PENYALUR PRT BANJIR PESANAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENYALUR PRT BANJIR PESANAN"

Transkripsi

1 NO. 108 l senin, 4 agustus 2014 l TAHUN KE-1 1 Perkotaan Usaha Laundry Kiloan Laris Halaman 4 Ratusan Korban Kebakaran Penjaringan Butuh Pakaian Halaman 10 PENYALUR PRT BANJIR PESANAN Halaman 3

2 Disiarkan oleh: PT Media Antarkota Jaya sejak 15 April 1970 di Jakarta Izin Usaha: SIUPP No. 0088/SK/Menpen/SIUPP A/7 1986, 13 Maret 1986 Pos Kota Online: Penasihat ahli: H.Sofyan Lubis Pemimpin Umum: Gunawan Eko Prabowo Wakil Pemimpin Umum: H. Joko Lestari Pemimpin Redaksi: H. Toto Irianto Wakil Pemimpin Redaksi: Hj. Irdawati Wakil Pemimpin Redaksi Online: Binsar Aritonang Pemimpin Perusahaan: Hj. Nurmali Nurman, MBA GM Pabrik Kertas: Risyur St Bongsu Kepala Bagian Iklan: Ali Usodo Kepala Bagian Pemasaran: Monang Sitorus Wakil Kepala Bagian Iklan: Nenny Indriasari Telepon Pengaduan Redaksi : Telepon Pengaduan Iklan: Pemasaran: Redaktur Pelaksana: H. Syahdu Utoro Sekretaris Redaksi : H. Endang Mihardi Redaktur Senior: H.Gunarso Ts, M. Djoko Yuwono. Redaktur: H.Sugeng Indarto, H.Raffles Lesmana, H.M.Dirham Sabirin, Dhika Kamesywara, H.Aden Kasadeni, Yuli Purwaningsih, Hari Bukhari, Untung Sumarwan, Sutiyono, Dimas Supriyanto, H. Syamsir Bastian. Staf Redaksi: H. Kamsul Hasan, H. Herman Budhi Wicaksono, Agus Suzana, Warto Nur Alam, Maryoto, H.Chaerul Djamal, Percoyok, Bambang Suharnomo, Abdul Haris Irawan, H. Dwiyantoro, H. Saban Jr, Suryono Hadiyanto, Agus Santosa, Triharyanto, Achmad Sungkawa, H. Edisaputra Hasibuan (non aktif), Tri Haryanti, H. Rinaldi Rais, Anton Pulung, Bambang Prihandoko, Budi Setiawan, Rachmi Kurnia Siregar, Joko Sudadi, John Bardi, Sutarta, H. Chotim Wibowo, Faisal, Iwan Sukmawan, Sherly Silaen, H. Agus Johara, M. Kurniawati, Ballian R. Siregar, Winoto, Sutiyo, Rizal Siregar, Yahya Abdul Hakim, Ilham S.Tanjung, Deni Zainudin, Suwandi, Sumiyati, Yopi Melianton Doroh, Ali Nurdin Harahap, Anggara S. Rengganis, Guruh Nara Persada, Maulina E. Nasution, Yulian Saputra, Muchamad Ifand, Embun Khairunnisa, Angga Pahlevi, Junius Simamora. Kartunis/Karikaturis: Koeswondo DS, Budi Prihono, A. Rahman, Yudhi Himawan, Adjis Gurauf, Aris Setiadi, Agung SW, Cahyono Fotografer: Timyadi, Rihadin, Fernando Toga, Yogi Ayodya. Design Grafis: Subhan Subiyakto, Hiryanto, Kursin, As ari, Sukatmo, Firmansyah, Eryanto, Doharman T, Abdul Kohar, Widi Pramudio, Ikbal Muqorobin, Yendhi Yusriadi. Koresponden: Nourkinan (Karawang), H. Rahmat Haryono (Banten), Taryani (Indramayu), Sudarman (Cirebon), M.Hasbi Yahya (Palembang), Suatmadji (Semarang), Dono Darsono (Bandung), Nurkomar Hadi (Surabaya), Dadan Sukmana (Purwakarta), Koesmayanti (Lampung), Kristo Samosir (Medan), Eman Sulaeman (Sukabumi). Alamat Redaksi: Jalan Gajah Mada No Jakarta Barat Telepon: (Hunting), , , Facsimile: Telepon Iklan: Pencetak: PT Metro Pos. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Isi SMS kiriman warga di luar tanggung jawab penerbit. Pemuatan foto kegiatan warga tidak dipungut biaya. Sopir Angkutan Ancam Naikkan Ongkos w Buntut SPBU di Jakpus tak jual solar subsidi l Peliput: deny/wandi/setiawan/bambang Tidak dijualnya solar bersubsidi di seluruh SPBU Pertamina di Jakarta Pusat membuat sejumlah pengemudi angkutan umum pengguna solar mengancam tidak akan beroperasi dan menaikkan ongkos. Aturan ini pasti akan diterapkan di wilayah lain. Kalau sudah seperti itu kita mending tidak narik saja, ancam Hengki, 52, pengemudi Mikloret 08 jurusan Tanah Abang Kota, Minggu (3/8). Menurutnya, karena penjualan solar bersubsidi tidak dijual hanya di wilayah Jakarta Pusat, saat ini pihaknya masih bisa mencarinya di SBPU lain. Suryo, 43, pengemudi Kopaja 502 jurusan Kampung Melayu Tanah Abang, mengaku bila menggunakan solar non subsidi Rp per liter, setoran akan naik lagi. Sehingga kalau pun tetap narik, terpaksa kita naikkan ongkos penumpang, ucapnya, seraya meminta pihak Pertamina mengkaji ulang kebijakan tersebut. Simbolon, 35, sopir Metromini 17 jurusan Pasar Senen Manggarai, juga mengeluh karena pendapatan jadi berkurang. Jika ini tetap diberlakukan tentu akan membebani masyarakat, sebab ongkos akan mengalami kenaikan. Rohman, 35, warga Koja, pengemudi Metromini Jurusan Senen-Plumpang Semper, mengaku lebih memilih membeli solar di luar Jakarta Pusat. Sebab, harganya masih subsidi sehingga tidak terlalu membebani biaya operasional kendaraannya. Beni, karyawan SPBU di kawasan Letjend Suprapto, mengatakan jumlah konsumen solar bersubsidi berkurang 2 Transportasi semenjak diberlakukan 1 Agustus lalu. Memang beralasan karena solar dex yang tersedia lebih mahal. Mereka lebih memilih membeli solar bersubsidi di tempat lain. Andri, 25, karyawan SPBU di Cempaka Putih, juga menyebut jumlah pembeli berkurang. Para pengemudi mobil solar sempat protes karena belum tahu ada aturan baru. n kasadeni/utoro.

