PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH"

Transkripsi

1 ISSN Pages pp PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH Lianti 1), Abubakar Hamzah 2), Muhammad Nasir 3) 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Staff Pengajar Fakultas ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: This study is aimed to determine the effect of credit banking and government expenditure on economics of Aceh Province. The data used are secondary data for the period Data analysis used is multiple linear regression with the method of ordinary least squares (OLS). Results of this study show that credit banking and government expenditure significantly positive effect on economics of Aceh Province. This means that economic growth in Aceh Province is significantly affected by credit banking and government expenditure. The conclusion of this study is the economics in Aceh Province is closely linked by credit banking and government expenditure. Therefore, the management of commercial banks in Aceh province could increase lending/financing to the people of Aceh, and Aceh government should increase government expenditure, especially in the form of development expenditure. Keyword : Economic Growth, Credit Banking and Government Expenditure Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah terhadap perekonomian Provinsi Aceh. Data yang digunakan adalah data sekunder selama periode tahun Peralatan analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan metode ordinary least square (OLS). Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah berpengaruh positif secara signifikan terhadap perekonomian Provinsi Aceh. Hal ini berarti bahwa perekonomian Provinsi Aceh secara nyata dipengaruhi oleh kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah perekonomian Provinsi Aceh terkait erat dengan kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah. Karena itu pemerintah harus mendorong bank umum di Provinsi Aceh dapat meningkatkan penyaluran kredit/pembiayaan kepada masyarakat Aceh, dan pemerintah Aceh sebaiknya meningkatkan pengeluaran pemerintah, terutama dalam bentuk pengeluaran pembangunan infrastruktur ekonomi. Kata Kunci : Perekonomian, Kredit Perbankan dan Pengeluaran Pemerintah PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi sudah menjadi isu penting dalam kemajuan setiap negara di dunia. Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi dapat dijadikan tolok ukur peningkatan ataupun penurunan kemampuan suatu negara dalam menghasilkan barang dan jasa dalam periode tahun tertentu. Selain itu, pertumbuhan ekonomi mencerminkan perkembangan penda patan masyarakat yang pada akhirnya dijadikan indikator tingkat kesejah teraan masyarakat suatu negara. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan suatu negara atau suatu 31 - Volume 1, No. 4, November 2013

2 daerah. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan, maka itu menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik. Untuk meningkatkan pertum buhan ekonomi diperlukan adanya investasi yang bertujuan untuk meningkatkan produksi jumlah barang dan jasa. Karena itu, pemerintah tidak hanya dituntut untuk menyediakan infrastruktur ekonomi bagi dunia usaha, akan tetapi juga terlibat langsung dalam merangsang perkembangan dunia usaha melalui kebijakan-kebijakan yang dapat mempermudah perkembangan investasi. Besar kecilnya tingkat investasi dalam suatu wilayah tentunya ditentukan oleh ketersediaan dana untuk membiayai investasi itu sendiri. Bagi negara yang sedang berkembang seperti halnya Indonesia, sumber dana investasi terutama yang dilakukan oleh dunia usaha berasal dari kredit investasi yang diberikan oleh lembaga perbankan. Karena itu, lembaga perbankan memiliki peran yang sangat besar dalam mendorong perkembangan dunia usaha melalui penyaluran kredit. Bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi atau fungsi perantara yang menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan dana (penyimpan dana atau kreditor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam dana atau debitor). Pihakpihak yang kelebihan dana, baik perseorangan, badan usaha, yayasan, maupun lembaga pemerintah dapat menyimpan kelebihan dananya di bank dalam bentuk rekening giro, tabungan, ataupun deposito berjangka sesuai dengan kebutuhan dan preferensinya (Suseno dan Piter, 2003:6). Sementara itu pihak-pihak yang kekurangan dan membutuhkan dana akan mengajukan pinjaman atau kredit kepada bank. Kredit tersebut dapat berupa kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi. Seiring dengan perkembangan lembaga perbankan, penyaluran kredit perbankan di Provinsi Aceh mengalami peningkatan. Berdasarkan kegunaannya, penyaluran kredit dimaksud terbagi dalam tiga jenis kredit yang meliputi kredit investasi, kredit konsumsi dan kredit modal kerja. Di antara ketiga jenis kredit tersebut, kredit investasi relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan kredit konsumsi dan kredit modal kerja. Penyaluran kredit oleh bank umum di Provinsi Aceh cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2003 total penyaluran kredit Volume 1, No. 4, November

