Mekanisme Perubahan Sosial.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mekanisme Perubahan Sosial."

Transkripsi

1 Mekanisme Perubahan Sosial

2 Model tradisional Pandangan terhadap perubahan? Lebih menginginkan status quo Upaya untuk menjaganya 2 cara: Mengurangi tantangan dan menyerapnya ke dalam sistem Membuangnya sama sekali

3 Model Liberal Sikap terhadap perubahan? Perubahan dikelola melalui kompetisi (kepentingan2 diadu) Mekanisme untuk manajemen konflik dibuat (Pemilu?) Campur tangan elit penguasa (pemerintah) dikurangi. Pemerintah bertugas menjaga supaya tidak ada dominasi satu bagian thd bagian lainnya.

4 Model Radikal Model ini melihat perubahan bersifat transformatif. Jika tradisional suka status quo, liberal melihat perubahan tidak akan merubah struktur..maka radikal melihat perlunya perubahan struktural. Peristiwa sejarah menetukan tahap baru. Ada kaitan dialektis antara masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengakui adanya interdependensi bagian2. Interdependensi ini bersifat kreatif tidak statis (spt pandangan tradisional).

5 Model Radikal Partisipasi mendapat perhatian Input langsung dr masyarakat diperlukan Metafora model ini adlah karya seni. Karya seni merupakan hasil kerja kreatif dan dialektis.art.ppt Konflik dilihat memiliki potensi kreatif. Respon thd konflik adalah menyediakan alternatif2 kreatif yg bisa jadi akan merubah struktur diperlukan transformasi struktural yg mendasar.

6 Kasus Sistem hubungan internasional sering terjebak pada status quo. Model tradisional menekan tantangan yg datang dari masyarakat bawah/miskin (mengapa?) Respon thd mereka: Mempersalahkan korban. Kamu miskin karena malas. Mengapa tidak bekerja lebih keras supaya kamu bisa hidup lebih baik? Model liberal menerima perubahan yg bisa mengatur keseimbangan. Model radikal akan melihat kemiskinan terjadi krn struktur yg ada tdk memungkinkan yg bawah naik. Maka harus ada gerakan radikal yg mengubah struktur yg ada. 28 July

7 Penyebab Perubahan Sosial Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi Komunikasi dan transportasi Perpindahan penduduk Perubahan pertambahan harapan dan tuntutan manusia Terganggunya keseimbangan alam 28 July

8 Dampak Perubahan Sosial Manusia menemukan sistem penilaian dan filsafat hidup yang baru (sebagai paradigma baru yang pada akhirnya menjadi jalan bagi manusia keluar dari krisis; lahirnya sebuah pencerahan atau keseimbangan baru ) Manusia tenggelam di dalam persoalanpersoalan yang dihadapinya dan tidak dapat mengambil sikap (=keputusan) terhadap keadaan sehingga manusia mengalami frustasi 28 July

9 Tercapainya pencerahan tergantung pada : Besarnya ketegangan/kekuatan-kekuatan; seberapa besar perubahan mengganggu sistem yang telah ada Bagaimana pengaruh suatu kekuatan atas bidang lain Seberapa jauh ketegangan yang baru akan menimbulkan ketegangan yang lebih luas lagi Seberapa jauh dan cepat perubahan masyarakat yang terjadi mempengaruhi keseluruhan masyarakat 28 July

10 Bentuk Perubahan Sosial Evolusi Sosial Mobilitas Sosial (= Gerakan Sosial) Revolusi Sosial 28 July

11 Evolusi Sosial Merupakan perkembangan yang gradual (bertahap), yaitu karena adanya kerjasama antara manusia dan lingkungannya 28 July

12 Gerakan Sosial Suatu keinginan akan perubahan yang diorganisir Disebabkan oleh adanya penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan karena didorong oleh keinginan manusia akan kehidupan dan keadaan yang lebih baik, serta penggunaan dan penemuan-penemuan baru 28 July

13 Revolusi Didorong oleh adanya ketidakpuasan dari golongangolongan tertentu Pada umumnya telah didahului oleh tersebarnya suatu ide barucommunication for socialchange.pdf 28 July

14 PERUBAHAN SOSIAL (ZALMAN, 1972) PERUBAHAN TERJADI PADA SKALA MASYARAKAT, MELIPUTI: - SISTIM SOSIAL/kelembagaan - NORMA - NILAI - BUDAYA DIMENSI WAKTU PERUBAHAN : BISA SHORT TERM MAUPUN LONG TERM LEVEL MASYARAKAT YANG BERUBAH: - MIKRO ( INDIVIDU) : SIKAP, PERILAKU, LIFE CYCLE - INTERMEDIATE/KLPK: NORMATIVE, ADMINISTRATIVE, DAN ORGANIZATIONAL - MAKRO/SOCIETY : INVENSION-INNOVATION, EVOLUTION, SOCIOCULTURAL EVOLUTION 14

