EVALUASI PRODUKTIFITAS RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI PRODUKTIFITAS RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)"

Transkripsi

1 EVALUASI PRODUKTIFITAS RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Agoest D. Irawan 1, I Nyoman Pujawan 2, Nurhadi Siswanto 2 1 Mahasiswa PPS Magister Manajemen Teknologi-ITS 2 Jurusan Teknik Industri-ITS ABSTRAK Efisiensi dan produktifitas sebuah rumah sakit selama ini diukur atas dasar pencapaian beberapa indikator seperti : Tingkat dari pencapaian BOR (Bed Occupancy Ratio), BTO (Bed Turn Over), ALOS (Average Length of Stay), jumlah pendapatan retribusi dan semacamnya tanpa berupaya mempertemukannya secara relatif dengan beberapa variabel konsideran yang lain seperti variabel man power, kapital atau teknologi. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui nilai efisiensi teknis ( technical efficiency) dan tingkat produktfitias ( total factor productivity) setiap rumah sakit dalam kurun waktu tertentu serta mengetahui variabel-variabel apa saja yang memiliki peranan penting bagi terwujudnya rumah sakit dengan tingkat efisiensi teknis dan produktifitas terbaik. Metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan Indeks Produktifitas Malmquist digunakan karena kemampuannya mengakomodasi banyak input dan banyak output. Penelitian dilakukan kepada sebanyak 42 rumah sakit umum pemerintah/daerah yang tersebar di Wilayah Propinsi Jawa Timur. Hasil pengolahan menunjukkan nilai efisiensi teknis merentang dari 58,1 % hingga 100 % pada tahun 2003 dengan 4 buah rumah sakit berada pada kondisi tidak efisien sementara nilai efisiensi teknis pada 2004 merentang dari 59,6 % hingga 100 % dengan adanya tambahan rumah sakit yang turut mengalami penurunan tingkat efisiensi. Tingkat produktfitas ditunjukkan melalui indeks TFP Malmquist yang menggunakan data timeseries mulai tahun Rata-rata indeks perubahan TFP untuk rumah sakit di Wilayah Jawa Timur menunjukkan indeks yang merentang dari 0,947 hingga 1,008. Kata kunci: Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Efficiency, Indeks Total Factor Productivity Malmquist. PENDAHULUAN Biaya pelayanan kesehatan dalam kaitannya dengan kualitas pelayanan kesehatan selalu menjadi perhatian utama bagi banyak pihak. Padahal menurut beberapa ahli komponen kunci dari sektor kesehatan yang dapat diupayakan untuk meningkatkan efisiensi adalah dengan menggunakan sumber daya yang ada semaksimal mungkin melalui upaya yang terbaik. Rumah sakit dalam hal ini merupakan unit yang paling dekat perannya dalam proses pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan produktifitasnya dalam melayani para pasien sebagai pengguna jasa kesehatan dan berusaha semaksimal mungkin dalam penggunaan sumber daya yang ada. Pengukuran terhadap produktifitas sebuah rumah sakit selama ini lebih didasarkan atas deskripsi pencapaian beberapa indikator seperti: tingkat dari pencapaian BOR (Bed Occupancy Ratio), BTO (Bed Turn Over), ALOS (Average Lenghth of Stay), TOI ( Turn Over Interval), jumlah pendapatan retribusi dan semacamnya tanpa

2 mempertemukannya secara relatif dengan beberapa variabel konsideran lain seperti variabel man power seperti jumlah dokter, paramedis, non paramedis atau variabel kapital dan teknologi seperti peralatan medis khusus dan sebagainya. Banyaknya faktor ini seringkali membuat pengambil keputusan mengalami kesulitan dalam melakukan analisis sehingga akhirnya memilih untuk memaksakan diri menetapkan satu faktor yang dianggap paling penting untuk dijadikan acuan. Metode DEA (Data Envelopment Analysis) merupakan metode yang tepat untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Hal ini dikarenakan DEA mampu mengakomodasi banyak input dan banyak output dalam banyak dimensi, sehingga akan didapatkan suatu pengukuran efisiensi yang lebih akurat sebagai tahap awal dalam meningkatkan performa rumah sakit. Beberapa riset tentang pengukuruan produktifitas dan efisiensi pada ranah rumah sakit, pelayanan kesehatan dan pelaku kesehatan telah dilakukan oleh beberapa peneliti seperti dalam Roos (1997) dan Thomas (2006). Penggunaan DEA sebagai metode analisis juga dilakukan oleh Bhat et al. (2001) pada performa seluruh rumah sakit di Gujarat, Fulton (2001) di Rumah Sakit Militer Amerika Serikat, Andes et al. (2002) pada performa dokter dan Kittelsen (2003) di Norwegia. Tujuan dari penelitian ini sendiri antara lain: (1) Mengetahui nilai efisiensi teknis ( technical efficiency) dan tingkat produktfitias ( Total Factor Productivity) setiap rumah sakit dalam periode waktu tertentu. (2) Mengetahui variabel-variabel apa saja yang memiliki peranan penting bagi terwujudnya unit pelayanan rumah sakit dengan tingkat efisiensi teknis dan produktifitas (Total Factor Productivity) terbaik. (3)Mengetahui model unit pelayanan rumah sakit yang efisien dan yang kurang efisien pada suatu daerah. (4) Mendapatkan gambaran atas langkah yang harus ditempuh untuk menjadikan unit pelayanan rumah sakit yang ada menjadi unit pelayanan dengan tingkat efisiensi dan produktifitas yang lebih baik. Penelitian ini dibatasi oleh asumsi: (1) Unit yang diamati adalah seluruh rumah sakit umum pusat atau daerah milik pemerintah/daerah di kabupaten, kotamadya atau kota administratif yang tersebar di Wilayah Propinsi Jawa Timur. (2) Karakteristik rumah sakit diasumsikan setaraf baik dalam infrastruktur standar maupun standar mutu pelayanan kesehatan minimal yang diberikan. (3) Variansi proporsi populasi masyarakat terhadap rumah sakit diasumsikan identik. (4) Input dan output yang digunakan dalam penelitian ini memiliki hubungan yang logis. METODA Alur metoda penelitian dibangun melalui beberapa tahap sebagaimana tergambar pada Gambar 1. Pada tahap identifikasi variabel input dan output didahului oleh observasi lanjutan dengan jalan mengamati secara lebih dalam apa yang telah didapatkan dalam observasi pendahuluan untuk kemudian memban-dingkannya dengan referensi dari beberapa studi pustaka yang telah dilakukan. Pada tahap ini pula dibangun dan diidentifikasi informasi yang telah dikumpulkan menjadi beberapa alternatif variabel variabel yang berguna untuk penyusunan model nantinya. Proses ini dilakukan dengan menyusun secara spesifik variabel variabel mana saja yang mendukung tercapainya model DEA yang dikehendaki. Selain itu, juga digunakan perbandingan dari penelitian sejenis sebelumnya seperti Ramesh Bhat et al. (2001), Kittelsen (2003) dan Fulton (2001). Pada tahap pengumpulan dan pengolahan data dilakukan pengambilan datanya pada Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur melalui Sub Bidang Pelayanan Kesehatan pada Unit Rujukan. Rentang data rumah sakit yang hendak diambil adalah periode Langkah yang dilakukan setelah penyusunan keseluruhan spesifikasi input A-20-2

