BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN"

Transkripsi

1 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yang merupakan jawaban dari tujuan penelitian ini. Berikut beberapa kesimpulan dari penelitian ini : Identifikasi Resiko Kegagalan Rakitan Castor Double Wheel 6 inch mempunyai 4 fungsi utama, yaitu : Sistem Memasang Castor pada Bed Sistem Mendukung Beban Sistem Mobilitas Sistem Mengerem Castor Pada FMEA Sistem, ditemukan resiko kegagalan sebagai berikut : Potensi moda kegagalan sebanyak 10 buah. Penyebab kegagalan sebanyak 40 buah. RPN sebanyak 76 buah. Rakitan Castor Double Wheel 6 inch mempunyai 40 elemen penyusun, yaitu 26 komponen yang terakit dalam 14. Pada FMEA Desain, ditemukan resiko kegagalan desain sebagai berikut : Potensi moda kegagalan desain sebanyak 117 buah. Penyebab kegagalan desain sebanyak 171 buah. RPN sebanyak 219 buah. 392

2 Identifikasi Resiko Kegagalan Kritis Analisis terhadap hasil FMEA Sistem dilakukan dengan mengikuti 3 pendekatan, yaitu : Melalui pendekatan severity atau pendekatan efek moda kegagalan, ditemukan sebanyak 2 moda kegagalan dengan rating severity paling tinggi, yaitu 7. Melalui pendekatan occurrence atau pendekatan penyebab kegagalan, ditemukan sebanyak 9 penyebab kegagalan dengan rating occurrence paling tinggi, yaitu 5. Melalui pendekatan RPN, ditemukan sebanyak 3 resiko kegagalan dengan angka RPN paling tinggi, yaitu 245. Analisis terhadap hasil FMEA Desain dilakukan dengan mengikuti 3 pendekatan, yaitu : Melalui pendekatan severity atau pendekatan efek moda kegagalan, ditemukan sebanyak 3 moda kegagalan dengan rating severity paling tinggi, yaitu 7. Melalui pendekatan kombinasi severity-occurrence atau pendekatan kombinasi efek-penyebab kegagalan, ditemukan sebanyak 10 kombinasi severity-occurrence dengan hasil kali yang tergolong tinggi, dengan batas kritis pada angka kombinasi 30. Melalui pendekatan RPN, ditemukan sebanyak 31 resiko kegagalan dengan angka RPN yang tergolong tinggi, dengan batas kritis pada angka RPN 100. Rekomendasi Tindakan Peran Jenis-jenis tindakan peran yang direkomendasikan untuk hasil FMEA Sistem yaitu : Penggantian Material Perubahan Sistem Perubahan Spesifikasi Desain 393

3 Pengembangan Metode Deteksi Pemberian Informasi Beban Ijin Peningkatan Kualitas Proses Produksi Penggantian Supplier Jenis-jenis tindakan peran yang direkomendasikan untuk hasil FMEA Desain yaitu : Penggantian Material Perubahan Sistem Perubahan Spesifikasi Desain Pengembangan Metode Deteksi Pemberian Informasi Beban Ijin Penggantian Komponen Peningkatan Kualitas Proses Produksi Tindakan Peran Tindakan-tindakan peran yang direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas Rakitan Castor Double Wheel 6 inch yaitu : 1. Pemberian informasi beban ijin dan instruksi penggunaan produk. 2. Peningkatan kualitas produksi komponen slider. 3. Peningkatan kualitas produksi komponen lever. 4. Peningkatan kualitas produksi komponen wheel in. 5. Pengembangan metode deteksi komponen bearing slider. 6. Pengembangan metode deteksi landasan rem. 7. Pengembangan metode deteksi mengerem. 8. Penggantian material komponen bottom brake. 9. Penggantian material komponen round brake. 10.Penggantian material komponen slider. 11.Penggantian material komponen landasan slider. 394

4 12.Penggantian material komponen cover slider. 13.Penggantian material komponen wheel out. 14.Penggantian material komponen ring cover slider. 15.Perubahan spesifikasi desain komponen wheel in dan wheel out. 16.Perubahan elemen mengerem bolt. 17.Perubahan spesifikasi desain komponen bottom brake dan round brake. 18.Perubahan perakitan landasan rem. 19.Perubahan spesifikasi desain komponen brake shoe. 20.Perubahan elemen mendukung beban tutup cover. 21.Perubahan perakitan badan A Saran Saran Bagi Perusahaan Rakitan Castor Double Wheel 6 inch merupakan produk yang berperan penting dan rawan mengalami kegagalan. Oleh karena itu, pihak perusahaan harus terus melakukan pengawasan yang disertai dengan pengembangan-pengembangan agar didapatkan yang berkualitas dan mampu bersaing dengan kompetitor. Beberapa buah tindakan peran yang telah direkomendasikan penulis melalui analisis resiko kegagalan diharapkan dapat membantu perusahaan dalam melakukan pengembangan terhadap Rakitan Castor Double Wheel 6 inch. Di samping itu, Laporan FMEA harus terus diperbarui secara berkala agar menjaga validitasnya. 395

5 Saran Bagi Peneliti Berikutnya Analisis resiko kegagalan melalui metode FMEA terhadap Rakitan Castor Double Wheel 6 inch dalam penelitian ini dilakukan hingga FMEA Desain. Akan lebih lagi apabila analisis resiko yang telah dilakukan tersebut dilanjutkan pada FMEA Proses. Tindakan-tindakan peran yang direkomendasikan ditentukan dengan cara yang masih sederhana. Untuk lebih meningkatkan kualitas rakitan, tindakan peran dapat dibahas lebih dalam lagi melalui metode-metode perancangan produk. Masih banyak produk dari PT. MAK yang belum memiliki catatan analisis resiko kegagalan, terutama varian-varian produk baru. Hal ini merupakan peluang besar bagi para calon peneliti berikutnya, untuk dapat membantu PT. MAK dalam melakukan analisis resiko kegagalan serta pengembangan produk-produknya. 396

6 DAFTAR PUSTAKA Budiyantoro, Cahyo Thermoplastik dalam Industri, Edisi Pertama. Yogyakarta : Teknika Media Chandra, Harris Analisis Risiko Kegagalan Proses Perakitan Bagian (Sub Assembly) pada Produk Intensive Care Unit (ICU) Bed 77001, Skripsi. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta Hanafi, Mamduh M Manajemen Risiko, Edisi Pertama. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Mariana, Irda Analisis Moda dan Efek Kegagalan pada Proses Produk Transfering Stretcher 31209, Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia Muliati, Yuli Analisis Risiko Kegagalan Sistem, Desain, dan Proses pada Produk Electric Operating Table 52502E dengan Metode Risk Failure Mode and Effects Analysis (RFMEA), Skripsi. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta Patterson, James G ISO Standar Kualitas Seluruh Dunia, Edisi Pertama. Jakarta : Indeks Suryanto, Erwin Analisis Rakitan Frame Kursi Roda Tipe dan Usulan Desain Rakitan Frame Kursi Roda, Laporan Kerja Praktek. Yogyakarta : Universitas Atma jaya Yogyakarta Tjiptono, Fandy & Anastasia D Total Quality Management, Edisi Revisi. Yogyakarta : Penerbit Andi Unit Engineering Master Desain Castor Centrallock Double Wheel 5. Yogyakarta : PT. Mega Andalan Kalasan Worldwide Failure Mode & Effects Analysis Handbook, System Design Process. Michigan : Ford Motor Company Guideline for Failure Mode and Effects Analysis, for Medical Devices. Ontario : Dyadem Press 397

7 LAMPIRAN A STRUKTUR PRODUK SPESIFIKASI KOMPONEN PETA ALIRAN PROSES 398

8 STRUKTUR PRODUK RAKITAN CASTOR mak DOUBLE WHEEL 6 INCH 399

9 SPESIFIKASI KOMPONEN RAKITAN CASTOR mak DOUBLE WHEEL 6 INCH 400

10 PETA ALIRAN PROSES RAKITAN CASTOR mak DOUBLE WHEEL 6 INCH 401

11 LAMPIRAN B GAMBAR SIMULASI FUNGSI SISTEM GAMBAR-GAMBAR PADA LANTAI PRODUKSI UNIT CASTOR 402

12 GAMBAR SIMULASI FUNGSI SISTEM Simulasi Sistem Mendukung Beban Simulasi Sistem Mobilitas (Memindahkan Beban) 403

13 Simulasi Sistem Mobilitas (Mengubah Arah Lintasan) Simulasi Sistem Mengerem Castor 404

14 GAMBAR-GAMBAR PADA LANTAI PRODUKSI UNIT CASTOR Varian Rakitan Castor PT. MAK Lantai Produksi Unit Castor PT. MAK Keterangan : Setiap varian mempunyai area kerja yang saling terpisah (dipisahkan oleh sekat-sekat berwarna putih). 405

15 Alat Pengujian Kekuatan Rakitan Castor Keterangan : Alat ini berupa sebuah meja berbentuk lingkaran, dengan beberapa penghalang di atasnya, yang dapat berputar pada saat dilakukan. Tempat Sampah pada Lantai Produksi Unit Castor Keterangan : Tempat sampah ini untuk menampung komponenkomponen rakitan yang rusak atau lagi. 406

