Cukup banyak ahli bahasa di Indonesia hal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Cukup banyak ahli bahasa di Indonesia hal"

Transkripsi

1 MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL 6, NO 1, JUNI REEVALUASI KONSEP PEMILAH BAHASA DAN DIALEK UNTUK BAHASA NUSANTARA Multamia RMT Lauder Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Dialektologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Abstra k Penelitian Dialektologi pada berbagai bahasa daerah sudah berjalan selama 50 tahun di Indonesia Reevaluasi terhadap konsep pemilah bahasa dan dialek untuk bahasa Nusantara perlu dilakukan Berdasarkan kajian terhadap 129 penelitian dialektologi di seluruh Indonesia, terlihat adanya kecenderungan yang tinggi untuk menggunakan isoglos dibandingkan dialektometri maupun mata rantai pemahaman Konsep pemilah berdasarkan mata rantai pemahaman, isoglos, maupun dialektometri tetap dapat digunakan untuk bahasa-bahasa nusantara Dengan catatan, perlu modifikasi atau penyesuaian agar sesuai dengan situasi dan kondisi kebahasaan yang multilingual di Indonesia Modifikasi untuk mata rantai pemahaman terutama untuk teknik pengujian, penentuan titik-uji serta titik-acuan, dan pemilihan teks Modifikasi untuk isoglos terfokus pada penentuan kriteria derajat kemiripan bunyi dan kriteria pembuatan berkas isoglos Modifikasi untuk dialektometri berkonsentrasi pada persentase pemilahan bahasa dan dialek Abstrac t Even today, there is disagreement among experts over how many languages and dialects there are in Indonesia The methodological tools for classifying languages consist of mapping isoglosses, dialectometry, and measures of mutual intelligibility The present article surveys the methodology used in N = 129 researches performed over the last 50 years and finds that researchers based their conclusions about languages and dialects predominantly on isoglosses while dialectometry and mutual intelligibility were much less used It is also suggested that these three research methods be reevaluated in the light of the multilingual situation in Indonesia We could possibly get better results with the isogloss method if we reconsidered the criteria for degree of sound similarity and the criteria for bundling isoglosses For dialectometry, we should consider modifying the current percentages used to distinguish language-dialect divisions For establishing mutual intelligibility, the factors that could be reassessed include techniques of testing, the procedures for choosing test-points and reference-points, and the criteria for choosing valid texts for testing Keywords: Dialectology, mutual intelligibility, dialectometry, isogloss, classification 1 Pendahuluan bahasa itu sendiri di seluruh Indonesia masih sangat minim Sejak awal, para ahli bahasa menyadari bahwa situasi kebahasaan di Indonesia sangat kompleks Banyak Cukup banyak ahli bahasa di Indonesia hal yang mengkhususkan dirinya menjadi ahli struktur dan faktor yang berperan untuk menyusuri profil bahasa situasi Indonesia Namun hanya beberapa orang ahli kebahasaan di Indonesia Dengan demikian, bahasa tidaklah mengherankan jika sampai saat ini, pengetahuan yang mengkhususkan dirinya menjadi ahli kita struktur tentang peran dan fungsi antara Bahasa Indonesia, bahasa daerah Apalagi yang berupaya mengkhususkan Bahasa Daerah, dan Bahasa Asing belum lengkap diri menjadi ahli dialektologi Sungguh ironis, di satu Selain itu, pengetahuan kita tentang sosok sisi kita sangat bangga bahwa di Indonesia terdapat bahasaratusan bahasa daerah Akan tetapi di sisi lain, jika ada 37

2 38MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL 6, NO 1, JUNI yang bertanya: Berapakah jumlah bahasa daerah di Batasan mengenai bahasa dan dialek sampai saat seluruh Indonesia? Tak seorang pun dapat ini masih merupakan perdebatan panjang di antara menjawabnya dengan tepat, baik ahli bahasa di sesama ahli dialektologi Secara sepintas, pembedaan antara Indonesia maupun di dunia bahasa dan dialek seharusnya tidak menjadi masalah karena secara konseptual, dialek adalah subdivisi dari Mengapa pertanyaan mendasar seperti tersebut di atas bahasa Dalam kenyataan sehari-hari di lapangan, hal tak mampu dijawab secara akurat? Jawaban pertama, itu tidak sesederhana yang dibayangkan Tidak sumber daya manusia yang tertarik untuk mudah untuk menentukan kriteria yang dapat digunakan menangani masalah itu dapat dihitung dengan jari untuk menyimpulkan dua variasi bahasa yang terdapat Kedua, diperlukan sumber dana yang besar untuk bahwa di wilayah X adalah dua bahasa yang berbeda atau dua melakukan pengumpulan data kebahasaan di seluruh dialek yang berbeda dari satu bahasa yang sama Indonesia Ketiga, diperlukan sumber daya intelektual guna melakukan berbagai uji coba lapangan 22 Obyek untuk menentukan teori atau konsep mana yang akan diterapkan sebagai dasar pemilahan bahasa dan dialek, Penelitian Dialektologi dapat menggunakan bahasa lisan mengingat teori barat tidak selamanya cocok maupun bahasa tertulis baik yang berada di wilayah perkotaan untuk menangani situasi kebahasaan di Indonesia maupun pedesaan sebagai obyek kajian dialektologis yang multilingual Analisis yang dilakukan dapat terfokus pada satu tataran saja atau mencakup semua tataran kebahasaan 2 Metode seperti fonologi, morfologi, leksikal, semantik, sintaksis, dan Penelitian Dialektologi ilmu tentang dialek adalah salah satu wacana cabang ilmu pengetahuan bahasa yang secara 3 Analisis dan Interpretasi sistematis menangani berbagai kajian yang berkenaan Data dengan dialek atau variasi bahasa Baik variasi Untuk melakukan pemilahan bahasa dan dialek bahasa berdasarkan perbedaan wilayah; variasi bahasa selama ini para ahli dialektologi mengandalkan bantuan berdasarkan perbedaan strata sosial; maupun variasi isoglos, dialektometri, dan mata rantai pemahaman bahasa berdasarkan perbedaan waktu Beberapa waktu Evaluasi terhadap pemilah bahasa secara sporadis telah yang lalu, terdapat pergeseran ruang lingkup dilakukan Namun kini, perlu kaji ulang kajian Variasi bahasa yang terjadi karena perbedaan wilayah secara menyeluruh terhadap ke-129 penelitian merupakan kajian utama Dialektologi Saat dialektologi dalam kurun waktu 50 tahun ( ); baik ini, Dialektologi juga dikenal dengan Lokabasa, terhadap penelitian yang telah diterbitkan maupun nama Geografi Dialek, atau Geolinguistik Perlu yang belum diterbitkan Perlu dicatat, bahwa setiap bahwa akhir-akhir ini, terjadi pergeseran lagi dicatat Sudah ada peneliti sering kali menggunakan beberapa pemilah beberapa penelitian dialektologi yang membahas variasi sekaligus Sebaliknya, ada beberapa peneliti yang tak menerapkan bahasa secara spasial dan pada saat yang sama juga satu pemilah pun, tapi memilih analisis struktur memperhatikan variasi bahasa berdasarkan faktor-faktor karena bertujuan deskripsi bukan demografi dan sosial di tiap titik pengamatan klasifikasi Sebagaimana yang sedang dikerjakan saat ini oleh 31 Mata Rantai Ni Made Dhanawaty dalam melakukan penelitian Pemahaman Variasi bahasa Bali di Lampung Tengah untuk Konsep mutual intelligibility (mata rantai disertasinya Dhanawaty, mencoba mendeteksi adanya variasi dari Voegelin & Harris (1951: ) pemahaman) dapat dipakai bahasa Bali berdasarkan usia para penuturnya pada tiap sebagai salah satu alternatif alat bantu pemilah bahasa titik pengamatan dan dialek Peneliti dialektologi yang memilih menggunakan konsep pemilahan ini jumlahnya 21 Bahasa dan minim (3,87%) Pendekatan ini pernah populer antara Dialek Salah satu isu teoretis yang tersulit dalam tahun lima puluhan dan enam puluhan Universitas Hasanuddin dan Universitas Pattimura bekerja linguistik adalah menentukan kriteria yang tepat, akurat, sama dengan Summer Institute of Linguistics, sampai saat ini dan komprehensif untuk dapat membedakan antara bahasa dan dialek Hal ini, berdampak langsung pada masih menggunakan pengukuran mata rantai pemahaman untuk meneliti situasi kebahasaan klasifikasi semua bahasa dan juga di Provinsi Sulawesi Tengah dan termasuk penghitungan jumlah bahasa di seluruh dunia Maluku Masalahmasalah tersebut merupakan masalah mendasar Ada beberapa pelaksanaan teknis di lapangan yang yang harus ditangani oleh Linguistik Cabang ilmu perlu dikaji ulang Sebagai contoh, test point linguistik yang terkait langsung dengan masalah-masalah penentuan (titik-uji) dan reference point (titik-acuan) bersifat tersebut antara lain Tipologi Bahasa, Linguistik Historis manasuka Menurut Casad (1974:4 8), para penganut Komparatif, dan Dialektologi pendekatan ini mengakui bahwa tidak ada prosedur dan