15 ISTILAH PERUBAHAN SOSIAL SELALU MENUNJUK HUBUNGAN ORANG DENGAN ORANG ATAU KELOMPOK DENGAN KELOMPOK MENUNJUK PADA HUBUNGAN ANTAR VARIABEL INDEPENDEN DAN DEPENDEN ( ATAU LEBIH DARI SATU VARIABEL) TINGKAT PERUBAHAN SOSIAL: INDIVIDU, HOUSEHOLD, COMMUNITY/KELOMPOK, LOCALITY ISTILAH KELOMPOK/GROUP ( UMUR, GENDER, ETNIS, PEKERJAAN, PENGGUNA, AGAMA ) ISTILAH LOCALITY ( DUKUH, DESA/KELURAHAN, KECAMATAN, KABUPATEN DST) ISTILAH SOCIETY DAN COMMUNITY : DIGUNAKAN = MASYARAKAT 15

16 BENTUK, POLA, DAN PROSES PERUBAHAN SOSIAL BENTUK2 PERUBAHAN: STRUKTURAL DAN PROSES SIKAP DAN BUDAYA TEKNOLOGI DAN ILMU PENGETAHUAN EKONOMI DAN GEOGRAFIS/DEMOGRAFIS POLA PERUBAHAN AKTIF : FAKTOR EINTERNAL-EKSTERNAL = ADOPSI INOVASI PASIF : FAKTOR EKSTERNAL EVOLUTIF ----/ ----/----/----/ CICLICAL PROSES PERUBAHAN 16

17 RAVIK KARSIDI Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi, 2010

18 adalah menurut WILBERT MOORE TRANSFORMASI TOTAL MASYARAKAT TRADISIONAL ATAU PRA-MODERN KE TIPE MASYARAKAT TEKNOLOGI DAN ORGANISASI SOSIAL YANG MENYERUPAI KEMAJUAN DUNIA BARAT YANG EKONOMINYA MAKMUR DAN SITUASI POLITIKNYA STABIL (1963) Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

19 adalah menurut TIRYAKIAN BERKAITAN DENGAN KEUNGGULAN INOVASI ATAU TEROBOSAN KESADARAN, MORAL, ETIKA, TEKNOLOGI DAN TATANAN SOSIAL YANG BERGUNA BAGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MANUSIA (1985) Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

20 adalah menurut CHODAK CONTOH KHUSUS DAN PENTING DARI KEMAJUAN MASYARAKAT, CONTOH USAHA SADAR YANG DILAKUKAN UNTUK MENCAPAI STANDAR KEHIDUPAN YANG LEBIH TINGGI (1973) Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

21 (Inkeles, 1976; Inkeles & Smith, 1974) 1. BEBAS DARI KEKUASAAN TRADISIONAL, ANTIDOGMATIS DALAM BERPIKIR 2. MEMERHATIKAN MASALAH PUBLIK 3. TERBUKA TERHADAP PENGALAMAN BARU 4. YAKIN TERHADAP SAINS DAN NALAR 5. BERENCANA, TANGGAP, BERORIENTASI KE MASA DEPAN, MAMPU MENUNDA KEPUASAN 6. ASPIRASI TINGGI: BERPENDIDIKAN, BERBUDAYA, DAN PROFESIONAL Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

22 menurut EISENSTADT MELIPUTI KEMAMPUAN YANG MAKIN BESAR UNTUK MENYESUAIKAN DIRI DENGAN PERKEMBANGAN MASA MENDATANG LUASNYA BIDANG PERHATIAN DAN BER- KEMBANGNYA POTENSI EMPATI TERHADAP SITUASI DAN TERHADAP ORANG LAIN BERKEMBANGNYA APRESIASI KEMAJUAN DIRI DAN MOBILITAS MENINGKATNYA PENEKANAN PERHATIAN PADA MASA KINI SEBAGAI DIMENSI WAKTU YANG BERMAKNA DARI KEHIDUPAN MANUSIA (1973) Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

23 TEORI MODERNISASI SUATU CARA PANDANG DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN YANG DILIHAT DARI ASPEK PSIKOLOGI DAN NILAI BUDAYA. Misalnya memandang KEMISKINAN SUATU NEGARA, adalah karena DISEBABKAN OLEH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL NEGARA ITU ATAU BAHKAN OLEH MASALAH-MASALAH INDIVIDU YANG MENGHAMBAT. Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

24 PERAN AGAMA ( DARI STUDI TENTANG ETIKA AGAMA PROTESTAN) > BAHWA AGAMA DIPANDANG SANGAT PENTING SEBAGAI PENYEBAB KEMAJUAN EKONOMI DI EROPA BARAT DAN AMERIKA. AGAMA DAPAT SEBAGAI SUMBER MOTIVASI SUKSES: SIAPA YANG BERHASIL DI DUNIA AKAN BERHASIL NANTI DI AKHERAT/SURGA, KALAU GAGAL DI DUNIA AKAN GAGAL DI AKHERAT/ NERAKA. Pengikutnya: ROBBERT BELLAH (STUDI AGAMA TOKOGAWA JEPANG. Zamahsari Dhofir > Kehidupan Pesantren ( LP3ES) Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