3 dan output adalah perhitungan Technical Efficiency (TE). Untuk perhitungan TE data yang digunakan adalah data periode Perhitungan TE dilakukan melalui DEA VRS (Variabel Return to Scale) guna mendapatkan nilai Scale Efficiency (SE). Untuk itu TE VRS dibandingkan dengan TE CRS. Nilai SE ini akan menunjukkan apakah DMU beroperasi dengan optimal atau tidak (atau apakah efisiensi dipengaruhi oleh skala operasi atau tidak). Langkah selanjutnya adalah menemukan nilai slack dari DMU yang tidak efisien. Nilai bobot serta DMU yang menjadi peer group didapatkan dari perhitungan menggunakan DEA VRS untuk kemudian menghitung target (target input & output) dengan jalan menjumlahkan perkalian bobot dengan masing-masing input/output dari peer group. Nilai Slack/ Excess input serta deficient/surplus dari output, didapatkan dari selisih masing-masing target input/output dengan input/output aktual. Index Perubahan TFP Malmquist terbentuk dari nilai efficiency change dan technology change. Melalui nilai EC akan diketahui apakah terjadi perubahan tingkat efisiensi dari tahun ke tahun. Sedangkan technological change menunjukkan apakah terjadi perubahan batas teknis efisiensi dari tahun ke tahun. Data yang digunakan disini adalah data output input selama 2 periode yaitu tahun Mulai Studi Pendahuluan Studi Pustaka dan Identifikasi Metode Analisis Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Observasi Pendahuluan Identifikasi Variabel Input dan Output Observasi Lanjutan Identifikasi Variabel Input dan Output Pembuatan Model Pembuatan Model - Menentukan DMU - Menentukan variabel-variabel input/ ouput Pengumpulan Data Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengolahan Data - Pemilihan Spesifikasi Model - Penentuan nilai-nilai TE dan SE - Penentuan DMU Efisien - Inefisien - Perhitungan Slack / Excess - Pengukuran index TFP Malmquist Analisis dan Kesimpulan Analisis dan Interpretasi Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 1. Alur Penelitian A-20-3

4 Data Envelopment Analysis Data Envelopement Analysis (DEA ) adalah suatu metode aggregasi komparatif yang handal dalam mengukur produktifitas suatu organisasi dengan menggunakan banyak input dan output. DEA dikembangkan oleh Charnes et al. (1978) sebagai tindak lanjut dari kerangka teoritik Farrell (1957) pada peng ukuran efisiensi produktifitas. DEA menuju pada sebuah persoalan fractional programming yang secara umum kemudian dikonversikan kedalam program linier untuk pemecahan lebih mudah.konsep ini menekankan pada pengembangan pengukuran dari efisiensi pengambilan keputusan (decision making efficiency) dengan mengacu pada rujukan tertentu yang memungkinkan melakukan evaluasi atas program publik. Term program disini merujuk pada sekumpulan unit-unit pengambilan keputusan (decision making units atau DMU) yang memiliki kesamaan input dan output. Dengan kata lain, DMU dapat merupakan sekelompok organisasi, departemen, divisi atau unit administrasi yang intinya memiliki kesamaan maksud dan tujuan dimana input dan output yang dimiliki juga sama. Dalam DEA dikenal adanya Efficiency Frontier (batas efisiensi) yang merupakan tingkat untuk menghitung efisiensi dari suatu DMU dan menyediakan informasi mengenai DMU mana yang tidak menggunakan input secara efisien. DEA dapat berorientasi input maupun output. Maksudnya, bila tujuan lebih ditekankan pada input ( input oriented) maka dilakukan pengurangan/minimalisasi dari penggunaan input dengan menjaga level output agar tetap konstan. Kondisi ini disebut sebagai Sebaliknya, bila orientasi lebih ke output ( output oriented), maka dilakukan maksimalisasi dari output dengan memelihara level input agar tetap konstan. Ada berbagai macam formulasi dari model DEA. Model pertama dikenal dengan nama CCR karena dibangun oleh Charnes et al. (1978) melalui asumsinya bahwa setiap DMU telah beroperasi pada taraf optimal ( konstan). Secara praktis, maksudnya, jika ada seorang manajer yang berorientasi output maka dia menginginkan maksimalisasi output tanpa menambah input (output oriented). Atau, jika berorientasi pada input maka diupayakan minimnya input dengan tetap memelihara konstansi nilai output (input oriented). Untuk beberapa bidang seperti medikal dan semacamnya, asumsi yang dibawa oleh model CCR-DEA dianggap belum dapat memecahkan persoalan dengan sepenuhnya. Secara khusus, ada dugaan bahwa hubungan antara variabel input dan output melibatkan variable return to scale (adanya bermacam hubungan antara meningkatnya output dan input). Untuk kondisi tersebut munculah model formulasi BCC yang diajukan oleh Banker et al. (1984). Seperti dinyatakan, bahwa asumsi Constant Return to Scale hanya tepat ketika semua unit dioperasikan pada skala optimal. Namun karena kompetisi yang tidak sempurna, keterbatasan dana dan lain-lain, terjadi kemungkinan unit tidak beroperasi secara optimal. Indeks produktifitas dinyatakan dengan indeks Total Factor Productivity (TFP) dari Malmquist selama periode tertentu. Seperti usul dari Caves et al. (1982), dimana indeks ini didefinisikan dengan menggunakan fungsi jarak ( distance function) yang mengijinkan penggunaan multi-input dan multi-output tanpa perlu melibatkan informasi harga secara eksplisit. Adapun fungsi jarak ini dapat diklasifikasikan menjadi fungsi jarak yang berorientasi pada input dan output. Fungsi jarak input mencari ekspansi proporsional vektor input yang minimal untuk vektor output yang konstan. Sebaliknya, fungsi jarak output mencari ekspansi proporsional vektor output yang maksimal untuk vektor input konstan. Malmquist TFP index mengukur perubahan TFP antar dua titik data dengan menghitung rasio jarak untuk setiap titik data tersebut relatif pada batasan teknologi (technology frontier). A-20-4

