BAB 4 HASIL 4.1 IMPLEMENTASI STRATEGI EMPLOYER BRANDING DALAM EMPLOYEE VALUE PROPOSITION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL 4.1 IMPLEMENTASI STRATEGI EMPLOYER BRANDING DALAM EMPLOYEE VALUE PROPOSITION"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL 4.1 IMPLEMENTASI STRATEGI EMPLOYER BRANDING DALAM EMPLOYEE VALUE PROPOSITION Sesuai dengan hasil survey yang diadakan, telah diketahui bahwa ada 3 hal yang membuat karyawan puas bekerja di Kelompok usaha Bina Nusantara, yaitu: 1. Suasana Kerja yang menyenangkan/working environment 2. Hubungan kerja yang membangun/working relationship 3. Penghargaan dan kompensasi yang unggul/reward and compensation. Sedangkan berdasarkan proses pembuatan EVP, didapatkan juga value yang potential untuk menjadi EVP sebagai berikut: a. People development b. Caring & respect community c. Recognition d. Organizational credibility Apabila dilihat lebih dalam ada unsur kecocokan antara potential branding yang didapatkan dari proses survey yang memberikan gambaran secara nyata dan refleksi yang lebih akurat mengenai value, kebutuhan serta prioritas yang dapat mengarahkan keputusan karir seorang karyawan dengan potential EVP yang 80

2 81 didapatkan dari decision matrix dari sumber core proposition yang ada. Kecocokan tersebut dalam terlihatt dalam table di bawah ini: Tabel 4. Perbandingan hasil survey dengan hasil pembuatan EVP Sumber: GFP team Working environment dan working relationship yang menjadi faktor kepuasan karyawan memiliki kecocokan dan berhubungan dengann caring dan respect community yang merupakan hasil dari proses pembuatan EVP. Reward and compensation memiliki kecocokan dan berhubungan dengan recognition yang merupakan hasil dari proses pembuatan EVP. Dengan demikian potential branding yang merupakan hasil dari survey dimana mencerminkan data yang sesungguhnya mengenai faktor kepuasan karyawan atau bisa dikatakan dengan kondisi explicit dari Kelompok usaha Bina Nusantara sudah termasuk dalam value proposition sebagai hasil dari proses pembuatan EVP dari Kelompok usaha Bina Nusantara. Oleh karena itu, EVP tersebut dapat digunakan sebagai Employer Branding strategy. Untuk menjelaskan lebih nyata lagi mengenai EVP yang

3 82 ditawarkan, penulis melakukan penyempurnaan terhadap Strategi Employer Branding melalui Employee Value Proposition dengan kalimat sebagai berikut: The credibility in the competitive industry; the caring and respect community; the people development. All together build a passionate commitment to succeed and recognize the most valued resource - people. Sesuai dengan 6 langkah yang dikembangkan oleh Estis serta Minchington, CEO dari Employer Brand Institute, maka hasil dari pembuatan strategi Employer Branding tersebut dapat diteruskan dengan langkah-langkah dalam tabel di bawah ini. Tabel 5. 6 langkah dalam implementasi strategi Sumber: GFP team No. 6 Langkah Implementasi Strategi 1 Menentukan apa arti Employer Branding itu sendiri di dalam perusahaan 2 Mendefinisikan tujuan dari Employer Branding itu sendiri serta menjabarkan ruang lingkup strategi atau proyek pembangunan brand ini Strategi Employer Branding kelompok usaha Bina Nusantara adalah strategi yang akan dilakukan secara menyeluruh dan akan selalu dijalankan seiring dengan strategi bisnis organisasi. Strategi tersebut akan diimplementasikan melalui beberapa initiative yang akan terkait secara signifikan pada beberapa departemen yang ada. Untuk hal ini Penulis akan lebih jauh mengungkapkannya pada sub bab berikutnya. Tujuan dari strategi Employer Branding kelompok usaha Bina Nusantara adalah untuk membuat persepsi yang baik mengenai kelompok usaha Bina Nusantara agar dapat meng-attract labor market yang lebih luas, me-retain dan