3 MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL 6, NO 1, JUNI 39 kriteria yang baku untuk menentukan titik uji Jika titik- uji dan titik-acuannya diubah, otomatis akan Berdasarkan derajat kemiripan bunyinya termasuk rendah Namun jika diuraikan proses evolusi bunyi dihasilkan hitungan yang agak berbeda serta menampilkan yang terjadi secara berurutan, pasangan berian itu jaringan mata rantai pemahaman timbal-balik yang lain masih dapat digolongkan sebagai satu etimon lagi Selanjutnya, validitas teks yang digunakan sebagai Pertanyaan utama masih belum terjawab, sampai sejauh mana perbedaan bunyi masih dapat ditoleransi untuk alat ukurnya perlu dikaji ulang Teks yang dipakai oleh dapat dianggap sebagai data yang berasal dari induk yang para peneliti itu lebih bersifat menguji kemampuan sama informan kebahasaan untuk melakukan penerjemahan Fokus penelitian dikhawatirkan bergeser; dari derajat Konsep pemilahan dengan menggunakan alat pemahaman timbal-balik antara dua bahasa atau dialek, isoglos dapat diterapkan pada bahasa-bahasa nusantara dengan ke derajat kedwibahasaan seseorang catatan pembuatan berkas isoglos harus dilaksanakan berdasarkan kriteria tertentu, misalnya Konsep pemilah dengan menggunakan alat berdasarkan medan makna, pola isoglos, dan atau jumlah etimon pendeteksi mata rantai pemahaman perlu diubah yang muncul pada tiap peta bahasa Hal ini teknik pengumpulan datanya agar dapat mengeliminasi untuk membuktikan bahwa para ahli faktor- nonbahasa yang diperkirakan dapat dialektologi menampilkan data-data lapangan sebagaimana mempengaruhi Misalnya, menghindari adanya Bukan sembarang dan bukan pula karena pemakaian cerita rakyat untuk mengukur pemahaman timbalbalik sengaja memilih pola tertentu saja yang mungkin Ada kemungkinan, si informan kebahasaan hanya merupakan sebetulnya tidak sepenuhnya memahami ujaran dari bahasa perkecualian X Akan tetapi, si informan mengenal cerita rakyat 33 yang ditanyakan, maka ia mampu menceritakan kembali dalam bahasanya dengan lancar seolah-olah terdapat Dialektometri Ada cara lain untuk melakukan pemilahan bahasa pemahaman timbal balik antara bahasa X dengan dan dialek, yaitu dengan melakukan penghitungan bahasa si informan dalam berbagai tataran bahasa atas kemunculan aspek kebahasaan di tiap titik pengamatan Pada tahun 1973, Séguy (1973:1 24) dalam L 32 Isoglos Dialectométrie dans l Atlas Linguistiques de la Gascogne menyatakan jika kita mengenal antara a Masica (1976:170) menyatakan bahwa On the most ekonometri lain dan sosiometri, tak ada salahnya jika general level, we may conclude that a great many kita membaptis kehadiran linguistic features DO pattern areally Salah satu alat dialektometri bantu utama untuk bidang ilmu dialektologi adalah peta bahasa Peta bahasa sangat membantu para Usaha untuk menemukan cara pemilahan bahasa masih terus dilakukan, namun sejauh ini ahli Dialektologi untuk melakukan analisis karena nampaknya dialektometri dianggap masih mampu peta bahasa dengan jelas menampilkan visualisasi melakukan pemilahan bahasa secara objektif distribusi variasi bahasa secara spasial Isoglos adalah garis imajiner yang diterakan di atas sebuah peta bahasa Apabila puluhan atau ratusan peta bahasa yang Rumus yang dipakai untuk penghitungan adalah rumus yang diajukan oleh Séguy sudah dibubuhi isoglos ditumpuk menjadi satu, maka yaitu: akan menjadi sebuah berkas isoglos Alur garis-garis berkas ()% s -100 isoglos yang dominan merupakan alat bantu n untuk menganalisis dan menginterpretasikan distribusi gejala kebahasaan secara spasial d s= jumlah beda dengan titik pengamatan n lain = jumlah peta yang Hampir semua peneliti dialektologi (93,02%) d diperbandingkan = jarak kosakata dalam memanfaatkan alat bantu isoglos Masalah utama % yang sering muncul adalah menyelesaikan perdebatan Sebagai contoh, dengan memperhitungkan jumlah sejauh mana dua buah berian dapat dikatakan berasal dari satu beda pemakaian kosakata di satu titik pengamatan etimon yang sama Sebagai contoh, data batudan watu ; dengan titik pengamatan lainnya yang dikalikan dengan bulan dan fulã ; lalu abu dan abuw dengan mudah dapat 100 lalu dibagi dengan jumlah nyata banyaknya peta dipertanggungjawabkan sebagai dua berian yang berasal yang dibandingkan, diperoleh persentase jarak kosakata di dari satu etimon yang sama, pasangan data-data tersebut antara kedua titik pengamatan memperlihatkan adanya derajat kemiripan bunyi itu yang tinggi Menurut (Guiter 1973:96), jika menghasilkan persentase di bawah 20%, dianggap tak berbeda (negligeable); Akan tetapi, bagaimana dengan data daun dan ron ; antara 21% 30% dianggap ada perbedaan wicara empat dan wopato ; lalu kotor dan makotori (parler); antara 31% 50% dianggap ada perbedaan

4 40 MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL 6, NO 1, JUNI subdialek (sousdialecte); antara 51% 80% dianggap 13,71%, penelitian bahasa-bahasa di Pulau Bali 10,48%, ada perbedaan dialek (dialecte); dan persentase di atas penelitian bahasa-bahasa di Nusa Tenggara Barat dan 80% dianggap sudah mewakili dua bahasa (langue) Timur 7,26%, penelitian bahasa-bahasa di Pulau yang berbeda Sebagian peneliti dialektologi (62,01%) mencoba Kalimantan 4,03%, dan penelitian terhadap bahasabahasa di Maluku dan Irian Jaya 0,81% menerapkan dialektometri, namun kebanyakan Berdasarkan pengamatan pada 129 penelitian hanya menghitung perbedaan berdasarkan segitiga antardesa dialektologi di Indonesia dalam kurun waktu 50 Hanya dua orang peneliti yang mencoba tahun, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa menghitung perbedaan secara permutasi secara teoretis dapat dikatakan bahwa hasil penghitungan dialektometri berbanding lurus dengan Pada umumnya hasil penghitungan yang tampil hasil penghimpunan isoglos Namun, hasil sebagai perbedaan tertinggi hanya mencapai 65% 70% penghitungan dialektometri berbanding terbalik dengan Berdasarkan rumus Séguy-Guiter perbedaan sebesar hasil penghitungan derajat pemahaman timbal balik itu masih diinterpretasikan sebagai dua dialek yang berbeda Mata rantai gradasi pemahaman timbal balik tidak dari satu bahasa yang sama Hal ini nyata-nyata selamanya berbanding lurus dengan jarak spasial antara titikacuan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan dan titik-uji Bahkan, penghitungan dialektometri Jika diinterpretasikan seperti itu, artinya penutur secara permutasi dapat dipakai sebagai alat bantu penghitungan bahasa Batak dapat berkomunikasi dengan penutur mata rantai bahasa Sunda, atau penutur bahasa Madura dapat pemahaman berkomunikasi dengan penutur bahasa Aceh Sebagaimana penutur bahasa Indonesia dapat Sebagai catatan penutup, perlu diutarakan bahwa masih jauh perjalanan yang harus ditempuh untuk berkomunikasi dengan penutur bahasa Malaysia melacak bahasa-bahasa nusantara Sudah 50 tahun atau penutur bahasa Melayu Brunai Darussalam upaya melacak profil bahasa-bahasa nusantara Demikian pula, antara penutur bahasa Portugis, bahasa Spanyol, Namun gambaran yang didapat belum utuh juga bahasa Prancis, dan bahasa Italia terdapat mata rantai Kegiatan penelitian di bidang pemetaan bahasa harus tetap pemahaman Hal ini biasa diacu sebagai dialek kontinum Kiranya, rumusan Séguy-Guiter dilaksanakan walaupun banyak tantangan Setiap langkah kecil dalam penelitian amat berharga, perlu dimodifikasi untuk situasi kondisi kebahasaan karena selalu mempertanyakan kembali konsep-konsep di Indonesia dasar yang kadangkala luput untuk dipertanyakan Konsep pemilah dengan menggunakan lagi Daftar alat penghitungan dialektometri, secara umum Acuan dapat diterapkan dengan catatan perlu Casad, Eugene H 1974 Dialect Intelligibility Testing dimodifikasi berdasarkan situasi kebahasaan di Oklahoma: Summer Institute of Linguistics of Indonesia Berdasarkan pemantauan hasil the University of penghitungan dialektometri yang diterapkan pada bahasa-bahasa Oklahoma daerah di berbagai propinsi, maka saran modifikasi Grimes, Barbara F 1988 Ethnologue: Languages o f persentase pemilahan bahasa, adalah sebagaimana the World Dallas: Summer Institute of disarankan oleh Lauder (1993:242): Tak berbeda Linguistics (negligeable) d 30%; Beda Wicara (parler) 31% Guiter, Henri 1973 Atlas et Frontière 40%; Beda subdialek (sousdialecte) 41% 50%; Beda Linguistique, Les Dialectes Romans de France No 930: , dialek (dialecte) 51% 69%; dan beda bahasa (langue) Paris: Centre National de la Recherche e 70% Scientifique 4 Kesimpulan Lauder, Multamia RMT Pemetaan dan Distribusi 1993 Bahasa-Bahasa di Tangerang Jakarta: Pembinaan dan Pengembangan Penelitian dialektologi pertama di Indonesia yang dilakukan oleh Teeuw (1951) hingga Nadra (2001) Masica, Colin 1976 Defining a Linguistic Area: South ternyata hanya mencakup kurang lebih 30 buah Asia Chicago dan London: University of bahasa beserta dialek-dialeknya Grimes (1988) Press Chicago memperkirakan, bahasa-bahasa daerah di seluruh Indonesia berjumlah 715 bahasa, sedangkan penelitian Séguy, Jean 1973 La Dialectométrie dans dialektologi selama ini baru mencapai 129 l Atlas Linguistique de la Gascogne, Revue de Linguistique penelitian Gambaran menyeluruh, dari 129 penelitian itu, Romane ternyata 45,97% masih terfokus pada bahasa-bahasa di Pulau Jawa Penelitian Bahasa-bahasa di Pulau Voegelin, C F dan Zellig S Harris 1951 Methods for Sumatra 17,74%, penelitian bahasa-bahasa di Pulau Sulawesi Determining Intelligibility among Dialects of Natural