25 SUATU PERUBAHAN/PEMBANGUNAN DIAKIBATKAN OLEH ADANYA DORONGAN BERPRESTASI YANG TINGGI DARI SESEORANG ATAU KELOMPOKNYA, TERUTAMA OLEH faktor psikologis dan pendidikan) BERPENGARUH UNTUK MENCAPAI KESUKSESAN/MENGATASI KEMISKINAN Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

26 MASYARAKAT BERKEMBANGI DARI TRADISIONAL KE MODERN > (1)TRADISIONAL (2) PRAKONDISI LEPAS LANDAS, (3) LEPAS LANDAS, (4) BERGERAK KE KEDEWASAAN, (5) JAMAN KONSUMSI MASSAL. >>>Pentingnya lembaga-lembaga sosial dan politik yang mendukung proses pembangunan. Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

27 4. HOZELITS ADA FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN YANG MEMPENGARUHI SESEORANG, AL.: 1. FAKTOR NON EKONOMI/KONDISI LINGKUNGAN SEPERTI LINGKUNGAN MATERIAL 2. MODAL/EKONOMI 3. TENAGA AHLI YANG TRAMPIL/FAKTOR MANUSIA. Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

28 5. EVERETT E. HAGEN Perubahan dipengaruhi oleh: 1. SIFAT-SIFAT INDIVIDU YANG BERKEPRIBADIAN DAN BERMENTAL MODERN 2. SIKAP ENTERPRENEURSHIP 3. FAKTOR PENTINGNYA DORONGAN PENDIDIKAN (PENDIDIKAN YANG OTORITER ANAK TIDAK KREATIF). (KARENA ITU, MAKA ANAK PERLU DIDORONG KREATIF AGAR INOVATIF BISA MENEMUKAN TEKNOLOGI PERTUMBUHAN EKONOMI MENINGKAT) Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

29 6. MIRON WIENER 1. FAKTOR-FAKTOR MODERNISASI DIPENGARUHI OLEH TINGKAT PENDIDIKAN. SEMAKIN TINGGI DAN BANYAK TERPAAN PENDIDIKAN, SESEORANG AKAN SEGERA MENYESUAIKAN UNTUK MENJADI MODERN. 2. LINGKUNGAN KOTA KOTA MEMANG MERUPAKAN SUATU PENGALAMAN BARU YANG KUAT PENGARUHNYA. >>KOTA MENGANJURKAN /MENGHARUSKAN SESEORANG UNTUK MENGAMBIL PELBAGAI CARA YANG BARU. DENGAN MENGHADAPKAN MANUSIA DENGAN PELBAGAI CARA HIDUP BARU, SEJUMLAH OPINI DAN IDE, PERTAMBAHAN MOBILITAS, PELBAGAI SUMBER-SUMBER YANG LEBIH >>KOTA MEMPERCEPAT PROSES PERUBAHAN. >> PERBEDAAN STRUKTUR DARI DESA KE KOTA AKAN MEMUNGKINKAN SESEORANG BISA BERUBAH MENJADI LEBIH MODERN Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

30 MIRON WIENER 3. KOMUNIKASI MASSA BAHWA ORANG YANG BERSIKAP MODERNLAH YANG MENCARI MASS MEDIA ITU, MUNGKIN MASS MEDIA ITU YANG MEMBUATNYA MODERN. (P.97) 4. NEGARA NASIONAL DAN PERALATAN PEMERINTAH DAN BIROKRASINYA. 5. PABRIK ATAU USAHA-USAHA PRODUKTIF DAN ADMINISTRATIF LAINNYA. Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

31 (W.W. ROSTOW) 1. MASYARAKAT TRADISIONAL 2. MASA PEMBENTUKAN PRAKONDISI TINGGAL LANDAS PERLU PERUBAHAN STRUKTUR POLITIK DAN SOSIAL NILAI-NILAI BUDAYA MODERN DIPERKENALKAN DAN DIAPLIKASIKAN DILAKSANAKAN INDUSTRIALISASI PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI PENDIDIKAN YANG MENUNJANG KESTABILAN POLITIK/PEMERINTAH PUSAT HARUS KUAT 3. MASA Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

32 3. MASA TINGGAL LANDAS (2 s.d. 3 DEKADE) PENINGKATAN INVESTASI TUMBUHNYA SEKTOR-SEKTOR INDUSTRI BESAR KELEMBAGAAN SOSIAL DAN POLITIK MENDUKUNG PENGEMBANGAN SEKTOR MODERN KONDISI INTERN: KETERSEDIAAN DANA (BAIK DARI DALAM NEGERI / PINJAMAN LUAR NEGERI) KETERSEDIAAN WIRAUSAHA TANGGUH KETERSEDIAAN SEKTOR-SEKTOR UTAMA EKONOMI (TERMASUK PELENGKAP DAN IKUTAN) 4. MASA Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

