BAB II DASAR TEORI. dibangun menggunakan bahasa pemrograman visual Delphi 7.0 dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DASAR TEORI. dibangun menggunakan bahasa pemrograman visual Delphi 7.0 dengan"

Transkripsi

1 7 BAB II DASAR TEORI Aplikasi Sistem Pengiriman Evaluasi Belajar Siswa dengan SMS ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman visual Delphi 7.0 dengan penambahan komponen Gammu sebagai driver terminal komunikasi, dalam hal ini penulis menggunakan sebuah handphone/ modem, komponen ZeosDB untuk menghubungkan program Delphi dengan server basis data MySQL. Server basis data MySQL dan AT command yang terintegrasi dengan komponen tambahan Gammu untuk berkomunikasi dengan perangkat handphone. Untuk lebih memudahkan memahami tugas akhir ini, berikut akan dipaparkan hal-hal yang mendasari tugas akhir ini. 2.1 Global Sistem for Mobile Communication (GSM) Global Sistem for Mobile Communication merupakan sistem komunikasi bergerak yang berbasis teknologi seluler digital dengan menggunakan SIM card sebagai identitas suatu pelanggan. Sistem ini memiliki kemampuan roaming internasional, dengan fasilitas yang dimiliki pelanggan dapat mengakses jasa telekomunikasi dimanapun pelanggan berada selama masih dalam daerah cakupan pelayanan GSM. Sistem GSM dikembangkan secara luas karena adanya beberapa factor pendukung diantaranya adalah kurangnya kapasistas sistem analog yang ada terhadap permintaan akan komunikasi bergerak (mobile communication). Sistem seluler digital ini pada dasarnya memiliki dua macam standar yaitu, standar GSM 900 dan standar DCS Perbedaan dari kedua standar ini

2 8 terletak pada frekuensi transmisi dan radius setiap selnya. Pada sistem GSM 900 beroperasi pada frekuensi 900MHz dan memiliki radius sel hingga 45 km sedangkan untuk standar DCS 1800 (Digital Celular Sistem) beroperasi pada frekuensi 1800MHz dan memiliki radius sel 8 Km. Untuk menyediakan pelayanan komunikasi radio bergerak, maka sistem ini memiliki beberapa komponen tak bergerak yang penting sebagai penyusun suatu jarigan komunikasi bergerak seluler diantaranya SSS (Switching Subsistem), BBS (Base Subsistem) dan OMS (Operation and Maintenance Subsistem) selain peralatan bergerak sendiri seperti handphone Switching Subsistem (SSS) Komponen ini merupakan pusat dari jaringan komunikasi bergerak seluler karena subsistem inilah yang mengatur setiap proses panggilan. Masing-masing panggilan ini selalu dihubungkan dengan dan melalui Switching Subsistem. Selain memiliki fungsi sebagai kontrol panggilan SSS juga berfungsi sebagai penghubung antar jaringan (PSTN, ISDN dan lain-lain), menyediakan pelayanan dan fasilitas kepada pelanggan, mengatur proses set-up dan charging, memastikan keamanan pelanggan serta basis data dari seluruh pelanggan seluler. SSS memiliki beberapa komponen penyusun, antara lain: 1. Mobile Service Switching (MSS) Komponen MSS ini berfungsi untuk mengatur seluruh proses switching setiap panggilan dari MS yang berada di wilayahnya. 2. Visitor Location Register (VLR) Komponen jaringan ini berlaku sebagai basis data yang menyimpan semua informasi yang dibutuhkan pelanggan (MS) yang berada di wilayahnya.

3 9 3. Home Location Register (HLR) Master dari seluruh basis data pelanggan berada pada HLR, HLR inilah yang memberikan data pelanggan yang dibutuhkan ke VLR. 4. Authentification Center (AuC) Berfungsi sebagai pengaman jaringan sehingga tidak dapat disadap oleh orang yang tidak bertanggungjawab. 5. Equipment Identity Register (EIR) EIR ini berisi basis data permanen untuk identitas perangkat (IMEI) dari pelanggan Base Station Subsistem (BSS) BSS merupakan bagian dari radio cellular dari jaringan GSM dimana BSS inilah yang menyediakan radio interface ke pelanggan sehingga setiap pelanggan bergara selular (MS) dapat terhubung ke jaringan GSM. BSS secara umum mengendalikan seluruh pelanggan yang berada pada wilayah cakupannya, BSS ini memiliki beberapa komponen yang menunjang tugasnya yaitu TRAU (Transcoding Rate Adapted Unit), BSC (Base Sistem Controller) dan BTS (Base Transceiver Station) Transcoding Rate Adapted Unit (TRAU) TRAU berfungsi menyediakan transcoding voice dan penyesuaian laju data. Tujuan dari transcoding dan penyesuaian laju data adalah agar sinyal yang berasal dari MSC dengan laju data Kbps dapat ditransmisikan ke BS dengan laju data 16 Kbps. Hal ini disebabkan karena laju data minimal yang dapat ditransmisikan dalam radio interface adalah 22,2 Kbps.

4 Base Station Controller (BSC) BSC merupakan otak dari Base Subsistem karena BSC merupakan bagian yang mengatur radio resource yang berarti segala alokasi kanal radio, radio measurement dan power control dikendalikan oleh satu BSC Base Transceiver Station (BTS) Merupakan bagian dari jaringan GSM yang secara langsung berinteraksi dengan pelanggan (MS). Interaksi BTS dengan pelanggan melalui radio atau Um Interface. Dalam satu BTS dapat berisi dari beberapa Tx/Rx, BTS inilah yang memancarkan kanal-kanal radio yang dapat digunakan pelanggan Operation and Maintenance Subsistem (OMS) Operation and Maintenance Subsistem diperlukan untuk mengendalikan seluruh jaringan GSM. Operator mengenai dan menangani kualitas jaringan serta layanan yang ditawarkan melalui OMS. OMS dalam jaringan dapat dicapai melalui elemen jaringan yang disebut Operation and Maintenance Center (OMC) Mobile Station (MS) Mobile Station merupakan sarana untuk mengakses layanan jaringan GSM melalui radio interface. Untuk dapat berkomunikasi setiap pelanggan harus memiliki MS diman MS ini memiliki dua komponen dasar yaitu Mobile Equipment (ME) dan Subcribed Identity Modul (SIM). ME merupakan peralatan komunikasi seperti handphone sedangkan SIM Card adalah kartu akses layanan GSM Air Interface Pelanggan dapat berkomunikasi dengan jaringan dengan menggunakan air interface yang berupa radio. Radio ini dilayani oleh BTS-BTS sehingga

5 11 membentuk radio cell, namun pengendalian sepenuhnya merupakan tanggunjawab BSC. Setiap sel memiliki frekuensi radio yang berbeda-beda untuk menghindari interferensi, namun ada kalanya frekuensi tersebut digunakan lagi dalam jarak sel tertentu (reuse distance) yang dinamakan frekuensi reuse. Frekuensi yang digunakan masih dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Up link Up link merupakan radio interface yang digunakan untuk transmisi dari pelanggan ke BTS. Up link menempati band bawah dari seluruh band frekuensi pada sistem komunikasi bergerak seluler. 2. Down link Down link menempati band atas dari seluruh band frekuensi pada sistem komunikasi bergerak seluler. Ini merupakan radio interface untuk melayani transmisi BTS ke pelanggan. 2.2 Short Messaging Service (SMS) SMS merupakan salah satu fitur pengiriman pesan yang ditetapkan oleh standar ETSI pada dokumentasi GSM dan GSM Pada saat seseorang mengirim pesan dari satu handphone ke handphone lain, pesan tersebut tidak secara langsung terkirim ke handphone tujuan, tetapi harus dikirim terlebih dahulu ke SMS Center (SMSC), baru kemudian dari SMS Center pesan tersebut diteruskan ke handphone tujuan (Mobile Terminated), skema pengiriman pesan pada SMS ditunjukkan pada gambar 2.1.

