KAJIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEPRAMUKAAN DI SEKOLAH DASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEPRAMUKAAN DI SEKOLAH DASAR"

Transkripsi

1 KAJIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEPRAMUKAAN DI SEKOLAH DASAR Safitri Apriyani, Iin Purnamasari FIP UNIVERSITAS PGRI SEMARANG ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi penyimpangan perilaku pada peserta didik, perilaku guru dan sekolah yang lebih disibukan dengan peningkatan prestasi akademik peserta didik dari pada karakter yang dimiliki siswa, sedangkan kepramukaan yang mempunyai banyak dampak positif dalam pembentukan karakter peserta didik tidak dimanfaatkan dengan baik oleh guru. Hal ini dapat terjadi karena guru hanya menjadi pembina dan pembantu pembina pada saat akan ada lomba pramuka atau pesta pramuka. Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini apakah manfaat kepramukaan bagi peserta didik SD? dan bagaimana nilai-nilai pendidikan karakter dalam kepramukaan di SD Negeri 03 Sidigede Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara? Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Setting tempat penilitian ini di lakukan di SD Negeri 03 Sidigede Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara selama empat minggu di Bulan Februari dan Maret, Subyek penelitian yang digunakan adalah peserta didik kelas tiga, empat, dan lima, serta pembina dan pembantu pembina di SDN 03 Sidigede.Berdasarkan hasil analisis data penelitian setelah dideskripsikan, maka banyak nilai-nilai karakter pendidikan yang dapat dikaji dalam kepramukaan melalui pembiasaan, kegiatan pramuka, pemberian tugas, motivasi, permainan kelompok, dan pemberian motivasi oleh pembina dan pembantu pembina. Manfaat yang diperoleh peserta didik yaitu peserta dibiasakan memilki karakter yang baik tidak hanya kemampuan akademik saja. Kata kunci: Kajian, nilai, pendidikan, karakter, dan kepramukaan. ABSTRACT The background of this study deviant behavior to students, teachers and school behavior were more preoccupied with the academic achievement of students from the character of the students, while scouting which has a lot of positive impact in shaping the character of learners are not put to good use by teachers. This can happen because the teacher only become coaches and helpers builder at the time there will be a race scout or scout party. The problems revealed in this study whether the benefits of scouting for students SD? and how the values of character education in Scouting in SD Negeri 03 Sidigede Welahan District of Jepara district? This research is qualitative descriptive. Setting where this research was conducted in 03 primary schools Sidigede Welahan District of Jepara regency during four weeks in February and March, the subjects of the study is students grade three, four, and five, as well as coaches and helpers builder in SDN 03 Sidigede.Berdasarkan the results of the data analysis after the study is described, then many of the values of character education that can be studied in scouting through habituation, scout activities, assignments, motivation, group games, and providing motivation by coaches and helpers builder. The benefits obtained by the students are familiarized participants have the good characters are not just academic ability. Keywords: Assessment, values, education, character, and scouting. 449

2 PENDAHULUAN Indonesia sekarang ini sedang menghadapi dua tantangan besar, yaitu desentralisasi atau otonomi daerah yang saat ini sudah dimulai, dan era globalisasi total yang akan terjadi pada tahun Kedua tantangan tersebut merupakan ujian berat yang harus dilalui dan dipersiapkan oleh seluruh Bangsa Kunci sukses dalam menghadapi tantangan berat itu terletak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang handal dan berbudaya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM sejak dini merupakan hal penting yang harus dipikirkan secara sungguh-sungguh. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional menyatakan/menghendaki/memerintahkan pengembangan karakter pada peserta didik melalui pendidikan di sekolah (.). Pramuka adalah sebuah kegiatan organisasi pembinaan yang tidak hanya ada di Indonesia, melainkan juga di berbagai negara di dunia.kata Pramuka merupakan singkatan dari praja muda karana, yang berarti rakyat muda yang suka berkarya. Tujuan gerakan pramuka adalah melatih fisik, emosi, sosial, dan spiritual para peserta kegiatan pramuka serta mendorong peserta didik untuk melakukan kegiatan positif di masyarakat, membentuk kader bangsa, sekaligus membentuk kader pembangunan yang beriman bertakwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) (Hudiyono, 2012: 4). Kegiatan pramuka ini sangat penting, karena untuk membina kepribadian peserta didikdan untuk menumbuhkan nilai-nilai pendidikan karakter.kegiatan pramuka di SD Negeri 03 Sidigede terbilang maju karena bisa terorganisir dengan baik dari Selain itu SD Negeri 03 Sidigede juga mempunyai prestasi yang membanggakan yang diraih ketika mengikuti beberapa perlombaan.kepramukaan juga bisa berdampak pada kegiatan belajar peserta didik di kelas maupun di luar kelas.di sekolah ini kegiatan pramuka di wajibkan untuk kelas tiga, empat, dan lima. Melalui kegiatan-kegiatan yang menarik sehingga banyak peserta didik yang tertarik mengikuti kepramukaan ini. Melalui kegiatan ini peserta didik juga dibekali untuk selalu disiplin dan tanggung jawab baik dalam hal waktu maupun disiplin dalam belajar. Kegiatan pramuka ini sangat penting, karena untuk membina kepribadian peserta didikdan untuk menumbuhkan nilai-nilai pendidikan karakter.kegiatan pramuka di SD Negeri 03 Sidigede Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara terbilang maju karena bisa terorganisir dengan baik dari Selain itu SD Negeri 03 Sidigede juga mempunyai prestasi yang membanggakan yang diraih ketika mengikuti beberapa perlombaan.kepramukaan juga bisa berdampak pada kegiatan belajar peserta didik di kelas maupun di luar kelas.di sekolah ini kegiatan pramuka di wajibkan untuk kelas tiga, empat, dan lima. Melalui kegiatan-kegiatan yang menarik sehingga banyak peserta didik yang tertarik mengikuti kepramukaan ini. Melalui kegiatan ini peserta didik juga dibekali untuk selalu disiplin dan tanggung jawab baik dalam hal waktu maupun disiplin dalam belajar. Pada SD Negeri 03 Sidigede Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara kemerosotan karakter membuat waktu peserta didik dihabiskan untuk bermain game dan meninggalkan tugas sekolah, menirukan adegan kekerasan yang dilihat dari tayangan televisi, jiwa sosial kurang, sifat individualis tinggi, dan pertengkaran antar peserta didik yang melebihi batas umum pada anak-anak. Menurut Hudiyono (2012: 4) salah satu media pendidikan karakter di sekolah adalah kegiatan pramuka. Dengan demikian melalui kepramukaan ini diharapkan kemerosotan karakter peserta didik dapat teratasi. Kepramukaan dilakukan setiap hari jumat yang diikuti oleh pramuka siaga dan penggalang pada kelas tiga, empat, dan lima. Kepramukaan menjadi ektrakurikuler wajib 450