3 oleh bank umum di Provinsi Aceh mencapai Rp 1.950,660 miliar. Hingga Tahun 2012 meningkat menjadi sebesar Rp 5.418,900 miliar. Selain investasi, faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah pengeluaran pemerintah (goverment expenditure). Pengeluaran pemerintah dapat dilihat dari anggaran belanja daerah yang dialokasikan oleh pemerintah dalam periode tahun. Pengeluaran pemerintah tidak hanya dalam bentuk belanja pembangunan guna membangun infrastruktur di daerah, tetapi juga dalam bentuk belanja rutin seperti belanja pegawai. Pada tahun 2003 total pengeluaran pemerintah Aceh sebesar Rp ,80 juta dengan perincian sebesar Rp ,92 juta belanja rutin dan sebesar Rp ,88 belanja pembangunan. Hingga tahun 2008 total pengeluaran meningkat menjadi sebesar Rp ,60 juta. Dari jumlah tersebut sebesar Rp ,10 juta dialokasikan untuk belanja rutin dan sebesar Rp ,50 juta untuk belanja pembangunan. Grafik di atas memperlihatkan bahwa hingga tahun 2006 jumlah pengeluaran pemerintah yang dialokasikan untuk belanja pembangunan lebih kecil bila dibandingkan dengan belanja rutin. Dengan kata lain, sebelum tahun 2006 belanja rutin lebih mendominasi pengeluaran pemerintah Aceh. Sejak tahun 2006 hingga tahun 2011 jumlah pengeluaran pemerintah yang dialokasi untuk belanja pembangunan lebih besar bila dibandingkan dengan belanja rutin. Pengeluaran pemerintah daerah terutama dalam bentuk belanja pembangunan dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat di daerah. Penyediaan infrastruktur bagi kegiatan ekonomi misalnya, seperti jalan, irigasi dan infrastruktur lainnya diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi. Pada akhirnya pengeluaran pemerintah dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan. Keberhasilan pembangunan daerah dalam periode tahun tertentu dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi daerah. Pertumbuhan ekonomi daerah dapat dilihat dari Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) tanpa migas berdasarkan harga konstan. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa PDRB tanpa migas Provinsi Aceh sebagai tolok ukur pertumbuhan ekonomi Aceh berfluktuasi dari tahun ke tahun. Di sisi lain dalam periode tahun yang sama, total penyaluran kredit oleh bank umum di Provinsi Aceh dan pengeluaran pemerintah Aceh terutama pengeluaran pembangunan 33 - Volume 1, No. 4, November 2013

4 cenderung mengalami peningkatan. Karena itu, dinilai perlu untuk melakukan kajian tentang keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi Aceh dengan kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah berpengaruh terhadap perekonomian Provinsi Aceh. KAJIAN KEPUSTAKAAN Teori Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Pengertian ini menekankan pada tiga hal yaitu proses, output per kapita dan jangka panjang. Proses menggambarkan perkembangan perekonomian dari waktu ke waktu yang lebih bersifat dinamis, output per kapita mengaitkan output total (GDP) dan aspek jumlah penduduk, sedangkan jangka panjang menunjukkan kecenderungan perubahan perekonomian dalam jangka tertentu yang didorong oleh proses intern perekonomian (self generating). Pertumbuhan ekonomi juga diartikan secara sederhana sebagai kenaikan output total (PDB) dalam jangka panjang tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih kecil atau lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk atau apakah diikuti oleh pertumbuhan struktur perekonomian atau tidak. Pengertian pertumbuhan ekonomi yang dimaksud adalah tanpa memandang kenaikan itu lebih besar ataukah lebih kecil daripada tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan dalam struktur ekonomi berlaku atau tidak (Sukirno, 2006:14). Teori pertumbuhan ekonomi menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi dan prosesnya dalam jangka panjang, penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor itu berinteraksi satu dengan yang lainnya, sehingga menimbulkan terjadinya proses pertumbuhan (Arsyad, 2006:191). Istilah pertumbuhan ekonomi sering didefinisikan oleh para ahli dengan istilah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan perkapita, tetapi biasanya istilah pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara-negara maju dan istilah pembangunan ekonomi untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang. Perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang jika pendapatan per kapita menunjukkan kecenderungan meningkat dalam jangka panjang. Tetapi tidak berarti kenaikannya secara terus menerus. Suatu perekonomian akan dapat mengalami penurunan dalam tingkat kegiatan ekonominya apabila terjadi resesi ekonomi, kekacauan politik dan penurunan Volume 1, No. 4, November

5 ekspor. Tetapi jika keadaan demikian hanya bersifat sementara, kegiatan ekonomi meningkat secara rata-rata dari tahun ke tahun, maka masyarakat tersebut dapat lah dikatakan mengalami pembangunan ekonomi. Arsyad (2006:39) menyatakan, terdapat beberapa teori pertumbuhan ekonomi, masing-masing teori mengemukakan faktor-faktor apa saja yang mendorong pertumbuhan tersebut. Namun dalam penelitian ini, teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan hanya terdiri dari teori pertumbuhan Harrod-Domar dan Solow-Swan. Kredit Perbankan Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan lain pihak dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan. Kasmir (2003) menyatakan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kontra prestasi dari pemberian kredit adalah bunga. Bunga merupakan imbalan yang harus diberikan oleh peminjam dana kepada pihak yang memberikan pinjaman yang dalam hal ini adalah lembaga keuangan, sebagai imbalan atas sejumlah uang atau kredit yang diberikan. Dalam pemberian kredit pihak perbankan akan mengadakan perjanjian terlebih dahulu dengan pihak peminjam, namun sebelum hal ini terjadi pihak peminjam mengajukan proposal terlebih dahulu kepada pihak perbankkan untuk dianalisa dalam hal latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan. Hal ini dilakukan agar pihak perbankan menjadi yakin bahwa nasabah adalah orang yang tepat untuk diberikan pinjaman. Pemberian kredit yang tanpa melalui tahap analisis akan dapat menyebabkan kerugian bagi pihak perbankan itu sendiri karena akan dapat menimbulkan kredit macet di kemudian hari, hal inilah yang terjadi di banyak tubuh perbankan pada tahun 1997 dimana banyak bank umum yang dilikuidasi oleh BI dikarenakan likuiditasnya berada dibawah standar BI. Bila kita tilik lebih jauh maka bisa kita lihat banyak terdapat KKN pada saat pengajuan proposal pinjaman sehingga analisis tidak dilakukan sesuai prosedur, hasilnya adalah yang bisa kita lihat yang terjadi pada tahun 1997 dimana banyak terjadi kredit macet sehingga likuiditas bank umum tertentu tidak memenuhi syarat likuiditas dari BI Volume 1, No. 4, November 2013