6 12 Gambar 2.1. Skema Cara Pengiriman Pesan pada Sms SMS Center mempunya fungsi sebagai pengatur lalu lintas pesan SMS. Dengan adanya SMSC pengguna jasa SMS dapat mengetahui status dari pesan SMS yang dikirim, apakah telah sampai ke tujuan atau gagal diterima. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif dan dapat menerima pesan yang dikirim, maka handphone penerima tersebut akan mengirimkan kembali pesan konfirmasi yang menyatakan pesan telah diterima ke SMSC, baru kemudian SMSC akan mengirimkan status ke handphone pengirim. Apabila handphone tujuan dalam keadaan mati/ off maka pesan yang dikirim oleh handphone pengirim akan tetap berda dalam SMSC sampai period-validity terpenuhi. Untuk dapat mengirim dan menerima pesan SMS, kita harus melakukan koneksi ke SMS Center. Ada beberapa cara untuk melakukan koneksi dengan SMS Centr, antara lain: 1. Koneksi langsung ke SMS Center Dengan melakukan koneksi langsung ke SMSC, pesan yang dikirim dapat dalam jumlah yang banyak, tergantung dari kapasitas SMSC. Untuk melakukan koneksi langsung ke SMSC diperlukan protokol koneksi, protokol

7 13 yang umum dipakai adalah UCP, SMPP, CIMD2, OIS dan TAP. Pemakaian protokol koneksi tergantung dari kebijaksanaan operator GSM. 2. Menggunakan software bantu 3. Menggunakan terminal berupa GSM Modem maupun handphone. Cara yang ketiga merupakan cara yang paling mudah tetapi memiliki kekurangan antara lain, jumlah pesan yang dapat dikirim dalam satu menit sangat terbatas, dalam tugas akhir ini penulis menggunakan cara ketiga karena lebih mudah dan murah. 2.3 Universal Serial Bus Port (USB) Universal Serial Bus (USB) adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya ada pada komputer namun juga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA. Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri dari pengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang berbentuk pohon dengan menggunakan peralatan hub yang khusus. Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaiki kemampuan plug-and-play (pasang-dan-mainkan) dengan memperbolehkan peralatanperalatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlu me-reboot komputer. Ketika USB dipasang, ia langsung dikenal sistem komputer dan memproses device driver yang diperlukan untuk menjalankannya. USB dapat menghubungkan peralatan tambahan komputer seperti mouse, keyboard, pemindai gambar, kamera digital, printer, hard disk, dan komponen

8 14 networking. USB kini telah menjadi standar bagi peralatan multimedia seperti pemindai gambar dan kamera digital. Dalam perkembangannya USB mempunyai beberapa versi, perbedaan paling mencolok antara versi baru dan lama adalah kecepatan transfer yang jauh meningkat. Kecepatan transfer data USB dibagi menjadi tiga, antara lain: 1. High speed data dengan frekuensi clock Mb/s dan tolerasi pensinyalan data pada ± 500ppm. 2. Full speed data dengan frekuensi clock Mb/s dan tolerasi pensinyalan data pada ±0.25% atau 2,500ppm. 3. Low speed data dengan frekuensi clock 1.50Mb/s dan tolerasi pensinyalan data pada ±1.5% atau 15,000ppm Protokol USB Persinyalan USB USB adalah host-centric bus di mana host/terminal induk memulai semua transaksi. Paket pertama/penanda (token) awal dihasilkan oleh host untuk menjelaskan apakah paket yang mengikutinya akan dibaca atau ditulis dan apa tujuan dari perangkat dan titik akhir. Paket berikutnya adalah data paket yang diikuti oleh handshaking packet yang melaporkan apakah data atau penanda sudah diterima dengan baik atau pun titik akhir gagal menerima data dengan baik. Setiap proses transaksi pada USB terdiri atas: 1. Paket token/sinyal penanda (Header yang menjelaskan data yang mengikutinya) 2. Pilihan paket data (termasuk tingkat muatan) dan

9 15 3. Status paket (untuk acknowledge/pemberitahuan hasil transaksi dan untuk koreksi kesalahan) Penomoran kaki (pin) pada USB seperti pada gambar 2.2. Keterangan: Pin 1: V BUS ( V) Pin 2: D Pin 3: D + Pin 4: GND Paket data umum USB Data di bus USB disalurkan dengann cara mendahulukan Least Significant Bit (LSB), paket-pake USB terdiri dari data-data berikut ini: 1. Sync Gambar 2.2. Universal Serial Bus (USB) Semua paket harus diawali dengan data sync. Sync adalah dataa 8 bit untuk low dan full speed atau data 32 bit untuk high speed yang digunakan untuk mensinkronkan clock dari penerima dengan pemancar. Dua bit terakhir mengindikasikan dimana data PID dimulai. 2. Packet Identity/ Identitas Paket (PID) Adalah field untuk menandakan tipe dari paket yang sedang dikirim. Tabel dibawah ini menunjukkan nilai-nilai PID:

10 16 Tabel 2.1. Nilai-nilai Packet Identity (PID) Group Nilai PID Identitas Paket Token 0001 OUT Token Token 1001 IN Token Token 0101 SOF Token Token 1101 SETUP Token Data 0011 DATA0 Data 1011 DATA1 Data 0111 DATA2 Data 1111 MDATA Handshake 0010 ACK Handshake Handshake 1010 NAK Handshake Handshake 1110 STALL Handshake Handshake 0110 NYET (No Response Yet) Special 1100 PREamble Special 1100 ERR Special 1000 Split Special 0100 Ping Ada 4 bit PID data, supaya yakin diterima dengan benar, 4 bit di komplementasikan dan diulang, menjadikan 8 bit data PID. Hasil dari pengaturan tersebut adalah sebagai berikut: PID0 PID1 PID2 PID3 npid0 npid1 npid2 npid3 3. Address (ADDR) Bagian alamat dari peralatan dimana paket digunakan. Dengan lebar 7 bit, 127 peralatan dapat disambungkan. Alamat 0 tidak sah, peralatan yang belum terdaftar harus merespon paket yang dikirim ke alamat 0.