4 83 memberikan motivasi bagi karyawan yang sudah ada di kelompok usaha Bina Nusantara 3 Mempererat hubungan serta komunikasi antara bagian HR dengan departemen marketing 4 Menentukan apa arti brand perusahaan kita sendiri 5 Keterlibatan yang mendalam dari para top level management serta CEO atau pemimpin perusahaan Komunikasi internal dan eksternal akan dilakukan secara sinergis antara HR (Direktorat Talent Management). Untuk hal ini Penulis akan lebih jauh mengungkapkannya pada sub bab berikutnya Strategi brand tersebut harus pula memiliki definisi yang jelas. Dalam hal ini value proposition yang diajukan telah memiliki pengertian yang komprehensif mengenai budaya perusahaan kita, pengalaman kerja yang akan dimiliki, faktor-faktor apa yang menentukan kelahiran bakat baru, persepsi dari pihak eksternal, visi dan misi dari pemimpin perusahaan serta best practices yang dilakukan oleh perusahaan selama ini. Hal ini terbukti dari proses pembuatannya dimana dibuat berdasarkan hal-hal tersebut (visi, misi, nilai organisasi, best practices, hasil survey karyawan). Dengan pengertian yang comprehensive ini dapat diperoleh dan disusun suatu pesan yang asli, menarik serta original yang disetujui oleh pihak internal dan akan ditransmisikan secara konsisten ke eksternal perusahaan Para pemimpin kelompok usaha Bina Nusantara harus dapat dengan yakin menjawab mengenai: a. Seberapa kuat Employer Brand suatu organisasi dalam menunjang strategi bisnis organisasi dalam hal pertumbuhan?

5 84 b. Apa budaya organisasi yang dimiliki? Bagaimana hal itu dapat diterapkan di cabang-cabang organisasi baik di dalam maupun di luar kota? c. Behaviour apa yang merupakan ciri khas dari organisasi? d. Jalan apakah yang paling baik untuk membuat segmentasi populasi karyawan untuk menentukan karakteristik budaya serta kebutuhan mereka? e. Seberapa konsisten pesan-pesan yang dikomunikasikan baik secara internal maupun eksternal mengenai perusahaan ini sebagai tempat bekerja? f. Media apa yang kiranya paling efektif bagi perusahaan untuk berkomunikasi bagi seluruh karyawan? g. Hal-hal apa yang merupakan hal yang paling kritis dalam menentukan kesuksesan perusahaan untuk menarik, merekrut serta mempertahankan bakat yang paling baik? Hal-hal tersebut di atas telah dibicarakan dan akan kembali diperjelas dalam sub bab berikutnya mengenai media komunikasi 6 Merencanakan komunikasi yang baik Strategi komunikasi beserta dengan media yang paling tepat untuk komunikasi secara internal dan eksternal akan dibahas lebih lanjut dalam sub bab berikutnya Menurut Barrow (2005), Manajemen Employer Branding yang baik harus dapat tergambar dalam setiap kebijakan dan aktifitas HR secara riil, oleh karenanya

6 85 Employer Branding harus diresapi pula oleh seluruh peran kunci dalam HR. Berdasarkan hal tersebut Penulis mencoba membuat daftar dimana strategi Employer Branding dapat diterapkan dan diaktualisasikan dengan baik di kelopok usaha Bina Nusantara melalui tabel dibawah ini. Tabel 6. Initiative yang wajib dilakukan dalam mengimplementasikan strategi Employer Branding Sumber: GFP team No Initiative Implementasi 1 Reputasi eksternal Berupaya meningkatkan atau mendapatkan achievement-achievement profesional atau award sebagai organisasi yang matang dan berhasil dalam bidang yang digelutinya 2 Komunikasi internal Membuat sesi-sesi komunikasi dan memaksimalkan media komunikasi yang ada dengan tujuan memberikan informasi kepada seluruh karyawan dan memastikan bahwa karyawan mengetahui dan memahami branding dari organisasi. 3 Kepemimpinan Gaya kepemimpinan harus sesuai dengan nilai yang ada dalam strategi Employer Branding, yaitu dengan semangat caring and respect community juga nilai people development. Artinya seorang pemimpin harus dapat menciptakan suasana kerja yang harmonis dan selalu meng-encourage bawahannya untuk selalu bekerja dengan baik. 4 Nilai organisasi dan Untuk membuat nilai attractiveness dari Corporate Social masyarakat luar menjadi baik, kelompok usaha Bina Nusantara dapat melakukan program Responsibility Corporate Social Responsibility. Hal ini dapat meningkatkan pandangan positif dari masyarakat.

