& J H)I Abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai Mudharabah ia mensyaratkan kepada mudharibnya agar tidak mengarungi la
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 33/DSN-MUI/IX/2002 Tentang OBLIGASI SYARIAH MUDHARABAH Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang : a. bahwa salah satu
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 59/DSN-MUI/V/2007 Tentang OBLIGASI SYARIAH MUDHARABAH KONVERSI
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 59/DSN-MUI/V/2007 Tentang OBLIGASI SYARIAH MUDHARABAH KONVERSI Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), setelah: Menimbang : a. bahwa obligasi syariah
Lebih terperinciFATWA DEWAN SY ARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA NO: l06/dsn-muiixl2016 Tentang
~J:ttJ~ DEWAN SYARIAH NASIONAL MUI National Sharia Board - Indonesian Council of Ulama Sekretariat: JI. Dempo No.19 Pegangsaan -Jakarta Pusat 10320 Telp. : (021) 3904146 Fax. : (021) 31903288 FATWA DEWAN
Lebih terperinciHalal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Mudharabah (Qiradh) Kontribusi dari Administrator Saturday, 15 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinci!9 5 :#; )*' < "6 = '> A0 #>
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 60/DSN-MUI/V/2007 Tentang PENYELESAIAN PIUTANG DALAM EKSPOR Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) setelah, Menimbang Mengingat : : a. bahwa fatwa DSN
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 72/DSN-MUI/VI/2008 Tentang SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA IJARAH SALE AND LEASE BACK
Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta 10320 Telp. (021) 392 4667 Fax: (021) 391 8917 FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 72/DSN-MUI/VI/2008 Tentang SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA
Lebih terperinciPedoman Umum Asuransi Syariah
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Pedoman Umum Asuransi Syariah Kontribusi dari Administrator Sunday, 16 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah
Lebih terperinciKONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY
KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY Ya Allah, cukupkanlah diriku dengan rizki-mu yang halal dari rizki-mu yang haram dan cukupkanlah diriku dengan keutamaan-mu dari selain-mu. (HR. At-Tirmidzi dalam Kitabud
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembiayaan 1. Pengertian Pembiayaan Setiap bank syariah wajib menjalankan fungsi menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat. Penghimpunan dana masyarakat di perbankan syariah
Lebih terperinciObligasi Syariah Ijarah
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Obligasi Syariah Ijarah Kontribusi dari Administrator Wednesday, 17 May 2006 Terakhir kali diperbaharui Wednesday, 17 May 2006 Fatwa Dewan Syari'ah
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 76/DSN-MUI/ VI/2010. Tentang SBSN IJARAH ASSET TO BE LEASED
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 76/DSN-MUI/ VI/2010 Tentang SBSN IJARAH ASSET TO BE LEASED Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), setelah Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung
Lebih terperinciFATWA DEW AN SYARIAH NASIONAL. NO: 89/DSN-MUI/XIII2013 Tentang PEMBIAY AAN ULANG (REFINANCING) o "'II. 0 _"'II ~I ?:J.
~~~~ DEWAN SYARIAH NASIONAL MUI National Sharia Board -Indonesian Council of Ulama Sekretariat: JI. Dempo No.19 Pegangsaan-Jakarta Pusat 10320 Telp.: (021) 3904146 Fax. : (021) 31903288 FATWA DEW AN SYARIAH
Lebih terperinci!"#$#% & '() *%&+, # #-.#(/' 01 '*234%& #:
Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta 10320 Telp. (021) 392 4667 Fax: (021) 391 8917 FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 64/DSN-MUI/XII/2007 Tentang SERTIFIKAT BANK INDONESIA
Lebih terperinciSekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta 10320
Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta 10320 Telp. (021) DEWAN 392 4667 Fax: SYARI AH (021) 391 NASIONAL 8917 FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 73/DSN-MUI/XI/2008 Tentang
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 61/DSN-MUI/V/2007 Tentang PENYELESAIAN UTANG DALAM IMPOR
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 61/DSN-MUI/V/2007 Tentang PENYELESAIAN UTANG DALAM IMPOR Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) setelah, Menimbang : a. bahwa fatwa DSN No. 34/DSN-MUI/IX/2002
Lebih terperinciFATWA MUI TENTANG TRADING FOREX
FATWA MUI TENTANG TRADING FOREX Fatwa MUI Tentang Jual Beli Mata Uang (AL-SHARF) Pertanyaan yang pasti ditanyakan oleh setiap trader di Indonesia : 1. Apakah Trading Forex Haram? 2. Apakah Trading Forex
Lebih terperinci+#45 64/78 9!" :;#", +; #< +!"
Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta 10320 Telp. (021) 392 4667 Fax: (021) 391 8917 FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 69/DSN-MUI/VI/2008 Tentang SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL. NO: 95/DSN-MUINII/2014 Tentang SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA (SBSN) WAKALAH. o "'1\. 0."'1\ ~\ 0 ~J' ~J' / ~
~J:~ DEWAN SYARIAH NASIONAL National Sharia Board -Indonesian MUI Council of Ulama Sekretariat : JI. Dempo No.19 Pegangsaan -Jakarta Pusat 10320 Telp. : (021) 3904146 Fax. : (021) 31903288 FATWA DEWAN
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang
Fatwa Pedoman Asuransi Syariah 1 FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang PENGEMBALIAN KONTRIBUSI TABARRU BAGI PESERTA ASURANSI YANG BERHENTI SEBELUM MASA PERJANJIAN BERAKHIR ا ا رل
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NOMOR: 92/DSN-MUIIIV Tentang PEMBIAY AAN YANG DISERTAI (AT-TAMWIL AL-MAUTSUQ BI AL-RAHN) "'11 0_"'11 ~I 0
~J:~ DEWAN SYARIAH NASIONAL National Sharia Board - Indonesian MUI Council of Ulama Sekretariat: JI. Dempo NO.19 Pegangsaan -Jakarta Pusat 10320 Telp. : (021) 3904146 Fax. :(021) 31903288 FATWA DEWAN SYARIAH
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN DENDA PENUNDAAN PEMBAYARAN KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN DENDA PENUNDAAN PEMBAYARAN KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SURABAYA A. Analisa Hukum Islam Terhadap Sanksi Denda Pada Nasabah
Lebih terperinciElis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.
Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Secara bahasa Rahn berarti tetap dan lestari. Sering disebut Al Habsu artinya penahan. Ni matun rahinah artinya karunia yang tetap dan lestari. Secara teknis menahan salah
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI UMUM PROFIL DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (DSN-MUI)
15 BAB II DESKRIPSI UMUM PROFIL DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (DSN-MUI) A. Sejarah Berdirinya Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Seiring dengan perkembangan ekonomi
Lebih terperinci) **+*&,'**- *** *.'/ %$!. 01&2*3+*&41&**5$ (+2 Hai orang-orang yang beriman tunaikanlah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yan
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 21/DSN-MUI/X/2000 Tentang PEDOMAN UMUM ASURANSI SYARI AH Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang : a. bahwa dalam menyongsong
Lebih terperinciAKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH
AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 15: Akuntansi Kafalah Hiwalah Qardh/Qardhul Hasan Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA AKAD KAFALAH 2 Definisi Bahasa: dhaman (Jaminan); za amah (Tanggungan) Terminologi:
Lebih terperinciMUSYARAKAH MUTANAQISHAH
MUSYARAKAH MUTANAQISHAH Nadratuzzaman Hosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Ir. H. Juanda 95 Ciputat Jakarta Abstrak: Musyarakah mutanaqishah (diminishing partnership) adalah
Lebih terperinciSekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta Telp. (021) Fax: (021)
Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta 10320 Telp. (021) 392 4667 Fax: (021) 391 8917 FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 67/DSN-MUI/III/2008 Tentang ANJAK PIUTANG SYARIAH
Lebih terperinciLahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat
BAB IV ANALISIS PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA (NU) DAN MUHAMMADIYAH KOTA MADIUN TENTANG BPJS KESEHATAN A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama NU) Dan Muhammadiyah Kota Madiun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO A. Produk Kepemilikan Logam Mulia (KLM) di PT. BRI Syari ah KCP Sidoarjo Memiliki logam mulia (LM)
Lebih terperincib. Undang-undang RI. Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. c. Surat dari PT. Danareksa Investment Management, nomor S-09/01/DPS- DIM. d. Pendapat pe
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 20/ DSN-MUI/IX/2000 Tentang PEDOMAN PELAKSANAAN INVESTASI UNTUK REKSA DANA SYARIAH Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang
Lebih terperinciFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa seiring dengan pesatnya sosialisasi kewajiban
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA. NO: looidsn-muiixii/2015 Tentang : PEDOMAN TRANSAKSI VOUCIlER MULTI MANFAAT SY ARIAH
&"'~!\\Ii r "A\ ~f;,,~j!)t~~w. DEWAN SYARIAH NASIONAL MUI National Sharia Board - Indonesian Council of Ulama Sekretariat : JI. Dempo No. 19 Pegangsaan- Jakarta Pusat 10320 Telp. : (021) 3904146 Fax. :
Lebih terperinciPASAR UANG DAN PASAR MODAL SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.