3 3 Tenaga Kerja PENYALUR PRT BANJIR PESANAN - Oka Yayasan PRT di Tegal Parangl Peliput: rachmi Menjelang wajib masuk kerja bagi PNS pada Senin (4/8), sebagian karyawati kelimpungan karena pembantu rumah tangga (PRT) masih mudik lebaran. Peluang ini dimanfaatkan jasa penyalur PRT dengan mewajibkan calon pengguna untuk masuk daftar tunggu (waiting) dengan biaya adminstrasi berkisar Rp2 juta per orang. Pembantu saya semula janji akan kembali pada Sabtu (2/8) tapi hingga hari ini ternyata masih di kampungnya di Surabaya. Padahal besok dah harus ngantor seperti biasa, keluh Annisa,28, warga Kebayoran Lama, Minggu (3/8) Ibu dua anak ini sejak 2009 bekerja di Pemprov DKI. Sesuai aturan pemerintah, seluruh PNS usai cuti bersama lebaran wajib masuk kerja, besok. Jika nekat membolos dipastikan akan dikenakan sejumlah sanksi. Sejak kemarin ia sudah menghubungi sejumlah penyalur PRT yang tersebar di Jakarta. Hanya saja kini stok PRT memang masih kosong karena tersendat arus balik dari berbagai daerah. Oka dari Yayasan PRT di Tegal Parang, Mam- Masuk daftar tunggu bayar Rp2 juta Stok kosong, pasokan dari daerah masih nihil pang Prapatan membenarkan pasokan PRT di tempatnya masih nihil karena sponsor dari daerah juga belum mendapatkan PRT untuk diboyong ke Jakarta. Karena stok PRT masih kosong, kami mewajibkan calon konsumen untuk waiting list dengan membayar uang muka sebagai pengganti biaya administrasi minimal Rp untuk satu PRT sebagai tanda jadi, urainya. Sisanya Rp1,5 juta wajib dilunasi begitu PRT yang diminati sudah diperoleh. Sebagian besar PRT dipasok dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Lampung dengan minimal gaji Rp1,2 juta per bulan untuk pemula. Sedangkan yang terampil dan mahir berkisar Rp1,6 juta/bulan. n kasadeni/utoro.

4 Usaha Laundry Kiloan Laris 4 Ekonomi Ibu rumahtangga kerepotan cuci setrika l Peliput: Rachmi Di saat Lebaran, laundry kiloan kebanjiran pesanan cuci setrika. (rachmi) Ditinggal pembantu mudik Lebaran, sebagian warga Jakarta terus menyerbu usaha laundry kiloan yang dibandrol mulai Rp7.000 per kilogram. Usaha cuci setrika ini memang semakin merambah di permukiman untuk menjangkau masyarakat menengah ke bawah. Sedangkan bagi masyarakat yang berkantong tebal lazimnya memilih ke tempat-tempat laundry modern di tengah kota yang harga cuci pakaian per potongnya minimal Rp Pembantu saya sudah mudik sejak dua pekan lalu, jadi saya ambil yang praktis saja dengan membawa pakaian kotor sekeluarga ke laundry kiloan di dekat rumah, ujar Mulyati,35, warga Tegal Parang, Minggu (3/8). Hidup ini enjoy aja ngapain dibuat ribet. Pembantu sedang pulkam, ya happy-happy saja tuh, ujarnya tertawa lepas seraya menimbang pakaian kotor sekeluarga seberat 7 Kg lebih di tempat laundry kiloan milik tetangganya. Membanjirnya pesanan laundry kiloan ini membuat sejumlah pemilik jasa tersebut mempersingkat masa libur operasional usahanya. Semula saya baru akan buka kembali laundry kiloan ini pada Senin (4/8) tapi ternyata para pelanggan sudah banyak yang nelepon untuk mengantarkan pakaian kotornya karena pembantunya mudik, kata Hj Neneng, warga Tegal Parang. n kasadeni/utoro