6 Kredit Perbankan dan Pertumbuhan Ekonomi Dalam ekonomi Keynes, tingkat bunga merupakan penghubung utama antara sektor moneter dengan sektor riil. Perubahan jumlah uang misalnya, akan mempengaruhi tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi investasi atau bahkan mungkin juga konsumsi. Investasi merupakan bagian dari pengeluaran modal (capital expenditure). Perubahan dalam pengeluaran total pada gilirannya akan mempunyai efek ganda terhadap keseimbangan pendapatan nasional. Dengan demikian, tingkat bunga yang merupakan biaya modal dapat dipandang sebagai indikator pengaruh kebijaksanaan moneter/sektor moneter terhadap keseimbangan pendapatan (sektor riil) (Nopirin, 2000:53). Suku bunga yang dimaksudkan dalam hal ini adalah suku bunga kredit. Suku bunga kredit perbankan merupakan biaya opportunitas dalam pembentukan investasi oleh sektor bisnis. Hal ini berarti bahwa peningkatan suku bunga kredit akan dapat menurunkan pemintaan sektor bisnis terhadap dana investasi. Selanjutnya penurunan tingkat investasi berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi. Seperti yang dikemukakan oleh Beck, Levine and Loayza, (2001) bahwa, kredit perbankan merupakan sumber pertumbuhan ekonomi karena interrelasi antara struktur kredit perbankan dengan investasi yang dilakukan oleh industri atau bisnis. Perkembangan kredit oleh perbankan akan berpengaruh pada sektor riil, seperti kegiatan konsumsi, investasi, dan produksi (Pohan, 2008:23). Sehingga jelaslah bahwa perningkatan kredit perbankan dapat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Pendapat di atas didukung oleh temuan Levine dan Zervos (1998) bahwa pembiayaan kredit perbankan sangat berperan dalam penentuan tingkat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Dampak positif dari pembiayaan kredit perbankan terhadap tingkat investasi dan pertumbuhan ekonomi telah mendorong pengembangan sistem perbankan itu sendiri (Beck et. al., 2001). Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah dan sangat tergantung dari besarnya penerimaan pemerintah. Apabila pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa, maka biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut merupakan pencerminan pengeluaran pemerintah. Semakin tinggi pengeluaran pemerintah semakin besar pula pendapatan masyarakat suatu daerah. Pengeluaran pemerintah pada dasarnya Volume 1, No. 4, November

7 dapat dilihat sebagai kebijakan fiskal karena meningkatkan permintaan agregat (aggregate demand) (Rother (2004:8). Peningkatan pendapatan masyarakat yang dalam hal ini diukur dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai akibat peningkatan pengeluaran pemerintah dapat dijelaskan melalui adanya multiplier efek dari pengeluaran pemerintah (goverment expenditure). Peningkatan pengeluaran pemerintah akan menggeser titik keseimbangan pendapatan nasional pada tingkatan yang lebih tinggi. Sehingga semakin besar pengeluaran pemerintah, diharapkan pertumbuhan ekonomi juga semakin meningkat. Secara eksplisit dapat dinyatakan bahwa pengeluaran pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Semakin besar pengeluaran pemerintah, akan semakin besar pula pendapatan masyarakatnya yang tergambar dari PDRB daerah yang bersangkutan. Hipotesis Penelitian Yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah, kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap perekonomian Provinsi Aceh. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, variabel penjelas bagi pertumbuhan ekonomi Aceh dibatasi hanya pada kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah. Kredit perbankan yang dimaksudkan adalah total kredit yang disalurkan oleh bank umum di provinsi aceh, terdiri dari kredit investasi, kredit konsumsi dan kredit modal kerja. Pengeluaran pemerintah yang dimaksudkan adalah pengeluaran pemerintah terdiri dari pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Hal ini disebabkan kedua bentuk pengeluaran tersebut secara teoritis dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya pertumbuhan ekonomi didasarkan pada PDRB tanpa miga berdasarkan harga konstan tahun Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari BPS Provinsi Aceh, BAPPEDA Provinsi Aceh dan Laporan Keuangan Kantor Bank Indonesia Banda Aceh. Data PDRB sebagai tolok ukur pertumbuhan ekonomi dan data pengeluaran pemerintah diambil dari BPS dan BAPPEDA Provinsi Aceh. Selanjutnya data mengenai penyaluran kredit di Provinsi Aceh diambil bersumber dari laporan publikasi Kantor Bank Indonesia Banda Aceh. Keseluruhan data tersebut berbentuk data time series (runut waktu) selama periode tahun (n = 22). Sesuai dengan perumusan masalah dimana pertumbuhan ekonomi merupakan fungsi dari kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah. Pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan PDRB tanpa migas berdasarkan harga konstan. Karena 37 - Volume 1, No. 4, November 2013