PASAR UANG DAN PASAR MODAL SYARIAH Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. FENOMENA DI INDONESIA Dalam perjalanannya, perkembangan pasar modal syariah di Indonesia telah mengalami kemajuan, sebagai gambaran setidaknya
Lebih terperinciBAB IV. Setelah dipaparkan pada bab II tentang fatwa Dewan Syariah Nasional dan
BAB IV TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 40/DSN- MUI/X/2003 TERHADAP PENDAPATAN BUNGA DAN PENDAPATAN TIDAK HALAL DALAM KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 314/BL/2007 Setelah
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang
BAB II DASAR TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Bank Syariah Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang operasional dan
Lebih terperinciExploring Islamic Products by Comparing Aqad between Indonesia and Malaysia. Muhamad Nadratuzzaman Hosen dan Amirah Ahmad. Jakarta, 19 Juli 2011
Exploring Islamic Products by Comparing Aqad between Indonesia and Malaysia Muhamad Nadratuzzaman Hosen dan Amirah Ahmad Jakarta, 19 Juli 2011 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dewasa ini bank syariah semakin
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NOMOR 09/DSN-MUI/VI/2000 TENTANG PEMBIAYAAN IJARAH
LAMPIRAN 1 Dewan Syari ah Nasional setelah FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NOMOR 09/DSN-MUI/VI/2000 TENTANG PEMBIAYAAN IJARAH ب غ ٱ ه لل ٱى هشد ٱى هشد Menimbang : a. bahwa kebutuhan masyarakat untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM
BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI (QARD} DAN MURA>BAH}AH) DI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM A. Analisis
Lebih terperinciMasih Ada Hutang, Bagaimana Nasib Almarhum Ayah Kami?