5 5 Pendidikan Masa Orientasi Siswa Tetap Diperlukan l Peliput: Chotim 3 Membantu peserta didik kenali lingkungan sekolah 3 Ciptakan suasana edukasi yang kondusif 3 Agar merasa nyaman di sekolah Masa orientasi peserta didik baru atau MOPDB bertujuan agar peserta didik mengenal sekolah barunya dan mengakrabkan dengan sesama. MOPDB dapat membantu siswa lebih pro aktif mengenal lingkungan sekolahnya sehingga bisa lebih nyaman dan aman, kata Hadi Waulat, praktisi pendidikan, kemarin. Di samping itu, sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 8 Tahun 2014 tentang MOPDB dalam pertimbangannnya disebutkan peserta didik baru yang telah diterima di sekolah perlu diberi kegiatan orientasi sekolah agar mendapat informasi mengenai hal yang berhubungan dengan sekolah. Dalam rangka itulah SMA Negeri 98 Kalisari Pasar Rebo Jakarta Timur melakukan kegiatan MOPDB kepada 324 peserta didik baru kelas X. Kegiatan ini dimulai dengan melakukan apel pembukaan bersama seluruh peserta didik lainnya dipimpin Kepala SMA Negeri 98, Acah Rianto, S.Pd. Acah Rianto menjelaskan tujuan MOPDB adalah membantu peserta didik mengenal lebih dekat dengan lingkungan sekolah. Sehingga tercipta suasana edukatif yang kondusif, mendorong peserta didik baru lebih proaktif dalam mengenali guru, karyawan dan kakak kelasnya. Hal ini mendorong siswa sehingga merasa lebih aman, nyaman dan menyenangkan berada di lingkungan sekolah. Kegiatan MOPDB pada pertengahan Juli lalu pukul 06:30 hingga 13:30. Materi meliputi, ketahanan sekolah, cara belajar berdasarkan kurikulum 2013, materi wawasan wiyatamandala, dan kerohanian. n kasadeni/utoro

6 6 Kebersihan 250 Satpol PP Bersih-Bersih Kawasan Tanah Abang u Pengecatan kanstin u Ratusan lapak diangkut l Peliput: Bambang Camat Tanah Abang, Hidayatullah, mengecat kastin di Jalan Fachruddin dalam aksi kebersihan yang dipimpin Plt Walikota Rustam Effendi. (bambang) Ratusan anggota Satpol PP Jakarta Pusat dan Satpol PP Kecamatan Tanah Abang menggelar aksi bersih-bersih dan penertiban pedagang Kaki-5, Minggu (3/8). Aksi bersih-bersih kawasan Tanah Abang diawali dengan pengecatan kastin mulai dari depan Masjid Al- Makmur, Jalan Jati Bunder, sampai Jalan Fahchrudin dan depan Stasiun Kereta Tanah Abang. Kegiatan di Tanah Abang menerjunkan 250 anggota Satpol PP. Dipimpin Plt Walikota Jakarta Pusat, Rustam Effendi didampingi Ka.Satpol PP Jakarta Pusat, Yadi Rusmayadi, Asisten Pemerintahan Jakpus, Joko Pujianto dan Camat Tanah Abang, Hidayatullah. Rustam Efendi mengatakan H+6 Hari Raya Idul Fitri pihaknya menggelar aksi bersih-bersih kawasan Tanah Abang dan sekitar Taman Monas. Agar kawasan pusat pasar grosir terbesar se Asia Tenggara tetap bersih, nyaman dan indah. Demikian pula dengan Monas sebagai ikon ibukota. Pada malam Takbiran lalu, pihaknya mengerahkan 350 anggota Satpol PP, Sudin kebersihan, Sudin PU Jalan, Sudin PU Air, Sudin Pertamanan, Kecamatan dan lurah se- kecamatan Tanah Abang, melakukan penertiban pedagang Kaki-5 di kawasan Tanah Abang. Ratusan lapak diangkut ke gudang di Cakung. Kalau ada yang berjualan lagi, harus langsung ditertibkan agar Tanah Abang bebas dari kemacetan, bersih, indah dan nyaman, tandasnya. n kasadeni/utoro

7 7 Tibum Lapak dan Gerobak Di Jl Percetakan Negara Ditertibkan Satpol PP l Peliput: Deny Belasan lapak dan gerobak pedagang Kaki-5 di sepanjang Jalan Percetakan Negara II, Johar Baru, Jakarta Pusat, ditertibkan, Minggu (3/8) pagi. u Sebelum Lebaran pedagang sudah diberitahu Memang sengaja kita lakukan setelah Lebaran. Sebelumnya kita beritahu agar para pedagang membereskan lapaknya. Jadi yang kita tertibkan ini berarti tidak menghiraukan, terang Camat Johar Baru, Masroni. Menurutnya, penertiban menerjunkan 30 petugas Satpol PP tingkat kecamatan dan kota. Lapak dan gerobak akan sita agar pedagang tidak kembali berjualan di pinggir jalan karena mengganggu ketertiban umum. Beberapa pedagang yang mengetahui tempat usahanya ditertibkan hanya bisa pasrah. Habis mau bagaimana lagi? namanya juga orang kecil cuma bisa pasrah seperti ini, ucap Uci, 46, pedagang. n kasadeni/utoro Petugas Satpol PP menertibkan belasan lapak dan gerobak pedagang Kaki-5 di sepanjang Jalan Percetakan Negara II.

