MASALAH KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA
|
|
- Hartanti Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MASALAH KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA Disusun oleh : Nama : Tunas Asa Roestianto Nim : Kelompok : I ( BANGSA ) Jurusan : Sistem Informasi Dosen : Drs. Muhammad Idris P, MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Jl. Ringroad utara Condongcatur,Depok, Sleman,Yogyakarta Telp (0274) ,
2 MASALAH KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA Disusun oleh : Nama : Tunas Asa Roestianto Nim : Kelompok : I ( BANGSA ) Jurusan : Sistem Informasi Dosen : Drs. Muhammad Idris P, MM
3 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan budaya,adat hingga kualitas pendidikan masing-masing daerah di Indonesia. Pendidikan yang seharusnya menjadi hak wajib bagi setiap warga negara Indonesia hingga kini masih belum bisa dirasakan secara merata bagiwarganya. Hal ini mengakibatkan menurunnya kualitas pendidikan dari tahun ketahuan untuk seluruh Indonesia. Walaupun tidak semua daerah menurun tetapi hal ini menjadikan pendidikan di Indonesia tidak merata. Ketidak merataan ini akan menjadi masalah kompleks yang akan menjadi sulit jika tidak segera diselesaikan oleh tiap-tiap Individu. Indonesia adalah negara berkembang yang masih dalam proses pembanguna, tapi porsi di bidang pendidikan masih kurang dari cukup, terutama untuk daerah tertinggal. Masyarakat di daerah tersebut masih terbengkalai dalakm urusan Pendidikan wajib yang diprogramkan oleh pemerintah Indonesia sendiri. Dalam masalah ini mutu pendidikan akan mengakibatkan turunnya kualitas SDM masyarakat Indonesia. Di era Globalisasi ini gelombang arus kemajuan teknologi yang kuat menempatkan Indonesia tidak lagi berdiri sendiri, Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain. Kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan, mutu pendidikan yang rendah, kualitas pendidikan yang jauh dari kata memuaskan, hal ini ditambah lagi dengan minimnya sarana dan prasarana pendidikan yang layak bagi setiap warganya. Bahakan di daaerah tertentu terlihat jelas masih banyak warga Indonesia yang belum mendapatkan pendidikan sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan Tujuan Negara yang tercamtum di dalam Undang- Undang Dasar Sistem pendidikan di indonesia selalu masih disesuaikan dengan kondisi politik dan sistem birokrasi yang ada, padahal hal itu bukanlah masalah utama, yang terpenting adalah bagaimana bukti terealisasinya di kehidupan pendidikan yang nyata termasuk kurangnya pemerataan pendidikan dan mutu pendidikan di daerah-daerah trertinggal yang masih jauh dari kata standar nasional yang telah di nberlakukan di daerahdaerah kawasan pendidikan yang sudah sangat maju, di bandingkan daerah tersebut.
4 2. RUMUSAN MASALAH 1. Apa penyebab ketidakmerataan mutu pendidikan di Indonesia? 2. Bagaimana Kualitas Pendidikan di Indonesia sekarang ini? 3. Bagaimana solusi dalam mengatasi permasalahan-permasalahan kualitas pendidikan di indonesia?
5 3. PENDEKATAN - SECARA HISTORIS Asal mula pancasila secara lahir merupakan bagian dari perjuangan negara Indonesia, yaitu berupa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. nilai-nilai Pancasila bermula dari tradisi hidup-berdampingan(antar-yang-berbeda agama), toleransi umat beragama, persamaan haluan politik yang anti-penjajahan untuk mencita-citakan kemerdekaan, gerakan nasionalisme, dan sebagainya. Yang kesemuanya telah hidup dalam adat, kebiasaan, kebudayaan, dan agama-agama bangsa Indonesia. - SECARA SOSIOLOGIS Pancasila sebagai pedoman dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan yang tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar negara indonesia. Implementasi nilai-nilai pancasila dalam hal ini seperti : Mementingkan kepentingan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan Memperdulikan dampak yang akan di timbulkan dari setiap pengambilan keputusan yang ada Dalam mencapai tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa harus memperhatikan semua aspek yang terkandung dalam niilai-nilai pancasila. Hal tersebut juga perludi sosialisasikan dan dimplementasikan sepada masyarakat Indonesia agar nantinya di era global seperti sekarang ini dapat memiliki Visi dan Misi untuk mencapai tujuan tersebut. - SECARA YURIDIS Untuk mengatur sistem pendidikan di indonesia, dan masyarakat mendapatkan hak yang sesuai dan sama dalam pendidikan, yang diatur dalam : Pasal 31 (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
6 (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang. (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilainilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Dengan adanya aturan yang memuat itu, secara tidak langsung masyarakat akan mendapatakan hak yang sama dan memiliki kewajiban untuk mendapatkan pendidikan yang setara.