8 itu untuk menguji pengaruh kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh digunakan formula analisis regresi linear berganda (Multiple Regresion) diformulasikan sebagai berikut (Gujarati, 2006:134). PDRB = β 0 + β 1KP + β 2GE + e Di mana β 0 : Konstanta PDRB : Produk Domestik Regional Bruto tanpa migas berdasarkan harga kontan (sebagai tolok ukur pertumbuhan ekonomi) KP : Kredit Perbankan GE : Pengeluaran pemerintah (Goverment Expenditure) β 1 dan β 2 : Koefisien regresi KP dan GE e : Error term Operasional variabel penelitian terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Masing-masing variabel tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) tanpa migas yaitu nilai barang dan jasa yang diproduksikan oleh masyarakat suatu daerah dalam periode waktu tertentu. Dalam penelitian ini PDRB dijadikan tolok ukur pendapatan masyarakat Provinsi Aceh diukur dengan satuan rupiah. 2. Pengeluaran pemerintah, yaitu jumlah anggaran pendapatan dan belanja daerah yang dialokasikan oleh pemerintah untuk pembangunan dan pengeluaran rutin dalam periode tahun tertentu diukur dengan satuan rupiah. 3. Kredit perbankan adalah keseluruhan atau total kredit yang disalurkan oleh Bank Umum di Provinsi Aceh dalam periode tahun tertentu dengan satuan rupiah. HASIL PEMBAHASAN Analisis Pengaruh Kredit Perbankan dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Perekonomian Provinsi Aceh Estimasi fungsi regresi terhadap PDRB sebagai tolok ukur pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh sebagai fungsi dari kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah disajikan dalam persamaan: PDRB = 7.282,20 + 0,5248KP + 0,1649GE Berdasarkan hasil estimasi model regresi, diketahui bahwa koefisien regresi variabel kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah bernilai positif. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi besar penyaluran kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah di Provinsi Aceh, akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi. Uji terhadap signifikansi pengaruh kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah terhadap PDRB sebagai tolok ukur pertumbuhan ekonomi menunjukkan nilai t hitung > t tabel dan nilai p-value < 0,05. Hal ini berarti bahwa secara parsial, kedua variabel independen tersebut kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah dapat menerangkan variasi PDRB sebagai tolok ukur pertumbuhan ekonomi di Volume 1, No. 4, November

9 Provinsi Aceh pada level di atas 95 persen. Dengan kata lain, secara parsial kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh. Adanya pengaruh signifikan (nyata) kredit perbankan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh mengindikasikan bahwa penyaluran kredit oleh bank umum di Provinsi Aceh dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga berdampak positif pada peningkatan output (barang dan jasa) yang dihasilkan. Pada gilirannya PDRB sebagai tolok ukur pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Hal inilah yang menyebabkan penyaluran kredit perbankan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh. Temuan penelitian yang mengindikasikan adanya pengaruh positif dan signifikan kredit perbankan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh sesuai dengan pendapat Beck, Levine and Loayza (2001) yang menyatakan bahwa kredit perbankan merupakan sumber pertumbuhan ekonomi karena interrelasi antara struktur kredit perbankan dengan investasi yang dilakukan oleh industri atau bisnis. Perkembangan penyaluran kredit oleh perbankan akan berpengaruh pada sektor riil, seperti kegiatan konsumsi, investasi, dan produksi (Pohan, 2008:23). Temuan penelitian ini mendukung temuan penelitian Levine dan Zervos (1998) bahwa pembiayaan kredit perbankan sangat berperan dalam penentuan tingkat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Terjadinya peningkatan PDRB sebagai tolok ukur pertumbuhan ekonomi akibat peningkatan pengeluaran pemerintah dapat dijelaskan melalui adanya multiplier efek dari pengeluaran pemerintah (goverment expenditure). Peningkatan pengeluaran pemerintah akan menggeser titik keseimbangan pendapatan nasional pada tingkatan yang lebih tinggi. Sehingga semakin besar pengeluaran pemerintah, pertumbuhan ekonomi juga semakin meningkat. Pembuktian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya dapat digunakan uji F dan uji t. Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh ketiga variabel independen yang terdiri dari kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh. Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai F hitung sebesar 81,490 dengan p-value sebesar 0,000. Nilai F tabel pada ( df1=2 dan df2 = 19) menunjukkan angka sebesar 3,522 (lihat lampiran 2). Karena nilai F hitung > F tabel (81,490 > 3,522) dapat diartikan secara simultan kedua variabel independen yang meliputi kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah berpengaruh 39 - Volume 1, No. 4, November 2013