8 8 Infrastruktur Warga Pulogadung Minta Jalan Layang u Sejumlah perlintasan KA rawan kecelakaan l Peliput: Chotim Sejumlah perlintasan rel Kereta Api (KA) di wilayah Pulogadung, Jakarta Timur, rawan kecalakaan karena tidak rata. Kondisi ini sering dikeluhkkan pengguna jalan. Harusnya segera cari solusi dengan membangun jalan layang. Masalahnya, sering diperbaiki, tetapi sering rusak sehingga rawan kecelakaan, kata Muhadi, pengguna jalan saat melintas di perlintasan KA Cipinang, Minggu (3/8). Ahmad, warga lain, menyebut banyak pengendara motor yang terpeleset karena posisi miring dengan lintasan rel. Perlintasan rel juga naik, sehingga licin bagi pengendara motor. Jika arus lalu lintas padat antrean lebih panjang karena kendaraan ekstra pelan saat melintas. Ini butuh jalan layang, sehingga tidak berbahaya. Pos Kota mengamati kondisi yang dikeluhkan karena perlintasan rel di Cipinang Lontar yang tidak rata. Jalanan naik sehingga kendaraan ekstra hati-hati saat melintas. Informasi, sejumlah kecelakaan terjadi di perlintasan ini. Di antaranya, taksi yang terjebak macet saat melintasi perlintasan. Sopir dan penumpang taksi keluar sebelum taksi hancur dihantam kereta yang melintas. Perlintasan lain di ruas Pisangan Timur maupun di Cakung juga dikeluhkan karena posisi rel yang menikung tajam. Mikrolet maupun motor seringkali menyerobot di perlintasan yang kondisi jalan di perlintasan sering rusak ini. Sementara, Budi Apul Sinaga, Kepala Sudin PU Jalan Jakarta Timur, tidak berhasil dihubungi. n kasadeni/utoro Perlintasan KA Cipinang Lontar, Pulogadung, yang posisinya naik, pengguna jalan mendesak dibuatkan jalan layang.

9 Rumah Dilalap Api 60 KK Hidup Di Pengungsian w Akibat korsleting listrik w Sudin Sosial Jakut kirim bantuan 9 Jaya 65 l Peliput: Wandi Beberapa hari pasca Lebaran, kebakaran melanda permukiman penduduk di wilayah Jakarta Utara. Minggu (3/8) dinihari, sekitar pukul 02:50, belasan rumah di Jalan Tabah Raya, RT 001/09 Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara ludes diamuk si jago merah. Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang melalap belasan rumah di Jalan Tabah Raya, RT 001/09 Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Kobaran api berhasil dipadamkan petugas 20 unit mobil pemadam dari Sudin Damkar dan Penanggulangan Bencana, tiga jam kemudian. Namun, 60 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Mereka terpaksa menempati tenda pengungsian. Lurah Kelapa Gading Barat, Sugiharto Timbo, mengatakan pihaknya tengah mendata dan persiapan tanggap darurat. Hingga siang, datanya sudah ada 60 KK sedangkan jiwanya masih kita data. Kasudin Damkar dan PB Jakarta Utara, Frans Hoden Silalahi, mengatakan penyebab kebakaran belum diketahui namun diduga akibat hubungan arus pendek atau korsluiting listrik di salah satu rumah warga. Dalam pemadaman api, petugas mengalami kesulitan karena banyak material yang mudah terbakar. Tidak ada korban jiwa maupun luka, tetapi kerugian akibat kebakaran tersebut sekitar Rp750 juta. Menurut Kasudin Sosial Jakarta Utara, Ika Lestari Adji, pihaknya sudah mengirim bantuan kepada korban kebakaran. Di antaranya paket makanan dan tenda untuk penampungan pengungsi. n kasadeni/utoro

10 10 Jaya 65 Ratusan Korban n Peralatan sekolah ikut terbakar Kebakaran Penjaringan Butuh Pakaian l Peliput: Wandi Ratusan korban kebakaran 200 di RT 05 dan 10, RW 08 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang ditampung di Jl Pluit Dalam RT 04/08 dan Madrasah Almutadiin, membutuhkan bantuan pakaian. Sedangkan bantuan makanan sejak Sabtu (2/8) malam dari Sudin Sosial. Mas ud,45, warga, mengatakan, mereka membutuhkan pakaian dan peralatan sekolah karena banyak seragam anak-anak yang sekolah di SD hingga SMA ludes jadi abu. Saya baru sampai dari mudik ke Pemalang saat terjadi kebakaran. Saya bingung anak mau pakai apa, sebab peralatan dan baju sekolahnya semua terbakar, ujarnya, Minggu (3/8). Kordinator Posko Penanggulangan Bencana dan Pengungsi, Mugiyono, mengatakan akibat kebakaran, Sabtu (2/8), selain satu orang menginggal dunia, dua lainnya terluka, 200 jiwa juga menjadi pengungsi. Korban yang tewas, Dany Santoso, 36, warga RT 009/08 Penjaringan, saat membantu pemadaman. Siswanto, 45, warga Korban kebakaran Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang ditampung di tenda. RT 009/08 mengalami patah tangan kiri dan Nurdin, 39, warga RT 005/08, patah tulang rusuk kanannya karena terjatuh saat membantu pemadaman. Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Ika Lestari Adji, mengatakan sesuai protap, pihaknya akan menyalurkan bantuan selama tiga hari. Tapi kalau diperlukan, pihak kelurahan dapat mengusulkan untuk tanggap bencana selama tujuh hari ke depan. Setiap hari dua kali kita kirim makanan. Untuk pakaian dan peralatan sekolah sedang kita usahakan. n kasadeni/utoro

KEMAMPUAN PEMPROV DKI MAKIN MENURUN. 2015, KJP Distop Diganti Bea Siswa. Buseett... Kangkung Seikat Goceng. Tunjangan PNS DKI Diancam Dipotong

KEMAMPUAN PEMPROV DKI MAKIN MENURUN. 2015, KJP Distop Diganti Bea Siswa. Buseett... Kangkung Seikat Goceng. Tunjangan PNS DKI Diancam Dipotong NO. 104 l kamis, 31 juli 2014 l TAHUN KE-1 1 Perkotaan 2015, KJP Distop Diganti Bea Siswa Halaman 5 KEMAMPUAN PEMPROV DKI MAKIN MENURUN Halaman 3 Buseett... Kangkung Seikat Goceng Halaman 5 Tunjangan PNS