7 86 5 Service Support Kelompok usaha Bina Nusantara harus dapat memberikan dukungan pelayanan dalam pekerjaan karyawannya agar karyawan dapat terbantu dalam membuat dan melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan maksimal. 6 Rekrutmen dan induksi Memberikan informasi yang jelas dan akurat pada saat dilakukannya rekrutmen dan induksi. Informasi yang diberikan haruslah jujur, baik dan sesuai dengan strategi Employer Branding yang dimiliki oleh kelompok usaha Bina Nusantara. 7 Tim manajemen Pemilihan anggota tim yang tepat dalam suatu tim kerja sangat diperlukan, karena apabila tim yang ada tidak dapat diandalkan maka strategi Employer Branding pun tidak dapat secara maksimal di implementasikan. 8 Performance Appraisal Dalam pelaksanaan Performance Appraisal, atasan dapat men-deliver nilai-nilai kelompok usaha Bina Nusantara kepada karyawan yang dimaksud dan setelah itu karyawan pun dapat lebih ter-encourage lagi untuk mengerti dan menerima branding dari kelompok usaha Bina Nusantara 9 Pembelajaran dan Dengan melakukan lebih banyak proses pengembangan pembelajaran dan pengembangan, karyawan dapat memberikan tingkat kepuasan karyawan 19% lebih tinggi dari yang tidak diberikan proses pembelajaran dan pengembangan. Dengan tingkat kepuasan yang lebih tinggi maka branding kelompok usaha Bina Nusantara sebagai Employer of Choice dapat lebih mudah tercapai. 10 Reward and recognition Reward dan recognition akan selalu menjadi faktor penentu bagaimana kelompok usaha Bina Nusantara memperlakukan karyawannya. Apabila karyawan diberikan upah/kompensasi yang lebih besar dari tempat lain, maka asumsi dari labor market akan dapat membuat kelompok

8 87 usaha Bina Nusantara adalah the best organization to work for. Selain kompensasi yang diberikan, kelompok usaha Bina Nusantara dapat pula memberikan recognition yang dapat diaktualisasikan dengan pemberian penghargaanpenghargaan yang sesuai. 11 Lingkungan kerja Lingkungan kerja dapat membentuk dan menggambarkan bagaimana Employer Branding dihayati dan terjadi dalam suatu organisasi. Selain itu apabila lingkungan kerja kelompok usaha Bina Nusantara dapat memberikan kenyamanan bagi karyawannya maka akan lebih mudah untuk kelompok usaha Bina Nusantara mempromosikan branding nya sebagai Employer of Choice. 4.2 RENCANA STRATEGIS KOMUNIKASI EMPLOYEE VALUE PROPOSITION Menindaklanjuti Employer Branding strategy yang sudah dimiliki melalui EVP sesuai dengan sub bab sebelumnya, maka BINUS dapat melakukan beberapa strategi komunikasi yang dapat dilakukan baik kepada karyawan yang telah ada ataupun kepada karyawan yang akan datang. Channel komunikasi yang dapat dibuat untuk karyawan yang memang sudah ada dalam organisasi adalah sebagai berikut: 1. Sesi komunikasi dengan cara tatap muka Yang dimaksud dengan sesi ini adalah suatu sesi komunikasi yang sudah dijadwalkan sejak awal dan sudah dipersiapkan sebelumya. Dalam sesi ini,

9 88 topik-topik yang ingin dibahas sudah diatur sedemikian rupa sesuai kebijakan-kebijakan yang terbaru serta sudah memenuhi kebutuhankebutuhan dari karyawan. Tentunya di dalam sesi ini komunikasi yang terjadi adalah komunikasi dua arah. Karyawan dapat menanyakan hal apapun juga yang berkorelasi dengan topik yang akan dibahas dan Direktorat Talent Management (TM) akan menjawab langsung pertanyaan tersebut atau apabila TM tidak dapat menjawabnya saat itu juga, maka TM akan mengkomunikasikan jawaban itu secara langsung di kemudian hari kepada karyawan tersebut. Guna mendapatkan sesi komunikasi tatap muka yang lebih efektif, sesi ini biasanya dibagi ke dalam dua kategori yaitu: o Sesuai dengan tingkat jabatan atau Job grade Biasanya yang terjadi, TM akan membuat kategori-kategori terhadap para karyawan yang akan berkomunikasi menjadi 2 grup besar. Grup pertama adalah karyawan yang mempunyai job grade 7 sampai dengan 9 dan grup kedua adalah karyawan dengan job grade 1 sampai dengan 6. o Sesuai dengan direktorat atau Business Unit. Kategori ini sesuai dengan bisnis unit ( 5 bisnis unit) dan juga sesuai dengan direktorat (5 direktorat) 2. Komunikasi melalui Web. TM mempunyai situs tersendiri yaitu situs yang dinamakan Human Resources Information System yang mempunyai konten sebagai berikut:

10 89 o Informasi yang dibutuhkan oleh para karyawan seperti berita berita terbaru, event yang terjadi, pengumuman dan lain sebagainya. o Aplikasi alur kerja untuk sumber daya manusia seperti aplikasi untuk cuti, aplikasi untuk profile dari karyawan, aplikasi untuk merubah profile dan lain sebagainya.. o Komunikasi media seperti hubungi kami. Biasanya komunikasi ini merupakan wacana bagi setiap karyawan yang ingin menanyakan status mereka sebagai karyawan ataupun hal hal yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Semua pertanyaan akan dijawab secara langung dan juga online oleh TM. Karyawan yang menanyakan atau yang berhubungan tersebut dapat melihat serta mengetahui jawabannya di dalam sistem tersebut di atas atau di dalam pribadi mereka. 3. Pengumuman menggunakan atau hard copy ataupun surat. Staff dari TM akan mengumumkan setiap kebijakan baru yang sudah diolah melalui atau surat ke semua karyawan. 4. Newsletter TM akan memberikan materi komunikasi serta berkolaborasi dengan Corporate Marketing untuk dimasukkan ke dalam BINUS Group bulletin. Di dalam bulletin ini, biasanya CEO juga dapat menyampaikan pesanpesannya kepada seluruh karyawan. 5. Internal Memo

11 90 Internal Memo ini dapat disampaikan oleh CEO secara langsung atau oleh TM dimana hal ini tergantung dari isi memo itu sendiri. 6. Video/DVD Untuk topik-topik tertentu, TM dapat membuat video guna membuat material-material yang ada lebih mudah untuk dipahami. Sampai sekarang, sudah ada 2 video yang dibuat yang disebut Medical Benefit for employee dan Expatriate Formalities for Expatriate. Setelah melalui beberapa komunikasi tersebut, BINUS harus memfollow juga komunikasi tersebut sehingga message yang disampaikan tidak menjadi sia-sia. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan selalu membuka komunikasi dan setiap karyawan bisa mendapatkan informasi tersebut melalui aplikasi hubungi kami di TM situs (HRIS Di dalam situs ini, semua karyawan akan dilayani dengan baik, eksklusif dan secara langsung melalui departemen yang terkait sesuai dengan topik masing-masing. Apabila diperlukan, TM akan melakukan follow up atau menindaklanjuti permintaan-permintaan yang sekiranya dianggap kritikal kepada pelayanan TM dengan pengembangan kebijakan baru dan proses tersebut akan kembali ke point pertama di atas. Semua anggota TM harus mempunya kemampuan atau kapabilitas untuk menjadi penanggulang masalah atau toxic handler. Hal ini dapat dilihat atau dicerminkan dari kemampuan atau kapabilitas mereka yang selalu ingin bergabung dengan diskusi apapun dengan semua karyawan dari setiap job grade. Masalah masalah yang diceritakan oleh para karyawan selalu akan dianalisa lebih jauh oleh

12 91 TM dan selalu menjadi acuan untuk membuat perubahan perubahan lebih lanjut (jika dibutuhkan). Semua anggota TM (terutama di departemen Employee Communication) harus mempunyai kemampuan untuk menceritakan suatu kisah ketika melakukan sesi komunikasi. Hal ini biasanya lebih mudah diterima oleh calon karyawan untuk membuat metafora yang mudah dimengerti dan biasanya hasilnya pun jauh lebih baik. Sedangkan untuk channel komunikasi untuk para calon karyawan atau kepada masyarakat maka channel komunikasi dapat dibentuk melalui pemasanganpemasangan iklan di surat kabar (media cetak dan atau olahraga) atau media lainnya yang dapat membuat persepsi tersendiri mengenai kelompok usaha Bina Nusantara.

MEMBANGUN STRATEGI EMPLOYER BRANDING KELOMPOK USAHA BINA NUSANTARA

MEMBANGUN STRATEGI EMPLOYER BRANDING KELOMPOK USAHA BINA NUSANTARA MEMBANGUN STRATEGI EMPLOYER BRANDING KELOMPOK USAHA BINA NUSANTARA GROUP FIELD PROJECT EDDY BUDIANTO LEW (0740000690) NAIK HENOKH PARMENAS (0460004142) BINUS BUSINESS SCHOOL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Lebih terperinci

Human Resource Management System

Human Resource Management System Human Resource Management System Latar Belakang Perkembangan bisnis kini tidak hanya bergantung pada strategi bisnis yang baik. Banyak perusahaan dari sektor bisnis yang berbeda-beda terus menerus mengembangkan