7 BAB II PEMBAHASAN A. PENYEBAB KETIDAKMERATAAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA A.1 FAKTOR GREOGRAFIS Faktor geografis di indonesia sangat memungkinkan terjadinya banyak perbedaan antara daerah satu dengan daerah lainnya, dan dalam hal ini adalah perbedaan standar kualitas di daerah. Wilayah Indonesia sangat luas terjajar oleh berbagai pulau yang terhubung dengan lautan mengakibatkan Indonesia memiliki daerah yang maju di pendidikan maupun ada daerah yang tertinggal di dunia pendidikan seperti yang kita lihat sekarang ini. Daerah Indonesia tidak semuanya mempunyai standar pendidikan yang sama, sehingga mengakibatkan turunnya mutu pendidikan setiap SDM satu sama lainnya. Hal ini tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila, yang mewajibkan setiap warga negara indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang sama. Masalah geografis menjadi kendala yang cukup signifikan, karena sikap pemerintah sendiri yang kurang memeratakan standar pendidikan antara daerah satu dengan yang laennya. Faktor geografis juga menghasilkan budaya dan adat yang berbeda dari dulunya sehingga masyarakat yang menempati daerah tersebut mempunyai daya pikir, adat, dan budaya yang mempengaruhi kualitas pendidikan di daerah yang mereka tinggali, imbasnya adalah negara kita yang memiliki SDM yang tidak merata akibat dari perbedaan strata pendidikan yang dimiliki oleh SDM yang ada di berbagai daerah. Indonesia adalah negara kestuan yang berpedoman dengan pancasila yang memililki nilai-nilai pancsila yang sesuai di kehidupan ini, akan tetapi masih jauh dari kata terealisasi apa yang menjadi pedoman bangsa ini terutama apabilamenyangkut masalah pendidikan. Masalah geografis yang sekiranya tidak menjadi masalah kini menjadi satu permasalahan yang kompleks, yang menjadikan turunnya kualitas pendidikan di Indonesia, karena hingga detik ini lembaga yang engatur sistem pendidikan di negara kita masih kurang peka terhadap potensi-potensi yang ada di daerah yang kurang terexplore sehingga hanya daera-daerah tertentu yang sudah maju yang dapat memiliki standar yang berkompeten. Dan masyarakat di daerah yang merasa kurang harus jauh-jauh menuntut ilmu ke daerah yang memiliki standar yang sesuai.
8 A.2 KURANGNYA SARANA PRASARANA YANG MEMADAI Dalam hal ini sudah terlihat dengan jelas,bahkan tidak hanya di kota kecil akan tetapi di kota besar saja masih banyak sarana prasarana yang masih jauh dari kata memadai. Minimnya fasilitas penunjang kualitas pendidikan di Indonesia, rendahnya kualitas fisik sekolah membuat ketidaknyamanan proses belajar mengajar dan hal ini sangat berpengaruh dengan hasil yang dihasilkan proses belajar mengajar tersebut sehingga menjadi kurang dan turunnya mutu pendidikan yang ada di Indonesia. Berbagai sarana prasarana yang sangat membantu proses belajar-mengajar masih kurang perhatian oleh banyak khalayak. Banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya. A.3 MAHALNYA BIAYA PENDIDIKAN Pendidikan bermutu itu mahal. Ya, kalimat ini sering muncul di tempat pendidikan yang mempunyai fasilitas dan mut pendidikan yang baik. Mahalnya biaya seolah-olah untuk mengganti biaya kelengkapan fasilitas, dan harus dibayarkan oleh masyarakat yang menggunakannya. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Hal ini mengakibatkan perbedaan derajat dan perbedaan kualitas setiap Individu yang berimbas dengan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia karena faktor Individu yang tidak dapat mengikuti pendidikan sesuai standar yang ditentukan. Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Kebijakan ini mengakibatkan setiap sekolah mempunyai kebebasan dalam pencarian modal untuk memajukan mutu pendidikannya, berbagai pungutan dilakukan untuk mendapatkan hal tersebut, yang terkadang memberatkan banyak masyarakat dalam pembayaran yang mempunya hukum wajib harus membayar hanya untuk mendapatkan kesetaraan mutu, kualitas, dan fasilitas yang sama.