5 Data dan Variabel Data input maupun output yang diambil dalam penelitian ini merupakan data sekunder atas 42 Rumah Sakit Pemerintah/Daerah di Wilayah Propinsi Jawa Timur yang diperoleh atas kerjasama dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan data periode tahun 2003 hingga Terdapat 7 variabel input dan 7 variabel output yang digunakan dalam penelitian ini sebagaimana tercantum dalam Tabel 1. Tabel 1. Daftar Input Output Terpilih No. Tipe Kode Deskripsi Satuan 1 Input BED Jumlah Bed Days (tempat tidur pasien) Buah/Tahun 2 Input DOC Dokter Umum & Dokter Gigi Orang/Tahun 3 Input DSP Dokter Spesialis Orang/Tahun 4 Input PMB Paramedis Bidan Orang/Tahun 5 Input PMP Paramedis Perawatan Orang/Tahun 6 Input PMN Paramedis Non-Perawatan Orang/Tahun 7 Input NPM Non-Paramedis Orang/Tahun 8 Output BOR Tingkat Okupansi Tempat Tidur Prosentase/Tahun 9 Output BTO Tingkat Turnover Tempat Tidur Prosentase/Tahun 10 Output TOI Interval Turnover Tempat Tidur Prosentase/Tahun 11 Output ALOS Rata-rata lama hari perawatan Prosentase/Tahun 12 Output NDR Tingkat Kematian Prosentase/Tahun 13 Output MRS Rerata Pasien Masuk Rumah Sakit Orang/Hari 14 Output PSL Pelayanan Persalinan Jumlah/Tahun HASIL DAN DISKUSI Model DEA dijalankan dengan memasukkan variabel input dan output kedalam suatu program. Program pengolah data DEA yang digunakan untuk melakukan analisis ini adalah DEAP Versi 2.1 hasil karya Coelli (1996). Penentuan Technical Efficiency dan Scale Efficiency Mengingat rumah sakit umum merupakan sebuah jasa layanan masyarakat yang tidak mengorientasikan dirinya pada perolehan keuntungan maka dalam hal ini digunakan asumsi bahwa rumah sakit telah beroperasi pada skala optimal. Meskipun begitu tetap dilakukan identifikasi apakah DMU sudah beroperasi secara optimal atau tidak. Oleh karena itu, selain menggunakan Constant Return to Scale (input oriented) dalam mencari nilai technical efficiency untuk tiap rumah sakit (DMU), digunakan pula Variable Return to Scale (input oriented). CRS sendiri akan menghasilkan nilai technical efficiency yang merupakan gabungan dari nilai scale efficiency dan pure technical efficiency. Scale Efficiency (SE) sendiri merupakan indikator atas optimal tidaknya operasi suatu DMU. Nilai SE didapatkan dengan mendekomposisikan TE-CRS dengan TE-VRS dimana angka 1, sebagaimana telah dijelaskan pada tinjauan pustaka, menunjukkan bahwa DMU tersebut efisien. Tabel 2 memberikan gambaran deskriptif atas perolehan skor Technical Efficiency per periode. A-20-5

6 Tabel 2. Detail Perolehan TE per Periode DMU PERIODE 2003 PERIODE 2004 CRS VRS SCALE KET CRS VRS SCALE KET RSU01 0, ,597 drs 0, ,554 drs RSU02 0, ,725 drs 0, ,706 drs RSU RSU RSU05 0, ,874 drs 0,864 0,893 0,968 drs RSU06 0, ,847 drs 0, ,721 drs RSU07 0, ,836 drs 0, ,779 drs RSU08 0,878 0,889 0,988 drs 0,831 0,832 0,999 drs RSU RSU10 0, ,943 drs 0, ,904 drs RSU11 0, ,679 drs 0,699 0,823 0,849 drs RSU12 0, ,953 drs 0, ,921 drs RSU13 0, ,639 drs 0, ,646 drs RSU14 0,897 0,901 0,996 irs 0,917 0,919 0,998 drs RSU RSU , ,999 drs RSU RSU RSU19 0,848 0,855 0,992 drs 0,817 0,827 0,987 drs RSU RSU RSU RSU23 0, ,929 drs 0, ,872 drs RSU RSU , ,999 drs RSU RSU RSU RSU29 0, ,896 drs 0, ,845 drs RSU30 0, ,406 drs 0, ,410 drs RSU RSU32 0,568 0,581 0,977 irs 0,579 0,596 0,972 irs RSU RSU34 0, ,803 drs 0,796 0,796 0,999 irs RSU35 0, ,994 drs RSU RSU RSU RSU RSU40 0, ,965 drs 0,95 0,988 0,961 drs RSU RSU * irs = increasing return to scale drs = decreasing return to scale Hasil perolehan TE (Technical Efficiency) CRS dan VRS pada Tabel 2, beserta hasil dekomposisinya berupa SE ( Scale Efficiency) menunjukkan indikasi bahwa baik pada periode 2003 dan 2004, total terdapat 18 DMU yang tidak menunjukkan kondisi optimal. Salah satunya adalah DMU-RSU01 (RS.Haji Sukolilo) dimana pada periode 2003 dan 2004 ditemukan belum beroperasi secara optimal mengingat nilai SE<1. Bahkan tingkat SE 2004 < SE 2003 yang berarti menurunnya tingkat skala efisiensinya. A-20-6