16 LAMPIRAN C GAMBAR DESAIN RAKITAN CASTOR GAMBAR DESAIN PERBAIKAN 407

17 408

18 409

19 LAMPIRAN D KLASIFIKASI KOMPLAIN PRODUK PT. MAK 410

20 411

21 412

22 LAMPIRAN E LAPORAN FMEA SISTEM 413

23 414

24 415

25 416

26 417

27 418

28 419

29 420

30 421

31 422

32 423

33 LAMPIRAN F LAPORAN FMEA DESAIN 424

34 425

35 426

36 427

37 428

38 429

39 430

40 431

41 432

42 433

43 434

44 435

45 436

46 437

47 438

48 439

49 440

50 441

51 442

52 443

53 444

54 445

55 446

56 447

57 448

58 449

59 450

60 451

61 452

62 453

63 454

64 Keterangan warna tulisan pada Laporan FMEA (FMEA Sistem dan FMEA Desain : Tulisan berwarna biru pada kolom potensi moda kegagalan (pada Laporan FMEA Desain) menunjukkan potensi moda kegagalan yang berasal dari Laporan FMEA Sistem (kolom potensi penyebab kegagalan). Tulisan berwarna hijau pada kolom potensi penyebab kegagalan menunjukkan potensi penyebab kegagalan yang dapat terjadi ketika komponen,, atau rakitan masih berada di lantai produksi. Tulisan berwarna merah pada kolom potensi penyebab kegagalan menunjukkan potensi penyebab kegagalan yang dapat terjadi ketika komponen,, atau rakitan telah untuk mendukung mobilitas produk (bed). Tulisan berwarna hitam pada kolom potensi penyebab kegagalan menunjukkan potensi penyebab kegagalan yang memungkinkan terjadi ketika komponen,, atau rakitan masih berada di lantai produksi ataupun telah untuk mendukung mobilitas produk (bed). Kolom yang diberi latar belakang berwarna merah muda menunjukkan unsur dari suatu risiko kegagalan kritis. Keterangan warna titik dan garis kurva pada RPN Plot : Titik dan kurva berwarna merah menunjukkan RPN awal, yaitu sebelum mendapatkan rekomendasi tindakan peran. Titik dan kurva berwarna hijau menunjukkan RPN evaluasi, yaitu setelah mendapatkan rekomendasi tindakan peran. Titik RPN awal dan RPN evaluasi yang menjadi satu atau bertumpukan berarti tidak ada perubahan RPN (RPN tetap). 455

65 LAMPIRAN G ADMINISTRASI KEGIATAN TUGAS AKHIR 456

66 No. Komponen/Sub Rakitan/Rakitan Jumlah Dimensi Maksimal (mm) per 1 unit No. SP Nama Rakitan Lebar/ Tinggi/ Panjang Castor Diameter Tebal Material Keterangan Rakitan Castor Cover Wheel PP buat Sub Rakitan Cover Castor Sub Rakitan Castor Cover Castor PP buat Sub Rakitan Tutup Cover Castor Ring Cover Slider pipa MS buat Cover Slider aluminium alloy buat Lever ST 60 beli Sub Rakitan Badan Castor Utama Tutup Cover PP buat Landasan Tutup Cover plat MS buat Bolt Spring kawat pegas beli Sub Rakitan Bolt Sub Rakitan Badan Castor A Kepala Bolt as SS buat Bolt Shaft baut beli Bearing Distance as SS buat Sub Rakitan Roda Castor Sub Rakitan Badan Castor B 1

67 Wheel Out TPU buat Wheel In PP buat Bearing Roda bearing 6002Z beli Brake Spring kawat pegas beli Sub Rakitan Landasan Rem Sub Rakitan Rem Sub Rakitan Badan Castor C Brake Shoe GF buat Bottom Brake plat MS buat Round Brake plat MS buat Brake Shaft hexagon R12 buat Slider ST 37 beli Landasan Slider plat MS buat Sub Rakitan Badan Castor D As Roda 1 as MS buat Sub Rakitan Badan Castor E Bearing Slider bearing 6004Z beli Sub Rakitan Fork Castor Fork plat MS buat Cover Bearing Slider pipa MS buat Weld Support paku 4 cm beli

68 SYSTEM FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS (SFMEA) PT. MEGA ANDALAN KALASAN YOGYAKARTA Fungsi Sistem : Memasang Castor Supplier & Plant Terlibat : UC, UKL, MAPP Halaman : 1/1 Baris : 1-5 Penanggung Jawab Desain : Unit Engineering Tahun Model/Produk : 2005/Castor Double Wheel 6" Disiapkan oleh : Erwin Suryanto/ /UAJY Cakupan Unit Lain : QC/QA Tahun Pengeluaran : 2005 Tanggal FMEA : 14 Januari 2011 Deskripsi Fungsi Potensi Moda Kegagalan Potensi Efek Moda Kegagalan Potensi Rekomendasi Tindakan Evaluasi S Penyebab O Metode Deteksi D RPN Tindakan yang Diambil Sistem Pengguna Luar Sistem Kegagalan S O D RPN

69 SYSTEM FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS (SFMEA) PT. MEGA ANDALAN KALASAN YOGYAKARTA Fungsi Sistem : Mendukung Beban Supplier & Plant Terlibat : UC, UKL, MAPP Halaman : 1/4 Baris : 1-13 Penanggung Jawab Desain : Unit Engineering Tahun Model/Produk : 2005/Castor Double Wheel 6" Disiapkan oleh : Erwin Suryanto/ /UAJY Cakupan Unit Lain : QC/QA Tahun Pengeluaran : 2005 Tanggal FMEA : 14 Januari 2011 Deskripsi Fungsi Potensi Moda Kegagalan Potensi Efek Moda Kegagalan Potensi Rekomendasi Tindakan Evaluasi S Penyebab O Metode Deteksi D RPN Tindakan yang Diambil Sistem Pengguna Luar Sistem Kegagalan S O D RPN

70 SYSTEM FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS (SFMEA) PT. MEGA ANDALAN KALASAN YOGYAKARTA Fungsi Sistem : Mobilitas Supplier & Plant Terlibat : UC, UKL, MAPP Halaman : 1/1 Baris : 1-4 Penanggung Jawab Desain : Unit Engineering Tahun Model/Produk : 2005/Castor Double Wheel 6" Disiapkan oleh : Erwin Suryanto/ /UAJY Cakupan Unit Lain : QC/QA Tahun Pengeluaran : 2005 Tanggal FMEA : 14 Januari 2011 Deskripsi Fungsi Potensi Moda Kegagalan Potensi Efek Moda Kegagalan Potensi Rekomendasi Tindakan Evaluasi S Penyebab O Metode Deteksi D RPN Tindakan yang Diambil Sistem Pengguna Luar Sistem Kegagalan S O D RPN

71 SYSTEM FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS (SFMEA) PT. MEGA ANDALAN KALASAN YOGYAKARTA Fungsi Sistem : Mengerem Castor Supplier & Plant Terlibat : UC, UKL, MAPP Halaman : 1 /3 Baris : 1-5 Penanggung Jawab Desain : Unit Engineering Tahun Model/Produk : 2005/Castor Double Wheel 6" Disiapkan oleh : Erwin Suryanto/ /UAJY Cakupan Unit Lain : QC/QA Tahun Pengeluaran : 2005 Tanggal FMEA : 14 Januari 2011 Deskripsi Fungsi Potensi Moda Kegagalan Potensi Efek Moda Kegagalan Potensi Rekomendasi Tindakan Evaluasi S Penyebab O Metode Deteksi D RPN Tindakan yang Diambil Sistem Pengguna Luar Sistem Kegagalan S O D RPN

72 memasang pada kaki bed sulit dipasang pada kaki bed tidak dapat dipasang pada kaki bed pemasangan tidak dapat dilakukan pemasangan tidak dapat dilakukan operator mengeluarkan gaya dan usaha yang lebih besar untuk memasang operator mencari yang lain perakitan bed terhambat perakitan bed terhambat 5 rakitan sulit dimasukkan ke dalam kaki bed 6 rakitan dimasukkan ke dalam kaki bed 3 pengamatan visual zona A 2 pengamatan visual zona A mengikat dengan bed sulit diikat dengan bed pemasangan tidak dapat berjalan operator mengeluarkan gaya dan usaha yang lebih besar untuk memasang perakitan bed terhambat 5 slider tidak mampu mendukung memasang dengan 5 pengamatan visual zona B perubahan, perubahan spesifikasi desain komponen, peningkatan kualitas produksi, peningkatan metode deteksi peningkatan kualitas produksi tidak dapat diikat dengan bed pemasangan tidak dapat dilakukan operator mencari yang lain perakitan bed terhambat 6 slider tidak mampu mendukung memasang ulir pada baut pengikat mengalami kerusakan 3 pengamatan visual zona B 2 pengamatan visual zona B