Lebih terperinci

AHOK OGAH TEMPATI RUMAH DINAS

AHOK OGAH TEMPATI RUMAH DINAS NO. 103 l rabu, 30 juli 2014 l TAHUN KE-1 1 Perkotaan Gubernur Ajak Warga Jakarta Bersatu Halaman 5 Pasar Gembrong Dibanjiri AHOK OGAH TEMPATI RUMAH DINAS Halaman 3 Pembeli Halaman 8 41 Pemulung Kena Razia

Lebih terperinci

NO. 447 l Rabu 15 JULI 2015 l TAHUN KE-1 1 Perkotaan KAFE DIRAZIA PENGUNJUNG NGAMUK HALAMAN 9-10 HALAMAN 5-9

NO. 447 l Rabu 15 JULI 2015 l TAHUN KE-1 1 Perkotaan KAFE DIRAZIA PENGUNJUNG NGAMUK HALAMAN 9-10 HALAMAN 5-9 NO. 447 l Rabu 15 JULI 2015 l TAHUN KE-1 1 Perkotaan KAFE DIRAZIA PENGUNJUNG NGAMUK LOWONGAN PEKERJAAN MOTOR DIJUAL HALAMAN 9-10 HALAMAN 5-9 Disiarkan oleh: PT Media Antarkota Jaya sejak 15 April 1970

Lebih terperinci

OPERASI YUSTISI 3 DIGELAR 7 AGUSTUS

OPERASI YUSTISI 3 DIGELAR 7 AGUSTUS NO. 451 l rabu, 22 juli 2015 l TAHUN KE-2 1 Perkotaan Pejabat Terancam Tak Terima TKD 4 Reban Hidupi Keluarga dari Sewakan Sepeda Onthel Halaman Halaman 5 OPERASI YUSTISI 3 DIGELAR 7 AGUSTUS Halaman Disiarkan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN MRT TERANCAM MANDEK

PEMBANGUNAN MRT TERANCAM MANDEK NO. 450 l selasa, 21 juli 2015 l TAHUN KE-2 1 Perkotaan PEMBANGUNAN MRT TERANCAM MANDEK Terbentur Pembebasan Lahan di Lebak Bulus Halaman 3 DKI Siap Bangun 10 Jalur Uji KIR lagi Halaman 4 Daging Sapi Ogah

Lebih terperinci

NO. 448 l KAMIS 16 JULI 2015 l TAHUN KE-1 1 Perkotaan. Pilih Gubernur HALAMAN 9-10 HALAMAN 5-9

NO. 448 l KAMIS 16 JULI 2015 l TAHUN KE-1 1 Perkotaan. Pilih Gubernur HALAMAN 9-10 HALAMAN 5-9 NO. 448 l KAMIS 16 JULI 2015 l TAHUN KE-1 1 Perkotaan Pilih Gubernur daripada Pimpin KPK LOWONGAN PEKERJAAN MOTOR DIJUAL HALAMAN 9-10 HALAMAN 5-9 Disiarkan oleh: PT Media Antarkota Jaya sejak 15 April

Lebih terperinci

Papan Iklan di Harmoni Gagal Dibongkar. Rabu, PNS DKI Wajib Masuk. NO. 449 l senin, 20 juli 2015 l TAHUN KE-2 1 Perkotaan NEKAT BOLOS TKD DIPOTONG

Papan Iklan di Harmoni Gagal Dibongkar. Rabu, PNS DKI Wajib Masuk. NO. 449 l senin, 20 juli 2015 l TAHUN KE-2 1 Perkotaan NEKAT BOLOS TKD DIPOTONG NO. 449 l senin, 20 juli 2015 l TAHUN KE-2 1 Perkotaan NEKAT BOLOS TKD DIPOTONG Rabu, PNS DKI Wajib Masuk Halaman 3 Papan Iklan di Harmoni Gagal Dibongkar Halaman 6 Disiarkan oleh: PT Media Antarkota Jaya

Lebih terperinci

30 Lapak Pedagang Dibongkar. Gubernur Akan Daftarkan Reog Ponorogo ke Unesco. Hari Pertama Kerja, Pelayanan Normal MENPAN YUDDY PUJI PNS DKI

30 Lapak Pedagang Dibongkar. Gubernur Akan Daftarkan Reog Ponorogo ke Unesco. Hari Pertama Kerja, Pelayanan Normal MENPAN YUDDY PUJI PNS DKI NO. 452 l kamis, 23 juli 2015 l TAHUN KE-2 1 Perkotaan Hari Pertama Kerja, Pelayanan Normal MENPAN YUDDY PUJI PNS DKI Halaman 3 Gubernur Akan Daftarkan Reog Ponorogo ke Unesco Halaman 5 30 Lapak Pedagang

Lebih terperinci

PNS DKI MEMBANDEL BAKAL KENA SANKSI

PNS DKI MEMBANDEL BAKAL KENA SANKSI NO. 107 l minggu, 3 agustus 2014 l TAHUN KE-1 1 Perkotaan Jl Yos Sudarso Jadi Pangkalan Pelacur Halaman 4 Renovasi Mesjid Assalafiyah Harus Diawasi Secara Ketat Halaman 6 Pasar elektronik Glodok belum

Lebih terperinci

Reaksi Cepat SMS Ahok

Reaksi Cepat SMS Ahok Jumat, 19/09/2014 17:42 WIB Reaksi Cepat SMS Ahok Mereka yang Puas dengan Layanan Aduan 'Gubernur' Ahok Ropesta Sitorus - detiknews Index Artikel Ini Klik "Next" untuk membaca artikel selanjutnya 1 dari