7 DMU ini juga ditemukan mengalami decreasing return to scale artinya besarnya proporsi input yang ada belum memberikan (bahkan menurunkan) proporsi output yang dihasilkan. Dapat ditemukan pula bahwa pada selama periode terdapat 4 buah DMU yang bertahan tidak efisien (TE < 1) yakni : DMU-RSU08 (RS. Kab.Ponorogo), DMU-RSU14 (RS.Kab.Gresik), DMU-RSU19 (RS.Kab.Lamongan) dan DMU-RSU32 (RS.Kab. Sumenep). Keempat buah DMU ini pulalah yang mengisi DMU yang kuran efisien pada periode Sedangkan pada periode 2004, selain keempat DMU tersebut di atas, terdapat tambahan empat DMU lain yang juga yang tidak efisien yakni : DMU- RSU05 (RS.Kab. Tulungagung), DMU -RSU11 (RS.Kab. Magetan), DMU -RSU (RS.Kab.Bangil) dan DMU-RSU40 (RS.Kab.Bangkalan). Keempat Rumah Sakit terakhir tersebut ditemukan mengalami penurunan efisiensi mengingat pada periode 2003 mencapai taraf efisiensi. Penurunan terbesar dialami oleh RS.Bangil dengan penurunan sebesar 21 %, disusul oleh RS. Magetan sebesar 18%, RS. Tulungangung sebesar 11 % dan 2 % oleh RS. Bangkalan. Untuk menjadi efisien perlu dilihat target yang harus dicapai melalui analisa slack movement. Memperhatikan rata-rata TC dan EC seluruh rumah sakit di Wilayah Jawa Timur dapat dianalisis bahwa sebagian besar tercapainya perubahan Total Factor Productivity lebih didorong oleh adanya kemajuan teknologi ( technological change) daripada perubahan efisiensi ( efficiency change). Namun tak dapat dipungkiri bahwa terdapat 18 DMU yang menunjukkan indikasi pengelolaan efisiensi (Efficiency Change) yang lebih besar dibandingkan dengan dorongan efisiensi dari kemajuan teknologi (Technological Change) semata. KESIMPULAN Menunjuk tujuan dari penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan yang terkait dengan tujuan tersebut antara lain: 1. Tingkat efisiensi teknis ( technical efficiency) rata-rata dari seluruh rumah sakit di Wilayah Jawa Timur periode 2003 mencapai 98,2 % namun mengalami penurunan pada periode 2004 menjadi 96,8 %. Hal ini diduga kuat dari semakin banyaknya rumah sakit yang beroperasi secara tidak efisien pada periode 2004 (d ari 4 buah menjadi 8 buah). Pencapaian produktifititas rata-rata rumah sakit di Wilayah Propinsi Jawa Timur adalah 1,005 dengan perbandingan rata-rata indeks TC = 1,019 lebih besar dari rata-rata indeks EC = 0,987. Hal ini menunjukkan tanda bahwa kemajuan teknologi masih merupakan pendorong terbesar bagi tercapainya taraf efisiensi dari rumah sakit di Wilayah Propinsi Jawa Timur. Sepuluh rumah sakit dengan indeks TFP tertinggi adalah RS. Kab. Kertosono (1,088), RS. Kab. Sampang (1,06), RS. Balung Jember ( 1,06), RS. Kab. Ngawi (1,05), RS. Kab. Sumenep (1,05), RS. Soewandhio Surabaya (1,05), RS. Kab. Tuban (1,03), RS. Kab. Situbondo (1,03), RS. Kab. Trenggalek (1,03) dan RS. Kab. Mojokerto (1,03). 2. Analisis terhadap rumah sakit yang kurang efisien selama periode didukung oleh hasil pengolahan slack movement didapatkan bahwa hampir seluruh variabel-variabel (input maupun output) dalam penelitian ini memiliki peranan penting dalam terwujudnya rumah sakit dengan tingkat efisiensi teknis dan produktifitas. 3. Berdasarkan analisis atas rumah sakit yang efisien dan kurang efisien dapat dibangun model rumah sakit yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi dengan gambaran sebagai berikut: A-20-7

8 a. Proporsi jumlah tempat tidur ( bed) bersesuaian dengan pencapaian tingkat Bed Occupancy Ratio dan Bed Turn Over mengingat hal ini menjadi indikator utilisasi tempat tidur oleh pasien rawat inap. b. Proporsi jumlah man power seperti dokter umum dan gigi, dokter spesialis dan paramedis serta non-paramedis selayaknya disesuaikan dengan proporsi output yang dicapai. Semakin tinggi proporsi man power yang dimiliki seharusnya menunjukkan meningkatnya besar output yang dicapai dan bukan sebaliknya. 4. Adapun langkah yang selayaknya ditempuh bagi rumah sakit yang kurang efisien untuk mencapai tingkat efisiensi tinggi dan produktifitas yang lebih baik antara lain: a. Mencapai proporsi jumlah besaran pada variabel input yang setaraf dengan jumlah yang dimiliki oleh rumah sakit yang efisien (dalam peer group). Hal ini dapat dilakukan dengan meredusir atau mengalih-tugaskan sumber daya tersebut (bed atau man power) pada lokasi atau bidang-bidang yang lain yang mendukung tercapainya peningkatan output. b. Memaksimalkan proporsi output sedemikian rupa selaras dengan proporsi inputnya (setaraf dengan peer group efisien). Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan utilisasi sumber daya yang ada seoptimal mungkin. DAFTAR PUSTAKA Andes, S., Metzeger, L.M., Kralewski, J., Gans, D. (2002). Measuring efficiency of physician practices using data envelopment analysis, Managed Care, November : Banker, R.D., Charnes, A., and Cooper, W.W. (1984). Models for the estimation of technical and scale inefficiencies in data envelopment analysis, Management Science 30, Banker, R., S. Das and S. Datar, Analysis of cost variances for management control in hospitals, Research in Government Non-Profit Accounting, Vol. 5: Bhat, R., B.B Verma, and E. Reuben, Hospital Efficiency and Data Envelopment Analysis : An empirical analysis of district hospitals and grant-in-aid hospitals in Gujarat state of India, First Draft for Comments. Caves, D., L. Christensen, and W. E. Diewert, The economic theory of index numbers and the measurement of input, output, and productivity, Econometrica, 50(6): Charnes, A., W.W. Cooper, and E. Rhodes, Measuring the efficiency of decision making units, European Journal of Operational Research, Vol. 2: Coelli, T DEAP - A Data Envelopment Analysis (computer) program, University of New England Centre for Efficiency and Productivity Analysis, Internet: Cooper, W. L., M. Seiford and K. Tone, Data Envelopment Analysis, Boston: Kluwer Academic Publishers. Cooper, W.W., L.M. Seiford, and J. Zhu Handbook On Data Envelopment A-20-8