Lebih terperinci

Human Resource Diagnostic

Human Resource Diagnostic Human Resource Diagnostic Latar Belakang Perkembangan bisnis kini tidak hanya bergantung pada strategi bisnis yang baik. Banyak perusahaan dari sektor bisnis yang berbeda-beda terus menerus mengembangkan

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Ribu. Jumlah Karyawan. Pendukung Bisnis

Sumber Daya Manusia. Ribu. Jumlah Karyawan. Pendukung Bisnis Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Ribu Karyawan BCA fokus pada kualitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Wijayanto (2012:10) manajemen merupakan ilmu dan seni. Manajemen sebagai ilmu disusun melalui proses pengkajian yang panjang oleh para ilmuwan

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di Bank Syariah Bukopin, Bank BNI Syariah, dan Bank Jabar Banten Syariah, yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh person-organization

Lebih terperinci

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Audit SDM & HRIS

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Audit SDM & HRIS Audit SDM & HRIS Audit SDM Audit SDM: Fakultas Komunikasi dan Bisnis Pengertian Pemeriksaan dan penilaian secara sistematis, objektif dan terdokumentasi terhadap fungsi-fungsi organisasi yang terpengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Perusahaan membutuhkan sistem informasi untuk mendukung proses bisnisnya guna meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan (Mia dan Clarke, 1999 dalam Susanto dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkomunikasi baik secara personal yaitu berkomunikasi dengan diri sendiri, maupun secara interpersonal yaitu berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. di perusahaan dan juga kaitannya dengan aspek penelitian.

BAB V PENUTUP. di perusahaan dan juga kaitannya dengan aspek penelitian. BAB V PENUTUP Pada bab ini disajikan kesimpulan dari proses penelitian yang dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran yang dapat diberikan terkait dengan topik penelitian di perusahaan dan juga kaitannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilaksanakan pada Bab 5, maka diperoleh kesimpulan : 1. Pada pengolahan data awal, diperoleh total nilai untuk

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Strategic HRM Semester Empat (4) Kode SM412213 Prodi Manajemen Dosen Tim Teaching HRM SKS 3 Capaian Pembelajaran Analisis strategis tentang HRM (1) (2) (3) (4)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan keunggulan dalam bersaing. Organisasi tersebut melakukan persaingan yang berdasarkan pada ide-ide

Lebih terperinci

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah agar dapat memenuhi kebutuhan sehari hari. Tetapi pada jaman ini,

BAB I PENDAHULUAN. adalah agar dapat memenuhi kebutuhan sehari hari. Tetapi pada jaman ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman yang semakin maju ini membuat persepsi orang akan pekerjaan menjadi berubah. Di mana pada jaman dahulu alasan seseorang bekerja adalah agar dapat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem e-crm yang telah dilakukan oleh penulis terhadap PT. Herona Express, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan CSR yang baik dan sukses dilapangan dimulai dari manajemen CSR yang baik dapat tercermin melalui manajemen relasi yang memadai dan efektif pada setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada masa kini, telah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka proses-proses yang ada

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 77 Fakultas Ilmu Komunikasi yang kampus utamanya berlokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada hakikatnya Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci utama kesuksesan usaha atau bisnis yang dijalankan suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi sebagai pemberi kerja dapat berkomunikasi serta berinteraksi kepada

BAB I PENDAHULUAN. organisasi sebagai pemberi kerja dapat berkomunikasi serta berinteraksi kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PROYEK Employer Branding adalah suatu strategi mengenai cara suatu organisasi sebagai pemberi kerja dapat berkomunikasi serta berinteraksi kepada calon karyawan, karyawan

Lebih terperinci

7 SUMBER DAYA MANUSIA

7 SUMBER DAYA MANUSIA 7 SUMBER DAYA MANUSIA Dalam implementasi manajemen sumber daya manusia, kami menerapkan budaya sharing session sebagai bentuk aktivitas mempertajam nilai organisasi Perseroan. Pencapaian positif dalam

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik

Lebih terperinci

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016 Dunamis Human Capital Overview Program 11 Februari 2016 MENGENAI DUNAMIS HUMAN CAPITAL Investment $ Our Value Preposition Human Capital Solution Provider Dunamis Human Capital offers a technology based

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan salah satu bidang bisnis yang menyediakan pelayanan jasa kepada customer. Tidak hanya sebatas pelayanan jasa perbankan saja, saat ini bisnis