5 MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL 6, NO 1, JUNI 41 Languages, Anthropological Philosophical Society - dengan Bahasa di Daerah Bekas Kerajaan Siak Proceeding Jakarta: 95:3 20 Dahlan, Saidat 1982 Geografi Dialek Bahasa Lampiran Melayu Riau Jakarta: 21 Dahlan, Saidat Hubungan Bahasa dan 1 Adhiti, Ida Ayu Iran 1983 Variasi Kosa 1983 Dialek Melayu Kabupaten Kampar Bagian Timur KataBahasa Bali Di Nusa Penida Sebuah dengan Bahasa di Daerah Bekas Kerajaan Siak Kajian Geografi Dialek Denpasar: Universitas Jakarta: 2 Adisumarto, Udayana Mukidi 1977 Geografi Dialek 22 Dahlan, Saidat; dkk 1985 Pemetaan Bahasa Bahasa Jawa Solo Yogyakarta: IKIP Daerah Riau dan Jambi Jakarta: 3 Adisumarto, Yogyakarta Mukidi 1979 Geografi Dialek 23 Dahlan, Saidat Geografi Dialek Bahasa Bahasa Jawa di Yogyakarta 1989 Melayu Riau Kepulauan Jakarta: Yogyakarta: Depdikbud 24 Danie, Julianus Akun 1977 Bahasa dan 4 Adisumarto, Mukidi Geografi Dialek Dialek Kecamatan Kakas dan Sekitarnya Menado: 1981 Bahasa Jawa di Kabupaten Banyumas IKIP Manado Yogyakarta: IKIP 25 Danie, Julianus Akun 1980 Studi Dialek 5 Agustinus, YogyakartaS 1991 Situasi Kebahasaan di Daerah Minahasa Timur Laut Bahasa Tonsea di Kelurahan Tegal Parang Depok: dan Sekitarnya Menado: IKIP Universitas Indonesi 26 Manado Danie, Julianus Akun Kajian Geografi di 6 Akbar, a Osra M 1985 Pemetaan Bahasa Aceh; 1991 Minahasa Timur Laut Jakarta: Balai Gayo; Alas Jakarta: 27 Denes, I Made 1985 Geografi Pustaka Dialek Bahasa Bali 7 Andriani, Linda 1998 Evaluasi Jakarta: Perubahan Kebahasaan: Studi Kasus Kabupaten 28 Dewi, Sandra 1997 Pemetaan Bahasa Betawi di Bekasi Depok: Universitas Kota Administratif Depok Depok: 8 Aranyati, Indonesia Dhira 1994 Bahasa di Kabupaten Universitas Indonesia Malang: Sebuah Penelitian Lokabahasa 29 Dhanardhono, Sigit Respati 1993 Depok: Universitas Menelusuri Bahasa Jawa Dialek Banyumas di 9 Indonesia Ardiana, I Ketut 1982 Bahasa Bali di Kabupaten Cilacap Depok: Universitas Kabupaten Badung: Sebuah Bahasan Geografi Dialek 30 Dhanawaty, Indonesia Ni Made 1980 Bahasa Bali Denpasar: Universitas di Kabupaten Tabanan: Sebuah Telaah Geografi 10 Arifin, Udayana Syamsir 1977 Dialek Padang sebagai Dialek Denpasar: Universitas Dialek Prestise bagi Masyarakat Padang 31 Faizah Udayana 1988 Dialek Jakarta di Kebon Luar Kota Padang: Laporan Penelitian untuk Jeruk Depok: Universitas Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia 32 Fautngil, Indonesia Christ 1995 Bahasa-bahasa di Daerah dan Daerah, Depdikbud Jayapura: Suatu Kajian Dialektologi 11 Ayatrohaedi 1985 Bahasa Sunda di Daerah Depok: Universitas Cirebon Jakarta: Balai 33 Indonesia FKIP Universitas Jambi Baribin, Pustaka Raminah 1977 Dialek Dialektologi Bahasa Kubu Jambi: Universitas Semarang Semarang: Laporan Penelitian untuk 34 Jambi Grijns, CD 1983 Map of the Jakarta Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia Malay (Omong Jakarta) Area; Language Atlas of the dan Daerah; Depdikbud Pacific Area ; Part II; Wurm & 13 Baribin, Raminah Geografi Dialek Jawa di (penyunting) Peta Hattori Lembar 39 Canberra: 1987 Kabupaen Pekalongan Jakarta: The Australian Academy of the Humanities 14 Bawa, I Wayan 1977 Dialek Bangli Denpasar: in Collaboration with The Japan Universitas 35 Grijns, Academy CD 1991 Jakarta Malay: A 15 Bawa, Udayana I Wayan 1983 Bahasa Bali di Multidimensional Approach to Spatial Variation Daerah Propinsi Bali: Sebuah Analisis Geografi Jilid I dan II Leiden: KITLV Dialek Jakarta: Universitas 36 Hariyadi, Press Mas, dkk 1986 Geografi Dialek Jawa di 16 Bawa, Indonesia I Wayan 1991 Bahasa Bali di Kabupaten Kabupaten Pacitan Jakarta: Klungkung Jakarta: 37 Hasan, Kailan 1975 Dialek Bahasa 17 Dalle, Ambo 1977 Geografi Dialek Bahasa Bugis Melayu Riau Jakarta: di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) 38 Herusantosa, Suparman 1977 Dialek Bahasa Yogyakarta: Universitas Gajah Bali Kelompok Islam di Kabupaten 18 Mada Dahlan, Saidat 1976 Bahasa dan Dialek Buleleng Singaraja: Universitas Melayu Kabupaten Kampar Bagian Timur Jakarta: 39 Herusantosa, Udayana Suparman 1980 Bahasa Using Proyek di Kabupaten Banyuwangi: Sebuah 19 Dahlan, Saidat 1977 Hubungan Bahasa Studi Pendahuluan tentang Dialek Geografi dan Dialek Melayu Kabupaten Kampar Bagian Denpasar: Universitas Timur Udayana