33 4. MASA PASCA TINGGAL LANDAS KECUKUPAN MODAL; PENERAPAN TEKNOLOGI MODERN; SEKTOR- SEKTOR EKONOMI BARU; PENDUDUK PERTANIAN RENDAH 5. MASA KEMATANGAN (MASS CONSUMTION) PERTUMBUHAN BERKELANJUTAN PANDANGAN INI PERNAH MENDOMINASI CARA PANDANG PEMBANGUNAN DI INDONESIA MASA ORDE BARU Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

34 TERIMA KASIH Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi), Ravik Karsidi,

Konsep Perubahan Sosial

Konsep Perubahan Sosial Konsep Perubahan Sosial TUGAS Baca buku WTO Ambil satu topik yang menarik tentang perubahan sosial dan diulas (WILBERT MOORE) TRANSFORMASI TOTAL MASYARAKAT TRADISIONAL ATAU PRA-MODERN KE TIPE MASYARAKAT

Lebih terperinci

Sosiologi Pembangunan

Sosiologi Pembangunan Slamet Widodo Pembangunan Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terencana Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial

BAB II KERANGKA TEORI. Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial BAB II KERANGKA TEORI II.1. Teori Modernisasi Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial dalam mengembangkan teori untuk memahami negara Dunia Ketiga yang baru lahir,

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH 7 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH 7 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN BAHAN KULIAH 7 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI MODERNISASI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Hasil Kajian Klasik Teori Modernisasi

Lebih terperinci

1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI

1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI 4. TEORI GUNCANGAN (DISEQUILIBRIUM): a. WILLIAM FIELDING OGBURN 1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI 2) KESENJANGAN DLM KECEPATAN PENERIMAAN MENIMBULKAN

Lebih terperinci

TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI

TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI Hampir semua negara bekerja keras untuk melaksanakan pembangunan. Kemajuan ekonomi hanya menjadi salah satu komponen penting dalam pembangunan, namun perlu dipahami

Lebih terperinci

TEORI MODERNISASI. Sebuah pendekatan dalam mempelajari pembangunan di negara berkembang. By Dewi Triwahyuni

TEORI MODERNISASI. Sebuah pendekatan dalam mempelajari pembangunan di negara berkembang. By Dewi Triwahyuni TEORI MODERNISASI Sebuah pendekatan dalam mempelajari pembangunan di negara berkembang By Dewi Triwahyuni SEJARAH LAHIRNYA Munculnya Amerika Serikat (AS) sebagai kekuatan dominan dunia pasca PD II. Pada

Lebih terperinci

Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Budaya

Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Budaya Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Budaya Oleh: Adiyana Slamet, S.IP., M.Si D I S A M P A I K A N P A D A K U L I A H S I S T E M S O S I A L B U D A Y A I N D O N E S I A, P E R T E M U A N K E - 2 Manusia

Lebih terperinci

2. Teori modernisasi juga didasarkan pada faktor-faktor nonmaterial sebagai penyebab kemiskinan, khususnya dunia ide dan atau alam pemikiran.

2. Teori modernisasi juga didasarkan pada faktor-faktor nonmaterial sebagai penyebab kemiskinan, khususnya dunia ide dan atau alam pemikiran. BAB III 1. Teori ini didasarkan pada dikotomi antara apa yang disebut modern dan tradisional. Modern merupakan simbol dari kemajuan, pemikiran yang rasional, cara kerja yang efesien, dst. 2. Teori modernisasi

Lebih terperinci

TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KE-3 DALAM TEORI MODERNISASI SUB TEORI HARROD-DOMAR

TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KE-3 DALAM TEORI MODERNISASI SUB TEORI HARROD-DOMAR TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KE-3 DALAM TEORI MODERNISASI SUB TEORI HARROD-DOMAR (TABUNGAN DAN INVESTASI) Oleh : Teguh Imam Rahayu*) Abstraksi Dewasa ini hampir semua negara di dunia tengah bekerja keras untuk

Lebih terperinci

Kurnia Ayu K 09/280257/EK/17295

Kurnia Ayu K 09/280257/EK/17295 Kurnia Ayu K 09/280257/EK/17295 Teori-teori Pembangunan Ekonomi: Empat Pendekatan Pasca Perang Dunia Kedua, teori-teori pembangunan ekonomi didominasi oleh empat aliran. Keempat pendekatan tersebut adalah:

Lebih terperinci

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial Modul ke: Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial Fakultas ILKOM Desiana E. Pramesti, M.Si. Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Abstract Media massa berlaku sebagai agen pembawa perubahan sosial

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori Pertumbuhan Ekonomi Dalam sejarah pemikiran ekonomi, ahli-ahli ekonomi yang membahas tentang proses pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat aliran yaitu aliran klasik, neo-klasik, Schumpeter,