3 bagi peserta didik kelas tiga, empat, dan lima. Peserta didik memperoleh pendidikan kepramukaan siaga di mulai dari kelas tiga umur sembilan tahun, padahal usia pramuka siaga umur tujuh sampai sepuluh tahun yang dimulai dari kelas satu SD. Pramuka siaga dan penggalang dibina oleh dua orang pembina pramuka utama yang secara rutin dan suka rela membina pramuka di sekolahan tersebut setiap kali ada latihan pramuka. Guru di sekolah tersebut yang berangkat menjadi pembantu pembina pramuka siaga dan penggalang secara rutin sebanyak tiga orang. Kondisi ini bertolak belakang dengan kewajiban guru untuk melakukan pembimbingan dan pelatihan kepada peserta didik, sedangkan peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan peserta didik. Kepramukaan di SD berpeluang besar untuk menanamkan pendidikan karakter kepada para peserta didik sejak dini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh guru. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mohamad Ali Rohman Tahun 2014, yang berjudul Implementasi Gerakan Pramuka dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter bagi Siswa MA Futuhiyyah 1 Mranggen Demak. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Arief Tri Wibowo Tahun 2013, yang berjudul Pelaksanaan Pendidikan Nilai Kebangsaan melalui Kegiatan Kepramukaan di SMP Negeri 30 Semarang. Serta penelitian yang dilakukan oleh Afroh Nailil Hikmah, Tahun 2013 yang berjudul Upaya Pembentukan Karakter Siswa melalui Kegiatan Ekstrakurikuler pramuka di SDIT Salsabila Klaseman Sinduharjo Ngaglik Sleman. Maka peneliti merasa perlu untuk mengkaji nilai-nilai pendidikan karakter dalam kepramukaan. Maka penelitian ini mengambil judul Kajian Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Kepramukaan di Sekolah Dasar. Kajian berasal kata kaji yaitu penyelidikan (terhadap sesuatu). Sedangkan kajian yaitu hasil dari mengkaji (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Nilai adalah suatu sifat atau kualitas dari sesuatu, baik benda maupun manusia, yang membuat sesuatu (benda dan manusia) berharga, yang diinginkan atau dikehendaki, yang dicita-citakan, dipuji, dihormati, dicari, diupayakan, oleh hampir semua orang; yang merupakan pemandu dan pengarah hidup manusia (Soegeng, 2013: 4). Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan peserta didik, masyarakat, dan bangsa (Undangundang Nomor 20, 2003). Karakter adalah sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral, yang diwujudkan dalam tindakan nyata melalui perilaku baik, jujur, bertanggung jawab, hormat terhadap orang lain, dan nilai-nilai karakter mulia lain (Mulyasa, 2012: 3). Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai (value education), yang bertugas menanamkan (menginternalisasikan, membatinkan) watak, ciri-ciri, dan sifat-sifat positif (Soegeng, 2013: 119). Nilai pendidikan karakter adalah suatu sifat atau kualitas dari pendidikan nilai (value education), yang bertugas menanamkan (menginternalisasikan, membatinkan) watak, ciri-ciri, dan sifat-sifat positif sehingga pendidikan karakter menjadi berharga (Soegeng, 2013). Kepramukaan adalah proses pendidikan yang melengkapi pendidikan di lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga dalam membentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, dengan sasaran akhir pembentukan watak, ahlak, dan budi pekerti luhur (Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2011: 17). 451