Lebih terperinci

BAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2

BAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2 BAB 2. Pemahaman kaitan antara manajemen sumber daya manusia dengan proses manajemen strategi organisasi secara keseluruhan. Pemahaman peran strategis manajemen sumber daya manusia dalam organisasi Pemahaman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kompetensi Mark Lancaster mendefinisikan kompetensi sebagai suatu atau sekelompok sikap/perilaku yang menghasilkan performa yang sangat baik dalam melakukan konteks pekerjaan

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE

PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE OLEH SUSANTI KURNIAWATI PENGERTIAN KINERJA Hasil evaluasi proses, produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan yang telah dievaluasi dan dibandingkan dengan tujuan, standar

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Gambar 9. Service of Logincom Sumber: Arsip Perusahaan 16 3.1.1 Penawaran Projek Penawaran Projek Pada umumnya dari pihak luar atau klien akan diterima

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil penelitian perilaku Nilai Budaya Telkomsel pada karyawan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil penelitian perilaku Nilai Budaya Telkomsel pada karyawan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Hasil penelitian perilaku Nilai Budaya Telkomsel pada karyawan Telkomsel menunjukkan bahwa perilaku yang tercakup dalam The Telkomsel Way telah ditampilkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Group Field Project Group field project kami melakukan riset di International SOS. Di sini kami berperan sebagai konsultan luar bagi Human Resource Department AEA.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kerangka berpikir yang dijadikan landasan untuk penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pemahaman kegiatan organisasi dalam hal ini diuraikan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Unit HR Partner 5 adalah unit organisasi pelaksana operasional HR Center yang fokus terhadap pemberian dukungan fungsi pengembangan SDM terhadap unit-unit

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Values atau nilai dianggap sebagai hal yang paling penting, karena dari sini semua hal bermula. Penerapan corporate value (nilai perusahaan) sebagai bagian dari corporate

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG PENDIDIKAN

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG PENDIDIKAN ASUMSI-ASUMSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG PENDIDIKAN Indonesia berhadapan dengan persaingan global, membutuhkan SDM berkualitas Upaya peningkatan kualitas SDM yang paling efektif adalah melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berbagai aspek kehidupan sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi: Strategi

Lebih terperinci

Form Coaching Clinic. Human Capital ARTchitect (HCA)

Form Coaching Clinic. Human Capital ARTchitect (HCA) Form Coaching Clinic Human Capital ARTchitect (HCA) Introduction Hello Human Capital Practitioners! Sinergia consultant mengembangkan satu konsep Merupakan sebuah konsep dan proses pengembangan yang penuh

Lebih terperinci

BASIC TALENT MANAGEMENT : MEMAHAMI TALENT SECARA UTUH DAN MENYELURUH OLEH MEI PURWANTO

BASIC TALENT MANAGEMENT : MEMAHAMI TALENT SECARA UTUH DAN MENYELURUH OLEH MEI PURWANTO BASIC TALENT MANAGEMENT : MEMAHAMI TALENT SECARA UTUH DAN MENYELURUH OLEH MEI PURWANTO SELAYANG PANDANG APA ITU TALENT MANAGEMENT? Talent Management/manajemen bakat : suatu proses manajemen/strategi pengelolaan

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Evaluasi Pembelajaran Sebelumnya PERFORMANCE MANAGEMENT IMPROVING INDIVIDUAL AND ORGANIZATIONAL PERFORMANCE REWARD

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh: 1. Dr. Sampurno, MBA, Apt. 2. M. Rifqi Rokhman, M.Sc., Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2016

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Model Kompetensi Menurut Schoonover Associates, kompetensi adalah perilaku atau sekumpulan perilaku yang mengambarkan kinerja yang bagus dalam pekerjaan. Sedangkan model

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi 3.1.1 Corporate Learning Division Berdasarkan perkembangan yang semakin luas dari BINUS Group di masa depan, sehingga untuk tetap dapat berkompetisi

Lebih terperinci

1. Economic Challenges Awards (November 2012) Kategori: Pemenang Perusahaan Kebanggan Indonesia untuk Sektor Ritel (Metro TV)

1. Economic Challenges Awards (November 2012) Kategori: Pemenang Perusahaan Kebanggan Indonesia untuk Sektor Ritel (Metro TV) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT Matahari Department Store Tbk PT Matahari Department Store Tbk adalah salah satu department store ritel di Indonesia untuk produk busana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,

Lebih terperinci

5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif

5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif 5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif Bagaimana cara menyediakan teknologi yang tepat agar karyawan dapat bekerja di mana saja, kapan saja, dan dengan cara apa saja mereka dapat membantu