6 42 MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL 6, NO 1, JUNI 40 Herusantosa, Suparman Pemetaan Bahasa- 58 Madia, I Made 1982 Variasi Sistem 1987a bahasa di Nusa Tenggara Barat Jakarta: Fonologi Bahasa Bali di Nusa Penida Sebuah Kajian Dialektologi Struktural Denpasar: 41 Herusantosa, Suparman 1987b Bahasa Using Universitas Udayana di Kabupaten Banyuwangi Jakarta: 59 Mahsun 1994 Penelitian Dialek Universitas Indonesia Geografis Bahasa Sumbawa Yogyakarta: Universitas 42 Junaedi, Moha 1978 Bahasa Gajah Mada Massenrempulu Barabaya Kotamadya Ujung Pandang 60 Maksan, Marjusman Geografi Dialek Ujung Pandang: FKSS Minangkabau Jakarta: 43 IKIP Kaseng, Syahruddin, dkk Pemetaan Bahasa 61 Markhamah 1994 Geografi Dialek Bahasa Jawa 1987 di Sulawesi Tenggara Jakarta: di Segi Empat Pekalongan-Kendal; Banjarnegara- 44 Kasim, M Musa, dkk Geografi Dialek Tumanggung Yogyakarta: Universitas 1981 Bahasa Gorontalo Jakarta: Gajah Mada 45 Kasim, Yuslira, dkk Geografi Dialek Bahasa 62 Maryanto, Sandi 1978 Dialek Helong 1987 Daerah Sumatera Barat dan Bengkulu Kupang: Universitas Nusa Jakarta: 63 Medan, Cendana Tamsin 1977 Beda Kosa Kata Bahasa 46 Katrini, Yulia Esti 992 Penelitian Minangkabau Dialek Kabuang Tigo Dialek Banyumas dan Perbandingannya dengan Baleh Laporan Penelitian Proyek Pengembangan Bahasa Sunda Yogyakarta: Universitas Gajah Bahasa dan Sastra Indonesia dan 47 Kawi, Mada Jantera 1977 Geografi Dialek Kotamadya 64 Daerah Medan, Tamsin 1980 Dialek- Banjarmasin Banjarmasin: Universitas Dialek Minangkabau di Daerah Minangkabau Lambung Mangkurat Sumatra Barat: Suatu Pemerian Dialektologi 48 Kawi, Jantera 1993 Bahasa Banjar: Dialek Laporan untuk Proyek IKIP dan Subdialeknya Depok: Universitas 65 Padang Medan, Tamsin Bahasa Minangkabau 49 Keraf, Indonesia Gorys,dkk 1997 Laporan Penelitian 1985 Dialek Kabuang Tigo Baleh Jakarta: Kekerabatan dan Pemetaan Bahasa-Bahasa Daerah 66 Medan, Tamsin; dkk Geografi Dialek Di Indonesia: Provinsi Timor-Timur 1986 Bahasa Minangkabau di Kabupaten Pasaman Jakarta: Jakarta: 50 Kridalaksana, Harimurti (ed) 1976 Bahasa dan 67 Mihing, Teras 1977 Penelitian Dialek Dialek di Cilebut dan Sekitarnya Jakarta: PulauPetak Bahasa Dayak Ngaju: Suatu Penelitian Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dari Segi Kosa Kata Palangka Raya: dan Daerah, Depdikbud Universitas Palangka 51 Laksono, Kisyani 1995 Bahasa Jawa Dialek 68 Raya Mukti, US 1977 Dialek Kecamatan JawaTimur di Mojokerto: Kajian Geografi Citeureup, Gunung Putri, Cileungsi Jakarta: IKIP Dialek Yogyakarta: Universitas Gajah 69 Nadra Jakarta 1992 Geografi Dialek Bahasa 52 Mada Lauder, Multamia RMT Pemetaan dan Minangkabau di Daerah Kabupaten Lima 1993 Distribusi Bahasa-Bahasa di Tangerang Jakarta Puluh Koto Yogyakarta: Universitas Gajah : 70 Nadra Mada 1997 Geografi Dialek Bahasa Minang- 53 Lauder, Multamia RMT, dkk 1998a dan Pemetaan Bahasa-Bahasa Daerah Di Kekerabatan kabau Yogyakarta: Universitas Gajah 71 Nadra Mada 2001 Dialektal Variations of Minangkabau Indonesia: Provinsi Nusa Tenggara Timur Jakarta Language in Riau Province and their : Relationship with Minangkabau Dialects in West 54 Lauder, Multamia RMT, dkk Kekerabatan Sumatra Padang: URGE Project, Dikti, Batch 1998b dan Pemetaan Bahasa-Bahasa Daerah Di 72 Nothofer, IV Bernd 1980 Dialektgeographische Indonesia: Provinsi Sulawesi Utara Jakarta: Untersuchungen in West-Java und im Wesliche Zentral-Java Wiesbaden: Otto 55 Lauder, Multamia RMT, dkk Kekerabatan Volume I & Harrassowitz 1999 dan Pemetaan Bahasa-Bahasa Daerah Di 73 II Nothofer, Bernd 1982 Central Indonesia: Provinsi Sulawesi Tengah Javanese Dialects, Papers from the Third Jakarta: International Conference on Austronesian Linguistics Volume 56 Lauder, Multamia RMT, dkk Kekerabatan 3: Accent on Variety Pacific Linguistic, Series C-76, 2000 dan Pemetaan Bahasa-Bahasa Daerah Di Halaman: 287 Indonesia: Provinsi Sulawesi Tenggara Novelti 1995 Bahasa Minangkabau di Jakarta: Daerah Kabupaten Sawahlunto-Sijunjung: Kajian 57 Lauder, Multamia RMT, dkk Kekerabatan Geografi Dialek Yogyakarta: Universitas Gajah 2000 dan Pemetaan Bahasa-Bahasa Daerah Di 75 Pita, MadaPetrus 1984 Bahasa Nagekeo di Kabupaten Indonesia: Provinsi Sulawesi Selatan Ngada: Sebuah Analisis Geografi Dialek Jakarta: Denpasar: Udayana Universitas