4 PENDIDIKAN KARAKTER Pendidikan karakter merupakan usaha sadar terencana untuk melaksanakan pola aturan perilaku yang dianggap baik. Pendidikan karakter tidak hanya dilaksanakan oleh peserta didik saja, namun semua warga sekolah ikut melaksanakan pendidikan karakter. KEPRAMUKAAN Pengertian kepramukaan yang disepakati oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menjelaskan bahwa kepramukaan merupakan suatu kegiatan pendidikan yang melengkapi pendidikan formal di sekolah dan pendidikan di dalam keluarga. Kepramukaan dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan untuk membentuk watak dan karakter yang baik bagi peserta didik. NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER Berikut menggambarkan keterkaitan antara nilai, jenjang kelas, dan indikator untuk nilai karakter. Indikator itu bersifat berkembang secara progresif. Berarti, perilaku yang dirumuskan dalam indikator untuk jenjang kelas satu sampai dengan kelas tiga lebih sederhana dibandingkan perilaku untuk jenjang kelas empat sampai dengan kelas enam. Tabel 2 Keterkaitan Nilai dan Indikator untuk Sekolah Dasar No. Indikator Nilai a. Religius: sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. b. Jujur: perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai Kelas 1-3 Kelas 4-6 Mengenal dan mensyukuri tubuh dan bagiannya sebagai ciptaan Tuhan melalui cara merawatnya dengan baik. Mengagumi kebesaran Tuhan karena kelahirannya di dunia dan hormat kepada orang tua. Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai jenis bahasa dan suku bangsa. Senang mengikuti aturan kelas dan sekolah untuk kepentingan hidup bersama. Senang bergaul dengan teman sekelas dan satu sekolah dengan berbagai perbedaan yang telah diciptakan-nya. Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan ataupun mengerjakan tugas di kelas. Menjawab pertanyaan guru tentang sesuatu berdasarkan Mengagumi sistem dan cara kerja organ-organ tubuh manusia yang sempurna dan sinkronisasi fungsi organ. Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang menyayangi. Merasakan kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai keteraturan dalam berbahasa. Merasakan manfaat aturan kelas dan sekolah sebagai keperluan untuk hidup bersama. Memantu teman yang memerlukan bantuan sebagai suatu ibadah atau kebajikan. Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas di rumah. Mengatakan dengan sesungguhnya sesuatu 452

5 orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataa, tindakan dan pekerjaan. c. Toleransi: sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda. d. Disiplin: tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. e. Keja keras: perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi yang diketahui. Mau bercerita tentang kesulitan dirinya dalam berteman. Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahui. Mau menyatakan tentang ketidaknyaman suasana belajar di kelas. Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah. Mau bertegur sapa dengan teman yang berbeda pendapat. Membantu teman yang mengalami kesulitan walaupun berbeda dalam agama, suku,dan etnis. Menerima pendapat teman yang berbeda dari pendapat diri. Datang ke sekolah dan masuk kelas pada waktu. Melaksanakan tugas-tugas kelas yang menjadi tanggung jawab. yang telah terjadi atau yang dialami. Mau bercerita tentang kesulitan menerima pendapat teman. Mengemukakan pendapat tentang sesuatu sesuai dengan yang diyakini. Mengemukakan ketidaknyaman dirinya dalam belajar di Menjaga hak teman yang berbeda agama untuk melaksanakan ajaran agama. Menghargai pendapat yang berbeda sebagai sesuatu yang alami dan insani. Bekerja sama dengan teman yang berbeda agama, suku, dan etnis dalam kegiatan-kegiatan kelas dan Bersahabat dengan teman yang berbeda pendapat. Menyelesaikan tugas pada waktu. Saling menjaga dengan teman agar semua tugastugas terlaksana dengan baik. Duduk pada tempat yang Selalu mengajak teman telah ditetapkan. menjaga ketertiban kelas. Menaati peraturan sekolah Mengingatkan teman yang dan kelas. melanggar peraturan dengan kata-kata sopan dan tidak menyinggung. Berpakaian rapi. Berpakaian sopan dan rapi. Mematuhi aturan permainan. Mengerjakan semua tugas kelas dengan sungguhsungguh. Mencari informasi dari sumber di luar buku pelajaran. Mematuhi aturan Mengerjakan tugas dengan teliti dan rapi. Mencari informasi dari sumber-sumber di luar 453

6 berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. f. Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru berdasarkan sesuatu yang telah dimiliki. g. Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. h. Demokratis: cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Menyelesaikan PR pada waktu yang tepat. Menggunakan sebagian besar waktu di kelas untuk belajar. Mencatat dengan sungguhsungguh sesuatu yang ditugaskan guru. Membuat suatu karya dari bahan yang tersedia di kelas. Mengusulkan suatu kegiatan baru di kelas. Menyatakan perasaannya dalam gambar, seni, bentukbentuk komunikasi lisan dan tulis. Melakukan tindakantindakan untuk membuat kelas menjadi sesuatu yang nyaman. Melakukan sendiri tugas kelas yang menjadi tanggung jawab. Mengerjakan PR tanpa meniru pekerjaan teman. Menerima ketua kelas terpilih berdasarkan suara terbanyak. Memberikan suara dalam pemilihan di kelas dan Mengemukakan pikiran tentang teman-teman sekelas. Ikut membantu melaksanakan program ketua kelas. Menerima arahan dari ketua kelas, ketua kelompok Mengerjakan tugas-tugas dari guru pada waktu yang tepat. Fokus pada tugas-tugas yang diberikan guru di kelas. Mencatat dengan sungguh-sungguh sesuatu yang dibaca, diamati, dan didengar untuk kegiatan kelas. Membuat berbagai kalimat baru dari sebuah kata. Bertanya tentang sesuatu yang berkenaan dengan pelajaran tetapi di luar cakupan materi pelajaran. Membuat karya tulis tentang hal baru tapi terkait dengan materi pelajaran. Melakukan penghijauan atau penyegaran halaman Mencari sumber untuk menyelesaikan tugas sekolah tanpa bantuan pustakawan Mengerjakan PR tanpa meniru pekerjaan teman. Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman. Menerima kekalahan dalam pemilihan dengan ikhlas. Mengemukakan pendapat tentang teman yang jadi pemimpinnya. Memberi kesempatan kepada teman yang menjadi pemimpinnya untuk bekerja. Melaksanakan kegiatan yang dirancang oleh 454