9 Analysis, Boston, MA: Kluwer. Farrell, M., The measurement of productive efficiency, Journal of the Royal Statistical Society, Series A, Vol. 120 (3): Fulton, L.V, Performance of army medical department health delivery components, : A Multi-Model Approach, Faculty of the Graduate School of The University of Texas at Austin. Kittelsen, S.A.C. and J. Magnussen, Economies of scope in Norwegian hospital production - A DEA analysis, Health Economics Research programme at the University of Oslo Working Paper, No.8 : Roos, P., Measurement of Productivity in Hospital Services Using Malmquist Index Approaches: A Discussion of Methods and Illustration to Eye Surgery, CSLS Conference on Service Sector Productivity and the Productivity Paradox, April 11-12, Ottawa, Canada. Sherman, H., Hospital efficiency measurement and evaluation: empirical test of a new technique, Medical Care, Vol. 22 (10): Thomas, J.W., Hospital Cost Efficiency : Methodological Approaches, California : PBGH & CalPERS. A-20-9

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur Pengukuran Efisiensi pada Bagian Produksi Genteng di PT. Wisma Wira Jatim Surabaya dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Farida Pulansari ST.MT Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jawa

Lebih terperinci

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Effficiency

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Effficiency PENGUKURAN EFISIENSI JASA PELAYANAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus : SPBU G, SPBU K, SPBU S, SPBU J) Moses L. Singgih dan Viki Chandra

Lebih terperinci

CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Joni Mustofa, Budi Santoso Teknik Industri FTI-UPNV Jatim e-mail: iyonakajoni@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

1. Pendahuluan ANALISIS PENGARUH TINGKAT EFISIENSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS (TB) PARU DI GORONTALO

1. Pendahuluan ANALISIS PENGARUH TINGKAT EFISIENSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS (TB) PARU DI GORONTALO Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 ANALISIS PENGARUH TINGKAT EFISIENSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS (TB) PARU DI GORONTALO 1 Kholis Ernawati, 2

Lebih terperinci

Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ

Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ . Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ Aditiya Eko Saputro 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Pelayanan Kesehatan di Kabupaten/Kota se-jawa Timur dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

Analisis Efisiensi Pelayanan Kesehatan di Kabupaten/Kota se-jawa Timur dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Analisis Efisiensi Pelayanan Kesehatan di Kabupaten/Kota se-jawa Timur dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) RIZQIYANTI RAMADANY 1308 100 034 Dosen Pembimbing: Dra. DESTRI SUSILANINGRUM, M.Si Seminar

Lebih terperinci

Y u s t i n a N g a t i l a h Teknik Industri FTI-UPNV Jatim

Y u s t i n a N g a t i l a h Teknik Industri FTI-UPNV Jatim PENGUKURAN EFISIENSI RELATIF UD. BAHAN BANGUNAN DAN STRATEGI PERBAIKANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ( DEA ) DI KABUPATEN SIDOARJO Y u s t i n a N g a t i l a h Teknik Industri

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS PROGRAM STUDI S 1 DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS PROGRAM STUDI S 1 DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Analisis Efisiensi dan... (Atika Widadty) 1 ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS PROGRAM STUDI S 1 DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANALYSIS EFFICIENCY AND PRODUCTIVITY STUDI PROGRAM S

Lebih terperinci

Jaoumil Aidil SZS Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jatim. Abstrak

Jaoumil Aidil SZS Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jatim. Abstrak ANALISA TINGKAT EFISIENSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS INSTALASI RAWAT INAP (IRNA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI RSUD DI WILAYAH KARISIDENAN MADIUN) Jaoumil Aidil

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS DAN INDEKS MALMQUIST

ANALISIS KINERJA EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS DAN INDEKS MALMQUIST ANALISIS KINERJA EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN 2009 2011 MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS DAN INDEKS MALMQUIST Atman Poerwokoesoemo Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA UNIT USAHA MENGGUNAKAN MODEL CCR (STUDI KASUS PADA APOTEK KIMIA FARMA SEMARANG) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

ANALISIS KINERJA UNIT USAHA MENGGUNAKAN MODEL CCR (STUDI KASUS PADA APOTEK KIMIA FARMA SEMARANG) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang ANALISIS KINERJA UNIT USAHA MENGGUNAKAN MODEL CCR (STUDI KASUS PADA APOTEK KIMIA FARMA SEMARANG) Laily Rahmania 1, Farikhin 2, Bayu Surarso 3 1,2,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

KOTA SE-JAWA TIMUR DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

KOTA SE-JAWA TIMUR DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) KOTA SE-JAWA TIMUR DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PELAYANAN KESEHATAN DI TIAP KABUPATEN/KOTA SE-JAWA TIMUR DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Rizqiyanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efisiensi merupakan salah satu bagian dari pengukuran kinerja suatu organisasi (Porcelli, 2009). Istilah efisiensi berdasarkan konsep ekonomi merujuk pada

Lebih terperinci

Pengukuran Tingkat Efisiensi Pelayanan Unit Hemodialisis di Rumah Sakit H1 dan H2 dengan Data Envelopment Analysis (DEA)

Pengukuran Tingkat Efisiensi Pelayanan Unit Hemodialisis di Rumah Sakit H1 dan H2 dengan Data Envelopment Analysis (DEA) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X D-219 Pengukuran Tingkat Efisiensi Pelayanan Unit Hemodialisis di Rumah Sakit H1 dan H2 dengan Data Envelopment Analysis (DEA) Riza

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU,

BAB III METODOLOGI. Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU, BAB III METODOLOGI III. 1 Metode Pengukuran Efisiensi Perbankan Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU, hal ini terbukti dari jumlah penelitian yang berjumlah

Lebih terperinci

Pengukuran Efisiensi Produksi Dengan Metode DEA (Data Envelopement Analysis) Di Divisi Wire Rod Mill PT.XYZ