7 MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL 6, NO 1, JUNI Pratiwi, Endang Hesti 1996 Bahasa Betawi di Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra, Cipayung DKI Jakarta: Sebuah Pemetaan Depdikbud Bahasa dan Analisis Kebahasaan Depok: 94 Soedjarwo, dkk 1987 Geografi Dialek Jawa di Universitas Indonesi Kabupaten Rembang Jakarta: 77 Pratomo, a Yani 1998 Kondisi Kebahasaan 95 Soegianto 1980 Geografi Dialek Banyuwangi Di Kabupaten Magetan: Suatu Kajian Surabaya: Departemen Pendidikan dan Pemetaan Depok: Universitas kebudayaan Jawa 78 Prawiraatmaja, Indonesia Dudu 1977 Lokabasa (Geografi 96 Soegianto Timur 1986 Bahasa Madura di Pulau Madura Dialek) Bahasa Sunda di Kabupaten Jakarta: Sumedang Jawa Barat Bandung: IKIP 97 Soegijo, dkk 1980 Geografi Dialek Bahasa Jawa 79 Prawiraatmaja, Bandung Dudu 1978 Lokabasa Sunda di Kabupaten Wonosobo Semarang: Depdikbud di Daerah Perbatasan Jawa Barat dan Jawa Jawa Tengah Bandung: Departemen Pendidikan 98 Soetoko, Tengah dkk 1981 Geografi Dialek Banyuwangi dan Kebudayaan Jakarta: 80 Prawiraatmaja, Dudu 1979 Geografi Dialek 99 Soetoko, dkk 1984 Geografi Dialek Bahasa Jawa Bahasa Sunda di Kabupaten Ciamis Jakarta: di Kabupaten Surabaya Jakarta: 100 Soriente, Antonia 1995 Kajian Dialektologi di 81 Putra, Anak Agung Putu 1985 Bahasa Sasak Kecamatan Long Pujungan Kalimantan di Daerah Kabupaten Lombok Timur: Timur: Pemetaan dan Distribusi Sebuah Tinjauan Geografi Dialek Denpasar: Depok: Universitas Universitas Udayana 101 Indonesia Sriyoso, Citromardoyo 1978 Beberapa Ciri 82 Rahayu, Ngudining 1995 Bahasa Rejang Bahasa Jawa di Kabupaten Wonogiri Suatu di Kabupaten Rejang Lebong: Sebuah Kajian Studi Dialektologi Surakarta: UNS Sebelas Geografi Dialek Depok: Universitas 102 Maret Sukartha, I Ngurah 1980 Bahasa Bali 83 Indonesia Rahayu, Rr Sri Yuniasih 1988 Pemetaan di Kabupaten Karang Asem: Ditinjau dari Geografi Dialek Betawi-Ora di Kecamatan Ciledug Depok: Dialek Denpasar: Universitas Universitas 103 Udayana Suminarsih, Wulan 1996 Pemetaan Bahasa 84 Reniwati Indonesia 1995 Bahasa Minangkabau di Kabupaten Karawang Depok: Skripsi di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Sarjana pada Fakultas Sastra Universitas Kotamadya Payakumbuh Depok: Universitas 104 Indonesia Sunaryo, HS, dkk Geografi Dialek Bahasa 85 Indonesia Riana, I Ketut 1981 Bahasa Bali di 1984 Jawa di Kabupaten Tuban Jakarta: Kabupaten Buleleng: Sebuah Analisis Geografi 105 Surata, I Wayan 1982 Bahasa Bali di Dialek Denpasar: Universitas Kabupaten Gianyar: Sebuah Tinjauan Geografi 86 Udayana Sabariyanto, Dirgo, dkk Geografi Dialek Dialek Denpasar: Universitas 1983 Bahasa Jawa Kabupaten Pati Jakarta: 106 Udayana Suriamiharja, Agus 1979 Penelitian Lokabasa (Geografi Dialek) Sunda di Daerah Cianjur 87 Sabariyanto, Dirgo, dkk 1985 Geografi Dialek Bandung: IKIP Bahasa Jawa Kabupaten Jepara Jakarta: 107 Bandung Suriamiharja, Agus, dkk Geografi Dialek 1981 Sunda di Kabupaten Serang Jakarta: 88 Samingin, FX 1997 Pemakaian Bahasa Jawa 108 Suriamiharja, Agus 1982 Penelitian di Daerah Pacitan Yogyakarta: Universitas Lokabasa (Geografi Dialek) Sunda di Kabupaten Subang Gajah Mada Bandung: IKIP 89 Sande, JS 1977 Geografi Dialek bahasa Toraja 109 Bandung Suriamiharja, Agus, dkk Geografi Dialek Saqdan Ujung Pandang: Proyek Penelitian 1984 Sunda Kabupaten Bogor Jakarta: Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sulawesi 110 Suriamiharja, Agus 1985 Penelitian 90 Selatan Sande, JS 1978 Bahasa Toraja Dialek Lokabasa (Geografi Dialek) Sunda di Kabupaten Campuran di Kecamatan Rantepao Laporan Penelitian Pandeglang Bandung: IKIP untuk Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra 111 Bandung Suriamiharja, Agus 1987 Penelitian Indonesia dan Daerah Sulawesi Lokabasa (Geografi Dialek) Sunda di Kabupaten 91 Sariono, Selatan Agus 1994 Variasi Bahasa Jawa di Purwakarta Bandung: IKIP Diponggo: Kajian Melalui Pendekatan 112 Bandung Suryadikara, Fudiat, dkk Geografi Dialek Kuantitatif Yogyakarta: Universitas Gajah 1981 Bahasa Banjar Hulu Jakarta: 92 Salea, MadaMartinus 1979 Geografi Dialek Bahasa 113 Suryati, Ni Made 1983 Variasi Sufiks Minahasa Menado: Proyek Penelitian Bahasa Bahasa Bali di Empat Kabupaten di Bali: Sebuah dan Sastra Tinjauan Geografi Dialek Denpasar: Universitas 93 Sande, JS 1978 Bahasa Toraja Dialek 114 Udayana Tawangsih, Multamia RM 1982 Campuran di Kecamatan Rantepao Laporan Penelitian Dukungan Dialektometri pada Berkas Isoglos di Kabupaten untuk

8 44 MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL 6, NO 1, JUNI Bekasi Majalah Ilmu-Ilmu Sastra Indonesia 122 Wahiji, Nabu 1978 Geografi Dialek Bahasa Jilid XI, Juni, Nomor 01:49 Jawa Tondano di Desa-Desa Yosonegoro, Tawangsih, Multamia RM 1983 Kaliyoso, dan Reksonegoro Kabupaten Gorontalo Dialek Tangerang dalam Seratus Peta Bahasa beserta Gorontalo: IKIP Manado cabang Isoglosnya Jakarta: Laporan Penelitian 123 Gorontalo Wakit 1996 Kajian Geografi Dialek Bahasa Jawa Proyek Pedesaan Universitas di Daerah Kabupaten Madiun 116 Indonesia Tawangsih, Multamia RM Bahasa-bahasa Yogyakarta: Universitas Gajah 1987 di Bekasi Jakarta: Panca 124 Mada Widyawati, Dwi 1997 Geografi Dialek Bahasa 117 Teeuw, Andries Mitra 1951 Atlas Dialek Pulau Lombok Melayu di Wilayah Timur Asahan Jakarta: Lembaga Bahasa dan Yogyakarta: Universitas Gajah 118 Budaya Teeuw, Andries 1958 Lombok: Een Dialect- 125 Mada Wulandari, Indah Rini 1998 Pemetaan Bahasa Geografische Studie S Gravenhage: di Kabupaten Purwakarta Depok: Nijhoff Martinus Universitas Indonesia 119 Tim FKSS IKIP Yogyakarta Yahya, Muhammad Anwar 1978 Geografi Laporan Penelitian Bahasa Jawa di Dialek Tombulu di Minahasa Menado: FKSS- Yogyakarta Yogyakarta: FKSS IKIP IKIP Menado 120 Yogyakarta Tim Peneliti Balai Geografi Dialek 127 Yudibrata, Karna 1990 Bahasa Sunda di 1978 Bahasa Jawa di Pesisir Utara Jawa Tengah Bagian Kabupaten Karawang Jakarta: Timur Yogyakarta: Balai Penelitian 121 Tim Peneliti Balai Geografi Dialek 1980 Bahasa Jawa di Pesisir Utara Jawa Tengah Bagian Barat Yogyakarta: Balai Penelitian

9

REEVALUASI KONSEP PEMILAH BAHASA DAN DIALEK UNTUK BAHASA NUSANTARA

REEVALUASI KONSEP PEMILAH BAHASA DAN DIALEK UNTUK BAHASA NUSANTARA MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 6, NO. 1, JUNI 2002 REEVALUASI KONSEP PEMILAH BAHASA DAN DIALEK UNTUK BAHASA NUSANTARA Multamia RMT Lauder Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 10 Universitas Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. 10 Universitas Indonesia BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Pengantar Geografi dialek mempelajari variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal suatu bahasa (Keraf, 1984: 143). Menurut Lauder, geografi dialek pada dasarnya mempunyai hubungan

Lebih terperinci

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012 INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012 Berikut Informasi Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang telah dikeluarkan masing-masing Regional atau Kabupaten

Lebih terperinci

Pemetaan Bahasa di Wilayah Cagar Budaya Betawi Condet: Sebuah Kajian Dialektologi

Pemetaan Bahasa di Wilayah Cagar Budaya Betawi Condet: Sebuah Kajian Dialektologi Pemetaan Bahasa di Wilayah Cagar Budaya Betawi Condet: Sebuah Kajian Dialektologi Diar Luthfi Khairina, Sri Munawarah Program Studi Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok

Lebih terperinci

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/HUK/2010 TANGGAL : 26 APRIL 2010 TENTANG : PENETAPAN NAMA-NAMA PENYANDANG CACAT BERAT PENERIMA BANTUAN DANA JAMINAN SOSIAL TAHUN 2010 NO.

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Ada beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini. 2.1.1 Dialek Dialek berasal dari bahasa Yunani yaitu dialektos. Dialektologi merupakan

Lebih terperinci

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 212 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 KEMENTERIAN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 1 IKHTISAR MENURUT SATKER

Lebih terperinci

BAB II KONSEP PENELITIAN DAN LANDASAN TEORI. isoglos, mutual intelligibility, sinkronis, dan diakronis, serta inovasi dan retensi.