7 i. Rasa ingin tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar. j. Semangat kebangsaan: cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. k. Cinta tanah air: cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, belajar, dan OSIS. teman yang menjadi pemimpin. Bertanya kepada guru dan Bertanya atau membaca teman tentang materi sumber di luar buku teks pelajaran. tentang materi yang Bertanya kepada sesuatu tentang gejala alam yang baru terjadi. Bertanya kepada guru tentang sesuatu yang didengar dari radio atau televisi. Bertanya tentang berbagai peristiwa yang dibaca dari media cetak. Turut serta dalam upacara peringatah hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan. Menggunakan bahasa Indonesia ketika ada teman dari suku lain. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagulagu wajib. Mengagumi banyaknya keragaman bahasa di Mengakui persamaan hak dan kewajiban snatara dirinya dan teman sebangsa dari suku, etnis, budaya lain. Membaca buku-buku mengenai suku bangsa dan etnis yang berjuang bersama dalam mempertahankan kemerdekaan. Mengagumi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah terkait dengan pelajaran. Membaca atau mendiskusikan gejala alam yang baru terjadi. Bertanya tentang beberapa peristiwa alam, sosial, budaya, ekonomi, politik, teknologi yang baru didengar. Bertanya tentang sesuatu yang terkait dengan materi pelajaran tetapi di luar yang dibahas di kelas. Turut serta dalam panitia peringatan hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan. Menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara di kelas. Menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Menyukai berbagai upacara adat di nusantara. Bekerja sama dengan teman dari suku, etnis, budaya lain berdasarkan persamaan hak dan kewajiban. Menyadari bahwa setiap perjuangan mempertahankan kemerdekaan dilakukan bersama oleh berbagai suku, etnis yang ada di Mengagumi posisi geografis wilayah Indonesia dalam perhubungan laut dan udara dengan negara lain. Menyenangi keragaman Mengagumi kekayaan 455

8 kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. l. Menghargai prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain. m. Bersahabat/ komunikatif: tindakan yang memperlihatkan budaya dan seni di Menyenangi keragaman suku bangsa dan bahasa daerah yang dimiliki Mengagumi keragaman hasil-hasil pertanian, perikanan, flora, dan fauna Mengagumi kekayaan hutan Mengagumi laut serta perannya dalam kehidupan bangsa Hormat kepada sesuatu yang sudah dilakukan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lain. Menceritakan prestasi yang dicapai orang tua. budaya dan seni di Mengagumi keragaman suku, etnis, dan bahasa sebagai keunggulan yang hadir di wilayah negara Mengagumi sumbangan produk pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia bagi dunia. Mengagumi peran hutan Indonesia bagi dunia. Mengagumi peran laut dan hasil laut Indonesia bagi bangsa-bangsa di dunia. Rajin belajar untuk berprestasi tinggi. Berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam berbagai kegiatan olah raga dan kesenian di Menghargai kerja keras guru, kepala sekolah, dan personalia lain. Mengerjakan tugas dari guru dengan sebaikbaiknya. Berlatih keras untuk berprestasi dalam olah raga dan kesenian. Menghargai upaya orang tua untuk mengembangkan berbagai potensi dirinya melalui pendidikan dan kegiatan lain. Menghargai hasil kerja Menghargai hasil kerja pemimpin di masyarakat pemimpin dalam sekitar. mensejahterakan masyarakat dan bangsa. Menghargai tradisi dan hasil Menghargai temuantemuan karya masyarakat di sekitar. yang telah dihasilkan manusia dalam bidang ilmu, teknologi, sosial, budaya, dan seni. Bekerja sama dalam Memberikan pendapat kelompok di kelas. dalamkerja kelompok di kelas. Berbicara dengan teman Memberi dan 456

9 rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. n. Cinta damai: sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. o. Gemar membaca: kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. p. Peduli sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. q. Peduli lingkungan: sikap dan sekelas. Bergaul dengan teman sekelas ketika istirahat. Bergaul dengan teman lain kelas. Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalian sekolah lain. Tidak menggunakan kekuatan fisik dalam berselisih dengan teman. Berbicara dengan kata-kata yang tidak mengundang amarah teman. Tidak mengambil barang teman. Mengucapkan salam atau selamat pagi/siang/sore ketika bertemu teman untuk pertama kali pada hari itu. Membaca buku atau tulisan yang diwajibkan guru. Membaca buku-buku cerita yang ada di perpustakaan Membaca koran atau majalah dinding. Membaca buku yang ada di rumah tentang flora, fauna, dan alam. mendengarkan pendapat dalam diskusi kelas. Aktif dalam kegiata sosial dan budaya kelas. Aktif dalam kegiatan organisasi di Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lain. Mendamaikan teman yang sedang berselisih. Menggunakan kata-kata yang menyejukkan emosi teman yang sedang marah. Ikut menjaga keamanan barang-barang di kelas. Menjaga keselamatan teman di kelas/sekolah dari perbuatan jahil yang merusak. Membaca buku dan tulisan yang terkait dengan mata pelajaran. Mencari bahan bacaan dari perpustakaan daerah. Membaca buku novel dan cerita pendek. Membaca buku atau tulisan tentang alam, sosial, budaya, seni, dan teknologi. Membagi makanan dengan Mengunjungi rumah teman. yatim dan orang jompo. Berterima kasih kepada Menghormati petugaspetugas petugas kebersihan Meminjamkan alat kepada Membantu teman yang teman yang tidak membawa sedang memerlukan atau tidak punya. bantuan. Mengumpulkan uang dan Menyumbang darah barang untuk korban untuk PMI. bencana alam. Buang air besar dan air kecil Membersihkan WC. di WC. Membuang sampah di Membersihkan tempat 457