73 mendukung beban bengkok tidak mampu mendukung beban bengkok kinerja pengguna kecewa // menurun membahayakan hingga sangat pengguna rendah // mengurangi nilai estetika kecewa 7 roda tidak mampu mendukung dan meneruskan beban bengkok dari gaya gesek lantai as roda tidak mampu mendukung dan meneruskan beban bengkok dari roda fork tidak mampu mendukung dan meneruskan beban bengkok dari as roda cover bearing slider tidak mampu mendukung dan meneruskan beban bengkok dari fork bearing slider tidak mampu mendukung dan meneruskan beban bengkok dari cover bearing slider slider tidak mampu mendukung dan meneruskan beban bengkok dari bearing slider cover slider tidak mampu mendukung dan meneruskan beban bengkok baut pengikat tidak mampu mendukung dan meneruskan beban bengkok dari slider simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan 2 70 penggantian perubahan material, spesifikasi perubahan, desain komponen perubahan (S6) (O16) (RPN 3 spesifikasi 37), pengembangan desain komponen, metode deteksi (O pengembangan 20) (RPN 49), metode deteksi, penggantian penggantian supplier material (O22) (RPN 55)

74 memindahkan beban ( rotari) rotari bekerja dengan kinerja menurun hingga sangat rendah operator mengeluarkan gaya dan usaha yang lebih besar untuk memindahkan beban // pengguna merasa tidak nyaman pemindahan bed terhambat // lantai rusak // kecewa 5 roda tidak dapat berputar (horisontal) roda tidak dapat berputar (horisontal) mengubah arah lintasan ( swivel) swivel bekerja dengan kinerja menurun hingga sangat rendah operator mengeluarkan gaya dan usaha yang lebih besar untuk mengubah arah lintasan // pengguna merasa tidak nyaman pemindahan bed terhambat // lantai rusak // kecewa 5 fork tidak dapat berputar (vertikal) fork tidak dapat berputar (vertikal)

75 mengunci rotari rotari dikunci kinerja menurun hingga sangat rendah operator mengeluarkan gaya dan usaha yang lebih besar untuk mengunci rotari // pengguna merasa tidak nyaman // membahayakan pengguna kecewa 6 tuas rem tidak mampu meneruskan gaya dari kaki lever tidak mampu meneruskan gaya dari tuas rem penggantian perubahan material, perubahan, peningkatan kualitas produksi, pengembangan metode deteksi bolt tidak mampu meneruskan gaya dari lever rem tidak mampu memberikan gaya terhadap sub rakitan landasan rem landasan rem tidak mampu memberikan gaya terhadap sub rakitan roda perubahan, pengembangan metode deteksi pengembangan metode deteksi landasan rem tidak mampu mengunci rotari roda tidak mampu memberikan gaya gesek terhadap lantai penggantian pengembangan material, metode deteksi perubahan, perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi mengunci swivel swivel dikunci kinerja operator mengeluarkan menurun gaya dan hingga sangat usaha yang rendah lebih besar kecewa 6 tuas rem tidak mampu meneruskan gaya dari kaki

76 rendah lebih besar untuk mengunci swivel // pengguna merasa tidak nyaman // membahayakan pengguna lever tidak mampu 5 meneruskan gaya dari tuas rem bolt tidak mampu meneruskan gaya dari lever rem tidak mampu memberikan gaya terhadap sub rakitan landasan rem perubahan, perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi perubahan landasan rem tidak mampu terkunci oleh sub rakitan rem perubahan, perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi perubahan slider tidak mampu mengunci bearing slider

77 DESIGN FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS (DFMEA) PT. MEGA ANDALAN KALASAN YOGYAKARTA No. Produk/Katalog : I18MSK0M/88501 Supplier & Plant Terlibat : UC, UKL, MAPP Halaman : 1/29 Baris RPN : 1-12 Penanggung Jawab Desain : Unit Engineering Tahun Model/Produk : 2005/Castor Double Wheel 6" Disiapkan oleh : Erwin Suryanto/ /UAJY Cakupan Unit Lain : QC / QA Tahun Pengeluaran : 2005 Tanggal FMEA : 14 Januari 2011 No. SP Nama Desain Fungsi Potensi Moda Kegagalan Potensi Efek Moda Kegagalan S Potensi Penyebab Kegagalan O Metode Deteksi D RPN Rekomendasi Tindakan Tindakan yang Diambil Evaluasi Komponen Rakitan Sistem Luar Sistem S O D RPN

78 00001 Rakitan Castor mendukung memasang rakitan sulit dimasukkan ke dalam kaki bed rakitan dimasukkan ke dalam kaki bed cover slider lepas rakitan masih dapat dirakit dengan rakitan badan bed rakitan dirakit dengan rakitan badan bed rakitan dirakit dengan rakitan badan bed memasang tidak memasang tidak memasang tidak perakitan bed terhambat perakitan bed terhambat perakitan bed terhambat cover slider tidak menutup slider dengan cover slider terlalu tebal lever terlalu tebal terdapat tatal berlebih pada sisi dalam kaki bed diameter sisi dalam kaki bed terlalu sempit kaki bed terdeformasi cover slider terlalu tebal terdapat tatal berlebih pada sisi dalam kaki bed diameter sisi dalam kaki bed lebih kecil dari diameter cover slider ring cover slider lepas slider tidak mampu menahan cover slider 4 pengamatan visual zona A 3 pengamatan visual zona B 5 pengamatan visual zona B 3 pengamatan visual zona B 3 pengamatan visual zona B 4 pengamatan visual zona B 3 pengamatan visual zona B 3 pengamatan visual zona B 2 pengamatan visual zona B 5 pengamatan visual zona A 7 pengamatan visual zona A perubahan, perubahan spesifikasi desain komponen, peningkatan kualitas produksi peningkatan kualitas produksi mendukung mendukung beban rakitan terdeformasi / rusak rakitan masih dapat dirakit dengan rakitan badan bed mendukung beban tidak membahayakan pengguna // kecewa 5 terdapat komponen atau pendukung mendukung beban dalam rakitan yang kinerjanya menurun atau sangat rendah 5 simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan mendukung mobilitas rakitan tidak mampu mendukung rotari dan atau swivel dengan rakitan masih dapat dirakit dengan rakitan badan bed rotari dan atau swivel tidak operator mengeluarkan usaha berlebih untuk memindahkan bed // pengguna merasa tidak nyaman // kecewa 5 terdapat komponen atau pendukung mobilitas dalam rakitan yang kinerjanya menurun atau sangat rendah mendukung mengerem rakitan tidak mampu mengunci rotari dan atau swivel rakitan masih dapat dirakit dengan rakitan badan bed mengerem tidak operator mengeluarkan usaha berlebih untuk mengerem // membahayakan pengguna // kecewa 6 terdapat komponen atau pendukung mengerem dalam rakitan yang kinerjanya menurun atau sangat rendah

79 10101 Cover Wheel menunjukkan logo perusahaan cover wheel tidak cover wheel dapat menunjukkan logo perusahaan cover wheel masih dapat dirakit pada roda nilai aspek estetika menurun perakitan terhambat // pengguna tidak dapat mengenali logo perusahaan 3 logo perusahaan tidak tercetak pada cover wheel 4 pengamatan visual zona A cover wheel rusak 4 pengamatan visual zona A memberi nilai aspek estetika pada rakitan cover wheel tidak dapat melekat pada wheel in cover wheel cover wheel masih dapat dirakit pada roda - masih // nilai aspek estetika menurun perakitan terhambat // kecewa 3 terdapat injeksi plastik berlebih pada cover wheel 5 pengamatan visual zona A Sub Rakitan Cover Castor mendukung memasang cover tidak mampu mendukung memasang dengan cover masih dapat cover memasang tidak memasang tidak perakitan terhambat perakitan terhambat 5 cover tidak terakit dengan dengan sub rakitan 6 pengamatan visual zona A terdapat komponen 4 pengamatan visual 3 60 dalam zona B cover yang tidak sesuai dengan spesifikasi desain mendukung mendukung beban cover tidak mampu mendukung dan meneruskan beban tekan cover masih hingga mendukung beban tidak pengguna merasa tidak nyaman // kecewa 5 terdapat komponen pendukung mendukung beban dalam cover yang kinerjanya menurun atau sangat rendah 5 simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan memberi nilai aspek estetika pada rakitan cover tidak mampu menutup sub rakitan cover nilai aspek estetika menurun kecewa 3 terdapat komponen 4 pengamatan visual 3 36 dalam zona A cover yang terdeformasi / rusak cover masih dapat nilai aspek estetika menurun kecewa 3 cover tidak terakit dengan dengan sub rakitan 6 pengamatan visual zona A Sub Rakitan Castor mendukung mendukung beban tidak mampu mendukung dan meneruskan beban tidak dapat mendukung beban tidak membahayakan pengguna // kecewa 5 terdapat komponen pendukung mendukung beban dalam yang kinerjanya menurun atau sangat rendah 5 simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan mendukung mobilitas tidak mampu mendukung rotari dan atau swivel tidak dapat mobilitas bekerja dengan pengguna merasa tidak nyaman // kecewa 5 terdapat komponen pendukung mobilitas dalam yang kinerjanya menurun atau sangat rendah