Lebih terperinci

JURNAL STUDI DESAIN https://journals.an1mage.net/index.php/ajsd

JURNAL STUDI DESAIN https://journals.an1mage.net/index.php/ajsd Tubagus Ralemug Pengabaian Kemacetan: Desain Lintasan Rel Kereta Stasiun Cisauk Kabupaten Tangerang Jurnal Studi Desain (2018) Volume 1 No.1: 10-14 JURNAL STUDI DESAIN https://journals.an1mage.net/index.php/ajsd

Lebih terperinci

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II Ada banyak hal yang termasuk kategori pelanggaran lalu lintas yang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Dan sudah seharusnya masyarakat mengetahui jenis

Lebih terperinci

KETUA DPRD KAB. KARAWANG TEWAS MISTERIUS. 4 hal 3 hal. Kriminal. Berebut Sedekah di Rumah Jusuf Kalla Bocah Tewas Terjepit

KETUA DPRD KAB. KARAWANG TEWAS MISTERIUS. 4 hal 3 hal. Kriminal. Berebut Sedekah di Rumah Jusuf Kalla Bocah Tewas Terjepit No,104 l Rabu, 30 Juli 2014 l Tahun ke-1 KETUA DPRD Kriminal KAB. KARAWANG TEWAS MISTERIUS Penyebab kematian Jiton masih misteri. Versi keluarga, Jiton meninggal akibat serangan jantung. Sedangkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PT. Kereta Api Indonesia adalah sebuah perusahaan yang dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PT. Kereta Api Indonesia adalah sebuah perusahaan yang dikelola oleh 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT. Kereta Api Indonesia adalah sebuah perusahaan yang dikelola oleh negara yang bergerak di bidang transportasi, khususnya kereta api. Yang disebut kereta

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 108 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM TIDAK DALAM TRAYEK

Lebih terperinci

Keluar Penjara. Residivis Rampas Tas Wanita. Kriminal. Tenggak Miras Berlebihan Remaja Tewas Mendadak. KPK Libur Lebaran Berantas Korupsi

Keluar Penjara. Residivis Rampas Tas Wanita. Kriminal. Tenggak Miras Berlebihan Remaja Tewas Mendadak. KPK Libur Lebaran Berantas Korupsi No,108 l Minggu, 3 Agustus 2014 l Tahun ke-1 Keluar Penjara Kriminal Residivis Rampas Tas Wanita hal 3 KPK Libur Lebaran Berantas Korupsi Tetap Jalan 4 hal Tenggak Miras Berlebihan Remaja Tewas Mendadak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor transportasi merupakan salah satu subsektor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor transportasi merupakan salah satu subsektor penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor transportasi merupakan salah satu subsektor penting dalam pembangunan ekonomi. Buruknya pembangunan subsektor transportasi akan menghambat roda

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG T E R M I N A L DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENDISTRIBUSIAN DAN PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK BERSUBSIDI DI KABUPATEN KOTAWARINGINN BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 769/XV Sebentar lagi Idul Fitri tiba. Bagi sebagian dari Anda, hari raya ini menjadi saat yang tepat untuk berkumpul bersama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana. Badan Nasional Penanggulangan

Lebih terperinci

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN Jl. Siliwangi No. 145 Banjar 46333 Tlp. 743945 Nomor Klasifikasi : B / 719 / VII / 2014 / Humas Res Bjr : BIASA Banjar, 28 Juli 2014 Kepada Yth. KEPALA KEPOLISIAN di Bandung SURAT PENGANTAR up. Kabid Humas

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa memenuhi ketentuan pasal 18 ayat 1, 2 dan 3 Peraturan Daerah

Lebih terperinci

tapi Tidak Bagi Warga

tapi Tidak Bagi Warga Ketika Relokasi ke Rusun Menjadi Solusi Bagi Pemerintah, Kamis, 28 April 2016 09:39 tapi Tidak Bagi Warga http://jambi.tribunnews.com/2016/04/28/ketika-relokasi-ke-rusun-menjadi-solusi-bagi-pemerintah-tapi-tidak-bagi-warga

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG,

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, 1 WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa angkutan jalan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk melakukan kegiatan ekonomi di dalamnya. Kota Bandung juga memiliki jumlah penduduk yang banyak,

Lebih terperinci

REKOMENDASI SEGERA. Nomor : KNKT/ 001/7/XII/REK.KJ/13

REKOMENDASI SEGERA. Nomor : KNKT/ 001/7/XII/REK.KJ/13 REKOMENDASI SEGERA Nomor : KNKT/ 001/7/XII/REK.KJ/13 KECELAKAAN ANTARA KA KRL 1131 JURUSAN SERPONG TANAH ABANG DAN MOBIL SEMI TRAILER TANKI B-9265-SEH BERMUATAN 24.000 LITER BAHAN BAKAR MINYAK PREMIUM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN Jumlah penduduk di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan. Transportasi juga sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN Jl. Siliwangi No. 145 Banjar 46333 Tlp. 743945 Nomor Klasifikasi : B / 720 / VII / 2014 / Humas Res Bjr : BIASA Banjar, 28 Juli 2014 Kepada Yth. KEPALA KEPOLISIAN di Bandung SURAT PENGANTAR up. Kabid Humas