11 17 4. End Point (ENDP) Titik akhir dari field yang terdiri dari 4 bit, menjadikan 16 kemungkinan titik akhir. Low speed devices, hanya dapat mempunyai 2 tambahan end point pada puncak dari pipe default. (maksimal 4 endpoints) 5. Cyclic Redundancy Check (CRC) Cyclic Redundancy Check dijalankan pada data didalam paket yang dikirim. Semua penanda (token) paket mempunyai sebuah 5 bit CRC ketika paket data mempunyai sebuah 16 bit CRC. 6. End of Packet (EOP) Akhir dari paket yang disinyalkan dengan satu angka akhir 0 (Single Ended Zero/SEO) untuk kira-kira 2 kali bit diikuti oleh sebuah J 1 kali. Data yang dikirim dalam bus USB adalah salah satu dari 4 bentuk, yaitu control, interrupt, bulk, atau isochronous Perancangan Peralatan Menggunakan USB Untuk membuat suatu peralatan yang dapat berkomunikasi dengan protokol USB tidak perlu harus mengetahui secara rinci protokol USB. Bahkan kadang tidak perlu pengetahuan tentang USB protokol sama sekali. Pengetahuan tentang USB protokol hanya diperlukan untuk mengetahui spesifikasi yang dibutuhkan untuk alat kita. Pada kenyataannya untuk mengimplemetasikan USB protokol di FPGA ataupun perangkat bantu lain sangat tidak efisien dan banyak waktu terbuang untuk merancangnya. Menggunakan kontroler USB sangat lebih dianjurkan dalam membuat alat yang dapat berkomunikasi melalui protokol ini. Kontroler USB mempunyai banyak macam bentuk, dari microcontroller berbasis

12 yang mempunyai input output USB secara langsung sampai pengubah protocol dari serial seperti I2C bus ke USB. USB controller biasanya dijual dengan disertai berbagai fasilitas yang mempermudah pengembangan alat, diantaranya manual yang lengkap, driver untuk windows XP, contoh code aplikasi untuk mengakses USB, contoh code untuk USB controller, dan skema rangkaian elektronikanya. Dalam sisi pengembangan software aplikasi dalam personal computer, komunikasi antar hardware didalam perangkat keras USB tidak terlalu diperhatikan karena Windows ataupun sistem operasi lain yang akan mengurusnya. Pengembang perangkat lunak hanya memberikan data yang akan dikirim ke alat USB di buffer penyimpan dan membaca data dari alat USB dari buffer pembaca. Untuk driver pun kadang-kadang Windows sudah menyediakannya, kecuali untuk peralatan yang mempunyai spesifikasi khusus kita harus membuatnya sendiri. 2.4 Protocol Data Unit (PDU) Ada dua mode dalam proses pengiriman SMS, yaitu mode teks dan mode Protocol Data Unit (PDU). Mode PDU adalah message format dalam heksadesimal octet dan semi-decimal octet dengan panjang pesan mencapai 160 karakter (7 bit default alphabet) atau 140 (8 bit) karakter. Keunggulan menggunakan mode PDU adalah kemampuan untuk melakukan encoding sendiri yang tentunya harus pula didukung oleh hardware dan operator GSM, melakukan kompresi data, menambahkan nada dering dan gambar pada pesan yang dikirim.

13 19 Ada dua format PDU yang digunakan dalam pengiriman pesan SMS, yaitu SMS Deliver PDU (Mobile Terminated) dan SMS submit PDU (Mobil Originated) SMS Deliver PDU (Mobile Terminated) SMS Deliver PDU adalah format PDU yang diterima terminal dari SMS center. Format SMS Deliver PDU disusun oleh beberapa bagian sebagai berikut. Gambar 2.3. Format SMS Deliver PDU Service Center Adress (SCA) SCA memiliki tiga komponen utama, yaitu len, type of number dan BCD Digits. Sebagai contoh diambil nomr SMS Center operator telkomsel yaitu , jika diubah dalam format PDU akan menjadi seperti tabel berikut: Octet Len Type of Number BCD Digits Tabel 2.2. Bagian-bagian SCA Keterangan Panjang Informasi SMS Center dalam octet Type alamat dari SMS Center 81H = format local, 91H = format internasional Nomor SMS Center, jika panjang SMS Center ganjil maka pada akhir karekter tambahkan 0F H Nilai

14 20 PDU Type Default value untuk SMS Deliver adalah 04H, jika diuraikan menjadi seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 2.3. Bagian-bagian PDU Type SMS Deliver PDU Nomor Bit Nama Nilai RP 0 UDHI 0 SRI 0 <nn> 0 <nn> 0 MMS 1 MTI 0 MTI 0 RP : Reply Path, parameter yang menunjukkan bahwa alur jawaban ada. UDHI: User Data Header Indicator, bit ini bernilai 1 jika data pengirim dimulai dengan suatu judul/tema. SRI : Status Report Indication, bit ini bernilai 1 jika status laporan akan dikembalikan SME. MMS: More Message to Send, bit ini bernilai o jika ada pesan lebih untuk dikirim. MTI : Message Type Indicator, bit ini bernilai nol untuk menunjukkan bahwa PDU ini adalah suatu SMS Deliver. Originator Address (OA) OA adalah nomor dari pengirim, yang tersusun dari Len (panjang nomor pengirim), Type number (format nomor pengirim) dan Originator Number (nomor pengirim). Data Coding Scheme (DCS) DCS adalah rencana pengkodean data untuk menentukan kelas dari pesan yang akan dikirim, apakah berupa teks standar, flash SMS, atau blinking SMS. Protocol Identifier (PID)

15 21 PID adalah format dari cara pengiriman pesan, yang pengaturannya dilakukan di handphone pengirim. Service Center Time Stamps (SCTS) SCTS adalah waktu dari penerimaan pesan oleh SMSC penerima, SCTS terdiri atas tahun, bulan, tanggal, jam, menit, detik dan zona waktu. User Data Length (UDL) UDL menunjukkan panjang dari pesan yang diterima dalam bentuk teks standar. User Data (UD) UD adalah pesan yang diterima dalam bentuk format heksadesimal SMS Submit PDU (Mobile Originated) SMS Submit PDU adalah pesan yang dikirim dari terminal ke SMS Center, sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa pada dasarnya lalulintas pesan SMS harus melalui SMS Center. Pengiriman pesan dari terminal ke SMS Center harus dalam format PDU, oleh karena itu sebelum pesan dikirim ke SMS Center harus dilakukan pengubahan dari format teks ke PDU, proses pengubahan teks ke PDU disebut encodec. Skema format SMS submit PDU (Mobile Originated) ditunjukan pada gambar ,1 or octets 1 octets 2 12 octets 1 octets 1 octets octets 1 octets octets SCA PDU Type MR DA PID DCS VP UDL UD RP UDHI SRR VPF VPF RD MTI MTI Bits: MTI: bit1 = 0 bit0 = 0 Gambar 2.4. Format SMS Submit PDU

16 22 Service Center Address (SCA) SCA adalah informasi dari nomor SMS Center. SCA memiliki tiga komponen utama, yaitu Len, Type of number dan Service Center number. Dalam pengiriman pesan SMS, nomor SMS Center tidak dicantumkan jadi bernilai 00. PDU Type Nilai default untuk nilai PDU type untuk pengirim adalah 11H, yang dapat diuraikan menjadi bit-bit pada tabel 2.4 berikut: Tabel 2.4. Bagian-bagian PDU Type SMS Submit PDU Nomor Bit Nama RP UDHI SRR VPF VPF RD MTI MTI Nilai Penjelasan PDU Type pada SMS Submit PDU hampir sama dengan SMS Deliver PDU, hanya beberapa bagian tertentu yang berbeda yaitu: SRR: Status Report Request, bit ini bernilai 1 jika laporan status pengiriman diminta. VPF: Validity Periode Format, merupakan format dari batas waktu pengiriman jika pesan gagal diterima oleh nomor tujuan. 00: Jika pesan tidak disimpan di SMS Center. 10: Format relative (satu octet). 01: Format enhanced (tujuh octet). 10: Format absolute (tujuh octet).