10 tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. tempatnya. sampah. Membersihkan halaman Membersihkan lingkungan Tidak memetik bunga di taman Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman. Tidak menginjak rumput di taman Ikut memelihara taman di halaman Menjaga kebersihan rumah. Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan. Sumber: (Daryanto, 2013:144) HASIL DATA DAN PEMBAHASAN SD Negeri 03 Sidigede tidak hanya ingin memajukan peserta didik dari segi prestasi akademik saja, namun SD tersebut ingin menyeimbangkan antara prestasi akademik dan karakter peserta didik. Hal ini terlihat dari visi dan misi yang ada di sekolah tersebut. Visi SD Negeri 03 Sidigede yaitu terwujudnya siswa yang cerdas, terampil, beriman, dan bertaqwa. Sedangkan misi sekolah antara lain sebagai berikut: 1) melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien, 2) membimbing keterampilan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, 3) melatih untuk hidup sesuai dengan agamanya, 4) mengembangkan semangat cinta tanah air, dan 5) mengembangkan adab sopan santun dan berbudi luhur. Hasil Observasi Persentase Rata-rata Nilai Karakter No. Tanggal Persentase 1 6 Februari ,02% 2 13 Februari ,72% 3 20 Februari ,60% 4 27 Februari ,18% Hasil Persentase Rata-rata Angket untuk Pramuka No. Tingkat Kelas Persentase 1 Pramuka siaga Tiga 90% 2 Pramuka siaga Empat 98% 3 Pramuka penggalang Lima 91% Hasil Persentase Rata-rata Angket untuk Pembina No. Tingkat Persentase 1 Pembina Siaga 80% 2 Pembantu pembina siaga 60% 3 Pembina penggalang 70% 4 Pembantu pembina penggalang I 70% 5 Pembantu pembina penggalang I 70% Wawancara kepada pembina dan pembantu pembina banyak contoh nilai-nilai pendidikan karakter dalam kepramukaan antara lain sebagai berikut: 1. Karakter religius : menurut Ibu Latsmi pembiasaan berdoa dalam setiap kegiatan di dalam maupun di luar kelas dan membaca ayat-ayat pendek sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. 458

11 2. Karakter jujur : menurut Bapak Panggih siapapun yang salah dalam tepuk pramuka harus mendapat hukuman bernyanyi. Siapapun yang terlambat dalam baris-berbaris dan datang terlambat saat kegiatan pramuka harus berani mengakui kesalahan. 3. Karakter toleransi : menurut Ibu Kori ah tugas kelompok saat kepramukaan dapat membiasakan peserta didik untuk memiliki kecakapan toleransi dan mengasah peserta didik untuk bekerja sama dengan peserta didik lain. 4. Karakter disiplin : ketepatan waktu saat upacara dan menaati perintah saat kegiatan baris-berbaris. 5. Karakter kerja keras : menurut Ibu Dina saat kegiatan pramuka membuat tenda. 6. Karakter kreatif : menurut Bapak Panut kemampuan peserta didik dalam membuat yelyel dan memanfaatkan lahan kosong di area sekolah untuk ditanami tanaman buah. 7. Karakter mandiri : menurut Ibu Latsmi saat peserta didik mengerjakan tugas pribadi sendiri. 8. Karakter demokratis : menurut Bapak Panggih sikap peserta didik dalam menerima pendapat peserta didik lain yang berbeda pendapat. 9. Karakter rasa ingin tahu : menurut Ibu Kori ah saat peserta didik bertanya tentang halhal baru yang dipelajarai saat kepramukaan. 10. Karakter semangat kebangsaan : menurut Ibu Dina saat peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan. 11. Karakter cinta tanah air : menurut Bapak Panut saat peserta didik menggunakan kerajian daerah lokal seperti rotan, anyaman bambu, dan mainan tradisional. 12. Karakter menghargai prestasi : menurut Ibu Lastmi saat peserta didik memberikan tepuk tangan dan semangat atas keberhasilan tim yang menang dalam perlombaan. 13. Karakter bersahabat : menurut Bapak Panggih saat peserta didik belajar menghargai orang yang berbicara dan sikap tolong menolong. 14. Karakter cinta damai : menurut Ibu Kori ah saat peserta didik antri dalam menggunakan fasilitas 15. Karakter gemar membaca : Menurut Ibu Dina tercermin dari wawasan peserta didik tentang buku yang diminati. 16. Karakter peduli social : menurut Bapak Panut saat peserta didik saling tolong menolong antar sesama anggota kelompok. 17. Karakter peduli lingkungan : menurut Ibu Lastmi saat peserta didik menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan Dokumentasi berasal dari daftar kehadiran peserta didik, sejarah sekolah, visi misi sekolah, catatan hasil wawancara, dan foto. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 03 Sidigede Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara dapat diketahui bahwa hasil observasi kepramukaan yang pertama penelitian kenampakan nilai-nilai karakter kurang baik (58, 02%). Namun, keadaan semakin membaik pada minggu-minggu berikutnya yaitu dengan rata-rata kriteria baik sebanyak (61, 72%) pada minggu kedua, (71, 60%) pada minggu ketiga, dan (85, 18%) pada minggu keempat. Hal ini disebabkan karena pembina dan pembantu pembina memberikan motivasi yang membangun, pembiasaan nilai-nilai karakter yang dimulai dari pembina dan pembantu pembina, dan permainan yang membangun karakter peserta didik. Sehingga peserta didik yang mengikuti kepramukaan sedikit demi sedikit dapat berdampak positif dalam pembentukan karakter yang baik pada siswa. Hasil penelitian yang diperoleh melalui lembar angket merupakan hasil yang digunakan untuk mengetahui manfaat peserta didik mengikuti kepramukaan dan nilai-nilai karakter yang dimiliki peserta. Sehingga rata-rata hasil angket siswa tentang manfaat dan 459