80 mendukung mengerem tidak mampu mengunci rotari dan atau swivel tidak dapat mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa 5 terdapat komponen 5 pendukung mengerem dalam yang kinerjanya menurun atau sangat rendah Cover Castor Sub Rakitan Tutup Cover Castor memberi nilai aspek estetika pada rakitan mendukung memasang mendukung mendukung beban cover tidak mampu menutup sub rakitan tutup cover tidak mampu mendukung memasang tutup cover tidak mampu mendukung dan meneruskan beban tekan cover cover dirakit pada tutup cover masih hingga tidak dapat dirakit dengan cover tutup cover tidak dapat nilai aspek estetika menurun memasang tidak mendukung beban tidak perakitan terhambat perakitan terhambat membahayakan pengguna // kecewa 3 cover tidak terinjeksi terdapat injeksi berlebih pada sisi dalam cover cover tidak terakit pada 5 pengamatan visual zona A 5 pengamatan visual zona B 5 pengamatan visual zona B tutup 5 pengamatan visual 3 45 cover zona A tidak terakit pada cover 3 terdapat komponen 5 dalam tutup cover yang kinerjanya menurun atau sangat rendah simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan Ring Cover Slider memberi nilai aspek estetika pada rakitan mengikat cover slider tutup cover tidak mampu menutup sub rakitan ring cover slider ring cover tidak mampu slider masih mengikat kedua dapat cover slider ring cover slider tidak dapat tutup cover masih hingga tidak dapat dirakit dengan cover tidak dapat dirakit badan utama tidak dapat dirakit nilai aspek estetika menurun memasang tidak // mengerem tidak memasang tidak perakitan terhambat // kecewa perakitan terhambat perakitan terhambat // // membahayakan pengguna // mengerem tidak kecewa 3 terdapat injeksi 5 pengamatan visual 2 30 plastik berlebih zona B pada komponen dalam tutup cover 6 terdapat tatal berlebih pada sisi dalam ring cover slider kepala cover slider terlalu tebal cover slider menutup slider 6 ring cover slider terdeformasi 4 pengamatan visual zona A 3 pengamatan visual zona B 4 pengamatan visual zona B 4 pengamatan visual zona A diameter dalam 5 pengamatan visual ring cover slider zona B terlalu kecil perubahan, perubahan perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi diameter dalam 5 pengamatan visual ring cover slider zona B terlalu besar perubahan, perubahan perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi

81 20304 Cover Slider mendukung memasang mendukung mendukung beban cover slider tidak mampu mendukung memasang cover slider tidak mampu mendukung dan meneruskan beban bengkok (rusak) cover slider masih dapat cover slider cover slider cover slider masih dapat dirakit pada badan utama cover slider masih dapat dirakit pada badan utama tidak dapat dirakit memasang tidak memasang tidak mendukung beban tidak // mengerem tidak perakitan terhambat perakitan terhambat membahayakan pengguna // kecewa 5 cover slider menutup slider 6 cover slider terlalu tebal lubang baut pengikat pada cover slider tidak sesuai dengan spesifikasi desain 7 cover slider menerima beban bengkok berlebih 4 pengamatan visual zona B 3 pengamatan visual zona B 4 pengamatan visual zona B simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan bolt 7 tertekan ke bawah oleh lever penggantian penggantian material, material (S25) perubahan, (S25/O41) (RPN perubahan 49) (RPN 50) (RPN spesifikasi 51), perubahan desain komponen, (S25/O42) peningkatan (RPN 52), kualitas pengembangan produksi, metode deteksi pengembangan (S25/O42) metode deteksi mendukung mengerem cover slider tidak mampu mendukung mengerem cover slider masih dapat cover slider masih dapat dirakit pada badan utama mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat 6 cover slider menutup slider ring cover slider lepas pengait cover slider pada slider terlalu lebar 4 pengamatan visual zona B 5 pengamatan visual zona A 7 pengamatan visual zona B perubahan, perubahan spesifikasi desain komponen, peningkatan kualitas produksi peningkatan kualitas produksi Lever mendukung mengerem lever tidak mampu meneruskan gaya dari tuas rem cover slider lever tidak dapat cover slider dirakit pada badan utama lever masih dapat dirakit mengerem tidak mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat membahayakan pengguna // kecewa pengait cover slider pada slider rusak 3 pengamatan visual zona A pengait slider 4 pengamatan visual 4 96 pada cover slider tidak terinjeksi zona A 6 lever terdeformasi/ rusak lever tidak sesuai dengan spesifikasi desain simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan 6 pengamatan visual zona B bolt 7 tertekan ke bawah oleh lever peningkatan kualitas produksi, pengembangan metode deteksi peningkatan kualitas produksi penggantian komponen, perubahan perubahan, perubahan spesifikasi desain komponen

82 Sub Rakitan Badan Castor Utama Tutup Cover mendukung memasang mendukung mendukung beban mendukung mobilitas mendukung mengerem memberi nilai aspek estetika pada rakitan badan utama tidak mampu mendukung memasang badan utama tidak mampu mendukung mendukung beban badan utama tidak mampu mendukung mobilitas dengan badan utama tidak mampu mendukung mengerem tutup cover tidak tutup cover mampu menutup badan tidak dapat badan utama tidak dapat badan utama tidak dapat badan utama tidak dapat tutup cover dirakit pada cover memasang tidak mendukung beban tidak mobilitas bekerja dengan mengerem tidak perakitan terhambat membahayakan pengguna // kecewa pengguna merasa tidak nyaman // kecewa // perakitan terhambat pengguna merasa tidak nyaman // kecewa // perakitan terhambat memasang perakitan tidak terhambat // // menurunkan nilai aspek estetika kecewa lever aus 5 badan utama tidak terakit 7 5 pengamatan visual zona A 5 terdapat komponen 5 pendukung mendukung beban dalam badan utama yang kinerjanya menurun atau sangat rendah 5 terdapat komponen pendukung mobilitas dalam badan utama yang kinerjanya menurun atau sangat rendah 5 5 terdapat komponen 5 pendukung mengerem dalam badan utama yang kinerjanya menurun atau sangat rendah 5 diameter tutup cover terlalu kecil 3 pengamatan visual zona B penggantian material, perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi, perubahan tutup cover tidak 4 pengamatan visual 3 60 terinjeksi dengan zona A pengait tutup cover pada cover terdeformasi 7 penggantian material (S28/O51), perubahan (RPN 63) penggantian perubahan material, perubahan, perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi mendukung mendukung beban tutup cover masih dapat tutup cover tidak tutup cover mampu mendukung beban tekan dari bed (rusak) tutup cover masih dapat dirakit pada cover tutup cover tidak dapat memasang tidak // menurunkan nilai aspek estetika mendukung beban tidak perakitan terhambat // kecewa kecewa 4 3 diameter kepala cover terlalu besar terdapat injeksi plastik berlebih pada tutup cover landasan tutup cover terlalu tinggi tutup cover menerima beban tekan berlebih 3 pengamatan visual zona B 3 pengamatan visual zona A 3 pengamatan visual zona B 6 kekuatan

83 Landasan Tutup mendukung Cover mendukung beban Bolt Spring Sub Rakitan Bolt sebagai tempat melekatnya landasan tutup cover mendukung mengerem mendukung mengerem tutup cover tidak tutup cover mampu mencengkeram landasan tutup cover landasan tutup cover tidak mampu mendukung beban tekan dari bed bolt spring terlalu kuat menahan gaya tekan dari sub rakitan bolt bolt tidak mampu meneruskan gaya dari lever bolt spring tutup cover masih dapat dirakit pada cover bolt spring masih dapat dirakit pada slider bolt tidak dapat dirakit pada sub rakitan rem landasan tutup landasan tutup cover tidak dapat cover tidak dapat dirakit dengan tutup cover mendukung beban masih mendukung beban tidak mengerem tidak mengerem tidak perakitan terhambat // kecewa pengguna merasa tidak nyaman // kecewa // perakitan terhambat operator merasa tidak nyaman // membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat membahayakan pengguna // kecewa tutup cover terdeformasi akibat tergesek cover bagian 4 pengamatan visual 3 36 pencengkeram landasan tutup cover pada tutup cover tidak terinjeksi dengan zona B 4 pengait landasan tutup cover pada tutup cover terdeformasi akibat tergesek cover landasan tutup cover terlalu tipis 6 3 pengamatan visual zona B lubang landasan 6 pengamatan visual 3 72 tutup cover tidak zona A center landasan tutup cover terdeformasi akibat beban berlebih 5 bolt spring terlalu panjang simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan 4 pengamatan visual zona B 5 terdapat komponen 5 pendukung mengerem dalam bolt yang kinerjanya menurun atau sangat rendah bolt tidak mampu kembali ke posisi awal bolt masih dapat dirakit pada sub rakitan rem bolt masih dapat dirakit pada sub rakitan rem mengerem tidak mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat 6 bolt spring terlalu kuat menahan sub rakitan bolt bolt tertanam terlalu dalam pada brake shaft 5 terdapat tatal pada sisi dalam slider yang menghalangi sub rakitan bolt 4 4 pengamatan visual zona A 6 pengamatan visual zona A