17 23 RD: Reject Duplicates, parameter yang menandakan apakah SMS Center akan menerima atau tidak suatu pengiriman pesan SMS untuk suatu pesan yang masih disimpan dalam Service Center tersebut. Message Reference (MR) Message Reference adalah acuan dari pengaturan pesan SMS. MR bernilai 00 akan menyebabkan pengaturan pesan SMS dilakukan oleh handphone tujuan. Destination Address (DA) Destination Address adalah nomor tujuan, yang tersusun dari Len (panjan nomor tujuan), Type Number (format nomor tujuan) dan Destination Address (nomor tujuan). Protocol Identifier (PI) Data Coding Scheme (DCS) Validity Periode (VP) Validity Periode adalah lama waktu pesan SMS disimpan dalam SMS Center apabila pesan tersebut gagal diterima oleh handphone penerima. User Data Length (UDL) User Data (UD) 2.5 AT Command AT-Command digunakan untuk berkomunikasi dengan terminal melalui serial port pada komputer. Setiap vendor handhpone pada umumnya memberikan referensi daftar perintah AT yang tersedia. Dengan perintah AT dapat diketahui kekuatan sinyal dari terminal, mengirim pesan, menambahkan item pada buku

18 24 alamat, mematikan terminal dan fungsi lain yang berhubungan dengan terminal. Berikut adalah tabel beberapa fungsi AT Command: Tabel 2.5. Fungsi AT Command AT-Command AT AT+CMGF AT+CSCS AT+CNMI AT+CMGL AT+CMGS AT+CMGR AT+CMGD Fungsi Memeriksa apakah handphone sudah terhubung ke terminal Mengatur format mode dari terminal Menetapkan jenis encoding Mendeteksi SMS baru secara otomatis Membuka daftar SMS pada SIM Card Mengirim pesan SMSM Membaca pesan SMS Menghapus pesan SMS 2.6 Gammu Gammu merupakan utiliti yang digunakan untuk mengendalikan telefon seluler kita, dibuat menggunakan pemrograman C dan dibangun diatas libgammu. Baris perintah gammu menyediakan akses untuk berbagai macam jenis telefon seluler dalam pengembangannya, kita bisa melihat telefon seluler yang bisa digunakan gammu melalui websitenya. Adapun fitur-fitur yang didukung oleh gammu adalah sebagai berikut: 1. Daftar panggilan, melakukan panggilan dan penanganan panggilan telefon. 2. Pengambilan, backup dan pengiriman SMS. 3. Pengambilan MMS. 4. Daftar buku telefon, mengekspor dan mengimpor nomor telefon, kalender dan daftar tugas. 5. Mengambil informasi telefon seluler dan jaringan. 6. Akses ke file dalam memori telefon seluler.

19 25 Gammu awalnya bernama Gnokii dan sampai versi 0.58 bernama Gnokii2. Selanjutnya sesuai dengan perkembangan membutuhkan nama yang lebih baik dan Gammu dipilih sebagai singkatan dari Gammu All Mobile Management Utilities, tanpa mengetahui bahwa Gammu diambil dari buku berjudul Heretics of Dune yang ditulis Frank Herbert. Paket Gammu tidak berisi angka biner saja, tetapi juga Gammu SMS Daemon, Gammu Library dan binding Phyton yang dapat digunakan untuk mengembangkan sendiri aplikasi telefon seluler. 2.7 MySQL Versi pertama MySQL dibuat oleh Monty Widenius dan David Axmark, kedua orang ini merasa tidak puas dengan server basis data open source saat itu yaitu MSQL. Banyak fitur-fitur yang mereka butuhkan tidak terdapat pada MSQL. Mereka memulai membangun MySQL dengan kode basis data level bawah yang sudah mereka kembangkan terlebih dahulu dan dilapisi dengan multithread server, SQL parser dan protokol client-server dibagian atasnya. Mereka juga membuat struktur API MySQL menyerupai MSQL dengan tujuan untuk memudahkan migrasi dari MSQL ke MySQL. MySQL, basis data open source yang cukup popular, dikembangkan dan disediakan oleh MySQL AB. MySQL AB adalah perusahaan yang didirikan oleh Monty Widenius dan David Axmark. Perangkat lunak MySQL memberikan server basis data SQL yang cepat, multi-threaded, multi-user, dan tangguh. MySQL adalah sistem manajemen basis data yang terstruktur dan dapat berupa apapun. Untuk dapat menambah atau mengakses MySQL diperlukan

20 26 sebuah sistem manajemen basis data seperti MySQL Server. MySQL merupakan perangkat lunak yang opensource atau bahwa semua orang dapat memanfaatkan dan memodifikasinya. menggunakan GPL (GNU General Public Licences) untuk mendefinisikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seseorang dengan MySQ pada berbagai situasi yang berbeda. Bila seseorang tidak nyaman dengan GPL atau perlu untuk memasukkan kode MySQL ke dalam sebuah aplikasi komersial, ia dapat lisensi komersial dari MySQL AB. 2.8 Pemrograman Delphi Delphi adalah bahasa pemrograman visual yang dikembangkan oleh Borland, Delphi diciptakan untuk membuat program yang aman, portabel, kokoh, berorientasi objek, multi-jalinan dan interaktif. Delphi juga merupakan bahasa pemrograman yang bekerja pada platform windows dan perangkat lunak ini dapat digunakan untuk membuat aplikasi apa saja, dari permainan (games) hingga ke aplikasi basis data. Semenjak versi 6, Delphi telah dilengkapi dengan sejumlah komponen yang tergolong sebagai dbexpress, yang memungkinkan koneksi ke MySQL ataupun Oracle dilakukan dengan mudah, sehingga Delphi dapat digunakan sebagai aplikasi front-end yang berhubungan dengan database server. Pada versi 7 ini, komponen yang tergolong sebagai dbexpress sedikit berubah. Delphi adalah sebuah bahasa yang menyenangkan, tanpa kesulitan programmer dapat mengembangkan program dengan cepat dan dengan hasil yang memuaskan. Compiler-nya menghasilkan laporan kesalahan yang tepat dan mudah dimengerti oleh programmer.