12 nilai-nilai karakter dalam kepramukaan di SD tersebut antara lain sebagai berikut: 1) kelas tiga dalam kategori sangat baik (90%), 2) kelas empat dalam kategori sangat baik (98%), dan kelas lima dalam kategori sangat baik (91%). Sedangkan untuk rata-rata hasil perhitungan angket guru termasuk dalam kategori baik (70%). Pembina dan pembantu pembina menuturkan bahwa peserta didik memiliki nilai-nilai karakter yang tertanam dan tampak pada kegiatan peserta didik sehari-hari, meskipun terkadang masih ada peserta didik yang berlaku tidak sopan tetapi pembina dan pembantu pembina tetap sabar dalam berbakti dan mengabdi pada gerakan pramuka. Alasan pembina dan pembantu pembina sabar dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik yaitu keyakinan bahwa setiap perilaku peserta didik yang menyimpang dapat diubah melalui pembiasaan perilaku yang baik. Kehadiran peserta didik rata-rata dalam kategori baik, ini terlihat dari kehadiran peserta didik yang lebih dari 80%. Kepramukaan di SD ikut berperan dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter sehingga berdampak positif pada prestasi dan kepribadian peserta didik. Hasil wawancara pembina, pembantu pembina, dan pramuka memberikan bertujuan untuk memperoleh deskripsi data yang mendetail tentang kajian nilai-nilai pendidikan karakter dalam kepramukaan di SD. Pembina dan pembantu pembina selalu mengajarkan nilai-nilai pendidikan karakter agar peserta didik dapat terbiasa berperilku baik. Setiap peserta didik memilki karakter yang berbeda-beda sehingga pembina dan pembantu pembina mempunyai penanganan khusus pada peserta didik. Dokumntasi menyangkut foto dan berkas-berkas yang berhubungan dengan nilainilai pendidikan karakter. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dalam pembahasan yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa banyak terdapatmanfaat dan nilai karakter dalam kepramukan di SD. Nilai-nilai karakter tersebut terwujud melalui pembiasaan-pembiasan dalam kepramukaan. Pembiasaan ini bisa melalui contoh, aturan, tugas kelompok dan permainan yang mendidik bagi peserta didik. SARAN Penanaman karakter tidak hanya dapat dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran formal saja. Tetapi pendidikan karakter dapat dikembangkan guru melalui pendidikan yang bersifat pengembangan bagi peserta didik. Sehingga prestasi akademik dan kepribadian peserta didik seimbang. Standar minimum pembina dan pembantu pembina pramuka harus dapat dipenuhi dengan baik melalui pengabdian guru. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Rulam Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Aqib, Zainal Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung: Yrama Widya. Daryanto Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media. Hikmah, Afroh Nailil Upaya Pembentukan Karakter Siswa melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SDIT Salsabila Klaseman Sinduharjo Ngaglik Sleman. Skripsi Sarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Handoko, Hanwar Priyo Pendidikan Kepramukaan bagi Anak Tuna Laras. Yogyakarta: The Phinisi Press Yogyakarta. 460

13 Hudiyono Membangun Karakter Siswa melalui Profesionalisme Guru dan Gerakan Pramuka. Jakarta: Erlangga. KBBI (Ed). t.t. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pengertian Kajian (online). Diakses pada tanggal 27 Desember 2014 pukul WIB. Kementrian Pendidikan Nasional (Ed).2010.Prinsip Pendidikan Karakter (online). Diakses pada tanggal 27 Desember 2014 pukul WIB. Kesuma, Dharma Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya offset. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bahan Serahan Kursus Pembina Pramuka Tingkat Dasar. Jakarta : Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Mulyasa Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara. Muslich, Masnur Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara. Noor, Rohinah Mengembangkan Karakter Anak secara Efektif di Sekolah dan di Rumah. Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri. Rohman, Mohamad Ali Implementasi Gerakan Pramuka dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter bagi Siswa MA Futuhiyyah 1 Mranggen Demak.Skripsi Sarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial. Semarang: Universitas PGRI Semarang. Sinar Grafika Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: PT Sinar Grafika Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Sinar Grafika Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional. Jakarta: PT Sinar Grafika. Soegeng et.al Landasan Pendidikan Karakter. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press Dasar-dasar Penelitian. Semarang: IKIP PGRI SEMARANG PRESS. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Cetakan ke-17. Bandung : Alfabeta Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Cetakan ke-19. Bandung : Alfabeta. Team DAP. t.t. Buku Pintar Pramuka. Jakarta: DAP Jakarta. 461

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA NILAI INDIKATOR 7 9 10-12 Religius: Sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama dianutnya, Toleran terhadap pelaksanaan ibadah

Lebih terperinci

SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN TEMATIK

SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN TEMATIK SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN TEMATIK Disajikan dalam Diklat Tematik SD/MI Tanggal 21 s.d 23 Maret 2011 Di PPPPTK PKn dan IPS Batu Disusun oleh: Tim Tematik PPPPTK PKn IPS Batu Dra. DyahSriwilujeng