10 signifikan (nyata) terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh, sehingga hipotesis yang menyatakan kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah berpengaruh positif secara nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh dapat diterima. Selanjutnya statistik uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh masing-masing variabel independen (secara parsial) terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh. Hasil pengujian statistik uji t menunjukkan nilai t hitung masing-masing variabel, yakni sebesar 5,7055 untuk variabel kredit perbankan dan sebesar 3,2194 untuk variabel pengeluaran pemerintah. Nilai t tabel pada tingkat keyakinan 95% ( df n-2 = 22-2 = 20) menunjukkan angka sebesar 2,086. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel dapat diinterpretasikan bahwa secara parsial kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah berpengaruh positif secara nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan 1. Kredit perbankan berpengaruh positif terhadap perekonomian Provinsi Aceh. Dengan demikian dapat disimpulkan semakin besar penyaluran kredit oleh bank umum semakin baik perekonomian Provinsi Aceh. Sebaliknya apabila penyaluran kredit di Provinsi Aceh mengalami penurunan, maka berdampak negatif pada perekonomian Provinsi Aceh. 2. Pengeluaran pemerintah (goverment expenditure) berpengaruh positif terhadap perekonmian Provinsi Aceh. Semakin besar pengeluaran pemerintah terdiri dari pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan, semakin baik perekonomian Provinsi Aceh. Sebaliknya apabila pengeluaran pemerintah mengalami penurunan, maka berdampak negatif pada perekonomian Provinsi Aceh. 3. Secara simultan kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah berpengaruh positif dan signifikan (nyata) terhadap perekonomian Provinsi Aceh. Selanjutnya uji secara parsial menyimpulkan bahwa kedua variabel tersebut juga berpengaruh signifikan terhadap perekonomian Provinsi Aceh. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi saran dan rekomendasi penelitian ini sebagai berikut. 1. Sebaiknya lembaga keuangan bank di Provinsi Aceh meningkatkan penyaluran kredit kepada masyarakat, baik kredit modal kerja, kredit investasi maupun kredit konsumsi. Secara operasional, upaya meningkatkan penyaluran kredit Volume 1, No. 4, November

11 kepada masyarakat dapat dilakukan dengan menurunkan tingkat suku bunga kredit. Selain itu, pemerintah daerah sebaiknya juga ikut berperan dalam mendorong bank umum di Provinsi Aceh agar dapat menyalurkan kredit kepada masyarakat, terutama kredit modal kerja dan kredit investasi. 2. Sebaiknya pemerintah Provinsi Aceh meningkatkan anggaran pengeluaran baik dalam pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Seiring dengan peningkatan pengeluaran pemerintah, juga harus dilakukan pengawasan yang lebih baik terhadap setiap realisasi anggaran. Hal ini bertujuan agar alokasi pengeluaran pemerintah terutama untuk pengeluaran pembangunan benar-benar sesuai dengan rencana kerja pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 3. Peneliti selanjutnya dipandang perlu untuk memasukkan variabel lain selain kredit perbankan dan pengeluaran pemerintah sebagai predictor variable bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh, sehingga dapat diketahui secara detail variabel-variabel apa saja sebenarnya yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Aceh. Kebansentralan BI. Arsyad, L., Ekonomi Pembangunan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Dornbusch, R., Stanley Fischer & Richard Start Makro Ekonomi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Media Global Edukasi. Nopirin, Ekonomi Moneter. Buku II. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE UGM. Pohan, A., Kerangka Kebijakan Moneter & Implikasinya di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Beck, T., Financial Structure and Economic Development: Firm, Industry, and Country Evidence. Cambridge: MIT Press. Kasmir, Manajemen Perbankan. Cetakan Keempat. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Mangkoesoebroto, G., Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE UGM. Sukirno, S., Makroekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Gujarati, D., Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa: Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga. DAFTAR KEPUSTAKAAN Suseno dan Piter Abdullah., Sistem dan Kebijakan Perbankan di Indonesia. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi 41 - Volume 1, No. 4, November 2013

PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH

PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH ISSN 2302-0172 10 Pages pp. 21-30 PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH Vera Sisca HS 1), Abubakar Hamzah 2), Mohd. Nur Syechalad 3) 1) Magister Ilmu

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI DAMPAK PENDAPATAN DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT DI SUMATERA BARAT SELAMA PERIODE 1993-2008 Oleh : GLIANTIKA 07 951 022 Mahasiswa Program Strata

Lebih terperinci

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, EKSPOR, INFRASTRUKTUR JALAN DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, EKSPOR, INFRASTRUKTUR JALAN DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, EKSPOR, INFRASTRUKTUR JALAN DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA Abstract This paper aims to identify and analyze the effect of government spending,

Lebih terperinci

49 Analisis Pengaruh Suku Bunga terhadap Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Provinsi Jambi

49 Analisis Pengaruh Suku Bunga terhadap Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Provinsi Jambi ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA TERHADAP KREDIT USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) DI PROVINSI JAMBI Isnain Effendi 1 STIE MUHAMMADIYAH JAMBI Monetary policy is one of