BAB II KONSEP PENELITIAN DAN LANDASAN TEORI. isoglos, mutual intelligibility, sinkronis, dan diakronis, serta inovasi dan retensi. BAB II KONSEP PENELITIAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Penelitian Bagian ini menjelaskan konsep dialek, dialektometri, isoglos dan berkas isoglos, mutual intelligibility, sinkronis, dan diakronis, serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian mengenai isoglos dialek bahasa Jawa di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini termasuk dalam penelitian lapangan (field study) baik penelitian

Lebih terperinci

Jumlah No. Provinsi/ Kabupaten Halaman Kabupaten Kecamatan 11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548

Jumlah No. Provinsi/ Kabupaten Halaman Kabupaten Kecamatan 11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548 4. Kota Bekasi 23 109 5. Kota Bekasi 10 110 6. Kabupaten Purwakarta 17 111 7. Kabupaten Bandung 43 112 8. Kodya Cimahi 3 113 9. Kabupaten Sumedang 26 114 10. Kabupaten Garut 39 115 11. Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMK KABUPATEN/KOTA

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMK KABUPATEN/KOTA NO PROVINSI DK KABUPATEN JUMLAH PESERTA JML PESERTA PROVINSI 1 A C E H 1 Kab. Aceh Besar 30 180 2 Kab. Aceh Jaya 30 3 Kab. Bireuen 30 4 Kab. Pidie 30 5 Kota Banda Aceh 30 6 6 Kota Lhokseumawe 30 2 BANGKA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIS. Dialek merupakan khazanah kebudayaan suatu bangsa yang perlu dipelajari, dikaji, serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIS. Dialek merupakan khazanah kebudayaan suatu bangsa yang perlu dipelajari, dikaji, serta BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIS 2.1 Pengantar Dialek merupakan khazanah kebudayaan suatu bangsa yang perlu dipelajari, dikaji, serta dipelihara sebaik mungkin. Bidang ilmu yang mengkaji dialek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang tinggal pada daerah tertentu (lih. Sumarsono, 2010:21).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang tinggal pada daerah tertentu (lih. Sumarsono, 2010:21). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Bahasa Indonesia terdapat bermacam-macam dialek. Istilah dialek merupakan sebuah bahasa yang digunakan oleh sekelompok masyarakat yang tinggal pada daerah tertentu

Lebih terperinci

C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN)

C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) DAFTAR ISI No. 01. Propinsi Nangroe Aceh Darussalam 10 / 136 23 1. Kabupaten Aceh Selatan 14 24 2. Kabupaten Aceh Sungkil

Lebih terperinci

Seminar Tahunan Linguistik 2015

Seminar Tahunan Linguistik 2015 Hubungan Bahasa Melayu dengan Bahasa Betawi di Wilayah Condet Diar Luthfi Khairina Program Studi Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok 16424 khairinadiar@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.03/2015 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.03/2015 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.03/2015 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - DAFTAR WILAYAH KERJA DAN ALAMAT KANTOR REGIONAL DAN KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN BERDASARKAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN STATUS DIALEK GEOGRAFIS BAHASA JAWA SOLO-YOGYA (KAJIAN DIALEKTOLOGI)

PERBEDAAN STATUS DIALEK GEOGRAFIS BAHASA JAWA SOLO-YOGYA (KAJIAN DIALEKTOLOGI) PERBEDAAN STATUS DIALEK GEOGRAFIS BAHASA JAWA SOLO-YOGYA (KAJIAN DIALEKTOLOGI) Sri Andayani Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Filsafat, Universitas Panca Marga, Jalan Yos Sudarso Pabean

Lebih terperinci

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 211 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 DEPARTEMEN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 SEMULA SETELAH 1 IKHTISAR

Lebih terperinci

TRIWULAN IV (Oktober-Desember 2014)

TRIWULAN IV (Oktober-Desember 2014) Total 33 JAWA TENGAH 2 3375 KOTA PEKALONGAN 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100,00 Sangat Mendukung 14 RIAU 1 1471 KOTA PEKAN BARU 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 95,00 Sangat Mendukung 21 KEPULAUAN RIAU 1 2171 KOTA BATAM 2 1

Lebih terperinci

Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014

Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014 Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014 NO WILAYAH KERJA KANTOR REGIONAL I YOGYAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH Pemerintah

Lebih terperinci

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /SEOJK.03/2016 TENTANG BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /SEOJK.03/2016 TENTANG BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /SEOJK.03/2016 TENTANG BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH - 1 - DAFTAR WILAYAH KERJA DAN ALAMAT KANTOR REGIONAL DAN KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN BERDASARKAN

Lebih terperinci

UNDANGAN PEMASUKAN PENAWARAN Nomor : 005/PAN-PPBJ/KPAN/III/2011

UNDANGAN PEMASUKAN PENAWARAN Nomor : 005/PAN-PPBJ/KPAN/III/2011 UNDANGAN PEMASUKAN PENAWARAN Nomor : 005/PAN-PPBJ/KPAN/III/2011 Panitia Pengadaan Barang/Jasa Komisi Penanggulangan AIDS Nasional mengundang calon penyedia barang/jasa guna berpartisipasi mengajukan penawaran

Lebih terperinci

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 213 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 KEMENTERIAN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 1 IKHTISAR MENURUT SATKER

Lebih terperinci

DAERAH JUMLAH PROPINSI (A)

DAERAH JUMLAH PROPINSI (A) RINCIAN DANA KONTINJENSI UNTUK BANTUAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH YANG MENGALAMI SURPLUS MARJINAL SETELAH PENGALIHAN PERSONIL, PERALATAN, PEMBIAYAAN DAN DOKUMEN (P3D) Lampiran I NO DAERAH JUMLAH PROPINSI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003 TENTANG PENETAPAN SIMPUL JARINGAN TRANSPORTASI JALAN UNTUK TERMINAL PENUMPANG TIPE A DI SELURUH INDONESIA DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014 EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014 kd_ prov PROVINSI kd_ kota KOTA/KABUPATEN NILAI FASILITASI NILAI OUTPUT NILAI AKHIR 35 JAWA TIMUR 3501 KAB. PACITAN 90,2 100,0

Lebih terperinci

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun 1.1. UMUM 1.1.1. DASAR Balai Pemantapan Kawasan Hutan adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Planologi Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 6188/Kpts-II/2002, Tanggal 10

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 PROVINSI KOTA/KABUPATEN P P M Pelatihan Sosiali sasi RLF MK Infrastruktur LOCAL GOV'T BLM NILAI KINERJA

Lebih terperinci

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat 13.000 Kota. Jakarta Pusat Jakarta Pusat 13.000 Tidak Ada Other Kota. Jakarta Selatan Jakarta

Lebih terperinci

DAERAH ASAL DAN ARAH MIGRASI ORANG MINANGKABAU DI PROVINSI JAMBI BERDASARKAN KAJIAN VARIASI DIALEKTAL

DAERAH ASAL DAN ARAH MIGRASI ORANG MINANGKABAU DI PROVINSI JAMBI BERDASARKAN KAJIAN VARIASI DIALEKTAL MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 12, NO. 1, JULI 2008: 1-8 DAERAH ASAL DAN ARAH MIGRASI ORANG MINANGKABAU DI PROVINSI JAMBI BERDASARKAN KAJIAN VARIASI DIALEKTAL Nadra 1, Reniwati 2, dan Efri Yades 1 1. Jurusan

Lebih terperinci

ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH

ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 33/PMK.07/2011 TENTANG : ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jawa merupakan salah satu dari empat ratus bahasa daerah dan dialek yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jawa merupakan salah satu dari empat ratus bahasa daerah dan dialek yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jawa merupakan salah satu dari empat ratus bahasa daerah dan dialek yang terdapat di Indonesia. Sebagai salah satu bahasa daerah, bahasa Jawa memiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kabupaten yang berada di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembentukan klaster dari

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kabupaten yang berada di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembentukan klaster dari BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mengembangkan model pengklasteran Pemerintah Daerah di Indonesia dengan mengambil sampel pada 30 Pemerintah Kota dan 91 Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

Berikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Berikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tabel Wilayah Tempat Uji Kompetensi Berikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Wila yah Unit Kerja TUK Provinsi Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN, AGUS D.W. MARTOWARDOJO.

MENTERI KEUANGAN, AGUS D.W. MARTOWARDOJO. LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DAN BAGI HASIL PAJAK DAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2009 DAN TAHUN ANGGARAN 2010 YANG DIALOKASIKAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Nomor : 307/B/LL/2016 10 Oktober 2016 Lampiran : 2 (dua) berkas Perihal : Instrumen Penilaian Persepsi Pemangku Kepentingan terhadap Prosedur Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)

Lebih terperinci

DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017

DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017 DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017 1 WILAYAH JAWA TIMUR 1 PENGADILAN NEGERI SURABAYA 2 PENGADILAN NEGERI BANYUWANGI 3 PENGADILAN NEGERI

Lebih terperinci

KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara

KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL 2012 REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara 2 Bali Kabupaten Badung 1 Kabupaten Bangli 1 Kabupaten Buleleng

Lebih terperinci

Code Propinsi/Kabupaten/Kota (Province/Regency/Municipality) Code Propinsi/Kabupaten/Kota (Province/Regency/Municipality)

Code Propinsi/Kabupaten/Kota (Province/Regency/Municipality) Code Propinsi/Kabupaten/Kota (Province/Regency/Municipality) 1100 Prov. Dista Aceh 1100 Prov. Dista Aceh 1105 Kab. Aceh Barat 1105 Kab. Aceh Barat 1101 Kab. Aceh Selatan 1101 Kab. Aceh Selatan 1101 Kab. Aceh Selatan 1101 Kab. Aceh Selatan 1102 Kab. Aceh Tenggara

Lebih terperinci

DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017

DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017 DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017 WILAYAH JAWA TIMUR 1 PENGADILAN NEGERI SURABAYA 2 PENGADILAN NEGERI BANYUWANGI 3 PENGADILAN NEGERI

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berikut beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berikut beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Berikut beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini. 2.1.1 Dialek Dialek berasal dari bahasa Yunani yaitu dialekto syang berarti varian

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

Katalog Plasma Nutfah Tanaman Pangan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian

Katalog Plasma Nutfah Tanaman Pangan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian Katalog Plasma Nutfah Tanaman Pangan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian Jl. Tentara Pelajar No.3 A, Bogor 16111 Tel. 0251-337975 Fax. 0251-338820 E-mail.