9 A.4 RENDAHNYA KUALITAS PRESTASI SISWA Dengan keadaan yang demikian itu (faktor geografis,rendahnya sarana fisik,mahalnya biaya pendidikan) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Anak-anak Indonesia menjadi turun kualitasnya karena berbagai kendala yang ditimbulkan. Dari tingkat dini anakanak indonesia kurang mendapatkan porsi pendidikan yang sesuai dengan standar internasinal yang kedepannya di harapkan akan mendapatkan SDM yang mampu bersaing dengan dunia luar. Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda. Sistem yang demikian di Indonesia diterapkan sejak mereka masuk sekolah dasar dan hingga ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga menghambat proses dan cara berfikir anak-anak indonesia yang menjadi memililki kecenderungan berfikirdengan menghapal dan jarang menggunakan penalaran. B. KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA SAAT INI Di jaman sekarang ini, kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata memuaskan. Maish banyak daerah tertinggal dan masyarakat tertinggal bahkan tak pelak hampir 25% masyarakat di Indonesia tidak dapat membaca dan menulis. Ironi memang jika mendengar kata itu, akan tetapi juga tidak bisa menyalahkan sepihak saja, karena masalah ini sudah menjadi kompleks. Banyak halangan yang menghambat meningkatnya mutu. Dari berbagai hal kecil baik dari masyarakat itu sendiri hingga lembaga yang menyediakan sarana yang memadai untuk pendidikan di indonesia, kurang peduli dengan potensi anak-anak penerus bangsa yang bisa terkubur potensinya karena kurang mendapat pendidikan yang standar atau sesuai dengan yang laena. Hal tersebut mengingatkan akan tujuan negara yang terdapat di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 45 mencerdaskan kehidupan bangsa, akan tetapi hingga saat ini belun dapat tercapai sepenuhnya dan masih dalam proses peningkatan mutu dan kesetaraan pendidikan yang dari tahun ketahun masih berjalan lambat dan belum setara antara satu dengan yanng laennya.
10 C. SOLUSI DALAM MENGATASI PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Secara garis besaruntuk solusi mengatasi permasalahan pendidikan indonesia dapat disimpulsan menjadi 2 solusi besar : Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan. Maka, solusi untuk masalah-masalah yang ada, khususnya yang menyangkut perihal pembiayaan seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya biaya pendidikan, berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada. Akan sangat kurang efektif kita menerapkan sistem pendidikan Islam dalam atmosfer sistem ekonomi kapitalis yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan diganti dengan sistem ekonomi Islam yang menggariskan bahwa pemerintah-lah yang akan menanggung segala pembiayaan pendidikan negara. Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa. Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya. Pemerintah sebagai lembaga tertinggi dalam hal ini juga tak hanya tinggal diam untuk memajukan mutu pendidikan di negara ini. Berbagai program telah di laksanakan demi tercapainya tujuan negara tersebut. Contohnya : Program wajib belajar 9th, standarisasi
11 sekolah yang memiliki minimal standar nasional. Program-program inilah yang diharapkan dapat membantu meningkatnya pendidikan yang ada di indonesia. Masyarakat secara tidak langsung dituntut untuk mendapatkan pendidikan seminimal 9th atau setara Sekolah Menengah/sederajat. Dengan ditetapkannya program itu, masyarakat juga dapat bekal untuk kedepannya, sehingga tercapai masyarakat yang bermutu dan berkualitas diatas rata-rata. Pemerintah juga memikrkan dalam masyarakat yang kurang dalam pencapaian program tersebut sehingga diluncurkan berbagai beasiswa untuk memudahkan masyarakat yang kurang mampu dalam bidang ekonomi untuk mendapatkan kesempatan yang sama, sehingga setiap warga negara memiliki mutu yang sesuai standar minimal yang ditetapkan, yang dapat membuat negara ini mampu bersaing dengan negara lain yang memiliki SDM yang mumpuni.