Lebih terperinci

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kredit Konsumsi Bank Persero di Indonesia Tahun

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kredit Konsumsi Bank Persero di Indonesia Tahun Prosiding Ilmu Ekonomi ISSN: 2460-6553 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kredit Konsumsi Bank Persero di Indonesia Tahun 2001 2016 1 Raisa Awalliatu Rahmah, 2 Dr. Ima Amaliah SE., M.Si, 3 Meidy

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KREDIT, EKSPOR DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KREDIT, EKSPOR DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA ANALISIS PENGARUH KREDIT, EKSPOR DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA HELMY SYAMSURI STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Economic growth represent the economics problem in the term

Lebih terperinci

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI I Gede Dwi Purnama Putra I Made Adigorim Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA TANI SAWAH DI PROVINSI ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA TANI SAWAH DI PROVINSI ACEH ISSN 2302-0172 10 Pages pp. 27-36 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA TANI SAWAH DI PROVINSI ACEH Fauzul Halim ZI 1), Abubakar Hamzah 2), Sofyan 3) 1) Mahasiswa Magister Ilmu

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK Dhani Kurniawan Teguh Pamuji Tri Nur Hayati Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Fattah Demak Email : ujik_angkung@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN 1995-2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM DI RIAU

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM DI RIAU PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM DI RIAU Oleh: Suci Tesa Fitria Pembimbing : Anthony Mayes dan Darmayuda Faculty of Economics

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan nilai GDP (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa melihat apakah kenaikan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah Allah di dunia. Manusia dalam menjalankan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah Allah di dunia. Manusia dalam menjalankan kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi adalah fitrah manusia yang merupakan sebuah kebutuhan darurat yang tidak dapat di pisahkan dari diri manusia karena konsumsi adalah bagian dari usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi bukanlah suatu peristiwa yang secara otomatis akan terjadi. Perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak. Dana yang dikumpulkan oleh perbankan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak. Dana yang dikumpulkan oleh perbankan dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor keuangan terutama industri perbankan merupakan elemen penting dalam pembangunan suatu negara. Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 2 menyebutkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. Pada satu sisi Indonesia terlalu cepat melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak sekedar memenuhi kebutuhan hayati saja, namun juga menyangkut kebutuhan lainnya seperti

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT ISSN : 2302 1590 E-ISSN : 2460 190X ECONOMICA Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 (151-157 ) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT Oleh Nilmadesri

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1985 2005 SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Jenjang Strata

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi... ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN 2009 2015 STIE Insan Pembangunan e-mail :

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN 2001 2015 Oleh: Lastri Apriani Nurjannah 133401016 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi (Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROPINSI ACEH. Hermansyah Putra* dan Muhammad Nasir** ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROPINSI ACEH. Hermansyah Putra* dan Muhammad Nasir** ABSTRACT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROPINSI ACEH Hermansyah Putra* dan Muhammad Nasir** ABSTRACT This study aims to determine the factors that affect the production of

Lebih terperinci

PENDAHULUAN ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KOTA SURABAYA. Oleh : Muchtolifah.

PENDAHULUAN ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KOTA SURABAYA. Oleh : Muchtolifah. 20 Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Jurnal Jumlah Ilmu-Ilmu Tabungan Ekonomi Masyarakat Vol.7 No.2 (Muchtolifah) September 2007 : 20-29 20 ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1999-2013 NASKAH PUBLIKASI DiajukanuntukMemenuhiTugasdanSyarat- SyaratGunaMemperolehGelarSarjanaEkonomiJurusanIlmuEkonomiStudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Cita-cita mulia tersebut dapat diwujudkan melalui pelaksanaan

Lebih terperinci

ABSTRACT SRI ASTUTY. ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ON INVESTMENT IN INDONESIA

ABSTRACT SRI ASTUTY. ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ON INVESTMENT IN INDONESIA ABSTRACT SRI ASTUTY. ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ON INVESTMENT IN INDONESIA This study aims at analyzing the effect of interest rate, and government expenditure on investment in Indonesia and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator keberhasilan

Lebih terperinci

Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi

Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi Abstrak Salah satu indikator yang umum digunakan untuk mengukur Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa tersebut.

Lebih terperinci

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM PEMERINTAH DI INDONESIA

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM PEMERINTAH DI INDONESIA PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM PEMERINTAH DI INDONESIA Oleh : Susi Ramelda Pembimbing : Tri Sukirno dan Darmayuda Faculty Of Economics

Lebih terperinci

Abstract. Keywords: Economic Growth, Budget Deficit, Foreign Direct Investment. Abstrak

Abstract. Keywords: Economic Growth, Budget Deficit, Foreign Direct Investment. Abstrak DAMPAK DEFISIT ANGGARAN DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Hafiz Defarahmi 1*, Zulkifli 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang menjadi sumber daya potensial di wilayah