84 30605 Sub Rakitan mendukung badan Badan Castor A mendukung beban A tidak mampu mendukung mendukung beban badan A mendukung beban tidak membahayakan pengguna // kecewa 5 terdapat komponen 5 pendukung mendukung beban dalam badan A yang kinerjanya menurun atau sangat rendah mendukung mobilitas badan A tidak mampu mendukung mobilitas badan A mobilitas bekerja dengan pengguna merasa tidak nyaman // kecewa 5 terdapat komponen pendukung mobilitas dalam badan A yang kinerjanya menurun atau sangat rendah mendukung mengerem badan A tidak mampu mendukung mengerem dengan badan A mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa 5 terdapat komponen 5 pendukung mengerem dalam badan A yang kinerjanya menurun atau sangat rendah Kepala Bolt mendukung mengerem kepala bolt tidak kepala bolt mampu meneruskan gaya dari lever bolt tidak dapat tetapi masih dapat dirakit pada sub rakitan rem mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat 6 kepala bolt aus kepala bolt tidak sesuai dengan spesifikasi desain 4 3 pengamatan visual zona A kepala bolt masih dapat bolt masih dapat dan dapat dirakit pada sub rakitan rem mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat 6 bolt spring terlalu kuat menahan sub rakitan bolt Bolt Shaft Bearing Distance mendukung mengerem memisahkan sub rakitan roda dengan fork bolt shaft tidak bolt shaft mampu meneruskan gaya yang diterima kepala bolt terhadap sub rakitan rem roda menempel pada fork bearing distance tidak dapat bolt tidak dapat dirakit pada sub rakitan rem mengerem tidak bearing rotari distance masih dapat dirakit bekerja dengan dengan sub rakitan roda dan sub rakitan badan B membahayakan pengguna // kecewa operator dan pengguna merasa tidak nyaman // kecewa // perakitan terhambat 5 bolt shaft terdeformasi 5 bearing distance terlalu pendek 4 4 pengamatan visual zona B roda tidak simetris dengan roda lainnya bearing distance tidak dapat bearing rotari distance masih dapat dirakit bekerja dengan dengan sub rakitan roda dan sub rakitan badan B operator dan pengguna merasa tidak nyaman // kecewa // perakitan terhambat 5 bearing distance terlalu panjang 4 pengamatan visual zona B 2 40 bearing distance 4 pengamatan visual 2 40 tidak tegak lurus zona B

85 40504 Sub Rakitan Roda Castor mendukung mendukung beban roda tidak mampu mendukung dan meneruskan beban bengkok dari gaya gesek lantai roda mendukung beban tidak membahayakan pengguna // kecewa 5 terdapat komponen pendukung mendukung beban dalam roda yang kinerjanya menurun atau sangat rendah 5 simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan roda terlepas dari rakitan roda masih dapat mendukung beban tidak membahayakan pengguna // kecewa 7 press pengunci roda terdeformasi akibat beban berlebih 3 kekuatan perubahan, perubahan perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi mendukung mobilitas roda tidak dapat berputar (horisontal) roda tidak dapat berputar (horisontal) roda masih dapat roda roda masih dapat mobilitas bekerja dengan mobilitas bekerja dengan mobilitas bekerja dengan pengguna merasa tidak nyaman // kecewa // perakitan terhambat pengguna merasa tidak nyaman // kecewa pengguna merasa tidak nyaman // kecewa // perakitan terhambat 5 roda menempel pada fork 5 bearing roda macet 5 roda menempel pada fork 4 pengamatan visual zona A 3 4 pengamatan visual zona A 3 landasan rem lepas dari roda mendukung mengerem roda tidak mampu memberikan gaya gesek terhadap lantai roda roda roda masih dapat mobilitas bekerja dengan mengerem tidak mengerem tidak pengguna merasa tidak nyaman // kecewa // perakitan terhambat membahayakan pengguna // kecewa membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat 6 bearing roda rusak 6 wheel out aus/rusak 5 landasan rem tidak mampu mengunci sub rakitan roda dengan penggantian material, peningkatan kualitas produksi, pengembangan metode deteksi 4 80 penggantian material

86 40505 Sub Rakitan mendukung badan Badan Castor B mendukung beban B tidak mampu mendukung mendukung beban badan B mendukung beban tidak membahayakan pengguna // kecewa 5 terdapat komponen 5 pendukung mendukung beban dalam badan B yang kinerjanya menurun atau sangat rendah mendukung mobilitas badan B tidak mampu mendukung mobilitas badan B mobilitas bekerja dengan pengguna merasa tidak nyaman // kecewa 5 terdapat komponen pendukung mobilitas dalam badan B yang kinerjanya menurun atau sangat rendah mendukung mengerem badan B tidak mampu mendukung mengerem dengan badan B mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa 5 terdapat komponen 5 pendukung mengerem dalam badan B yang kinerjanya menurun atau sangat rendah Wheel Out Wheel In mendukung mendukung beban mendukung mobilitas mendukung mengerem mendukung mendukung beban landasan rem tidak mampu meluncur dengan pada fork wheel out tidak mampu mendukung dan meneruskan beban tekan dari wheel in wheel out tidak mampu melintas pada lantai wheel out tidak mampu mendukung mengerem dengan wheel in tidak mampu mendukung dan meneruskan beban tekan dari bearing roda wheel out masih dapat wheel out wheel out wheel in tidak dapat badan B masih dapat roda masih dapat dirakit pada badan utama roda masih dapat dirakit pada badan utama roda masih dapat dirakit pada badan utama roda dirakit pada badan utama mengerem tidak mendukung beban tidak mobilitas mengerem tidak mendukung beban tidak perakitan terhambat pengguna merasa tidak nyaman // kecewa pengguna merasa tidak nyaman // bekerja dengan kecewa // perakitan terhambat membahayakan pengguna // kecewa membahayakan pengguna // kecewa 5 terdapat injeksi berlebih pada bagian peluncur brake shoe 6 wheel out terlepas dari wheel in 3 terdapat injeksi plastik berlebih pada wheel out wheel out terdeformasi akibat beban tekan diam dalam waktu yang lama 6 wheel out aus/rusak 7 wheel in terdeformasi akibat beban berlebih 5 pengamatan visual zona A 6 4 pengamatan visual zona A simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan perubahan, perubahan perubahan spesifikasi spesifikasi desain komponen desain komponen, pengembangan metode deteksi penggantian material, peningkatan kualitas produksi, pengembangan metode deteksi penggantian material peningkatan peningkatan kualitas kualitas produksi, produksi (S65), 3 84 perubahan perubahan spesifikasi spesifikasi 3 desain komponen, desain komponen 84 pengembangan (RPN 119) metode deteksi, pemberian informasi beban ijin, penggantian material

87 Bearing Roda Brake Spring Sub Rakitan Landasan Rem mendukung mobilitas mendukung mendukung beban mendukung mobilitas mendukung mengerem mendukung mengerem wheel in tidak mampu menahan wheel out dengan wheel in tidak mampu mencengkeram bearing roda bearing roda tidak mampu mendukung dan meneruskan beban tekan dari as roda bearing roda tidak mampu mendukung mobilitas brake spring tidak mampu mengembalikan sub rakitan landasan rem pada posisi awal brake spring lepas landasan rem tidak mampu memberikan gaya terhadap sub rakitan roda landasan rem tidak mampu mengunci rotari wheel in masih dapat wheel in tidak dapat roda dirakit pada badan utama bearing roda bearing roda brake spring brake spring masih dapat roda masih dapat dirakit pada badan utama roda roda brake spring masih dapat dirakit pada fork brake spring masih dapat dirakit pada fork landasan rem masih dapat landasan rem masih dapat mendukung beban tidak mobilitas bekerja dengan mendukung beban tidak rotari bekerja dengan mengerem tidak mengerem tidak mengerem tidak mengerem tidak pengguna merasa tidak nyaman // kecewa // perakitan terhambat perakitan terhambat membahayakan pengguna // kecewa pengguna merasa tidak nyaman // kecewa // perakitan terhambat membahayakan pengguna // kecewa membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat operator merasa tidak nyaman // membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat membahayakan pengguna // kecewa 4 injeksi 5 wheel out terhadap wheel in tidak sempurna 6 wheel in tidak terinjeksi dengan 6 bearing roda menerima beban tekan berlebih 6 bearing roda macet/rusak 6 brake spring terdeformasi 6 pengait brake spring pada fork terlalu pendek 6 brake spring terlalu kuat menahan sub rakitan landasan rem 6 brake shoe aus wheel out aus/rusak pengamatan visual perubahan zona A spesifikasi desain komponen, peningkatan kualitas produksi, pengembangan metode deteksi kekuatan 5 pengamatan visual zona B 3 simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan pengamatan visual zona A peningkatan kualitas produksi, pengembangan metode deteksi penggantian material, perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi penggantian material, peningkatan kualitas produksi, pengembangan metode deteksi perubahan spesifikasi desain komponen peningkatan kualitas produksi perubahan spesifikasi desain komponen penggantian material