21 27 Delphi disusun untuk menjadi sebuah bahasa pemrograman yang memenuhi kebutuhan dunia nyata yang disimpulkan menjadi poin-poin sebagai berikut: 1. Aman Delphi tidak dapat memanggil fungsi-fungsi global dan memperoleh akses ke berbagai sumber dalam sistem. Oleh karena itu terdapat sejumlah pengawasan yang dapat dilakukan oleh program Delphi yang tidak dapat dilakukan oleh sistem lain. 2. Berorientasi objek Delphi merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek pascal, dimana program ini mempunyai fungsi dan prosedur yang sama dengan program pascal. 3. Interaktif Delphi telah dilengkapi dengan mekanisme multi-jalinan, dimana dengan mekanisme ini dapat dilakukan sinkronisasi beberapa proses sekaligus, dan memungkinkan pembuatan sistem yang interaktif yang berjalan dengan halus. 4. Mudah dipelajari. 2.9 Delphi Database Connectivity (ZeosDBO) ZeosDBO merupakan komponen tambahan pada Delphi yang digunakan untuk menghubungkan aplikasi Delphi dengan basis data MySQL, komponen ini digunakan untuk eksekusi SQL pada akses basis data. Sebenarnya ZeosDBO ini menyediakan antarmuka komunikasi basis data standar yang memungkinkan akses bermacam basis data. Hal ini memungkinkan programmer aplikasi dan

22 28 pembuat tool mengembangkan aplikasi dan tool basis data yang dipergunakan pada back-end. ZeosDBO ini telah mendapat dukungan dari sejumlah vendor basis data termasuk MySQL , PostgreSQL , Firebird , Interbase , Microsoft SQL Server 7, Sybase ASE 12.0, 12.5.

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS 2.1 Teknologi GSM Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan standar yang paling dominan untuk sistem mobile phone di dunia saat ini. Jaringan

Lebih terperinci

Mobile Programming. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur. Mengenal Sistem Kerja SMS

Mobile Programming. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur. Mengenal Sistem Kerja SMS Mobile Programming Oleh: Indra, S.Kom Mengenal Sistem Kerja SMS Short Message Service (SMS) merupakan salah satu fitur GSM yang dikembangkan dan distandarisasi oleh ETSI. Pada proses pengiriman SMS dari

Lebih terperinci

Teleakses Sistem Informasi Alumni STMIK Handayani Makassar Berbasis SMS

Teleakses Sistem Informasi Alumni STMIK Handayani Makassar Berbasis SMS JTRISTE, Vol.2, No.1, Maret 2015, pp. 13~18 ISSN: 2355-3677 Teleakses Sistem Informasi Alumni STMIK Handayani Makassar Berbasis SMS STMIK Handayani Makassar najirah_stmikh@yahoo.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

FORMAT DATA SHORT MESSAGE SERVICE (SMS)

FORMAT DATA SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) FORMAT DATA SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) Praktikum siskomber PSTT DAN JTD POLINEMA TUJUAN PRAKTIKUM 1. Untuk menganalisis format data SMS pada saat kirim dan terima di handphone. 2. Untuk memahami konsep

Lebih terperinci

RANCANGAN PUSH INFORMATION PEMBAYARAN SEKOLAH MENGGUNAKAN SMS GATEWAY : Studi Kasus SMK BINA INSAN MANDIRI JAKARTA

RANCANGAN PUSH INFORMATION PEMBAYARAN SEKOLAH MENGGUNAKAN SMS GATEWAY : Studi Kasus SMK BINA INSAN MANDIRI JAKARTA RANCANGAN PUSH INFORMATION PEMBAYARAN SEKOLAH MENGGUNAKAN SMS GATEWAY : Studi Kasus SMK BINA INSAN MANDIRI JAKARTA Painem Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur painem@budiluhur.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

SISTEM HARDCOPY RECORD UNTUK SMS

SISTEM HARDCOPY RECORD UNTUK SMS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Program Studi Sistem komunikasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2003/2004 SISTEM HARDCOPY RECORD UNTUK SMS MARKUS 0400539736 TEDDY 0400539351

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS SMS PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BENGKULU

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS SMS PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BENGKULU PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS SMS PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BENGKULU Rusdy Efendi 1 dan Andriansyah 2 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Bengkulu Jl. Raya Kandang Limun

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European BAB II JARINGAN GSM 2.1 Sejarah Teknologi GSM GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2004 / 2005 PENGUKURAN CURAH HUJAN DENGAN PENGIRIMAN DATA MELALUI SMS Cia Kim Liang Anhar Purwito Sari Fendy (0300453296)

Lebih terperinci

PENERAPAN PROTOCOL DATA UNIT PADA SHORT MESSAGE SERVICE HASIL STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS : STMIK BUDI DARMA MEDAN) Abstrak

PENERAPAN PROTOCOL DATA UNIT PADA SHORT MESSAGE SERVICE HASIL STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS : STMIK BUDI DARMA MEDAN) Abstrak PENERAPAN PROTOCOL DATA UNIT PADA SHORT MESSAGE SERVICE HASIL STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS : STMIK BUDI DARMA MEDAN) 1 Nelly Astuti Hasibuan, 2 Surya Darma Nasution 1 STMIK Budi Darma Medan, 2 STMIK Budi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Gondodiyoto, 2007:107). Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Seluler GSM GSM merupakan salah satu teknologi seluler yang banyak digunakan pada saat ini. GSM adalah generasi kedua dalam teknologi seluler yang menggunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. (Short Message Service). Dengan SMS tersebut, telah banyak diimplementasikan

ABSTRAK. (Short Message Service). Dengan SMS tersebut, telah banyak diimplementasikan ABSTRAK Teknologi hadir untuk memberikan kemudahan-kemudahan terhadap suatu masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Salah satu teknologi yang sangat banyak digunakan dan sangat populer oleh pengguna telepon

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 MONITORING DAN REMOTE SERVER

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 MONITORING DAN REMOTE SERVER UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 MONITORING DAN REMOTE SERVER DENGAN MENGGUNAKAN SMS Deky 0600637142 Elzan Yahya 0600644526

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Dasar-Dasar Jaringan GSM 2.1.1 Pengertian GSM Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1. OTP (One Time Password) Tujuan dari pembuatan OTP (password sekali pakai) adalah untuk mempersulit pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dalam mengakses

Lebih terperinci

TUGAS MATAKULIAH KOMUNIKASI DATA JUDUL SMS GATEWAY

TUGAS MATAKULIAH KOMUNIKASI DATA JUDUL SMS GATEWAY TUGAS MATAKULIAH KOMUNIKASI DATA JUDUL SMS GATEWAY Disusun Oleh: 1. Crishmunandar (2112R0504) SEKOLAH TINGGI MANAGEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER S T M I K H I M S Y A 2014 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang BAB II PENGENALAN SISTEM GSM 2.1 Umum Di era modernisasi dan pembangunan yang terus meningkat menuntut tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang industri, perbankan, pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Teknologi GSM GSM (Global System for Mobile Communication) adalah teknologi yang menyokong sebagian besar jaringan telepon seluler dunia. GSM telah menjadi teknologi komunikasi