Lebih terperinci

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Permasalahan Pembangunan Ekonomi - Pendekatan perekonomian : Pendekatan Makro - Masalah dalam perekonomian : rendahnya pertumbuhan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Peran Menurut Abdulsyani (1994) peran atau peranan adalah apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya. Peran merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sangat tajam. Untuk memenangkan persaingan tersebut, koperasi perlu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sangat tajam. Untuk memenangkan persaingan tersebut, koperasi perlu memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada abad ke 21, era globalisasi ini terjadi persaingan di berbagai sektor terutama bisnis sangat tajam. Untuk memenangkan persaingan tersebut, koperasi perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumawinata, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan salah satu pemikir besar ekonomi kerakyatan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Sumawinata, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan salah satu pemikir besar ekonomi kerakyatan Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan strategi dalam mengatasi berbagai masalah aktual daerah seperti kemiskinan, keterbelakangan dan kependudukan. Permasalahan daerah tersebut

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bila masa depan adalah kenyataan, apakah masa depan akan dialami oleh setiap orang? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tetapi yang paling terpenting adalah masa depan itu

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pengertian dan Ruang Lingkup Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di Indonesia diarahkan untuk mampu. pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Salah satu jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di Indonesia diarahkan untuk mampu. pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Salah satu jalan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan industri di Indonesia diarahkan untuk mampu memecahkan masalah-masalah sosial ekonomi yang mendasar, khususnya dalam memperluas kesempatan kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan kemakmuran dan

Lebih terperinci

Latar Belakang lahirnya Teori sebagai upaya:

Latar Belakang lahirnya Teori sebagai upaya: TEORI MODERNISASI Latar Belakang lahirnya Teori sebagai upaya: AS untuk memenangkan perang ideologi melawan sosialisme. Untuk membangun negara2 eropa pasca PD II. Istilah modernisasi merupakan gerakan

Lebih terperinci

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Pertemuan ke-10 (02) Berdasarkan keragka teori dan metode pengkajiannya, teori modernisasi mampu menurunkan berbagai impliaksi kembijakan pembangunan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG

KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG PENGELOMPOKAN NEGARA Negara maju (Developed Countries) : Eropa Barat dan Amerika Utara, Negara-negara Australia dan New Zealand. Negara

Lebih terperinci

BUDAYA (Moeljono, 2003:16)

BUDAYA (Moeljono, 2003:16) BUDAYA ORGANISASI BUDAYA (Moeljono, 2003:16) Sebagai gabungan kompleks asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, perlu perubahan secara mendasar, terencana dan terukur. Upaya

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang harus segera dicari permasalahannya. Isu ini dapat berskala makro

Lebih terperinci

Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow

Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow Teori pembangunan ekonomi versi Rostow ini sangat populer dan paling banyak mendapat kritikan dari para ahli. Teori ini pada mulanya merupakan

Lebih terperinci

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Teori Pembangunan Ekonomi Macam-Macam Teori Pembangunan Ekonomi Teori Pembangunan Ekonomi (Keynesian) Teori Pembangunan Ekonomi (Rostow) Tahapan - Tahapan Pembangunan Ekonomi Oleh: Hendry Wijaya, SE.,

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI Pengantar o Manusia adalah mahluk dinamis yang setiap saat selalu mengalami perubahan o Perubahan nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Majalengka Tahun 2005-2025,

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA % Capaian Kinerja % Realisasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH Perencanaan dan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 akan dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang diperkirakan akan terjadi dalam 5 (lima)

Lebih terperinci

Handout: KOMUNIKASI SOSIAL DAN PEMBANGUNAN (KSP) KONSEP TEORITIS KOMUNIKASI PEMBANGUNAN 1 Oleh: Kamaruddin Hasan 2

Handout: KOMUNIKASI SOSIAL DAN PEMBANGUNAN (KSP) KONSEP TEORITIS KOMUNIKASI PEMBANGUNAN 1 Oleh: Kamaruddin Hasan 2 Handout: KOMUNIKASI SOSIAL DAN PEMBANGUNAN (KSP) KONSEP TEORITIS KOMUNIKASI PEMBANGUNAN 1 Oleh: Kamaruddin Hasan 2 Komunikasi Pembangunan Dalam Arti Luas dan Terbatas Dalam arti yang luas, komunikasi pembangunan

Lebih terperinci

POLITIK & SISTEM POLITIK

POLITIK & SISTEM POLITIK POLITIK & SISTEM POLITIK Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Kesehatan merupakan hak semua warga negara

Lebih terperinci

Tujuan pembelajaran:

Tujuan pembelajaran: Tujuan pembelajaran: 1. Mengidentifikasi konsep-konsep teori manajemen dan memahami bagaimana konsep-konsep dapat membantu pemimpin dan manajer menjadi lebih baik 2. Mengelola olahraga, mendefinisikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam suku bangsa yang menyebar dan menetap pada berbagai pulau besar maupun pulau-pulau kecil yang membentang dari Sabang sampai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menuju masyarakat industri, sangatlah banyak lahan pertanian yang akhirnya berubah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menuju masyarakat industri, sangatlah banyak lahan pertanian yang akhirnya berubah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Modernisasi Sebagaimana telah disebutkan bahwa Indonesia merupakan negara agraris yang terdiri dari lahan pertanian yang luas, baik organik maupun non organik sehingga banyak

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

1. Berdasarkan analisis tipologi gabungan kinerja sistim agropolitan dan kinerja

1. Berdasarkan analisis tipologi gabungan kinerja sistim agropolitan dan kinerja 156 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis tipologi gabungan kinerja sistim agropolitan dan kinerja pembangunan ekonomi daerah di wilayah Kabupaten Banyumas dapat dikelompokkan berdasarkan

Lebih terperinci

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK I. UMUM Negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga negara melalui suatu sistem pemerintahan

Lebih terperinci

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS) KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS) LATAR BELAKANG KONDISI KABUPATEN MAROS PASCA MDGs (RPJMD PERIODE 2010 2015) DATA CAPAIAN INDIKATOR MDGs TAHUN 2010 2015 MENUNJUKAN

Lebih terperinci

TEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW

TEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW TEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW A. TEORI ROSTOW Teori pembangunan ekonomi Rostow pada mulanya dimuat dalam Economics Journal (Maret 1956), kemudian dikembangkan dalam bukunya The Stages of Economic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai kepentingan-kepentingan yang berbeda, dan perubahan ini

Lebih terperinci

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi Oleh: Junaedi A. Pendahuluan Perkembangan pemikiran tentang pembangunan ekonomi selalu berubah seiring dengan perubahan zaman. Dari perubahan pemikiran itu kemudian menimbulkan perubahan paradigma dalam

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA JL. JEND. SUDIRMAN NO.1 NO. TELP (0737) 521018 Website : www.bengkuluutarakab.go.id ARGA MAKMUR Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Sosial Masyarakat tidak dapat dibayangkan dalam suatu keadaan yang tetap dan diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat akan selalu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini terlihat sangat pesat. Perkembangan ini tidak hanya melahirkan era informasi global tetapi

Lebih terperinci

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Pertemuan ke-9 (01) Sejarah Lahirnya Teori Modernisasi lahir sebagai produk sejarah 3 peristiwa penting setelah masa perang dunia II, yaitu:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menuju perdagangan bebas perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar, adanya persaingan antara para

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akademisi ilmu ekonomi, secara tradisional pembangunan dipandang sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akademisi ilmu ekonomi, secara tradisional pembangunan dipandang sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi memiliki pengertian yang sangat luas. Menurut akademisi ilmu ekonomi, secara tradisional pembangunan dipandang sebagai suatu fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi pemahaman yang sama dengan pertumbuhan ekonomi (Jhingan, 1988:4-5). Pertumbuhan ekonomi adalah

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL

PENGUKURAN KINERJA VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN : BIMA TAHUN ANGGARAN : 2016 VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL Misi 1 : Meningkatkan Masyarakat Yang Berkualitas Melalui

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK

VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN 2016-2021 H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK VISI TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN PEKALONGAN YANG BERKARAKTER, MANDIRI, BERAKHLAQ,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi penting dalam kemajuan peradaban modern (Sesen, 2013; Shane dan Venkataraman, 2000).

Lebih terperinci

PENGUATAN FUNGSI DAN PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMBANGUNAN PROF.DR. DWI PURWOKO,MSI,APU

PENGUATAN FUNGSI DAN PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMBANGUNAN PROF.DR. DWI PURWOKO,MSI,APU PENGUATAN FUNGSI DAN PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMBANGUNAN PROF.DR. DWI PURWOKO,MSI,APU Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara

Lebih terperinci

TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA BY : DIANA MA RIFAH

TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA BY : DIANA MA RIFAH TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA BY : DIANA MA RIFAH DEFINISI Secara umum transformasi struktural berarti suatu proses perubahan struktur perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda Kota Bogor Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia 101 BAB 5 KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya. Fokus utama dari bab ini adalah menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisi jawaban yang dapat ditarik dari pembahasan dan

Lebih terperinci

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015 Realiasasi 2015 % Capaian

Lebih terperinci

Gerakan Sosial. -fitri dwi lestari-

Gerakan Sosial. -fitri dwi lestari- Gerakan Sosial -fitri dwi lestari- (Bruce J. Cohen - 1992) Gerakan yang dilakukan sekelompok individu yang terorganisir untuk merubah (properubahan) ataupun mempertahankan (konservatif) unsur tertentu

Lebih terperinci

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil Modul ke: 03 Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Mengapa Orang mengambil Tantangan wirausaha

Lebih terperinci

PENDEKATAN & KENDALA Dalam MSDM MATERI 2

PENDEKATAN & KENDALA Dalam MSDM MATERI 2 6 PENDEKATAN & KENDALA Dalam MSDM MATERI 2 PERKEMBANGAN MSDM Perkembangan MSDM didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi dan Misi ini dibuat sebagai pedoman dalam penetapan arah kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial Fakultas ILMU KOMUNIKASI Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT www.mercubuana.ac.id Perubahan Sosial

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management POLA PIKIR DAN KARAKTER WIRAUSAHA, PERBEDAAN WIRAUSAHA VS MANAJER Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Sejarah dan Aliran-Aliran. Psikologi. Psikologi Positif. Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. Psikologi. Psikologi. Modul ke: Fakultas.