88 landasan rem tidak mampu terkunci oleh sub rakitan rem (tidak mampu mengunci swivel) landasan rem masih dapat mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat 6 bottom brake tidak bekerja perubahan, perubahan perubahan spesifikasi desain komponen, peningkatan kualitas produksi, pengembangan metode deteksi round brake tidak bekerja dengan perubahan, perubahan perubahan spesifikasi desain komponen, peningkatan kualitas produksi, pengembangan metode deteksi Sub Rakitan Rem mendukung mengerem Sub Rakitan mendukung Badan Castor C mendukung beban rem tidak mampu memberikan gaya terhadap sub rakitan landasan rem badan C tidak mampu mendukung mendukung beban rem masih dapat badan C mengunci rotari bekerja mendukung beban tidak membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat membahayakan pengguna // kecewa 6 gaya yang diberikan sub rakitan bolt terhadap sub rakitan rem terlalu kecil 3 5 terdapat komponen 5 pendukung mendukung beban dalam badan C yang kinerjanya menurun atau sangat rendah mendukung mobilitas badan C tidak mampu mendukung mobilitas badan C mobilitas bekerja dengan pengguna merasa tidak nyaman // kecewa 5 terdapat komponen pendukung mobilitas dalam badan C yang kinerjanya menurun atau sangat rendah mendukung mengerem badan C tidak mampu mendukung mengerem dengan badan C mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa landasan slider menempel pada cover bearing slider 5 5 terdapat komponen 5 pendukung mengerem dalam badan C yang kinerjanya menurun atau sangat rendah Brake Shoe mendukung mengerem brake shoe tidak mampu menghentikan putaran roda brake shoe masih dapat brake shoe masih dapat dirakit dengan bottom brake dan sub rakitan badan C mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat 6 gaya yang 4 diberikan sub rakitan rem terhadap sub rakitan landasan rem terlalu kecil brake spring terlalu kuat menahan sub rakitan landasan rem

89 60502 Bottom Brake mendukung mengerem bottom brake tidak mampu mengunci swivel brake shoe bottom brake brake shoe masih dapat dirakit dengan bottom brake dan sub rakitan badan C landasan rem masih dapat dirakit pada fork mengerem tidak mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat wheel out aus/rusak 5 6 brake shoe aus 5 6 gerigi bottom brake aus 5 bottom brake 5 pengamatan visual tidak tegak lurus zona B terhadap round brake tatal pada tepi lubang pusat bottom brake menghalangi round brake 6 pengamatan visual zona A penggantian material, peningkatan kualitas produksi, pengembangan metode deteksi penggantian material, perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi penggantian material, perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi 3 90 penggantian material perubahan spesifikasi desain komponen penggantian material peningkatan kualitas produksi, perubahan perubahan, perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi Round Brake mendukung mengerem round brake tidak mampu mengunci swivel round brake rem masih dapat dirakit pada slider mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa // perakitan terhambat 6 gerigi round brake aus round brake tidak terakit tegak lurus terhadap brake shaft 5 5 pengamatan visual zona B penggantian material, perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi 3 90 penggantian material terdapat sisa 4 pengamatan visual 2 48 pengelasan yang masuk pada gerigi round brake zona A Brake Shaft Slider mendukung mengerem mendukung memasang brake shaft tidak dapat meluncur pada slider slider tidak mampu mendukung memasang dengan slider tidak mampu mendukung memasang brake shaft masih dapat slider masih dapat slider tidak dapat brake shaft masih dapat dirakit pada slider rakitan masih dapat dirakit dengan badan bed rakitan dirakit dengan badan bed mengerem tidak memasang tidak memasang tidak membahayakan pengguna // kecewa perakitan bed terhambat perakitan bed terhambat 3 brake shaft kurang pelumas 4 dimensi ulir slider kurang sesuai dengan baut pengikat terdapat tatal berlebih pada ulir slider 5 dimensi ulir slider tidak sesuai dengan baut pengikat lubang ulir slider tidak center dengan lubang baut pengikat pada kaki bed 4 5 pengamatan visual zona B 5 pengamatan visual zona B 3 pengamatan visual zona B 4 pengamatan visual zona A

90 terdapat tatal berlebih pada ulir slider 4 pengamatan visual zona B 3 60 mendukung mendukung beban slider tidak mampu mendukung dan meneruskan beban bengkok dari bearing slider slider tidak dapat slider tidak dapat dirakit pada rakitan mendukung beban tidak membahayakan pengguna // kecewa ulir slider mengalami kerusakan 6 slider menerima beban bengkok berlebih 4 pengamatan visual zona B 5 simulasi kekuatan dengan komputer penggantian material, perubahan, perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi penggantian material mendukung mobilitas slider tidak mampu mendukung mobilitas slider tidak dapat slider tidak dapat dirakit pada rakitan mobilitas dan mendukung beban tidak pengguna merasa tidak nyaman // kecewa // membahayakan pengguna 6 slider terdeformasi 5 kekuatan simulasi kekuatan dengan komputer penggantian material, perubahan, perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi penggantian material Landasan Slider mendukung mengerem mendukung mendukung beban slider tidak mampu mengunci bearing slider landasan slider tidak mampu mendukung beban tekan dari landasan tutup cover slider tidak dapat landasan slider tidak dapat slider tidak dapat dirakit pada rakitan landasan slider tidak dapat dirakit pada rakitan mengerem tidak mendukung beban tidak pengguna merasa tidak nyaman // kecewa pengguna merasa tidak nyaman // kecewa 5 press pengunci slider terdeformasi 6 landasan slider menerima beban tekan berlebih kekuatan 3 5 simulasi kekuatan dengan komputer penggantian material, perubahan, perubahan spesifikasi desain komponen, pengembangan metode deteksi penggantian material Sub Rakitan mendukung Badan Castor D mendukung beban badan D tidak mampu mendukung mendukung beban badan D mendukung beban tidak membahayakan pengguna // kecewa kekuatan 5 terdapat komponen 5 pendukung mendukung beban dalam badan D yang kinerjanya menurun atau sangat rendah mendukung mobilitas badan D tidak mampu mendukung mobilitas badan D mobilitas bekerja dengan pengguna merasa tidak nyaman // kecewa 5 terdapat komponen pendukung mobilitas dalam badan D yang kinerjanya menurun atau sangat rendah

91 mendukung mengerem badan D tidak mampu mendukung mengerem dengan badan D mengerem tidak membahayakan pengguna // kecewa 5 terdapat komponen 5 pendukung mengerem dalam badan D yang kinerjanya menurun atau sangat rendah As Roda mendukung mendukung beban mendukung mobilitas sebagai tempat melekatnya sub rakitan roda Sub Rakitan mendukung Badan Castor E mendukung beban as roda tidak mampu mendukung dan meneruskan beban tekan dari fork as roda tidak mampu mendukung dan meneruskan beban bengkok dari roda as roda tidak as roda tidak mampu menahan sub dapat rakitan roda as roda tidak mampu menyimetriskan kedua roda as roda tidak dapat dipasang pada fork roda tidak dapat dipasang pada lengan as roda roda menempel pada fork badan E tidak mampu mendukung mendukung beban as roda tidak dapat as roda tidak dapat as roda tidak dapat as roda tidak dapat as roda tidak dapat as roda tidak dapat badan utama tidak dapat dirakit dengan sub rakitan roda badan utama tidak dapat dirakit dengan sub rakitan roda badan utama tidak dapat dirakit dengan sub rakitan roda as roda masih dapat dirakit pada fork badan E as roda masih dapat dirakit pada fork as roda masih dapat dirakit pada fork badan E mendukung beban tidak mendukung beban tidak mobilitas bekerja mobilitas bekerja dengan mobilitas bekerja mobilitas bekerja mobilitas bekerja mendukung beban tidak membahayakan pengguna // kecewa membahayakan pengguna // kecewa membahayakan pengguna // kecewa pengguna merasa tidak nyaman // kecewa // perakitan terhambat perakitan terhambat perakitan terhambat perakitan terhambat membahayakan pengguna // kecewa 5 5 as roda menerima beban tekan berlebih as roda menerima beban bengkok berlebih 6 press pengunci roda pada as roda menerima beban berlebih 3 lengan dalam as roda terlalu panjang 6 diameter badan as roda terlalu besar diameter badan as roda terlalu kecil 6 diameter lengan luar as roda terlalu besar 6 lengan dalam as roda terlalu pendek simulasi kekuatan dengan komputer kekuatan 3 3 pengamatan visual zona B 4 pengamatan visual zona B 4 pengamatan visual zona B 4 pengamatan visual zona B 4 pengamatan visual zona B 5 terdapat komponen 5 pendukung mendukung beban dalam badan E yang kinerjanya menurun atau sangat rendah kekuatan simulasi kekuatan 3 45 dengan komputer

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai analisis resiko kegagalan melalui metode Analisis Moda dan Efek Kegagalan telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu, di antaranya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap produk diharapkan dapat memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen. Salah satu hal yang menjadi kebutuhan konsumen yaitu kualitas produk yang digunakan.