Lebih terperinci

All-in-One Job Analysis Form

All-in-One Job Analysis Form All-in-One Job Analysis Form Halo Human Capital Practitioners, terima kasih telah mendownload All In One Job Analysis Form. Form ini kami ciptakan untuk menjawab kebutuhan teman-teman Human Capital Practitioners

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi semakin pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan kebutuhan. Kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Gambar 2.1 Logo Perusahaan LexGo di peruntukan untuk perusahaan Law Firm di Jakarta karena salah satu founder LexGo merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI EMPLOYER BRANDING DAN EMPLOYEE VALUE PROPOSITION UNTUK MENCIPTAKAN EMPLOYEE ENGAGEMENT (Studi Pada PT Bank Central Asia Tbk)

PENERAPAN STRATEGI EMPLOYER BRANDING DAN EMPLOYEE VALUE PROPOSITION UNTUK MENCIPTAKAN EMPLOYEE ENGAGEMENT (Studi Pada PT Bank Central Asia Tbk) PENERAPAN STRATEGI EMPLOYER BRANDING DAN EMPLOYEE VALUE PROPOSITION UNTUK MENCIPTAKAN EMPLOYEE ENGAGEMENT (Studi Pada PT Bank Central Asia Tbk) Tiffani Chandrilika Kusuma Arik Prasetya Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Marketing Pemasaran internal sangat penting artinya bagi perusahaan jasa. Apa lagi bagi usaha jasa yang terkenal dengan high contact. Apa yang dikatakan dengan high

Lebih terperinci

Sumber: (http://www.statista.com, diakses pada 17 Desember 2015, 18:55)

Sumber: (http://www.statista.com, diakses pada 17 Desember 2015, 18:55) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Statistik di bawah ini menunjukkan melalui media apa masyarakat indonesia mendapatkan berita atau informasi dan hasilnya koran berada di bagian paling terendah.

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG

BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG 33 BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG 3.1 Riwayat Organisasi 3.1.1 Sekilas Binus International School Serpong Dibuka pada bulan Juli 2007 dan dibangun

Lebih terperinci

BAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI

BAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI BAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI Pengelolaan Manajemen Annual Objectives & Policies Resources & Structures Productions & HRD Suportive culture Management Issues Natural Environment Resistance to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program employee engagement (keterlibatan karyawan) yang baik, tentu karyawan

BAB I PENDAHULUAN. program employee engagement (keterlibatan karyawan) yang baik, tentu karyawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perjalanan bisnisnya, sebuah perusahaan akan sering menghadapi masalah dan tekanan. Berbagai masalah dan tekanan yang datang bukan hanya berasal dari eksternal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 HUMAN RESOURCE MANAGEMENT Noe, R.A., et.al. (2006) menyatakan bahwa human resource management adalah peraturan, praktek, dan sistem yang mempengaruhi perilaku, sikap, dan performa

Lebih terperinci

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor keberhasilan penting yang mempengaruhi penerapan Office 365 serta cara agar berhasil menggunakannya dalam rollout Office 365 akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Budaya dapat membantu organisasi agar dapat terus bertahan dengan menyediakan standar yang tepat. Secara tidak langsung budaya organisasi dapat membentuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perancangan balanced scorecard ini, diharapkan dapat membantu perusahan untuk menilai kinerjanya terhadap inisiatif dan strategi perusahaan dengan target-target

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pembuatan model kompetensi ini merupakan salah satu usaha untuk membantu manajemen Camar Resources Canada Inc. dalam mengelola SDM dengan professional yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada anggota komunitas Mobile Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya terhadap tahapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Mojoplats merupakan pionir dalam bisnis platform virtual reality

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Robbins & Coulter, (2010) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB I PENDAHULUAN. Robbins & Coulter, (2010) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia (MSDM) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan profit yang maksimum dari produk yang dihasilkannya. Hal ini tentunya menuntut seluruh bagian di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu menambah karyawan baru untuk mengisi kekosongan itu. Proses

BAB I PENDAHULUAN. perlu menambah karyawan baru untuk mengisi kekosongan itu. Proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidang pekerjaan baru di perusahaan, seperti adanya lowongan pekerjaan baru sehingga membutuhkan karyawan baru dan adanya

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisa akar masalah pada bab sebelumnya, dapat di duga bahwa salah satu permasalahan terpenting yang dihadapi Danamon di dalam upaya nya menjadi perusahaan pilihan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Human Capital Management PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.