Lebih terperinci

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA TEKNOLOGI AMPS Analog mobile phone system(amps) dimulai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai

BAB III LANDASAN TEORI. komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang dan Haryanto (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

Arsitektur Jaringan GSM. Pertemuan XIII

Arsitektur Jaringan GSM. Pertemuan XIII Arsitektur Jaringan GSM Pertemuan XIII Jaringan GSM adalah sistem yang terdiri dari beberapa sel/cell. Jangkauan area service sebuah cell (atau yang disebut coverage berbeda dari satu cell dengan cell

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. MS BTS BSC TC MSC EIR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 OVERVIEW SISTEM GSM (GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION) Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend teknologi seluler yang paling banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belakangan ini, kemajuan informasi terutama komputer dari segi piranti keras dan lunak berkembang begitu pesat. Hampir semua pengolahan data dan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu perkembangan teknologi yang demikian pesat adalah teknologi komunikasi data, baik melalui perangkat-perangkat mobile seperti handphone, PDA dan sebagainya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi 2.1.1. Sistem Informasi Sistem menurut Jogiyanto tahun 1999 adalah Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data transaksi harian,

Lebih terperinci

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA 2. 1 Code Division Multiple Access (CDMA) Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon selular terutama yang berkaitan dengan generasi ke tiga CDMA merupakan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu pengalihan informasi dan pengertian diantara bagian individu, dan suatu proses pengiriman dari lambang- lambang antar pribadi dengan makna-makna yang dikaitkan

Lebih terperinci

Implementasi Short Message Service pada Jaringan GSM Menggunakan OpenBTS v 5.0

Implementasi Short Message Service pada Jaringan GSM Menggunakan OpenBTS v 5.0 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 303 Implementasi Short Message Service pada Jaringan GSM Menggunakan OpenBTS v 5.0 Dhipo A. Putra *), Moch. Fahru Rizal **),

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Arsitektur Sistem GSM (Global System for Mobile Communication) Sistem GSM Ericsson merupakan sistem telepon mobile yang terdiri dari beberapa band frekuensi yaitu GSM 900, GSM

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Sekolah Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari suatu kumpulan elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan informasi adalah

Lebih terperinci

Efisiensi Waktu Pencarian Buku Referensi Menggunakan SMS Gateway

Efisiensi Waktu Pencarian Buku Referensi Menggunakan SMS Gateway Efisiensi Waktu Pencarian Buku Referensi Menggunakan SMS Gateway Solichul Huda Abstract: Mobile phone Data, in principle, form the digital data. Mobile phone can be connecting with the computer system.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Wahana Komputer (2005 : 7) Short Message Service yang lebih

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Wahana Komputer (2005 : 7) Short Message Service yang lebih BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Short Message Service () Menurut Wahana Komputer (2005 : 7) Short Message Service yang lebih dikenal dengan sebutan merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan untuk menerima

Lebih terperinci

SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan

SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan penelitian. Salah satu penelitian yang menggunakan teknologi SMS gateway adalah sebuah tugas akhir

Lebih terperinci

BAB I. Persyaratan Produk

BAB I. Persyaratan Produk BAB I Persyaratan Produk 1.1 Pendahuluan Dengan maraknya penggunaan ponsel untuk berkirim SMS, kemudian muncul gagasan untuk membuat layanan yang berbasis SMS. Jenis layanan beragam, dari jenis layanan

Lebih terperinci

Membangun Aplikasi Layanan Pengiriman to SMS dan. SMS to berbasis SMS Gateway TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SYAIFUL ALAM NPM.

Membangun Aplikasi Layanan Pengiriman  to SMS dan. SMS to  berbasis SMS Gateway TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SYAIFUL ALAM NPM. Membangun Aplikasi Layanan Pengiriman E-mail to SMS dan SMS to E-mail berbasis SMS Gateway TUGAS AKHIR Disusun Oleh : SYAIFUL ALAM NPM. 0534010137 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lelang Lelang merupakan proses penjualan dan pembelian barang dengan menawarkan barang melalui bidding, memilih penawaran, kemudian menjual barang tersebut kepada penawar tertinggi.

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 PENDAHULUAN Dunia bisnis baik jasa maupun manufaktur tak henti-hentinya berkompetisi untuk membuat pelanggannya tetap setia pada barangnya dan tidak berpaling ke barang lain.

Lebih terperinci

Bluetooth. Pertemuan III

Bluetooth. Pertemuan III Bluetooth Pertemuan III Latar Belakang Pada bulan Mei 1998, 5 perusahaan promotor yaitu Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) dan memulai untuk membuat spesifikasi

Lebih terperinci

SIMULASI PEMBELAJARAN SHORT MESSAGE SERVICE BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

SIMULASI PEMBELAJARAN SHORT MESSAGE SERVICE BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 SIMULASI PEMBELAJARA SHORT MESSAGE SERVICE BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 Rosdian Dwi Andriani (IM: 9113120011) Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Kota Malang e-mail: rosdiandwia@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

APLIKASI SMS BANKING PADA BANK DKI CAPEM UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN J2SDK, PHP, MySQL

APLIKASI SMS BANKING PADA BANK DKI CAPEM UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN J2SDK, PHP, MySQL APLIKASI BANKING PADA BANK DKI CAPEM UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN J2SDK, PHP, MySQL Afridian Agustin Wahyu Ratnawati Universitas Gunadarma dhay_bunga@yahoo.com Fasilitas ( Short Message Service ) merupakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB DENGAN SMS GATEWAY

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB DENGAN SMS GATEWAY ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL 18/No. 1/Maret 2013 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB DENGAN SMS GATEWAY Nilam Ramadhani Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik, Universitas Madura

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN PENDAFTARAN PASIEN KLINIK JAYA ABADI BANDUNG BERBASIS SMS GATEWAY

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN PENDAFTARAN PASIEN KLINIK JAYA ABADI BANDUNG BERBASIS SMS GATEWAY MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN PENDAFTARAN PASIEN KLINIK JAYA ABADI BANDUNG BERBASIS SMS GATEWAY Bambang Priambodo 10103424 poekz00@yahoo.com Pembimbing I : Khusnul Novianingsih, M.Si. Pembimbing

Lebih terperinci

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER Arsitektur jaringan seluler dibagi menjadi yaitu: 1. Generasi Kedua terdiri atas: SISTEM DECT (DIGITAL ENHANCED CORDLESS TELECOMMUNICATION) adalah

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA Martina Pineng *Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Indonesia Toraja Abstract- Short Message Service (SMS)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi berkembang sangat pesat seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia yang bergantung dengan teknologi. Salah satu teknologi yang paling dibutuhkan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS SMS GATEWAY MEMANFAATKAN PERINTAH DASAR AT COMMAND