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO KEGAGALAN DAN REKOMENDASI TINDAKAN PERBAIKAN PADA RAKITAN CASTOR mak DOUBLE WHEEL 6 INCH

ANALISIS RESIKO KEGAGALAN DAN REKOMENDASI TINDAKAN PERBAIKAN PADA RAKITAN CASTOR mak DOUBLE WHEEL 6 INCH ANALISIS RESIKO KEGAGALAN DAN REKOMENDASI TINDAKAN PERBAIKAN PADA RAKITAN CASTOR mak DOUBLE WHEEL 6 INCH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian ebagian Persyaratan Mencapai Derajat erajat Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan a. Resiko kegagalan tiap komponen Castor 5 Inch Swivel K1 Rem yang diproduksi Unit Castor sebanyak 1 kegagalan dari 6 komponen. b. Faktor penyebab kegagalan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan terdiri dari empat langkah utama yaitu pengamatan awal, perumusan masalah, menentukan tujuan penelitan dan menentukan batasan masalah.

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri. Oleh. Oleh Harris Chandra

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri. Oleh. Oleh Harris Chandra ANALISIS RISIKO KEGAGALAN PROSES PERAKITAN BAGIAN (SUB ASSEMBLY) PADA PRODUK INTENSIVE CARE UNIT (ICU) BED 77001 (Studi Kasus di PT. Mega Andalan Kalasan, Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat sekarang ini, perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi peralatan medis menghadapi tantangan yang berat antara lain: regulasi/peraturan yang

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO KEGAGALAN CASTOR 5 INCH SWIVEL K1 REM DENGAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DI PT X

ANALISIS RESIKO KEGAGALAN CASTOR 5 INCH SWIVEL K1 REM DENGAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DI PT X ANALISIS RESIKO KEGAGALAN CASTOR 5 INCH SWIVEL K1 REM DENGAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DI PT X TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri ADITYA

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan a. Berdasarkan hasil analisis risiko kegagalan proses perakitan bagian (sub assembly) pada produk Intensive Care Unit (ICU) bed 77001 dengan metode failure mode

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses yang mengolah dari bahan mentah menjadi suatu barang jadi. Berikut ini pemilihan bahan yang digunakan dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III METODE PEMBUATAN BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. Metode Pembuatan Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paratrike ini, yaitu : a. Studi Literatur Sebagai landasan dalam pembuatan paratrike diperlukan teori yang mendukung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan topik yang sama dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MODE KEGAGALAN DAN ANALISA EFEK PADA PROSES PERAKITAN PRODUK MEJA OPERASI MANUAL

PENERAPAN METODE MODE KEGAGALAN DAN ANALISA EFEK PADA PROSES PERAKITAN PRODUK MEJA OPERASI MANUAL 77 PENERAPAN METODE MODE KEGAGALAN DAN ANALISA EFEK PADA PROSES PERAKITAN PRODUK MEJA OPERASI MANUAL Didik Djoko S 1, Joko Triyono 1, Sekar Wuri D 2 1 Staf Pengajar - Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las Sulistiawan I 1303010 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN. 3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi. mahasiswa dapat mendefinisikan pasak dengan benar

TUJUAN PEMBELAJARAN. 3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi. mahasiswa dapat mendefinisikan pasak dengan benar Materi PASAK TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Setelah melalui penjelasan dan diskusi mahasiswa dapat mendefinisikan pasak dengan benar 2. Setelah melalui penjelasan dan diskusi mahasiswa dapat menyebutkan 3 jenis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN

PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN Oleh: Hulfi Mirza Hulam Ahmad 2109100704 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M.Eng Latar Belakang Prototype box yang dibuat

Lebih terperinci

Apabila berat roda didistribusikan merata pada poros roda, titik tertentu dari roda akan dapat berhenti pada segala posisi. Dalam kondisi semacam ini

Apabila berat roda didistribusikan merata pada poros roda, titik tertentu dari roda akan dapat berhenti pada segala posisi. Dalam kondisi semacam ini Meningkatkan kemampuan mesin, handling dan kemampuan pengereman, juga aerodinamik body. Memungkinkan kendaraan dapat berjalan dengan kecepatan yang semakin tinggi. Pada kecepatan tinggi. wheel assembly

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Hasil Skor RPN. No. Moda Kegagalan (Failure Mode) Skor RPN

Tabel 4.1 Hasil Skor RPN. No. Moda Kegagalan (Failure Mode) Skor RPN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan data dengan menggunakan Metode FMEA dilakukan dengan melalui beberapa tahap, yaitu: 1. Mengidentifikasi moda kegagalan potensial

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI KISI KISI LOMBA KETERAMPILAN SISWA AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI TAHUN 2012 TUGAS A : TUNE UP MOTOR BENSIN WAKTU : 1. Persiapan ( 5 Menit) Tune Up Motor bensin pada kendaran Kijang 7K tahun 2007

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen

Lebih terperinci

Lampiran 6. Jobsheet Kopling

Lampiran 6. Jobsheet Kopling Lampiran 6. Jobsheet Kopling TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOB SHEET KOPLING Semester Gasal PENYETELAN KOPLING 225 Menit No. JST/XI/TKR/PCPT/01 Tgl : 30 Agustus 2016 Jumlah Halaman : 6

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROSES PEMBUATAN JIG & FIXTURE KAKI TOWER PIPA. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bentuk jig dan fixture yang

BAB IV ANALISA PROSES PEMBUATAN JIG & FIXTURE KAKI TOWER PIPA. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bentuk jig dan fixture yang BAB IV ANALISA PROSES PEMBUATAN JIG & FIXTURE KAKI TOWER PIPA Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bentuk jig dan fixture yang diharapkan berdasarkan metode VDI 2221. Maka pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50

BAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50 BAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50 Gbr 4.1 Transmisi Type C50 4.1 MEMBONGKAR TRANSAXLE 1. MELEPAS POROS TUAS PEMINDAH (SELECT LEVER SHAFT ASSEMBLY) DAN PEMILIH (SHIFT) Lepaskan poros tuas pemindah

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Hasil Perancangan Paratrike Berdasarkan dari hasil perancangan rangka paratrike yang telah dibuat sebelumnya, maka didapatkan dimensi dan bahan yang digunakan dalam pembuatan

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR...

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR... ABSTRAK.. ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv viii ix x xv

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Konstruksi Prototipe Manipulator Manipulator telah berhasil dimodifikasi sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Dimensi tinggi manipulator 1153 mm dengan lebar maksimum

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Konstruksi Mesin Secara keseluruhan mesin kepras tebu tipe rotari terdiri dari beberapa bagian utama yaitu bagian rangka utama, bagian coulter, unit pisau dan transmisi daya (Gambar

Lebih terperinci

PERANCANGAN NAMPAN TRANSFER STRETCHER UNTUK MENGURANGI KECACATAN PRODUK (Studi Kasus: PT. MEGA ANDALAN KALASAN)

PERANCANGAN NAMPAN TRANSFER STRETCHER UNTUK MENGURANGI KECACATAN PRODUK (Studi Kasus: PT. MEGA ANDALAN KALASAN) PERANCANGAN NAMPAN TRANSFER STRETCHER 31209 UNTUK MENGURANGI KECACATAN PRODUK (Studi Kasus: PT. MEGA ANDALAN KALASAN) Dian Pritasari 1*,Etika Muslimah 2 1,2 Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN Perancangan atau desain mesin pencacah serasah tebu ini dimaksudkan untuk mencacah serasah yang ada di lahan tebu yang dapat ditarik oleh traktor dengan daya 110-200

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri atau perindustrian merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tidak hanya melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih dalam penggunaannya

Lebih terperinci

IV. ANALISA PERANCANGAN

IV. ANALISA PERANCANGAN IV. ANALISA PERANCANGAN Mesin penanam dan pemupuk jagung menggunakan traktor tangan sebagai sumber tenaga tarik dan diintegrasikan bersama dengan alat pembuat guludan dan alat pengolah tanah (rotary tiller).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Injection molding merupakan metode pembentukan material termoplastik dimana material yang dilelehkan berdasarkan proses pemanasan. Biji plastik yang meleleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengereman Modifikasi pengereman dan kemudi ini berlandaskan pada tinjauan pustaka yang mendukung terhadap cara kerja dari sistem pengereman dan kemudi. Rem adalah salah satu

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT

RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT Rindra Yusianto Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 50131 E-mail : rindrayusianto@yahoo.com ABSTRAK Salah satu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up

ABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up 1 ANALISA MODA DAN EFEK KEGAGALAN UNTUK MENGURANGI RISIKO TERJADINYA CACAT MIX UP PADA PAKAN TERNAK (Studi Kasus di PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA - semarang) Noor Charif Rachman; Dyah Ika Rinawati; Rani