Lebih terperinci

Oleh Kamis, 19 Oktober :36 - Update Terakhir Kamis, 02 November :21

Oleh Kamis, 19 Oktober :36 - Update Terakhir Kamis, 02 November :21 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro hari Rabu (18/10) memaparkan kesiapan sektor ESDM terutama bidang listrik, migas dan geologi menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1427 Hijriyah.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2008 IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2008 IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2008 IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa untuk menjaga terjaminnya kelangsungan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

- 1 - WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa setiap pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecelakaan lalu lintas merupakan fenomena yang sering terjadi, hal ini disebabkan oleh kecenderungan para pengemudi angkutan umum maupun kendaraan pribadi untuk mengambil

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BULUNGAN

PERATURAN BUPATI BULUNGAN SALINAN SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DAN PEMBINAAN KEPEGAWAIAN KEPADA PEGAWAI

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini tingkat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kelalaian

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini tingkat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kelalaian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini tingkat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kelalaian manusia semakin banyak. Selain itu tingkat kesadaran yang rendah serta mudahnya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia dengan jumlah penduduk yang relatif padat. Jakarta juga dikenal sebagai kota dengan perlalulintasan tinggi karena banyaknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Menurut Direktur Jendral Darat (1998), keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2003 T E N T A N G PEMINDAHAN KENDARAAN BERMOTOR, KERETA TEMPELAN DAN KERETA GANDENGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 468/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 468/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 468/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. untuk mendirikan bangunan sehingga sangat banyak bangunan yang di padati oleh

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. untuk mendirikan bangunan sehingga sangat banyak bangunan yang di padati oleh BAB I A. Latar Belakang Masalah Pertambahan jumlah penduduk bertambah pula lahan yang dibutuhkan untuk mendirikan bangunan sehingga sangat banyak bangunan yang di padati oleh penduduk. Bahkan banyak kelalaian

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 28 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN JAM KERJA DAN PENGISIAN DAFTAR HADIR PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI JAWA BARAT LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI MASA PERSIDANGAN V TAHUN 2015-2016 KE PROVINSI JAWA BARAT Dalam Rangka Pengawasan Kesiapan Penyediaan Bahan Bakar Minyak dan Gas serta Ketenagalistrikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter di

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi 6 12 Lintang Selatan dan 106 o 48 Bujur

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM 1 BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2009

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2009 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan dampak luas terhadap berbagai segi kehidupan, khususnya bagi lalu lintas dan angkutan jalan. Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan untuk merancang dan merealisasikan sebuah alat yang dapat mengetahui posisi terkini, menampilkan informasi waktu, ketinggian, dan perkiraan waktu tiba

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan

Lebih terperinci

NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NO.13/C,2001 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa terminal merupakan fasilitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. meningkatnya berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah

I. PENDAHULUAN. meningkatnya berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan suatu kota dikaitkan dan dipengaruhi oleh jumlah penduduknya. Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang besar menyebabkan meningkatnya berbagai aktivitas

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk dan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa BAB I PENDAHULUAN I.1. Uraian Permasalahan transportasi berupa kemacetan, tundaan, serta polusi suara dan udara yang sering kita jumpai setiap hari di beberapa kota besar di Indonesia ada yang sudah berada

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN TRAYEK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN TRAYEK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TAHUN 2007 No. 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu menginginkan sebuah pemenuhan dan kecukupan atas

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu menginginkan sebuah pemenuhan dan kecukupan atas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu menginginkan sebuah pemenuhan dan kecukupan atas segala kebutuhan yang diperlukan dalam kehidupannya. Seringkali hal ini yang mendasari berbagai macam

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 04/08/2014 Tanggal terbit: 04/08/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 04/08/2014 Tanggal terbit: 04/08/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 04/08/2014 Tanggal terbit: 04/08/2014 Sebaran Bidang. Pemberitaan media hari ini (Senin, 4 Agustus 2014) teridentifikasi bidang Kesra (62,5%), bidang Polhukam (25%), dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah ibukota Negara Indonesia sebagai pusat dari pemerintahan, perdagangan, perindustrian, pendidikan dan kebudayaan. Kota Jakarta

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keadaan responden berdasarkan umur pada tabel 12 berikut ini:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keadaan responden berdasarkan umur pada tabel 12 berikut ini: 50 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Umur Responden Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data wawancara langsung kepada responden

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002 PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG KETENTUAN BERLALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DALAM WILAYAH KOTA SAMARINDA W A L I K O T A S A M A R I N D A Menimbang

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KAWASAN Tinjauan Kawasan Kebon Kacang Raya dan Kebon Kacang 30 3.1 Gambaran Kawasan Proyek Nama : Kawasan Kebon Kacang dan sekitarnya. Lokasi : Jl. Kebon Kacang Raya dan Jl.Kebon Kacang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan pulang-pergi dengan menggunakan sepeda motor setiap harinya.

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan pulang-pergi dengan menggunakan sepeda motor setiap harinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang sedang banyak digemari oleh masyarakat di indonesia. Dari tahun ke tahun jumlah pengendara sepeda motor mengalami

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, R A N C A N G A N PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberian izin usaha