Sejarah dan Aliran-Aliran. Psikologi. Psikologi Positif. Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. Psikologi. Psikologi. Modul ke: Fakultas. Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke: Psikologi Positif Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi Psikologi Positif Meninjau dorongan positif

Lebih terperinci

Resensi Buku. Mas Wigrantoro Roes Setiyadi. Mahasiswa S3 Manajemen Strategi di Universitas Indonesia.

Resensi Buku. Mas Wigrantoro Roes Setiyadi. Mahasiswa S3 Manajemen Strategi di Universitas Indonesia. Resensi Buku Judul: CHINDIA, How China and India Are Revolutionizing Global Business Editor: Pete Engardio Penerbit: McGraw-Hill Companies Tahun: 2007 Tebal: 384 termasuk Reference dan Indeks Oleh: Mas

Lebih terperinci

PARADIGMA PENDIDIKAN. Bahan Kuliah S2 Sosiologi Pendidikan dan Perubahan Sosial. Ravik Karsidi 2015

PARADIGMA PENDIDIKAN. Bahan Kuliah S2 Sosiologi Pendidikan dan Perubahan Sosial. Ravik Karsidi 2015 PARADIGMA PENDIDIKAN Bahan Kuliah S2 Sosiologi Pendidikan dan Perubahan Sosial Ravik Karsidi 2015 Masalah-Masalah Pendidikan Saat ini, seringkali pendidikan hanya dicermati sebagai masalah teknis belajar

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIK

BAB II KERANGKA TEORITIK BAB II KERANGKA TEORITIK A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Secara konseptual pemberdayaan atau pemberkuasaan (Empowerment), berasal dari kata power (kekuasaan atau keberdayaan) keterangan. Ide utama

Lebih terperinci

PENINGKATAN PROFESIONALISME DALAM PENYULUHAN

PENINGKATAN PROFESIONALISME DALAM PENYULUHAN PENINGKATAN PROFESIONALISME DALAM PENYULUHAN Dr.Ravik Karsidi, MS. Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret Makalah: Disampaikan Dalam Diskusi Panel Peningkatan Profesionalisme

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi

Lebih terperinci

10 Konteks Kewirausahaan Pandangan Pelaku Bisnis Pandangan Psikolog. 14 Pandangan Pemodal

10 Konteks Kewirausahaan Pandangan Pelaku Bisnis Pandangan Psikolog. 14 Pandangan Pemodal SURYANA Daftar lsi... Tentang Penulis Kata Pengantar Daftar lsi iii v vii BAB 1 RUANG LlNGKUP DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Dtsiplin Ilmu Kewirausahaan Objek Studt Kewirausahaan Perkembangan Disiplin Ilmu

Lebih terperinci

Good Governance. Etika Bisnis

Good Governance. Etika Bisnis Good Governance Etika Bisnis Good Governance Good Governance Memiliki pengertian pengaturan yang baik, hal ini sebenarnya sangat erat kaitannya dengan pelaksanaaan etika yang baik dari perusahaan Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang harus dilakukan. Salah satunya adalah bekerja. Bekerja adalah aktifitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang harus dilakukan. Salah satunya adalah bekerja. Bekerja adalah aktifitas yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam kelangsungan hidupnya memerlukan berbagai aktifitas yang harus dilakukan. Salah satunya adalah bekerja. Bekerja adalah aktifitas yang dilakukan dalam

Lebih terperinci

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Apakah kalian bagian dari perubahan??? Apa yg dimaksud perubahan? Perbandingan masa lalu - masa sekarang Masy statis, tidak maju,

Lebih terperinci

Kuliah 6. Paradigma Pentahapan. 4/4/2016 Marlan Hutahaean 1

Kuliah 6. Paradigma Pentahapan. 4/4/2016 Marlan Hutahaean 1 Kuliah 6 Paradigma Pentahapan 4/4/2016 Marlan Hutahaean 1 Paradigma Pentahapan Dipopulerkan oleh W.W. Rostow dalam bukunya The Stages Economic Growth. Merupakan pandangan seorang economic historian ttg

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di pedesaan merupakan sebagian dari proses pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di pedesaan merupakan sebagian dari proses pembangunan nasional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di pedesaan merupakan sebagian dari proses pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian wilayah, sekaligus mengindikasikan