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Membangun manusia Indonesia diawali dengan membangun kepribadian kaum muda. Sebagai generasi penerus, pemuda harus

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI Wahyu Nur Aida Universitas Negeri Malang E-mail: Dandira_z@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah SDN 2 Pasirtamiang. Hal ini disebabkan, visi sekolah yang menjunjung pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah tertuang dalam fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU DRS. AHMAD EDDISON, M.Si. Dosen Program Studi PPKn FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, Riau E-mail: ahmadeddison@gmail.com

Lebih terperinci

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang

Lebih terperinci

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PERAN GURU DALAM MENANAMKAN KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN DAN CINTA TANAH AIR (Studi Kasus Semua Guru Selain Guru Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 2 Colomadu, Kecamatan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21 PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21 Machful Indra Kurniawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan PENDIDIKAN KARAKTER LATAR BELAKANG Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 2025 (UU No 17 Tahun 2007) antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum yang berlaku dalam satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan penting dalam proses

Lebih terperinci

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1 PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1 Oleh Drs. H. Syaifuddin, M.Pd.I Pengantar Ketika membaca tema yang disodorkan panita seperti yang tertuang dalam judul tulisan singkat

Lebih terperinci

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Inti 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempunyai peranan pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk masa yang akan datang. Maka dari itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum yang berlaku dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan dalam penelitian. Sub judul tersebut yaitu latar belakang, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin

BAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan nasional suatu Negara salah satunya ditentukan oleh keberhasilan pengelolaan Negara itu sendiri dalam mengelola pendidikan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai pancasila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara faktual, data realistik menunjukkan bahwa moralitas maupun karakter bangsa saat ini telah runtuh. Runtuhnya moralitas dan karakter bangsa tersebut telah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Definisi Pendidikan Karakter 2.1.1 Pendidikan Karakter Menurut Lickona Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO 64 BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MA YMI Wonopringgo, peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter. Hal tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan karakter di Indonesia. Pendidikan

Lebih terperinci

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 14-20 DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik https://jurnal.uns.ac.id/jdc PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN IMPLEMENTASINYA Dwi Purwanti SDN 1 Pohkumbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 67 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah hal yang perlu diperhatikan lagi di negara ini. Pendidikan juga dibuat oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Tujuan utama pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan tujuan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis yang dialami bangsa Indonesia tidak hanya krisis ekonomi maupun politik, tapi lebih dari itu, bangsa kita tengah mengahadapi krisis karakter atau jati diri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana untuk menjadikan seseorang atau individu menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus mendapatkan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL MELALUI KEGIATAN HISBUL WATHAN (HW) (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang professional secara akademik dan tangguh/kreatif secara karakter. Undang-Undang

Lebih terperinci

ANALISIS MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN

ANALISIS MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN ANALISIS MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN Muhammad Habib Ridwan; Alif Mudiono PP3 Jl. Ir. Soekarno No.1 Blitar; KSDP FIP UM email: ridwanpgsd76@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman selalu berubah setiap waktu, keadaan tidak pernah menetap pada suatu titik, tetapi selalu berubah.kehidupan manusia yang juga selalu berubah dari tradisional menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Kemudian dalam

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Kemudian dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hak asasi setiap individu anak bangsa yang telah diakui dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen?

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen? Pedoman Pengumpulan Data 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen? b. Apa visi dan Misi SMP Negeri 7 Kebumen? c. Apa saja sarana dan prasarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan sosial yang sering terjadi di masyarakat membuktikan adanya penurunan moralitas, kualitas sikap serta tidak tercapainya penanaman karakter yang berbudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEKOLAH : MIN KUMAI HILIR MATA PELAJARAN : PKn KELAS/SEMESTER : I /I ALOKASI WAKTU : STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR : : Membiasakan tertib di rumah

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU GEOGRAFI TERHADAP PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA NEGERI SE-KOTA GORONTALO. Oleh :

PERSEPSI GURU GEOGRAFI TERHADAP PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA NEGERI SE-KOTA GORONTALO. Oleh : PERSEPSI GURU GEOGRAFI TERHADAP PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA NEGERI SE-KOTA GORONTALO Oleh : Febryana T. Rahayu, Prof.Dr.Enos Taruh, M.Pd*,Nova E.Ntobuo, S.Pd,M.Pd** Jurusan Fisika Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah suatu pengertian yang sempit

Lebih terperinci

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Drs. Suprijatna 1. Pendidikan harus merupakan aset atau modal kekuatan yang bisa menumbuhkan peradaban bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian generasi muda. Gejala kemerosotan moral antara lain diindikasikan dengan merebaknya kasus penyalahgunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap tidak sopan dan tidak bertanggung jawab terhadap tindakannya. Hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia pendidikan menghadapi berbagai masalah yang sangat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Fenomena merosotnya karakter kebangsaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Moral dalam Sastra Moral dari segi etimologis berasal dari bahasa latin yaitu Mores yang berasal dari suku kata Mos. Mores berarti adat istiadat, kelakuan, tabiat, watak, akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan sekitar kita. Permasalahan yang terkait dengan asusila,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentuk sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan

Lebih terperinci

PERAN GURU BK DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 BATANG ANAI ABSTRACT

PERAN GURU BK DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 BATANG ANAI ABSTRACT 1 PERAN GURU BK DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yovita Ulfa 1, Joni Adison 2, Hafiz Hidayat 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Suatu pendidikan dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu aspek utama yang memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sekaligus membentuk generasi muda. Di