Pengukuran Efisiensi Produksi Dengan Metode DEA (Data Envelopement Analysis) Di Divisi Wire Rod Mill PT.XYZ Pengukuran Efisiensi Produksi Dengan Metode DEA (Data Envelopement Analysis) Di Divisi Wire Rod Mill PT.XYZ Akbar Utama H.M 1, Achmad Bahauddin 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.KERANGKA PENELITIAN Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada kebutuhan untuk melengkapi analisis benchmarking yang telah dilakukan sebelumnya oleh BUMIDA untuk menentukan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PERUSAHAAN FURNITURE DENGAN PENDEKATAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PERUSAHAAN FURNITURE DENGAN PENDEKATAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PERUSAHAAN FURNITURE DENGAN PENDEKATAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus pada CV. X) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill

Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.3, September 2013, pp.233-238 ISSN 2302-495X Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill Akbar Utama H.M 1, Achmad Bahauddin

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif (quantitative method) yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efisiensi

Lebih terperinci

EVALUASI DUA TAHAP EFISIENSI CABANG BANK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

EVALUASI DUA TAHAP EFISIENSI CABANG BANK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) EVALUASI DUA TAHAP EFISIENSI CABANG BANK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Oleh : Vivit Ninda Mayangsari (1207 100 030) Dosen Pembimbing: Drs. Sulistiyo,, MT 1 Latar Belakang Rumusan Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang tidak bias dipisahkan dari berbagai penelitian yang dilakukan. Objek penelitian merupakan sebuah sumber yang dapat memberikan

Lebih terperinci

3 KERANGKA PEMIKIRAN. Konsep Efisiensi Produksi

3 KERANGKA PEMIKIRAN. Konsep Efisiensi Produksi 10 produsen. Kelemahan model tersebut menurut Coelli et al. (1998) dan Adiyoga (1999) yaitu: (1) Model tersebut sulit digunakan pada produsen yang menghasilkan dua output; (2) distribusi dari inefisiensi

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ

ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ ZA IMATUN NISWATI 081385659518 zaimatunnis@gmail.com Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika

Lebih terperinci

ANALISA EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS MESIN HEAT TREATMENT DI PT. XYZ ABSTRAK

ANALISA EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS MESIN HEAT TREATMENT DI PT. XYZ ABSTRAK ANALISA EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS MESIN HEAT TREATMENT DI PT. XYZ Afif Hakim 1, Ade Suhara 2 1,2) Program Studi Teknik Industri, Universitas Buana Perjuangan Karawang Jl. HS. Ronggowaluyo Telukjambe

Lebih terperinci

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 0-97 Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Reza P. Adhi, Eko Budi Santoso Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,

Lebih terperinci

9 Universitas Indonesia Efisiensi relatif..., RR. Retno Wulansari, FE UI, 2010.

9 Universitas Indonesia Efisiensi relatif..., RR. Retno Wulansari, FE UI, 2010. BAB 2 DEA : ALAT ANALISIS UNTUK MENGKAJI EFISIENSI RELATIF 2.1. Evaluasi Kinerja Suatu unit kerja/organisasi pada suatu entitas pemerintahan akan dapat diukur kinerjanya berdasarkan kegiatan yang telah

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DI DESA MAINDU, KECAMATAN MONTONG, KABUPATEN TUBAN

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DI DESA MAINDU, KECAMATAN MONTONG, KABUPATEN TUBAN Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) Volume 2, Nomor 3 (2018): 244-254 ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e) ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

Lebih terperinci

APLIKASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) UNTUK PENGUKURAN EFISIENSI AKTIVITAS PRODUKSI.

APLIKASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) UNTUK PENGUKURAN EFISIENSI AKTIVITAS PRODUKSI. OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 2, No. 2. April 2017 APLIKASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) UNTUK PENGUKURAN EFISIENSI AKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder yang diambil dari beberapa sumber, yaitu data Statistik Perbankan Syariah (SPS)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank-bank besar di Jepang masih beroperasi di atas skala efisiensi minimum, hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank-bank besar di Jepang masih beroperasi di atas skala efisiensi minimum, hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Penelitian yang dilakukan Drake dan Hall (2003) di Jepang dengan menggunakan pendekatan nonparametrik (DEA) menujukkan hasil bahwa merger bank-bank besar di

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Program Linear Program linear merupakan model matematik untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber organisasi. Kata sifat linear digunakan untuk

Lebih terperinci

PENGUKURAN EFISIENSI PERUSAHAAN DENGAN METODE DEA ( DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ) (Studi Kasus Di : PT.Trakindo Utama Surabaya Branch East Area) SKRIPSI

PENGUKURAN EFISIENSI PERUSAHAAN DENGAN METODE DEA ( DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ) (Studi Kasus Di : PT.Trakindo Utama Surabaya Branch East Area) SKRIPSI PENGUKURAN EFISIENSI PERUSAHAAN DENGAN METODE DEA ( DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ) (Studi Kasus Di : PT.Trakindo Utama Surabaya Branch East Area) SKRIPSI Oleh : RIA RUBYANTI NPM : 0532010126 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

Gambar 1 Konsep Efisiensi dan Produktivitas

Gambar 1 Konsep Efisiensi dan Produktivitas BAB 2 PENGUKURAN EFISIENSI RELATIF: TINJAUAN DAN LITERATUR 2.1. Arti Efisiensi Efisiensi seringkali dikaitkan dengan kinerja suatu organisasi karena efisiensi mencerminkan perbandingan antara keluaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Pemilihan Sampel Penelitian menggunakan sampel data sekunder yang diperoleh melalui akses data terhadap Laporan tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan berkualitas ini harus dapat dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan intermediasi memandang bahwa sebuah lembaga keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan intermediasi memandang bahwa sebuah lembaga keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Ruang lingkup pada penelitian ini ialah menganalisis pengaruh efisiensi kinerja

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Budi Murtini Drs. Sulistiyo, MT

Oleh: Nurul Budi Murtini Drs. Sulistiyo, MT Pemilihan Supplier Menggunakan Fuzzy-DEA (studi kasus PT elba Fitrah Mandiri Sejahtera Surabaya) Supplier Selection using Fuzzy-DEA (a case study at PT elba Fitrah Mandiri Sejahtera Surabaya) Oleh: Nurul

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Units. European Journal of Operational Research, Vol 2, pp

DAFTAR PUSTAKA. Units. European Journal of Operational Research, Vol 2, pp 62 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Thamrin ; Francis, Tantri. 2012 Manajemen Pemasaran. Depok: PT Raja Grafindo Persada Charnes, A., Cooper, W. & Rhodes, E. (1978). Measuring the Efficiency of Decision Making