OPTIMALISASI TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS SMS GATEWAY MEMANFAATKAN PERINTAH DASAR AT COMMAND OPTIMALISASI TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS SMS GATEWAY MEMANFAATKAN PERINTAH DASAR AT COMMAND Mohammad Ridwan, S.Kom., M.Kom Dosen Jurusan Teknik Informatika, Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang Jl.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1. SPESIFIKASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN 3.1. SPESIFIKASI SISTEM BAB III PERANCANGAN 3.1. SPESIFIKASI SISTEM Pada perancangan, menspesifikasikan sistem yang akan dibuat menjadi dua kategori yaitu spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak, sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 SMS (Short Message Service) Arsitektur Jaringan SMS II-1

BAB II DASAR TEORI. 2.1 SMS (Short Message Service) Arsitektur Jaringan SMS II-1 BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi penjelasan tentang beberapa teori dasar yang digunakan selama pelaksanaan tugas akhir. Pembahasan akan dilakukan terhadap teknologi teknologi SMS (Short Message Service),

Lebih terperinci

Bab I Persyaratan Produk

Bab I Persyaratan Produk I.1 PENDAHULUAN Bab I Persyaratan Produk Pada bab ini akan dibahas persyaratan-persyaratan produk dari aplikasi voting via SMS yang tidak terhubung pada penyedia nomor khusus layanan SMS atau menggunakan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA) Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 9 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi: dapat memahami dan melakukan pemrograman untuk melakukan komunikasi antar DTE dengan

Lebih terperinci

GSM Attack (IMSI Catch and Fake SMS) Arif Wicaksono & Tri Sumarno

GSM Attack (IMSI Catch and Fake SMS) Arif Wicaksono & Tri Sumarno GSM Attack (IMSI Catch and Fake SMS) Arif Wicaksono & Tri Sumarno arif@rndc.or.id, tri.sumarno.sh@gmail.com Pendahuluan Pada kesempatan ini, saya bersama rekan akan memaparkan tentang serangan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK 36 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK 3.1 PRINSIP KERJA SISTEM Sistem pemantauan posisi dan tingkat pencemaran udara bergerak, merupakan sebuah sistem yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas mengenai tinjauan pustaka yang berisi pustaka dan hasil penelitian yang pernah dilakukan, yang mana isi pustaka berhubungan dengan penelitian ini. Landasan

Lebih terperinci

BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM

BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM Perkembangan sistem komunikasi GSM (Global System for Mobile communication) dimulai pada awal tahun 1980 di Eropa, dimana saat itu banyak negara di Eropa menggunakan

Lebih terperinci

TEXT TO SPEECH BAHASA INDONESIA PADA PESAN SMS DENGAN KONVERTER PDU

TEXT TO SPEECH BAHASA INDONESIA PADA PESAN SMS DENGAN KONVERTER PDU TEXT TO SPEECH BAHASA INDONESIA PADA PESAN SMS DENGAN KONVERTER PDU Dodi Siregar Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan e-mail: dodi.regar@gmail.com Abstract This research aims to design

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI SISTEM INFORMASI KEHADIRAN PERKULIAHAN MAHASISWA VIA SMS GATEWAY. Logo kampus. Oleh : NAMA ANDA NIM : XXXXX

PROPOSAL SKRIPSI SISTEM INFORMASI KEHADIRAN PERKULIAHAN MAHASISWA VIA SMS GATEWAY. Logo kampus. Oleh : NAMA ANDA NIM : XXXXX PROPOSAL SKRIPSI SISTEM INFORMASI KEHADIRAN PERKULIAHAN MAHASISWA VIA SMS GATEWAY Logo kampus Oleh : NAMA ANDA NIM : XXXXX PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS XXXXXX

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian SMS (Short Message Service) SMS merupakan salah satu layanan pesan teks yang dikembangkan dan distandarisasi oleh suatu badan yang bernama ETSI (European Telecomunication

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi ini yaitu sebagai berikut: Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Penulis Parameter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Subsistem base transceiver station (BTS)

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Subsistem base transceiver station (BTS) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Subsistem base transceiver station (BTS) dalam sistem seluler mobile, wilayah geografis besar operator tersegmentasi ke arreas mungkin lebih kecil, yang disebut sebagai sel. Setiap

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI SELULER ( GSM )

TEKNOLOGI SELULER ( GSM ) TEKNOLOGI SELULER ( GSM ) GSM (Global System for Mobile communication) adalah suatu teknologi yang digunakan dalam komunikasi mobile dengan teknik digital. Sebagai teknologi yang dapat dikatakan cukup

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY

SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY Yudi Wiharto Politeknik PalComTech Palembang Abstract Human needs for information which can be accessed quickly and easily, encourage them to develop a technology

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Fitz Gerald dan Stallings (1981), sistem adalah suatu jaringan

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Fitz Gerald dan Stallings (1981), sistem adalah suatu jaringan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Menurut Fitz Gerald dan Stallings (1981), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

Lebih terperinci

Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network. 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station

Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network. 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station 2.2 Skema 2 nd Generation Network Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network Keterangan dari gambar diatas adalah : 1) MS : Mobile Station 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB III ANALISIS MASALAH BAB III ANALISIS MASALAH III.1 Analisis Umum Sistem SMS-Banking Secara umum, layanan SMS-Banking bertujuan untuk memberi kemudahan kepada nasabah dalam memperoleh informasi keuangan dan melakukan transaksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Teori Umum 1.1.1 Aplikasi SMS Lokal Komputer Aplikasi SMS Lokal Komputer digunakan untuk pengiriman SMS ke pelanggan dengan menggunakan PC yang disambungkan dengan Handphone agar

Lebih terperinci

Pertemuan 11 Pengenalan DBMS dan MySQL

Pertemuan 11 Pengenalan DBMS dan MySQL Pertemuan 11 Pengenalan DBMS dan MySQL Tentang Database, DBMS, dan RDBMS Tentang MySQL Instalasi MySQL di Windows Menjalankan Service MySQL Koneksi ke Server MySQL Berbagai Tools Administrasi Server MySQL

Lebih terperinci

ORGANISASI KOMPUTER SISTEM BUS MATA KULIAH:

ORGANISASI KOMPUTER SISTEM BUS MATA KULIAH: MATA KULIAH: ORGANISASI KOMPUTER SISTEM BUS PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2011 BY: AYU ANGGRIANI H_02904010

Lebih terperinci

4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Teknologi Ponsel Struktur Menu

4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Teknologi Ponsel Struktur Menu Sistem penerima data stasiun cuaca, tediri atas tiga pemikiran utama, yaitu monitoring, data terkini, dan identitas stasiun. Pada monitoring berisikan informasi stasiun (no, nama, dan letak geografis stasiun).