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL 1 ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL REZI EFRILIA 12030047 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO Pendidikan Nilai Nasionalisme... (Sarah Atikah Tsamarah) 2.773 PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO EDUCATION OF NATIONALISM VALUE IN SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO Oleh: Sarah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan akan berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial. Ini berarti manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia hidup secara berkelompok dan membentuk

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. Karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan

BAB I P E N D A H U L U A N. Karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan pendidikan nasional, tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003, pasal

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I IMPLEMENTASI KARAKTER BERSAHABAT DAN PEDULI SOSIAL PADA SISWA SMP (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN KARAKTER PADA ANAK MELALUI TUTORIAL SIMULASI

MENUMBUHKAN KARAKTER PADA ANAK MELALUI TUTORIAL SIMULASI MENUMBUHKAN KARAKTER PADA ANAK MELALUI TUTORIAL SIMULASI Sutrisno 1, Siti Aminah 2 1 SMPN 1 Bungkal, Ponorogo ngilmudi@gmail.com 2 SDN Ketonggo, Ponorogo sitiaminah.bungkal@gmail.com Kata Kunci: Karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda bangsa. Kondisi ini sangat memprihatinkan sekaligus menjadi

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda bangsa. Kondisi ini sangat memprihatinkan sekaligus menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia saat ini sedang dihadapkan kepada situasi yang kurang menguntungkan. Kondisi ini terjadi sejalan dengan semakin banyaknya kenyataan

Lebih terperinci

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENCAPAIAN KURIKULUM 2013 A. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah dan rakyat Indonesia dewasa ini tengah gencar-gencarnya mengimplementasikan pendidikan karakter di institusi pendidikan. Pendidikan karakter yang diimplementasikan

Lebih terperinci

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 KURIKULUM 2013 Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam (Undang-Undang Dasar 1945 Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1) yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam (Undang-Undang Dasar 1945 Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penunjang keberhasilan pembangunan, selain itu pendidikan yang telah berkembang juga menggambarkan tingkat kemajuan yang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat 137 BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Implementasi nilai kedisiplinan guru kelas IV di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pada Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR SERIBU PENA BAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XII KARANGAN PUDJI ISDRIANI TERBITAN ERLANGGA TAHUN 2009 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia melalui proses hidup yang terus berubah seiring dengan bertambahnya usia dan tuntutan kehidupannya. Oleh karena itu untuk membekali diri agar semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibiarkan akan ada generasi yang hilang. Hilangnya generasi karena siswa. hilangnya pegangan hidup bagi diri mereka.

BAB I PENDAHULUAN. dibiarkan akan ada generasi yang hilang. Hilangnya generasi karena siswa. hilangnya pegangan hidup bagi diri mereka. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerosotan moral yang menimpa bangsa ini sudah merambah ke generasi muda. Saat ini, bukan merupakan kabar baru bahwa siswa suatu sekolah menyerang sekolah

Lebih terperinci

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) 29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan

Lebih terperinci

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali) BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan diselenggarakan dalam rangka mengembangkan pengetahuan, potensi, akal dan perkembangan diri manuisa, baik itu melalui jalur pendidikan formal,

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA Ramtia Darma Putri tyadhuarrma27@gmail.com Universitas PGRI Palembang Erfan Ramadhani erfankonselor@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional harus mencerminkan kemampuan sistem pendidikan nasional untuk mengakomodasi berbagi tuntutan peran yang multidimensional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Pembatasan Masalah, (4) Tujuan Penelitian, (5) Manfaat Penelitian, (6) Penegasan Isilah. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

STRATEGI DOSEN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KARAKTER ETIKA MAHASISWA DI STIKOM PGRI BANYUWANGI

STRATEGI DOSEN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KARAKTER ETIKA MAHASISWA DI STIKOM PGRI BANYUWANGI STRATEGI DOSEN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KARAKTER ETIKA MAHASISWA DI STIKOM PGRI BANYUWANGI Mohamad Dedi 1 ; Estu Handayani 2 Email:dedismantab_stikom@yahoo.co.id; ehchie797@gmail.com

Lebih terperinci

MANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR

MANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR Rahmania Utari, M.Pd. Disampaikan dalam Workshop Tim Pengembang Bimtek MBS di Sekolah Dasar Tingkat Kabupaten/Kota Hotel Ros In, Bantul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur, materiil dan spiritual serta beradab merupakan adicita Bangsa Indonesia yang mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman pemerintahan Ir. Soekarno, ada tiga hal penting yang menjadi tantangan. Pertama adalah mendirikan negara yang bersatu dan berdaulat, kedua adalah membangun

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil

Lebih terperinci

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 289~293 KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA 289 Heri Maulana AMIK BSI Yogyakarta e-mail: heri.hml@bsi.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai keragaman sosial, suku bangsa, kelompok etnis, budaya, adat istiadat, bahasa,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian mengenai Upaya Pembinaan Akhlak Siswa Melalui Keteladanan Guru (Studi Deskriptif Analitik terhadap Siswa dan Guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai orang tua kadang merasa jengkel dan kesal dengan sebuah kenakalan anak. Tetapi sebenarnya kenakalan anak itu suatu proses menuju pendewasaan dimana anak

Lebih terperinci

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1 PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1 Fauzatul Ma rufah Rohmanurmeta 2 IKIP PGRI Madiun ABSTRAK Salah satu kewajiban utama yang harus dijalankan oleh guru kepada peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan nasional...bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan nasional...bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan nasional...bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini sering disebut anak prasekolah, memiliki masa peka dalam perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespons

Lebih terperinci