Lebih terperinci

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA. No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA. No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja Lampiran 1 WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA 1. Kantor Pusat Bank Jl. MH. Thamrin No.2 DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Indonesia Jakarta 10010 Kabupaten Kerawang, Kabupaten

Lebih terperinci

RPKPS RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

RPKPS RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER RPKPS RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER Nama Mata Kuliah : DIALEKTOLOGI DIAKRONIS Kode : LKB504 Sks : Nama Dosen : Prof. Dr. Hj. NADRA, M.S. Prodi : S Linguistik PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS

Lebih terperinci

KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012

KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012 KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012 NAMA DAERAH Kabupaten Kota Total Bali NT 19 2 21 Bali 7 1 8 Kabupaten Badung 1 1 Kabupaten Bangli 1 1 Kabupaten Buleleng 1 1 Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan adanya bahasa, manusia bisa berintekrasi dengan manusia lainnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan adanya bahasa, manusia bisa berintekrasi dengan manusia lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya bahasa, manusia bisa berintekrasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting digunakan oleh masyarakat di suatu daerah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting digunakan oleh masyarakat di suatu daerah tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sangat penting digunakan oleh masyarakat di suatu daerah tertentu untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat lainnya. Anggota masyarakat

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31 / HUK /2010 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31 / HUK /2010 TENTANG SALINAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31 / HUK /2010 TENTANG PENETAPAN NAMA NAMA PENYANDANG CACAT BERAT PENERIMA BANTUAN DANA JAMINAN SOSIAL TAHUN

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI MGMP PAI SMP KABUPATEN/KOTA TAHUN NO Kabupaten/Kota Propinsi Kuota

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI MGMP PAI SMP KABUPATEN/KOTA TAHUN NO Kabupaten/Kota Propinsi Kuota DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI MGMP PAI SMP KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 NO Kabupaten/Kota Propinsi Kuota 1 2 3 4 1. Aceh 12 5 1 Kabupaten Aceh Barat Aceh 2 Kabupaten Nagan Raya Aceh 3 Kabupaten

Lebih terperinci

PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016

PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016 PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Besar 4 4 BNN Kab. Aceh Barat 5 Aceh 5 BNN Kab. Subulussalam

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dialek berasal dari bahasa Yunani dialektos. Pada mulanya istilah

BAB II KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dialek berasal dari bahasa Yunani dialektos. Pada mulanya istilah BAB II KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dialek Istilah dialek berasal dari bahasa Yunani dialektos. Pada mulanya istilah tersebut dipergunakan dalam hubungan bahasa. Di Yunani terdapat

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA OUTPUT PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA OUTPUT PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA OUTPUT PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 PROVINSI KOTA/KABUPATEN PARTS MISKIN PARTS PERP PEMILU BKM REALISASI DDUB TRIDAYA SELESAI KUALITAS INFRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I diuraikan pembahasan mengenai (1) latar belakang penelitian, (2) masalah penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) stuktur organisasi skripsi. Adapun

Lebih terperinci

RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. 2018

RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. 2018 RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. BAGI HASIL DAK N FISIK TOTAL ALOKASI UMUM TA PROFESI DESA TA I Provinsi Aceh 126.402.087 76.537.898 19.292.417 396.906.382

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN LOKASI

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN LOKASI 2013, No.1161 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Utara 4 4 BNN Kab. Aceh Besar 5 Aceh 5 BNN Kab. Aceh Barat 6 6 BNN Kab. Subulussalam 7 7 BNN Kab.

Lebih terperinci

Lampiran Surat No : KL /BIII.1/1022/2017. Kepada Yth :

Lampiran Surat No : KL /BIII.1/1022/2017. Kepada Yth : Lampiran Surat No : KL.01.01.01/BIII.1/1022/2017 Kepada Yth : Provinsi Banten 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten 2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak 3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang

Lebih terperinci

LEKSIKOSTATISTIK BAHASA ACEH, BAHASA ALAS, DAN BAHASA GAYO: KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF

LEKSIKOSTATISTIK BAHASA ACEH, BAHASA ALAS, DAN BAHASA GAYO: KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF LEKSIKOSTATISTIK BAHASA ACEH, BAHASA ALAS, DAN BAHASA GAYO: KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF Jurnal Skripsi Oleh: Kurnia Novita Sari NIM A2A008030 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya

Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Nanggroe Aceh Drslm 30 17 11 2 Rp 4,971,210,858.00 1 Kab. Pidie 3 3 - - Rp 504,893,559.00 2 Kab. Aceh Utara 6 5 1 - Rp

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Utara 4 4 BNN Kab. Aceh Besar 5 Aceh 5 BNN Kab. Aceh Barat 6 6 BNN Kab. Subulussalam 7 7 BNN Kab.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nomor : 7569 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan

Lampiran 1 Nomor : 7569 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan Lampiran 1 Nomor : 7569 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli 2017 Daftar Undangan 1. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Banjarnegara 2. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Banyumas 3. Kepala Badan

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI KKG PAI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI KKG PAI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI KKG PAI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 NO 1 DKI JAKARTA 6 630 1 Jakarta Pusat 110 2 Jakarta Utara 110 3 Jakarta Barat 110 4 Jakarta Selatan 135 5 Jakarta Timur 135

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA KABUPATEN/KOTA PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN PBB-P2 SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA KABUPATEN/KOTA PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN PBB-P2 SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN LAMPIRAN 55 LAMPIRAN 1 DATA KABUPATEN/KOTA PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN PBB-P2 SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN No. 1. Kota Surabaya Daerah 2011 2012 2. Kota Depok 3. Kab. Bogor 4. Kota Palembang 5. Kota Bandar

Lebih terperinci

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014 KAWASAN PERKEBUNAN di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014 FOKUS KOMODITI 1. Tebu 2. Karet 3. Kakao 4. Kopi (Arabika dan Robusta) 5. Lada 6. Pala 7. Sagu KAWASAN TEBU

Lebih terperinci

Nama Penyedia Alamat Penyedia Lokasi Pabrik (Provinsi) Merk : PT. LAMBANG JAYA : JL. RAYA HAJIMENA KM 14 NO. 165 NATAR - LAMPUNG SELATAN - LAMPUNG

Nama Penyedia Alamat Penyedia Lokasi Pabrik (Provinsi) Merk : PT. LAMBANG JAYA : JL. RAYA HAJIMENA KM 14 NO. 165 NATAR - LAMPUNG SELATAN - LAMPUNG Nama Penyedia Alamat Penyedia Lokasi Pabrik (Provinsi) Merk : PT. LAMBANG JAYA : JL. RAYA HAJIMENA KM 14 NO. 165 NATAR - LAMPUNG SELATAN - LAMPUNG : INDO JARWO TRANSPLANTER - LJ-RTP2040 Periode : Januari

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 JML. PESERTA PROVINSI

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 JML. PESERTA PROVINSI DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 NO. DK KABUPATEN/KOTA 1 DKI 1 Kota Jakarta Selatan 50 250 2 Kota Jakarta Barat 50 3 Kota Jakarta Timur 50 4 Kota Jakarta

Lebih terperinci

JURISDICTION OF BANK INDONESIA HEAD OFFICE AND BANK INDONESIA OFFICE (KBI)

JURISDICTION OF BANK INDONESIA HEAD OFFICE AND BANK INDONESIA OFFICE (KBI) JURISDICTION OF BANK INDONESIA HEAD OFFICE AND BANK INDONESIA OFFICE (KBI) 1 Bank Indonesia Head Office (Kantor Pusat Bank Indonesia) Jl. MH. Thamrin No.2, Jakarta 10350 DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi,

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016)

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016) DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016) NO PER 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Besar 4 4 BNN Kab. Aceh Barat

Lebih terperinci

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019)

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019) Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019) No Provinsi Akhir Masa Jabatan 1. Sumut 17-06-2018 2. Sumsel

Lebih terperinci

VARIASI DIALEKTAL DALAM MUATAN LOKAL BAHASA MADURA DI JAWA TIMUR. Agusniar Dian Savitri 1 Universitas Negeri Surabaya

VARIASI DIALEKTAL DALAM MUATAN LOKAL BAHASA MADURA DI JAWA TIMUR. Agusniar Dian Savitri 1 Universitas Negeri Surabaya VARIASI DIALEKTAL DALAM MUATAN LOKAL BAHASA MADURA DI JAWA TIMUR Agusniar Dian Savitri 1 Universitas Negeri Surabaya Hasil kajian dialektologis dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan, begitupula

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN. Studi kasus..., Kartika, FIB UI, 2010.