Lebih terperinci

OCHAN FRIMA SUGARA PURBA NIM :

OCHAN FRIMA SUGARA PURBA NIM : SKRIPSI ANALISIS PERFORMANSI PENGIRIMAN SHORT MESSAGE SERVICE UNTUK PELANGGAN PRABAYAR PADA JARINGAN CDMA DI PT. TELKOM FLEXI MEDAN Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. SMS SMS atau yang dikenal dengan Short Message Service merupakan suatu layanan penggunaan pesan singkat berupa text dari penyedia jasa layanan komunikasi untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data

DAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data DAFTAR ISTILAH ACK (acknowledgement ) : Indikasi bahwa sebuah data yang terkirim telah diterima dengan baik Adaptive Modulation and Coding (AMC) Access Grant Channel (AGCH) arrival rate for SMS message

Lebih terperinci

PERAN SMS GATEWAY DALAM PENYEBARAN INFORMASI

PERAN SMS GATEWAY DALAM PENYEBARAN INFORMASI PERAN SMS GATEWAY DALAM PENYEBARAN INFORMASI Dian Mustika Putri mustika@raharja.info :: https://dianmstkputri.wordpress.com Abstrak Perkembangan telekomunikasi sekarang semakin pesat, seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM JARINGAN NIRKABEL MODUL 1 GPRS

PRAKTIKUM JARINGAN NIRKABEL MODUL 1 GPRS PRAKTIKUM JARINGAN NIRKABEL MODUL 1 GPRS LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2008-2009 Modul 1 Transmisi Data pada Jaringan Seluler dengan

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Short Message Service (SMS) adalah suatu fasilitas untuk mengirim dan menerima suatu pesan singkat berupa teks melalui perangkat nirkabel, yaitu perangkat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1. Proses Bisnis Modul SMS Gateway ini merupakan salah satu dari tiga modul Sebuah Software Auto Refill Voucher (ARV). Oleh karena itu sebelum mendeskripsikan penjelasan-penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Mulai. Baca status register. Tulis control register dengan data 00H. Tulis control register dengan data 00H

HASIL DAN PEMBAHASAN. Mulai. Baca status register. Tulis control register dengan data 00H. Tulis control register dengan data 00H 9 - Aplikasi pendukung : Microsoft Access 2003 Perangkat keras: - Komputer untuk pembuatan dan pengolahan data, dengan spesifikasi: Prosesor AMD Athlon 64 3500+ 2,20 Ghz, Memori RAM 512 MB, dan Media penyimpanan

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Tanggapan Siemens C45 terhadap Perintah AT Command. Untuk mengetahui respon Handphone terhadap perintah AT Command, harus dibuat suatu pemodelan sistem. Pemodelan dan simulasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3. 1 Perencanaan Rangkaian Dalam menyelesaikan modul dan karya tulis ilmiah ini, untuk membantu mempermudah penulis melakukan beberapa langkah perencanaan sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

ALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER. Hasani

ALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER. Hasani ALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER Hasani 20108927 Latar Belakang Teknologi dan inovasi alat yang menggunakan sistem kendali jarak jauh, turut mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setelah mengalami beberapa tahap perkembangan teknologi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Setelah mengalami beberapa tahap perkembangan teknologi dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setelah mengalami beberapa tahap perkembangan teknologi dalam peradaban manusia, dari mulai teknologi materi, teknologi energi dan teknologi yang sekarang

Lebih terperinci

PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER

PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI YUYUN SITI ROHMAH, ST,.MT //04 OUTLINES A. Pendahuluan B. Frequency Reuse C. Handoff D. Channel Assignment Strategies //04 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

Organisasi & Arsitektur Komputer

Organisasi & Arsitektur Komputer Organisasi & Arsitektur Komputer 1 Unit Input - Output Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Eko Budi Setiawan mail@ekobudisetiawan.com www.ekobudisetiawan.com Teknik Informatika - UNIKOM 2013 Flash Back 2 Pengertian

Lebih terperinci

APLIKASI SMS GATEWAY PADA VPN MELALUI NAT

APLIKASI SMS GATEWAY PADA VPN MELALUI NAT APLIKASI SMS GATEWAY PADA VPN MELALUI NAT TUGAS AKHIR Oleh : Stephani Ayu Prasetia P. 05.50.0025 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari hari ke hari, peran telekomunikasi dalam kehidupan manusia semakin terasa penting. Perkembangan teknologi semakin lama semakin canggih saja. Dengan kenyataan

Lebih terperinci

Oleh : Budi Nugroho ( L2F )

Oleh : Budi Nugroho ( L2F ) MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK LOCATION UPDATE DAN MOBILE TERMINATING CALL YANG MELIBATKAN HLR ERICSSON Oleh : Budi Nugroho ( L2F007022 ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa perancangan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa perancangan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan terhadap sistem yang dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa perancangan mengenai sistem yang akan dirancang terlebih

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok dari sistem yang dirancang terdiri dari bagian sensor, ADC, komputer client dan komputer server beserta perangkat lunaknya, seperti yang

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR Aplikasi Pensintesa Ucapan Berbahasa Indonesia Sebagai Pembaca SMS Dwi Prasetyo*,Ir. Sudjadi, M.T.**, Achmad Hidayatno, S.T., M.T.** Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI SMS MENGGUNAKAN GAMMU. Budi Maryanto. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132

PENGEMBANGAN APLIKASI SMS MENGGUNAKAN GAMMU. Budi Maryanto. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 Media Informatika Vol. 10 No. 2 (2011) PENGEMBANGAN APLIKASI SMS MENGGUNAKAN GAMMU Budi Maryanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail: budimaryanto@likmi.ac.id

Lebih terperinci

PROPOSAL TUGAS AKHIR MEMBANGUN APLIKASI E-VOTING MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS WEB MULTIMEDIA

PROPOSAL TUGAS AKHIR MEMBANGUN APLIKASI E-VOTING MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS WEB MULTIMEDIA PROPOSAL TUGAS AKHIR MEMBANGUN APLIKASI E-VOTING MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS WEB MULTIMEDIA Disusun oleh: Indra Hadiyanto 208 700 855 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam perancangan skripsi ini. Dasar teori tersebut berisi tentang mikrokontroler sebagai pembangkit frekuensi yang digunakan untuk media transmisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Teknologi informasi saat ini sudah berkembang cukup pesat di berbagai area kehidupan manusia. Aplikasi-aplikasi sistem informasi berbasis komputer sudah merajai semua

Lebih terperinci

Prototipe Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Webcam dan Finger Print Berbasis Web dan SMS

Prototipe Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Webcam dan Finger Print Berbasis Web dan SMS Prototipe Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Webcam dan Finger Print Berbasis Web dan SMS Haryadi Amran Darwito Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS, Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang suatu alat yang dapat memonitoring banjir dan dapat diaplikasikan untuk memberikan informasi mengenai tingginya

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DESAIN DAN PERANCANGAN MULTI SITE OPEN BTS 5 DENGAN USRP N210 DAN B210 OLEH: MUHAMMAD DZAKWAN FALIH

HASIL PENELITIAN DESAIN DAN PERANCANGAN MULTI SITE OPEN BTS 5 DENGAN USRP N210 DAN B210 OLEH: MUHAMMAD DZAKWAN FALIH HASIL PENELITIAN DESAIN DAN PERANCANGAN MULTI SITE OPEN BTS 5 DENGAN USRP N210 DAN B210 OLEH: MUHAMMAD DZAKWAN FALIH D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS ILMU TERPAN TELKOM UNIVERSITY 2017 ABSTRAK Besarnya

Lebih terperinci