KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA NOMOR : 47/Kpts/KPU-Prov-029/2013 TENTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA NOMOR : 47/Kpts/KPU-Prov-029/2013 TENTANG"

Transkripsi

1 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA NOMOR : 47/Kpts/KPU-Prov-029/2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR WAKIL GUBERNUR PROVINSI MALUKU UTARA OLEH PANIT1A PEMUNGUTAN SUARA, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SERTA PENETAPAN CALON TERPILIH, PENGESAHAN PENGANGKATAN, PELANTIKAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 97 samapi dengan pasal 102 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 yang menjelaskan tentang proses rekapitulasi penghitungan suara tingkat Panitia Pemungutan Suara, Panitia Pemilihan Kecamatan, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dan Komisi Pemilihan Umum Provinsi. b. bahwa ketentuan Pasal 9 ayat (3) huruf b, huruf h, huruf i, huruf j, huruf k, dan huruf 1, ketentuan pasal 10 ayat (3) huruf r dan huruf p, ketentuan pasal 42 huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i, hurufj, dan huruf m, serta ketentuan pasal 45 huruf k, huruf 1, huruf m, huruf n, huruf o, huruf p, huruf q, huruf r, dan huruf v Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 mengatur tentang tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota serta mengatur ketentuan tentang tugas, wewenang dan kewajiban Panitia Pemilihan kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara mengenai rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Gubemur dan Wakil Gubemur Provinsi Maluku Utara di Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pemilihan Kecamatan, dan Panitia Pemungutan Suara; c. bahwa ketentuan Pasal 84 ayat (8), Pasal 85 ayat (8), Pasal 87 ayat (1) dan ayat (4), dan Pasal 88 ayat (1) dan ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2008 mengatur mengenai jangka waktu paling lambat pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah oleh Panitia Pemungutan Suara, Panitia Pemilihan Kecamatan, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan Komisi Pemilihan Umum Provinsi;

2 d. bahwa berdasarkan hal-hal tersebut pada huruf a, huruf b dan hurufc, perlu menetapkan keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Utara tentang Tata Cara Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara daiam Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur oleh Panitia Pemungutan Suara, Panitia Pemilihan Kecamatan, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dan Komisi Pemilihan Umum Provinsi, serta Penetapan Calon Terpilih, Pengesahan Pengangkatan, dan Pelantikan. Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 46 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 174 Tahun 1999 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3895 ); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraruran Perundang-Undangan ; 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan,Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan PemerintahNomor 49 Tahun 2008 ; 6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008, Peraruran Komisi Pemilihan Umum Nomor 37 Tahun 2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010; 7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Srruktur Organisasi Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008; 8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 63 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Komi si Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2010; 9. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 72 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Di Tempat Pemungutan Suara sebagaimana diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2010;

3 10. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 09 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Tahapan, Program, dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerali; 11. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penetapan Pedoman Tata Cara Pemutakhiran Data dan Daftai" Pemilih Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; 12. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 16 tahun 2010 tentang Pedoman Tata Cara Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah oleh Panitia Panitia Pemilihan Kecamatan, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan Komisi Pemilihan Umum Provinsi, serta Penetapan Calon Terpilih, Pengesahan Pengangkatan, dan Pelantikan; IMeraperhatik : 1. Kepurusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Utara Nomor 21/Kpts- Prov-029/2012 tentang Hari dan Tanggal Pelaksanaan Pemilihan Umum Gubemur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara Tahun 2013; 2. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Utara Nomor 22/Kpts- Prov-029/2012 sebagaimana diubah terakhir dengan Keputusan KPU Provinsi Maluku Utara Nomor 16/Kpts/KPU-Prov-029/2013 tentang jadual, Tahapan dan Program Pelaksanaan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara Tahun 2013; 3. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Utara Nomor 47/Kpts/KPU-Prov-029/2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara Tahun 2013 di Tempat Pemungutan Suara. MEMUTUSKAN: Menetapkan TATA CARA PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR WAKIL GUBERNUR PROVINSI MALUKU UTARA OLEH PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI, SERTA PENETAPAN CALON TERPILIH, PENGESAHAN, PENGANGKATAN PELANTIKAN.

4 BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara Tahun2013 yang selanjutnya disebut Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur adalah pemilihan untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara secara langsung. 2. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Utara yang selanjutnya disebut KPU Provinsi, adalah lembaga yang menyelenggarakan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Provinsi. 3. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut KPU Kabupaten/Kota, adalah lembaga yang menyelengarakan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kabupaten/Kota. 4. Panitia Pemilihan Kecamatan yang selanjutnya disebut PPK, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kecamatan. 5. Panitia Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut PPS, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Desa/ Kelurahan. 6. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut KPPS, adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara. 7. Badan Pengawas Pemilu Provinsi Maluku Utara selanjutnya disebut Bawaslu Provinsi adalah Badan Pengawas Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara yang dibentuk oleh Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia 8. Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara selanjutnya disebut Panwas Kab/Kota adalah Panitia yang dibentuk oleh Bawaslu Provinsi yang bertugas melakukan Pengawasan pada Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara di tingkat Kabupaten/Kota. 9. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan selanjutnya disebut Panwascam adalah Panitia yang dibentuk oleh Panwas Kab/Kota yang bertugas melakukan Pengawasan pada Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara di tingkat Kecamatan. 10. Pengawas Pemilu Lapangan yang selanjutnya disebut PPL adalah Pengawas yang dibentuk oleh Panwascam yang bertugas melakukan pengawasan pada Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Desa/Kelurahan. 11. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, selanjutnya disebut pasangan calon adalah peserta Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik atau perseorangan yangtelah memenuhi persyaratan;

5 12. Tim Pelaksana Kampanye yang selanjutnya disebut Tim Kampanye adalah tim yang dibentuk oleh pasangan calon yang bertugas dan berwenang membantu penyelenggaraan kampanye serta bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis penyelenggaraan kampanye. 13. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat adalah tempat pemilih memberikan suara pada hari dan tanggal pemungutan suara. 14. Pemilih adalah Warga Negara Republik Indonesia (WNRI) yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Provinsi Maluku Utara yang pada hari dan tanggal pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara telah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih dan atau sudah/pernah kawin dan memenuhi persyaratan sebagai pemilih. 15. Kartu Pemilih adalah kartu pemilih sebagaiaman dimaksud dalam pasal 33 dan pasal 34 Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun Partai Politik adalah partai politik peserta Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 17. Gabungan Partai Politik adalah dua atau lebih partai politik peserta Pemilihan Umum yang secara bersama-sama bersepakat mencalonkan 1 (satu) pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 18. Kotak suara dan bilik suara adalah kotak suara dan bilik suara Pemilu sebelumnya yang disediakan untuk keperluan Pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Tahun Saksi Pasangan Calon selanjutnya disebut saksi, adalah seseorang yang ditunjuk dan atau diberi mandat secara tertulis oleh Tim Kampanye Tingkat Kabupaten/Kota untuk bertugas menyaksikan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di. 20. Pemantau adalah pelaksana pemantauan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur yang telah terdaftardan memperoleh akreditasi dari KPU Provinsi Maluku Utara. Pasal 2 Penyelenggara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur, berpedoman kepada asas a. mandiri; b. jujur; c. adil; d. kepastian hukum; e. tertib penyelenggaran Pemilu; f. kepentingan umum; g. keterbukaan; h. proporsionalitas;

6 i. profesionalitas; j. akuntabilitas; k. efisiensi; dan 1. efektifitas. BAB II REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DI TINGKAT DESA/KELURAHAN OLEH PANITIA PEMUNGUTAN SUARA Bagian Kesatu Persiapan Paragraf1 Perlengkapan Pasal 3 Jenis perlengkapan administrasi dan sarana rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Desa/Kelurahan terdiri atas : a. Fonnulir-formulir untuk berita acara, sertifikat dan tanda terima; b. sampul kertas; c. segel Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur d. spidol; e. ballpoint (selain warna hitam); f. lem perekat; g. ruang rapat. Pasal 4 (1) Jenis fonmilir rekapituliasi hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, terdiri dari: a. Model D - KWK.KPU untuk Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Desa/Kelurahan oleh Panitia Pemungutan suara; b. Model DI - KWK.KPU untuk Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Desa/Kelurahan; c Lampiran Model DI - KWK.KPU Ukuran Kecil, untuk Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Desa/Kelurahan; d. Lampiran Model DI - KWK.KPU Ukuran Besar, untuk Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Desa/Kelurahan; e. Model D2 - KWK.KPU untuk pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di PPS; f. Model D3 - KWK.KPU untuk surat pemberitahuan waktu dan tempat rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Desa/kelurahan; g. Model D4 - KWK.KPU untuk surat pengantar penyampaian Berita Acara dan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dari PPS kepada PPK; h. Model D5 - KWK.KPU untuk Berita Acara Penerimaan Kotak suara, Berkas, Kelengkapan, Administrasi dari KPPS; i. Model DA6 - KWK.KPU untuk Tanda Terima Berita Acara dan Sertifikat rekapitulasi penghitungan suara kepada Panitia Pengawas Lapangan dan Saksi pasangan calon Gubemur dan Wakil Gubemur. (2) Sampul kertas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b digunakan untuk memuat formulir untuk berita acara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di tingkat Desa/Kelurahan oleh PPS (Model D-KWK.KPU), Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil

7 penghitungan suara pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Desa/Kelurahan oleh PPS (Model Dl-KWK.KPU), dan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Desa/Kelurahan (Lampiran Model Dl-KWK.KPU Ukuran Kecil). (3) Segel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c, digunakan untuk menyegel dengan cara ditempel pada: a. sampul kertas sebagaimana dimaksud pada ayat (2); dan b. lubang kunci/gembok kotak suara yang berisi berita acara rekapitulasi hasil penghirungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di tingkat Desa/Kelurahan oleh PPS (Model D- KWK.KPU), Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Desa/Kelurahan (Model Dl-KWK.KPU), dan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Waki] Gubemur di tingkat Desa/kelurahan (Lampiran Model Dl-KWK.KPU Ukuran kecil), Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Desa/Kelurahan (Lampiran Model Dl-KWk.KPU Ukuran besar), serta Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubernur di PPS (Model D2- KWK.KPU). (4) Spidol untuk mencatat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di tingkat Desa/kelurahan pada Lampiran Model DI - KWK.KPU Ukuran besar. (5) Ballpoint untuk alat kerja. (6) Lem perekat digunakan untuk menempel sampul kertas Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur setelah rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPS. (7) Ruang rapat yang memadai untuk rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan pereolehan suara di tingkat Desa/Kelurahan Paragraf2 Penerimaan Sertifikat Hasil Penghitungan Suara di dan Kotak Suara dari KPPS kepada PPS Pasal 5 (1) Setelah pemungutan dan penghirungan suara di selesai, PPS menerima dari seluruh dalam wilayah kerja PPS : a. Sertifikat hasil penghirungan suara untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubemur di (Lampiran model C1-KWK,KPU); b. Kotak suara yang masih terkunci dan tersegel yang berisi Surat Suara, Berita Acara pemungutan dan penghirungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di, Model C- KWK.KPU ), Catatan pelaksanaan pemungutan dan penhghitungan suara Pemilu Gubemur dan wakil Gubemur di ( Model C1-KWK.KPU ), Sertifikat hasil penghitungan suara untuk pasangan calon Gubemur dan Wakil Gubemur di ( Lampiran model Cl-KWK.KPU), Hasil perolehan suara untuk tiap pasangan calon Gubemur dan wakil Gubemur di ( Model C2- KWK.KPU ukuran besar), dan Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan hasil pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di ( Model C3-KWK.KPU). (2) PPS setelah menerima Sertifikat hasil penghitungan Suara untuk pasangan calon Gubemur dan Wakil Gubernur di dan kotak suara sebagaimana dimaksud ayat (1): a. mengumumkan Sertifikat hasil penghitungan Suara untuk pasangan calon Gubemur dan Wakil Gubemur di (Lampiran Model C-l KWK.KPU ) dari seluruh KPPS di wilayah kerja PPS, dengan cara menempelkannya pada sarana pengumuman di kelurahan ; b. kotak suara yang masih terkunci dan tersegel sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b dari seluruh di wilayah kerja PPS disimpan pada tempat yang memadai dan dapat dijamin keamananya; c. menyerahkan Catatan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu Gubemur dan wakil Gubemur di (Model Cl-KWK.KPU ), dan Sertifikat hasil penghitungan suara untuk pasangan calon Gubemur dan Wakil Gubemur di (Lampiran model Cl-KWK.KPU) dari seluruh yang berada di luar kotak suara kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK.

8 (3) PPS membuat Berita Acara penerimaan Sertifikat hasil penghitungan suara di dan kotak suara terkunci dan tersegel dari KPPS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dengan menggunakan fonnulir Model D5-KWK.KPU. (4) PPS sudah harus menerima Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara di dan kotak suara terkunci dan tersegel sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dari seluruh pada wilayah kerja PPS pada hari yang sama setelah pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di Paragraf3 Penyusunan Jadwal dan Pemberitahuan Pelaksanaan Rapat Pasal 6 (1) Waktu pelaksanaan rapat rekapitulasi di Desa/Keluraha oleh PPS dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari, terhitung sejak diterimanya seluruh sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara di dan kotak suara terkunci dan tersegel dari seluruh dalam wilayah kerja PPS. (2) PPS menyusun jadwal waktu pelaksanaan rapat rekapitulasi dengan membagi jumlah dalam wilayah kerja PPS, sehingga rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pasangan calon di tingkat Desa/Kelurahan dapat diselesaikan dalam waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Apabila dalam waktu yang ditentukan PPS belum dapat menyelesaikan rekapitulasi hasil penghitungan suara, PPS tetap hams menyelesaikan rekapitulasi seluruh dalam wilayah kerja PPS. Pasal 7 (1) Ketua PPS sudah hams menyampaikan surat pemberitahuan/undangan kepada peserta rapat yaitu saksi, pasangan calon, PPL dan ketua KPPS mengenai pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan wakil Gubernur di tingkat Desa/Kelurahan, selambatlambatnya 1 (satu) hari sebellum pelaksanaan rapat. (2) Dalam surat pemberitahuan/undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk tertib penyelenggaraan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Desa/Kelurahan, dicantumkan ketentuan : a. saksi pasangan calon wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh pasangan calon/tim kampanye tingkat Kabupaten/Kota kepada PPS; b. kepada pihak yang diundang, pada waktu hadir di tempat rapat, menyerahkan undangan kepada petugas PPS; c. hari, tanggal dan waktu pelaksanaan rapat; d. tempat pelaksanaan rapat; e. saksi sebagaimana dimaksud huruf (a) harus hadir tepat waktu/sebelum rapat dimulai; Paragraf4 Penyiapan Ruang Rapat Pasal 8 (1) PPS dalam menyiapkan ruang rapat harus memperhatikan kapasitas peserta rapat dannpenempatan kotak suara tersegel dan terkunci dari seluruh di wilayah kerja PPS. (2) Apabila ruang rapat yang terdapat di kantor PPS tidak memenuhi kapasitas peserta rapat dan penempatan kotak suara, PPS berkoordinasi dengan Kepala Desa/Lurah setempat untuk mendapatkan ruang rapat yang memenuhi kapasitas.

9 (3) Ruang rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2) sudah disiapkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara. (4) PPS mengadakan koordinasi dengan Kepala Desa/Lurah dan pihak keamanan dalam rangka pengamanan perlengkapan dan seluruh kotak suarat terkunci dan tersegel sebagaimana dimaksud pada pada pasal 5 ayat (2) huruf b. Bagian Kedua Pelaksanaan Paragraf1 Penyiapan Bahan Rapat Pasal 9 Selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Kelurahan, PPS menyiapkan bahan rapat, antara lain : a. seluruh kotak suara yang masih dikunci dan disegel dari tiap dalam wilayah kerja PPS; b. perlengkapan administrasi dan sarana rekapitulasi penghitungan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5); dan ayat (6); daftar hadir peserta rapat; dan d. alat tulis kantor. Pasal 10 Sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara, PPS melakukan kegiatan : a. mengatur tempat rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara dan tempat duduk Saksi pasangan calon,ppl dan Ketua diatur sedemikian rupa, sehingga pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara dapat diikuti oleh semua yang hadir dengan jelas. b. mengatur alat keperluan administrasi yang disediakan sedemikian rupa, sehingga mudah digunakan untuk keperluan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara; c. menempatkan seluruh kotak suara masih terkunsi dan tersegel dari seluruh dalam wilayah kerja PPS di dekat meja pimpinan PPS serta menyiapkan anak kuncinya Paragraf2 Pembagian Tugas Pasal 11 (1) Ketua PPS memberikan penjelasan mengenai pembagian tugas kepada anggota PPS,Sekretariat PPS, dan Ketua KPPS dalam rangka pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara. (2) Pembagian tugas Anggota PPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara ditentukan : a. Ketua PPS memimpin rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara. b. Kedua anggota PPS, Personil Sekretariat PPS, dan Ketua KPPS membagi tugas masing-masing dalam kegiatan pembacaan berita acara hasil Penghitungan suara di, mencatat hasil perolehan suara, dan menyiapkan formulir berita acara beserta lampirannya. Paragraf3 Rekapitulasi Penghitungan Suara Pasal 12

10 (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Waki] Gubemur dilaksanakan dalam rapat pleno PPS dihadiri saksi pasangan calon dan PPL. (2) Ketua PPS, memberikan penjelasan mengenai jadwal acara rapat dan tata cara rekapitulasihasil penghitungan suara berdasarkan berita acara pemungutan suara dan penghitungan suara di beserta lainpirannya serta tata tertib rapat rekapitulasihasil penghitungan suara di tingkat Desa/Kelurahan. (3) Pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat Desa/Kelurahan dilakukan dengan membuka kotak suara terkunci dan tersegel untuk mengambil sampul yang berisi berita acara pemungutan dan penghitungan suara di, catatan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di serta Sertifikat hasil penghitungan suara untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubemur di, sesuai jadwal waktu untuk masing-masing sebagaiman dimaksud dalam Pasal 6, dengan k eg i at an : a. PPS dibantu oleh Ketua KPPS memperlihatkan kotak suara yang masih terkunci dan tersegel kemudian membuka dokumen-dokumen serta membacakan Catatan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di yang berisi data pemilih, penggunaan hak pilih, data penggunaan surat suara dan data suara sah dan tidak sah (Model Cl-KWK.KPU) dan dicatat kedalam formuulir Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil gubernur di tingkat Kelurahan (Model Dl-KWK.KPU); b. PPS dibantu oleh KPPS membaca Sertifikat hasil penghitungan suara untuk pasangan calon Gubemur dan wakil gubemur di (Lampiran Model C-l KWK.KPU) dan dicatat dalam Sertifikat Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di tingkat Desa/Kelurahan (Lampiran Model Dl-KWK.KPU ukuran kecil) dan Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan wakil gubernur tingkat Kelurahan (Lampiran Model Dl-KWK.KPU ukuran besar); c. Kegiatan sebagaimana dimaksud pada luiruf a dan b dilaksanakan secara berurutan dimulai dari 1 (satu) sampai dengan terakhir; d. Dalam pelaksanaan kegiatan huruf a, huruf b dan huruf c, PPS memperhatikan kejadian khusus yang terjadi dan apabila ada, dicatat dalam pemyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan Rekapitulasi Penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil gubemur di PPS (Model D2-KWK.KPU, serta apabila tidak ada kejadian khusus, dicatat "NIH1L". (4) PPL dapat menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan wakil Gubemur kepada PPS. (5) Saksi pasangan calon dapat menyampaikan laporan dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan wakil Gubernur kepada PPS. (6) PPS wajib menindaklanjufi laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) pada hari pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan wakil Gubemur di tingkat Kelurahan.

11 Paragraf4 Penyusunan Berita Acara dan Sertifikat Pasal 13 (1) PPS membuat Berita acara rekapitulasi hasil pengliitungan suara Pemilu Gubernur dan wakil Gubernurdi tingkat Kelurahan (Model D - KWK.KPU), catatan pelaksanaan Rekapitulasi hasil pengliitungan suara Pemilu Gubemur dan wakil Gubernur di tingkat Kelurahan (Model Dl - KWK.KPU), dan sertifikat Rekapirulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kdurahan (Lampiran Model Dl - KWK.KPU ukuran kecil), berdasarkan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3). (2) Berita Acara rekapituliasi penghitungan suara, catatan pelaksanaan rekapirulasi penghitungan suara dan sertifikat rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Gubernur dan wakil Gubernur di tingkat Desa/Kelurahan ditandatangani oleh Ketua dan seluruh anggota PPS serta dapat ditandatangani oleh saksi yang hadir, kemudian dimasukkan ke dalam sampul dan disegel. (3) Dalam hal terdapat saksi pasangan calon dan anggota PPS yang hadir, tetapi tidak bersedia menandatangani sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara, Catatan pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara dan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur ditandatangani oleh anggota PPS dan Saksi yang hadir yang bersedia menandatangani. (4) PPS mengumumkan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan wakil Gubernur di tingkat Desa/Kelurahan di tempat umum atau ditempat yang mudah diakses oleh masyarakat dalam wilayah PPS. (5) PPS menyerahkan salinan berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Desa/Kelurahan (Model D-KWK.KPU),catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kelurahan (Model Dl- KWK.KPU) dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kelurahan (lampiran Model Dl-KWK.KPU ukuran kecil) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tersebut untuk : a. saksi pasangan calon yang hadir, sebanyak masing-masing 1 (saru) rangkap; b. PPL yang hadir, sebanyak 1 (satu) rangkap; c. pengumutnan, sebanyak 1 (satu) rangkap; Pasal 14 (1) PPS wajib menyerahkan kepada PPK kotak suara terkunci dan tersegel berisi Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan wakil Gubernur di tingkat Desa/Kelurahan (Model D-.KPU), Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubernur di tingkat Desa/Kelurahan (Model Dl-KWK.KPU) dan Sertifikar rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Desa/Kelurahan (Lampiran Model Dl-KWK.KPU ukuran kecil), Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Desa/Kelurahan (Lampiran Model Dl- KWK.KPU ukuran besar) dan Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di PPS (Model D2- KWK.KPU). (2) PPS menyerahkan kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan menggunakan surat pengantar Model D4 - KWK.KPU.

12 BAB III REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DI TINGKAT KECAMATAN OLEH PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN Bagian Kesatu Persiapan Paragraf1 Perlengkapan Pasal 15 Jenis perlengkapan administrasi dan sarana rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Kecamatan oleh PPK terdiri atas : a. Formulir-formulir untuk berita acara, sertifikat dan tanda terima; b. sainpul kertas; c. segel Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur; d. spidol; e. ballpoint (selain warna hitam); f. lem perekat; g. ruang rapat. Pasal 16 (1) Jenis formulir rekapituliasi penghitungan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a, terdiri dari : a. Model DA - KWK.KPU untuk Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kecamatan oleh Paniria Pemilihan Kecamatan; b. Model DAI - KWK.KPU untuk catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan. c. Lampiran Model DAI - KWK.KPU Ukuran kecil untuk Sertifikat Rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur tingkat kecamatan; d. Lampiran Model DAI - KWK.KPU Ukuran Besar untuk Rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan umum Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan e. Model DA2 - KWK.KPU untuk Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Gubemur dan Wakil Gubemur. f. Model DA3 - KWK.KPU untuk surat pemberitahuan waktu dan tempat rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kecamatan; g. Model DA4 - KWK.KPU untuk Surat pengantar penyampaian Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dari PPK. h. Model DA5 - KWK.KPU untuk Berita Acara Penerimaan Berita acara dan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dari PPK; i. Model DA6 - KWK.KPU untuk Tanda Terima Berita Acara dan Lampirannya kepada Panwaslu Kecamatan dan Saksi Pasangan Calon gubemur dan Wakil Gubemur dari PPK. (2) Sampul kertas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf b digunakan untuk memuat berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan oleh PPK (Model DAl-KWK.KPU), dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan (Lampiran Model DAl-KWK.KPU Ukuran kecil) (3) Segel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf c, digunakan untuk menyegel dengan cara ditempel pada: a. sampul kertas sebagaimana dimaksud pada ay at (2); dan b. lubang kunci/gembok kotak suara berisi berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan oleh PPK (Model DA-KWK.KPU), Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu gubernur dan Wakil Gubemur di

13 tingkat kecamatan (Model DAl-KWk.KPU), dan Sertifikat rekapituiasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kecainatan (Lainpiran model DAl-KWk.KPU Ukuran besar), dan pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di PPK (Model DA2-KWk.KPU). (4) Spidol untuk mencatat rekapitulasi hasil penghitungan suarapemilu Gubernur dan Wakil Gubemur pada Lampiran DAI - KWK.KPU ukuran besar. (5) Ballpoint untuk alat kerja. (6) Lem perekat digunakan untuk menempel sampul kertas pemilihan umum setelah rapat rekapitulasi hasil pengliitungan suara di PPK. (7) Ruang rapat yang memadai dalain rangka rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan. Paragraf2 Penerimaan Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi dari PPS kepada PPK Pasal 17 (1) PPK membuat Berita Acara penerimaan kotak yang tersegel berisi Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPS dengan menggunakan formulir Model DA5- KWK.KPU. (2) PPK sudah hams menerima seluruh kotak suara terkunci dan tersegel sebagaimana dimaksud ayat (1) selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat Desa/Kelurahan selesai atau pada kesempatan pertama untuk kelurahan tertentu yang mempunyai sarana transportasi terbatas sebelum waktu rapat rekapitulasi di PPK. (3) Seluruh kotak suara yang terkunci dan tersegel sebagaimana dimaksud dalain ayat (2) disimpan pada tempat yang memadai dan dapat dijamin keamanannya. Paragraf3 Penyusunan Jadual dan Pemberitahuan Pelaksanaan Rapat Pasal 18 (1) Waktu pelaksanaan rapat rekapitulasi di Kecamatan oleh PPK dilaksanakan paling lama 2 (dua) hari, terhitung sejak diterimanya Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi penghitungan suara di tingkat Kelurahan dari seluruh PPS dalam wilayah kerja PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2). (2) PPK menyusun jadwal waktu pelaksanaan rapat rekapitulasi dengan membagi jumlah kelurahan dalam wilayah kerja PPK, sehingga rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kecamatan dapat diselesaikan dalam waktu sebagaimana dimaksud pada ayat(l). (3) Apabila dalam waktu yang ditentukan PPK belum dapat menyelesaikan rekapitulasi hasil penghitungan suara, PPK tetap hams menyelesaikan rekapitulasi seluruh kelurahan dalam wilayah kerja PPK. Pasal 19

14 (1) Ketua PPK sudah haius menyampaikan surat pemberitahuan kepada peserta rapat yaitu saksi pasangan calon, Panwaslu Kecamatan, dan PPS mengenai pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Kecamatan oleh PPK, paling lama 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat. (2) Dalam surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk tertib penyelenggaraan rapat, dicantumkan ketentuan : a. saksi pasangan calon wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh pasangan calon/tim kampanye tingkat Kabupaten/Kota kepada petugas PPK serta diserahkan kepada PPK selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi. b. kepada pihak yang diundang, pada waktu hadir di tempat rapat, menyerahkan undangan kepada petugas PPK; c. hari, tanggal dan waktu pelaksanaan rapat; d. tempat pelaksanaan rapat; e. saksi pasangan calon sebagaimana dimaksud harus (a) harus hadir tepat waktu/sebelum rapat dimulai; Paragraf4 Penyiapan Ruang Rapat Pasal 20 (1) PPK dalam menyiapkan ruang rapat harus memperhatikan kapasitas peserta rapat dan penempatan kotak suara terkunci dan tersegel dari seluruh PPS untuk setiap Kelurahan di wilayah kerja PPK. (2) Apabila ruang rapat yang terdapat di kantor PPK tidak memenuhi kapasitas peserta rapat dan penempatan kotak suara yang terkunci dan tersegel, PPK berkoordinasi dengan Camat setempat untuk mendapatkan ruang rapat yang memenuhi kapasitas. (3) Ruang rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2) sudah disiapkan selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara. (4) PPK mengadakan koordinasi dengan Camat dan pihak keamanan dalam rangka pengamanan perlengkapan dan kotak suara terkunci dan tersegel sebagaimana dimaksud pada pasal 17 ayat (3). Bagian Kedua Pelaksanaan Paragraf1 Penyiapan Bahan Rapat Pasal 21 Selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara, PPK menyiapkan bahan rapat, antara lain : a. kotak suara yang masih dikunci dan disegel dari seluruh PPS dalam wilayah kerja PPK. b. perlengkapan administrasi dan sarana rekapitulasi hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5) dan ayat (6); c. daftar hadir peserta rapat; dan d. alat tulis kantor. Pasal 22 Sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara, PPK melakukan kegiatan :

15 a. mengatur tempat rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara dan tempat duduk Saksi dan Panwaslu Kecamatan serta Ketua PPS diatur sedemikian rupa, sehingga pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara dapat diikuti oleh semua yang hadir dengan jelas; b. mengatur alat keperluan administrasi yang disediakan sedemikian rupa, sehingga mudah digunakan untuk keperluan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara, sampul kertas/kantong plastik pembungkus serta segel, dan peralatan lainnya; dan c. menempatkan kotak suara yang masih dikunci dan disegel dari seluruh PPS di dekat meja pimpinan PPK serta menyiapkan anak kuncinya. Paragraf 2 Pembagian Tugas Pasal 23 (1) Ketua PPK memberikan penjelasan mengenai pembagian tugas kepada anggota PPK, Sekretariat PPK, dan Ketua PPS dalam rangka pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan. (2) Pembagian tugas Anggota PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara ditentukan : a. Ketua PPK memimpin rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara. b. Keempat anggota PPK, Personil Sekretariat PPK, dan Ketua PPS membagi tugas masing-masing dalam kegiatan pembacaan berita acara rekapitulasi hasil Penghitungan suara ditingkat kelurahan, mencatat perolehan suara masing-masing calon Gubernur dan Wakil Gubemur, dan menyiapkan formulir berita acara beserta lampirannya. Paragraf3 Rekapitulasi Penghitungan Suara Pasal 24 (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dilaksanakan dalam rapat pleno PPK dihadiri saksi pasangan calon dan Panwaslu Kecamatan. (2) Ketua PPK, memberikan penjelasan mengenai jadwal acara rapat dan tata cara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kecamatan berdasarkan berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat kelurahan beserta lampirannya serta tata tertib rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara ditingkat Kecamatan. (3) Pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara ditingkat kecamatan dilakukan dengan membuka kotak suara yang masih terkunci dan tersegel untuk mengambil sampul terkunci dan tersegel yang berisi Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPS, Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPS, Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPS, sesuai dengan jadwal waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2), dengan kegiatan : a. PPK dibantu oleh PPS yang ditunjuk membacakan Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kelurahan (Model Dl- KWK.KPU) dan dicatat ke dalam Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kecamatan (Model DA1-KWK.KPU); b. PPK dibantu oleh PPS membacakan Sertifikat rekapitulasi hasil Penghitungan Suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kelurahan (Lampiran Model Dl-KWK.KPU ukuran kecil) dan dicatat dalam Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kecamatan (Lampiran DA1-KWK.KPU ukuran kecil); c. Kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf b juga dicatat dalam formulir Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan (Lampiran Model DA1-KWK.KPU ukuran besar);

16 d. Kegitan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c dilaksanakan secara beruntun dimulai dari PPS pertama sampai PPS terakhir. e. Dalam pelaksanaan kegiatan huruf a dan huruf b, PPK memperhatikan kejadian khusus yang terjadi dan apabila ada, dicatat dalam formulir Pernyataan keberatan saksi dan kejadiaan khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di PPK (Model DA2-KWK.KPU), serta apabila tidak ada kejadiaan khusus, dicatat "NIH1L". (4) Panwaslu Kecamatan dapat menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpagan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur kepada PPK. (5) Saksi dapat menyampaikan laporan atas dugaan adanya penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur kepada PPK. (6) PPK wajib menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) pada hari pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kecamatan. Paragraf 4 Penyusunan Berita Acara dan Serrifikat Pasal 25 (1) PPK membuat Berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kecamatan (Model DA - KWK.KPU), catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan ( (Model DAI - KWK), dan sertifikat Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan (Lampiran Model DAI - KWK.KPU ukran kecil), serta ditandatangani oleh seluruh anggota PPK serta dapat ditandatangani oleh saksi yang hadir, kemudian dimasukkan ke dalam sampul dan disegel. (2) Dalam hal terdapat anggota PPK dan saksi pasangan calon yang hadir, tetapi tidak bersedia menandatangani sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara, catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara, dan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan di tandatangani oleh anggota PPK dan saksi yang hadir yang bersedia menandatangani. (3) PPK mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara pasangan Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tempat umuin atau ditempat yang mudah di akses oleh masyarakat dalam wilayah PPK. (4) PPK menyerahkan salinan berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur tingkat Kecamatan (Model DA-KWK),catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan (Model DA1- KWK.KPU) dan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara pasangan calon Gubemu dan Wakil Gubernur di tingkat kecamatan ( Lampiran Model DAI-KWK KPU ukuran kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tersebut untuk : a. saksi yang hadir, sebanyak masing-masing 1 (satu) rangkap; b. Panwaslu Kecamatan yang hadir, sebanyak 1 (satu) rangkap; c. pengumuman, sebanyak 1 (satu) rangkap; dan d. KPU Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi masing-masing 1 (satu) rangkap. Pasal 26 (1) PPK wajib menyerahkan kepada KPU Kabupaten/Kota kotak suara terkunci dan tersegel berisi Berita Acara rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur tingkat

17 kecamatan ( Model DA - KWK KPU), Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suarapemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat kecamatan ( Model DAI - KWK KPU) Sertifikat hasil penghitungan suara pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat kecamatan (Lampiran Model DAI - KWK KPU ukuran kecil), Rekapitulasi penghitungan perolehan suara pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat kecamatan ( Lainpiran Model DAI - KWK KPU ukuran besai), Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di PPK ( Model DA2 - KWK KPU). (2) PPK menyerahkan kotak suara terkunci dan tersegel sebagaimana di maksud pada ayat (1) dengan menggunakan surat pengantar Model DA4 - KWK KPU. BAB IV REKAPITULASI PENGHITUNGAN HASIL PEROLEHAN SUARA DI KABUPATEN/KOTA OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA Bagian Kesatu Persiapan Paragraf1 Perlengkapan Pasal 27 Jenis perlengkapan administrasi dan sarana rekapitulasi penghitungan suara di Kecamatan oleh PPK terdiri atas : a. formulir - formulir untuk berita acarasertifika dan tanda terima; b. sampul kertas; c. segel Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur; d. alat tulis kantor termaksud komputer dan LCD; dan e. ruang rapat; Pasal 28 (1) Formulir untuk penyusunan berita acara dan sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 huruf a, terdiri dari: a. Model DB - KWK.KPU untuk Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubernur di tingkat Kabupaten/Kota oleh KPU Kabupaten/Kota; b. Model DB1 - KWK.KPU untuk catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di tingkat Kabupaten/Kota. c. Lampiran Model DBl - KWK.KPU untuk Sertifikat Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kabupaten/Kota. d. Model DB2 - KWK.KPU untuk pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan wakil Gubernur di KPU Kabupaten/Kota; e. Model DB3 - KWK.KPU untuk surat pemberitahuan waktu dan tempat rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Kabupaten/Kota; f. Model DB4 - KWK.KPU untuk Surat pengantar penyampaian Berita Acara Pemberitahuan waktu dan tempat rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Kecamatan ; g. Model DB5 - KWK.KPU untuk berita acara penerimaan kotak suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dari KPU Kabupaten/Kota; h. Model DA6 - KWK.KPU untuk tanda terima penerimaan Berita Acara dan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU Kab/Kota kepada Panwaslu Kabupaten/Kota dan saksi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubemur;

18 (2) Sampul kertas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf b digunakan untuk memuat berita acara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kabupaten/Kota oleh KPU Kabupaten/Kota (Model DB-KWK.KPU), catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubernur di tingkat Kabupate/Kota (Model DB1-KWK.KPU), dan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kabupaten/Kota (Lampiran Model DB1- KWK.KPU) (3) Segel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf c digunakan untuk menyegel dengan cara ditempel pada sampul kertas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk disampaikan kepada KPU Provinsi; (4) Alat tulis kantor termasuk komputer dan LCD sebagai pendukung rapat. (5) Ruang rapat untuk melaksanakan rapat rekapitulasi di KPU Kabupaten/Kota. Paragraf2 Penerimaan Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi dari Panitia Pemiiihan Kecamatan Pasal 29 (1) KPU Kabupaten/Kota menerima kotak suara terkunci dan tersegel yang berisi Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur tingkat Kecamatan oleh PPK ( Model DA - KWK.KPU), catatan pelaksanaan rekaptulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan oleh PPK (Model DAI-KWK.KPU), Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan (Lampiran Model DAI-KWK.KPU ukuran kecil), rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan (Lampiran DAI -KWK.KPU ukuran besar), Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di PPK (Model DA2 - KWK.KPU) dari seluruh PPK dalam wilayah kerja KPU Kabupaten/Kota sebagaimana di maksud dalam Pasal 26 ayat (1) dan dibuatkan berita acara dengan menggunakan fonnulir Model DB5 - KWK.KPU. (2) KPU Kabupaten/Kota sudah harus menerima seluiuh kotak suara terkunci dan tersegel sebagaimana dimaksud ayat (1) selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPK selesai. (3) Kotak suara terkunci dan tersegel sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), disimpan pada tempat yang memadai dan dapat dijamin keamanannya. Paragraf3 Penyusunan Jadwal dan Pembeiitahuan Pelaksanaan Rapat Pasal 30 (1) KPU Kabupaten/Kota sudah harus menyampaikan surat pemberitahuan/undangan kepada peserta rapat yaitu Saksi pasangan calon, Panwaslu Kabupaten/Kota dan PPK mengenai pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Kabupaten/Kota, paling lama 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat. (2) Dalam surat pemberitahuan/undngan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk tertib penyelenggaraan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Kabupaten/Kota, dicanrumkan ketentuan :

19 a. saksi pasangan calon wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangai pasangan calon/tim kampanye tingkat Kabupaten/Kota; b. kepada pihak yang diundang, pada waktu hadir di teinpat rapat, menyerahkan undangan kepada petugas di KPU Kabupaten/Kota; c. hari, tanggal dan waktu pelaksanaan rapat; d. tempat pelaksanaan ; e. saksi pasangan calon sebagaimana dimaksud huruf (a) sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang dan harus hadir tepat waktu/sebelum rapat dimulai; Paragraf4 Persiapan Ruang Rapat Pasal 31 (1) KPU Kabupaten/Kota dalam menyiapkan ruang rapat harus memperhatikan kapasitas peserta rapat dan penempatan kotak terkunci dan tersegel dari seluruh Kecamatan dalam wilayah kerja KPU Kabupaten/Kota. (2) Apabila ruang rapat yang terdapat di kantor KPU Kabupaten/Kota tidak memenuhi kapasitas peserta rapat dan penempatan kotak suara terkunci dan tersegel sebagaimana dimaksud ayat (1), KPU Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk mendapatkan ruang rapat yang memenuhi kapasitas dan aman. (3) Ruang rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2) sudah disiapkan selambat-lainbatnya 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara. (4) KPU Kabupaten/Kota mengadakan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan pihak keamanan dalam Tangka pengamanan perlengkapan dan kotak suara terkunci dan tersegel dari seluruh PPK dalam wilayah kerja KPU Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud Pasal 29 ayat (3) Bagian Kedua Pelaksanaan Paragraf1 Penyiapan Bahan Rapat Pasal 32 Selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara, KPU Kabupaten/Kota menyiapkan bahan rapat antara lain : a. kotak suara terkunci dan tersegel dari seluruh PPK dalam wilayah kerja KPU Kabupaten/Kota ; b. perlengkapan administrasi dan sarana rekapitulasi penghitungan perolehan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3); c. daftar hadir peserta rapat; dan d. alat tulis kantor termasuk komputer, printer, LCD Projector. Pasal 33 Sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara, KPU Kabupaten/Kota melakukan kegiatan : a. mengatur tempat rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan tempat duduk Saksi pasangan calon, Panwaslu Kabupaten/Kota dan Ketua PPK diatur sedemikian rupa, sehingga pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara dapat diikuti oleh semua yang hadir dengan jelas;

20 b. mengatur alat keperluan administrasi yang disediakan sedemikian rupa, sehingga mudah digunakan untuk keperluan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara, yaitu formulir rekapitulasi untuk Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kabupaten/Kota (Model DB - KWK.KPU), formulir untuk Catatan pelaksanan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kabupaten/Kota (Model DB1 - KWK.KPU), formulir untuk Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di KPU Kabupaten/Kota (Model DB2 - KWK.KPU), sampul kertas/kantong plastik pembungkus serta segel, dan peralatan lainnya; c. menempatkan kotak suara yang masih terkunci dan disegel dari seluruh PPK dalam wilayah kerja KPU Kabupaten/Kota di dekat meja pimpinan rapat serta menyiapan anak kuncinya. Paragraf2 Pembagian tugas Pasal 34 (1) KPU Kabupaten/Kota dapat membentuk kelompok kerja rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. (2) Pembagian tugas dalam kelompok kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Kabupaten/Kota diatur sehingga setiap anggota kelompok kerja mendapatkan tugas sesuai dengan kedudukan dalam kelompok kerja tersebut. Paragraf3 Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pasal 35 (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam rapat pleno KPU Kabupaten/Kota yang dihadiri oleh saksi pasangan calon dan Panwaslu Kabupaten/Kota (2) Ketua KPU Kabupaten/Kota memberikan penjelasan mengenai jadwal acara rapat dan tata cara rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam Pemilu Gubemur dan Wakil Gubernur serta tata tertib rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU Kabupaten/Kota. (3) Pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara dilakukan sesuai dengan jadwal waktu untuk wilayah kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, dengan kegiatan sebagai berikut: a. KPU Kabupaten/Kota membuka kotak suara yang masih terkunci dan tersegel dan membuka sampul tersegel yang berisi Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Kecamatan (Model DA - KWK.KPU), catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kecamatan (Lampiran Model DAI - KWK.KPU); b. KPU Kabupaten/Kota meneliti dan membaca dengan jelas, Berita Acara dan Catatan pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernurdi tingkat Kecamatan ( Model DAI - KWK.KPU), dan dicatat pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kabupaten/Kota ( Model DB1 -KWK.KPU); c. KPU Kabupaten/Kota meneliti dan membaca dengan jelas Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubernur di tingkat Kecamatan (Lampiran Model DA 1 - KWK.KPU), dan dicatat dalam Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di tingkat Kabupaten/Kota (Lainpiran Model DB1 - KWK.KPU);

21 d. Kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b,dilaksanakan secara berurutan dimulai rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pasangan calon dari tiap - tiap kecamatan/ppk secara berurutan sampai selesai; e. Dalm pelaksanaan kegiatan sebagaiman dimaksud pada hum a dan huruf b, KPU Kabupaten/Kota mencatat keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara pasangan calon di KPU Kabupaten/Kota (Model DB2 - KWK.KPU), dan apabila tidak ada kejadian-kejadian khusus dicatat "N1HIL" (4) Panwaslu Kabupaten/Kota wajib menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara pasangan calon Daerah kepada KPU Kabupaten/Kota. (5) Saksi pasangan calon menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara pasangan calon kepada KPU Kabupaten/Kota. (6) KPU kabupaten/kota wajib langsung menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) pada hari pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suar. Paragraf 2 Penyusunan Berita Acara dan Sertifikat Pasal 36 (1) KPU Kabupaten/Kota membuat Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubernur di tingkat Kabupaten/Kota (Model DB - KWK.KPU), formulir untuk Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubernur di tingkat Kabupaten/Kota (Model DB1 - KWK.KPU), formulir untuk Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kabupaten/Kota (Lampiran Model DB1 - KWK.KPU). (2) Berita Acara rekapitulasi, Catatan pelaksanaan rekapitulasi dan Sertifikat rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh seluruh anggota KPU Kabupaten/Kota serta saksi pasangan calon yang hadir dan dibubuhi cap KPU Kabupaten/Kota kemudian dimasukkan ke dalam sampul dan disegel. (3) Dalam hal terdapat anggota KPU Kabupaten/Kota dan saksi pasangan calon yang hadir, tetapi tidak bersedia menandatangani sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berita acara rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur, Catatan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Kabupaten/Kota, ditandatangani oleh anggota KPU Kabupaten/Kota dan saksi yang hadir yang bersedia menandatangani. (4) KPU Kabupaten/Kota wajib membeiikan 1 (satu) rangkap salinan berita acara dan sertifikat rekapitilasi penghitungan suara di KPU Kabupaten/Kota untuk : a. saksi pasangan calon; b. Panitia pengawas Pemilu Kabupaten/Kota; dan c. ditempel di tempat umum. Pasal 37

22 KPU Kabupaten/Kota mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Gubemur dn Wakil Gubemur di tempat umum atau di tempat yang mudah di akses oleh masyarakat termasuk di kantor KPU Kabupaten/Kota. Pasal 38 KPU Kabupaten/Kota menyerahkan berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubernur, catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam bentuk hardcopy dan softcopy kepada KPU Provinsi, dan hardcopy kepada saksi yang hadir, Panwaslu Kabupaten/Kota. Pasal 39 (1) KPU Kabupaten/Kota menyampaikan Berita Acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 kepada KPU Provinsi mnggunakan surat pengantar Model DB4 - KWK.KPU, serta saksi pasangan calon dan Panwaslu Kabupaten/Kota dibuat tanda terima Model DB6 - KWK.KPU. (2) KPU Kabupaten/Kota dibantu jajaran di bawahnya wajib menyimpan, menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara yang berisi : a. Surat suara dan Berita Acara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di (Model C - KWK.KPU); b. Catatan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu Gubemur dan wakil Gubemur di (Model Cl - KWK.KPU); c. Sertifikat hasil penghitungan suara untuk pasangan calon Gubemur dan wakil Gubemur di (Lampiran Model Cl - KWK.KPU); d. Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu Gubemur dan wakil Gubemur di tingkat Kelurahan oleh PPS (Model D - KWK.KPU) e. Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubemur dan wakil Gubemur di tingkat Kelurahan (Model DI - KWK.KPU); f. Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Kelurahan (Lampiran Model DI - KWK.KPU); g. Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di PPS (Model d2 - KWK.KPU); h. Berita acara rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Kecamatan (Model DA - KWK.KPU); i. Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan wakil Gubernur di tingkat Kecamatan (Model DAI - KWK.KPU); j. Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan wakil Gubemur di tingkat Kecamatan ( Lampiran Model DAI - KWK.KPU); k. Pemyataan kebaeratan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Gubemur dan wakil Gubemur di PPK ( Model DA2 - KWK.KPU). BABV REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA DI PROVINSI OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI Bagian Kesatu Persiapan Paragraf1 Perlengkapan

23 Pasal 40 Jenis perlengkapan administrasi dan sarana rekapitulasi penghitungan suara di Provinsi terdiri atas : a. formulir untuk berita acara dan sertifikat; b. sampul kertas; c. segel Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubemur; d. alat tulis kantor termasuk komputer, printer dan LCD Proyektor; dan e. ruang rapat. Pasal 41 (1) Formulir untuk menyusunan berita acara dan sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 hunif a terdiri dari : a. Model DC - KWK.KPU untuk Berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU Provinsi dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di tingkat Provinsi oleh KPU Provinsi ; b. Model DC1 - KWK.KPU untuk Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Provinsi ; c. Lampiran Model DC1 - KWK.KPU untuk Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemulu Gubemur dan Wakil Gubemur tingkat Provinsi; d. Model DC2 - KWK.KPU untuk Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur di tingkat Provinsi; e. Model DC3 - KWK.KPU untuk Surat Pemberitahuan waktu dan tempat rekapitulasi penghitungan di KPU Provinsi; f. Model DC4 - KWK.KPU untuk Tanda Terima Berita Acara dan Lampirannya kepada Banwalu Provinsi dan Saksi Pasangan Calon. (2) Sampul sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf b digunakan untuk memuat formulir berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Provinsi oleh KPU Provinsi (Model DC - KWK.KPU), catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Provinsi (Model DC1 - KWK.KPU), Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Provinsi (Lampiran Model DC1 - KWK.KPU), pemyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan hasil penghitungan suara dalam Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur di tingkat Provinsi (Model DC2 - KWK. KPU). (3) Segel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf c digunakan untuk menyegel dengan cara ditempel pada sampul kertas sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Alat tulis kantor termasuk komputer, printer, dan LCD proyektor sebagai pendukung rapat. (5) Ruang rapat untuk melaksanakan rapat rekapitulasi di KPU Provinsi. Paragraf2 Penerimaan Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi dari KPU Kabupaten/Kota Pasal 42 (1) KPU Provinsi menerima berita acara rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam sampul tersegel dari KPU Kabupaten/Kota.

24 (2) Peneriraaan berita acara rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan menggunakan formulir Model DC5 - KWK.KPU. (3) KPU Provinsi sudah harus menerima berita acara rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur paling lama 2 (dua) hari setelah pelaksanaan rekapitulasi hasil perolehan suara di KPU Kabupaten/Kota selesai. Paragraf3 Penyusunan Jadwal dan Pemberitahuan Pelaksanaan Rapat Pasal 43 (1) Waktu pelaksanaan rapat rekapitulasi di KPU Provinsi dilaksanakan paling lama 2 (dua) hari terhitung sejak diterimanya Berita Acara dan Sertifikat hasil penghitungan suara pasangan calon dari KPU Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (3). (2) KPU Provinsi menyusun jadwal waktu pelaksanaan rapat rekapitulasi dengan membagi jumlah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja KPU Provinsi, sehingga rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur diselesaikan dalam waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 44 (1) KPU Provinsi sudah harus menyampaikan surat pemberitahuan/undangan kepada peserta rapat yaitu saksi pasangan calon, Banwaslu Provinsi dan Ketua KPU Kabupaten/Kota mengenai pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur tingkat Provinsi, selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan rapat. (2) Dalam surat pemberitahuan/undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), unruk tertib penyelenggaraan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU Provinsi, dicantumkan ketentuan : a. saksi pasangan calon wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh pasangan calon/tim kampanye tingkat Provinsi; b. kepada pihak yang diundang, pada waktu hadir di tempat rapat, menyerahkan undangan kepada petugas di KPU Provinsi; c. hari, tanggal dan waktu pelaksanaan rapat; d. tempat pelaksanaan rapat; e. Saksi pasangn calon harus hadir tepat waktu/sebelum rapat dimulai; dan Paragraf 4 Penyiapan Ruang Rapat Pasal 45 (1) KPU Provinsi dalam menyiapkan ruang rapat harus memperhatikan kapasitas peserta rapat, yaitu saksi pasangan calon, Banwaslu Provinsi KPU Kabupaten/Kota dan Undangan. (2) Apabila ruang rapat yang terdapat di kantor KPU Provinsi tidak memenuhi kapasitas peserta rapat, KPU Provinsi berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah atau pihak lain setempat untuk mendapatkan ruang rapat yang memenuhi kapasitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Ruang rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sudah disiapkan paling lama 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitunga suara. (4) KPU Provinsi mengadakan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat dan pihak keamanan dalam rangka pengamanan rapat rekapitulasi hasil

25 Bagian Kedua Pelaksanaan Paragraf1 Penyiapan Bahan Rapat Pasal 46 Paling lama 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitunga suara, KPU Provinsi menyiapkan bahan rapat, antara lain : a. Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur; b. perlengkapan administrasi dan sarana rekapitulasi penghitungan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3); c. daftar hadir peserta rapat; dan d. alat tulis kantor termasuk komputer, printer, dan LCD Projector. Pasal 47 Sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara, KPU Provinsi melakukan kegiatan sebagai berikut: a. mengatur tempat rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara dan tempat duduk Saksi pasangan calon dan Banwaslu Provinsi serta Ketua KPU Kabupaten/Kota diatur sedemikian rupa, sehingga pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara dapat diikuti oleh semua yang hadir dengan jelas; b. mengatur alat keperluan administrasi yang disediakan sedemikian rupa, sehingga mudah digunakan untuk keperluan rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara, yaitu formulir rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara (formulir Seri DC - KWK.KPU), sampul kertas, segel, dan peralatan lainnya. Paragraf2 Pembagian Tugas Pasal 48 (1) KPU Provinsi dapat membentuk kelompok kerja rekapitulasi penghitungan suara pasangan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur. (2) Pembagian tugas dalam kelompok kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam pelaksanaan rekapitulasi penghitungan tingkat Provinsi, diatur sehingga setiap anggota kelompok kerja mendapatkan tugas sesuai dengan kedudukan dalam kelompok kerja tersebut. Paragraf3 Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pasal 49 (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dilaksanakan dalam rapat pleno KPU Provinsi yang dihadiri saksi pasangan calon, Banwaslu Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. (2) Ketua KPU Provinsi memberikan penjelasan mengenai jadwal acara rapat dan tata cara rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur, serta tata tertib rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU Provinsi. (3) Pelaksanaan rekapitulasi penghitungan perolehan suara dilakukan dengan membuka sampul tersegel yang berisi Berita Acara pemungutan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara, sesuai dengan

26 jadwal waktu untuk wilayah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, dengan kegiatan sebagai berikut: a. KPU Provinsi meneliti Berita Acara (Model DB - KWK.KPU) dan Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di ringkat kabupaten/kota (Model DB1 - KWK.KPU) dan dicatat dalam Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubernur di tingkat Provinsi (Model DC1 -KWK.KPU); b. KPU Provinsi meneliti Sertifikat Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur tingkat Kabupaten/Kota (Lampiran Model DB1 - KWK.KPU) dan dicatat dalam Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi (Lampiran Model DC1 - KWK.KPU); c. Kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b dilaksanakan secara berurutan dimulai rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur tiap-tiap kabupaten/kota secara berurutan sampai selesai; d. Dalam pelaksanaan kegiatan huruf a, huruf b, dan huruf c, KPU Provinsi mencatat kejadian khusus yang terjadi dalam Formulir Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di KPU Provinsi (Model DC2 - KWK.KPU) dan apabila tidak ada kejadian khusus, dicatat NIHIL". (4) Bawaslu Provinsi wajib menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubemur kepada KPU Provinsi. (5) Saksi pasangan calon dapat menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur kepada KPU Provinsi. (6) KPU Provinsi wajib langsung menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) pada hari pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. Paragraf2 Penyusunan Berita Acara dan Sertifikat Pasal 50 (1) KPU Provinsi membuat berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur (Model DC - KWK.KPU) catatan pelaksanaan penghitungan suara Pemilu Gubemur dan wakil Gubernur ( Model DC1 - KWK.KPU) dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan peroleha suara (Lampiran Model DC1 - KWK.KPU). (2) Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubernur, catatan pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Ketua dan seluruh anggota KPU Provinsi serta saksi pasangan calon yang hadir dan dibubuhi cap KPU Provinsi. (3) Dalam hal terdapat anggota KPU Provinsi dan/atau saksi pasangan calon tidak bersedia menandatangani sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubemur dan Wakil Gubernur, Catatan pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Gubemur dan wakil Gubemur dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu gubernur dan Wakii gubemur ditandatangani oleh Ketua dan anggota KPU Provinsi dan saksi pasangan calon yang hadir yang bersedia menandatangani. (4) KPU Provinsi wajib memberikan 1 (satu) rangkap berita acara dan sertifikat rekapitulasi penghitungan suara di KPU Provinsi, untuk : a. saksi pasangan calon;

27 b. Badan Pengawas Pemilu Provinsi; dan c. penguinuman ditempel di tempat umum. Pasal 51 KPU Provinsi mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tempat umum atau di tempat yang mudah diakses oleh masyarakat termasuk di kantor KPU Provinsi. Pasal 52 (1) KPU Provinsi menetapkan calon terpilih selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah membuat berita acara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51. (2) Penetapan pasangan calon terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada DPRD Provinsi setelah jangka waktu 3 (riga) hari. (3) Dalam hal terdapat keberatan terhadap hasil Pemilu Gubeniur dan Wakil Gubernur oleh calon lainnya ke Mahkamah Konstitusi, KPU Provinsi menyampaikan pemberitaliuan kepada DPRD Provinsi berkenaan adanya keberatan tersebut. (4) Setelah putusan Malikamah Konstitusi terhadap perselisihan hasil Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur, KPU Provinsi melaksanakan putusan Mahkamah Konstitusi, dengan ketentuan : a. dalam hal amar putusan Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa permohonan pemohon ditolak, KPU Provinsi menyampaikan penetapan pasangan calon terpilih paling lama 3 (tiga) hari setelah menerima salinan putusan; b. dalam hal amar putusan Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa permohonan pemohon diterima sebagian atau seluruhnya : 1. apabila putusan tersebut bersifat putusan akhir, setelah KPU Provinsi melaksanakan putusan tersebut dan melaporkan kepada Mahkamah Konstitusi serta berlaku ketentuan ayat (4) huruf a; 2. apabila putusan tersebut bersifat putusan sela, KPU Provinsi : a) melaksanakan putusan Mahkamah Konstitusi dalam tenggat waktu yang ditetapkan; b) melaporkan pelaksanaan putusan tersebut kepada Mahkamah Konstitusi; c) melaksanakan putusan akhir Mahkamah Konstitusi; dan d) melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a. BAB VI REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA ULANG Pasal 53 (1) Rekapitulasi hasil penghitungan suara ulang berupa rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi. (2) Rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi dapat diulang apabila terjadi keadaan : a. rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan secara terrutup; b. rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau kurang mendapatkan penerangan cahaya; c. rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas; d. rekapitulasi hasil penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas; e. saksi pasangan calon, Panitia Pengawas, dan warga masyarakat tidak dapat menyaksikan proses rekapitulasi hasil penghitungan suara secara jelas; dan/atau

28 f. rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan di tempat lain atau waktu lain dari yang telah ditentukan. (3) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), saksi pasangan calon atau Panwaslu kecamatan, Panwaslu kabupaten/kota, dan Banwaslu Provinsi dapat mengusulkan untuk dilaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara ulang di PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi yang bersangkutan. (4) Rekapitulasi hasil penghitungan suara ulang di PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi harus dilaksanakan dan selesai pada hari/tanggal pelaksanaan rekapitulasi. (5) Rekapitulasi hasil penghitungan suara ulang yang disebabkan kerusuhan yang mengakibatkan rekapitulasi hasil penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan dilaksanakan paling lama 5 (lima) hari setelah hari/tanggal pemungutan suara berdasarkan keputusan PPK, atau KPU kabupaten/kota, atau KPU provinsi. Pasal 54 (1) Dalam hal terjadi perbedaan jumlah suara pada sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dari dengan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara yang diterima oleh PPS, atas usul saksi tingkat Desa/Kelurahan dan atau PPL, PPS melakukan pembetulan data setelah melaksanakan pengecekan dan/atau rekapitulasi ulang data yang tennuat pada sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara untuk yang bersangkutan. (2) Dalam hal terjadi perbedaan data jumlah suara pada sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dari PPS dengan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara yang diterima PPK,atas usul saksi tingkat Kecamatan dan atau Panwaslu Kecamatan, PPK melakukan pembetulan data setelah melaksanakan pengecekan dan/ atau rekapitulasi ulang data yang termuat pada sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara untuk PPS bersangkutan. (3) Dalam hal terjadi perbedaan data jumlah suara pada sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dari PPK dengan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara diterima oleh KPU Kabupaten/Kota, atas usul saksi tingkat Kabupaten/Kota dan atau Panwaslu Kabupaten/Kota, KPU Kabupaten/Kota melakukan pembentulan data setelah melaksanakan pengecekan dan/atau rekapitulasi ulang data yang tennuat pada sertifikat rekapitulasi hasil penghirungan perolehan suara untuk PPK yang bersangkutan. (4) Dalam hal terjadi perbedaan data jumlah suara pada sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dari KPU Kabupaten/Kota dengan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara diterima oleh KPU Provinsi, atas usul saksi tingkat Provinsi dan atau Bawaslu Provinsi, KPU Provinsi melakukan pembentulan data setelali melaksanakan pengecekan dan/atau rekapitulasi ulang data yang termuat pada sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara untuk KPU Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Pasal 55 (1) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2), saksi pasangan calon dan atau Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi dapat mengusulkan untuk dilaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara ulang di PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi yang bersangkutan. (2) Rekapitulasi hasil penghitungan suara ulang di PPK, KPU Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi harus dilaksanakan dan selesai pada hari/tanggal pelaksanaan rekapitulasi.

29 BAB VII PENETAPAN CALON TERPILIH, PENGESAHAN PENGANGKATAN, PELANTIKAN Bagian Kesatu Penetapan Calon Terpilih dan Pengesahan Pengangkatan Pasal 56 (1) Pasangan calon Gubernur dan wakil Gubemur yang memperoleh suara lebih dari 50% (lima puluh persen) jumjah suara sah ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih; (2) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak terpenuhi, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang memperoleh lebih 30% (tiga puluh persen) dari jumlah suara sah, pasangan calon yang perolehan suaranya terbesar ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih dengan Keputusan KPU Provinsi; (3) Dalam hal pasangan calon yang perolehan suara terbesar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdapat lebih dari satu pasangan calon yang perolehan suaranya sama, penentuan pasangan calon terpilih dilakukan berdasarkan wilayah perolehan suara yang lebih luas; (4) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak terpenuhi, atau tidak ada yang mencapai 30% (tiga puluh persen) dari jumlah suara sah, dilakukan pemilihan putaran kedua yang diikuti oleh pemenang pertama dan pemenang kedua; (5) Apabila pemenang pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diperoleh dua pasangan calon, kedua pasangan calon tersebut berhak mengikuti pemilihan putaran kedua; (6) Apabila pemenang pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diperoleh tiga pasangan calon atau lebih, penentuan peringkat pertama dan kedua dilakukan berdasarkan wilayah perolehan suara yang lebih luas; (7) Apabila pemenang kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diperoleh lebih dari satu pasangan calon. penentuannya dilakukan berdasarkan wilayah perolehan suara yang lebih luas; (8) Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang memperolehan suara terbanyak pada putaran kedua ditetapkan sebagai pasanga calon Gubernur dan Wakil Gubemur terpilih dengan Keputusan KPU Provinsi. Pasal 57 (1) Dalam hal calon wakil Gubemur terpilih berhalangan tetap, calon Gubemur terpilih dilantik menjadi Gubernur. (2) CaJon Gubemur sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diusulkan oleh DPRD Provinsi kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri untuk disahkan menjadi Gubemur. (3) Gubemur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengusulkan 2 (dua) orang calon wakil Gubemur kepada DPRD Provinsi, berdasarkan usul partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calonnya terpilih dalam pemilu Gubemur dan Wakil Gubemur, untuk dipilih dalam rapat paripurna DPRD Provinsi.

30 (4) Dalam hal Gubemur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari calon perseorangan, Gubemur mengusulkan dua orang calon wakil Gubemur kepada DPRD Provinsi, untuk dipilih dalam rapat paripurna DPRD Provinsi. (5) Pemilihan wakil Gubemur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4),dilaksanakan dalam rapat paripurna DPRD yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3A (tiga perempat) dari jumlah anggota DPRD, yang mekanisme pelaksanaannya sesuai dengan peraturan tata tertib DPRD, paling lama 60 (enam puluh) hari sejak dinyatakan berhalangan tetap. (6) Hasil pemilihan Wakil Gubemur sebagaimana dimaksud pada ayat (4), ditetapkan dengan keputusan DPRD Provinsi dan selanjutnya diusulkan kepada Presiden melalui Mentri Dalam Negeri untuk disahkan dan selanjutnya dilantik menjadi Wakil Gubemur. Pasal 58 (1) Dalam hal calon Gubemur terpilih berhalangan tetap, calon wakil Gubemur terpilih dilantik menjad Gubemur. (2) Calon wakil Gubemur sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diusulkan oleh DPRD Provinsi kepada Presiden melalui Mentri Dalam Negeri untuk disahkan menjadi Gubemur. (3) Gubemur sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengusulkan 2 (dua) orang calon wakil gubemur kepada DPRD Provinsi berdasarkan usul partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calonnya terpilih dalam Pemilu Gubenur dan Wakil Gubemur dan Wakil Gubernur untuk dipilih dalam rapat paripurna DPRD Provinsi. (4) Dalam hal Gubemur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari calon perseorangan, Gubemur mengusulkan dua orang calon wakil Gubemur kepada DPRD Provinsi, untuk dipilih dalam rapat paripurna DPRD. (5) Pemilihan wakil kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), dilaksanakan dalam rapat paripurna DPRD yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3A (tiga perempat) dari jumlah anggota DPRD Provinsi, yang mekanisme pelaksanaannya sesuai dengan peraturan tata tertib DPRD, paling lama 60 (enam puluh) hari sejak dinyatakan berhalangan tetap. (6) Hasil pemilihan wakil Gubenur sebagaimana dimaksud pada ayat (4), ditetapkan dengan keputusan DPRD Provinsi dan selanjutnya diusulkan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri, untuk disahkan dan selanjutnya dilantik menjadi wakil Gubenur. Pasal 59 (1) Dalam hal pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubemur terpilih berhalangan tetap, partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calonnya meraih suara terbanyak pertama dan kedua, mengusulkan pasangan calon kepada DPRD Provinsi untuk dipilih menjadi Gubenur dan Wakil Gubenur paling lama 60 (enam puluh) hari sejak dinyatakan berhalangan tetap. (2) Dalam hal pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur terpilih berasal dari calon perseorangan berhalangan tetap, pasangan calon yang meraih suara terbanyak kedua dan ketiga diusulkan KPU Provinsi kepada DPRD Provinsi untuk dipilih menjadi Gubenur dan Wakil Gubenur paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak dinyatakan berhalangan tetap. (3) Pemilihan pasangan Gubenur dan Wakil Gubenur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dalam rapat paripuma DPRD Provinsi yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4

31 (tiga perempat) dari jumlah anggota DPRD Provinsi, yang mekanisme pelaksanaannya sesuai dengan peraturan tata tertib DPRD. (4) Hasil pemilihan pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan dengan keputusan DPRD dan selanjutnya diusulkan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri untuk disahkan dan selanjutnya dilantik menjadi Gubenur dan Wakil Gubenur. Pasal 60 (1) Pasangan calon dan/atau tim kampanye yang terbukti melakukan pelanggaran menjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih, berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dikenai sanksi sebagai pembatalan pasangan calon. (2) Pembatalan pasangan calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh KPU Provinsi berdasarkan hasil rapatpleno KPU Provinsi. (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), berlaku bagi pasangan calon terpilih. Pasal 61 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, dalam hal pasangan calon terpilih telah dilantik sebagai Gubenur dan Wakil Gubenur, berlaku ketentuan sebagaiman dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2005 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2008 Pasal 62 (1) DPRD Provinsi mengusulkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubemur terpilih paling lama dalam waktu 3 (tiga) hari kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri berdasarkan berita acara penetapan pasangan calon terpilih dari KPU Provinsi dan dilengkapi berkas pemilihan untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan. (2) Berdasarkan usul Pimpinan DPRD Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Presiden mengesahkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, paling lama dalam waktu 30 (tiga puluh) hari. Pasal 63 Pengesahan pengangkatan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dilakukan oleh Presiden paling lama dalam waktu 30 (tiga puluh) hari. Pasal 64 (1) Gubenur dan Wakil Gubenur sebelum memangku jabatannya dilantik dengan mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh pejabat yang melantik. (2) Sumpah/janji Gubenur dan Wakil Gubenur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: "Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai Gubenur dan Wakil Gubenur dengan sebaik-baiknya dan seadiladilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

32 Tahun 1945 dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa." (3) Gubenur dan Wakil Gubenur sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memegang jabatan selama 5 (lima) tahun terhitung sejak pelantikan dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan. Pasal 65 (1) Gubemur dan Wakil Gubemur sebelum memangku jabatannya dilantik oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden. (2) Pelantikan Gubenur dan Wakil Gubenur, sebagaimana di maksud pada ayat (1), dilaksanakan dalam rapat Paripurna DPRD Provinsi. (3) Pelantikan Gubemur dan Wakil Gubemur, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan di gedung DPRD Provinsi dalam rapat Paripurna DPRD Provinsi yang bersifat istimewa atau di tempat lain yang dipandang layak untuk itu. (4) Pada acara Pelantikan Gubenur dan Wakil Gubenur, dilaksanakan juga serah terima jabatan dihadapan Pejabat yang melantik, kecuali dengan pertimbangan keadaan atau situasi yang tidak memungkinkan, serah terima jabatan dapat dilaksanakan pada waktu dan tempat yang ditentukan kemudian paling lama 1 (satu) minggu setelah tanggal pelantikan. Bagian Kedua Pelantikan Pasal 66 Tata cara pelantikan Gubenur dan Wakil Gubenur sesuai dengan Peraturan TataTertib DPRD Provinsi. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 67 (1) Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan kewajibannya sebagai penyelenggara Pemilu Gubenur dan Wakil Gubenur, KPU Provinsi menyampaikan laporan untuk setiap tahap pelaksanaan Pemilu Gubenur dan Wakil Gubenur kepada DPRD Provinsi menyampaikan informasi kegiatannya kepada masyarakat. (2) Setelah semua tahapan penyelenggaraan pemilihan dilaksanakan, KPU Provinsi menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran yang diterima KPU Provinsi dari dana hibah APBD kepada DPRD Provinsia. (3) Laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disampaikan setelah dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan/atau aparat pengawas fungsional lainnya. Pasal 68 Ketentuan tata cara pelaksanaan rekapitulasi hasil peiighitungan suara dalam Pemilu Gubenur dan Wakil Gubenur oleh PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi sebagaimana dimaksud dalam

33 Peraturan ini, berlaku untuk tata cara pelaksanaan rekapitulasi hasil perolehan suara oleh PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi apabila terjadi Peinilu Gubenur dan Wakil Gubenur Putaran Kedua. Pasal 69 Pelanggaran terhadap ketentuan penghitungan suara di PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi dikenakan sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun Pasal 70 (1) Penyimpanan Dokumen Berita Acara beserta lampiran dan alat kelengkapan penghitungan suara yang ada di PPS disimpan di Kantor Kelurahan. (2) Penyimpanan Dokumen Berita Acara beserta lampiran dan alat kelengkapan penghitungan suara yang ada di PPK di simpan di Kantor Kecamatan. Pasal 71 (1) Dalam proses rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam Pemilu Gubenur dan Wakil Gubenur oleh PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi dalam Peraturan ini, tidak menggunakan bentuk formulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IV Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 jis Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun (2) Bentuk dan jenis formulir rekapitulasi hasil penghitungan an suara oleh PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi adalah sebagaimana dimaksud dalam lampiran Peraturan ini. Pasal 72 (1) KPU Provinsi dapat menjalin kerjasama dengan instansi kepolisian dalam menjaga keamanan dalam proses rekapitulasi penghitungan suara di PPS, PPK dan KPU Kabupaten/ Kota dan KPU Provinsi dalam penyelenggaraan Pemilu Gubenur dan Wakil Gubenur. (2) KPU Provinsi dapat menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi dalam penyediaan fasilitasa untuk rekapitulasi penghitungan suara di tingkat Provinsi. (3) KPU Kabupaten/Kota dapat menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam penyediaan fasilitas untuk rekapitulasi penghitungan suara pada tingkat Kabupaten/Kota. (4) PPK dapat menjalin kerjasama dengan Camat dalam penyediaan fasilitas untuk rekapitulasi penghitungan suara pada tingkat PPK. (5) PPS dapat menjalin kerjasama dengan Lurah dalam penyediaan fasilitas untuk rekapitulasi penghitungan suara pada tingkat PPS. Pasal 73 Dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Gubenur dan Wakil Gubenur, PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi dapat menggunakan sarana komputer dan peralatan pendukungnya. Pasal 74 Dalam menyelesaikan perselisihan hasil Pemilu Gubenur dan Wakil Gubenur : a. KPU Provinsi sebagai termohon berpedoman kepada Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008;

34 b. Anggota KPU Provinsi dan/atau Anggota KPU Kabupaten/Kota, serta PPK, PPS, dan KPPS di wilayah kerjanya tidak dibenarkan menjadi saksi/saksi ahli dari pasangan calon sebagai pihak pemohon. BAB IX Pasal 75 KPU Provinsi menetapkan pcdoman teknis tcntang rata cara pciaksanaan rckapituiasi penghitungan suara di KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK dan PPS dalam Pemilu Gubenur dan Wakil Gubenur dengan berpedoman kepada Keputusan ini. Pasal 76 Keputusan ini mulai berlaku pada tangga! ditetapkan,agar setiap orang mengetahuinya. Uitetapkan : di lernate pada tanggal : 6 Juni 2013 KETUA, ltd MULIADI TUTUPOHO Salinan sesuai dengan aslinya KOMISI PEMILfflAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA Sekretaris Drs. MA NAF SURABAYA, M.Si NIP. 1957() O

35 LAMPIRAN : KEPUTUSAN KPU PROVINSI MALUKU UTARA NOMOR 46/Kpts-Pro.029/2013 CONTOH JENIS FORMULIR REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBENUR WAKIL GUBENUR PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 DITINGKAT DESA/ KELURAHAN (FORMULIR D) 1. Model D-KWK.KPU Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Unium Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Desa/Kelurahan oleh Panitia Pemungutan Suara. 2. Model Dl - KWK.KPU Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Desa/Kelurahan. 3. Lampiian Model Dl - KWK.KPU (Ukuran Kecil ) Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suaia Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Desa/Kelurahan. 4. Lampiran Model Dl - KWK.KPU (Ukuran Piano) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Desa/ Kelurahan. 5. Model D2 - KWK.KPU Pernyataan Keberatan Saksi dan Kejadian Khusus yang Berhubungan dengan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Panitia Pemungutan Suara. 6. Model D3 - KWK.KPU Surat Pemberitahuan Waktu dan Tempat Rekapitulasi Hasil Penghitungan di Tingkat Desa/Kelurahan. 7. Model D4 - KWK.KPU Surat Pengantar Penyampaian Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Suaia dari PPS ke PPK. 8. Model D5 - KWK.KPU Berita Acara Penerimaan Kotak Suaia dan Berkas Kelengkapan Administrasi dari PPS; 9. Model D6 - KWK.KPU Tanda Terima Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Suaia Pemilihan Umum Gubenur Dan wakil Gubenur di Tingkat Desa/ Kelurahan. KETUA, Ttd MULIADITUTUPOHO uai dengan aslinya KOMISI P'EMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA NIP.

36 MODEL D-KWK.KPU BERITA ACARA REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBENUR WAKIL GUBENUR DI TINGKAT DESA/ KELURAHAN OLEH PANITIA PEMUNGUTAN SUARA Pada hari ini tanggal bulan tahun Panitia Pemungutan Suara mengadakan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur dalam rapat Panitia Pemungutan Suaia, dihadiri oleh saksi pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur, Panitia Pengawas Lapangan Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur, Pemantau Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur dan anggota masyarakat bertempat di : Desa/Kelurahan Kecamatan : Kabupaten/Kota : Provinsi : Maluku Utara Telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Mencatat hal-hal sebagai berikut: a. Jumlah pemilih dalam salinan daftar pemilih tetap untuk di wilayah PPS yang bersangkutan; b. Jumlah pemilih dalam salinan daftar pemilih tetap untuk di wilayah PPS yang bersangkutan menggunakan hak pilih;; c. Jumlah pemilih terdaftar yang tidak menggunakan hak pilih dari seluruh wilayah PPS yang bersangkutan; d. Jumlah pemilih dari lain; e. Jumlah pemilih yang memilih dengan menggunakan KTP atau KK karena tidak terdaftar dalam DPT; f. Jumlah surat suara yang diterima oleh dalam wilayah PPS (termasuk cadangan); g. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos dari seluruh di wilayah PPS yang bersangkutan; h. Jumlah surat suara tidak terpakai dari seluruh di wilayah PPS yang bersangkutan; i. Jumlah surat suara yang terpakai dari seluruh di wilayah PPS yang terdiri dari suara sah dan suara tidak sah. 2. Melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara dengan menghitung perolehan suaia masingmasing pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur. 3. Menerima, mecatat, memeriksa dan memutuskan Keberatan/kejadian khusus yang diajukan oleh saksi sebagaiman terlampir dalam Model D2 - KWK.KPU. Demikian Berita Acara dibuat dalam ( ) rangkap yang masing-masing rangkap ditandatangani oleh Ketua, dan Anggota-anggota PPS serta saksi pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur yang hadir. Berita Acara ini dilampiri : 1) Rekapitulasi Catatan Pelaksanaan Penghitungan Suara dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di dalam Wilayah Desa/Kelurahan (Model DI - KWK.KPU)

37 2) Rekapitulasi Seitifikat Hasil Penghitungan Suara untuk Pasangan Calon Gubenur dan Wakil Gubenur di dalam Wilayah Desa /Keluarahan (Lampiran Model Dl - KWK.KPU) 3) Pernyataan Keberatan Saksi dan Kejadian Khusus yang berhubungan dengan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Kelurahan (Model D2 - KWK.KPU). Masing-masing rangkap Berita Acara disampaikan kepada : 1. 1 (satu) rangkap untuk PPK (satu) rangkap untuk saksi yang nadir PANITIA PEMUNGUTAN SUARA No. Jabatan Nama TandaTangan 1. Ketua ( ) 2. Anggota ( ) 3. Anggota ( ) Saksi-Saksi dari pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur 1 IR. Namto H Roba, SH dan ( ) Drs. Ismail Arifin, M.Si. 2 Drs. H.Muhadjir Albaar, M.Si ( ) Sahrin Hamid, SH 3 Ahmad Hidayat Mus, SE dan ( ) Ir. Hasan Doa, MT. 4 Drs. Syamsir Andili dan ( ) Benny Laos 5 KH. Abdul Gani Kasuba, Lc ( ) Ir. Natsir Thaib 6 Ir. Hein Namotemo, MSP dan ( ) Drs. A. Malik Ibrahim, MTP

38 Rekapitulasi catatan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur di dalam wilayah desa/keluraha MODEL Dl-KWK.KPU Pemilu : Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Desa/Kelurahan Kecamatan NO A 1 URAIAN DATA PEMILIH Jumlah Pemilih dalam salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 1 2 Lk Jlh Provinsi : Maluku Utara Jlh Akhir Jumlah Pemilih dalam salman DPT yang menggunakan hak pilih Jumlah Pemilih dalam salinan DPT yang tidak menggunakan hak pilih Jumlah Pemilih dari lain Lk Pr Lk.Hh 5 Jumlah Pemilih yang menggunakan KTP/KK TANDA TANGAN PPS TANDA TANGAN SAKSI PASANGAN CALON

39 B. Data Penggunaan dan Penerimaan Surat Suara NO 1 URAIAN Surat suara yang diterima (termasuk cadangan) Surat suara yang terpakai 3 4 Surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos Surat suara yang tidak terpakai. C. Klasifikasi Surat Suara yang terpakai, berisi Surat Sah dan Tidak Sah serta jumlah 1 Surat Suara Sah untuk seluruh pasangan calon Gubemur dan Wakil Gubemur 2 Surat Suara tidak Sah 3 Jumlah Surat Suara Sah dan tidak Sah 4 Jumlah Apabila terdapat kesalahan penulisan angka, dicoret angka yang salah kemudian angka yang salah diperbaiki dan harus di paraf oleh Ketua PPS NO Nama Jabatan Ketua Angg. Angg. Tandatangan NO NAMA SAKSI Ir. NAMTOHROBA, SH Drs. ISMAIL ARIFIN, MSi Drs. H. MIHAD.IIR ALBAAR, M.S SAHRIN HAMID, SH AHMAD HIDAVAT MUS, SE Ir. HASAN DOA, MT Drs. SYAMSIR ANDILI BENNY LAOS KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATSIR THAIB Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP 16 I Hi Akhir TANDATANGAN

40 1 Rekapitulasi sertifikat hasil penghitungan suara untuk pasangan calon Pemilihan I mum Gubernur dan Wakil Gubernur di dalam wilayah desa/keluraha (Diisi berdasarkan formulir Lampiran Model Cl - KWK. KPU) Lampiran MODEL DI- KWK.KPU Desa/Kelurahan Kabupaten/Kota Kecamatan Provinsi : Maluku Utara NO URUT A NAMA PASANGAN CALON GUBERNUR WAKIL GUBERNUR HASIL PEROLEHAN SUARA Ir. NAMTO H ROBA, SH Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si Drs. H. MUHADJIR ALBAAR, M.S SAHRIN HAMID, SH AHMAD HIDAYAT MUS, SE Ir. HASAN DOA, MT Drs. SYAMSIR ANDILI BENNY LAOS KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATSIR THAIB Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA Jumlah Suara Sah untuk seluruh Pasangan Calon TANDA TANGAN PPS 1 2 TANDA TAJNGAN SAKSI PASANGAN CALON Jumlah Akhir

41 A JUMLAH SUARA TIDAK SAH B JUMLAH SUARA SAHA dan TIDAK SAH NO Nama Jabatan 1 Ketua 2 Angg. 3 Angg Tandatangan NO TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA NAMA SAKSI Ir. NAMTO H ROBA, SH Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si Drs. H. MUHADJ1R ALBAAR, M.S SAHRIN HAMID, SH AHMAD HIDAYAT MUS, SE Ir. HASAN DOA, MT Drs. SYAMSIR ANDILI BENNY LAOS KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATSIR THAIB Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP Jumlah Akhir TANDATANGAN

42 MODEL D2-KWK.KPU PERNYATAAN KEBERATAN SAKSI KEJADIAN KHUSUS YANG BERHUBUNGAN DENGAN REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH WAKIL DAERAH Dl TINGKAT DESA/KELURAHAN OLEH PANITIA PEMUNGUTAN SUARA Desa/Kelurahan*) Kecamatan : Kabupaten/Kota*) : Provinsi : Maluku Utara Catatan pernyataan keberatan oleh saksi dan kejadian khusus sebagai berikut:, 2013 SAKSI YANG MENGAJUKAN KEBERATA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA KETUA Catatan : * Coret yang tidak perlu Apabila tidak ada keberatan ditulis "\ '

43 MODEL D3 - KWK.KPU SURAT PEMBERITAHUAN WAKTU TEMPAT REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA DI TINGKAT DESA/KELURAHAN Diberitahukan kepada saksi pasangan calon Gubemur dan Wakil Gubernur/Tim Kampanye, bahwa pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Gubemur dan Wakil Gubemur di Tingkat Desa/Kelurahan *), diselenggarakan pada: Hari : Tanggal : W a k t u : Tempat/Alamat : 2013 PNITIA PEMUNGUTAN SUARA KETUA Catatan : *Coret yang tidak perlu Saksi pasangan calon harus membawa Surat Mandat dari Tim Kampanye

44 MODEL D4 - KWK.KPU SURAT PENGANTAR Perihal : Penyempaian Berita Acara Kepada: Rekapitulasi Hasil Penghitungan Yth. Ketua PPK Suara di PPS Di,- Bersama ini disampaiakn Berita Acara beserta Lampiran dalam pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di : Desa/Keluraha : Kecamatan : Kabupaten/Kota : Provinsi : Maluku Utara Jenis kelengkapan administrasi dan formulir rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPS, terdiri dari: 1. Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tingkat Desa/Kelurahan oleh Panitia Pemungutan Suara (Model D KWK.KPU) 2. Rekapitulasi catatan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah di dalam wilayah desa / kelurahan (Model D1 KWK.KPU) 3. Rekapitulasi Sertifikat Hasil Penghitungan Suara untuk Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di dalam Wilayah Desa/Keluarahan (Lampiran Model D1 - KWK.KPU) 4. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tingkat Desa/Kelurahan (Lampiran Model D1 - KWK.KPU Ukuran Besar) 5. Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Panitia Pemungutan Suara (Model D2 - KWK.KPU) 6. Surat pengantar penyampaian Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di Panitia Pemungutan Suara (Model D3 - KWK.KPU) 7. Berita Acara Penerimaan Kotak Suara, berkas kelengkapan Admnistrasi dari Panitia Pemungutan Suara (Model D5 - KWK.KPU), YANG MENYERAHKAN YANG MENERIMA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA PANITIAN PEMILIHAN KECAMATAN, KETUA, Catatan : 1. *) Coret yang tidak perlu. 2. Lembar 1 untuk PPS. 3. Lembar 2 untuk PPK.

45 MODEL D5-KWK.KPU BERITA ACARA PENERIMAAN KOTAK SUARA BERKAS KELENGKAPAN ADMINISTRASI DARI PANITIA PEMUNGUTAN SUARA Pada hari ini tanggal bulan tahun Panitia Pemilihan Kecamatan dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur telah menerima kotak suara yang berisi: Dari: PPS : PPK : Kabupaten/Kota : Provinsi : Maluku Utara Demikian Berita Acara Penerimaan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN NO Nama TandaTangan 1. Ketua : ( ) 2. Anggota : ( ) 3. Anggota : ( ) 4. Anggota : ( ) 5. Anggota : Catatan : *) Coret yang tidak Perlu

46 MODEL D6 - KWK.KPU TANDA TERIMA PENYAMPAIAN BERITA ACARA SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM GUBERNUR WAKIL GUBERNUR Dl TINGKAT DESA/KELURAHAN NO NAMA SAKSI DARIPASANGAN TANDATANGAN CALON 1 Ir. NAMTO H ROBA, SH Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si Drs. H. MUHADJIR ALBAAR, M.S 2 SAHRIN HAMID, SH AHMAD HIDAYAT MUS, SE 3 Ir. HASAN DOA, MT 4 Drs. SYAMSIR ANDILI BENNY LAOS KH. ABDUL GAM KASUBA, Lc 5 Ir. MUHAMMAD NATSIR THAIB 6 Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP 7 PPL, 2013 Yang Menyerahkan PANIT1A PEMUNGUTAN SUARA KETUA

47 CONTOH JENIS FORMULIR REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBENUR WAKIL GUBENUR PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 DIT1NGKAT KECAMATAN (FORMULIR DA) 1. Model DA - KWK.KPU Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan. 2. Model DA 1-KWK.KPU Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Kecamatan. 3. Lampiran Model DAI - KWK.KPU (UkuranKecil ) Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Kecamatan. 4. Lampiran Model DAI - KWK.KPU (Ukuran Piano) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Kecamatan. 5. Model DA2 - KWK.KPU Pernyataan Keberatan Saksi dan Kejadian Khusus yang Berhubungan dengan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Panitia Pemilihan Kecamatan.. 6. Model DA3 - KWK.KPU Surat Pemberitahuan Waktu dan Tempat Rekapitulasi Hasil Penghitungan di Tingkat Kecamatan. 7. Model DA4 - KWK.KPU Surat Pengantar Penyampaian Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Suara dari PPK ke KPU Kabupaten/Kota. 8. Model DA5 - KWK.KPU Berita Acara Penerimaan Kotak Suara dan Berkas Kelengkapan Administrasi dari PPK; 9. Model DA6 - KWK.KPU Tanda Terima Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur Dan wakil Gubenur di Tingkat Kecamatan.

48 MODEL DA- KWK.KPU BERITA ACARA REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBENUR WAK1L GUBENUR DI TINGKAT DESA7 KELURAHAN OLEH PANIT1A PEMILIHAN KECAMATAN Pada hari ini tanggal bulan tahun Panitia Pemilihan Kecamatan mengadakan rekapitulasi hasil penghitungaii suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur dalam rapat Panitia Pemilihan Kecamatan, dihadiri oleh saksi pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur, Panitia Pengawas Kecamatan Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur, Pemantau Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur dan anggota masyarakat bertempat di : Kecamatan : Kabupaten/Kota*) : Provinsi : Maluku Utara Telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Mencatat hal-hal sebagai berikut: a. Jumlah pemilih dalam salinan daftar pemilih tetap untuk PPS di wilayah PPK; b. Jumlah pemilih dalam salinan daftar pemilih tetap untuk PPS di wilayah PPK yang menggunakan hak pilih; c. Jumlah pemilih dalam salinan daftar pemilih tetap untuk PPS di wilayah PPK yang tidak menggunakan hak pilih; d. Jumlah pemilih dari lain; e. Jumlah pemilih yang memilih dengan menggunakan KTP atau KK karena tidak terdaftar dalam DPT; f. Jumlah surat suara yang diterima oleh PPS dalam wilayah PPK (termasuk cadangan); g. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos dari seluruh PPS di wilayah PPK; h. Jumlah surat suara tidak terpakai dari seluruh PPS di wilayah PPK; i. Jumlah surat suara yang terpakai dari seluruh PPS di wilayah PPK yang terdiri dari suara sah dan suara tidak sah. 2. Melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara dengan menghitung perolehan suara masingmasing pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur. 3. Menerima, mecatat, memeriksa dan memutuskan Keberatan/kejadian khusus yang diajukan oleh saksi sebagaiman terlampir dalam Model DA2 - KWK.KPU. Demikian Berita Acara dibuat dalam ( ) rangkap yang masing-masing rangkap ditandatangani oleh Ketua, dan Anggota-anggota PPK serta saksi pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur yang hadir. Berita Acara ini dilampiri : 1) Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di tingkat Kecamatan (Model DAI - KWK.KPU) 2) Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara untuk Pasangan Calon Gubenur dan Wakil Gubenur di tingkat Kecamatan (Lampiran Model DAI - KWK.KPU)

49 3) Pernyataan Keberatan Saksi dan Kejadian Khusus yang berhubungan dengan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Kecamatan (Model DA2 - KWK.KPU). Masing-masing rangkap Berita Acara disampaikan kepada : 1. 1 (satu) rangkap untuk KPU Kabupaten/Kota (satu) rangkap untuk saksi yang hadir PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN No. Jabatan Nama Tanda Tangan 1. Ketua 2. Anggota 3. Anggota 4. Anggota 5. Anggota Saksi-Saksi dari pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur 1 IR. Namto H Roba, SH dan ( ) Drs. Ismail Arifin, M.Si. 2 Drs. H.Muhadjir Albaar, M.Si ( ) Sahrin Hamid, SH 3 Ahmad Hidayat Mus, SE dan ( ) Ir. Hasan Doa, MT. 4 Drs. Syamsir Andili dan ( ) Benny Laos 5 KH. Abdul Gani Kasuba, Lc ( ) Ir. Natsir Thaib 6 Ir. Hein Namotemo, MSP dan ( ) Drs. A. Malik Ibrahim, MTP

50 Rekapitulasi catatan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilihan Umum Gubemur dan Wakil Gubemur di PPS dalam wilayah Kecamatan. MODEL DAI -KWK.KPU Pemilu Gubemur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi Maluku Utara N URAIAN O Jlh Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Jlh Akhir Pindahan A 1 DATA PEMILIH Jumlah Pemilih dalam salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Lk Pr Jlh 2 Jumlah Pemilih dalam salinan DPT yang menggunakan hak pilih Lk Pr Jlh 3 Jumlah Pemilih dalam salinan DPT yang tidak menggunakan hak pilih Lk Pr Jlh 4 5 Jumlah Pemilih dari lain Jumlah Pemilih yang menggunakan KTP/KK TANDA TANGAN PPK TANDA TANGAN SAKSl PASANGAN CALON

51 B. Data Penggunaan dan Penerimaan Surat Suara N URAIAN O Jlh Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Jlh Akhir Pindahan 1 Surat suara yang diterima (termasuk cadangan) 2 Surat suara yang terpakai 3 4 Surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos Surat suara yang tidak terpakai. C. Klasifikasi Surat Suara yang terpakai, berisi Surat Sah dan Tidak Sah serta jumlah /PPS 1 Surat Suara Sah untuk seluruh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur 2 Surat Suara tidak Sah 3 Jumlah Surat Suara Sah dan tidak Sah 4 Jumlah 5 Jumlah PPS Catatan : Apabila terdapat kesalahan penulisan angka, dicoret angka yang salah kemudian angka yang salah diperbaiki dan harus di paraf oleh Ketua PP NO Nama Anggota PPK Jabatan Ket Angg. Angg. Angg. Angg. Tandatangan NO NAMA SAKSI Ir. NAMTO H ROBA, SH Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si Drs. H. Ml HADJIR ALBAAR, M.S SAHRIN HAMID, SH AHMAD H1DAYAT MUS, SE Ir. HASAN DOA, MT Drs. SYAMSIR ANDILI BENNY LAOS KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATSIR THAIB Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP TANDATANGAN

52 Rekapitulasi sertifikat hasil penghitungan suara untuk pasangan calon Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur di PPS dalam wilayah Kecamatan Lampiran MODEL DAI- KWK.KPU (Diisi berdasarkan formulir Lampiran Model Dl - KWK. KPU) Kecamatan : Kabupaten/Kota : Provinsi : Maluku Utara A HASIL PEROLEHAN SUARA Ir. NAMTO H ROBA, SH Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si Drs. H. MUHADJ1R ALBAAR, MS SAHRIN HAMID, SH AHMAD HIDAYAT MUS, SE Ir. HASAN DOA, MT Drs. SYAMSIR ANDILI BENNY LAOS KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATSIR THAIB Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP Jlh Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Pindahan Jumlah Suara Sah untuk seluruh Pasangan Calon TANDA TANGAN PPK TANDA TANGAN SAKSI PASANGAN CALON Jlh Akhir

53 B SURAT SUARA TIDAK SAH C SURAT SUARA SAH dan TIDAK SAH NO Nama Anggota PPK Jabatan 1 Ketua 2 Angg. 3 Angg. 4 Angg. 5 Angg. Jlh Pindahan Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Jlh Akhir Tandatangan NO NAMA SAKSI TANDATANGAN 1 Ir. NAMTO H ROBA, SH Drs. ISMAIL ARIFEN, M.Si 2 Drs. H. MUHADJIR ALBAAR, M.S SAHRIN HAMID, SH 3 AHMAD HIDAYAT MUS, SE Ir. HASAN DOA, MT 4 Drs. SYAMSIR ANDILI BENNY LAOS 5 KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATSIR THAIB 6 Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP

54 MODEL DA2-KWK.KPU PERNYATAAN KEBERATAN SAKSI KEJADIAN KHUSUS YANG BERHUBUNGAN DENGAN REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH WAKIL DAERAH Dl TINGKAT KECAMATAN OLEH PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN Kecamatan : Kabupaten/Kota*) : Provinsi : Maluku Utara Catatan pernyataan keberatan oleh saksi dan kejadian khusus sebagai berikut:, 2013 SAKSI YANG MENGAJUKAN KEBERATA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN KETUA Catatan : * Coret yang tidak perlu Apabiia tidak ada keberatan ditulis "Ml 111.'

55 MODEL DA3 - KWK.KPU SURAT PEMBERITAHUAN WAKTU TEMPAT REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA Dl TINGKAT KECAMATAN Diberitahukan kepada saksi pasangan calon Gubemur dan Wakil Gubernur/Tim Kampanye, bahwa pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Gubemur dan Wakil Gubemur di Tingkat Kecamatan, diselenggarakan pada: Hari : Tanggal : W a k t u : Tempat/Alamat :, 2013 PNITIA PEMUILIHAN KETUA KECAMATAN Catatan : Saksi pasangan calon harus membawa Surat Mandat dari Tim Kampanye

56 MODEL DA4 - KWK.KPU SURAT PENGANTAR Perihal : Penyempaian Berita Acara Kepada : Rekapitulasi Hasil Penghitungan Yth. Ketua KPU Kab/Kota *) Suara di PPS Di, - Bersama ini disampaiakn Berita Acara beserta Lampiran dalam pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di : Kecamatan : Kabupaten /Kota*) : Provinsi : Maluku Utara Jenis kelengkapan administrasi dan formulir rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPS, terdiri dari : 1. Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (Model DA - KWK.KPU) 2. Rekapitulasi catatan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah di PPS dalam wilayah Kecamatan (Model DA1 - KWK.KPU) 3. Rekapitulasi Sertifikat Hasil Penghitungan Suara untuk Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di PPS dalam Wilayah Kecamatan (Lampiran Model DA1 - KWK.KPU) 4. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tingkat Kecamatan (Lampiran Model DA1 - KWK.KPU Ukuran Besar) 5. Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Panitia Pemilihan Kecamatan (Model DA2 - KWK.KPU) 6. Surat pengantar penyampaian Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di Panitia Pemilihan Kecamatan (Model DA3 - KWK.KPU) 7. Berita Acara Penerimaan Kotak Suara, berkas kelengkapan Admnistrasi dari Panitia Pemilihan Kecamatan (Model DA5 - KWK.KPU), YANG MENYERAHKAN YANG MENERIMA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN KPU Kab/Kota *) KETUA, Catatan : 1. *) Coret yang tidak perlu. 2. Lembar 1 untuk PPK. 3. Lembar 2 untuk KPU Kab/Kota.

57 MODEL DA5 - KWK.KPU BERITA ACARA PENERIMAAN KOTAK SUARA BERKAS KELENGKAPAN ADMINISTRASI DARI PANITIA PEMUNGUTAN SUARA Pada hari ini tanggal bulan tahun Komisi Pemilihan Umum Kab/Kota*) dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara telah menerima kotak suara yang berisi: '). 10. Dari : PPK : Kabupaten/Kota*) : Provinsi : Maluku Utara Demikian Berita Acara Penerimaan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. KPU Kab/Kota ) NO Nama TandaTangan 1. Ketua : ( ) 2. Anggota : ( ) 3. Anggota : ( ) 4. Anggota : ( ) 5. Anggota : ( ) Catatan : *) Coret yang tidak Perlu

58 MODEL DA6 - KWK.KPU TANDA TERIMA PENYAMPAIAN BERITA ACARA SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM GUBERNUR WAKIL GUBERNUR Dl TINGKAT KECAMATAN NO NAMA SAKSI DARI PASANGAN TANDATANGAN CALON Ir. NAMTO H ROBA, SH 1 2 Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si Drs. H. MUHADJIR ALBAAR, M.S SAHRIN HAMID, SH AHMAD HIDAYAT MUS, SE 3 Ir. HASAN DOA, MT 4 5 Drs. SYAMSIR ANDILI BENNY LAOS KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATSIR THA1B 6 Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP 7 PANWAS KECAMATAN 2013 Yang Menyerahkan PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN KETUA

59 CONTOH JENIS FORMULIR REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBENUR WAKIL GUBENUR PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 DITINGKAT KABUPATEN/KOTA (FORMULIR DB) 1. Model DB - KWK.KPU Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Kabupaten/Kota oleh KPU Kabupaten/Kota.. 2. Model DB1 - KWK.KPU Catatan Pelaksanaaii Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Kabupaten/Kota. 3. Lampiran Model DB1 - KWK.KPU Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Kabupaten/Kota. 4. Model DB2 - KWK.KPU Pernyataan Keberatan Saksi dan Kejadian Khusus yang Berhubungan dengan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di KPU Kabupaten/Kota. 5. Model DB3 - KWK.KPU Surat Pemberitahuan Waktu dan Tempat Rekapitulasi Hasil Penghitungan di Tingkat Kabupaten/Kota. 6. Model DB4 - KWK.KPU Surat Pengantar Penyampaian Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Suara dari KPU Kabupaten/Kota ke KPU Provinsi. 7. Model DB5 - KWK.KPU Berita Acara Penerimaan Kotak Suara dan Berkas Kelengkapan Administrasi dari KPU Kabupaten/Kota; 8. Model DB6 - KWK.KPU Tanda Terima Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur Dan wakil Gubenur di Kabupaten/Kota.

60 MODEL DB-KWK.KPU BERITA ACARA REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBENUR WAKIL GUBENUR DI TINGKAT DESA/ KELURAHAN OLEH KPU KABUPATEN/KOTA Pada hari ini tanggal bulan tahun KPU Kabupaten/Kota mengadakan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Uraum Gubenur dan Wakil Gubenur dalam rapat KPU Kabupaten/Kota, dihadiri oleh saksi pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur, Pemantau Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur dan anggota masyarakat bertempat di : Kabupaten/Kota*) : Provinsi : Maluku Utara Telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Mencatat hal-hal sebagai berikut: a. Jumlah peinilih dalam salinan daftar pemilih tetap untuk PPK di wilayah Kabupaten/Kota; b. Jumlah pemilih dalam salinan daftar pemilih tetap untuk PPK di wilayah KPU Kabupaten/Kota yang menggunakan hak pilih; c. Jumlah pemilih dalam salinan daftar pemilih tetap untuk PPK di wilayah KPU Kabupaten/Kota yang tidak menggunakan hak pilih; d. Jumlah pemilih dari lain; e. Jumlah pemilih yang memilih dengan menggunakan KTP atau KK karena tidak terdaftar dalam DPT; f. Jumlah surat suara yang diterima oleh PPK dalam wilayah KPU Kabupaten/Kota (termasuk cadangan); g. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos dari seluruh PPK di wilayah KPU Kabupaten/Kota; h. Jumlah surat suara tidak terpakai dari seluruh PPK di wilayah KPU Kabupaten/Kota; i. Jumlah surat suara yang terpakai dari seluruh PPK di wilayah KPU Kabupaten/Kota yang terdiri dari suara sail dan suara tidak sah. 2. Melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara dengan menghitung perolehan suara masingmasing pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur. 3. Menerima, mecatat, memeriksa dan memutuskan Keberatan/kejadian khusus yang diajukan oleh saksi sebagaiman terlampir dalam Model DB2 - KWK.KPU. Demikian Berita Acara dibuat dalam ( ) rangkap yang masing-masing rangkap ditandatangani oleh Ketua, dan Anggota-anggota KPU Kabupaten/Kota serta saksi pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur yang hadir. Berita Acara ini dilampiri : 1) Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di tingkat Kabupaten/Kota (Model DB1 - KWK.KPU) 2) Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara untuk Pasangan Calon Gubenur dan Wakil Gubenur di tingkat KPU Kabupaten/Kota (Lampiran Model DB1 - KWK.KPU)

61 3) Pernyataan Keberatan Saksi dan Kejadian Khusus yang berhubungan dengan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat KPU Kabupaten/Kota (Model DB2 - KWK.KPU). Masing-masing rangkap Berita Acara disampaikan kepada : 1. 1 (satu) rangkap untuk KPU Provinsi (satu) rangkap untuk saksi yang hadir KPU Kabupaten/Kota*) No. Jabatan Nama Tanda Tangan 1. Ketua 2. Anggota 3. Anggota 4. Anggota 5. Anggota Saksi-Saksi dari pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur 1 IR. Namto H Roba, SH dan ( ) Drs. Ismail Arifln, M.Si. 2 Drs. H.Muhadjir Albaar, M.Si ( ) Sahrin Hamid, SH 3 Ahmad Hidayat Mus, SE dan ( ) Ir. Hasan Doa, MT. 4 Drs. Syamsir Andili dan ( ) Benny Laos 5 KH. Abdul Gani Kasuba, Lc ( ) Ir. Natsir Thaib 6 Ir. Hein Namotemo, MSP dan ( ) Drs. A. Malik Ibrahim, MTP

62 Rekapituiasi catatan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur di PPK dalam wilayah Kabupaten/Kota. MODEL DB1-KWK.KPU Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Kabupaten/Kota Provinsi Maluku Utara N URAIAN O Jth Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Jlh Akhir Pindahan A 1 DATA PEMILIH Jumlah Pemilih dalam salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Lk Pr Jlh 2 Jumlah Pemilih dalam salinan DPT yang menggunakan hak pilih Lk Pr Jlh 3 Jumlah Pemilih dalam salinan DPT yang tidak menggunakan hak pilih Lk Pr Jlh 4 5 Jumlah Pemilih dari lain Jumlah Pemilih yang menggunakan KTP/KK TANDA TANGAN KPU KABUPATEN/KOTA*) TANDA TANGAN SAKSI PASANGAN CALON

63 1 B. Data Penggunaan dan Penerimaan Surat Suara N URAIAN O Jlh Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Jlh Akhir Pindahan 1 Surat suara yang diterima (termasuk cadangan) 2 Surat suara yang terpakai 3 4 Surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos Surat suara yang tidak terpakai. C. Klasifikasi Surat Suara yang terpakai, berisi Surat Sah dan Tidak Sah serta jumlah /PPS/PPK Surat Suara Sah untuk seluruh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur 2 Surat Suara tidak Sah Jumlah Surat Suara Sah dan tidak Sah 4 Jumlah 5 Jumlah PPS 6 Jumlah PPK Catatan : Apabila terdapat kesalahan penulisan angka, dicoret angka yang salah kemudian angka yang salah diperbaiki dan harus di paraf oleh Ketua PP NO Nama Anggota KPU Kab/Kota Jabatan Ket Angg. Angg. Angg. Angg. Tandatangan NO NAMA SAKSI Ir. NAMTO H ROBA, SH Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si Drs. a MUHADJIR ALBAAR, M.S SAHR1N HAMID, SH AHMAD HIDAYAT MUS, SE lr. HASAN DOA, MT Drs. SYAMSIR ANDILI BENNY LAOS KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATSIR THAIB Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP TANDATANGAN

64 Rekapitulasi sertifikat hasil penghitungan suara untuk pasangan calon Pemilihan I mum Gubernur dan Wakil Gubemur di PPK dalam wilayah Kabupaten/Kota Lampiran MODEL DB1 - KWK.KPU (Diisi berdasarkan formulir Lampiran Model DAI - KWK. KPU) Kavupaten/Kota : Provinsi : Maluku Utara A HASIL PEROLEHAN SUARA Ir. NAMTO H ROBA, SH Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si Drs. H. MUHADJIR ALBAAR, M.S SAHRIN HAMID, SH AHMAD HIDAYAT MUS, SE It. HASAN DO A, MT Drs. SYAMSIR ANDILI BENNY LAOS KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATSIR THAIB Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP Jlh Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Pindahan Jumlah Suara Sah untuk seluruh Pasangan Calon TANDA TANGAN KPU KABUPATEN/KOTA TANDA TANGAN SAKSI PASANGAN CALON Jlh Akhir

65 B SURAT SUARA TIDAK SAH C SURAT SUARA SAH dan TIDAK SAH NO Nama Anggota KPU Kab/Kota Jabatan 1 Ketua 2 Angg. 3 Angg. 4 Angg. 5 Angg. Jlh Pindahan Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Jlh Akhir Tandatangan NO NAMA SAKSI TANDATANGAN 1 Ir. NAMTO H ROBA, SH Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si 2 Drs. H. MUHADJIR ALBAAR, M.S SAHRIN HAMID, SH 3 AHMAD HIDAYAT MUS, SE Ir. HASAN DOA, MT 4 Drs. SYAMSIR ANDILI BENNY LAOS 5 KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATS1R THAIB 6 Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP

66 MODEL DB2 - KWK.KPU PERNYATAAN KEBERATAN SAKSI KEJADIAN KHUSUS YANG BERHUBUNGAN DENGAN REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH WAKIL DAERAH Dl TINGKAT KABUPATEN/KOTA OLEH KPU KABUPATEN/KOTA Kabupaten/Kota*) Provinsi : Maluku Utara Catatan pemyataan keberatan oleh saksi dan kejadian khusus sebagai berikut.2013 SAKSI YANG MENGAJUKAN KEBERATA KPU KAB/KOTA*) KETUA Catatan : * Coret yang tidak perlu Apabila tidak ada keberatan ditulis "MINI."

67 MODEL DB3 - KWK.KPU SURAT PEMBERITAHUAN WAKTU TEMPAT REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA Diberitahukan kepada saksi pasangan calon Gubemur dan Wakil Gubemur/Tim Kampanye, bahwa pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Gubemur dan Wakil Gubemur di Tingkat Kabupaten/Kota*), diselenggarakan pada: Hari Tanggal Waktu Tempat/Alamat 2013 KPU KAB/KOTA*).. KETU A Catatan : *) Coret yang tidak perlu Saksi pasangan calon harus membawa Surat Mandat dari Tim Kampanye

68 MODEL DB4 - KWK.KPU SURAT PENGANTAR Perihal : Penyempaian Berita Acara Kepada: Rekapitulasi Hasil Penghitungan Yth. Ketua KPU Provinsi Suara di PPS Maluku Utara Di,- Bersama ini disampaiakn Berita Acara beserta Lampiran dalam pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di : Kabupaten /Kota*) : Provinsi : Maluku Utara Jenis kelengkapan administrasi dan formulir rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPS, terdiri dari: 1. Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Tingkat KPU Kabupaten/Kota (Model DB - KWK.KPU) 2. Rekapitulasi catatan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah di PPK dalam wilayah Kabupaten/Kota (Model DB1 - KWK.KPU) 3. Rekapitulasi Sertifikat Hasil Penghitungan Suara untuk Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur di PPK dalam Wilayah Kabupaten/kota (Lampiran Model DB1 - KWK.KPU) 4. Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur di KPU Kabupaten/Kota (Model DB2 - KWK.KPU) 5. Surat pengantar penyampaian Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di KPU Kabupaten/Kota (Model DB3 - KWK.KPU) 6. Berita Acara Penerimaan berkas kelengkapan Admnistrasi dari KPU Kabupaten/Kota (Model DB5 - KWK.KPU), YANG MENYERAHKAN YANG MENERIMA KPU Kabupaten/Kota KPU Provinsi Maluku Utara KETUA, Catatan : 1. *) Coret yang tidak perlu. 2. Lembar 1 untuk KPU Kab/Kota. 3. Lembar 2 untuk KPU Provinsi Maluku Utara.

69 MODEL DB5 - KWK.KPU BERITA ACARA PENERIMAAN BERKAS KELENGKAPAN ADMINISTRASI DARI KPU KABUPATEN/KOTA Pada hari ini tanggal bulan tahun Komisi Pemilihan Umum Kab/Kota*) mengadakan Rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara bertempat di: Kabupaten/Kota*) : Provinsi : Maluku Utara Telah menyerahkan barang-barangdari Ketua KPU Kabupaten/Kota*) (.. 7. S Demikian Berita Acara Penerimaan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. KPU Provinsi Maluku Utara NO Nama TandaTangan 1. Ketua : ( ) 2. Anggota : ( ) 3. Anggota : ( ) 4. Anggota : ( ) 5. Anggota : Catatan : *) Coret yang tidak Perlu

70 MODEL DB6-KWK.KPU TANDA TERIMA PENYAMPAIAN BERITA ACARA SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM GUBERNUR WAKIL GUBERNUR Dl TINGKAT KABUPATEN/KOTA NO NAM A SAKSI DARI PASANGAN TANDATANGAN CALON Ir. NAMTO H ROBA, SH 1 Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si Drs. H. MUHADJIR ALBAAR, M.S 2 SAHRIN HAMID, SH AHMAD HIDAYAT MUS, SE 3 Ir. HASAN DOA, MT Drs. SYAMSIR ANDILI 4 BENNY LAOS KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc 5 Ir. MUHAMMAD NATSIR THAIB 6 Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP 7 PANWAS KABUPATEN/KOTA, 2013 Yang Menyerahkan KPU KABUPATEN/KOTA*) KETUA Catatan : *) Coret yang tidak perlu

71 CONTOH JENIS FORMUL1R REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBENUR WAKIL GUBENUR PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 DITINGKAT PROVINSI (FORMULIR DC) 1. Model DC - KWK.KPU Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Provinsi oleh KPU Provinsi. 2. Model DC1 - KWK.KPU Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Provinsi. 3. Lampiran Model DC1 - KWK.KPU Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat Provinsi. 4. Model DB2 - KWK.KPU Pernyataan Keberatan Saksi dan Kejadian Khusus yang Berhubungan dengan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di KPU Provinsi. 5. Model DB3 - KWK.KPU Surat Pemberitahuan Waktu dan Tempat Rekapitulasi Hasil Penghitungan di Tingkat Provinsi. 6. Model DC6-KWK.KPU

72 MODEL DC-KWK.KPU BERITA ACARA REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBENUR WAKIL GUBENUR DI TINGKAT DESA/ KELURAHAN OLEH KPU PROVINSI MALUKU UTARA Pada hari ini tanggal bulan tahun KPU Kabupaten/Kota mengadakan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur dalam rapat KPU Kabupaten/Kota, dihadiri oleh saksi pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur, Pemantau Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur dan anggota masyarakat bertempat di : Kabupaten/Kota*) : Provinsi : Maluku Utara Telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Mencatat hal-hal sebagai berikut: a. Jumlah pemilih dalam salinan daftar pemilih tetap untuk KPU Kabupaten/Kota di wilayah KPU Provinsi; b. Jumlah pemilih dalam salinan daftar pemilih tetap untuk KPU Kabupaten/Kota di wilayah KPU Provinsi yang menggunakan hak pilih; c. Jumlah pemilih dalam salinan daftar pemilih tetap untuk KPU Kabupaten/Kota di wilayah KPU Provinsi yang tidak menggunakan hak pilih; d. Jumlah pemilih dari lain; e. Jumlah pemilih yang meinilih dengan menggunakan KTP atau KK karena tidak terdaftar dalam DPT; f. Jumlah surat suara yang diterima oleh KPU Kabupaten/Koa (termasuk cadangan); g. Jumlah Surat Suara Tambahan yang diterima oleh KPU Kabupaten/Kota h. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos dari seluruh KPU Kabupaten/Kota di wilayah KPU Provinsi; i. Jumlah surat suara tidak terpakai dari seluruh KPU Kabupaten/Kota di wilayah KPU Provinsi; j. Jumlah surat suara yang terpakai dari seluruh KPU Kabupaten/Kota di wilayah KPU Provinsi yang terdiri dari suara sah dan suara tidak sah. 2. Melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara dengan menghitung perolehan suara masingmasing pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur. 3. Menerima, mecatat, memeriksa dan memutuskan Keberatan/kejadian khusus yang diajukan oleh saksi sebagaiman terlampir dalam Model DC2 - KWK.KPU. Demikian Berita Acara dibuat dalam ( ) rangkap yang masing-masing rangkap ditandatangani oleh Ketua, dan Anggota-anggota KPU Provinsi serta saksi pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubenur yang hadir. Berita Acara ini dilampiri : 1) Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubenur dan Wakil Gubenur di tingkat Provinsi (Model DC1 - KWK.KPU) 2) Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara untuk Pasangan Calon Gubenur dan Wakil Gubenur di tingkat KPU Provinsi (Lampiran Model DC1 - KWK.KPU)

73 3) Pernyataan Keberatan Saksi dan Kejadian Khusus yang berhubungan dengan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Gubenur dan Wakil Gubenur di Tingkat KPU Provinsi (Model DC2 -KWK.KPU). 1 (sau) rangkap Berita Acara disampaikan kepada saksi dan Bawaslu yang hadir. KPU PROVINSI MALUKU UTARA No. Jabatan Nama Tanda Tangan 1. Ketua 2. Anggota 3. Anggota 4. Anggota 5. Anggota Saksi-Saksi dari pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur 1 IR. Namto H Roba, SH dan ( ) Drs. Ismail Arifin, MSi. 2 Drs. H.Muhadjir Albaar, M.Si ( ) Sahrin Hamid, SH 3 Ahmad Hidayat Mus, SE dan ( ) Ir. Hasan Doa, MT. 4 Drs. Syamsir Andili dan ( ) Benny Laos 5 KH. Abdul Gani Kasuba, Lc ( ) Ir. Natsir Thaib 6 Ir. Hein Namotemo, MSP dan ( ) Drs. A. Malik Ibrahim, MTP

74 Rekapitulasi catatan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur di KPU Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi. Pemilu : Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Provinsi : Maluku Utara N URAIAN O Jlh Pindahan Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota A DATA PEMILIH 1 Jumlah Pemilih dalam salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Lk Pr Jlh 2 Jumlah Pemilih dalam salinan DPT yang menggunakan hak pilih Lk Pr Jlh 3 Jumlah Pemilih dalam salinan DPT yang tidak menggunakan hak pilih Lk Pr Jlh 4 5 Jumlah Pemilih dari lain Jumlah Pemilih yang menggunakan KTP/KK TANDA TANGAN KPU PROVINSI MALUKU UTARA TANDA TANGAN SAKSI PASANGAN CALON Kab/ Kota Kab/ Kota 5 6 MODEL DC1-KWK.KPU Kab/ Kab/ Kota Kota Jlh Akhir

75 1 B. Data Penggunaan dan Penerimaan Surat Suara N URA1AN O Jlh Pindahan Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota 1 Surat suara yang diterima (termasuk cadangan) 2 Surat suara yang terpakai 3 Surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos 4 Surat suara yang tidak terpakai. C. Klasifikasi Surat Suara yang terpakai, berisi Surat Sah dan Tidak Sah serta jumlah /PPS/PPK/Kab/Kota Surat Suara Sah untuk seluruh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur 2 Surat Suara tidak Sah Jumlah Surat Suara Sah dan tidak Sah 4 Jumlah 5 Jumlah PPS 6 Jumlah PPK 7 Kabupaten/Kota Catatan : Apabila terdapat kesalahan penulisan angka, dicoret angka yang salah kemudian angka yang salah diperbaiki dan harus di paraf oleh Ketua PP NO Nama Anggota KPU Provinsi Jabatan Ket Angg. Angg. Tandatangan NO NAMA SAKSI Ir. NAMTO H ROBA, SH Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si Drs. H. MUHADJDR ALBAAR, MS SAHRIN HAM ID, SH AHMAD HIDAYAT MUS, SE lr. HASAN DOA, MT 4 5 Angg. Angg Drs. SYAMSIR ANDILI BENNY LAOS KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATS1R THAIB Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Dm. A. MALIK IBRAHIM, MTP Kab/ Kota Jlh Akhir TANDATANGAN

76 Rekapitulasi sertifikat hasil penghitungan suara untuk pasangan calon Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubemur di KPU Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi (Diisi berdasarkan formulir Lampiran Model DB1 - KWK. KPU) Provinsi : Maluku Utara B. SUARA SAH NAMA PASANGAN CALON GUBERNUR NO WAKIL GUBERNUR Jlh Pindahan Kab/ Kab/Kota Kota Kab/ Kab/Kota Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Kab/ Kota Ir. NAMTO H ROBA, SH Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si Drs. H. MUHADJIR ALBAAR, M.S SAHRIN HAMID, SH AHMAD HIDAYAT MUS, SE Ir. HASAN DOA, MT Drs. SYAMSIR ANDILI BENNY LAOS KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATSIR THAIB Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP Jumlah Suara Sah untuk seluruh Pasangan Calon TANDA TANGAN KPU PROVINSI TANDA TANGAN SAKSI PASANGAN CALON Lampiran MODEL DC1 - KWK.KPU Kab/ Kab/ Kab/ Kab/ Kota Kota Kota Kota 5 6 Jlh Akhir

77 B SURAT SUARA TIDAK SAH C SURAT SUARA SAH dan TIDAK SAH NO Anggota KPU Jabatan Provinsi Maluku Utara 1 Ketua 2 Angg. 3 Angg. 4 Angg. 5 Angg. Jlh Pindahan Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Kec Jlh Akhir Tandatangan NO NAMA SAKSI TANDATANGAN 1 Ir. NAMTO H ROBA, SH Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si 2 Drs. H. MUHADJIR ALBAAR, M.S SAHRIN HAMID, SH 3 AHMAD HIDAYAT MUS, SE Ir. HASAN DOA, MT 4 Drs. SYAMSFR ANDILI BENNY LAOS 5 KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATSIR THAIB 6 Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP

78 MODEL DC2 - KWK.KPU PERNYATAAN KEBERATAN SAKSI KEJADIAN KHUSUS YANG BERHUBUNGAN DENGAN REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH WAKIL DAERAH Dl TINGKAT PROVINSI OLEH KPU PROVINSI Provinsi : Maluku Utara Catatan pernyataan keberatan oleh saksi dan kejadian khusus sebagai berikut.2013 SAKSI YANG MENGAJUKAN KEBERATA KPU PROVINSI MALUKU UTARA KETUA Catatan : Apabila tidak ada keberatan ditults "NIHIL'

79 MODEL DC3 - KWK.KPU SURAT PEMBERITAHUAN WAKTU TEMPAT REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA Dl TINGKAT PROVINSI Diberitahukan kepada saksi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubemur/Tim Kampanye, bahwa pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur di Tingkat Provinsi Maluku Utara diselenggarakan pada : Hari : Tanggal W a k t u : Tempat/Alamat :, 2013 KPU PROVINSI MALUKU UTARA KETUA Catatan : Saksi pasangan calon harus membawa Surat Mandat dari Tim Kampanye

80 MODEL DB6 - KWK.KPU TANDA TERIMA PENYAMPAIAN BERITA ACARA SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM GUBERNUR WAKIL GUBERNUR Dl TINGKAT PROVINSI MALUKU UTARA NO NAMA SAKSI DARIPASANGAN TANDATANGAN CALON Ir. NAMTO H ROBA, SH 1 Drs. ISMAIL ARIFIN, M.Si Drs. H. MUHADJIR ALBAAR, M.S 2 SAHRIN HAMID, SH AHMAD HIDAYAT MUS, SE 3 Ir. HASAN DOA, MT 4 5 Drs. SYAMSDl ANDILI BENNY LAOS KH. ABDUL GANI KASUBA, Lc Ir. MUHAMMAD NATSIR THAIB 6 Ir. HEIN NAMOTEMO, MSP Drs. A. MALIK IBRAHIM, MTP 7 BAWASLU PROVINSI MU.2013 Yang Menyerahkan KPU PROVINSI MALUKU UTARA KETUA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. NOMOR : 16/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. NOMOR : 16/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR : 16/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH OLEH

Lebih terperinci

c. bahwa berdasarkan ketentuan BAB VII Pemungutan dan Penghitungan Suara Pasal 84, Pasal 85, Pasal 86 dan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun

c. bahwa berdasarkan ketentuan BAB VII Pemungutan dan Penghitungan Suara Pasal 84, Pasal 85, Pasal 86 dan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK NOMOR : 13/Kpts/KPU-Kab-014.329801/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 06/Kpts/KPU-Prov-011/I/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN

Lebih terperinci

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 37 Tahun 2008;

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 37 Tahun 2008; - 2 - c. bahwa berdasarkan hal-hal tersebut pada huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 184 ayat (1), Pasal 189 ayat (1), Pasal 193 ayat (1), dan Pasal 196 ayat (1), Undang-Undang

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM OVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM OVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 24/PP.02.3-Kpt/33/Prov/IX/2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS NOMOR : 26a/Kpts/KPU-Kab-019.435667/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH OLEH PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab-0.39047/05 TENTANG PEDOMAN TEKNIS REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab-0.39047/05 TENTANG PEDOMAN TEKNIS REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA. NOMOR : 46/Kpts/KPU-Prov-029/2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA. NOMOR : 46/Kpts/KPU-Prov-029/2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA NOMOR : 46/Kpts/KPU-Prov-029/2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI,

Lebih terperinci

-2- dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010;

-2- dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010; -- dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 0 Tahun 00; 4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

No.852, 2014 BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Perolehan Suara. Rekapitulasi. Pengawasan.

No.852, 2014 BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Perolehan Suara. Rekapitulasi. Pengawasan. No.852, 2014 BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Perolehan Suara. Rekapitulasi. Pengawasan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 20142014 TENTANG

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN HASIL

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

-2- MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: -- (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 05 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678); 3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pekalongan Tahun 2015;

BAB I PENDAHULUAN. Pekalongan Tahun 2015; LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR : 22/Kpts/KPU-Kab-012.329279/2015 TANGGAL 20 MEI 2015 TENTANG PEDOMAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN HASIL PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN DAN SELEKSI CALON ANGGOTA KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA (KPPS) DAN PETUGAS KETERTIBAN TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI MUARO JAMBI PADA PEMILIHAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 20142014 TENTANG PENGAWASAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 104 /Kpts/KPU-Kota /2016

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 104 /Kpts/KPU-Kota /2016 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 104 /Kpts/KPU-Kota-012.329537/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR

Lebih terperinci

-2- dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010;

-2- dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010; -2- dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 0 Tahun 200; 4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM, -1- Bahan Uji Publik 18 Maret 2015 RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2015 TENTANG REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 10/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 10/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 10/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Pemilu. Kepala Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Pemilu. Kepala Daerah. Pedoman. No.305, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Pemilu. Kepala Daerah. Pedoman. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMILIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

2018, No Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2013

2018, No Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2013 No.392, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pilgub dan wagub. Bupati dan Wabup. Walikota dan Wawali. Pengawasan Rekapitulasi Hasil Perhitungan. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.389, 2012 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Pengawasan. Pemungutan. Penghitungan Suara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PPK DAN PPS

BUKU PANDUAN PPK DAN PPS BUKU PANDUAN PPK DAN PPS PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 8 JULI 2009 KOMISI PEMILIHAN UMUM Buku Panduan PPK dan PPS Diterbitkan oleh: Komisi Pemilihan Umum bekerja sama dengan Australian Electoral

Lebih terperinci

2 Kepala Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Pen

2 Kepala Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Pen BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.996, 2015 BAWASLU. Penghitungan Suara. Pilkada. Rekapitulasi. Hasil. Pengawasan. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN NOMOR: 20/Kpts/KPU-Kab/005.435316/Pilbup/Tahun 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA KERJA PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 4 Tahun 2010 Tanggal : 2 November 2010

Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 4 Tahun 2010 Tanggal : 2 November 2010 29 Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 4 Tahun 2010 Tanggal : 2 November 2010 CHECKLIST PERTANYAAN PENGAWASAN REKAPITULASI DAN PERGERAKAN SURAT SUARA Checklist berikut merupakan pedoman

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK. NOMOR : 23 /Kpts/ KPU.Kab /2015 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK. NOMOR : 23 /Kpts/ KPU.Kab /2015 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR : 3 /Kpts/ KPU.Kab-01439914/015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI TRENGGALEK

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN PERGERAKAN KOTAK SUARA, REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA, DAN PENETAPAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pemilihan umum

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA PENYELENGGARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA PENYELENGGARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 LAMPIRAN II KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 02/Kpts/KPU-Prov-011/VII/2012 TANGGAL : 20 JULI 2012 TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN,

Lebih terperinci

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012 Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab-014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 2012, No.389 20 Lampiran BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM MOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 43/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 43/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 43/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA CARA PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA S A L I N A N KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOMOR : 49/PP.02.3-Kpt/74/Prov/IX/2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 02/Kpts/KPU-Wng-012329512/2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN,

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI, KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG. NOMOR : 5/Kpts/KPU-Kota /2015 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG. NOMOR : 5/Kpts/KPU-Kota /2015 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG NOMOR : 5/Kpts/KPU-Kota-012.329521/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG, PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR: 03/Kpts/KPU-Prov-010/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN SERTA PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN SERTA PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA Lampiran I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3/Kpts/KPU-Kab-012.329455/2015 TANGGAL : 18 APRIL 2015 TENTANG : PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN SERTA

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS NOMOR 6/Kpts/KPU-Kab-019.435667/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

~ 1 ~ KOMISI PEMILIHAN UMUMM KABUPATEN BANGKA BARAT

~ 1 ~ KOMISI PEMILIHAN UMUMM KABUPATEN BANGKA BARAT ~ 1 ~ KOMISI PEMILIHAN UMUMM KABUPATEN BANGKA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 15/kpts/KPU-BABAR-009.436483/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH

Lebih terperinci

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM, BAHAN UJI PUBLIK 12 MARET 2015 RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH, KOMISI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM, PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN

Lebih terperinci

2 159 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai tidak berlaku untuk pasangan calon

2 159 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai tidak berlaku untuk pasangan calon No.922, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KPU. Rekapitulasi. Perolehan Suara. Penetapan Hasil. Pemilu Presiden. Perubahan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 03/Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN TEKNIS ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.373, 2014 KPU. Rekapitulasi. Perolehan Suara. Kecamatan. Kabupaten/Kota. Kecamatan. Pemilu DPR. Perubahan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.299, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Panitia Pemilihan. Pemungutan Suara. Pemilu 2014. Pembentukan. Tata Kerja. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA

Lebih terperinci

8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 1

8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 1 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR :272/Kpts/KPU-Kab-002.434826/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.392, 2012 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Pengawasan. Pengadaan. Pendistribusian. Perlengkapan. Pemilu. Perubahan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 9 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.704, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KPU. Panitia Pemilihan Pemungutan Suara. Kecamatan. Pembentukan. Tata Kerja. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - SALINAN LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BUTON TENGAH NOMOR:12/Kpts/KPU-Kab.026.419168/TAHUN 2016 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BUTON TENGAH TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG BADA PEGAWAS PEMILIHA UMUM REPUBLIK IDOESIA PERATURA BADA PEGAWAS PEMILIHA UMUM OMOR 6 TAHU 2012 TETAG PEGAWASA PEMUGUTA DA PEGHITUGA SUARA DI TEMPAT PEMUGUTA SUARA DALAM PEMILIHA UMUM KEPALA DAERAH DA

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. NOMOR: 015/Kpts/KPU-Prov-022/2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. NOMOR: 015/Kpts/KPU-Prov-022/2015 - 1 - SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR: 015/Kpts/KPU-Prov-022/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 101, 2011 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.705, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KPU. Panitia Pemilihan Umum. Penyelenggaraan Pemungutan Suara Luar Negeri. Presiden. Pembentukan Tata Kerja. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 26 TAHUN

Lebih terperinci

Kejadian khusus dan/atau pernyataan keberatan oleh Saksi sebagai berikut *) :

Kejadian khusus dan/atau pernyataan keberatan oleh Saksi sebagai berikut *) : DA2-KWK CATATAN KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI DALAM PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT KECAMATAN DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI PEKALONGAN TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.300, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Panitia Pemilihan. Pemungutan Suara. Luar Negeri. Pembentukan Tata Kerja. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 05/Kpts/KPU-Kab- 012.329279/IV/2015 TANGGAL 18 APRIL 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PEKALONGAN

Lebih terperinci

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD 1945 yang diamandemen Hukum, terdiri dari: Pemahaman Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Pemahaman

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SOLOK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SOLOK NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SOLOK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SOLOK NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SOLOK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SOLOK NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SOLOK, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. NOMOR: 15/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. NOMOR: 15/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR: 15/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

Lebih terperinci

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum,

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum, KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum, menempati kedudukan yang cukup penting dalam menjaga proses

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab.012.329311/VI/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI, PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN LAMPIRAN : I SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 04/Kpts/KPU-Kab-012.329248/TAHUN 2015 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BATANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BATANG. NOMOR: 101/Kpts/KPU-Kab /2011 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BATANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BATANG. NOMOR: 101/Kpts/KPU-Kab /2011 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BATANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BATANG NOMOR: 101/Kpts/KPU-Kab-012.329285/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNISTATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA DAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PANDUAN PPK PANDUAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DI TINGKAT KECAMATAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM PANDUAN PPK PANDUAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DI TINGKAT KECAMATAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PANDUAN PPK PANDUAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DI TINGKAT KECAMATAN PILKADA 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PANDUAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA

Lebih terperinci

No.851, 2014 BAWASLU. Perhitungan dan Pemungutan. Suara. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

No.851, 2014 BAWASLU. Perhitungan dan Pemungutan. Suara. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan. No.851, 2014 BAWASLU. Perhitungan dan Pemungutan. Suara. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

- 3 - BAB I PENDAHULUAN

- 3 - BAB I PENDAHULUAN - 3 - LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR:7/KPTS/002.434801/2015TENTANG PEDOMAN PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI TOBA SAMOSIR

Lebih terperinci

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 12/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 12/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012 Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 12/Kpts/KPU-Kab-014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DALAM

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR : 34/Kpts/KPU-Kab /2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR : 34/Kpts/KPU-Kab /2015 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 34/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUBU RAYA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUBU RAYA KABUPATEN KUBU RAYA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUBU RAYA NOMOR : 12/Kpts/KPU-Kab-019.964931/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU

Lebih terperinci

- 2 - Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Toba Samosir Tahun 2015; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu

- 2 - Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Toba Samosir Tahun 2015; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu - 2 - Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Toba Samosir Tahun 2015; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH DAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

- 1 - PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH DAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 - 1 - LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 19/Kpts/KPU-Prov-011/VIII/2012 TANGGAL : 08 Agustus 2012 TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH DAN

Lebih terperinci

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187); -2- Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 39/Kpts/KPU-Prov-019/2012

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 39/Kpts/KPU-Prov-019/2012 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 39/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN

Lebih terperinci