12 BAB III PENUTUP 1. KESIMPULAN Kualitas pendidikan di Indonesia hingga detik ini masih tergolong buruk. Berbagai faktor kendala yang menghambat meningkatnya mutu pendidikan di indonesia. Faktor-faktor penghalang ini sudah menjadi masalah yang kompleks. Contoh faktor penghambat kualitas pendidikan di indonesia antara lain : 1. Faktor geografis Indonesia yang mengakibatkan terhambatnya berbagai hal sebgai pendorong kemajuan mutu pendidikan itu sendiri. 2. Kurangnya sarana prasarana yang memadai yang mengakibatkan kurang lancarnya proses belajar-mengajar. 3. Mahalnya biaya pendidikan di Indonesia menjadi masalah yang sanagt umum terjadi di berbagai kalangan masyarakat indonesia yang menghambat untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai 4. Rendahnya kualitas prestasi siswa yang terkendala oleh hambatan diatas sehingga menjadi turunnya mutu pendidikan di Indonesia Adapun untuk mengatasi berbagai masalah di atas belum dapat dilakukan dengan penuh maksimal sehingga keadaan pendidikan di indonesia masih buruk hingga sekarang ini. Kendala seperti halnya diatastersebut kurang mendapatkan perhatian khusus, masih mementingkan daerah yang sudah maju, dan hanya fokus pada satu titik sehingga daerahdaerah yang harusnya mempunyai potensi yang bagus menjadi kurang terexplorisasi dan kurang memiliki standar yang sesuai seperti daerah-daerah yang sudah memiliiki standar yang berkompeten. 2. SARAN Perkembangan pendidikan di era globalisasi ini menuntut kita menjadi pribadi yang peka terhadap standar dunia luar. Di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang
13 terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional. Dan untuk masyarakat yang menghuni di negara ini sepatutnya menanamkan pendiidikan sebagai acuan nomor 1, sehingga masyarakat berlomba-lomba untuk mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga dapat tercapainya kualitas pendidikan dan kualitas SDM yang baik dan mampu bersaing. Tetapi tidak hanya fokus di satu titik itu akan tetapi tetap berpedoman pada nilai-nilai pancasila karena pancasila sebagai paradigma pembangunan di segala bidang termasuk di bidang pendidikan. Pendidikan tanpa sebuah pedoman atau landasan seperti pancasila tidak akan maju karena fungsi pedoman dapat menjadikan panutan untuk menuju tujuan yang akan dicapai.
14 3. REFERENSI Suwarno, P.J., 1993, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, Yogyakarta: Kanisius. lprasaja.web.ugm.ac.id/... pustaka.unpad.ac.id
Tugas Akhir Kuliah Pancasila
Tugas Akhir Kuliah Pancasila Keadilan Pendidikan di Indonesia yang Kurang Merata Disusun Oleh : NAMA : PRADANA HIDAYAT NIM : 11.11.4628 JURUSAN : S1 - TEKNIK INFORMATIKA Nama Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia menuju masyarakat yang madani dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional merupakan salah satu faktor yang sangat strategis dalam membentuk dan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia menuju masyarakat yang madani
Lebih terperinciBAB II LANDASAN PEMIKIRAN
BAB II LANDASAN PEMIKIRAN 1. Landasan Filosofis Filosofi ilmu kedokteran Ilmu kedokteran secara bertahap berkembang di berbagai tempat terpisah. Pada umumnya masyarakat mempunyai keyakinan bahwa seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia sudah merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang apalagi diera globalisasi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : yatno subagyo NIM : 11.12.5804 Kelompok : Hak Asasi Program Studi : Pancasila Jurusan : S1-SI Dosen : Drs.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja KEpala Desa dalam Mendukung Program Wajardikdas 9 Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah. Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia karena lemahnya semangat dari
Lebih terperinciDISUSUN OLEH : : ARIF ZUBAIDI NIM : : Drs. MUHAMMAD IDRIS
DISUSUN OLEH : NAMA : ARIF ZUBAIDI NIM : 11.12.5984 KELAS KELOMPOK MATA KULIAH DOSEN : S1SI09 : I (KEADILAN) : PENDIDIKAN PANCASILA : Drs. MUHAMMAD IDRIS KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila yang diampu oleh Ibu Selly Rahmawati, M.Pd Kelompok 8: 1. Desi Muji Hartanti
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan NAMA : Dwi Exteryani NIM : 11.11.4859 KELOMPOK JURUSAN DOSEN : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan
Lebih terperinciD S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Sosialisasi KTSP DASAR & FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Panti Sosial Bina Remaja sebagai salah satu Panti Sosial dari Unit Pelaksana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Panti Sosial Bina Remaja sebagai salah satu Panti Sosial dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah di PalangkaRaya ini memiliki