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 VISI : Misi 1 : Menjadi rumah profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai

Lebih terperinci

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 7-59 (0-97 Print) C-8 Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Reza P. Adhi dan Eko Budi Santoso Program Studi Perencanaan

Lebih terperinci

PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS Bayu Sulistyono bay.sulistyono@gmail.com Magister Manajemen, Universitas Mercubuana Jakarta, Indonesia Abstrak

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEVELOPMENT ENVELOPMENT ANALYSIS DALAM MENGEVALUASI EFISIENSI UNIT PRODUK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ABSTRAK

PENERAPAN METODE DEVELOPMENT ENVELOPMENT ANALYSIS DALAM MENGEVALUASI EFISIENSI UNIT PRODUK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ABSTRAK PENERAPAN METODE DEVELOPMENT ENVELOPMENT ANALYSIS DALAM MENGEVALUASI EFISIENSI UNIT PRODUK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS Dwi Mirafi Orita email: fiorita2002@yahoo.com Mahasiswa Pascasarjana Program Studi

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR TUJUAN TUGAS FUNGSI : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat : Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pelayanan Kesehatan Paripurna.

Lebih terperinci

Mengukur Efisiensi Relatif Pialang Bursa Berjangka Jakarta

Mengukur Efisiensi Relatif Pialang Bursa Berjangka Jakarta Mengukur Efisiensi Relatif Pialang Bursa Berjangka Jakarta Oleh: Nurlisa Arfani Kinerja pialang yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat efisiensi pialang dalam menjalankan bisnisnya. Pialang dikatakan

Lebih terperinci

Hipotesis 4 METODE PENELITIAN Lokasi, Waktu, dan Metode Penelitian

Hipotesis 4 METODE PENELITIAN Lokasi, Waktu, dan Metode Penelitian 24 kapasitas produksi. Usia mesin berdasarkan rekomendasi peneliti antara lain: Wongkeawchan et al. 2002. Peneliti tersebut menunjukkan mesin berusia tua menurunkan efisiensi pabrik gula nasional. Kapasitas

Lebih terperinci

Pengukuran Tingkat Efisiensi Pelayanan Unit Hemodialisis di Rumah Sakit H1 dan H2 dengan Data Envelopment Analysis (DEA)

Pengukuran Tingkat Efisiensi Pelayanan Unit Hemodialisis di Rumah Sakit H1 dan H2 dengan Data Envelopment Analysis (DEA) JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (213) 2337-352 (231-928X Print) D-78 Pengukuran Tingkat Efisiensi Pelayanan Unit Hemodialisis di Rumah Sakit H1 dan H2 dengan Data Envelopment Analysis (DEA)

Lebih terperinci

PENGUKURAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus pada PT. Malang Indah)

PENGUKURAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus pada PT. Malang Indah) PENGUKURAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus pada PT. Malang Indah) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 LAMPIRAN LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 RSUD Lawang mempunyai 2 sasaran srategis, yaitu : 1. Meningkatnya sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan, dan kebijakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang diinginkan sesuai dengan kerangka kerja yang telah ditetapkan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang diinginkan sesuai dengan kerangka kerja yang telah ditetapkan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai pengumpulan datadata yang diperlukan dan juga proses pengolahan data hingga diperoleh hasil yang diinginkan sesuai dengan

Lebih terperinci

EFISIENSI KINERJA BAZNAS BOGOR DAN SUKABUMI: PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

EFISIENSI KINERJA BAZNAS BOGOR DAN SUKABUMI: PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam Volume 5(2) Oktober 2017, hlm. 101-120 P-ISSN:2338-2783 E-ISSN: 2549-3876 EFISIENSI KINERJA BAZNAS BOGOR DAN SUKABUMI: PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS Siti Nurhasanah

Lebih terperinci

TECHNICAL EFFICIENCY ANALYSIS OF DRYLAND SUGARCANE FARMING IN JOMBANG DISTRICT

TECHNICAL EFFICIENCY ANALYSIS OF DRYLAND SUGARCANE FARMING IN JOMBANG DISTRICT Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) Volume 2, Nomor 2 (2018): 159-167 ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e) ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHATANI TEBU LAHAN KERING DI KABUPATEN JOMBANG TECHNICAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting bagi aktivitas perekonomian. Bank adalah lembaga keuangan terpenting dan sangat mempengaruhi perekonomian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penilaian Kinerja Melihat aktifitas perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasinya sehari - hari maka akan menghasilkan penilaian yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi yang padat dengan informasi, teknologi dan pengetahuan, segala sesuatu akan bergerak dan berubah dengan cepat. Perubahan ini akan menimbulkan

Lebih terperinci

PENGENALAN SOFTWARE FRONTIER 4.1 DAN DEA 2.1. Oleh : AHMAD ZAINUDDIN

PENGENALAN SOFTWARE FRONTIER 4.1 DAN DEA 2.1. Oleh : AHMAD ZAINUDDIN PENGENALAN SOFTWARE FRONTIER 4.1 DAN DEA 2.1 Oleh : AHMAD ZAINUDDIN DAFTAR ISI 2 APA ITU FRONTIER DAN DEA? KONSEP EFISIENSI KONSEP PENGUKURAN EFISIENSI PENDEKATAN PENGUKURAN EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR YANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Kelas Perawatan: - Kapasitas Tempat Tidur Rekapitulasi Rawat Inap: - Jumlah pasien keluar hidup dan mati - Jumlah hari perawatan - Jumlah hari

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:161), objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin hari semakin meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI PRODUKTIVITAS RELATIF TIAP KANTOR LAYANAN DARI PT BANK XXXX DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

PENENTUAN NILAI PRODUKTIVITAS RELATIF TIAP KANTOR LAYANAN DARI PT BANK XXXX DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PENENTUAN NILAI PRODUKTIVITAS RELATIF TIAP KANTOR LAYANAN DARI PT BANK XXXX DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 VISI : Menjadi Rumah Sakit yang Bermutu Internasional dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian MISI : Menyelenggarakan

Lebih terperinci

TINGKAT EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS LEMBAGA ZAKAT DI INDONESIA