Lebih terperinci

BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN

BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN 68 BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN Pengorganisasian lebih dimaknai sebagai suatu kerangka menyeluruh dalam rangka memecahkan masalah ketidakadilan sekaligus membangun tatanan

Lebih terperinci

Semakin tinggi tingkat pendidikan petani akan semakin mudah bagi petani tersebut menyerap suatu inovasi atau teknologi, yang mana para anggotanya terd

Semakin tinggi tingkat pendidikan petani akan semakin mudah bagi petani tersebut menyerap suatu inovasi atau teknologi, yang mana para anggotanya terd BAB IPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menjadikan sektor pertanian yang iiandal dalam menghadapi segala perubahan dan tantangan, perlu pembenahan berbagai aspek, salah satunya adalah faktor kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi sebagai akibat adanya krisis moneter yang terjadi sejak pertengahan Juli 1997, berakibat bangkrutnya perusahaanperusahaan berskala besar tetapi

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Kewirausahaan Dan Lingkungan. Ari Sulistyanto, S. Sos., M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Kewirausahaan. Kewirausahaan Dan Lingkungan. Ari Sulistyanto, S. Sos., M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Kewirausahaan Modul ke: Kewirausahaan Dan Lingkungan Fakultas FEB Ari Sulistyanto, S. Sos., M.I.Kom Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi A. Kewirausahaan dan lingkungan global B. Kebersamaan,

Lebih terperinci

STRES. Adalah respon adaptif terhadap situasi eksternal yang menghasilkan penyimpangan fisik, psikologis, dan atau perilaku pada anggota organisasi.

STRES. Adalah respon adaptif terhadap situasi eksternal yang menghasilkan penyimpangan fisik, psikologis, dan atau perilaku pada anggota organisasi. STRES DAN KONFLIK Pengertian stres Komponen stress Pengertian konflik Pandangan terhadap konflik Segi positif dan negatif Ciri dan tingkatan konflik Konflik dan prestasi kerja STRES STRES Adalah respon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi di Indonesia mempunyai sejarah yang cukup panjang. Pada masa awal kemerdekaan ada semacam kesepakatan pendapat bahwa birokrasi merupakan sarana politik yang baik

Lebih terperinci

MANAJEMEN & LINGKUNGAN ORGANISASI

MANAJEMEN & LINGKUNGAN ORGANISASI MANAJEMEN & LINGKUNGAN ORGANISASI LINGKUNGAN ORGANISASI Organizational environment : kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kinerja organisasi, baik secara langsung maupun tidak langsung Lingkungan Organisasi,

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak

Lebih terperinci

Profil Lulusan Program Studi Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN

Profil Lulusan Program Studi Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN Profil Lulusan Program Studi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN BADAN PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS UNIVERSITAS UDAYANA 2012 KATA PENGANTAR Atas berkah dan rahmat-nya, Tuhan

Lebih terperinci

MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE

MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE FAKULTAS KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN Oleh : Agus Supriyanto, SE POKOK BAHASAN Hubungan Perkembangan Teknologi dengan Kewirausahaan DESKRIPSI Dalam perkulihan ini Anda

Lebih terperinci

Organizational Theory & Design

Organizational Theory & Design Modul ke: Organizational Theory & Design Budaya Organisasi Fakultas PASCA FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi MM www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Stoner: budaya mempengaruhi pelaksanaan organisasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Pendidikan Nasional adalah upaya mencerdasakan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berahlak mulia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan untuk memilih dan bebas memilih jenis pekerjaan sesuai dengan minat dan kompetensi yang dimilikinya.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KESEHATAN (Dimensi Makro) Dra. AYUN SRIATMI, M.Kes

KEBIJAKAN KESEHATAN (Dimensi Makro) Dra. AYUN SRIATMI, M.Kes KEBIJAKAN KESEHATAN (Dimensi Makro) Dra. AYUN SRIATMI, M.Kes KEBIJAKAN KESEHATAN DAPAT DILIHAT SEBAGAI JARINGAN KEPUTUSAN (decisions-networking) YANG SALING BERHUBUNGAN UNTUK MEMBENTUK SUATU STRATEGI/PENDEKATAN

Lebih terperinci

Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: 13 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Kewirausahaan I Kewirausahaan dan Lingkungan Global; Kewirausahaan sebagai pemicu perekonomian negara; Kebersamaan, etika dan tanggung jawab sosial kewirausahaan

Lebih terperinci

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi MANAJEMENT MODUL 1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INDUSTRI PADAT IPTEK DI INDONESIA

PENGEMBANGAN INDUSTRI PADAT IPTEK DI INDONESIA PENGEMBANGAN INDUSTRI PADAT IPTEK DI INDONESIA Oleh : Prof. DR. Ir. Semaun Samadikun DALAM SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI INDUSTRI III ITS 1987 26 S/D 28 FEBRUARI 1987 TEMA STRATEGI PENGEMBANGAN IPTEK DALAM

Lebih terperinci