Lebih terperinciStrategi Pendidikan Berkarakter sebagai Solusi Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pendidikan di Indonesia
Neng Endah Fatmawati NPM : 1306384504 Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Univeristas Indonesia, Depok,2017. Strategi Pendidikan Berkarakter sebagai Solusi Meningkatkan Kualitas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI
TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : Devit Surtianingsih NIM : 11.01.2851 Kelompok : B Program Studi : Pancasila Jurusan : D3-TI Dosen : Irton. SE., M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciDisusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A
PENGARUH KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, pendidikan anak usia dini sebagai langkah menuju pendidikan dasar dan ditetapkan bahwa
Lebih terperinciPENYELESAIAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN 2017/2018
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN (MP) PASCASARJANA PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA (UST) YOGYAKARTA Jl. Kusumanegara No. 157 Telp. (0274) 562265, 547042 Fax. 547042, YOGYAKARTA- 55165
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bekalang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan kemampuan individu. Melalui pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat
Lebih terperinciPARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT
PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Di susun oleh NAMA : Aji Guruh Prasetyo NIM : 11.11.4619 PROGRAM JURUSAN : TI : Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciREVIEW ARTIKEL TENTANG KEPENDIDIKAN
REVIEW ARTIKEL TENTANG KEPENDIDIKAN Tugas pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Dosen: Drs. Yusuf A. Hasan, M. Ag. Oleh: Wahyu Prastiyani 20100720022 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia melalui DPR dan Presiden pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Paradigma baru pendidikan dalam Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengejar ketertinggalan
Lebih terperinci1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa disetiap negara
1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa disetiap negara khususnya di Indonesia. Pendidikan saat ini dihadapkan pada masalah yang mendasar yaitu rendahnya
Lebih terperinciANALISIS UNDANG-UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN Oleh. I Kadek Arta Jaya, S.Ag.,M.Pd.H
ANALISIS UNDANG-UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN 2003 Oleh I Kadek Arta Jaya, S.Ag.,M.Pd.H I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dan yang paling pokok dalam menentukan kemajuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi karakteristik dan keunikan
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang.
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Pendidikan adalah hal yang sangat penting dan mendasar bagi setiap orang tak terkecuali masyarakat Indonesia, karena pendidikan membantu orang memiliki kerangka berpikir
Lebih terperinciDASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Oleh : Falihah Untay Rahmania Sulasmono KELOMPOK E NIM. 11.11.5273 11-S1TI-09 Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAKSI Pancasila
Lebih terperinciUNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional
Lebih terperinciDASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD Negeri Wirosari sekolah yang unggul, kreatif, inovatif, kompetitif dan religius. Sedangkan misinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara. Pendidikan nasional bertujuan untk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang ada sebelumnya adalah mengenai implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia internasional saat ini. Hal ini dipicu oleh perilaku manusia yang kurang peduli pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merumuskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciPENDIDIKAN BAGI ORANG KURANG MAMPU SEBAGAI SOLUSI PEMBANGUNAN DI INDONESIA
PENDIDIKAN BAGI ORANG KURANG MAMPU SEBAGAI SOLUSI PEMBANGUNAN DI INDONESIA NAMA : MUHAMMAD KEMAL REZA N.I.M : 11.12.5914 KELOMPOK : I JURUSAN : S1 SISTEM INFORMASI DOSEN : Drs. MUHAMMAD IDRIS P, MM SEKOLAH
Lebih terperinciSKRIPSI RITA SRI WAHYUTI NIM: A
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING MELALUI PETA KONSEP SECARA KLASIKAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KERAGAMAN KENAMPAKAN ALAM KELAS V SEMESTER I SDN 03 KARANGREJO TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa tujuan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang bersifat universal. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang bersifat universal. Di Indonesia, pendidikan merupakan kebutuhan setiap warga negara agar memperoleh pengetahuan,