TINGKAT EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS LEMBAGA ZAKAT DI INDONESIA Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 7 (1), April 2017 P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN: 2461-1182 Halaman 63-72 TINGKAT EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS LEMBAGA ZAKAT DI INDONESIA Salman Al Parisi SMART Consulting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Periode Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap reksa dana saham di Indonesia pada periode tahun 2004 sampai dengan tahun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Envelopment Analysis DEA adalah suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dari suatu unit pengambilan keputusan (unit kerja) yang bertanggung jawab

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Efisiensi dan Produktivitas Pabrik Minyak Sawit (PMS) PT. Perkebunan Nusantara XIII dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

Pengukuran Kinerja Efisiensi dan Produktivitas Pabrik Minyak Sawit (PMS) PT. Perkebunan Nusantara XIII dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pengukuran Kinerja Efisiensi dan Produktivitas Pabrik Minyak Sawit (PMS) PT. Perkebunan Nusantara XIII dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Gusti Randy Pratama Mahasiswa Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

Integrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi

Integrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi Petunjuk Sitasi: och, B. N., Muslim, E., & Karina, L. (2017). Integrasi Balanced card dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F125-131).

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PEMASARAN PRODUK DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PEMASARAN PRODUK DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Analisis 120 Efisiensi Distribusi Pemasaran Jurnal Produk Penelitian (Suseno Ilmu Budi Teknik Prasetyo) Vol.8, No.2 Desember 2008 : 120-128 ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PEMASARAN PRODUK DENGAN METODE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan reformasi administrasi publik makin nyata di berbagai negara termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting Government yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.. Landasan Teori a. Saham Saham merupakan bukti kepemilikan sebagian dari perusahaan (Hartono, 2008: 25). Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA BANK-BANK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS TESIS

PENGUKURAN KINERJA BANK-BANK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS TESIS PENGUKURAN KINERJA BANK-BANK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS TESIS FAJAR ARIWINADI 0606160493 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2012

Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2012 Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan. tentang rumah sakit, fungsi rumah sakit adalah:

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan. tentang rumah sakit, fungsi rumah sakit adalah: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit umum tidak lain mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Lebih terperinci

54 Universitas Indonesia Efisiensi relatif..., RR. Retno Wulansari, FE UI, 2010.

54 Universitas Indonesia Efisiensi relatif..., RR. Retno Wulansari, FE UI, 2010. BAB 4 HASIL PENGOLAHAN DENGAN PENDEKATAN DEA Metode penelitian ini dirancang guna menjawab pertanyaan yang mendasari penelitian, yaitu : (a). Pengukuran efisiensi pada puskesmas-puskesmas di Kota Semarang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data kuantitatif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data kuantitatif dengan desain penelitian berupa desain survei. Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA EFISIENSI RELATIF OPERASIONAL PUSKESMAS-PUSKESMAS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2009 TESIS RR. RETNO WULANSARI NPM.

UNIVERSITAS INDONESIA EFISIENSI RELATIF OPERASIONAL PUSKESMAS-PUSKESMAS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2009 TESIS RR. RETNO WULANSARI NPM. UNIVERSITAS INDONESIA EFISIENSI RELATIF OPERASIONAL PUSKESMAS-PUSKESMAS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2009 TESIS RR. RETNO WULANSARI NPM. 0806480795 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM MAGISTER PERENCANAAN DAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. intermediasi. Aset, deposito dan beban personalia sebagai faktor input serta Kredit

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. intermediasi. Aset, deposito dan beban personalia sebagai faktor input serta Kredit BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis efisiensi teknik bank persero dengan pendekatan intermediasi. Aset, deposito dan beban personalia sebagai faktor input

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komite medik adalah perangkat RS untuk menerapkan tata kelola klinis agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola klinis) merupakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia yang semakin modern dalam berbagai aspek kehidupan termasuk aspek kesehatan lambat laun seiring dengan perkembangan zaman menuntut masyarakat juga untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan modernisasi dunia saat ini, kemajuan di segala bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah dalam

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: 1. Faktor-faktor yang menentukan produktivitas UKM meliputi tenaga kerja, modal dan biaya produksi. Koefisien

Lebih terperinci

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur TOTAL SKOR INPUT 14.802 8.3268.059 7.0847.0216.8916.755 6.5516.258 5.9535.7085.572 5.4675.3035.2425.2185.1375.080 4.7284.4974.3274.318 4.228 3.7823.6313.5613.5553.4883.4733.3813.3733.367

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Industri perbankan memegang peranan yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting, dan sangat

PENDAHULUAN Industri perbankan memegang peranan yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting, dan sangat ANALISIS KINERJA EFISIENSI TEKNIS BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Safira Rahmannia Jurusan Ekonomi Akuntansi, Universitas Gunadarma safir.rahma@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO UNIT KERJA : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TUGAS POKOK : Melaksanakan upaya kesehatan yang berdayaguna dengan menggunakan upaya penyembuhan

Lebih terperinci

Efisiensi Relatif Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)

Efisiensi Relatif Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Ilmu Pertanian Vol. 18 No.1, 2015 : 1-8 Efisiensi Relatif Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Relative Efficiency of Red Onion Farming in Bantul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut American Hospital Association, Wolper dan Pena, Association of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa pengertian

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntable serta berorientasi pada hasil, kami yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah

BAB III METODOLOGI. Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah BAB III METODOLOGI 3.1. Metode Pengumpulan data Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah Sakit Kalabahi masih belum terkomputerisasi, tetapi hanya menggunakan buku tulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dengan alasan bahwa penerapan balanced scorecard dalam

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami

Lebih terperinci

JURNAL FOURIER April 2015, Vol. 4, No. 1, ISSN: X

JURNAL FOURIER April 2015, Vol. 4, No. 1, ISSN: X JURNAL FOURIER April 2015, Vol. 4, No. 1, 58 79 ISSN: 2252-763X ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus: Saham Jakarta Islamic Index

Lebih terperinci

Sasmita Claudia Pontoh Fakultas Eknomi dan Bisnis, Universitas Ma Chung Malang

Sasmita Claudia Pontoh Fakultas Eknomi dan Bisnis, Universitas Ma Chung Malang Tingkat Efisiensi Dan Total Produktivitas Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2010-2014 Menggunakan Pendekatan Dea Dan Malmquist Index Sasmita Claudia Pontoh Fakultas Eknomi dan Bisnis, Universitas Ma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan. (1) B. Rekam Medis 1.

Lebih terperinci