Assalamualaikum Wr. Wb. Apa kabar Ustadz? Semoga Ustadz dan keluarga selalu dalam lindungan Allah swt.. Ustadz, saya ingin memohon bantuan Ustadz untuk masalah yang sedang dihadapi keluarga kami yang sebenarnya
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang MURABAHAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional setelah Menimbang : a. bahwa masyarakat banyak memerlukan bantuan penyaluran
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA
54 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA A. Analisis terhadap mekanisme transaksi pembayaran dengan cek lebih Akad merupakan suatu perikatan
Lebih terperinciZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN
ZAKAT PENGHASILAN الر ح يم الر ح من االله ب س م Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG MENGINGAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN : a. bahwa kedudukan hukum
Lebih terperinciFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa perkembangan masyarakat
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA<LAH BI AL-UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFA<LAH HAJI DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 54/DSN-MUI/X/2006 Tentang SYARIAH CARD بطاقة الا ي تمان ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka memberikan
Lebih terperinciMURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI
60 BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI AH BEN IMAN LAMONGAN A. Pandangan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Akad
Lebih terperinciMuhammad Nashiruddin Al-Bani, Sahih Sunan Ibnu Majah, Vol, 2, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), h
169 Al-Qur an / BAB Hadist I al-zukhruf/ 43: 32 Lampiran Terjemahan Artinya: Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia,
Lebih terperinciMudharabah Musytakarah
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Mudharabah Musytakarah Kontribusi dari Administrator Tuesday, 23 May 2006 Terakhir kali diperbaharui Tuesday, 23 May 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 17 Tahun 2013 Tentang BERISTRI LEBIH DARI EMPAT DALAM WAKTU BERSAMAAN
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 17 Tahun 2013 Tentang BERISTRI LEBIH DARI EMPAT DALAM WAKTU BERSAMAAN (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam Islam, pernikahan adalah merupakan bentuk ibadah yang
Lebih terperinciRIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1
Hal. 1 MAKALAH Oleh : Leyla Fajri BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejak tahun 1960-an perbincangan mengenai larangan riba bunga Bank semakin naik ke permukaan. Setidaknya terdapat dua pendapat yang
Lebih terperinciPedoman Pelaksanaan Reksadana Syariah
Pedoman Pelaksanaan Reksadana Syariah Kontribusi dari Administrator Sunday, 16 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle Fatwa
Lebih terperinciKOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAM A. PENGERTIAN Koperasi Indonesia adlah organisasi rakyat berwatak sosial, beranggotakan orangorang atau badan-badan hokum koperasi yang merupakan suatu tata susunan ekonomi sebagai
Lebih terperinciFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 02 Tahun 2010 Tentang AIR DAUR ULANG
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 02 Tahun 2010 Tentang AIR DAUR ULANG Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa perkembangan teknologi memungkinkan daur ulang air yang
Lebih terperinciFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)
PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG :
Lebih terperinciTabarru' pada Asuransi Syari'ah
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Tabarru' pada Asuransi Syari'ah Kontribusi dari Administrator Tuesday, 23 May 2006 Terakhir kali diperbaharui Sunday, 23 July 2006 Fatwa Dewan Syari'ah
Lebih terperinciSYIRKAH MUTANAQISHAH DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBIAYAAN KPRS DI BANK SYARIAH
SYIRKAH MUTANAQISHAH DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBIAYAAN KPRS DI BANK SYARIAH Oleh: Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Ec, Ph.D Seminar Nasional Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Ruang
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP 1. Akad Awal dalam Transaksi Jual Beli Hasil Perkebunan tembakau a.
Lebih terperinci& -'.~!\\it: -' ~A\ ~\L
& -'.~!\\it: -' ~A\ ~\L,. J.JoI~ t~~~ DEWAN SYARIAH NASIONAL MUI National Sharia Board - Indonesian Council of Ulama Sekretariat : JI. Dempo No. 19 Pegangsaan-Jakarta Pusat 10320 Telp. : (021) 3904146
Lebih terperinciFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 09 Tahun 2014 Tentang JUAL BELI TANAH UNTUK KUBURAN DAN BISNIS LAHAN KUBURAN MEWAH
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 09 Tahun 2014 Tentang JUAL BELI TANAH UNTUK KUBURAN DAN BISNIS LAHAN KUBURAN MEWAH (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dewasa ini mulai banyak berkembang usaha properti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka
1 IBNU KHOLDUN (10220052) PENDAPAT TOKOH AGAMA TERHADAP UTANG PIUTANG PANENAN KOPI (Studi Kasus Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember) BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang. Pada akhir-akhir ini
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
Dewan Syari ah Nasional, setelah: Menimbang FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL Nomor: 57/DSN-MUI/V/2007 Tentang LETTER OF CREDIT (L/C) DENGAN AKAD KAFALAH BIL UJRAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Perbedaan Penelitian ini dengan Penelitian Terdahulu. Yuridis Normatif
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA Perbedaan Penelitian ini dengan Penelitian Terdahulu A. Penelitian Terdahulu NO NAMA JUDUL JENIS PENELITIAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1 1 2 3 4 5 1 Rahayu Hartini, 2006, Mahasis wi
Lebih terperinci