Lebih terperinciRingkasan Putusan. Perkara No 136/PUU-VII/2009. Aep Saepudin, dkk. Aminudin Ma ruf,dkk. Yura Pratama Yudistira,dkk
Ringkasan Putusan Sehubungan dengan sidang pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11-14-21-126-136/PUU-VII/2009 tanggal 31 Maret 2010 atas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana kita ketahui kualitas pendidikan di era sekarang ini memperoleh prioritas dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana kita ketahui kualitas pendidikan di era sekarang ini memperoleh prioritas dalam pengembangannya. Pendidikan dalam suatu negara merupakan salah
Lebih terperinciLANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
PENDIDIKAN PANCASILA LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA Rowland Bismark Fernando Pasaribu 9/9/2013 Penyajian perkuliahan Pendidikan Pancasila dimimbar Perguruan tinggi berdasarkan peraturan perundang-undangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. repormasi yang ditandai oleh proses perubahan diberbagai bidang kehidupan :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, bangsa Indonesia memasuki era repormasi yang ditandai oleh proses perubahan diberbagai bidang kehidupan : Baik politik,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai keragaman sosial, suku bangsa, kelompok etnis, budaya, adat istiadat, bahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, teknologi dan sikap profesionalisme tinggi yang dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bangsa Indonesia dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Era globalisasi ini, melihat realitas masyarakat baik kaum muda maupun tua banyak melakukan perilaku menyimpang dan keluar dari koridor yang ada, baik negara, adat
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 45 mengamanatkan Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum,
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DALAM UPAYA PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN ABSTRAK
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DALAM UPAYA PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN YANUARTO ABSTRAK Kebijakan Pembangunan pendiikan dalam upaya peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang baik mengutamakan proses pembinaan yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan yang dilakukan di Indonesia merupakan pendidikan yang mengarah pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi dalam bidang pendidikan sebagai prioritas utama dan. pendidikan. Untuk mendasarinya, Undang-Undang Dasar 1945 di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini Pemerintah Indonesia telah menjadikan investasi dalam bidang pendidikan sebagai prioritas utama dan mengalokasikan persentase yang lebih
Lebih terperincifaktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan dunia pendidikan. Pendidikan bukan hanya sebatas media menyalurkan ilmu dari pendidik kepada siswa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut adanya
Lebih terperinciHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Modul ke: 06Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU
Modul ke: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Fakultas 06Teknik Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU A. PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN Hak adalah kekuasaan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk melakukan
Lebih terperinciPERUBAHAN KEEMPAT UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERUBAHAN KEEMPAT UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945-99 - - 100 - MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERUBAHAN KEEMPAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan budaya, adat hingga kualitas pendidikan masing-masing daerah di Indonesia. Pendidikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasca amandemen Pasal 31 ayat satu, dua, tiga dan empat. Ayat 1 berbunyi Setiap warga
Lebih terperinciKelompok 8: Desi Muji Hartanti ( ) Nurul Hasanah ( ) Novi Trisna Anggrayni ( ) Okta Rina Dwi Surya Saputri
Kelompok 8: Desi Muji Hartanti (14144600178) Nurul Hasanah (14144600202) Novi Trisna Anggrayni (14144600199) Okta Rina Dwi Surya Saputri (14144600205) Riana Asti Fitriani (14144600213) Rizma Alifatin (14144600176)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional karena merupakan salah satu penentu kemajuan bagi suatu negara (Sagala, 2006).