Human Capital Management PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. BERSAMA SELALU MENJADI YANG TERBAIK Human Capital Management PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. Rapat Koordinasi Pengembangan Sistem Pengadaan SDM Aparatur Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara

Lebih terperinci

Manajemen SDM. 1 st Week

Manajemen SDM. 1 st Week Manajemen SDM 1 st Week DEFINISI Manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan,memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan,

Lebih terperinci

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) Setiap organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil dari setiap tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam

Lebih terperinci

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214 Becoming 1 Becoming A. Transformasi Pengembangan Organisasi B. Dimensi Pokok Pertumbuhan Sistem SDM C. Optima Integrated HR Development Program D. Knowledge Management E. Manfaat dan Kendala Implementasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

Developing Effective Leadership Skills

Developing Effective Leadership Skills Developing Effective Leadership Skills Slide presentasi berikut merupakan sampel materi training : Leadership Skills. Materi lengkap dapat diperoleh melalui kegiatan in house training kami. Profil Fasilitator

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia yang sudah menjadi semakin kompleks dan terus terspesialisasi setiap saat, informasi merupakan faktor mutlak yang diperlukan dalam menunjang suatu bisnis

Lebih terperinci

Penyediaan SDM yang Handal Sebagai Fondasi Perkembangan Perbankan Syariah

Penyediaan SDM yang Handal Sebagai Fondasi Perkembangan Perbankan Syariah Penyediaan SDM yang Handal Sebagai Fondasi Perkembangan Perbankan Syariah Disampaikan pada Seminar Awal tahun Masyarakat Ekonomi Syariah 2010 Pokok Bahasan : Overview SDM Perbankan Syariah Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dianggap penting, karena setiap aktifitas manusia membutuhkan sarana transportasi khususnya daerah ibu kota

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE P T. I D E A V I S I O N S O L U S I N D O

COMPANY PROFILE P T. I D E A V I S I O N S O L U S I N D O COMPANY PROFILE P T. I D E A V I S I O N S O L U S I N D O PT. IDEA Vision Solusindo Dengan focus utama untuk memegang teguh kepercayaan klien dan menjadi perusahaan swasta spesialis dalam jasa layanan

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta 4.1.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan 4.1.1.1

Lebih terperinci

tersalurkan melalui komunitas yang disediakan.

tersalurkan melalui komunitas yang disediakan. 90 alamat email yang telah disetujui dan diijinkan oleh konsumen, perusahaan dapat mengirimkan informasi ke alamat tersebut. Dissolution Apabila perusahaan tidak menjaga hubungan dengan para konsumennya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu menerapkan strategi yang tepat agar keinginan pelanggan terpenuhi, salah satu faktor untuk menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam mencari dan mendapatkan pekerjaan semakin sulit karena jumlah perusahaan dapat dikatakan tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja. Hal

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN TUGAS MANAJEMEN JARINGAN Disusun Oleh : Nama : Nova Dyati Pradista Nim : 09011181320005 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Tugas : Ambil point ITIL lalu terangkan

Lebih terperinci

Effective Leadership Skills

Effective Leadership Skills Developing Effective Leadership Skills Slide presentasi berikut merupakan sampel materi training : Leadership Skills. Materi lengkap dapat diperoleh melalui kegiatan in house training kami. Elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maraknya persaingan produk mie instan di Indonesia membuat produsen menggencarkan usahanya untuk merebut perhatian konsumen salah satunya dengan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini berdiri pada tahun 1973 sebagai sebuah home industry yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini berdiri pada tahun 1973 sebagai sebuah home industry yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Multi Garmenjaya sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di industri produk jadi tekstil (garmen), merupakan salah satu dari beberapa perusahaan garmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. X merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT. X berdiri sejak 6 Agustus

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas L-1 LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara Narasumber Jabatan : Hermawan Hoesein : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas Tanggal wawancara : 25 Agustus 2009 1. Apa latar belakang perusahaan tertarik dengan

Lebih terperinci

STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI JABATAN UNDERWRITING STAFF PADA PT ASURANSI MSIG INDONESIA

STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI JABATAN UNDERWRITING STAFF PADA PT ASURANSI MSIG INDONESIA STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI JABATAN UNDERWRITING STAFF PADA PT ASURANSI MSIG INDONESIA Diandra Rizko Siswanto, Lindawati Kartika Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen - Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian ini diawali dengan mengetahui permasalahan objek penelitian yang akan diteliti, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara

Lebih terperinci

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sistem Informasi dan Pengendalian Internal PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Disusun oleh: Kelompok 2 Alberta Vinanci R Danu Pradipta Diana Mayung B. Dina Puspasari 14/377038/EE/06971 14/377052/EE/06985

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci