BAB II DASAR TEORI. Beberapa penjelasan dan pengertian mengenai SCADA.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DASAR TEORI. Beberapa penjelasan dan pengertian mengenai SCADA."

Transkripsi

1 BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengenalan Scada Beberapa penjelasan dan pengertian mengenai SCADA Pengertian Scada Kepanjangan SCADA adalah Supervisory Control And Data Acquisition yaitu suatu pengolahan data terintegrasi berfungsi mensurvevisi, mengendalikan, mengumpulkan dan dan mendapatkan data secara real time. Kemudian mampu melakukan kontrol secara remote terhadap peralatan spesifik dari jarak jauh. SCADA merupakan pendukung utama pada sistem ketenagalistrikan, baik pada sisi pembangkit, transmisi, maupun distribusi. SCADA adalah suatu istilah yang digunakan secara luas, yang menawarkan solusi manajemen dan kendali dalam cakupan luas dari sebuah industri. adanya sistem SCADA memudahkan operator untuk memantau keseluruhan jaringan tanpa harus melihat langsung kelapangan. SCADA mengacu pada suatu sistem yang mengumpulkan data dari perangkat yang digunakan, untuk kemudian dikirim ke komputer sentral yang mana selanjutnya data diatur dan dikendalikan. Sebagian dari dari industri di mana SCADA digunakan adalah industri sistem kontrol air, pembangkit tenaga listrik, lampu lalu-lintas, sistem transportasi, manufaktur, dan lain-lain. SCADA RS-232 Modem PLC Modem PLC RS-232 RS-232 PLC Master K RS 232 Relay 5

2 Gambar 2.1 Aplikasi SCADA SCADA Sebagai Sebuah Sistem Ada banyak bagian dari sistem kerja SCADA, pada umumnya sistem SCADA meliputi perangkat keras (Input/Output), controllers, network, user interface (HMI), perangkat lunak dan sistem komunikasi, dimana dari keseluruhan tersebut mengacu pada sebuah sistem yang terpusat. Salah satu proses dari SCADA adalah kemampuan untuk monitor suatu keseluruhan sistem diwaktu yang riil, pembacaan meter atau suatu kejadian yang dimonitoring berdasarkan perangkat yang dikomunikasikan pada waktu yang tertentu tergantung pada sistem Hubungan Dengan Pengguna Sistem Suatu sistem SCADA meliputi seorang alat penghubung pemakai, Human Machine Interface yang pada umumnya disebut HMI. HMI dari suatu sistem SCADA merupakan data yang diproses dan diolah untuk kemudian dimonitor oleh suatu operator manusia. Alat penghubung ini pada umumnya meliputi kendali yang menghubungkan seseorang dengan sistem SCADA. HMI dalah suatu cara mudah untuk melakukan monitoring terhadap RTU (Remote Terminal Unit) atau PLC (Programmable Logic Control), karena pada umumnya RTU atau PLC hanya menjalankan proses yang diprogramkan, sebab RTU atau PLC tidak mempunyai metode distandarisasi untuk memajang atau menyajikan data kepada operator, sistem SCADA dapat berkomunikasi dengan mudah, sepanjang seluruh jaringan sistem dan informasi proses terkoneksi melalui HMI. HMI dapat juga dihubungkan kesuatu database, yang dapat menggunakan data yang dikumpulkan dari PLC atau RTU untuk 6

3 meyediakan grafik, info, menurut bagan untuk suatu mesin atau sensor yang spesifik atau bahkan troubleshooting. Di dekade yang terakhir, pada kenyataanya semua sistem SCADA meliputi suatu alat PLC dan HMI yang berintegrasi dimana dapat menjalankan proses yang diprogramkan dan memonitor suatu sistem Fungsi-Fungsi Utama SCADA diantaranya: Ada beberapa fungsi utama dari SCADA, yang bisa dimanfaatkan a. Akuisisi data, merupakan proses permainan data dari peralatan lapangan. b. Konversi data, merupakan proses konversi data-data dari lapangan kedalam format standar. c. Data processing, menganalisa data yang diterima untuk dilaporkan kepada operator. d. Supervisory control, dimana memungkinkan operator untuk melakukan pengendalian pada peralatan-peralatan dilapangan. e. Tagging, memungkinkan operator untuk meletakan informasi tertentu pada peralatan tertentu. f. Pemrosesan alarm dan event yang menginformasikan apabila terjadi perubahan pada sistem. g. Post mortem review, yang membantu menentukan akibat pada sistem jika ada gangguan besar pada sistem Software SCADA Untuk mengendalikan suatu sistem dibutuhkan aplikasi yang dapat saling mendukung yaitu dengan menggunakan software. Pengertian dari software adalah salah satu cara untuk dapat melakukan monitoring sekaligus 7

4 menjalankan program. Dan hal ini sangat baik karena dapat dilakukan terhadap aplikasi kecil atau yang besar sekalipun seperti mengontrol sistem interkoneksi pembangkit. Software SCADA dapat diatur untuk aplikasi apapun, dan juga dapat pula dikembangkan, sesuai keinginan pengguna. Untuk dunia industri sendiri terdapat banyak software SCADA yang biasa digunakan seperti Citect, Wonderware, Winlog, DAQ Factory, CIMON dan lain sebagainya. Pada karya tulis ini akan dibahas secara khusus tentang software SCADA Wonderware, yaitu tentang seperti apa isi dari software Wonderware, dan bagaimana membuat sebuah aplikasi monitoring mengunakan software Wonderware beserta teknik komunikasi dengan perangkat PLC. 2.2 Pengenalan SCADA Wonderware InTouch Software (perangkat lunak) digunakan untuk mendefinisikan masalah yang timbul atau plant yang dirancanakan untuk diimplementasikan menjadi suatu rancangan desain. Dalam hal ini kami ingin merancang suatu Human Machine Interface yaitu suatu media yang menghubungkan (interface) antara manusia dengan mesin atau plant. Untuk itu diperlukan suatu software yang mendukung perancangan Human Machine Interface ini. Software (perangkat lunak) yang digunakan dalam perancangan adalah Wonderware InTouch. Alasan pemilihan software (perangkat lunak) ini adalah: 1. Wonderware InTouch menyediakan pandangan intregasi tunggal dari semua sumber daya informasi dan kendali. 2. Wonderware InTouch memiliki visualisasi, akses data, sejarah, genap, penanganan, alarm yang membukukan, melaporkan dan alat analisa. 8

5 3. Wonderware InTouch dapat dijalankan dan disimulasikan tanpa menggunakan PLC melainkan menggunakan memory yang ada didalam komputer. 4. Wonderware InTouch menguasai kurang lebih 22% pasar diseluruh dunia. 2.3 Cara Menjalankan dan Memprogram InTouch InTouch merupakan komponen dari Wonderware Factory Suite dan telah digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi termasuk food processing, semiconductors, oil and gas, automotion, chemical,transportation dan lainnya. InTouch terdiri dari tiga komponen utama : InTouch Application Manager,WindowMaker dan WindowViewer InTouch Application Manager InTouch Application berfungsi untuk mengorganisasi aplikasi yang dibuat. Komponen ini juga berfungsi untuk mengkonfigurasi WindowViewer sebagai NT service, mengkonvigurasi Network Application Development (NAD) untuk client-bused dan sever bused architectur, mengkonfigurasi Dynamic Resolution Conversion (DRC) dan/atau mendistribusi alarm. Lebih lanjut, DBDump dan DBLoad database utilities juga dijalankan dari Application Manager ini. Application Manager juga berfungsi untuk membantu kita memudahkan kita untuk memilih dan membuka file yang ada. 9

6 Gambar 2.2 Enter New InTouch Application Manager Gambar 2.3 New InTouch Application Manager Setelah itu kemudian klik icon New pada Toolbar maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini. 10

7 Gambar 2.4 Create New Application Manager Pada kotak dialog browse dapat diganti dengan folder dimana kita ingin menyimpan aplikasi SCADA yang akan kita buat. Klik Next untuk melanjutkan. Gambar 2.5 Enter Directory New Application 11

8 Masukan nama directory dimana kita ingin membuat aplikasi dari SCADA tersebut, kemudian klik tombol Next untuk melaanjutkan kelangkah berikutnya. Setelah itu akan ada tampilan seperti gambar dibawah ini. Gambar 2.6 Create Name and Description New Application Manager Pada kotak dialog Name dapat diganti dengan judul sesuai yang kita inginkan kemudian jika sudah dapat mengklik button Finish. Setelah selesai membuat New InTouch maka judul yang kita dibuat akan muncul di daftar nama file Tugas Akhir seperti gambar dibawah ini. Gambar 2.7 InTouch Application Manager 12

9 Kemudian double-click pada judul yang dibuat. Setelah itu akan ada tampilan seperti gambar dibawah ini. Gambar 2.8 Enter New InTouch WindowMaker Kemudian klik OK Gambar 2.9 Enter New InTouch WindowMaker Kemudian klik Ignore. Maka akan muncul tampilan InTouch WindowMaker pada gambar InTouch WindowMaker Setelah kita membuat file baru, sistem otomatis berpindah ke windowmaker. Dimana program ini untuk membuat tampilan grafis yang kita inginkan. 13

10 Gambar 2.10 Create New Intouch WindowMaker Klik icon New Window pada toolbar. Maka akan muncul tampilan Window Properties seperti gambar dibawah ini. Gambar 2.11 Window Dimensions Properties Name : untuk memberi nama. Window Color : untuk memilih warna layar. 14

11 X Location : menentukan letak layar pada koordinat X. Y Location : menentukan letak layar pada koordinat Y. Window Width : menentukan lebar layar. Window Height : menentukan tinggi layar. Replace : jika layar di klik/di pilih maka layar yang lain akan hilang. Overlay : jika layar di klik/di pilih maka layar yang lain tetap akan tampil. Popup : akan tampil jika salah satu icon pada layar utama di klik/di pilih. Tittle Bar : akan menampilkan judul/nama dari layar. OK : untuk menyetujui semua pengaturan. Cancel : untuk menolak semua pengaturan. Script : untuk membuka kotak dialog script. Maka akan muncul window yang telah kita buat dengan nama Tugas akhir seperti pada gambar dibawah ini. 15

12 Gambar 2.12 InTouch WindowMaker Pada tampilan InTouch WindowMaker terdapat toolbars drawing yang berguna untuk mebantu dalam mendesain SCADA. Pada sebelah kanan tampilan window, terdapat tollbars drawing yang berguna untuk menggambar tampilan yang mau kita buat Wizzard Wizzard adalah bagian yang sangat penting dari wonderware InTouch ini. Dimana wizard ini difungsikan sebagai symbol atau gambar gambar yang dimana nantinya digunakan dalam sebuah program yang akan dibuat. Untuk menjalankan Wizzard, telah disediakan di tollbars pada tampilan window maker. Gambar 2.13 Wizzard Button Untuk memasukan lambang atau wizard kita klik lambang wizard. Kemudian kita pilih katagori yang ingin kita pakai. Pada katagori itu kita pilih 16

13 lambang yang kita ingn kita masukan ke layar. Setelah itu klik OK, dan pada layar klik mouse sebelah kiri. Maka lambang tersebut akan tampil pada layar. Gambar 2.14 Wizzard Selection Setelah itu kita akan memberikan tag name untuk tiap lambang/gambar yang ada agar bisa bekerja saat di runtime Membuat Animation Link Animation Link bertujuan untuk membuat tampilan suatu objek atau simbol berubah sesuai dengan perubahan harga tagname atau ekspresi. Jenis-jenis Animation Link 1. Touch Link Memungkinkan operator memberikan masukan (input) ke sistem Contoh : Push button 17

14 Gambar 2.15 Enter Symbol Tagname Pada saat akan diberi animasi maka kita klik di sebelah kiri dua kali. kemudian akan muncul menu function yang berguna untuk mengaktifkan tombol. Gambar 2.16 Touch button Function Setelah muncul kotak dialog kita pilih salah satu aplikasi yang akan kita pakai yaitu Touch push button. 18

15 Discrete value : nilai dari gambar adalah on-off. Action : nilai akan diatur dari kotak dialog script. Show window : jika push button ditekan maka akan menampilkan layar yang telah ditentukan. Hide window : jika push button ditekan maka akan menghilangkan/menutup layar yang telah ditentukan. Kemudian akan Muncul Tagname atau penamaan seperti gambar dibawah ini, kemudian isi kolom Tagname dengan nama start. Kemudian pilih action yang diinginkan,untuk saklar push button dapat dipilih type direct. Kemudian klik OK. Gambar 2.17 Touch button Discrete value Setelah direct value di klik maka akan timbul kotak dialog tagname. Kita harus mengisinya sesuai nama yang kita inginkan. Ada lima pilihan action yaitu : 19

16 Direct : jika dipilih maka push button akan bernilai 1 (satu) jika ditekan. Reverse : jika dipilih maka push button akan bernilai 0 (nol) jika ditekan. Toggle : untuk jenis saklar toggle. Reset : untuk jenis tombol reset. Set : untuk jenis tombol set. 2. Display Link Memungkinkan memberi keluaran ke operator. Contoh : Perubahan lokasi atau berkedip kedipnya suatu objek dalam hal ini adalah lampu. Gambar 2.18 Tampilan kotak dialog untuk display link Visibility : akan menampilkan objek jika ada event nilai tertentu. Blink : akan membuat objek berkedip jika ada event nilai tertentu. 20

17 Orientation : akan membuat nilai analog dan objek berputar. Disable : akan membuat objek tidak bekerja jika ada event nilai tertentu. Gambar 2.19 Tampilan kotak dialog tagname untuk fungsi blink Blink invisible : objek tidak akan terlihat blink (kedap-kedip)nya. Blink visible with these attributes : objek akan terlihat blinknya. Slow : kecepatan blinknya lambat. Medium : kecepatan blinknya sedang. Fast : kecepatan blinknya cepat WindowViewer WindowViewer merupakan runtime environment yang digunakan untuk menampilkan grafik windows yang telah dibuat di WindowMaker. 21

18 WindowViewer mengoprasikan InTouch QuickScripts, menampilkan historical data. 2.4 Mendefinisikan Tagname Tagname adalah proses dimana kita memberi alamat pada tiap-tiap gambar agar dapat bekerja secara runtime. Alamat yang ada nantinya juga akan berhubungan dengan device yang akan dikontrol dan dimonitoring. Tagname dictionary (runtime database) adalah jantung dari InTouch. Saat runtime database berisi semua nilai yang bekerja dari item di database. Pada perintah untuk membuat database untuk runtime, InTouch meminta semua informasi dari variabel yang sedang dibuat. Masing-masing variabel harus digunakan untuk satu tagname dan tipe. InTouch juga meminta informasi tambahan untuk beberapa tipe variabel. Untuk contoh, untuk I/O tagname tipe, InTouch meminta informasi yang lebih didalam perintah agar dapat mengambil nilai dan mengkonversinya untuk penggunaan internal. a. Tipe Tagname Saat kita akan mendefinisikan tagname di InTouch database, kita harus memilih tipe yang spesifik untuk tiap-tiap urutan tagname agar dapat bekerja. Untuk contoh, jika tagname difungsikan untuk membaca atau menulis nilai maka nilai akan datang ke atau dari layar aplikasi lainnya seperti I/O server, maka harus tipe tagname I/O. b. Tagname Tanpa Memori Tipe-tipe memori tagname ada di dalam applikasi InTouch kita. Kita menggunakan mereka untuk membuat sistem yang tetap dan simulasi. Kita juga dapat menggunakan mereka untuk membuat variabel hitungan dimana mereka dapat di akses oleh layar program yang lain. 22

19 Jenis-jenis tagname tipe memori antara lain : 1. Memory diskrit Tagname diskrit mempunyai harga 0 (false, off) atau 1 (true, on) 2. Memory integer Tagname integer mempunyai harga diri sampai dengan Memory real Floating (decimal) point memory tagname dengan harga antara ±3,4e38 4. Memory message Tagname teks mempunyai panjang karakter sampai dengan 131 karakter c. Tagname Tipe I/O Semua tipe tagname ini dapat menulis dan membaca nilai mereka ke atau dari layar program tagname tipe I/O yang lain. Ini termasuk semua input dan output dari programmable controller, komputer memproses dan data dari jaringan yang lain. Tagname tipe I/O dapat diakses lewat Microsoft Dynamic Data Exchange (DDE) atau protokol komunikasi Wondeware SuiteLink. Saat nilai dari fungsi baca atau nilai tagname tiap I/O berubah, maka secara langsung akan ditulis pada aplikasi yang terhubung. Nilai tagname dapat juga di ubah atau di update dari aplikasi yang terhubung dimana item yang ada ditagname yang terhubung diubah di aplikasi yang diatur. Pada dasarnya semua tagname tipe I/O di atur untuk menulis atau membaca. Bagaimanapun juga kamu dapat mengatur mereka untuk hanya membaca saja dengan cara memilih Read Only Option pada kotak dialog Tagname Dictionary. Jenis-jenis tagname tipe I/O antara lain : 23

20 1. I/O diskrit Tagname diskrit mempunyai harga 0 (false, off) atau 1 (true, on) 2. I/O integer Tagname integer mempunyai harga diri sampai dengan I/O real Floating (decimal) point memory tagname dengan harga antara ±3,4e38 4. I/O message Tagname teks mempunyai panjang karakter sampai dengan 131 karakter Cara Membuat Tagname Dictionary Gambar 2.20 Tagname Directory yaitu : Untuk membuka kotak dialog kita biasa menggunakan dengan dua cara 1. Dengan meng klik simbol tagname dictionary. 2. Dengan meng klik objek yang akan dipilih, kemudian tekan Ctrl+T. 24

21 Maka akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini : Gambar 2.21 Type Memory Tagname Directory New : untuk membuat tagname baru Restore : untuk menyimpan ulang tagname yang telah dibuat Save : untuk menyimpan tagname yang baru Select : untuk memilih tagname yang sudah tersimpan Cancel : untuk membatalkan tagname yang ada Close : untuk menutup kotak dialog Tagname : untuk memberi nama tagname Type : untuk memilih memori tagname Group : untuk memilih group access untuk komunikasi alat 2.5 Mapping Tagname Mapping Tagname adalah pengelamatan pada SCADA terhadap Device (PLC) dimana yang dipakai pada mapping ini bukan lagi menggunakan memory descrete ataupun memory internal lagi, melainkan sudah menggunakan I/O 25

22 Descrete. Cara menggunakan I/O Descrete yaitu dengan mengklik button Type kemudian akan muncul gambar seperti di bawah ini. Gambar 2.22 Tag Type Discrete Pada button Access Name ini adalah terhubung dengan I/O server yang ada pada InTouch ini, kemudian Pada kotak dialog Item ini adalah pengalamatan yang berasal dari PLC yang digunakan. Dan untuk Access Name dibawah ini dapat mengklik button ADD untuk membuat New Access. Gambar 2.23 Access Name Kemudian akan muncul tampilan Add Access Name seperti dibawah ini.untuk pengisian kotak dialog ini,untuk penamaan sudah ditentukan yaitu untuk kotak dialog access name harus diisi dengan nama master untuk PLC Master K sedangkan untuk PLC Glofa dengan nama TA, kemudian untuk Node Name kosongkan saja dan untuk Aplication Name diisi sesuai data yang diinginkan 26

23 ,salah satu contohnya adalah MODBUS kemudian untuk Topic Name,diisi sesuai atau disamakan dengan Nama Access Name yaitu master, seperti gambar dibawah ini. Gambar 2.24 Add Access Name Setelah semua diisi maka akan menjadi seperti gambar dibawah ini. Gambar 2.25 Tagname Directory Address SCADA Namun pada pilihan item merupakan addres dari wonderware terhadap addres PLC. Setiap PLC mempunyai addres yang berbeda-beda sehingga addres wondernyapun berbeda pula. 27

24 2.5.1 Mapping Address dari PLC Glofa ke Scada Wonderware %MX10 akan di tag ke WonderWare %MX10% di konversi ke fungsi input register = h1000 = H Kemudian di tambah 1 (satu) = n = 0011 Input =0xxxx = Alamat Modbus Alamat No. Alamat PLC Wonderware No fungsi N + 1 (No Tag name) 1 %MX %MX %MX %MX %MX Tabel 2.1 Konversi alamat PLC LG ke Alamat SCADA Wonderware 2.6 Script Script digunakan untuk bantuan dalam memudahkan pemograman WonderWare. Dan juga dapat digunakan untuk melaksanakan perintah dan operasi logis yang didasarkan pada ukuran-ukuran terapan. Sebagai contoh, suatu tombol ditekan, suatu motor dinyalakan, dan seterusnya. Pada WonderWare Script hanya terdiri dari pengambilan keputusan dan untuk menulisakan Script dapat ditulis pada window Script. Pada aplikasi window Script ini sebagai menghubung komunikasi antar PLC. 28

25 Gambar 2.26 Application Script 2.7 Pengenalan PLC Beberapa penjelasan dan pengertian mengenai PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. adalah : Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori 29

26 yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut : 1. Programmable menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya. 2. Logic menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic, yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya. 3. Controller Menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-on atau meng- 30

27 OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak. Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut: 1. Sekuensial Control PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat. 2. Monitoring Plant PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator. Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya. Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam 31

28 memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya. 2.8 Keuntungan Dan Kerugian PLC Dalam industri-industri yang ada sekarang ini, kehadiran PLC sangat dibutuhkan terutama untuk menggantikan sistem wiring atau pengkabelan yang sebelumnya masih digunakan dalam mengendalikan suatu sistem. Dengan menggunakan PLC akan diperoleh banyak keuntungan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Fleksibel Pada masa lalu, tiap perangkat elektronik yang berbeda dikendalikan dengan pengendalinya masing-masing. Misal sepuluh mesin membutuhkan sepuluh pengendali, tetapi kini hanya dengan satu PLC kesepuluh mesin tersebut dapat dijalankan dengan programnya masing-masing. 2. Perubahan dan pengkoreksian kesalahan sistem lebih mudah Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi maka pengubahannya hanya dilakukan pada program yang terdapat di komputer, dalam waktu yang relatif singkat, setelah itu didownload ke PLC-nya. Apabila tidak menggunakan PLC, misalnya relay maka perubahannya dilakukan dengan cara mengubah pengkabelannya. Cara ini tentunya memakan waktu yang lama. 3. Jumlah kontak yang banyak Jumlah kontak yang dimiliki oleh PLC pada masing-masing coil lebih banyak daripada kontak yang dimiliki oleh sebuah relay. 4. Harganya lebih murah PLC mampu menyederhanakan banyak pengkabelan dibandingkan dengan sebuah relay. Maka harga dari sebuah PLC lebih murah dibandingkan dengan harga beberapa buah relay yang mampu melakukan pengkabelan dengan 32

29 jumlah yang sama dengan sebuah PLC. PLC mencakup relay, timers, counters, sequencers, dan berbagai fungsi lainnya. 5. Pilot running PLC yang terprogram dapat dijalankan dan dievaluasi terlebih dahulu di kantor atau laboratorium. Programnya dapat ditulis, diuji, diobserbvasi dan dimodifikasi bila memang dibutuhkan dan hal ini menghemat waktu bila dibandingkan dengan sistem relay konvensional yang diuji dengan hasil terbaik di pabrik. 6. Observasi visual Selama program dijalankan, operasi pada PLC dapat dilihat pada layar CRT. Kesalahan dari operasinya pun dapat diamati bila terjadi. 7. Kecepatan operasi Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relay. Kecepatan PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan millisecond. 8. Metode Pemrograman Ladder atau Boolean Pemrograman PLC dapat dinyatakan dengan pemrograman ladder bagi teknisi, atau aljabar Boolean bagi programmer yang bekerja di sistem kontrol digital atau Boolean. 9. Sifatnya tahan uji Solid state device lebih tahan uji dibandingkan dengan relay dan timers mekanik atau elektrik. PLC merupakan solid state device sehingga bersifat lebih tahan uji. 10. Menyederhanakan komponen-komponen sistem kontrol 33

30 Dalam PLC juga terdapat counter, relay dan komponen-komponen lainnya, sehingga tidak membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai tambahan. Penggunaan relay membutuhkan counter, timer ataupun komponenkomponen lainnya sebagai peralatan tambahan. 11. Dokumentasi Printout dari PLC dapat langsung diperoleh dan tidak perlu melihat blueprint circuit-nya. Tidak seperti relay yang printout sirkuitnya tidak dapat diperoleh. 12. Keamanan Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan kecuali PLC tidak dikunci dan diprogram. Jadi tidak ada orang yang tidak berkepentingan dapat mengubah program PLC selama PLC tersebut dikunci. 13. Dapat melakukan pengubahan dengan pemrograman ulang Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi yang bercampur dapat diselesaikan. Misal bagian B akan dijalankan tetapi bagian A masih dalam proses, maka proses pada bagian B dapat diprogram ulang dalam satuan detik. 14. Penambahan rangkaian lebih cepat Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali sewaktu-waktu dengan cepat, tanpa memerlukan tenaga dan biaya yang besar seperti pada pengendali konvensional. Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada kerugian yang dimiliki oleh PLC, yaitu: 1. Teknologi yang masih baru 34

31 Pengubahan sistem kontrol lama yang menggunakan ladder atau relay ke konsep komputer PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang 2. Buruk untuk aplikasi program yang tetap Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan satu fungsi. Sedangkan PLC dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Pada aplikasi dengan satu fungsi jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama sekali, sehingga penggunaan PLC pada aplikasi dengan satu fungsi akan memboroskan (biaya). 3. Pertimbangan lingkungan Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin mengalami pemanasan yang tinggi, vibrasi yang kontak langsung dengan alat-alat elektronik di dalam PLC dan hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu kinerja PLC sehingga tidak berfungsi optimal. 4. Operasi dengan rangkaian yang tetap Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak diubah maka penggunaan PLC lebih mahal dibanding dengan peralatan kontrol lainnya. PLC akan menjadi lebih efektif bila program pada proses tersebut di-upgrade secara periodik. 2.9 Bagian-bagian PLC Sistem PLC terdiri dari lima bagian pokok, yaitu: 1. Central processing unit (CPU). Bagian ini merupakan otak atau jantung PLC, karena bagian ini merupakan bagian yang melakukan operasi / pemrosesan program yang tersimpan dalam PLC. Disamping itu CPU juga melakukan pengawasan atas semua operasional kerja PLC, transfer informasi melalui internal bus antara PLC, memory dan unit I/O. Bagian CPU ini antara lain adalah : 35

32 Power Supply, power supply mengubah suplai masukan listrik menjadi suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer. Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini berupa chip yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random Access Memory), tetapi isinya dapat diubah dan dihapus oleh pengguna / pemrogram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut bersifat volatile, tetapi ada juga bagian yang tidak bersifat volatile. Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC, dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU, karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatile yang tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang ditujukan untuk back up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di RAM hilang atau rusak. Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat sampai pada waktunya Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba terputus. 2. Programmer / monitor (PM). Pemrograman dilakukan melalui keyboard sehingga alat ini dinamakan Programmer. Dengan adanya Monitor maka dapat dilihat apa yang diketik atau proses yang sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini ada yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil yaitu hand-eld programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada juga yang 36

33 berbentuk laptop. PM dihubungkan dengan CPU melalui kabel. Setelah CPU selesai diprogram maka PM tidak dipergunakan lagi untuk operasi proses PLC, sehingga bagian ini hanya dibutuhkan satu buah untuk banyak CPU. 3. Modul input / output (I/O). Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis modul input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung dari input yang akan digunakan. Jika input adalah limit switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC. Modul input analog adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC (Analog to Digital Conversion) dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable seperti temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32 input point setiap modul inputnya. Setiap point akan ditandai sebagai alamat yang unik oleh prosesor. Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5-15 volt DC dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi antara volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus dari modul output yang menggunakan DAC (Digital to Analog Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 ma. Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan seperti motor yang mengoperasikan katup dan pneumatic position control devices. Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan untuk menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya di bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter. 37

34 4. Printer. Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di printout atau dicetak. Informasi yang mungkin dicetak adalah diagram ladder, status register, status dan daftar dari kondisi-kondisi yang sedang dijalankan, timing diagram dari kontak, timing diagram dari register, dan lain-lain. 5. The Program Recorder / Player. Alat ini digunakan untuk menyimpan program dalam CPU. Pada PLC yang lama digunakan tape, sistem floopy disk. Sekarang ini PLC semakin berkembang dengan adanya hard disk yang digunakan untuk pemrograman dan perekaman. Program yang telah direkam ini nantinya akan direkam kembali ke dalam CPU apabila program aslinya hilang atau mengalami kesalahan. Untuk operasi yang besar, kemungkinan lain adalah menghubungkan CPU dengan komputer utama (master computer) yang biasanya digunakan pada pabrik besar atau proses yang mengkoodinasi banyak Sistem PLC. Programming Console Power Supply Computer Printer Signals from switches, sensors, etc Input Module Central Processing Unit (CPU) Memory Output Module Signals to solenoid, motors, etc Gambar 2.27 Blok Diagram PLC 38

35 2.10 Instruksi Dasar PLC Instruksi dasar dalam PLC sangat penting peranannya, dan harus diketahui. Berikut merupakan beberapa instruksi dasar dari pemograman PLC. a. Load Instruksi yang merupakan inputan awal dari suatu program, dan dalam kondisi normal kontaknya terbuka (NO). b. Load Not Instruksi yang merupakan inputan awal dari suatu program, dan dalam kondisi normal kontaknya tertutup (NC). c. And Instruksi yang digunakan jika terjadi suatu hubungan serial dari suatu kontak, dan dalam kondisi normal kontaknya terbuka (NO). d. Or Instruksi yang digunakan jika terjadi suatu hubungan paralel dari suatu kontak, dan dalam kondisi normal kontaknya terbuka (NO). 39

36 e. And Not Instruksi yang digunakan jika terjadi suatu hubungan serial dari suatu kontak, dan dalam kondisi normal kontaknya tertutup(nc). f. Or Not Instruksi yang digunakan jika terjadi suatu hubungan paralel dari suatu kontak, dengan kontak lain berkontakkan NC. g. Out Instruksi yang merupakan tanda dari akhir suatu step, dapat berupa coil maupun output yang menandakan bebannya. h. And Load Instruksi yang digunakan apabila terjadi hubungan seri dengan banyak kontak paralelnya. 40

37 i. Or Load Instruksi yang digunakan apabila terjadi hubungan parallel dengan banyak kontak. j. Internal Relay (IR) Internal relay berfungsi untuk mengontrol dan menghubungkan antara rangkaian masukan dengan rangkaian keluaran. Prinsip kerja dari internal relay pada dasarnya adalah sama dengan relay konvensional, hanya saja terdapat perbedaan, yakni pada internal relay, kontak CO(Change Over)nya tidak terbatas. k. Pewaktu Timer Timer merupakan suatu relay dimana kontak-kontaknya atau bit-bit yang bekerja ON atau OFF berdasarkan satuan waktu.data dari satuan waktu tersubut dapat diatur atau deprogram cepat atu lambat,kontak-kontak atu relay bitnya bekerja sesuai dengan yang diinginkan. l. Penghitung/Counter Merupakan suatu relay dimana kontak kontaknya akan ON atau OFF bila batas jumlah hitungnya telah sampai pada suatu nilai yang telah ditentukan sebelumnya,jenis relay hitung terbagi atas tiga macam,yaitu: 1. Relay hitung maju (Up Cunter) 2. Relay hitung mundur (Down Counter) 3. Relay hitung maju mundur (Reversible Counter) 2.11 Konsep Perancangan Sistem Kendali Dengan PLC Dalam merancang suatu sistem kendali dibutuhkan pendekatanpendekatan sistematis dengan prosedure sebagai berikut : 41

38 1. Rancangan Sistem Kendali Dalam tahapan ini si perancang harus menentukan terlebih dahulu sistem apa yang akan dikendalikan dan proses bagaimana yang akan ditempuh. Sistem yang dikendalikan dapat berupa peralatan mesin ataupun proses yang terintegrasi yang sering secara umum disebut dengan controlled system. 2. Penentuan I/O Pada tahap ini semua piranti masukan dan keluaran eksternal yang akan dihubungkan PLC harus ditentukan. Piranti masukan dapat berupa saklar, sensor, valve dan lain-lain sedangkan piranti keluaran dapat berupa solenoid katup elektromagnetik dan lain-lain. 3. Perancangan Program (Program Design) Setelah ditentukan input dan output maka dilanjutkan dengan proses merancang program dalam bentuk ladder diagram dengan mengikuti aturan dan urutan operasi sistem kendali. 4. Pemrograman (Programming) 5. Menjalankan Sistem (Run The System) Pada tahapan ini perlu dideteksi adanya kesalahan-kesalahan satu persatu (debug), dan menguji secara cermat sampai kita memastikan bahwa sistem aman untuk dijalankan Sistem Komunikasi PLC Sistem komunikasi dapat di bagi menjadi dua sudut pandang, yaitu : 1. Hardware 2. Software 42

39 2.13 Hardware Pada sudut pandang ini komunikasi dapat dilakukan dengan banyak perangkat keras penunjang, dimana PLC itu sendiri tersedia sistem standar yang mensuport media-media ini. Terdapat beberapa cara untuk mengkomunikasikan PLC yaitu dengan menggunakan : 1. Kabel Serial a. RS 232 Gambar 2.28 Pengkoneksian kabel RS-232 RS 232 merupakan jenis kabel serial yang standar di gunakan, namun mempunyai beberapa kelemahan yaitu : Jarak maksimum yang dapat digunakan untuk komunikasi hanyalah 15 m Bersifat Point to point jadi hanya bisa berkomunikasi dari satu perangkat ke satu perangkat lainnya.tidak bisa lebih satu perangkat ke perangkat lainnya. b. RS

40 Gambar 2.29 Pengkoneksian kabel RS-485 RS 485 merupakan jenis kabel serial yang standar di gunakan, namun mempunyai beberapa kelemahan yaitu : Jarak maksimum dapat mencapai 1.2 Km ( tergantung penampang kabel yang digunakan ) Half Duplex, komunikasi dua arah namun secara bergantian dalam transmitnya. Multi Drop memungkinkan komunikasi dari satu perangkat ke perangkat lain. Hanya dengan memparalelnya. RS 422 Full duplex, memungkinkan komunikasi dua arah secara bersamaan Multi drop 2. Fiber Optik 3. Wireless Bluetooth Radio RF. 44

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) A. Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai

Lebih terperinci

PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) Pengertian

PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) Pengertian PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) Oktober 20, 2007 juare97 4 Votes dari berbagai sumber PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) Pengertian Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Tabel Konversi Temperatur Termokopel Tipe K

LAMPIRAN A. Tabel Konversi Temperatur Termokopel Tipe K LAMPIRAN A Tabel Konversi Temperatur Termokopel Tipe K 58 LAMPIRAN B Tabel Konversi Penguat Termokopel AD595A 59 LAMPIRAN C Panduan Penggunaan Wonderware InTouch [3] Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA PEMROGRAMAN PADA PLC DAN SOFTWARE WONDERWARE. 4.1 Membuat Program Dalam Bentuk Ladder Pada PLC LS Glofa

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA PEMROGRAMAN PADA PLC DAN SOFTWARE WONDERWARE. 4.1 Membuat Program Dalam Bentuk Ladder Pada PLC LS Glofa BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA PEMROGRAMAN PADA PLC DAN SOFTWARE WONDERWARE 4.1 Membuat Program Dalam Bentuk Ladder Pada PLC LS Glofa a. Buka program GMWIN 4.0 dengan cara klik Start Windows All Programs

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

CARA MEMBUAT SIMULASI LEVEL CONTROL

CARA MEMBUAT SIMULASI LEVEL CONTROL Doc. No. : 1 Tanggal : 14-01 - 2015 Revisi : Original Instrumentation and Automation Halaman : 11 CARA MEMBUAT SIMULASI LEVEL CONTROL Maksud Dan Tujuan : Sebagai bahan untuk Sharing Knowledge Ruang Lingkup

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MONITORING PENGEDALIAN PADA RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN SCADA WONDERWARE

TUGAS AKHIR MONITORING PENGEDALIAN PADA RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN SCADA WONDERWARE TUGAS AKHIR MONITORING PENGEDALIAN PADA RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN SCADA WONDERWARE Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : Nama : Lukman Hadi

Lebih terperinci

Gambar 3.20 Konfigurasi Hardware Gambar 3.21 Pngalamatan I/O Gambar 3.22 Pemrograman Ladder (simulasi) Gambar 3.

Gambar 3.20 Konfigurasi Hardware Gambar 3.21 Pngalamatan I/O Gambar 3.22 Pemrograman Ladder (simulasi) Gambar 3. xi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Lembar Pernyataan Keaslian... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah PLC Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Coorporation. PLC pertama yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].

Lebih terperinci

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2 PENGERTIAN PLC PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

BAB III METODE DAN PERANCANGAN BAB III METODE DAN PERANCANGAN 1.1 Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini adalah modifikasi rancang bangun yang dilakukan dengan eksperimen. Hasil dari penyusunan tugas akhir ini berupa

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis. BAB III TEORI DASAR 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem control elektrik berbasis relai yang mulai

Lebih terperinci

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1 BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Terdapat beberapa software HMI yang dikeluarkan oleh beberapa vendor antara lain, yaitu :

BAB II DASAR TEORI. Terdapat beberapa software HMI yang dikeluarkan oleh beberapa vendor antara lain, yaitu : BAB II DASAR TEORI Human machine interface (HMI) ditinjau sangat membantu kinerja manusia dalam mengendalikan dan memantau suatu sistem. Sistem ini menggunakan Wonderware, dimana HMI akan berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diterangkan secara detail mengenai perancangan trainer simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu perancangan hardware

Lebih terperinci

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PRODI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Lebih terperinci

Bab 3 PLC s Hardware

Bab 3 PLC s Hardware Bab 3 PLC s Hardware Sasaran Mahasiswa mampu : o Memahami definisi PLC o Menyebutkan jenis jenis PLC o Menyebutkan bagian bagian hardware PLC o Menjelaskan prinsip kerja bagian bagian hardware PLC 3.1

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5 1 BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5.1 Pengantar Pada aplikasi industri, banyak dibutuhkan implementasi pengontrol proses yang akan beraksi menghasilkan output sebagai fungsi dari state, perubahan

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Definisi Komputer Komputer merupakan mesin elektronik yang memiliki kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan yang rumit secara cepat terhadap data-data menggunakan

Lebih terperinci

RRTU Emulator; Dasar Pengetahuan : SCADA dan KOMPUTER Penyusun : Heri Bambang Nurdiansyah. I. Dasar Teori

RRTU Emulator; Dasar Pengetahuan : SCADA dan KOMPUTER Penyusun : Heri Bambang Nurdiansyah. I. Dasar Teori KOMUNIKASI WONDERWARE INTOUCH Doc. No. : 3 DENGAN MODBUS PROTOCOL Tanggal : 11 Desember 2014 (Modbus RTU Simulator) Revisi : Original Instrumentation and Automation Halaman : 1 14 page Maksud Dan Tujuan

Lebih terperinci

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian objek sesuai dengan ukuran, berat, bentuk, warna, dan bahan dasar seperti yang diperlihatkan

Lebih terperinci

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi

Lebih terperinci

Struktur dan Fungsi Komputer

Struktur dan Fungsi Komputer Apa itu Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda bagi setiap orang. Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung (to compute atau to reckon).