Lebih terperinciPENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA
PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA (STUDI EKSPERIMEN DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA) PROPOSAL TESIS Diajukan Untuk
Lebih terperinciPERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA Nama : Nurina jatiningsih NIM : 11.11.4728 Kelompok Jurusan Dosen : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang dikenal dan diakui
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki kehidupan era globalisasi seperti sekarang ini menyebabkan banyak terjadinya perubahan yang sangat kompleks dan tidak stabil, salah satu perubahannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki masa globalisasi dan meningkatnya perkembangan teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik secara ekonomi, politik, sosial
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 09 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kanca internasional. Perubahan kurikulum sudah dimulai sejak awal kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN Pada bab 1 pendahuluan ini akan dibahas secara sistematis mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan kurikulum di Indonesia dari masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu bangsa, maju tidaknya suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari waktu kewaktu perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi semakin pesat. Arus globalisasi juga semakin hebat. Akibat dari fanomena ini muncul persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003
Lebih terperinciANALISA MODEL PEMBELAJARAN DAN PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DIKALANGAN MAHASISWA
ANALISA MODEL PEMBELAJARAN DAN PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DIKALANGAN MAHASISWA Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Dosen Pengampu : DR. Abidarin Rosyidi, MMa Oleh : SIGIT PRIYANDAE 11.11.5416 Kelompok E
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian atau kedewasaan manusia seutuhnya baik secara mental,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran yang besar dalam kemajuan suatu bangsa, hal ini karena pendidikan merupakan pilar penerang persaingan di jaman yang serba modern.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional Indonesia bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dalam rangka merubah kualitas diri, untuk dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu memperbaiki
Lebih terperinci5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG
Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang
Lebih terperinciPeran Persatuan Indonesia dan Generasi Pemuda Terhadap Pertumbuhan Bangsa Indonesia
Tugas Akhir Pancasila Peran Persatuan Indonesia dan Generasi Pemuda Terhadap Pertumbuhan Bangsa Indonesia Dosen Pembimbing: Drs. M. Khalis Purwanto, MM Nama : Butet Sesilia Simamora NIM : 11.02.8088 Kelas
Lebih terperinciPERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004
PERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A. 2011 BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004 Oleh : Elfa Sahrani Yusna Melianti ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran
Lebih terperinciSuroto Program Studi PPKn FKIP Universitas Lambung Mangkurat Alamat ABSTRAK
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKANNASIONAL INDONESIA DAN KENDALA YANGDIHADAPI SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN DALAM RANGKA MEMPERSIAPKAN WARGA NEGARA MUDA YANG BAIK DAN CERDAS Suroto Program Studi PPKn FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan bagi setiap orang,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan bagi setiap orang, karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan setiap manusia. Dengan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk mewariskan pengetahuan dari generasi ke generasi. Pendidikan tersebut juga diharapkan
Lebih terperinciBAHAN TAYANG MODUL 5
Modul ke: PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945 SERTA PENJABARAN PADA PASAL- PASAL UUD 1945 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN NEGARA SEMESTER GASAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepulauan (archipelago state) terbesar di dunia dimana dua pertiga wilayahnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan (archipelago state) terbesar di dunia dimana dua pertiga wilayahnya merupakan wilayah laut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) dengan penuh tanggung jawab untuk membimbing anak didik menuju kedewasaan secara terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan reformasi yang menuntut perubahan disegala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepada kedewasaan dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya mengantarkan anak didik kepada kedewasaan dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan adalah proses pengajaran yang bertujuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 BAB II pasal 3 Undang- Undang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciPANCASILA & KEBEBASAN BERAGAMA STMIK AMIKOM Yogyakarta
PANCASILA & KEBEBASAN BERAGAMA STMIK AMIKOM Yogyakarta Nama Lengkap : Tasyrifah Santi R NIM : 11.02.8030 Kelompok : A Program Studi : Diploma 3 Jurusan Dosen : Manajemen Informatika : M Khalis Purwanto,
Lebih terperinciTREND DAN ESTIMASI ANGGARAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA BIDANG PENDIDIKAN DI PROVINSI JAMBI
TREND DAN ESTIMASI ANGGARAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA BIDANG PENDIDIKAN DI PROVINSI JAMBI Oleh : Dr. Muhammad Ridwansyah, SE, M.Sc (Dosen Fakultas Ekonomi UNJA) 1. Pendahuluan Tugas negara adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting bagi manusia. Pendidikan adalah sebagai upaya manusia meningkatkan kualitas hidup. Dengan pendidikan manusia dapat memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup, pendidikan merupakan segala situasi hidup yang mempengaruhi
Lebih terperinci