BAB 5 SIMPULAN. Studi kasus..., Kartika, FIB UI, 2010. BAB 5 SIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini: 1. Ditemukan perubahan kosakata di seluruh titik pengamatan di wilayah Kabupaten Bogor. Dalam

Lebih terperinci

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENITIPAN SEMENTARA SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENITIPAN SEMENTARA SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA LAMPIRAN I SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/29/DPU TANGGAL 16 OKTOBER 2012 PERIHAL TATA CARA PENITIPAN SEMENTARA SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA PADA BANK INDONESIA WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT

Lebih terperinci

PEMETAAN PERBEDAAN Isolek di KABUPATEN INDRAMAYU. Oleh

PEMETAAN PERBEDAAN Isolek di KABUPATEN INDRAMAYU. Oleh PEMETAAN PERBEDAAN Isolek di KABUPATEN INDRAMAYU Oleh Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd., Sri Wiyanti, S.S.,M.Hum., Yulianeta, M.Pd. Dra. Novi Resmini, M.Pd., Hendri Hidayat, dan Zaenal Muttaqin FPBS Abstrak

Lebih terperinci

TARGET PROGRES BULANAN PROGRAM PAMSIMAS II TAHUN 2014

TARGET PROGRES BULANAN PROGRAM PAMSIMAS II TAHUN 2014 ROMS - 1 (kumulatif) 216 212 4 4 212 2 0 214 0 0 214 2 0 1 Nanggroe Aceh Darussalam 16 16 0 0 16 0 0 16 0 0 16 0 0 1 Aceh Besar 4 4 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 2 Pidie 4 4 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 3 Bireuen 8 8

Lebih terperinci

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA No BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Dialek Dialek adalah sebagai sistem kebahasaan yang dipergunakan oleh satu masyarakat untuk membedakannya dari masyarakat lain yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian dalam bidang struktur atau kaidah bahasa-bahasa di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian dalam bidang struktur atau kaidah bahasa-bahasa di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian dalam bidang struktur atau kaidah bahasa-bahasa di Indonesia sudah banyak dilakukan. Namun tidak demikian penelitian mengenai ragamragam bahasa dan dialek.

Lebih terperinci

No. 11/ 7 /DPM Jakarta, 13 Maret 2009 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 11/ 7 /DPM Jakarta, 13 Maret 2009 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA No. 11/ 7 /DPM Jakarta, 13 Maret 2009 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Perubahan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/23/DPM Tanggal 8 Oktober 2007

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pendukungnya. Dalam perubahan masyarakat Indonesia telah terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pendukungnya. Dalam perubahan masyarakat Indonesia telah terjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedudukan bahasa sangat penting untuk manusia. Bahasa juga mencerminkan identitas suatu negara. Masalah kebahasaan di Indonesia tidak terlepas dari kehidupan

Lebih terperinci

HASIL PENGAWASAN TAHAPAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2018 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

HASIL PENGAWASAN TAHAPAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2018 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA HASIL PENGAWASAN TAHAPAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2018 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PENGANTAR Badan Pengawas Pemilihan Umum melaksanakan pengawas terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri dalam suatu masyarakat. Berbagai status sosial dan budaya dalam masyarakat sangat memengaruhi perkembangan

Lebih terperinci

Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation :

Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation : Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation : 2011-2012 No. Provinces and Groups of Participants Training Dates and Places Number and Origins of Participants Remarks

Lebih terperinci

2011, Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara R

2011, Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA 615, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. DBH. Pajak. Cukai. Tahun Anggaran 2011 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 161/PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR

Lebih terperinci

KODE KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK NO UNIT KANTOR KODE 1.

KODE KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK NO UNIT KANTOR KODE 1. LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 161/KMK.01/2007 TENTANG KODE KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK KODE KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN KANTOR PELAYANAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN XV PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

LAMPIRAN XV PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 RINCIAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PANAS BUMI MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

Variasi Bahasa di Kabupaten Banyuwangi: Penelitian Dialektologi

Variasi Bahasa di Kabupaten Banyuwangi: Penelitian Dialektologi Variasi Bahasa di Kabupaten Banyuwangi: Penelitian Dialektologi Satwiko Budiono, Sri Munawarah Program Studi Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok satwiko.iko@gmail.com

Lebih terperinci

Bahasa sebagai realisasi budaya manusia mengalami perubahan dan. dan perkembangan pola kehidupan manusia sebagai pemilik dan pengguna

Bahasa sebagai realisasi budaya manusia mengalami perubahan dan. dan perkembangan pola kehidupan manusia sebagai pemilik dan pengguna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai realisasi budaya manusia mengalami perubahan dan perkembangan dalam perjalanan waktunya. Hal itu dimungkinkan oleh perubahan dan perkembangan pola kehidupan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Kajian pustaka yang dikerjakan di sini terbatas pada hasil-hasil penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Kajian pustaka yang dikerjakan di sini terbatas pada hasil-hasil penelitian BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka yang dikerjakan di sini terbatas pada hasil-hasil penelitian dialek geografi yang dipandang erat relevansinya dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa memiliki jumlah penutur yang cukup besar, bahkan dapat dikatakan paling

BAB I PENDAHULUAN. Jawa memiliki jumlah penutur yang cukup besar, bahkan dapat dikatakan paling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jawa merupakan salah satu dari empat ratus bahasa daerah dan dialek yang terdapat di Indonesia. Sebagai salah satu bahasa daerah, bahasa Jawa memiliki

Lebih terperinci

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA Lampiran 1 WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA 1. Kantor Pusat Bank Indonesia Jl. MH. Thamrin No.2, Jakarta

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDARISASI INDEKS BIAYA KEGIATAN, PEMELIHARAAN, PENGADAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu daerah di Indonesia dan suku Simalungun menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu daerah di Indonesia dan suku Simalungun menjadikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Batak Simalungun merupakan bahasa yang digunakan oleh suku Simalungun yang mendiami Kabupaten Simalungun. Bahasa Batak Simalungun merupakan salah satu

Lebih terperinci

KANAL TRANSISI TELEVISI SIARAN DIGITAL TERESTERIAL PADA ZONA LAYANAN IV, ZONA LAYANAN V, ZONA LAYANAN VI, ZONA LAYANAN VII DAN ZONA LAYANAN XV

KANAL TRANSISI TELEVISI SIARAN DIGITAL TERESTERIAL PADA ZONA LAYANAN IV, ZONA LAYANAN V, ZONA LAYANAN VI, ZONA LAYANAN VII DAN ZONA LAYANAN XV 2012, 773 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN PITA SPEKTRUM FREKUENSI RADIO ULTRA HIGH FREQUENCY (UHF) PADA ZONA LAYANAN IV,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam aktivitas di sekolah, di

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam aktivitas di sekolah, di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Mentawai merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Bahasa Mentawai digunakan untuk berkomunikasi dalam aktivitas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 517 K/81/MEM/2003 TANGGAL : 14 April 2003

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 517 K/81/MEM/2003 TANGGAL : 14 April 2003 LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 517 K/81/MEM/2003 TANGGAL : 14 April 2003 DAERAH PENGHASIL DAN DASAR PENGHITUNGAN BAGIAN DAERAH PENGHASIL SEKTOR PERTAMBANGAN UMUM UNTUK

Lebih terperinci

SARANA PRASARANA PENGOLAHAN YANG DIBANGUN DITJEN P2HP,

SARANA PRASARANA PENGOLAHAN YANG DIBANGUN DITJEN P2HP, SARANA PRASARANA PENGOLAHAN YANG DIBANGUN DITJEN P2HP, 2009-2014 Rumah Kemasan Bangsal Pengoalhan 4 Unit / 110 Ton 5 Unit / 50 Ton / 3 Ton Rumah Kemasan Bangsal Pengolahan 7 Unit / 320 Ton 9 Unit / 100

Lebih terperinci