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 8 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. semakin hari terlihat semakin banyak sehingga memicu terjadinya sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. semakin hari terlihat semakin banyak sehingga memicu terjadinya sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia khususnya di Kota Solo, alat transportasi motor dan mobil semakin hari terlihat semakin banyak sehingga memicu terjadinya sebuah kemacetan. Sekarang ini kemacetan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara tentunya mempunyai tata pemerintahan beserta unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara tentunya mempunyai tata pemerintahan beserta unsur-unsur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap negara tentunya mempunyai tata pemerintahan beserta unsur-unsur pemerintahan yang terkait di dalamnya. Unsur-unsur pemerintahan yang dimaksud adalah para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Semakin berkembang suatu wilayah maka kebutuhan transportasi akan semakin meningkat dan permasalahan di dalamnya pun akan bertambah. Masyarakat dituntut untuk memiliki mobilitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Studi Daerah rawan kecelakaan adalah daerah yang mempunyai angka kecelakaan tinggi, resiko kecelakaan tinggi dan potensi kecelakaan tinggi pada suatu ruas jalan. Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1244, 2014 KEMENHUB. Jalan. Marka. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 34 TAHUN 2014 TENTANG MARKA JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM PENELITIAN 33 IV. KONDISI UMUM PENELITIAN 4.1. Letak Geografis dan Peta Lokasi Penelitian a. Letak Geografis Jakarta Timur Kecamatan Ciracas dan Jatinegara merupakan salah satu kecamatan yang terletak di jakarta

Lebih terperinci

Info Terkini. Inspiring Story Hal 3 Gubenur Jabar dan Indonesia Power Hadiri Peresmian Bersama CSR Jabar Hal 2 PROFESIONAL

Info Terkini. Inspiring Story Hal 3 Gubenur Jabar dan Indonesia Power Hadiri Peresmian Bersama CSR Jabar Hal 2 PROFESIONAL Info Terkini Inspiring Story Hal 3 Gubenur Jabar dan Indonesia Power Hadiri Peresmian Bersama CSR Jabar Quiz IPWN Hal 4 Berita Foto Hal 5 Hal 2 PROFESIONAL Pembaca setia IPWN, di bulan Maret tahun 2017

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 18 TAHUN 2018 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS SELAMA MASA PEMBANGUNAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 18 TAHUN 2018 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS SELAMA MASA PEMBANGUNAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 18 TAHUN 2018 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS SELAMA MASA PEMBANGUNAN PROYEK INFRASTRUKTUR STRATEGIS NASIONAL

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Malang telah dinobatkan sebagai kota pendidikan dan juga merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur karena potensi alam dan iklim yang dimiliki. Kurang

Lebih terperinci

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN Jl. Siliwangi No. 145 Banjar 46333 Tlp. 743945 Nomor Klasifikasi : B / 739 / VII / 2014 / Humas Res Bjr : BIASA Banjar, 06 Agustus 2014 Kepada Yth. KEPALA KEPOLISIAN di Bandung SURAT PENGANTAR up. Kabid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trotoar adalah jalur bagi pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat jalan, diberi lapis permukaan, diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan,

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan parkir

Lebih terperinci

JARINGAN LINTAS DI PROVINSI DKI JAKARTA. DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI PROVINSI DKI JAKARTA Jl. Taman Jatibaru No.1 Jakarta Pusat 15 Juni 2016

JARINGAN LINTAS DI PROVINSI DKI JAKARTA. DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI PROVINSI DKI JAKARTA Jl. Taman Jatibaru No.1 Jakarta Pusat 15 Juni 2016 JARINGAN LINTAS DI PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI PROVINSI DKI JAKARTA Jl. Taman Jatibaru No.1 Jakarta Pusat 15 Juni 2016 DASAR HUKUM PENGATURAN WAKTU OPERASIONAL ANGKUTAN BARANG

Lebih terperinci

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA Bab ini berisi analisis mengenai karakteristik dan preferensi pengguna mobil pribadi, taksi, maupun bus DAMRI yang menuju

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENANGGULANGAN KEBAKARAN WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENANGGULANGAN KEBAKARAN WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENANGGULANGAN KEBAKARAN WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa tingkat kepadatan hunian

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 75 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan 3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Pada awalnya Dinas Perhubungan dikenal dengan nama DitJen (Direktorat Jenderal) Perhubungan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN FLY OVER PERLINTASAN JALAN RAYA DAN JALAN REL DI BENDAN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN FLY OVER PERLINTASAN JALAN RAYA DAN JALAN REL DI BENDAN PEKALONGAN PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan aktifitas akan menyebabkan terjadinya kebutuhan ruang yang semakin bertambah. Hal ini sering menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : BAB V PENUTUP 5. 1. Kesimpulan Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada jam-jam puncak kondisi eksisting di

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2017 TENTANG PENGGUNAAN, PEMBELIAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BAHAN BAKAR MINYAK KENDARAAN RODA 2 (DUA), RODA 3 (TIGA), DAN RODA 4 (EMPAT) ATAU LEBIH

Lebih terperinci

TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa untuk mengurangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu kota dapat dilihat dari tingginya aktivitas perekonomian, aktivitas perkotaan tersebut perlu didukung dengan adanya transportasi. Konsep transportasi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2000 NOMOR 46 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 43 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2000 NOMOR 46 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 43 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2000 NOMOR 46 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 43 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Bencana Bencana merupakan suatu peristiwa yang menyebabkan timbulnya kerugian dan korban jiwa. Indonesia juga mengalami beberapa bencana alam maupun bencana akibat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas angkutan barang dan jasa (orang) yang aman, nyaman, dan berdaya guna.

Lebih terperinci

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWSEI TENGGARA

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWSEI TENGGARA WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWSEI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KENDARI, Menimbang : a. bahwa keadaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 6 TAHUN : 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta merupakan kota jasa dan perdagangan yang di dalamnya berkembang berbagai skala usaha baik dari skala kecil, menengah hingga besar. Terlepas dari tingkat perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah timbulnya masalah kebisingan akibat lalu lintas.

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah timbulnya masalah kebisingan akibat lalu lintas. 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya mobilitas orang memerlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai, aman, nyaman dan terjangkau bagi masyarakat. Dinamisnya mobilitas penduduk

Lebih terperinci