Lebih terperinci

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 ISSN 0216-8537 9 7 7 0 2 1 6 8 5 3 7 2 1 11 1 Hal. 1-102 Tabanan Maret 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA 1) Muhammad Nur Afiat 2) ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA 1) Muhammad Nur Afiat 2) ABSTRAK Volume XVI Tahun 8, Desember 2015 hal 20-26 Jurnal Ekonomi Pembangunan FE-Unhalu ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA 1) Muhammad Nur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan fungsi-fungsi perbankan sebenarnya telah menjadi tradisi sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE Oleh : Hendry Wijaya Staf Pengajar STIE Rahmaniyah Sekayu Email : hendrywijaya2001@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Reformasi yang telah terjadi membuat perubahan politik dan administrasi, salah satu bentuk reformasi tersebut adalah perubahan bentuk pemerintahan yang sentralisasi

Lebih terperinci

DAMPAK PENINGKATAN PENGELUARAN KONSUMSI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN PENGELUARAN SEKTOR PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAMBI ABSTRAK

DAMPAK PENINGKATAN PENGELUARAN KONSUMSI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN PENGELUARAN SEKTOR PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAMBI ABSTRAK DAMPAK PENINGKATAN PENGELUARAN KONSUMSI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN PENGELUARAN SEKTOR PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAMBI Syaifuddin, Adi Bhakti, Rahma Nurjanah Dosen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam analisis mikro ekonomi perkataan pertumbuhan ekonomi mempunyai dua segi pengertian berbeda. Di satu pihak istilah pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kunci penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat adalah sinergi antara sektor moneter, fiskal dan riil. Bila ketiganya dapat disinergikan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 1980-2006 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG. Oleh AMINAH NPM.

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG. Oleh AMINAH NPM. 1 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG Oleh AMINAH NPM. 09090201 Disetujui: Pembimbing 1 Pembimbing II Dra. Yenni Del Rosa,

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang memiliki spesialisasi yang tinggi. Hal ini berarti tidak ada seorangpun yang mampu memproduksi semua apa yang dikonsumsinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan pembangunan secara berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan dan kestabilan. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional riil yang dicapai suatu negara/daerah ini terkandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bank merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah ditegaskan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua abad

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI PROVINSI ACEH

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI PROVINSI ACEH ISSN 2302-0172 8 Pages pp. 14-21 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI PROVINSI ACEH Ferayanti 1, Raja Masbar 2, Sofyan Syahnur 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan proses multidimensial yang meliputi perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam kelembagaan (institusi)

Lebih terperinci

Kadek Ari Sulistya Made Gede Wirakusuma

Kadek Ari Sulistya Made Gede Wirakusuma PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, DAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA TERHADAP PENYALURAN KREDIT BANK BUMN DI INDONESIA PERIODE 2006-2010 Kadek Ari Sulistya Made Gede Wirakusuma

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Kalimantan Timur periode , secara umum

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Kalimantan Timur periode , secara umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi ekonomi di Kalimantan Timur periode 2010-2015, secara umum pertumbuhan ekonomi mengalami fluktuasi, dimana pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010-2015, laju pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang menerima simpanan dan membuat pinjaman serta sebagai lembaga perantara interaksi antara pihak yang kelebihan dana dan kekurangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Ketenagakerjaan Penduduk suatu negara dapat dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Lebih terperinci

KAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI. Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK

KAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI. Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK KAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK Penelitian ini mengambil judul kajian Pengaruh Belanja Daerah Terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan maupun taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan maupun taraf hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan salah satu alternatif terbaik yang dapat dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan maupun taraf hidup masyarakat.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER

ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PERKAPITA, SUKU BUNGA DEPOSITO, DAN JUMLAH KANTOR BANK UMUM TERHADAP JUMLAH DEPOSITO PADA BANK UMUM DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 1990-2005 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI Oleh : Mahdi, Hasdi Aimon, Efrizal Syofyan ABSTRACT

PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI Oleh : Mahdi, Hasdi Aimon, Efrizal Syofyan ABSTRACT PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI Oleh : Mahdi, Hasdi Aimon, Efrizal Syofyan ABSTRACT This study aims to analyze and determine the effect of: (1) government

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Leo Tumpak Pardosi 1 leopard_xl@yahoo.co.id Quinci Fransiska

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 NI RAI ARTINI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Pembangunan nasional merupakan rangkaian

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan sektor perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional dalam mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Sherly Djafar, Josep B Kalangi, Avriano R Tenda, Faktor-Faktor yang

Sherly Djafar, Josep B Kalangi, Avriano R Tenda, Faktor-Faktor yang FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI PROVINSI GORONTALO Oleh : Sherly Djafar 1 Josep B Kalangi 2 Avriano R Tenda 3 1,2,3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini disajikan berbagai teori yang akan digunakan dalam memecahkan permasalahan yang akan diteliti. Tinjauan teoritis ini meliputi pertumbuhan ekonomi, teori penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian suatu negara didukung oleh adanya suntikan dana dari pihak pemerintah baik melalui Lembaga Keuangan Bank (selanjutnya disingkat menjadi LKB) ataupun Lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan rangkaian kegiatan yang terencana menuju keadaan masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik daripada kondisi yang lalu (Tanuwidjaya,

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA TAHUN Oleh: Anggun Sundari

ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA TAHUN Oleh: Anggun Sundari ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA TAHUN 2005 2014 Oleh: Anggun Sundari 123401014 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi (Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya PO BOX

Lebih terperinci

PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program

Lebih terperinci

PERILAKU DANA PIHAK KETIGA DALAM MERESPON PERUBAHAN VARIABEL EKONOMI MAKRO PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL (BUSN) PROVINSI JAWA TIMUR PERIODE

PERILAKU DANA PIHAK KETIGA DALAM MERESPON PERUBAHAN VARIABEL EKONOMI MAKRO PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL (BUSN) PROVINSI JAWA TIMUR PERIODE PERILAKU DANA PIHAK KETIGA DALAM MERESPON PERUBAHAN VARIABEL EKONOMI MAKRO PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL (BUSN) PROVINSI JAWA TIMUR PERIODE 2000-2012 Oleh: Dhurotus Sangadah ABSTRACT The purpose of this

Lebih terperinci

PERAN KREDIT PERBANKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI

PERAN KREDIT PERBANKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI PERAN KREDIT PERBANKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2004-2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Fifin Nur Fanina 201310180312039

Lebih terperinci

PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU. Dian Alfira Kasmita

PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU. Dian Alfira Kasmita PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU Dian Alfira Kasmita Pembimbing: Almasdi Syahza dan Riadi Armas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Jl. Bina

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1995 2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS VARIABEL MAKROEKONOMI ACEH

ANALISIS VARIABEL MAKROEKONOMI ACEH ANALISIS VARIABEL MAKROEKONOMI ACEH Nindi Rahayu Selvia 1*, Amri 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, e-mail: nindirahayus@gmail.com 2) Ekonomi Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan ekonomi adalah menciptakan pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial, mengurangi atau menghapuskan kemiskinan, mengurangi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KREDIT KONSUMTIF PADA BANK UMUM DI BALI TAHUN

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KREDIT KONSUMTIF PADA BANK UMUM DI BALI TAHUN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KREDIT KONSUMTIF PADA BANK UMUM DI BALI TAHUN 2004-2012. I G A Utami Dewi Jelantik 1 Nyoman Djinar Setiawina 2 1, 2 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud),Bali

Lebih terperinci

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM) Model IS-LM PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan IS-LM) Model IS-LM adalah interpretasi terkemuka dari teori Keynes. Tujuan dari model ini adalah untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan nasional

Lebih terperinci

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR SEKTOR PERTANIAN INDONESIA. Darussalam Banda Aceh

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR SEKTOR PERTANIAN INDONESIA. Darussalam Banda Aceh ISSN 2302-0172 9 Pages pp. 49-57 FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR SEKTOR PERTANIAN INDONESIA M. Reza Fahmi 1, Said Muhammad 2, Abubakar Hamzah 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana 2) Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya bahwa sebagian besar dari pendapatan yang diterima masyarakat akan dibelanjakan kembali untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Pengeluaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu

Lebih terperinci

Analisis Estimasi Permintaan dan Penawaran Kredit Konsumsi di Sumatera Utara (Periode ) Martin Hansen Simaremare Paidi Hidayat

Analisis Estimasi Permintaan dan Penawaran Kredit Konsumsi di Sumatera Utara (Periode ) Martin Hansen Simaremare Paidi Hidayat Analisis Estimasi Permintaan dan Penawaran Kredit Konsumsi di Sumatera Utara (Periode 1990-2011) Martin Hansen Simaremare Paidi Hidayat ABSTRACT This study aims to determine how much influence the Interest

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Rafli Rinaldi

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Rafli Rinaldi ANALISIS PENGARUH KONSUMSI PEMERINTAH, INVESTASI PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL (STUDI KASUS PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2007-2011) JURNAL ILMIAH Disusun

Lebih terperinci

Oleh : PEBI ACHMAD FAUZI NPM

Oleh : PEBI ACHMAD FAUZI NPM ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROVINSI JAWA BARAT PERIODE 2002-2013 Oleh : PEBI ACHMAD FAUZI NPM. 11 34

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Abstract This study aims to determine investment, labor and government spending to economic growth

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terakhir ini digunakan sebagai kounter indikator terhadap ukuranukuran

BAB I PENDAHULUAN. yang terakhir ini digunakan sebagai kounter indikator terhadap ukuranukuran 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indikator terakhir keberhasilan pembangunan suatu bangsa adalah ukuran keadilan sosial dan kesinambungan. Tolok ukur pembangunan yang terakhir ini digunakan sebagai

Lebih terperinci

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi Syahrur Romi; Etik Umiyati Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi E-mail korespondensi: syahrurromi2@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA

PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA ISSN 2302-0172 8 Pages pp. 1-8 PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA Chairul Nizar 1, Abubakar Hamzah 2, Sofyan Syahnur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabungan memiliki peranan penting dalam membentuk dan mendorong pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Tabungan merupakan indikator penting

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder dalam runtun waktu (time Series) yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik),

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau. dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian

I. PENDAHULUAN. kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau. dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di suatu negara bisa dijadikan alat ukur untuk menganalisa tingkat perkembangan perekonomian di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi disuatu negara

Lebih terperinci