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses menjadi informasi yang berguna. Sebelum dilakukan pengumpulan data langkah pertama yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram alir proses penelitian BAB III METODE PENELITIAN MULAI KRITERIA ALTERNATIF DESAIN PEMILIHAN DESAIN DETAIL DESAIN GAMBAR TEKNIK ANALISA GAMBAR KOMPONEN STANDAR KOMPONEN YANG DIBUAT PENGADAAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada Rangka Gokart Kendaraan Gokart terdiri atas beberapa komponen pembentuk baik komponen utama maupun komponen tambahan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal

BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal 34 BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal Sebelum melakukan perbaikan diharuskan melakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak

Lebih terperinci

BAB III TINJAUN PUSTAKA

BAB III TINJAUN PUSTAKA 15 BAB III TINJAUN PUSTAKA 3.1 Perawatan (Maintenance) Perawatan atau maintenance adalah aktivitas agar suatu komponen atau sistem yang rusak dikembalikan atau diperbaiki dalam suatu kondisi tertentu pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar

BAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Alir Perancangan Muiai Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP I Sketsa alat Desain gambar Perancangan alat Kerangka Mesin Kerangka Meja Poros Perakitaiimesin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Tempat yang akan di gunakan untuk perakitan dan pembuatan sistem penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 22 BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 3.1 Tempat Dan Objek Analisis Tempat untuk melakukan analisis dan perbaikan pada tugas akhir ini, adalah workshop otomotif

Lebih terperinci

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perakitan dan pengukuran tranmisi Langkah Pembongkaran Berikut ini langkah-langkah pembongkaran transmisi : a. Membuka baut tap oli transmisi. b. Melepas baut yang melekat

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA Mochammad Damaindra, Atikha Sidhi Cahyana Program studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III KONSEP RANCANGAN A. Konsep Perancangan Modifikasi Modifikasi sistem rem tromol belakang GL PRO 1995 menjadi rem cakram dengan teknologi Combi Brake berfungsi untuk memberikan keamanan pengendara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan konstruksi mesin pengupas serabut kelapa ini terlihat pada Gambar 3.1. Mulai Survei alat yang sudah ada dipasaran

Lebih terperinci

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX 3.1 Mencari Informasi Teknik Komponen Gearbox Langkah awal dalam proses RE adalah mencari informasi mengenai komponen yang akan di-re, dalam hal ini komponen gearbox traktor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id 38 BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses PembuatanTabung Peniris Luar dan tutup Tabung luar peniris dan tutup peniris (Gambar 4.1) terbuat dari plat stainless steel berlubang dengan

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan setting mesin tepat, sehinggan tidak menyebabkan cacat. Ruang Lingkup : Lantai Produksi PT Aswi Perkasa Standar-standarnya : 1.

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 12

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 12 Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 SKS : 3 SKS Sambungan Baut Pertemuan - 12 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan kekuatan elemen struktur baja beserta alat sambungnya TIK : Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Penyebab Kegagalan Produk Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) didapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin press serbuk kayu. Pengerjaan dominan dalam pembuatan komponen tersebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 1. SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB V PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian dengan judul Analisis Pengendalian Dan Perbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) di PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. adalah

Lebih terperinci

DM-RAPD (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000

DM-RAPD (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000 (Indonesian) DM-RAPD001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000 SM-PD63 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN 35 BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN 3.1. Daftar Spesifikasi Kendaraan 1) Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0 V M/T Tahun 2004 Tabel 3.1. Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0

Lebih terperinci

DM-MBST (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas pemindah. EZ-FIRE Plus ST-EF500 ST-EF510

DM-MBST (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas pemindah. EZ-FIRE Plus ST-EF500 ST-EF510 (Indonesian) DM-MBST001-00 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Tuas pemindah EZ-FIRE Plus ST-EF500 ST-EF510 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat

Lebih terperinci

BAB III KONTRUKSI DAN PERHITUNGAN ALAT

BAB III KONTRUKSI DAN PERHITUNGAN ALAT BAB III KONTRUKSI DAN PERHITUNGAN ALAT 3.1 PROSES PERENCANAAN Proses perencanaan yang akan dilakukan tidak jauh-jauh dari batasan yang telah dikemukakan penulis pada bab I yaitu data teknis dari model

Lebih terperinci

Struktur dari Center Brake

Struktur dari Center Brake BAB I PENDAHULUAN Brake system dan ABS dipasang gunanya adalah untuk mencegah terjadinya cedera akibat kecelakaan karena kendaraan tidak bisa dihentikan pada saat melaju. Saat kendaraan bergerak, meskipun

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

Sepeda Syarat keselamatan

Sepeda Syarat keselamatan SNI 1049:2008 Standar Nasional Indonesia Sepeda Syarat keselamatan ICS 43.150 Badan Standardisasi Nasional SNI 1049:2008 Daftar isi Datar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...

Lebih terperinci

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa Buletin 70 Teknik Pertanian Vol. 15, No. 2, 2010: 70-74 R. Bambang Djajasukmana: Teknik pembuatan alat pengupas kulit lada tipe piringan TEKNIK PEMBUATAN ALAT PENGUPAS KULIT LADA TIPE PIRINGAN R. Bambang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan

Lebih terperinci

4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis

4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis 4 BAB V ANALISIS 4.1 Analisa Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis melakukan analisa dan hasil dari laporan skripsi, dan menguraikan tentang data-data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu

BAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu 29 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Permasalahan 3.1.1. Flow yang Dihasilkan Kurang 3.1.1.1. Gambaran Masalah Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu mengangkat beban pada ketinggian yang

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Modifikasi Alat Penunjuk Titik Pusat Lubang Benda Kerja Dengan Berat Maksimal Kurang Dari 29 Kilogram Untuk Mesin CNC Miling Oleh : Mochamad Sholehuddin NRP. 2106 030 033 Program

Lebih terperinci

Jl. Banyumas Wonosobo

Jl. Banyumas Wonosobo Perhitungan Struktur Plat dan Pondasi Gorong-Gorong Jl. Banyumas Wonosobo Oleh : Nasyiin Faqih, ST. MT. Engineering CIVIL Design Juli 2016 Juli 2016 Perhitungan Struktur Plat dan Pondasi Gorong-gorong

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Perencanaan Rangka Mesin Peniris Minyak Proses pembuatan mesin peniris minyak dilakukan mulai dari proses perancangan hingga finishing. Mesin peniris minyak dirancang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Produk Meja Komputer LEX - 941 Sistem yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sistem perakitan komponen-komponen yang menyusun sebuah meja komputer (LEX 941).

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

V-6. Struktur Organisasi PT JAYA METAL GEMILANG. Lampiran 1.

V-6. Struktur Organisasi PT JAYA METAL GEMILANG. Lampiran 1. V-6 Struktur Organisasi PT JAYA METAL GEMILANG Lampiran 1. V-7 Lampiran 2. Kuesioner Penentuan Nilai Severity, Occurrence dan Detection dari Modus Potensi Kegagalan pada FMEA KUESIONER Nama Responden :

Lebih terperinci

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR Pendahuluan POKOK BAHASAN 1 PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB III. FAILURE MODE and EFFECT ANALYSIS

BAB III. FAILURE MODE and EFFECT ANALYSIS FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 39 BAB III FAILURE MODE and EFFECT ANALYSIS 3.1 Pengertian FMEA Adalah sebuah proses analisa untuk mengetahui penyebab terjadinya kegagalan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan Proyek Aeropolis Lucent Tower BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Tinjauan Umum Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan ketinggian 8 lantai pada lahan seluas 3500 m 2. Struktur

Lebih terperinci

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata letak fasilitas merupakan pengorganisasian fasilitas-fasilitas fisik perusahaan untuk menghasilkan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan. Perencanaan fasilitas

Lebih terperinci

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING 39 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING ( Toyota Kijang KF 40 ). 1. Memeriksa dan Menyetel Pedal Kopling.

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS TINGKAT RESIKO KEGAGALAN PROSES PRODUKSI PASTED BAG KEMASAN SEMEN DENGAN METODE FMEA (Studi Kasus: Pabrik Kantong PT. Semen Padang) Rizki Alfi, M. Harif Sistem Produksi Industri, Akademi Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses analisis pada sistem pemindahan tenaga sepeda

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses analisis pada sistem pemindahan tenaga sepeda BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Analisis Sistem Pemindah Tenaga. Setelang melakukan proses analisis pada sistem pemindahan tenaga sepeda motor yamaha vixion berdasarkan standar dan spesifikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL DRILL JIG UNTUK PENGGURDIAN FLENS KOPLING

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL DRILL JIG UNTUK PENGGURDIAN FLENS KOPLING PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL DRILL JIG UNTUK PENGGURDIAN FLENS KOPLING Mulyadi (1), Toti Srimulyati (2) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang (2) Staf Pengajar Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang BAB III METODOLOGI 3.1 Pembongkaran Mesin Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan. Adapun tahapannya adalah membongkar mesin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Perencanaan Rancang Bangun Dalam merencanakan suatu alat bantu, terlebih dahulu kita harus memperhatikan faktor-faktor yang mendasari terlaksananya perencanaan alat bantu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi pengembangan alat peraga real axle traktor head a. Differantial assy real axle b. Hose 8 mm c. Kompresor angin d. Motor bensin 5,5 pk e.v-belt f.pully g.roda

Lebih terperinci