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder 8000 Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk perancangan kendali mesin feeder ini adalah HMI Weintek Type 6070iH dengan

Lebih terperinci

Simulasi Step7 Program dengan Wonderware Intouch Menggunakan Plc Sim S7

Simulasi Step7 Program dengan Wonderware Intouch Menggunakan Plc Sim S7 Simulasi Step7 Program dengan Wonderware Intouch Menggunakan Plc Sim S7 Doc. No. : 4 Tanggal : 11-12 - 2014 Revisi : Original Instrumentation and Automation Halaman : 9 Maksud Dan Tujuan : Sebagai bahan

Lebih terperinci

Industrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Industrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SIEMENS TIA PORTAL TUJUAN Mengenalkan intruksi-intruksi dasar yang digunakan pada pemroggraman PLC Siemens S7-1500. Memahami penggunaan PLC di industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, dituntut suatu teknologi yang mampu menghasilkan peralatan yang dapat menyelesaikan segala permasalahan industri dan mempermudah manusia dalam

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk APLIKASI KOMPUTER Modul ke: PERTEMUAN 2 Sistem Operasi Fakultas Desain dan Seni Kreatif Rangga Rinaldi, S.Kom, MM Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id PERTEMUAN 2 Sistem Komputer Struktur dan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN.. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM MONITORING WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN SOFTWARE SCADA CITECT

BAB III PERENCANAAN SISTEM MONITORING WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN SOFTWARE SCADA CITECT BAB III PERENCANAAN SISTEM MONITORING WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN SOFTWARE SCADA CITECT 3.1 Gambaran Umum Pada dasarnya pembuatan sistem monitoring water level control dengan aplikasi pengaturan level

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003

Lebih terperinci

INSTALASI MOTOR LISTRIK

INSTALASI MOTOR LISTRIK SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TIPTL MATA DIKLAT : INSTALASI MOTOR LISTRIK 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak NO b. Kontak NC c. Kontak Koil d. Kontak

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : A 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. PLC 3.1.1. Pengertian PLC Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang

Lebih terperinci

MODUL II SISTEM WINDOWS XP DAN SISTEM KEAMANAN KOMPUTER

MODUL II SISTEM WINDOWS XP DAN SISTEM KEAMANAN KOMPUTER MODUL II SISTEM WINDOWS XP DAN SISTEM KEAMANAN KOMPUTER 1. SISTEM KOMPUTER Sistem adalah kumpulan bagian yang saling berhubungan dan bekerja bersamasama untuk mencapai tujuan yang sama. Sistem komputer

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : B 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET B. Gambar actuator SILINDER SINGLE ACTION adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang industri terdapat tiga bagian proses yang berperan sangat penting yaitu : 1) Proses manufaktur, 2) Proses produksi, dan 3) Proses pemantauan produksi.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : Komputer juga dapat digunakan untuk mengontrol lampu listrik rumah dengan

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI

BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI Sistem operasi berkaitan erat dengan pengoperasian computer. Computer merupakan perangkat elektronik yang dirancang untuk membantu penyelesaian permasalahan yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori

Lebih terperinci

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP Rika Sustika P2 Informatika-LIPI rika@informatika.lipi.go.id Oka Mahendra P2 Informatika-LIPI oka@informatika.lipi.go.id

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Kebutuhan perusahaan terhadap suatu teknologi yang mampu menangani masalah teknis operasional berskala besar dan secara otomatis mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI software system operasi generasi terakhir yang dikeluarkan Microsoft adalah Windows 95 Windows 98 Windows XP dan Vista Windows 7 Windows Me Sofware yang dirancangan khusus

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN SISTEM MONITORING MINIATUR WATER LEVEL CONTROL DENGAN SCADA WONDERWARE DAN PLC GLOFA TUGAS AKHIR. Oleh :

LEMBAR PENGESAHAN SISTEM MONITORING MINIATUR WATER LEVEL CONTROL DENGAN SCADA WONDERWARE DAN PLC GLOFA TUGAS AKHIR. Oleh : LEMBAR PENGESAHAN SISTEM MONITORING MINIATUR WATER LEVEL CONTROL DENGAN SCADA WONDERWARE DAN PLC GLOFA TUGAS AKHIR Oleh : Lidya Boniphatia Sinaga 3210801005 Winda Wijayanti 3210801037 Diajukan dan disahkan

Lebih terperinci

sistem komputer Komponen Sistem Komputer

sistem komputer Komponen Sistem Komputer sistem komputer Pengertian Sistem komputer adalah suatu jaringan elektronik yang terdiri dari Software dan Hardware yang melakukan tugas tertentu (menerima input, memproses input, menyimpan perintah-perintah,

Lebih terperinci

PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID

PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID Oleh: Mahsun Abdi / 2209106105 Dosen Pembimbing: 1. Dr.Ir. Mochammad Rameli 2. Ir. Rusdhianto Effendie, MT. Tugas Akhir PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

Pertemuan ke-2. Pengantar PLC

Pertemuan ke-2. Pengantar PLC Pertemuan ke-2 Pengantar PLC Mengetahui sejarah perkembangan PLC Mengetahui pengontrolan dengan Relay Prinsip dasar operasi PLC Mengetahui informasi umum mengenai PLC Sasaran Pelatihan Sejarah Singkat

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC

Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami karakteristik PLC dan melaksanakan praktikum PLC Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik PLC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik adalah pilihan utama sebagai mesin penggerak dalam industri saat ini. Dari beberapa macam mesin listrik, motor induksi 3 fasa adalah salah satu yang banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Politeknik Negeri Sriwijaya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi SCADA SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kendali

Lebih terperinci

Pertemuan PLC s Hardware. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

Pertemuan PLC s Hardware. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Pertemuan 3 3. PLC s Hardware Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa mampu : Memahami definisi PLC Menyebutkan jenis jenis PLC Menyebutkan bagian bagian hardware

Lebih terperinci

Sistem Komputer. Tiga komponen utama : CPU

Sistem Komputer. Tiga komponen utama : CPU PERTEMUAN Tiga komponen utama : CPU Sistem Komputer Memori (primer dan sekunder) Peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti printer, monitor, keyboard, mouse, dan modem 1 Modul I/O Merupakan peralatan

Lebih terperinci

Pengenalan Komputer. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi komputer,jenis generasi perkembangannya. Nawindah,S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas FT

Pengenalan Komputer. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi komputer,jenis generasi perkembangannya. Nawindah,S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas FT Modul ke: Pengenalan Komputer Mahasiswa dapat menjelaskan definisi komputer,jenis generasi perkembangannya. Fakultas FT Nawindah,S.Kom, M.Kom Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Mengenal komputer

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN DESKRIPSI KERJA ALAT PLC. Gambar 3.1 Layout Sistem Kerja Alat.

BAB III PERANCANGAN DAN DESKRIPSI KERJA ALAT PLC. Gambar 3.1 Layout Sistem Kerja Alat. BAB III PERANCANGAN DAN DESKRIPSI KERJA ALAT 3.1 Gambaran Umum PLC SCADA PC Laptop Plant : Miniatur Rumah Gambar 3.1 Layout Sistem Kerja Alat. Pengendalian rumah dengan menggunakan Scada Wonderware ini

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Lembar PernyataanKeaslian...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Lembar PernyataanKeaslian... xi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Lembar PernyataanKeaslian... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii Abstrak...

Lebih terperinci

PENGENALAN TEKNOLOGI KOMPUTER

PENGENALAN TEKNOLOGI KOMPUTER PENGENALAN TEKNOLOGI KOMPUTER Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung Penggolongan Komputer a. Berdasarkan Data Yang Diolah 1. Komputer Analog 2. Komputer Digital 3.

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN SCADA SISTEM PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT. Menjelaskan operasional SCADA. Teknik Pembangkit Listrik 1 st Class Semester 2

MENGOPERASIKAN SCADA SISTEM PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT. Menjelaskan operasional SCADA. Teknik Pembangkit Listrik 1 st Class Semester 2 MENGOPERASIKAN SCADA SISTEM PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT Menjelaskan operasional SCADA Teknik Pembangkit Listrik 1 st Class Semester 2 Suatu sistem terpusat yang memonitor untuk melakukan pengendalian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe

BAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable Logic Controller (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai

Lebih terperinci

7.1 Pendahuluan. 7.2 Central Processing Unit (CPU)

7.1 Pendahuluan. 7.2 Central Processing Unit (CPU) Bab 7 Prosesor Dan Memori 7.1 Pendahuluan Alat pemroses adalah alat dimana instruksi-instruksi program diproses untuk mengolah data yang sudah dimasukkan melalui alat input dan hasilnya akan ditampilkan

Lebih terperinci

Konsep Dasar dan Sejarah PLC

Konsep Dasar dan Sejarah PLC Pertemuan ke-1 Konsep dasar dan sejarah PLC Kekurangan dan Kelebihan PLC Komponen, fungsi, dan aplikasi PLC Pengenalan perangkat Keras ( Hardware) Pengenalan perangkat Lunak ( Software) Konsep Dasar dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan Simulasi pengendali pintu gerbang Melalui media Bluetooth pada Ponsel bertujuan untuk membuat sebuah prototype yang membuka, menutup

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 2 Organisasi Komputer Struktur dan Fungsi Komputer Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Sistem Komputer: Definisi Supaya komputer dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PRINSIP KERJA KENDALI PLC Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederatan relai yang dijumpai pada sistem kendali

Lebih terperinci

Perancangan dan Realisasi Blok Komunikasi Dial-Up PLC Modicon M340 untuk Pengamatan secara Real-Time Menggunakan HMI/SCADA

Perancangan dan Realisasi Blok Komunikasi Dial-Up PLC Modicon M340 untuk Pengamatan secara Real-Time Menggunakan HMI/SCADA Perancangan dan Realisasi Blok Komunikasi Dial-Up PLC Modicon M340 untuk Pengamatan secara Real-Time Menggunakan HMI/SCADA Nama : Disusun Oleh : Nrp : 0522051 Stefani Puspa Resmi Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI Penjelasan Umum Tentang Mesin Vertical Boring. yang disebut boring bar. Dalam boring, boring bar

BAB III LANDASAN TEORI Penjelasan Umum Tentang Mesin Vertical Boring. yang disebut boring bar. Dalam boring, boring bar BAB III LANDASAN TEORI 3.1 PROSES KERJA VERTICAL BORING 3.1.1 Penjelasan Umum Tentang Mesin Vertical Boring Boring adalah alat yang menggunakan pemotong titik tunggal yang disebut boring bar. Dalam boring,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mesin Pon Rung Mesin PON berfungsi untuk membentuk atau melubangi dengan cara memukul benda kerjanya yang berupa lempengan pelat dengan ketebalan tergantung dari kekuatan mesin

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sistem Water Filter Sistem water filter adalah sistem pengolahan air dengan metode penyaringan menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang dapat mengontrol berbagai aplikasi otomasi. Gambar 3.1. menunjukkan Micro PLC S7-200 tersebut. Sebuah desain yang kompak,

BAB III LANDASAN TEORI. yang dapat mengontrol berbagai aplikasi otomasi. Gambar 3.1. menunjukkan Micro PLC S7-200 tersebut. Sebuah desain yang kompak, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjelasan Tentang S7-200 PLC Siemens 3.1.1 Pengertian S7-200 PLC Siemens S7-200 adalah mikro-programmable logic controller (PLC Micro) yang dapat mengontrol berbagai aplikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pernyataan Keaslian. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan.

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pernyataan Keaslian. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. xi DAFTAR ISI Halaman Judul Lembar Pengesahan Pembimbing Lembar Pernyataan Keaslian Lembar Pengesahan Penguji Halaman Persembahan Halaman Motto Kata Pengantar Abstraksi Daftar Isi Daftar Gambar Daftar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PLC (Programmable Logic Control) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang biasanya digunakan

Lebih terperinci

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember PRAKTIKUM 2 SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR TUJUAN 1. Memahami tipe pengaturan ON-OFF dan PID pada sistem pengaturan temperatur 2. Memahami data logging menggunakan DAQ Master REFERENSI TK4 SERIES Introduction

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

Organisasi & Arsitektur Komputer

Organisasi & Arsitektur Komputer Organisasi & Arsitektur Komputer 1 Unit Input - Output Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Eko Budi Setiawan mail@ekobudisetiawan.com www.ekobudisetiawan.com Teknik Informatika - UNIKOM 2013 Flash Back 2 Pengertian

Lebih terperinci

SISTEM KOMPUTER Supaya komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem komputer.

SISTEM KOMPUTER Supaya komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem komputer. SISTEM KOMPUTER Supaya komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem komputer. Secara umum, sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI 3.1. Perencanaan Alat Simulasi Simulasi digunakan untuk mendiskripsikan cara kerja system pengendalian escalator otomatis menggunakan programmable logic controller (PLC).

Lebih terperinci

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id A. Utama Sistem Mikrokomputer Gambar berikut menunjukkan 5 (lima) unit utama dalam

Lebih terperinci